BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Perusahaan PT. Arjuna Utama Kimia atau biasa disingkat PT. ARUKI merupakan industri yang bergerak di bidang kimia, dididrikan pada tanggal 18 Desember 1975, terletak di Jalan Rungkut Industri 1, Kota Surabaya, Jawa Timur 60293, Indonesia (+6231 8431646). Sebagai perusahaan patungan antara Mitsui Chemical Inc. (Mitsui Toatsu Kimia) dan Mitra Indonesia untuk memproduksi dan memberikan kualitas yang tinggi dalam produk thermosetting perekat kayu untuk kayu lapis & woodworking industri Indonesia. PT. ARUKI menghasilkan berbagai jenis produk 1. Adhesive a. Urea-Formaldehyde b. Melamine-Formaldehyde c. Phenol- Formaldehyde d. Fillers, Hardeners and Catchers e. Free-formaldehyde resin f. Struct Bond g. Poly Vinyl Acetate 2. Paper Chemical a. Polyacrylamide Resin (Hopelon, Hofmann) b. Amino-resin (U-Ramin) 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Sejarah Perusahaan
PT. Arjuna Utama Kimia atau biasa disingkat PT.
ARUKI merupakan industri yang bergerak di bidang kimia,
dididrikan pada tanggal 18 Desember 1975, terletak di
Jalan Rungkut Industri 1, Kota Surabaya, Jawa Timur
60293, Indonesia (+6231 8431646). Sebagai perusahaan
patungan antara Mitsui Chemical Inc. (Mitsui Toatsu
Kimia) dan Mitra Indonesia untuk memproduksi dan
memberikan kualitas yang tinggi dalam produk
thermosetting perekat kayu untuk kayu lapis &
woodworking industri Indonesia. PT. ARUKI menghasilkan
berbagai jenis produk
1. Adhesive
a. Urea-Formaldehyde
b. Melamine-Formaldehyde
c. Phenol- Formaldehyde
d. Fillers, Hardeners and Catchers
e. Free-formaldehyde resin
f. Struct Bond
g. Poly Vinyl Acetate
2. Paper Chemical
a. Polyacrylamide Resin (Hopelon, Hofmann)
b. Amino-resin (U-Ramin)
1
3. Industries Served
a. Plywood.
b. Block Board.
c. Particle Board.
d. MDF Board.
e. Wood working.
f. Wood Furniture.
g. Paper Making.
Dalam tiga dekade terakhir, PT. ARUKI merupakan
anggota yang terdiversifikasi dan terdaftar dalam AKR
Corporindo Group (www.akr.co.id), PT. ARUKI menggunakan
teknologi internasional dari jepang dalam memproduksi
produk yang akan dipasarkan.
PT. ARUKI mempekerjakan ±150 personil yang
berkualitas untuk menjalankan pabrik dan memberikan
layanan pelanggan langsung dari berbagai departemen
ARUKI telah memastikan produk-produk berkualitas tinggi
secara konsisten dan layanan serta komitmen untuk
operasi yang ramah lingkungan.
B. Visi
Untuk menjadi produsen perekat terbesar di Indonesia
dengan kualitas produk dan layanan terbaik. Pada PT.
ARUKI kami memberikan prioritas utama untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan. Kami selalu mengatakan "pelanggan
datang pertama".
C. Misi
1. Memprioritaskan kepuasan pelanggan dengan produk
dan layanan.
2. Memelihara dan meningkatkan kualitas produk dan
layanan terus menerus.
3. Semua karyawan melaksanakan proses produksi dengan
cara yang baikdan aman.
4. Terus menerus dan berkelanjutan pertumbuhan.
5. Membangun hubungan jangka panjang dan saling
menguntungkan dengan semua pemangku kepentingan.
D. Proses Produksi
Produksi PT. Aruki terdiri dari pembuatan formalin
dan resin yang untuk aplikasi adhesive dan kertas.
Hasil proses pembuatan formalin ini berfungsi sebagai
bahan baku utama dalam pembuatan resin. Produksi resin
3
pada PT. Aruki yaitu Urea Formaldehid, Melamin
Formaldehid, dan Phenol Formaldehid. Pada laporan ini
yang akan dibahas lebih lanjut yaitu proses pembuatan
formalin dan urea formaldehid.
