| P a g e LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017 PENGADILAN TINGGI BANTEN Pengadilan Tinggi Banten Jln. Raya Pandeglang No. 6,6 Serang, Banten – 42126 Telp: (0254) 250002, Fax: (0254) 25001 Website: www.pt-banten.go.id – Email: [email protected]Banten
118
Embed
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)pt-banten.go.id/media/files/2018030502232618276473405a9... · 2018. 3. 5. · peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel a. Persentase
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
** Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti dari hasil pengawasan ekternal dengan jumlah temuan yang dilaporkan
8 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Permasalahan utama dalam aspek kualitas pengawasan ini, yaitu dalam
melaksanakan fungsi pengawasan ini masih terdapat permasalahan dalam hal
keterbatasan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pengawasan, masih banyak
masyarakat yang belum memahami mekanisme pengaduan, belum adanya regulasi
jaminan mengenai kerahasiaan dan perlindungan terhadap identitas pelapor pengaduan.
Tabel.12. Potensi dan Permasalahan
Potensi Permasalahan
1. Aspek terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
• Surat Edaran Mahkamah Agung No 2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding Pada 4 (empat) Lingkungan Peradilan;
• Standar Operasional Penyelesaian Perkara Pengadilan Tinggi Banten;
• Untuk meningkatkan kompetensi penyelesaian perkara, telah dilakukan diklat sertifikasi dalam penanganan perkara;
• PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang pedoman Umum Penyusuna Index Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah sesuai Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
• Website Pengadilan Tinggi Banten sebagai media informasi dan transparansi diakses 24 jam oleh masyarakat
• Penurunan sisa perkara Pidana dan Perdata yang tidak bisa diprediksi setiap tahun;
• Informasi Salinan putusan di Pengadilan Tinggi Banten yang baru bisa dilihat oleh publik di direktori putusan, sedangkan diaplikasi SIPP belum dapat diakses oleh publik.
• Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 01 Tahun 2011 tentang perubahan SEMA 02 Tahun 2010 tentang Penyampaian Salinan dan Petikan Putusan,
• Biaya pengiriman berkas oleh Pengadilan Tinggi Banten bisa diminimalisir.
• Minimnya biaya perkara perdata sebesar Rp. 150.000,-.
• Masih adanya kendala pada sistem aplikasi SIPP yakni sistem belum bisa melakukan validasi data secara cepat dalam waktu satu hari.
3. Aspek Terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang terintegrasi & menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel
• Mahkamah Agung RI selalu berusaha menyempurnakan aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP);
• Pedoman pelayanan informasi yang diatur dalam SK Ketua MA No. 1-144/KMA/SK/I/2011
• Sarana meja informasi dan teknologi informasi;
• Masih adanya kendala pada sistem aplikasi SIPP yakni sistem belum bisa melakukan validasi data secara cepat dalam waktu 1 (satu) hari
4. Aspek Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun ekternal
• Peraturan bersama Mahkamah Agung RI dan Komisi Yudisial No. 02/PB/MA/IX/2012.02/PB/P.KY/09/2012 tentang Panduan Penegakan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim;
• Peraturan Mahkamah Agung RI No. 9 tahun 2016 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan (whistleblowing System) di Mahkamah Agung dan Badan Peradilan Yang Berada di Bawahnya;
• Pengadilan Tinggi Banten selalu melakukan asistensi terhadap Penjaminan Mutu Pengadilan Negeri dibawahnya untuk memperbaiki dan mempertahankan Akreditasi yang telah dicapai;
• Masih banyaknya masyarakat yang belum memahami mekanisme pengaduan
9 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
• Pengawasan Badan Pengawas Mahkamah Agung RI, Komisi Yudisial dan Badan Pemeriksa Keuangan;
• Dibentuknya Hakim Tinggi Pengawas Bidang dan Hakim Tinggi Pengawas Daerah oleh Ketua Pengadilan Tinggi Banten.
5. Aspek Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM Lembaga Peradilan berdasarkan parameter obyektif
• Pelatihan bagi Tenaga Teknis dan Non Teknis di Pengadilan
• Beban kerja belum merata yaitu ada beberapa posisi yang beban kerjanya sangat tinggi tetapi beberapa posisi lainnya beban kerjanya cenderung rendah;
• Keterbatasan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia.
6. Aspek Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
• Terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima dan kelancaran proses SIPP.
• Beberapa usulan belanja modal belum dipenuhi oleh Mahkamah Agung
5. Aspek Terwujudnya Trasnparansi Pengelolaan SDM Lembaga Peradilan Berdasarkan
Parameter Obyektif
Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan tidak
akan terlepas dari penguatan sumber daya manusia baik yang terkait dengan teknis
peradilan maupun non teknis peradilan. Dalam hal penguatan sumber daya manusia
dibidang teknis peradilan maka Pengadilan Tinggi Banten menetapkan kebijakan
dilakukan pelatihan teknis bagi aparatur pengadilan baik bagi hakim, panitera maupun
juru sita. Bagi tenaga non teknis dilakukan pendidikan dan pelatihan terkait dengan
administrasi umum, manajerial dan kepemimpinan
Tabel 13. Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus Diklat Teknis Yudisial
a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Perbandingan Salinan putusan yang dikirim ke pengadilan pengaju dengan jumlah putusan
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
Perbandingan isi putusan perkara tipikor yang diupload dalam website dengan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang diputus.
2. Terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang terintegrasi & menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel
a. Persentase Perkara banding yang telah diproses pada SIPP
Perbandingan jumlah perkara yang diputus di SIPP dengan jumlah perkara yang deregister di SIPP
3. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
Perbandingan jumlah pengaduan yang selesai ditindaklanjuti dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan
b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti
Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti dari hasil pengawasan ekternal dengan jumlah temuan yang dilaporkan
4. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter
a. Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus diklat teknis
Perbandingan Hakim dan Panitera yang lulus diklat teknis yudisial dengan jumlah yang mengikuti diklat
16 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
obyektif yudisial b. Persentase
pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial
Perbandingan antara SDM yang lulus / bersertifikat diklat non teknis yudisial dengan jumlah yang mengikuti diklat
5. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
a. Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
Indikator ini untuk mengukur realisasi pemakaian anggaran pengadaan sarana dan prasarana dalam hal peningkatan dukungan layanan manajeman terhadap standarisasi gedung dan bangunan pengadilan yang telah sesuai dengan prototype atau telah memenuhi kebutuhan tata ruang layanan pengadilan (akses disabilitas, peradilan anak dan lain sebagainya)
c. Program Utama dan Kegiatan Pokok
Program Utama merupakan unsur utama yang harus ada demi terciptanya suatu kegiatan.
