LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK PANJA LIMBAH DAN LINGKUNGAN KOMISI VII DPR RI Peninjauan Kawasan Industri Palembang dan PT TEL (Tanjung Enim Lestari) di Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan MASA PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2018-2019 TANGGAL 13 S.D. 14 MARET 2019 SEKRETARIAT KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2 0 1 9
20
Embed
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK PANJA LIMBAH DAN ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN
KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK
PANJA LIMBAH DAN LINGKUNGAN KOMISI VII DPR RI
Peninjauan Kawasan Industri Palembang dan PT TEL
(Tanjung Enim Lestari) di Kabupaten Muara Enim
Provinsi Sumatera Selatan
MASA PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2018-2019
TANGGAL 13 S.D. 14 MARET 2019
SEKRETARIAT KOMISI VII
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
2 0 1 9
I. PENDAHULUAN
Kota Palembang, Sumatera Selatan berpotensi menjadi kawasan
industri terbesar di Sumatera karena akan dilalui tiga ruas jalan tol sekaligus
yang salah satunya terhubung langsung ke Kawasan Ekonomi Khusus
Tanjung Api-Api dan Kawasan Industri Gandus. Kepala Dinas Perdagangan
Provinsi Sumatera Selatan Permana di Palembang, mengatakan sejauh ini
Pemkot Palembang sedang mematangkan berdirinya Kawasan Industri
Gandus seluas 300 hektare. Selain Palembang, Disdag Sumsel juga
mendorong lima kabupaten/kota lain yakni Muaraenim, Penukal Abab
Lematang Ilir, Lubuklinggau, Banyuasin, Ogan Komering Ilir untuk
mengembangkan kawasan industri.
PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper (PT TeL) secara resmi
didirikan pada tanggal 18 Juni 1990 dan memulai kegiatan pembangunan
pabrik sejak pertengahan 1997, yang berlokasi di desa Banuayu, Kecamatan
Rambang Dangku, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan
yang menempati areal seluas 1.250 ha. PT TeL adalah Perusahaan Modal
Asing (PMA) yang sahamnya dimiliki oleh JIPIC, Sumatera Pulp Corporation,
dan Marubeni Corporation. Pembangunan proyek ini dibiayai oleh suatu
Consortium Bank Internasional.
Bahan baku yang digunakan adalah AcaciaMangiumyang berasal dari
Hutan Tanaman Indonesia (HTI). PT. Musi Hutan Persada yang mempunyai
Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri seluas 296.400 ha di Provinsi
Sumatera Selatan. Pabrik mempunyai kapasitas produksi pulp sebesar 1430
ton /hari atau 450.000ton /tahun. Saat ini karyawan PT TeL berjumlah 1015
orang yang sebagian besar (80%) adalah penduduk Sumatera Selatan.
Pada bulan November 1999, pembangunan pabrik pulp kertas PT TEL
yang berlokasi di Muara Enim, Sumatra Selatan, telah rampung dan memulai
produksi percoban pada bulan Desember. Rencana produksi secara penuh
sedianya akan dapat dilaksanakan pada bulan Januari 2000. Pembangunan
pabrik itu sendiri memakan biaya sebesar US $ 1 milyar. Sebagian besar
dana yang dikeluarkan dibiayai oleh perusahaan dan bank-bank asal
Jepang, Eropa dan Amerika Utara. Sedangkan untuk penyediaan peralatan
dan pekerjaan teknis disediakan oleh perusahaan-perusahaan Skandinavia,
Jerman dan Kanada dengan dukungan Kesepakatan Kredit Eksport. PT TEL
merupakan contoh tentang bagaimana kepentingan modal asing dan
kebutuhan peningkatan pendapatan dari ekspor menjadi hal utama dengan
mengabaikan kesehatan dan keberlanjutan kehidupan masyarakat lokal atas
nama 'pembangunan ekonomi'.
Berdasarkan administrasi pemerintahan areal kawasan industri Pulp PT
Tel seluas 1250 ha berada di sebagian wilayah Desa Dusun Dalam, Muara
Niru, Gerianam, Banuayu dan Tebat Agung diwilayah Kecamatan Rambang
Dangku, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim Provinsi
Sumatera Selatan. Luas area berdasarkan penggunaan lahan baik untuk
pabrik, unit pengolahan limbah, town site dan infrastruktur penunjang
lainnya.
Sesuai dengan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
menyatakan bahwa setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang
mempunyai dampak besar dan penting wajib dilakukan kajian Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan dan hasil akhir AMDAL harus berupa Recana
Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan. Upaya
penanggulangan dampak negatif dan pengembangan dampak positif
dilaksanakan melalui kegiatan pengelolaan lingkungan, selanjutnya
efektifitas pengelolaan lingkungan ini dievaluasi dengan kegiatan
pemantauan lingkungan dengan terlebih dahulu menyusun dokumen
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan dilanjutkan dengan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL).
