LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS PERINDUSTRIAN DAN TENAGA KERJA KABUPATEN KLATEN TAHUN 2019 DINAS PERINDUSTRIAN DAN TENAGA KERJA KABUPATEN KLATEN
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LKj IP)
DINAS PERINDUSTRIAN DAN TENAGA KERJA
KABUPATEN KLATEN TAHUN 2019
DINAS PERINDUSTRIAN DAN TENAGA KERJA
KABUPATEN KLATEN
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
KATA PENGANTAR 2
BAB I PENDAHULUAN 3
A. Gambaran Umum Organisasi 3
B. Fungsi Strategis Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja 6
C. Permasalahan Utama yang dihadapi Dinas Perindustrian
Dan Tenaga Kerja 7
BAB II PERENCANAAN KINERJA 9
A. Perencanaan Kinerja 9
B. Perjanjian Kinerja 10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018 12
A. Capaian Kinerja Organisasi 12
B. Realisasi Anggaran 19
BAB. IV PENUTUP 21
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Organisasi
Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Klaten merupakan unsur penunjang
Pemerintah Daerah di Bidang Perindustrian, Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian berupaya
melaksanakan Tugas dan Kewajiban sesuai Visi dan Misi Kepala Daerah untuk menyusun
Kebijakan di Bidang Perindustrian, Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian. Untuk
mendukung Visi dan Misi tersebut diperlukan Kinerja Pelayanan yang terdiri dari :
1. Peningkatan Kualitas SDM Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
2. Pelayanan Pelatihan Kerja
3. Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja
4. Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
5. Pelayanan Penempatan Transmigrasi
7. Peningkatan Kemampuan SDM Bidang Teknologi Perindustrian
8. Pelayanan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Sedangkan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja terakhir kali dibentuk berdasarkan
Peraturan Bupati Klaten Nomor 51 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Klaten.
Tugas pokok Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja adalah melaksanakan urusan Pemerintahan
Daerah di Bidang Perindustrian dan Bidang Tenaga Kerja.
Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud di atas, Dinas Perindustrian
dan Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan bidang perindustrian, bidang tenaga kerja dan bidang transmigrasi;
b. Pelaksanaan kebijakan bidang perindustrian, bidang tenaga kerja dan bidang transmigrasi;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang perindustrian, bidang tenaga kerja dan bidang
transmigrasi;
d. Pelaksanaan administrasi Dinas; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Klaten dalam melaksankan tugas
pokok dan fungsinya secara terstruktur dapat dilihat dalam Bagan Organisasi sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PERINDUSTRIAN DAN TENAGA KERJA KAB. KLATEN
Sampai dengan akhir tahun 2019 jumlah Pegawai Negeri Sipil yang ada di Dinas
Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Klaten sebanyak 34 orang yang dirinci sebagai
berikut:
Tabel 1.1
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
SUG BAGIAN
PERECANAAN
DAN KEUANGAN
SUB BAGIAN
UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG
PERINDUSTRIAN
BIDANG
TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI
SEKSI PERENCANAAN DAN PERIZINAN
INDUSTRI
SEKSI PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN
SEKSI HUBUNGAN
INDUSTRIAL DAN
KETENAGAKERJAAN
SEKSI PELATIHAN DAN PENEMPATAN TENAGA
KERJA
SEKSI TRANSMIGRASI
NO BIDANG
PENDIDIKAN JUMLAH
PEGAWAI SD SLTP SLTA D I D II D III S 1 S 2 S 3
1 Sekretariat 0 0 2 0 0 3 2 3 0 10
2 Bidang Perindustrian 0 1 3 0 0 0 3 2 0 9
3 Bidang Tenaga Kerja 0 0 0 0 0 0 9 2 0 11
Jumlah 0 1 5 0 0 3 14 7 0 30
Tabel 1.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan Golongan
NO PANGKAT GOL JUMLAH
PEGAWAI
1 Juru Muda I/a 0 Orang
2 Juru Muda Tk.I I/b 0 Orang
3 Juru I/c 1 Orang
4 Juru Tk.I I/d 0 Orang
5 Pengatur Muda II/a 0 Orang
6 Pengatur Muda Tk.I II/b 3 Orang
7 Pengatur II/c 2 Orang
8 Pengatur Tk.I II/d 2 Orang
9 Penata Muda III/a 0 Orang
10 Penata Muda Tk.I III/b 2 Orang
11 Penata III/c 4 Orang
12 Penata Tk.I III/d 9 Orang
13 Pembina IV/a 4 Orang
14 Pembina Tk.I IV/b 2 Orang
15 Pembina Utama Muda IV/c 1 Orang
16 Pembina Utama Madya IV/d 0 Orang
17 Pembina Utama IV/e 0 Orang
Sementara untuk mendukung tupoksi tersebut Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja
memiliki sarana dan prasarana terdiri dari :
REKAPIITULASI DAFTAR BARANG
DINAS PERINDUSTRIAN DAN TENAGA KERJA KABUPATEN KLATEN
No. Gol Kode Nama Bidang Barang
Jumlah Barang
Keadaan Juli 2018
Mutasi/Perubahan selama Bulan Juli S/D September
2018
Jumlah Barang
Keadaan September
2018 Berkurang Bertambah
1 2 3 4 5 7 9 11
1 01 01 TANAH 2 - -
2
2 - -
2
2 02 PERALATAN DAN MESIN 1.136 9 -
1.127
02 a. Alat-alat Besar
-
03 b. Alat-alat Angkutan 25 - -
25
04 c. Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur -
