LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISIS HEAD LOSSES PADA PENSTOCK 1 DI PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKIT SAGULING Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk mata kuliah Kerja Praktek pada semester V Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin Oleh : Ibnu Moulan : 101211019 Imam Ridwan Rukmana : 101211080
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN KERJA PRAKTEK
ANALISIS HEAD LOSSES PADA PENSTOCK 1 DI PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKIT
SAGULING
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk mata
kuliah Kerja Praktek pada semester V Program Studi Teknik Mesin, Jurusan
Teknik Mesin
Oleh :Ibnu Moulan : 101211019Imam Ridwan Rukmana : 101211080
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini telah diterima dan disahkan pada hari
Jumat, tanggal 30 Desember, Tahun 2012.
Disahkan Oleh:
Pembimbing I : Pembimbing II:
Duddy Yan Purnadi , MT NIP.19760 12800812 1 003
Asep Kusnandi NIP. 578267K3
Mengetahui:
Kepala Program Studi Teknik Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Polban
Rudi Yuni W, B.Eng, M.Sc
NIP.19640626 1992203 1002
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dan syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
kami ucapkan dengan ikhlas, karena berkat nikmat dan kekuasaan-Nya kami
mampu menyusun dan menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini. Shalawa
dan salam semoga selalu dicurahkan bagi Rasulullah SAW, para
keluarganya, para sahabatnya, dan pengikut mereka hingga akhir jaman.
Setelah selama sebulan kami melakukan bimbingan, maka
berikut ini kami menghadirkan laporan hasil Kerja Praktek yang kami
lakukan. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat mengikuti mata
kuliah Kerja Praktek yang dijadwalkan deprogram studi Teknik Mesin
Politeknik Negeri Bandung.
Kami sangat bersyukur bahwa selama pembuatan laporan ini
mendapatkan berbagai bantuan baik moril maupun materil dari berbagai
pihak. Karena itu penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Allah SWT, tuhan semesta alam atas kehendaknya telah menghendaki
atas terselesaikannya laporan ini.
2. Orang tua, terutama untuk ibu dan seluruh anggota keluarga yang telah
memberikan dukungan secara moril dan materil.
3. Bapak Duddy Yan Purnadi,ST.,MT selaku dosen pembimbing Kerja
Praktek, terima kasih atas semua masukan dan bimbingannya selama
ini.
4. Bapak Ir. Ali Mahmudi, M.Eng, selaku ketua Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Bandung.
5. Bapak Rudi Y. Widiatmoko, MSc, selaku ketua Program Studi Teknik
Mesin Politeknik Negeri Bandung.
6. Bapak Asep Kusnandi yang senantiasa memberikan bimbingan ketika
dalam masa Kerja Praktek di UBP Saguling.
7. Rekan-rekan seperjuangan, Gultom T.D Mario dan Hadi Fami Wijaya
yang selalu embantu ketika saat masa masa Kerja Praktek.
8. Rekan-rekan di HMM yang senantiasa memberi bantuan dan motivasi
dalam berbagai hal.
9. Dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan
laporan ini. Walaupun penulis tidak bisa menyebutkan satu persatu.
Tetapi, percayalah bahwa kontribusi Anda sekalian begitu berarti.
Dalam hal ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan
dalam laporan Kerja Praktek ini, karena keterbatasan yang ada pada diri
kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Akhir kata kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat
umumnya bagi para pembaca khususnya bagi kami.
