LAPORAN KINERJA
TAHUN 2021
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
K,{'I'A PI.]\(IA\T,\R
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat'fuhan Yang Maha Esa, karena hanya den8an
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, Badan Pengcrnbangan Sumber Daya Manusia darl
Pembcrdayaan Masyarakat Desa, Dacrah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPSDM) dapal
mcmpersqmbahkan Laporan Kinc4a Tahun 2021.
Sesuai Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
hstansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menleri PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kincda dan Tata Cara Reviu atas Laporao
Kinerja, dan Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi No. 22 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja di lingkungan Kementerian Desa, PDT dan
Transmigusi, bahwa setiap Unit Kerja Eselon (UKE) I wajib menyusun laporan kinerja sebagai
bentuk pertanggungjawaban atas capaian kinerja dan penggunaan keuangan negam.
Laporan Kineia BPSDM Tahun 2021 merupakan informasi atas pelaksanaan ptogram
dan kegiatan sena capaian kinerja BPSDM scbaSaimana Perjanjian Kinerja Kepala BPSDM
kepada Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2021. Laporan ini memuat Peianjian
Kineda atau tndikator Kinerja Utama (lKU). target kinerja, pagu anggaran, kegiatan dalam
pencapaian kinerja, tingkat capaian kinerja dan penyerapan anggaran BPSDM selama periode
Tahun 2021, dari perencanaan awal hiogga perubahan selama Tahun 2021.
Disadari sepenuhnya, bahwa dalam pcnyusunan Laporan Kinerja ini masihjauh da
sempuma. Semoga Laporan Kine{a BPSDM Tahun 2021 dapat memberikan informasi yang
komprchcnsrfatas implementasi SAKIP di lingkungan BPSDM pada Tahun 2021.
Jakarla. Januari 2022
Kepala ltadan Pengembangan Sumber DayaManusia dan Pemberdayaan MasyamkatDesa, Dacrah T inggal, dan Transmi$asi
Prof. Dr t.u Nurlaela, M.Pcl
i1
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi (BPSDM) merupakan salah satu Unit Kerja Eselon (UKE) I
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi yang mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat di bidang pembangunan
desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi. Adapun BPSDM menyelenggarakan
fungsi penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran; pelaksanaan; pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia dan pemberdayaan
masyarakat di bidang pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
BPSDM terdiri atas 5 (lima) UKE II di Pusat dan 9 (sembilan) UPT Balai di Daerah. UKE II
di Pusat adalah Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi (P3MD); Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi (PPSDM); Pusat Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian
(PPASN); Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional (PPJF); dan Sekretariat Badan. Adapun 9
(sembilan) UPT Balai membidangi pelatihan dan pemberdayaan masyarakat yaitu, Balai Besar
Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang
berada di Jakarta dan Yogyakarta, serta Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang tersebar di Pekanbaru, Bengkulu, Banjarmasin,
Makassar, Denpasar, Ambon, dan Jayapura.
Sasaran Strategis Kementerian yang didukung oleh BPSDM yaitu meningkatnya kapasitas
SDM desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi. Adapun perencanaan kinerja
BPSDM Tahun 2021 terdiri atas 5 (lima) Sasaran Program dengan 8 (delapan) Indikator Kinerja
Utama (IKU). Secara umum target dan realisasi kinerja BPSDM pada tahun 2021 diuraikan
sebagai berikut:
IKU 1: Tingkat kepuasan stakeholders terhadap layanan penyelenggaraan
peningkatan kapasitas pegawai dan SDM Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
Stakeholders yang dimaksud adalah pegawai yang telah mengikuti pelatihan, dengan target
kinerja Tahun 2021 adalah 3. Berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan pelatihan, pada
Tahun 2021 diperoleh skor 3,88.
IKU 2: Tingkat kepuasan stakeholders terhadap hasil layanan penyelenggaraan
peningkatan kapasitas pegawai dan SDM Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
Stakeholders yang dimaksud adalah pimpinan/pengguna pegawai yang telah mengikuti
pelatihan, dengan target kinerja Tahun 2021 adalah 3. Berdasarkan hasil evaluasi pasca
pelatihan, pada Tahun 2021 diperoleh skor 4.
Sasaran Program 1:
Meningkatnya SDM Aparatur dan SDM desa, daerah tertinggal, dan
transmigrasi yang berintegritas dan berkompeten
iv
IKU 3: Persentase Tenaga Pendamping Profesional yang berkinerja baik
Tenaga Pendamping Profesional adalah sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi
dan kompetensi di bidang pendampingan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
Desa, yang dikontrak dan difasilitasi peningkatan kapasitas oleh Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Pendamping desa dan perdesaan
dengan kinerja baik adalah kinerja pendamping yang dikategorikan baik sesuai hasil
evaluasi berdasarkan ketentuan yang berlaku. Target kinerja Tahun 2021 adalah 100% atau
seluruh Tenaga Pendamping Profesional (TPP) yang dikontrak untuk melakukan
pendampingan pada tahun 2021 berkinerja baik. Berdasarkan hasil evaluasi TPP pada
Tahun 2021 terealisasi 96,56% atau sebanyak 33.263 TPP berkinerja baik, dari total 34.448
orang TPP yang dikontrak sesuai SK. Terdapat beberapa faktor penyebab belum 100%
TPP berkinerja baik, diantaranya mengundurkan diri, meninggal dunia dan tidak mencapai
jam kerja minimal.
IKU 4: Persentase Kader Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan yang mampu
melakukan pendampingan masyarakat perdesaan
Kader Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan yang mampu melakukan pendampingan
masyarakat perdesaan harus lulus dan bersertifikat sesuai dengan standar kompetensi.
Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan mengacu pada Modul/Dokumen/Rencana Aksi pada
bidang perdesaan, daerah tertinggal dan transmigrasi. Berdasarkan survey yang
dilaksanakan dengan responden dipilih menggunakan metode Random Sampling dari
populasi kader KPMD yang pernah mendapatkan pelatihan dari Kementerian Desa, PDT,
dan Transmigrasi pada Tahun 2019 dan 2020 yang tersebar di 9 wilayah UPT Balai, bahwa
94.8% responden menyatakan KPMD mampu berperan dalam pendampingan dan
pemberdayaan masyarakat. Melampaui target yang ditetapkan di Tahun 2021 yaitu 80%
KPMD yang mampu melakukan pendampingan masyarakat.
IKU 5: Persentase pejabat fungsional tertentu yang kompeten sesuai dengan
kebijakan dan regulasi yang ditetapkan
Pejabat Fungsional Tertentu yang kompeten adalah pejabat yang mengikuti kegiatan
peningkatan kapasitas, pelatihan berbasis kompetensi, penilaian angka kredit,
sertifikasi/uji kompetensi melalui LSP-P2 KDPDTT berdasarkan kebijakan dan regulasi
yang ditetapkan. Pada tahun 2021, telah dilakukan sertifikasi melalui uji kompetensi
terhadap 73 Pejabat Fungsional PSM dari jenjang Ahli Pertama, Muda, dan Madya serta 5
orang Pejabat Fungsional PSM dari jenjang Ahli Utama. Sehingga sebanyak 78 Pejabat
Fungsional PSM dari total 567 PSM, atau sebesar 13.76% telah tersertifikasi dan
dinyatakan kompeten. Melampaui target yang ditetapkan di Tahun 2021 sebesar 6%.
Sasaran Program 2:
Meningkatnya SDM Aparatur Pejabat Fungsional Tertentu yang kompeten
sesuai dengan kebijakan dan regulasi yang ditetapkan
v
IKU 6: Nilai SAKIP Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nilai SAKIP Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi adalah hasil Evaluasi APIP atas implementasi SAKIP Badan
Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, dengan Target Nilai SAKIP BPSDM adalah 76. Berdasarkan hasil evaluasi
APIP atas penerapan SAKIP diperoleh nilai 80,53 (A) dengan kategori memuaskan,
memimpin perubahan, berkinerja tinggi dan sangat akuntabel.
IKU 7: Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
(PMPRB) di Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) adalah Nilai indeks
yang diperoleh dari hasil evaluasi oleh APIP atas pelaksanaan 8 area perubahan Reformasi
Birokrasi. Target Nilai Hasil PMPRB BPSDM Tahun 2021 adalah 80%, dengan hasil
penilaian dari APIP 31,4 atau sebesar 86,5%, sehingga target telah tercapai 100%.
IKU 8: Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal dan APIP lingkup
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi yang ditindaklanjuti (Sistem Pengendalian Internal
dan Kepatuhan terhadap Perundang-undangan)
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan adalah tindak lanjut yang dilakukan oleh pejabat yang
berwenang dalam rangka melaksanakan saran/rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal
dan APIP baik keuangan maupun Sistem Pengendalian Internal, dengan target Tahun 2021
sebesar 70%. Total temuan Keuangan BPK dan Itjen yang telah diklarifikasi TA. 2018-
2020 sebesar Rp. 859.480.791. Adapun total temuan yang telah ditindaklanjuti sampai
dengan Tahun 2021 sebesar Rp. 693.942.691, atau sebesar 80.74%, sehingga telah
melampaui target yang ditetapkan di Tahun 2021.
Sasaran Program 3:
Terwujudnya Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang bersih, akuntabel dan
berkinerja tinggi
Sasaran Program 4:
Meningkatnya kualitas reformasi birokrasi dan kapasitas organisasi Badan
Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
Sasaran Program 5:
Terselesaikannya tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan eksternal dan Aparat
Pengawas Internal Pemerintah (APIP)
vi
Sasaran Program dan Indikator Kinerja Utama serta capaian kinerja BPSDM Tahun 2021
adalah sebagai berikut :
No Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
1.
Meningkatnya SDM
Aparatur dan SDM desa,
daerah tertinggal, dan
transmigrasi yang
berintegritas dan
berkompeten
Tingkat kepuasan
stakeholders terhadap
layanan penyelenggaraan
peningkatan kapasitas
pegawai dan SDM desa,
daerah tertinggal, dan
transmigrasi
Nilai 3 3.88 100%
Tingkat kepuasan
stakeholders terhadap hasil
layanan penyelenggaraan
peningkatan kapasitas
pegawai dan SDM desa,
daerah tertinggal, dan
transmigrasi
Nilai 3 4 100%
Persentase Tenaga
Pendamping Profesional
yang berkinerja baik
% 100 96.56 96,56%
Persentase Kader
Pemberdayaan Masyarakat
Perdesaan yang mampu
melakukan pendampingan
masyarakat perdesaan
% 80 94.8 100%
2.
Meningkatnya SDM
Aparatur Pejabat
Fungsional Tertentu
yang kompeten sesuai
dengan kebijakan dan
regulasi yang ditetapkan
Persentase pejabat
fungsional tertentu yang
kompeten sesuai dengan
kebijakan dan regulasi
yang ditetapkan
% 6 13.76 100%
3.
Terwujudnya Badan
Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi yang
bersih, akuntabel dan
berkinerja tinggi
Nilai SAKIP Badan
Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
Nilai 76 80.53 100%
vii
No Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
4.
Meningkatnya kualitas
reformasi birokrasi dan
kapasitas organisasi
Badan Pengembangan
SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
Persentase Nilai Hasil
Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) di
Badan Pengembangan
SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
% 80 86.5 100%
5.
Terselesaikannya tindak
lanjut temuan hasil
pemeriksaan eksternal
dan Aparat Pengawas
Internal Pemerintah
(APIP)
Persentase rekomendasi
temuan hasil pemeriksaan
eksternal dan APIP yang
selesai ditindaklanjuti
(Sistem Pengendalian
Internal dan Kepatuhan
terhadap Peraturan
Perundang-Undangan)
% 70 80.74 100%
Sumber: Manual IKU BPSDM Tahun 2021
viii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Tugas dan Fungsi BPSDM.............................................................................................. 2
C. Struktur Organisasi BPSDM ........................................................................................... 3
D. Maksud dan Tujuan......................................................................................................... 7
E. Aspek Strategis ............................................................................................................... 7
F. Permasalahan Utama (Isu Strategis) ............................................................................... 8
G. Sistematika Penyajian ..................................................................................................... 9
BAB II PERENCANAAN KINERJA .................................................................................. 10
A. Rencana Strategis BPSDM Tahun 2021 - 2024 ............................................................ 10
B. Rencana Kinerja BPSDM Tahun 2021 ......................................................................... 15
C. Perjanjian Kinerja BPSDM Tahun 2021 ....................................................................... 17
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .............................................................................. 19
A. Capaian Kinerja BPSDM .............................................................................................. 19
B. Realisasi Anggaran BPSDM ......................................................................................... 41
C. Capaian Kinerja Lainnya .............................................................................................. 45
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 48
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 48
B. Tindak Lanjut ................................................................................................................ 49
LAMPIRAN............................................................................................................................ 50
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Wilayah Kerja UPT Balai di lingkungan Kementerian Desa, PDTT ................. 4
Tabel 1.2. Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Desa, PDTT ....................... 5
Tabel 1.3 Jumlah SDM BPSDM ......................................................................................... 6
Tabel 2.1. Sasaran, Indikator Sasaran Program dan Target BPSDM Tahun 2021-2024 ... 12
Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama BPSDM Tahun 2021 ................................................ 15
Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja BPSDM Tahun 2021 .......................................................... 17
Tabel 3.1. Capaian Kinerja BPSDM Tahun 2021 .............................................................. 19
Tabel 3.2. Target dan Capaian Pelatihan Masyarakat Tahun 2021 ................................... 25
Tabel 3.3. Nilai Evaluasi SAKIP BPSDM......................................................................... 28
Tabel 3.4. Rekapitulasi LHP dan TLHP BPSDM.............................................................. 30
Tabel 3.5. Perbandingan Sasaran Program, IKU, Target dan Realisasi Kinerja sesuai
Renstra BPSDM .............................................................................................. 32
Tabel 3.6 Rencana Aksi Program Prioritas Nasional Tahun 2021 ................................... 35
Tabel 3.7 Rencana Aksi Implementasi Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020 ............ 35
Tabel 3.8. Efisiensi Penggunaan Anggaran dalam Pencapaian IKU Tahun 2021 ............. 38
Tabel 3.9. Realisasi Anggaran BPSDM Tahun 2021 per Jenis Belanja ............................ 41
Tabel 3.10. Pagu dan Realisasi Anggaran BPSDM Tahun 2021 ......................................... 42
Tabel 3.11. Variabel Nilai Kinerja Anggaran BPSDM Tahun 2021 ................................... 44
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Struktur Organisasi BPSDM ............................................................................. 4
Gambar 3.1. Analisis Strategis PPJF, PPASN, dan UPT Balai BPSDM ............................ 27
Gambar 3.2. Pagu Anggaran BPSDM Tahun 2021 ............................................................. 41
Gambar 3.3. Komposisi Anggaran BPSDM Tahun 2021 per Jenis Belanja ....................... 41
Gambar 3.4. Pagu dan Realisasi Anggaran BPSDM Tahun 2021....................................... 42
Gambar 3.5. Kurva S Penyerapan Anggaran BPSDM Tahun 2021 .................................... 43
Gambar 3.6. Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran BPSDM Tahun 2021 .................... 43
Gambar 3.7. Nilai Evaluasi Kinerja Anggaran BPSDM Tahun 2021 ................................. 44
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Kepala BPSDM Tahun 2021 ..................................................... 51
Lampiran 2. Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) .................................................... 57
Lampiran 3. Nilai Kinerja Unit (NKU) BPSDM Tahun 2021 ..................................................... 61
Lampiran 4. Kuesioner Evaluasi Peran KPMD dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa
Tahun Anggaran 2021 ............................................................................................. 63
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dibentuk
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2020 tentang Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi No. 15
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BPSDM) sebagai
salah satu UKE I di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi dari 8 (delapan) UKE I, mempunyai tugas melaksanakan pengembangan
sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat di bidang pembangunan desa dan
perdesaan, daerah tertinggal dan transmigrasi.
BPSDM berupaya sebaik mungkin untuk menerapkan SAKIP dalam penggunaan sumber
daya yang dimiliki dalam rangka pencapaian kinerja yang optimal. Berdasarkan
Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah atau SAKIP dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) No. 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas
Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa Unit Kerja
Eselon I Kementerian/Lembaga diwajibkan menyusun laporan kinerja sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas capaian kinerja dan penggunaan keuangan negara. Lebih lanjut
diatur dalam Peraturan Menteri PAN dan RB No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi No. 21 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi No. 22 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penerapan SAKIP di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi.
Penerapan SAKIP dilakukan sejak tahap perencanaan program/kegiatan, tahap
pelaksanaan hingga tahap evaluasi dalam penyelenggaraan untuk mendukung tugas dan
fungsi Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, hingga penyusunan laporan secara
berkala. Implementasi SAKIP Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi pada Tahun 2021 diawali dengan penandatanganan Pakta Integritas dan
Perjanjian Kinerja Pejabat Eselon I dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi. Pakta Integritas dan Perjanjian Kinerja merupakan
dokumen yang memuat Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam mendukung kinerja
Kementerian sebagaimana Keputusan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi No. 30
Tahun 2021 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2021 - 2024. Dokumen
tersebut juga memuat pernyataan atau janji Kepala BPSDM atas komitmen pelaksanaan
2
tugas, fungsi, tanggung jawab, wewenang dan peran sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, dan kesanggupan untuk tidak melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme
kepada Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi. Lebih lanjut, BPSDM
mengimplementasikan penandatanganan Pakta Integritas dan Perjanjian Kinerja antara
pejabat Eselon II dengan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sesuai dengan
tugas dan fungsi dalam mendukung pencapaian IKU BPSDM Tahun 2021.
Merebaknya pandemi Covid-19 mengharuskan Pemerintah mengambil langkah strategis
dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19. Langkah strategis adalah optimalisasi
anggaran negara melalui pemotongan anggaran Kementerian/ Lembaga non
Kementerian. Realokasi anggaran diprioritaskan untuk percepatan penanganan pandemi
Covid-19, baik untuk penanganan pasien yang terpapar Covid-19, pencegahan
penyebaran Covid-19, dan penanganan permasalahan sosial ekonomi masyarakat.
Konsekuensi logis dari penghematan anggaran tersebut adalah perubahan/ penyesuaian
target kinerja, dengan tetap memperhatikan eksistensi tugas dan fungsi BPSDM.
Pelaksanaan program dan kegiatan masing-masing unit kerja di lingkungan BPSDM
memperhatikan target capaian kinerja yang ditetapkan. Pengendalian internal dilakukan
melalui monitoring dan evaluasi secara bertahap dalam periode triwulanan guna
mengukur tingkat capaian kinerja yang dituangkan dalam Laporan Kinerja periode
Triwulanan dan Laporan Kinerja Tahunan. Laporan Kinerja Tahun 2021
menginformasikan perencanaan kinerja dalam IKU dan realisasi pencapaiannya dengan
tingkat penyerapan anggaran, serta evaluasi/analisis faktor penghambat dan faktor
pendukung keberhasilan capaian kinerja BPSDM pada tahun 2021 di masa pendemi
Covid-19.
B. Tugas dan Fungsi BPSDM
Tugas dan fungsi BPSDM sesuai dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi No. 15 Tahun 2020 adalah:
1. Kedudukan
BPSDM berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri, serta
dipimpin oleh Kepala Badan.
2. Tugas Pokok
Tugas pokok BPSDM adalah melaksanakan pengembangan sumber daya manusia
dan pemberdayaan masyarakat di bidang pembangunan desa dan perdesaan,
daerah tertinggal dan transmigrasi.
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokok, BPSDM menyelenggarakan fungsi :
1) Penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran pengembangan sumber
daya manusia dan pemberdayaan masyarakat di bidang pembangunan desa
dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi;
3
2) Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia dan pemberdayaan
masyarakat di bidang pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal,
dan transmigrasi;
3) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengembangan sumber
daya manusia dan pemberdayaan masyarakat di bidang pembangunan desa
dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi;
4) Pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
C. Struktur Organisasi BPSDM
Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, BPSDM didukung oleh 5 (lima) UKE II di
Pusat dan 9 (sembilan) Unit Pelaksana Teknis Balai di Daerah. Adapun 5 (lima) Unit
Kerja Eselon II beserta uraian tugas adalah sebagai berikut:
1. Sekretariat BPSDM
Mempuyai tugas melaksanakan pemberian dukungan pelayanan teknis dan
administratif kepada seluruh unit kerja di lingkungan Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi.
2. Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi (P3MD)
Mempunyai tugas melaksanakan pengembangan pemberdayaan masyarakat desa
dan perdesaan, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi.
3. Pusat Pelatihan Sumber Daya Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi (PPSDM)
Mempunyai tugas melaksanakan pelatihan sumber daya manusia desa dan
perdesaan, daerah tertinggal dan transmigrasi.
4. Pusat Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara (Puslat ASN)
Mempunyai tugas menyelenggarakan pelatihan pegawai Aparatur Sipil Negara
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
5. Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional (PPJF)
Mempunyai tugas melaksanakan pembinaan jabatan fungsional yang berada dalam
pembinaan teknis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi No. 22 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Desa,
PDT, dan Transmigrasi, BPSDM diberikan kewenangan sebagai pembina 9 (sembilan)
Unit Pelaksana Teknis (UPT), yaitu satuan kerja yang melaksanakan tugas teknis
operasional dan/atau tugas teknis penunjang. Tugas UPT Balai adalah melaksanakan
pelatihan sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal,
4
dan transmigrasi. Adapun fungsi dari kesembilan Unit Pelaksana Teknis (UPT) tercantum
dalam Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Desa,
PDT, dan Transmigrasi. UPT diklasifikasi dalam 2 (dua) kelas yaitu Balai Besar
Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
dan Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi. Penerapan model pendampingan dan pemberdayaan masyarakat desa,
daerah tertinggal, dan transmigrasi merupakan satu-satunya pembeda antara fungsi Balai
Besar dan Balai lainnya. Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh seorang Kepala Balai,
yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPSDM. Namun dalam pelaksanaan
kegiatan, 9 (sembilan) UPT Balai dikoordinasikan oleh PPSDM. Berikut adalah struktur
organisasi dari UKE I BPSDM:
Gambar 1.1. Struktur Organisasi BPSDM
Wilayah kerja UPT Balai di lingkungan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi:
Tabel 1.1. Wilayah Kerja UPT Balai di lingkungan Kementerian Desa, PDTT
NO. BALAI ALAMAT WILAYAH KERJA
1 Balai Besar Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, Jakarta
Jl. Penganten Ali, RT.7/RW.6,
Ciracas, Jakarta Timur, DKI
Jakarta
1. DKI Jakarta
2. Jawa Barat
3. Banten
4. Lampung
5. Kalimantan Barat
2 Balai Besar Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, Yogyakarta
Jl. Parasamya No. 16 Beran
Tridadi Sleman, DI Yogyakarta
1. DI Yogyakarta
2. Jawa Tengah
3. Jawa Timur
5
NO. BALAI ALAMAT WILAYAH KERJA
3 Balai Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, Pekanbaru
Jl. Raya Pekanbaru Bangkinan,
Rimbo Panjang Kec. Tambang,
Pekanbaru, Riau
1. Riau
2. Aceh
3. Sumatera Utara
4. Sumatera Barat
5. Kepulauan Riau
4 Balai Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, Banjarmasin
Jl. Handil Bhakti KM 9,5 No. 95
Banjarmasin, Kalimantan
Selatan
1. Kalimantan Selatan
2. Kalimantan Tengah
3. Kalimantan Utara
4. Kalimantan Timur
5 Balai Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, Makassar
Jl. Daeng Ramang KM. 16,
Makassar, Sulawesi Selatan
1. Sulawesi Selatan
2. Sulawesi Barat
3. Sulawesi Tenggara
4. Sulawesi Tengah
5. Sulawesi Utara
6. Gorontalo
6 Balai Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, Denpasar
Jl. Kayu Aya No. 101 Seminyak
Kuta Bali
1. Bali
2. Nusa Tenggara Barat
3. Nusa Tenggara Timur
7 Balai Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, Ambon
Jl. Laksdya Leo Wattimena,
Nania, Baguala, Ambon, Maluku
1. Maluku
2. Maluku Utara
8 Balai Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, Jayapura
Jl. Tanah Hitam, Abepantai,
Kota Jayapura, Papua 99351
1. Papua
2. Papua Barat
9 Balai Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, Bengkulu
Komplek DC/LDC, Marga Sakti,
Padang Jaya, Kabupaten
Bengkulu Utara, Bengkulu
1. Bengkulu
2. Jambi
3. Kep. Bangka Belitung
4. Sumatera Selatan
Sumber: Permendesa No. 22 Tahun 2020
Pada Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi No. 23 Tahun 2020 tentang Uraian
Fungsi Organisasi dan Tugas Kelompok Jabatan Fungsional pada Unit Pelaksana Teknis
di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
telah ditetapkan kekhususan Balai sebagaimana tabel berikut:
Tabel 1.2. Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Desa, PDTT
No Nama Unit Pelaksana Teknis Eselon Kekhususan
1. Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Jakarta
II.b IT (E-commerce)
6
No Nama Unit Pelaksana Teknis Eselon Kekhususan
2. Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Yogyakarta
II.b ekonomi kreatif dan
pengembangan produk
3. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Makassar
III.a peternakan dan perikanan
4. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Banjarmasin
III.a lahan gambut dan ternak
unggas
5. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Pekanbaru
III.a teknologi tepat guna
6. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Ambon
III.a perkebunan masyarakat
unggulan dan pengembangan
potensi nelayan
7. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Jayapura
III.a wisata lingkungan dan
holtikultura
8. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Denpasar
III.a desa wisata dan budaya desa
adaptif
9. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Bengkulu
III.a perkebunan dan ternak besar
Sumber: Permendesa No. 23 Tahun 2020
Jumlah sumber daya manusia (SDM) yang mendukung pelaksanaan kegiatan di BPSDM
sebanyak 860 orang dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1.3. Jumlah SDM BPSDM
NO JABATAN JUMLAH
1 Struktural 34
2 Penggerak Swadaya Masyarakat 202
3 Peneliti 4
4 Widyaiswara 14
5 Teknisi Litkayasa 3
6 Arsiparis 13
7 Pranata Komputer 4
8 Analis SDM Aparatur 12
9 Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 3
10 Perencana 8
7
NO JABATAN JUMLAH
11 Analis Kebijakan 16
12 Pranata Humas 2
13 Analis Hukum 2
14 Analis Pengelolaan Keuangan APBN 5
15 Pelaksana 125
16 CPNS 13
17 PPNPN Tenaga Penunjang 112
18 Pramubakti 96
19 Petugas Kebersihan 108
20 Petugas Keamanan 58
21 Pengemudi 26
TOTAL 860
Sumber: Daftar Nominatif Pegawai BPSDM, Desember 2021
D. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kinerja BPSDM Tahun 2021 adalah:
1. Maksud penyusunan Laporan Kinerja adalah :
a. Sebagai wujud nyata komitmen antara Pimpinan BPSDM sebagai penerima
amanah dan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi sebagai pemberi amanah
untuk menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja
b. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi
c. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi
dan supervisi atas capaian kinerja penerima amanah dalam meningkatkan
integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja
2. Tujuan penyusunan Laporan Kinerja :
a. Mengukur tingkat capaian kinerja dan penyerapan anggaran BPSDM Tahun
2021, sesuai dengan perubahan anggaran, kegiatan dan target kinerja.
b. Mengidentifikasi faktor penghambat dan faktor pendorong capaian kinerja
dan penyerapan anggaran BPSDM Tahun 2021
c. Mengevaluasi efektifitas rumusan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan target
kinerja
d. Merekomendasikan langkah-langkah perbaikan penerapan SAKIP di
lingkungan BPSDM
E. Aspek Strategis
Aspek strategis BPSDM adalah sebagai UKE I yang memegang kewenangan dalam
peningkatan sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan
pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi. Aspek strategis
BPSDM adalah memberikan dukungan kinerja prioritas Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, dalam hal:
8
1. Peningkatan SDM Aparatur dan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
yang berintegritas dan berkompeten
2. Pendidikan dan pelatihan ASN Kementerian
3. Pelatihan sumber daya manusia desa dan perdesaan, daerah tertinggal dan
transmigrasi
4. Pengembangan pemberdayaan masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal dan
kawasan transmigrasi
5. Pembinaan jabatan fungsional yang berada dalam pembinaan teknis Kementerian
6. Penyiapan materi pelatihan masyarakat, standarisasi, kerjasama dan pemberdayaan
penggerakan swadaya masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi
F. Permasalahan Utama (Isu Strategis)
BPSDM merupakan UKE I yang memberikan dukungan dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi di bidang pengembangan sumber daya
manusia dan pemberdayaan masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal dan
transmigrasi. Tantangan BPSDM sebagai unit pendukung Kementerian untuk mencapai
target yang diamanatkan dalam RPJMN maupun RPJP meliputi 74.961 desa (sesuai
Permendagri No. 72 Tahun 2019 dengan revisi berdasarkan Kepmendagri No. 146.1-
4717 Tahun 2020) merupakan tantangan sekaligus peluang untuk memberi kontribusi
dalam pembangunan. Beberapa permasalahan utama yang dihadapi BPSDM, antara lain:
1. Pelaksanaan program/kegiatan yang terkendala karena adanya peningkatan kasus
konfirmasi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sehingga mempengaruhi pelaksanaan
program/kegiatan BPSDM
2. Refocusing dan realokasi anggaran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19,
sehingga dilakukan penyesuaian target kinerja
3. Belum terimplementasikannya bisnis proses UKE I BPSDM dengan mitra kerja
terkait, sehingga belum terjalinnya sinergi
4. Belum tersusunnya dokumen-dokumen pedoman atau petunjuk pelaksanaan yang
lebih detail sebagai pedoman dalam proses perencanaan dan pencapaian target
kinerja UKE II
5. Sarana dan prasarana kantor yang tidak memadai, antara lain LSP P2 dan perbaikan
tempat pelatihan di UPT Balai
6. Masih terbatasnya sarana dan prasarana pengelolaan data dan informasi, sehingga
perlu pengembangan sistem pengelolaan data yang terintegrasi
7. Optimalisasi PHLN untuk pengembangan kapasitas pendampingan desa, akademi
desa, dan kampanye informasi hasil-hasil pembangunan desa
8. Perlu penguatan LMS dalam pembelajaran pendamping atau penggiat desa
9. Perlunya pengadaan sarana dan prasarana untuk mendukung program pembelajaran
Akademi Desa 4.0 sebagai ekosistem pembelajaran tentang Desa
10. Belum optimalnya peran dan fungsi UPT Balai Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebagai unit layanan yang
mendukung tugas dan fungsi Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
9
G. Sistematika Penyajian
Judul
Kata Pengantar
Ringkasan Eksekutif
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tugas dan Fungsi BPSDM
C. Struktur Organisasi BPSDM
D. Maksud dan Tujuan
E. Aspek Strategis
F. Permasalahan Utama (Isu Strategis)
G. Sistematika Penyajian
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis BPSDM Tahun 2021 - 2024
B. Rencana Kinerja BPSDM Tahun 2021
C. Perjanjian Kinerja BPSDM Tahun 2021
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja BPSDM
B. Realisasi Anggaran BPSDM
C. Capaian Kinerja Lainnya
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Tindak Lanjut
LAMPIRAN
10
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis BPSDM Tahun 2021 – 2024
Visi dan Misi BPSDM merupakan penjabaran Visi dan Misi Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi yang merupakan instrumen untuk mendukung terwujudnya Visi dan Misi
Presiden dan Wakil Presiden yang dirumuskan berdasarkan RPJMN 2020 - 2024. Secara
khusus Visi dan Misi Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi mengacu kepada misi
ketiga Presiden dan Wakil Presiden yaitu Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan,
serta Agenda Prioritas Nasional ke-2 yaitu Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi
Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan. Sehingga Visi dan Misi Kementerian Desa,
PDT, dan Transmigrasi pada kurun waktu 2020 - 2024 adalah:
1. Visi dan Misi
Visi Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi adalah “Terwujudnya Perdesaan
yang Memiliki Keunggulan Kolaboratif dan Daya Saing dalam Mendukung
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong-Royong”. Pengertian dari visi tersebut adalah :
a. Perdesaan adalah wilayah desa, kawasan perdesaan, dan kawasan transmigrasi,
baik di daerah tertinggal maupun di daerah tidak tertinggal yang menjadi
urusan pemerintahan serta menjadi kewenangan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
b. Keunggulan kolaboratif adalah kondisi yang diharapkan agar perdesaan
memiliki kemampuan untuk membentuk kemitraan dengan wilayah/kawasan
lainnya yang efektif, bermanfaat, dan saling menguntungkan untuk lebih
meningkatkan keunggulan daya saing.
c. Keunggulan daya saing adalah kondisi yang diharapkan agar perdesaan di
Indonesia memiliki kinerja yang lebih baik dalam meningkatkan nilai tambah
dibandingkan dengan negara lainnya, baik di tingkat regional maupun
internasional.
d. Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan
gotong-royong: merupakan visi Presiden dan Wakil Presiden yang wajib
didukung oleh visi Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi.
Misi harus memberikan gambaran mengenai rumusan umum upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan Visi. Berikut adalah penjabaran Visi:
1) Mempercepat pembangunan Desa dan Perdesaan yang berkelanjutan;
2) Mengembangkan ekonomi dan investasi Desa dan Perdesaan, Daerah
Tertinggal, dan kawasan Transmigrasi;
3) Menyerasikan kebijakan dan program percepatan pembangunan daerah
tertinggal;
4) Menyelenggarakan pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi;
11
5) Menyusun dan merumuskan pengembangan daya saing Desa dan Perdesaan,
Daerah Tertinggal, dan kawasan Transmigrasi berbasis data dan informasi
yang akurat;
6) Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan pemberdayaan
masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi;
7) Meningkatkan penatakelolaan pemerintahan yang baik.
BPSDM mendukung misi Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi dengan
memfokuskan pada misi ke-6 yaitu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia
dan pemberdayaan masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan
transmigrasi.
2. Tujuan
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi mendukung tujuan yang ingin dicapai pada kurun 2020 - 2024 sesuai
dengan Visi dan Misi Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, yaitu:
1) Mendorong terwujudnya Desa Berkembang dan Mandiri, serta kolaborasi
perdesaan dengan perkotaan melalui pengembangan Kawasan Perdesaan
secara berkelanjutan;
2) Mendorong tumbuh dan berkembangnya investasi di desa dan perdesaan,
daerah tertinggal, dan Kawasan transmigrasi;
3) Berkurangnya jumlah daerah tertinggal;
4) Terwujudnya kawasan transmigrasi sebagai satu kesatuan sistem
pengembangan dalam mendukung pertumbuhan wilayah;
5) Meningkatnya kualitas implementasi kebijakan dalam pengembangan daya
saing melalui kreativitas dan teknologi berbasis ilmu pengetahuan, data dan
informasi dalam pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan
transmigrasi;
6) Terwujudnya sumber daya manusia yang unggul dalam melakukan
pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi;
7) Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang agile, efektif, efisien dan
terpercaya.
BPSDM mendukung tujuan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi yaitu
Terwujudnya sumber daya manusia yang unggul dalam melakukan pemberdayaan
masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi.
3. Sasaran
Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima)
tahun terhitung sejak tahun 2020-2024. IKU BPSDM perlu dilakukan pencermatan
kembali untuk memastikan kesesuaian dengan Renstra Kementerian Desa, PDT
dan Transmigrasi dan Renstra BPSDM. Sasaran strategis BPSDM sejalan dengan
tujuan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi yang akan dicapai, dapat dilihat
dalam tabel berikut:
12
Tabel 2.1. Sasaran, Indikator Sasaran Program dan Target BPSDM Tahun 2021-2024
Tujuan
Kemendesa
Sasaran Streategis
Kemendesa Sasaran Program BPSDM
Indikator Sasaran Program
BPSDM Satuan
Target
2021 2022 2023 2024
1. Terwujudnya sumber
daya manusia yang
unggul dalam
melakukan
pemberdayaan
masyarakat desa, daerah
tertinggal, dan
transmigrasi
2. Terwujudnya tata Kelola
pemerintahan yang
agile, efektif, efisien dan
terpercaya
1. Meningkatnya kapasitas
SDM desa dan
perdesaan, daerah
tertinggal, dan
transmigrasi
2. Meningkatnya kualitas
reformasi birokrasi dan
kapasitas organisasi
1. Meningkatnya SDM
Aparatur dan SDM Desa,
Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi yang
berintegritas dan
berkompeten
1. Tingkat kepuasan stakeholders
terhadap layanan
penyelenggaraan peningkatan
kapasitas pegawai dan SDM
Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
Nilai 3 4 4 4
2. Tingkat kepuasan stakeholders
terhadap hasil layanan
penyelenggaraan peningkatan
kapasitas pegawai dan SDM
Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
Nilai 3 4 4 4
3. Persentase Tenaga Pendamping
Profesional yang berkinerja
baik
Persen 100 100 100 100
4. Persentase Kader
Pemberdayaan Masyarakat
Perdesaan yang mampu
melakukan pendampingan
masyarakat perdesaan
Persen 80 85 90 90
13
Tujuan
Kemendesa
Sasaran Streategis
Kemendesa Sasaran Program BPSDM
Indikator Sasaran Program
BPSDM Satuan
Target
2021 2022 2023 2024
2. Meningkatnya SDM
Aparatur Pejabat
Fungsional Tertentu yang
kompeten sesuai dengan
kebijakan dan regulasi
yang ditetapkan
5. Persentase pejabat fungsional
tertentu yang kompeten sesuai
dengan kebijakan dan regulasi
yang ditetapkan
Persen 6 10 15 20
3. Terwujudnya Badan
Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi yang bersih,
akuntabel dan berkinerja
tinggi
6. Nilai SAKIP Badan
Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
Nilai 80 80 80 80
4. Meningkatnya kualitas
reformasi birokrasi dan
kapasitas organisasi
Badan Pengembangan
SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
7. Persentase Nilai Hasil
Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (PMPRB)
di Badan Pengembangan SDM
dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
Persen 80 84 88 90
14
Tujuan
Kemendesa
Sasaran Streategis
Kemendesa Sasaran Program BPSDM
Indikator Sasaran Program
BPSDM Satuan
Target
2021 2022 2023 2024
5. Terselesaikannya tindak
lanjut temuan hasil
pemeriksaan eksternal
dan Aparat Pengawas
Internal Pemerintah
(APIP)
8. Persentase rekomendasi
temuan hasil pemeriksaan
eksternal dan APIP yang
selesai ditindaklanjuti (Sistem
Pengendalian Internal dan
Kepatuhan terhadap Peraturan
Perundang-Undangan)
Persen 75 75 75 75
Sumber: Renstra BPSDM Tahun 2021 - 2024
15
B. Rencana Kinerja BPSDM Tahun 2021
Rencana kinerja BPSDM Tahun 2021 dirumuskan dalam Indikator Kinerja Utama (IKU)
BPSDM dan telah dilakukan pembahasan bersama dengan Biro Perencanaan dan Kerja
Sama, Sekretariat Jenderal. Dokumen Perjanjian Kinerja telah disusun sebagaimana
Keputusan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi No. 30 Tahun 2021 tentang Indikator
Kinerja Utama di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Tahun 2021 – 2024.
Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama BPSDM Tahun 2021
No Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Target
2021 Unit Kerja
1. Meningkatnya SDM
Aparatur dan SDM desa,
daerah tertinggal, dan
transmigrasi yang
berintegritas dan
berkompeten
1. Tingkat kepuasan
stakeholders terhadap
layanan penyelenggaraan
peningkatan kapasitas
pegawai dan SDM desa,
daerah tertinggal, dan
transmigrasi
3 Sekretariat
BPSDM
2. Tingkat kepuasan
stakeholders terhadap hasil
layanan penyelenggaraan
peningkatan kapasitas
pegawai dan SDM desa,
daerah tertinggal, dan
transmigrasi
3
3. Persentase Tenaga
Pendamping Profesional
yang berkinerja baik
100% Pusat
PPMD
4. Persentase Kader
Pemberdayaan Masyarakat
Perdesaan yang mampu
melakukan pendampingan
masyarakat perdesaan
80% Pusat
Pelatihan
SDM
2. Meningkatnya SDM
Aparatur Pejabat
Fungsional Tertentu yang
kompeten sesuai dengan
kebijakan dan regulasi
yang ditetapkan
5. Persentase pejabat
fungsional tertentu yang
kompeten sesuai dengan
kebijakan dan regulasi yang
ditetapkan
6% Pusat
Pembinaan
JF
3. Terwujudnya Badan
Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi yang
bersih, akuntabel dan
berkinerja tinggi
6. Nilai SAKIP Badan
Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
76 Sekretariat
BPSDM
16
No Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Target
2021 Unit Kerja
4. Meningkatnya kualitas
reformasi birokrasi dan
kapasitas organisasi Badan
Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
7. Persentase Nilai Hasil
Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) di
Badan Pengembangan SDM
dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
80%
5. Terselesaikannya tindak
lanjut temuan hasil
pemeriksaan eksternal dan
Aparat Pengawas Internal
Pemerintah (APIP)
8. Persentase rekomendasi
temuan hasil pemeriksaan
eksternal dan APIP yang
selesai ditindaklanjuti
(Sistem Pengendalian
Internal dan Kepatuhan
terhadap Peraturan
Perundang-Undangan)
70%
Sumber: Manual IKU BPSDM Tahun 2021
Program/Kegiatan BPSDM berdasarkan RSPP dibagi menjadi 2 (dua), yaitu Program
Teknis dan Program Dukungan Manajemen. Program Teknis merupakan program-
program yang mencerminkan tugas dan fungsi BPSDM serta menghasilkan pelayanan
kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal), misalnya kepada
Kementerian/Lembaga, Pemda, dan kelompok/masyarakat atau stakeholder terkait di
bidang pelatihan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembinaan Jabatan Fungsional
khususnya Penggerak Swadaya Masyarakat. Program Teknis ini merupakan tugas dan
fungsi dari PPSDM, P3MD, PPJF serta 9 (sembilan) UPT Balai. Sedangkan Program
Dukungan Manajemen merupakan program yang bersifat pelayanan internal lingkup
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan lingkup
internal BPSDM. Program dukungan manajemen merupakan tugas dan fungsi Sekretariat
BPSDM dalam bidang penyusunan kebijakan, rencana, program, evaluasi dan pelaporan,
pembinaan pengelolaan keuangan dan BMN, pembinaan hukum dan ortala, pengelolaan
dan pelaksanaan urusan kepegawaian, umum dan rumah tangga. Fungsi ini juga
diselenggarakan oleh PPASN dalam menyelenggarakan pelatihan bagi aparatur
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
1. Program Teknis
a. Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal, dan
transmigrasi
b. Pelatihan sumber daya manusia desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi
c. Kegiatan pembinaan jabatan fungsional
d. Pelatihan masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi (9 UPT Balai
Latihan Masyarakat)
17
2. Program Dukungan Manajemen
a. Pelatihan aparatur di lingkup Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
b. Penyusunan kebijakan, rencana, program, evaluasi, dan pelaporan BPSDM
c. Pembinaan pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara di lingkungan
BPSDM
d. Pembinaan hukum dan koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan
di lingkungan BPSDM
e. Pengelolaan urusan kepegawaian BPSDM
f. Pelaksanaan urusan umum dan kerumah tanggaan BPSDM
g. Fasilitasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) BPSDM
h. Fasilitasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) BPSDM
i. Fasilitasi Pengendalian Intern Pelaporan Keuangan (PIPK) BPSDM
j. Fasilitasi pembinaan organisasi, tata laksana, dan reformasi birokrasi BPSDM
C. Perjanjian Kinerja BPSDM Tahun 2021
Perjanjian Kinerja adalah pernyataan komitmen atas tekad dan janji untuk mencapai
kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun dengan
mempertimbangkan pengelolaan sumber daya. Tujuan perjanjian kinerja adalah untuk
meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja sebagai wujud komitmen antara
penerima amanah dengan pemberi amanah. Perjanjian kinerja merupakan dasar penilaian
keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja
sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar dalam pemberian penghargaan
(reward) dan sanksi (punishment).
Sasaran program, IKU, target awal dan target revisi Unit Kerja Eselon I BPSDM pasca
kebijakan penghematan anggaran dalam rangka percepatan penanganan pandemi Covid-
19, disajikan pada tabel di bawah:
Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja BPSDM Tahun 2021
No Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Target
Awal
Target
Revisi
1. Meningkatnya SDM
Aparatur dan SDM desa,
daerah tertinggal, dan
transmigrasi yang
berintegritas dan
berkompeten
1. Tingkat kepuasan
stakeholders terhadap
layanan penyelenggaraan
peningkatan kapasitas
pegawai dan SDM desa,
daerah tertinggal, dan
transmigrasi
3 3
2. Tingkat kepuasan
stakeholders terhadap hasil
layanan penyelenggaraan
peningkatan kapasitas
pegawai dan SDM desa,
daerah tertinggal, dan
transmigrasi
3 3
18
No Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Target
Awal
Target
Revisi
3. Persentase Tenaga
Pendamping Profesional
yang berkinerja baik
100% 100%
4. Persentase Kader
Pemberdayaan Masyarakat
Perdesaan yang mampu
melakukan pendampingan
masyarakat perdesaan
80% 80%
2. Meningkatnya SDM
Aparatur Pejabat
Fungsional Tertentu yang
kompeten sesuai dengan
kebijakan dan regulasi yang
ditetapkan
5. Persentase pejabat
fungsional tertentu yang
kompeten sesuai dengan
kebijakan dan regulasi yang
ditetapkan
6% 6%
3. Terwujudnya Badan
Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi yang
bersih, akuntabel dan
berkinerja tinggi
6. Nilai SAKIP Badan
Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
80 76
4. Meningkatnya kualitas
reformasi birokrasi dan
kapasitas organisasi Badan
Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
7. Persentase Nilai Hasil
Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) di
Badan Pengembangan SDM
dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
80% 80%
5. Terselesaikannya tindak
lanjut temuan hasil
pemeriksaan eksternal dan
Aparat Pengawas Internal
Pemerintah (APIP)
8. Persentase rekomendasi
temuan hasil pemeriksaan
eksternal dan APIP yang
selesai ditindaklanjuti
(Sistem Pengendalian
Internal dan Kepatuhan
terhadap Peraturan
Perundang-Undangan)
75% 70%
Sumber: Perjanjian Kinerja BPSDM Tahun 2021
19
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja BPSDM
Laporan Kinerja BPSDM merupakan bentuk akuntabilitas kinerja sesuai tugas dan
fungsi BPSDM atas penggunaan anggaran dan sumber daya. Tujuan penyusunan
Laporan Kinerja Tahun 2021 adalah untuk mengukur kinerja BPSDM dengan
menganalisis capaian kinerja sebagaimana target yang telah ditetapkan dan
diperjanjikan. Dalam mengukur capaian dipergunakan target penyesuaian dari masing-
masing IKU karena adanya kebijakan penghematan anggaran secara nasional dalam
rangka percepatan penanganan pandemi Covid-19. Sasaran program, IKU, target dan
capaian kinerja BPSDM pada Tahun 2021 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1. Capaian Kinerja BPSDM Tahun 2021
No Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
1.
Meningkatnya SDM
Aparatur dan SDM desa,
daerah tertinggal, dan
transmigrasi yang
berintegritas dan
berkompeten
Tingkat kepuasan
stakeholders terhadap
layanan penyelenggaraan
peningkatan kapasitas
pegawai dan SDM desa,
daerah tertinggal, dan
transmigrasi
Nilai 3 3.88 100%
Tingkat kepuasan
stakeholders terhadap hasil
layanan penyelenggaraan
peningkatan kapasitas
pegawai dan SDM desa,
daerah tertinggal, dan
transmigrasi
Nilai 3 4 100%
Persentase Tenaga
Pendamping Profesional
yang berkinerja baik
% 100 96.56 96.56%
Persentase Kader
Pemberdayaan Masyarakat
Perdesaan yang mampu
melakukan pendampingan
masyarakat perdesaan
% 80 94.8 100%
2.
