LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT PSPP INSYAF SUMUT Dalam upaya mewujudkan PSPP Insyaf Sumut sebagai lembaga penyelenggaran Rehabilitasi Sosial dan Perlindungan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Napza secara Prima 2018 PSPP INSYAF SUMUT Jl. Berdikari no 37 Desa Lau Bekeri Kec. Kutalimbaru Kab. Deli Serdang Sumatera Utara 2018
92
Embed
LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT - …intelresos.kemsos.go.id/new/download/laporan/2018/SAKIP_INSYAF_2018.pdf · termasuk sistem perencanaan kinerja, pengukuran, dan pelaporannya.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ii
LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT PSPP INSYAF SUMUT Dalam upaya mewujudkan PSPP Insyaf Sumut sebagai lembaga penyelenggaran Rehabilitasi Sosial dan Perlindungan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Napza secara Prima
2018
PSPP INSYAF SUMUT
Jl. Berdikari no 37 Desa Lau Bekeri Kec. Kutalimbaru Kab. Deli Serdang Sumatera Utara
2018
iii
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja PSPP Insyaf Sumut ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas
kinerja pencapaian sasaran strategis Tahun Anggaran 2018. Laporan Kinerja ini merupakan tahun
keempat pelaksanaan Rencana Strategis PSPP Insyaf Sumut Tahun 2015-2019.
Penyusunan Laporan Kinerja PSPP Insyaf Sumut mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 8
Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PANRB
No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja dan Tata Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Rencana Strategis PSPP Insyaf Sumut Tahun 2015-2019.
Laporan Kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas yang berfungsi,
antara lain sebagai alat penilaian kinerja, wujud akuntabilitas
pelaksanaan tugas dan fungsi PSPP Insyaf Sumut dan wujud transparansi serta
pertanggungjawaban kepada masyarakat serta merupakan alat kendali dan alat pemacu peningkatan
kinerja setiap unit organisasi di lingkungan PSPP Insyaf Sumut. Kinerja PSPP Insyaf Sumut diukur atas
dasar penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan indikator keberhasilan pencapaian
sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja PSPP Insyaf Sumut.
Tahun 2018 Secara umum capaian kinerja sasaran telah sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan, meskipun, beberapa indikator belum menunjukan capaian sesuai target karena
pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi sangat ditentukan oleh komitmen,
keterlibatan dan dukungan aktif segenap komponen aparatur negara, masyarakat, dunia usaha dan civil
society sebagai bagian integral dari pembaharuan sistem administrasi negara. Berdasarkan analisis dan
evaluasi objektif yang dilakukan melalui Laporan Kinerja PSPP Insyaf Sumut Tahun 2018 ini,
diharapkan dapat terjadi optimalisasi peran kelembagaan dan peningkatan efisiensi, efektivitas, dan
produktivitas kinerja seluruh jajaran pejabat dan pelaksana di lingkungan PSPP Insyaf Sumut pada
tahun-tahun selanjutnya, sehingga dapat mendukung kinerja PSPP Insyaf Sumut secara keseluruhan
dalam mewujudkan Good Governance dan Clean Government.
Lau Bekeri, Januari 2019
Kepala PSPP Insyaf Sumut
Ahd. Sulaiman
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Birokrasi merupakan alat utama dalam penyelenggaraan negara dan pemerintahan
karena berfungsi untuk menerjemahkan berbagai keputusan politik ke dalam berbagai kebijakan
publik serta untuk menjamin pelaksanaan kebijakan tersebut secara operasional, terutam
adalam memberikan pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, birokrasi
menjadi faktor penentu keberhasilan keseluruhan agenda negara dan pemerintahan, dalam
kerangka upaya merealisasikan sebuah tata pemerintahan yang baik (good governance).
Secara umum capaian tata kelola pemerintahan yang baik seperti yang ditargetkan
dalam RPJMN 2015-2019, menunjukkan perkembangan yang baik, meskipun beberapa indikator
masih memerlukan kerja keras dan perhatian tidak hanya dari PSPP Insyaf Sumut, namun juga
komitmen, keterlibatan seluruh instansi pemerintah yang terkait. Sedangkan tingkat capaian
kinerja sasaran PSPP Insyaf Sumut sesuai dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 sebesar 100%
yang dihitung berdasarkan persentase rata-rata capaian sasaran. Dari 3 sasaran ditetapkan,
sebanyak 3 sasaran dinyatakan “berhasil”. Sasaran dinyatakan “berhasil” jika capaiannya ≥ 80%
dari target yang telah ditetapkan. Ke depan untuk mencapai visi PSPP Insyaf Sumut berupa
Mewujudkan Panti Sosial Pamardi Putra “ Insyaf “ Sumut sebagai lembaga penyelenggara
rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi korban penyalahgunaan napza secara prima.
Untuk mendukung capaian kinerja tahun 2018 telah direalisasikan anggaran sebesar Rp.
11.812.051.293 atau 99,81 % dari pagu sebesar Rp. 11.832.766.000.
Hal tersebut menunjukkan adanya efisiensi/penghematan penggunaan anggaran apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja sebesar 100%. Efisiensi tersebut berasal dari pengadaan
barang/jasa, penghematan dalam pelaksanaan kegiatan, seperti pengurangan biaya perjalanan
dinas, rapat konsinyering yang dilaksanakan di hotel dan sinergi dalam monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan.
Kepala PSPP Insyaf Sumut
Ahd. Sulaiman
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i
IKHTISAR EKSEKUTIF .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 1
B. GAMBARAN UMUM PSPP INSYAF SUMUT ............................................................. 3
C. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN KINERJA ................................................... 17
Pada dasarnya rencana kinerja tahun 2018 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai
selama tahun 2018, yang mencerminkan rencana kegiatan, program, dan sasaran tahunan dalam
rangka mencapai tujuan dan misi yang telah ditetapkan dalam Rencana StrategisPSPP “ Insyaf “
sumatera Utara 2015-2019. Target kinerja pada tingkat sasaran strategis akan menjadi tolak ukur
dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam pencapaian visi misi seperti terlihat pada
lampiran Rencana Kinerja Tahunan (RKT Tahun 2018).
Implementasi rencana strategis tahun 2015-2019 untuk tahun 2018 mencakup pelaksanaan 45
kegiatan dalam 3program . Untuk melaksanakan aktivitas ini disediakan anggaran Belanja Langsung
sebesar Satker PSPP Insyaf Sumut 11.832.766.000,- (Sebelas miliar delapan ratus tiga puluh dua juta
tujuh ratus enam puluh enam ribu rupiah )
G. Penetapan Kinerja Tahun 2018
Diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah, maka semua instansi sampai unit eselon II, dalam
konteks ini termasuk Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” diwajibkan untuk penyusunan Penetapan
Kinerja. Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan
tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun.
Berikut ini adalah Penetapan Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Tahun Anggaran 2018,
yang terdiri dari lampiran penetapan kinerja, sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja
sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF
SUMUT 2018
Halaman 31
KEMENTERIAN SOSIAL R.I
PERJANJIAN KINERJA
PSPP “INSYAF” SUMUT TAHUN 2018
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta
berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : AHD. Sulaiman
Jabatan : Kepala PSPP “ Insyaf “ sumatera Utara
Selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : Drs. Edi Suharto M.Sc
Jabatan : Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial
Selaku atasan langsung pihak pertama
Selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama pada tahun 2018 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja sesuai lampiran perjanjian
ini dalam rangka mencapai target kinerjajangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam
dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi
tanggungjawab pihak pertama.
