LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LKjIP TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI
iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali berkomitmen meningkatkan kinerja secaraterus-menerus melalui evaluasi atas capaian kinerja pada tahun-tahun sebelumnya sertamelakukan perbaikan dalam penerapan manajemen kinerja. Sebagai perwujudan komitmentersebut, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali melakukan sejumlah terobosan dalammanajemen kinerja pada tahun 2016. Pertama, penyusunan perjanjian kinerja pada jenjangEselon III dan Eselon IV yang merupakan turunan dari Perjanjian Kinerja Eselon II dalamformat cascading kinerja yang menggambarkan tautan kinerja antara Eselon II, III, dan IV.Pertanggungjawaban terhadap perjanjian kinerja tersebut dituangkan ke dalam Laporan Kinerjapejabat Eselon III dan IV. Kedua, Implementasi e-SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah berbasis elektronik). Ketiga, pelaksanaan survei kepuasan pegawai atas kualitaspelayanan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali.
Dengan melaksanakan sejumlah terobosan tersebut, berikut capaian kinerja yang diraihBadan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali tahun 2016, dari sebelas indikator kinerja, capaiankinerja untuk lima indikator melampaui 100%, serta satu indikator yang memenuhi targetkinerja sebesar 100%, sedangkan capaian kinerja untuk lima indikator belum mencapai target.Capaian kinerja yang diraih menurut sasaran strategis adalah sebagai berikut:1. Sasaran strategis Peningkatan Kompetensi Pegawai diukur dengan 2 (dua) indikator
kinerja, yaitu :a) Persentase PNS yang memenuhi kompetensi pada bidang tugasnya dengan capaian
99,97%b) Persentase PNS Pemprov Bali yang berkualifikasi S2 dan S3 dengan capaian kinerja
106,16%2. Sasaran strategis Terlaksananya sistem merit dalam manajemen ASN di lingkungan
Pemprov. Bali yang diukur dengan 6 (enam) indikator kinerja, dengan capaian sebagaiberikut :a) Persentase usulan formasi CPNS yang ditetapkan tidak mencapai target karena
moratorium (capaian kinerja sebesar 0%);b) Persentase formasi jabatan struktural yang terisi dengan capaian 97,31%c) Persentase PNS yang mengikuti Test Psikologi sebagai bahan pertimbangan
Pembinaan karier PNS dengan capaian 100%;d) Rasio penetapan PNS yang mendapatkan penghargaan terhadap usulan dengan
capaian 99,71%e) Persentase pengangkatan pejabat Fungsional dengan capaian 96,15%,f) Persentase penurunan kasus-kasus pelanggaran disiplin dengan capaian 140%.
3. Sasaran strategis Meningkatnya kualitas pelayanan kepegawaian, diukur dengan 3 (tiga)indikator kinerja, yaitu :a) Persentase kepuasan pegawai terhadap kualitas layanan BKD Provinsi Bali dengan
capaian 120,05%b) Persentase data kepegawaian yang telah dimutakhirkan dalam Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian dalam waktu selambat-lambatnya satu bulan sejak adanyaperubahan data dengan capaian 117,65%;
c) Persentase SK Kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu dengan capaian 104,89%.
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAHPROVINSI BALI,
I KETUT ROCHINENG, SH, MHPEMBINA UTAMA MADYANIP. 19581231 198103 1 210
ii
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan.................................................................................... 1
C. Dasar Hukum ............................................................................................. 2
D. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi ...................................................... 2
E. Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali............... . 3
F. Sistematika Penulisan .............................................................................. 5
BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................................. 6
A. Rencana Strategis...................................................................................... 6
A.1. Visi...................................................................................................... 6
A.2. Misi ........................................................................ ........................... .. 7
A.3. Isu Strategis, Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja ......................... 8
B. Indikator Kinerja Utama ............................................................................. 10
C. Rencana Kinerja Tahunan.......................................................................... 11
D. Perjanjian Kinerja ....................................................................................... 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................ 14
A. Capaian Kinerja Organisasi........................................................................ 14
A.1. Capaian Kinerja Tahun 2016 dan Perbandingan dengan Kinerja
Masa Lalu............................................................... ............................. 14
A.2. Evaluasi Kinerja.................................................................................... 27
A.3. Perbandingan dengan target akhir periode Renstra 2013-2018......... 31
A.4. Terobosan dalam Manajemen Kinerja di Lingkungan BKD Provinsi
Bali serta Prestasi yang Diraih.............................................................. 36
B. Realisasi Anggaran .................................................................................... 37
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 40
iv
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali 2013-2018. ....................................................................... . 10Tabel 2 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
Tahun 2016................................................................................................. 11
Tabel 3 Perjanjian Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali tahun 2016.. 12
Tabel 4 Target dan Capaian Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
Tahun 2016...................................................................................................... 14
Tabel 5 Rekapitulasi SK yang diterbitkan BKD pada tahun 2016................................ 25
Tabel 6 Perbandingan kinerja antara tahun 2015 dan 2016................................ .... . 26
Tabel 7 Penerbitan SK dengan ketepatan waktu di bawah target 100%......... ......... . 28
Tabel 8 Perbandingan antara target di akhir periode Renstra 2013-2018 dan
realisasi hingga 2016 ................................................................................... 31
Tabel 9 Statistik Realisasi Anggaran Tahun 2012 – 2016.......................................... 37
Tabel 10 Rincian anggaran dan realisasi belanja per kelompok belanja....................... 37
Tabel 11 Realisasi fisik dan keuangan per program tahun 2016.................................... 38
v
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi BKD Provinsali Bali Sesuai dengan Peraturan
Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi Dan
Tata kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali Latar Belakang................ 4
Gambar 2 Tes Psikologi Untuk Calon Pejabat Struktural Eselon IV.................... 19
Gambar 3 Sosialisasi Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) ............... 22
i
KATA PENGANTAR
Sesanti Angayubagya kami haturkan kehadapan IdaSang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa karena atasasung kerta waranugaraha-NYA Laporan Kinerja InstansiPemerintah Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi BaliTahun 2016 ini dapat diselesaikan. Laporan kinerja InstansiPemerintah ini merupakan pertanggungjawaban atasPerjanjian Kinerja antara Kepala Badan Kepegawaian DaerahProvinsi Bali dengan Gubernur Bali.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini bertujuan memberikan informasicapaian kinerja terukur atas hal-hal yang diperjanjikan dalam perjanjian kinerja.Selain itu, laporan ini diharapkan menjadi sarana untuk menilai apakah BKDProvinsi Bali telah berada di jalur yang tepat dalam rangka mencapai tujuan dansasaran strategis jangka menengahnya serta sebagai bahan evaluasi untukmelakukan perbaikan manajemen kinerja di masa yang akan datang.
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali telah melakukan upaya sungguh-sungguh agar Laporan Kinerja ini selesai tepat waktu dan dapat menyajikaninformasi yang memadai atas capaian kinerja dan penerapan prinsip-prinsipakuntabilitas kinerja di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali.Meskipun demikian, kami menyadari bahwa Laporan Kinerja ini tetapmemerlukan sejumlah perbaikan di masa yang akan datang. Sebagai akhir kata,kami sampaikan apresiasi kepada semua jajaran Badan Kepegawaian DaerahProvinsi Bali, khususnya Sub Bagian Keuangan dan Penyusunan Program, yangtelah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam penyusunan Laporan ini.
Denpasar, Januari 2017KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAHPROVINSI BALI
I KETUT ROCHINENG, SH, MHPembina Utama MadyaNIP. 19581231 198103 1 210
1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
BAB IP E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang
Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah mengamanatkan agar semua Entitas Akuntabilitas Kinerja,
baik di lingkungan kementerian/lembaga maupun pada Pemerintah Daerah,
untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud
pertanggungjawaban entitas tersebut dalam mencapai misi dan tujuan
organisasi. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan
rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang
untuk tujuan penetapan, pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian,
pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Sesuai
dengan Perpres Nomor 29 tahun 2014 tersebut di atas, Penyelenggaraan SAKIP
mencakup perencanaan strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja,
pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, serta reviu dan evaluasi kinerja.
Sebagai salah satu Entitas Akuntabilitas Kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah
Provinsi Bali, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali juga menyelenggarakan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Penyelenggaraan
SAKIP tersebut dipertanggungjawabkan melalui Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
B. Maksud dan Tujuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi, realisasi pencapaian target kinerja, perbandingan capaian
dengan target yang direncanakan dalam Rencana Strategis, serta penjelasan
yang memadai atas capaian kinerja. Informasi yang dituangkan dalam Laporan
2
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
Kinerja ini diharapkan dapat menggambarkan apakah sebuah organisasi sudah
berada di jalur yang benar (on the right track) dalam mencapai visi, misi, tujuan,
serta sasarannya. Informasi tersebut pada akhirnya dimanfaatkan untuk bahan
evaluasi akuntabilitas kinerja, penyempurnaan dokumen perencanaan kinerja
periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan
yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan.
C. Dasar Hukum
Dasar hukum Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah
b. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
c. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
d. Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 4 Tahun 2011 tentang susunan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah;
e. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013 –
2018;
f. Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas
Pokok Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali.
g. Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali 2013 – 2018
D. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi
Badan Kepegawaian Daerah dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor
159 tahun 2000 tentang Pembentukan Badan Kepegawaian Daerah. Badan
Kepegawaian Daerah memiliki tugas pokok membantu Kepala Daerah sebagai
Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dalam melaksanakan manajemen
Pegawai Negeri Sipil Daerah.
3
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
Terkait tugas pokok Badan Kepegawaian Daerah tersebut, Gubernur Bali telah
menerbitkan beberapa Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah serta Peraturan Gubernur tentang Uraian Tugas Pokok dan
Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali, dimana yang terbaru adalah
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah serta Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2011 tentang
Rincian Tugas Pokok Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2011, Badan Kepegawaian
Daerah mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijaksanaan teknis dan pelayanan penunjang di bidang
kepegawaian.
2. Pengelolaan dan fasilitasi kewenangan di bidang kepegawaian.
3. Pembinaan pelaksanaan tugas bidang kepegawaian.
4. Pelaksanaan urusan tata usaha.
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali dibantu oleh satu
orang Sekretaris dan empat kepala bidang, yaitu: Kepala Bidang Data Dan
Kedudukan Hukum Pegawai, Kepala Bidang Pengembangan Pegawai, Kepala
Bidang Mutasi Pegawai, dan Kepala Bidang Formasi Dan Kesejahteraan
Pegawai.
E. Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi Dan
Tata kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali, susunan organisasi Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali terdiri dari 1 orang pejabat Eselon II a
(Kepala Badan), 5 (lima) orang pejabat Eselon IIla yaitu Sekretaris dan para
kepala bidang, dan 11 (sebelas) orang pejabat Eselon IVa yaitu para Kepala
Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang, serta kelompok jabatan fungsional (lihat
Gambar 1).
Berdasarkan data per 30 Desember 2016, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Bali memiliki pegawai sejumlah 109 (seratus sembilan) orang PNS, yang terdiri
4
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
atas 1 (satu) orang Kepala Badan, 46 (empat puluh enam) orang staf
Sekretariat, 17 (tujuh belas) orang staf Bidang Data dan Kedudukan Hukum
Pegawai, 15 (lima belas) orang staf Bidang Formasi, Pengadaan, dan
Kesejahteraan Pegawai, 16 (enam belas) orang staf Bidang Pengembangan
Pegawai, dan 15 (lima belas) orang Bidang Mutasi Pegawai.. Dilihat dari
golongan, pegawai Badan Kepegawaian Daerah provinsi Bali terdiri dari 10
(sepuluh) orang golongan IV, 84 (delapan puluh empat) orang golongan III, 14
(empat belas) orang golongan II, dan 1 orang golongan I.
Gambar 1 Struktur Organisasi BKD Provinsi Bali Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali
Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi Dan Tata kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali Per 30
Desember 2015
SUB BAGKEPEGAWAIAN
SUB BAGKEUANGAN &PENYUSUNAN
PROGRAM
SUB BAGUMUM
BADAN KEPEGAWAIANDAERAH
PROVINSI BALI
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
SEKRETARIAT
BIDANGMUTASI PEGAWAI
SUB BIDANGMUTASI I
SUB BIDANGMUTASI II
SUB BIDJABATAN
STRUKTURAL
SUB BIDANGJABATAN
FUNGSIONAL
BIDANGPENGEMBANGAN
PEGAWAI
BIDANG DATA DANKEDUDUKAN HUKUM
PEGAWAI
SUB BIDANGDATA
KEPEGAWAIAN
SUB BIDANGKEDUDUKAN
HUKUM PEGAWAISUB BIDANG
KESEJAHTERAANPEGAWAI
BIDANG FORMASI,PENGADAAN DANKESEJAHTERAAN
PEGAWAI
SUB BIDANGFORMASI DANPENGADAAN
PEGAWAI
ArsiparisAnalis Kepegawaian
5
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
F. Sistematika Penulisan
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2015 disusun
dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, yang memuat tentang latar belakang, dasar hukum,
maksud dan tujuan, kedudukan, tugas pokok dan fungsi, susunan
organisasi BKD, serta sistematika penulisan.
Bab II Perencanaan Kinerja, yang menyajikan rencana strategis, indikator
kinerja utama, rencana kinerja tahunan, dan perjanjian kinerja.
Bab III Akuntabilitas Kinerja, yang terdiri dari dua bagian utama, yaitu
capaian kinerja organisasi serta realisasi anggaran.
Bab IV Penutup
6
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
Pemerintah Provinsi Bali pada periode 2013-2018 memiliki visi mewujudkan Bali
yang maju, aman, damai, dan sejahtera (BALI MANDARA) jilid II. Sebagai bagian
dari aparatur Pemerintah Daerah Provinsi Bali, Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
Provinsi Bali harus berkontribusi sesuai dengan tugas dan fungsinya di bidang
kepegawaian bagi terwujudnya visi dan misi Pemerintah Provinsi Bali tersebut.
