LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN Jl. Asrama No. 124 Sei Sikambing Medan (20126) Phone: (061) 8466787, 8458008 website : www.ditjenbun.deptan.go.id/bbpptpmedan BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN MEDAN TAHUN 2016
68
Embed
LAPORAN KINERJA - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BBPPTP MEDAN 2016.pdf · 10) Eksplorasi dan pengembangan musuh alami, agensia hayati, dan pestisida
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN KINERJA
BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN Jl. Asrama No. 124 Sei Sikambing Medan (20126) Phone: (061) 8466787, 8458008 website : www.ditjenbun.deptan.go.id/bbpptpmedan
BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN
MEDAN
TAHUN 2016
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | ii
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
IKHTISAR EKSEKUTIF
Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat
pencapaian sasaran ataupun tujuan, penjabaran dari visi, misi dan
strategi Instansi Pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program
dan kebijakan yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra),
Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dan Perjanjian Kinerja (PK).
Laporan Kinerja Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman
Perkebunan (BBPPTP) Medan Tahun 2016 ini dibuat dalam rangka
perwujudan pertanggung-jawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
serta kewenangan pengelolaan sumberdaya, kebijakan, dan program
dari unit kerja Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman
Perkebunan (BBPPTP) Medan sebagaimana yang diamanatkan dalam
Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 09/Permentan/
OT.140/2/2008 tanggal 6 pebruari 2008. Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan
(BBPPTP) Medan.
Laporan ini disusun sesuai dengan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tanggal 21 April 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam penyusunannya
mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tanggal
20 November 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja.
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | iii
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar Perbenihan dan
Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan Tahun 2015-2019,
Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP)
Medan mempunyai tujuan sebagai berikut :
1) Meningkatkan penggunaan benih unggul bermutu dan bersertifikat
dalam pembangunan perkebunan disetiap wilayah pengembangan.
2) Meningkatkan upaya pengawasan pelestarian plasma nutfah
nasional sebagai sumber genetik dalam rangka penemuan varietas
benih unggul dan pemanfaatan agens pengendali hayati.
3) Membangun kerjasama dengan pihak terkait dalam pengawasan
mutu benih dan peredarannya serta pemanfaatan agens pengendali
hayati dalam penerapan PHT.
4) Mengembangan metode uji adaptasi dan observasi pencarian dan
pelepasan varietas, pengawasan mutu benih dan teknik
pengendalian OPT spesifik lokasi yang berwawasan lingkungan.
5) Mengembangkan jejaring dan kerjasama antara laboratorium
pengujian mutu benih dan proteksi.
6) Menyusun dan menyempurnakan Standard Operasional Prosedure
(SOP) untuk penyediaan, pengawasan dan sertifikasi benih.
7) Menyusun Standard Operasional Prosedure (SOP) untuk proteksi
tanaman perkebunan.
Sedangkan Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan
perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan adalah :
1) Sumber Daya Manusia BBPPTP Medan yaitu Petugas Struktural,
fungsional PBT dan POPT meningkat kemampuannya secara teknis
dan non teknis
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | iv
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
2) Meningkatnya Penggunaan benih bermutu disetiap wilayah
pengembangan tanaman perkebunan.
3) Terciptanya dan tersertifikasinya desa pertanian organik yang
berbasis komoditi perkebunan.
4) Menerapkan paket rakitan teknologi proteksi OPT perkebunan.
5) Pembangunan demplot pengendalian hama terpadu.
6) Lebih luasnya ruang lingkup laboratorium terintegrasi BBPPTP
Medan.
7) Tersedianya laboratorium perbenihan dan proteksi yang
terakreditasi.
8) Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait.
9) Ekplorasi komoditi benih unggul spesifik lokasi dalam rangka proses
pelepasan varietas.
10) Eksplorasi dan pengembangan musuh alami, agensia hayati, dan
pestisida nabati untuk PHT
11) Perbanyakan dan uji terap penggunaan musuh alami, agensia
hayati, dan pestisida nabati untuk pengendalian OPT di laboratorium
dan di lapangan.