Kegiatan Pokok adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau
beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu
program
Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Tinggi Banten, perlu
ditetapkan berbagai program dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas-tugas
untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.
Ada 3 (tiga) Program Utama dan Kegiatan Pokok Pengadilan Tinggi Banten mengacu pada
Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :
1. Program : Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Kegiatan Pokok : Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program dan Kegiatan tersebut untuk mencapai sasaran strategis:
a. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
b. Meningkatnya efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara
2. Program : Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah
Agung
Kegiatan Pokok : Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan BUA
Program dan Kegiatan tersebut untuk mencapai sasaran strategis:
a. Terwujudnya system manajemen system informasi yang terintegrasi & menunjang
system peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel
b. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal
baik internal maupun ekternal
c. Terwujudnya transaparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan
parameter obyektif
3. Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Kegiatan Pokok : Pengadaan Sarana dan Prasarana di lingkungan Mahkamah Agung
Program dan Kegiatan tersebut untuk mencapai sasaran strategis :
a. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif
dan efisien.
17 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Tabel 17. Matriks Reviu keempat Renstra Pengadilan Tinggi Banten 2015-2019 No Tujuan Target
Jangka Menengah
Sasaran Target Strategi
Uraian Indikator kinerja
Uraian Indikator Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019 Program Kegiatan Indikator Kegiatan
Target Anggaran
1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan melalui proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
93% Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
• Pidana
• Perdata
• Tipikor
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
Peningkatan manajemen peradilan umum
Peningkatan manajemen peradilan umum
Jumlah putusan perkara pidana umum dan pidana korupsi yang diselesikan ditingkat banding secara tepat waktu
45 perkara
Rp.139.750.000
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
• Pidana
• Perdata
• Tipikor
95% 80% 99%
95% 80% 100%
100% 80% 100%
100% 80% 100%
100% 80% 100%
c. Persentase penurunan sisa perkara
• Pidana
• Perdata
• Tipikor
50% 50% 50%
60% 60% 60%
70% 70% 70%
80% 80% 80%
90% 90% 90%
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
• Kasasi
• PK
63% 40%
62% 45%
62% 40%
63% 45%
63% 45%
e. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
80
85
88
90
90
18 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
2.
Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan
Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
85%
88%
90%
90%
90%
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
100%
100%
100%
100%
100%
Terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang terintegrasi & menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel
a. Persentase perkara banding yang telah diproses pada SIPP
81% 81% 81% 81% 81% Program dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung
Pembinaan Administrasi dan pengelolaan keuangan Badan Urusan Administrasi
Jumlah putusan perkara pidana umum, pidana korupsi dan perkara perdata yang diselesikan ditingkat banding secara tepat waktu
305 perkara
Rp. 17.002.963.000
Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
19 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter obyektif
a. Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus diklat teknis yudisial
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial
70% 65%
75% 70%
80% 75%
85% 80%
90% 85%
Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
b. Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
80% 82% 84% 86% 88% Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Pengadaan Sarana dan Prasarana di lingkungan Mahkamah Agung
Terselesaikannya pengadaan Sarana dan Prasarana : 1. Teknologi
Informasi 2. Alat Pengolah
Data dan Komunikasi
3. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
4. Gedung/Bangunan
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
45.000.000,-
112.000.000,-
60.000.000,-
200.000.000,-
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA
dapun Indikator Kinerja Utama reviu keempat Pengadilan Tinggi Banten Tahun 2017 yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Tinggi
Banten tertanggal 2 Januari 2017 adalah sebagai berikut:
A
20 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Tabel 18. Matriks Reviu keempat Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Banten tahun 2017
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA
1. Terwujudnya Proses
Peradilan yang Pasti,
Transparan dan
Akuntabel
a. Persentase sisa
perkara yang
diselesaikan
Catatan :
Sisa perkara : sisa perkara tahun sebelumnya
Panitera Laporan Bulanan
dan
Laporan Tahunan
b. Persentase
perkara yang
diselesaikan
tepat waktu
Catatan :
• Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan
(sisa awal tahun + perkara yang masuk)
Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan adalah jumlah perkara yang diputus
tahun berjalan
Jumlah perkara yang ada adalah jumlah perkara yang diterima tahun berjalan
ditambah sisa perkara tahun sebelumnya
• Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang diselesaikan tahun berjalan
Panitera Laporan Bulanan
dan
Laporan Tahunan
c. Persentase penurunan sisa perkara
Tn = Sisa perkara tahun berjalan Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya
Catatan: Sisa Perkara adalah Perkara yang belum diputus pada tahun berjalan
Panitera
Laporan Bulanan
dan
Laporan Tahunan
Tn.1− Tn
Tn.1
x 100%
Jumlah Sisa Perkara yang diselesaikan
Jumlah Sisa Perkara yang Harus diselesaikan x 100%
x 100% Jumlah Perkara yang diselesaikan tahun berjalan
Jumlah perkara yang ada
21 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :
• Kasasi
• PK
Catatan :
• Upaya hukum = Banding, kasasi, PK
• Secara hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum, maka semakin puas atas putusan pengadilan
Panitera Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
e. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
Index Kepuasan Pencari Keadilan Catatan : PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Index Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah sesuai Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik
secara optimal baik internal maupun eksternal 100%
5. Terwujudnya
transparansi
pengelolaan SDM
lembaga peradilan
berdasarkan
parameter obyektif
a. Persentase Hakim dan
Panitera Pengganti yang lulus
diklat teknis yudisial
80%
100 %
125 %
b. Persentase pegawai yang
lulus diklat non teknis
yudisial
75%
100 %
133 %
Rata-Rata Capaian Sasaran Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan
berdasarkan parameter obyektif 129%
6. Meningkatnya
pengelolaan
manajerial lembaga
peradilan secara
akuntabel, efektif
dan efisien
a. Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
84% 99,87% 119%
Rata-Rata Capaian Sasaran Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara
akuntabel, efektif dan efisien 119%
TOTAL RATA-RATA CAPAIAN KINERJA PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
110,58%
29 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
2.