Rencana-rencana pembangunan jangka menengah Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali untuk mewujudkan visi dan misi organisasi serta mendukung
tercapainya visi dan misi Pemerintah Provinsi Bali tersebut dituangkan ke dalam
Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali periode
2013-2018.
Sasaran kinerja strategis yang hendak dicapai dalam periode 2013-2018 diuraikan
ke dalam rencana kinerja tahunan (RKT) dan diharapkan bahwa di akhir tahun 2018
semua sasaran tersebut akan dapat dicapai. Tahun 2014 adalah tahun pertama
dalam Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Periode 2013-
2018 dan diharapkan mampu meletakkan pondasi yang baik untuk pelaksanaan
program dan kegiatan pada tahun 2014 hingga 2018.
A. RENCANA STRATEGISA.1. VisiBertitik tolak dari visi Pemerintah Provinsi Bali Periode 2013-2018, maka visi
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali dirumuskan sebagai berikut:
”MENJADI PENGELOLA MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARAYANG PROFESIONAL”
Rumusan visi tersebut di atas menyiratkan bahwa Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali lebih fokus pada aspek lembaga sehingga mampu menjadi
lembaga penyelenggara manajemen aparatur sipil negara (ASN) yang
7
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
profesional. Rumusan ini juga sejalan dengan amanat Undang-undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
A.2 MisiUntuk mewujudkan visi tersebut maka Badan Kepegawaian Daerah menetapkan
rumusan misi, yang merupakan hal-hal pokok yang harus dilakukan untuk
mewujudkan visi yang ingin diraih, yaitu:
1.Meningkatkan kualitas perencanaan kepegawaian
2.Menciptakan SDM aparatur yang memiliki kompetensi tinggi
3.Menerapkan sistem merit dalam manajemen kepegawaian.
Rumusan misi tersebut menyiratkan bahwa terdapat tiga hal pokok yang akan
dilaksanakan dalam kurun waktu 2013-2018 agar dapat menjadi penyelenggara
manajemen aparatur sipil negara yang berkualitas. Pertama, memperbaiki
kualitas perencanaan kepegawaian. Hal ini berangkat dari kesadaran bahwa
perencanaan yang baik merupakan bagian esensial dari sebuah manajemen
yang baik. Kedua, menciptakan aparatur sipil negara yang memiliki kompetensi.
Misi ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa kinerja serta kualitas sebuah
organisasi sangat ditentukan oleh kompetensi SDM organisasi tersebut,
sehingga upaya untuk menciptakan SDM yang berkompetensi harus menjadi
agenda prioritas. Ketiga, menerapkan sistem merit dalam manajemen
kepegawaian. Sistem merit pada hakikatnya adalah kebijakan dan manajemen
ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adildan wajar tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama,
asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
Penerapan sistem merit ini diharapkan dapat mewujudkan keadilan dalam
manajemen ASN dan menghindarkan terjadinya praktek-praktek KKN.
8
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
A.3 Isu Strategis, Tujuan, Sasaran, dan Indikator Kinerja
Untuk lebih memperjelas tentang apa yang ingin dicapai Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Bali dalam lima tahun ke depan, rumusan visi dan misi
diuraikan ke dalam tujuan dan sasaran strategis. Tujuan adalah pernyataan-
pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi,
melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis
daerah yang dihadapi, sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari
suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai,
rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Pada hakekatnya, tujuan-tujuan strategis adalah jawaban terhadap isu-isu
strategis yang dihadapi sebuah organisasi. Ada tiga isu strategis yang dihadapi
oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali dalam kurun waktu 2013-2018,
yaitu:
1.Kompetensi pegawai yang masih rendah
2.Sistem merit belum terlaksana sepenuhnya dalam manajemen ASN di
lingkungan Pemprov. Bali
3.Belum optimalnya kualitas pelayanan kepegawaian
Berdasarkan isu-isu strategis tersebut, maka Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali merumuskan tujuan strategis sebagai berikut:
1.Meningkatkan kompetensi pegawai
2.Mewujudkan manajemen aparatur sipil negara yang berdasarkan sistem merit
3.Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kepegawaian
Masing-masing tujuan tersebut diuraikan ke dalam sasaran-sasaran strategis
dan setiap sasaran strategis diukur dengan indikator kinerja seperti di bawah ini:
Tujuan 1: Meningkatkan kompetensi pegawaiSasaran strategis untuk tujuan ini adalah peningkatan kompetensi pegawaiyang diukur dengan dua indikator kinerja sasaran, yaitu:
a. Persentase PNS yang memenuhi kompetensi pada bidang tugasnya
b. Persentase PNS Pemprov. Bali yang berkualifikasi S2 dan S3
9
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
Tujuan 2: Mewujudkan manajemen aparatur sipil yang berdasarkan sistemmeritSebagai instansi yang bertanggung jawab dalam bidang kepegawaian (aparatur
sipil negara), Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali mengemban amanat
untuk mewujudkan manajemen aparatur sipil negara yang berdasarkan sistem
merit, mulai dari perencanaan, pengembangan karir, hingga pensiun. Sasaran
strategis untuk mewujudkan tujuan ini adalah terlaksananya sistem meritdalam manajemen ASN di lingkungan Pemprov. Bali. Indikator yang
digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran ini adalah sebagai berikut:
a.Persentase usulan formasi yang ditetapkan
b.Persentase formasi jabatan struktural yang terisi
c. Persentase PNS yang mengikuti Test psikologi sebagai bahan pertimbangan
pembinaan karir PNS
d.Rasio penetapan PNS yang mendapatkan penghargaan terhadap usulan
e.Persentase pengangkatan pejabat Fungsional
f. Persentase pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin
Tujuan 2: Meningkatkan Kualitas Pelayanan KepegawaianBadan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali menyadari bahwa kualitas layanan
yang diberikan kepada para pegawai dan SKPD di lingkungan Pemerintah
Provinsi Bali belum optimum. Karena itu, tujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kepegawaian menjadi sangat relevan. Untuk mencapai tujuan ini,
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali menetapkan sasaran strategis:
meningkatnya kualitas pelayanan kepegawaian, dengan tiga indikator
sasaran, yaitu:
a.Persentase kepuasan pegawai terhadap kualitas layanan BKD Provinsi Bali
b.Persentase data kepegawaian yang telah dimutakhirkan dalam Sistem
Informasi Managemen Kepegawaian dalam waktu selambat-lambatnya satu
bulan sejak adanya perubahan data
c. Persentase SK Kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu
10
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
B. Indikator Kinerja UtamaIndikator kinerja utama (IKU) Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
merupakan tolok ukur pencapaian tugas-tugas pokok (core business) BKD
Provinsi Bali. Sasaran strategis serta Indikator kinerja utama BKD Provinsi Bali
disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Badan Kepegawaian DaerahProvinsi Bali 2013-2018
No SasaranStrategis Indikator Kinerja Utama Formula Perhitungan
1. Peningkatankompetensipegawai
Persentase PNS yangmemenuhi kompetensi padabidang tugasnya
(Jumlah PNS yang memenuhikompetensi pada bidang tugasnya :
jumlah seluruh pegawai) x 100%Persentase PNS Pemprov. Baliyang berkualifikasi S2 dan S3
(Jumlah PNS yang berkualifikasipendidikan S2 dan S3 : Jumlah
seluruh PNS) x 100%2. Terlaksananya
sistem meritdalammanajemenASN dilingkunganPemprov. Bali
Persentase usulan formasiCPNS yang ditetapkan
(Jumlah formasi yang disetujui pusat: jumlah formasi yang diusulkanPemprov. Bali ke pusat) x 100%
Persentase formasi jabatanstruktural yang terisi
(Jumlah jabatan struktural yangterisi : jumlah seluruh formasijabatan struktural) x 100%
Persentase PNS yangmengikuti Test Psikologisebagai bahan pertimbanganPembinaan karier PNS
(Jumlah PNS yang mengikuti testpsikologi: Jumlah seluruh PNS) x100%
Rasio penetapan PNS yangmendapatkan penghargaan
(Jumlah PNS yang ditetapkanmemperoleh satya lancana karyasatya : jumlah seluruh PNS yangdiusulkan untuk mendapatkan satyalancana karya satya) x 100%
Persentase pengangkatanpejabat Fungsional
(Jumlah pejabat fungsional yangdiangkat : jumlah seluruh pegawai) x100%
Persentase pegawai yangdijatuhi hukuman disiplin
(Jumlah pegawai yang dijatuhihukuman disiplin: jumlah pegawai) x100%
3. Meningkatnyakualitaspelayanankepegawaian
Persentase kepuasan pegawaiterhadap kualitas layanan BKDProvinsi Bali
(Jumlah pegawai yang menyatakanpuas terhadap pelayanan BKDProvinsi Bali: jumlah seluruhpegawai yang mendapatkanpelayanan) x 100%
Persentase data kepegawaianyang telah dimutakhirkan dalamSistem Informasi ManagemenKepegawaian dalam waktuselambat-lambatnya satu bulansejak adanya perubahan data
(Jumlah data kepegawaian yangdimutakhirkan dalam jangka waktuselambat-lambatnya 1 bulan sejakperubahan data : Jumlah seluruhdata pegawai) x 100%
Persentase SK Kepegawaianyang diselesaikan tepat waktu
(Jumlah SK yang diselesaikan tepatwaktu: Jumlah seluruh SK yangditerbitkan) x 100%
11
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
C. RENCANA KINERJA TAHUNANUntuk mencapai sasaran strategis pada periode 2013-2018, setiap tahun dalam
periode tersebut Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali menyusun Rencana
Kinerja Tahunan yang berkesinambungan dan diharapkan pada akhir periode
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali telah mencapai sasaran strategis
yang ingin dicapai. Rencana Kinerja Badan Kepegawaian Daerah pada tahun
2016 disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 2 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Bali tahun 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target (%)
1. Peningkatankompetensi pegawai
Persentase PNS yang memenuhikompetensi pada bidang tugasnya
70.03
Persentase PNS Pemprov. Bali yangberkualifikasi S2 dan S3
15.10
2. Terlaksananyasistem merit dalammanajemen ASN dilingkungan Pemprov.Bali
Persentase usulan formasi CPNS yangditetapkan
70,00
Persentase formasi jabatan strukturalyang terisi
100,00
Persentase PNS yang mengikuti TestPsikologi sebagai bahan pertimbanganPembinaan karier PNS
3,16
Rasio penetapan PNS yangmendapatkan penghargaan terhadapusulan
99,00
Persentase pengangkatan pejabatFungsional
0,78
Persentase pegawai yang dijatuhihukuman disiplin
0,05
3. Meningkatnyakualitas pelayanankepegawaian
Persentase kepuasan pegawaiterhadap kualitas layanan BKD ProvinsiBali
60,00
Presentase data kepegawaian yangtelah dimutakhirkan dalam SistemManagemen Kepegawaian dalamwaktu selambat-lambatnya satu bulansejak adanya perubahan data
85,00
Presentasi SK Kepegawaian yangdiselesaikan tepat waktu
85,00
12
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
D. PERJANJIAN KINERJA
Setelah penetapan Dokumen pelaksanaan anggaran (DPA 2016) maka dibuat
Perjanjian Kinerja tahun 2016 yang pada hakikatnya merupakan kontrak kinerja
antara Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali dengan Gubernur Bali
sebagai pemberi mandat. Perjanjian Kinerja Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali pada tahun 2016 disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3 Perjanjian Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali tahun 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target (%)
1. Peningkatankompetensi pegawai
Persentase PNS yang memenuhikompetensi pada bidang tugasnya
70.03
Persentase PNS Pemprov. Bali yangberkualifikasi S2 dan S3
15.10
2. Terlaksananyasistem merit dalammanajemen ASN dilingkungan Pemprov.Bali
Persentase usulan formasi CPNS yangditetapkan
70,00
Persentase formasi jabatan strukturalyang terisi
100,00
Presentase PNS yang mengikuti TestPsikologi sebagai bahan pertimbanganPembinaan karier PNS
3,16
Rasio Penetapan PNS yangmendapatkan penghargaan terhadapusulan
99,00
Presentase Pengangkatan pejabatFungsional
0,78
Persentase pegawai yang dijatuhihukuman disiplin
0,05
3. Meningkatnyakualitas pelayanankepegawaian
Persentase kepuasan pegawaiterhadap kualitas layanan BKD ProvinsiBali
60,00
Persentase data kepegawaian yangtelah dimutakhirkan dalam SistemInformasi Managemen Kepegawaiandalam waktu selambat-lambatnya satubulan sejak adanya perubahan data
85,00
Persentase SK Kepegawaian yangdiselesaikan tepat waktu
85,00
13
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
Perjanjian kinerja tersebut di atas diimplementasikan dalam Program inti yaitu
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dan Program
Pembinaan dan Pengembangan Aparatur serta program penunjang yaitu
Program Peningkatan Disiplin Aparatur, Program Kesejahteraan Aparatur
Pemerintah, Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, serta Program Peningkatan
Tenaga Kerja.