05 d. Alat-alat Pertanian/Peternakan -
06 e. Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 1.067 9 -
1.058
07 f. Alat-alat Studio dan Komunikasi 15 - -
15
08 g. Alat-alat Kedokteran
-
09 h. Alat-alat Laboratorium 29 -
29
10 i. Alat-alat Keamanan -
03 GEDUNG DAN BANGUNAN 2 - -
2
11 a. Bangunan dan Gedung 2 - -
2
12 b. Bangunan dan Monumen - -
-
04 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN - - -
-
13 a. Jalan dan Jembatan -
14 b. Bangunan Air/Irigasi -
15 c. Instalasi -
16 d. Jaringan -
05 ASET LAINNYA 50 - -
50
17 a. Buku Perpustakaan 22
22
18 b. Barang bercorak Kesenian/Kebudayaan 28 -
28
19 c. Hewan Ternak dan Tumbuhan -
06 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN -
Jumlah 1.190 9 -
1.181
B. Fungsi Strategis Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja
Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja memiliki tugas yang harus
dipertanggungjawabkan dalam kaitannya penggunaan sumber daya, yaitu membantu Bupati
dalam melaksanakan urusan Pemerintahan di bidang perindustrian, bidang tenaga kerja dan
bidang transmigrasi.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, maka Dinas Perindustrian dan
Tenaga Kerja secara umum menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan bidang perindustrian dan tenaga kerja;
b. Pelaksanaan kebijakan bidang perindustrian, bidang tenaga kerja dan bidang
transmigrasi;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang perindustrian, bidang tenaga kerja dan
bidang transmigrasi;
d. Pelaksanaan administrasi Dinas;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
C. Isu Strategis Berdasarkan Urusan Penyelenggaraan Pemerintah
Isu strategis adalah suatu kondisi yang bersifat penting, mendasar, mendesak,
berkepanjangan dan terkait dengan pencapaian tujuan di masa mendatang, khususnya selama
periode 5 (lima) tahun ke depan. Adapun isu strategis berdasarkan urusan penyelenggaraan
Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Klaten adalah sebagai berikut :
1. Masih rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja
Jika dilihat dari persentase pencari kerja yang ditempatkan mengalami penurunan,
sedangkan jumlah lowongan terdaftar di Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten
Klaten yang cukup banyak, maka dari jumlah lowongan tersebut seharusnya persentase
pencari kerja yang ditempatkan bisa meningkat, namun kenyataannya presentase pencari
kerja menurun. Hal ini disebabkan belum sesuainya kesempatan kerja (lowongan
pekerjaan) dengan keinginan pencari kerja (pencari kerja memilih milih jenis pekerjaan).
2. Rendahnya Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja.
Tuntutan pekerja terhadap perlindungan dan kesejahteraan pekerja menjadi Isu Strategis
untuk penanganan ketenagakerjaan 5 (lima) tahun ke depan. Tenaga kerja merupakan
pelaksanaan utama sekaligus tujuan pembangunan ketenagakerjaan. Tenaga kerja perlu
diberikan perlindungan, pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan sehingga pada
gilirannya akan dapat meningkatkan produktivitas. Selain itu kebijakan perlindungan
tenaga kerja ditujukan untuk menciptakan suasana hubungan industrial yang harmonis
melalui perbaikan penghasilan (pemenuhan Upah yang layak dan berkeadilan diterima
semua pihak) dan sarana hubungan industrial. Kurangnya perlindungan terhadap pekerja
dapat dijelaskan bahwa masih adanya perilaku yang diskriminasi, adanya ketidaksetaraan,
ketidakadilan antara yang diberikan pada tenaga kerja laki-laki dan perempuan, masih
banyak anak yang bekerja pada bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak.
3. Minat masyarakat yang masih kurang dalam mengikuti program transmigrasi.
Masyarakat yang mendaftar menjadi calon transmigrasi semakin berkurang hal ini
disebabkan masih ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa transmigran
ditempatkan di tengah hutan jauh dari pusat-pusat kota dan pemerintahan. Melihat dan
mendengar informasi melalui media massa baik itu lewat TV, Koran, radio, dan media
sosial lainnya bahwa permasalahan transmigran yang ada di lokasi penemapatan
transmigran masih ada yang belum terselesaiakan.
4. Rendahnya daya saing produk IKM dalam menghadapi dampak globalisasi.
ISO dan SNI merupakan salah satu indikator daya saing, karena adanya fasilitasi / bantuan
start up pencairan ISO dan SNI dari pemerintah / Kementrian Perindustrian dan Provinsi.
Standar produk teknologi manufaktur termasuk produk-produk logam, mesin, furniture
dan rekayasa teknololgi yang merupakan bagian daya saing ISO, SNI, Hak paten, Hak
Desain, Hak Merk, SVLK. Realisasinya melebihi target karena standar produk ini sangat
dibutuhkan untuk dokumen pemasaran dan mengikuti proses lelang.
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja
a. VISI dan MISI
Visi merupakan keadaan atau harapan yang harus diwujudkan pada masa yang akan datang.