Pihak kedua akan memberiikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas
kinerja terhadap pencapaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam
rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF
SUMUT 2018
Halaman 32
Lau Bakeri, 5 Januari 2018
Pihak Kedua
Drs. Edi Suharto Nip. 19651106 199201 1 001
Pihak pertama
Ahd. Sulaiman Nip. 19650813 199103 1 001
Penetapan kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” 2018
No Sasaran Strategis
Tahun 2018
Indikator Kinerja Target
LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF
SUMUT 2018
Halaman 33
1 Meningkatnya rehabilitasi dan perlindungan social bagi korban penyalahguna napza di Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahguna Napza “ Insyaf “ di Medan
Jumlah korban penyalahguna napza yang mampu melaksanakan fungsi sosialnya
432 orang
Jumlah Anggaran :Rp 11.832.766.000,- (Sebelas miliar delapan ratus tiga puluh dua juta tujuh
ratus enam puluh enam ribu rupiah )
Pihak Kedua
Drs. Edi Suharto Nip. 19651106 199201 1 001
Lau Bekeri, 5 Januari 2018
Kepala PSPP “Insyaf “ Sumut
Drs. Ahd. Sulaiman
Halaman 34
PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA RENCANA AKSI INDIKATOR KINERJAUTAMA PSPP INSYAF SUMATERA UTARA TAHUN 2018
No Sasaran Strategis
Tahun 2017
Indikator Kinerja kegiatan Target pelaksana Penaggung
jawab
Waktu
Pelaksanaan
lokasi
1
korban penyalahguna
napza yang mendapatkan
rehabilitasi dan perlindungan social
Penerima manfaat mampu melaksanakan fungsi sosialnya di dalam panti
Penerimaan dan
registrasi
200
orang Kasie Rehsos Kepala Panti Jan- des
Orientasi dan pengenalan
program
asesment
Pelayanan kebutuhan
dasar
Bimbingan fisik dan
kesehatan
Bimbingan mental PSPP Insyaf Sumut
Bimbingan teurapetik
komunity
Family support group
Widya wisata
Pembahasan kasus
Saturday night activity
probe
Halaman 35
Bimbingan keterampilan
resosialisasi
Parenting skill
terminasi
Penerima manfaat mampu melaksanakan fungsi sosialnya di luar panti
Shelter work shop 2 Kasie rehsos Kepala Panti Jan- des
Out reaching di daerah 230 Kasie Pas Kepala Panti Jan - des
TRC 5 Kasie pas Kepala panti Jan- des
2 Layanan dukungan manajemen Eselon I
Rencana program tersusun dengan baik
Revie program 1 layanan Sub.bag tu
Penyusunan silabus Kasie rehsos Kepala panti Jan- des
Rencana anggaran tersusun dengan baik
Penyusunan RKAKL 2018 1 layanan Sub bag tu Kepala panti
Penyusunan DIPA 2018 Sub bag tu Kepala panti
Penusunan RO/ POK Sub bag tu Kepala panti
Adanya evaluasi dan monitoring hasil rehabilitasi sosial
Moneva keg . outreaching 1 layanan Kasie pas Kepala panti
Moneva keg. Outeeracing
di Bapas
Kasie pas Kepala panti
Moneva program
rehabilitasi sosial
Kasie pas Kepala panti
Halaman 36
3
Data dan informasi terkelola dengan baik
Laporan triwulan dan
tahunan
1 layanan Kasie pas Kepala panti
Laporan kinerja Sub bag tu Kepala panti
Laporan IKM Kasie PAS Kepala panti
Laporan PP39 Sub bag tu Kepala panti
Laporan SPIP Sub bag tu Kepala panti
Pengelola buku
perpustakaan
Kasie pas Kepala panti
Bahan informasi Kasie pas Kepala panti
Laporan keuangan terkelola dengan baik
Pengelola kegiatan
UAKPA
1 layanan Sub bag tu Kepala panti
Pengelola SIMAK BMN
dan persediaan
Sub bag tu Kepala panti
Penghapusan aset BMN Sub bag tu Kepala panti
Pengadaan barang dan
jasa
Sub bag tu Kepala panti
Pengelola barang
persediaan
Sub bag tu Kepala panti
SDM terkelola dengan baik
Peningkatan kapasitas
pegawai
1 layanan Sub bag tu Kepala panti
Halaman 37
Konsultasi dan
koordinasi kepegawaian
Sub bag tu Kepala panti
Penyusun ABK dan
ANJAB pegawai
Sub bag tu Kepala panti
Terlayaninya kebutuhan umum dan perlengkapan
Jamuan tamu 1 layanan Sub bag tu Kepala panti
Rapat koordinasi bulanan Sub bag tu Kepala panti
Terlaksananya layanan public melalui pengelolaan humas yang baik
Publikasi di media cetak
dan elektronik
1 layanan Sub bag tu Kepala panti
Pencetakan bahan
publikasi
Sub bag tu Kepala panti
Pemasangan plang dan
baliho
Sub bag tu Kepala panti
Pameran HKSN Sub bag tu Kepala panti
Penyuluhan tentang
bahaya napza
Sub bag tu Kepala panti
3 Layanan Perkantoran
Terpenuhinya gaji pegawai
Pembayaran gaji dan
tunjangan
12
layanan
Sub bag tu Kepala panti
Operasional dan pemeliharaan kantor
Oprasaional perkantoran 12
layanan
Sub bag tu Kepala panti
Pemeliharaan gedung
dan bangunan
12
layanan
Sub bag tu
Kepala panti
Halaman 38
Pemeliharaan kendaraan
dinas operasional 2,4,dan
6
12
layanan
Sub bag tu Kepala panti
Pemeliharaan sarana
kantor
12
layanan
Sub bag tu Kepala panti
Pemeliharaan jaringan 12
layanan
Sub bag tu Kepala panti
Langganan daya dan jasa 12
layanan
Sub bag tu Kepala panti
Jasa pos dan giro 12
layanan
Sub bag tu Kepala panti
Koordinasi dan
konsultasi
12
layanan
Sub bag tu Kepala panti
Pemenuhan kebutuhan
kantor
12
layanan
Sub bag tu Kepala panti
Koordinasi dan
konsultasi ke daerah
12
layanan
Sub bag tu Kepala panti
Halaman 45
E. PENUTUP
Tabel 2.3
Kegiatan dan Anggaran Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf “ Sumut
Tahun 2018
NO KEGIATAN ANGGARAN KET
1. Korban penyalahgunaan Napza yang memperoleh
rehabilitasi dan perlindungan kesejahteraan sosial di
Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf sumatera utara
4.845.968.000 DIPA 2018
2 layanan dukungan manajemen eselon I 711.086.000 DIPA 2018
3 Layanan Internal ( overhead ) 465.000.000 DIPA 2018
3 Layanan Perkantoran 5.810.712.000 DIPA 2018
Jumlah 11.832.766.000
Halaman 49
A. Evaluasi Capaian dan Analisis Kinerja 2018
Capaian Kinerja 2018 Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” secara kuantitatif telah dapat
dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Namun secara kualitatif masih harus selalu
ditingkatkan. Berikut ini kami sampaikan uraian penjelasan tentang capaian kegiatan Panti Sosial
Pamardi Putra “Insyaf” Tahun 2018.
Indikator 1
Korbanpenyalahgunan napza yang mendapatkan rehabilitasi dan
perlindungan sosial dalam panti sosial pamardi putra insyaf
sumut
Indikator ini merupakan Kriteria yang menjadi dasar penilaian suatu kinerja dan menjadi program
prioritas nasional/ bidang yang dilaksanakan oleh PSPP “Insyaf” Medan sebagai lembaga rehabilitasi
sosial Korban penyalahgunaan Napza. Pelaksanaan rehabilitasi sosial sesuai norma, prosedur dan
standar pelayanan menegaskan bahwa rehabilitasi sosial yang dilaksanakan tidak sekedar
memenuhi kewajiban sebagai UPT Kementerian Sosial, melainkan terkandung makna untuk
memberikan pelayanan berkualitas dan memenuhi harapan penerima pelayanan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009, rehabilitasi sosial diberikan dalam bentuk a)
motivasi dan diagnosis psikososial; b) perawatan dan pengasuhan; c) pelatihan keterampilan; d)
bimbingan fisik, mental, sosial; d) konseling psikososial; e) pelayanan aksesibilitas; f) bantuan dan
asistensi sosial; g) bimbingan resosialisasi; h) bimbingan lanjut dan atau rujukan. Rehabilitasi sosial
dilaksanakan secara bertahap mulai dari penerimaan sampai terminasi.