14
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja OrganisasiA.1. Capaian Kinerja Tahun 2016 dan Perbandingan dengan Kinerja MasaLaluPengukuran kinerja dilakukan dengan mengumpulkan data-data kinerja dari
sejumlah program dan kegiatan yang dilaksanakan pada Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Bali yang dituangkan dalam laporan kinerja pejabat eselon III
dan IV serta hasil survei kepuasan pegawai. Selanjutnya, data-data kinerja ini
diolah sesuai dengan formula untuk masing-masing indikator kinerja, dan
hasilnya disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4 Target dan Capaian Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun
2016
No SasaranStrategis
Indikator Kinerja Utama Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1 2 3 4 5 6=(5/4)x100
1 Peningkatankompetensipegawai
Persentase PNS yangmemenuhi kompetensi padabidang tugasnya
70.03 70.01 99,97
Persentase PNS Pemprov.Bali yang berkualifikasi S2dan S3
15.10 16.03 106,16
2. Terlaksananyasistem meritdalammanajemenASN dilingkunganPemprov. Bali
Persentase usulan formasiCPNS yang ditetapkan
70,00 0,00 0,00
Persentase formasi jabatanstruktural yang terisi
100,00 97,31 97,31
Persentase PNS yangmengikuti Test Psikologisebagai bahan pertimbanganPembinaan karier PNS
3,16 3,16 100,00
Rasio penetapan PNS yangmendapatkan penghargaanTerhadap usulan
99,00 98.72 99,71
Persentase pengangkatanpejabat Fungsional
0,78 0.75 96,15
Persentase pegawai yangdijatuhi hukuman disiplin *)
0,05 0,03 140,00
15
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
Tabel 4 Target dan Capaian Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun
2016 (lanjutan)
No SasaranStrategis
Indikator Kinerja Utama Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
3. Meningkatnyakualitaspelayanankepegawaian
Persentase kepuasan pegawaiterhadap kualitas layanan BKDProvinsi Bali
60,00 72,03 120,05
Persentase data kepegawaianyang telah dimutakhirkan dalamSistem Informasi ManagemenKepegawaian dalam waktuselambat-lambatnya satu bulansejak adanya perubahan data
85,00 100,00 117,65
Persentase SK Kepegawaianyang diselesaikan tepat waktu
85,00 89,16 104,89
*) Cara perhitungan capaian : (2 x Target – Realisasi)/Target, karena realisasi makin kecil makin bagus.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa secara umum Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali telah berhasil melampaui target kinerja yang ditetapkan. Dari 11
indikator yang dipakai sebagai tolok ukur kinerja, Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali berhasil meraih capaian kinerja lebih dari 100% pada 5 (lima)
indikator kinerja serta 1 (satu) indikator yang mencapai target 100%, dan
terdapat 5 (lima) indikator yang capaiannya masih di bawah 100%. Jika dilihat
lebih lanjut menurut sasaran strategis, capaian kinerja untuk seluruh indikator
pada sasaran strategis Peningkatan Kompetensi Pegawai dan Meningkatnya
Kualitas Pelayanan Kepegawaian telah melampui target, sedangkan untuk
sasaran Terlaksananya sistem merit dalam manajemen ASN di lingkungan
Pemprov. Bali meskipun masih ada dua indikator yang capaiannya masih di
bawah target tetapi empat indikator lainnya sudah melampaui target.
Sasaran strategis 1: Peningkatan kompetensi pegawai.
Dalam rencana strategis Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali, sasaran
strategis peningkatan kompetensi diukur dengan dua indikator, yaitu:
(1) Persentase PNS yang memenuhi kompetensi pada bidang tugasnya
Indikator ini dihitung dengan membagi jumlah PNS Pemerintah Provinsi Bali
yang dianggap memenuhi kompetensi pada bidang tugasnya dengan jumlah
16
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016seluruh PNS di lingkungan Pemprov. Bali pada akhir tahun anggaran. PNS
yang dianggap memenuhi kompetensi pada bidang tugasnya merupakan
penjumlahan dari seluruh pejabat fungsional yang sudah mengikuti diklat
fungsional, jumlah pejabat struktural yang memiliki sertifikat diklat
penjenjangan sesuai jabatannya, jumlah PNS yang telah mengikuti
diklat/kursus job training sesuai dengan bidang tugasnya, baik yang
dananya bersumber dari anggaran Badan Kepegawaian Daerah maupun
Badan Diklat Provinsi Bali, staf yang telah lulus test psikologi untuk
menduduki jabatan eselon IV. Target yang ingin dicapai pada tahun 2016
adalah sebesar 70,03%, sedangkan realisasinya mencapai 70,01%, atau
mencapai 99,97% dari target. Hingga akhir tahun 2016, jumlah PNS yang
dianggap memenuhi kompetensi pada bidang tugasnya adalah sebanyak
4.455 orang dari jumlah pegawai Provinsi Bali yang mencapai 6.363 orang.
Jumlah ini meningkat dari capaian tahun 2015 yang mencapai 3.506 orang,
atau mencapai 70.01% dari jumlah pegawai Provinsi Bali pada 30
Desember 2016 yang mencapai 6.363 orang.
Dalam pelaksanaannya, upaya mencapai sasaran ini diimplementasikan
dalam Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, khususnya
pada Kegiatan Menyelenggarakan Diklat/Kursus/Job Training bagi PNS di
lingkungan Pemprov. Bali, Program Pembinaan dan Pengembangan
Aparatur dengan Kegiatan Pendataan dan Pengembangan Karir Jabatan
Fungsional dan Kegiatan Penataan Sistem Administrasi Kenaikan Pangkat
dan Mutasi PNS.
(2) Persentase PNS Pemprov. Bali yang berkualifikasi S2 dan S3
Data menunjukkan bahwa persentase terbesar dari pegawai ASN
Pemerintah Provinsi Bali masih berpendidikan S1/D4. Mengingat makin
kompleksnya persoalan yang dihadapi Pemerintah Provinsi Bali di masa
yang akan datang, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali memandang
peningkatan jumlah pegawai yang berkualifikasi S2 dan S3 akan sangat
diperlukan. Akumulasi pengetahuan yang diperoleh dalam jenjang
pendidikan formal S2 dan S3 tersebut akan membuat kompetensi PNS
dalam menjalankan tugas-tugasnya semakin meningkat.
17
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali dalam Rencana Strategis periode
2013-2018 menetapkan target persentase PNS Pemprov. Bali yang
berkualifikasi S2 dan S3 hingga akhir tahun 2016 sebesar 15.10%. Jumlah
PNS Pemprov. Bali yang berkualifikasi S2 dan S3 per 30 Desember 2016
adalah sebanyak 1.018 orang atau 16,03% dari jumlah PNS dan CPNS
Pemprov. Bali yang mencapai 6.363 orang. Dengan demikian capaian
kinerja yang diraih adalah sebesar 106,16%. Pada akhir tahun 2015 terdapat
889 orang PNS yang memiliki kualifikasi S2 dan S3, atau mencapai 13,97%
dari jumlah total pegawai Pemprov. Bali yang mencapai 6.363 orang.
Artinya, sepanjang tahun 2016 jumlah pegawai yang berkualifikasi S2 dan
S3 meningkat sebanyak 129 orang.
Sasaran strategis 2: Terlaksananya sistem merit dalam manajemen ASN dilingkungan Pemprov. Bali
Penetapan sasaran strategis ini sejalan dengan amanat Undang-undang Nomor
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang menyatakan bahwa
manajemen aparatur sipil negara diselenggarakan dengan sistem merit. Untuk
melihat sejauh mana sasaran ini telah tercapai, Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali telah menetapkan sejumlah indikator kinerja, yaitu:
(1) Persentase usulan formasi CPNS yang ditetapkan
Indikator ini pada hakekatnya merupakan tolok ukur tentang kualitas
perencanaan formasi CPNS Pemerintah Provinsi Bali. Persentase usulanformasi yang ditetapkan merupakan perbandingan antara jumlah alokasi
formasi CPNS Pemprov. Bali yang ditetapkan Pemerintah Pusat
(Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi) dengan jumlah usulan formasi
CPNS yang diajukan Pemerintah Provinsi Bali ke Kementerian PAN & RB.
Pada tahun 2016 Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali memasang
target untuk indikator ini sebesar 70,00%. Untuk mencapainya, Pemerintah
Provinsi Bali mengajukan usulan formasi CPNS sebanyak 345 formasi,
namun kegiatan pengadaan CPNS dari tenaga honorer dan pelamar umum
tidak dilaksanakan dikarenakan adanya moratorium pengadaan CPNS dari
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
melalui Surat Nomor B/2631/M.PAN-RB/07/2016 tanggal 25 Juli 2016
18
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016perihal informasi mengenai pengadaan ASN tahun 2016, sehingga realisasi
indikator ini sebesar 0,00%, atau dengan capaian kinerja 0,00%. Pada
tahun 2015, target untuk indikator ini ditetapkan sebesar 60,00%, dengan
realisasi sebesar 0,00%, atau dengan capaian kinerja sebesar 0,00%, hal ini
dikarenakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi melalui Surat Nomor B/2163/M.PAN-RB/06/2015 tanggal 30 Juni
2015 tentang Penundaan Penambahan Pegawai ASN tahun 2015
menyebutkan bahwa Tahun 2015 tidak ada pengadaan CPNS.
(2) Persentase formasi jabatan struktural yang terisi
Kinerja sebuah organisasi tidak saja ditentukan oleh bangunan struktur
organisasi tersebut, tetapi lebih ditentukan oleh kualitas SDM yang mengisi
pos-pos dalam struktur tersebut. Berangkat dari pemahaman ini, Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali sebagai SKPD yang bertanggung jawab
dalam bidang aparatur sipil negara (ASN) mengemban tugas berat untuk
memastikan agar setiap formasi jabatan struktural dalam struktur organisasi
Pemerintah Provinsi Bali diisi dengan orang yang tepat (the right man on the
right place).
Sesuai dengan Rencana Strategis Periode 2013-2018, pada tahun 2016
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali menetapkan target mengisi
seluruh formasi jabatan struktural yang tersedia dengan kandidat yang
berdasarkan kriteria-kriteria objektif paling layak menduduki jabatan
tersebut. Artinya, diharapkan tidak ada jabatan yang kosong dalam waktu
yang lama karena kekosongan jabatan akan mempengaruhi kinerja
organisasi. Upaya mengisi jabatan struktural ini diimplementasikan dalam
Kegiatan Pelaksanaan Ujian Dinas dan Mutasi Jabatan Struktural di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
Dalam struktur organisasi Pemerintah Provinsi Bali sesuai dengan
Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah terdapat 965 formasi jabatan
struktural. Dari jumlah formasi yang tersedia tersebut, yang terisi pada tahun
2016 adalah sebanyak 939 formasi, atau dengan persentase sebesar
97,30%, dengan rincian sebagai berikut:
a. Jabatan struktural eselon I sebanyak satu formasi dan telah terisi (100%)
19
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016b. Jabatan struktural Eselon II terdiri dari 48 formasi terisi seluruhnya
(100 %)
c. Jabatan struktural Eselon III terdiri dari 256 formasi dan terisi sebanyak
247 formasi (96,48%)
d. Jabatan struktural Eselon IV (a) terdiri dari 660 formasi dan 643 di
antaranya telah terisi (97,42%).
Persentase jabatan struktural yang terisi di tahun 2016 meningkat dari tahun
2015, dimana pada akhir tahun 2015 formasi jabatan struktural yang tersedia
di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali adalah sebanyak 965 formasi dan
yang terisi sebanyak 939 formasi, atau dengan persentase sebesar 96,17%.
(3) Persentase PNS yang mengikuti Test Psikologi sebagai bahanpertimbangan Pembinaan karier PNS
Salah satu upaya melaksanakan sistem merit dalam manajemen ASN di
lingkungan Pemerintah Provinsi Bali adalah melaksanakan tes psikologi bagi
calon-calon pejabat struktural eselon IV. Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali berharap agar melalui tes ini dapat diseleksi para calon pejabat
yang memiliki karakteristik psikologis yang sesuai untuk jabatan dan
tanggung jawab yang akan diembannya.
Gambar 2 Tes Psikologi Untuk Calon Pejabat Struktural Eselon IV
20
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
Selama tahun 2016 sejumlah 200 orang calon pejabat struktural Eselon IV
telah mengikuti tes psikologi tersebut. Dalam persentase, jumlah tersebut
setara dengan 3,18% dari seluruh pegawai Pemprov. Bali per 30 Desember
2016. Target yang dipasang pada tahun 2016 adalah sebesar 3,16%,
sehingga capaian kinerja yang diraih adalah sebesar 100,62%. Sebagai
perbandingan, pada tahun sebelumnya Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali telah melaksanakan tes psikologi untuk 200 orang calon pejabat
eselon IV (3,16 % dari jumlah pegawai). Upaya meningkatkan jumlah
peserta tes psikologi ini diharapkan dapat menghasilkan talent pool yang
lebih besar sehingga terdapat lebih banyak alternatif dalam memilih calon
pejabat struktural eselon IV.
(4) Rasio penetapan PNS yang mendapatkan penghargaan terhadap usulan
Untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai ASN di lingkungannya,
Pemerintah Provinsi Bali melaksanakan pemberian reward and punishment
bagi pegawai sesuai denga kriteria-kriteria tertentu. Salah satu penghargaan
(reward) tersebut adalah anugrah Satya Lancana Karya Satya. Indikator
yang dipilih sebagai tolok ukur kinerja Badan Kepegawaian Daerah dalam
pemberian penghargaan adalah “rasio penetapan PNS yang mendapatkan
penghargaan terhadap usulan”, yang merupakan perbandingan antara
jumlah pegawai yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai penerima
anugrah Satya Lancana Karya Satya (SLKS) dengan jumlah pegawai yang
diusulkan untuk memperoleh penghargaan tersebut.
Sesuai dengan Rencana Strategis 2013-2018, Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali menargetkan 99% dari jumlah PNS yang diusulkan sebagai
penerima Satya Lencana Karya Satya dapat ditetapkan oleh Pemerintah
pusat. Dalam realisasinya, Pemerintah Provinsi Bali mengusulkan 551 orang
calon penerima SLKS, dan Pemerintah Pusat menetapkan 544 PNS sebagai
penerima anugrah SLKS. Dengan demikian, rasio antara PNS yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai penerima SLKS dengan yang
diusulkan Pemerintah Provinsi Bali sebagai calon penerima SLKS adalah
98,72%. Jika dibandingkan dengan target maka diperoleh capaian kinerja
99,71%.
