LAPORAN KINERJA SATU TAHUN Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015 “Health Promotion ; any combination of health education and related organizational, political and economic intervention designed to facilitate behavioral and environment adaptation that will improve or protect health”
37
Embed
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/laporan_promkes/Laporan... · Kuasa atas selesainya penyusunan Buku Kinerja Pusat Promosi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun
2015
“Health Promotion ; any combination of health education and related organizational, political and economic intervention designed to facilitate
behavioral and environment adaptation that will improve or protect health”
DAFTAR ISI
ii
Kata Pengantar ___________________________________________________________________________________________ i
Daftar Isi _________________________________________________________________________________________________ ii
BAB I Gambaran Organisasi ___________________________________________________________________________ 1
BAB II Capain Kinerja __________________________________________________________________________________ 4
BAB III Gambaran Kinerja ___________________________________________________________________________ 10
BAB IV Penutup _______________________________________________________________________________________ 34
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
i
Kata Pengantar
Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa atas selesainya penyusunan Buku Kinerja Pusat
Promosi Kesehatan Tahun 2014. Penyusunan Buku Kinerja
Pusat Promosi Kesehatan merupakan bentuk kegiatan
pemantauan perkembangan kinerja secara periodik yang
bermanfaat dalam memberikan kepastian dan pengendalian
keserasian pelaksanaan program yang sesuai dengan
perencanaan tujuan dan sasaran yang tertuang dalam
Rencana Strategis Kesehatan Tahun 2015
Mudah-mudahan Buku Kinerja ini bermanfaat dan dapat
dijadikan pedoman dalam perbaikan kinerja Pusat Promosi
Kesehatan pada periode mendatang khususnya dalam tahun
pertama pelaksanaan RPJMN 2015-2019. Kepada semua
pihak yang terlibat dan membantu dalam penyusunan dan
terbitnya buku kinerja ini, kami ucapkan terima kasih disertai
penghargaan yang setinggi-tingginya.
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
1
BAB I Gambaran Organisasi
A.Visi dan Misi
Sejalan dengan Visi dan Misi Presiden Republik Indonesia yaitu
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong-royong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah
melalui 7 misi pembangunan yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat
jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju
dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA
yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa
dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
2
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar
Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia.
B. Tujuan
Peningkatan Perilaku Sehat & Peningkatan Kemandirian Masyarakat
untuk Hidup Sehat
C. Strategi Kegiatan
1. Melaksanakan penyuluhan kesehatan, advokasi dan menggalang
kemitraan dengan berbagai pelaku pembangunan termasuk
pemerintah daerah.
2. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan peran
serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
3
3. Meningkatkan jumlah dan kemampuan tenaga penyuluh kesehatan
masyarakat/dan tenaga kesehatan lainnya dalam hal promosi
kesehatan.
4. Mengembangkan metode dan teknologi promosi kesehatan yang
sejalan dengan perubahan dinamis masyarakat.
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
4
BAB II Capain Kinerja
A. Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
Lintas sektor berperan penting dalam kesehatan, terutama untuk
menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung dapat meningkatkan
perilaku hidup sehat masyarakat. Menyadari hal tersebut, Pusat
promopsi Kesehatan mendiorong lintas sektor untuk mengeluarkan
kebijakan berwawasan kesehatan (Health in All Policy).
Jumlah Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan adalah jumlah
kebijakan yang dibuat sektoral (K/L) berupa Peraturan
Presiden/Peraturan Menteri/ Instruksi Menteri/ Surat Edaran
Menteri/ Surat Keputusan Bersama Menteri yang mendukung
kesehatan khususnya dalam upaya peningkatan perilaku sehat dan
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan Jumlah
Kebijakan Publik berwawasan kesehatan :
1. Penggalangan komitmen sektoral pusat, provinsi, daerah
2. Pengembangan strategi advokasi
3. Pelaksanaan advokasi kebijakan publik berwawasan kesehatan di
3 provinsi terpilih : Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Jawa
Barat
4. Pemantapan advokasi pada daerah yang telah diadvokasi
5. Pembinaan teknis pada daerah yang telah diadvokasi
6. Pemantauan dan evaluasi proses pembuatan dan implementasi
kebijakan publik berwawasan kesehatan.