Meningkatnya SDM
Aparatur Pejabat
Fungsional Tertentu
yang kompeten sesuai
dengan kebijakan dan
regulasi yang ditetapkan
Persentase pejabat
fungsional tertentu yang
kompeten sesuai dengan
kebijakan dan regulasi
yang ditetapkan
% 6 13.76 100%
20
No Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
3.
Terwujudnya Badan
Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi yang
bersih, akuntabel dan
berkinerja tinggi
Nilai SAKIP Badan
Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
Nilai 76 80.53 100%
4.
Meningkatnya kualitas
reformasi birokrasi dan
kapasitas organisasi
Badan Pengembangan
SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
Persentase Nilai Hasil
Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) di
Badan Pengembangan
SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
% 80 86.5 100%
5.
Terselesaikannya tindak
lanjut temuan hasil
pemeriksaan eksternal
dan Aparat Pengawas
Internal Pemerintah
(APIP)
Persentase rekomendasi
temuan hasil pemeriksaan
eksternal dan APIP yang
selesai ditindaklanjuti
(Sistem Pengendalian
Internal dan Kepatuhan
terhadap Peraturan
Perundang-Undangan)
% 70 80.74 100%
Sumber: Manual IKU BPSDM Tahun 2021
1 Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2021
a. Sasaran Program 1
Sasaran Program 1
Meningkatnya SDM Aparatur dan SDM desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi yang
berintegritas dan berkompeten
IKU 1 :
Tingkat kepuasan stakeholders terhadap
layanan penyelenggaraan peningkatan
kapasitas pegawai dan SDM desa, daerah
tertinggal, dan transmigrasi
Target
3
Realisasi
3.88
Capaian
100%
IKU 2 :
Tingkat kepuasan stakeholders terhadap
hasil layanan penyelenggaraan
peningkatan kapasitas pegawai dan SDM
desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi
Target
3
Realisasi
4
Capaian
100%
21
IKU 3 : Persentase Tenaga Pendamping
Profesional yang berkinerja baik
Target
100%
Realisasi
96.56%
Capaian
96.56%
IKU 4 :
Persentase Kader Pemberdayaan
Masyarakat Perdesaan yang mampu
melakukan pendampingan masyarakat
perdesaan
Target
80%
Realisasi
94.8%
Capaian
100%
IKU 1 adalah Tingkat kepuasan stakeholders terhadap layanan
penyelenggaraan peningkatan kapasitas pegawai dan SDM desa, daerah
tertinggal, dan transmigrasi. Kegiatan peningkatan kapasitas pegawai yang pada
tahun 2021 diukur tingkat kepuasan stakeholder adalah Pelatihan Kepemimpinan
Pengawas. Pengukuran dilaksanakan oleh Pusat Pelatihan Pegawai ASN dengan
mengacu kepada Keputusan Kepala LAN No. 1005/K.1/PDP.07/2019 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas. Berdasarkan hasil
evaluasi penyelenggaraan pelatihan, pada Tahun 2021 diperoleh skor 3.88,
sehingga tercapai target layanan penyelenggaraan peningkatan kapasitas pegawai
Tahun 2021 dari target nilai 3. Berikut adalah aspek yang dilakukan penilaian:
Kelompok Pembimbingan
Kemudahan menghubungi lembaga pelatihan (Puslat Pegawai ASN)
mengenai informasi pelatihan
Keramahan dan sopan santun panitia penyelenggara dalam melayani
kebutuhan peserta
Respon panitia penyelenggara terhadap kebutuhan dan keluhan peserta
Informasi adanya pelatihan/undangan
Ketersediaan informasi yang jelas mengenai jadwal pelaksanaan pelatihan
Ketersediaan informasi yang jelas mengenai peraturan dalam pelatihan
Ketersediaan informasi yang jelas mengenai fasilitas peserta
Ketersediaan dan kualitas sarana pembelajaran terkait teknologi informasi
(Wi-fi, e-learning)
Kesesuaian materi yang diberikan dengan kebutuhan dalam pekerjaan
Kesesuaian penugasan yang diberikan dengan materi yang disampaikan
Penggunaan metode/teknis penyelenggaraan pelatihan terhadap pencapaian
tujuan pelatihan
Kualitas penyelenggaraan pelatihan secara keseluruhan
Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas kinerja di Kementerian Desa,
PDT, dan Transmigrasi diperlukan sosok pejabat pengawas yang memainkan
peran awal bagi keberlangsungan unit organisasi, yaitu dalam pengendalian
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana dalam memberikan
pelayanan publik. Pentingnya evaluasi terhadap kegiatan pelatihan kepemimpinan
Pejabat Pengawas karena peningkatan kinerja organisasi akan ditentukan oleh
kualitas Pejabat Pengawas yang dihasilkan dalam pelatihan, serta langkah-
langkah pengendalian yang dilakukannya.
22
IKU 2 adalah Tingkat kepuasan stakeholders terhadap hasil layanan
penyelenggaraan peningkatan kapasitas pegawai dan SDM desa, daerah
tertinggal, dan transmigrasi. Evaluasi Pasca Diklat tahun 2021 di lingkungan
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengetahui apakah tujuan diklat yang telah dilaksanakan tercapai atau tidak, yaitu
apakah alumni kompeten dalam menerapkan materi yang telah diperoleh selama
pelatihan dan memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja individu, tim dan
kinerja organisasi serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat yang akan
berdampak dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Evaluasi Pasca Diklat Tahun 2021 dilakukan terhadap alumni Latsar CPNS 2019
sebanyak 494 orang yang berasal dari 8 (delapan) unit kerja eselon I, menggunakan
model evaluasi Kirkpatrick, dan skoring Skala Likert 5. Pengumpulan data primer
dan sekunder menggunakan metode pengisian kuesioner dan wawancara terhadap
mentor/atasan langsung dan rekan sejawat, studi dokumentasi, serta observasi.
Target kinerja Tahun 2021 adalah mendapatkan nilai 3 dan telah tercapai.
Penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS berpedoman kepada Keputusan Kepala
LAN No. 93/K.1/PDP.07/2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Diselenggarakan dalam rangka pembentukan
karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas sehingga mampu bersikap dan
bertindak profesional dalam mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial
kultural dengan menggunakan perspektif whole of government yang didasari nilai-
nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS sebagai pelayan
masyarakat dalam rangka wujud nyata bela negara.
Hasil keseluruhan evaluasi Pasca Diklat adalah peserta memahami dan
menerapkan materi yang diberikan dalam pembelajaran, serta menginternalisasi
dan mengimplementasi mata pelatihan pada Agenda Sikap Perilaku Bela Negara,
Agenda Nilai-Nilai Dasar PNS, dan Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam
NKRI di setiap pelaksanaan tugas dan fungsinya sehari-hari. Output dan produk
yang dihasilkan peserta pelatihan berupa hasil kerja aktualisasi Latsar CPNS,
dimana masing-masing mata pelatihan pada semua agenda diimplementasikan
selama 51 hari kerja, terdiri dari 21 hari on campus dan 30 hari off campus, telah
tercapai dan peserta dinyatakan lulus dan kompeten. Hasil analisis data dan
trianggulasi dalam evaluasi Pasca Diklat dasar CPNS yang juga diperkuat dengan
pernyataan para atasan langsung maupun rekan sejawat, menunjukkan bahwa:
1. Semua mata pelatihan yang diajarkan pada Pelatihan Dasar CPNS telah
diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas di tempat kerja masing-masing
alumni
2. Sebagian besar alumni Pelatihan Dasar CPNS masih melanjutkan aktualisasi
di tempat kerjanya masing-masing
3. Sebagian besar alumni menyatakan bahwa pelatihan dasar CPNS mempunyai
dampak terhadap peningkatan kinerja alumni, tim dan organisasi, perubahan
perilaku kerja ke arah yang lebih baik
23
IKU 3 adalah Persentase Tenaga Pendamping Profesional yang berkinerja
baik. Tenaga Pendamping Profesional (TPP) adalah sumberdaya manusia yang
memiliki kualifikasi dan kompetensi di bidang pendampingan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat Desa, yang dikontrak dan difasilitasi peningkatan
kapasitas oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi. Regulasi yang mengatur Tata kerja Tenaga Pendamping, yaitu:
1. Permendesa No. 19 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Permendesa No. 18
Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Pendampingan Masyarakat Desa
2. Pemendesa No. 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
3. Kepmendesa No. 40 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Pendampingan
Masyarakat
Pendamping desa dan perdesaan dengan kinerja baik adalah kinerja pendamping
yang dikategorikan baik sesuai hasil evaluasi berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Jumlah TPP yang dikontrak sesuai SK pada Tahun 2021 sebanyak 34.448 orang,
dengan target kinerja adalah 100% atau seluruh Tenaga Pendamping Profesional
(TPP) yang dikontrak untuk melakukan pendampingan pada tahun 2021 berkinerja
baik. Namun pada Tahun 2021 hanya terealisasi 96,56% atau sebanyak 33.263 TPP
berkinerja baik. Hasil evaluasi TPP pada Tahun 2021 belum seluruhnya berkinerja
baik, disebabkan beberapa faktor, diantaranya terdapat TPP yang mengundurkan
diri, meninggal dunia dan tidak mencapai jam kerja minimal.
Upaya BPSDM dalam mengupayakan seluruh TPP berkinerja baik, juga diimbangi
dengan peningkatan kapasitas TPP, melalui pemberian materi dengan indikator
capaian sebagai berikut:
1. Citra Diri Pendamping Desa
Pendamping Desa memahami Citra dirinya merepresentasikan kualitas
kehadiran negara
Mengenali faktor-faktor dalam diri yang berpotensi menghambat upaya
untuk mengoptimalkan kemampuan diri sebagai pendamping desa
Mengenali pilihan strategis mengatasi faktor-faktor kelemahan diri untuk
menguatkan komitmen citra Pendamping Desa
2. Pembangunan Desa Partisipatif
Memahami Pokok-pokok Kebijakan Pembangunan Desa dalam Permen
Desa PDTT Nomor 21 Tahun 2020
Memahami mekanisme dan langkah fasilitasi Pembangunan Desa
Berbasis Data SDGs Desa
Memahami prinsip dan metode Partisipasi Masyarakat dalam Pemetaan
Sosial Pembangunan Desa
3. Pemberdayaan Masyarakat Desa
Memahami tentang konsep inklusi sosial sebagai prinsip penyelenggaraan
pembangunan Desa Partisipatif
24
Memahami akuntabilitas sosial masyarakat desa sebagai wujud kesadaran
sosial masyarakat desa dalam meningkatkan kualitas partisipasi dalam
Pembangunan Desa
Memahami pokok kebijakan pemberdayaan ekonomi desa melalui BUM
Desa dan BUM Desa Bersama
Melalui pemantauan kinerja dan peningkatan kapasitas TPP, diharapkan kegiatan
pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan Pembangunan
Desa dan Perdesaan menjadi lebih optimal. Sehingga desa mampu
mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan
meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan,
kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan,
program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan
prioritas kebutuhan masyarakat Desa.
IKU 4 adalah Persentase Kader Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan yang
mampu melakukan pendampingan masyarakat perdesaan. Kader
Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah masyarakat Desa yang memiliki
pengetahuan, kemauan, dan kemampuan untuk menggerakan masyarakat
berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif.
KPMD berasal dari unsur masyarakat desa yang dipilih oleh Desa untuk
menumbuhkan dan mengembangkan, serta menggerakkan prakarsa, partisipasi dan
swadaya gotong royong. Anggota masyarakat desa diberikan pelatihan sehingga
diharapkan memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk menggerakkan
masyarakat agar berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan
pembangunan partisipatif. Namun sampai saat ini, Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa yang terbentuk melalui pelatihan oleh UPT Balai belum
seluruhnya diberdayakan oleh Pemda atau Pemdes. Hal ini menjadi perhatian oleh
internal dan eksternal BPSDM, sehingga berdasarkan hasil rapat implementasi
manajemen risiko bersama dengan Biro Perencanaan dan Kerja Sama serta BPKP-
RI direkomendasikan BPSDM perlu menyusun kebijakan atau regulasi tentang
pemanfaatan KPMD yang bersama-sama dengan Tenaga Pendamping Profesional
dan Pihak Ketiga yang mempunyai tugas membantu dalam pendampingan
masyarakat desa, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi No. 19 Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pedoman Umum Pendampingan
Masyarakat Desa.
Pelatihan kader meliputi pelatihan KPMD, BUMDes/BUMDesma, Masyarakat
Hukum Adat, Pembangunan Partisipatif, Desa wisata, dan pelatihan lain sebagai
amanat Undang-Undang Desa. Kader Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan yang
mampu melakukan pendampingan masyarakat perdesaan harus lulus dan
bersertifikat sesuai dengan standar kompetensi. Pemberdayaan Masyarakat
25
Perdesaan mengacu pada Modul/Dokumen/Rencana Aksi pada bidang perdesaan,
daerah tertinggal dan transmigrasi. Saat ini telah tersusun 6 kebijakan dan regulasi
Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yaitu,
(1) Pedoman Umum Pelatihan Online, Offline dan Blended, (2) Standar Biaya
Keluaran, (3) Juknis Pembinaan Alumni Pelatihan, (4) Dokumen SKKNI Tenaga
Pendamping Profesional, (5) Juknis Kerjasama Kelembagaan dalam
Penyelenggaraan Pelatihan dan Pengembangan Hasil Pelatihan Masyarakat, (6)
Juknis Evaluasi Kemampuan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa yang telah
bersertifikat mampu melakukan pendampingan.
Meski terdampak refocusing anggaran, kegiatan pelatihan masyarakat tetap dapat
dilakukan. BPSDM telah memiliki rumusan model pelatihan masyarakat di masa
pandemi Covid-19 sebagai acuan UPT Balai dalam penyelenggaraan pelatihan,
agar kegiatan pelatihan masyarakat dapat tetap diselenggarakan dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan. Walaupun dalam implementasinya masih terdapat
kendala, akibat perubahan metode dari yang bersifat klasikal (tatap muka), menjadi
pelatihan online dan blended. Kendala yang dijumpai antara lain desa tidak
memiliki akses internet yang baik, peserta tidak menguasai teknologi, serta kendala
interaksi langsung antara sesama peserta maupun dengan pelatih. Berikut adalah
data realisasi pelatihan masyarakat di Tahun 2021 yang dilaksanakan di 9 UPT
Balai:
Tabel 3.2. Target dan Capaian Pelatihan Masyarakat Tahun 2021
Sumber: Manual IKU BPSDM Tahun 2021
Berdasarkan survey yang dilaksanakan dengan responden dipilih menggunakan
metode Random Sampling dari populasi kader KPMD yang pernah mendapatkan
pelatihan dari Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi pada Tahun 2019 dan
2020 yang tersebar di 9 wilayah UPT Balai, bahwa 94.8% responden menyatakan
KPMD mampu berperan dalam pendampingan dan pemberdayaan masyarakat.
26
Melampaui target yang ditetapkan di Tahun 2021 yaitu 80% KPMD yang mampu
melakukan pendampingan masyarakat. Hal ini didukung oleh setidaknya 3 alasan,
yaitu: (1) Sebagian besar KPMD menyatakan bahwa pelatihan yang diikuti sangat
bermanfaat; (2) Kader memiliki pengalaman yang relatif panjang di dalam
kegiatan masyarakat; dan (3) Para KPMD telah sebagian besar didukung dengan
SK Kepala Desa, sehingga mereka merasa terperhatikan serta leluasa/percaya diri
berkiprah di masyarakat.
Adapun rekomendasi terkait pencapaian IKU ini yaitu perlunya penataan website
siapmas.kemendesa.go.id yang telah dipublikasikan oleh Pusat Data dan
Informasi, dan telah diisi database Alumni Pelatihan Balai Besar/Balai. Aplikasi
ini diharapkan dapat diperbaharui sampai dengan nomor kontak para alumni dan
pelaksanaan Rencana Kerja Tindak Lanjut oleh masing-masing Alumnus.
Pengelolaan aplikasi akan bermanfaat bagi pelaksanaan studi/survei serupa
maupun pengorganisasian data pembangunan desa ataupun keperluan lain sesuai
dengan peraturan perundangan berlaku.
b. Sasaran Program 2
Sasaran Program 2
Meningkatnya SDM Aparatur Pejabat Fungsional Tertentu yang kompeten sesuai dengan
kebijakan dan regulasi yang ditetapkan
IKU 5 :
Persentase pejabat fungsional tertentu
yang kompeten sesuai dengan kebijakan
dan regulasi yang ditetapkan
Target
6%
Realisasi
13.76%
Capaian
100%
IKU 5 adalah Persentase pejabat fungsional tertentu yang kompeten sesuai
dengan kebijakan dan regulasi yang ditetapkan. Pejabat fungsional tertentu
dalam hal ini PSM yang kompeten adalah pejabat yang mengikuti kegiatan
peningkatan kapasitas, pelatihan berbasis kompetensi, Penilaian Angka Kredit
(PAK), sertifikasi/uji kompetensi melalui LSP-P2 Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berdasarkan kebijakan dan
regulasi yang telah ditetapkan. Target pada tahun 2021 sebesar 6% dari total 567
orang PSM. Pada tahun 2021, telah dilakukan sertifikasi melalui uji kompetensi
terhadap 73 Pejabat Fungsional PSM dari jenjang Ahli Pertama, Muda, dan Madya
serta 5 orang Pejabat Fungsional PSM dari jenjang Ahli Utama. Sehingga total
sebanyak 78 Pejabat Fungsional PSM atau sebanyak 13.76% telah tersertifikasi
dan dinyatakan kompeten, melampaui target yang ditetapkan di tahun 2021. Selain
uji kompetensi, PSM juga telah diberikan peningkatan kapasitas berupa bimbingan
teknis dan difasilitasi Penilaian Angka Kredit. Mengingat Kementerian Desa, PDT,
dan Transmigrasi merupakan Instansi Pembina Jabatan Fungsional Penggerak
Swadaya Masyarakat, diperlukan sinergi antar Unit Kerja dan pemetaan kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman, untuk kemudian disusun strategi pengelolaan
JF PSM di lingkungan Pusat dan UPT Balai BPSDM.
28
c. Sasaran Program 3
Sasaran Program 3
Terwujudnya Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi
IKU 6 :
Nilai SAKIP Badan Pengembangan SDM
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Target
76
Realisasi
80.53
Capaian
100%
IKU 6 adalah Nilai SAKIP Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Nilai SAKIP
BPSDM adalah hasil evaluasi APIP atas implementasi SAKIP di lingkungan
BPSDM. Penguatan akuntabilitas kinerja merupakan salah satu program yang
dilaksanakan dalam rangka reformasi birokrasi untuk mewujudkan pemerintahan
yang bersih dan bebas dari KKN, meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada
masyarakat, dan meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. Hasil
evaluasi atas SAKIP dituangkan dalam bentuk nilai dengan kisaran mulai dari 0
s.d 100. Evaluasi SAKIP mempunyai 5 (lima) komponen, yaitu:
1. Perencanaan Kinerja (30%);
2. Pengukuran Kinerja (25%);
3. Pelaporan Kinerja (15%);
4. Evaluasi Internal (10%);
5. Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi (20%).
Target kinerja Tahun 2021 adalah BPSDM mendapatkan nilai 76 atau dengan
kategori BB (Sangat Baik, Akuntabel, Berkinerja Baik, Memiliki Manajemen
Kinerja yang Andal). Penilaian SAKIP dilaksanakan awal tahun 2022, sehingga
untuk Tahun 2021 masih menggunakan nilai SAKIP tahun sebelumnya, dimana
berdasarkan hasil evaluasi APIP atas penerapan SAKIP diperoleh nilai 80.53 (A)
dengan kategori memuaskan, memimpin perubahan, berkinerja tinggi dan sangat
akuntabel. Nilai tersebut merupakan total penilaian terhadap seluruh komponen
akuntabilitas kinerja yang dievaluasi, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.3. Nilai Evaluasi SAKIP BPSDM
No Komponen Persentase
Selisih
Bobot Nilai
1 Perencanaan Kinerja 30 20,29 9,71
2 Pengukuran Kinerja 25 21,15 3,85
3 Pelaporan Kinerja 15 13,06 1,94
4 Evaluasi Internal 10 8,94 1,06
5 Pencapaian Sasaran/ Kinerja Organisasi 20 17,08 2,92
Total 100 80,53 19,47
Sumber : APIP
29
d. Sasaran Program 4
Sasaran Program 4
Meningkatnya kualitas reformasi birokrasi dan kapasitas organisasi Badan Pengembangan
SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
IKU 7 :
Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
(PMPRB) di Badan Pengembangan SDM
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Target
80%
Realisasi
86.5%
Capaian
100%
IKU 7 adalah Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Badan Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Nilai Hasil PMPRB adalah nilai indeks yang diperoleh dari hasil evaluasi oleh
APIP atas pelaksanaan 8 area perubahan Reformasi Birokrasi. PMPRB merupakan
instrumen penilaian kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi yang dilakukan
secara mandiri (self assessement) oleh Kementerian/ Lembaga, yang pada
Kementerian Desa, PDTT dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal. Penilaian
PMPRB dilakukan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri
PAN-RB Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi. Berdasarkan peraturan tersebut, digunakan program-program
reformasi birokrasi sebagai unsur komponen pengungkit dan sasaran reformasi
birokrasi sebagai Hasil. Komponen pengungkit terdiri dari 3 (tiga) aspek yaitu
Aspek Pemenuhan, Aspek Hasil Antara Area Perubahan, dan Aspek Reform.
Sementara untuk Hasil, terdiri dari 4 (empat) komponen yaitu Akuntabilitas
Kinerja dan Keuangan, Kualitas Pelayanan Publik, Pemerintah yang Bersi dan
Bebas KKN, dan Kinerja Organisasi. Target kinerja Tahun 2021 adalah 80% dari
nilai maksimal PMPRB pada tahun berjalan. Hasil Penilaian Mandiri Reformasi
Birokrasi BPSDM berdasarkan LKE RB Manual yang telah diverifikasi oleh APIP,
BPSDM mendapatkan nilai 31,4 atau sebesar 86,5%.
e. Sasaran Program 5
Sasaran Program 5
Terselesaikannya tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan eksternal dan Aparat Pengawas
Internal Pemerintah (APIP)
IKU 8 :
Persentase rekomendasi temuan hasil
pemeriksaan eksternal dan APIP yang
selesai ditindaklanjuti (Sistem
Pengendalian Internal dan Kepatuhan
terhadap Peraturan Perundang-
Undangan)
Target
70%
Realisasi
80.74%
Capaian
100%
30
IKU 8 adalah Persentase rekomendasi temuan hasil pemeriksaan eksternal
dan APIP yang selesai ditindaklanjuti (Sistem Pengendalian Internal dan
Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan). Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan adalah tindak lanjut yang dilakukan oleh pejabat yang berwenang
dalam rangka melaksanakan saran/rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal dan
APIP baik keuangan maupun Sistem Pengendalian Internal. Target tahun 2021
adalah 70% rekomendasi temuan hasil pemeriksaan selesai ditindaklanjuti. Total
temuan Keuangan BPK dan Itjen yang telah diklarifikasi TA. 2018-2020 sebesar
Rp. 859.480.791. Adapun total temuan yang telah ditindaklanjuti sampai dengan
Tahun 2021 sebesar Rp. 693.942.691, atau sebesar 80.74% dan telah melebihi
target yang telah ditetapkan di Tahun 2021. Berikut adalah rincian data progres
tindaklanjut temuan hasil pemeriksaan eksternal dan internal:
Tabel 3.4. Rekapitulasi LHP dan TLHP BPSDM
Pemeriksaan LHP TLHP Persentase TL
Eksternal (BPK) 824.263.291 693.505.191 84.14%
Internal (APIP) 35.217.500 437.500 1.24%
Total 859.480.791 693.942.691 80.74%
Secara umum pencapaian kinerja untuk semua sasaran pada tahun 2021 ini
melebihi hingga 100%, meskipun masih juga terdapat Indikator yang belum
mencapai 100%. Adapun indikator kinerja yang belum tercapai sesuai target yaitu
Persentase Tenaga Pendamping Profesional yang berkinerja baik 100%. TPP yang
berkinerja baik tidak mencapai target, disebabkan beberapa faktor yaitu
mengundurkan diri, meninggal dunia dan tidak mencapai jam kerja minimal,
sehingga capaian kinerjanya adalah 96,56%. Analisis dampak terhadap Pencapaian
Sasaran, yaitu :
a) Meningkatnya SDM Aparatur dan SDM desa, daerah tertinggal, dan
transmigrasi yang berintegritas dan berkompeten.
b) Meningkatnya SDM Aparatur Pejabat Fungsional Tertentu yang kompeten
sesuai dengan kebijakan dan regulasi yang ditetapkan
c) Terwujudnya Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang bersih, akuntabel dan
berkinerja tinggi
d) Meningkatnya kualitas reformasi birokrasi dan kapasitas organisasi Badan
Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
e) Terselesaikannya tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan eksternal dan Aparat
Pengawas Internal Pemerintah (APIP)
Keberhasilan ini tidak terlepas dari penyebab internal dan eksternal. Berikut adalah
pemetaan penyebab keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja BPSDM:
31
Kekuatan (Internal) Kelemahan (Internal)
Adanya komitmen dan kepedulian
yang tinggi dari masing-masing
penanggungjawab kegiatan untuk
merealisasikan apa yang telah
ditargetkan sebelumnya pada awal
tahun 2021
Baru diterapkannya penganggaran
yang berbasis kinerja, dimana setiap
tindakan atau anggaran yang
dikeluarkan, diharapkan dapat
menghasilkan sesuatu
Telah terpenuhinya pencapaian
Program Prioritas Nasional, baik
yang dipantau oleh Kemenko
Marinves maupun KSP
Belum fokusnya perencanaan dari
masing-masing kegiatan, disebabkan
penyesuaian terhadap SOTK baru;
Belum optimalnya Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik
(SPBE)
Belum optimalnya penyebaran Data
dan informasi melalui website, media
cetak, media elektronik, dan sosial
media terkait pencapaian kinerja dan
pelaksanaan Program / Kegiatan
Masih kurangnya sumber daya
manusia (SDM), baik kualitas maupun
kuantitas dibandingkan dengan beban
kerja yang dilaksanakan oleh BPSDM
Peluang (Eksternal) Tantangan (Eksternal)
Harmonisasi dan Sinergi lintas
Kementerian / Lembaga guna
menunjang perencanaan,
pelaksanaan dan Pelaporan Kegiatan
Dukungan Stakeholder Pemerhati
dan Penggiat Desa terhadap
peningkatan Kapasitas dan
Kompetensi SDM Desa, DTT dan
ASN
Kondisi COVID-19 yang memerlukan
penyesuaian terhadap strategi
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
Penerbitan Surat Tidak Keberatan (No
Objection Letter) dari Lembaga
Donor, yang sering kali sudah
mendekati akhir tahun
Belum optimalnya integrasi Data dan
Informasi yang ada di BPSDM untuk
menunjang proses perencanaan dan
pengambilan kebijakan. Hal ini
disebabkan penerapan terhadap
Peraturan Presiden No. 39 Tahun 2019
tentang Satu Data Indonesia
Belum optimalnya pelaksanaan
Pembayaran Gaji TPP, yang
disebabkan perbaikan atau retur pada
proses pembayaran
2 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun ini dengan Target
Jangka Menengah Dalam Renstra
Terdapat kendala ketika membandingkan antara capaian kinerja BPSDM selama 5 tahun.
Perubahan SOTK mengakibatkan adanya perbedaan Sasaran Program dan IKU Tahun
2020 dan 2021, sehingga tidak dapat dilakukan perbandingan secara langsung. Berikut
adalah perbandingan sasaran program, IKU, target dan capaian kinerja BPSDM Tahun
2021 berdasarkan Renstra BPSDM Tahun 2021-2024 :
32
Tabel 3.5. Perbandingan Sasaran Program, IKU, Target dan Realisasi Kinerja sesuai Renstra BPSDM
No Sasaran Program Indikator Kinerja Utama 2021 2022 2023 2024
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1.
Meningkatnya
SDM Aparatur dan
SDM desa, daerah
tertinggal, dan
transmigrasi yang
berintegritas dan
berkompeten
1. Tingkat kepuasan
stakeholders terhadap
layanan
penyelenggaraan
peningkatan kapasitas
pegawai dan SDM desa,
daerah tertinggal, dan
transmigrasi
3 3.88 4 - 4 - 4 -
2. Tingkat kepuasan
stakeholders terhadap
hasil layanan
penyelenggaraan
peningkatan kapasitas
pegawai dan SDM desa,
daerah tertinggal, dan
transmigrasi
3 4 4 - 4 - 4 -
3. Persentase Tenaga
Pendamping Profesional
yang berkinerja baik
100% 96.56% 100% - 100% - 100% -
33
No Sasaran Program Indikator Kinerja Utama 2021 2022 2023 2024
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
4. Persentase Kader
Pemberdayaan
Masyarakat Perdesaan
yang mampu
melakukan
pendampingan
masyarakat perdesaan
80% 94.8% 85% - 90% - 90% -
2. Meningkatnya
SDM Aparatur
Pejabat Fungsional
Tertentu yang
kompeten sesuai
dengan kebijakan
dan regulasi yang
ditetapkan
5. Persentase pejabat
fungsional tertentu yang
kompeten sesuai dengan
kebijakan dan regulasi
yang ditetapkan
6% 13.76% 10% - 15% - 20% -
3. Terwujudnya
Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
yang bersih,
akuntabel dan
berkinerja tinggi
6. Nilai SAKIP Badan
Pengembangan SDM
dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, DT
dan Transmigrasi
80 80.53 80 - 80 - 80 -
34
No Sasaran Program Indikator Kinerja Utama 2021 2022 2023 2024
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
4. Meningkatnya
kualitas reformasi
birokrasi dan
kapasitas
organisasi Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
7. Persentase Nilai Hasil
Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) di
Badan Pengembangan
SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, DT
dan Transmigrasi
27 31.4
(86.5%)
28 - 29 - 30 -
5. Terselesaikannya
tindak lanjut
temuan hasil
pemeriksaan
eksternal dan
Aparat Pengawas
Internal
Pemerintah (APIP)
8. Persentase rekomendasi
temuan hasil pemeriksaan
eksternal dan APIP yang
selesai ditindaklanjuti
(Sistem Pengendalian
Internal dan Kepatuhan
terhadap Peraturan
Perundang-Undangan)
75% 80.74% 75% - 75% - 75% -
Sumber: Renstra BPSDM Tahun 2021 – 2024 (data diolah)
35
3 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini dengan Standar Nasional
Tugas pokok BPSDM adalah melaksanakan pengembangan sumber daya manusia dan
pemberdayaan masyarakat di bidang pembangunan desa dan perdesaan, daerah
tertinggal dan transmigrasi. Berikut adalah kegiatan yang dipantau KSP Tahun 2021
yang diampu oleh Unit Kerja di lingkungan BPSDM:
Tabel 3.6. Rencana Aksi Program Prioritas Nasional Tahun 2021
Kegiatan
Prioritas
Ukuran
Keberhasilan
Penanggung
Jawab
Target
B12
Capaian
B12
Data
Dukung
Desa Digital
yang
dikembangakan
melalui
Akademi Desa
4.0
]umlah
tayangan
Akaderni Desa
TV di Platform
Akademi Desa
4.0
Pusat
Pelatihan
SDM Desa,
Daerah
Tertinggal,
dan
Transmigrasi
60
tayangan
Akademi
Desa TV di
Platform
Akademi
Desa 4.0
65 tayangan
Akademi
Desa TV di
Platform
Akademi
Desa 4.0
Link tayangan
Akademi Desa
TV di
Platform
Akademi Desa
4.0
Tabel 3.7. Rencana Aksi Implementasi Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020
Aksi Indikator
Keberhasilan
Ukuran
Keberhasilan
Capaian
Tahun 2021
Penanggung
Jawab
Pengembangan Pendidikan Anti Narkotika dan Prekusor Narkotika
Pengembanqan topik
anti narkotika dan
prekursor narkotika
ke dalam salah satu
materi pada seluruh
lembaga pendidikan
dan pelatihan
pegawai ASN dan
pendidikan kedinasan
Termuatnya dan
tersampaikannya
topik anti narkotika
dan prekursor
narkotika ke dalam
salah satu materi
pada seluruh
lembaga pendidikan
dan pelatihan
pegawai ASN dan
pendidikan
kedinasan
73 Kementerian
dan Lembaga,
34 Provinsi dan
514 Kab/Kota
Laporan
Kegiatan Latsar
CPNS yang
memuat
penyampaian
materi anti
narkoba
Pusat
Pelatihan
Pegawai ASN
4 Analisis Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pencapaian Indikator Kinerja
dan Target
1. Faktor penyebab keberhasilan capaian kinerja tahun 2021:
a. Koordinasi dan konsolidasi IKU BPSDM pada awal tahun guna
mendefinisikan kembali IKU agar lebih bersifat teknis operasional,
36
merumuskan indikator dan menyusun metode pengukuran kinerja sebagai
pedoman pengukuran capaian kinerja pada akhir tahun anggaran.
b. Merevisi target kinerja sebagai tindaklanjut dari refocusing anggaran dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19.
c. Membangun komitmen dan dedikasi tinggi dengan semua unit kerja di Pusat
dan UPT Daerah dalam pelaksanaan program/ kegiatan dan pencapaian
kinerja.
d. Monitoring dan evaluasi secara berkala periode triwulanan guna memastikan
pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian target kinerja.
e. Arahan dan pembinaan Pimpinan BPSDM dalam rangka percepatan
pelaksanaan program/ kegiatan BPSDM, kepastian pencapaian kinerja dan
tertib administrasi.
f. Percepatan pelaksanaan kegiatan melalui zoom meeting dan platform online
lainnya.
g. Penyelesaian pembayaran tepat waktu sesuai dengan mekanisme yang telah
ditetapkan
h. Optimalisasi kegiatan dalam rangka mendukung peningkatan kapasitas
sumber daya manusia desa, daerah tertinggal dan transmigrasi, antara lain:
Penyusunan kebijakan dan regulasi terkait pelatihan dan pengembangan
pemberdayaan Masyarakat
Pengembangan Online Video Platform dan Kampanye Informasi
Pembangunan Keberhasilan dan Inovasi Pembangunan Desa
Pelatihan masyarakat desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi
Peningkatan Kapasitas TPP dan PSM
i. Optimalisasi kegiatan dalam rangka mendukung peningkatan kompetensi
ASN Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, antara lain:
Penyusunan kebijakan dan regulasi Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil
Negara Kementerian, serta Pembinaan Jabatan Fungsional Kementerian
Fasilitasi operasional Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Kedua (LSP-
P2) Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dalam rangka
penyelenggaraan uji kompetensi kepada Pejabat Fungsional PSM
Peningkatan kapasitas ASN Kementerian dilakukan tidak hanya melalui
Pelatihan dan Bimtek, tetapi juga melalui inovasi lainnya seperti
Seminar Online Bidik Tamu dan COP (Community Of Practicies)
Pengembangan LMS Puslat ASN ke dalam versi Mobile Apps, yang
kedepan akan bekerja sama dengan LMS ASN Unggul LAN untuk
menuju Multi Tenancy Learning Marketplace
Roadshow ke Pusdiklat K/L lain dalam rangka menjalin kerja sama dan
sharing knowledge antar Pusdiklat
ISO 9001-2015 (Manajemen Mutu) sebagai Pengakuan Internasional,
Pengimplementasian Sistem & Prosedur yang baku,dan Peningkatan
Produktivitas di lingkungan Puslat Pegawai ASN
37
2. Faktor penghambat keberhasilan capaian kinerja tahun 2021:
a. Terjadi refocusing sebanyak 4 kali. Penghematan anggaran sebesar Rp.
73.419.311.000 mengakibatkan dilakukan perubahan/penyesuaian target
kinerja
b. DIPA terbit tanggal 23 Februari 2021, sehingga menghambat pelaksanaan
kegiatan. Banyaknya revisi DIPA dan POK di sepanjang tahun 2021 juga
berakibat pada nilai kinerja anggaran BPSDM
c. Pengalihan Satker honor TPP dari Provinsi ke BPSDM menyebabkan
banyaknya retur SP2D honor TPP
d. BPSDM sebagai Unit baru perlu penyamaan persepsi dalam perumusan dan
pencapaian IKU. Adanya struktur organisasi dan personil baru, memerlukan
adaptasi dalam penyelenggaraan administrasi perkantoran, dan belum efektif
dalam penyelesaian tugas-tugas mendesak terutama dalam hal aspek layanan
perencanaan
e. Koordinasi dan pembahasan kegiatan-kegiatan mendesak dilakukan secara
virtual melalui aplikasi zoom meeting sangat efektif, namun seringkali tindak
lanjut penyelesaiannya kurang efektif
f. Kegiatan pelatihan masyarakat mengalami perubahan dari yang bersifat
klasikal (tatap muka) menjadi pelatihan online. Meskipun telah diterbitkan
Pedoman Umum Pelatihan Berbasis Online, namun dalam pelaksanaannya
mengalami banyak kendala. Tidak semua desa memiliki akses internet yang
baik, tidak semua peserta menguasai teknologi, juga pelatihan online terjadi
kendala interaksi langsung baik sesama peserta maupun dengan pelatih
g. Pembahasan kegiatan P3PD anggaran PHLN Bank Dunia dan pemberian No
Objection Letter (tidak keberatan) membutuhkan waktu yang panjang,
sehingga waktu penyelesaian kegiatan sangat singkat
h. Adanya kasus beberapa pejabat dan pegawai BPSDM terkonfirmasi positif
terpapar Covid-19 dan kebijakan lockdown ruang kerja BPSDM untuk
memotong rantai penyebaran Covid-19, juga menjadi penghambat dalam
penyelenggaraan kegiatan dan penyelesaian administrasi kegiatan BPSDM.
Kebijakan Work From Home (WFH) guna pencegahan dan memutus mata
rantai penyebaran Covid-19, menyebabkan terjadi penundaan kegiatan-
kegiatan yang telah direncanakan, baik di Pusat maupun UPT di daerah.
Mengingat pandemi Covid-19, diperlukan kewaspadaan dan kehati-hatian
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencegah adanya kerumunan yang
dapat mengakibatkan terjadinya klaster penularan Covid-19
5 Penggunaan Sumber Daya
Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara Output yang
dihasilkan dengan Input yang dikeluarkan. Berikut adalah data perbandingan Capaian
Kinerja dengan Realisasi Anggaran BPSDM Tahun 2021:
38
Tabel 3.8. Efisiensi Penggunaan Anggaran dalam Pencapaian IKU Tahun 2021
No Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Anggaran Realisasi
%
Penggunaan
Anggaran
%
Capaian
IKU
Efisiensi
Penggunaan
Anggaran
1.
Meningkatnya
SDM Aparatur dan
SDM desa, daerah
tertinggal, dan
transmigrasi yang
berintegritas dan
berkompeten
1. Tingkat kepuasan
stakeholders terhadap
layanan
penyelenggaraan
peningkatan kapasitas
pegawai dan SDM desa,
daerah tertinggal, dan
transmigrasi
0 0 0 100 100
2. Tingkat kepuasan
stakeholders terhadap
hasil layanan
penyelenggaraan
peningkatan kapasitas
pegawai dan SDM desa,
daerah tertinggal, dan
transmigrasi
0 0 0 100 100
3. Persentase Tenaga
Pendamping Profesional
yang berkinerja baik
1.470.617.979.000 1,459,661,093,260 99.26 96.56 2.7
39
No Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Anggaran Realisasi
%
Penggunaan
Anggaran
%
Capaian
IKU
Efisiensi
Penggunaan
Anggaran
4. Persentase Kader
Pemberdayaan
Masyarakat Perdesaan
yang mampu
melakukan
pendampingan
masyarakat perdesaan
2.652.071.000 2,540,826,164 95.81 100 4.19
2. Meningkatnya
SDM Aparatur
Pejabat Fungsional
Tertentu yang
kompeten sesuai
dengan kebijakan
dan regulasi yang
ditetapkan
5. Persentase pejabat
fungsional tertentu yang
kompeten sesuai dengan
kebijakan dan regulasi
yang ditetapkan
1.508.560.000 1,495,180,000 99.11 100 0.89
3. Terwujudnya
Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
yang bersih,
akuntabel dan
berkinerja tinggi
6. Nilai SAKIP Badan
Pengembangan SDM
dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, DT
dan Transmigrasi
27.640.000 13.000.000 47.03 100 52.97
40
No Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Anggaran Realisasi
%
Penggunaan
Anggaran
%
Capaian
IKU
Efisiensi
Penggunaan
Anggaran
4. Meningkatnya
kualitas reformasi
birokrasi dan
kapasitas
organisasi Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
7. Persentase Nilai Hasil
Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) di
Badan Pengembangan
SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, DT
dan Transmigrasi
226.228.000 221.056.449 97.71 100 2.29
5. Terselesaikannya
tindak lanjut
temuan hasil
pemeriksaan
eksternal dan
Aparat Pengawas
Internal
Pemerintah (APIP)
8. Persentase rekomendasi
temuan hasil pemeriksaan
eksternal dan APIP yang
selesai ditindaklanjuti
(Sistem Pengendalian
Internal dan Kepatuhan
terhadap Peraturan
Perundang-Undangan)
210.800.000 166,442,615 78.96 100 21.04
Sumber : e-Sakip BPSDM Tahun 2021
41
B. Realisasi Anggaran BPSDM
Pagu anggaran BPSDM Tahun 2021 berdasarkan revisi terakhir adalah Rp.
1.771.337.071.000, terdiri atas Rupiah Murni (RM) Rp. 1.686.337.071.000, dan
Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN) Rp. 85.000.000.000. Anggaran RM
dialokasikan kepada 14 (empat belas) unit kerja, yaitu 5 (lima) unit kerja di Pusat dan
9 (sembilan) unit kerja di Daerah, sementara anggaran PHLN hanya dialokasikan
kepada 2 (dua) unit kerja di Pusat, yaitu P3MD sebesar Rp. 75.000.000.000, dan
PPSDM sebesar Rp. 10.000.000.000.
Gambar 3.2. Pagu Anggaran BPSDM Tahun 2021
Tabel 3.9. Realisasi Anggaran BPSDM Tahun 2021 per Jenis Belanja
Sumber : SMART Januari 2022
Gambar 3.3. Komposisi Anggaran BPSDM Tahun 2021 per Jenis Belanja
1,686,337,071,000 (95,2%)
85,000,000,000 (4,8%)
Pagu BPSDM Tahun 2021Rp. 1.771.337.071.000
RM PHLN
42
Pelaksanaan program dan kegiatan BPSDM memerlukan sumberdaya anggaran untuk
mengimplementasikan perjanjian kinerja yang telah ditetapkan. Realisasi anggaran
BPSDM Tahun 2021 sebesar Rp. 1.735.074.691.051 atau 97,95%, sehingga sisa
anggaran adalah Rp. 36.262.379.949, atau 2,05%. Rincian pagu dan realisasi anggaran
dalam pencapaian kinerja BPSDM Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.10. Pagu dan Realisasi Anggaran BPSDM Tahun 2021
No Unit Kerja Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %
1 Satker BPSDM 1,678,660,193,000 1,644,335,071,150 97.96%
2 Pusdiklat ASN 1,291,010,000 1,291,006,848 100%
3 BBPPMDDTT Jakarta 13,292,813,000 13,131,109,389 98.78%
4 BBPPMDDTT Yogyakarta 13,615,027,000 13,429,540,182 98.64%
5 BPPMDDTT Pekanbaru 9,631,192,000 9,584,774,447 99.52%
6 BPPMDDTT Banjarmasin 8,677,123,000 8,423,099,391 97.07%
7 BPPMDDTT Denpasar 12,179,720,000 11,813,391,605 96.99%
8 BPPMDDTT Makassar 11,695,531,000 11,625,083,185 99.40%
9 BPPMDDTT Ambon 8,440,501,000 7,720,172,715 91.47%
10 BPPMDDTT Jayapura 8,333,889,000 8,217,949,022 98.61%
11 BPPMDDTT Bengkulu 5,520,072,000 5,503,493,117 99.70%
Jumlah 1,771,337,071,000 1,735,074,691,051 97.95%
Sisa Anggaran 36,262,379,949 2,05%
Sumber : OM-SPAN Januari 2022
Gambar 3.4. Pagu dan Realisasi Anggaran BPSDM Tahun 2021
Sumber : SMART Januari 2022
43
Gambar 3.5. Kurva S Penyerapan Anggaran BPSDM Tahun 2021
Gambar 3.6. Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran BPSDM Tahun 2021
Sumber : OM-SPAN Januari 2022
0.64 0.80
1.219.41 17.65
27.34
35.89 44.35
67.06
75.5584.60
100
0.000.65
12.36
21.0928.88
36.6444.95
53.87
62.0269.66
78.15
97.95
-20.00
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Target
Realisasi
44
Pada tahun 2021, nilai atas Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
BPSDM adalah 93.19, dengan kategori Baik. IKPA menjadi ukuran evaluasi
kinerja pelaksanaan anggaran yang memuat 12 (dua belas) indikator dan
mencerminkan aspek kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan anggaran,
kepatuhan pada regulasi, serta efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan. 12
(dua belas) indikator IKPA meliputi Pengelolaan UP, Data Kontrak, Kesalahan
SPM, Retur SP2D, Halaman III DIPA, Revisi DIPA, Penyelesaian Tagihan, Rekon
LPJ, Renkas/RPD Harian, Realisasi, Pagu Minus, dan Dispensasi SPM. Khusus
penilaian IKPA Tahun Anggaran 2021, penilaian indikator kinerja Deviasi
Halaman III DIPA dan indikator kinerja Capaian Output dimulai pada periode
triwulan I.