21
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
(5) Persentase pengangkatan pejabat Fungsional
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali berkomitmen mendorong
pengembangan karir aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah
Provinsi Bali melalui jabatan fungsional. Sebagai perwujudan komitmen
tersebut, pada tahun 2016 BKD Provinsi Bali menargetkan pengangkatan
pejabat fungsional sebanyak 50 orang atau sebesar 0,78% dari jumlah
pegawai. Melalui upaya-upaya sosialisasi jabatan fungsional yang diwadahi
dalam Kegiatan Pendataan dan Pengembangan Karir Jabatan Fungsional,
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali selama tahun 2016 telah berhasil
mengangkat pejabat fungsional sebanyak 48 orang, atau mencapai 0,75%
dari jumlah pegawai ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali yang
mencapai 6.363 orang. Jika dibandingkan dengan target, capaian kinerja
yang diraih adalah sebesar 96,15%.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2015 persentase pejabat fungsional yang
diangkat adalah sebesar 0,68% dari jumlah pegawai pada akhir Desember
2016 yang mencapai 6.363 orang. Di masa yang akan datang, Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali akan terus meningkatkan pengangkatan
pejabat fungsional melalui inpassing, perpindahan jabatan maupun
pengangkatan dari CPNS sesuai formasi pada saat penerimaan CPNS.
(6) Persentase pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin
Disiplin aparatur sipil negara merupakan salah satu hal yang sangat penting
dalam manajemen aparatur sipil negara yang berdasarkan meritokrasi.
Indikator terukur yang dipilih untuk mewakili peningkatan disiplin pegawai
adalah penurunan persentase pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin, yang
merupakan perbandingan antara jumlah pegawai yang dijatuhi hukuman
disiplin dengan jumlah seluruh PNS Pemprov. Bali. Selama tahun anggaran
2016 Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali menargetkan persentase
pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin maksimal sebesar 0,05%. Untuk
mencapai target ini sejumlah upaya telah dilakukan, antara lain: sosialisasi
Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil, pembinaan-pembinaan berkelanjutan seperti apel disiplin yang
22
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
dilakukan setiap minggu pertama dan ketiga, serta inspeksi mendadak
(sidak) ke sejumlah SKPD.
Gambar 3 Sosialisasi Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Meskipun BKD Provinsi Bali telah melakukan upaya-upaya tersebut di atas,
tetapi masih terdapat pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin yang
kemudian dijatuhi hukuman disiplin sesuai peraturan untuk memberikan efek
jera. Jumlah pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin pada tahun 2016
sebanyak 2 orang atau 0,03 % dari pegawai Provinsi Bali yang berjumlah
6.017 orang. Penjatuhan hukuman disiplin tersebut terdiri dari 1 orang
pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat berupa pemberhentian
dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS dan 1 orang yang
dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat berupa pemberhentian tidak dengan
hormat sebagai PNS. Capaian kinerja untuk indikator ini dihitung dengan
formula : (2xtarget – realisasi)/target, sehingga diperoleh capaian kinerja
140,00%. Formula perhitungan ini berlaku untuk indikator yang capaian
kinerjanya semakin bagus jika realisasinya semakin kecil.
Sebagai perbandingan, selama tahun 2015 terdapat 4 orang pegawai yang
dijatuhi hukuman disiplin, atau mencapai 0,06% dari pegawai Pemprov. Bali
23
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
per 31 Desember 2015 yang berjumlah 6.290 orang, sedangkan target yang
ditetapkan untuk tahun tersebut adalah sebesar 0,06%.
Sasaran strategis 3: Meningkatnya kualitas pelayanan kepegawaian
Sasaran strategis ini diukur dengan tiga indikator sasaran, yaitu: “Persentase
kepuasan pegawai terhadap kualitas layanan BKD Provinsi Bali”, “Persentase
data kepegawaian yang telah dimutakhirkan dalam Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian dalam waktu selambat-lambatnya satu bulan sejak
adanya perubahan data” dan “Persentase SK Kepegawaian yang diselesaikan
tepat waktu”. Penjelasan atas capaian kinerja untuk masing-masing indikator ini
disajikan di bawah ini:
(1) Persentase kepuasan pegawai terhadap kualitas layanan BKD ProvinsiBali
Pengukuran kepuasan pegawai terhadap kualitas layanan BKD Provinsi Bali
dilakukan dengan penyebaran kuesioner ke SKPD-SKPD di lingkungan
Pemerintah Provinsi Bali. Sampel responden dipilih secara acak (random
sampling), dengan jumlah sampel minimum ditargetkan sebanyak 376 orang,
yang dihitung dengan formula Slovin berdasarkan jumlah populasi pegawai
Pemprov. Bali sebesar 6.290 orang dan tingkat percayaan 95%. Jumlah data
valid yang masuk dan dapat digunakan dalam pengolahan data sebesar 444
data, sehingga memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Persentase kepuasan pegawai adalah rasio antara jumlah responden yang
menyatakan puas (yang memberikan skor 4 dan 5 dalam skala Likert 1 – 5)
terhadap kualitas layanan BKD Provinsi Bali dengan jumlah seluruh
responden. Dari hasil pengolahan data diperoleh persentase kepuasan
pegawai terhadap kualitas layanan BKD Provinsi Bali sebesar 72,03%. Jika
dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 60%, realisasi ini
merepresentasikan capaian kinerja sebesar 120,05%.
Pengukuran kepuasan pegawai terhadap kualitas layanan BKD Provinsi Bali
merupakan hal baru bagi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali,
sehingga mungkin memerlukan sejumlah perbaikan dalam persiapan
maupun pelaksanaannya. Hasil-hasil survei kepuasan pegawai ini
24
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
memberikan sejumlah insight tentang kualitas layanan kepegawaian yang
diberikan oleh BKD Provinsi Bali dari perspektif pegguna layanan yaitu
aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Provinsi Bali serta aspek-aspek
pelayanan yang masih memerlukan perbaikan.
(2) Persentase data kepegawaian yang telah dimutakhirkan dalam SistemInformasi Manajemen Kepegawaian dalam waktu selambat-lambatnyasatu bulan sejak adanya perubahan
Data kepegawaian yang lengkap, benar, dan mutakhir merupakan prasyarat
untuk membuat keputusan-keputusan manajemen aparatur sipil negara
(ASN) yang baik serta memberikan pelayanan yang berkualitas. Target yang
ditetapkan untuk indikator ini pada tahun 2016 adalah sebesar 85%. Dalam
realisasinya, data kepegawaian yang telah dimutakhirkan dalam kurun waktu
selambat-lambatnya satu bulan sejak adanya perubahan data adalah 100%
(3.740 data), yang terdiri dari pemutakhiran data kenaikan pangkat dan
pengukuhan gelar sebanyak 1.505 data, mutasi pegawai sebanyak 49 data,
entry data Kartu Istri, Kartu Suami, dan Kartu Pegawai, KPE, dan Konversi
NIP sebanyak 124 data, data berkala sebanyak 824, data Penyesuaian
Jabatan 264, data pensiun sebanyak 199 data, dan penginputan Formulir
Isian Pegawai (FIP) sebanyak 49 data. Capaian kinerja yang diraih pada
tahun 2016 adalah sebesar 117,65%.
Capaian kinerja yang diraih BKD Provinsi Bali untuk indikator ini pada tahun
2016 meningkat dari tahun 2015, dimana pada tahun 2015 BKD memasang
target 82,50% dan berhasil mencapai realisasi 88,44%, atau meraih capaian
kinerja 107,2%. Peningkatan capaian kinerja ini tidak terlepas dari sejumlah
upaya yang dilakukan, antara lain: aplikasi SIMPEG yang sudah dapat
diakses dari SKPD dan UPT di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali melalui
jaringan internet, pelatihan operator SIMPEG di SKPD dan UPT, serta
koordinasi dengan pejabat pengelola kepegawaian dalam melaksanakan
monitoring dan evaluasi SIMPEG secara kontinyu di SKPD maupun UPT.
Berikut adalah data peralihan pegawai PNSD Kab/kota menjadi PNSD
Provinsi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah dan PERKA BKN No. 1 tahun 2016 tentang Pedoman
25
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
Pengalihan Status Tenaga Kependidikan dari PNSD Kab/Kota menjadi
PNSD Provinsi, peralihan status kepegwaian tersebut terdiri dari :
a. UPT Jembatan Timbang Dinas Perhubungan sebanyak 27 orangb. UPT BPKB Dinas Pendidikan sebanyak 29 orangc. PNSD Kab/Kota Tenaga Kependidikan sebanyak 6.598 orangd. Tenaga Kehutanan selain TAHURA sebanyak 136 orang, dan tenaga
ketenagakerjaan sebanyak 16 orang(3) Persentase SK Kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu
Salah satu layanan utama yang diberikan oleh Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali adalah proses penerbitan surat-surat keputusan kepegawaian,
mulai dari pengangkatan, kenaikan pangkat, mutasi, hingga pensiun. Oleh
karena itu, sangat logis jika Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
menetapkan persentase SK kepegawaian yang diselesaikan tepatwaktu sebagai salah satu indikator meningkatnya kualitas pelayanan
kepegawaian. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan semua SK yang
diselesaikan tepat waktu kemudian membaginya dengan total seluruh SK
kepegawaian yang diterbitkan selama satu tahun. Rincian jenis SK yang
diterbitkan BKD Provinsi Bali tahun 2016 disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 5 Rekapitulasi SK yang diterbitkan BKD pada tahun 2016
Bidang Jenis SKJumlah SK % SK
tepatwaktu
Total TepatWaktu
Formasi,Pengadaan danKesejahteraanPegawai
SK CPNS 0 0 0,00%
SK PNS 147 147 100,00%
BidangPengembangan
SK Jabatan Struktural 9 9 100,00%SK Jabatan Fungsional 262 262 100,00%
Bidang Data danKedudukanHukum Pegawai
SK Pemberhentian,Pemberhentian Sementara, danPensiun
252 240 95,24%
Bidang Mutasi SK Perpindahan 191 174 91.10%SK Kenaikan Pangkat 4.514 3.950 87.50%Kenaikan Gaji Berkala 231 231 100,00%SK Peninjauan masa kerja 0 0 0,00%SK Pencantuman gelarakademik
78 78 100,00%
Inpassing gaji 0 0 0,00%SK cuti 20 19 95,00%
Total 5.704 5.110 89.57%
26
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
Target persentase SK yang diselesaikan tepat waktu pada tahun 2016
adalah sebesar 85%. Seperti yang disajikan pada tabel di atas, selama
tahun 2016 BKD Provinsi Bali menerbitkan 5.110 SK, dimana 5.110 di
antara SK tersebut dapat diselesaikan tepat waktu (atau dengan persentase
sebesar 89.57%), sehingga mampu meraih capaian kinerja sebesar
104,89%.
Secara keseluruhan, ketepatan waktu dalam penerbitan SK-SK oleh Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali pada tahun 2016 mengalami
peningkatan dibandingkan dengan penerbitan SK-SK pada tahun 2015,
dimana pada tahun 2015 BKD Provinsi Bali menetapkan target persentase
SK yang diselesaikan tepat waktu sebesar 80% dan baru dapat meraih
realisasi 76,73%, atau dengan capaian kinerja 95,91% dari target.
Untuk menutup Bagian A.1 ini, berikut disajikan perbandingan capaian
kinerja untuk masing-masing indikator kinerja antara tahun 2015 dan 2016.
Tabel 6 Perbandingan kinerja antara tahun 2015 dan 2016
No SasaranStrategis
Indikator Kinerja Utama 2015 2016Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
1. Peningkatankompetensipegawai
Persentase PNS yangmemenuhi kompetensi padabidang tugasnya
58,32 59,41 101,87 70.03 70.01 99,97
Persentase PNS Pemprov.Bali yang berkualifikasi S2dan S3
13,70 14,15 103,28 15.10 16.03 106,16
2. Terlaksananyasistem meritdalammanajemenASN dilingkunganPemprov. Bali
Persentase usulan formasiCPNS yang ditetapkan
60,00 0,00 0,00 70,00 0,00 0,00
Persentase formasi jabatanstruktural yang terisi
100,00 99,07 99,07 100,00 97,31 97,31
Persentase PNS yangmengikuti Test Psikologisebagai bahanpertimbangan Pembinaankarier PNS
3,16 3,18 100,62 3,16 3,16 100,00
Rasio penetapan PNS yangmendapatkan penghargaanTerhadap usulan
99,00 100,00 101,01 99,00 98.72 99,71
Persentase pengangkatanpejabat Fungsional
0,63 1,07 169,08 0,78 0.75 96,15
Persentase pegawai yangdijatuhi hukuman disiplin *)
0,06 0,06 100,00 0,05 0,03 140,00
27
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
Tabel 6 Perbandingan kinerja antara tahun 2015 dan 2016 (lanjutan)
No SasaranStrategis
Indikator Kinerja Utama 2015 2016Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
3. Meningkatnyakualitaspelayanankepegawaian
Persentase kepuasanpegawai terhadap kualitaslayanan BKD Provinsi Bali**)
50,00 68,92 137,84 60,00 72,03 120,05
Persentase datakepegawaian yang telahdimutakhirkan dalam SistemInformasi ManagemenKepegawaian dalam waktuselambat-lambatnya satubulan sejak adanyaperubahan data
82,50 88,44 107,20 85,00 100,00 117,65
Persentase SKKepegawaian yangdiselesaikan tepat waktu
82,00 85,23 103,94 85,00 89,16 104,89
*) Realisasi yang makin kecil berarti kinerja yang semakin baik
A.2. Evaluasi Kinerja
Penyusunan laporan kinerja bukanlah sebuah tujuan akhir, melainkan sebuah
cara untuk mengetahui kinerja yang sudah diraih dan melakukan perbaikan
kinerja di masa yang akan datang. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi
terhadap capaian kinerja yang telah diraih serta penelusuran terhadap
informasi/fakta yang relevan di balik angka-angka capaian yang disajikan dalam
laporan kinerja.