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
5
B. Persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan
PHBS
Dalam rangka mendukung pelaksanaan perilaku hidup sehat,
diperlukan kebijakan PHBS di daerah. Kebijakan yang mendukung
kesehatan/PHBS/perilaku sehat adalah kebijakan mendukung
kesehatan/PHBS/perilaku sehat dalam bentuk Peraturan Daerah,
Peraturan Bupati/Walikota, Instruksi Bupati/Walikota, Surat
Keputusan Bupati/Walikota, Surat Edaran/Himbauan Bupati/Walikota.
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan
Persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS
1. Pendekatan kepada pengambil keputusan di daerah
2. Penyusunan dan Pembentukan Pokjanal/Forum Perduli
Kesehatan.
3. Pembinaan teknis pada Pokjanal/Forum Perduli Kesehatan.
4. Pemantauan dan evaluasi UKBM serta Desa dan Keluarahan Siaga
Aktif.
5. Penggerakan masyarakat dalam rangaka peningkatan Rumah
Tangga Ber-PHBS
6. Pembinaan Saka Bakti Husada dalam rangka Peningkatan PHBS
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
6
C. Persentase Desa yang memanfaatkan dana desa minimal
10 persen untuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM)
Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat
dalam mengenali, mengatasi, memelihara, dan meningkatkan
kesehatan. Dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, masyarakat
didorong untuk memanfaatkan sumberdaya yang ada di desa termasuk
dana desa. Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat di desa adalah
adanya Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan
Persentase Desa yang memanfaatkan dana desa minimal 10 persen
untuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) antara
lain :
1. Penggalangan komitmen dalam rangka SKB tentang dana desa
Penyusunan standar pembiayaan kegiatan pemberdayaan masyarakat
dan promosi kesehatan.
2. Pertemuan Koordinasi dengan lintas sektor tentang intefrasi
program menyangkut dana desa dan program keluarga sehat
3. Pembinaan teknis aparat desa terkait penggunaan dana desa untuk
kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
4. Pengembangan buku saku perencanaan dan pelaporan penggunaan
dana desa untuk UKBM
5. Pengembangan sistem perhitungan pembiayaan dana desa untuk
UKBM
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
7
D. Dunia usaha yang Memanfaatkan CSR nya untuk Program
Kesehatan
Dunia usaha dan swasta juga memiliki kewajiban untuk turut serta
dalam pembangunan kesehatan. Melihat peluang besar dari dunia
usaha melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya,
Pusat promosi Kesehatan menggalang kemitraan dengan dunia usaha.
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan Dunia
usaha yang Memanfaatkan CSR nya untuk Program Kesehatan
1. Penggalangan mitra potensial melalui sosialisasi program
prioritas kepada dunia usaha
2. Penyusunan rencana kerja sama kemitraan dunia usaha dengan
Kementerian Kesehatan
3. Pembinaan teknis pada mitra yang sudah menjalin kerja sama.
Sosialisasi program prioritas kesehatan kepada Dunia Usaha
4. Pemantauan dan evaluasi pelaksaan kegiatan Perrjanjian Kerja
Sama.
5. Penyusunan rencana kerja kemitraan dengan unit kerja program
terkait
6. Melakukan pembinaan teknis pada mitra yang sudah bekerja
sama dengan Kementerian Kesehatan
E. Jumlah Organisasi Kemasyarakatan yang Memanfaatkan
Sumber Dayanya untuk Mendukung Kesehatan
Organisasi kemasyarakatan merupakan kelompok potensial untuk
meningkatkan perilaku sehat masyarakat karena mereka memiliki
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
8
sumberdaya sampai di grass root. Pusat promosi Kesehatan
menggalang peran serta ormas baik ormas keagamaan, kepemudaan,
dan wanita untuk meningkatkan jangkauan akses informasi kesehatan
dan pemberdayaan program kesehatan prioritas terhadap masyarakat
luas. Jumlah Organisasi Kemasyarakatan yang Memanfaatkan Sumber
Dayanya untuk Mendukung Kesehatan adalah organisasi
kemasyarakatan yang telah bekerjasama dengan Kementerian
Kesehatan yang memanfaatkan sumberdayanya untuk mendukung
program kesehatan.