Penilaian Evaluasi Kinerja anggaran mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 22 Tahun 2021 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran atas
Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. Nilai
Evaluasi Kinerja Anggaran (EKA) BPSDM Tahun 2021 sebesar 87.39, sehingga
nilai kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L termasuk dalam kategori Baik. Adapun
rincian nilai per variabel sebagai berikut:
Tabel 3.11. Variabel Nilai Kinerja Anggaran BPSDM Tahun 2021
No. Variabel Nilai
1. Capaian Sasaran Program 100
2. Capaian Output Program 99.85
3. Penyerapan 97.95
4. Efisiensi 1.83
5. Nilai Efisiensi 54.575
6. Konsistensi 0
7. Rata-rata NKA Satker 85.25
Sumber : SMART Januari 2022
Gambar 3.7. Nilai Evaluasi Kinerja Anggaran BPSDM Tahun 2021
Sumber : SMART Januari 2022
45
Beberapa kendala yang mempengaruhi penilaian kinerja anggaran antara lain:
1. Perubahan SOTK di awal tahun sehingga mengakibatkan indikator sasaran
program dan indikator output program tidak sesuai dengan tusi BPSDM
2. Refocusing dan realokasi anggaran dalam rangka penanggulangan pandemi
Covid-19 mengakibatkan kegiatan menjadi tertunda pelaksanaannya karena
menunggu selesainya proses revisi dan terbitnya DIPA
3. Adanya lonjakan kasus pandemi Covid-19 di Tahun 2021 menyebabkan
kegiatan-kegiatan tatap muka yang telah direncanakan menjadi tertunda
Beberapa rekomendasi dalam rangka meningkatkan nilai kinerja anggaran antara
lain:
1. Mempercepat proses revisi anggaran sehingga tidak menunda proses
pelaksanaan kegiatan
2. Menyusun kebijakan dalam rangka mengantisipasi kegiatan-kegiatan tatap
muka yang batal dilaksanakan
3. Memantau kesesuaian realisasi anggaran terhadap RPD sehingga apabila
terdapat deviasi yang terlampau jauh dapat segera dikendalikan
4. Dalam rangka peningkatan nilai kinerja perlu dilakukan perbaikan khususnya
untuk variabel konsistensi realisasi terhadap RPD
C. Capaian Kinerja Lainnya
1. Sekretariat BPSDM
1) Penghargaan terhadap pengawasan kearsipan internal tahun 2021 dengan
nilai 89,39 (memuaskan)
2) Penetapan Renstra BPSDM dan Renstra UKE II di lingkungan BPSDM
3) Tersusunnya Draft Kamus Kompetensi Teknis di lingkungan BPSDM
4) Telah dilakukan penilaian potensi dan/atau kompetensi beberapa pegawai
BPSDM melalui assessment center Kemendesa, PDTT di pusat dan balai
5) Operasionalisasi LSP-P2 Kemendesa dalam uji kompetensi JF PSM
2. Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi (P3MD)
1) Jumlah TPP terkontrak sebanyak 34.448 orang
2) Pembayaran Honorarium, Biaya Operasional dan Asuransi TPP Telah
dibayarkan sebesar Rp. 1.457.426.638.237
3) Dokumen kebijakan dan regulasi pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, yaitu:
a. Keputusan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi No. 40 Tahun 2021
tentang Juknis Pendampingan Masyarakat
b. Pedoman Rekrutmen TPP
4) MoT : 100 orang, dan ToT : 774 orang
46
5) Peningkatan kapasitas terhadap PD dan PLD sebanyak 7.057, terdiri dari
3.104 PD dan 3.953 PLD yang dilaksanakan 102 Kabupaten
6) Hasil rekrutmen sebanyak 1.605 orang PLD. Pelaksanaan Rekrutmen Baru,
P3MD bekerja sama dengan 7 Perguruan Tinggi
7) Konsolidasi Pendampingan di 18 wilayah, Sosialisasi Kebijakan
Pendampingan di 7 wilayah, dan Sosialisasi SDGs Desa di 6 wilayah
8) Pedoman Rekognisi Pembelajaran Lampau atau Recognition of Prior
Learning (RPL)
9) Pedoman Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM)
10) Pedoman Pemilihan TPP Inspiratif
11) Roadmap Pendampingan
3. Pusat Pelatihan Sumber Daya Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi (PPSDM)
1) Tersusunnya bahan kebijakan dan regulasi pelatihan SDM Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi:
a. Pedoman Umum Pelatihan dengan metode online, offline dan blended
system
b. Petunjuk Teknis Pembinaan Alumni Pelatihan
c. SBK Pelatihan TA 2022
d. Standar Isi Pelatihan
e. Standar Prasarana dan Sarana Pelatihan
f. Standar Proses Pelatihan
g. Standar Pembiayaan Pelatihan
h. Standar Penilaian Pelatihan
i. Petunjuk Teknis Evaluasi Kemampuan Kader Pemberdayaan Masyarakat
Desa dalam melakukan pendampingan
j. Dokumen Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Pada Jabatan
Kerja Tenaga Pendamping Profesional
k. Petunjuk Teknis Kerjasama Pelatihan
2) 65 Tayangan Akademi Desa 4.0, terdiri dari Kuliah Online 27 Video, Ngobrol
Pintar 22 Video, dan Anjang Desa 16 Video, dengan total viewer sebanyak
111.599 orang
3) Video Pembelajaran 19 Kabupaten, Video Kampanye Informasi 8 Kabupaten,
Desain Platform Akademi Desa 4.0 dan Juknis Pelaksanaan
4) Pelaksanaan Pelatihan oleh 9 (Sembilan) UPT Balai Besar/Balai, baik berupa
offline maupun online sebanyak 9.383 peserta
4. Pusat Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara (Puslat ASN)
1) Tersusunnya bahan kebijakan dan regulasi pelatihan pegawai ASN, yaitu:
a. Permendesa No.6 Tahun 2021 tentang pengelolaan pelatihan ASN unggul
bidang desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi
47
b. 4 Kurikulum berbasis Kompetensi Pelatihan PSM (Ahli Pertama, Ahli
Muda, Ahli Madya, Ahli Utama)
c. 30 modul PSM berbasis Kompetensi
d. Keputusan Kepala BPSDM tentang Pembayaran Honorarium atas
Kelebihan Jumlah Minimal Jam Tatap Muka bagi JF Widyaiswara di
lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi
e. Keputusan Kepala BPSDM tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas dan
Sistem Pembayaran Honorarium Mengajar bagi Pejabat Fungsional
Widyaiswara di lingkungan Kemendesa PDTT
f. Aplikasi SIPINTAR APIK
2) 610 Orang ASN telah diberikan pelatihan dan lulus serta bersertifikat
5. Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional (PPJF)
1) 8 Bahan Kebijakan dan Regulasi Pengembangan Profesi JFT (5 NSPK dan 3
Naskah Akademis Jabatan Fungsional baru)
2) 78 PSM telah diuji kompetensi, dan 21 Assesor telah dinyatakan kompeten
dan tersertifikasi
3) 1.080 PSM ditingkatkan kapasitasnya (Bimtek)
4) 225 PSM telah dilakukan penetapan angka kredit
48
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Capaian Kinerja Program
a. Nilai Kinerja Unit (NKU) BPSDM Tahun 2021 berdasarkan aplikasi e-SAKIP
memperoleh nilai 99.57 dengan predikat Sangat Baik.
b. Berdasarkan Keputusan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 30 Tahun
2021, terdapat 5 (lima) sasaran program BPSDM yaitu:
1) Meningkatnya SDM Aparatur dan SDM Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi yang berintegritas dan berkompeten, yang terdiri atas 4
indikator kinerja, yaitu:
I. Tingkat kepuasan stakeholders terhadap layanan penyelenggaraan
peningkatan kapasitas pegawai dan SDM Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi.
II. Tingkat kepuasan stakeholders terhadap hasil layanan
penyelenggaraan peningkatan kapasitas pegawai dan SDM Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
III. Persentase Tenaga Pendamping Profesional yang berkinerja baik.
IV. Persentase Kader Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan yang mampu
melakukan pendampingan masyarakat perdesaan.
2) Meningkatnya SDM Aparatur Pejabat Fungsional Tertentu yang kompeten
sesuai dengan kebijakan dan regulasi yang ditetapkan, dengan indikator
kinerja Persentase Pejabat Fungsional Tertentu yang kompeten sesuai
dengan kebijakan dan regulasi yang ditetapkan.
3) Terwujudnya Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang bersih, akuntabel dan
berkinerja tinggi, dengan indikator kinerja Nilai SAKIP Badan
Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi.
4) Meningkatnya kualitas reformasi birokrasi dan kapasitas organisasi Badan
Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi, dengan indikator kinerja Persentase Nilai
Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi.
5) Terselesaikannya tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan eksternal dan
Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP), dengan indikator kinerja
Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal dan APIP lingkup
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi yang ditindaklanjuti (Sistem Pengendalian
Internal dan Kepatuhan terhadap Perundang-undangan).
49
c. Secara umum capaian kinerja BPSDM telah tercapai sesuai target yang
ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Adapun indikator kinerja yang
belum tercapai sesuai target yaitu Persentase Tenaga Pendamping Profesional
yang berkinerja baik 100%. TPP yang berkinerja baik tidak mencapai target,
disebabkan beberapa faktor yaitu mengundurkan diri, meninggal dunia dan
tidak mencapai jam kerja minimal, sehingga capaian kinerjanya adalah 96,56%.
2. Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran tahun 2021 sebesar Rp. 1.735.074.691.051,00 (Satu Triliun
Tujuh Ratus Tiga Puluh Lima Miliar Tujuh Puluh Empat Juta Enam Ratus Sembilan
Puluh Satu Ribu Lima Puluh Satu Rupiah) atau 97,95% dari pagu anggaran sebesar
Rp. 1.771.337.071.000,00 (Satu Triliun Tujuh Ratus Tujuh Puluh Satu Miliar Tiga
Ratus Tiga Puluh Tujuh Juta Tujuh Puluh Satu Ribu Rupiah). Adapun Kinerja
Anggaran BPSDM Tahun 2021 berdasarkan aplikasi SMART memperoleh nilai
87.39 dengan predikat Baik.
B. Tindak Lanjut
Dalam rangka meningkatkan kinerja Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi maka beberapa hal perlu
dilakukan, yaitu:
1. Perumusan IKU dengan definisi operasional serta metode pengukuran capaian
kinerja UKE I dan UKE II yang selaras dengan Renstra Kementerian Desa, PDT,
dan Transmigrasi serta Renstra BPSDM
2. Penyempurnaan kebijakan dan regulasi terkait substansi yang diampu oleh BPSDM
yaitu Pelatihan dan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi, Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara
Kementerian, serta Pembinaan Jabatan Fungsional Kementerian
3. Reviu modul pelatihan aparatur dan masyarakat dalam rangka pembelajaran SDGs
Desa yang berbasis kompetensi
4. Fasilitasi operasional LSP-P2 Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dalam
mendukung keberlanjutan uji kompetensi Pejabat Fungsional PSM
5. Konsistensi penerapan SPIP, Manajemen Risiko, PIPK, SAKIP dan Reformasi
Birokrasi dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik
51
Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Kepala BPSDM Tahun 2021
Perjanjian Kinerja BPSDM Tahun 2021 (Awal)
57
Lampiran 2. Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)
Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) BPSDM Tahun 2021
Sasaran Program Indikator Kinerja
Utama
Target
Rea
lisa
si
%
Cap
aia
n
Pagu Anggaran Realisasi
Anggaran %
Per
ban
din
gan
Rea
lisa
si d
an
Pen
yer
ap
an
TW
I
TW
II
TW
III
TW
IV
Tahunan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Meningkatnya
SDM Aparatur dan
SDM desa, daerah
tertinggal, dan
transmigrasi yang
berintegritas dan
berkompeten
1. Tingkat kepuasan
stakeholders terhadap
layanan
penyelenggaraan
peningkatan kapasitas
pegawai dan SDM
desa, daerah
tertinggal, dan
transmigrasi
0 0 0 3 3 3.88 100 0 0 0
2. Tingkat kepuasan
stakeholders terhadap
hasil layanan
penyelenggaraan
peningkatan kapasitas
pegawai dan SDM
desa, daerah
tertinggal, dan
transmigrasi
0 0 0 3 3 4 100 0 0 0
58
Sasaran Program Indikator Kinerja
Utama
Target
Rea
lisa
si
%
Cap
aia
n
Pagu Anggaran Realisasi
Anggaran %
Per
ban
din
gan
Rea
lisa
si d
an
Pen
yer
ap
an
TW
I
TW
II
TW
III
TW
IV
Tahunan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
3. Persentase Tenaga
Pendamping
Profesional yang
berkinerja baik
100% 100% 100% 100% 100% 96.56% 96.56 1.470.617.979.000 1.459.661.093.260 99.26
4. Persentase Kader
Pemberdayaan
Masyarakat
Perdesaan yang
mampu melakukan
pendampingan
masyarakat
perdesaan
0 20% 30% 30% 80% 94.8% 100 2.652.071.000 2,540,826,164 95.81
Meningkatnya
SDM Aparatur
Pejabat Fungsional
Tertentu yang
kompeten sesuai
dengan kebijakan
dan regulasi yang
ditetapkan
5. Persentase pejabat
fungsional tertentu
yang kompeten sesuai
dengan kebijakan dan
regulasi yang
ditetapkan
0 0 3% 3% 6% 13.76% 100 1.508.560.000 1.495.180.000 99.11
59
Sasaran Program Indikator Kinerja
Utama
Target
Rea
lisa
si
%
Cap
aia
n
Pagu Anggaran Realisasi
Anggaran %
Per
ban
din
gan
Rea
lisa
si d
an
Pen
yer
ap
an
TW
I
TW
II
TW
III
TW
IV
Tahunan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Terwujudnya
Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
yang bersih,
akuntabel dan
berkinerja tinggi
6. Nilai SAKIP Badan
Pengembangan SDM
dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, DT
dan Transmigrasi
0 0 0 76 76 80.53 100 27.640.000 13.000.000 47.03
Meningkatnya
kualitas reformasi
birokrasi dan
kapasitas
organisasi Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
7. Persentase Nilai Hasil
Penilaian Mandiri
Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
(PMPRB) di Badan
Pengembangan SDM
dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, DT
dan Transmigrasi
0 0 0 80% 80% 86.5% 100 226.228.000 221.056.449 97.71
60
Sasaran Program Indikator Kinerja
Utama
Target
Rea
lisa
si
%
Cap
aia
n
Pagu Anggaran Realisasi
Anggaran %
Per
ban
din
gan
Rea
lisa
si d
an
Pen
yer
ap
an
TW
I
TW
II
TW
III
TW
IV
Tahunan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Terselesaikannya
tindak lanjut
temuan hasil
pemeriksaan
eksternal dan
Aparat Pengawas
Internal
Pemerintah (APIP)
8. Persentase
rekomendasi temuan
hasil pemeriksaan
eksternal dan APIP
yang selesai
ditindaklanjuti (Sistem
Pengendalian Internal
dan Kepatuhan
terhadap Peraturan
Perundang-Undangan)
0 0 0 70% 70% 80.74% 100 210.800.000 166.442.615 78.96
Sumber: e-SAKIP BPSDM Tahun 2021
61
Lampiran 3. Nilai Kinerja Unit (NKU) BPSDM
Nilai Kinerja Unit (NKU) BPSDM Tahun 2021
SS Bobot
SS Uraian IKU Target Capaian Skor
Bobot
IKU NIU
Meningkatnya SDM Aparatur dan SDM
desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi
yang berintegritas dan berkompeten
50
Tingkat kepuasan stakeholders terhadap layanan
penyelenggaraan peningkatan kapasitas pegawai
dan SDM Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
3
3.88
100
12.5%
12.5
Tingkat kepuasan stakeholders terhadap hasil
layanan penyelenggaraan peningkatan kapasitas
pegawai dan SDM Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
3
4
100
12.5%
12.5
Persentase Tenaga Pendamping Profesional
yang berkinerja baik 100 96.56 96.56 12.5% 12.07
Persentase Kader Pemberdayaan Masyarakat
Perdesaan yang mampu melakukan
pendampingan masyarakat perdesaan
80
94.8
100
12.5%
12.5
Nilai Sasaran Strategis (NSS) : (NI x (bobot IKU/bobot IKU x 100%)) x bobot SS 49.57
Meningkatnya SDM Aparatur Pejabat
Fungsional Tertentu yang kompeten sesuai
dengan kebijakan dan regulasi yang
ditetapkan
12.5
Persentase Pejabat Fungsional Tertentu yang
kompeten sesuai dengan kebijakan dan regulasi
yang ditetapkan
6
13.76
100
12.5%
12.5
Nilai Sasaran Strategis (NSS) : (NI x (bobot IKU/bobot IKU x 100%)) x bobot SS 12.5
62
SS Bobot
SS Uraian IKU Target Capaian Skor
Bobot
IKU NIU
Terwujudnya Badan Pengembangan SDM
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang
bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi
12.5
Nilai SAKIP Badan Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
76
80.53
100
12.5%
12.5
Nilai Sasaran Strategis (NSS) : (NI x (bobot IKU/bobot IKU x 100%)) x bobot SS 12.5
Meningkatnya kualitas reformasi birokrasi
dan kapasitas organisasi Badan
Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
12.5
Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
80
86.5
100
12.5%
12.5
Nilai Sasaran Strategis (NSS) : (NI x (bobot IKU/bobot IKU x 100%)) x bobot SS 12.5
Terselesaikannya tindak lanjut temuan hasil
pemeriksaan eksternal dan Aparat
Pengawas Internal Pemerintah (APIP)
12.5
Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan
eksternal dan APIP lingkup Badan
Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi yang ditindaklanjuti (Sistem
Pengendalian Internal dan Kepatuhan terhadap
Perundang-undangan)
70
80.74
100
12.5%
12.5
Nilai Sasaran Strategis (NSS) : (NI x (bobot IKU/bobot IKU x 100%)) x bobot SS 12.5
Total Bobot SS 100
Total Nilai Kinerja Unit (NKU) 99.57
Keterangan Sangat
Baik
Sumber: e-SAKIP BPSDM Tahun 2021
KUESIONER EVALUASI PERAN KPMD DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Tahun Anggaran 2021
KUESIONER SURVEI KADER
Bapak/ Ibu yang terhormat, saat ini Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sedang melakukan survey peran dan kegiatan kader KPMD yang sudah berjalan. Diharapkan hasil survey ini dapat dijadikan acuan untuk menentukan kebutuhan peningkatan kapasitas kader di masyarakat. Bapak/Ibu dapat memberikan jawaban sesuai kondisi yang dialami atau kegiatan yang dilakukan. Tidak ada jawaban benar dan salah dalam setiap pertanyaan. Semua jawaban yang Bapak/Ibu berikan sangat berarti untuk evaluasi survey ini.
Bapak/Ibu dapat memberikan jawaban dengan memberi tanda silang ( X ) atau tanda lingkar ( O ) pada jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling tepat pada kolom yang telah
disediakan. Hanya satu jawaban saja untuk setiap pertanyaan. Pada masing-masing pertanyaan terdapat 4 (empat) pilihan jawaban, yaitu:
SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
Data Bapak/Ibu dan semua informasi yang diberikan akan dijamin kerahasiaannya. Kami sangat berterima kasih jika Bapak/Ibu dapat membantu dengan mengisi kuesioner survey ini.
Terima kasih.
Lampiran 4. Kuesioner Evaluasi Peran KPMD dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun Anggaran 2021
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama responden: __________________________________
Umur : ______ tahun
Jenis kelamin: Laki-laki / Perempuan
Pendidikan SD / SMP / SLTA / Perguruan Tinggi
Pekerjaan : a. PNS b. Karyawan swasta c. Aparat Desa
d. Petani e. Wiraswasta f. Pengelola BUM Desa
g. Lainnya: ________________________________
Status Kader : Kader ____________________________________
Alamat:
Desa __________________________________
Kecamatan __________________________________
Kabupaten __________________________________
Provinsi __________________________________
II. DATA PENGALAMAN SEBAGAI KADER
Sudah berapa lama menjadi kader KPMD : ________ tahun .
Pelatihan apa saja yang pernah diperoleh :
1 ________________________________________________ tahun __________
2 ________________________________________________ tahun __________
3 ________________________________________________ tahun __________
Berilah jawaban setiap pertanyaan berikut dengan memberikan tanda silang (X) pada
pilihan yang paling sesuai. Jawablah semua pernyataan sesuai dengan situasi dan kondisi
yang Bapak/Ibu alami. Tidak ada jawaban benar dan salah. Pastikan semua pernyataan
telah diisi.
I. Menggerakan dan memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembanguanan diwilayahnya
No Pernyataan
Kriteria Jawaban
SS S TS STS
1. Saya aktif mengikuti pertemuan-pertemuan di desa (kelompok-kelompok
masyarakat (pertemuan kelompok, Musyawarah dusun, Musyawarah
desa, dll)
2. Saya ikut menyebarluaskan atau mensosialisasikan program-program
pembangunan desa kepada masyarakat desa
3. Saya sudah mengidentifikasi orang-orang yang aktif untuk saya dorong
agar menjadi kader desa sebagai regenerasi.
4. Saya sudah merintis adanya pusat-pusat kegiatan masyarakat atau
forum-forum warga
5. Saya mengajak masyarakat untuk menghadiri forum-forum pertemuan
desa, seperti Musbangdus atau Musbangdes.
6. Saya mengajak masyarakat ikut memantau atau mengawasi proses
penyusunan dokumen perencanaan pembangunan desa seperti
RPJMDes, RKPDes, dan APBDes
7. Saya mengajak masyarakat ikut memantau proses pelaksanaan
pembangunan di desa
8. Saya memanfaatkan media sosial (mis. WhatsApp) untuk berdiskusi,
memotivasi, memberikan informasi tentang pembangunan kepada
masyarakat.
II. Membantu masyarakat mengidentifikasi masalah dan menyampaikankebutuhan dalam musyawarah
No Pernyataan
Kriteria Jawaban
SS S TS STS
9. Saya mengajak masyarakat menggali atau menemukan permasalahan
yang dihadapi masyarakat baik melalui pertemuan kelompok maupun
musyawarah dusun
10. Saya mengajak masyarakat menyusun skala prioritas kegiatan yang
ingin dilakukan
11. Saya mengajak masyarakat menemukan atau memetakan potensi
sumber daya alam, potensi ekonomi, keterampilan, dll.
12. Saya bersama masyarakat sudah menyusun usulan-usulan berdasarkan
pemetaan masalah, potensi yang dimiliki, dan prioritas kegiatan yang
akan dilakukan
No Pernyataan
Kriteria Jawaban
SS S TS STS
13. Saya mendorong masyarakat untuk menyampaikan rencana kegiatan
tersebut dan mengungkapkan pendapat dalam forum-forum
perencanaan di desa baik di kelompok, Musbangdus, maupun
Musbangdes
III. Mengembangkan kapasitas masyarakat dalam menangani masalah yangdihadapi dan mengambangkan potensi secara efektif
No Pernyataan
Kriteria Jawaban
SS S TS STS
14. Saya mengajarkan masyarakat cara membuat perencanaan
pembangunan melalui pertemuan-pertemuan kelompok maupun
Musbangdus
15. Saya mengajarkan masyarakat cara menyusun daftar kebutuhan
pembangunan di desa
16. Saya mengajarkan masyarakat menyusun prioritas usulan kegiatan
pembangunan di desa
17. Saya mengajarkan masyarakat cara menyampaikan pendapat secara
benar dan tepat di dalam forum-forum desa
18. Saya mengajarkan masyarakat cara berkomunikasi dengan para
perangkat desa atau pemangku kebijakan lain
19. Saya sudah mengadakan pelatihan-pelatihan keterampilan untuk
meningkatkan kapasitas masyarakat, misalnya terkait usaha kecil, wisata
desa, produk unggulan desa, adat-budaya, dll.
IV. Mendorong dan menyakinkan para pembuat keputusan untuk mendengar,
mempertimbangkan, dan mengakomodasi kebutuhan masyarakat
No Pernyataan
Kriteria Jawaban
SS S TS STS
20. Saya aktif melakukan koordinasi kepada pihak-pihak terkait untuk
mengusulkan kebijakan desa terkait kebutuhan masyarakat kepada BPD,
Pemerintah Desa, dan Tokoh Masyarakat
21. Saya aktif melakukan pendekatan dan diskusi kepada Pemerintah Desa
supaya menerima kebutuhan masyarakat
22. Saya aktif melakukan pemantauan terhadap proses penyusunan
kebijakan desa yang terkait dengan kebutuhan masyarakat dan
pembangunan desa
23. Saya sudah mengajak masyarakat untuk mengusulkan dan memantau
proses jalannya penetapan kebijakan desa yang terkait kebutuhan
masyarakat dan pembangunan di desa tersebut.
V. Membantu kelompok masyarakat dalam memperoleh akses berbagai pelayanan yang dibutuhkan
No Pernyataan
Kriteria Jawaban
SS S TS STS
24. Saya ikut melakukan identifikasi/ pendataan calon-calon penerima
bantuan program layanan Pemerintah.
25. Saya ikut melakukan identifikasi kebutuhan bantuan program layanan
Pemerintah.
26. Saya menyebarluaskan atau mensosialisasikan program bantuan
pemerintah yang turun ke desa kepada calon-calon penerima bantuan
27. Saya melakukan pendekatan dan koordinasi kepada berbagai pihak
(Pemerintah Desa, Puskesmas, Kecamatan, dll) untuk membantu
masyarakat mengakses program layanan pemerintah
28. Saya ikut membantu menyelesaikan masalah yang ada terkait dengan
bantuan-bantuan layanan Pemerintah
29. Apakah dalam menjalankan tugas dan fungsi Bapak/Ibu sebagai KPMD sudahdidukung oleh Pemerintah Desa?
01. Jika Ya, mohon dijelaskan apa saja bentuk dukungan tersebut:..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
02. Jika Belum/Tidak, mengapa mohon dijelaskan:..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
30. Bagaimana menurut pendapat Bapak/Ibu terhadap pelatihan yang pernah diikuti.(Mohon dijelaskan):...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................
31. Apakah Bapak/Ibu ingin mengikuti pelatihan yang lain? Pelatihan tentang apa?(Mohon dijelaskan):...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Terima Kasih
KUESIONER EVALUASI PERAN KPMD
DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Tahun Anggaran 2021
KUESIONER SURVEY UNTUK NON KPMD
Bapak/ Ibu yang terhormat, saat ini Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sedang melakukan survey peran dan kegiatan kader KPMD yang sudah berjalan. Diharapkan hasil survey ini dapat dijadikan acuan untuk menentukan kebutuhan peningkatan kapasitas kader di masyarakat. Bapak/Ibu dapat memberikan jawaban sesuai dengan kondisi yang ada. Tidak ada jawaban benar dan salah dalam setiap pertanyaan. Semua jawaban yang Bapak/Ibu berikan sangat berarti untuk evaluasi survey ini.
Bapak/Ibu dapat memberikan jawaban dengan memberi tanda silang ( X ) atau tanda lingkar ( O ) pada jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling tepat pada kolom yang telah
disediakan. Hanya satu jawaban saja untuk setiap pertanyaan. Pada masing-masing pertanyaan terdapat 4 (empat) pilihan jawaban, yaitu:
SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
Data Bapak/Ibu dan semua informasi yang diberikan akan dijamin kerahasiaannya. Kami sangat berterima kasih jika Bapak/Ibu dapat membantu dengan mengisi kuesioner survey ini.
Terima kasih.
VI. IDENTITAS RESPONDEN
Nama responden: __________________________________
Umur : ______ tahun
Jenis kelamin: Laki-laki / Perempuan
Pendidikan SD / SMP / SLTA / Perguruan Tinggi
Pekerjaan : a. PNS b. Karyawan swasta c. Aparat Desa
d. Petani e. Wiraswasta f. Pengelola BUM Desa
g. Lainnya: ________________________________
Status : a. Kepala Desa/Staf Pemerintah Desa
b. Tokoh Masyarakat
c. Perwakilan masyarakat
d. Lainnya: ________________________________
Alamat:
Desa __________________________________
Kecamatan __________________________________
Kabupaten __________________________________
Provinsi __________________________________
VII. DATA PENGALAMAN
Sudah berapa lama menjadi Staf Pemerintah Desa : ________ tahun (jika Bapak/Ibu adalah Staf
Pemerintah Desa).
Pelatihan apa saja yang pernah diperoleh (diisi oleh Pemerintah Desa, Tokoh Masyarakat, atau
wakil Masyarakat):
1 ________________________________________________ tahun __________
2 ________________________________________________ tahun __________
3 ________________________________________________ tahun __________
Berilah jawaban setiap pertanyaan berikut dengan memberikan tanda silang (X) pada
pilihan yang paling sesuai. Jawablah semua pernyataan sesuai dengan pengamatan dan
pendapat Bapak/Ibu. Tidak ada jawaban benar dan salah. Pastikan semua pernyataan telah
diisi.
No PERNYATAAN Kriteria Jawaban
SS S TS STS
A. Pengorganisasian (Menggerakkan dan Memotivasi) Masyarakat
1 Kader KPMD aktif mengikuti pertemuan-pertemuan yang ada di desa (pertemuan kelompok, Musyawarah dusun, Musyawarah, desa, dll)
2 Kader KPMD aktif melakukan sosialisasi atau memberikan penjelasan program-program kegiatan desa kepada masyarakat
3 Sudah ada pusat-pusat kegiatan masyarakat atau forum-forum warga yang dibentuk oleh kader KPMD
4 Masyarakat aktif dalam perencanaan kegiatan pembangunan melalui forum-forum pertemuan kelompok, Musdus, maupun Musdes.
5 Masyarakat aktif berdiskusi atau mengungkapkan pendapat dalam forum-forum perencanaan di desa baik di kelompok, Musbangdus, maupun Musbangdes
6 Masyarakat aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan pembangunan dan pemberdayaan di desa
B. Identifikasi Permasalahan dan Kebutuhan Masyarakat
7 Masyarakat memiliki hasil rumusan identifikasi masalah, daftar kebutuhan, dan skala prioritas kegiatan
8 Masyarakat kini aktif dan berani menyampaikan pendapat dan gagasan di pertemuan Musbangdus atau Musbangdes secara lebih baik
9 Masyarakat memiliki inisiatif untuk berkonsultasi atau berdiskusi dengan Kader KPMD atau perangkat desa tentang perencanaan kegiatan, potensi yang ada, dan gagasan kegiatan
10 Masyarakat sudah mampu menyampaikan pendapat dan penjelasan yang dibutuhkan secara lebih baik dalam forum-forum Musbangdus atau Musbangdes
C. Pengembangan Kapasitas Masyarakat
11 Kader KPMD memiliki kemampuan untuk memotivasi, melakukan identifikasi masalah, menggali potensi, dan menyusun perencanaan kegiatan
12 Masyarakat sudah bisa melakukan identifikasi terhadap permasalahan pembangunan yang mereka hadapi.
13 Masyarakat sudah bisa menggali dan memanfaatkan atau mengembangkan potensi yang ada di masyarakat
14 Masyarakat telah melaksanakan atau menerapkan kegiatan sesuai prioritas yang direncanakan, potensi yang dimiliki, dan rencana pelaksanakaan kegiatan yang sudah disusun
No PERNYATAAN Kriteria Jawaban
SS S TS STS
15 Masyarakat bersama kader selalu melakukan pemantauan, pengecekan, atau monitoring terhadap kegiatan pembangunan yang dilakukan.
D. Advokasi kepada Pembuat Keputusan
16 Sudah ada beberapa kebijakan desa yang sedang diproses oleh karena mendapatkan masukan dan atau usulan dari KPMD
17 Sudah ada keputusan atau peraturan desa yang ditetapkan berdasarkan masukan-masukan atau usulan dari KPMD dan masyarakat
18 Keputusan atau peraturan desa sebagaimana dimaksud di atas sudah diimplementasikan
E. Pendampingan Akses Layanan kepada Masyarakat
19 Masyarakat dapat lebih mudah mengakses program layanan pemerintah desa atau bantuan pemerintah yang mereka butuhkan
20 Program bantuan pemerintah dapat tersalurkan dengan tepat kepada kelompok masyarakat penerima bantuan
21 Masyarakat mengetahui dan paham semua program layanan pemerintah yang mereka butuhkan.
22 Masyarakat ikut bekerja sama dalam menyelasaikan permasalahan yang muncul dalam pelayanan Pemerintah Desa maupun program lainnya.
23. Apakah para KPMD sudah ditetapkan melalui SK Kepala Desa (Khusus dijawaboleh Kepala Desa atau perangkat desa):
01. Sudah di SK kan
02. Belum di SK kan (jika belum mengapa mohon dijelaskan)..........................................................................................................................
24. Apakah menurut Bapak/Ibu para KPMD tersebut sudah menjalankan tugas danfungsinya seperti diamanatkan dalam Permendes No. 18 Tahun 2019 tentangPedoman Umum Pendampingan Masyarakat Desa? (Mohon dijelaskan):
01. Jika Ya/Sudah mohon dijelaskan:
...........................................................................................................................
02. Jika Belum, mengapa mohon dijelaskan:
..........................................................................................................................
Terima Kasih
LAPORAN KINERJA
Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta
BALAI BESAR PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI JAKARTA
BADAN PENGEMBANGAN SDM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA,
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI R.I
Tahun 2021
Tahun 2021
Laporan Kinerja Tahun 2021
i
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LAPKIN) merupakan laporan kinerja yang berisi
pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis
instansi pemerintah yang dilaporkan setiap triwulan. Laporan Kinerja dalam
penyusunannya mengacu pada Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 dan Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2017
Dengan telah berjalannya program dan kegiatan Tahun 2021 maka Balai Besar
Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Jakarta menyusun laporan kinerja sebagai media pertanggungjawaban dalam
mengukur keberhasilan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran – sasaran
yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis 2020 – 2024.
Kinerja Tahun 2021 sampai dengan Bulan Desember 2021 berdasarkan target
tahunan secara keseluruhan mencapai 100,00%, sedangkan capaian kinerja BBPPMD
Jakarta untuk setiap output yakni output Kader Masyarakat yang terbentuk Melalui
Pelatihan mencapai 100,00%, masyarakat desa, yang mendapat pelatihan dan
sertifikat tahun 2021 mencapai 100,00%, Presentasi alumni pelatihan yang mendapat
fasilitasi pemberdayaan melalui pendampingan mencapai sebesar 100,00%, Jumlah
Layanan Perkantoran mencapai 100,00 % dan Jumlah Layanan Umum mencapai
sebesar 100,00%.
Laporan Kinerja Tahun 2021
ii
Akhir kata, semoga laporan kinerja Balai Besar Pengembangan latihan
Masyarakat tahun 2021 ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, baik sebagai informasi maupun evaluasi kinerja.
Jakarta, Desember 2021
Kepala Balai Besar Pelatihan
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta
Ir. Lalu Samsul Hakim.MT
NIP. 19681212 200003 1 007
Laporan Kinerja Tahun 2021
iii
DAFTAR ISI HAL
Kata Pengantar ............................................................................................... i
Daftar Isi ......................................................................................................... ii
Daftar Tabel .............................................................................................. iii
Daftar Gambar .................................................................................................... iv
IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 13
A Latar Belakang ......................................................................... 13
B Tugas dan Fungsi ............................................................ 15
C Struktur Organisasi..................................................................... 17
D Maksud dan Tujuan ................................................................. 21
E Aspek Strategis ......................................................................... 22
F
G
Permasalahan Utama .................................................................
Sistematika Penyajian ...............................................................
24
27
BAB II PERENCANAAN KINERJA ........................................................... 29
A Rencana Strategis BPSDM .................................................... 29
B Rencana Strategis BBPPMD ..................................................... 29
C Rencana Kinerja BBPPMD Tahun 2021..................................... 30
D Perjanjian Kinerja BBPPMD Tahun 2021 ................................... 35
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................... 39
A Capaian Kinerja Organisasi ......................................................
1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun
2021................................................................................
2. Perbandingan Target Kinerja Per Triwulan Serta
Capaian Kinerja Per Tri IV Tahun 2021...................
3. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2021 dengan
Beberapa Tahun Terakhir ..............................................
4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2021 dengan
Target Jangka Menengah Dalam Renstra....................
39
39
41
45
47
Laporan Kinerja Tahun 2021
iv
5. Analisis Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Atau
Peningkatan/Penurunan Kinerja Serta Alternatif Solusi
Yang Telah Dilakukan ..................................................
47
B Kinerja Anggaran ................................................................ 60
BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 62
A. Kesimpulan .........................................................................
B. Tindak Lanjut ......................................................................
62
63
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 1
IKHTISAR EKSEKUTIF
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : 22 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta adalah Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan Kementerian berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,
yang mempunyai tugas melaksanakan pelatihan sumber daya manusia
dan pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi.
Tugas BBPPMD Jakarta tersebut di atas diwujudkan dalam
program dan kegiatan, yang pada akhir kegiatan harus
dipertanggungjawabkan penggunaannya kepada masyarakat, hal ini
menyiratkan bahwa wujud akuntabilitas dari BBPPMD Jakarta adalah
mempertanggungjawabkan hasil akhir atau manfaat dari suatu program
dan kegiatan yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Bentuk
pertanggungjawaban kepada masyarakat bukan sekedar menyatakan
bahwa program dan kegiatan telah terlaksana, namun yang penting
adalah program dan kegiatan BBPPMD Jakarta tersebut telah
memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta dampak yang mampu
membawa perubahan bagi kesejahteraan masyarakat.
Laporan Kinerja Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta Tahun
2021 menyajikan tentang keberhasilan dan kegagalan BBPPMD Jakarta
dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis
Tahun 2021 yang dilakukan dalam upaya mewujudkan Visi BBPPMD
Jakarta “Terwujudnya perdesaan yang mempunyai keunggulan
kolaboratif dan berdaya saing” yang mengacu pada pernyataan Visi
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 2
misi Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta juga mengacu pada misi
Kementerian Desa, Pembangunan daerah Tertinggal dan Transmigrasi
tahun 2020 – 2024 yaitu:
a. Mempercepat pembangunan Desa dan Perdesaan yang
berkelanjutan;
b. Mengembangkan ekonomi dan investasi desa dan perdesaan,
daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi;
c. Menyerasikan kebijakan dan program pembangunan daerah
tertinggal;
d. Menyelenggarakan pembangunan dan pengembangan kawasan
transmigrasi;
e. Menyusun dan merumuskan pengembangan daya saing desa dan
perdesaan, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi berbasis
data dan informasi yang akurat;
f. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan pemberdayaan
masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal dan
transmigrasi; dan
g. Meningkatkan penatakelolaan pemerintahan yang baik.
Dengan mengacu pada visi dan misi yang telah ditetapkan
Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta telah menyusun kebijakan program,
sasaran dan tujuan sebagaimana yang tertuang dalam renstra Balai
Besar Pengembangan Latihan Masyarakat. Renstra Balai Besar Pelatihan
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Jakarta dijadikan dasar untuk pengukuran capaian kinerja
yang meliputi Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK)
dan Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK). Realisasi dari Rencana Kinerja
Tahunan (RKT) yang telah ditetapkan pada tahun 2021 adalah sebagai
berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 3
Tabel : 1
TARGET KINERJA
BBPPMD JAKARTA
TAHUN 2021
T % T % T % T % T %
1
Pengembangan Sumber
Daya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi
Meningkatnya kapasitas
SDM Desa dan Perdesaan
Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi
Jumlah kader masyarakat
desa yang terbentuk melalui
pelatihan
0 - 1260 86.72 1260 86.72 1453 100.00 1453 100.00
2
Jumlah masyarakat desa,
yang mendapat pelatihan
dan sertifikat tahun 2021
0 - 1260 86.72 1260 86.72 1453 100.00 1453 100.00
3
Presentasi alumni pelatihan
yang mendapat fasilitasi
pemberdayaan melalui
pendampingan
0 - 0 - 25% 50.00 50% 100.00 50% 100.00
4 Layanan Perkantoran 0.25 25.00 0.50 50.00 0.75 75.00 1 100.00 1 100.00
5 Layanan Umum 0.16 15.63 0.44 43.75 0.78 78.13 1 100.00 1 100.00
No Program Sasaran StrategisTarget Setahun
OutputTriwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 4
Tabel : 2
CAPAIAN KINERJA BBPPMD JAKARTA
TAHUN 2021
T % T % T % T % T %
1
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Desa, Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi
Meningkatnya
kapasitas SDM
Desa dan
Perdesaan
Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi
Jumlah kader
masyarakat
desa yang
terbentuk
melalui
pelatihan
0 0 1260 86.72 0 0 193 13.28 1453 100.00
Jumlah
masyarakat
desa, yang
mendapat
pelatihan dan
sertifikat tahun
2021
0 0 1260 86.72 0 0 193 13.28 1453 100.00
Presentasi
alumni
pelatihan yang
mendapat
fasilitasi
pemberdayaan
melalui
pendampingan
0 0 0 - 0.25 50 0.25 50.00 0.50 100.00
Layanan
Perkantoran 0.25 25.00 0.50 50.00 0.75 75.00 1.00 100.00 1.00 100.00
Layanan Umum 0.16 15.63 0.44 43.75 0.78 78.13 1.00 100.00 1.00 100.00
Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Realisasi Desember 2021No Program
Sasaran
StrategisOutput
Triwulan I
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 5
Berdasarkan data pada table 2 diatas, diketahui bahwa capaian
Kinerja Terhadap Target Tahunan Balai Besar Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Jakarta sampai dengan bulan desember 2021 secara
keseluruhan adalah sebesar 100,00 %. Besar capaian kinerja sama
dengan target yang diharapkan yakni 100,00 %. yang terdiri dari 3
indikator kinerja sasaran, yakni :
a. Jumlah Kader Masyarakat yang terbentuk Melalui Pelatihan
mencapai sebesar 100,00 %;
b. Jumlah masyarakat desa, yang mendapat pelatihan dan
sertifikat tahun 2021 mencapai sebesar 100,00 %;
c. Presentasi alumni pelatihan yang mendapat fasilitasi
pemberdayaan melalui pendampingan mencapai sebesar
100,00 %;
d. Jumlah Layanan Perkantoran mencapai 100,00 %;
e. Jumlah Layanan Umum mencapai sebesar 100,00 %.
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 6
Tabel : 3
CAPAIAN REALISASI ANGGARAN BBPPMD JAKARTA
TAHUN 2021
Berdasarkan data pada table 3 diatas, diketahui bahwa Realisasi
anggaran BBPPMD Jakarta dari bulan Januari sampai dengan Desember
2021 dari Pagu Anggaran sebesar Rp.13.292.813.000,- adalah sebesar
Rp. 13.218.247.101,- atau 99,44 %. Sisa anggaran sebesar
Rp.74.565.899,- atau 0,56%.
Jumlah kadermasyarakatdesa yangterbentuk
melaluipelatihan
Jumlahmasyarakatdesa, yangmendapat
pelatihan dansertifikat
tahun 2021
Presentasialumni
pelatihanyang
mendapatfasilitasi
pemberdayaan melaluipendampin…
jumlahlayanan
perkantoran
Jumlahlayananumum
Target 1,453.00 1,453.00 0.50 1.00 1.00
Realisasi 1,453.00 1,453.00 0.50 1.00 1.00
% 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
- 200.00 400.00 600.00 800.00
1,000.00 1,200.00 1,400.00 1,600.00
Axi
s Ti
tle
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BBPPMD) Jakarta dibentuk
berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : 22 Tahun
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi. Dalam kedudukannya, BBPPMD Jakarta berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
BBPPMD Jakarta sebagaimana disebutkan dalam Peraturan
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
mempunyai tugas melaksanakan pelatihan sumber daya manusia
dan pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal dan
transmigrasi.
Mengacu pada tugas dan fungsi sebagaimana ditegaskan
dalam Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi tersebut, Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta memiliki
wilayah kerja yang telah ditentukan. Berdasarkan fungsinya memiliki 5
(lima) wilayah kerja, yakni : DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten,
Lampung, dan Kalimantan Barat.
Setelah bergabung dengan Kementerian Desa Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Balai Besar Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
(BBPPMD) Jakarta berupaya melatih Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa (KPMD) yang dapat memfasilitasi masyarakat desa
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 8
menjadi lebih sejahtera. Kemandirian desa tergantung dari
kesejahteraan masyarakat desanya semakin sejahtera, semakin
mandiri desanya
Pemberdayaan masyarakat desa adalah upaya
mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan
meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku, kemampuan, ketrampilan
kesadaran serta memanfaatkan sumberdaya melalui penetapan
kebijakan, program, kegiatan dan pendampingan yang sesuai dengan
esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa. Sedangkan
pendampingan desa adalah kegiatan untuk melakukan tindakan
pemberdayaan masyarakat melalui asistensi, pengorganisasian,
pengarahan dan fasilitasi ( Permendes No. 3 / 2015 tentang
pendampingan desa). Implementasi dari tugas pokok dan fungsi Balai
Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta tersebut adalah melakukan
pengembangan pelatihan masyarakat, tenaga kepelatihan dan jabatan
fungsional penggerak swadaya masyarakat termasuk kerjasama
dengan lembaga/unit-unit yang melakukan pelatihan masyarakat baik
UPTP-UPTD yang membawahi pelatihan masyarakat di daerah. Pada
tahun 2021, Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta telah menyusun
program yang telah dituangkan dalam DIPA Balai Besar Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Jakarta Tahun 2021.
Dalam rangka pemberdayaan terhadap lembaga pelatihan
masyarakat, Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta telah
memprogramkan kegiatan untuk memberdayakan para pelatih dan
para pengelola pelatihan melalui bimbingan teknis yang diarahkan
pada pelayanan publik yang bersifat tidak langsung (indirect services),
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 9
perangkat lunak berupa penyusunan kurikulum, yang diperlukan dalam
melakukan pelatihan masyarakat.
Sedangkan pelayanan yang bersifat langsung (direct
services) terhadap masyarakat desa, daerah tertinggal, daerah
tertentu dan transmigrasi, yang diwujudkan dalam bentuk pemberian
pelayanan pelatihan , pendampingan dan uji terap bagi masyarakat
desa, daerah tertinggal, daerah tertentu dan transmigrasi.
B. KEDUDUKAN TUGAS DAN FUNGSI
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : 22 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi maka kedudukan, tugas pokok, fungsi, susunan,
organisasi dan tata kerja Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta
adalah sebagai berikut :
1. Kedudukan
BBPPMD Jakarta merupakan salah satu unit pelaksana teknis di
bidang pelatihan sumber daya manusia dan pemberdayaan
masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi yang
berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
2. Tugas
Sesuai dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : 22
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi. Balai Besar Pelatihan dan
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 10
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Jakarta adalah Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan Kementerian berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi, yang mempunyai tugas melaksanakan pelatihan
sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat desa,
daerah tertinggal dan transmigrasi.
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya Balai Besar Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran fasilitasi dan
pelatihan pengembangan sumber daya manusia, fasilitasi dan
pendampingan pemberdayaan masyarakat, serta penerapan
model pendampingan dan pemberdayaan masyarakat desa,
daerah tertinggal dan transmigrasi;
2. Pelaksanaan fasilitasi dan pelatihan pengembangan sumber
daya manusia, fasilitasi dan pendampingan pemberdayaan
masyarakat, serta penerapan model pendampingan dan
pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal dan
transmigrasi;
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan fasilitasi dan pelatihan
pengembangan sumber daya manusia, fasilitasi dan
pendampingan pemberdayaan masyarakat, serta penerapan
model pendampingan dan pemberdayaan masyarakat desa,
daerah tertinggal dan transmigrasi;
4. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan
5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan Balai
Besar.
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 11
Dalam melaksanakan fungsi seperti tersebut diatas, Balai
Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi mempunyai peran yang secara garis
besar dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Penyusunan Rencana, program dan anggaran fasilitasi dan
pelatihan pengembangan SDM;
Kegiatan penyiapan program fasilitasi dan pelatihan
pengembangan SDM dibidang desa, pembangunan daerah
tertinggal dan transmigrasi di susun berdasarkan hasil analisis
kebutuhan pelatihan dan perencanaan pengembangan
masyarakat.
2. Penyusunan Rencana, program dan anggaran fasilitasi dan
pendampingan pemberdayaan masyarakat;
Kegiatan penyiapan program fasilitasi dan pendampingan
pemberdayaan masyarakat dibidang desa, pembangunan
daerah tertinggal dan transmigrasi disusun berdasarkan hasil
Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan perencanaan pengembangan
masyarakat.
3. Penyusunan Rencana, program dan anggaran model
pendampingan dan pemberdayaan masyarakat desa, daerah
tertinggal dan transmigrasi;
Kegiatan penyiapan program model pendampingan dan
pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal dan
transmigrasi disusun berdasarkan perencanaan pengembangan
masyarakat.
4. Pelaksanaan fasilitasi dan pelatihan pengembangan SDM;
Kegiatan fasilitasi dan pelatihan pengembangan SDM
merupakan upaya untuk meningkatkan kompetensi masyarakat
agar dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam yang
tersedia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 12
5. Pelaksanaan fasilitasi dan pendampingan pemberdayaan
masyarakat;
Kegiatan fasilitasi dan pendampingan pemberdayaan
masyarakat ini dilakukan untuk mendampingi masyarakat
khususnya alumni pelatihan dalam melaksanakan Rencana
Tindak Lanjut (RTL), mempraktekkan dan mengembangkan
hasil pelatihan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki di
Desa sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat.