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
nalisis Capaian Kinerja diperlukan untuk mendapatkan umpan balik guna melakukan
perbaikan terhadap Rencana Kinerja tahun berikutnya.
Adapun analisis capaian kinerja Pengadilan Tinggi Banten tahun 2017 sesuai sasaran
yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut:
Sasaran ini ditetapkan untuk mengukur keberhasilan Pengadilan Tinggi Banten dalam
memberikan peradilan yang pasti, trasnparan dan akuntabel. Sasaran ini terdiri dari 5
(lima) indikator, sebagaimana digambarkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 22. Sasaran terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.
Indikator Kinerja Capaian Th.
2015 2016 2017
1. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
1. Pidana 100% 100% 100%
2. Perdata 100% 100% 100%
3. Tipikor Nihil Nihil Nihil
2. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
1. Pidana 102% 93% 92%
2. Perdata 108% 104% 101%
3. Tipikor 101% 100% 0%
3. Persentase penurunan sisa perkara
1. Pidana 140% -285% 67%
2. Perdata -500% -80% -37%
3. Tipikor -% -% -%
4. Persentase Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
1. Kasasi 46% 61,3% 102%
2. PK 236% 202% 230%
5. Index responden Pengadilan Tingkat pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
- 126% 91,2%
Capaian Sasaran Terwujudnya proses
peradilan yang pasti, transparan dan
akuntabel.
48,1% 57,59% 94%
A
Sasaran 1 : Terwujudnya proses peradilan yang pasti,
transparan dan akuntabel
30 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Grafik 1 . Capaian sasaran terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Pada tabel 13 dan grafik 1 menunjukan bahwa capaian sasaran terwujudnya proses
peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel tahun 2017 mengalami peningkatan
dari tahun sebelumnya yaitu mencapai 94% dibandingkan tahun 2016 mencapai
57,59% dan tahun 2015 mencapai 48,1%.
Peningkatan ini terutama pada indikator ke-4 yaitu persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum baik kasasi maupun peninjauan kembali.
Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut:
Sasaran 1
Indikator kinerja ke - 1: Persentase sisa perkara yang diselesaikan
• Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan
• Indikator kinerja ini untuk menggambarkan sisa perkara tahun sebelumnya (tahun 2016) yg belum putus dan harus diselesaikan / diputus ditahun 2017 ini
Tabel 23. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Capaian sasaran terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Capaian Sasaranterwujudnya prosesperadilan yang pasti,transparan dan akuntabel
31 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Dari table diatas dapat di simpulkan :
➢ Untuk perkara Pidana tahun 2017 sisa 19 perkara, tahun 2016 sisa 7 perkara dan
tahun 2015 sisa 23 perkara semua bisa di selesaikan/diputus sehingga mencapai
target 100%;
➢ Untuk perkara Perdata tahun 2017 sisa 31 perkara, tahun 2016 sisa 21 perkara
dan tahun 2015 sisa 15 perkara semua perkara tersebut diselesaikan/diputus
sehingga persentase capaiannya 100%;
➢ Untuk perkara Tipikor sisa perkara tahun 2015,2016,2017 (0 perkara) sehingga
persentase capaian NIHIL.
Indikator kinerja ke – 2 : Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
• Perbandingan antara perkara yang diselesaikan (diputus dan iminutasi/dikirim
ke pengadilan pengaju) dalam jangka waktu yang telah ditetapkan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku) dengan jumlah perkara yang ada
• Indikator kinerja ini untuk menggambarkan produktivitas proses penyelesaian
perkara di tahun berjalan (2017) atau untuk mengukur waktu dalam
penyelesaian perkara
Tabel 24. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Capaian (%)
2017 2016 2015
Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100% 80%
100%
92% 81% 0%
92% 101%
0%
93% 104% 100%
102% 108% 101%
Grafik 2. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
PidanaPerdata
Tipikor
2016
2017
2015
32 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Dari table dan grafik diatas dapat di simpulkan :
➢ Untuk perkara Pidana, Perdata dan Tipikor capaian ditahun 2017 mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya dikarenakan jumlah perkara yang
ada lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 130 perkara untuk
pidana, 206 perkara untuk perdata dan 2 perkara untuk tipikor.
➢ Sedangkan untuk 2 perkara tipikor belum bisa diseleaikan di tahun 2017
dikarenakan perkara tersebut masuk ke Pengadilan Tinggi Banten pada akhir
tahun 2017 (16 November 2017 dan 22 Desember 2017).
Indikator kinerja ke – 3 : Persentase penurunan sisa perkara
• Perbandingan antara selisih perkara tahun lalu dengan perkara tahun ini dibandingkan dengan tunggakan perkara tahun lalu
• Indikator kinerja ini untuk mengukur penurunan sisa perkara
Tabel 25. Persentase penurunan sisa perkara
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Capaian (%)
2017 2016 2015
Persentase penurunan sisa perkara
1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
70% 70% 70%
47% -26%
-%
67% -37%
-%
-285% -80%
-%-
140% -500%
-%
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa :
➢ untuk perkara pidana terjadi penurunan sisa perkara di tahun 2017 (sisa 19
perkara tahun 2016 dan 10 perkara tahun 2017) namun hanya mencapai target
67%, tidak seperti tahun 2015 yang mengalami penurunan sisa perkara sebanyak
3x lipat dari sisa perkara ditahun sebelumnya (sisa 23 perkara tahun 2014 dan 7
perkara tahun 2015), sehingga mencapai target 140%, sedangkan di tahun 2016
yang tidak mengalami penurunan sisa perkara malah mengalami peningkatan
sisa perkara sehingga capaian ditahun 2016 mengalami penurunan capaian
menjadi -285%.
➢ Sedangkan untuk perkara perdata dari tahun 2015 sampai tahun 2017 tidak
mengalami penurunan sisa perkara malah sisa perkara ditahun tersebut semakin
bertambah dibanding tahun sebelumnya, sehingga capaiannya dibawah target
dikarenakan perkara masuk banyak di akhir tahun dan tidak mungkin Majelis
Hakim memenuhi target tersebut.
➢ Dan untuk perkara tipikor, sisa perkara di tahun 2015 dan 2016 selalu NIHIL (0)
sehingga capaian nya dikategorikan tak terdefinsisi/”-“ karena sesuai rumus
mencari presentasi sisa perkara dibagi sisa tahun sebelumnya yang selalu 0/nihil.