1. Proses produksi Formalin
a. Bahan Baku
1) Metanol
Metanol yang digunakan berupa fase liquid dan sebagai
bahan baku utama.
2) Udara
Udara berfungsi sebagai bahan penghasil oksigen, Dimana
oksigen berfungsi untuk mengoksidasi metanol.
3) Air
Air berfungsi sebagai pelarut gas formaldehid, maka
hasil gas yang terlarut dalam air disebut formalin.
Kemampuan air dalam melarutkan gas formaldehid yaitu
37% - 55%.
b. Tahapan Pembuatan Formalin
Pada pembuatan formalin PT. Aruki menggunakan metode
silver catalyst.
1) Persiapan bahan baku
Bahan baku metanol dari tanki penyimpanan bersuhu
30oC dialirkan dengan pompa menuju heat exchanger untuk
didihkan pada suhu 60oC sebelum diuapkan dalam
vaporizer hingga 70oC, menggunakan pompa. Udara
4
dialirkan menggunakan blower menuju mixer, dimana udara
telah dipanaskan pada suhu 108 – 110oC. Uap metanol
juga di pompa menuju mixer untur dicampur dengan udara.
Campuran uap metanol dan udara dinaikan suhunya sesuai
kodisi reaksi dalam reaktor sebesar 630oC.
2) Proses reaksi
Reaksi yang terjadi merupakan reaksi oksidasi metanol
menjadi formaldehida. Reaksi bersifat eksotermis, non-
Isothermal dan non-adiabatic, berlangsung dalam fase gas.
Pada reaktor diletakan katalis silver pada tray –
traynya. Campuran uap metanol dan udara dimasukan ke
dalam reaktor pada bagian atas sehingga reaksi yang
terjadi merata ke bawah.
3) Pelarutan produk
Suhu formaldehid masuk pada adsorber yaitu 50oC.
Adsorben yang digunakan adalah air. Formaldehid dengan
kadar 37% keluar sebagai hasil bawah. Hasil atas berupa
gas tak terlaurut dalam air. Gas tersebut diantaranya
O2, N2, H2, CH2O, dan CO dialirkan dengan blower menuju
steam sebagai bahan bakar.
5
Gambar 1.1 Flowsheet Formalin PT. ARUKI
2. Proses Pembuatan Urea Formaldehid
a. Bahan Baku Pembuatan Urea Formaldehid
1) Urea
Urea senyawa yang akan dapat mengikat formaldehid
karena memiliki tangan reaktif pada gugus aminonya.
Reaksi akan membentuk struktur yang 3D karena ada
proses crosslinking.
2) Formaldehid
6
Formaldehid merupakan zat yang sangat bermanfaat pada
pembuatan – pembuatan resin sebagai adhesive.
Formaldehid digunakan pada pembuatan resin urea
formaldehid, melamin formaldehid, dan phenol
formaldehid.
3) NaOH
NaOH digunakan sebagai katalis pembuatan Urea
Formaldehid.
b. Tahapan Pembuatan Resin Urea Formaldehid
Pembuatan Urea formaldehide di PT Aruki dilakukan
dengan mencampurkan formalin 37%, urea dan larutan NaOH
hingga PH 9 dan di panaskan pada suhu 85oC selama 20
menit, setelah 20 menit akan terjadi reaksi metilolasi.
Masukan asam formiat pada PH ± 5,8, hal ini bertujuan
untuk mempercepat terjadinya reaksi polikondensasi.
Asam yang di gunakan dalam pembuatan urea formaldehide
adalah asam lemah agar tidak setting/ beku. Jika
terjadi setting, maka dapat di lakukan dengan
menambahkan NaOH. Proses terakhir yaitu campuran di
tambahkan dengan urea II, dan pada tahap akhir, terjadi
kenaikan viskositas selama satu jam. Campuran di ukur
viskositasnya setiap satuan waktu dihentikan sampai
viskositasnya mencapai 100cp.