6. Penerapan model pendampingan dan pemberdayaan
masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi;
Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan uji coba model
pendampingan dan pemberdayaan masyarakat yang telah
diprogramkan, agar dihasilkan model pendampingan dan
pemberdayaan masyarakat yang diberikan dapat berhasil guna
dan berdaya guna serta aplikatif sesuai kebutuhan dan
perkembangan masyarakat.
7. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan fasilitasi dan pelatihan
pengembangan SDM;
Kegiatan Pemantauan, evaluasi dan pelaporan fasilitasi dan
pelatihan pengembangan SDM dilakukan guna memperoleh
bahan informasi untuk perbaikan dan pengembangan program
fasilitasi dan pelatihan pengembangan SDM selanjutnya.
8. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan fasilitasi dan
pendampingan pemberdayaan masyarakat;
Kegiatan Pemantauan, evaluasi dan pelaporan fasilitasi dan
pendampingan pemberdayaan masyarakat dilakukan guna
memperoleh bahan informasi untuk perbaikan dan
pengembangan program fasilitasi dan pendampingan
pemberdayaan masyarakat selanjutnya.
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 13
9. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan model pendampingan dan
pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal dan
transmigrasi.
Kegiatan Pemantauan, evaluasi dan pelaporan model
pendampingan dan pemberdayaan masyarakat desa, daerah
tertinggal dan transmigrasi dilakukan guna memperoleh bahan
informasi untuk perbaikan dan pengembangan program model
pendampingan dan pemberdayaan masyarakat desa, daerah
tertinggal dan transmigrasi selanjutnya.
C. ASPEK STRATEGIS
1. Dukungan Personil
Untuk menjalankan tugas dan fungsi Balai Besar Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Jakarta didukung oleh personil sebanyak 64 (enam
puluh empat) orang yang terdiri dari : 34 (tiga puluh empat) orang
ASN dan 30 (tiga puluh) orang Non ASN dengan rincian seperti
terlihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4
Personil ASN berdasarkan pendidikan
Sumber Data : Norminatif Pegawai Bulan Desember 2021
0
5
10
15
20
25
30
35
SD SLTP SLTA D3 S1 S2 Jumlah
Kasubbag Umum 0 0 2 1 3 1 7
Kasubbag RPP 0 0 0 0 3 0 3
Fungsional PSM 0 0 0 0 15 9 24
Jumlah 0 0 2 1 21 10 34
AX
IS T
ITLE
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 14
Tabel 5
Personil Non ASN Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Data Pegawai Non ASN Bulan Desember 2021
2. Dukungan Sarana Dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Balai Besar Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Jakarta dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 6 Sarana dan Prasarana
NO
URAIAN
JUMLAH
I GEDUNG KANTOR
II
1 Gedung A/Kantor 1 unit
2 Gedung B/Ruang Kelas 1 unit
3 Gedung C/Asrama 1 unit
KENDARAAN OPERASIONAL
1 Roda 4 6 unit
2 Roda 2 9 unit
3 Roda 3 2 unit
II PRASARANA PELATIHAN
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 15
1 OHP/LCD Projector 10 unit
2 Komputer 50 unit
3 Laptop 28 unit
4 Printer 24 unit
III GEDUNG TEMPAT PELATIHAN
1 Ruang Aula 1 lokal
2 Ruang Sekretariat 1 lokal
3 Ruang Kelas 4 lokal
4 Ruang Perpustakaan 1 lokal
5 Ruang Makan 1 lokal
6 Asrama Siswa Kapasitas 104 orang (52 kamar) 52 lokal
7 Ruang Dapur 1 lokal
8 Ruang Gudang 1 lokal
9 Ruang Petugas 1 unit
12 Pos Jaga 1 unit
13 Mushola 1 unit
14 Guest House 2 unit
15 Demplot (kolam, lahan hortikultura, Hidroponk,
Jamur)
4000 M2
16 Ruang Praktek/Workshop 1 unit
17 Kandang sapi 56 M2
18 Kandang kambing 11,25 M2
19 Rumah pompa 48 M2
20 Ruang rapat 1 lokal
D. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED)
Dalam pelaksanaan program/kegiatan BBPPMD Jakarta tahun 2021,
BBPPMD Jakarta masih menghadapi kendala dalam pencapaian kinerja
disebabkan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVIO-19) yang masih
berlangsung sejak bulan Desember 2019. Pada awal Maret 2020, Presiden
mengumumkan adanya pasien yang terpapar COVID-19 di lndonesia, dan
sejak itu pula penyebaran COVID-19 sangal masif di lbukota Jakarta.
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 16
Kondisi ini berdampak luas tidak hanya aspek kesehatan, tetapi juga aspek
sosial ekonomi masyarakat, ketertiban dan keamanan, hingga
penyelenggaraan pemerintahan. Dalam kondisi tersebut, Pemerintah
mengambil langkah-langkah guna mencegah penyebaran COVID19 terkait
dengan penyelenggaraan kegiatan instansi pemerintah, yaitu dengan
mengeluarkan beberapa regulasi :
1) Keputusan Presiden No.7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
2) Keputusan Kepala BNPB No. 9A Tahun 2020 tentang Penetapan
Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat
Virus Corona di lndonesia
3) Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 13A
Tahun 2O2O tentang Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Oarurat
Bencana Wabah Penyakit Akibat Vjrus Corona di lndonesia, tanggal 29
Februari 2020.
4) Surat Edaran Menteri PAN dan RB No. 50 Tahun 2020 tentang
Perubahan Kedua Atas Surat Edaran Menteri PAN dan RB No. 19
Tahun 2020 tentang Laporan SAKIP Triwulan IV Tahun 2020 l0
Penyesuaian Sistem Kerja ASN dalam Upaya Pencegahan
Penyebaran COVID-19 di Lingkungan lnstansi Pemerintah tanggal 20
April 2020).
5) Surat Edaran Menteri PAN dan RB No. 45 Tahun 2020 tentang
Penyesuaian Sistem Kerja bagi ASN pada lnstansi Pemerintah yang
berada di Wilayah dengan Penetapan Permbatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) tanggal I Aptil2020.
6) Surat Edaran Menteri Desa, PDTT No. 10 Tahun 2020 tentang
Pencegahan Penyebaran COVID-19 di Lingkungan Kementerian Desa,
PDTT tanggal 30 Maret 2020.
7) Surat Edaran Menleri Desa, PDTT No. 12 Tahun 2020 tentang
Pencegahan Penyebaran COVID-19 di Lingkungan Kementerian Desa,
PDTT tanggal 20 April 2020.
8) Surat Edaran BKN No. '11lSE/lV/2020 tentang Pedoman Penjatuhan
Hukuman Disiplin Bagi Aparatur Sipil Negara yang Melakukan
Kegiatan Bepergian ke Luar Daerah dan/atau Kegiatan Mudik pada
Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat COVID-19.
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 17
9) Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Provinsi DKI Jakarta
sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.O1.O7IMENKES
123912020 Tahun 2020 tentang Penetapan Pembatasan Sosial
Berskala Besar di Wilayah Provinsi DKI Jakarta dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
10) Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 24 Tahun 2021 tentang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 dan Level 3
Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.
11) Inmendagri Nomor 25 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat Level 4 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah
Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
12) Inmendagri Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 serta
Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di
Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Corona
Virus Disease 2019.
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi masih menerapkan Work From
Home (WFH) dan Work From Office (WFO) secara bergantian sesuai
dengan peraturan yang berlaku dalam penyelesaian tugas-tugas kedinasan
sebagai tindak lanjut atas Penetapan PPKM Darurat. Kondisi tersebut
sangat mempengaruhi pelaksanaan program/kegiatan BBPPMD Jakarta,
sehingga pada periode Desember 2021 capaian kinerja tidak sesuai dengan
target awal.
Dalam mencapai kinerjanya, Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta mengalami
beberapa masalah dan kendala yaitu :
a. Terjadi kemunduran pelaksanaan dikarenakan januari s.d maret proses
perubahan organisasi sehingga perlu dilakukan revisi penyesuaian
pada KRO dan RO
b. Semula Kegiatan Dukungan Manajemen masih berada di anggaran
BPSDM menunggu revisi penyesuaian pada KRO dan RO
c. Terdapat perubahan wilayah kerja BBPPMD Jakarta sesuai dengan
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 18
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : 22 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi. sehingga dilakukan revisi anggaran.
d. Penetapan PPKM Darurat mengakibatkan kegiatan yang dilakukan
secara tatap muka tidak diperbolehkan sehingga terjadi kemunduran
waktu pelaksanaan kegiatan.
e. Terdapat Revisi Refocusing untuk penanganan Pandemi Covid 19
sehingga target pelatihan yang semula 1.910 orang menjadi 1.291
orang.
f. Terdapat Revisi Optimalisasi anggaran sehingga target pelatihan yang
semula 1.291 orang menjadi 1.453 orang
E. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Balai Besar Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Jakarta ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor : 22 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 19
STRUKTUR ORGANISASI
BALAI BESAR PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DESA DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI JAKARTA
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Balai Besar
Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Jakarta didukung oleh 2 Bagian :
1. Bagian Tata Usaha, Tugas :
melaksanakan penyusunan rencana, program, dan anggaran,
pelaporan kinerja, koordinasi administrasi penerapan sistem
pengendalian intern, administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan,
administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata
persuratan, kearsipan, serta kerumahtanggaan Balai Besar.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Tata usaha
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program, anggaran, dan pelaporan
Balai Besar;
BAGIAN
TATA
USAHA
Subbag Rencana,
Program dan
Pelaporan
Subbag Umum
BALAI BESAR PELATIHAN DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
KELOMPOK
JABATAN
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 20
b. pengelolaan data dan informasi pelatihan dan pemberdayaan
masyarakat;
c. koordinasi administrasi penerapan sistem pengendalian intern;
dan
d. pelaksanaan urusan keuangan dan barang milik negara,
kepegawaian, tata persuratan dan kearsipan, serta urusan
kerumahtanggaan Balai Besar.
Bagian tata usaha terdiri dari :
a. Subbagian Rencana, Program dan Pelaporan;
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana, program, dan anggaran,
pengelolaan data dan informasi pelatihan dan
pemberdayaan masyarakat, koordinasi administrasi
penerapan sistem pengendalian intern serta evaluasi dan
pelaporan Balai Besar.
b. Subbagian Umum
mempunyai tugas melakukan urusan
keuangan dan barang milik negara, kepegawaian, tata
persuratan dan kearsipan, serta urusan
kerumahtanggaan Balai Besar.
2. Kelompok Jabatan Fungsional
F. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Laporan Kinerja BBPPMD Jakarta tahun 2021
berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi pemerintah, sebagai berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 21
Ringkasan Eksekutif
Merupakan ikhtisar yang menguraikan secara singkat tentang tujuan
dan sasaran yang akan dicapai beserta hasil capaian, kendala-
kendala yang dihadapi dalam mencapai tujuan dan sasaran,
langkah-langkah yang diambil dan langka antipasinya.
Bab I Pendahuluan
Menjelaskan penjelasan umum organisasi, dengan
penekanan kepada aspek strategis organisasi serta
permasalahan utama (strategic issued) yang sedang
dihadapi organisasi.
Bab II Perencanaan Kinerja
Menjelaskan secara singkat ringkasan/ikhtisar perjanjian
kinerja tahun yang bersangkutan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Menjelaskan mengenai penyajian capaian kinerja organisasi
untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi
sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk
setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut
dilakukan analisis capaian kinerja
Bab IV Penutup
Menjelaskan kesimpulan secara keseluruhan dari
LAPKIN dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan
bagi perbaikan kinerja pada triwulan berikutnya
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 22
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Sebagaimana mana pelaksanaan Peraturan Presiden No. 24
Tahun 2010, Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, berpedoman
pada dokumen perencanaan yang terdapat pada :
1. Renstra Kemendes 2020 - 2024
2. Renstra BPSDM 2020 - 2024
3. Renstra BBPPMD 2020 - 2024
4. Penetapan Kinerja Tahun 2021
A. RENCANA STRATEGIS KEMENDES 2020 - 2024
Sasaran stategis Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi yang
akan dicapai dalam kurun waktu 2020-2024 adalah sebagai berikut:
1. Berkembangnya status pembangunan desa;
2. Meningkatnya rata-rata indeks perkembangan 60 kawasan
perdesaan
Prioritas Nasional (KPPN);
3. Meningkatnya rata-rata indeks perkembangan 50 kawasan
perdesaan
prioritas kementerian;
4. Menurunnya angka kemiskinan;
5. Terevitalisasinya Badan Usaha Milik Desa ( BUM Desa);
6. Terevitalisasinya Badan Usaha Milik Dea Bersama (BUMDesMa);
7. Meningkatnya investasi produk unggulan perdesaan mendukung
transformasi ekonomi;
8. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja perdesaan;
9. Terentaskannya daerah tertinggal;
10. Menurunnya penduduk miskin di daerah tertinggal;
11. Meningkatnya rata-rata IPM di daerah tertinggal;
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 23
12. Meningkatnya rata-rata indeks perkembangan 52 kawasan
transmigrasi prioritas nasional yang direvitalisasi;
13. Meningkatnya rata-rata indeks perkembangan 92 kawasan
transmigrasi prioritas kementerian yang direvitalisasi;
14. Meningkatnya kapasitas SDM perdesaan;
15. Meningkatnya pelaksanaan reformasi birokrasi, perbaikan
governance, penyederhanaan regulasi dan penguatan
kelembagaan;
16. Meningkatnya kepercayaan public terhadap pengelolaan
keuangan kementerian;
17. Tersedianya dokumen kebijakan dan perencanaan pembangunan
perdesaan, daerah tertinggal dan transmigrasi serta inovasi data
dan informasi
B. RENCANA STRATEGIS BPSDM
Sasaran stategis BPSDM yang akan dicapai dalam kurun waktu
2020-2024 adalah sebagai berikut:
1. Terselenggaranya dukungan manajemen dan pelayanan teknis
lainnya di BPSDM;
2. Terselenggaranya penelitian dan pengembangan pada desa,
daerah tertinggal dan transmigrasi;
3. Terselenggaranya pendidikan dan pelathan ASN Kementerian
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;
4. Terselenggaranya penyiapan materi pelatihan masyarakat,
Standarisasi, kerjasama dan pemberdayaan penggerakan
swadaya masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi;
5. Terselenggaranya pengelolaan data dan informasi desa, daerah
tertinggal dan transmigrasi serta terfalitasinya penyelenggaraan
eGovernment;
6. Terselenggaranya pelatihan masyarakat desa, daerah tertinggal
dan transmigrasi;
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 24
7. Terselenggaranya pengkajian dan penerapan teknik produksi
desa, daerah tertinggal dan transmigrasi.
Laporan Kinerja Tahun 2021
BBPPMD Jakarta 25
C. RENCANA STRATEGIS BBPPMD
Tabel 7 Rencana Strategis
Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta Tahun 2020 – 2024
Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2020 2021 2022 2023 2024
Meningkatnya kapasitas SDM Desa dan Perdesaan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
1 Jumlah kader masyarakat desa yang terbentuk melalui pelatihan
60 Org 1.820 Org 1.720 Org 1.580 Org 1.470 Org
2 Jumlah masyarakat desa, yang mendapat pelatihan dan sertifikat tahun 2021
120 Org 1.985 Org 1.975 Org 1.865 Org 1.786 Org
3
Presentasi alumni pelatihan yang mendapat fasilitasi pemberdayaan melalui pendampingan
50,00 % 50,00 % 50,00 % 50,00 % 50,00 %
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 26
Perencanaan Strategis Tahun 2020 – 2024 BBPPMD
Jakarta disusun dalam rangka pemenuhan tugas, yaitu
melaksanakan pelatihan sumber daya manusia dan pemberdayaan
masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi. Perencanaan
Strategis ini disusun dalam koridor Rencana Strategis Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Diharapkan
dengan adanya Perencanaan Strategis ini, pemenuhan tugas dan
fungsi BBPPMD Jakarta dapat dilakukan secara terarah dan
terkendali serta senantiasa secara dinamis mengakomodasi dan
mengantisipasi perubahan lingkungan internal dan eksternal yang
terjadi.
Perencanaan Strategis bukanlah sesuatu yang statis, akan
tetapi merupakan suatu proses yang dinamis dan harus terus
menerus dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan
lingkungan. Perencanaan Strategis BBPPMD Jakarta disusun
sebagai suatu siklus berkelanjutan, yang akan mendasari kegiatan
organisasi sehari – hari dan akan menjadi ajang interaksi dan
komunikasi antara organisasi dengan semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders).
BBPPMD Jakarta sebagai unit yang berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya
diharapkan mampu untuk mendorong peningkatan kinerja lembaga
pelatihan baik pusat maupun daerah. Dalam rangka menunjang dan
membantu Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi dalam menuju kesuksesan pelaksanaan tugas dan
fungsi tersebut, BBPPMD Jakarta menyusun visi dan misi untuk
menunjukkan jati diri dan fungsinya sebagai unit yang akan mampu
mendorong kinerja lembaga pelatihan sebagai berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 27
1. VISI
Dalam rangka mewujudkan cita-cita dan mengemban
amanat yang menjadi tugas dan fungsinya, yang senantiasa
terus – menerus berperan dalam meningkatkan pelayanan
yang bersifat langsung (direct services) terhadap masyarakat
desa, daerah tertinggal, daerah tertentu dan transmigrasi,
yang diwujudkan dalam bentuk pemberian pelayanan
pelatihan dan pemberdayaan bagi masyarakat desa, daerah
tertinggal, daerah tertentu dan transmigrasi maka Balai Besar
Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta dalam mewujudkan cita-
citanya dituangkan dalam visi sebagai berikut :
Pernyataan visi ini mengacu pada pernyataan visi Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan transmigrasi.
“Terwujudnya Perdesaan yang Memiliki Keunggulan
Kolaboratif dan Daya Saing dalam Mendukung Indonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan
Gotong-Royong”.
Pengertian dari visi tersebut adalah :
a. Perdesaan adalah wilayah desa, kawasan perdesaan, dan
kawasan transmigrasi baik di daerah tertinggal maupun di
daerah tidak tertinggal yang menjadi urusan pemerintahan
serta menjadi kewenangan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
b. Keunggulan Kolaboratif adalah kondisi yang diharapkan
agar perdesaan memiliki kemampuan untuk membentuk
kemitraan dengan wilayah/kawasan lainnya yang efektif,
“Terwujudnya perdesaan yang mempunyai keunggulan
kolaboratif dan berdaya saing dalam Mendukung
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian, Berlandaskan Gotong-Royong ”
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 28
bermanfaat, dan saling menguntungkan untuk lebih
meningkatkan keunggulan daya saing.
c. Keunggulan Daya Saing adalah kondisi yang diharapkan
agar perdesaan di Indonesia memiliki kinerja yang lebih
baik dalam meningkatkan nilai tambah dibandingkan
dengan negara lainnya baik di tingkat regional maupun
internasional.
2. MISI
Misi BBPPMD Jakarta sama dengan misi BPSDM, yakni sama
seperti halnya dengan proses penyusunan Visi Kementerian
Desa, PDT dan Transmigrasi, bahwa batasan operasional
menjadi hal yang harus diperhatikan. Misi harus memberikan
gambaran mengenai rumusan umum upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan Visi.
1. Mempercepat pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat perdesaan;
2. Mengembangkan ekonomi dan investasi perdesaan;
3. Menyerasikan kebijakan dan program percepatan
pembangunan daerah tertinggal;
4. Menyelenggarakan transmigrasi;
5. Penyusunan kebijakan strategis berbasis data dan
informasi yang akurat
6. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia
perdesaan; dan
7. Meningkatkan penatakelolaan pemerintahan yang baik.
BPSDM menjadikan ketujuh misi tersebut menjadi misi
utamanya dengan memfokuskan pada misi ke-1 yaitu
mempercepat pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
perdesaan. Misi ke-5 yaitu penyusunan kebijakan strategis
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 29
berbasis data dan informasi yang akurat, serta misi ke-6 yaitu
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia perdesaan.
Sesuai Visi UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa, yaitu
mewujudkan desa yang maju, kuat, mandiri, berkeadilan dan
demokratis; memiliki kewenangan penuh untuk
mengurus/mengatur diri sendiri untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat Desa
BPSDM bertekad mengawal implementasi UU Desa
dengan fokus pada misi kedua yaitu mewujudkan masyarakat
maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan
negara hukum; misi keempat yaitu mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera; serta
misi ketujuh yaitu mewujudkan masyarakat yang
berkepribadian dalam kebudayaan
3. SASARAN
Tujuan yang ingin dicapai oleh BBPPMD Jakarta dalam kurun
waktu 2020-2024 adalah dengan menyelaraskan tujuan dari
BPSDM. Adapun tujuan yang ingin dicapai BPSDM pada
kurun 2020 – 2024 adalah:
1) Mendorong terwujudnya Desa Berkembang dan Mandiri;
2) Terwujudnya kolaborasi perdesaan dan perkotaan melalui
pengembangan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional
(KPPN);
3) Mendorong tumbuh dan berkembangnya investasi produk
unggulan Kawasan Perdesaan dan penyerapan tenaga
kerja baru serta mendorong penurunan kemiskinan di
perdesaan;
4) Terwujudnya Kawasan transmigrasi sebagai satu kesatuan
sistem
pengembangan;
5) Terentaskannya daerah tertinggal.
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 30
Selaras dengan tujuan yang ingin dicapai BPSDM tersebut,
BBPPMD Jakarta pada kurun waktu 2020-2024 memiliki
tujuan:
1) Pelaksanaan kegiatan dan program di bidang pelatihan
masyarakat desa dan kader pemberdayaan masyarakat
serta pendampingan bagi peningkatan produktivitas
masyarakat desa, daerah tertinggal,daerah tertentu dan
transmigrasi;
2) Pelayanan belajar kilat di Balai baik untuk masyarakat
umum, difabel, mahasiswa maupun pensiunan;
3) Pendampingan beberapa Bumdes yang ada di wilayah
kerja menuju e-market
4) Terwujudnya masyarakat calon transmigran yang
berpengetahuan dan handal dalam menghadapi lahan
pemukiman baru;
5) Terwujudnya sumberdaya manusia perdesaan yang unggul
dan kreatif berwirausaha;
6) Peningkatan kompetensi SDM Balai (ASN) agar lebih
produktif dan profesional;
7) Terwujudnya tata Kelola organisasi yang baik, bersih,
efektif, dan kredibel
4. STRATEGI
Strategi BBPPMD Jakarta dalam mewujudkan pencapaian
tujuan dan sasaran sesuai dengan arah kebijakan yang
ditempuh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi dengan pola Koordinasi, Informasi, Komunikasi
dan Inovasi dijabarkan ke dalam strategi sebagai berikut :
a. Penguatan infrastruktur kelembagaan Pelatihan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 31
b. Penguatan kualitas sumber daya Pelatihan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
c. Penguatan sistem dan metode Pelatihan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
d. Peningkatan efisiensi dan efektivitas pendayagunaan
sumber daya pelatihan;
e. Peningkatan koordinasi kerjasama dengan lembaga
pelatihan baik di Pusat maupun Daerah serta dengan
stakeholder lainnya;
f. Peningkatan pelatihan masyarakat desa, daerah
tertinggal, daerah tertentu dan transmigrasi dengan
pendekatan pengembangan masyarakat secara
partisipatif;
g. Pengembangan bahan-bahan standarisasi Pelatihan
Masayarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
5. KEBIJAKAN
Dengan memperhatikan visi dan misi tesebut BPSDM
menjalankan bagian dari arah kebijakan dan strategis Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yaitu :
1. Arah Kebijakan : Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia
Perdesaan yang unggul,
2. Strategi :
Peningkatan tata kelola pendanaan pembangunan desa
yang didukung oleh peningkatan kapasitas kabupaten serta
desa dalam bidang terkait;
Meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam
pemanfaatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna;
Mengembangkan pendidikan berbasis keterampilan dan
kewirausahaan
Agar Visi dan Misi pelatihan masyarakat dapat berjalan secara
efektif dan efisien, maka kebijakan Balai Besar Pelatihan dan
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 32
Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Jakarta yang dilakukan adalah : ” Terwujudnya
pelatihan masyarakat desa, daerah tertinggal dan Transmigrasi
yang berorientasi kepada kebutuhan masyarakat desa, daerah
tertinggal dan transmigrasi guna mendukung pemberdayaan
masyarakat secara berkelanjutan ”.
6. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2021
Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta telah
menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai ukuran
keberhasilan organisasi secara dalam mencapai sasaran
strategi organisasi. Penetapan IKU telah mengacu pada
Renstra BBPPMD Jakarta serta Renstra BPSDM yaitu :
a. Jumlah Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa Yang
Terbentuk Melalui Pelatihan
b. Jumlah masyarakat desa, yang mendapat pelatihan dan
sertifikat tahun 2021
c. Presentasi alumni pelatihan yang mendapat fasilitasi
pemberdayaan melalui pendampingan
D. RENCANA KINERJA TAHUN 2021
Rencana kinerja memberikan gambaran lebih mendetail mengenai
sasaran dan strategis pencapaiannya. Dokumen ini memuat
program-program dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan per
triwulan dalam rangka mencapai sasaran yang ditetapkan.
Indikator-indikator kinerja dari kegiatan berupa output dan
indikator program berupa outcome ditentukan dalam dokumen ini
sehingga diharapkan kegiatan-kegiatan tersebut dapat diukur
capaiannya.
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 33
Tabel 8
Rencana Kinerja BBPPMD Jakarta Tahun 2021
E. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2021
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan
komitmen yang mempesentasikan tekad dan janji untuk mencapai
kinerja yang jelas dan terukur dalam per triwulan tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus
penetapan kinerja untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi,
dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah
dengan pemberi amanah, sebagai dasar keberhasilan / kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur
kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
T % T % T % T % T %
1
Jumlah kader masyarakat
desa yang terbentuk melalui
pelatihan
0 - 1260 86.72 1260 86.72 1453 100.00 1453 100.00
2
Jumlah masyarakat desa,
yang mendapat pelatihan
dan sertifikat tahun 2021
0 - 1260 86.72 1260 86.72 1453 100.00 1453 100.00
3
Presentasi alumni pelatihan
yang mendapat fasilitasi
pemberdayaan melalui
pendampingan
0 - 0 - 25% 50.00 50% 100.00 50% 100.00
4 Layanan Perkantoran 0.25 25.00 0.50 50.00 0.75 75.00 1 100.00 1 100.00
5 Layanan Umum 0.16 15.63 0.44 43.75 0.78 78.13 1 100.00 1 100.00
Target SetahunOutput
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IVNo
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 34
Tabel 9
Penetapan Kinerja BBPPMD Jakarta Tahun 2021
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
1 Meningkatnya kapasitas SDM Desa dan Perdesaan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
1. Jumlah kader masyarakat desa
yang terbentuk melalui pelatihan
2. Jumlah masyarakat desa, yang
mendapat pelatihan dan
sertifikat tahun 2021
3. Presentasi alumni pelatihan
yang mendapat fasilitasi
pemberdayaan melalui
pendampingan
4. Jumlah Layanan Perkantoran
yang mendukung pencapaian
tugas dan fungsi
5. Jumlah Layanan Umum yang
mendukung pencapaian tugas
dan fungsi
1.453 orang
1.453 orang
50,00 %
1 layanan
1 layanan
Kegiatan : Anggaran
(6467) Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Rp. 5.730.566.000,- (Pagu Revisi X)
(6459) Dukungan Manajemen
Rp. 7.562.247.000,- (Pagu Revisi X)
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 35
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Indikator kinerja yang ada dilakukan Pengukuran kinerja
yang dituangkan dalam Laporan Kinerja dengan mengacu pada
Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta
Tahun 2021. Dengan mengacu pada indikator kinerja dan rencana
tingkat pencapaian, yang digunakan untuk menilai capaian
indikator kinerja suatu pelaksanaan kegiatan, program dan
kebijakan yang telah ditentukan, dapat diketahui tingkat
keberhasilan/ kegagalan suatu pelaksanaan kegiatan/ program/
kebijakan sesuai dengan tujuan dan sasaran dalam mewujudkan
visi dan misi instansi pemerintah yang bersangkutan.
Pengukuran atau evaluasi kinerja BBPPMD Jakarta
dilakukan dengan cara penyesuaian rencana kegiatan dengan
anggaran yang tersedia. Pengukuran Kinerja Kegiatan BBPPMD
Jakarta bulan Januari sampai bulan Desember 2021 dengan dasar
dan realisasi kinerja dan indikator kinerja pada setiap kegiatan
sebagaimana tercantum pada lampiran form Pengukuran Kinerja
dari masing-masing program, selanjutnya Penetapan Kinerja
BBPPMD Jakarta dapat dilihat pada Lampiran 1.
1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2021
NO PROGRAM SASARAN
STRATEGIS
KINERJA T R %
1 Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Meningkatnya kapasitas SDM Desa dan Perdesaan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
1
Jumlah kader masyarakat desa yang terbentuk melalui pelatihan
1.453 orang
1.453 orang
100,00
2
Jumlah masyarakat desa, yang mendapat pelatihan dan sertifikat tahun 2021
1.453 orang
1.453 orang
100,00
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 36
3
Presentasi alumni pelatihan yang mendapat fasilitasi pemberdayaan melalui pendampingan
50,00 % 50,00 % 100,00
4
Jumlah Layanan Perkantoran yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
1 1 100,00
5
Jumlah Layanan Umum yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
1 1 100,00
2. Perbandingan Target Kinerja Per Triwulan Serta Capaian
Kinerja Per Tahun 2021
T % T % T % T % T %
1
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Desa, Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi
Meningkatnya
kapasitas SDM
Desa dan
Perdesaan
Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi
Jumlah kader
masyarakat
desa yang
terbentuk
melalui
pelatihan
0 0 1260 86.72 0 0 193 13.28 1453 100.00
Jumlah
masyarakat
desa, yang
mendapat
pelatihan dan
sertifikat tahun
2021
0 0 1260 86.72 0 0 193 13.28 1453 100.00
Presentasi
alumni
pelatihan yang
mendapat
fasilitasi
pemberdayaan
melalui
pendampingan
0 0 0 - 0.25 50 0.25 50.00 0.50 100.00
Layanan
Perkantoran 0.25 25.00 0.50 50.00 0.75 75.00 1.00 100.00 1.00 100.00
Layanan Umum 0.16 15.63 0.44 43.75 0.78 78.13 1.00 100.00 1.00 100.00
No ProgramSasaran
StrategisOutput
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Realisasi Tri IV
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 37
3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2021 Dengan Target
Jangka Menengah Yang Terdapat Dalam Renstra BBPPMD
Jakarta
No Program Sasaran Strategis
Output Target Renstra Target 2021 Ket
1
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Meningkatnya kapasitas SDM Desa dan Perdesaan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Jumlah kader masyarakat desa yang terbentuk melalui pelatihan
1820 1453 Tidak Sesuai
Jumlah masyarakat desa, yang mendapat pelatihan dan sertifikat tahun 2021
1985 1453 Tidak Sesuai
Presentasi alumni pelatihan yang mendapat fasilitasi pemberdayaan melalui pendampingan
50% 50% Sesuai
4. Analisis Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan, Peningkatan
dan Penurunan Kinerja Serta Alternatif Solusi Yang Telah
Dilakukan
Jumlah kadermasyarakatdesa yangterbentuk
melaluipelatihan
Jumlahmasyarakatdesa, yangmendapatpelatihan
dan sertifikattahun 2021
Presentasialumni
pelatihanyang
mendapatfasilitasi
pemberday…
jumlahlayanan
perkantoran
Jumlahlayananumum
Target 1,453.00 1,453.00 0.50 1.00 1.00
Realisasi 1,453.00 1,453.00 0.50 1.00 1.00
% 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
- 200.00 400.00 600.00 800.00
1,000.00 1,200.00 1,400.00 1,600.00
Axi
s Ti
tle
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 38
1. Indikator kinerja pertama yakni kader masyarakat desa yang
terbentuk melalui pelatihan berdasarkan kurva diatas diketahui
pada realisasi bulan desember 2021 dari target 1453 orang
(100,00%) terdapat realisasi kegiatan sebesar 1453 orang
(100,00%) sampai dengan Desember 2021 yakni :
a. Pelatihan Bagi Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi (IB) terealisasi sebanyak 1.360
orang (100,00 %) dengan rincian sebagai berikut :
1) Kabupaten Bogor sebesar 120 orang
2) Kabupaten Sukabumi sebesar 120 orang
3) Kabupaten Cianjur sebesar 120 orang
4) Kabupaten Tangerang sebesar 120 orang
5) Kabupaten Purwakarta sebesar 120 orang
6) Kabupaten Subang sebesar 120 orang
7) Kabupaten Majalengka sebesar 120 orang
8) Kabupaten Serang sebesar 120 orang
9) Kabupaten Garut sebesar 120 orang
10) Kabupaten Bandung sebesar 120 orang
11) Kabupaten Lebak sebesar 20 orang
12) Kabupaten Indramayu sebesar 20 orang
13) Kabupaten Pandeglang sebesar 20 orang
14) Kabupaten Cirebon sebesar 40 orang
15) Kabupaten Ciamis sebesar 20 orang
16) Kabupaten Bandung Barat sebesar 40 orang
b. Pelatihan Pengembangan Bumdes terealisasi sebanyak 93 orang
(100,00 %) dengan rincian sebagai berikut :
1) Kabupaten Indramayu sebesar 31 orang
2) Kabupaten Garut sebesar 31 orang
3) Kabupaten Sukabumi sebesar 31 orang
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 39
Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan :
a. Terjadi kemunduran pelaksanaan dikarenakan januari s.d
maret masih proses perubahan organisasi sehingga perlu
dilakukan revisi penyesuaian pada KRO dan RO
b. Telah disusunnya perencanaan penarikan bulanan dan
disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran.
Hambatan / Kendala :
a. Adanya Revisi Penyesuaian KRO dan RO sesuai dengan
Struktur Organisasi Yang Baru.
b. Adanya perubahan lokasi kegiatan pelatihan IB dari
pelaksanaan di balai menjadi pelaksanaan di lokasi
c. Pandemi Covid 19 menyebabkan beberapa daerah yang
wilayah kerja BBPPMD Jakarta berada pada zona merah
sehingga menolak untuk dilaksanakan kegiatan secara tatap
muka.
d. Terdapat kebijakan terkait pemberlakukan PPKM Darurat
penanganan Covid 19 sehingga kegiatan pelatihan yang
dilakukan secara tatap muka terpaksa ditunda untuk
dilaksanakan.
Langkah Antisipatif :
a. Menyusun ulang perencanaan penarikan bulanan dan
disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran secara rutin.
b. Koordinasi dengan PEP terkait dengan Revisi Penyesuaian
KRO dan RO sesuai dengan Struktur Organisasi Yang Baru
c. Melakukan koordinasi dengan DPMD Kabupaten untuk desa
yang statusnya zona hijau dan bersedia melakukan kegiatan
tatap muka
d. Mengubah metode pelatihan dengan blended learning.
2. Indikator kinerja kedua yakni masyarakat desa, yang mendapat
pelatihan dan sertifikat tahun 2021 berdasarkan kurva diatas
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 40
diketahui pada akhir desember 2021 dari target 1453 orang
(100,00%) terdapat realisasi kegiatan sebesar 1453 orang
(100,00%) sampai dengan Desember 2021 adalah:
a. Pelatihan Bagi Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi (IB) terealisasi sebanyak 1.360
orang (100,00 %) dengan rincian sebagai berikut :
1) Kabupaten Bogor sebesar 120 orang
2) Kabupaten Sukabumi sebesar 120 orang
3) Kabupaten Cianjur sebesar 120 orang
4) Kabupaten Tangerang sebesar 120 orang
5) Kabupaten Purwakarta sebesar 120 orang
6) Kabupaten Subang sebesar 120 orang
7) Kabupaten Majalengka sebesar 120 orang
8) Kabupaten Serang sebesar 120 orang
9) Kabupaten Garut sebesar 120 orang
10) Kabupaten Bandung sebesar 120 orang
11) Kabupaten Lebak sebesar 20 orang
12) Kabupaten Indramayu sebesar 20 orang
13) Kabupaten Pandeglang sebesar 20 orang
14) Kabupaten Cirebon sebesar 40 orang
15) Kabupaten Ciamis sebesar 20 orang
16) Kabupaten Bandung Barat sebesar 40 orang
b. Pelatihan Pengembangan Bumdes terealisasi sebanyak 93 orang
(100,00 %) dengan rincian sebagai berikut :
1) Kabupaten Indramayu sebesar 31 orang
2) Kabupaten Garut sebesar 31 orang
3) Kabupaten Sukabumi sebesar 31 orang
Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan :
a. Terjadi kemunduran pelaksanaan dikarenakan januari s.d
maret masih proses perubahan organisasi sehingga perlu
dilakukan revisi penyesuaian pada KRO dan RO
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 41
b. Telah disusunnya perencanaan penarikan bulanan dan
disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran.
Hambatan / Kendala :
a. Adanya Revisi Penyesuaian KRO dan RO sesuai dengan
Struktur Organisasi Yang Baru.
b. Adanya perubahan lokasi kegiatan pelatihan IB dari
pelaksanaan di balai menjadi pelaksanaan di lokasi
c. Pandemi Covid 19 menyebabkan beberapa daerah yang
wilayah kerja BBPPMD Jakarta berada pada zona merah
sehingga menolak untuk dilaksanakan kegiatan secara tatap
muka.
d. Terdapat kebijakan terkait pemberlakukan PPKM Darurat
penanganan Covid 19 sehingga kegiatan pelatihan yang
dilakukan secara tatap muka terpaksa ditunda untuk
dilaksanakan.
Langkah Antisipatif :
a. Menyusun ulang perencanaan penarikan bulanan dan
disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran secara rutin.
b. Koordinasi dengan PEP terkait dengan Revisi Penyesuaian
KRO dan RO sesuai dengan Struktur Organisasi Yang Baru
c. Melakukan koordinasi dengan DPMD Kabupaten untuk desa
yang statusnya zona hijau dan bersedia melakukan kegiatan
tatap muka
d. Mengubah metode pelatihan dengan blended learning.
3. Indikator kinerja ketiga yakni Jumlah Presentasi alumni
pelatihan yang mendapat fasilitasi pemberdayaan melalui
pendampingan. Berdasarkan kurva diatas diketahui pada
akhir desember 2021 dari target 727 orang (50,00%)
terealisasi sebesar 727 orang (50,00%). Adapun realisasi
pendampingan terdiri dari :
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 42
Pendampingan Online (544 orang)
a. Pendampingan Online Kabupaten Bogor sebanyak 80
orang
b. Pendampingan Online Kabupaten Sukabumi sebanyak 61
orang
c. Pendampingan Online Kabupaten Cianjur sebanyak 74
orang
d. Pendampingan Online Kabupaten Tangerang sebanyak 46
orang
e. Pendampingan Online Kabupaten Purwakarta sebanyak 46
orang
f. Pendampingan Online Kabupaten Subang sebanyak 68
orang
g. Pendampingan Online Kabupaten Majalengka sebanyak
64 orang
h. Pendampingan Online Kabupaten Serang sebanyak 49
orang
i. Pendampingan Online Kabupaten Garut sebanyak 56
orang
Pendampingan Offline (183 orang)
a. Pendampingan Offline Kabupaten Bogor sebanyak 33
orang
b. Pendampingan Offline Kabupaten Cianjur sebanyak 40
orang
c. Pendampingan Offline Kabupaten Purwakarta sebanyak 41
orang
d. Pendampingan Offline Kabupaten Subang sebanyak 35
orang
e. Pendampingan Offline Kabupaten Serang sebanyak 34
orang
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 43
Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan:
a. Terjadi kemunduran pelaksanaan dikarenakan januari s.d
maret masih proses perubahan organisasi sehingga perlu
dilakukan revisi penyesuaian pada KRO dan RO
b. Telah disusunnya perencanaan penarikan bulanan dan
disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran
Hambatan / Kendala :
a. Adanya Revisi Penyesuaian KRO dan RO sesuai dengan
Struktur Organisasi Yang Baru.
b. Pandemi Covid 19 menyebabkan beberapa daerah yang
wilayah kerja BBPPMD Jakarta berada pada zona merah
sehingga menolak untuk dilaksanakan kegiatan secara
tatap muka.
c. Terdapat kebijakan terkait pemberlakukan PPKM Darurat
penanganan Covid 19 sehingga kegiatan yang dilakukan
secara tatap muka terpaksa ditunda untuk dilaksanakan.
Langkah Antisipatif :
a. Menyusun ulang perencanaan penarikan bulanan dan
disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran secara rutin.
b. Koordinasi dengan PEP terkait dengan Revisi Penyesuaian
KRO dan RO sesuai dengan Struktur Organisasi Yang
Baru
c. Melakukan koordinasi dengan DPMD Kabupaten untuk
desa yang statusnya zona hijau dan bersedia melakukan
kegiatan tatap muka.
d. Mengubah metode kegiatan pendampingan dengan
virtual/online.
4. Indikator kinerja keempat yakni Jumlah Layanan
Perkantoran yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi.
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 44
Berdasarkan kurva diatas diketahui pada akhir desember
2021 dari target 1 layanan (100,00%) telah terealisasi sebesar
1 layanan (100,00%). Adapun realisasi kegiatannya meliputi :
1) Gaji dan Tunjangan selama 12 bulan
2) Operasional Perkantoran selama 12 bulan
Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan:
1. Kegiatan pada layanan perkantoran adalah kegiatan rutin
sehingga perencanaan lebih mudah dilakukan.
2. Data kepegawaian dan sarana prasarana telah tersedia
sehingga memudahkan dalam penyelenggaraan kegiatan
Hambatan / Kendala :
Semula Kegiatan Dukungan Manajemen masih berada di
anggaran BPSDM, sehingga kegiatan dukungan manajemen
baru dapat dilaksanakan setelah dilakukan revisi penyesuaian
pada KRO dan RO yakni pada bulan Maret 2021.
Langkah Antisipatif :
1. Dilakukan perhitungan terkait hitungan realisasi gaji dan
tunjangan di BPSDM dengan kebutuhan Gaji dan
Tunjangan BBPPMD Bulan Maret s.d Desember 2021.
2. Melakukan pencermatan terhadap rincian kegiatan yang
ada pada operasional perkantoran sesuai dengan
kebutuhan organisasi yang baru.
3. Menambahkan anggaran untuk penanganan pandemi
Covid 19 pada kegiatan operasional perkantoran sesuai
dengan kebutuhan.
4. Menyusun ulang perencanaan penarikan bulanan dan
disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran secara rutin.
5. Indikator kinerja kelima yakni Jumlah Layanan umum yang
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi. Berdasarkan
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 45
kurva diatas diketahui pada akhir desember 2021 dari target 1
layanan (100,00%) telah terealisasi sebesar 1 layanan
(100,00%). Adapun realisasi kegiatannya meliputi :
a. Penyusunan Laporan Bulanan selama 12 bulan
b. Penyusunan Laporan Kinerja Triwulan 4 paket
c. Penyusunan Laporan Tahunan sebanyak 1 paket
d. Penyusunan Program Kerja 1 Paket
e. Penyusunan RKAKL
f. SDM Pendukung Satker selama 10 bulan
Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan:
a. Terjadi kemunduran pelaksanaan dikarenakan januari s.d
maret masih proses perubahan organisasi sehingga perlu
dilakukan revisi penyesuaian pada KRO dan RO
b. Telah disusunnya perencanaan penarikan bulanan dan
disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran
Hambatan / Kendala :
Semula Kegiatan Dukungan Manajemen masih berada di
anggaran BPSDM, sehingga kegiatan dukungan manajemen
baru dapat dilaksanakan setelah dilakukan revisi penyesuaian
pada KRO dan RO yakni pada bulan Maret 2021.
Langkah Antisipatif :
1) Menyusun ulang perencanaan penarikan bulanan dan
disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran secara rutin.
2) Koordinasi dengan PEP terkait dengan Revisi Penyesuaian
KRO dan RO sesuai dengan Struktur Organisasi Yang
Baru
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 46
5. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Pada tabel diatas terlihat bahwa selama periode 2019 s.d 2021
diketahui :
a. Rata-rata % Realisasi Anggaran Balai Besar Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Jakarta berdasarkan pagu semula adalah sebesar
77,35%. Dengan tingkat efisiensi sebesar 22,65%.
b. Rata-rata % Realisasi Anggaran Balai Besar Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Jakarta berdasarkan pagu revisi adalah sebesar
99,15%. Dengan tingkat efisiensi sebesar 0,85%.
c. Efisiensi terhadap pagu semua terjadi paling tinggi pada tahun
anggaran 2020 sebesar 39,59% dikarenakan kondisi Pandemi
Covid 19 sehingga terdapat revisi penghematan anggaran yang
dilakukan.
Tahun Pagu Semula Pagu Revisi Realisasi% Realisasi
Pagu Semula
Efisiensi
Pagu
Semula
% Realisasi
Pagu Revisi
Efisiensi
Pagu
Revisi
Ket
2019 19,217,430,000 19,217,430,000 19,083,328,341 99.30 0.70 99.30 0.70
2020 14,500,000,000 8,872,731,000 8,759,332,158 60.41 39.59 98.72 1.28
Pagu Awal
Rp.14.500.000.000
Dilakukan revisi
Penghematan untuk
penanggulangan
Pandemi COVID 19
2021 18,276,421,000 13,292,813,000 13,218,247,101 72.32 27.68 99.44 0.56
Pagu revisi SOTK Baru
Rp.18.276.421.000
Dilakukan revisi
Penghematan untuk
penanggulangan
Pandemi COVID 19
Rata-Rata Rata-Rata 77.35 22.65 99.15 0.85
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 47
B. REALISASI ANGGARAN
Perbandingan Penyerapan Anggaran BBPPMD Jakarta
Tahun 2021
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pencapaian kinerja
anggaran Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta pada akhir
desember Tahun 2021 cukup baik yakni sebesar 99,44%. Realisasi
paling besar yakni pada kegiatan Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi sebesar 99,72% dikarenakan dilakukan optimalisasi
anggaran dari sisa anggaran kegiatan untuk menambah output
pelatihan dan kegiatan pendukung pelatihan masyarakat.
C. SARAN
Secara garis besar program dan kegiatan laporan kinerja
Tahun Anggaran 2021 Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta,
Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan dan
Informasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan
Transmigrasi sudah cukup baik, namun hampir seluruh kegiatan
JumlahPengembanganSumber DayaManusia dan
PemberdayaanMasyarakat
Desa, DaerahTertinggal danTransmigrasi
jumlah layananperkantoran
Jumlah layananumum
Jumlah
Pagu Revisi 5,730,566,000 7,353,107,000 209,140,000 13,292,813,000
Realisasi 5,714,663,686 7,298,654,415 204,929,000 13,218,247,101
% 99.72 99.26 97.99 99.44
-
2,000,000,000
4,000,000,000
6,000,000,000
8,000,000,000
10,000,000,000
12,000,000,000
14,000,000,000
Axi
s Ti
tle
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 48
pelaksanaan tidak sesuai dengan jadwal dikarenakan adanya Revisi
Penyesuaian KRO dan RO sesuai dengan Struktur Organisasi Yang
Baru. Diharapkan agar BBPPMD Jakarta dapat membuat dan
menyesuaikan jadwal perencanaan kegiatan yang baru dan lebih
baik lagi sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik.