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan jumlah
Organisasi kemasyarakat yang memanfaatkan Sumber Dayanya untuk
Mendukung Kesehatan
1. Mengembangkan pedoman peran serta ormas dalam
mendukung peningkatan perilaku sehat.
2. Pemetaan organisasi kemasyarakatan dan pihak lain dalam
mendukung peningkatan perilaku sehat
3. Sosialisasi program kerjasama peningkatan peran serta
organisasi kemasyarakatan dan pihak lain
4. Penyusunan MoU, Perjanjian kerjasama dan pelaksanaan kerja
sama dengan organisasi kemasyarakatan dalam mendukung
program kesehatan.
5. Bimbingan teknis pada ormas dan pihak-pihak lain yang sudah
bekersama dengan Kementerian Kesehatan dalam mendukung
program
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
9
6. Pemantauan dan evaluasi persan serta ormas dan pihak lain
dalam peningkatan perilaku sehat
Gambar 2.1 Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Tahun
2015
NO SASARAN STRATEGIS IKU TARGET 2015 REALISASI 2015 % CAPAIAN
1 Meningkatnya pelaksanaan
promosi kesehatan dan
pemberdayaan kepada
masyarakat
Jumlah kebijakan publik
yang berwawasan
kesehatan
3 4 133%
Persentase kabupaten/kota
yang memiliki kebijakan
PHBS
40% 44% 110%
Persentase desa yang
memanfaatkan dana desa
10% untuk UKBM
10% 1% 10%
Jumlah dunia usaha yang
memanfaatkan CSR nya
untuk program kesehatan
4 5 125%
Jumlah organisasi
kemasyarakatan yang
memanfaatkan sumber
dayanya untuk mendukung
kesehatan
3
3 100%
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
10
BAB III Gambaran Kinerja
Kegiatan Prioritas Pusat Promosi Kesehatan dalam mencapai indikator
kegiatan Pusat Promosi Kesehatan
A. Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
1. Penggalangan komitmen sektoral pusat, provinsi, daerah
Upaya Pusat Promosi Kesehatan dalam meningkatkan indikator
Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan memerlukan
upaya upaya strategis untuk mendorong lintas lintas program baik
di pusat maupun di daerah yang dapat mendorong produk
kebijakan yang dibuat searah yang memperhatikan aspek
kesehatan. Pada Tahun 2015 kegiatan-kegiatan tersebut antara lain :
a. Sosialisasi Pajak/cukai dalam rangka Penggalangan
Komitmen dalam pengendalian tembakau (Pajak rokok,
cukai rokok,peringatan kesehatan)
Informasi penggunaan pajak rokok bagi kesehatan belum
sepenuhnya tersosialisasikan dengan baik khususnya di daerah.
Masih ditemukannya berbagai kegiatan penggunaan DBHCHT
yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan hasil
evaluasi yang dilakukan terhadap rencana kerja anggaran
maupun realisasi penggunaan anggaran DBHCHT dari beberapa
daerah penerima masih menunjukkan ketidaktepatan daerah
dalam mengalokasikan kegiatan yang sesuai dengan ketentuan,
seperti penggunaan DBHCHT dalam bidang kesehatan masih
belum sesuai. Beberapa capaian yang cukup menggembirakan
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
11
adalah terbitnya beberapa regulasi terkait pengendalian
tembakau, antara lain :
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102/PMK.07/2015
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 115/PMK.07/2015 tentang Tata Cara Pemungutan
dan Penyetoran Pajak Rokok yang menyebutkan bahwa
penggunaan dana pajak rokok di bidang kesehatan
dilakukan dengan berpedoman pada petunjuk teknis yang
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. (Hasil advokasi Pusat
Promosi Kesehatan).