33 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Indikator kinerja ke – 4 : Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
• Perbandingan antara perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan putusan perkara
• Indikator kinerja ini untuk mengukur capaian kinerja hakim dalam memutus perkara yang diterima oleh masyarakat pencari keadilan dan tingkat kepuasan atas putusan pengadilan.
Tabel 26. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Capaian (%)
2017 2016 2015
Persentase perkara yang tidak
mengajuka upaya hukum
1. Kasasi 2. PK
62% 40%
63% 92%
102% 230%
61,3% 202%
46%
236%
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa :
➢ Pencari keadilan yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi :
Pada tahun 2015 capaian kinerja mencapai 46% terjadi kenaikan pada
tahun 2016 menjadi 61,3% sedangkan tahun 2017 capaian kinerja semakin
menaik menjadi 102%. Hal ini menggambarkan pencari keadilan merasa puas
atas putusan tingkat banding.
Perkara yang diputus di pengadilan tingkat banding di tahun 2017
sebanyak 287 perkara, perkara yang masuk tingkat kasasi sebanyak 105 perkara
atau 36,6% (perkara yang mengajukan upaya hukum kasasi) maka yang tidak
melakukan upaya hukum kasasi sebanyak 182 perkara atau 63%, sehingga
capaian kinerja pada perkara yang tidak mengajukan hukum pada tingkat
kasasi di tahun 2017 adalah 102%.
➢ Pencari keadilan yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali:
Pada tahun 2015 capaian kinerja mencapai 236 % terjadi penurunan
pada tahun 2016 menjadi 202% sedangkan tahun 2017 capaian kinerja
mengalami kenaikan kembali menjadi 230%. Hal ini menggambarkan pencari
keadilan merasa puas atas putusan tingkat kasasi, sehingga sedikit yang
mengajukan Peninjauan Kembali..
Perkara yang diputus di pengadilan tingkat banding di tahun 2017
sebanyak 287 perkara, perkara yang masuk tingkat PK sebanyak 24 perkara atau
8,4% (perkara yang mengajukan upaya hukum PK) maka yang tidak
melakukan upaya hukum PK sebanyak 263 perkara atau 92%, sehingga
34 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
2.
capaian kinerja pada perkara yang tidak mengajukan hukum pada tingkat PK
di tahun 2017 adalah 230%.
Indikator kinerja ke – 5 : Persentase Index responden Pengadilan Tingkat Pertama
yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
• Index Kepuasan Pencari Keadilan
• Indikator kinerja ini untuk mengukur Index kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
Instansi Pemerintah sesuai peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014
tentang Pedoman Survwy Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan
Pelayanan Publik
Tabel 27. Persentase Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang
puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Capaian (%)
2017 2016 2015
Index responden Pengadilan
Tingkat Pertama yang puas
terhadap layanan Pengadilan Tinggi 88 80
91,2%
126% -
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa :
➢ Responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan
Tinggi mencapai 91,2% di atas target, artinya Pengadilan Tingkat Pertama merasa
puas akan kinerja dan pelayanan Pengadilan Tinggi tapi mengalami penurunan
capaian dibandingkan tahun 2016, ini dikarenakan banyaknya tuntutan
Pengadilan Tinggi kepada Pengadilan Tingkat Pertama untuk meningkatkan
kinerja demi mendapatkan dan mempertahankan ICPE dimana pengadilan
tinggat pertama harus ekstra dalam segala macam pekerjaan.
➢ Sedangkan ditahun 2016 index responden pengadilan tingkat pertama mencapai
126% artinya pengadilan tingkat pertama sangat merasa puas dengan pelayanan
3. Tipikor 90% 90% 90% 90% Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
100% 100% 100% 100% Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
66
Laporan Triwulan I
(Januari – Maret)
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2017
Pengadilan Tinggi Banten
Jln. Raya Pandeglang No. 6,6 Serang. Telp: (0254) 250002
Website: www.pt-banten.go.id
Banten
Pengadilan Tinggi Banten menetapkan 6 (enam) sasaran strategis untuk melaksanakan misi yang diemban dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan Pengadilan Tinggi Banten ini diukur berdasarkan pencapaian sasaran strategis, dan sasaran tersebut diukur dengan menggunakan target kinerja pada indikator-indikatornya.
Keberhasilan Pencapaian Sasaran Kinerja Triwulan 1 Tahun 2017 disajikan dalam uraian pencapaian IKU sebagai berikut :
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel a. Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan
Capaian Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan pada Triwulan 1 tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1. Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Perkara
Jumlah sisa perkara
yang diselesaikan
Jumlah sisa perkara yang
harus diselesaikan
Realisasi** Target Capaian
Pidana 19 19 100% 100% 100% Perdata 31 31 100% 100% 100% Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil
** Perbandingan ini berdasarkan IKU poin I.a
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa persentase sisa perkara yang diselesaikan baik perkara Pidana, Perdata dan Tipikor dapat diselesaikan semua oleh bagian Kepaniteraan.
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan Tepat Waktu Capaian Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu pada Triwulan 1 tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 2. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
Perkara
Jumlah perkara
yang diselesaikan
tahun berjalan
Jumlah perkara yang
ada Realisasi** Target Capaian
Pidana 42 59 71% 100% 71% Perdata 40 48 83% 80% 103,8% Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil
** Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan dengan jumlah perkara yang ada
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian persentase perkara pidana sebesar 71%. Adapun yang menyebabkan capaian perkara pidana Triwulan 1 tahun 2017 yang diselesaikan tepat waktu belum mencapai target adalah karena adanya perkara masuk yang lebih banyak pada bulan Maret, yaitu sebanyak 23 perkara. Sedangkan pada bulan Januari masuk 7 perkara dan bulan Februari masuk 6 perkara. Sehingga banyak perkara yang masuk pada bulan Maret tersebut yang belum diselesaikan, yaitu sebanyak 17 perkara belum diselesaikan. Namun demikian, bukan berarti tidak dapat diselesaikan
tepat waktu. Karena batas penyelsesaian perkara di tingkat banding adalah 3 (tiga) bulan. Untuk perkara perdata capaian kinerja perkara yang diselesaikan tepat waktu baik karena dapat melebihi target. Dan untuk perkara tipikor belum ada perkara yang masuk pada triwulan I tahun 2017.