Seperti diketahui bersama bahwa visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang dirumuskan dalam
RPJM Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020 adalah: “MEWUJUDKAN
KABUPATEN KLATEN YANG MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING”
Upaya pencapaian visi tersebut akan diimplementasikan melalui beberapa misi Bupati dan
Wakil Bupati. Jika dilihat dari tugas pokok dan fungsinya, misi Bupati dan Wakil Bupati yang
sesuai dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan dan Mengembangkan Ekonomi Daerah yang lebih produktif, kreatif,
inovatif, dan berdaya saing berlandaskan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi lokal.
2. Meningkatkan kapasitas pelayanan publik.
b. TUJUAN
Untuk mewujudkan dua misi Bupati dan Wakil Bupati tersebut Dinas Perindustrian dan
Tenaga Kerja mempunyai tujuan yang ingin dicapai pembangunan bidang perindustrian dan
tenaga kerja adalah:
1. Meningkatkan nilai tambah, produktifitas dan daya saing sektor ketenagakerjaan.
2. Meningkatkan nilai tambah, produktifitas dan daya saing sektor perindustrian.
3. Meningkatkan program ketransmigrasian.
1. SASARAN
Sasaran yang hendak dicapai dalam memenuhi tujuan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya nilai tambah, produktifitas dan daya saing sektor ketenagakerjaan.
2. Meningkatnya perlindungan sektor ketenagakerjaan.
3. Meningkatnya nilai tambah, produktifitas, dan daya saing sektor Perindustrian.
4. Pengembangan ketransmigrasian.
B. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar/ dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja,
terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah
atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang
tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun
bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-
tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome
yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja
setiap tahunnya.
Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan
integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur.
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan
sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas
perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah.
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten
Klaten pada Tahun 2018 telah melakukan Perjanjian Kinerja dengan Bupati Klaten untuk
mewujudkan target kinerja sesuai lampiran perjanjian ini.
Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara Sasaran, Indikator dan Target Kinerja
yang telah disepakati antara kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja dengan Bupati Klaten
Tahun 2019, secara lengkap tercantum pada Lampiran berikut:
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2019
A. Capaian Kinerja Organisasi
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan PP 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan tata cara Review Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang
melaporkan progres kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya.
Capaian Kinerja untuk 4 (empat) sasaran strategis Dinas Perindustrian dan Tenaga
Kerja sesuai dengan hasil pengukuran kinerja, jika membandingkan antara target dan
realisasi kinerja tahun ini dapat dilihat dalam tabel berikut:
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
%
1 2 3 4 5 6 7
1 Meningkatnya nilai tambah, produktifitas dan daya saing sektor ketenagakerjaan
Rasio penduduk yang bekerja
Persen 1.05 1.00 95.24
Angka partisipasi angkatan kerja
Persen 69.00 81 117.39
2 Meningkatnya perlindungan sektor ketenagakerjaan
Besaran pekerja/ buruh yang menjadi peserta program BPJS Ketenagakerjaan
Persen 87.90 71.48 81.32
3 Meningkatnya nilai tambah, produktifitas, dan daya saing sektor Perindustrian
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
Persen 34.98
36.82 105.26
Persentase IKM yang memiliki daya saing
Persen 6.50
7.6 116.92
4 Pengembangan ketransmigrasian
Persentase besaran peningkatan minat transmigrasi
Persen 41.00
5.2 12.68
Membandingkan antara realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan realisasi tahun
sebelumnya dan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi adalah sebagai berikut:
No. Sasaran Strategis Kondisi
Awal Renstra
Capaian Kinerja Tahun
Sebelumnya (Tahun (n-
1))
Kondisi Tahun 2019 Capaian
s.d Tahun 2019
Target Akhir
Renstra
Capaian s.d Tahun
2019 terhadap
Target Akhir
Renstra (%)
Target Realisasi Capaian
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) =
(6)/(5)x100% (8) (9)
(10) = (8)/(9)x100%
1 Rasio penduduk yang bekerja
0.97 84.47 1.05 1.00 95.24 1.00 1.08 92.59
2 Angka partisipasi angkatan kerja
67.79 106.64 69.00 81 117.39 81.00 69.00 117.39
3 Besaran pekerja/ buruh yang menjadi peserta program BPJS Ketenagakerjaan
86.81 94.28 87.90 71.48 81,32 71.48 88.20 81.04
4 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
27.55 103.1 34.98 36.82 105.26 36.82 35.20 104.60
5 Persentase IKM yang memiliki daya saing
2.5 32.73 6.50 7.6 116.92 7.60 7.50 101.33
6 Persentase besaran peningkatan minat transmigrasi
-64.62 -197.53 41.00 5.2 12.68 5.20 42.00 12.38
Analisa kurang terpenuhinya capaian kinerja pada indikator Rasio penduduk yang
bekerja ditargetkan 1,05 % terealisasi 1,00% sehingga capaian kinerjanya sebesar 95,24%
dikarenakan lowongan kerja yang ada tidak sesuai dengan keahlian dan ketrampilan pencari
kerja, selian dari itu banyak pekerja yang cenderung memilih-milih pekerjaan. Angka Partisipasi
angkatan kerja ditargetkan 69,00% terealisasi 81 % sehingga capaian kinerjanya sebesar
117,39% dikarenakan didukung dengan diadakannya kegiatan job market fair untuk membantu
para pencaker mendapatkan pekerjaan. Besaran pekerja/ buruh yang menjadi peserta program
BPJS Ketenagakerjaan ditargetkan 87,90% terealisasi 71,48 % sehingga capaian kinerjanya
sebesar 81.32% dikarenakan kurangnya kesadaran pengusaha dan pekerja dalam memahami
peraturan per-UU Ketenagakerjaan. Kontribusi Sektor industri terhadap PDRB ditargetkan
34,98% terealisasi 36,82% sehingga capaian kinerjanya sebesar 105,26% dikarenakan semakin
banyak masuknya investasi industri besar ke Kabupaten Klaten dan semakin meningkantnya
kualitas, kuantitas dan efisiensi produksi industri. Persentase IKM yang memiliki daya saing
ditargetkan 6,50% terealisasi 7,6 % sehingga capaian kinerjanya sebesar 116,92% dikarenakan
fasilitasi anggaran untuk daya saing kecil, biaya mendapatkan ISO, SNI dan SVLK mahal,
belum adanya intensif khusus setelah mempunyai sertifikat daya saing. Persentase besaran
peningkatan minat transmigrasi ditargetkan 41% terealisasi 5,2% sehingga capaian kinerjanya
sebesar 12,68% dikarenakan berkurangnya masyarakat yang mendaftar transmigrasi karena
masyarakat punya anggapan bahwa program transmigrasi sudah tidak ada dan masyarakat
melihat dan mendengar informasi melalui media massa baik itu lewat TV, Koran, radio, dan
media sosial lainnya bahwa permasalahan transmigran yang ada di lokasi penemapatan
transmigran masih ada yang belum terselesaikan.