Indikator utama kegiatan ini adalah Jumlah PM yang telah mampu melaksanakan fungi
sosialnya
Berdasarkan indikator ini, capaian kinerja PSPP “Insyaf” Medan mencapai 100 persen.Pada tahun
2018, PSPP “Insyaf” Medan berhasil memberikan pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial
dari target 200, sebanyak 219 Penerima manfaat yang telah benar-benar pulih. Karena pelayanan di
PSPP Insyaf Sumut dalam sistem on off, dengan pengertian bahwa penerimaan kelayan yang
diberikan dapat dilaksanakan tiap hari.
Pencapaian kinerja sebagai tolak ukur keberhasilan pencapaian sasaran terlaksananya pelayananan
dan rehabilitasi sosial sesuai norma, prosedur dan standar pelayanan sebagai berikut:
Halaman 50
1. Penerima manfaat yang diterima sesuai eligibilitas pelayanan dengan target 100
persen dari calon penerima manfaat yang diterima.
Penerimaan calon penerima manfaat mensyaratkan kriteria tertentu agar dapat
mengikuti rehabilitasi sosial.Karena itu, indikator ini digunakan untuk mengukur
ketaatan lembaga dalam menerima calon penerima manfaat sesuai eligibilitas dan
standar pelayanan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan indikator 100 persen calon penerima manfaat yang diterima memenuhi
eligibilitas pelayanan, tingkat pencapaian kinerja penerimaan mencapai 100 persen.
Seluruh penerima manfaat yang diterima untuk mengikuti rehabilitasi sosial dengan
target 200 orang memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu Korban Penyalahgunaan
Napza yang masih dapat menjalani rehabilitasi (tidak dual diagnosa) serta memenuhi
persyaratan lain yang ditetapkan.
Pada tahun 2018, jumlah Korban penyalahgunaan Napza yang mendaftar sebagai calon
penerima manfaat berjumlah 240 orang.
2. Orientasi dan pengenalan program yang diselesaikan tepat prosedur, tepat waktu
dan tepat sasaran dengan target 20 penerima manfaat di program reentry dan 180
di program primary.
Halaman 51
Indikator ini ditetapkan untuk mengetahui ketepatan waktu penyelesaian dan
keakuratan orientasi dan pengenalan program.Target orientasi dan pengenalan
program berdasarkan indikator ini tercapai 100 persen. Semua proses orientasi, dan
pengenalan programtelah melalui prosedur yang ditetapkan, telah dilaksanakan oleh
Tim Rehabilitasi yang melibatkan pekerja sosial, dapat diselesaikan dalam waktu 5 hari
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, sedangkan target jumlah penerima manfaat
yang mengikuti kegiatan orientasi sebanyak 200 orang atau setara dengan 100 % namun
proses pelayanan masih mencapai 24 %
3. Assesment untuk menetukan latar belakang masalah korban menggunakan napza
Data klien diperoleh dan terkumpul melalui wawancara dan observasi, dianalisa,
ditelusuri dan diungkapkan masalahnya, identifikasi masalah dan dibahas dalam satu
sidang kasus / Case Coverence, hasil assesment yang terkumpul sebanyak 240 kasus
dari program primary .Dukungan data keluarga melalui home visit/observasi keluarga
maing-masing klien sangat memperlancar pelaksanaan kegiatan ini. Case Coverence
dilakukan untuk mengungkapkan permasalahan yang muncul di panti yang
dilaksanakan pada setiap bulan sehingga dapat dicarikan solusi terhadap masalah yang
ada.
Halaman 52
4. Bimbingan Fisik, Sosial, Mental, Keterampilan dan Kesehatan
Pembinaan fisik, Bimbingan mental Agama, diarahkan untuk pemulihan kesehatan dan
kesegaran jasmani penerima manfaat sebagai berikut:
Tabel 3.2
Pencapaian Kinerja dalam Program bimbingan Fisik, mental, sosial, keterampilan dan
kesehatan
Halaman 53
NO KEGIATAN TARGET SATUAN REALISASI %
1. Pemeriksaan dan perawatan kesehatan
penerima manfaat 200 ORANG
200 100
2. Melaksanakan Function/K3 yang
dilaksanakan setiap hari 90 HARI
90 100
3. Aerobik
24 KEGIATAN 24 100
4. Saturday Night Activity
12 kegiatan 12 100
5. Probe
3 kegiatan 3 100
6. Outing
3 kegiatan 3 100
7 Religius Class setiap rabu malam
12 kegiatan 12 100
8. Bimbingan Kerohanian untuk penerima
manfaat yang beragama Kristen yang
dilaksanakan setiap hari jum’at
52
kegiatan
12 100
9 Etika Budi Pekerti
12 kegiatan 12 100
10. CC
12 kegiatan 12 100
11 FSG
4 kegiatan 4 100
12. Team Building
1 kegiatan 1 100
13. Terapi Kelompok
1 kegiatan 1 100
Dalam proses selama tahun 2018, penerima manfaat menjadi lebih religius dan sehat,
serta dapat berpikiran secara jernih yang sebelumnya selalu mengungkapakan
sikapnya dengan kemarahan.
Bimbingan Sosial diberikan untuk mengembangkan kemampuan dan fungsi sosial
penerima manfaat sebagai bekal dikemudian hari. Sebagai upaya untuk membangun
kembali peran fungsi sosialnya maka diberikan kegiatan-kegiatan;
Halaman 54
Bimbingan sosial yang dilaksanakan selain klasikal juga dilaksanakan dengan
menerapkan Metode Therapeutic Community (TC) yang dilaksanakan di asrama
maupun ditempat lain.
Tabel 3.3
Kegiatan Therapeutic Community (TC) yang dilaksanakan adalah:
NO KEGIATAN TARGET REALISASI %
1. Seminar
12 12 100
2. Confrontation Group
12 12 100
3. Sharing Circle
12 12 100
4 Static Group
12 12 100
5. PAGE
12 12 100
6. Encounter Group
12 12 100
7. Discussion
12 12 100
8. Dynamic Group
12 12 100
9. Konseling
12 12 100
10. Circle
12 12 100
11. Weekend Wrap Up
12 12 100
12. Residen Meeting
12 12 100
13. Morning Meeting
12 12 100
14. Morning Breafing
12 12 100
15. Structure of the House
90 90 100
Halaman 55
a. Seminar
Bentuk pertemuan kelompok yang diikuti oleh seluruh Kelayan untuk membahas suatu
topik yang berkaitan dengan kehidupan adiksi, dengan membawa perubahan antara lain:
1) Kelayan dapat lebih memahami kehidupan addict dan cara untuk
mengatasinya.
2) Mulai memahami program hidup yang akan dijalaninya.
3) Mulai memahami pencegahan – pencegahan dan pengaruh adiksi dari dalam diri
sendiri.
b. Discussion
Sebuah pertemuan yang diikuti oleh Kelayan untuk mendiskusikan suatu permasalahan
atau topik yang telah ditentukan, yang ada kaitannya dengan perjalanan Kelayan.