c. Persentase Penurunan Sisa Perkara Capaian Persentase Penurunan Sisa Perkara pada Triwulan 1 tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. Persentase penurunan sisa perkara
Perkara
Sisa perkara tahun
berjalan
Sisa perkara tahun
sebelumnya Realisasi** Target Capaian
Pidana 17 19 11% 70% 15,7%
Perdata 8 31 74% 70% 105,7% Tipikor Nihil Nihil Nihil 70% Nihil
** Perbandingan ini berdasarkan IKU poin I.C
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa untuk perkara pidana terjadi penurunan sisa perkara, namun hanya mencapai 11 %. Untuk perkara perdata juga terjadi penurunan sisa perkara dengan capaian 105,7% yang menunjukkan bahwa penurunan sisa perkara yang terjadi jauh melampaui target yang telah ditetapkan. Untuk perkara tipikor masih nihil karena belum ada perkara yang masuk pada triwulan I tahun 2017.
d. Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Capaian Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum pada Triwulan 1 tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
a. Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Capaian Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu pada Triwulan 1 tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Perkara
Jumlah salinan
putusan yang dikirim ke pangadilan
pengaju
Jumlah putusan
Realisasi** Target Capaian
Pidana 42 42 100%
90% 111,1%
Perdata 40 40 100% 111,1% Tipikor Nihil Nihil Nihil Nihil
** Perbandingan jumlah salinan putusan yang dikirim ke pengadilan pengaju dengan jumlah putusan
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua salinan putusan dikirim ke
Pengadilan Pengaju secara tepat waktu, dan melebihi target yang ditetapkan
sebelumya yaitu sebesar 90%.
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat
diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
Capaian Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus pada Triwulan 1 tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 6. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat
diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
Perkara
Jumlah isi putusan perkara
tipikor yang diupload
dalam website
Jumlah perkara menarik
perhatian masyarakat
yang diputus
Realisasi** Target Capaian
Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil ** Perbandingan jumlah putusan perkara tipikor yang diupload terhadap jumlah putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian persentase putusan perkara
yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu
1 hari setelah diputus masih nihil.
Serang, 3 April 2017 Mengetahui, Panitera Pengadilan Tinggi Banten
Jln. Raya Pandeglang No. 6,6 Serang. Telp: (0254) 250002
website: www.pt-banten.go.id
Banten
Pengadilan Tinggi Banten menetapkan 6 (enam) sasaran strategis untuk melaksanakan misi yang diemban dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan Pengadilan Tinggi Banten ini diukur berdasarkan pencapaian sasaran strategis, dan sasaran tersebut diukur dengan menggunakan target kinerja pada indikator-indikatornya.
Keberhasilan Pencapaian Sasaran Kinerja Triwulan II Tahun 2017 disajikan dalam uraian pencapaian IKU sebagai berikut :
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel a. Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan
Capaian Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan pada Triwulan II tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1. Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Perkara Jumlah sisa
perkara yang diselesaikan
Jumlah sisa perkara yang
harus diselesaikan
Realisasi** Target Capaian
Pidana 19 19 100% 100% 100% Perdata 31 31 100% 100% 100% Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil
** Perbandingan jumlah sisa perkara yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa persentase sisa perkara yang diselesaikan baik perkara Pidana, Perdata dan Tipikor dapat diselesaikan semua oleh bagian Kepaniteraan.
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan Tepat Waktu Capaian Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu pada Triwulan II tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 2. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
Perkara
Jumlah perkara yang diselesaikan
tahun berjalan
Jumlah perkara yang
ada Realisasi** Target Capaian
Pidana 78 83 94% 100% 94% Perdata 64 91 70,3% 80% 87,9% Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil
** Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan dengan jumlah perkara yang ada
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian persentase perkara pidana sebesar 93% masih dibawah target dikarenakan masih ada 5 perkara yang belum diselesaikan, yaitu perkara yang masuk di bulan Juni. Namun demikian bukan berarti bahwa 5 perkara tersebut tidak diselesaikan tepat waktu, karena batas penyeselesaian perkara di tingkat banding maksimal adalah 3 (tiga) bulan. Sedangkan capaian kinerja perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu adalah sebesar 87,9%. Dan untuk perkara tipikor masih belum ada perkara yang masuk sampai dengan triwulan II tahun 2017.
c. Persentase Penurunan Sisa Perkara Capaian Persentase Penurunan Sisa Perkara pada Triwulan II tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. Persentase penurunan sisa perkara
Perkara Sisa perkara
tahun berjalan
Sisa perkara tahun
sebelumnya Realisasi** Target Capaian
Pidana 5 19 73,7% 70% 105% Perdata 27 31 13% 70% 19% Tipikor Nihil Nihil Nihil 70% Nihil
** Perbandingan ini berdasarkan IKU poin I.C
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa untuk perkara pidana terjadi penurunan sisa perkara dengan capaian 105% melebihi dari target yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu 70% . Untuk perkara perdata juga terjadi penurunan sisa perkara, namun belum mencapai target yang telah ditetapkan. Untuk perkara tipikor masih nihil karena belum ada perkara yang masuk pada triwulan II tahun 217.
d. Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Capaian Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum pada Triwulan II tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
** Perbandingan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan jumlah putusan perkara
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dapat mencapai target.
e. Indeks Responden Pengadilan Tingkat Pertama yang Puas terhadap Layanan Pengadilan Tinggi Indeks responden Pengadilan Tingkat Pertama yang Puas terhadap Layanan Pengadilan Tinggi periode bulan Januari – Juni 2017 adalah 75,17 sedangkan taget yang ditetapkan adalah 88. Sehingga capaian kinerjanya adalah 85,42%.
a. Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu Capaian Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu pada Triwulan II tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Perkara
Jumlah salinan
putusan yang dikirim ke pangadilan
pengaju
Jumlah putusan
Realisasi** Target Capaian
Pidana 78 78 100%
90% 111,1%
Perdata 64 64 100% 111,1% Tipikor Nihil Nihil Nihil Nihil
** Perbandingan jumlah salinan putusan yang dikirim ke pengadilan pengaju dengan jumlah putusan
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua salinan putusan dikirim ke
Pengadilan Pengaju secara tepat waktu, dan melebihi target yang ditetapkan
sebelumya yaitu sebesar 90%.