Kebijakan tarif cukai yg baru melalui PMK No.
198/PMK.010/2015 tentang Perubahan Kedua atas PMK
Nomor: 179/PMK.011/2012 tentang Tarif Cukai Hasil
Tembakau (hasil Advokasi Pusat Promosi Kesehatan
bersama Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM) serta surat Sesjen Kemkes, dan jejaring pemerhati
pengendalian rokok yang menunjukkan peningkatan harga
rokok sehingga masyarakat miskin terbatas membeli rokok
Surat kawat dari Kementerian Dalam Negeri Nomor:
T.900/2239/KEUDA tahun 2015 kepada Gubernur Se-
Indonesia dan Bupati/Walikota Se-Indonesia untuk
pemenuhan anggaran kesehatan minimal 10% sesuai
dengan amanah UU 36/2009. (Yang diedarkan pada saat
pertemuan Penggalangan Komitmen dengan Pemda)
Surat edaran Kementerian Perhubungan Januari 2015
untuk menjadikan transportasi umum sebagai kawasan
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
12
tanpa asap rokok sesuai dengan PP 109/2012. (Hasil
advokasi jejaring, koordinasi dengan lintas sektor)
Gambar 3.1 Implementasi Perda Kawasan Tanpa Rokok
b. Pengembangan peringatan kesehatan bergambar pada
kemasan rokok
Penelitian di beberapa negara menunjukkan bahwa PHW
memiliki dampak positif yang besar. Hasil penelitian tersebut
antara lain menyatakan bahwa peringatan bergambar lebih
diperhatikan dari pada hanya teks/tertulis, lebih efektif untuk
pendidikan bagi perokok tentang risiko kesehatan akibat
merokok dan untuk meningkatkan pengetahuan perokok tentang
risiko kesehatan akibat merokok, serta adanya assosiasi
peningkatan motivasi untuk berhenti merokok. Penelitian lain
menunjukkan bahwa peringatan bergambar memberikan efek
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
13
lebih lama dibanding peringatan teks/tertulis saja. Hal ini
merupakan implementasi Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 28 Tahun 2013 Tentang Pencantuman
Peringatan Kesehatan Dan Informasi Kesehatan Pada Kemasan
Produk Tembakau.
Gambar 3.1 Peringatan Kesehatan pada Kemasan Rokok
c. Pengembangan peringatan kesehatan bergambar pada iklan
Dalam hal pencegahan, upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan
menjauhkan anak dari akses rokok, perlindungan dari sasaran
pemasaran industri rokok (dengan pelarangan iklan, promosi
dan sponsor rokok), pemberian informasi yang benar tentang
bahaya rokok (edukasi, peringatan kesehatan bergambar ) dan
perlindungan dari terpapar asap rokok.
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
14
d. Koordinasi Pelaksanaan Penggalangan Komitmen dalam
mendukung percepatan AKI dan AKB
Peran promosi kesehatan dalam meningkatkan Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) sangatlah penting, melalui upaya promosi
kesehatan yang berkesinambungan akan tumbuh kesadaran,
kemauan dan kemampuan masyarakat akan penting nya perilaku
sehat seperti pemeriksaan kehamilan secara rutin, melahirkan di
fasilitas kesehatan, ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi, ibu
memberikan ASI kepada bayinya, dan ibu membawa bayinya
untuk diimunisasi.
e. Pelaksanaan Penggalangan komitmen dengan Pemerintah
derah dalam Mendukung Percepatan AKI dan AKB
Penggalangan komitmen ini bertujuan untuk :
Meningkatkan dukungan Pemerintah Daerah dalam
kegiatan dan pengadaan media promosi kesehatan serta
pengadaan, distribusi dan penggunaan Buku KIA.
Meningkatkan dukungan Pemerintah Daerah dalam
pengadaan dan pemerataan penempatan fasilitas dan
tenaga kesehatan yang berkompeten untuk memberikan
pelayanan KIA terutama dalam penanganan kedaruratan.
