LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA PENENTUAN KONDUKTIVITAS LARUTAN LABORATORIUM KIMIA DASAR BAB I PENDAHULUAN I.1 Tujuan Percobaan Dapat membedakan larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Dapat menentukan konduktivitas suatu larutan dengan cara yang sederhana. I.2 Dasar Teori Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut adalah zat yang terdispersi (tersebar secara merata) dalam zat pelarut.Zat terlarut mempunyai jumlah yang lebih sedikit dalam campuran. Ini biasa di sebut dengan solute. Sedangkan zat pelarut adalah zat yang mendispersi atau (fase pendispersi) komponen–komponen zat terlarut. Zat pelarut mempunyai jumlah yang lebih banyak dalam campuran. Zat pelarut disebut solvent. I.2.1 Larutan Elektrolit Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala D3 PETRO & OLEO KIMIA 1 POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA
PENENTUAN KONDUKTIVITAS LARUTAN
LABORATORIUM KIMIA DASAR
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Tujuan Percobaan
Dapat membedakan larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
Dapat menentukan konduktivitas suatu larutan dengan cara yang
sederhana.
I.2 Dasar Teori
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat
terlarut adalah zat yang terdispersi (tersebar secara merata) dalam zat pelarut.Zat
terlarut mempunyai jumlah yang lebih sedikit dalam campuran. Ini biasa di sebut
dengan solute. Sedangkan zat pelarut adalah zat yang mendispersi atau (fase
pendispersi) komponen–komponen zat terlarut. Zat pelarut mempunyai jumlah
yang lebih banyak dalam campuran. Zat pelarut disebut solvent.
I.2.1 Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau
timbulnya gelmbung gas dalam larutan. Larutan yang menunjukan gejala–
gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan elektrolit. Berikut
adalah macam larutan elektrolit :
Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang banyak
menghasilkan ion–ion karena terurai sempurna, maka harga derajat
Ionisasi (ά ) = 1. Banyak sedikit elektrolit menjadi ion dinyatakan
dengan derajat ionisasi (ά) yaitu perbandingan jumlah zat yang
menjadi ion dengan jumlah zat yang dihantarkan.
D3 PETRO & OLEO KIMIA 1POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA
PENENTUAN KONDUKTIVITAS LARUTAN
LABORATORIUM KIMIA DASAR
Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar
listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar 0 < ά > 1.
Larutan elektrolit lemah mengandung zat yang hanya sebagian
kecil menjadi ion – ion ketika larut dalam air.
I.2.2 Larutan Non-Elektrolit
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak
dapat menghasilkan ion – ion ( tidak mengion ). Yang tergolong jenis larutan
ini adalah larutan urea, larutan sukrosa, larutan glukosa, alcohol dan lain –
lain.
Secara umum, perbedaan macam larutan elektrolit dan non elektrolit tersebut
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Jenis
Larutan
Sifat dan
Pengamatan Lain
Contoh
SenyawaReaksi Ionisasi
Elektrolit
Kuat
terionisasi sempurna
menghantarkan arus
listrik
lampu menyala
terang
terdapat gelembung
gas
NaCl, HCl,
KCl, NaOH
dan H2SO4
NaCl Na+ + Cl-
NaOH Na+ +
OH-
H2SO4 2H+ +
SO42-
KCl K+ + Cl-
Elektrolit
Lemah
terionisasi sebagian
menghantarkan arus
listrik
lampu menyala
redup
terdapat gelembung
gas
CH3COOH,
NH4OH, HCN
dan Al(OH)3
CH3COOH H+
+ CH3COO-
HCN H+ + CN-
Al(OH)3 Al3+
+ 3OH-
D3 PETRO & OLEO KIMIA 2POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA
PENENTUAN KONDUKTIVITAS LARUTAN
LABORATORIUM KIMIA DASAR
Non
Elektrolit
tidak terionisasi
tidak
menghantarkan arus
listrik
lampu tidak menyala
tidak terdapat
gelembung gas
C6H12O6,
C12H22O11,
CO(NH2)2 dan
C2H5OH
-
I.2.3 Konduktivitas
Konduktivitas adalah kemampuan suatu zat untuk menghantarkan
arus listrik. Arus listrik terjadi karena terdapat aliran elektron dari ion-ion
yang terdapat dalam larutan elektrolit. Daya hantar suatu larutan, tergantung
pada :
1. Jumlah ion yang ada dan kecepatan dari ion pada beda potensial anatar
kedua elektroda.
2. Konsentrasi larutan.
3. Kecepatan dari ion-ion pada beda potensial antara kedua elektroda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan ion adalah :
1. Berat dan muatan ion
2. Adanya hidrasi
3. Orientasi atmosfer pelarut
4. Gaya tarik antara ion
5. Temperature
6. Viskositas
Larutan asam, basa dan garam dikenal sebagai elektrolit yang
dapat menghantarkan arus listrik atau disebut konduktor listrik.