Penyebab penurunan kinerja Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja yang kurang
memenuhi target kinerja secara umum tidak lepas dari beberapa permasalahan-permasalahan.
Berikut beberapa permasalahan serta alternatife solusi yang telah dilakukan Dinas Perindustrian
dan Tenaga Kerja :
Permasalahan Urusan Perindustrian
a. Belum berkembangnya produk unggulan daerah.
b. Masih rendahnya tingkat profesionalisme SDM di Bidang IKM .
c. Kurangnya kesadaran pelaku usaha untuk memberikan informasi, data dan laporan dari
perkembangan usahanya.
d. Belum adanya Rencana Induk Pengembangan Industri Daerah (RIPIDA)
e. Kurangnya inovasi dan diversifikasi produk.
f. Belum optimalnya jaringan kerjasama antara pelaku usaha dengan para pelaku usaha
lainnya dalam rangka peningkatan daya saing IKM.
g. Belum terwujudnya pola kemitraan antara industri besar dengan industri kecil.
Solusi Urusan Perindustrian:
a. Peningkatan mutu dan kualitas produk unggulan daerah.
b. Bimtek dan pelatihan profesionalisme SDM di Bidang IKM dalam bidang industri.
c. Peningkatan daya saing mutu, desain dan kemasan produk IKM dalam menghadapi
dampak globalisasi.
d. Peningkatan kesadaran pelaku usaha untuk memberikan informasi, data dan laporan dari
perkembangan usahanya.
e. Memperkuat jaringan kerjasama antara pelaku usaha dengan para pelaku usaha lainnya
dalam rangka peningkatan daya saing IKM.
f. Peningkatan dan pemberdayaan IKM melalui pola klaster.
Permasalahan Urusan Ketenagakerjaan
a. Belum sesuai antara lowongan kerja yang ada dengan keahlian dan kelulusan pencari
kerja yang ada.
b. Pada satu sisi terdapat pertumbuhan angkatan kerja yang masih tinggi, di sisi lain
perluasan konsep kerja yang kurang berakibat masih banyaknya jumlah penganggur
setiap tahun.
c. Produktivitas tenaga kerja masih rendah yang di sebabkan masih rendahnya tingkat
pendidikan dan ketrampilan angkatan kerja/pencari kerja.
d. Info Pasar kerja yang ada belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
e. Masih banyak perusahaan yang belum menerapkan UMK sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
f. Kurangnya kesadaran pengusaha dan pekerja dalam memahami peraturan per-UU
Ketenagakerjaan.
g. Perlindungan dan kesejahteraan pekerja yang belum optimal: Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) masih belum semua dilaksanakan, belum semua pekerja
dimasukkan dalam BPJS Ketenagakerjaan.
h. Bahwa dalam pemanggilan para pihak (pengusaha / pekerja) dalam upaya penyelesaian
industrial / PHK, sering pihak pengusaha selalu mengabaikan surat pemanggilan.
Solusi Urusan Tenaga Kerja:
a. Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dengan program kegiatan pelatihan
baik Institusional maupun Non Institusional dan Lembaga Latihan Kerja Swasta.
b. Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja, dengan prioritas kegiatan Peningkatan
Informasi Pasar Kerja melalui Bursa Kerja Online dan Penyaluran serta penempatan
melalui mekanisme AKL, AKAD dan AKAN, Padat Karya Produktif, diselenggarakan
pelatihan .
c. Penetapan upah minimum Kabupaten (UMK) dibuat secara tetap, misalnya kenaikan
UMK berdasarkan prosentase tetap.
d. Peningkatan perlindungan tenaga kerja dan peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja
serta mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan berkurangnya kasus PHI/
PHK.