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 49
BAB IV
PENUTUP
A. UKURAN KINERJA
1) Capaian Kinerja Sesuai Perjanjian Kinerja
Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta dalam pelaksanaan
kegiatan sampai dengan bulan Desember Tahun 2021 dapat
dikatakan baik karena sesuai dengan Perjanjian Kinerja sudah
disusun.
NO PROGRAM SASARAN
STRATEGIS
KINERJA T R %
1 Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Meningkatnya kapasitas SDM Desa dan Perdesaan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
1
Jumlah kader masyarakat desa yang terbentuk melalui pelatihan
1.453 orang
1.453 orang
100,00
2
Jumlah masyarakat desa, yang mendapat pelatihan dan sertifikat tahun 2021
1.453 orang
1.453 orang
100,00
3
Presentasi alumni pelatihan yang mendapat fasilitasi pemberdayaan melalui pendampingan
50,00 % 50,00 % 100,00
4
Jumlah Layanan Perkantoran yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
1 1 100,00
5
Jumlah Layanan Umum yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
1 1 100,00
2) Pencapaian Realisasi Keuangan dan Fisik
BBPPMD Jakarta sampai dengan bulan Desember Tahun 2021
realisasi keuangan mencapai sebesar Rp.13.218.247.101,- atau
99,44% dari anggaran yang dikelola sebesar Rp.13.292.813.000,.
Sisa anggaran BBPPMD Jakarta sebesar Rp.74.565.899,- atau
0,56 %. Sedangkan realisasi fisik mencapai 100,00%.
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 50
B. KESIMPULAN
Secara umum BBPPMD Jakarta telah melaksanakan program kegiatan
tahun 2021 dengan baik dan pencapaian kinerjanya telah sesuai
dengan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Walaupun dalam
mencapai kinerjanya, Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta
mengalami beberapa masalah dan kendala yaitu :
1) Terjadi kemunduran pelaksanaan dikarenakan januari s.d maret
proses perubahan organisasi sehingga perlu dilakukan revisi
penyesuaian pada KRO dan RO
2) Semula Kegiatan Dukungan Manajemen masih berada di anggaran
BPSDM menunggu revisi penyesuaian pada KRO dan RO
3) Terdapat perubahan wilayah kerja BBPPMD Jakarta sesuai dengan
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : 22 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi. sehingga dilakukan revisi anggaran.
4) Penetapan PPKM Darurat mengakibatkan kegiatan yang dilakukan
secara tatap muka tidak diperbolehkan sehingga terjadi
kemunduran waktu pelaksanaan kegiatan.
5) Terdapat Revisi Refocusing untuk penanganan Pandemi Covid 19
sehingga target pelatihan yang semula 1.910 orang menjadi 1.291
orang
6) Terdapat Revisi Optimalisasi anggaran sehingga target pelatihan
yang semula 1.291 orang menjadi 1.453 orang
Laporan Kinerja Tahun 2021
Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat 51
C. REKOMENDASI
Mengatasi permasalahan yang akan terjadi dalam pelaksanaan
kegiatan selama pandemi COVID 19 berlangsung sebaiknya :
1. Mempersiapkan/ merencanakan kegiatan yang semula dilakukan
secara tatap muka menjadi virtual / daring agar kegiatan akan tetap
dapat berjalan dengan baik selama Pandemi COVID 19.
2. Mempersiapkan pedoman atau juklak untuk kegiatan yang semula
dilakukan secara tatap muka menjadi virtual / daring agar kegiatan
akan tetap dapat berjalan dengan baik.
3. Mempersiapkan revisi anggaran apabila diperlukan untuk
menyesuaikan kegiatan – kegiatan yang ada sehingga tetap dapat
dilaksanakan selama Pandemi COVID 19 dan melakukan koordinasi
secara intensif dengan BPSDM.
4. Perlu melakukan koordinasi lebih awal dengan Dinas PDM
Kabupaten / pihak terkait sehingga dapat memperoleh informasi
terkait kepesertaan pelatihan dan lokasi desa yang berada dalam
zona hijau.
Disadari bahwa dalam pelaksanaan kegiatan yang telah
dilakukan Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta belum seluruhnya
mencapai hasil yang maksimal, hal ini akan menjadi perhatian kami
pada triwulan berikutnya.
Demikian Laporan Kinerja Tahun 2021 ini dibuat untuk dapat
dijadikan sebagai bahan masukan guna perbaikan dan
penyempurnaan pelaksanaan kegiatan pada tahun yang akan datang
pada kegiatan Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta.
Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Jakarta
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021 BALAI BESAR PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAERAH
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI JAKARTA
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Target
(1) (2) (3) (4)
1 Meningkatnya SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Yang Berintegritas dan Berkompeten
Jumlah kader masyarakat desa yang terbentuk melalui pelatihan
1.453 orang
Jumlah masyarakat desa, yang mendapat pelatihan dan sertifikat tahun 2021
1.453 orang
Presentasi alumni pelatihan yang mendapat fasilitasi pemberdayaan melalui pendampingan
50,00 %
Kegiatan :
Anggaran
Dukungan Manajemen UPT Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat
Rp.7.562.247.000 (Tujuh Milyar Lima Ratus Enam Puluh Dua Juta DUa Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu Rupiah)
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Rp.5.730.566.000 (Lima Milyar Tujuh Ratus Tiga Puluh Juta Lima Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah)
Jakarta, November 2021
Pihak Pertama,
Lalu Samsul Hakim
UNIT KERJA ESELON II : BALAI BESAR PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI JAKARTA
KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PELATIHAN MASYARAKAT DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
BULAN : DESEMBER
TAHUN : 2021
NO. KODE
Rp. % % %
1 2 3 6 7 8 9 10.00 11.00
067.09.CTPROGRAM DAERAH TERTINGGAL, KAWASAN PERBATASAN PERDESAAN
DAN TRANSMIGRASI
6467PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
6467.DCJ PELATIHAN BIDANG SOSIAL
6467.DCJ.002 PELATIHAN MASYARAKAT DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
051 Penyelenggaraan Pelatihan Masyarakat dan Kader Pemberdayaan Masyarkat
A Pelatihan Pengembangan Bumdes (93 orang) 93 orang 410,796,000 3.09 408,230,900 99.38 100.00 3.09
Jumlah 051 410,796,000 3.09 408,230,900 99.38 3.09
052 Dukungan Pelaksanaan Pelatihan Masyarakat
A Penyusunan Kurikulum/Silabus Pelatihan e-Commerce 1 pkt 27,213,000 0.20 27,213,000 100.00 100.00 0.20
B Pendampingan Alumni Pelatihan Masyarakat 10 pkt 184,093,000 1.38 175,095,000 95.11 100.00 1.38
C Monev Pasca Pelatihan Masyarakat 4 pkt 62,040,000 0.47 61,114,000 98.51 100.00 0.47
DIdentifikasi Kebutuhan Masyarakat, pemberdayaan dan Pendampingan Masyarakat
Desa dan Daerah Tertinggal 3 pkt 126,415,000 0.95 126,162,600 99.80 100.00 0.95
F Peningkatan Kompetensi PSM 2 pkt 23,350,000 0.18 23,335,500 99.94 100.00 0.18 G FGD Pendampingan Masyarakat 1 pkt 193,416,000 1.46 192,318,600 99.43 100.00 1.46
Jumlah 052 616,527,000 4.64 605,238,700 98.17 4.64
1,027,323,000 7.73 1,013,469,600 98.65 7.73
6467.DCJ.012 1360 orang
051 Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa di UPT Balai Jakarta
APelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi (IB) di Kalimantan Barat0 - - - - -
BPelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi (IB) di Jawa Barat1360 4,703,243,000 35.38 4,701,194,086 99.96 100.00 35.38
4
INDIKATOR KINERJA KEGIATANREVISI (Rp)
KEUANGAN
Sesuai Rev 08 (22 November 2021)
Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa Yang Dilatih di UPT Balai Jakarta
B.T
% FISIK
Jumlah 6467.DCJ.002
REALISASI FISIK DAN KEUANGANBADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
PAGU DIPA REALISASI SAMPAI DENGAN BULAN INITARGET
KINERJA
(VOLUME)
FISIK
( T )
NO. KODE
Rp. % % %
1 2 3 6 7 8 9 10.00 11.00 4
INDIKATOR KINERJA KEGIATANREVISI (Rp)
KEUANGANB.T
% FISIK
PAGU DIPA REALISASI SAMPAI DENGAN BULAN INITARGET
KINERJA
(VOLUME)
FISIK
( T )
4,703,243,000 35.38 4,701,194,086 99.96 35.38
4,703,243,000 35.38 4,701,194,086 99.96 35.38
5,730,566,000 5,714,663,686
067.09.WA PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN
6459
DUKUNGAN MANAJEMEN ES I BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI
6459.EAA LAYANAN PERKANTORAN
6459.EAA.003LAYANAN OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN KANTOR UPT BALAI
JAKARTA
001 Gaji dan Tunjangan
A Pembayaran Gaji dan Tunjangan (Gaji 13 dan 14) 10 bulan 2,215,315,000 16.67 2,200,980,656 99.35 100.00 16.67 B Belanja Uang Lembur 6 bulan 52,668,000 0.40 44,317,000 84.14 100.00 0.40 C Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan) 10 bulan 1,675,310,000 12.60 1,665,319,332 99.40 100.00 12.60
Jumlah 001 12 bulan 3,943,293,000 29.66 3,910,616,988 99.17 29.66
002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor
A Perbaikan Peralatan Kantor 281 unit 171,440,000 1.29 170,194,391 99.27 100.00 1.29
B Pemeliharaan Kendaraan Bermotor Roda 4/6/10 6 unit 201,900,000 1.52 201,800,650 99.95 100.00 1.52 C Pemeliharaan Kendaraan Bermotor Roda 2/3 11 unit 39,760,000 0.30 39,582,800 99.55 100.00 0.30 D Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 2489 m2 318,170,000 2.39 318,013,000 99.95 100.00 2.39
E Langganan Daya dan Jasa 12 bln 257,610,000 1.94 257,187,972 99.84 100.00 1.94
F Jasa Pos/Giro/Sertifikat 12 bln 180,000 0.00 134,300 74.61 100.00 0.00 G Pemeliharaan Demplot 12 bln 109,000,000 0.82 108,990,000 99.99 100.00 0.82 H Operasional Perkantoran 12 bln 1,763,209,000 13.26 1,751,782,525 99.35 100.00 13.26 I Perjalanan Pimpinan 10 bln 263,580,000 1.98 261,694,000 99.28 100.00 1.98
J Layanan Keuangan dan BMN 4 bln 3,300,000 0.02 3,238,000 98.12 100.00 0.02 K Koordinasi Lintas Sektor 5 kl 160,110,000 1.20 155,016,038 96.82 100.00 1.20 M Pengelolaan Website 1 pkt 13,755,000 0.10 13,740,500 99.89 100.00 0.10 N Penanganan Pandemi COVID 19 10 bln 13,000,000 0.10 11,899,751 91.54 100.00 0.10 O Penyusunan Pengembangan Pengelolaan Sistem Informasi Pelatihan 2 pkt 94,800,000 0.71 94,763,500 99.96 100.00 0.71
Jumlah 002 12 bulan 3,409,814,000 25.65 3,388,037,427 99.36 25.65
1 Layanan 7,353,107,000 55.32 7,298,654,415 99.26 55.32
6459.EAB LAYANAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN INTERNAL
6459.EAB.002 LAYANAN UMUM UPT BALAI JAKARTA
Jumlah 6467.DCJ.012
Jumlah 6467.DCJ.012
Jumlah 6459.EAA.003
NO. KODE
Rp. % % %
1 2 3 6 7 8 9 10.00 11.00 4
INDIKATOR KINERJA KEGIATANREVISI (Rp)
KEUANGANB.T
% FISIK
PAGU DIPA REALISASI SAMPAI DENGAN BULAN INITARGET
KINERJA
(VOLUME)
FISIK
( T )
051 Penyusunan Rencana Program dan Penyusunan Rencana Anggaran
A Penyusunan Program Kerja 1 pkt 2,690,000 0.02 2,640,000 98.14 100.00 0.02 B Penyusunan RKAKL 1 pkt 11,000,000 0.08 10,747,000 97.70 100.00 0.08
Jumlah 051 2 pkt 13,690,000 0.10 13,387,000 97.79 0.10
052 Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi
A Penyusunan Laporan Tahunan 2020 1 pkt 3,690,000 0.03 1,942,000 52.63 100.00 0.03
B Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2021 4 pkt 9,260,000 0.07 7,435,000 80.29 100.00 0.07
C Penyusunan Laporan Bulanan Tahun 2021 12 pkt 22,600,000 0.17 22,265,000 98.52 100.00 0.17
Jumlah 052 17 pkt 35,550,000 0.27 31,642,000 89.01 0.27
053 Pengelolaan Kepegawaian
A SDM Pendukung Satker 13 bln 159,900,000 1.20 159,900,000 100.00 100.00 1.20
Jumlah 053 13 pkt 159,900,000 1.20 159,900,000 100.00 1.20
1 Layanan 209,140,000 1.57 204,929,000 97.99 1.57
Jumlah Pagu DIPA 13,292,813,000 100.00 13,218,247,101 99.44 100.00
NIP. 19681212 200003 1 007
Kepala Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta
Jumlah '6459.EAB.002
Jakarta, Desember 2021
Ir. Lalu Samsul Hakim, MT
Column1Column2 Column27 Column22 Column23Column24 Column243Column244Column242Column2422 Column25Column26Column3Column32 Column4Column43 Column44 Column5 Column6 Column7 Column8 Column9 Column931 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan I 1 Akt 20 Org 18 Org 2 Org 8 Kec 11 Desa 11 Bumdes 05 s/d 06 April
2021 (online)
dan 08 s/d 09
April 2021
(offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Cipayung Girang, Kecamatan
Megamendung, Kabupaten Bogor, Provinsi
Jawa Barat
1. Anhar Hawari, S.Kom
2. Haris Stiawan, SE
1. Dian Mentari Alam, S.T.P, M.Si
2. Indriarti Yunita, S.Sos, M.Si
1. Timbul, SE, MP (DPMD Kab. Bogor)
2. Alfian Arasy M (Shopee)
3. Heryah (Freelancer)
2 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan II 1 Akt 20 Org 8 Org 12 Org 10 Kec 12 Desa 12 Bumdes 05 s/d 06 April
2021 (online)
dan 08 s/d 09
April 2021
(offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Curug, Kecamatan Gunung Sindur,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
1. Suryadi
2. Ahmad Miftaqul Khoirin
1. Yudha Adi Pradana, S.Pi, M.I.L
2. Hindun H, S.Sos
1. Agung Fajar Ilmiyono.,
S.E.,M.Ak.,AWP.,CTCP., C.F.A.,CNPHRP
(Unpak)
2. Lina Parlina (DPMD Kab. Bogor)
3 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan III 1 Akt 20 Org 14 Org 6 Org 5 Kec 10 Desa 10 Bumdes 05 s/d 06 April
2021 (online)
dan 08 s/d 09
April 2021
(offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Tajur, Kec. Citeureup, Kab. Bogor Prov.
Jawa Barat
1. Nurhayati, S.Pd
2. M Wathi Dunnuha
1. Diamond Santoso, S.TP
2. Boris Paedefo Pakpahan, S.Pt
1. Alfian Arasy M (Shopee)
2. Yana Sopiana Japar(Methamorphoo
Photography)
3. Dra. Tika Siti Jatnika, M.Si (DPMD Kab.
Bogor)
4 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan IV 1 Akt 20 Org 14 Org 6 Org 3 Kec 10 Desa 10 Bumdes 05 s/d 06 April
2021 (online)
dan 08 s/d 09
April 2021
(offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Parung Panjang, Kecamatan Parung
Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
1. Shinta Dewi Sarastuti, S.E
2. Gogik Indah Benaring
1. Ridwan, S.Pi
2. Annisa Dwiki Asprilla Dirta, S.T.P.
1. Abdul Kohar, S.E., M.Ak., CSRP.,
CTCP., CPSP (Kepala Unit Penjaminan
Mutu Prodi Akuntansi- FEB Universitas
Pakuan Bogor)
5 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan V 1 Akt 20 Org 17 Org 3 Org 4 Kec 10 Desa 10 Bumdes 05 s/d 06 April
2021 (online)
dan 08 s/d 09
April 2021
(offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Kebasiran Kec.Parung Panjang
Kab.Bogor Prov. Jawa Barat
1. Endang Wahyuningrum
2. Bambang Syahputra
1. Drs. Yoedhi Evieyantho
2. Dyna Maretta Sutan, SP, M.Si
1. Yana Sopiana Japar (Methamorphoo
Photography)
2. Leo Kecin (PT. Shopee Indonesia)
6 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan VI 1 Akt 20 Org 13 Org 7 Org 3 Kec 11 Desa 11 Bumdes 05 s/d 06 April
2021 (online)
dan 08 s/d 09
April 2021
(offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
1. Danang Puspanjoyo
2. Ahmad Zamzam Jamaludin
1. Drs. Wantu, MM
2. Riska Yolanda, S.K.M
1. Amelia Rahmi, SE, M.Ak, AWP (Anggota
PURI Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pakuan)
7 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan VII 1 Akt 20 Org 16 Org 4 Org 5 Kec 10 Desa 10 Bumdes 12 s/d 13 April
2021 (online)
dan 15 s/d 16
April 2021
(offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Sukajaya Kec. Sukabumi Kab.Sukabumi
Prov. Jawa Barat
1. Nurhayati, S.Pd
2. Endang Wahyuningrum
1. Asep Haryanto, S.Pd
2. Dian Mentari Alam, S.T.P, M.Si
1. Murseto (CV Toto)
2. Rifa Kurniati (Makdaz)
3. Wisnu Lesmana (Google Gapura Digital)
8 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan VIII 1 Akt 20 Org 14 Org 6 Org 5 Kec 10 Desa 10 Bumdes 12 s/d 13 April
2021 (online)
dan 15 s/d 16
April 2021
(offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi,
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat
1. Shinta Dewi Sarastuti, S.E
2. Gogik Indah Benaring
1. Yudha Adi Pradana, S.Pi., M.I.L
2. Annisa Dwiki Asprilla Dirta, S.T.P.
1. Herlin (Bendahara BUMDES Terus Jaya
Sehati, Desa Sukajaya)
2. H. Thendy Hendrayana,S.IP.,M.Si
(Kepala Dinas DPMD Kabupaten Sukabumi)
9 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan IX 1 Akt 20 Org 13 Org 7 Org 7 Kec 10 Desa 10 Bumdes 12 s/d 13 April
2021 (online)
dan 15 s/d 16
April 2021
(offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Sindang Resmi, Kecamatan Jampang
Tengah, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa
Barat
1. Brian Rotor Nagoro, SE
2. M. Wathi Dunnuha
1. Aria Bantar Dimawan, SP, MA
2. Diamond Santoso, S,Pt
1. Syarif Hidayat, SE, M.Si ( Kepala Bidang
Pembangunan Sarana dan Prasaran Desa,
Dpmd Kab. Sukabumi)
2. Deden Gunaefi ( Kepala Desa Sukajaya)
3. Murseto ( Bumi Kreative Isntitute)
4. Indra Satria Ary Wijaya (
Acq,Onboarding & Operarion Spv di PT.
Bukalapak)
10 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan X 1 Akt 20 Org 12 Org 8 Org 7 Kec 10 Desa 10 Bumdes 12 s/d 13 April
2021 (online)
dan 15 s/d 16
April 2021
(offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Sindangresmi , Kecamatan Jampang
Tengah, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa
Barat
1. Danang Puspanjoyo
2. Ahmad Zamzam Jamaludin
1. Ridwan, S.Pi
2. Herri Santoso, S.Pi
1. Eko Pramana Putra (LKP Rumah Kreatif
Sukabumi)
2.
11 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XI 1 Akt 20 Org 18 Org 2 Org 5 Kec 10 Desa 10 Bumdes 12 s/d 13 April
2021 (online)
dan 15 s/d 16
April 2021
(offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten
Sukabumi, Provinsi Jawa Barat
1. Anhar Hawari, S.Kom
2. Haris Stiawan, SE
1. Dyna Maretta Sutan, SP, M.Si
2. Indriarti Yunita, S.Sos, M.Si
1. Prasetyo, AP., M.Si (DPMD Kab.
Skabumi)
2. Wisnu Lesmana (Gapura Digital)
3. Deden Gunaefi (Desa Sukajaya)
4. Ir. Murseto (CV. Toto)
5. Indra Satria Ary Wijaya (Bukalapak)
12 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XII 1 Akt 20 Org 14 Org 6 Org 5 Kec 10 Desa 10 Bumdes 12 s/d 13 April
2021 (online)
dan 15 s/d 16
April 2021
(offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten
Sukabumi, Provinsi Jawa Barat
1. Suryadi
2. Ahmad Miftaqul Khoirin
1. Drs. Wantu, MM
2. Drs. Faozan
Hadi Sumanjaya, SE (Sukabumi Creative
Hub)
13 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XIII 1 Akt 20 Org 12 Org 8 Org 7 Kec 10 Desa 10 Bumdes 19 s/d 20 April
2021 (Online)
dan 22 s/d 23
April 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Aula DPMD, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa
Barat
1. Nurhayati, S.Pd
2. Brian Rotor Nagoro, SE
1. Aria Bantar Dimawan, SP, MA
2. Indriarti Yunita,S.Sos, M.Si
1.H. Achmad Dannial. M.Si (Kepala Dinas
DPMD Kab. Cianjur)
2. Eko Pramana putra ( Bumi Kreative
Isntitute)
3. Heryah Mentor fotografi
4. Angga Prayoga (Ceo Plasma Creative
Indonesia)
14 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XIV 1 Akt 20 Org 16 Org 4 Org 9 Kec 10 Desa 10 Bumdes 19 s/d 20 April
2021 (Online)
dan 22 s/d 23
April 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Sukamaju Kec. Cianjur Kab.Cianjur
Prov. Jawa Barat
1. Gogik Indah Benaring Tiastuti
2. Haris Stiawan
1. Riska Yolanda, S.K.M
2. Ridwan, S.Pi
1. Amelia Rahmi, S.E., M.Ak., AWP.
15 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XV 1 Akt 20 Org 16 Org 4 Org 6 Kec 10 Desa 10 Bumdes 19 s/d 20 April
2021 (Online)
dan 22 s/d 23
April 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten
Cianjur, Provinsi Jawa Barat
1. Anhar Hawari, S.Kom
2. Bambang Syahputra, SH
1. Drs. Yoedhi Evieyantho
2. Boris Paedefo Pakpahan, S.Pt
1. Dendi Renaldi, S.K.M (DPMD Kab.
Skabumi)
2. Valentinus Indhiarto Aris Gunadi
(cianjurpunya.com)
3.Ir. Murseto (Bumi Kreatif)
4. Eko Pramana Putra (Bumi Kreatif)
JUMLAH
AKTNO JENIS PELATIHAN JUMLAH PESERTA
REALISASI PENYELENGGARAAN PELATIHAN
BALAI BESAR PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
WAKTU TEMPAT PANITIA
TAHUN 2021
PELATIH NARASUMBER
JML LAKI-LAKI PEREMPUAN
JUMLAH
KEC. DESA BUMDESHARI
JUMLAH
AKTNO JENIS PELATIHAN JUMLAH PESERTA WAKTU TEMPAT PANITIA PELATIH NARASUMBER
JUMLAH
KEC. DESA BUMDESHARI
16 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XVI 1 Akt 20 Org 7 Org 13 Org 9 Kec 11 Desa 11 Bumdes 19 s/d 20 April
2021 (Online)
dan 22 s/d 23
April 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku,
Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat
1. Suryadi
2. Ahmad Zamzam Jamaludin
1. Drs. Wantu, MM
2. Annisa Dwiki Asprilla Dirta, S.T.P.
1. Dr. Retno Martanti Endah Lestari, M.Si.,
SE, CMA, CAPM, CTCP, CPSP, CPMP,
CBOA, C.GL, CAP (Wakil Dekan Bidang
SDM dan Keuangan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Pakuan)
2. Drs. H Asep Kusmanawijaya, M.Si
(Sekretaris DPMD Kab. Cianjur)
17 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XVII 1 Akt 20 Org 15 Org 5 Org 10 Kec 10 Desa 10 Bumdes 19 s/d 20 April
2021 (Online)
dan 22 s/d 23
April 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Nagrak Kec. Cianjur Kab.Cianjur Prov.
Jawa Barat
1. Endang Wahyuningrum
2. M Wathi Dunnuha
1. Diamond Santoso, S.TP
2. Dian Mentari Alam, S.T.P, M.Si
1. Murseto (Bumi Kreatif Institute)
2. Eko Pramana Putra (Bumi Kreatif
Institute)
3. Dendi Rinaldi (Plasma Creative)
18 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XVIII 1 Akt 20 Org 17 Org 3 Org 7 Kec 10 Desa 10 Bumdes 19 s/d 20 April
2021 (Online)
dan 22 s/d 23
April 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur,
Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat
1. Danang Puspanjoyo, ST, M.Si
2. Juhriadi
1. Drs. Faozan
2. Riska Yolanda, S.K.M
1. Salma, SE, MM (Anggota TIM
Pengembangan Kemitraan Kelembagaan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pakuan)
19 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XIX 1 Akt 20 Org 15 Org 5 Org 8 Kec 9 Desa 9 Bumdes 3 s/d 4 Mei
2021 (Online)
dan 6 s/d 7
Mei 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Talagasari, Kec. Balaraja, Kab.
Tangerang, Prov Banten
1. Anhar Hawari, S.Kom
2. Brian Rotor Nagoro, SE
1. Aria Bantar Dimawan, SP, MA
2. Asep Haryanto, S.Pd
1. Dra. Budi Lestari, M.Si (DPMD Kab.
Tangerang)
2. Yana Sopiana Japar (Methamorphoo
Photography)
3. Ir. Murseto (Bumi Kreatif)
5. Eko Pramana Putra (Bumi Kreatif)
20 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XX 1 Akt 20 Org 10 Org 10 Org 8 Kec 12 Desa 12 Bumdes 3 s/d 4 Mei
2021 (Online)
dan 6 s/d 7
Mei 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Talagasari, Kec. Balaraja, Kab.
Tangerang, Prov Banten
1. Suryadi
2. Shinta Dewi Sarastuti, S.E
1. Ridwan, S.Pi
2. Yunda Azrina Azhar
21 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XXI 1 Akt 20 Org 18 Org 2 Org 6 Kec 11 Desa 11 Bumdes 3 s/d 4 Mei
2021 (Online)
dan 6 s/d 7
Mei 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Pangarengan, Kec. Rajeg, Kab.
Tangerang, Prov Banten
1. Haris Stiawan, SE
2. M. Wathi Dunnuha
1. Dyna Maretta Sutan, SP, M.Si
2. Putri Sukma Dewi, S.I.Kom
1. Eko Pramana Putra (Bumi Kreatif
Institute)
2. Heryah (Freelance Fotografi)
22 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XXII 1 Akt 20 Org 17 Org 3 Org 6 Kec 10 Desa 10 Bumdes 3 s/d 4 Mei
2021 (Online)
dan 6 s/d 7
Mei 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Pangarengan, Kec. Rajeg, Kab.
Tangerang, Prov Banten
1. Danang Puspanjoyo
2. Gogik Indah Benaring
1. Yudha Adi Pradana, S.Pi., M.I.L
2. Rara
23 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XXIII 1 Akt 20 Org 16 Org 4 Org 6 Kec 11 Desa 11 Bumdes 3 s/d 4 Mei
2021 (Online)
dan 6 s/d 7
Mei 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Serdang Kulon, Kec. Panongan, Kab.
Tangerang, Prov Banten
1. Nurhayati, S.Pd
2. Bambang Syahputra, SH
1. Drs. Yoedhi Evieyantho
2. Diana
1. Murseto (Bumi Kreatif Institute)
2. Eko Pramana Putra (Bumi Kreatif
Institute)
3. Heryah (Freelance Fotografi)
24 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XXIV 1 Akt 20 Org 13 Org 7 Org 7 Kec 11 Desa 11 Bumdes 3 s/d 4 Mei
2021 (Online)
dan 6 s/d 7
Mei 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Serdang Kulon, Kec. Panongan, Kab.
Tangerang, Prov Banten
1. Ahmad Zamzam Jamaludin
2. Akhmad Miftaqul Khoirin
1. Hindun H, S.Sos
2. Riska Yolanda, S.K.M
1. Haqi Fadillah, S.E., M.Ak (Unpak)
2. Mas Yoyon Suryana, SH, MK (Sekretaris
DPMD Kab. Tangerang)
25 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XXV 1 Akt 20 Org 18 Org 2 Org 3 Kec 10 Desa 10 Bumdes 24 s/d 25 Mei
2021 (Online)
dan 27 s/d 28
Mei 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Sempur, Kecamatan Plered, Kabupaten
Purwakarta, Prov Jawa Barat
1. Haris Stiawan, SE
2. Brian Rotor Nagoro, SE
1. Indriarti Yunita, S.Sos, M,Si
2. Boris Paedefo Pakpahan, S.Pt
1. Saeful Bachri Djamil ( Founder & Owner
Sabda Entreprise & Hanafi Les Private )
2. Lukcita Yogaswara ( Founder & Owner
Q Creative, Q ART Fotografi)
26 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XXVI 1 Akt 20 Org 14 Org 6 Org 3 Kec 10 Desa 10 Bumdes 24 s/d 25 Mei
2021 (Online)
dan 27 s/d 28
Mei 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Sempur, Kecamatan Plered, Kabupaten
Purwakarta, Prov Jawa Barat
1. Gogik Indah Benaring
2. Akhmad Miftaqul Khoirin
1. Drs. Wantu, MM
2. Riska Yolanda, S.K.M
H. Dadan, SE (Sekretaris DPMD Kab.
Purwakarta)
27 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XXVII 1 Akt 20 Org 10 Org 10 Org 2 Kec 10 Desa 10 Bumdes 24 s/d 25 Mei
2021 (Online)
dan 27 s/d 28
Mei 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Cilingga, Kecamatan Darangdan,
Kabupaten Purwakarta, Prov Jawa Barat
1. Bambang Syahputra
2. M Wathi Dunnuha
1. Dian Mentari Alam, S.T.P, M.Si
2. Gilang Suryo Pradito, S.Pi
1. Saeful Bachri Djamil
2. Santi Sugiarti Maolani
3. Lukcita Yogaswara
28 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XXVIII 1 Akt 20 Org 12 Org 8 Org 3 Kec 11 Desa 11 Bumdes 24 s/d 25 Mei
2021 (Online)
dan 27 s/d 28
Mei 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Cilingga, Kecamatan Darangdan,
Kabupaten Purwakarta, Prov Jawa Barat
1. Shinta Dewi Sarastuti, S.E
2.Ahmad Zamzam Jamaludin
1. Hindun H, S.Sos
2. Ridwan, S.Pi
29 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XXIX 1 Akt 20 Org 20 Org 0 Org 5 Kec 11 Desa 11 Bumdes 24 s/d 25 Mei
2021 (Online)
dan 27 s/d 28
Mei 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Cibening, Kecamatan Bungursari,
Kabupaten Purwakarta, Prov Jawa Barat
1. Anhar Hawari
2. Nurhayati
1. Diamond Santoso, S.Pt
2. Putri Sukma Dewi, S.I.Kom
1. Lukcita Yogaswara (Founder & Owner
Q Creative)
2. Saeful Bachri Djamil, ST, MM (Founder
Sabda Enterprise)
30 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XXX 1 Akt 20 Org 13 Org 7 Org 5 Kec 11 Desa 11 Bumdes 24 s/d 25 Mei
2021 (Online)
dan 27 s/d 28
Mei 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Cibening, Kecamatan Bungursari,
Kabupaten Purwakarta, Prov Jawa Barat
1. Suryadi
2. Danang Puspanjoyo
1. Drs. Faozan
2. Yundha Azrina Azhar, S.Pi
Jaya Pranolo, SSTP, M.Si (DPMD
Kabupaten Purwakarta)
31 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XXXI 1 Akt 20 Org 11 Org 9 Org 8 Kec 11 Desa 11 Bumdes 31 Mei s/d 01
Juni 2021
(Online) dan
03 s/d 04 Juni
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kab.
Subang, Prov. Jawa Barat
1. M Wathi Dunnuha
2. Anhar Hawari
1. Drs. Yoedhi Evieyantho
2. Dian Mentari Alam, S.T.P, M.Si
1. Dra. Aida Gunawaty
2. Eko Pramana Putra
3. Toto Murseto
4. Heryah
32 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XXXII 1 Akt 20 Org 12 Org 8 Org 7 Kec 12 Desa 12 Bumdes 31 Mei s/d 01
Juni 2021
(Online) dan
03 s/d 04 Juni
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kab.
Subang, Prov. Jawa Barat
1. Shinta
2. Mifta
1. Hindun H, S.Sos
2. Yunda
JUMLAH
AKTNO JENIS PELATIHAN JUMLAH PESERTA WAKTU TEMPAT PANITIA PELATIH NARASUMBER
JUMLAH
KEC. DESA BUMDESHARI
33 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XXXIII 1 Akt 20 Org 19 Org 1 Org 9 Kec 11 Desa 11 Bumdes 31 Mei s/d 01
Juni 2021
(Online) dan
03 s/d 04 Juni
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Situsari , Kecamatan Dawuan, Kab.
Subang, Prov. Jawa Barat
1. Indah Gogik
2. Brian Rotor
1. Aria Bantar Dimawan, SP, MA
2. Boris Paedefo Pakpahan, S.Pt
1. Jumari ( Kasi, Usaha Ekonomi
Masyarakat, Dpmd Kab. Subang)
2. Murseto ( Bumi Kreative Isntitute)
3. Heryah ( Fotografer)
4. Eko Pramana Putra ( Bumi Kreative
Isntitude)
34 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XXXIV 1 Akt 20 Org 14 Org 6 Org 7 Kec 10 Desa 10 Bumdes 31 Mei s/d 01
Juni 2021
(Online) dan
03 s/d 04 Juni
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Situsari , Kecamatan Dawuan, Kab.
Subang, Prov. Jawa Barat
1. Danang
2. Juhriadi
1. Yudha Adi Pradana, S.Pi, M.I.L
2. Ridwan, S.Pi
35 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XXXV 1 Akt 20 Org 15 Org 5 Org 8 Kec 12 Desa 12 Bumdes 31 Mei s/d 01
Juni 2021
(Online) dan
03 s/d 04 Juni
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Dawuan Kaler, Kecamatan Dawuan, Kab.
Subang, Prov. Jawa Barat
1. Nurhayati
2. Haris
1. Dyna Maretta Sutan, SP, M.Si
2. Diana Maharani, STP
1.Toto Murseto
2.Eko Pramana Putra
3.Yana Sopiana Japar
36 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XXXVI 1 Akt 20 Org 15 Org 5 Org 7 Kec 12 Desa 12 Bumdes 31 Mei s/d 01
Juni 2021
(Online) dan
03 s/d 04 Juni
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Dawuan Kaler, Kecamatan Dawuan, Kab.
Subang, Prov. Jawa Barat
1. Suryadi
2. Bambang Syahputra
1. Drs. Wantu
2. Rara
37 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XXXVII 1 Akt 20 Org 19 Org 1 Org 8 Kec 10 Desa 10 Bumdes 07 s/d 08 Juni
2021 (Online)
dan 10 s/d 11
Juni 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Mekarraharja, Kecamatan Talaga, Kab.
Majalengka, Provinsi Jawa Barat
1. Haris Stiawan, SE
2. Brian Rotor
1. Asep Haryanto, S.Pd
2. Diana Maharani, STP
1. Eko Pramana Putra ( Direktur Bumi
Kreatif Institute)
2. Asep Rachmat Efendi ( Direktur
Pengendali Teknis dan Owner CV. Kotaku
dan Majalengka Mart)
3. Yana Sopiana Japar ( Methamorphoo
Photography)
38 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XXXVIII 1 Akt 20 Org 15 Org 5 Org 8 Kec 10 Desa 10 Bumdes 07 s/d 08 Juni
2021 (Online)
dan 10 s/d 11
Juni 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Mekarraharja, Kecamatan Talaga, Kab.
Majalengka, Provinsi Jawa Barat
1. Mardina
2. Mifta
1. Riska Yolanda, S.K.M
2. Rara
39 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XXXIX 1 Akt 20 Org 14 Org 6 Org 9 Kec 11 Desa 11 Bumdes 07 s/d 08 Juni
2021 (Online)
dan 10 s/d 11
Juni 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Kutamanggu, Kecamatan Cigasong, Kab.
Majalengka, Provinsi Jawa Barat
1. Nurhayati, S.Pd
2. Endang Wahyuningrum, SE
1. Diamond Santoso, S.Pt
2. Gilang Suryo Pradito, S.Pi
1. Murseto (CV Toto)
2. Hasanuddin (PT Wahana Semesta
Rakyat Cirebon)
40 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XL 1 Akt 20 Org 14 Org 6 Org 9 Kec 11 Desa 11 Bumdes 07 s/d 08 Juni
2021 (Online)
dan 10 s/d 11
Juni 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Kutamanggu, Kecamatan Cigasong, Kab.
Majalengka, Provinsi Jawa Barat
1. Suryadi
2. Azzam
1. Drs. Wantu, MM
2. Prilla
41 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XLI 1 Akt 20 Org 14 Org 6 Org 9 Kec 10 Desa 10 Bumdes 07 s/d 08 Juni
2021 (Online)
dan 10 s/d 11
Juni 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Dawuan, Kecamatan Dawuan, Kab.
Majalengka, Provinsi Jawa Barat
1. Bambang Syahputra
2. M Wathi Dunnuha
1. Indriarti Yunita, S.Sos, M.Si
2. Putri Sukma Dewi, S.I.Kom
1. Heryah
2. Asep Rachmat Efendi
3. Hasanudin
42 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XLII 1 Akt 20 Org 9 Org 11 Org 9 Kec 11 Desa 11 Bumdes 07 s/d 08 Juni
2021 (Online)
dan 10 s/d 11
Juni 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Dawuan, Kecamatan Dawuan, Kab.
Majalengka, Provinsi Jawa Barat
1. Danang
2.Indah
1. Drs. Faozan
2. Ridwan, S.Pi
Ir. Hari Subakti (Kabid PPD Kab
Majalengka)
43 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XLIII 1 Akt 20 Org 17 Org 3 Org 8 Kec 13 Desa 13 Bumdes 14 s/d 15 Juni
2021 (Online)
dan 30
September s/d
01 Oktober
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Soreang, Kecamatan Soreang, Kabupaten
Bandung, Provinsi Jawa Barat
1. M Wathi Dunnuha
2. Anhar Hawari
1. Drs. Yoedhi Evieyantho
2. Gilang Suryo P, S.Pi
44 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XLIV 1 Akt 20 Org 16 Org 4 Org 8 Kec 14 Desa 14 Bumdes 14 s/d 15 Juni
2021 (Online)
dan 30
September s/d
01 Oktober
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Soreang, Kecamatan Soreang, Kabupaten
Bandung, Provinsi Jawa Barat
1. Gogik Indah Benaring
2. Nurhayati, S.Pd
1. Ridwan, S.Pi
2. Annisa Dwiki Asprilla Dirta, S.T.P.
45 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XLV 1 Akt 20 Org 16 Org 4 Org 7 Kec 12 Desa 12 bumdes 14 s/d 15 Juni
2021 (Online)
dan 30
September s/d
01 Oktober
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang,
Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
1. Endang Wahyuningrum
2. Bambang Syahputra
1. Dyna Maretta Sutan, SP, M.Si
2. Dian Mentari Alam
46 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XLVI 1 Akt 20 Org 15 Org 5 Org 7 Kec 11 Desa 11 Bumdes 14 s/d 15 Juni
2021 (Online)
dan 30
September s/d
01 Oktober
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang,
Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
1. Suryadi
2. Shinta Dewi Sarastuti, S.E
1. Yudha Adi Pradana, S.Pi, M.I.L
2. Herri Santoso, S.Pi
47 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XLVII 1 Akt 20 Org 16 Org 4 Org 8 Kec 10 Desa 10 Bumdes 14 s/d 15 Juni
2021 (Online)