Bandung, Agustus 2012
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL .................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... I-1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ I-2
1.2 Batasan Masalah ......................................................................... I-2
1.3 Tujuan ......................................................................................... I-2
1.4 Metode pengambilan Data .......................................................... I-3
1.5 waktu dan tempat pelaksanaan .................................................... I-3
Gambar 3.3: PLTA Saguling yang menggunakan sistem Reservoir ..... III-5
Gambar 3.4 Rangkaian Sistem Pemipaan ............................................ III-6
Gambar 3.5 Elbow 90o ........................................................................... III-7
Gambar 3.6 Elbow 450 ........................................................................... III-8
Gambar 3.7: Tee .................................................................................... III-8
Gambar 3.8 Reducer .............................................................................. III-9
Gambar 4.1 Elbow 490 ........................................................................... IV-1
Gambar 4.2 Elbow 300 ........................................................................... IV-2
Gambar 4.3 Elbow 30 ............................................................................. IV-2
Gambar 4.4 Elbow 50 ............................................................................. IV-2
vi
Gambar 4.5 Elbow 40 ............................................................................. IV-3
Gambar 4.6 Elbow 130 ........................................................................... IV-3
Gambar 4.7 Elbow 150 ........................................................................... IV-3
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 kemampuan daya per unit bisnis pembangkitan PT Indonesia
Power ...................................................................................... II-1
Tabel 2.2 Kemampuan Daya Per Unit PLTA Sub UBP Saguling......... II-9
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi listrik dibutuhkan untuk kehidupan manusia. Dengan
semakin berkembangnya teknologi maka kebutuhan manusia akan
listrik semakin meningkat, dan dengan meningkatnya kebutuhan listrik
ini harus diiringi dengan penyediaan energi listrik yang memadai.
Keberadaan energi listrik sangat penting dan harus dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya.
Energi listrik bersumber dari beberapa energi yang mengubah
atau mengkonversikan energi tersebut menjadi energi listrik yang
melalui dari beberapa proses. Di PT Indonesia Power UBP Saguling
memproduksi listrik yang dihasilkan dari mengkonversi energi
potensial air. Energi potensial air ini digunakan untuk menggerakan
turbin air yang kemudian turbin tersebut terhubung dengan generator,
yang kemudian dengan beberapa proses yang terjadi, generator yang
berputar menghasilkan energi listrik.
Keunggulan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan
menggunakan sumber energi yang lain. PLTA merupakan pembangkit
listrik dengan mengeluarkan biaya yang murah dibandingkan dengan
menggunakan energi lainnya yang harus mengeluarkan biaya yang
tinggiuntuk menghasilkan listrik, karena PLTA memaanfaatkan dari
energi air sebagai energi utama untuk menghasilkan listrik.
Di sebuah PLTA dibutuhkan sistem pemipaan. Sistem
pemipaan adalah suatu sistem yan digunakan untuk memindahkan
fluida (baik cair maupun gas) dari suatu tempat ke tampat lainnya.
I-1
I-2
Di dalam sebuah sistem instalasi pemipaan pasti akan terjadi
head losses (kerugian akibat adanya gesekan), adapun faktor yang
mempengaruhi kerugian aliran fluida di dalam pipa adalah kecepatan
aliran, luas penampang (pipa), friction factor, viskositas dan massa
jenis fluida. Selain itu juga head losses akan berdampak pada daya
turbin yang menurun.
1.2 Batasan Masalah
Dalam penyusunan laporan ini maka dilakukan pembatasan-
pembatasan masalah, pembatasan masalah tersebut adalah :
1. Analisis dan menghitung head losses pada penstock 1 UBP
Saguling.
2. Menghitung daya efisiensi penstock 1 UBP Saguling.
1.3 Tujuan
Tujuan dari kerja praktek ini adalah :
1. Melaksanakan dengan baik salah satu mata kuliah wajib yakni
Kerja Praktek pada semester V untuk mahasiswa spesialisasi
produksi dan perawatan, Program Studi Teknik Mesin.
2. Memberikan pengalaman nyata tentang kondisi industri secara
kongkrit, sehingga memperluas wawasan mahasiswa tentang dunia
kerja secara riil.
3. Melatih kemampuan beradaptasi dalam lingkungan kerja industri
dan dan dapat berkomunikasi dengan baik.
4. Melatih memecahkan masalah yang timbul dalam bekerja dalam
menganalisis Head Losses dan Efisiensi Penstock 1.
1.4 Metode Pengumpulan Data
I-3
Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode pengumpulan
data untuk memperoleh data yang lengkap dan objektif. Metode-
metode terebut adalah :
1. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan melakukan pencarian informasi
melalui buku-buku bacaan dan buku manual yang berada di PT
Indonesia Power UBP Saguling.
2. Studi Lapangan
Metode ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung
ke lapangan bersama dengan pembimbing dengan melakukan
pengamatan proses kerja dari peralatan dan mesin yang berada di PT
Indonesia Power UBP Saguling.
3. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab
secara langsung kepada para staf di PT Indonesia Power UBP
Saguling.