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat
diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
Capaian Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus pada Triwulan II tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 6. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat
diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
Perkara
Jumlah isi putusan perkara
tipikor yang diupload
dalam website
Jumlah perkara menarik
perhatian masyarakat
yang diputus
Realisasi** Target Capaian
Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil ** Perbandingan jumlah putusan perkara tipikor yang diupload terhadap jumlah putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian persentase putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari
setelah diputus masih nihil.
Serang, 3 Juli 2017 Mengetahui, Panitera Pengadilan Tinggi Banten
Jln. Raya Pandeglang No. 6,6 Serang. Telp: (0254) 250002
website: www.pt-banten.go.id
Banten
Pengadilan Tinggi Banten menetapkan 6 (enam) sasaran strategis untuk melaksanakan misi yang diemban dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan Pengadilan Tinggi Banten ini diukur berdasarkan pencapaian sasaran strategis, dan sasaran tersebut diukur dengan menggunakan target kinerja pada indikator-indikatornya.
Keberhasilan Pencapaian Sasaran Kinerja Triwulan III Tahun 2017 disajikan dalam uraian pencapaian IKU sebagai berikut :
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel a. Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan
Capaian Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan pada Triwulan III tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1. Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Perkara Jumlah sisa
perkara yang diselesaikan
Jumlah sisa perkara yang
harus diselesaikan
Realisasi** Target Capaian
Pidana 19 19 100% 100% 100% Perdata 31 31 100% 100% 100% Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil
** Perbandingan jumlah sisa perkara yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa persentase sisa perkara yang diselesaikan baik perkara Pidana, Perdata dan Tipikor dapat diselesaikan semua oleh bagian Kepaniteraan.
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan Tepat Waktu
Capaian Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu pada Triwulan III tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 2. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
Perkara
Jumlah perkara yang diselesaikan
tahun berjalan
Jumlah perkara yang
ada Realisasi** Target Capaian
Pidana 96 99 97% 100% 97% Perdata 111 145 76,6% 80% 96% Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil
** Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan dengan jumlah perkara yang ada
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian persentase perkara pidana sebesar 97% masih dibawah target dikarenakan masih ada 3 perkara yang belum diselesaikan, yaitu perkara yang masuk di bulan Agustus dan September. Namun demikian bukan berarti bahwa 3 perkara tersebut tidak diselesaikan tepat waktu, karena batas penyeselesaian perkara di tingkat banding maksimal adalah 3 (tiga) bulan. Sedangkan capaian kinerja perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu adalah sebesar 96%, hampir mencapai target yang ditetapkan.. Dan untuk perkara tipikor masih belum ada perkara yang masuk sampai dengan triwulan III tahun 2017.
c. Persentase Penurunan Sisa Perkara
Capaian Persentase Penurunan Sisa Perkara pada Triwulan III tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. Persentase Penurunan Sisa Perkara
Perkara Sisa perkara
tahun berjalan
Sisa perkara tahun
sebelumnya Realisasi** Target Capaian
Pidana 3 19 84% 70% 120% Perdata 34 31 -10% 70% -14% Tipikor Nihil Nihil Nihil 70% Nihil
** Perbandingan ini berdasarkan IKU poin I.C
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk perkara pidana terjadi penurunan sisa perkara dengan capaian 120% melebihi dari target yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu 70%. Untuk perkara perdata pada triwulan III ini tidak terjadi penurunan sisa perkara dibandingkan tahun sebelumnya sehingga bernilai negatif, demikian pula target yang ditetapkan menjadi tidak tercapai. Hal ini disebabkan pada bulan Agustus dan september terjadi peningkatan jumlah perkara yang masuk, yaitu pada bulan Agustus ada 20 perkara masuk dan pada bulan September ada 19 perkara masuk. Untuk perkara tipikor masih nihil karena belum ada perkara yang masuk pada triwulan III tahun 217.
d. Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Capaian Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum pada Triwulan III tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
** Perbandingan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan jumlah putusan perkara
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dapat mencapai target.
e. Indeks Responden Pengadilan Tingkat Pertama yang Puas terhadap Layanan
Pengadilan Tinggi
Indeks responden bulan Januari –Sept 2017 adalah 75,17 (masih sama dengan Triwulan II, karena proses penilaian indeks responden dilaksanakan satu semester sekali.Dan taget yang ditetapkan adalah 88. Sehingga capaian kinerjanya adalah 85,42%.
2. Meningkatnya Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara a. Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Capaian Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu pada Triwulan III tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Perkara
Jumlah salinan
putusan yang dikirim ke pangadilan
pengaju
Jumlah putusan
Realisasi** Target Capaian
Pidana 96 96 100%
90% 111,1%
Perdata 111 111 100% 111,1% Tipikor Nihil Nihil Nihil Nihil
** Perbandingan jumlah salinan putusan yang dikirim ke pengadilan pengaju dengan jumlah putusan
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua salinan putusan dikirim ke
Pengadilan Pengaju secara tepat waktu, dan melebihi target yang ditetapkan
sebelumya yaitu sebesar 90%.
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus Capaian Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus pada Triwulan III tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 6. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat
diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
Perkara
Jumlah isi putusan perkara
tipikor yang diupload
dalam website
Jumlah perkara menarik
perhatian masyarakat
yang diputus
Realisasi** Target Capaian
Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil ** Perbandingan jumlah putusan perkara tipikor yang diupload terhadap jumlah putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa capaian persentase putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari
setelah diputus masih nihil.
Serang, 2 Oktober 2017 Mengetahui, Panitera Pengadilan Tinggi Banten
Jln. Raya Pandeglang No. 6,6 Serang. Telp: (0254) 250002
website: www.pt-banten.go.id
Banten
Pengadilan Tinggi Banten menetapkan 6 (enam) sasaran strategis untuk melaksanakan misi yang diemban dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan Pengadilan Tinggi Banten ini diukur berdasarkan pencapaian sasaran strategis, dan sasaran tersebut diukur dengan menggunakan target kinerja pada indikator-indikatornya.