dan 30
September s/d
01 Oktober
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya,
Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
1. Haris Stiawan, SE
2. Brian Rotor Nagoro, SE
1. Aria Bantar Dinarwan, SP, MA
2. Diana Maharani, STP
1. Eko Pramana Putra, S.PD.
2. Ferry Hardiyan Syah
3. Andri Wahyu Setyo Gunawan
JUMLAH
AKTNO JENIS PELATIHAN JUMLAH PESERTA WAKTU TEMPAT PANITIA PELATIH NARASUMBER
JUMLAH
KEC. DESA BUMDESHARI
48 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan XLVIII 1 Akt 20 Org 14 Org 6 Org 8 Kec 10 Desa 10 Bumdes 14 s/d 15 Juni
2021 (Online)
dan 30
September s/d
01 Oktober
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya,
Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
1. Mardina
2. Ahmad Zamzam Jamaludin
1. Drs. Wantu, MM
2. Riska Yolanda, S.K.M
49 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan XLIX 1 Akt 20 Org 17 Org 3 Org 5 Kec 11 Desa 11 Bumdes 06 s/d 07
September
2021 (Online)
dan 09 s/d 10
September
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Sukasono, Kecamatan Sukawening,
Kabupaten Garut, Provinis Jawa Barat
1. Anhar Hawari, S.Kom
2. Haris Stiawan
1. Dyna Maretta Sutan, SP, M.Si
2. Diana Maharani, STP
1. Ferry Hardiyan Syah
2. Andri Wahyu Setyo Gunawan
50 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan L 1 Akt 20 Org 14 Org 6 Org 5 Kec 10 Desa 10 Bumdes 06 s/d 07
September
2021 (Online)
dan 09 s/d 10
September
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Sukasono, Kecamatan Sukawening,
Kabupaten Garut, Provinis Jawa Barat
1. Suryadi
2. Bambang Syahputra
1. Hindun Hilda, S.Sos
2. Riska Yolanda, S.K.M
51 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan LI 1 Akt 20 Org 16 Org 4 Org 6 Kec 14 Desa 14 Bumdes 06 s/d 07
September
2021 (Online)
dan 09 s/d 10
September
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Kersamenak, Kecamatan Tarogong Kidul,
Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat
1. Nurhayati, S.Pd
2. Endang Wahyuningrum, SE
1. Drs. Yoedhi Evieyantho
2. Indriarti Yunita, S.Sos, M.Si
1. Andri Wahyu Setyo Gunawan (Gambar
Doeloe/Quartet Studio)
2. Ferry Hardiyan Syah (PT. Alenta Mitra
Mandiri)
52 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan LII 1 Akt 20 Org 12 Org 8 Org 6 Kec 14 Desa 14 Bumdes 06 s/d 07
September
2021 (Online)
dan 09 s/d 10
September
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Kersamenak, Kecamatan Tarogong Kidul,
Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat
1. Shinta Dewi Sarastuti, S.E
2. G. Indah Benaring, S.E
1. Rara Parameswari, S.K.M
2. Yunda Azrina Azhar, S.Pi
53 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan LIII 1 Akt 20 Org 16 Org 4 Org 2 Kec 10 Desa 10 Bumdes 06 s/d 07
September
2021 (Online)
dan 09 s/d 10
September
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Cibunar, Kecamatan Malangbong,
Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat
1. Ahmad Zamzam Jamaludin
2. M Wathi Dunnuha
1. Asep Haryanto, S.Pd
2. Boris Paedefo Pakpahan, S.Pt
1. Dedi, S.H., M.P. (Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Garut)
2. Denny Sujana, S.IP. (SPOT UMKM)
3. Ferry Hardiyan Syah (Profesional
Konsultan)
54 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan LIV 1 Akt 20 Org 10 Org 10 Org 2 Kec 10 Desa 10 Bumdes 06 s/d 07
September
2021 (Online)
dan 09 s/d 10
September
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Cibunar, Kecamatan Malangbong,
Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat
1. Dino Fazalnudin
2. Ahmad Miftaqul Khoirin
1. Drs. Wantu, MM
2. Drs. Faozan
55 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan LV 1 Akt 20 Org 17 Org 3 Org 5 Kec 9 Desa 9 Bumdes 21 s/d 22 Juni
2021 (Online)
dan 24 s/d 25
Juni 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Toyomerto, Kecamatan Kramatwatu,
Kabupaten Serang, Provinsi Banten
1. Danang Puspanjoyo, ST, M.Si
2. Dino Fajalnudin
1. Dyna Maretta Sutan, SP, M.Si
2. Indriarti Yunita, S.Sos, M.Si
1. Raisah Fajri Aula
2. Ferry Adrian Syah
3. Andri Wahyu Setyo Gunawan
56 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan LVI 1 Akt 20 Org 16 Org 4 Org 5 Kec 10 Desa 10 Bumdes 21 s/d 22 Juni
2021 (Online)
dan 24 s/d 25
Juni 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Teluk Terate, Kecamatan Kramatwatu,
Kabupaten Serang, Provinsi Banten
1. Mardina Lestari
2. Suryadi
1. Rara Parameswari, S.K.M
2. Annisa Dwiki A, S.T.P
Drs. H. Rudi Suhartanto, M.Si (Dinas PMD
Kab. Serang)
57 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan LVII 1 Akt 20 Org 20 Org 0 Org 4 Kec 10 Desa 10 Bumdes 21 s/d 22 Juni
2021 (Online)
dan 24 s/d 25
Juni 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Situterate, Kecamatan Cikande,
Kabupaten Serang, Provinsi Banten
1. M Wathi Dunnuha
2. Bambang Syahputra
1. Drs. Yoedhi Evieyantho
2. Diamond Santoso, S.TP
1. Ferry Hardiyan Syah
2. Raisah Fajri Aula
3. Yana Sopian Japar
58 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan LVIII 1 Akt 20 Org 18 Org 2 Org 5 Kec 10 Desa 10 Bumdes 21 s/d 22 Juni
2021 (Online)
dan 24 s/d 25
Juni 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Situterate, Kecamatan Cikande,
Kabupaten Serang, Provinsi Banten
1. Haris Stiawan, SE
2. Ahmad Miftaqul Khoirin
1. Drs. Wantu, MM
2. Yudha Adi Pradana, S.Pi, M.I.L
H Nasir Al Afghani M. Kes.M.Si (DPMD
Kab. Serang)
59 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan LIX 1 Akt 20 Org 15 Org 5 Org 7 Kec 9 Desa 9 Bumdes 21 s/d 22 Juni
2021 (Online)
dan 24 s/d 25
Juni 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Kragilan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten
Serang, Provinsi Banten
1. Nurhayati
2. Brian Rotor
1. Asep Haryanto, S.Pd
2. Dian Mentari Alam, S.T.P, M.Si
3. ferry Hardiyan Syah ( Founder Alenta
Bisnis Management)
4. Raisah Fajri Aula ( freelance Graphic
Designer)
5. Yana Sopiana Japar ( Methamorphoo
Photography)
60 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan LX 1 Akt 20 Org 11 Org 9 Org 6 Kec 10 Desa 10 Bumdes 21 s/d 22 Juni
2021 (Online)
dan 24 s/d 25
Juni 2021
(Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Kragilan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten
Serang, Provinsi Banten
1. Shinta Dewi Sarastuti, S.E
2. G. Indah Benaring, S.E
1. Riska Yolanda, S.K.M
2. Yunda Azrina Azhar, S.Pi
61 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (E-Commerce) Angkatan LXI 1 Akt 20 Org 18 Org 2 Org 8 Kec 10 Desa 10 Bumdes 03 s/d 04
Agustus 2021
(Online) dan
10 s/d 11
September
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung,
Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat
1. Danang Puspanjoyo, ST, M.Si
2. Brian Rotor
1. Aria Bantar Dimawan, SP, MA
2. Diamond Santoso, S.TP
JUMLAH
AKTNO JENIS PELATIHAN JUMLAH PESERTA WAKTU TEMPAT PANITIA PELATIH NARASUMBER
JUMLAH
KEC. DESA BUMDESHARI
62 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan LXII 1 Akt 20 Org 13 Org 7 Org 8 Kec 10 Desa 10 Bumdes 23 s/d 24
September
2021 (Online)
dan 27 s/d 28
September
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Kecamatan Cimanuk , Kabupaten Pandeglang,
Provinsi Banten
1. Agus Atyantopo
2. Danang Puspanjoyo
1. Hindun Hilda, S.Sos
2. Yunda Azrina A, S.Pi
63 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes (Pembukuan) Angkatan LXIII 1 Akt 20 Org 16 Org 4 Org 3 Kec 12 Desa 12 Bumdes 23 s/d 24
September
2021 (Online)
dan 27 s/d 28
September
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Sukanegara , Kecamatan Gunung
kencana , Kabupaten Lebak, Provinsi Banten
1. Agus Gumulya
2. Ahmad Miftaqul Khoirin
1. Drs. Faozan
2. Rara Parameswari, S.K.M
64 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes LXIV 1 Akt 20 Org 17 Org 3 Org 9 Kec 10 Desa 10 Bumdes 8 s/d 09
November
2021 (Online)
dan 11 s/d 12
November
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Jatipancur, Kecamatan Greged,
Kabupaten Cirebon, Prov. Jawa Barat
1. Suryadi
2. Anhar Hawari
1. Hindun Hilda, S.Sos
2. Yudha Adi Pradana, S.Pi, M.I.L
1. Aep Saepulloh Mulya, ST, MM, CI (Bumi
Kreatif Sukabumi)
2. Dinas PMD Kab. Cirebon
65 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes LXV 1 Akt 20 Org 15 Org 5 Org 5 Kec 10 Desa 10 Bumdes 8 s/d 09
November
2021 (Online)
dan 11 s/d 12
November
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Jatipancur, Kecamatan Greged,
Kabupaten Cirebon, Prov. Jawa Barat
1. Haris Stiawan, SE
2. Brian Rotor Nagoro
1. Ridwan, S.Pi
2. Herri Santoso, S.Pi
1. Mochamad Japri Bubung ( IT AND
BUSINESS CONSULTAN)
2. Tutus Suryadi ( Direktur PT Bumdes
Panca Mandala )
3. Doris ( Kabid Pemberdayaan dan
Kelembagaan Masyarakat Desa
Tasikmalaya)
4. Istianto, S.Pd
66 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes LXVI 1 Akt 20 Org 15 Org 5 Org 7 Kec 10 Desa 10 Bumdes 8 s/d 09
November
2021 (Online)
dan 11 s/d 12
November
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya,
Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat
1. Danang Puspanjoyo, ST, M.Si
2. N U R H A Y A T I
1 . Drs. W A N T U, MM
2. Riska Yolanda, S.K.M
1. Eko Pramana Putra, S.Pd
2. Dinas PMD Kab. Ciamis
67 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes LXVII 1 Akt 20 Org 19 Org 1 Org 7 Kec 10 Desa 10 Bumdes 15 s/d 16
November
2021 (Online)
dan 18 s/d 19
November
2021 (Offline)
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat,
Provinsi Jawa Barat
1. Ahmad Zamzam Jamaludin
2. Dino Fazalnudin
1. Diamond Santoso, S.Pt
2. Indriarti Yunita, S.Sos, M.Si
1. Yana Desiana Sunaryo, S.Sos, MM
(DPMD Kab. Bandung Barat)
2. Mochamad Japri Bubung (Bumi Kreatif
Institute Sukabumi)
68 Pelatihan Inisiatif Baru Pengembangan Bumdes LXVIII 1 Akt 20 Org 15 Org 5 Org 7 Kec 10 Desa 10 Bumdes 15 s/d 16
November
2021 (Online)
dan 18 s/d 19
November
2 Hari
Online 2
Hari
Offline
Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang,
Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
1. Juhriadi
2. Bambang Syahputra
1. Drs. F a o z a n
2. Dian Mentari Alam, S.T.P, M.Si
1. AEP SAEFULLOH MULYA., ST, MM.,CI
2. Yana Desiana Sunaryo S. Sos, MM
69 Pelatihan Pengembangan BUMDesa Klasikal I 1 Akt 31 Org 29 Org 2 Org 11 Kec 16 Desa 16 Bumdes 16 s/d 20
November
2021
5 Hari
Offline
Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu,
Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat
1. Anhar Hawari, S.Kom
2. Ahmad Miftaqul Khoirin
1. Agus Atyantopo, S.Sos, M.Si
2. Yunda Azrina Azhar, S.Pi
3. Annisa Dwiki Asprilla Dirta, STP
1. Drs. H. Sugeng Heryanto, M.Si (DPMD
Kab. Indramayu)
2. Maryadi (PKN STAN)
3. Tati Rahmawati, S.Pd., M.Pd (DPMD
Kab. Indramayu)
70 Pelatihan Pengembangan BUMDesa Klasikal II 1 Akt 31 Org 23 Org 8 Org 9 Kec 15 Desa 15 Bumdes 23 s/d 27
November
2021
5 Hari
Offline
Desa Cimurah, Kecamatan Karangpawitan,
Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat
1. Endang Wahyuningrum, SE
2. Gogik Indah Benaring
Tiastuti, SE
1. Agus Gumulya, SH
2. Aria Bantar Dirnawan, SP, MA
3. Boris Paedefo Pakpahan, S.Pt
1. Aep Saefulloh Mulya, ST, MM, CI (Bumi
Kreatif Institute)
2. Rena Sudrajat, S.Sos, M.Si (DMPD
Kab.Garut)
3. Asep Jaenuddin, S.Sos (DPMD
Kab.Garut)
71 Pelatihan Pengembangan BUMDesa Klasikal III 1 Akt 31 Org 29 Org 2 Org 5 Kec 15 Desa 15 Bumdes 23 s/d 27
November
2021
5 Hari
Offline
Desa Warungkiara, Kecamatan Warungkiara,
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat
1. Shinta Dewi Sarastuti, S.E
2. M. Wathi Dunnuha
1. Dyna Maretta Sutan, SP.,M.Si
2. Rara Parameswari, S.K.M
3. Gilang Suryo Pradito, S.Pi
Jumlah : 71 Akt 1,453 Org 1,086 Org 367 Org 458 Kec 768 Desa 768 Bumdes
Column1Column2 Column22 Column23Column24 Column243Column244Column242Column2422 Column25Column26Column3Column32 Column4Column5 Column6Column52 Column62Column7 Column8 Column931 Identifikasi Pelatihan Masyarakat 1 Akt 30 Org 25 Org 5 Org 2 Kec 3 Desa 12 Oktober
s/d 17
Oktober
2021
6 hari 16 Oktober 2021 1 Hari Desa Waykalam, Kecamatan Panengahan,
Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi
Lampung
1. Yudha Adi Pradana
2. Yoedhi Evieyantho
3. Ahmad Zamzam Jamaludin
1. Dinas PMD Kab. Lampung
Selatan
2. Dinas Pariwisata Kab.
Lampung Selatan
3. Zainuddin, SE (BBPPMD
Jakarta)
2 Identifikasi Pelatihan Masyarakat 1 Akt 30 Org 24 Org 6 Org 3 Kec 6 Desa 12 Oktober
s/d 17
Oktober
2021
6 hari 16 Oktober 2021 1 Hari Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang,
Provinsi Banten
1. Dian Mentari Alam, S.T.P,
M.Si
2. Riska Yolanda, S.K.M
3. G. Indah Benaring, S.E
3 Identifikasi Pelatihan Masyarakat 1 Akt 30 Org 20 Org 10 Org 3 Kec 3 Desa 12 Oktober
s/d 17
Oktober
2021
6 hari 16 Oktober 2021 1 Hari Desa Kebon Manggu, Kecamatan Gunung
Guruh, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa
Barat
1. Drs. Faozan
2. Boris Paedefo Pakpahan,
S.Pt
3. M Wathi Dunnuha
Jumlah : 3 Akt 90 Org 69 Org 21 Org 8 Kec 12 Desa
AKT KEC. DESATEMPAT LOKAKARYAWAKTU
JUMLAH
JML
JUMLAH PESERTAJUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
REALISASI IDENTIFIKASI PELATIHAN MASYARAKAT
BALAI BESAR PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
TAHUN 2021
NO JENIS PELATIHAN HARIWAKTU
LOKAKARYAHARI PETUGAS NARASUMBER
NO NAMA KEGIATAN JENIS MATERI NAMA ANGKATAN JUMLAH PESERTA TOTAL ALUMNI TOTAL NON ALUMNI TOTAL KESELURUHAN
485 59 544E-COMMERCE ANGKATAN 1 10
E-COMMERCE ANGKATAN 3 10
E-COMMERCE ANGKATAN 5 9
PEMBUKUAN ANGKATAN 2 11
PEMBUKUAN ANGKATAN 4 10
PEMBUKUAN ANGKATAN 6 10
E-COMMERCE NON ALUMNI 1
PEMBUKUAN NON ALUMNI 19
E-COMMERCE ANGKATAN 7 11
E-COMMERCE ANGKATAN 9 8
E-COMMERCE ANGKATAN 11 6
PEMBUKUAN ANGKATAN 8 11
PEMBUKUAN ANGKATAN 10 15
PEMBUKUAN ANGKATAN 12 9
PEMBUKUAN NON ALUMNI 1
E-COMMERCE ANGKATAN 13 9
E-COMMERCE ANGKATAN 15 7
E-COMMERCE ANGKATAN 17 10
PEMBUKUAN ANGKATAN 14 13
PEMBUKUAN ANGKATAN 16 14
PEMBUKUAN ANGKATAN 18 10
E-COMMERCE NON ALUMNI 1
PEMBUKUAN NON ALUMNI 10
E-COMMERCE ANGKATAN 19 4
E-COMMERCE ANGKATAN 21 4
E-COMMERCE ANGKATAN 23 8
PEMBUKUAN ANGKATAN 20 9
PEMBUKUAN ANGKATAN 22 10
PEMBUKUAN ANGKATAN 24 6
E-COMMERCE NON ALUMNI 0
PEMBUKUAN NON ALUMNI 5
E-COMMERCE ANGKATAN 25 3
E-COMMERCE ANGKATAN 27 8
E-COMMERCE ANGKATAN 29 7
PEMBUKUAN ANGKATAN 26 6
PEMBUKUAN ANGKATAN 28 11
PEMBUKUAN ANGKATAN 30 8
E-COMMERCE NON ALUMNI 2
PEMBUKUAN NON ALUMNI 1
E-COMMERCE ANGKATAN 31 11
E-COMMERCE ANGKATAN 33 11
E-COMMERCE ANGKATAN 35 7
PEMBUKUAN ANGKATAN 32 13
PEMBUKUAN ANGKATAN 34 10
PEMBUKUAN ANGKATAN 36 11
E-COMMERCE NON ALUMNI 0
1PENDAMPINGAN ONLINE GELOMBANG 1 (BOGOR)
(Senin 09 Agustus 2021)60 20
PENDAMPINGAN ONLINE GELOMBANG 2 (SUKABUMI)
(Kamis 12 Agustus 2021)60 1
6PENDAMPINGAN ONLINE GELOMBANG 6 (SUBANG)
(Rabu 13 Oktober 2021)
2
3PENDAMPINGAN ONLINE GELOMBANG 3 (CIANJUR)
(Senin 16 Agustus 2021)
4PENDAMPINGAN ONLINE GELOMBANG 4 (TANGERANG)
(Kamis 19 Agustus 2021)
5PENDAMPINGAN ONLINE GELOMBANG 5 (PURWAKARTA)
(Senin 11 Oktober 2021)
63
63 11
41 5
43 3
5
PEMBUKUAN NON ALUMNI 5
E-COMMERCE ANGKATAN 37 5
E-COMMERCE ANGKATAN 39 16
E-COMMERCE ANGKATAN 41 11
PEMBUKUAN ANGKATAN 38 13
PEMBUKUAN ANGKATAN 40 9
PEMBUKUAN ANGKATAN 42 8
E-COMMERCE NON ALUMNI 0
PEMBUKUAN NON ALUMNI 2
E-COMMERCE ANGKATAN 55 6
E-COMMERCE ANGKATAN 57 2
E-COMMERCE ANGKATAN 59 7
PEMBUKUAN ANGKATAN 56 9
PEMBUKUAN ANGKATAN 58 12
PEMBUKUAN ANGKATAN 60 3
E-COMMERCE NON ALUMNI 1
PEMBUKUAN NON ALUMNI 9
E-COMMERCE ANGKATAN 49 12
E-COMMERCE ANGKATAN 51 11
E-COMMERCE ANGKATAN 53 7
PEMBUKUAN ANGKATAN 50 6
PEMBUKUAN ANGKATAN 52 11
PEMBUKUAN ANGKATAN 54 7
E-COMMERCE NON ALUMNI 0
PEMBUKUAN NON ALUMNI 2
8PENDAMPINGAN ONLINE GELOMBANG 8 (SERANG)
(Rabu 03 November 2021)39 10
9PENDAMPINGAN ONLINE GELOMBANG 9 (GARUT)
(Kamis 04 November 2021)54 2
6PENDAMPINGAN ONLINE GELOMBANG 6 (SUBANG)
(Rabu 13 Oktober 2021)
7PENDAMPINGAN ONLINE GELOMBANG 7 (MAJALENGKA)
(Jum'at 15 Oktober 2021)
63
62
5
2
NO NAMA KEGIATAN JENIS MATERI JML PESERTA TOTAL ALUMNI TOTAL TOTAL KESELURUHAN
183 183 727
E-COMMERCE
PENDAMPINGAN OFFLINE GELOMBANG (PURWAKARTA)
6
348 PENDAMPINGAN OFFLINE GELOMBANG (SERANG)
E-COMMERCE
E-COMMERCE
PEMBUKUAN
E-COMMERCE
PEMBUKUAN
7 PENDAMPINGAN OFFLINE GELOMBANG (MAJALENGKA)
PEMBUKUAN
0
41
PENDAMPINGAN OFFLINE GELOMBANG (SUBANG) 35
E-COMMERCE
3 PENDAMPINGAN OFFLINE GELOMBANG (CIANJUR) 40
4 PENDAMPINGAN OFFLINE GELOMBANG (TANGERANG) 0
E-COMMERCE
PEMBUKUAN
40
35
PEMBUKUAN
5
1 PENDAMPINGAN OFFLINE GELOMBANG (BOGOR) 33
2 PENDAMPINGAN OFFLINE GELOMBANG (SUKABUMI) 0
E-COMMERCE
PEMBUKUAN
E-COMMERCE
PEMBUKUAN
33
41
9 PENDAMPINGAN OFFLINE GELOMBANG
E-COMMERCE
0
PEMBUKUAN
34
PEMBUKUAN
34
8 PENDAMPINGAN OFFLINE GELOMBANG (SERANG)
E-COMMERCE
NAMA PENDIDIKAN LULUSAN NAMA
NO. TEMPAT/TGL.LAHIR PANGKAT/GOL.RUANG TAHUN ASAL SEKOLAH AGAMA ANGGOTA
NIP TMT DIKLAT KELUARGA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
BAGIAN TATA USAHA
1 Ir. Lalu Samsul Hakim, MT Pembina Tk 1 Kepala Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Sarjana Perikanan ( S.1 ) Islam Pria Kawin Nurfatmawati (Istri) Perum Maharaja Blok F1, Kel Rangkapan Jaya,
Lombok Tengah, 12 Desember 1968 IV/b Daerah Tertinggal dan Transmigrasi IPB Bogor Lulus Tahun 1992 1. Baiq Nabila Millenia Fatha Kec Pancoran Mas, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat
NIP. 19681212 200003 1 007 Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Sarjana Perencanaan 2. Baiq Intan Kania Fatha
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Wilayah & Kota ( S.2 ) 3. Lalu Aufa Nararya Fatha
Istitut Teknologi Bandung
Lulus Tahun 2006
2 Istianto, S.Pd Pembina Kepala Bagian Tata Usaha Sarjana ( S1 ) Islam Pria Kawin Endry Setyowati ( Istri ) Jl. Mujair 5 No.103 Depok Jaya
Jakarta, 01 September 1967 IV/a Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Univ Purnama 1. Yulyanto Pratama Pancoran Mas, Depok
NIP. 19670901 198703 1 001 01-10-2019 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 1998 2. Febri Endang Istiani Telp. 77211194, 7775578
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan HP : 081283076994
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
3 Joko Budi Arianto, SE Penata Tk. I Kepala Subbagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum Sarjana (S1) Ekonomi Islam Pria Kawin Jamilah, S.Pd ( Istri ) Jl. Raya Citayam Rt.06/05
Grobogan, 15 Juni 1972 III/d Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Universitas Terbuka (UT) 1. Muhammad Ariq Athallah Kel.Ratu Jaya Kec.Cipayung,Depok
NIP. 19720615 199312 1 001 01-10-2016 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 2002 2. Balqis kamilati Azzizah
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
4 Zainuddin, SE. Penata Kepala Subagian Rencana, Program dan Pelaporan Sarjana (S1) Islam Pria Kawin Reni Nurbaeni, AB (Istri) Cluster Griya Kosambi Asri
Jakarta,24 Juni 1984 III/c Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Universitas Nasional 1. M. Wafiq Akmal Jl. Kiai Hasim Ashari No. A9 Rt001/01
NIP 19840624 201212 1 001 01-04-2021 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 2007 2. Zahira Nahla Azzahrah Cipondoh - Tangerang - Banten
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan 3. Zain Umar Tsaqib No. Telp (021) 9399 2345 / HP. 085883838306
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 4. Zaid Syafiq Azizi
5 Endang Wahyuningrum, SE. Penata Analis Perencanaan Anggaran Sarjana ( S1 ) Islam Wanita Kawin Ardjuno Romadhany Gito S. (suami) Jl. Padang II Blok F No. 231
Jakarta, 17-07-1984 III/c Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, UNDIP RT 04 RW 05 Perum Masnaga
NIP. 19840717 200912 2 001 01-04-2018 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 2009 Jaka Mulya - Bekasi Selatan
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Telp: ( 021 ) 40110027
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
6 Dwi Wahyunindah Penata Muda Tk. I Pengadministrasi Keuangan SMA IPA Islam Wanita Kawin Rasidjo ( Suami ) Jl. Al. Mutaqin RT 003/ RW 008 No.61 Rawa Denok
Jakarta, 06 Oktober 1964 III/b Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, SMAN 38 Jakarta 1. Septiafitri Nur S. Kel Rangkapan Jaya Baru, Kec Pancoran Mas,
NIP. 19641006 198603 2 001 01-04-2006 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 1984 2. Dian Putri A. Kota Depok Jawa Barat Telp. 7971761 / 7471761
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan 3. Ratih Nur O. Rahayu HP.085945766559
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
DAFTAR NOMINATIF
BALAI BESAR PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI JAKARTA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
DATA PER DESEMBER 2021
JABATANPRIA/
WANITA
KAWIN/BL.KAWIN
DUDA/JANDAALAMAT RUMAH/ TELEPON
NAMA PENDIDIKAN LULUSAN NAMA
NO. TEMPAT/TGL.LAHIR PANGKAT/GOL.RUANG TAHUN ASAL SEKOLAH AGAMA ANGGOTA
NIP TMT DIKLAT KELUARGA
7 Suryadi Penata Muda Tk 1 Pengelola BMN SMA IPS Islam Pria Kawin Muzainah ( Istri ) Jl. Mesjid Istiqomah No. 57 RT 003/005
Jakarta, 12 Januari 1965 III/b Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, SMU Bintang Mas Ancol Barat 1. Mega Savitri Tegal Parang, Mampang Prapatan
NIP. 19650112 199603 1 001 01-04-2016 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 1985 2. Sultan Maulana Jakarta Selatan
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Hp. 085718184321
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
8 Achmad Tarmizi, SE. Penata Analis Perencanaan Anggaran Sarjana ( S1 ) Islam Pria Kawin Sri Yeni Nurhayati (Istri) Jl. Bungur Kemang No. 39 RT004/005
Jakarta, 11-06-1983 III/c Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, UIN Syarifhidayatuloh 1. Labib Muhammad Nizi Kel. Bangka Kec. Mampang Prapatan
NIP 19830611 201212 1 001 '01-04-2021 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 2005 Intishar Jakarta Selatan
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan 2. Muhammad Hamizan Ziyad No.Telp. (021) 7197401 / HP. 081519249414
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 3. Muhammad Arfan Rafisqi
9 Shinta Dewi Sarastuti, SE Penata Muda Analis laporan Keuangan Sarjana Muda Islam Wanita Kawin Bontang Prasojo (Suami) Komplek TVRI / PORIS Blok A6/81 Jatirahayu
Jakarta, 09 September 1984 III/a Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, D3 UI 1. Aqilah Ayuni Prasojo Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat
NIP. 19840909 200912 2 003 01-10-2017 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 2005 2. Faiza Audi Prasojo Hp.081287051366
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Sarjana (S1) Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Univ Mertjubuana
Lulus Tahun 2016
10 Mardina Lestari, A.Md. Penata Muda Arsiparis Terampil Sarjana Muda Islam Wanita Janda - Jl. As-Syafiiyah Cilangkap - Jakarta Timur
Jakarta, 19 Maret 1987 III/a Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, D3 Sekretaris UI 1. Enzo Zinedine Aslam No. HP 083878898897
NIP. 19870319 201101 2 022 01-10-2019 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 2008 2. Elsa Zahin Aslam
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
PRIA/
WANITAJABATAN
KAWIN/BL.KAWIN
DUDA/JANDAALAMAT RUMAH/ TELEPON
NAMA PENDIDIKAN LULUSAN NAMANO. TEMPAT/TGL.LAHIR PANGKAT/GOL.RUANG TAHUN ASAL SEKOLAH AGAMA ANGGOTA
NIP TMT DIKLAT KELUARGA
PENGGERAK SWADAYA
MASYARAKAT
11 Drs. Wantu, MM Pembina Utama Muda Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya Sarjana (S1) Matematika Islam Pria Kawin Sehat Kaplale, S.Pd (Istri) Perumahan BTN Bukit Hartalon Indah
Paleteang, 31 Desember 1961 IV/c Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, UNHAS Makasar 1. Farhansyah Aditya Putra Blok IR.8 Daya Makasar, Provinsi Sulawesi Selatan
NIP.19611231 199003 1 005 01-10-2011 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Sarjana (S2) MSDM 2. Firmakarti Muktitama
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Lulus Tahun 2008 Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
12 Drs. Yoedhi Evieyantho Pembina Utama Muda Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya Sarjana ( S1 ) Fisipol Islam Pria Kawin Rina Arita, S.Sos ( Istri ) Perum. Nuri Blok D2-9 Bintaro
Wonosobo, 04 Juni 1966 IV/c Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Univ Moestopo 1. Havis Sidky Riandito Jaya, Ciputat, Tanggerang
NIP. 19660604 198703 1 001 01-10-2018 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 1991 2. Hatif Fazlirianto Provinsi Banten
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Hp.08128773390 Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
13 Hindun H, S.Sos Pembina Tk.1 Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya Sarjana (S1) Administrasi Islam Wanita Kawin H. Ade Suhardi ( Suami ) Jl. Mardani Raya, Gg Dahlan I
Aceh, 15 Agustus 1962 IV/b Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, UNTAG Jakarta 1. Helda M.N RT. 005/RW. 010 No.8
NIP. 19620815 198603 2 001 01-10-2020 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 1995 2. Laela Yuniarti Kotamadya Jakarta Pusat, DKI Jakarta
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan 3. M. Fakri Telp. 4221017 Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 4. Rafiansyah HP.082110393936
14 Armen Said, SE, M.Si Pembina (IV/a) Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya Sarjana S1 (Akutansi) Islam Pria Kawin Lili Novrianingsih (Istri) Jl. Pulo Asem Timur Raya No.41, Kelurahan Jati,
Padang, 22 Mei 1963 Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, 1. Nurul Handayani Kecamatan Pulogadung, Walikotamadya Jakarta Timur,
NIP. 19630522 198603 1 002 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Sarjana S2 (MIA) 2. Galih Ramadhan DKI Jakarta
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan UNKRIS 3. Muhamad Bayu Berlian HP. 081319798743 (Email. [email protected]) Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 1994
15 Agus Atyantopo, S.Sos, M.Si Pembina Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya Sarjana (S1) Islam Pria Kawin Neneng Irhamnah (istri) Jl. Rawajati Barat I RT08/RW04 No.48 Pancoran
Semarang, 21 - 05- 1963 IV/a Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, LAN Jakarta Selatan
NIP. 19630521 198703 1 001 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Sarjana (S2) HP. 081343976221
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan UNKRIS '0838719267 Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 2012
16 Agus Gumulya, SH. Pembina Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya Sarjana ( S1 ) Islam Pria Kawin Siti Umiyah (Istri) Kompleks Huma Akasia Blok C No. 12
Jakarta, 22 November 1964 IV/a Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, UNKRIS 1. Putri Agustyas Jatiwarna - Pondok Melati, Kota Bekasi 17415
NIP 19641122 198403 1 001 01-10-2006 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 1988 2. Dwita Amelia Lestari HP. 08161405672
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
17 Pepen Ependi, SE, MM Pembina Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya Sarjana (S1) Ekonomi STIE BEI Islam Pria Kawin Heni (Istri) Jl. Flamboyan Raya V RT 005/ RW 005 Blok G.9 No.1
Sumedang, 11 Mei 1964 IV/a Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, 1. Rizqy Rhamdhani Perum Papan Mas, Tambun, Kabupaten Bekasi
NIP.19640511 198603 1 003 01-04-2018 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 2. Riska Nurlina Provinsi Jawa Barat
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Sarjana (S2) Ekonomi Management Email : [email protected]
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi STIE LPMI
18 Aria Bantar Dinarwan, SP, MA Pembina Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya Sarjana (S1) Peternakan Islam Pria Kawin Dr Andriarti Kusumawardani, SP, MP Perum Bintara Jaya Permai C 198 RT 06/RW 11
Surakarta, 14 Nopember 1973 IV/a Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, UNS Surakarta (Istri) Kelurahan Bintara Jaya, Kec Bekasi Barat, Kota Bekasi
NIP.19731114 200604 1 002 01-10-2019 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 1997 1. Danar Pandu Satwika Jawa Barat
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Sarjana (S2) Ilmu Administrasi HP. 081351477073
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi STIA BANUA Email :[email protected]
Lulus Tahun 1996
PRIA/
WANITAJABATAN
KAWIN/BL.KAWIN
DUDA/JANDAALAMAT RUMAH/ TELEPON
NAMA PENDIDIKAN LULUSAN NAMA
NO. TEMPAT/TGL.LAHIR PANGKAT/GOL.RUANG TAHUN ASAL SEKOLAH AGAMA ANGGOTA
NIP TMT DIKLAT KELUARGA
19 Yudha Adi Pradana, S.Pi, M.I.L Pembina Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya Sarjana ( S1 ) Perikanan Islam Pria Kawin Amelia Tri Wijayanti (Istri) Kompleks Taman Kenari Blok C1 No.16
Jakarta, 2 Januari 1986 IV/a Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, IPB Bogor 1. Alifa Aufianisa Tanah Baru, Bogor, Jawa Barat
NIP.19860102 200912 1 004 01-10-2019 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 2011 No HP.082112420863
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Sarjana ( S2 )
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Univ PajajaranLulus Tahun 2015
20 Dian Mentari Alam, S.T.P, M.Si Pembina Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya Sarjana ( S1 ) Islam Wanita Kawin Indra Lesmana, ST (Suami) Jl Pertengahan Lebak Parang No.41 RT 15/RW 03
Yogyakarta, 26 September 1983 IV/a Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, UGM Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur 13770
NIP. 19830926 200912 2 002 01-04-2020 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 2007 HP:081328857126
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Sarjana ( S2 )
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi UNHAN
Lulus Tahun 2017
21 Diamond Santoso, S.Pt Penata Tk. I Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya Sarjana (S1) Peternakan Islam Pria Kawin Lindawa, SE (Istri) RT 001/ RW 10 No.253, Kel Cilangkap, Kota Depok
Solok, 04 November 1975 III/d Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Univ Andalas 1. Novia Putri Bahirah Jawa Barat
NIP. 19751104 200912 1 001 01-10-2017 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 1999 Hp. 081380417784
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
22 Drs. F a o z a n Penata Tk. I Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda Sarjana ( S1 ) Islam Pria Kawin Fauziah ( Istri ) Jl. Banjaran Pucung 2 RT05/05 No. 54
Kertasemaya, 04-01-1967 III/d Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, UIN Syarifhidayatuloh 1. Moh. Syifa Kel. Cilangkap Kec. Tapos - Kota Depok
NIP. 19670104 199803 1 001 01-04-2010 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 1993 2. Anis Fuadi Hp. 081381050909
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
PRIA/
WANITAJABATAN
KAWIN/BL.KAWIN
DUDA/JANDAALAMAT RUMAH/ TELEPON
NAMA PENDIDIKAN LULUSAN NAMA
NO. TEMPAT/TGL.LAHIR PANGKAT/GOL.RUANG TAHUN ASAL SEKOLAH AGAMA ANGGOTANIP TMT DIKLAT KELUARGA
PENGGERAK SWADAYA
MASYARAKAT
23 Dyna Maretta Sutan, SP, M.Si Penata Tk. I Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda Sarjana ( S1 ) Pertanian Islam Wanita Kawin Agus Sidharta, ST (suami) Komplek Duta Pakuan Blok e6 No.14
Depok, 4 Maret 1983 III/d Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, IPB Bogor 1. Adinda Hasna Fadhilla Kelurahan Tegal Lega, Kecamatan Bogor Tengah
NIP. 19830304 200604 2 006 01-10-2018 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 2005 2. Queensha Fida Fathinah Kota Bogor, Jawa Barat
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Sarjana ( S2 ) HP: 081367539077
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi UI
Lulus Tahun 2016
24 Ridwan, S.Pi Penata Tk.1 Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda Sarjan ( S1 ) Perikanan Islam Pria Kawin Dilla Melany, SP (Istri) Jl. Soleh Iskandar, Griya Cimanggu Indah
Bandar Lampung, 6 Juni 1986 III/d Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, UNILA 1. F. Farzana Yugo Cluster Olivia Blok D No.3, Gedung Badag, Tanah
NIP.19850606 200912 1 002 01-04-2019 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 2009 Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan No HP. 081379000042
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
25 Indriarti Yunita, S.Sos, M.Si Penata Muda Tk.I Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertama Sarjana ( S1 ) Islam Wanita Kawin Rosikin (Suami) Asrama POLRI Pulo Gadung No. 24 RT003/06 Jakarta, 11 Juni 1976 III/b Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, UI 1. Husnul Khotimah Jatinegara Kaum, Pulo Gadung
NIP. 19760611 200912 2 001 01-10-2017 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 2014 2. Nurul Istiqomah Jakarta Timur
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Sarjana ( S2 ) Hp. 08128845531
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi UNKRIS
Lulus Tahun 2016
26 Herri Santoso, S.Pi Penata Muda (III/a) Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertama Sarjana Perikanan ( S1 ) Islam Pria Kawin Rani Adi Mutia (Istri) Perum Pesona Citayam Blok B 11 No.12 RT 02/ RW 07
Jakarta, 28 Juni 1986 01-03-2018 Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, IPB Bogor 1. Afiqah Jihan Santoso Kelurahan Susukan, Kec Bojonggede, Kab Bogor
NIP.19860628 201803 1 001 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 2008 2. Annisa Jasmine Santoso Jawa Barat
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan HP.085280842880
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi [email protected]
27 Riska Yolanda, S.K.M Penata Muda Tk 1 Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertamaa Sarjana SKM ( S1 ) Islam Wanita Belum Kawin - Jl. H Marsaid No.33 RT 03/ RW 012 Kel Kemirimuka, Kec
Kampung Baru, 02 Juli 1989 III/b Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Univ Andalas Beji, Kota Depok, Jawa Barat
NIP.19890702 201803 2 001 01-04-2021 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 2013 HP.085263043907
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
28 Annisa Dwiki Asprilla Dirta, STP Penata Muda (III/a) Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertama Sarjana Pertanian ( S1 ) Islam Wanita Belum Kawin - Tandan, RT 001/ RW 001, Kel Jatimulyo, Kec Pedan, Kab
Klaten, 26 April 1994 01-03-2019 Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, UGM Klaten, Jawa Tengah
NIP.19940426 201903 2 015 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 2016 HP.085879317003
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan [email protected]
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
29 Boris Paedefo Pakpahan, S.Pt Penata Muda (III/a) Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertama Sarjana Peternakan ( S1 ) Kristen Pria Belum Kawin Chris Anggi Natalia Berutu (Istri) Jl. Pagar Batu Soposurung, Balige, Toba Samosir,
Balige, 04 Agustus 1992 01-03-2019 Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Provinsi Sumatera Utara Kode Pos :12551
NIP.19920804 201903 1 008 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 2016 HP.081217689502
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan [email protected]
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
30 Gilang Suryo Pradito, S.Pi Penata Muda (III/a) Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertama Sarjana Perikanan ( S1 ) Islam Pria Belum Kawin Febimilany Riadloh Komplek Sesneg Blok E7/30 RT 015/ RW 003, Kelurahan
Jakarta, 18 Februari 1994 01-03-2019 Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, UNDIP Panunggangan Utara, Kec Pinang, Kota Tangerang,
NIP.19940218 201903 1 005 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 2016 Provinsi Banten
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan HP.081294416230
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi [email protected]
31 Diana Maharani, STP Penata Muda (III/a) Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertama Sarjana Pertanian ( S1 ) Islam Wanita Kawin Mukhamad Irfan Ramadan (Suami) Komp Sakura Regency Blok K No.6 RT 001/ RW 017
Palembang, 17 Juli 1995 '01-03-2019 Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Lulus Tahun 2017 1. Xavia Yumna Zivana Kel Jatiasih, Kec Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat
NIP.19950717 201903 2 008 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi [email protected]
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
32 Yunda Azrina Azhar, S.Pi Penata Muda (III/a) Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertama Sarjana Sosial Ekonomi Islam Wanita Kawin Anton (Suami) Jl. Aria Surialaga Pancasan Atas No.1 Kel. Pasir Kuda,
Binjai, 21 Oktober 1985 '01-03-2019 Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, IPB Bogor 1. Raisha Shakaila Anton Kec Bogor Barat, Bogor, Jawa Barat
NIP.19851021 201903 2 001 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Perikanan (S1) 2. Khaira Arsyila Anton No HP.081381715522
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Lulus Tahun 2007
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
PRIA/
WANITAJABATAN
KAWIN/BL.KAWIN
DUDA/JANDAALAMAT RUMAH/ TELEPON
NAMA PENDIDIKAN LULUSAN NAMA
NO. TEMPAT/TGL.LAHIR PANGKAT/GOL.RUANG TAHUN ASAL SEKOLAH AGAMA ANGGOTA
NIP TMT DIKLAT KELUARGA
33 Putri Sukma Dewi, S.I.Kom Penata Muda (III/a) Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertama Sarjana Ilmu Komputer ( S1 ) Islam Wanita Kawin Hanny Septian Pratama (Suami) Griya Nusantara JL.Irian Jaya RT 001/ RW 002 No.25
Cirebon, 29 Agustus 1995 '01-03-2019 Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Univ Gunadarma Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti
NIP. 19950829 201903 2 008 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Ilmu Komunikasi Kota Cirebon, Jawa Barat
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Lulus Tahun 2017 HP.081381231616
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi [email protected]
34 Rara Parameswari, SKM Penata Muda (III/a) Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertama Sarjana SKM ( S1 ) Islam Wanita Kawin Mahesa Jenar (Suami) Jl. Kh Achmad Dahlan Kelurahan Cirende, Kec Ciputat
Jakarta, 19 November 1992 '01-03-2019 Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Univ Muhammadiyah Jakarta 1. Kyo Danish Aulian Timur, Kota Tangerang Selatan, Prov Banten
NIP. 19921119 201903 2 010 Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lulus Tahun 2014
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
JABATANPRIA/
WANITA
KAWIN/BL.KAWIN
DUDA/JANDAALAMAT RUMAH/ TELEPON
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
BALAI BESAR PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI YOGYAKARTA
Jl. Parasamya No.16, Sleman, Yogyakarta Tlp. (0274) 868315 Fax. (0274) 868720 email : [email protected]
- 1 -
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BBPPMDDTT) Yogyakarta Tahun
Anggaran 2021 disusun sebagai wujud penerapan diantaranya Peraturan
Menteri Desa PDTT No. 22 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penerapan Sistem
Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Desa PDTT yang
mengharuskan setiap penyelenggaraan lembaga / instansi pemerintah untuk
mempertanggung jawabkan hasil akhir setiap program dan kegiatan kepada
masyarakat sebagai wujud pertanggungjawabannya dalam memberikan
manfaat yang secara langsung (direct) dan tidak langsung (indirect) dapat
dirasakan masyarakat Indonesia.
Sebagai instansi pemerintah yang memiliki tugas dan fungsi bidang
pelatihan masyarakat desa, daerah tertinggal, daerah tertentu dan
transmigrasi, yang telah dijabarkan melalui program kerja dan kegiatan serta
telah dilaksanakan, maka Laporan Kinerja BBPPMDDTT Yogyakarta perlu
disusun. Akuntabilitas kinerja pada prinsipnya merupakan perwujudan
kewajiban dari suatu penyelenggara pemerintahan untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran secara periodik yang diukur
dalam seperangkat indikator kinerja. Laporan Kinerja Tahun 2021 ini
merupakan media pertanggungjawaban BBPPMDDTT Yogyakarta dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis tahun 2020-
2024 yang dirangkum untuk tujuan pencapaian visi.
Laporan Kinerja ini merupakan salah satu laporan yang perlu dibuat
sebagai bentuk pertanggungjawaban rencana kerja, yang telah ditetapkan
dalam Rencana Strategis, Rencana Kinerja Tahun 2021, dan Penetapan
Kinerja Tahun 2021. Laporan Kinerja ini juga dapat dijadikan sebagai feedback
yang berharga dalam memperbaiki kinerja BBPPMDDTT Yogyakarta di masa
mendatang.
- 3 -
RINGKASAN EKSEKUTIF
Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi (BBPPMDDTT) Yogyakarta berdasarkan
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Nomor 22 Tahun 2020 adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang pelatihan
sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal,
dan transmigrasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPSDMPMDDTT).
BBPPMDDTT Yogyakarta mempunyai tugas melaksanakan pelatihan sumber
daya manusia dan pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal, dan
transmigrasi. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat
khususnya masyarakat desa, daerah tertinggal, daerah tertentu dan calon
transmigran juga tidak terlepas dari peningkatan kompetensi sumber daya
manusia yaitu pegawai dan penggerak swadaya masyarakat / tenaga
kepelatihan yang menjadi ujung tombak pelatihan.
Dengan memperhatikan kondisi lingkungan strategis dan agar visi
maupun misi pelatihan masyarakat dapat berjalan secara efektif dan efisien,
maka kebijakan BBPPMDDTT Yogyakarta yang dilakukan adalah terwujudnya
pelatihan masyarakat yang berorientasi kepada kebutuhan masyarakat desa,
daerah tertinggal, daerah tertentu dan transmigran serta penduduk sekitar
guna mendukung percontohan, pengembangan dan pemberdayaan pelatihan
masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan
sesuai dengan Renstra BBPPMDDTT Yogyakarta. Renstra BBPPMDDTT
Yogyakarta dijadikan dasar dalam melakukan pengukuran capaian kinerja
yang meliputi Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK) dan
Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK). Realisasi dari Rencana Kinerja Tahunan
(RKT) yang telah ditetapkan pada tahun 2021 adalah sebagai berikut:
- 4 -
CAPAIAN KINERJA BBPPMDDTT YOGYAKARTA TAHUN 2021
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
SATUAN
REALISASI
%
1 2 3 4 5
1
Terwujudnya Masyarakat yang Dilatih dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Jumlah masyarakat yang mendapat pelatihan
Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Calon Transmigran 15 Orang 15 100%
Pelatihan Ekonomi Kreatif dan Pengembangan Produk 80 Orang 80 100%
Pelatihan Pengelolaan BUMDesa 90 Orang 90 100%
Pelatihan Perencanaan Pembangunan Partisipatif 60 Orang 60 100%
Layanan Dukungan tugas dan fungsi
Koordinasi/Konsultasi/Pameran/ Bimtek di Pusat/Prov/ Kab
15 Kali 15 100%
Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebun Praktik Pelatihan
4
Paket
4
100%
2
Terwujudnya Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa yang Dilatih
Jumlah Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa yang mendapat pelatihan
1135
Orang
1135
100%
- 5 -
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
SATUAN
REALISASI
%
1 2 3 4 5
Jumlah Kegiatan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan, Pendampingan dan Pemberdayaan Desa (Inisiatif Baru)
1
Kegiatan
1
100%
Jumlah Evaluasi Pasca Pelatihan 7 Kegiatan 7 100%
Identifikasi Penentuan Desa Percontohan di Kab. Lamongan
1 Kegiatan 1 100%
3
Terselenggaranya Pelatihan Masyarakat dan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Balai 5 Hari
Jumlah Kader Pemberdayaan Masyarakat yang mendapat pelatihan
120
Orang
120
100%
4
Terselenggaranya Pelatihan Masyarakat dan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah tertinggal dan Transmigrasi di Balai 6 Hari
Jumlah Kader Pemberdayaan Masyarakat yang
mendapat pelatihan
80
Orang
80
100%
5
Terselenggaranya Layanan Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Jumlah Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai 1 Layanan 1 100%
Operasional dan Pemeliharaan Kantor
- 6 -
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
SATUAN
REALISASI
%
1 2 3 4 5
Pengadaan Pakaian Dinas Pengemudi/Petugas Kebersihan/Pramubakti/Satpam/Pakaian Kerja Lapangan Pegawai
1
Paket
1
100%
Rapat Rutin Perkantoran dan Jamuan Tamu 12 Bulan 12 100%
Perawatan Gedung kantor 12 Paket 12 100%
Pemeliharaan Peralatan Pelatihan dan Praktek 12 Paket 12 100%
Pengadaan Peralatan/ Perlengkapan Kantor/ Asrama 12 Paket 12 100%
Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4/6/10 6 Unit 6 100%
Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2/3 18 Unit 18 100%
Perawatan Ternak/Sarana dan Prasarana Kantor 12 Bulan 12 100%
Langganan Daya dan Jasa 12 Bulan 12 100%
Pengiriman Surat Dinas 12 Bulan 12 100%
Perawatan Jaringan 4 Paket 4 100%
- 7 -
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
SATUAN
REALISASI
%
1 2 3 4 5
Operasional Perkantoran dan Pimpinan 12 Bulan 12 100%
Pencegahan Penyebaran Covid-19 1 Paket 1 100%
6
Terselenggaranya Layanan
Umum Balai
Penyusunan rencana progam dan penyusunan rencana anggaran
Penyusunan Program Kerja 1 Dokumen 1 100%
Penyusunan Renlakgiat 12 Dokumen 12 100%
Penyusunan RKAKL Tahun 2022 12 Dokumen 12 100%
Penyusunan Rencana Kerja Tahunan 12 Dokumen 12 100%
Penyusunan Renstra (SOTK Baru) 2020 - 2024 12 Dokumen 12 100%
Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi
Penyusunan Laporan Bulanan, Laporan Triwulan,
Laporan Tahunan dan LAPKIN 12 Bulan 12 100%
Pengelolaan Keuangan
- 8 -
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
SATUAN
REALISASI
%
1 2 3 4 5
Penyusunan Laporan Keuangan 12 Bulan 12 100%
Kegiatan Operasinal Satuan Kerja 12 Bulan 12 100%
Pengelolaan Kepegawaian
Kompetensi SDM Aparatur dan PSM/ Pembinaan
Kepegawaian 2 Kegiatan 2 100%
Survelliance ISO 9001 : 2015 1 Paket 1 100%
Publikasi Pelatihan 1 Paket 1 100%
Kegiatan Verifikasi Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) JFT
1 Paket 1 100%
Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK 1 Paket 1 100%
- 9 -
Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh DIPA Reguler BBPPMDDTT
Yogyakarta mencapai keuangan sebesar Rp 13.441.635.972,- (Tiga
Belas Milyar Empat Ratus Empat Puluh Satu Juta Enam Ratus Tiga Puluh
Lima Ribu Sembilan Ratus Tujuh Puluh Dua Rupiah) atau sebesar 98,73
% dengan persentase pencapaian fisik sebesar 98,30 %.
Dalam pencapaian kinerja kegiatan dan pencapaian kinerja sasaran
BBPPMDDTT Yogyakarta terdapat permasalahan-permasalahan yang perlu
dihadapi adalah sebagai berikut
1. Terdapat beberapa kali perubahan anggaran tingkat satker akibat
refocusing anggaran dalam rangka percepatan pencegahan dan
penanganan penyebaran Covid-19 di Indonesia.
2. Pelatihan yang diadakan secara online mempunyai kendala
keberadaan dan kualitas sinyal yang tidak merata serta memiliki
keterbatasan dalam bertatap muka.
3. Penyebaran Covid-19 dapat mengganggu kinerja penyelenggaran
kegiatan karena adanya pembatasan kegiatan maupun jumlah
pegawai yang masuk kantor.
- 10 -
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................ 1
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................... 3
DAFTAR ISI ....................................................................................... 10
DAFTAR TABEL .................................................................................. 11
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. 12
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 13
A. Latar Belakang ............................................................................. 13
B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ....................................................... 13
C. Aspek Strategis ............................................................................ 14
D. Isu Strategis ............................................................................... 18
E. Struktur Organisasi ....................................................................... 20
F. Sistematika Penyajian ................................................................... 25
BAB II PERENCANAAN KINERJA ...................................................... 27
A. Perencanaan Program dan Kegiatan .............................................. 27
B. Rencana Strategis BBPPMDDTT Yogyakarta ................................... 30
C. Rencana Kinerja Tahunan 2021 ..................................................... 36
D. Penetapan Kinerja Tahun 2021 ..................................................... 39
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .................................................. 42
A. Capaian Kinerja Tahun 2021 ......................................................... 42
B. Kinerja Anggaran .......................................................................... 48
BAB IV PENUTUP .............................................................................. 51
LAMPIRAN :
- Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran
- Penetapan Kinerja (PK) BBPPMDDTT Yogyakarta Tahun 2021
- 11 -
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
Tabel 8
Tabel 9
Tabel 10
Isu Strategis BBPPMDDTT Yogyakarta ……………………………………
Kronologi DIPA BBPPMDDTT Yogyakarta Tahun 2021 ...............
Rincian DIPA I BBPPMDDTT Yogyakarta Tahun 2021................
Rincian DIPA X BBPPMDDTT Yogyakarta Tahun 2021 ...............
Indikator Kinerja Utama BBPPMDDTT Yogyakarta Tahun 2021...
Rencana Kinerja Tahunan BBPPMDDTT Yogyakarta Tahun 2021
Penetapan Kinerja BBPPMDDTT Yogyakarta Tahun 2021...........
Capaian Kinerja BBPPMDDTT Yogyakarta …………………………………
Pengukuran Kinerja BBPPMDDTT Yogyakarta............................
Tabel perbandingan target dan realisasi kinerja anggaran .........
18
21
23
24
35
36
39
43
46
49
- 12 -
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Struktur Organisasi BBPPMDDTT Yogyakarta..............................