Kegiatan ini membawa perubahan antara lain :
1) Membiasakan diri untuk berpendapat
2) Berani untuk mempertahankan pendapat
3) Membangkitkan kepercayaan diri dalam berbicara
4) Membangkitkan potensi edukatif yang dimiliki
c. Responsible Interaction
Kata lain dari gotong royong, di sini Kelayan bekerja sama dalam membersihkan
lingkungannya, baik di dalam asrama maupun di luar asrama.
d. Sharing Circle
Yaitu suatu pertemuan yang diikuti oleh seluruh Kelayan dan didampingi oleh pekerja
sosial guna untuk membahas issue yang terjadi pada diri masing – masing Kelayan dan
membiasakan diri untuk memberikan masukan kepada Kelayan yang lain.
e. Weekend Wrap Up
Yaitu suatu pertemuan yang diikuti oleh seluruh resident guna membahas tentang
perasaan hatinya dalam satu minggu, serta membahas issue yang terjadi dalam rumah
seminggu yang lalu, biasanya pertemuan ini dilaksanakan satu minggu sekali pada hari
minggu malam.
f. PAGE (Personal/Peer Accountability Group Evaluation)
Yaitu pertemuan mingguan yang diikuti oleh seluruh residen untuk membahas tingkah
laku positif dan negatif seorang residen yang dibahas oleh seluruh residen dan residen
itu sendiri.
Halaman 56
Sessi dilaksanakan secara insidental yang diberikan kepada penerima manfaat yang
melakukan kesalahan-kesalahan dan diberi proses pembelajaran, dari proses
tersebut penerima manfaat telah berubah sikapnya yang tertutup dan tidak percaya
diri menjadi terbuka dan selalu memotivasi penerima manfaat yang lain agar menjadi
percaya diri.
5. Penyelenggaraan Perpustakaan Klien
Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakuan serangkaian kegiatan yang
dilaksanakan Seksi Program dan Advokasi Sosial Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf”.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan bertujuan Meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia melalui kegiatan Perpustakaan dan telah dilaksanakan yang menghasilkan
pengetahuan dan wawasan penerima manfaat menjadi lebih luas dibuktikan dengan
dalam mengikuti kegiatan seminar isi dari materi menjadi semakin berbobot, dengan
target capaian 300 PM hanya 120 yang berhasil meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan dan wawasanya.
Tabel 3.4
capaian indikator kinerja Kegiatan Rehabilitasi Sosial
NO KEGIATAN TARGET REALISASI %
1. Pendaftaran 200 200 100
2. Orientasi dan Pengenalan Program 200 200 100
3. Assesment 200 200 100
4 Terselenggaranya Bimbingan Fisik,
Sosial, Mental, Keterampilan dan
Kesehatan
200 200 100
6. Penyelenggaraan Perpustakaan
Klien 200 200 30
Dari hasil kinerja PSPP “Insyaf’ Medan tahun 2018 dengan sasaran Meningkatnya kualitas
Kemampuan sosial penerima manfaat dengan indikator Jumlah PM yang telah mampu
Halaman 57
melaksanakan fungsi sosialnya sebanyak 219 Penerima Manfaat pulih dari target 200
Penerima Manfaat, ini meningkat dari tahun 2015 yang target pelayanan sama Penerima
manfaat dan tingkat keberhasilan 200 Penerima manfaat.
Indukator 2 Korban penyalahguna napza yang berhasil dilayani diberi
banntuan dan direhabilitasi diluar panti
Dalam rangka memberikan kesempatan lebih luas kepada Korban penyalahgunaan napza di masyarakat
untuk memperoleh pelayanan dan memenuhi hak-hak dasarnya, PSPP “Insyaf Medan melaksanakan
kegiatan pelayanan advokasi sosial bagi korban penyalahguna napza dengan bentuk kegiatannya
meliputi pelayanan dan Rehabilitasi Sosial di luar panti. Indikator kegiatan ini adalah “Persentase PM
yang telah di advokasi dan mediasi ”. Berdasarkan indikator ini, capaian kinerja PSPP “Insyaf Medan
mencapai 100 persen. Bentuk kegiatan dan capaian kinerja peningkatan jangkauan pelayanan sebagai
berikut:
1. Sheltered Workshop.
Kegiatan Workshop bagi alumni Klien dimaksudkan untuk melaksanakan program after care
dengan cara memberikan kesempatan kepada alumni klien untuk menambah wawasan dan
pengetahuan dalam bidang perbengkelan dengan melakukan praktek langsung di lapangan
(di bengkel) dan menghadapi permasalahan secara langsung. Pada tahun ini Sheltered
Workshop dilaksanakan di Jalan Tanjung selamat yang dikhususkan pada kegiatan Bengkel
bengkel las Output kegiatan adalah 2 Orang eks klien korban penyalahgunaan NAPZA yang
mengikuti program Sheltered Workshop di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” untuk tahun
anggaran 2017. Dan hasil dari kegiatan ini dapat dinilai memuaskan karena sws ini dapat
berkembang dengan baik , dengan melihat banyaknya pelanggan yang memesan perkakas
yang terbuat dari besi.
2. Advokasi dan TRC Bagi Klien Bermasalah.
Halaman 58
Advokasi Sosial dilaksanakan untuk memberikan perlindungan kepada korban
penyalahgunaan napza maupun keluarga untuk mengakses pelayanan dan rehabilitasi
sosial, koordinasi dengan service provider yang ada diwilayah Sumatera Utara, target kinerja
sebanyak 10 orang terealisasi 24 % yaitu 3 orang .
3. Outreaching
Outreaching adalah kegiatan yang bertujuan untuk menjangkau penyalahguna napza yang
belum dapat mengakses layanan panti PSPP Insyaf sumut, ada beberapa alasan mengapa
korban penyalahguna napza tidak mengakses layanan rehabilitasi PSPP Insyaf sumut:
1. Belum adanya kesadaaran daari diri korban maupun keluarga mengenai dampak dari
narkoba ini.
2. Keengganan Korban maupun keluarga untuk berpisah sementara mengikuti program
rehabilitasi.
3. Jarak yang jauh antara panti dan rumah korban sehingga pihak keluarga merasa
keberatan untuk melepas anaknya direhab.
4. Kurangnya informasi keluarga korban mengenai PSPP InsyafSumut.
Karena alasan itu maka dilakukan kegiatan penjangkauan yang tujuannya memberikan
pemahaman kepada masyarakat khususnya penyalahguna napza untuk dapat
merehabilitasi dirinya di luar panti, denganmemanfaatkan sumber ,yakni pekerja sosial
kecamatan, TKSK dan tenaga sosial adiksi yang ada di masyarakat. Pada kegiatan ini
petugas memberikan contoh dan teknik sederhana bagaimana cara merehabilitasi diri
dan keluarga bagi mereka yang terjerat penyalahgunaan napza.
PM yang menjadi target sebanyak 230 orang dan realisasi pelaksanaan kegiatan dari 8
wilayah yang telah direncanakan.
6. Kegiatan Pendukung Rehabilitasi sosial
Dalam menjalankan rehabilitasi sosial di dalam panti, tentunya ada kendala yang
kemungkinan datangnya dari luar lembaga, juga dari hasil assesment ditemukan penyebab
dan pencetus masalah ini berasal dari keluarga atau masyarakat di sekitar korban. Untuk itu
dalamproses rehabilitasi petugas mendatangi pihak keluarga dalam kegiatan home visit.
Halaman 59
7. Koordinasi dengan Instansi Terkait, Sosialisasi Program panti dan
KegiatanPenyuluhanPenyebaran Informasi
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk Memberikan informasi tentang bahaya dan dampak
penyalahgunaan NAPZA dan pelayanan program rehabilitasi sosial yang dilakukan di PSPP
"Insyaf" Sumatera Utara dengan tujuan Adanya pemahaman pilar partisipan dan instansi
terkait tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA dan kegiatan pelayanan rehabilitasi sosial
yang dilaksanakan di PSPP "Insyaf" Sumatera Utara, sehingga memudahkan untuk
mengakses pelayanan rehabilitasi sosial terhadap korban penyalahgunaan Narkoba.