Dengan memperhatikan Tabel 4 dapat dilihat bahwa secara umum Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali telah mencapai atau melampaui target
kinerja yang ditetapkan pada tahun 2016. Terdapat salah satu sasaran strategis
yang capaian kinerja untuk semua indikatornya melampaui target, yaitu
Meningkatnya kualitas pelayanan kepegawaian. Seperti ditunjukkan pada tabel
6, sasaran strategis Meningkatnya kualitas pelayanan kepegawaian dengan tiga
indikator yaitu :
1. Persentase kepuasan pegawai terhadap kualitas layanan BKD Provinsi Bali
dengan capaian kinerja 120,05%.
28
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
2. Persentase data kepegawaian yang telah dimutakhirkan dalam Sistem
Informasi Managemen Kepegawaian dalam waktu selambat-lambatnya satu
bulan sejak adanya perubahan data dengan capaian kinerja 117,65%.
3. Persentase SK Kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu dengan capaian
kinerja 104,89%.
Jika dianggap ketiga indikator di atas memiliki derajat kepentingan yang sama
untuk pencapaian sasaran, maka dapat dikatakan bahwa pencapaian kinerja
rata-rata untuk sasaran strategis Meningkatnya kualitas pelayanan kepegawaian
sebesar 115,38%.
Hal penting yang perlu disampaikan terkait dengan kualitas pelayanan, Badan
Kepegawaian Daerah telah melakukan sebuah terobosan dengan menjadikan
persentase kepuasan pegawai terhadap kualitas layanan sebagai sebuah tolok
ukur kinerja dan memulai langkah pertama di tahun 2016 dengan melaksanakan
survei di kalangan pegawai ASN di lingkungan Pemprov. Bali. Terlepas dari
sejumlah kekurangan dalam pelaksanaannya, survei tersebut telah memberikan
beberapa insight tentang sejumlah hal yang perlu diperbaiki dalam pelayanan
kepegawaian, seperti misalnya pelaksanaan mutasi staf maupun pejabat,
prosedur pelayanan, serta pengelolaan data kepegawaian.
Terkait dengan sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan kepegawaian, berikut
perlu dijelaskan persentase SK Kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu.
Meskipun secara keseluruhan capaian kinerja telah melampaui target, namun
jika ditelusuri lebih jauh ternyata realisasinya tidak merata, dalam arti masih ada
proses penerbitan SK yang belum sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan
yaitu mencapai ketepatan waktu 100% di tahun 2016, yang disajikan dalam
Tabel di bawah ini.
Tabel 7 Penerbitan SK dengan ketepatan waktu di bawah target 100%
Jenis SK Jumlah % tepatwaktuTotal Tepat waktu
SK Pemberhentian, PemberhentianSementara, dan Pensiun
252 240 95,24%
SK Perpindahan 191 174 91.10%SK Kenaikan Pangkat 4.514 3.950 87.50%SK cuti 20 19 95,00%
29
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
Capaian penerbitan SK tepat waktu yang masih di bawah target dapat
diejelaskan sebagai berikut.
1. Untuk proses SK Pemberhentian, Pemberhentian sementara dan pensiun
tahun 2016, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali memasang target
penerbitan sebanyak 252 SK, dalam pelaksanaannya Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Bali sanggup menyelesaiakan sebanyak 240 SK dengan
tepat waktu. Selanjutnya terdapat 12 SK yang tidak dapat diselesaikan
karena 12 pengusul SK tersebut meninggal dunia sehingga pengusulan SK
pensiun dilakukan setelah upacara pemakaman/pengabenan PNS yang
meninggal tersebut, sedangkan TMT SK pensiun janda/dudanya adalah
tanggal 1 bulan berikutnya sejak PNS tersebut meninggal.
2. Untuk SK Perpindahan, dari 191 SK yang diproses terdapat 17 SK yang
tidak dapat diselesaikan tepat waktu. Hal ini disebabkan adanya berkas
permohonan pindah yang kurang lengkap sehingga tidak dapat diproses
tepat waktu.
3. Dalam penyelesaian SK Kenaikan Pangkat, Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali memiliki target SK sebanyak 4.514 SK, dari sekian target
tersebut Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali mampu menyelesaikan
sebanyak 3.950 SK Kenaikan Pangkat secara tepat waktu. Hal ini
disebabkan karena dalam verifikasi di Provinsi Bali terhadap berkas usul
kenaikan pangkat Golongan IV/b ke atas yang disampaikan Kabupaten/Kota
masih terdapat bahan tidak lengkap. Selain itu, pada bulan September 2016
juga dilaksanakan maintenance SAPK secara nasional. Hal ini
menyebabkan keterlambatan penerbitan Nomor Pertimbangan Teknis dari
Kantor Regional X Badan Kepegawaian Negara yang akhirnya
mengakibatkan keterlambatan pencetakan SK, mengingat dasar
pencetakan SK adalah Nomor Pertimbangan Teknis tersebut. Di samping
itu, usul dan penerbitan SK Kenaikan Pangkat Golongan IV/c ke-atas
disampaikan dan dikeluarkan oleh BKN Pusat dan Presiden yang kadang
memakan waktu cukup lama.
4. Untuk proses SK cuti tahun 2016, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
memasang target sebanyak 20 SK, namun dalam pelaksanaannya terdapat
30
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 20161 SK yang tidak dapat diselesaiakn tepat waktu. Hal ini dikarenakan karena
berkas terlambat diajukan dari SKPD yang bersangkutan.
Pada sasaran strategis Peningkatan kompetensi pegawai terdapat salah satu
indikator kinerja yang capaian kinerjanya melebihi 100%, indikator kinerja
tersebut adalah Persentase PNS Pemprov. Bali yang berkualifikasi S2 dan S3.Presentase PNS Pemprov. Bali yang berkualifikasi S2 dan S3 memperoleh
capaian kinerja di atas 100,00% dikarenakan jumlah PNS Pemprov. Bali yang
berkualifikasi S2 dan S3 melebihi dari target jumlah yang sudah direncanakan
Selanjutnya untuk target kinerja indikator persentase usulan formasi CPNS yang
ditetapkan pada tahun 2016 adalah sebesar 70,00%. Sejatinya pada tahun
2016 Pemerintah Provinsi Bali telah megajukan usulan kepada Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebanyak 345,
namun karena kebijakan nasional untuk menunda pengadaan CPNS maka tidak
ada formasi CPNS yang ditetapkan untuk Pemerintah Provinsi Bali. Hal ini
tertuang dalam Surat dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi melalui Surat Nomor B/2631/M.PAN-RB/07/2016 tanggal 25
Juli 2016 perihal informasi mengenai pengadaan ASN tahun 2016. Karena hal
tersebut realisasi untuk indikator ini adalah 0,00%. Dapat dikatakan bahwa
capaian kinerja yang tidak memenuhi target ini terjadi karena faktor yang berada
di luar kendali internal Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali.
Untuk Indikator kinerja Persentase formasi jabatan struktural yang terisi Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali menargetkan mengisi seluruh formasi
jabatan struktural yang tersedia pada tahun 2016. Pada realisasinya, dari 965
formasi jabatan struktural yang ada baru 939 formasi yang terisi hingga 30
Desember 2016. Deviasi antara target dan realisasi ini terjadi karena terdapat
26 formasi jabatan struktural yang tidak terisi, terdiri dari 9 formasi jabatan
eselon III dan 17 formasi jabatan struktural eselon IV.
31
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
A.3. Perbandingan dengan target pada akhir periode Renstra 2013-2018Kinerja sebuah organisasi pada satu tahun tertentu dalam konteks
pembangunan jangka menengah daerah yang berkesinambungan harus
dipandang sebagai bagian dari upaya yang lebih besar untuk mewujudkan
target kinerja jangka menengah. Sejalan dengan itu, kinerja Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali pada tahun 2016 harus dilihat dari perspektif
target kinerja yang akan diwujudkan pada akhir periode Rencana Strategis
2013-2018. Dalam Tabel 8 di bawah ini disajikan perbandingan antara target
kinerja di akhir 2018 dengan realisasi hingga 2016.
Tabel 8 Perbandingan antara target di akhir periode Renstra 2013-2018 dan realisasi
hingga 2016
No. SasaranStrategis
Indikator Kinerja Target AkhirRenstra
2013-2018
Realisasis/d 2016
1 Peningkatankompetensipegawai
Persentase PNS yang memenuhi kompetensipada bidang tugasnya
98,40 70.01
Persentase PNS Pemprov. Bali yangberkualifikasi S2 dan S3
19 16.03
2. Terlaksananyasistem meritdalammanajemenASN dilingkunganPemprov. Bali
Persentase usulan formasi CPNS yangditetapkan
90 0
Persentase formasi jabatan struktural yangterisi
100 97,31
Persentase PNS yang mengikuti TestPsikologi sebagai bahan pertimbanganPembinaan karier PNS
14.22 7,92
Rasio penetapan PNS yang mendapatkanpenghargaan Terhadap usulan
99 98.72
Persentase pengangkatan pejabatFungsional
5.73 0.75
Persentase pegawai yang dijatuhi hukumandisiplin*)
0.02 0,03
3. Meningkatnyakualitaspelayanankepegawaian
Persentase kepuasan pegawai terhadapkualitas layanan BKD Provinsi Bali
80 72,03
Persentase data kepegawaian yang telahdimutakhirkan dalam Sistem InformasiManagemen Kepegawaian dalam waktuselambat-lambatnya satu bulan sejak adanyaperubahan data
90 100
Persentase SK Kepegawaian yangdiselesaikan tepat waktu
90 89,16
32
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
Ada sejumlah penjelasan yang perlu disampaikan disini untuk memahami data-
data yang disajikan pada Tabel 8 di atas. Pertama ada empat indikator yang
capaian di akhir periode 2013-2018 merupakan akumulasi capaian dari tahun
2014 hingga tahun 2018, yaitu: Persentase PNS yang memenuhi kompetensi
pada bidang tugasnya; Persentase PNS Pemprov. Bali yang berkualifikasi S2
dan S3; Persentase PNS yang mengikuti Test Psikologi sebagai bahan
pertimbangan Pembinaan karier PNS; dan Persentase pengangkatan pejabat
Fungsional.
(1) Persentase PNS yang memenuhi kompetensi pada bidang tugasnya.Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali memasang target ambisius untuk
mencapai komposisi PNS yang memenuhi kompetensi pada bidang
tugasnya sebesar 98,40% di akhir 2018. Capaian hingga 2016 adalah
sebesar 70,01%, sehingga terdapat gap sebesar 28,39% yang harus
ditutup pada tahun 2017-2018, atau rata-rata 15% per tahun. Artinya, setiap
tahun minimum terdapat sekitar 904 orang pegawai Pemprov. Bali yang saat
ini kompetensinya belum sesuai dengan bidang tugasnya yang dapat
ditingkatkan kompetisinya atau dirotasi ke tempat-tempat yang sesuai
dengan kompetisi pegawai bersangkutan, dengan asumsi jumlah pegawai
Provinsi Bali selama empat tahun ke depan tetap sebesar 6.027 orang.
(2) Persentase PNS Pemprov. Bali yang berkualifikasi S2 dan S3.
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali menargetkan di akhir tahun 2018
komposisi PNS Pemprov. Bali berdasarkan jenjang pendidikan akan terdiri
dari 19% lulusan S2 atau S3. Dalam kenyataannya komposisi PNS yang
telah lulus S2 atau S3 pada 30 Desember 2016 adalah sebesar 16,03%.
Artinya, selama dua tahun dari 2017 s/d 2018 Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali harus dapat meningkatkan porsi lulusan S2 atau S3 rata-rata
1,48% per tahun, yang kira-kira setara dengan 84 orang (dengan asumsi
PNS Pemprov Bali berjumlah 6.027 orang). Konsekuensinya, Pemerintah
Provinsi Bali harus konsisten memberikan bantuan tugas belajar / ijin belajar
serta mendorong pegawai-pegawai potensial yang tidak mendapat bantuan
dana dari Pemerintah Provinsi Bali untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
S2 atau S3 dengan biaya sendiri atau dengan beasiswa dari sumber-sumber
lain di luar Pemprov. Bali.
33
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
(3) Persentase PNS yang mengikuti Test Psikologi sebagai bahan
pertimbangan Pembinaan karier PNS selama periode 2013-2018 ditargetkan
sebesar 14,22% dan yang telah dicapai s/d tahun anggaran 2016 adalah
sebesar 7,92%, sehingga terdapat selisih sebesar 6.3% yang harus dicapai
selama dua tahun ke depan. Artinya, setiap tahun persentase PNS yang
mengikuti test psikologi adalah sebesar 3,15% dari jumlah pegawai atau
sekitar 200 orang. Untuk mencapai ini, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Bali harus memastikan bahwa PNS-PNS yang sudah memenuhi persyaratan
bersedia mengikuti tes psikologi ini, kemudian secara objektif memilih
kandidat dengan hasil tes terbaik untuk menduduki jabatan struktural yang
kosong.
(4) Persentase pengangkatan pejabat fungsional. Untuk indikator ini, target
kumulatif hingga 2018 adalah sebesar 5,73% dari jumlah pegawai,
sedangkan akumulasi capaian tahun 2015 dan 2016 adalah sebesar 2,5%.