Grafik Perbandingan target dan realisasi kinerja anggaran
BBPPMDDTT Yogyakarta Tahun 2021 .......................................
21
50
- 13 -
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BBPPMDDTT) Yogyakarta
berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2020 adalah Unit
Pelaksana Teknis di bidang pelatihan sumber daya manusia dan
pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
(BPSDMPMDDTT).
B. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi, BBPPMDDTT Yogyakarta mempunyai kedudukan, tugas
dan fungsi sebagai berikut:
1. Kedudukan
BBPPMDDTT Yogyakarta adalah unit pelaksana teknis pusat
bidang pelatihan sumber daya manusia dan pemberdayaan
masyarakat desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
BPSDMPMDDTT.
2. Tugas
BBPPMDDTT Yogyakarta mempunyai tugas melaksanakan
pelatihan sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat
desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
- 14 -
3. Fungsi
BBPPMDDTT Yogyakarta menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut:
a. penyusunan rencana, program, dan anggaran fasilitasi dan
pelatihan pengembangan sumber daya manusia, fasilitasi
dan pendampingan pemberdayaan masyarakat, serta
penerapan model pendampingan dan pemberdayaan
masyarakat desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi;
b. pelaksanaan fasilitasi dan pelatihan pengembangan sumber
daya manusia, fasilitasi dan pendampingan pemberdayaan
masyarakat, serta penerapan model pendampingan dan
pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal, dan
transmigrasi;
c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan fasilitasi dan
pelatihan pengembangan sumber daya manusia, fasilitasi
dan pendampingan pemberdayaan masyarakat, serta
penerapan model pendampingan dan pemberdayaan
masyarakat desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi;
d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala Badan;
dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan Balai
Besar.
C. Aspek Strategis
Pembangunan nasional dilaksanakan secara bertahap dan
terencana dalam tahapan jangka panjang, jangka menengah,
maupun tahunan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 merupakan tahapan terakhir dari
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 –
2025 sehingga menjadi sangat penting. RPJMN 2020 – 2024 akan
mempengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN,
- 15 -
dimana pendapatan perkapita Indonesia akan mencapai tingkat
kesejahteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan
menengah atas (upper-middle income country/MIC) yang memiliki
kondisi infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, layanan publik,
serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.
Sesuai dengan RPJPN 2005 – 2025, sasaran pembangunan
jangka menengah 2020 – 2024 adalah mewujudkan masyarakat
Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan
pembangunan di berbagai bidang denganmenekankan terbangunnya
struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan
kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya
manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Terdapat 4 (empat) pilar dari RPJMN ke IV Tahun 2021 – 2024
yang merupakan amanat RPJPN 2005 – 2025 untuk mencapai tujuan
utama dari rencana pembangunan nasional periode terakhir.
Keempat pilar tersebut diterjemahkan ke dalam 7 agenda
pembangunan yang didalamnya terdapat Program Prioritas, Kegiatan
Prioritas, dan Proyek Prioritas.
Tujuan RPJMN IV Tahun 2021 – 2024 telah sejalan dengan
Sustainable Development Goals (SDGs). Target-target dari 17 tujuan
(goals) dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) beserta
indikatornya telah ditampung dalam 7 agenda pembangunan yaitu :
1. Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang
berkualitas.
2. Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan.
3. Meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan
berdaya saing.
4. Membangun kebudayaan dan karakter bangsa.
5. Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan
ekonomi dan pelayanan dasar.
- 16 -
6. Membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana
dan perubahan iklim.
7. Memperkuat stabilitas polhukam dan transformasi pelayanan
publik.
Untuk mempercepat pencapaian target pembangunan nasional,
RPJMN IV Tahun 2021-2024 telah ditetapkan 6 (enam)
pengarustamaan (mainstreaming) sebagai bentuk pendekatan
inovatif yang akan menjadi katalis pembangunan nasional yang
berkeadilan dan adaptif. Keenam pengarustamaan (mainstreaming)
memiliki peran yang vital dalam pembangunan nasional dengan
tetap memperhatikan kelestarian lingkungan serta partisipasi dari
masyarakat. Selain mempercepat dalam mencapai target-target dari
fokus pembangunan, mainstreaming juga bertujuan untuk
memberikan akses pembangunan yang merata dan adil dengan
meningkatkan efisiensi tata kelola dan juga adaptif terhadap faktor
eksternal lingkungan. Hal ini perlu dilakukan oleh Indonesia untuk
mencapai tujuan global. Keenam pengarustamaan (mainstreaming)
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kesetaraan gender
2. Tata kelola pemerintahan yang baik
3. Pembangunan berkelanjutan
4. Kerentanan bencana dan perubahan iklim
5. Modal sosial dan budaya
6. Transformasi digital
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 17 Tahun 2021 tentang Rencana
Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Tahun 2021 – 2024 yang memuat Penyelenggaraan
pembangunan desa dan perdesaan, percepatan pembangunan daerah
- 17 -
tertinggal, serta pembangunan dan pengembangan kawasan
transmigrasi dalam RPJM Tahun 2021-2024 diarahkan untuk
melaksanakan salah satu agenda pembangunan yaitu mengembangkan
wilayah secara makro dalam mengurangi kesenjangan. Akan tetapi
dalam skala mikro pembangunan wilayah perdesaan adalah tetap
dalam rangka pertumbuhan dan penurunan kesenjangan wilayah.
Apalagi akibat adanya pandemi Covid-19 ini untuk pertumbuhan
ekonomi dan penguatan struktur perekonomian Indonesia sumber
pertumbuhannya dan motor penggeraknya adalah perdesaan. Pandemi
Covid-19 menyebabkan negara- negara lebih berorientasi untuk
memperbaiki kondisi negaranya (inward looking) daripada untuk
berinvestasi. Oleh karena itu kebijakan pembangunan perdesaan ke
depan menggunakan model pembangunan perdesaan neo-endogen
(neo-endogenous rural development model), yaitu pembangunan
perdesaan lebih diarahkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber
daya perdesaan dengan tetap memperhatikan adanya transfer dan
subsisdi serta investasi. Kebijakan juga diarahkan untuk memperbaiki
iklim investasi di perdesaan dan menumbuhkan pebisnis pemula (start
up business) di perdesaan, khususnya kaum muda dan milenial.
Arah pembangunan desa, kawasan perdesaan, kawasan
transmigrasi dan daerah tertinggal sejalan dengan arah pembangunan
berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu
kerangka komitmen dan pengarusutamaan untuk pembangunan yang
menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara
berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan
kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas
lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan
terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas
hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- 18 -
Secara khusus agenda agenda pembangunan nasional
mengembangkan wilayah dalam mengurangi kesenjangan termasuk
dalam tujunan SDGs ke-10 yaitu berkurangnya kesenjangan. Dalam
rangka mengarusutamakan SDGs dalam pembangunan desa, Kawasan
perdesaan, Kawasan transmigrasi dan daerah tertinggal, Kementerian
Desa, PDT dan Transmigrasi pada Tahun 2021-2024 telah
merumuskan SDGs Desa sebagai arah kebijakan prioritas
pembangunan desa, yaitu ditetapkannya 18 tujuan pembangunan
Desa, meliputi; (1) Desa tanpa kemiskinan; (2) Desa tanpa kelaparan;
(3) Desa sehat dan sejahtera; (4) Pendidikan Desa berkualitas; (5)
Keterlibatan perempuan desa; (6) Desa layak air bersih dan sanitasi; (7)
Desa berenergi bersih dan terbarukan; (8) Pertumbuhan ekonomi desa
merata; (9) infrastruktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan; (10) Desa
tanpa kesenjangan; (11) Kawasan pemukiman desa aman dan
nyaman; (12) Konsumsi dan produksi desa sadar lingkungan; (13)
Desa tanggap perubahan iklim; (14) Desa peduli lingkungan laut; (15)
Desa peduli lingkungan darat; (16) Desa damai berkeadilan; (17)
Kemitraan untuk pembangunan desa; (18) Kelembagaan desa
dinamis dan budaya desa adaptif.
D. Isu Strategis
Isu strategis BBPPMDDTT Yogyakarta dari aspek Tata Kelola/
Manajemen, Pengembangan, dan Pembinaan adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Isu Strategis BBPPMDDTT Yogyakarta
No Aspek Isu-Isu Strategis
1. Manajemen a. Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat yang
ada belum melaksanakan tugas yang sesuai
dengan tingkat jabatannya sebagaimana yang
telah diatur pada Permenpan RB Nomor 28 Tahun
2018
b. Dukungan Anggaran Operasional (64%)
mendominasi dukungan program pelatihan (34%)
- 19 -
2. Pengembangan a. Belum adanya Juklak/Juknis pelaksanaan tusi
pendampingan dan uji terap model
pemberdayaan masyarakat
b. Belum adanya petunjuk teknis terkait bidang
kekhususan cakupan pelaksanaan pengembangan
ekonomi kreatif dan produk masyarakat yang
dilaksanakan oleh Balai Besar Yogyakarta
c. Belum adanya pedoman terkait pelaksanaan tusi
Balai dibidang uji terap pemanfaatan TTG dan
teknologi digital
d. Belum adanya pedoman yang mengatur
prosentase intervensi pusat terkait lokus
penyelenggaraan pelatihan
e. Belum adanya pedoman yang mengatur tentang
satu rangkaian lokus pelatihan yang mendapatkan
treatment 3inOne (Pelatihan, Pendampingan, dan
Pemberdayaan) serta durasi pendampingan yang
dilakukan oleh Balai sehingga Balai dapat
mengetahui secara significant terhadap
keberhasilan program yang diberikan
3. Pelatihan a. Lokus penyelenggaraan pelatihan menyesuaikan
lokus bantuan dari UKE-1 sehingga terjadi
ketidakproporsionalan dalam distribusi pemberian
pelatihan terhadap wilayah kerja yang ada
b. Penetapan PPKM darurat mengakibatkan ritme
penyelenggaraan pelatihan bersifat fluktual tidak
konstan, dimana pada Bulan Juli-Agustus 2021
terjadi kekosongan penyelenggaraan pelatihan
c. Dominasi penyelenggaraan pelatihan yang bersifat
blended mengharuskan Balai untuk menyiapkan
sarana prasarana terkait penyelenggaraan
pelatihan online, yang berdampak pada revisi
pada perencanaan anggaran kegiatan
- 20 -
d. Fluktuasi adanya revisi anggaran terkait
pemangkasana anggaran karena COVID
mengakibatkan beberapa Jenis pelatihan sama
jenis namun berbeda dalam pelaksanaan harinya
(Contoh semula Pelaksanaan Pelatihan KPMD
berlangsung 5 hari sebanyak 1 angkatan, namun
karena adanya pemotongan anggaran
mengakibatkan 2 angkatan Pelatihan KPMD
berlangsung selama 3 hari)
E. Struktur Organisasi
Struktur organisasi BBPPMDDTT Yogyakarta berdasarkan
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, BBPPMDDTT
Yogyakarta adalah sebagai berikut.
- 21 -
Gambar 1. Struktur Organisasi BBPPMDDTT Yogyakarta
Dalam mendukung seluruh kegiatan operasional BBPPMDDTT
Yogyakarta pada Tahun Anggaran 2021, sesuai dengan Nomor : SP. DIPA-
067.09.2.350482/2021 sebesar Rp. 19.698.302.000,- (Sembilan Belas
Milyar Enam Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta Tiga Ratus Dua Ribu
Rupiah), selanjutnya pada tanggal 13 Agustus 2021 terdapat revisi DIPA
ke X sehingga anggaran menjadi sebesar Rp. 13.615.027.000,- (Tiga Belas
Milyar Enam Ratus Lima Belas Juta Dua Puluh Tujuh Ribu Rupiah).
Kronologis baik DIPA maupun POK sebagai berikut:
Tabel 2. Kronologi DIPA BBPPMDDTT Yogyakarta Tahun 2021
NO/ DIPA KE-
DIPA
TANGGAL
JUMLAH PAGU
KETERANGAN
DIPA AWAL
23 November 2020 11.842.896.000
1
REVISI KE I
BPSDM
23 Februari 2021
19.698.302.000
- Revisi penambahan 1 Program Dukungan Manajemen
- Revisi penambahan KRO Layanan Operasional dan Pemeliharaan Kantor UPT Balai Yogyakarta
- Revisi Halaman III DIPA
- Revisi Pejabat Penandatanganan Perbendaharaan
KKEEPPAALLAA BBBBPPPPMMDDDDTTTT
YYOOGGYYAAKKAARRTTAA SSUUBBBBAAGGIIAANN
UUMMUUMM
BBAAGGIIAANN
TTAATTAA UUSSAAHHAA
KKEELLOOMMPPOOKK JJAABBAATTAANN
FFUUNNGGSSIIOONNAALL
SSUUBBBBAAGGIIAANN
RREENNCCAANNAA,, PPRROOGGRRAAMM
DDAANN PPEELLAAPPOORRAANN
- 22 -
2
REVISI KE II KANWIL DITJEN PERBEN DIY
26 Februari 2021
19.698.302.000
- Mengakomodir arahan PM untuk mengalokasikan Pelatihan bagi Pendamping Desa (setelah konsultasi dengan BPSDM, tidak diijinkan memberikan pelatihan bagi Pendamping Desa)
- Perubahan RPD (Rencana Penarikan Dana) Halaman III DIPA
3
REVISI KE III KANWIL DITJEN PERBEN DIY
04 Maret 2021
19.698.302.000
- Penambahan subkomponen kegiatan SOTK Baru yakni Fasilitasi Pendampingan dan Uji Terap Model Pemberdayaan Masyarakat (guna penyusunan PK para Koordinator)
4
REVISI KE IV KANWIL DITJEN PERBEN DIY
18 Maret 2021
19.698.302.000
- Revisi Kode Lokasi, dari
04.51 dibagi menjadi dua kode lokasi, yaitu 04.51 (realisasi) dan 04.00 (pagu anggaran)
5
REVISI KE V KANWIL DITJEN PERBEN DIY
07 April 2021
19.698.302.000
- Revisi mengubah kembali kode lokasi 04.51 menjadi 04.00
6
REVISI KE VI BPSDM (DJA)
31 Mei 2021
18.919.465.000
- Revisi menambah Subkomponen Pelatihan di Lokasi Jangkauan Darat 6 Hari (Program Prioritas Nasional) berupa Pelatihan di Kawasan Wisata Borobudur
7
REVISI KE VII BPSDM (DJA)
12 Juni 2021
18.475.622.000
- Revisi pemotongan Tunjangan Kinerja 13 dan 14
8
REVISI KE VIII KANWIL DITJEN PERBEN DIY
09 Juli 2021
18.475.622.000
- Pemutakhiran POK
- 23 -
9
REVISI KE IX BPSDM (DJA)
26 Juli 2021
15.662.768.000
- Refocusing III BPSDM
10
REVISI KE X BPSDM (DJA)
13 Agustus 2021
13.615.027.000
- Refocusing IV BPSDM
11
REVISI KE XI KANWIL DITJEN PERBEN DIY
10 September 2021
13.615.027.000
- Pemenuhan kekurangan belanja pegawai
12
REVISI KE XII KANWIL DITJEN PERBEN DIY
28 September 2021
13.615.027.000
- Optimalisasi anggaran (penambahan output, pelatihan menambah 5 angkatan)
13
REVISI KE XIII KANWIL DITJEN PERBEN DIY
5 November 2021
13.615.027.000
- Pemenuhan gaji minus PPh
Tabel 3. Rincian DIPA I BBPPMDDTT Yogyakarta Tahun 2021
No
Komponen
Rincian Output
Rincian Ouput
MAK
Dana (Rp)
1. Pelatihan Bidang Masyarakat yang dilatih 6467.DCJ.003 2.215.946.000,-
Sosial dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi
Penggerak Swadaya 6467.DCJ.0011 84.550.000,- Masyarakat yang dilatih di
UPT Balai
Kader Pemberdayaan 6467.DCJ.013 5.968.934.000,-
Masyarakat Desa
Penyelenggaraan 6467.DCJ.U08 1.016.550.000,-
Pelatihan Masyarakat dan
Kader Pemberdayaan
- 24 -
Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi selama 5 hari
di Balai
Penyelenggaraan
Pelatihan Masyarakat dan
Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi selama 6 hari
di Balai
6467.DCJ.U09 410.850.000,-
2. Layanan
Perkantoran
Layanan Operasional dan
Pemeliharaan Kantor
6459.EAA.004 9.530.122.000
3. Layanan
Perencanaan dan
Penganggaran
Internal
Layanan Umum 6459.EAB.003 426.350.000,-
Jumlah 19.698.302.000,-
Tabel 4. Rincian DIPA REVISI X BBPPMDDTT Yogyakarta Tahun 2021
(13 Agustus 2021)
No
Komponen
Rincian Output
Rincian Ouput
MAK
Dana (Rp)
1. Pelatihan Bidang Masyarakat yang dilatih 6467.DCJ.003 1.222.594.000,- Sosial dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi
Kader Pemberdayaan 6467.DCJ.013 2.930.825.000,-
Masyarakat Desa
Penyelenggaraan 6467.DCJ.U08 283.234.000,- Pelatihan Masyarakat dan
Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi selama 5 hari
di Balai
Penyelenggaraan 6467.DCJ.U11 183.247.000,- Pelatihan Masyarakat dan
Kader Pemberdayaan
- 25 -
Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi selama 6 hari
di Lokasi Jangkauan Darat
2. Layanan
Perkantoran
Layanan Operasional dan
Pemeliharaan Kantor
6459.EAA.004 8.690.880.000
3. Layanan
Perencanaan dan
Penganggaran
Internal
Layanan Umum 6459.EAB.003 304.247.000,-
Jumlah 13.615.027.000,-
F. Sistematika Penyajian
Laporan Kinerja adalah dokumen pertanggungjawaban kinerja
suatu instansi atas rencana strategis maupun rencana tahunan yang
telah disusun serta sebagai mekanisme pertanggungjawaban kepada
masyarakat.
Laporan Kinerja merupakan deskripsi dari kegiatan yang telah
dilakukan dalam satu periode tahun anggaran.
Sistematika penyajian Laporan Kinerja BBPPMDDTT Yogyakarta
tahun 2021 berpedoman pada Peraturan Menteri Desa PDTT No. 22
Tahun 2017 Tentang Pedoman Penerapan Sistem Akuntabilitas
Kinerja di Lingkungan Kementerian Desa PDTT, adalah sebagai
berikut: Ringkasan Eksekutif
Bab I – Pendahuluan
Menjelaskan secara singkat tentang organisasi (Latar
Belakang, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis, Struktur
Organisasi dan Sistematika Penyajian)
Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Menjelaskan secara singkat dokumen perencanaan dan
perjanjian kerja yang menjadi dasar pelaksanaan program,
kegiatan, dan anggaran yang meliputi Renstra dan
penetapan kinerja
- 26 -
Bab III – Akuntabilitas Kinerja Tahun 2021
Menjelaskan mengenai hasil pengukuran pencapaian target
kinerja dan analisa capaian kinerja, termasuk keberhasilan/
kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang
dihadapi serta langkah-langkah tindak lanjut
Bab IV – Penutup
Menjelaskan kesimpulan secara keseluruhan dari Laporan
Kinerja dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi
perbaikan kinerja pada berikutnya
- 27 -
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Perencanaan Program dan Kegiatan
Rencana kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi pada Program Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan,
Perdesaan, dan Transmigrasi yang akan dilaksanakan pada tahun
2021 ini adalah:
1. Pelatihan Bidang Sosial
a. Masyarakat yang dilatih dan pemberdayaan masyarakat
desa, daerah tertinggal dan transmigrasi
1) Menyelenggarakan Pelatihan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi, yang terdiri dari :
i. Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Calon
Transmigran Pengolahan Lahan Tanaman Pangan di
BBPPMDDTT Yogyakarta (1 angkatan/15 orang)
ii. Pelatihan Ekonomi Kreatif dan Pengembangan
Produk di Lokasi (4 angkatan/80 orang)
iii. Pelatihan Pengelolaan BUMDesa di Lokasi (3
angkatan/ 90 orang)
iv. Pelatihan Perencanaan Pembangunan Partisipatif di
Lokasi (2 angkatan/60 orang)
2) Layanan Dukungan Tugas dan Fungsi, yaitu:
i. Koordinasi/Konsultasi/Pameran/Bimtek di Pusat/Prov/
Kab
ii. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebun Praktik
Pelatihan
b. Kader pemberdayaan masyarakat desa yang dilatih
1) Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa
- 28 -
i. Identifikasi usulan model pemberdayaan masyarakat
desa (1 kegiatan)
ii. Pelatihan Pengelolaan dan Pengembangan Bumdes
(28 angkatan /1135 orang)
iii. Pengantaran Stimulan Pasca Pelatihan
iv. Evaluasi Pasca Pelatihan (6 kegiatan) dan Evaluasi
Penentuan Desa Percontohan (1 kegiatan)
v. Identifikasi Penentuan Desa Percontohan di Kab.
Lamongan (1 kegiatan)
c. Penyelenggaraan Pelatihan Masyarakat dan Kader
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi di Balai 5 Hari (3 angkatan /120 orang)
d. Penyelenggaraan Pelatihan Masyarakat dan Kader
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi di Lokasi Jangkauan Darat 6 Hari (2 angkatan
/80 orang)
Rencana kegiatan Dukungan Manajemen Eselon I Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada Program
Dukungan Manajemen yang akan dilaksanakan pada tahun 2021 ini
adalah:
1. Layanan Perkantoran
a. Layanan Operasional dan Pemeliharaan Kantor UPT Balai
Yogyakarta
1) Gaji dan Tunjangan
2) Operasional dan Pemeliharaan Kantor
2. Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal
a. Layanan Umum UPT Balai Yogyakarta
- 29 -
1) Penyusunan rencana program dan Penyusunan rencana
anggaran
i. Penyusunan Program Kerja
ii. Penyusunan Renlakgiat
iii. Penyusunan RKAKL Tahun 2022
iv. Penyusunan Rencana Kerja Tahunan
v. Penyusunan Renstra (SOTK Baru) 2020-2024
2) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
i. Penyusunan Laporan Bulanan, Triwulan, Tahunan /
LAPKIN
3) Pengelolaan keuangan dan perbendaharaan
i. Penyusunan Laporan Keuangan
ii. Operasional Satuan Kerja
4) Pengelolaan kepegawaian
i. Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur dan PSM/
Pembinaan Kepegawaian
ii. Surveilence ISO 9001:2015
iii. Publikasi Pelatihan
iv. Kegiatan Verifikasi Daftar Usulan Penetapan Angka
Kredit (DUPAK) JFT
v. Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif,
efisien, dan akuntabel, maka BBPPMDDTT Yogyakarta berpedoman pada
dokumen perencanaan yang terdapat pada :
1. Rencana Strategi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi RI tahun 2020 – 2024
2. Penetapan Kinerja Tahun 2021
3. DIPA BBPPMDDTT Yogyakarta Nomor: SP. DIPA-
067.09.2.350482/2021
- 30 -
B. Rencana Strategis BBPPMDDTT Yogyakarta
Arah kebijakan dari BBPPMDDTT Yogyakarta bersifat
mendukung arah kebijakan dan strategi nasional pembangunan
desa, daerah tertinggal dan transmigrasi, dan arah kebijakan dan
strategi BPSDM, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi meliputi:
1. Pelatihan masyarakat untuk meningkatkan kompetensi,
produktivitas, kemandirian, dan daya saing masyarakat;
2. Pelatihan yang diselenggarakan terdiri dari 3 macam yaitu
pelatihan spesifikasi ekonomi kreatif, inti, dan pendukung:
a. Pelatihan ekonomi kreatif merupakan spesifikasi khusus dari
BBPPMDDTT Yogyakarta, sebagaimana tercantum dalam
Permendes Nomor 23 Tahun 2020;
b. Pelatihan inti meliputi : Pelatihan BUMDes, KPMD, Catrans,
dan Pendamping Desa;
c. Pelatihan mendukung pemulihan ekonomi nasional meliputi:
Ekonomi Kreatif dan Desa Wisata.
3. Peserta pelatihan meliputi pendamping lokal desa, pendamping
desa, kader desa, masyarakat desa, dan transmigrasi;
4. Peserta pelatihan aparatur SDM;
5. Pengembangan kerja sama antar stakeholder baik dengan
instansi pemerintah maupun swasta serta dengan pihak
universitas maupun perbankan;
6. Menjalin hubungan dengan pusat maupun daerah agar lebih
sinergis.
VISI
Berdasarkan tugas dan fungsinya maka visi BBPPMDDTT
Yogyakarta adalah:
- 31 -
“Sebagai Pusat Percontohan (Center of Excellent), Pusat
Pengembangan (Center Of Development) dan Pusat
Pemberdayaan (Center Of Empowerment)”.
Pengertian dari visi tersebut adalah :
1. Pusat Percontohan dalam arti Metodologi Pelatihan maupun
Budidaya area Demontration Plotting (Demplot) dapat di contoh
oleh instansi lain baik pemerintah maupun swasta melalui
pembelajaran singkat ataupun study banding di BBPPMDDTT
Yogyakarta;
2. Pusat Pengembangan dalam arti BBPPMDDTT Yogyakarta selaku
Balai Pelatihan masyarakat desa akan senantiasa terus menerus
dalam upaya meningkatkan kapasitas tenaga pelatih (PSM)
maupun ujicoba variasi budidaya baru bidang pertanian/
peternakan;
3. Pusat Pemberdayaan dalam arti BBPPMDDTT Yogyakarta akan
senantiasa terus memberikan program pelatihan pemberdayaan
melalui pelatihan baik terhadap kader desa maupun masyarakat
desa.
MISI
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang dijalankan
BBPPMDDTT Yogyakarta adalah:
1. Mendukung terlaksananya kebijakan dan program di bidang
Pelatihan, Pemberdayaan, dan Pendampingan sumber daya
manusia serta penerapan model pemberdayaan dan
pendampingan masyarakat desa, daerah tertinggal, dan
transmigrasi;
2. Meningkatnya kapasitas, kualitas dan kredibilitas lembaga
pelatihan dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia
(sumber daya pelatih) yang handal;
- 32 -
3. Meningkatkan kapasitas, kualitas dan kredibilitas lembaga
pelatihan dalam rangka menyiapkan masyarakat desa,
masyarakat daerah tertinggal dan transmigran yang produktif,
terampil, dan mandiri;
4. Mendukung terbentuknya Pendamping Lokal Desa yang mampu
mengawal kader Desa dalam pengembangan potensi desa;
5. Mendukung terbentuknya kader masyarakat desa;
6. Meningkatkan kompetensi, profesionalisme dan produktivitas
pegawai internal;
7. Mewujudkan pembangunan desa melalui pemberdayaan
masyarakat desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi menuju
SDGs Desa; dan
8. Meningkatkan produktivitas masyarakat desa, daerah tertinggal,
dan transmigrasi.
Sesuai Visi UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa, yaitu
mewujudkan desa yang maju, kuat, mandiri, berkeadilan dan
demokratis; memiliki kewenangan penuh untuk mengurus/
mengatur diri sendiri untuk mencapai kesejahteraan masyarakat
Desa.
BBPPMDDTT Yogyakarta bertekad mengawal implementasi
UU Desa dengan fokus pada misi kedua yaitu meningkatkan
kapasitas, kualitas dan kredibilitas lembaga pelatihan dalam rangka
menyiapkan masyarakat desa, masyarakat daerah tertinggal dan
transmigran yang produktif, terampil, dan mandiri; misi ketiga
yaitu mendukung terbentuknya kader masyarakat desa; serta misi
kelima yaitu meningkatkan produktivitas masyarakat desa, daerah
tertinggal, dan transmigrasi.
- 33 -
Nilai-Nilai Budaya Organisasi (APIK)
Dalam rangka mewujudkan etos kerja pegawai dilingkungan
BBPPMDDTT Yogyakarta yang bersih, berwibawa, dan
bertanggungjawab serta memiliki integritas dan menjalankan tugas
dan fungsi, diperlukan budaya kerja di lingkungan BBPPMDDTT
Yogyakarta. Budaya kerja bertujuan untuk mendorong
terbentuknya sikap dan perilaku sesuai dengan nilai budaya kerja
pegawai BBPPMDDTT Yogyakarta berdasarkan atas Peraturan
Menteri Desa PDTT Nomor 15 Tahun 2019 tentang Budaya Kerja
Pegawai Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi terdiri atas:
1. Akuntabel : memiliki implikasi setiap pegawai menjalankan
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan jabatan masing-
masing agar tercapai visi dan misi organisasi/Kementerian, serta
bertugas mengelola sumber daya organisasi secara efektif dan
efisien
2. Profesional : memilki implikasi setiap pegawai wajib memiliki
kompetensi dan mematuhi kode etik profesi untuk menunjang
keberhasilan pencapaian visi dan misi Kementerian
3. Integritas : memiliki implikasi setiap pegawai berkomitmen
yang tinggi untuk menegakkan prinsip, nilai, dan norma sosial
4. Kebersamaan : memiliki implikasi setiap pegawai merasa
menjadi bagian dari Kementerian dan bekerjasama untuk
memberikan yang terbaik untuk organisasi.
Nilai Budaya Kerja Akuntabel, Profesional, Integritas dan
Kebersamaan atau yang disebut APIK wajib dijunjung tinggi oleh
setiap pegawai BBPPMDDTT Yogyakarta, Kementerian Desa, PDT,
dan Transmigrasi dalam menjalankan tugas, fungsi, dan kegiatan
sehari-hari baik di dalam maupun diluar Kementerian.
- 34 -
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh BBPPMDDTT Yogyakarta
dalam kurun waktu 2020-2024 adalah dengan menyelaraskan
tujuan dari UKE 1 kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi dalam
hal ini BPSDM.
Tujuan yang ingin dicapai BPSDM pada kurun 2020 – 2024
adalah:
1. Mendorong terwujudnya Desa Berkembang dan Mandiri;
2. Terwujudnya kolaborasi perdesaan dan perkotaan melalui
pengembangan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN);
3. Mendorong tumbuh dan berkembangnya investasi produk
unggulan Kawasan Perdesaan dan penyerapan tenaga kerja baru
serta mendorong penurunan kemiskinan di perdesaan;
4. Terwujudnya Kawasan transmigrasi sebagai satu kesatuan
sistem pengembangan;
5. Terentaskannya daerah tertinggal.
Selaras dengan tujuan yang ingin dicapai BPSDM tersebut,
BBPPMDDTT Yogyakarta pada kurun waktu 2021-2024 memiliki
tujuan:
1. Pelaksanaan kegiatan dan program di bidang pelatihan
masyarakat desa dan kader pemberdayaan masyarakat serta
pendampingan bagi peningkatan produktivitas masyarakat desa,
daerah tertinggal, dan transmigrasi;
2. Pelayanan belajar kilat di Balai baik untuk masyarakat umum,
diffabel, mahasiswa, maupun pensiunan;
3. Pendampingan beberapa Bumdes yang ada di wilayah kerja
menuju e-market;
4. Terwujudnya masyarakat calon transmigran yang
berpengetahuan dan handal dalam menghadapi lahan
pemukiman baru;
- 35 -
5. Terwujudnya sumberdaya manusia perdesaan yang unggul dan
kreatif berwirausaha;
6. Peningkatan kompetensi SDM Balai (ASN) agar lebih produktif
dan profesional;
7. Terwujudnya aparatur SDM pelatih yang bersertifikat, unggul
dalam melakukan pemberdayaan masyarakat desa, daerah
tertinggal dan transmigrasi;
8. Terwujudnya tata Kelola organisasi yang baik, bersih, efektif,
dan kredibel.
Indikator Kinerja Utama (IKU)
BBPPMDDTT Yogyakarta telah menetapkan Indikator Kinerja
Utama (IKU) secara berjenjang sebagai ukuran keberhasilan
organisasi per tahun kegiatan selama lima tahun berjalan sebagai
ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis
organisasi. Penetapan IKU telah mengacu pada Renstra Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yakni
sebagai berikut:
Tabel 5. Indikator Kinerja Utama BBPPMDDTT Yogyakarta Tahun 2021
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN
1 2 3 4
1 Meningkatnya SDM Jumlah kader masyarakat desa 1.485 orang Desa, Daerah yang terbentuk melalui
Tertinggal, dan pelatihan
Transmigrasi yang
berintegritas dan
berkompeten
Jumlah masyarakat desa yang
mendapat pelatihan dan
sertifikat tahun 2021
1.580 orang
Persentase alumni pelatihan 0 -
yang mendapat fasilitasi
pemberdayaan melalui
pendampingan
- 36 -
C. Rencana Kinerja Tahunan 2021
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan turunan dari rencana
strategis yang berjangka waktu satu tahun. Rencana kinerja
memberikan gambaran lebih mendetail mengenai sasaran dan strategis
pencapaiannya. Dokumen ini memuat program-program dan kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun dalam rangka mencapai
sasaran yang ditetapkan.
Indikator-indikator kinerja dari kegiatan berupa output dan
indikator program berupa outcome ditentukan dalam dokumen ini
sehingga diharapkan kegaitan-kegiatan tersebut dapat diukur capaian.
Tabel 6. Rencana Kinerja Tahunan BBPPMDDTT Yogyakarta Tahun 2021
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
SATUAN
1 2 3 4
Terwujudnya Masyarakat yang Dilatih dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Jumlah masyarakat yang mendapat pelatihan
Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 15 Orang
Calon Transmigran
Pelatihan Ekonomi Kreatif dan Pengembangan Produk
80 Orang
Pelatihan Pengelolaan BUMDesa 90 Orang
1
Pelatihan Perencanaan Pembangunan Partisipatif
60 Orang
Layanan Dukungan tugas dan fungsi
Koordinasi/Konsultasi/Pameran/ Bimtek 15 Kali
di Pusat/Prov/ Kab
Peningkatan Sarana dan Prasarana 4 Paket
Kebun Praktik Pelatihan
Jumlah Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa yang mendapat 1135 Orang Terwujudnya Kader pelatihan
2 Pemberdayaan Masyarakat Desa yang Dilatih
Jumlah Kegiatan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan, Pendampingan dan Pemberdayaan Desa (Inisiatif Baru)
1
Kegiatan
Jumlah Evaluasi Pasca Pelatihan 7 Kegiatan
- 37 -
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
SATUAN
1 2 3 4
Identifikasi Penentuan Desa Percontohan di Kab. Lamongan
1 Kegiatan
3
Terselenggaranya Pelatihan Masyarakat dan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Balai 5 Hari
Jumlah Kader Pemberdayaan Masyarakat yang mendapat pelatihan
120
Orang
4
Terselenggaranya Pelatihan Masyarakat dan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah tertinggal dan Transmigrasi di Lokasi Jangkauan Darat 6 Hari
Jumlah Kader Pemberdayaan Masyarakat yang mendapat pelatihan
80
Orang
5
Terselenggaranya Layanan Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Jumlah Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai
1 Layanan
Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Pengadaan Pakaian Dinas Pengemudi/ Petugas Kebersihan/Pramubakti/ Satpam/Pakaian Kerja Lapangan Pegawai
1
Paket
Rapat Rutin Perkantoran dan Jamuan Tamu
12 Bulan
Perawatan Gedung kantor 12 Paket
Pemeliharaan Peralatan Pelatihan dan Praktek
12 Paket
Pengadaan Peralatan/ Perlengkapan Kantor/ Asrama
12 Paket
Perawatan Kendaraan Bermotor Roda
4/6/10
6
Unit
Perawatan Kendaraan Bermotor Roda
2/3 18 Unit
- 38 -
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
SATUAN
1 2 3 4
Perawatan Ternak/Sarana dan Prasarana Kantor
12 Bulan
Langganan Daya dan Jasa 12 Bulan
Pengiriman Surat Dinas 12 Bulan
Perawatan Jaringan 4 Paket
Operasional Perkantoran dan Pimpinan 12 Bulan
Pencegahan Penyebaran Covid-19 1 Paket
6
Terselenggaranya Layanan Umum Balai
Penyusunan rencana progam dan penyusunan rencana anggaran
Penyusunan Program Kerja 1 Dokumen
Penyusunan Renlakgiat 12 Dokumen
Penyusunan RKAKL Tahun 2022 12 Dokumen
Penyusunan Rencana Kerja Tahunan 12 Dokumen
Penyusunan Renstra (SOTK Baru) 2020 - 2024
12 Dokumen
Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi
Penyusunan Laporan Bulanan, Laporan Triwulan, Laporan Tahunan dan LAPKIN
12 Bulan
Pengelolaan Keuangan
Penyusunan Laporan Keuangan 12 Bulan
Kegiatan Operasinal Satuan Kerja 12 Bulan
Pengelolaan Kepegawaian
Kompetensi SDM Aparatur dan PSM/Pembinaan Kepegawaian
2 Kegiatan
Survelliance ISO 9001 : 2015 1 Paket
Publikasi Pelatihan 1 Paket
Kegiatan Verifikasi Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) JFT
1 Kegiatan
Pembangunan Zona Integritas Menuju
WBK 1 Paket
- 39 -
D. Penetapan Kinerja Tahun 2021
Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen
yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang
jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.
Tujuan khusus Penetapan Kinerja adalah untuk meningkatkan
akuntabillitas, transparansi, dan kinerja sebagai wujud nyata
komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah,
sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar
evaluasi kinerja, dan sebagai dasar pemberian reward atau
penghargaan dan sanksi.
Tabel 7. Penetapan Kinerja BBPPMDDTT Yogyakarta Tahun 2021
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
SATUAN
1 2 3 4
1
Terwujudnya Masyarakat yang
Dilatih dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Jumlah masyarakat yang mendapat pelatihan
Pelatihan Berbasis Kompetensi
(PBK) Calon Transmigran
15
Orang
Pelatihan Ekonomi Kreatif dan Pengembangan Produk
80 Orang
Pelatihan Pengelolaan BUMDesa
90 Orang
Pelatihan Perencanaan
Pembangunan Partisipatif 60 Orang
Layanan Dukungan tugas
dan fungsi 1 Layanan
2
Terwujudnya Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa yang Dilatih
Jumlah Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa yang mendapat pelatihan
1135
Orang
- 40 -
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
SATUAN
1 2 3 4
Jumlah Kegiatan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan, Pendampingan dan Pemberdayaan Desa (Inisiatif Baru)
1
Kegiatan
Jumlah Evaluasi Pasca Pelatihan
7 Kegiatan
Identifikasi Penentuan Desa Percontohan di Kab. Lamongan
1 Kegiatan
3
Terselenggaranya Pelatihan Masyarakat dan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Balai 5 Hari
Jumlah Kader Pemberdayaan Masyarakat yang mendapat pelatihan
120
Orang
4
Terselenggaranya Pelatihan Masyarakat dan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah tertinggal dan Transmigrasi di Lokasi Jangkauan Darat 6 Hari
Jumlah Kader Pemberdayaan Masyarakat yang mendapat pelatihan
80
Orang
5
Terselenggaranya Layanan Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Jumlah Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai
1 Layanan
Operasional dan Pemeliharaan Kantor
1 Layanan
6
Terselenggaranya
Layanan Umum Balai
Penyusunan rencana progam dan penyusunan rencana anggaran
5
Dokumen
Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi
12 Bulan
Pengelolaan Keuangan 12 Bulan
Pengelolaan Kepegawaian 5 Paket
- 41 -
Penyelenggaraan kegiatan Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat dan Dukungan Manajemen
Eselon I dilaksanakan dengan keseluruhan anggaran Rp.
13.615.027.000,- (Tiga Belas Milyar Enam Ratus Lima Belas Juta
Dua Puluh Tujuh Ribu Rupiah).
- 42 -
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Perencanaan kinerja sebagai proses penyusunan rencana kinerja
yang penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditentukan dalam
rencana strategik BBPPMDDTT Yogyakarta yang telah dilaksanakan
melalui kegiatan tahunan. Dalam penentuan rencana kinerja ditetapkan
rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada
pada tingkat sasaran dan kegiatan. Rencana Kinerja dituangkan dalam
Penetapan Kinerja BBPPMDDTT Yogyakarta Tahun 2021 yang
dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran
serta merupakan komitmen bagi tercapainya kegiatan pada tahun
berjalan.
A. Capaian Kinerja Tahun 2021
Data kinerja untuk penyusunan Laporan Kinerja BBPPMDDTT
Yogyakarta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi ini diatur dalam Peraturan Menteri Desa PDTT No. 22
Tahun 2017 Tentang Pedoman Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja
di Lingkungan Kementerian Desa PDTT. Ketentuan mengenai sistem
pelaporan dimaksudkan untuk memperjelas ketersediaan materi
laporan, waktu penyampaian laporan, penyusunan laporan, dan
penanggung jawab laporan, sehingga laporan akan dimanfaatkan
secara tepat dan akurat.
1. Capaian Kinerja BBPPMDDTT Yogyakarta
Indikator kinerja yang ada dilakukan Pengukuran kinerja yang
dituangkan dalam Laporan Kinerja dengan mengacu pada
Rencana Kinerja Tahunan BBPPMDDTT Yogyakarta Tahun 2021.
Dengan mengacu pada indikator kinerja dan rencana tingkat
pencapaian, yang digunakan untuk menilai capaian indikator
kinerja suatu pelaksanaan kegiatan, program dan kebijakan yang
- 43 -
telah ditentukan, dapat diketahui tingkat keberhasilan/kegagalan
suatu pelaksanaan kegiatan/ program/ kebijakan sesuai dengan
tujuan dan sasaran dalam mewujudkan visi dan misi instansi
pemerintah yang bersangkutan.
Tabel 8. Capaian Kinerja BBPPMDDTT Yogyakarta
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4
1 Meningkatnya SDM
Desa, Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
yang
berintegritas
dan
berkompeten
Jumlah kader masyarakat desa 1.485 1.485 100
yang terbentuk melalui orang orang
pelatihan
Jumlah masyarakat desa yang
mendapat pelatihan dan
sertifikat tahun 2021
1.580
orang
1.580
orang
100
Persentase alumni pelatihan 0 0 -
yang mendapat fasilitasi
pemberdayaan melalui
pendampingan
2. Analisis Hasil Capaian Kinerja
Dari pencapaian kinerja pada tabel diatas dapat diambil
faktor yang menjadi hambatan dan kendala serta upaya tindak
lanjut adalah sebagai berikut :
Terselenggaranya Pelatihan Bidang Sosial oleh BBPPMDDTT
Yogyakarta
Indikator kinerja pertama dengan jumlah orang yang mengikuti
pelatihan masyarakat desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi
dengan target 245 orang dan diperoleh pencapaian target
sebanyak 245 orang (100%).
1) Hambatan dan kendala :
a. Selama proses pelaksanaan terjadi pengurangan hari
pelatihan yang semula 5 hari menjadi 3 hari untuk
Pelatihan PBK Catrans dan Pelatihan Ekonomi
- 44 -
Kreatif, berdasarkan surat dari BPSDM tanggal 25
Agustus 2021.
b. Untuk pelatihan Pengelolaan BUMDesa dan
Perencanaan Pembangunan Partisipatif terkendala
pada tempat kegiatan. Berdasarkan pada evaluasi
peserta pelatihan didapatkan hasil bahwa lokasi
tempat kegiatan pelatihan nilanya Cukup.
2) Upaya tindak lanjut dengan pemadatan materi pelatihan
dan penugasan kepada peserta pelatihan serta
mengoptimalkan wa grup alumni.
Terselenggaranya Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat
Desa oleh BBPPMDDTT Yogyakarta
Indikator kinerja adalah jumlah orang yang mengikuti pelatihan
kader pemberdayaan masyarakat desa dengan target 1.135 orang
dan diperoleh pencapaian target sebanyak 1.135 orang (100%).
1) Hambatan dan kendala selama proses pelaksanaan adalah
tidak semua pegawai dan pelaksana operasional BUMDesa
piawai dalam IT sehingga untuk mencari peserta yang
menguasasi IT agak kesulitan. Selain itu letak geografis
asal peserta yang tidak sama menyebabkan tidak stabilnya
sinyal ketika dilaksanakan pelatihan online.
2) Upaya tindak lanjut adalah dengang seleksi dalam mencari
peserta harus benar-benar selektif terutama peserta yang
menguasai IT yang ditetapkan menjadi peserta pelatihan.
dan disampaiak kepada Dinas terkait agar peserta yg
mengikuti pelatihan offline mencari tempat yang sinyalnya
baik (bisa dibalai desa atau tempat lain).
Terselenggaranya Pelatihan Masyarakat dan Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Balai 5
Hari
- 45 -
Indikator kinerja adalah jumlah orang yang mengikuti pelatihan
kader pemberdayaan masyarakat desa dengan target 120 orang
dan diperoleh pencapaian target sebanyak 120 orang (100%).
1) Hambatan dan kendala selama proses pelaksanaan adalah
terjadi pengurangan hari pelatihan yang semula 5 hari
menjadi 3 hari, berdasarkan surat dari BPSDM tanggal 25
Agustus 2021.
2) Upaya tindak lanjut dengan pemadatan materi pelatihan
dan penugasan kepada peserta pelatihan serta
mengoptimalkan wa grup alumni.
Terselenggaranya Pelatihan Masyarakat dan Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Lokasi
Jangkauan Darat 6 Hari
Indikator kinerja adalah jumlah orang yang mengikuti pelatihan
kader pemberdayaan masyarakat desa dengan target 80 orang
dan diperoleh pencapaian target sebanyak 80 orang (100%).
1) Hambatan dan kendala selama proses pelaksanaan adalah
terjadi pengurangan hari pelatihan yang semula 5 hari
menjadi 3 hari, berdasarkan surat dari BPSDM tanggal 25
Agustus 2021.
2) Upaya tindak lanjut dengan pemadatan materi pelatihan
dan penugasan kepada peserta pelatihan serta
mengoptimalkan wa grup alumni
Pengukuran atau evaluasi kinerja BBPPMDDTT Yogyakarta
dilakukan dengan cara penyesuaian rencana kegiatan dengan
anggaran yang tersedia. Pengukuran Kinerja Kegiatan BBPPMDDTT
Yogyakarta bulan Januari sampai dengan Desember 2021, dengan
dasar dan realisasi kinerja dan indikator kinerja pada setiap kegiatan
sebagaimana tercantum pada form Pengukuran Kinerja dari masing-
masing program.