Meningkatkan komitmen dari stakeholder dalam
pengarusutamaan gender bidang KIA.
Meningkatkan dukungan dari stakeholder dalam
penggerakan masyarakat untuk mengaktifkan Posyandu
dalam mendukung KIA.
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
15
Meningkatkan dukungan kebijakan tentang penempatan
tenaga kesehatan khusus yang mempunyai kompetensi
promosi kesehatan di Puskesmas.
Meningkatkan dukungan stakeholder tentang kemitraan
bidan dan dukun dalam meningkatkan persalinan oleh
tenaga kesehatan.g. Meningkatkan kemampuan petugas
kesehatan dalam melakukan kemitraan, intervensi
perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat.
Meningkatkan keterpaduan, koordinasi dan sinkronisasi
sumber daya dalam melaksanakan program KIA.
Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya
mengonsumsi Tablet Tambah Darah pada ibu hamil dan
remaja putri. Meningkatkan pemahaman petugas
kesehatan dan masyarakat tentang pentingnya pemberian
imunisasi HB0 dan vitamin K pada bayi baru lahir.
B. Persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan
PHBS
Upaya yang dilakukan oleh Pusat Promosi Kesehatan untuk
mencapai presentase Kabupaten/Kota yang memiliki kebijakan
PHBS adalah mengintegrasikan dengan kegiatan yang ada dengan
melibatkan pemerintah daerah antara lain :
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
16
a. Sosialisasi Pajak/cukai rokok dalam rangka Penggalangan
Komitmen dalam Pengendalian Tembakau.
Sosialisasi ini selain bertujuan dalam rangka Pengendalian
Tembaku juga diintegrasikan dengan penggalangan komitmen
Pemerintah Daerah untuk mengeluarkan kebijakan PHBS
khususnya tentang Perilaku Merokok. Sasaran kegiatan ini adalah
pemegang kebijakan di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
b. Pelaksanaan Penggalangan komitmen dengan Pemerintah
derah dalam Mendukung Percepatan AKI dan AKB
Pelaksanaan Penggalangan Komitmen dalam rangka Percepatan
AKI dan AKB selain untuk mendorong Kebijakan Publik
Berwawasan Kesehatan pada level provinsi menyangkut
kebijakan AKI dan AKB, juga mendorong Kabupaten/Kota untuk
mengeluarkan kebijakan PHBS seperti Kebijakan Pemberian ASI
Eksklusif, Perlindungan dan Peningkatan Kesehatan Ibu, Bayi dan
Anak Balita, Pelaksanaan PHBS pada 5 Tatanan, Pertolongan
persalinan harus di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan lain-lain.
c. Pelaksanaan Advokasi Kebijakan Publik Berwawasan
Kesehatan di 3 provinsi Terpilih
Pertemuan ini juga diintegrasikan selain untuk mendorong
Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan juga mendorong
Kab./Kota untuk mengeluarkan kebijakan PHBS. Pertemuan ini
dilakukan di Makassar dengan mengundang 34 Propinsi dan 100
Kab./Kota sebagai wilayah target dari Peningkatan KIA.
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
17
d. Implementasi Model Intervensi di Daerah
Model Intervensi Promosi Kesehatan merupaka model promosi
kesehatan yang implementasikan oleh daerah sesiao dengan
spesifik lokal dan diharapkan keluarnya kebijakan PHBS atau
sebagai implementasi dari Kebijakan PHBS yang telah
dikeluarkan. Untuk tahun 2015, daerah sasaran (Sulawesi
Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Batam)
untuk melakukan kegiatan terkait model WPS dan PPIA untuk
wilayah sasaran (Jawa Timur dan Jawa Barat) dalam bentuk
kegiatan koordinasi, standarisasi, advokasi kepada lokasi tempat
hiburan, orientasi peer educator, sosialisasi bagi kelompok
sasaran dan monitoring dan evaluasi.