Konduktivitas listrik ditentukan oleh sifat elektrolit suatu larutan, konsentrasi
dan suhu larutan. Pengukuran konduktivitas suatu larutan dapat dilakukan
dengan pengukuran konsentrasi larutan tersebut, yang dinyatakan dengan
persen dari berat, part per million (ppm) atau satuan lainnya.
D3 PETRO & OLEO KIMIA 3POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA
PENENTUAN KONDUKTIVITAS LARUTAN
LABORATORIUM KIMIA DASAR
Jika harga konduktivitas dari bermacam konsentrasi larutan elektrolit
diketahui, maka untuk menentukan konsentrasi larutan tersebut dapat
dilakukan dengan mengalirkan arus melalui larutan dan mengukur resistivitas
atau konduktivitasnya.
Senyawa Ionik
Ikatan ion adalah ikatan antara ion positif dan negatif. Atom yang
melepaskan elektron akan menjadi ion positif, sebaliknya yang menerima
akan menjadi ion negatif. Senyawa ion yang terbentuk dari ion positif dan
negatif tersusun selang seling membentuk molekul raksasa (Syukri,
1999). Sifat-sifat senyawa ion antara lain adalah kebanyakan
menunjukkan titik leleh tinggi, pada umumnya senyawa ion larut dalam
pelarut polar (seperti air dan amoniak). Senyawa ion berwujud padat tidak
menghantarkan listrik, karena ion positif dan negatifterikat kuat satu sama
lain. Akan tetapi cairan senyawa ion akan menghantarkan karena ion-ion
yang lepas dan bebas. Senyawa ion juga dapat menghantarkan listrik bila
dilarutkan dalam pelarut polar misalnya air karena terionisasi. Karena
kuatnya ikatan antara ion positif dan negatif, maka senyawa ion berupa
padatan dan berbentuk kristal. Permukaan kristal itu tidak mudah digores
atau digeser. Selain dari sifat-sifat yang disenutkan diatas, senyawa ion
juga memiliki sifat hampir tidak terbakar (Syukri, 1999).
Suatu ikatan yang seratus persen ion ialah gaya tariknya antar dua
ion dengan muatan yang berlawanan itu menyatakan transfer lengkap dari
sebuah atom logam ke sebuah atom non logam. Tak ada senyawa yang
mempunyai ikatan yang seratus persen bersifat ion (Keenan, 1984).
Senyawa Kovalen
Sifat-sifat senyawa kovalen antara lain kebanyakan menunjukkan
titik leleh rendah, pada suhu kamar berbentuk cairan atau gas, larut dalam
pelarut non polar dan sedikit larut dalam air, sedikit menghantarkan
listrik, mudah terbakar dan banyak yang berbau (Syukri, 1999).
D3 PETRO & OLEO KIMIA 4POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA
PENENTUAN KONDUKTIVITAS LARUTAN
LABORATORIUM KIMIA DASAR
Suatu ikatan yang seratus persen kovalen ialah yang pasangan
elektronnya digunakan bersama-sama antara dua atom bukan logam.
Keadaan ini hanya terjadi jika atom-atom itu sama, seperti dalam hal
molekul diatom unsur. Dipihak lain, ijka kedua atom bukan logam itu
berbeda, maka pasangan elektron itu lebih tertarik ke salah satu atom
(Keenan, 1984).
Pasangan elektron semacam ini membentuk ikatan kovalen polar,
suatu ikatan kovalen dimana terdapat sesuatu gaya tarik elektrostatik
antara kedua atom ini. Gaya tarik elektrostatik ini disebabkan oleh fakta
bahwa salah satu atom negatif sebagian dan atom positif sebagian
(Keenan, 1984).
Ikatan kovalen paling umum ditemukan dalam senyawa-senyawa
organik, yang banyak mengandung atom karbon. Selain senyawa-
senyawa organik, beberapa contoh snyawa lain yang berikatan melalui
ikatan kovalen adalah H2O; HCI; NH3; dan pada ikatan antar sesama
unsur silikon; fosfor, boron dan sulfur. Ikatan kovalen terbentuk melalui
pemakaian bersama pasangan elektron bebas antara dua atom yang
berbeda, sehingga dapat terjadi melalui tumpang tindih orbital antar atom
tersebut.
I.2.4 Pengukuran Konduktivitas
Aliran listrik dalam suatu elektrolit akan memenuhi hokum ohm,
yang menyatakan bahwa “besarnya arus listrik (I ampere) yang mengalir
melalui larutan sama dengan perbedaan potensial (V Volt) dibagi dengan
tahanan (R ohm), secara matematis :
I=VR
D3 PETRO & OLEO KIMIA 5POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA
PENENTUAN KONDUKTIVITAS LARUTAN
LABORATORIUM KIMIA DASAR
Tahanan suatu larutan bergantung pada dimensi larutan lainnya berdasarkan
rumus :
R= lA⍴
⍴ = Tahanan
l = Panjang
A = Luas penampang lintang
K = Konduktansi spesifik atau konduktivitas
K= l⍴
K = Konduktivitas dengan satuan ohm-1.cm-1 (CGS) dalam SI : ohm-1.m-1
Untuk suatu larutan elektrolit, biasanya yang diukur adalah
konduktivitasnya dan bukan tahanannya. Untuk mengukur konduktan suatu
larutan dapat digunakan alat yang dinamakan sel konduktan. Sel
konduktansi terdiri dari sebuah wadah kecil, tempat larutan yang akan
diukur konduktivitasnya ditempatkan ke dalam larutan yang hendak diukur
konduktivitasnya, ditempatkan dua elektroda platina berbentuk bujur
sangkar yang diletakkan berhadapan dengan jarak tertentu.