12) Koleksi OPT Penting, musuh alami, agensia hayati, dan pestisida
nabati, hama vertebrata.
13) Telah dilakukan Analisa Residu pestisida pada beberapa produk
perkebunan yang akan diekspor.
14) Telah dianalisis beberapa jenis limbah dan kandungan pupuk.
15) Penyusunan data base dan pengembangan sistem informasi
perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan untuk wilayah kerja
BBPPTP Medan.
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | v
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
Sasaran strategis dalam Perjanjian Kinerja (PK) Balai Besar Perbenihan
dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan tahun 2016 yaitu :
1. Terlaksananya pengawasan dan pengujian mutu benih tanaman
perkebunan dan penyiapan teknologi proteksi tanaman perkebunan.
2. Menurunnya luas areal yang terserang OPT dan terfasilitasinya
pencegahan kebakaran lahan dan kebun, bencana alam, dampak
perubahan iklim dan gangguan/konflik usaha perkebunan.
Pada tahun anggaran 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi
Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan mendapatkan alokasi
anggaran APBN sebesar Rp. 31.646.469.000,- tetapi karena adanya
refocusing kegiatan maka anggaran bertambah menjadi
Rp. 31.791.286.000,-. yang dimanfaatkan untuk mendukung Program
Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan (Kegiatan
Dukungan Perlindungan Perkebunan dan Kegiatan Dukungan
Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta Penyiapan Teknologi
Proteksi Tanaman Perkebunan). Realisasi penyerapan anggaran pada
tahun anggaran 2016 adalah Rp. 28.478.659.319,- dari total pagu
anggaran sebesar Rp. 31.791.286.000,- atau mencapai 89,58% dengan
capaian fisik sebesar 98,49%.
tanam
Kinerja yang dicapai sesuai dengan target yang tertuang dalam
Perjanjian kinerja atas penggunaan anggaran pada tahun 2016, yaitu :
1. Sertifikasi dan pengujian mutu benih tanaman perkebunan terealisasi
sebanyak 73.030.258 batang atau mencapai 56,18% dari target
sebanyak 130.000.000 batang.
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | vi
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
2. Rakitan teknologi spesifik lokasi proteksi tanaman perkebunan,
terealisasi seluruhnya yaitu 5 Paket teknologi atau mencapai 100%
7) Meningkatkan pelayanan teknis pengawasan mutu benih dan
proteksi tanaman perkebunan;
2.1.3. Tujuan BBPPTP Medan
1) Meningkatkan penggunaan benih unggul bermutu dan bersertifikat
dalam pembangunan perkebunan disetiap wilayah pengembangan.
2) Meningkatkan upaya pengawasan pelestarian plasma nutfah
nasional sebagai sumber genetik dalam rangka penemuan varietas
benih unggul dan pemanfaatan agens pengendali hayati.
3) Membangun kerjasama dengan pihak terkait dalam pengawasan
mutu benih dan peredarannya serta pemanfaatan agens
pengendali hayati dalam penerapan PHT.
4) Mengembangan metode uji adaptasi dan observasi pencarian dan
pelepasan varietas, pengawasan mutu benih dan teknik
pengendalian OPT spesifik lokasi yang berwawasan lingkungan.
5) Mengembangkan jejaring dan kerjasama antara laboratorium
pengujian mutu benih dan proteksi.
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | 11
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
6) Menyusun dan menyempurnakan Standard Operasional Prosedure
(SOP) untuk penyediaan, pengawasan dan sertifikasi benih
7) Menyusun Standard Operasional Prosedure (SOP) untuk proteksi
tanaman perkebunan
2.1.4. Sasaran BBPPTP Medan
1) Sumber Daya Manusia BBPPTP Medan yaitu Petugas Struktural,
fungsional PBT dan POPT meningkat kemampuannya secara
teknis dan non teknis.