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Kerja Praktik ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Agustus
2012 sampai dengan 31 Agustus 2012 di Power House PT Indonesia
Power Saguling, Jawa Barat.
I-4
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam Laporan Kerja Praktik ini terdapat beberapa bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab I pada laporan ini membahas tentang latar belakang
masalah, identifikasi masalah, tujuan penulisan laporan baik secara
umum maupun secara khusus, metode pengumpulan data, waktu dan
tempat pelaksanaan serta sistematika penulisan laporan kerja praktik
ini.
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Bab II pada laporan ini membahas tentang pengenalan
industri atau perusahaan tempat kerja praktik dilakukan, yaitu PT
Indonesia Power secara umum, dan secara khusus juga membahas
Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Saguling yang merupakan salah satu
unit bisnis pembangkitan di PT Indonesia Power, baik mengenai
profilnya, proses produksi listrik hingga peralatan utama yang ada di
PLTA Saguling.
BAB III LANDASAN TEORI
BAB III pada laporan ini membahas tentang Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA) secara umum, Jenis PLTA, sistem
pemipaan yang terdapat pada PLTA, aliran air di dalam pipa,
karakteristik fluida, persamaan yang digunakan pada aliran dalam
pipa, parameter perhitungan head losses, menghitung kecepatan aliran
air, menghitung bilangan reynold, mencari nilai darcy friction factor
dan mencari nilai head losses pada pipa.
I-5
BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS DAN PERHITUNGAN HEAD
LOSSES PADA PENSTOCK UBP SAGULING
BAB IV pada laporan ini membahas perhitungan head losses
major, minor dan total pada penstock 1, serta menghitung efisiensi
penstock 1.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V ini membahas tentang kesimpulan dari laporan yang telah dikerjakan dan saran-saran untuk perbaikan dari laporan Kerja Praktik
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1` Profil PT Indonesia Power
PT Indonesia Power adalah salah satu anak dari perusahaan
listrik milik PT PLN (Persero) yang didirikan tanggal 3 Oktober 1995
dengan nama PT PLN Pembangkit Tenaga Listrik Jawa Bali I (PT PLN
PJB I) dan pada tanggal 3 Oktober 2000 PT PLN PJB resmi berganti
nama menjadi PT Indonesia Power. PT Indonesia Power merupakan
perusahaan pembangkit tenaga listrik di Indonesia dengan delapan unit
bisnis pembangkitan utama di beberapa lokasi strategis di pulau Jawa
dan di Pulau Bali serta satu unit bisnis yang bergerak di bidang jasa
pemeliharaan yang disebut Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan (UBJP).
Unit-unit bisnis pembangkitan tersebut adalah unit pembangkitan
Suralaya, Priok, Saguling, Kamojang, Mrica, Semarang, Perak dan
Grati, Bali serta unit jasa pemeliharaan. Berikut tabel kemampuan daya
masing-masing unit pembangkitan tersebut.
Tabel 2.1 kemampuan daya per unit bisnis pembangkitan PT Indonesia
Power
Unit Bisnis Pembangkitan PT Indonesia Power
Daya mampu(MW)
PLTU Suralaya 3900PLTA Saguling 797,36
PLTA Mrica 306,64PLTP Kamojang 360
PLTGU Priok 293PLTGU Semarang 930
PLTGU Perak-Grati 687PLTD Bali 92
Total 8978
Sumber : data dari PT Indonesia Power UBP Saguling
II-1
II-2
Kiprah PT Indonesia Power dalam pengembangan di bidang
pembangkit tenaga listrik PT Cigondo daya perkasa (saham 99,9 %)
yang bergerak dibidang jasa pelayanan dan manajemen energi dengan
penetapan konsep cogeneration and distributed genereation. PT
Indonesia Power juga mempunyai saham 60 % di PT Arta Daya
Coalindo yang bergerak di bidang usaha perdagangan batu bara.
Aktivitas kedua anak perusahaan ini diharapkan dapat lebih menunjang
peningkatan pendapatan perusahaan di masa mendatang.
2.2 Visi, Misi, Motto, Tujuan Perusahaan, dan Lingkungan
1. Visi
Menjadi perusahaan public dengan kinerja kelas dunia dan
bersahabat dengan lingkungan
2. Misi
Melakukan usaha dalam bidang ketenagalistrikan dan
mengembangkan usaha-usaha lainnya yang berkaitan berdasarkan
kaidah industry dan niaga yang sehat, guna menjalin keberadaan
dan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang.