Permasalahan Urusan Transmigrasi
a. Target alokasi calon Transmigrasi ditentukan oleh Provinsi, antara target Kabupaten dan
Provinsi tidak sama.
b. Calon Transmigrasi mundur pada saat-saat pengerahan.
c. Potensi calon transmigrasi yang akan diberangkatkan tidak sesuai dengan potensi daerah
tujuan transmigrasi.
d. Pembangunan transmigrasi pada era Otonomi Daerah sangat rumit dan memerlukan
biaya tinggi. Target Penempatan ditentukan oleh Pemerintah Provinsi, sedangkan
kegiatan penempatan harus melalui: Rintisan penjajagan, Perjanjian Kerjasama,
Peninjauan lokasi, Penandatanganan Kerjasama (MoU), Pelaksanaan Pengiriman,
Pelaksanaan Monitoring.
e. Lokasi Transmigrasi kadang belum sesuai dengan isi Kerjasama Antar Daerah (KSAD).
Solusi Urusan Transmigrasi:
a. Penyelenggaraan Program Transmigrasi dengan melakukan fasilitasi dan mediasi ( MOU
) antara daerah asal dengan Provinsi/ Kabupaten daerah penempatan.
b. Penyuluhan dan pembinaan bagi calon Transmigran penduduk rawan bencana dan
kemiskinan sangat diperlukan.
c. Penjajagan dan cek lokasi tempat pengiriman calon Transmigrans sangat diperlukan
untuk melihat lokasi yang sesungguhnya.
d. Permintaan target Transmigran dari Provinsi melalui surat resmi.
e. Pembuatan KSAD dipersiapkan jauh-jauh hari.
f. Kalau ada masalah transmigrasi supaya berpatokan pada KSAD
g. KSAD supaya selesai ditandatangani sebelum pemberangkatan (KSAD diproses sebelum
penempatan)
h. Kenyataan lokasi trans supaya sesuai dengan isi KSAD
i. Lokasi trans supaya disiapkan yang clear and clean
j. Dalam KSAD supaya ada BAB atau pasal yang mengatur sanksi
k. Mengusahakan calon transmigrasi penerima bantuan sosial tidak mundur sehingga
bantuan sosial dicairkan.
Dari beberapa capaian kinerja indikator sasaran Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja
ada salah satu indikator yang telah efisiensi dalam penggunaan sumber daya, 2 (dua) indikator
tersebut yaitu Angka Partisipasi angkatan kerja dan Kontribusi sektor industri terhadap PDRB, yang
efisiensinya bisa dilihat dalam tabel berikut:
Sasaran Indikator KInerja
% Capaian Kinerja
(Indikator Kinerja yang
≥ 100%)
% Penyerapan Anggaran
Tingkat Efisiensi
Meningkatnya nilai tambah, produktifitas dan daya saing sektor ketenagakerjaan
Angka Partisipasi angkatan kerja
117.39 80.51 19.49
Meningkatnya nilai tambah, produktifitas, dan daya saing sektor Perindustrian
Kontribusi Sektor industri terhadap PDRB
105.26 91.52
8.48
Persentase IKM yang memiliki daya saing
116.92 84.28
15.72
Dilihat dari sisi penyerapan anggaran Tahun 2019, apabila dibandingkan Tahun 2018
maka terjadi Peningkatan sebesar 2,03 %. Pada Tahun 2019 penyerapan anggaran sebesar
89,00% dan Pada Tahun 2018 penyerapan anggaran sebesar 86,97 %.
Keberhasilan pencapaian sasaran Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja sesungguhnya
tidak terlepas dari dilaksanakannya program dan kegiatan pendukungnya, antara lain:
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Kegiatan Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
2. Kegiatan Penyediaan jasa administrasi keuangan
3. Kegiatan Penyediaan alat tulis kantor
4. Kegiatan Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
5. Kegiatan Penyediaan peralatan rumah tangga
6. Kegiatan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
7. Kegiatan Penyediaan makanan dan minuman
8. Kegiatan Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
9. Kegiatan Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah
10. Kegiatan Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor
11. Kegiatan Penyusunan perencanaan dan pelaporan
12. Kegiatan Penyediaan jasa tenaga administrasi/teknis perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1. Kegiatan Pengadaan peralatan gedung kantor
2. Kegiatan Pengadaan mebeleur
3. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
4. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
5. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
1. KegiatanPenyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Program pengembangan industri kecil dan menengah
1. KegiatanPembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster
industeri
2. Kegiatan Pembinaan dan Pelatihan Industri Kreatif
3. Kegiatan Pembinaan, pemantauan dan pengawasan usaha industri
4. Kegiatan Peningkatan koordinasi , pembinaan dan pengembangan perindustrian
5. Kegiatan Penyusunan profil industri kecil menengah/IKM
Program peningkatan kemampuan teknologi industri
1. Kegiatan Pembinaan kemampuan teknologi industri
2. Kegiatan Temu Kemitraan Usaha IKM Kab. Klaten
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
1. Kegiatan Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja
2. Kegiatan Pembinaan Tenaga Kerja AKAD
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
1. Kegiatan Penyusunan informasi bursa tenaga kerja
2. Kegiatan Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja
3. Kegiatan Penyiapan tenaga kerja siap pakai
4. Kegiatan Penyelenggaraan Bursa Tenaga Kerja
5. Kegiatan Pembinaan Lembaga PPTKIS, LPTKS dan BKK
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
1. Kegiatan Fasilitasi penyelesaian prosedur, penyelesaian perselisihan hubungan
industrial
2. Kegiatan Pembentukan dan Pemberdayaan Organisasi/Lembaga Serikat Pekerja