Capaian kinerja kegiatan tersebut adalah bertambahnya :
- Peserta dapat memahami tentang berbagai jenis narkotika dan bahaya serta dampak
penyalahgunaanya
- Peserta dapat memahami program dan kebijakan Panti Sosial Pamardi Putra ”Insyaf”
Sumatera Utara dalam melakukan rehabilitasi terhadap korban Napza
- Peserta diharapkan dapat memberikan informasi tentang bahaya penyalahgunaan
NAPZA kepada keluarga, masyarakat dan korban penyalahgunaan untuk dirujuk ke
PSPP ”Insyaf”.
- Adanya respon positif dari Kepala Dinas Sosial/LSM/Orsos/PSM/Karang Taruna
masing-masing wilayah terhadap kegiatan yang dilakukan didaerahnya.
- Peserta aktif memberikan masukan dan respon yang positif dari materi yang
disampaikan dan diharapkan menjadi mitra dalam merujuk korban penyalahgunaan
napza.
Dengan rincian kegiatan :
- Sosialisasi Program panti diikuti oleh 20 peserta
- Sosialisasi Program IPWL diikuti oleh 20 orang peserta
Secara umum Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” tahun 2017 triwulan I dapat dinyatakan berhasil, hal ini
dapat dilihat dari pencapaian kinerja sasaran. Dari 2 (dua) sasaran strategis dengan 9 target indikator kinerja
dapat dicapai 24 persen. Namun demikian, masih terdapat beberapa hal yang menghambat capaian kinerja Panti
Sosial Pamardi Putra “Insyaf” tahun 2015 sehingga kualitas target yang dihasilkan perlu ditingkatkan.
Mencermati permasalahan/kendala yang dihadapi dalam mencapai target indikator kinerja sasaran dan
belajar dari pengalaman tahun 2017, kami merekomendasikan beberapa hal untuk meningkatkan
kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” di tahun 2017, sebagai berikut:
1. Perlunya peningkatan kualitas pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyalahgunaan Napza, peningkatan
kualitas di sini meliputi peningkatan SDM, sarana dan prasarana yang mendukungnya serta peningkatan
kualitas proses penyuluhan bagi keluarga dan masyarakat tentang rehabilitasi penyalahgunaan Napza.
2. Perlu segera Buku Perlindungan dan Advokasi Sosial sebagai acuan panti dalam melaksanakan kegiatan
perlindungan dan advokasi sosial.
3. Perlunya peningkatan mutu pengetahuan dan ketrampilan tenaga Instruktur Keterampilan dan Pekerja Sosial
melalui Diklat Teknis ataupun Diklat Profesi yang dilaksanakan secara berkala.
4. Mengoptimalkan pengelolaan program dan kegiatan yang diikuti dengan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan
sumber-sumber anggaran untuk mewujudkan tujuan dan sasaran-sasaran strategis yang ditetapkan,
difokuskan pada prioritas nasional dan prioritas bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” ini disusun, selanjutnya kritik dan
saran untuk meningkatkan kinerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” ke depan kami harapkan.
Medan, Januari 2019
Kepala
AHD. SULAIMAN
LAPORAN KINERJA PSPP INSYAF SUMUT PSPP INSYAF SUMUT Dalam upaya mewujudkan PSPP Insyaf Sumut sebagai lembaga penyelenggaran Rehabilitasi Sosial dan Perlindungan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Napza secara Prima
2018
PSPP INSYAF SUMUT
Jl. Berdikari no 37 Desa Lau Bekeri Kec. Kutalimbaru Kab. Deli Serdang Sumatera Utara
2018
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
PERJANJIAN KINERJA
PSPP “INSYAF” DI MEDAN TAHUN 2018
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta
berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : AHD. Sulaiman
Jabatan : Kepala PSPP “ Insyaf “Medan
Selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : Edi Suharto
Jabatan : Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial
Selaku atasan langsung pihak pertama
Selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama pada tahun 2018 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai
lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja
tersebut menjadi tanggungjawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap
capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka
pemberian penghargaan dan sanksi.
Lau Bakeri, 5 Januari 2018
Pihak Kedua
Edi Suharto Nip. 19651106 199201 1 001
Pihak pertama
Ahd. Sulaiman Nip. 19650813 199103 1 004
Penetapan Kinerja Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahguna
Napza “Insyaf” di Medan tahun 2019
No Sasaran Strategis
Tahun 2019
Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya rehabilitasi dan perlindungan social bagi korban penyalahguna napza di Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahguna Napza “ Insyaf “ di Medan
Jumlah korban penyalahguna napza yang mampu melaksanakan fungsi sosialnya
432 orang
Jumlah Anggaran : Rp 11.832.766.000,- (Sebelas Miliar delapan ratus tiga puluh dua juta tujuh
ratus enam puluh enam ribu rupiah )
Pihak Kedua
Edi Suharto Nip. 19651106 199201 1 001
Pihak pertama
Ahd. Sulaiman Nip. 19650813 199103 1 004
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA “INSYAF” SUMATERA UTARA
KEPUTUSAN KEPALA PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA “INSYAF” SUMATERA UTARA KEMENTERIAN SOSIAL RI
NOMOR : 10 /PSPP-SU/PR.00.01/01/2018
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PSPP “ INSYAF “ SUMATERA UTARA TAHUN 2018
KEPALA PSPP “INSYAF “ Sumatera Utara
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pencapaian kinerja PSPP “INSYAF “
Sumatera Utara sesuai dengan Rencana Strategis dan Penetapan
Kinerja PSPP “ INSYAF “ Sumatera Utara Tahun 2018, maka perlu
menetapkan Indikator Kinerja PSPP “ INSYAF “ Sumatera Utara
Tahun 2018;
b. Bahwa dengan ditetapkannya Indikator Kinerja PSPP “ INSYAF “
Sumatera Utara Tahun 2018, maka seluruh pelaksanaan
program/kegiatan PSPP “ INSYAF “ Sumatera Utara diarahkan
untuk mencapai Indikator Kinerja Tersebut;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Keuangan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara RI Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 4400);
5.
6.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara RI Tahun 2010 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4967); Peraturan Menteri Sosial RI No. 56 /HUK/2009 Tentang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahguna NAPZA
7. Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP);
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
Memperhatikan : Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) PSPP “ INSYAF “ Sumatera
Utara Direktorat Rehabilitasi Sosial bagi Korban Penyalahgunaan
NAPZA Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI.
M E M U T U S K A N
Menetapkan : INDIKATOR KINERJA UTAMA PSPP “ INSYAF “ SUMATERA UTARA TAHUN 2018.
PERTAMA : Indikator Kinerja Utama PSPP “ INSYAF “ Sumatera Utara Tahun 2018, yang terlampir dalam keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini;
KEDUA : Indikator Kinerja PSPP “ INSYAF “ Sumatera Utara Tahun 2018 dipergunakan sebagai acuan bagi setiap penanggungjawab dan pelaksana kegiatan di lingkungan PSPP “ INSYAF “ Sumatera Utara;
KETIGA : Dokumen Indikator Kinerja Utama PSPP “ INSYAF “ Sumatera Utara merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja / kesepakatan kinerja / perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target indikator kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi;
KEEMPAT : Semua biaya yang diakibatkan oleh dikeluarkannya keputusan ini dibebankan kepada DIPA PSPP “ INSYAF “ Sumatera Utara Direktorat Korban Penyalahgunaan Napza Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial.