2) Meningkatnya Penggunaan benih bermutu disetiap wilayah
pengembangan tanaman perkebunan.
3) Terciptanya dan tersertifikasinya desa pertanian organik yang
berbasis komoditi perkebunan.
4) Menerapkan paket rakitan teknologi proteksi OPT perkebunan.
5) Pembangunan demplot pengendalian hama terpadu.
6) Lebih luasnya ruang lingkup laboratorium terintegrasi BBPPTP
Medan.
7) Tersedianya laboratorium perbenihan dan proteksi yang
terakreditasi.
8) Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait.
9) Ekplorasi komoditi benih unggul spesifik lokasi dalam rangka
proses pelepasan varietas.
10) Eksplorasi dan pengembangan musuh alami, agensia hayati, dan
pestisida nabati untuk PHT
11) Perbanyakan dan uji terap penggunaan musuh alami, agensia
hayati, dan pestisida nabati untuk pengendalian OPT di
laboratorium dan di lapangan.
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | 12
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
12) Koleksi OPT Penting, musuh alami, agensia hayati, dan pestisida
nabati, hama vertebrata.
13) Telah dilakukan Analisa Residu pestisida pada beberapa produk
perkebunan yang akan diekspor.
14) Telah dianalisis beberapa jenis limbah dan kandungan pupuk.
15) Penyusunan data base dan pengembangan sistem informasi
perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan untuk wilayah kerja
BBPPTP Medan.
2.1.5. Arah Kebijakan BBPPTP Medan
Kebijakan Umum BBPPTP Medan adalah : “Meningkatkan kemampuan SDM, peranan laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan, pengembangan kelembagaan dan sistem informasi guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang
perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan”.
Kebijakan dasar tersebut dijabarkan dalam kebijakan teknis yaitu :
1) Kebijakan Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia
Perkebunan.
Peningkatan Sumber Daya Manusia menjadi lebih profesional
sehingga mampu melaksanakan pengembangan dan pengawasan
mutu benih serta pengembangan teknologi proteksi tanaman
perkebunan dan pemanfaatan agensia hayati dalam penerapan
PHT yang berwawasan lingkungan. Kebijakan ini dilaksanakan
melalui peningkatan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
(S2, S3), pelatihan, magang, studi banding bagi petugas serta
pendampingan bagi petani.
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | 13
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
2) Kebijakan Pengembangan Kelembagaan.
Kebijakan ini dalam rangka mewujudkan kelembagaan balai besar
yang profesional dalam pengawasan, pengembangan perbenihan
dan proteksi tanaman perkebunan melalui pengembangan jejaring
dan kerjasama dengan pihak terkait serta penguatan sarana dan
prasarana balai besar.
3) Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup.
Memanfaatkan sumber daya alam secara optimal, untuk
pelestarian dan perkayaan sumber daya genetik, pengembangan
dan pengawasan mutu benih serta pengembangan teknologi
perlindungan tanaman perkebunan dan pemanfaatan agensia
hayati dalam penerapan PHT.
4) Kebijakan Pengembangan Sistem Informasi.
Menyediakan pelayanan informasi perbenihan dan proteksi
tanaman perkebunan yang akurat, tepat dan cepat bagi semua
pihak yang membutuhkan. Dalam rangka pengembangan sistem
informasi ini upaya yang ditempuh adalah sebagai berikut:
Peningkatan kemampuan SDM di bidang pengelolaan sistem
informasi.
Pengembangan dan pemantapan data base perbenihan dan
proteksi.
Pengembangan sarana internet kantor untuk pengelolaan dan
penyebaran informasi melalui web-site BBPPTP Medan.
Pemanfaatan Teknologi GIS untuk pemetaan bidang perbenihan
dan proteksi.
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | 14
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
2.1.6. Program dan Kegiatan BBPPTP Medan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Besar Perbenihan dan Proteksi
Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan merupakan penjabaran dari
program pembangunan perkebunan tahun 2015-2019 yang menjadi
tanggung jawab Direktorat Jenderal Perkebunan yaitu “Program
Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan”.