3. Kegiatan Pemberdayaan Lembaga Kerjasama (LKS) Tripartit
4. Kegiatan Operasional Dewan Pengupahan
5. Kegiatan Sosialisasi Upah Minimum
6. Kegiatan Penyelesaian Kasus PHI/PHK
7. Kegiatan Bimtek Pembuatan Peraturan Perusahaan
Program pengembangan wilayah transmigrasi
1. Kegiatan Peningkatan kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar sektor dalam
rangka pengembangan kawasan transmigrasi 2. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Transmigrasi
3. Kegiatan Pendaftaran seleksi penampungan pengawalan pengerahan dan fasilitasi
perpindahan serta penempatan transmigran
Program Transmigrasi lokal
1. Kegiatan Penyuluhan transmigrasi lokal
B. Realisasi Anggaran
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian dan
Tenaga Kerja didukung dengan anggaran yang bersumber dari APBD II sebesar
Rp. 3.141.442.000,-. Sedangkan realisasi anggaran pada tahun 2019 sebesar Rp.2.795.965.398,-
secara ringkas komposisi penggunaan sebagai berikut :
1. Belanja Pegawai, sebesar Rp. 196.125.224,-
2. Belanja Barang dan Jasa, sebesar Rp. 2.369.286.974,-
3. Belanja Modal sebesar Rp. 230.553.200,-
Penggunaan anggaran tersebut apabila diperinci dalam mendukung pencapaian sasaran
adalah sebagai berikut :
No. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Pencapaian Kinerja
Program
Anggaran
Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11
1 Meningkatnya nilai tambah, produktifitas dan daya saing sektor ketenagakerjaan
Rasio penduduk yang bekerja
Persen 1.05 1.00 95.24 Program Peningkatan Kualitas & Produktivitas TK
355,000,000
318,335,000
89.67
Angka Partisipasi angkatan kerja
Persen 69.00 81 117.39 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
327,000,000
263,282,920
80.51
2 Meningkatnya perlindungan sektor ketenagakerjaan
Besaran pekerja/ buruh yang menjadi peserta program BPJS Ketenagakerjaan
Persen 87.90 71,48 81.32 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
197,000,000
178,475,154
90.60
3 Meningkatnya nilai tambah, produktifitas, dan daya saing sektor Perindustrian
Kontribusi Sektor industri terhadap PDRB
Persen 34.98
36.82 105.26 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
912,000,000
834,655,750
91.52
Persentase IKM yang memiliki daya saing
Persen 6.50
7.6 116.92 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
225,000,000
189,619,500
84.28
4 Pengembangan ketransmigrasian
Persentase besaran peningkatan minat transmigrasi
Persen 41.00
5.2 12.68 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
218,000,000
177,255,850
81.31
Program Transmigrasi Lokal
32,000,000
26,592,750
83.10
BAB IV
P E N U T U P
Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Klaten sebagai OPD teknis yang
mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan
pemerintah di bidang Perindustrian dan Tenaga Kerja mempunyai fungsi untuk memberikan
pelayanan di bidang Perindustrian dan Tenaga Kerja pada masyarakat. Agar pelaksanaan
tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber
dana, sarana dan prasarana secara efektif dan seefisien mungkin.
Jika dilihat dengan skala nilai peringkat kinerja Progresif maka hasil dari capaian
sasaran Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja adalah sebagai berikut:
No. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Nilai Realisasi
Kriteria Penilaian Realisasi
Kode
1 Meningkatnya nilai tambah, produktifitas dan daya saing sektor ketenagakerjaan
Rasio penduduk yang bekerja
95,24 Sangat Tinggi Hijau Tua
Angka Partisipasi angkatan kerja
117,39 Sangat Tinggi Hijau Tua
2 Meningkatnya perlindungan sektor ketenagakerjaan
Besaran pekerja/ buruh yang menjadi peserta program BPJS Ketenagakerjaan
81.32 Tinggi Hijau Muda
3 Meningkatnya nilai tambah, produktifitas, dan daya saing sektor Perindustrian
Kontribusi Sektor industri terhadap PDRB
105,26 Sangat Tinggi Hijau Tua
Persentase IKM yang memiliki daya saing
116,92 Sangat Tinggi Hijau Tua
4 Pengembangan ketransmigrasian
Persentase besaran peningkatan minat transmigrasi
12,68 Sangat Rendah Merah
Secara umum dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di Dinas
Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Klaten, sudah sesuai dengan yang direncanakan,
meskipun juga tidak terlepas dari adanya kendala yang dijumpai, untuk perbaikan
peningkatan angka harapan hidup masyarakat. Adapun alternatif yang telah dilakukan untuk
meningkatan dan pengembangan produktivitas, nilai tambah dan daya saing sektor
ketenagakerjaan dan perindustrian di Kabupaten Klaten adalah melalui:
1. Merencanakan dan menetapkan adanya Rencana Induk Pengembangan Industri Daerah
(RIPIDA).
2. Melaksanakan Temu Bisnis untuk pola kemitraan antara industri besar dengan industri
kecil.
3. Mendorong masuknya investor industri besar.
4. Peningkatan koordinasi dengan organisasi Perangkat daerah terkait, khususnya dinas
penanaman modal pelayanan terpadu satu pintu (DPMPTSP) untuk peningkatan investasi
khususnya investasi yang bisa menumbuhkan perekonomian serta penyerapan tenaga
kerja
5. Pemetaan kondisi ketenagakerjaan per wilayan kebijakan daerah sesuai dengan potensi
daerah, untuk merumuskan kebijakan pengentasan pengangguran
6. Diadakan bimtek penyusunan Peraturan Perusahaan (PP) dan Bimtek Struktur Skala
Upah.