Ini berarti terdapat selisih sebesar 3,23% dari jumlah pegawai. Selisih ini
harus dikejar pada tahun 2017 – 2018 melalui sejumlah upaya yang
bermuara pada peningkatan minat pegawai untuk meniti karir melalui jalur
fungsional, seperti misalnya sosialisasi tentang jabatan fungsional dan kajian
tentang tunjangan kinerja jabatan fungsional yang lebih menarik serta
konsistensi dalam pengangkatan CPNS dalam jabatan fungsional sesuai
dengan formasi yang dilamar dalam penerimaan CPNS.
Kedua, indikator-indikator kinerja selain keempat indikator di atas pada
esensinya merupakan arah atau tren perbaikan kualitas dari tahun ke tahun
menuju kondisi yang ingin diwujudkan di akhir 2018. Indikator-indikator tersebut
meliputi:
(1) Persentase usulan formasi CPNS yang ditetapkan, yang merupakan
perbandingan antara alokasi formasi CPNS yang ditetapkan oleh
Kementerian PAN dan RB untuk Pemprov. Bali dengan usulan formasi
CPNS Pemprov. Bali. Target yang dituju pada akhir tahun 2018 adalah
sebesar 90%. Pada tahun 2016, Pemerintah Pusat melalui Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi memutuskan
menunda penambahan Pegawai ASN pada tahun 2016 yang
mengakibatkan tidak adanya penetapan formasi CPNS untuk Pemerintah
34
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016Provinsi Bali sehingga target kinerja untuk indikator ini tidak dapat
direalisasikan. Di masa yang akan datang, ketika kebijakan penambahan
pegawai ASN kembali dibuka, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
harus terus memperbaiki selektivitas dan kualitas usulan formasi CPNS-
nya ke pusat dengan mempertimbangkan ketersediaan SDM saat ini,
kebutuhan organisasi di masa depan, serta kemampuan keuangan daerah.
Dengan demikian dari tahun ke tahun persentase usulan formasi CPNS
Pemprov. Bali yang disetujui Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi
akan terus meningkat.
(2) Persentase formasi jabatan struktural yang terisi. Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Bali menetapkan target mengisi seluruh formasi jabatan
struktural yang tersedia (100%) agar proses-proses kerja dalam organisasi
dapat berlangsung dengan lancar. Pada tahun 2016, persentase formasi
jabatan struktural yang terisi sudah mencapai 97,31%. Di masa yang akan
datang, kekosongan jabatan struktural harus ditekan, kalau memungkinkan
ditiadakan, dengan melakukan inventarisasi jabatan yang kosong,
menyeleksi kandidat-kandidat potensial berdasarkan kriteria-kriteria objektif
(salah satunya dengan melihat peringkat hasil tes psikologi), serta
mengusulkan kepada pejabat pembina kepegawaian daerah untuk
menerbitkan surat keputusan pengangkatan pegawai dalam jabatan
struktural.
(3) Rasio penetapan PNS yang mendapatkan penghargaan terhadap usulan.
Target hingga akhir periode Renstra 2013-2018 untuk indikator ini adalah
minimum sebesar 99%, sedangkan realisasi pada tahun 2016 sudah
mencapai 98.72%. Oleh karena itu capaian ini harus ditingkatkan selama
dua tahun tersisa. Untuk itu, penyaringan usulan penerima penghargaan
satya lancana karya satya dari SKPD-SKPD harus dilakukan secara
selektif dengan secara konsisten berpedoman pada pemenuhan
persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
(4) Persentase pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin. Target yang
ditetapkan untuk indikator ini pada tahun 2018 dapat dikatakan cukup
ambisius, yaitu sebesar 0,02%, yang kira-kira setara dengan 1 orang
35
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016pegawai dari seluruh pegawai Pemprov. Pada tahun 2016, Pemerintah
Provinsi Bali menjatuhkan hukuman disiplin kepada 2 (dua) orang pegawai
(atau 0,03% dari jumlah seluruh pegawai). Oleh karena itu, jumlah pegawai
yang dijatuhi hukuman disiplin sudah berhasil ditekan dengan secara
intensif melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang
aparatur sipil negara maupun disiplin pegawai negeri sipil serta inspeksi
mendadak ke SKPD-SKPD maupun UPT di lingkungan Pemerintah
Provinsi Bali. Hal ini perlu mendapat perhatian mengingat bahwa jumlah
pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin pada tahun 2016 menurun dari
tahun 2015 yang berjumlah 4 orang.
(5) Persentase kepuasan pegawai terhadap kualitas layanan BKD Provinsi
Bali. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali melakukan sebuah langkah
signifikan dengan menetapkan indikator ini sebagai tolok ukuran
meningkatnya kualitas pelayanan kepegawaian dan menetapkan target
sebesar 60% di tahun 2016 dan meningkat sebesar 10% setiap tahun,
sehingga di tahun 2018 persentase kepuasan pegawai terhadap kualitas
layanan BKD Provinsi Bali mencapai 80%. Berdasarkan hasil survei yang
diselenggarakan Bulan Desember 2016, persentase kepuasan pegawai
terhadap kualitas layanan BKD Provinsi Bali telah mencapai 72,03%. Di
masa yang akan datang, BKD Provinsi Bali harus melakukan berbagai
inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan berdasarkan informasi
yang diperoleh dari hasil survei, terutama keluhan dan saran yang
dikemukakan para responden.
(6) Persentase data kepegawaian yang telah dimutakhirkan dalam Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian dalam waktu selambat-lambatnya satu
bulan sejak adanya perubahan data. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Bali menargetkan persentase data kepegawaian yang dimutakhirkan dalam
waktu selambat-lambatnya satu bulan sejak terjadinya perubahan data
meningkat secara gradual dari 85% pada tahun 2016 hingga menjadi 90%
di tahun 2018. Realisasi yang diraih pada tahun 2016 adalah sebesar
100%, meningkat signifikan dari realisasi pada tahun 2015 yang baru
mencapai 88.44%. Capaian ini harus dipertahankan, kalau
memungkinkan ditingkatkan, melalui penerapan SOP yang baik dalam
36
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016pemutakhiran data, serta koordinasi yang intensif dengan pengelola
kepegawaian di SKPD-SKPD maupun UPT-UPT di lingkungan Pemerintah
Provinsi Bali.
(7) Persentase SK Kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu. Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali telah berhasil meraih realisasi
penyelesaian SK kepegawaian tepat waktu sebesar 89,16% di tahun 2016.
Realisasi ini meningkat dari realisasi pada tahun sebelumnya yang
mencapai 85,23%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa BKD Provinsi
Bali telah berada di jalur yang benar untuk mewujudkan target di tahun
2018 sebesar 90%. Meskipun demikian, Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali harus terus meningkatkan kecepatan dan keakuratan
penyelesaian SK-SK dengan melakukan analisis, perbaikan, atau bahkan
perubahan terhadap business-process serta SOP existing.
A.4. Terobosan dalam Manajemen Kinerja di Lingkungan BKD Provinsi Baliserta Prestasi yang Diraih
Terobosan yang dilakukan dalam manajemen kinerja di lingkungan Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali mulai tahun 2016 adalah menurunkan dan
atau menguraikan Perjanjian Kinerja Kepala Badan Kepegawaian Daerah
kepada para pejabat eselon III dan IV. Hal ini dituangkan dalam perjanjian
kinerja antara Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali dengan Pejabat
Eselon III dan perjanjian kinerja antara Pejabat Eselon III dengan Pejabat
Eselon IV yang menjadi bawahannya. Hasil pelaksanaan kontrak ini kemudian
dituangkan dalam Laporan Kinerja Pejabat Eselon III dan Laporan Kinerja
Pejabat Eselon IV.
37
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
Selain terobosan tersebut, perlu juga disampaikan bahwa pada tahun 2016
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali memperoleh penghargaan BKN
Award yaitu :
1. Piagam Penghargaan No. 91/S.KEPT/KA/V/2016 sebagai Terbaik II Kategori
Implementasi CAT dalam Manajemen ASN Pemerintah Provinsi.
2. Piagam Penghargaan No. 91/S.KEPT/KA/V/2016 sebagai Terbaik V Kategori
Pelaksanaan e-PUPNS Pemerintah Provinsi.
B. Realisasi AnggaranPada tahun anggaran 2016, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
memperoleh alokasi anggaran belanja daerah pada DPA perubahan sebesar
Rp. 26.323.515.828. Dibandingkan dengan anggaran belanja yang diperoleh
pada tahun 2015, Anggaran belanja pada tahun 2016 mengalami penurunan
sebesar Rp. 1.991.375.316 dari Rp. 28.314.891.144. Statistik anggaran selama
beberapa tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 9 Statistik Realisasi Anggaran Tahun 2012 - 2016
Tahun Anggaran Realisasi Realisasi(%)
2012 23.255.965.077 20.640.664.897 88,75
2013 24.622.324.922 19.809.394.423 80,45
2014 32.920.194.722 26.712.694.000 81,14
2015 28.314.891.144 24.668.824.529 87,12
2016 26.323.516.828 24.477.500.672 92,99
Jika dilihat menurut kelompok belanja, anggaran belanja Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Bali terdiri atas kelompok belanja tidak langsung sebesar
Rp. 10.254.906.166,- dan kelompok belanja langsung sebesar
Rp. 16.068.609.662,- Besar anggaran belanja total, anggaran per kelompok
belanja, serta realisasinya pada tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 10.
38
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
Tabel 10 Rincian anggaran dan realisasi belanja per kelompok belanja
Kelompok Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi
Belanja Tidak Langsung 10.254.906.166,- 9.581.052.602,- 93,43
Belanja Langsung 16.068.609.662,- 14.896.448.070,- 92,71
Total Belanja 26.323.516.828,- 24.477.500.672,- 92,99
Belanja Tidak Langsung pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
sepenuhnya berupa belanja pegawai yang digunakan untuk pembayaran gaji
dan tunjangan pegawai, sedangkan Belanja Langsung digunakan untuk
mendanai program-program yang terdiri dari satu atau lebih kegiatan. Menurut
jenisnya, belanja langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja barang/jasa,
serta belanja modal. Alokasi anggaran belanja langsung dan realisasinya
berdasarkan program disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 11 Realisasi fisik dan keuangan per program tahun 2016
No. Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)% Realisasi
Fisik Keuangan1 Pelayanan Administrasi
Perkantoran1.573.234.650 1.353.327.716 100 86,02
2 Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur
433.283.720 399.146.600 100 92,12
3 Peningkatan KapasitasSumber Daya Aparatur
963.671.201 899.931.123 97,28 93,39
4 Peningkatan Tenaga Kerja 9.081.694.140 8.983.412.100 100 98,92
5 Pembinaan danPengembangan Aparatur
3.923.542.051 3.183.897.631 95,69 81,15
6 Kesejahteraan AparaturPemerintah
93.183.900 76.732.900 100 82.35
Total 16.068.609.662 14.896.448.070 98,88% 92,71%
39
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
Tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2016 Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali mencapai realisasi fisik 98,88% dan realisasi keuangan 92,71% atau
dengan rasio antara capaian keuangan terhadap capaian fisik sebesar 0,87. Ini
bermakna bahwa untuk setiap 1 unit belanja, BKD hanya menghabiskan 0,87 (atau
87%) dari unit anggaran yang dialokasikan untuk merealisasikan unit belanja
tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum BKD telah membelanjakan
anggaran secara efisien.
40
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
BAB IVPENUTUP
Secara umum capaian kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali pada tahun
2016 telah cukup baik. Hal ini tercermin dari capaian kinerja untuk lima dari sebelas
indikator kinerja sasaran strategis yang melampaui 100%. Jika dilihat menurut
sasaran strategis, capaian kinerja yang diraih adalah sebagai berikut:
1) Rata-rata Capaian kinerja untuk seluruh indikator sasaran strategis Peningkatan
kompetensi pegawai melampaui 100%, dimana capaian kinerja untuk indikator
Persentase PNS yang memenuhi kompetensi pada bidang tugasnya adalah
sebesar 99,97% dan capaian kinerja untuk indikator Persentase PNS Pemprov.
Bali yang berkualifikasi S2 dan S3 adalah sebesar 106,16%.
2) Pada sasaran strategis Terlaksananya sistem merit dalam manajemen ASN di
lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, terdapat salah satu indikator kinerja
mencapai 100%, yaitu indikator kinerja Persentase PNS yang mengikuti Test
Psikologi sebagai bahan pertimbangan Pembinaan karier PNS dengan capaian
100%. empat indikator kinerja lainnya belum mencapai 100%, indikator kinerja
Presentase formasi jabatan struktural yang terisi dengan capaian kinerja
97,31%, indikator kinerja tersebut adalah Persentase usulan formasi CPNS yang
ditetapkan dengan capaian kinerja 0%, Rasio Penetapan PNS yang
mendapatkan penghargaan terhadap usulan dengan capaian kinerja 99,71%,
Presentasi pengangkatan pejabat fungsional dengan capaian kinerja 96,15%.
Selanjutnya Persentase pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin capaian
kinerjanya sebesar 140%.
3) Capaian kinerja seluruh indikator sasaran strategis Meningkatnya kualitas
pelayanan kepegawaian melampaui 100%, dimana capaian kinerja untuk
indikator Persentase kepuasan pegawai terhadap kualitas layanan BKD Provinsi
Bali adalah sebesar 120,05%, Persentase data kepegawaian yang telah
dimutakhirkan dalam Sistem Informasi Managemen Kepegawaian dalam waktu
selambat-lambatnya satu bulan sejak adanya perubahan data sebesar 117,65%,
dan Persentase SK Kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu sebesar
104,89%.