Ditetapkan di : Lau Bakeri PadaTanggal : 5 Januari 2018
Kepala
Ahd. Sulaiman
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth: 1. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial (sebagai laporan) 2. Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza (sebagai laporan)
ii
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(PERMENPAN NO.09 TAHUN 2007)
UNIT KERJA ESELON I : DIREKTORAT JENDRAL REHABILITASI SOSIAL
SATUAN KERJA : PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) “INSYAF”
SUMATERA UTARA
No Sasaran Strategis
Tahun 2019
Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya rehabilitasi dan perlindungan social bagi korban penyalahguna napza di Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahguna Napza “ Insyaf “ di Medan
Jumlah korban penyalahguna napza yang mampu melaksanakan fungsi sosialnya
432 orang
Lau Bakeri, 5 Januari 2018
K E P A L A, Ahd. Sulaiman
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)
PSPP “ INSYAF “ SUMATERA UTARA
TAHUN 2018
A. Pendahuluan
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial adalah tanggung
jawab pemerintah dan masyarakat. Salah satu cara penanganan penyandang
masalah kesejahteraan sosial adalah melalui kegiatan atau program rehabilitasi
sosial. Kementerian sosial adalah kementerian atau lembaga yang memiliki
kebijakan dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Kementerian sosial dalam
menyelenggarakan pemerintahan yang baik harus menyampaikan hasil
pelaksanaan akuntabilitas kinerjanya atau Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP). Berkenaan dengan itu pemerintah menerapkan system
penyelenggaraan pemerintah dalam bentuk SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah).
Salah satu dokumen SAKIP adalah RKT ( Rencana Kinerja Tahunan) PSPP “
INSYAF “ Sumatera Utara merupakan salah satu Unit Pelaksana Tekhnis (UPT)
Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial dan sebagai satuan kerja yang mandiri wajib
menyampaikan Rencana Kinerja Tahunan yang mengacu kepada RENSTRA “PSPP
INSYAF” Sumatera Utara.
Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial No. 56/HUK/2009 bahwa PSPP
“INSYAF “ mempunyai tugas melaksanakan perlindungan, advokasi, pelayanan
dan rehabilitasi sosial, pemberian informasi, rujukan, koordinasi dan kerjasama
dengan instansi bagi korban penyalahgunaan napza agar mampu berperan aktif
dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Visi dan Misi
c. V i s i
Visi Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” adalah ;
Mewujudkan Panti Sosial Pamardi Putra “ Insyaf “ Sumatera Utara sebagai
lembaga penyelenggara rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi korban
penyalahgunaan napza secara prima
Maksud Pelayanan Prima dari visi di atas adalah:
a. Terpenuhinya Kebutuhan Dasar korban penyalahgunaan napza dalam panti
(Sandang, Pangan, Papan, Kesehatan dan Pendidikan)
b. Meningkatnya Kemampuan Sosial (bimbingan fisik, mental, sosial dan lain-
lain).
c. Kesederhanaan (prosedur pelayanan yang diselenggarakan secara mudah dan
tidak berbelit-belit)
d. Kejelasan dan kepastian (mengenai prosedur pelayanan, persyaratan, jadwal
waktu pelayanan)
e. Keterbukaan (prosedur serta proses pelayanan diinformasikan secara
terbuka)
f. Efisien (proses pelayanan berkaitan langsung dengan pencapian sasaran)
g. Keadilan yang merata (pelayanan diusahakan seluas mungkin dengan
distribusi yang merata dan diperlakukan secara adil)
Visi ini juga mengandung arti bahwa PSPP “Insyaf” Medan sebagai sebuah
institusi sosial dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya dilaksanakan secara
profesional berkualitas, memenuhi standar nasional sebagai sebuah lembaga
rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan Napza, sehingga menjadikan PSPP
“Insyaf” Sumatera Utara tidak hanya institusi yang memberikan pelayanan saja
namun menjadi pusat percontohan bagi panti lainnya.
d. M i s i
Dalam mewujudkan pencapaian visi, maka misi Panti Sosial Pamardi Putra
“Insyaf “ Sumatera Utara yaitu :
a. Melaksanakan rehabilitasi sosial, bagi korban penyalahgunaan napza sesuai
dengan Standar Pelayanan;
b. Melaksanakan program dan advokasi pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi
korban penyalahgunaan napza secara efisien dan efektif;
c. Melaksanakan dukungan, manajemen rehabilitasi sosial yang akuntabel,
transparan, dan efisien.
e. Tujuan
Dalam rangka pencapaian visi dan misi Panti Sosial Pamardi Putra “ Insyaf “
sumatera Utara ditetapkan tujuan sebagai berikut :
a. Terwujudnya rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan napza sesuai
dengan standar pelayanan;
b. Tercapainya target rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan napza;
c. Terciptanya manajemen rehabilitasi sosial dalam panti yang akuntabel,
transparan, dan efisien.
f. Sasaran Strategis
Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi serta tujuan di atas sasaran strategis
PSPP “Insyaf” Medan dalam Renstra Tahun 2015 - 2019 adalah :
a. Meningkatnya kualitas pemenuhan kebutuhan dasar korban penyalahgunaan
napza.;
b. Meningkatnya kualitas kemampuan sosial korban penyalahgunaan napza;
c. Meningkatnya kualitas program dan advokasi sosial bagi korban
penyalahgunaan napza;
d. Meningkatnya kualitas administrasi pelayanan dan rehabilitasi sosial dalam
panti.
g. Rencana Kinerja Tahunan
Rencana Kinerja Tahunan PSPP “Insyaf” Sumatera Utara merupakan penjabaran
langsung dari Renstra yang ditetapkan dalam bentuk indicator kinerja serta target
yang akan dicapai pada tahun 2018. Bahwa untuk mencapai target kinerja pada
tahun 2018 harus ada komitmen dari kepala satuan kerja yang dikukuhkan dalam
suatu penetapan kinerja.
Lau Bakeri, Januari 2018
Kepala,
Ahd. Sulaiman
Rencana Kinerja Tahunan
Kementerian/Lembaga : Kementerian Sosial RI
Satuan Kerja : PSPP “Insyaf” Sumatera Utara
Tahun : 2018
No Sasaran Strategis
Tahun 2019
Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya rehabilitasi dan perlindungan social bagi korban penyalahguna napza di Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahguna Napza “ Insyaf “ di Medan
Jumlah korban penyalahguna napza yang mampu melaksanakan fungsi sosialnya
432 orang
2 Terciptanya manajemen pelayanan rehabilitasi sosial dalam panti yang akuntabel,
Layanan dukungan manajemen Eselon I
Rencana program tersusun dengan baik
Rencana anggaran tersusun dengan baik
Adanya evaluasi dan monitoring hasil rehabilitasi sosial
3
Data dan informasi terkelola dengan baik
Laporan keuangan terkelola dengan baik
SDM terkelola dengan baik
Terlayaninya kebutuhan umum dan perlengkapan
Terlaksananya layanan public melalui pengelolaan humas yang baik
3 Terciptanya target pelayanan, yang tepat sasaran
Layanan Perkantoran Terpenuhinya gaji pegawai
Operasional dan pemeliharaan kantor
Jumlah Anggaran :
Satker PSPP Insyaf Sumut 11.832.766.000 ( Sebelas Milyar delapan ratus tiga puluh dua
juta tujuh ratus enam puluh enam ribu rupiah )
Lau Bakeri, Januari 2018
Kepala
Ahd. Sulaiman
ii
RENCANA AKSI DALAM PENCAPAIAN SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA “ INSYAF “ SUMATERA UTARA TAHUN 2018
Sasaran
Strategis Kegiatan
Tahun 2017
Registrasi dan
Penerimaan
200
orang
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
Kasie.
Rehsos Jan-Des
PSPP
Insyaf
Orientasi dan
Pengenalan
Program
200
orang
Kepala PSPP
Insyaf SumutKasie.