7. Meningkatkan frekuensi sosialisasi dan penyuluhan transmigrasi dengan menambaha
jumlah sasaran dan lokasi penyuluhan.
8. Mengadakan kerjasama antar daerah sebelum ada penempatan transmigran.
9. Sebelum mendapat alokasi target diadakan penjajagan terlebih dahulu.
10. Mengadakan pengecekan lokasi transmigrasi sebelum transmigran ditempatkan.
11. Mempriortaskan penempatan transmigran pada lokasi yang tidak bermasalah, atau sudah
clear and clean.
12. Pembinaan kepada calon trans yang sudah masuk dalam Surat Keputusan Bupati
13. Seleksi yang diperketat kepada calon trans yang benar-benar mempunyai motivasi tinggi
untuk mengikuti program transmigrasi .
14. Memasukkan sanksi pada KSAD yang akan disepakati.
Semoga untuk waktu mendatang Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten
Klaten dapat semakin maju lagi sehingga bisa mendapatkan hasil yang maksimal terutama
dalam membawa masyarakat Klaten kepada keluarga yang berkualitas untuk menuju kepada
masyarakat Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing.
ANGGARAN DAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2019
NO PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
PROGRAM / KEGIATAN
PAGU ANGGARAN (Rp) REALISASI
ANGGARAN
(Rp)
CAPAIAN
SEBELUM
PERUBAHAN
SETELAH
PERUBAHAN
KEU
(%)
FISIK
(%)
I Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
454,000,000 480,942,000 436,166,799
1
Penyediaan jasa komunikasi, sumber
daya air dan listrik
Jumlah pembayaran jasa
komunikasi dan listrik
9,600,000 9,600,000 8,400,000 87.50 100
2 Penyediaan jasa administrasi keuangan Cakupan tertib administrasi
keuangan yang optimal
5,140,000 5,140,000 5,126,850 99.74 100
3 Penyediaan alat tulis kantor Jumlah jenis ATK tersedia 20,000,000 20,000,000 19,086,200 95.43 100
4 Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan
Jumlah Jenis Cetak dan
Penggandaan
13,600,000 13,600,000 13,537,000 99.54 100
5 Penyediaan peralatan rumah tangga Jumlah peralatan dan perlengkapan
kantor tersedia
11,900,000 11,900,000 11,700,500 98.32 100
6 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Jumlah Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-undangan
tersedia
4,560,000 4,560,000 4,560,000 100.00 100
7 Penyediaan makanan dan minuman Jumlah makanan dan minuman
tersedia
35,000,000 35,000,000 12,245,000 34.99 100
8 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke
luar daerah
Jumlah frekwensi perjalanan luar
daerah
183,800,000 195,000,000 194,442,318 99.71 100
9 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi
dalam daerah
Jumlah frekwensi perjalanan dalam
daerah
40,000,000 50,000,000 33,853,707 67.71 100
10 Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor Jumlah THL jasa pengamanan
kantor
42,700,000 42,700,000 42,652,704 99.89 100
11 Penyusunan perencanaan dan pelaporan Jumlah dokumen perencanaan dan
pelaporan
10,000,000 10,000,000 7,988,000 79.88 100
12 Penyediaan jasa tenaga
administrasi/teknis perkantoran
Jumlah THL tenaga
administrasi/teknis kantor
77,700,000 83,442,000 82,574,520 98.96 100
II Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
336,000,000 385,500,000 364,707,225 94.61
1 Pengadaan peralatan gedung kantor Jumlah peralatan gedung kantor
terbeli
151,000,000 151,000,000 144,203,200 95.50 100
2 Pengadaan mebeleur Jumlah mebeleur terbeli 47,500,000 97,000,000 86,350,000 89.02 100
3 Pemeliharaan rutin/berkala gedung
kantor
Jumlah gedung kantor terpelihara 31,500,000 31,500,000 30,674,000 97.38 100
4 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional
Jumlah kendaraan dinas
/operasional terpelihara
70,000,000 70,000,000 67,697,025 96.71 100
5 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan
gedung kantor
Jenis peralatan gedung kantor
terpelihara
36,000,000 36,000,000 35,783,000 99.40 100
III Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
9,000,000 9,000,000 6,874,450 76.38
1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Jumlah buku penilaian capaian
kinerja
9,000,000 9,000,000 6,874,450 76.38 100
IV Program pengembangan industri
kecil dan menengah
662,000,000 912,000,000 834,655,750 91.52
1 Pembinaan industri kecil dan menengah
dalam memperkuat jaringan klaster
industeri
Jumlah pembinaan IKM Klaster
Industri
100,000,000 200,000,000 194,360,500 97.18 100
2 Pembinaan dan Pelatihan Industri
Kreatif
Jumlah pelaku usaha yang dilatih
dalam Meningkatkan ketrampilan
dan kompetensi industri kreatif
150,000,000 300,000,000 284,691,000 94.90 100
3 Pembinaan, pemantauan dan
pengawasan usaha industri
Jumlah lokasi usaha industri di Kab.