Berdasarkan hasil restrukturisasi program dan kegiatan sesuai dengan
Surat Edaran bersama Menteri Keuangan Nomor SE-1848/MK/2009
dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
No. : 0142/M.PPN/06/2009 tanggal 19 Juni 2009 yang mengamanatkan
bahwa setiap unit eselon I mempunyai satu program yang
mencerminkan nama Eselon I yang bersangkutan dan setiap unit
Eselon II hanya mempunyai dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan kegiatan. Dengan demikian indikator kinerja yang harus
dipertanggung jawabkan oleh unit Eselon I adalah outcome dan
indikator kinerja yang harus dipertanggung jawabkan oleh unit Eselon II
adalah output.
Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP)
Medan yang merupakan salah satu unit Eselon II lingkup Direktorat
Jenderal Perkebunan pada tahun anggaran 2016 mempunyai tanggung
jawab untuk melaksanakan 2 (dua) kegiatan utama yang merupakan
cerminan dari tugas dan fungsinya yaitu: (1). Kegiatan Dukungan
Perlindungan Perkebunan, (2). Kegiatan Dukungan Pengujian dan
Pengawasan Mutu Benih serta Penyiapan Teknologi Proteksi
Tanaman Perkebunan.
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | 15
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
2.1.7. Fokus Kegiatan BBPPTP Medan Sasaran dari kegiatan dukungan pengujian dan pengawasan mutu
benih serta penyiapan teknologi proteksi tanaman perkebunan BBPPTP
Medan adalah terlaksananya pengawasan dan pengujian mutu
benih tanaman perkebunan dan penyiapan teknologi proteksi
tanaman perkebunan dengan fokus kegiatannya pada tahun 2015-
2019 adalah :
1. Sertifikasi dan pengujian mutu benih tanaman perkebunan;
2. Pembangunan kebun contoh, uji demplot, dan uji koleksi tanaman
perkebunan;
3. Rakitan teknologi spesifik lokasi proteksi tanaman perkebunan;
Kinerja, target kinerja dan anggaran. Dokumen Penetapan Kinerja
tersebut dimanfaatkan oleh setiap pimpinan instansi pemerintah untuk :
1) Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi;
2) Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam Laporan Kinerja;
3) Menilai keberhasilan organisasi.
Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP)
Medan dalam melaksanakan Kegiatan Dukungan Perlindungan
Perkebunan dan Kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu
Benih serta Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan pada
Tahun 2016 mendapatkan dukungan alokasi anggaran dari APBN
sebesar Rp. 31.646.469.000,- tetapi karena adanya refocusing kegiatan
maka anggaran bertambah menjadi Rp. 31.791.286.000,-.
Sasaran strategis, Indikator Kinerja Kegiatan, dan Target Balai Besar
Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan
disusun dalam bentuk Lampiran Penetapan Kinerja (PK) yaitu sebagai
berikut :
Tabel 2. Lampiran Perjanjian Kinerja (PK) BBPPTP Medan T.A. 2016
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | 21
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target
1 2
Terlaksananya pengawasan dan pengujian mutu benih tanaman perkebunan dan penyiapan teknologi proteksi tanaman perkebunan Menurunnya luas areal yang terserang OPT dan terfasilitasinya pencegahan kebakaran lahan dan kebun, bencana alam, dampak perubahan iklim dan gangguan/konflik usaha perkebunan
1. Sertifikasi dan pengujian mutu benih tanaman perkebunan
130.000.000 batang
2. Rakitan teknologi spesifik lokasi proteksi tanaman perkebunan
5 paket teknologi
3. Eksplorasi, pemanfaatan, pengembangan, pengujian agensia pengendali hayati tanaman perkebunan
3 jenis
4. Fasilitasi teknis dukungan pengawasan dan pengujian benih dan teknologi proteksi tanaman perkebunan
12 bulan
1. Pembinaan dan sertfikasi desa pertanian organik berbasis komoditas perkebunan
8 desa
Kegiatan
1 Dukungan Pengujian dan pengawasan Mutu Benih serta Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) Medan
Anggaran Rp. 31.791.286.000
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | 22
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
3.1. Pengukuran Kinerja terhadap Sasaran Kegiatan BBPPTP
Medan
Pengukuran merupakan proses menghasilkan suatu nilai capaian
kinerja untuk setiap indikator kinerja yang dilakukan dengan cara
membandingkan antara data realisasi dengan data target yang telah
direncanakan sebelumnya.