Keberhasilan Pencapaian Sasaran Kinerja Triwulan IV Tahun 2017 disajikan dalam uraian pencapaian IKU sebagai berikut :
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel a. Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan
Capaian Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan pada Triwulan IV tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1. Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Perkara Jumlah sisa
perkara yang diselesaikan
Jumlah sisa perkara yang
harus diselesaikan
Realisasi** Target Capaian
Pidana 19 19 100% 100% 100% Perdata 31 31 100% 100% 100% Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil
** Perbandingan jumlah sisa perkara yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa persentase sisa perkara yang diselesaikan baik perkara Pidana, Perdata dan Tipikor dapat diselesaikan semua oleh bagian Kepaniteraan.
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan Tepat Waktu
Capaian Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu pada Triwulan IV tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 2. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
** Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan dengan jumlah perkara yang ada
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian persentase perkara pidana sebesar 92% masih di bawah target dikarenakan masih ada 10 perkara yang belum diselesaikan, yaitu perkara yang masuk di bulan November dan Desember. Namun demikian bukan berarti bahwa 10 perkara tersebut tidak diselesaikan tepat waktu, karena batas penyeselesaian perkara di tingkat banding maksimal adalah 3 (tiga) bulan. Sedangkan capaian kinerja perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu adalah sebesar 101%, dapat mencapai target yang ditetapkan.. Dan untuk perkara tipikor ada perkara yang masuk sampai dengan triwulan IV tahun 2017 sebanyak 2 perkara, namun belum diselesaikan dan belum melewati batas waktu maksimal penyelesaian perkara (3 bulan) karena 2 perkara tersebut masuk pada bulan Desember.
c. Persentase Penurunan Sisa Perkara
Capaian Persentase Penurunan Sisa Perkara pada Triwulan IV tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk perkara pidana terjadi penurunan sisa perkara dengan capaian 67%, tidak mecapai target yang telah ditetapkan karena ada peningkatan jumlah perkara yang masuk pada triwulan IV. Untuk perkara perdata pada triwulan IV ini tidak terjadi penurunan sisa perkara dibandingkan tahun sebelumnya sehingga bernilai negatif, demikian pula target yang ditetapkan menjadi tidak tercapai. Hal ini disebabkan pada bulan November terjadi peningkatan jumlah perkara yang masuk, yaitu ada 27 perkara masuk. Untuk perkara tipikor tidak terjadi penurunan sisa perkara, demikian pula pencapaian targetnya tidak terdefinisi (~) karena dibagi dengan nol (sisa perkara tahun sebelumnya).
d. Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Capaian Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum pada Triwulan IV tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
** Perbandingan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan jumlah putusan perkara
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dapat mencapai target.
e. Indeks Responden Pengadilan Tingkat Pertama yang Puas terhadap Layanan Pengadilan Tinggi
Indeks responden bulan Januari – Desember 2017 adalah 80,41. Sedangkan target yang ditetapkan adalah 88. Sehingga capaian kinerjanya adalah 91,2%.
2. Meningkatnya Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara a. Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Capaian Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu pada Triwulan IV tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Perkara
Jumlah salinan putusan yang
dikirim ke pangadilan
pengaju
Jumlah putusan
Realisasi** Target Capaian
Pidana 120 120 100%
90% 111,1%
Perdata 167 167 100% 111,1% Tipikor Nihil Nihil Nihil Nihil
** Perbandingan jumlah salinan putusan yang dikirim ke pengadilan pengaju dengan jumlah putusan
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua salinan putusan dikirim ke Pengadilan Pengaju
secara tepat waktu, dan melebihi target yang ditetapkan sebelumya yaitu sebesar 90%..
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus Capaian Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus pada Triwulan IV tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 6. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
Perkara
Jumlah isi putusan perkara
tipikor yang diupload
dalam website
Jumlah perkara menarik
perhatian masyarakat
yang diputus
Realisasi** Target Capaian
Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil ** Perbandingan jumlah putusan perkara tipikor yang diupload terhadap jumlah putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian persentase putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus masih
nihil.
Serang, 2 Januari 2018 Mengetahui, Panitera Pengadilan Tinggi Banten
Lampiran : Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Banten Nomor : W29.U/93.a /KPT/SK/I/2017 Tanggal : 2 Januari 2017
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI BANTEN REVIU KEEMPAT
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER
DATA
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Catatan : Sisa perkara : sisa perkara tahun sebelumnya
Ketua Pengadilan
Tinggi
Laporan Bulanan
dan Laporan Tahunan
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
Catatan : • Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan (sisa awal tahun + perkara yang masuk) Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan adalah jumlah perkara yang diputus tahun berjalan Jumlah perkara yang ada adalah jumlah perkara yang diterima tahun
berjalan ditambah sisa perkara tahun sebelumnya • Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang diselesaikan tahun berjalan
Ketua Pengadilan
Tinggi
Laporan Bulanan
dan Laporan Tahunan
c. Persentase penurunan sisa perkara
Tn = Sisa perkara tahun berjalan Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya
Catatan: Sisa Perkara adalah Perkara yang belum diputus pada tahun berjalan
Ketua Pengadilan
Tinggi
Laporan Bulanan
dan Laporan Tahunan
Jumlah Sisa Perkara yang diselesaikan
Jumlah Sisa Perkara yang Harus diselesaikan x 100%
x 100% Jumlah Perkara yang diselesaikan tahun berjalan
Jumlah perkara yang ada
Tn.1− Tn
Tn.1
x 100%
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :
• Kasasi
• PK
Catatan : • Upaya hukum = Banding, kasasi, PK • Secara hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum, maka semakin puas
atas putusan pengadilan
Ketua Pengadilan
Tinggi
Laporan Bulanan
dan Laporan Tahunan
e. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
Index Kepuasan Pencari Keadilan
Catatan : PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Index Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah sesuai Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik
a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
85%
88%
90%
90%
90%
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
100%
100%
100%
100%
100%
Terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang terintegrasi & menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel
a. Persentase perkara banding yang telah diproses pada SIPP
81% 81% 81% 81% 81% Program dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung
Pembinaan Administrasi dan pengelolaan keuangan Badan Urusan Administrasi
Jumlah putusan perkara pidana umum, pidana korupsi dan perkara perdata yang diselesikan ditingkat banding secara tepat waktu
305 perkara
Rp. 17.002.963.000
Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter obyektif
a. Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus diklat teknis yudisial
70% 75% 80% 85% 90%
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial
65% 70% 75% 80%
85%
Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
a. Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
80% 82% 84% 86% 88% Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Pengadaan Sarana dan Prasarana di lingkungan Mahkamah Agung
Terselesaikannya pengadaan Sarana dan Prasarana :
1. Teknologi Informasi
2. Alat Pengolah Data dan Komunikasi
3. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
4. Gedung/Bangunan
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
45.000.000,-
112.000.000,-
60.000.000,-
200.000.000,-
Lampiran 7:
Pernyataan Telah di Reviu
PERNYATAAN TELAH DIREVIU
PENGADILAN TINGGI BANTEN
TAHUN ANGGARAN 2017
Kami telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Banten
untuk tahun anggaran 2017 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Substansi
informasi yang dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi tanggung jawab
manajemen Pengadilan Tinggi Banten.