Berkaitan dengan hal tersebut, Komisi VII DPR RI memandang perlu
untuk melakukan Kunjungan Kerja Spesifik Panja Limbah dan Lingkungan ke
PT Tanjungenim Lestari di kabupaten Muara Enim. Kunjungan ini
diharapkan dapat memberikan informasi penting terkait dampak bagi
masyarakat sekitar, baik dampak positif maupun negatif. serta mendapatkan
informasi menyangkut kendala-kendala yang dihadapi untuk kemudian
ditindaklanjuti oleh Komisi VII DPR RI dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar
Pendapat bersama mitra-mitra terkait sesuai dengan fungsinya.
II. DASAR HUKUM KUNJUNGAN
Kunjungan Kerja Spesifik Panja Limbah dan Lingkungan Komisi VII
DPR RI dilaksanakan berdasarkan Hasil Keputusan Rapat Intern Komisi VII
DPR RI tanggal 4 Maret 2019 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2018-
2019 serta merujuk pada Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 1/DPR RI/I/2014 tentang Tata Tertib DPR RI.
III. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN
Maksud dan Tujuan diadakannya Kunjungan Kerja Spesifik Panja
Limbah dan Lingkungan Komisi VII DPR RI adalah dalam rangka melihat
secara langsung proses pengelolaan limbah B3 dari aktivitas perusahaan
dan permasalahan yang dihadapi di Kabupaten Muara Enim Provinsi
Sumatera Selatan.
IV. WAKTU DAN LOKASI KEGIATAN
Waktu pelaksanaan Kunjungan Kerja Spesifik Panja Limbah dan
Lingkungan Komisi VII DPR RI ke Kabupaten Enim Provinsi Sumatera
Selatan adalah tanggal 13 s.d 14 Maret 2019. Adapun agenda tim Kunjungan
Kerja Spesifik Panja Limbah dan Lingkungan Komisi VII DPR RI selama
berada di Pulau Bintan adalah sebagai berikut:
1. Peninjauan lapangan ke Lokasi PT Tanjungenim Lestari (PT TEL).
2. Pertemuan dengan Dirjen Gakkum, Dirjen PSLB3 KLHK RI, Dirjen
PPKL, Dirjen PTKL KLHK RI, Direksi PT TEL , Bupati Muara Enim,
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Prov. Sumatera Selatan, Pemda serta
Pemkot Sumatera Selatan.
V. SASARAN DAN HASIL KEGIATAN
Sasaran dari kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Panja Limbah dan
Lingkungan Komisi VII DPR RI ke PT TEL di Kabupaten Muara Enim
Provinsi Sumatera Selatan adalah:
1. Mendapatkan penjelasan menyangkut operasional pabrik PT TEL
2. Memperoleh informasi kendala dan dukungan yang diperlukan oleh Dinas
Lingkungan dan Pemda serta Pemkot Provinsi Sumatera Selatan.
3. Perbandingan volume produksi dengan limbah B3 yang dihasilkan,
4. Upaya yang dilakukan perusahaan dalam mengelola B3, pengendalian
kualitas air, pengendalian pencemaran udara, dan pengelolaan limbah
Cair,
5. Pemanfaatan limbah B3 dan penanganannya,
6. Peringkat Proper Perusahaan dalam 5 tahun terakhir,
7. Rekomendasi Amdal dan tindaklanjutnya hingga saat ini,
8. Implementasi pelaksanaan program CSR dalam 5 tahun terakhir,
Hasil kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Panja Limbah dan Lingkungan
Komisi VII DPR RI diharapkan bisa menjadi referensi untuk ditindaklanjuti
dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI dengan
mitra terkait.
VI. ANGGOTA TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI
Adapun anggota Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI yang
melakukan Kunjungan ke Peninjauan PT TEL di Muara Enim Provinsi
Sumatera Selatan, terlampir.
VII. METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN
Metode pelaksanaan kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR
RI adalah sebagai berikut :
a. Persiapan
- Menghimpun data dan informasi awal.
- Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait yang akan
menjadi lokasi kunjungan kerja.
- Mempersiapkan administrasi keberangkatan
b. Pelaksanaan Kunjungan Kerja Spesifik
Pelaksanaan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI
dilakukan dengan cara kunjungan lapangan dan diskusi didalam
ruangan.
c. Pelaporan
Pelaporan merupakan resume kegiatan yang dituangkan secara
deskriptif.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
I. Peninjauan lapangan ke lokasi PT Tanjungenim Lestari Pulp and
Paper (PT TeL) di Kabupaten Muara Enim.
Tim kunjungan Panja Limbah dan Lingkungan Komisi VII DPR RI yang
dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Muhammad Nasir
didampingi Perwakilan Dirjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan
Kehutanan dan Perwakilan Dirjen PSLB3, Perwakilan Dirjen PPKL,
Perwakilan Dirjen PTKL Kementerian LHK RI, melakukan kunjungan ke
PT TEL.
Gambar 1. Tim kunjungan Panja Limbah dan Lingkungan Komisi VII DPR RI
melakukan peninjauan dan Pertemuan ke PT TEL di Muara Enim Palembang.