Gambar 3.1 Pendekatan Kepada Pengambil Keputusan Di
Daerah
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
18
a. Pendampingan melalui audiensi pada daerah yang sedang
menyusun kebijakan terkait PHBS
Kegiatan ini bertujuan sebagai pendampingan penyusunan
kebijakan PHBS disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di
tiap daerah yang melakukan audiensi dengan Pusat Promosi
Kesehatan
Gambar 3.2 Pelaksanaan Fasilitasi Penggalangan Kemitraan LintasSektor dan Daerah untuk Peningkatan Kebijakan Daerah dalam pembinaan Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
C. Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10%
untuk UKBM
Pada tahun 2015, kegiatan yang dilakukan dalam pencapaian
indikator Persentase Desa yang memanfaatkan alokasi dana desa
minimal 10% untuk UKBM lebih kearah peningkatan pemberdayaan
masyarakat melalui penguatan Pokjanal/Forum Peduli Kesehatan.
Selain melakukan penguatan terhadap forum, kegiatan juga
diarahkan untuk penggalangan komitmen untuk pembentukan
Pokjanal/Forum peduli Kesehatan. Diharapkan dengan aktifnya
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
19
Pokjanal/Forum Peduli Kesehatan, menjadi wadah masyarakat
dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di desa yang ditandai
dengan adanya aktivitas yang didanai dari dana desa.
a. Penggalangan Komitmen Pembinaan Pokjanal/Forum Peduli
Kesehatan
Terselenggaranya pemberdayaan masyarakat sangat tergantung
kepada komitmen dari Lintas Sektor, sehingga diperlukan upaya
penggalangan komitmen khususnya dengan Pemerintah Daerah
sebagai leading kelembagaan pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan ini telah dilaksanakan baik ditingkat pusat dengan
sasaran penguatan pokjanal tingkat pusat.
b. Fasilitasi Penggalangan Komitmen Pembinaan
Pokjanal/Forum Peduli Kesehatan
Kegiatan ini merupakan bentuk dari fasilitasi teknis dari pusat
kepada daerah dengan sasaran 20 provinsi, dengan tujuan untuk
memperoleh komitmen dari pemerintah daerah provinsi untuk
melakukan penguatan dan pengaktifan pokjanal level provinsi
serta mendorong terbentuknya Pokjanal/Forum Peduli
Kesehatan di kab./kota yang ditandai dengan adanya
kelembagaan. Kegiatan ini diintegrasikan dengan kegiatan
pertemuan penggalangan komitmen lintas sektor untuk
meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam pembinaan
dan pementukan Pojanal/Forum Peduli Kesehatan. Sampai
dengan tahun 2015, jumlah Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga
LAPORAN KINERJA SATU TAHUN
Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015
20
Aktif di daerah yang telah terbentuk yang ditandai dengan
adanya kelembagaan berjumlah 158 Kabupaten/Kota dari total
kabupaten 514. Sedangkan untuk level provinsi, yang telah
terbentuk sebanyak 22 Propoinsi.
c. Pemetaan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) di daerah
Upaya yang dilakukan untuk pemetaan UKBM adalah dengan
mengembangkan sistem UKBM dimana sistem ini dibuat sebagai
bentuk pelaporan secara berjenjang dari level kabupaten/kota,
propinsi dan pusat. Sistem ini terintegrasi dengan sistem
komunikasi data (Komdat) dari Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan. Alamat sistem. Setelah pengembangan
sistem, upaya yang dilakukan adalah mensosialisasikan
penggunaan sistem pada kegiatan sosialisasi sistem UKBM serta
diintegrasikan dengan pertemuan perencanaan tingkat nasional
maupun pertemuan koordinasi perencanaan di level propinsi.
Alamat sistem pada http://komdat.promkes.go.id.
d. Fasilitasi dan Pembinaan Teknis pada daerah yang telah
terbentuk Pokjanal/Forum Peduli Kesehatan
Kegiatan ini diarahkan untuk melakukan pembinaan teknis pada
daerah yang telah terbentuk Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif. Kegiatan ini diarahkan untuk membuat Rencana Aksi dari
Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang diintegrasikan
dengan pertemuan penyusunan rencana aksi Pokjanal Desa dan