Klaten yang dipantau
112,000,000 112,000,000 91,849,000 82.01 100
4 Peningkatan koordinasi , pembinaan dan
pengembangan perindustrian
Jumlah IKM yang disosialisasikan
tentang Undang-undang Industri
100,000,000 100,000,000 87,027,500 87.03 100
5 Penyusunan profil industri kecil
menengah/IKM
Jumlah data profil IKM yang
divalidasi dan memiliki daya saing
200,000,000 200,000,000 176,727,750 88.36 100
V Program peningkatan kemampuan
teknologi industri
125,000,000 225,000,000 189,619,500 84.28
1 Pembinaan kemampuan teknologi
industri
Jumlah IKM yang dibina untuk
meningkatkan kualitas produk
125,000,000 125,000,000 96,412,500 77.13 100
2 Temu Kemitraan Usaha IKM Kab.
Klaten
Jumlah IKM yang diundang dalam
temu kemitraan usaha IKM dan
industri besar di Kab. Klaten
0 100,000,000 93,207,000 93.21 100
VI Program Peningkatan Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja
355,000,000 355,000,000 318,335,000 89.67
1 Pendidikan dan pelatihan ketrampilan
bagi pencari kerja
Jumlah pencari kerja Miskin yang
dilatih otomotif
300,000,000 300,000,000 285,656,000 95.22 100
Jumlah pencari kerja miskin yang
dilatih las
2 Pembinaan Tenaga Kerja AKAD Jumlah Tenaga Kerja AKAD yang
dibina
55,000,000 55,000,000 32,679,000 59.42 80
VII Program Peningkatan Kesempatan
Kerja
312,000,000 327,000,000 263,282,920 80.51
1 Penyusunan informasi bursa tenaga
kerja
Jumlah kegiatan Informasi Pasar
Kerja (IPK) Online
75,000,000 75,000,000 51,799,420 69.07 100
2 Penyebarluasan informasi bursa tenaga
kerja
Jumlah Pencari kerja yang
disosialisasi
60,000,000 60,000,000 41,329,000 68.88 100
3 Penyiapan tenaga kerja siap pakai Jumlah perusahaan yang dipantau
jenis lowongan kerjanya
25,000,000 25,000,000 13,927,500 55.71 100
4 Penyelenggaraan Bursa Tenaga Kerja Jumlah pencari kerja yang ikut Job
Market Fair
125,000,000 140,000,000 136,600,500 97.57 100
5 Pembinaan Lembaga PPTKIS, LPTKS
dan BKK
Jumlah Pembinaan Lembaga
PPTKIS, LPTKS dan BKK
27,000,000 27,000,000 19,626,500 72.69 100
VIII Program Perlindungan dan
Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
197,000,000 197,000,000 178,475,154 90.60
1 Fasilitasi penyelesaian prosedur,
penyelesaian perselisihan hubungan
industrial
Jumlah pengusaha dan pekerja yang
ikut sosialisasi prosedur
penyelesaian perselisihan hubungan
industrial
19,000,000 19,000,000 18,497,400 97.35 100
2 Pembentukan dan Pemberdayaan
Organisasi/Lembaga Serikat Pekerja
Jumlah serikat pekerja yang
disosialisasi agar lebih meningkat
SDM-nya
16,000,000 16,000,000 15,434,900 96.47 100
3 Pemberdayaan Lembaga Kerjasama
(LKS) Tripartit
Jumlah pemerintah, pekerja dan
pengusaha yang disosialisasi dalam
menciptakan hubungan yang
harmonis
40,000,000 40,000,000 38,125,500 95.31 100
4 Operasional Dewan Pengupahan Jumlah perusahaan yang dipantau
UMK dan struktur skala upah
30,000,000 30,000,000 28,241,799 94.14 100
5 Sosialisasi Upah Minimum Jumlah Pengusaha dan Pekerja yang
disosialisasi Upah Minimum
22,000,000 22,000,000 20,340,305 92.46 100
6 Penyelesaian Kasus PHI/PHK Jumlah kasus PHI/PHK antara
pengusaha dan Pekerja
12,000,000 12,000,000 10,528,000 87.73 100
7 Bimtek Pembuatan Peraturan
Perusahaan
Jumlah pengusaha dan pekeja yang
dilatih cara membuat Peraturan
Perusahaan
Jumlah pengusaha yang dilatih
membuat struktur dan skala upah
58,000,000 58,000,000 47,307,250 81.56 100
IX Program pengembangan wilayah
transmigrasi
218,000,000 218,000,000 177,255,850 81.31
1 Peningkatan kerjasama antar wilayah,
antar pelaku dan antar sektor dalam
rangka pengembangan kawasan
transmigrasi
Jumlah MUO atau kerjasama antara
Kabupaten / Provinsi yang dituju
dengan Kabupaten Klaten
50,000,000 50,000,000 49,215,000.00 98.43 100
2 Monitoring dan Evaluasi Transmigrasi Jumlah Kab/Prov lokasi
penempatan transmigrans
53,000,000 53,000,000 49,646,250.00 93.67 100
3 Pendaftaran seleksi penampungan
pengawalan pengerahan dan fasilitasi
perpindahan serta penempatan
transmigran
Jumlah transmigran yang
diberangkatkan
115,000,000 115,000,000 78,394,600.00 68.17 70
X Program Transmigrasi lokal 32,000,000 32,000,000 26,592,750 83.10
1 Penyuluhan transmigrasi lokal Jumlah penyuluhan calon
transmigrasi
32,000,000 32,000,000 26,592,750.00 83.10 100