Pengukuran kinerja dilakukan pada setiap akhir tahun anggaran yaitu
setelah berakhirnya semua kegiatan untuk mengetahui pencapaian
sasaran kegiatan berdasarkan indikator kinerja kegiatan atau target
kinerja yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja (PK).
Sasaran Kegiatan BBPPTP Medan pada tahun 2016 adalah :
1. Terlaksananya pengawasan dan pengujian mutu benih tanaman
perkebunan dan penyiapan teknologi proteksi tanaman perkebunan.
2. Menurunnya luas areal yang terserang OPT dan terfasilitasinya
pencegahan kebakaran lahan dan kebun, bencana alam, dampak
perubahan iklim dan gangguan/konflik usaha perkebunan.
Pengukuran kinerja terhadap sasaran kegiatan BBPPTP Medan tahun
2016 dilakukan dengan membandingkan antara data realisasi kinerja
dengan data target Indikator Kinerja Kegaiatan (IKK) dalam Rencana
Strategis 2015-2019, Perjanjian Kinerja tahun 2016, dan data realisasi
kinerja beberapa tahun sebelumnya.
3.2. Evaluasi Kinerja BBPPTP Medan 3.2.1. Capaian Kinerja Terhadap Rencana Strategis BBPPTP Medan
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | 23
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
Capaian Kinerja pada tahun 2016 jika dibandingkan dengan rencana
kegiatan dan target kinerja BBPPTP Medan dalam Rencana Strategis
(Renstra) tahun 2015-2019 disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Capaian Kinerja BBPPTP Medan Tahun 2016 dibandingkan dengan target Renstra
No.
IKK Target Renstra
Tahun 2016
Realisasi Capaian Kinerja Tahun
2016
%
1. Sertifikasi dan pengujian mutu benih tanaman perkebunan (batang)
130.000.000 73.030.258 56,18
2. Pembangunan kebun contoh, uji demplot, dan uji koleksi tanaman perkebunan (Ha)
7 7 100,00
3. Rakitan teknologi spesifik lokasi proteksi tanaman perkebunan (paket teknologi)
Tanaman Perkebunan hanya mencapai 79,56% dari target karena dari
tiga kegiatan terdapat satu kegiatan yang tidak jadi dilaksanakan yaitu
Kegiatan Pengendalian OPT Tanaman Lada Pada Pembibitan
(Rumah Kasa) dengan Pestisida Nabati karena pada awalnya
kegiatan ini direncanakan untuk menjadi bagian dari pemotongan
anggaran.