Rehsos Jan-Des
PSPP
Insyaf
Kegiatan
assesment
200
orang
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
Kasie.
Rehsos Jan-Des
PSPP
Insyaf
Pemenuhan
kebutuhan
Permakanan pm
200
orang
Kepala PSPP
Insyaf SumutKasie.
Rehsos Jan-Des
PSPP
Insyaf
Pemenuhan
kebutuhan pakaian
pm
200
orang
Kepala PSPP
Insyaf SumutKasie.
Rehsos Jan-Des
PSPP
Insyaf
Bimbingan fisik
dan perawatan
kesehatan
200
orang
Kepala PSPP
Insyaf SumutKasie.
Rehsos Jan-Des
PSPP
Insyaf
bimbingan mental 200
orang
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
Kasie.
Rehsos Jan-Des
PSPP
Insyaf
bimbingan
terapeutik
community
200
orang
Kepala PSPP
Insyaf SumutKasie.
Rehsos Jan-Des
PSPP
Insyaf
pelayanan family
support group
200
orang
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
Kasie.
Rehsos Jan-Des
PSPP
Insyaf
pembahasan
kasus
200
orang
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
Kasie.
Rehsos Jan-Des
PSPP
Insyaf
probe200
orang
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
Kasie.
Rehsos Jan-Des
PSPP
Insyaf
Pelaksana
Waktu
Pelaksana
an
Lokasi Ket
1
Korban
penyalahguna
napza yang
mendapatkan
rehabilitasi dan
perlindungan
social di dalam
panti
Penerima manfaat mampu
melaksanakan fungsi
sosialnya
No Indikator Kinerja Target Penanggung
jawab
keterampilan 200
orang
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
Kasie.
Rehsos Jan-Des
PSPP
Insyaf
resosialisasi200
orang
Kepala PSPP
Insyaf SumutKasie.
Rehsos Jan-Des
PSPP
Insyaf
terminasi200
orang
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
Kasie.
Rehsos Jan-Des
PSPP
Insyaf
Penjajakan Kasie. PAS Des
Wil
Sumut
Pelatihan
Kewirausahaan
Kasie
Rehsos Des
PSPP
Insyaf
verifikasi kasusKasie.
Rehsos Jan-Des
Wil
Sumut
Melaksanakan
home visit
Kasie.
Rehsos Jan-des
Wil
Sumut
Melaksanakan
bimbingan lanjut
Kasie.
Rehsos Jan-Des
Wil
Sumut
Dukungan
Pembinaan fisik
Kasie.
Rehsos Jan- Des
PSPP
Insyaf
2 Laporan keuanganPengelolaan
UAKPA
1
laporan
Kepala PSPP
Insyaf Sumut Sub.Bag TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Pengelolaan
UAKPB Sub.Bag TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Jumlah Penerima manfaat
yang mendapatkan
penanganan Kedaruratan Tim
Reaksi Cepat
Tim reaksi Cepat
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
3 Laporan barang1
laporan
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
Jan-DesPSPP
Insyaf
Kasie. PAS Jan-DesWil
Sumut
3Meningkatnya
kualitas
administrasi
pelayanan dan
rehabilitasi
social PSPP
insyaf sumut
1Laporan Pelayanan
Rehabilitasi sosial
1
laporan
Jumlah penerima manfaat di
luar panti yang mendapatkan
layanan penjangkauan ( out
reaching )
Penjangkauan/outr
eaching
210ora
ng
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
2
Korban
penyalahguna
napza yang
berhasil dilayani,
diberi bantuan
dan direhabilitasi
di luar panti
Jumlah penerima manfaat di
luar panti yang mengikuti
shelter worksop
Shelter Workshop 2 orang
20
orang
1
Korban
penyalahguna
napza yang
mendapatkan
rehabilitasi dan
perlindungan
social di dalam
panti
Penerima manfaat mampu
melaksanakan fungsi
sosialnya
Kepala PSPP
Insyaf SumutKasie. PAS Jan-Des Wil
Sumut
Kepala PSPP
Insyaf SumutKasie. PAS
Pengelolaan Barang
persediaan
Sub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Penyusunan LKJ
Sub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Penyusunan
Laporan IKM
Sub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Penyusunan
laporan PMK 249
Sub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Penyusunan
laporan PP 39
Sub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Pelayanan
perpustakaan Kasie.PAS Jan- Des
PSPP
Insyaf
Peyiapan bahan
publikasi
Kasie.
PAS Jan- Des
PSPP
Insyaf
Pemasangan
baliho
Kasie.
PAS Jan- Des
PSPP
Insyaf
Pelaksanaan
Sosialisasi IPWL
di daerah
Kasie.
PAS Jan- Des
Wil
Sumut
Pelaksanaan
Sosialisasi
Program panti di
Sekolah
Kasie.
PAS Jan- Des
Wil
Sumut
Pameran HKSNKasie.PAS Jan- Des Kalteng
Monitoring dan
evaluasi Program
di dalam panti
Kasie.
PAS Jan- Des
PSPP
Insyaf
Monitoring dan
evaluasi Program
di luar panti
Kasie.
PAS Jan- Des
Wil
Sumut
3Meningkatnya
kualitas
administrasi
pelayanan dan
rehabilitasi
social PSPP
insyaf sumut
4 Laporan Kinerja1
laporan
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
3 Laporan barang1
laporan
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
6Laporan Monitoring
dan evaluasi
1
laporan
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
5 Laporan publikasi
1
Lapora
n
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
Keterampilan LASKasie.PAS Jan- Des
PSPP
Insyaf
Keterampilan
cangkang kerang
Kasie.
Rehsos Jan- Des
PSPP
Insyaf
Jamuan tamuSub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Rapat koordinasi
dalam panti
Sub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Penyusunan
Program dan
anggaran
1
dokum
en
Kepala PSPP
Insyaf SumutSub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Penyusunan
kurikulum
rehabilitasi sosial
1
dokum
en
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
Sub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Penyelenggaraan
operasional
Perkantoran
Sub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Pemeliharaan
gedung dan
bangunan
Sub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Pemeliharaan
halaman
Sub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Pemeliharaan
kendaraan
Sub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
9
Dokumen
perencanaan/progr
am/ anggaran/data
informasi/kebijaka
n bidang
rehabilitasi dan
perlindungan sosial
korban
penyalahgunaan
napza
10Layanan
perkantoran
12
bulan
8Laporan layanan
perkantoran
1
laporan
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
7 Laporan ekotif1
laporan
Kepala PSPP
Insyaf Sumut
3Meningkatnya
kualitas
administrasi
pelayanan dan
rehabilitasi
social PSPP
insyaf sumut
Penyelenggaraan
operasional
Perkantoran
Sub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Pemeliharaan
gedung dan
bangunan
Sub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Pemeliharaan
halaman
Sub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Pemeliharaan
kendaraan
Sub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Pemeliharaan
Sarana kantor
Sub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Pemeliharaan
Jaringan
Sub.Bag
TU Jan- Des
PSPP
Insyaf
Kepala PSPP
Insyaf Sumut10
Layanan
perkantoran
12
bulan
3Meningkatnya
kualitas
administrasi
pelayanan dan
rehabilitasi
social PSPP
insyaf sumut
Lau Bekeri, Januari 2018
Kepala PSPP Insyaf Sumut
Ahd. Sulaiman
ii
SUKSES STRORY SEORANG MANTAN PECANDU
Awal mula saya menggunakan napza karena permasalahan dengan pacar, dimana hubungan kami
sudah berjalan selama 3 tahun tidak disetujuan oleh kedua belah pihak terutama orangtua saya, lalu saya
prustasi dan tidak menerima dengan kondisi yang saya alami, untuk menutupi rasa sakit hati, saya
menggunakan alkohol, ganja, sabu-sabu dan inek dan keseharian saya habiskan waktu dengan mengunakan
NAPZA. Semangkin lama kelamaan jalan yang saya pilih tidak dapat mengobati rasa sakit hati malah
menimbulkan masalah. Akibat dari kesalahan saya, Kuliah berantakan, tabungan ludes, bahkan saya menjual
barang-barang yang ada dirumah seperti sepeda motor, laptop, handpone, dan barang elektronik yang dapat
dijual untuk membeli NAPZA.