41
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
Seperti disebutkan di atas, terdapat lima indikator yang capaian kinerjanya belum
mencapai target. Terhadap kondisi ini dapat disampaikan penjelasan sebagai
berikut:
1) Capaian kinerja untuk indikator Presentase PNS yang memenuhi kompetensi
pada bidang tugasnya mencapai 99,97%. Hal ini dikarenakan jumlah PNS yang
direncanakan mengikuti Job Training sebanyak 45 orang, sementara yang
terealisasi sebanyak 44 orang.
2) Capaian kinerja untuk indikator Persentase usulan formasi CPNS yang
ditetapkan sebesar 0%. Hal ini terjadi karena Pemerintah Pusat melalui
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
memutuskan penundaan penambahan Pegawai ASN pada tahun 2016 yang
mengakibatkan tidak adanya penetapan formasi CPNS untuk Pemerintah
Provinsi Bali meskipun Pemerintah Provinsi Bali telah mengajukan usulan
sebanyak 345 formasi CPNS. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa tidak
tercapainya target kinerja ini bukan semata-mata terjadi karena kurangnya
kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali, namun juga akibat kebijakan
nasional yang berada di luar kendali Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali.
3) Capaian kinerja untuk Indikator Presentase formasi jabatan struktural yang terisi
sebesar 97,73%, hal ini terjadi karena jabatan struktural yang kosong sebanyak
26 jabatan akan diisi bersamaan dengan pengisian jabatan sesuai dengan PP
18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Perda Provinsi Bali No. 10 tahun
2016 tentang Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah.
4) Capaian kinerja untuk indikator Rasio Penetapan PNS yang mendapatkan
pnghargaan terhadap usulan sebesar 99,71%. Hal ini dikarenakan usulan PNS
yang memperoleh penghargaan SLKS 10, 20 dan 30 tahun dari Pemerintah
Provinsi Bali tidak seluruhnya mendapat persetujuan dari Pemerintah Pusat
(Kemendagri dan Sesmil), sehingga jumlah usul penghargaan yang diajukan ke
pusat tidak sama dengan jumlah penghargaan yang terbit.
5) Capaian kinerja Persentase pengangkatan pejabat Fungsional sebesar 96,15%.
Hal ini dikarenakan pada tahun 2016 Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
memasang target 50 orang pada pengangkatan pejabat fungsional, namun yang
42
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
mengajukan serta memenuhi syarat kualifikasi untuk diangkat dalam jabatan
fungsional tertentu hanya sebanyak 49 orang.
Pencapaian kinerja yang diraih pada tahun 2016 tidak dapat dilepaskan dari
sejumlah perbaikan dalam manajemen kinerja yang telah diterapkan, antara lain:
1) Penetapan perjanjian kinerja pada tingkat Pejabat Struktural Eselon III dan
Eselon IV yang merupakan turunan dari Perjanjian Kinerja tingkat Eselon II
(Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali). Langkah ini menuntut para
pejabat eselon III dan IV turut berkontribusi dalam pencapaian sasaran strategis
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya masing-masing.
2) Penerapan e-SAKIP yang memungkinkan penyajian data kinerja yang lebih
transparan.
Terlepas dari sejumlah capaian yang sudah diraih, terdapat sejumlah upaya
perbaikan yang perlu dilakukan di masa yang akan datang untuk mengejar target
kinerja yang belum tercapai di tahun 2016, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas perencanaan formasi CPNS Pemprov. Bali dengan
memperhatikan hasil-hasil analisis jabatan, analisis beban kerja, perkembangan
organisasi di masa yang akan datang, serta ketersediaan anggaran.
Penyusunan formasi CPNS harus sangat selektif mulai dari SKPD-SKPD hingga
proses evaluasi dan penetapan usulan formasi CPNS Provinsi. Dengan
demikian, jika nantinya Pemerintah Pusat memutuskan adanya penambahan
formasi pegawai ASN, Pemerintah Provinsi Bali sudah memiliki perencanaan
formasi yang baik.
2. Menekan kekosongan formasi jabatan struktural melalui pelaksanaan pengisian
jabatan struktural secara berkala dengan memilih calon-calon pejabat struktural
berdasarkan kriteria-kriteria objektif seperti hasil assessment, latar belakang
pendidikan, diklat yang dimiliki, pangkat, riwayat jabatan sebelumnya, peringkat
hasil tes psikologi, serta pertimbangan-pertimbangan objektif lainnya.
3. Mengevaluasi dan memperbaiki SOP pelayanan kepegawaian sesuai dengan
hasil survei tingkat kepuasan pegawai terhadap kualitas pelayanan Badan
43
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi BaliTahun 2016
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali dan menjadikannya pedoman untuk
memberikan pelayanan yang efisien, efektif, dan tepat waktu.
Selain upaya-upaya tersebut, sejumlah upaya lain perlu terus dilaksanakan untuk
mencapai target tujuan dan sasaran dalam periode 2013-2018, yaitu:
1. Peningkatan kompetensi pegawai melalui pemberian bantuan bagi para pegawai
di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali untuk mengikuti diklat/kursus/job training
baik di dalam daerah maupun luar daerah, pemberian bantuan tugas belajar /
ijin belajar atas biaya dari Pemerintah Provinsi Bali maupun ijin belajar dengan
biaya sendiri bagi pegawai untuk melanjutkan pendidikan formal ke jenjang yang
lebih tinggi.
2. Pelaksanaan tes psikologi bagi para calon pejabat struktural eselon IV dan
penggunaan hasil tes tersebut sebagai pertimbangan penting dalam
pengembangan karir pegawai, termasuk pengangkatan pejabat struktural.
3. Pengembangan jabatan fungsional sebagai pilihan karir dan karir pilihan bagi
pegawai ASN Pemprov. Bali.
4. Penerapan reward and punishment berdasarkan kriteria-kriteria objektif.
Sebagai penutup laporan ini dapat disampaikan bahwa Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah BKD Provinsi Bali tahun 2016 adalah potret kinerja Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Bali tahun 2016 yang perlu dan akan dijadikan sebagai cermin
dalam melaksanakan manajemen kinerja dan menyusun program dan kegiatan di
tahun-tahun mendatang untuk mencapai sasaran strategis Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Bali pada khususnya, dan berkontribusi atas pencapaian kinerja
Provinsi Bali pada umumnya.
KEPALA BADAN KEPEGAWAIANDAERAH PROVINSI BALI
I KETUT ROCHINENG, SH, MHPEMBINA UTAMA MADYANIP. 19581231 198103 1 210
LAMPIRAN I
1. Meningkatkan kualitas perencanaan kepegawaian2. Menciptakan SDM aparatur yang memiliki kompetensi tinggi3. Menerapkan sistem merit dalam manajemen kepegawaian.
1.2.3.
4.
5.6.7.8.9.10111213
Pembangunan dan pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian terintegrasiPemutakhiran data kepegawaian secara berkala bekerja sama dengan SKPD-SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.Implementasi SOP pelayanan kepegawaianPelaksanaan survei kepuasan pegawai terhadap pelayanan yang diberikan BKD Provinsi Bali secara berkala minimum sekali setahun.
Pengangkatan calon pejabat struktural Eselon IV dilakukan dengan mempertimbangkan hasil tes psikologi (Prioritas diberikan pada pegawai yangmemperoleh hasil tes lebih baik).Mutasi pejabat struktural dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan organisasi dan pengembangan karir pegawai.Pemberian penghargaan bagi PNS yang berkinerja baikPelaksanaan pembinaan disiplin PNS serta sosialisasi peraturan-peraturan tentang kepegawaian (aparatur sipil negara)Menumbuhkan minat pegawai untuk meniti karir pada jalur fungsional melalui sosialisasi, diklat fungsional, serta peningkatan tunjangan.Perbaikan sarana dan prasarana
Kebijakan Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur melalui pengiriman diklat dan bimbingan teknisMeningkatkan kapasitas sumber daya aparatur melalui pengiriman PNS dalam tugas belajar dan ijin belajar
Rencana StrategisBadan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
Periode 2013 - 2018Visi Menjadi Pengelola Manajemen Aparatur Sipil Negara yang Profesional
Misi
Penyusunan formasi CPNS berdasarkan analisis beban kerja, prediksi pegawai yang pensiun dan mutasi, serta rencana penataan organisasi dimasa depan.
2014 2015 2016 2017 2018
1 Persentase PNS yang memenuhi kompetensipada bidang tugasnya
% 50 58,32 70,03 83,39 98,40
Persentase PNS Pemprov. Bali yangberkualifikasi S2 dan S3
% 12,3 13,7 15,1 16,8 19,0
Persentase usulan formasi yang ditetapkan % 50 60 70 80 90
Persentase formasi jabatan struktural yang terisi % 100 100 100 100 100
Persentase PNS yang mengikuti Test Psikologisebagai bahan pertimbangan Pembinaan karierPNS
% 1,58 3,16 3,16 3,16 3,16
Rasio penetapan PNS yang mendapatkanpenghargaan terhadap usulan
% 99 99 99 99 99
Persentase pengangkatan pejabat Fungsional % 0,39 0,63 0,78 2,83 1,1
Persentase pegawai yang dijatuhi hukumandisiplin
% 0,08 0,06 0,05 0,03 0,02
Persentase kepuasan pegawai terhadapkualitas layanan BKD Provinsi Bali
% - 50 60 70 80
Persentase data kepegawaian yang telahdimutakhirkan dalam Sistem InformasiManagemen Kepegawaian dalam waktuselambat-lambatnya satu bulan sejak adanyaperubahan data
% 80,5 82,5 85 87,5 90
Persentase SK Kepegawaian yang diselesaikantepat waktu
% 80 82 85 87 90
Meningkatkan kompetensi pegawai Peningkatan kompetensi pegawai
2 Mewujudkan manajemen aparatur sipil yangberdasarkan sistem merit
Terlaksananya sistem meritdalam manajemen ASN dilingkungan Pemprov. Bali
3 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kepegawaian Meningkatnya kualitas pelayanankepegawaian
No Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja SatuanTarget Per Tahun
Rencana Strategis
Kebijakan
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAHPROVINSI BALI
I KETUT ROCHINENG, SH, MHPembina Utama MadyaNIP. 19581231 198103 1 210
LAMPIRAN II
NO. SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA FORMULASI/KETERANGAN/ALASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA KET.
1 2 3 4 5 6 7Formulasi Penghitungan : (Jumlah PNS yang memenuhikompetensi pada bidang tugasnya: jumlah seluruhpegawai) x 100%
BidangPengembangan
Pegawai
Alasan: Peningkatan kompetensi pegawai harusdilakukan secara berkelanjutan melalui diklat/kursus/jobtraining
Formulasi Penghitungan : (Jumlah PNS yangberkualifikasi pendidikan S2 dan S3 : Jumlah seluruhPNS) x 100%
BidangPengembangan
Pegawai
Alasan: Dengan makin kompleksnya permasalahanyang dihadapi, Pemerintah Provinsi Bali membutuhkanlebih banyak pegawai yang memiliki jenjang pendidikanpasca sarjana (S2 dan S3)
(Jumlah formasi yang disetujui pusat : jumlah formasiyang diusulkan Pemprov. Bali ke pusat) x 100%
Alasan: Dengan semakin tingginya kualitas usulanformasi yang diajukan Pemprov. Bali berdasarkanusulan formasi dari SKPD-SKPD di lingkunganPemerintah Provinsi Bali diharapkan bahwa persentaseusulan yang ditetapkan juga makin tinggi sehinggamampu memenuhi kebutuhan pegawai di lingkunganPemprov. Bali.
Peningkatankompetensipegawai
Persentase PNS yangmemenuhi kompetensipada bidang tugasnya
Indikator Kinerja UtamaBadan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
Periode 2013 - 2018
1 Data PNS yangmemperolehdiklat/kursus/job trainingdan pejabat strukturalserta fungsional yangsudah memiliki sertifikatdiklat sesuai denganjabatannya dari BidangPengembangan dan Datajumlah pegawai dariSIMPEG BKDSistem InformasiManajemen Kepegawaian(SIMPEG) BKD ProvinsiBali
Dokumen penetapanFormasi oleh pemerintahpusat dan dokumen usulanformasi Pemprov. Bali kepusat
Persentase PNS Pemprov.Bali yang berkualifikasi S2dan S3
Bidang Formasi,Pengadaan dankesejahteraan
Pegawai
Terlaksananyasistem meritdalammanajemenASN dilingkunganPemprov. Bali
2 Persentase usulan formasiyang ditetapkan
NO. SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA FORMULASI/KETERANGAN/ALASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA KET.
1 2 3 4 5 6 7(Jumlah jabatan struktural yang terisi : jumlah seluruhformasi jabatan struktural) x 100%
Alasan: Agar proses kerja di seluruh SKPD dilingkungan Pemprov. Bali dapat berlangsung denganbaik maka seluruh formasi jabatan harus diisi denganpegawai yang memenuhi persyaratan untuk mendudukijabatan tersebut.
(Jumlah PNS yang mengikuti test psikologi: Jumlahseluruh PNS) x 100%
Alasan: Untuk dapat melaksanakan tugasnya denganbaik, seorang calon pejabat struktural harus memenuhisejumlah persyaratan psikologis yang dapat diukurdengan melakukan test psikologi.
(Jumlah PNS yang ditetapkan memperoleh satyalancana karya satya : jumlah seluruh PNS yangdiusulkan untuk mendapatkan satya lancana karyasatya) x 100%
Pemberian penghargaan satya lancana karya satyadilakukan secara selektif dengan mempertimbangkansejumlah persyaratan tertentu dan diharapkan semuapegawai yang telah memenuhi persyaratan dapatdiusulkan dan ditetapkan untuk memperolehpenghargaan tersebut
(Jumlah pejabat fungsional yang diangkat : jumlahseluruh pegawai) x 100%
Alasan: Mengingat keterbatasan formasi jabatanstruktural yang tersedia maka diharapkan agar proporsiPNS yang berminat meniti karir melalui jalur fungsionalakan makin meningkat.