3.2.2. Capaian Kinerja Terhadap Perjanjian Kinerja
Capaian kinerja Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman
Perkebunan Medan (BBPPTP) Medan untuk setiap Indikator Kinerja
Kegiatan (IKK) yang tertuang di dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK)
Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan BBPPTP Medan terhadap Perjanjian Kinerja T.A. 2016
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi % Capaian
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | 25
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
1. Terlaksananya pengawasan dan pengujian mutu benih tanaman perkebunan dan penyiapan teknologi proteksi tanaman perkebunan
2.Menurunnya luas areal yang terserang OPT dan terfasilitasinya pencegahan kebakaran lahan dan kebun, bencana alam, dampak perubahan iklim dan gangguan/konflik usaha perkebunan
1. Sertifikasi dan pengujian mutu benih tanaman perkebunan
130.000.000 batang
73.030.258 batang
56,18
2. Rakitan teknologi spesifik lokasi proteksi tanaman perkebunan
5 paket teknologi
5 paket teknologi
100,00
3. Eksplorasi, pemanfaatan, pengembangan, pengujian agensia pengendali hayati tanaman perkebunan
3 jenis 2 jenis 79,56
4. Fasilitasi teknis dukungan pengawasan dan pengujian benih dan teknologi proteksi tanaman perkebunan
12 bulan 12 bulan 100,00
1. Pembinaan dan sertfikasi
desa pertanian organik berbasis komoditas perkebunan
8 desa
8 desa
100,00
Evaluasi capaian kinerja terhadap Perjanjian Kinerja BBPPTP Medan
Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
1. Sertifikasi dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Perkebunan
Jumlah sertifikasi dan pengujian mutu benih dengan target 130.000.000
batang terealisasi sebanyak 73.030.258 batang atau 56,18%, dengan
rincian realisasi sebagai berikut :
(1) Jumlah bibit yang tersertifikasi :
Realisasi sertifikasi untuk bibit kakao sebanyak 873.560 batang,
Karet sebanyak 1.715.975 batang, Kopi sebanyak 986.823 batang,
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | 26
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
Kelapa Sawit siap tanam sebanyak 1.339.975 batang, Nilam tidak
ada sertifikasi, Tebu sebanyak 35,1 Ha, Kelapa Dalam sebanyak
210.972 batang, Lada sebanyak 3.000 batang, Cengkeh tidak ada
sertifikasi, Kecambah Kelapa Sawit/Sumber Benih sebanyak
39.896.953 butir.
(2). Jumlah benih yang tersertifikasi melalui uji Laboratorium
Realisasi sertifikasi benih Kakao sebanyak 3.741.500 butir, Karet
sebanyak 18.131.500 butir, Kopi sebanyak 6.067.000 butir, Aren
sebanyak 63.000 butir.
Realisasi sertifikasi dan pengujian mutu benih hanya mencapai 56,18%
dikarenakan rendahnya jumlah permintaan bibit/benih dari konsumen
ke sumber benih/produsen benih, sehingga permohonan sertifikasi dari
produsen benih/sumber benih ke BBPPTP Medan juga rendah. Akan
tetapi sebenarnya kemampuan sumber benih/produsen benih untuk
menyediakan bibit/benih melampaui target.
2. Rakitan Teknologi Spesifik Lokasi Proteksi Tanaman
Perkebunan
Rakitan Teknologi Spesifik Lokasi Proteksi Tanaman Perkebunan dari
target sebanyak 5 paket teknologi terealisasi seluruhnya atau mencapai
100% dari target Perjanjian Kinerja (PK). dengan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
(1). Kaji Terap Pengendalian Ganoderma sp. Pada Tanaman Kelapa
Sawit dengan Pemanfaaatan Tanaman Antagonis.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui efektivitas tanaman
antagonis terhadap jamur Ganoderma sp dan untuk mendapatkan
bahan pencegah dan pengendali Ganoderma sp. yang
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | 27
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
prospektif. Kegiatan dilaksanakan di Kabupaten Deli Serdang
Kecamatan Sibiru-biru, Desa Namo Tualang, di kebun milik Bapak
Sabar Sitepu dan dilaksanakan pada bulan Pebruari sampai
dengan Desember 2016.
Hasil dari kegiatan ini adalah :
1. Dari hasil pengamatan dan pemeliharaan yang dilakukan pada
blok tanaman sampel untuk sementara tidak ditemukan gejala
serangan dari penyakit Ganoderma sp. pada tanaman sampel,
tetapi di dalam kebun telah ditemukan fruiting body (tubuh buah)
jamur Ganoderma sp di pohon bukan sampel. Selain itu hasil
pengamatan yang ditemukan adalah OPT lain yaitu hama
Oryctes sp., Tikus dan Musuh Alami Laba-laba.