3. Motto
Bersama….kita maju.
4. Tujuan
Tujuan didirikannya PT Indonesia Power adalah :
a) Menciptakan mekanisme peningkatan efisiensi yang terus
menerus dalam penggunaan sumber daya perusahaan.
b) Meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara
berkesinambungan dengan bertumpu pada usaha penyediaan
tenaga listrik dan sarana penunjang yang berorientasi pada
permintaan pasar yang berwawasan lingkungan.
II-3
c) Menciptakan kemampuan dan peluang untuk memperoleh
pendanaan dari berbagai sumber yang saling menguntungkan.
d) Mengoperasikan pembangkit tenaga listrik secara kompetitif
serta mencapai standar kelas dunia dalam hal keamanan,
keandalan, efisiensi maupun kelestarian lingkungan.
e) Mengembangkan budaya perusahaan yang sehat dan saling
menghargai antar karyawan dan mitra kerja, serta mendorong
terus kekokohan integritas pribadi dan profesionalisme.
5. Lingkungan
Ruang lingkup lingkungan kehidupan PT Indonesia Power
meliputi:
a) Semua Unit Pembangkitan di PT Indonesia Power sudah
dilengkapi dengan dokumen AMDAL dan diimplementasikan
melalui Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL).
b) PT Indonesia Power secara bertahap menerapkan ISO 14001
(Sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan) di seluruh unit
pembangkitannya, mulai dari UBP Saguling dan disusul UBP
Mrica.
c) PT Indonesia Power merupakan prioritas yang sama terhadap
perlindungan lingkungan, pembangunan masyarakat, kemanan
maksimum, produk berkualitas tinggi dan efisien komersial
yang optimal. Kegiatan tersebut merupakan aktifitas yang
mencerminkan perhatian terhadap masa depan.
d) PT Indonesia Power juha secara terus menerus menerus
berusaha memanfaatkan energi terbarukan yang ramah
lingkungan, mengingat semakin menipisnya sumber daya
minyak.
II-4
e) PT Indonesia Power sangat memperhatikan aspek manajemen
lingkungan, serta senantiasa berupaya mengelola aktifitas unit-
unit pembangjitnya sejalan dengan prinsip-prinsip lingkungan.
f) Upaya untuk mengatasi pencemaran lingkungan dipasang
perangkat Continuous Emission Monitorys Sistem (CEMS).
Perusahaan mengantisipasi pencemaran udara yang berlebihan
akibat gas buang dan menyesuaikan operasional
pembangkitnya serta meredam atau mengurangi tingkat
kebisingan pembangkit.
g) Upaya pemeliharaan di Daerah Aliran Sungai (DAS),
berkoordinasi dengan Departemen Kehutanan dan Pemerintah
Daerah setempat untuk mengurangi sedimentasi waduk yang
dapat mempengaruhi produktivitas instalasi PLTA.
h) Pengembangan teknologi gasifikasi sekam padi sebagai bahan
bakar alternative bagi instlasi PLTD dan dapat mengurangi
tambahan bagi para petani setempat.
i) Yayasan pendidikan dan kesejahteraan PT Indonesia Power
sebagai wahana penyakuran kontribusi sosial aktif
menyalurkan beasiswa dan bantuan dana operasional
pendidikan kepada putra-putri karyawan dan masyarakat
umum, serta kepada berbagai lembaga pendidikan.
2.3 Aset Perusahaan dan Bisnis Utama
Sesuai dengan tujuan pembentukannya, Indonesia Power
menjalankan bisnis pembangkit tenaga listrik sebagai bisnis utama di
Jawa-Bali. Saat ini Indonesia Power memasok lebih dari separuh 54%
kebutuhan pangsa pasar tenaga listrik sistem Jawa-Bali. Kemampuan
tersebut didukung oleh kenyataan bahwa Indonesia Power merupakan
perusahaan yang memiliki 132 unit pembangkit dan fasilitas
II-5
pendukung lainnya dengan kapasitas terpasang total sebesar 9.040
MW. Ini merupakan kapasitas terbesar yang dimiliki perusahaan di
Indonesia atau yang ketiga terbesar di dunia.