Sel Konduktan
Sel konduktan adalah alat untuk mengukur konduktivitas suatu
larutan. Sel konduktansi terdiri dari wadah kecil, tempat larutan yang
akan diukur konduktivitasnya ditempatkan ke dalam larutan yang
hendak diukur konduktivitasnya, ditempatkan dua elektroda platina
berbentuk bujur sangkar yang diletakkan berhadapan dengan jarak
tertentu.
Bagian-bagian Sel Konduktan :
a. Multimeter
b. Power supplay
c. Batang platina
d. Jepit buaya
D3 PETRO & OLEO KIMIA 6POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA
PENENTUAN KONDUKTIVITAS LARUTAN
LABORATORIUM KIMIA DASAR
e. Kabel
D3 PETRO & OLEO KIMIA 7POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
μAμA
Power Supply
multimeter
kabelkabel
Penjepit buayaPenjepit Batang
platina
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA
PENENTUAN KONDUKTIVITAS LARUTAN
LABORATORIUM KIMIA DASAR
BAB II
METODOLOGI
II.1 Alat dan Bahan
II.1.1Alat yang digunakan
Konduktimeter
Labu Ukur 100ml
Pipet Volume 10ml & 50 mL
Gelas Kimia 250 mL
Bulp
Botol Semprot
II.1.2 Bahan yang digunakan
NaCl 2M
Etanol 100%
Aquadest
II.2 Prosedur Kerja :
Persiapan Larutan Sampel NaCl :
1. Mengencerkan larutan NaCL 2M menjadi 1M dengan menggunakan
rumus pengenceran sebanyak 100 mL pada labu ukur.
2. Selanjutnya dengan cara yang sama larutan NaCl dengan konsentrasi
1M menjadi 0,1M , larutan NaCl 0,1M menjadi larutan NaCl 0,01M , &
larutan NaCl 0,01M menjadi larutan NaCl 0,001M.
D3 PETRO & OLEO KIMIA 8POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA
PENENTUAN KONDUKTIVITAS LARUTAN
LABORATORIUM KIMIA DASAR
Persiapan Larutan Etanol :
1. Mengencerkan larutan etanol 100% menjadi 10% dengan menggunakan
rumus pengenceran sebanyak 100 mL pada labu ukur.
2. Selanjutnya dengan cara yang sama larutan NaCl dengan konsentrasi
10% menjadi 5% , larutan NaCl 5% menjadi larutan NaCl 1% , larutan
NaCl 1% menjadi larutan NaCl 0,5% , & larutan NaCl 0,5% menjadi
larutan NaCl 0,1%
Pengukuran Konduktivitas :
1. Rangkai alatnya.
2. Ukur masing-masing konduktivitas dari larutan NaCl dengan
konsentrasi 2M,1M,0,1M,0,01M, & 0,001M dan larutan etanol
10%,5%,1%,0,5%, & 0,1%.
3. Catat hasil pengukurannya.
D3 PETRO & OLEO KIMIA 9POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA
PENENTUAN KONDUKTIVITAS LARUTAN
LABORATORIUM KIMIA DASAR
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Data Pengamatan
Tabel 1. Konduktivitas Larutan NaCL
No Konsentrasi (M) Konduktivitas
1 2 93,6 ms/cm
2 1 49,1 ms/cm
3 0,1 6,38 ms/cm
4 0,01 723 µs/cm
5 0,001 85.5 µs/cm
Tabel 2. Konduktivitas Larutan Etanol
No Konsentrasi (%) Kondukitivitas
1 10 3,09 µs/cm
2 5 8,17 µs/cm
3 1 4,39 µs/cm
4 0,5 4,16 µs/cm
5 0,1 2,80 µs/cm
D3 PETRO & OLEO KIMIA 10POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA
PENENTUAN KONDUKTIVITAS LARUTAN
LABORATORIUM KIMIA DASAR
III.2 PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, dilakukan pengukuran konduktivitas suatu larutan
elektrolit dan non elektrolit dengan cara sederhana serta membedakan kedua
larutan tersebut. Konduktivitas adalah kemampuan suatu zat untuk
menghantarkan arus listrik.
Dalam praktikum kali ini, digunakan 2 jenis larutan yang masing-masing
dibuat dengan berbagai konsentrasi. Larutan pertama yang digunakan adalah