2. Hasil Uji di Laboratorium :
Pada Uji laboratorium membuktikan bahwa pertumbuhan hifa
Ganoderma sp. terhambat pada media yang ditambah dengan
larutan ekstrak tanaman antagonis dan terjadi pada semua jenis
tanaman antagonis, namun dengan tingkat penghambatan yang
berbeda-beda namun pada kontrol (tanpa ekstrak tanaman
antagonis) hifa Ganoderma sp. sudah memenuhi petri. pada uji
eksudat akar tanaman antagonis, eksudat tanaman sereh yang
mampu menghambat pertumbuhan hifa Ganoderma sp.
(2). Kaji Terap Pengembangan Model Penghitungan Kehilangan
Hasil Akibat Serangan OPT Pada Tanaman Kakao.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui model penghitungan
kehilangan hasil akibat serangan OPT tanaman kakao.
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | 28
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
Pengambilan sampel dilakukan di 26 lokasi yang tersebar di 5
kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang
Bedagai, Asahan dan Simalungun dari bulan April sampai dengan
Desember 2016.
Hasil dari kegiatan ini :
1. Intensitas serangan OPT tertinggi terjadi pada PBK, yaitu
rerata intensitasnya mencapai 35.43%, selanjutnya busuk
buah antraknose (24.52%) dan antraknose daun (20.63%).
2. Model penghitungan kehilangan hasil akibat serangan OPT
pada tanaman kakao adalah :
√Y = -1.094 + 0.653 (√X1) + 0.597 (√X2) ± 0.82
Model regresi yang di dapat sudah sesuai dengan Uji Asumsi
Klasik Normalitas, Multikolinieritas, Heteroskedastisitas,
Autokorelasi dan Linieritas sehingga model ini dapat
digunakan untuk menghitung kehilangan hasil akibat serangan
OPT pada tanaman kakao
(3). Uji Efikasi Berbagai Jenis Pestisida yang Beredar di Lapangan
pada Komoditi Perkebunan.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menguji mutu dan efektivitas
beberapa bahan aktif insektisida kimia yang beresar di lapangan
yang sering dipergunakan petani dalam mengendalikan penggerek
buah kopi dan menganalisis kemungkinan asdanya residu
insektisida yang disemprotkan pada buah kopi. Kegiatan
dilaksanakan di kebun petani milik Bastanta SItepu yang terdapat di
Desa Kacaribu, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo. Uji
kandungan kandungan residu insektisida dilaksanakan di
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | 29
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
laboratorium analisa pestisida BBPPTP Medan. Kegiatan
dilaksanakan sejak bulan Agustus sampai dengan Desember 2016.
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah:
1. Kadar bahan aktif ketiga jenis bahan aktif insektisida yang
diaplikasikan sudah sesuai dengan yang tertera dalam
kemasan insektisida.
2. Intensitas serangan PBKo tidak berbeda nyata pada semua
perlakuan di setiap waktu pengamatan.
3. Residu lebih sering ditemukan pada kulit luar kopi.
4. Residu diazinon bisa ditemukan hingga kulit air dan biji kopi.
5. Klorpirifos hanya pernah ditemukan pada kulit luar kopi.
6. Ada kemungkinan petani telah menggunakan insektisida
berbahan aktif diazinon sebelum pengujian dilaksanakan.
7. Residu sulit ditemukan pada saat musim hujan karena mudah
terurai.
(4). Pemanfaatan dan pengembangan tyto alba dalam pengendalian
hama tikus pada tanaman perkebunan (tahun ke 2).
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyediakan sarang atau rumah
burung hantu (rubuha) di lapangan dalam rangka pemanfaatan dan
pengembangan burung hantu (Tyto alba javanica Gmel) untuk
pengendalian hama tikus pada areal perkebunan. Kegiatan
dilaksanakan di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang yang dilaksanakan pada bulan Februari
sampai dengan November 2016.