Pola operasi unit pembangkit PT Indonesia Power adalah base
load, medium load dan peak load. Pembangkit base load (sebanyak
81% dari keseluruhan pembangkit) merupakan pembangkit dengan
bahan bakar termurah (seperti PLTU batu bara). Pembangkit medium
load merupakan pembangkit dengan menggunakan bahan bakar yang
lebih mahal dari pembangkit base load seperti PLTU minyak dan
PLTG minyak. Pada tahun 1998 jenis pembangkit medium load
mencapai 12%, sedangkan jenis pembangkit peak load memakai bahan
bakar yang cukup mahal seperti PLTG minyak dan PLTD. Jenis ini
hanya 7% dari keseluruhan pembangkit. Pembangkit-pembangkit yang
dimiliki PT Indonesia Power berjenis Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik
Tenaga Gas Uap (PLTGU), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), dan Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Secara keseluruhan PT Indonesia
Power memiliki 132 pembangkit dengan kapasitas total 9.040 MW
yang dioperasikan oleh 8 Unit Bisnis Pembangkit.
II-6
2.4 Pengenalan Unit Bisnis Pembangkitan Saguling
2.4.1 Sejarah Singkat UBP Saguling
Karena pertumbuhan ekonomi dan industri di Pulau Jawa, maka
kebutuhan tenaga listrik di seluruh Pulau Jawa diperkirakan naik menjadi
2849 MW pada tahun 1985/1986. Untuk itu, pada agustus 1981 dimulai
pembangunan proyek PLTA Saguling yang dimaksudkan sebagai salah
satu pemasok utama bagi kebutuhan beban tenaga listrik seluruh Jawa ,
yang melalui satu jaringan interkoneksi pada tahun 1985 dan dibangun
atas kerjasama antara Perusahaan Umum Listrik Negara dan Mitsubishi
Coorporation. UBP Saguling dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Power House Unit Bisnis Pembangkit Saguling
(Sumber : Dokumnetasi dari industri)
PLTA Saguling terletak sekitar 30 km sebelah Kota Bandung
dan 100 km sebelah tenggara Kota Jakarta dengan kapasitas terpasang 4
x 175,18 MW dan produksi listrik rata-rata per tahun 2,158 GWH (CF =
35,12%). PLTA Saguling terletak di area pegunungan pada hulu daerah
aliran sungan (DAS) Citarum di Desa Rajamandala, Kecamatan Cipatat
Kota Cimahi. Aliran Sungai Citarum mempunyai debit tahunan sebesar
80 m3/s sehingga berpotensi besar untuk dimanfaatkan sebagai
II-7
pembangkit listrik. Sepanjang sungai Citarum terdapat PLTA lainnya
yang terletak antara PLTA Saguling dengan bendungan atau PLTA
Jatiluhur, yaitu proyek PLTA Cirata.
Unit pembangkit Saguling adalah salah satu unit pembangkit
yang berada di bawah PT Indonesia Power. Unit Pembangkit Saguling
adalah unit pembangkitan yang menggunakan tenaga air sebagai
penggerak utama (prime mover). Pengembangan Pusat Listrik Tenaga
Air (PLTA) merupakan perwujudan upaya pemerintah untuk melakukan
diversifikasi tenaga listrik dan konversi minyak bumi. Beberapa
kelebihan PLTA Saguling adalah :
1. Waktu pengoperasian relatif lebih cepat (15 menit)
2. Sistem operasinya mudah mengikuti dengan frekuensi yang
diinginkan oleh sistem penyaluran.
3. Biaya produksi relative lebih murah, karena menggunakan air dan
tidak perlu membeli.
4. Putaran turbin relative rendah dan kurang menimbulkan panas,
sehingga tingkat kerusakan peralatan lebih kecil.
5. PLTA adalah jenis pembangkit yang ramah lingkungan, tanpa
melalui proses pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah
bekas pembakaran.
6. PLTA yang dilengkapi dengan waduk yang dapat digunakan secara
multiguna.
Sampai ssat ini telah beroperasi 3 PLTA sistem kaskade di aliran
sungai Citarum dan salah satunya dalah PLTA Saguling yang lokasinya
berada paling hulu. Sedangkan bagian hilirnya berturut-turut adalah
PLTA Cirata dan PLTA Jatiluhur.