Pada tahun 2007 sampai 2009 saya berada di rutan tanjung gusta karena kasus sabu-sabu, setelah
selesai menjalani masa hukuman saya tetap tidak sadar, saya kembali menggunakan NAPZA bahkan lebih
parah dari sebelumnya. Pada tahun 2011 Orang tua saya sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan saya sehingga
saya dikondisikan masuk Panti Rehabilitasi swasta namun saya kabur dan kembali kerumah. Dalam rentan
waktu tahun 2011 s/d 2015 sudah 6 kali masuk panti rehab swasta namun saya tidak pernah menyelesaikan
dengan kata lain selalu kabur. Setelah itu saya kembali menggunakan narkoba sehingga saya melakukan
tindakan yang salah seperti mencuri , melawan orangtua dan sampai melakukan perampokan.
Pada taun 2016 saya kembali bibawa oleh orangtua saya ke BRSKPN NAPZA Insyaf Medan dibawah
kementerian sosial yang berada di Desa lau bakeri, di BRSKPN NAPZA Insyaf Medan ini menjadi titik balik saya
untuk melakukan perubahan, saya melihat dengan mata dan hati disini tempat terakhir saya untuk berubah,
Perkenalkan nama saya Mani Selwan saya lahir 13 Oktober
1985, saya anak pertama dari dua bersaudara, almarhum ayah saya
meninggal sejak saya berusia 5 tahun, selama ini saya tinggal
bersama dengan orang tua di kota Medan sumatera Utara. Sedikit
saya bercerita tentang latar belakang saya, awalnya mulanya saya
dapat dikatakan anak yang rajin sekolah dan berbakti kepada orang
tua, saya membatu orangtua saya dalam mencari napkah, karena
ayah saya sudah meningggal. Saya juga sempat kuliah di salah satu
perguruan tinggi swasta di kota medan dengan jurusan Teknik
Informatika, kuliah saya terputus karena saya terjerumus dalam
penyalahgunaan NAPZA.
fasilitas yang diberikan memberikan saya untuk berpikir, merenung dan mengevaluasi kesalah kesalah yang
sudah saya lakukan. Selain itu petugas yang berada di BRSKPN NAPZA Insyaf Medan selalu merangkul,
memanusiakan manusai sehingga membuat saya mempunyai komitmen untuk bangkit melakukan perubahan.
Setelah selasai melaksanakan program rehabilitasi social di BRSKPN NAPZA Insyaf Medan saya tidak
lagi berkeinginan pulang karena saya takut saya belum kuat dalam menghadapi pengaruh dari lingkungan. Hal
tersebut membuat saya memutuskan untuk mengikuti program re entery selama 1 tahun dengan mengambil
keterampilan desai grafis. Seiring waktu berjalan saya dipercaya untuk dijadikan konselor adiksi membantu
petugas dalam melaksanakan program rehabilitasi sosial. Saya sangat bersukur dengan tuhan, kepada petugas
dan kepada BRSKPN NAPZA Insyaf Medan yang telah bekerja memberikan pelayanan dengan hati. Sekarang
saya sudah berubah dan bekerja menjadi konselor Adiksi, selain mendapatkan penghasilan saya dapat
bermanfaat bagi orang lain. Sebagai mengisi waktu luang, saya bertenak burung love bard, parkit, dan ayam,
hal itu menjadi penghasilan tambahan saya disamping menjadi konselor adiksi di BRSKPN NAPZA Insyaf
Medan. Terima kasih.
Asslamualaikum warohmatullahi wabarokatu, usia saya
sekarang 30 tahun, saya dilahirkan di Aceh 01 Maret 1988 tinggal
di Kota Medan. Sedikit saya bercerita mengenai perjalanan hidup
saya yang dapat lepas dari belenggu NAPZA. Pertama sekali saya
menggunakan NAPZA pada tahun 2013, awalnya saya coba-coba
dan ajakan teman karena sedang tren pada masa itu, NAPZA jenis
Sabu-sabu pada saat itu saya gunakan sebagai doping karena saya
hobi bermain futsal, untuk mendapatkan stamina yang fit. Saya
gunakan sabu-sabu setiap akan bermain futsal 2 kali seminggu
wajib pakai sabu-sabu namun lama kelamaan saya semakin
kecanduan jadi kalau tidak pakai sabu-sabu badan saya tidak fit.
Awalnya pemakaian saya tidak perna beli namun saya di beri sama teman, setelah kecanduan saya
coba cari informasi dimana bisa mendapatkan Sabu-sabu, akhirnya saya menemukan Bandar yang menjual
sabu-sabu di sekitar tempat tinggal saya, berawal dari situ pemakaian sabu-sabu semankin rutin hampir setiap
hari. kondisi semakin parah karena saya mempunyai hubungan kedekatan dengan badar kebetulan
perempuan berusia 41 tahun dengan setatus janda dengan begitu saya sangat gampang mendapatkan barang
dan gratis bahkan saya sudah tinggal serumah dengan Bandar tersebut, saya tidak peduli dengan keluarga,
keluarga yang mencoba menjemput saya marah dan maki-maki.
Pada waktu itu saya bekerja di perusahan bagian gudang akibat dari pemakaian sabu-sabu pekerjaan
saya berantakan bersama teman kami mencuri digudang untuk membeli sabu-sabu sampai akhirnya saya
berhenti bekerja. Dalam kondisi pengangguran saya masi melanjutkan pemakai sabu-sabu sampai orangtua
saya khawatir dengan kondisi fisik saya yang lama kelamaan semangkin kurus dan tidak terawat bahkan mental
saya terganggu saya sempat berhalusinasi berhalusinasi jalan-jalan tanpa arah seperti orang gila.
Pada tahun 2014 saya dibohongi orangtua dengan alasan ayo kita berobat dulu karena kondisi mu
sudah parah, namun saya di bawak ke BRSKP Napza Insyaf Medan, saya diantara 2 orang tentara tapi saya
meronta dan sempat berantam tidak mau di bawak mereka ke BRSKP Napza Insyaf Medan. Sampai di Panti
rehabilitasi saya masuk kekamar mandi, saya sempat berpikir bunuh diri dan meminum wipol dan prostek
yang ada di kamar mandi Panti rehabilitasi. Beruntung saya diterima olah pihak panti saya mendapatkan
bimbingan social, fisik dan keterampilan sehingga disini menyadarkan saya bahwa hidup itu sangat berharga
untuk digunakan poyah poyah. Saya mngikuti program dengan baik sampai saya pulih dari ketergantungan
NAPZA, disamping itu saya mengikuti program vokasional desain grafis yang diberikan oleh BRSKP Napza Insyaf
Medan.
Saya sangat bersukur bisa mendapatklan pelayanan rehabilitasi social di BRSKP Napza Insyaf Medan
mungkin kalau saya terlambat bahkan tidak di rehabilitasi di sini ga tau apa jadinya saya. Alhamdulillah
sekarang saya sudah diterima manjadi konselor adiksi di BRSKP Napza Insyaf Medan, sedikit banyak nya saya
bias membantu tenam-teman yang memerlukan perhatian dan konsultasi bagaimana berjuang melawan
kecanduan NAPZA. Disamping itu saya memanfaatkan ilmu vokasional yang saya dapat untuk menambah
penghasilan sebagai fotografer dalam acara pernikahan. Demikian sekilas cerita hidup saya terima kasih.