Hasil dari kegiatan ini adalah:
1. Tersedianya Rubuha di lapangan sebanyak 40 unit dengan
posisi sebagai berikut : 25 unit di dusun Paluh Merbau
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | 30
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
(tumbang/rubuh 4 unit), di dusun Paluh Getah 5 unit, di desa
Sidodadi Ramunia 6 unit, di desa Perkebunan Ramunia 2 unit,
di desa Tanjung Rejo 1 unit dan di desa Percut 1 unit.
2. Sudah dilakukan perbaikan rubuha sebanyak 17 unit di dusun
Paluh Merbau.
3. Dari 25 unit pagupon yang ada di dusun Paluh Merbau 4
pagupon mengalami kerusakan atau tumbang akibat
cuaca/angin kencang yang terjadi di lokasi kegiatan, 21 unit
dalam kondisi baik dan sudah semuanya ditempati
olehalba(bubo/Owl).
(5). Surveilance OPT Kopi di Wilayah Kerja.
Surveilens OPT kopi di Propinsi Sumatera Utara merupakan survei
pemantauan yang bertujuan untuk membuat daftar OPT (pest list),
lembaran data OPT (pest data sheet), penyempurnaan cara
pengamatan OPT kopi dan penanganan OPT dari lapangan dalam
rangka koleksi. Sasaran pelaksanaan adalah tersusunnya daftar
OPT (pest list), lembaran data OPT (pest data sheet) yang
menyerang tanaman kopi di wilayah Propinsi Sumatera Utara untuk
ketersediaan dokumen dalam mendukung “Perjanjian Aplikasi
Sanitasi dan Fitosanitasi (Agreement on the Application of Sanitary
and Phytosanitary Measures, the SPS Agreement) sebagai salah
satu persyaratan ekspor – impor komoditas pertanian dunia. Survei
OPT kopi ke lapangan dilaksanakan pada bulan Juli hingga
November 2016. Survei dilakukan di wilayah kerja Propinsi
Sumatera Utara pada 8 (delapan) kabupaten sentra penghasil kopi.
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah :
L A K I P - BBP2TP Medan Tahun 2012
Page | 31
L A K I N - BBPPTP Medan Tahun 2016
1. Daftar OPT (pest list) dan Intensitas Serangan OPT yang
menyerang pertanaman kopi di wilayah Propinsi Sumatera
Utara Tahun 2016
2. Lembaran Data OPT (Pest Data Sheet) yang menyerang
pertanaman kopi di wilayah Propinsi Sumatera Utara Tahun
2016
3. Peta Sebaran Pertanaman Kopi Robusta, Peta Sebaran
Pertanaman Kopi Arabika, Peta Sebaran Hama Penggerek
Buah Kopi (Hipotenemus hampeii), Peta Sebaran Hama
Serangga penghisap tunas daun (Helopeltis sp), Peta Sebaran
Hama Penggerek Batang (Zeuzera sp), Peta Sebaran Hama
Kutu Daun (Coccus viridis), Peta Sebaran Hama Penggorok
Daun (Lyriomiza sp), Peta Sebaran Penyakit Antraknosa ranting
(Colletotrichum gloeosporoides), Peta Sebaran Penyakit
Antraknosa buah (Colletotrichum gloeosporoides), Peta
Sebaran Penyakit Antraknosa daun (Colletotrichum
gloeosporoides), Peta Sebaran Penyakit Karat Daun (Hemileia
vastatrix), Peta Sebaran Penyakit Bercak Daun (Cercospora
sp), Peta Sebaran Penyakit Jamur Upas (Corticium
salmonicolor), Peta Sebaran Penyakit Jamur Akar Putih
(Rigidoporus lignosus), Peta Sebaran Penyakit Jamur Akar
Hitam (Rosellinia bunodes), Peta Sebaran Nematoda parasit
kopi, Peta Sebaran Tanaman Kopi Terserang Lumut/Benalu di
wilayah Propinsi Sumatera Utara, dan Koleksi OPT yang
menyerang pertanaman kopi di wilayah Propinsi Sumatera