PLTA Saguling dioperasikan untuk mensuplai beban saat
keadaan jam-jam beban dikarenakan karakteristik PLTA yang mampu
beroperasi dengan cepat (untuk unti pembangkit di Saguling mampu
beroperasi ± 15 menit sejak start sampai masuk jaringan interkoneksi).
II-8
Selain itu, berfungsi sebagai pengatur frekuensi sistem dengan
menerapkan peralatan Load Frequency Control (LFC) dan dapat
melakukan pengisian tegangan (Line Charging) pada saat terjadi Black
Out pada saluran interkoneksi 500 kV Jawa-Bali.
Energi listrik yang dihasilkan PLTA Saguling disalurkan melalui
GITET Saguling dan diinterkoneksikan sistem se-Jawa dan Bali melalui
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTET 500 kV) untuk selanjutnya
melalui GIGI dan GARDU distribusi ke konsumen. Generator di PLTA
Saguling terdiri dari 4 unit generator berkapasitas 175,18 MW/unit dan
dapat menghasilkan jumlah energi listrik 2,56 x 103 MWH pertahunnya.
Total produksi unit-unit PLTA Saguling adalah 700,72 MW atau 9,3%
dari total produksi PT Indonesia Power (8.470 MW). Dengan adanya
perubahan struktur organisasi dalam rangka menuju ke arah spesialisasi,
maka keluar surat keputusan Pemimpin PLN Pembangkit dan Penyalur
ar Jawa Bagian Barat No.001.K/030/DIR/1995 tanggal 16 Oktober 1995,
yaitu yang semula mengelola satu Unit PLTA, ditambah tujuh unit
PLTA. Sekarang Unit Bisnis Pebangkit Saguling mengelola delapan unit
PLTA. Berikut tabel kemampuan daya masing-masing unit PLTA yang
dikelola UBP Saguling. (tabel 2.2)
Tabel 2.2 Kemampuan Daya Per Unit PLTA Sub UBP Saguling
No PLTA Tahun OperasiDaya Terpasang
(MW)Total (MW)
1. Saguling 1985, 1986 4 x 175,18 700,72
2. Kracak 1827, 1958 3 x 6,30 18,90
3. Ubrug 1924
1950
2 x 5,94
1 x 6,4818,36
4. Plengan 1922
1982
1996
3 x 1,08
1 x 2,02
1 x 1,61
6,87
II-9
5. Lamajan 1925, 1934 3 x 6,52 19,56
6. Cikalong 1961 3 x 1,05 19,20
7. Bengkok
dan Dago
1923 3 x 1,05
1 x 0,703,85
8. P. Kondang 1955 2 x 2,49
2 x 2,469,90
JUMLAH DAYA TERPASANG 797,36
Sumber : Data dari PT Indonesia Power UBP Saguling
2.4.2 Struktur Organisasi UBP Saguling
Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Saguling memiliki struktur organisasi tersendiri. Gambar 2.2 memperlihatkan struktur organisasi UBP Saguling. General Manager adalah puncak pimpinan yang membawahi manager – manager, yaitu SDM dan HUMAS (MSH), Manager Teknik (MTEK), Manager Keuangan dan Sistem (MKS) dan Manager Sipil dan Lahan (MSL). Pelaksanan Kerja Praktikan dilakukan pada wilayah kerja manager.
Gambar 2.2 Struktur Organisasi UBP Saguling
(Sumber : Data dari UBP Saguling)
General Manager
Manager SDM dan Humas
(MSH)
Manager Teknik (MTEK)
Manager Keuangan dan Sistem (MKS)
Manager Sipil dan Lahan
(MSL)
II-10
2.4.3 Periode Pengembangan PLTA Saguling
PLTA Saguling Dibangun pada tahun 1981, telah dapat
beroperasi dengan kapasitas penuh sebesar 700 MW pada akhir Mei
1986. Secara garis besar lingkup pekerjaan pembangunan terdiri atas :
1. Pekerjaan Prasarana
Meliputi Pembuatan jalan hantar, base camp, jalan-jalan untuk
konstruksi, dan fasilitas air minum.
2. Pekerjaan Utama
1. Meliputi Pekerjaan Utama Sipil, terdiri dari pembuatan
terowongan pengelak Dam, Bangunan Pelimpah, Bangunan