Reaksi pembentukan urea formaldehid sebagai berikut :
7
1) Reaksi Adisi (Methilolasi)Urea bereaksi dengan formaldehid pada suasana netral
sedikit basa menghasilkan campuran mono dandimethylolurea (Martens, 1968). Reaksi adisi antaraurea dan formaldehid sebagai berikut :
Gambar 1.2 Reaksi Adisi Urea Formaldehid
2) Reaksi KondensasiReaksi kondensasi polimerisasi terjadi reaksi antara
methylol urea dengan methylol urea lain menghasilkanproduk samping berupa air. Pada kondisi basa, reaksiyang terjadi adalah gugus methylol bereaksi dengangugus methylol lainnya menghasilkan jembatan ether.Sedangkan pada kondisi asam, gugus methylol bereaksidengan gugus amida menghasilkan jembatan methylen(Martens, 1968)
Gambar 1.3 Reaksi Kondensasi Urea Formaldeid
8
BAB II
PERMASALAHAN
A. Proses Pembuatan Formalin
Pada pembuatan formaldehid di PT. ARUKI menggunakan
katalis silver. Hal – hal apa saja yang menjadi
kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan metode
tersebut.
B. Proses Pembuatan Urea Formaldehid
Pada pembuatan urea formaldehid di PT. ARUKI perlu
adanya pemerhatian fakor – fakor yang mempengaruhi
reaksi pembuatan urea formaldehid supaya dihasilkan
produk yang diiinginkan.
9
BAB III
TINJAUAN KRITIS
A. Proses Pembuaan Formalin
Formaldehid merupakan senyawa yang diperoleh dari
hasil reaksi oksidasi metanol dengan oksigen yang
terkandung di udara (Skeist, 1977). Larutan formaldehid
dalam air, memiliki kadar formaldehid 37-50%. Secara
10
komersial larutan formaldehid dalam air disebut
formalin. Formalin distabilkan dengan menambahkan 6-15%
metanol untuk menghambat polimerisasi dari formaldehid
pada suhu ruang. Formalin adalah jenis formaldehid yang
sering digunakan untuk produksi resin amino. Ada
beberapa proses yang digunakan dalam pembuatan formalin
yaitu proses katalis silver dan proses katalis iron
Molybdenum Oxide.
1. Proses pembentukan formalin dengan katalis silver
Proses ini menggunakan katalis perak. Katalis ini
berbentuk kristal-kristal perak atau spherical yang
ditumpuk pada tube. Katalis ini mempunyai umur sekitar
3-8 bulan dan mudah teracuni oleh sulfur dan beberapa
logam dari golongan transisi. Reaksi yang terjadi
sebagai berikut :
a. Oksidasi
CH3OH(g )+12O2
(g)T⃗=923 K, P=1,3 atmHCHO(g)+H2O(g) ∆ H= -37,3
kal/mol
b. Dehidrogenasi
CH3OH(g )⃗T=973 K, P=1,3 atmHCHO(g)+H2(g )
∆H=20,3 kkal/mol
(Orthmer Vol 11 hal 493)
11
Kat Ag.
Kat Ag.
Secara keseluruhan reaksinya adalah reaksi eksotermis
pada suhu yang tinggi yaitu 923 – 973 K dan tekanan
sedikit diatas tekanan atmosfer. Pada proses ini udara
yang dimurnikan direaksikan dengan metanol dalam
reaktor katalitik.
2. Proses pembentukan formalin dengan katalis metal
oxide
Proses ini mula-mula menggunakan katalis Vanadium
Penta Oksida yang diikuti dengan katalis Oksida besi
dan oksida molibdenum yang direaksikan dengan oksigen.
Jenis katalis metal oxide mempunyai umur efektif 12–18
bulan. Proses pembuatan formaldehid menggunakan metanol
dan udara dengan katalis oksidasi besi-molibdenum.
Proses ini beroperasi pada suhu 505-560 K, dan tekanan
1–1,5 atm. Metanol direaksikan dengan udara dengan
bantuan katalis oksidasi besi-molibdenum dalam sebuah
reaktor fixed bed multitube. Konversi yang diperoleh