Daftar SK PengangkatanPejabat Fungsional dariBidang PengembanganPegawai dan Data jumlahpegawai dari SIMPEGBKD
Data Formasi Jabatanberdasarkan PeraturanDaerah tentang strukturorganisasi dan tatalaksana serta data jabatanyang terisi dari BidangPengembangan Pegawaidan dari SIMPEG BKD
Data peserta test psikologidari Bidang MutasiPegawai dan data jumlahpegawai dari SIMPEGBKD
Persentase formasijabatan struktural yangterisi
BidangPengembangan
Pegawai
Persentase PNS yangmengikuti Test Psikologisebagai bahanpertimbangan Pembinaankarier PNS
Data usulan penerimasatya lancana karya satyadi lingkungan Pemprov.Bali dan KeputusanPresiden tentang penerimasatya lancana karya satya
Terlaksananyasistem meritdalammanajemenASN dilingkunganPemprov. Bali
2
Bidang Mutasipegawai
Rasio penetapan PNSyang mendapatkanpenghargaan terhadapusulan
Persentase pengangkatanpejabat Fungsional
BidangPengembangan
Pegawai
Bidang Formasi,Pengadaan dankesejahteraan
Pegawai
NO. SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA FORMULASI/KETERANGAN/ALASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA KET.
1 2 3 4 5 6 7(Jumlah pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin :jumlah pegawai) x 100%
Alasan: Tingkat kedisiplinan pegawai antara lain dapatdilihat dari persentase pegawai yang dijatuhi hukumandisiplin dan diharapkan nilainya akan makin berkurang.
(Jumlah pegawai yang menyatakan puas terhadappelayanan BKD Provinsi Bali: jumlah seluruh pegawaiyang mendapatkan pelayanan) x 100%
Alasan: Badan kepegawaian harus terus menerusmeningkatkan kualitas pelayanannya dan alat ukurobjektif bahwa pelayanan BKD sudah berkualitasadalah kepuasan penerima layanan, terutama pegawaidi lingkungan Pemprov. Bali.
(Jumlah data kepegawaian yang dimutakhirkan dalamjangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan sejakperubahan data : Jumlah seluruh data pegawai) x 100%
Bidang Data danKedudukan
Hukum Pegawai
Alasan: Kualitas keputusan kepegawaian sangatbergantung pada tersedianya data kepegawaian yangakurat dan mutakhir. Dengan semakin mutakhir dansemakin akurat data kepegawaian yang tersediadiharapkan keputusan kepegawaian yang dihasilkandengan memanfaatkan data tersebut juga akan makinbaik.
3 Meningkatnyakualitaspelayanankepegawaian
Persentase kepuasanpegawai terhadap kualitaslayanan BKD Provinsi Bal
Sekretariat danseluruh bidang di
BKD
Hasil kuesioner kepuasanpegawai terhadap kualitaslayanan BKD Provinsi Bali
Diukur dalam skalaLikert skala 1 -51 = sangat tidak puas2 =3 =4 =5 = sangat puas
Pegawai yangdianggap puas adalahyang memberi skor 4atau 5
Persentase datakepegawaian yang telahdimutakhirkan dalamSistem InformasiManagemen Kepegawaiandalam waktu selambat-lambatnya satu bulansejak adanya perubahandata
Sistem InformasiManajemen Kepegawaian(SIMPEG) BKD ProvinsiBali
Bidang Data danKedudukan
Hukum Pegawai
Data jumlah pegawai yangdijatuhi hukuman disiplinSub Bidang KedudukanHukum Pegawai dan DataJumlah Pegawai dariSIMPEG BKD Provinsi Bali
Persentase pegawai yangdijatuhi hukuman disiplin
Terlaksananyasistem meritdalammanajemenASN dilingkunganPemprov. Bali
2
NO. SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA FORMULASI/KETERANGAN/ALASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA KET.
1 2 3 4 5 6 7Persentase SKKepegawaian yangdiselesaikan tepat waktu
(Jumlah SK yang diselesaikan tepat waktu: Jumlahseluruh SK yang diterbitkan) x 100%
Sekretariat danSemua Bidang diBKD Provinsi Bali
Alasan: Persentase SK Kepegawaian yang benar dandapat diselesaikan tepat waktu harus terus ditingkatkanuntuk mencapai tertib administrasi kepegawaian dankualitas layanan kepegawaian yang baik
3 Meningkatnyakualitaspelayanankepegawaian
Data SK-SK yangditerbitkan oleh BadanKepegawaian DaerahProvinsi Bali, antara lain:SK Kenaikan Pangkat, SKMutasi Staf, SKpengangkatan dalamjabatan struktural danfungsional, SK pensiun, dll.
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAHPROVINSI BALI
I KETUT ROCHINENG, SH, MHPembina Utama MadyaNIP. 19581231 198103 1 210
LAMPIRAN III
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan TargetPersentase PNS yang memenuhi kompetensi pada bidang tugasnya % 70.03
Persentase PNS Pemprov. Bali yang berkualifikasi S2 dan S3 % 15.10
Persentase usulan formasi yang ditetapkan % 70.00
Persentase formasi jabatan struktural yang terisi % 100.00
Persentase PNS yang mengikuti Test Psikologi sebagai bahan pertimbanganPembinaan karier PNS
% 3,16
Rasio penetapan PNS yang mendapatkan penghargaan terhadap usulan % 99.00
Persentase pengangkatan pejabat Fungsional % 0.78
Persentase pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin % 0.05
Persentase kepuasan pegawai terhadap kualitas layanan BKD Provinsi Bali % 60
Persentase data kepegawaian yang telah dimutakhirkan dalam Sistem InformasiManagemen Kepegawaian dalam waktu selambat-lambatnya satu bulan sejak adanyaperubahan data
% 85.00
Persentase SK Kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu % 85.00
Rencana Kinerja TahunanBadan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
Periode tahun 2013 - 2018
Tahun 2016
1
Meningkatnya kualitaspelayanan kepegawaian
Peningkatan kompetensipegawai
Terlaksananya sistem meritdalam manajemen ASN dilingkungan Pemprov. Bali
2
3
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAHPROVINSI BALI
I KETUT ROCHINENG, SH, MHPembina Utama MadyaNIP. 19581231 198103 1 210
LAMPIRAN IV
SKPD : BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALITahun Anggaran : 2016
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program/Kegiatan Anggaran1 2 4 5
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan Menyelenggarakan diklat/kursus/job training bagiPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali
Program Pembinaan dan Pengembangan AparaturKegiatan Seleksi dan Penetapan PNS untuk Tugas Belajar
Kegiatan Pemberian Bantuan Tugas Belajar70.00 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kegiatan Penyusunan Formasi CPNS100.00 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Pelaksanaan ujian dinas dan mutasi pejabat struktural dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali
3,16 Program Pembinaan dan Pengembangan AparaturKegiatan Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat PNS
99.00 Program Pembinaan dan Pengembangan AparaturKegiatan Pemberian penghargaan bagi PNS di lingkunganPemerintah Provinsi Bali
0.78 Program Pembinaan dan Pengembangan AparaturKegiatan Pendataan dan pengembangan karir jabatanfungsional
Terlaksananya sistemmerit dalam manajemenASN di lingkunganPemprov. Bali
%
Persentase PNS yang mengikuti TestPsikologi sebagai bahan pertimbanganPembinaan karier PNS
Rasio penetapan PNS yangmendapatkan penghargaan terhadapusulan
Persentase pengangkatan pejabatFungsional
Persentase formasi jabatan strukturalyang terisi
FORMULIR PERJANJIAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
Target3
Peningkatan kompetensipegawai
%
%
%
70.03
15.10
Persentase PNS yang memenuhikompetensi pada bidang tugasnya
%
Persentase usulan formasi yangditetapkan
%
Persentase PNS Pemprov Bali yangberkualifikasi S2 dan S3
%
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program/Kegiatan Anggaran1 2 4 5
Target3
Peningkatan kompetensipegawai
70.03Persentase PNS yang memenuhikompetensi pada bidang tugasnya
%0.05 Program Pembinaan dan Pengembangan AparaturKegiatan Penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS
Persentase kepuasan pegawaiterhadap kualitas layanan BKDProvinsi Bali
60.00 % Seluruh program
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kegiatan Pembangunan/pengembangan sistem informasikepegawaian daerah
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kegiatan Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat PNS
Kegiatan Pengadaan CPNS dari tenaga honorer dan pelamarumumKegiatan Penataan sistem administrasi pensiun PNSPelaksanaan ujian dinas dan mutasi pejabat struktural dilingkungan Pemerintah Provinsi BaliPembinaan dan pengembangan karir jabatan fungsional
%
Terlaksananya sistemmerit dalam manajemenASN di lingkunganPemprov. Bali
%Persentase SK Kepegawaian yangdiselesaikan tepat waktu
Meningkatnya kualitaspelayanan kepegawaian
85.00
Persentase data kepegawaian yangtelah dimutakhirkan dalam SistemInformasi Managemen Kepegawaiandalam waktu selambat-lambatnya satubulan sejak adanya perubahan data
%
85.00
Persentase pegawai yang dijatuhihukuman disiplin
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAHPROVINSI BALI
I KETUT ROCHINENG, SH, MHPembina Utama MadyaNIP. 19581231 198103 1 210
LAMPIRAN V
SKPD : BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALITahun : 2016
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6 7 = (6/5)x100Persentase PNS yang memenuhi kompetensi padabidang tugasnya
% 70.03 70.01 99.97
Persentase PNS Pemprov Bali yang berkualifikasiS2 dan S3
% 15.10 16.03 106.16
Persentase usulan formasi yang ditetapkan % 70.00 0.00 0.00
Persentase formasi jabatan struktural yang terisi % 100 97.31 97.31
Persentase PNS yang mengikuti Test Psikologisebagai bahan pertimbangan Pembinaan karierPNS
% 3,16 3.16 100.00
Rasio penetapan PNS yang mendapatkanpenghargaan terhadap usulan
% 99 98.72 99.72
Persentase pengangkatan pejabat Fungsional % 0.78 0.75 96.15
Persentase pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin % 0.05 0.03 140.00
PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN STRATEGISTINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
1.
2. Terlaksananya sistemmerit dalam manajemenASN di lingkunganPemprov. Bali
Peningkatan kompetensipegawai
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6 7 = (6/5)x1001. Peningkatan kompetensi
pegawaiPersentase kepuasan pegawai terhadap kualitaslayanan BKD Provinsi Bali
% 60 72.03 120.05
Persentase data kepegawaian yang telahdimutakhirkan dalam Sistem InformasiManagemen Kepegawaian dalam waktu selambat-lambatnya satu bulan sejak adanya perubahandata
% 85.0 100.00 117.65
Persentase SK Kepegawaian yang diselesaikantepat waktu
% 85 89.16 104.89
*) Perhitungan capaian menggunakan formula :Capaian = (2 x Target – Realisasi)/Target, karena kinerja makin baik jika realisasi makin kecil
3. Meningkatnya kualitaspelayanan kepegawaian
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAHPROVINSI BALI
I KETUT ROCHINENG, SH, MHPembina Utama MadyaNIP. 19581231 198103 1 210
Struktur Organisasi BKD Provinsi BaliPeraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi Dan Tata
kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali Per 30 Desember 2015
SUB BAGKEPEGAWAIAN
SUB BAG KEUANGAN&
PENYUSUNANPROGRAM
SUB BAGUMUM
BADAN KEPEGAWAIANDAERAH
PROVINSI BALI
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
SEKRETARIAT
BIDANGMUTASI PEGAWAI
SUB BIDANGMUTASI I
SUB BIDANGMUTASI II
SUB BIDJABATAN STRUKTURAL
SUB BIDANGJABATAN FUNGSIONAL
BIDANG PENGEMBANGANPEGAWAI
BIDANG DATA DANKEDUDUKAN HUKUM
PEGAWAI
SUB BIDANGDATA KEPEGAWAIAN
SUB BIDANGKEDUDUKAN HUKUM
PEGAWAISUB BIDANG
KESEJAHTERAANPEGAWAI
BIDANG FORMASI,PENGADAAN DANKESEJAHTERAAN
PEGAWAI
SUB BIDANG FORMASIDAN PENGADAAN
PEGAWAI
Arsiparis
Analis Kepegawaian
LAMPIRAN VII
Struktur Organisasi BKD Provinsi BaliPeraturan Gubernur Bali Tanggal 20 Desember 2016 Nomor 94 Tahun 2016
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
UPT
SUB BIDANGFASILITASI PROFESI
ASN
SUB BIDANGPENGADAAN DANPEMBERHENTIAN
SUB BIDANGDATA DANINFORMASI
SUB BIDANGPENILAIAN DAN
EVALUASI KINERJAAPARATUR I
SUB BIDANGPENILAIAN DAN
EVALUASI KINERJAAPARATUR II
SUB BIDANGDISIPLIN DAN
PENGHARGAAN
BIDANGPENGADAAN,
PEMBERHENTIANDAN INFORMASIKEPEGAWAIAN
BIDANGMUTASI DAN
PROMOSI
BIDANGPENILAIANKINERJA
APARATUR DANPENGHARGAAN
BADANKEPEGAWAIAN
DAERAH
KELOMPOKJABATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN PENYUSUNANPROGRAM,
KEUANGAN, EVALUASI DANPELAPORAN
SUB BAGIANUMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUB BIDANGPENGEMBANGAN
KARIR DANPROMOSI
SUB BIDANGMUTASI
SUB BIDANGKEPANGKATAN
LAMPIRAN VIII