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja telah
disajikan secara akurat, andal dan valid.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan
perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan
kinerja ini.
Serang, 26 Februari 2018
KETUA PENGADILAN TINGGI BANTEN
Dr. Hj. Sri Sutatiek, S.H., M.Hum
Lampiran 8:
Ceklis Reviu
CEKLIST REVIU
No Pernyataan Checklist
I Format 1. Laporan Kinerja (LKj) telah menampilkan data penting IP
2. LKj telah menyajikan informasi target kinerja
3. LKj telah menyajikan capaian kinerja IP yang memadai
4. Telah menyajikan dengan lampiran yang mendukung
informasi pada badan laporan
5. Telah menyajikan upaya perbaikan ke depan
6. Telah menyajikan akuntablitas Keuangan
√
√
√
√
√
√
II Mekanisme
Penyusunan
1. LKjIP disusun oleh unit kerja yang memiliki tugas fungsi
untuk itu
2. Informasi yang disampaikan dalam LKj telah didukung
dengan data yang memadai
3. Telah terdapat mekanisme penyampaian data dan
informasi dari unit kerja ke unit penyusun LKj
4. Telah ditetapkan penanggung jawab pengumpulan
data/informasi di setiap unit kerja
5. Data/informasi kinerja yang disampaikan dalam LKj
telah diyakini keandalannya
6. Analisis/penjelasan dalam LKj telah diketahui oleh unit
kerja terkait
7. LKjIP bukan merupakan gabungan unit kerja di
bawahnya.
√
√
√
√
√
√
√
III Substansi 1. Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan
tujuan/sasaran dalam perjanjian kinerja
2. Tujuan/sasaran dalam LKj telah selaras dengan rencana
strategis
3. Jika butir 1 dan 2 jawabannya tidak, maka terdapat
penjelasan yang memadai
4. Target Indikator Kinerja Tujuan/sasaran dalam LKj telah
sesuai dengan target indikator kinerja tujuan/sasaran
dalam perjanjian kinerja.
5. IKU pada LKj telah sesuai dengan dokumen IKU yang
ditetapkan
6. Jika butir 4 dan 5 jawabannya tidak, maka terdapat
penjelasan yang memadai
7. Telah terdapat perbandingan data kinerja dengan tahun
lalu, standar nasional dan sebagainya yang bermanfaat
8. IKU dan IK telah cukup mengukur tujuan/sasaran
9. Jika “tidak” telah terdapat penjelasan yang memadai
10. IKU dan IK telah SMART
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Lampiran 9:
SK Tim Penyusunan LKjIP tahun 2017
PENGADILAN TINGGI BANTEN
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI BANTEN
NOMOR : W29.U/ 12 /KPT/SK/KP.04.6/2/2018
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN (LKjIP)
PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
KETUA PENGADILAN TINGGI BANTEN
Menimbang : a. Bahwa untuk mendukung kelancaran pelaksanaan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), maka dipandang perlu untuk membentuk Tim Penyusunan LKjIP Pengadilan Tinggi Banten tahun 2017;
b. Bahwa mereka yang namanya tercantum dalam daftar lampiran Surat Keputusan ini dipandang cakap dan mampu melaksanakan tugas sebagai Tim Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi Banten tahun 2017.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009;
3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009;
4. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah;
5. Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.
/MEMUTUSKAN…
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI BANTEN TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017.
PERTAMA : Menunjuk yang namanya tercantum dalam Lampiran Surat
Keputusan ini sebagai Tim Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi Banten tahun 2017;
KEDUA : Tim Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Pengadilan Tinggi Banten tahun 2017 bertugas untuk : 1. Menyumpulkan, menginventaris dan mengolah data-data
pendukung yang diperlukan untuk penyusunan laporan tersebut;
2. Menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi Banten;
3. Melaporkan hasil penyusunan laporan tersebut kepada Ketua Pengadilan Tinggi Banten;
4. Menyerahkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tersebut kepada Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung Republik Indonesia.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Serang Pada Tanggal 01 Februari 2018
KETUA,
Dr. Hj. SRI SUTATIEK, S.H.,M.Hum
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :
1. Ketua Mahkamah Agung RI; 2. Sekretaris Mahkamah Agung RI;
3. Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung
RI;
4. Kepala Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI.
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017 PEMBINA : Dr. Hj. SRI SUTATIEK, S.H.,M.Hum.
PENANGGUNG JAWAB : Dr. H. NARDIMAN,S.H.,M.H.
KOORDINATOR : Hj. ENOK YAYU MAEMUNAH,S.H.,M.H.
KETUA : SUDIYANTO,S.H.,M.H.
SEKRETARIS : UJAJA,S.H.
ANGGOTA-ANGGOTA : 1. TEGUH BERNOWO,S.H.,M.H.
2. H. SUNIYANTA,S.H.,M.H.
3. SUTARNO,S.H.
4. H. TOHIRI BIN ASNGAT,S.H.
5. AIF SAIFUDAULLAH,S.H.,M.H.
6. Drs. IDRIS PASLUNI
7. NEVI MUGIA SANTOSA,S.E.,M.Si.
8. SRI DIAN GUNARSIH,S.E.,Ak
9. HERRY SETIYAWAN,S.T.
Lampiran Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Banten Nomor : W29.U/ 12 /KPT/SK/KP.04.6/2/2018 Tanngal : 01 Februari 2018
KETUA,
Dr. Hj. SRI SUTATIEK, S.H.,M.Hum
Lampiran 10:
Hasil Inventarisis LKjIP 2017 wilayah Pengadilan Tinggi Banten
HASIL INVENTARISIR LKJIP 2017 WILAYAH PENGADILAN TINGGI BANTEN