- 46 -
Tabel 9. Pengukuran Kinerja BBPPMDDTT Yogyakarta
NO
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
SATUAN
REALISASI
%
1 2 3 4 5
1
Terwujudnya
Masyarakat yang
Dilatih dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
Jumlah masyarakat yang mendapat pelatihan
Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)
Calon Transmigran 15 Orang 15 100%
Pelatihan Ekonomi Kreatif dan Pengembangan Produk
80 Orang 80 100%
Pelatihan Pengelolaan BUMDesa 90 Orang 90 100%
Pelatihan Perencanaan Pembangunan Partisipatif
60
Orang
60
100%
Layanan Dukungan tugas dan fungsi
Koordinasi/Konsultasi/Pameran/ Bimtek di Pusat/Prov/ Kab
15 Kali 15 100%
Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebun Praktik Pelatihan
4
Paket
4
100%
2
Terwujudnya Kader
Pemberdayaan
Masyarakat Desa yang Dilatih
Jumlah Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa yang mendapat
pelatihan
1135
Orang
1135
100%
Jumlah Kegiatan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan, Pendampingan dan
Pemberdayaan Desa (Inisiatif Baru)
1
Kegiatan
1
100%
Jumlah Evaluasi Pasca Pelatihan 7 Kegiatan 7 100%
Identifikasi Penentuan Desa
Percontohan di Kab. Lamongan
1
Kegiatan
1
100%
3
Terselenggaranya
Pelatihan Masyarakat dan
Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi di Balai 5 Hari
Jumlah Kader Pemberdayaan
Masyarakat yang mendapat pelatihan
120
Orang
120
100%
- 47 -
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
SATUAN
REALISASI
%
1 2 3 4 5
4
Terselenggaranya
Pelatihan Masyarakat dan
Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah tertinggal dan Transmigrasi
di Balai 6 Hari
Jumlah Kader Pemberdayaan
Masyarakat yang mendapat pelatihan
80
Orang
80
100%
5
Terselenggaranya
Layanan Operasional dan
Pemeliharaan
Kantor
Jumlah Pembayaran Gaji dan
Tunjangan Pegawai
1
Layanan
1
100%
Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Pengadaan Pakaian Dinas
Pengemudi/Petugas
Kebersihan/Pramubakti/Satpam/Pakaian
Kerja Lapangan Pegawai
1
Paket
1
100%
Rapat Rutin Perkantoran dan Jamuan
Tamu
12
Bulan
12
100%
Perawatan Gedung kantor 12 Paket 12 100%
Pemeliharaan Peralatan Pelatihan dan
Praktek 12 Paket 12 100%
Pengadaan Peralatan/ Perlengkapan
Kantor/ Asrama 12 Paket 12 100%
Perawatan Kendaraan Bermotor Roda
4/6/10 6 Unit 6 100%
Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2/3
18 Unit 18 100%
Perawatan Ternak/Sarana dan
Prasarana Kantor 12 Bulan 12 100%
Langganan Daya dan Jasa 12 Bulan 12 100%
Pengiriman Surat Dinas 12 Bulan 12 100%
Perawatan Jaringan 4 Paket 4 100%
Operasional Perkantoran dan Pimpinan 12 Bulan 12 100%
Pencegahan Penyebaran Covid-19 1 Paket 1 100%
- 48 -
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
SATUAN
REALISASI
%
1 2 3 4 5
6
Terselenggaranya Layanan Umum
Balai
Penyusunan rencana progam dan penyusunan rencana anggaran
Penyusunan Program Kerja 1 Dokumen 1 100%
Penyusunan Renlakgiat 12 Dokumen 12 100%
Penyusunan RKAKL Tahun 2022 12 Dokumen 12 100%
Penyusunan Rencana Kerja Tahunan 12 Dokumen 12 100%
Penyusunan Renstra (SOTK Baru) 2020 - 2024
12 Dokumen 12 100%
Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi
Penyusunan Laporan Bulanan, Laporan Triwulan, Laporan Tahunan dan LAPKIN
12
Bulan
12
100%
Pengelolaan Keuangan
Penyusunan Laporan Keuangan 12 Bulan 12 100%
Kegiatan Operasinal Satuan Kerja 12 Bulan 12 100%
Pengelolaan Kepegawaian
Kompetensi SDM Aparatur dan PSM/
Pembinaan Kepegawaian
2
Kegiatan
2
100%
Survelliance ISO 9001 : 2015 1 Paket 1 100%
Publikasi Pelatihan 1 Paket 1 100%
Kegiatan Verifikasi Daftar Usulan
Penetapan Angka Kredit (DUPAK) JFT
1
Paket
1
100%
Pembangunan Zona Integritas Menuju
WBK 1 Paket 1 100%
B. Kinerja Anggaran
Secara garis besar program dan kegiatan Tahun Anggaran 2021
BBPPMDDTT Yogyakarta dapat diselenggarakan dengan baik, hal
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
- 49 -
Tabel 10. Tabel perbandingan target dan realisasi kinerja anggaran
No.
IKU Anggaran
2021
T
R
%
SISA
1 Pelatihan
Bidang Sosial
4.619.900.000
4.619.900.000
4.528.719.812
98,03
91.180.188
2 Layanan Perkantoran
8.690.880.000
8.690.880.000
8.616.346.757
99,14
74.533.243
3
Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal
304.247.000
304.247.000
296.569.403
97,48
7.677.597
TOTAL 13.615.027.000 13.615.027.000 13.441.635.972 98,73 173.391.028
Grafik perbandingan target dan realisasi kinerja anggaran
BBPPMDDTT Yogyakarta sampai dengan periode pada tahun 2021
adalah :
- 50 -
Gambar 2. Grafik Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja
Anggaran BBPPMDDTT Yogyakarta Tahun 2021
Berdasarkan data diatas, dalam pencapaian sasaran program
sesuai dengan indikator kinerja yang diperjanjikan oleh BBPPMDDTT
Yogyakarta, alokasi anggaran adalah sebesar Rp 13.615.027.000,-
(Tiga Belas Milyar Enam Ratus Lima Belas Juta Dua Puluh Tujuh Ribu
Rupiah). Adapun realisasi anggaran pada Tahun 2021, adalah sebesar
Rp 13.441.635.972,- (Tiga Belas Milyar Empat Ratus Empat Puluh
Satu Juta Enam Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Sembilan Ratus Tujuh
Puluh Dua Rupiah) dengan realisasi keuangan mencapai 98,73%.
Dengan sisa anggaran sebesar Rp. 173.391.028,- BBPPMDDTT
Yogyakarta dituntut mampu mewujudkan target kinerja yang telah di
rencanakan, demi terciptanya pelayanan yang optimal kepada
masyarakat, serta mengawal tata laksana BBPPMDDTT Yogyakarta.
- 51 -
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja BBPPMDDTT Yogyakarta Tahun 2021 disusun
berdasarkan laporan pelaksanaan kegiatan sampai dengan 31 Desember
2021. Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh DIPA Reguler mencapai
keuangan sebesar Rp 13.441.635.972,- (Tiga Belas Milyar Empat Ratus
Empat Puluh Satu Juta Enam Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Sembilan Ratus
Tujuh Puluh Dua Rupiah) atau sebesar 98,73% dengan persentase
pencapaian fisik sebesar 98,30 %. Hal ini dapat diketahui dari hasil
evaluasi kinerja yang mencakup target, realisasi dan sisa keuangan dan
fisik sesuai dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2021.
Laporan Kinerja disusun untuk menggambarkan hasil kerja yang
telah dicapai selama satu tahun anggaran, dengan harapan dapat
dimanfaatkan sebagai acuan dalam rangka peningkatan kinerja unit kerja
pada tahun yang akan datang. Dengan tersusunnya Laporan Kinerja ini
diharapkan dapat meningkatkan capaian kinerja melalui penyempurnaan
terhadap penyusunan program kerja BBPPMDDTT Yogyakarta yang
mengarah pada input, output, outcomes, benefit dari setiap kegiatan,
sehingga pada tahun yang akan datang lebih efektif dalam pemanfaatan
sumber dana dan sumber daya dapat ditingkatkan, yang didukung oleh
kemampuan dan profesionalisme.
Secara umum pelaksanaan program dan kegiatan BBPPMDDTT
Yogyakarta tidak mengalami hambatan. Hal ini dapat diketahui dari capaian
hasil evaluasi Kinerja kegiatan diperoleh capaian kinerja sasaran sebesar
100 %.
FORMULIR PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN
Unit Kerja : Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Yogyakarta
Tahun 2021
Sasaran
Program/
Sasaran
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Target
Realisasi
%
Capaian
Kegiatan
Pagu Anggaran
Realisasi
Anggaran
%
Perbandingan
realisasi dan
penyerapan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Meningkatnya SDM
Desa, Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi yang
berintegritas dan
berkompeten
Pelatihan Bidang
Sosial
1580
orang
1580
orang
100 Pelatihan Masyarakat
dan Kader
Pemberdayaan
Masyarakat, dan calon
transmigran
4.619.900.000
4.528.719.812
98,03
Layanan
Operasional dan
Pemeliharaan
Kantor
1
layanan
1
layanan
100 Gaji dan tunjangan
pegawai dan operasional
dan pemeliharaan
perkantoran
8.690.880.000
8.616.346.757
99,14
Layanan
Perencanaan dan
Penganggaran
Internal
1
layanan
1
layanan
100 Penyusunan rencana
program dan
penyusunan rencana
anggaran serta
pelaksanaan
pemantauan dan
evaluasi
304.247.000
296.569.403
97,48
NOTA DINASNo. 5/PR.03/I/2022
Sehubungan dengan telah disusunnya “Laporan Kinerja Tahun 2021 Pusat
Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara – Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi -
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi”, maka
disampaikan dokumen dimaksud untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan perkenan Ibu diucapkan terima
kasih.
Kepala Pusat,
Dr. Drs. Mulyadin Malik, M.SiNIP.19720224 199203 1 008
Tembusan :1. Sekretaris BPSDM2. Kelompok substansi penyusunan kebijakan, rencana, program, evaluasi, dan
pelaporan
Yth : Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia danPemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Trasnmigrasi
Dari : Kepala Pusat pelatihan Pegawai Aparatur Sipil NegaraHal : Penyampaian Laporan Kinerja Tahun 2021
Tanggal : 03 Januari 2022
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI RIBADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASIJalan. TMP. Kalibata No.17 Gedung A Lt.3. Jakarta Selatan 12750 Telp/Fax. (021) 799 5428
www.kemendesa.go.id
iLaporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
KATA PENGANTAR
uji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan karunia-Nya Pusat Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara (Puslat
Pegawai ASN), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BPSDM),
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa
PDTT) dapat menyusun Laporan Kinerja Tahun 2021.
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2017 tentang Pedoman Penerapan Sistem
Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi bahwa setiap Unit Kerja Eselon II wajib menyusun
Laporan Kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban atas capaian kinerja dan
penggunaan keuangan Negara.
Laporan Kinerja Tahun 2021 Puslat Pegawai ASN, BPSDM, Kemendesa PDTT
merupakan wujud pertanggungjawaban atas capaian kinerja dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi untuk mencapai tujuan dan sasaran sampai dengan periode
Desember 2021. Selain itu Laporan Kinerja ini merupakan progres dari implementasi
Perjanjian Kinerja (PK) Kepala Puslat Pegawai ASN dan/atau Indikator Kinerja Utama
Pusdiklat Pegawai ASN Tahun 2021.
Laporan Kinerja Tahun 2021 Puslat Pegawai ASN ini juga dimaksudkan sebagai
sarana untuk menyampaikan hasil kinerja kepada seluruh pemangku kepentingan
(stakeholders), serta merupakan sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan
kinerja secara berkelanjutan yang merupakan wujud nyata pelaksanaan transparansi
dan akuntabilitas kinerja organisasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan yang baik.
P
iiLaporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Diharapkan Laporan Kinerja ini dapat memberikan informasi mengenai program
dan kegiatan Puslat Pegawai ASN sampai dengan Desember Tahun 2021, dan dapat
menjadi media pertanggungjawaban kepada para stakeholders. Laporan Kinerja
Tahun 2021 Pusdiklat Pegawai ASN ini juga akan digunakan untuk meningkatkan
kinerja Pusdiklat Pegawai ASN di periode-periode berikutnya.
Jakarta, 03 Januari 2022
Kepala PusatPelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara
Dr. Drs. Mulyadin Malik, M.Si
iiiLaporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sehubungan dengan kebijakan pemerintah tentang pemangkasan atau
penyetaraan beberapa jabatan struktural dialihkan ke jabatan fungsional serta
penataan tugas dan fungsi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi (Kemendesa PDTT), maka pada Tahun 2021 terjadi perubahan struktur
organisasi.
Dengan perubahan yang terjadi di dalam struktur organisasi pada Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), baik
personil maupun organisasi telah terjadi perubahan strukturisasi dan nama
nomenklatur satuan kerja yang pada awalnya adalah Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pegawai Aparatur Sipil Negara (Pusdiklat Pegawai ASN) menjadi Pusat Pelatihan
Pegawai Aparatur Sipil Negara (Puslat Pegawai ASN) di bawah Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah tertinggal dan
Transmigrasi (BPSDM).
BPSDM memiliki 5 (lima) satker yang berada di bawahnya, yaitu Sekretariat
Badan; Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi; Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
Pusat Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara; dan Pusat Pembinaan Jabatan
Fungsional. Sebagai salah satu satuan kerja di lingkungan BPSDM, Puslat Pegawai
ASN juga berusaha mendukung pencapaian sasaran strategis Kemendesa PDTT.
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Puslat Pegawai ASN di
dukung 4 Kelompok Substansi, 11 Sub Kelompok Substansi dan 1 Subbagian Tata
Usaha. Selain itu, Puslat Pegawai ASN didukung oleh 78 (tujuh puluh delapan) orang
personil, yang terdiri dari 33 (tiga puluh tiga) orang Pegawai Negeri Sipil, 3 (tiga)
orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), dan 42 (empat puluh dua) orang Pegawai
Pemerintah Non Pegawai Negeri Sipil untuk mengusung arah kebijakan BPSDM dalam
melakukan pelatihan bagi ASN dalam upaya peningkatan kompetensi sehingga
menciptakan ASN Kemendesa PDTT yang profesional.
ivLaporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri PAN dan RB
No. Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas lmplementasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja lnstansi Pemerintah, bahwa unit Kerja Eselon II Kementerian/Lembaga wajib
menyusun Laporan Kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban atas capaian kinerja
dan penggunaan keuangan negara. Lebih lanjut diatur dalam Peraturan Menteri PAN
dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, serta
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor
21 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme yang diamanatkan oleh Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, maka setiap instansi pemerintah dituntut untuk
dapat mempertanggung jawabkan setiap kegiatan yang diselenggarakan dalam
bentuk laporan akuntabilitas kinerja. Azas akuntabilitas adalah azas yang menentukan
bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara Negara harus
dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat/publik. Dalam pelaksanaan
program/kegiatan Tahun 2021, diiringi dengan pengendalian internal melalui
monitoring dan evaluasi secara periodik per triwulan guna mengukur tingkat capaian
kinerja dan kendala yang ada melalui penyusunan Laporan Kinerja Triwulanan.
Laporan Kinerja Tahun 2021 ini menginformasikan perencanaan kinerja, Indikator
Kinerja Utama (IKU), dan progres penyerapan anggaran serta capaian kinerja,
dengan evaluasi kendala-kendala yang ada selama periode Januari s/d Desember
Tahun 2021.
Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2021
Berdasarkan Perjanjian Kinerja Puslat Pegawai ASN tahun 2021, dimana
memiliki sasaran programnya terdiri atas dua yaitu : (1) meningkatnya kompetensi
vLaporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
ASN Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi; serta (2) tersedianya bahan kebijakan
dan regulasi Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian. Dalam
pencapaian sasaran program tersebut, Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
memiliki tiga Indikator Kinerja Utama, yaitu : (1) Persentase SDM Aparatur
yang mengikuti pelatihan Struktural/Fungsional yang lulus dan
bersertifikat; (2) Persentase SDM Aparatur yang mengikuti Pelatihan
Teknis yang lulus dan bersertifikat; dan (3) Jumlah bahan kebijakan dan
regulasi Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian yang
disusun. Selain itu Puslat Pegawai ASN memiliki dua Indikator Kinerja Tambahan,
yaitu : (1) Persentase SDM yang mengikuti pengembangan kompetensi lainnya; dan
(2) Persentase SDM yang mengikuti Online Seminar yang bersertifikat.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
1. IKU nomor 01 : Persentase SDM Aparatur yang mengikuti pelatihan
Struktural/Fungsional yang lulus dan bersertifikat.
Dengan target 19 persen dari 2.206 (dua ribu dua ratus
enam) orang pegawai ASN Kemendesa PDTT atau 419 orang.
Sedangkan realisasi capaian kinerja dan anggaran untuk IKU
nomor 01 sampai dengan periode Tahun 2021 adalah 18,09
persen atau 399 orang yang mengikuti pelatihan
Struktural/Fungsional yang lulus dan bersertifikat.
Sedangkan realisasi anggaran untuk memenuhi capaian
kinerja untuk IKU nomor 01 sampai dengan periode Tahun 2021
sebesar Rp.2.149.003.600,- (dua milyar seratus empat puluh
sembilan juta tiga ribu enam ratus rupiah).
2. IKU nomor 02 : Persentase SDM Aparatur yang mengikuti Pelatihan Teknis yang
lulus dan bersertifikat.
Dengan target 8,00% dari 2.206 (dua ribu dua ratus
enam) orang pegawai ASN Kemendesa PDTT atau 176 orang.
Sedangkan realisasi capaian kinerja dan anggaran untuk IKU
nomor 02 sampai dengan periode Tahun 2021 adalah 12,47
viLaporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
persen atau 275 orang yang mengikuti Pelatihan Teknis yang
lulus dan bersertifikat.
Sedangkan realisasi anggaran untuk memenuhi capaian
kinerja untuk IKU nomor 02 sampai dengan periode Tahun 2021
sebesar Rp.653.985.000,- (enam ratus lima puluh tiga juta
sembilan ratus delapan puluh lima ribu rupiah).
3. IKU nomor 03 : Jumlah bahan kebijakan dan regulasi Pelatihan Pegawai Aparatur
Sipil Negara Kementerian yang disusun.
Dengan target 4 (empat) dokumen kebijakan dan regulasi
yang rencana akan disusun pada Tahun 2021. Sedangkan
realisasi capaian kinerja IKU nomor 03 sampai dengan periode
Tahun 2021 adalah 8 (dua) dokumen bahan kebijakan dan
regulasi Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian
yang disusun.
Sedangkan realisasi anggaran untuk memenuhi capaian
kinerja untuk IKU nomor 03 sampai dengan periode Tahun 2021
sebesar Rp.1.663.381.000,- (satu milyar enam ratus enam puluh
tiga juta tiga ratus delapan puluh satu ribu rupiah).
INDIKATOR KINERJA TAMBAHAN
1. IKT nomor 01 : Persentase SDM yang mengikuti pengembangan kompetensi
lainnya.
Sampai dengan periode Tahun 2021 realisasi capaian
kinerja untuk Indikator Kinerja Tambahan nomor 01 adalah
8,16% atau 180 (seratus delapan puluh) orang. Sedangkan
realisasi anggaran untuk memenuhi capaian kinerja tambahan
nomor 01 sampai dengan periode Tahun 2021 sebesar
Rp.58.800.000,- (lima puluh delapan juta delapan ratus ribu
rupiah).
2. IKT nomor 02 : Persentase SDM yang mengikuti Online Seminar yang
bersertifikat.
viiLaporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Sampai dengan periode Tahun 2021 realisasi capaian
kinerja untuk Indikator Kinerja Tambahan nomor 02 adalah
166,05% atau 3.663 orang dari total ASN Kemendesa PDTT
sebesar 2.206 orang. Sedangkan realisasi anggaran untuk
memenuhi capaian kinerja tambahan nomor 02 sampai dengan
periode Tahun 2021 sebesar Rp.47.500.000,- (empat puluh tujuh
juta lima ratus ribu rupiah).
Realisasi Anggaran Tahun 2021
Puslat Pegawai ASN merupakan satuan kerja Unit Kerja Eselon II yang
mengalami perubahan nomenklatur satuan kerja yang pada awalnya adalah Pusdiklat
Pegawai ASN menjadi Puslat Pegawai ASN di bawah Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah tertinggal dan
Transmigrasi (BPSDM). Dengan pagu awal pada satker Pusdiklat Pegawai ASN
sebesar Rp.23.808.274.000,- (dua puluh tiga milyar delapan ratus delapan juta dua
ratus tujuh puluh empat ribu rupiah). Lalu saat menjadi Puslat Pegawai ASN memiliki
pagu Rp.12.632.060.000,- (dua belas milyar enam ratus tiga puluh dua juta enam
puluh ribu rupiah). Satker Puslat Pegawai ASN yang bergabung dengan satker
BPSDM, sehingga KRO Layanan Perkantoran dikelola oleh sekretariat BPSDM. Hal ini
berpengaruh pada perubahan pagu anggaran yang dimiliki oleh Puslat Pegawai ASN
pada Tahun Anggaran 2021.
Menindaklanjuti arahan Presiden RI penanganan pandemi COVID-19, dukungan
anggaran perlindungan sosial kepada masyarakat serta percepatan pemulihan
ekonomi Nasional maka Menteri Keuangan mengambil kebijakan dalam melakukan
Refocusing dan Realokasi Belanja Kementerian/Lembaga. Kementerian/Lembaga
yang juga merasakan dampaknya adalah Kemendesa PDTT pada umumnya dan
Puslat Pegawai ASN pada khususnya. Dimana Puslat Pegawai ASN dilakukan
refocusing dan realokasi anggaran menjadi Rp.8.783.665.000,- (delapan milyar tujuh
ratus delapan puluh tiga juta enam ratus enam puluh lima ribu rupiah) atau sekitar
30,47 persen anggaran yang terkena refocusing dan realokasi anggaran.
Adapun realisasi penyerapan anggaran Puslat Pegawai ASM sampai dengan
periode Triwulan IV Tahun 2021 adalah sebesar Rp.8.367.091.287,- (delapan milyar
viiiLaporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
tiga ratus enam puluh tujuh juta sembilan puluh satu ribu dua ratus delapan tujuh
rupiah) atau 95,26 persen dari target Rp.8.783.665.000,- (delapan milyar tujuh ratus
delapan puluh tiga juta enam ratus enam puluh lima ribu rupiah) atau 100 persen.
Apabila dibanding dengan periode sebelumnya Tahun Anggaran 2020
mengalami penurunan pada periode Tahun 2021 ini. Hal ini dikarenakan pada
periode Tahun 2021 terjadi refocusing dan realokasi anggaran sebanyak dua kali,
sehingga dalam pencapaian target sasaran mengalami kendala. Dalam
penyelenggaraan percepatan penanganan COVID-19, satuan harga mengalami
perubahan secara Nasional dan alokasi pagu tersebut tidak dapat dialihkan untuk
kegiatan lainnya. Sisa pagu belanja modal pun kurang terkoordinasi dengan baik
sehingga sisa pagu belanja modal tidak dapat dilakukan pergeseran untuk
mendukung kegiatan tugas pokok Pusat Pelatihan Pegawai ASN di Tahun 2021.
A. Permasalahan :
1. Terdapat refocusing dan realokasi anggaran sebanyak dua kali, sehingga
dalam pencapaian target sasaran mengalami kendala.
2. Dilakukannya revisi anggaran terhadap pelaksanaan kegiatan secara
mendasar yaitu dengan mengurangi target output kegiatan.
3. Kurangnya koordinasi terhadap pelaksanaan efisiensi dan efektivitas pagu
anggaran kegiatan Puslat Pegawai ASN.
4. Pelaksanaan kegiatan yang kurang sesuai dengan rencana kerja dalam
penyelesaian tugas-tugas kedinasan, karena penerapan WFH sebagai
tindak lanjut atas Penetapan PPKM dan penyesuaian sistem kerja bagi ASN
pada instansi Pemerintah yang berada di wilayah dengan penetapan PPKM.
B. Upaya Tindak Lanjut :
1. Mengoptimalkan percepatan proses revisi anggaran agar pelaksanaan
kegiatan dapat segera diselenggarakan;
2. Melakukan jejaring kerjasama yang baik melalui koordinasi dan konsultasi
dengan para stakeholder (internal dan eksternal Kemendesa PDTT) terkait
kebijakan, tata cara/prosedur, maupun pelaksanaan teknis pelaksanaan
kegiatan baik Pelatihan maupun kegiatan lainnya;
ixLaporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
3. Menyusun rencana kegiatan sesuai dengan kebutuhan dengan
memperhatikan skala prioritas dan jadwal kegiatan;
4. Mengubah target output kegiatan, memperbaiki rencana penarikan dana
atau melakukan re-scedule ulang (Kurva “S”) yang telah direncanakan
sebelumnya, dan mencari alternatif kegiatan guna pencapaian kinerja
Puslat Pegawai ASN Tahun 2021;
5. Mencari alternatif pelaksanaan pengembangan kompetensi dengan
menerapkan sistem social distancing dan physical distancing seperti
pelaksanaan pelatihan, seminar, workshop secara online;
6. Mengoptimalkan penyelesaian tugas-tugas kedinasan dengan
menggunakan sarana komunikasi dan infomasi yang tersedia. Seperti
pelaksanaan rapat koordinasi yang dilakukan melalui teleconference, serta
pelaporan kegiatan melalui media online;
7. Memperbaiki perencanaan kegiatan baik dari segi teknis pelaksanaan
kegiatan maupun dalam sistem proses pengajuan SPM sehingga dapat
berjalan dengan baik.
xLaporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iRINGKASAN EKSEKUTIF iiiDAFTAR ISI viiiDAFTAR TABEL ixDAFTAR GRAFIK x
BAB I PENDAHULUAN 1A. Latar Belakang 1B. Maksud dan Tujuan 2C. Tugas dan Fungsi 3D. Sumber Daya Manusia Pusdiklat Pegawai ASN 7E. Sistematika Penyajian Laporan 9
BAB II PERENCANAAN KINERJA 11A. Rencana Strategis Pusdiklat Pegawai ASN 11B. Kerangka Pendanaan 16C. Perjanjian Kinerja Tahun 2021 16
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 17A. Capaian Kinerja Organisasi 17B. Kinerja Anggaran 29
BAB IV PENUTUP 34
xiLaporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
DAFTAR TABELTabel-1 : Komposisi Pegawai PNS Puslat Pegawai ASN, BPSDM menurut Golongan
Tabel-2 : Komposisi Pegawai PNS Pusdiklat Pegawai ASN, BPSDM menurut Jenjang
Pendidikan
Tabel-3 : Komposisi Pegawai PNS Puslat Pegawai ASN, BPSDM menurut Jenis
Kelamin
Tabel-4 : Komposisi Pegawai Kontrak Pusdiklat Pegawai ASN, Balilatfo menurut
Jenjang Pendidikan
Tabel-5 : Komposisi Pegawai Kontrak Puslat Pegawai ASN, BPSDM menurut Jenis
Kelamin
Tabel-6 : Indikator Kinerja Utama (IKU) BPSDM Tahun 2021
Tabel-7 : Sasaran Kinerja, Indikator Kinerja Utama, Definisi Operasional, dan
Target Kinerja Pusdiklat Pegawai ASN Tahun 2021
Tabel-8 : Perjanjian Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Tabel-9 : Capaian Indikator Kinerja Utama Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Tabel-10 : Rincian Capaian IKU Puslat Pegawai ASN Tahun 2021 (sesuai IKU
Kemendesa PDTT No.01) Berdasarkan Jenis Pelatihan
Tabel-11 : Rincian Capaian IKU Puslat Pegawai ASN Tahun 2021 (sesuai IKU
Kemendesa PDTT No.02) Berdasarkan Jenis Pelatihan
Tabel-12 : Rincian Capaian IKU Puslat Pegawai ASN Tahun 2021 (sesuai IKU
Kemendesa PDTT No.03)
Tabel-13 : Rincian Capaian IKU Puslat Pegawai ASN Tahun 2021 (sesuai IKU
Tambahan Kemendesa PDTT No.01)
Tabel-14 : Rincian Capaian IKU Puslat Pegawai ASN Tahun 2021 (sesuai IKU
Tambahan Kemendesa PDTT No.02)
Tabel-15 : Realisasi Keuangan dan Fisik Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Berdasarkan Jenis Belanja
xiiLaporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
DAFTAR GRAFIK
Grafik-1 : Realisasi Anggaran Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Grafik-2 : Realisasi Anggaran Puslat Pegawai ASN Tahun 2021 Berdasarkan Jenis
Belanja
1Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih
dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme yang diamanatkan oleh Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, maka setiap instansi
pemerintah dituntut untuk dapat mempertanggung jawabkan setiap kegiatan
yang diselenggarakan dalam bentuk laporan akuntabilitas kinerja. Azas
akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil
akhir dari kegiatan penyelenggara Negara harus dapat dipertanggung jawabkan
kepada masyarakat/ publik.
Dalam kaitan tersebut, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor : 07
Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang
mewajibkan setiap instansi pemerintah mulai unit kerja eselon II ke atas untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
kewenangan pengelolaan sumber daya dan kewajiban yang dipercayakan
berdasarkan perencanaan strategik yang telah ditetapkan.
Selain itu, sehubungan dengan kebijakan pemerintah tentang
pemangkasan atau penyetaraan beberapa jabatan struktural dialihkan ke
jabatan fungsional serta penataan tugas dan fungsi Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), maka
pada Tahun 2021 terjadi perubahan struktur organisasi.
Dengan perubahan yang terjadi di dalam struktur organisasi pada
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, baik
personil maupun organisasi telah terjadi perubahan strukturisasi dan nama
nomenklatur satuan kerja yang pada awalnya adalah Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara (Pusdiklat Pegawai ASN) menjadi Pusat
Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara (Puslat Pegawai ASN) di bawah Badan
2Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah tertinggal dan Transmigrasi (BPSDM).
Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021 disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban unit kerja Eselon II yang menjelaskan tentang tingkat
keberhasilan pencapaian kinerja yang dicapai selama sembilan bulan pada
Tahun Anggaran 2021. Penyusunan Laporan Kinerja tersebut mengacu pada
Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
B. Maksud dan Tujuan
Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021 merupakan wujud
pertanggungjawaban atas capaian kinerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
Puslat Pegawai ASN selama sembilan bulan pada Tahun Anggaran 2021 untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja Puslat
Pegawai ASN disusun dalam rangka memenuhi ketentuan pada Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2019
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021 ini juga merupakan
wujud nyata pelaksanaan prinsip transparansi dan akuntabilitas kinerja
organisasi dalam penyelengaraan Pemerintahan yang baik. Hasil evaluasi dari
laporan kinerja ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan umpan
balik untuk perbaikan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pada
tahun berikutnya.
3Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
C. Tugas dan Fungsi
Puslat Pegawai ASN - BPSDM berdasarkan Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Nomor: 15 Tahun 2020,
tentang struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Pusat Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil
Negara sesuai dengan pasal 286 - 289, mempunyai tugas menyelenggarakan
pelatihan pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Pelatihan Pegawai Aparatur
Sipil Negara menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pelatihan,
penyelenggaraan pelatihan, pengembangan kelembagaan dan tenaga
kepelatihan, pengembangan kerja sama pelatihan pegawai Aparatur Sipil
Negara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi;
2. penyelenggaraan pelatihan, pengembangan kelembagaan dan tenaga
kepelatihan, pengembangan kerja sama pelatihan pegawai Aparatur Sipil
Negara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi;
3. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan
pelatihan, pengembangan kelembagaan dan tenaga kepelatihan,
pengembangan kerja sama pelatihan pegawai Aparatur Sipil Negara
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
dan
4. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Pelatihan
Pegawai Aparatur Sipil Negara.
Pusat Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara terdiri atas :
1. Subbagian Tata Usaha; dan
2. kelompok jabatan fungsional.
4Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Pusat Pelatihan
Pegawai, Aparatur Sipil Negara di dukung oleh Subbagian Tata Usaha yang
mempunyai tugas melakukan urusan fasilitasi penyusunan rencana, program,
dan anggaran, pelaporan kinerja, koordinasi data dan informasi, koordinasi
administrasi penerapan sistem pengendalian intern, administrasi kepegawaian,
ketatalaksanaan, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata
persuratan, kearsipan, serta kerumahtanggaan Pusat Pelatihan Pegawai
Aparatur Sipil Negara.
Selain itu untuk melaksanakan tugas dan fungsi Puslat Pegawai ASN,
maka diuraikan dalam tugas kelompok jabatan fungsional yang disetarakan dan
menduduki posisi dalam kelompok substansi, sebagaimana yang tertuang
dalam Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 16 Tahun 2020 tentang Uraian
Fungsi Organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan Tugas Kelompok
Jabatan Fungsional di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Pasal 588 – 601.
Sesuai dalam peraturan tersebut, dijelaskan pengelompokan uraian fungsi
Puslat Pegawai ASN terdiri atas :
1. kelompok substansi penyusunan rencana dan program pelatihan;
2. kelompok substansi penyelenggaraan pelaksanaan pelatihan;
3. kelompok substansi pengembangan kelembagaan dan tenaga pelatih; dan
4. kelompok substansi pengembangan kerja sama pelatihan.
Kelompok substansi penyusunan rencana dan program pelatihan pegawaiaparatur sipil negara mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayananfungsional dalam penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, serta evaluasi danpelaporan di bidang penyusunan rencana dan program pelatihan pegawaiaparatur sipil negara Kementerian.
Kelompok substansi penyusunan rencana dan program pelatihan pegawaiaparatur sipil negara terdiri atas :1. sub kelompok substansi penyusunan rencana dan program pelatihan,
mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalampenyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporandi bidang penyusunan rencana dan program pelatihan pegawai aparatursipil negara Kementerian;
5Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
2. sub kelompok substansi pengembangan model pelatihan, mempunyaitugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunankebijakan teknis, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidangpengembangan model pelatihan pegawai aparatur sipil negaraKementerian; dan
3. sub kelompok substansi kurikulum dan sistem pembelajaran, mempunyaitugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunankebijakan teknis, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidangpenyusunan kurikulum, modul, dan sistem pembelajaran pelatihanpegawai aparatur sipil negara Kementerian.
Kelompok substansi penyelenggaraan pelatihan mempunyai tugasmelaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakanteknis, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraanpelatihan pegawai aparatur sipil negara Kementerian.
Kelompok substansi penyelenggaraan pelatihan pegawai aparatur sipilnegara terdiri atas :1. sub kelompok substansi pelatihan manajerial dan struktural, mempunyai
tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunankebijakan teknis, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidangpenyelenggaraan pelatihan manajerial dan struktural pegawai aparatursipil negara Kementerian;
2. sub kelompok substansi pelatihan teknis dan fungsional, mempunyai tugasmelakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakanteknis, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidangpenyelenggaraan pelatihan teknis dan fungsional pegawai aparatur sipilnegara Kementerian; dan
3. sub kelompok substansi pelayanan sarana dan prasarana pelatihan,mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalampenyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporandi bidang pelayanan sarana dan prasarana pelatihan pegawai aparatursipil negara Kementerian.
Kelompok substansi pengembangan kelembagaan dan tenaga pelatihmempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalampenyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan dibidang pengembangan kelembagaan dan tenaga pelatih pegawai aparatur sipilnegara Kementerian.
Kelompok substansi pengembangan kelembagaan dan tenaga pelatihterdiri atas:1. sub kelompok substansi pengembangan kelembagaan, mempunyai tugas
melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakan
6Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
teknis, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidangpengembangan kelembagaan pelatihan pegawai aparatur sipil negaraKementerian;
2. sub kelompok substansi pengembangan tenaga pelatih, mempunyai tugasmelakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakanteknis, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kompetensi tenaga pelatih pegawai aparatur sipil negaraKementerian; dan
3. sub kelompok substansi standardisasi dan sertifikasi tenaga pelatih,mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalampenyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporandi bidang fasilitasi standarisasi dan sertifikasi profesi tenaga pelatihpegawai aparatur sipil negara Kementerian.
Kelompok substansi pengembangan kerja sama pelatihan mempunyaitugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunankebijakan teknis, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidangpengembangan kerja sama pelatihan pegawai aparatur sipil negaraKementerian.
Kelompok substansi pengembangan kerja sama pelatihan terdiri atas:1. sub kelompok substansi pengembangan kerja sama, mempunyai tugas
melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakanteknis, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidangpengembangan kerja sama antar-lembaga pelatihan dan antara lembagaprofesi pelatih pegawai aparatur sipil negara Kementerian; dan
2. sub kelompok substansi pembinaan alumni, mempunyai tugas melakukanpemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakan teknis,pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan alumnipelatihan pegawai aparatur sipil negara Kementerian.
7Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Gambar-1 : Struktur Organisasi Puslat Pegawai ASN
D. Sumber Daya Manusia Puslat Pegawai ASN
Puslat Pegawai ASN pada tahun 2021 memiliki 30 (tiga puluh) orang
Pegawai Negeri Sipil (PNS), 3 (tiga) orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
dan memiliki 42 (empat puluh dua) orang tenaga kontrak.
Tabel-1 : Komposisi Pegawai PNS Puslat Pegawai ASN, menurut
Golongan
NO UNIT KERJAGOLONGAN
∑IV III II I
1. Kapusdiklat 1 0 0 0 12. Subbagian Tata Usaha 0 2 2 0 43. Kelompok Substansi Penyusunan Rencana dan Program
Pelatihan2 3 0 0 5
4. Kelompok Substansi Penyelenggaraan Pelaksanaan Pelatihan 1 2 1 0 45. Kelompok Substansi Pengembangan Kelembagaan dan Tenaga
Pelatih0 2 1 0 3
6. Kelompok Substansi Pengembangan Kerjasama Pelatihan 1 3 0 0 47. Widyaiswara 8 4 0 0 12
JUMLAH 13 16 4 0 33
8Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Tabel-2 : Komposisi Pegawai PNS Pusdiklat Pegawai ASN, menurut
Jenjang Pendidikan
NO UNIT KERJAJENJANG PENDIDIKAN
∑S3 S2 S1 D3 SMA SMP SD
1. Kapusdiklat 1 0 0 0 0 0 0 12. Subbagian Tata Usaha 0 0 2 1 0 0 1 43. Kelompok Substansi Penyusunan
Rencana dan Program Pelatihan0 1 4 0 0 0 0 5
4. Kelompok SubstansiPenyelenggaraan PelaksanaanPelatihan
0 1 1 1 1 0 0 4
5. Kelompok Substansi PengembanganKelembagaan dan Tenaga Pelatih
0 1 1 0 0 1 0 3
6. Kelompok Substansi PengembanganKerjasama Pelatihan
0 0 4 0 0 0 0 4
7. Widyaiswara 1 11 0 0 0 0 0 12JUMLAH 2 14 12 2 1 0 1 33
Tabel-3 : Komposisi Pegawai PNS Puslat Pegawai ASN, menurut
Jenis Kelamin
NO UNIT KERJAJENIS KELAMIN
JUMLAHLAKI-LAKI PEREMPUAN
1. Kapusdiklat 1 0 12. Subbagian Tata Usaha 1 3 43. Kelompok Substansi Penyusunan Rencana dan
Program Pelatihan4 1 5
4. Kelompok Substansi PenyelenggaraanPelaksanaan Pelatihan
1 3 4
5. Kelompok Substansi PengembanganKelembagaan dan Tenaga Pelatih
2 1 3
6. Kelompok Substansi PengembanganKerjasama Pelatihan
3 1 4
7. Widyaiswara 4 8 12JUMLAH 16 17 33
9Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Tabel-4 : Komposisi Pegawai Kontrak Pusdiklat Pegawai ASN,
menurut Jenjang Pendidikan
NO UNIT KERJAJENJANG PENDIDIKAN
∑S3 S2 S1 D3 SMA SMP SD
1. Subbagian Tata Usaha 0 0 5 1 17 3 1 27
2. Kelompok Substansi PenyusunanRencana dan Program Pelatihan
0 1 2 0 0 0 0 3
3. Kelompok Substansi PenyelenggaraanPelaksanaan Pelatihan
0 2 3 0 0 0 0 5
4. Kelompok Substansi PengembanganKelembagaan dan Tenaga Pelatih
0 0 4 0 0 0 0 4
5. Kelompok Substansi PengembanganKerjasama Pelatihan
0 0 3 0 0 0 0 3
JUMLAH 0 3 17 1 17 3 1 42
Tabel-5 : Komposisi Pegawai Kontrak Puslat Pegawai ASN, menurut
Jenis Kelamin
NO UNIT KERJAJENIS KELAMIN
JUMLAHLAKI-LAKI PEREMPUAN
1. Subbagian Tata Usaha 23 4 27
2. Kelompok Substansi Penyusunan Rencanadan Program Pelatihan
1 2 3
3. Kelompok Substansi PenyelenggaraanPelaksanaan Pelatihan
4 1 5
4. Kelompok Substansi PengembanganKelembagaan dan Tenaga Pelatih
1 3 4
5. Kelompok Substansi PengembanganKerjasama Pelatihan
1 2 3
JUMLAH 30 12 42
E. Sistematika Penyajian Laporan
Penyajian Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN mengacu pada Peraturan
Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah; serta Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan
10Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 22
Tahun 2017 tentang Pedoman Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja di
Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi. Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN berisikan empat bab utama
yang terdiri dari: (1) Pendahuluan; (2) Perencanaan Kinerja; (3) Akuntabilitas
Kinerja; dan (4) Penutup.
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum Puslat Pegawai ASN, BPSDM,
Kemendesa PDTT, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi dan
tantangan yang sedang dihadapi, serta kekuatan pegawai Puslat Pegawai ASN,
BPSDM, Kemendesa PDTT.
Bab II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini penjabaran dari rencana kinerja yang harus dicapai selama
tahun 2021 yang dapat dilihat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024, Rencana Strategis (Renstra) BPSDM 2020/2024,
dan Perjanjian Kinerja (PK) Puslat Pegawai ASN Tahun 2021 serta penjelasan
atas seluruh indikator kinerja.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Pada bab ini disajikan capaian kinerja Puslat Pegawai ASN periode Tahun
2021 untuk setiap indikator kinerja dengan melakukan analisis terhadap
perbandingan antara target dan realisasi kinerja pada Tahun 2021, serta
analisis terhadap kinerja anggaran periode Januari s.d. Desember Tahun 2021.
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja Puslat
Pegawai ASN Tahun 2021 serta permasalahan dan upaya tindak lanjut sebagai
upaya peningkatan kinerja pada periode selanjutnya.
11Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis Puslat Pegawai ASN
Sebagai landasan operasional dari RPJMN 2020-2024, Kemendesa PDTT
menetapkan Rencana Strategis (Renstra) bagi masing-masing Unit Kerja Eselon
I di Lingkungan Kemendesa PDTT, diantaranya BPSDM. Puslat Pegawai ASN
sebagai salah satu satuan kerja di lingkungan BPSDM menjadi salah satu
indikator pencapaian sasaran programnya.
Rencana Strategis (Renstra) BPSDM Tahun 2020-2024 mengacu Renstra
Kemendesa PDTT Tahun 2020-2024. Mengingat saat ini Renstra Kemendesa
PDTT 2020-2024 dalam proses pembahasan, maka Renstra BPSDM tahun 2020-
2024 juga masih dalam tahap konsolidasi dengan UKE II termasuk Puslat
Pegawai ASN, guna merumuskan program/kegiatan strategis BPSDM pada
tahun 2020-2024.
Rencana kinerja menunjukkan tingkat sasaran kinerja spesifik, yang akan
dicapai oleh K/L, program dan kegiatan dalam periode waktu tertentu. Target
harus menggambarkan angka kuantitatif dan satuan yang akan dicapai dari
setiap indikator sasaran. Penetapan target juga harus relevan dengan indikator
kinerjanya, logis dan berdasarkan baseline data yang jelas.
Output atau keluaran kegiatan pada hakekatnya merupakan wujud dari
pelaksanaan suatu program, sehingga keluaran-keluaran dari kegiatan tersebut
dapat berkontribusi secara langsung terhadap pencapaian sasaran dan outcome
program. Keterkaitan output dan outcome program diperlukan dalam
penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK), sistem perencanaan dan
penganggaran maupun dalam evaluasi kinerja program berlandaskan sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
Perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja merupakan metode
penganggaran bagi manajemen untuk mengaitkan setiap pendanaan yang
12Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan keluaran dan hasil yang
diharapkan, termasuk efisien dalam pencapaian hasil dari keluaran tersebut.
Keluaran dan hasil tersebut dituangkan dalam target kinerja pada setiap unit
kerja yang disertai dengan alokasi pendanaannya. Alokasi anggaran yang
disusun dalam dokumen rencana kerja dan anggaran dimaksudkan untuk
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dengan menggunakan sumber
daya yang terbatas. Dalam hal ini, program dan kegiatan harus diarahkan untuk
mencapai hasil dan keluaran yang telah ditetapkan dalam rencana.
Program dan kegiatan beserta indikator kinerjanya diharapkan
sepenuhnya dapat digunakan sebagai alat ukur efektifitas pencapaian sasaran
strategis pembangunan, efisiensi belanja, dan akuntabilitas kinerja. Dalam
konteks ini pendefinisian tingkat kinerja program (outcome) lebih tinggi dari
kinerja kegiatan dan program berada dalam tataran hasil (outcome) dan tidak
pada tataran dampak (impact), sehingga dapat dijelaskan oleh pencapaian
kinerja kegiatan-kegiatannya (output). Dengan demikian kinerja outcome
program dapat terkait secara langsung dengan efektivitas capaian kinerja
output maupun dalam efisiensi anggaran belanja kegiatan atau output.
Adapun Indikator Kinerja Utama (IKU) BPSDM Tahun 2021 adalah sebagai
berikut :
Tabel-6 : Indikator Kinerja Utama (IKU) BPSDM Tahun 2021
NO SASARANPROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGETUNIT KERJA
AWAL REV
1 MeningkatnyaSDM Aparaturdan SDM desa,daerahtertinggal, dantransmigrasiyangberintegritas danberkompeten
1. Tingkat kepuasan stakeholdersterhadap layananpenyelenggaraan peningkatankapasitas pegawai dan SDMdesa, daerah tertinggal, dantransmigrasi
3 3 Seluruh UKE IIdi lingkungan
BPSDM
2. Tingkat kepuasan stakeholdersterhadap hasil layananpenyelenggaraan peningkatankapasitas pegawai dan SDMdesa, daerah tertinggal, dantransmigrasi
3 3 Seluruh UKE IIdi lingkungan
BPSDM
3. Persentase Tenaga PendampingProfesional yang berkinerja baik
100(persen)
100(persen)
Seluruh UKE IIdi lingkungan
BPSDM
13Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
NO SASARANPROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGETUNIT KERJA
AWAL REV
4. Persentase KaderPemberdayaan MasyarakatPerdesaan yang mampumelakukan pendampinganmasyarakat perdesaan
100(persen)
80(persen)
Kepala PusatPPMD
2 MeningkatnyaSDM AparaturPejabatFungsionalTertentu yangkompeten sesuaidengankebijakan danregulasi yangditetapkan
1. Persentase pejabat fungsionaltertentu yang kompeten sesuaidengan kebijakan dan regulasiyang ditetapkan
6(persen)
6(persen)
Kepala PusatPembinaan
JabatanFungsional danPusat PelatihanPegawai ASN
3 Terwujudnyatata kelolapemerintahanyang baik dalammendukungBadanPengembanganSDMTerwujudnyatata kelolapemerintahanyang baik dalammendukungBadanPengembanganSDM
1. Nilai SAKIP BadanPengembangan SDM
80(Persen)
76(Persen)
Internal UKE Idan APIP
2. Persentase Nilai Hasil PenilaianMandiri Pelaksanaan ReformasiBirokrasi (PMPRB) di BadanPengembangan SDM
80(Persen)
80(Persen)
Internal UKE Idan Eksternal
4 Terselesaikannya tindak lanjuttemuan hasilpemeriksaaneksternal danAparatPengawasInternalPemerintah(APIP)
1. Persentase rekomendasitemuan hasil pemeriksaaneksternal dan APIP yang selesaiditindaklanjuti (SistemPengendalian Internal danKepatuhan terhadap PeraturanPerundang-Undangan)
75(Persen)
70(Persen)
BPSDM danPMDDTT
Sumber : Renstra BPSDM Tahun 2020-2024
Sehubungan dengan perubahan SOTK dan personil di tingkat
Kementerian, Puslat Pegawai ASN merupakan salah satu satker yang
mengalami pergantian nomenklatur. Sehingga hal tersebut berpengaruh
terhadap pencapaian kinerja. Pada periode Triwulan II Tahun 2021, Puslat
Pegawai ASN yang awalnya merupakan satker Pusdiklat Pegawai ASN
14Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
terhambat dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga berdampak pada realisasi
pencapaian kinerjanya. Selanjutnya pada periode Triwulan III Tahun 2021
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
mengalami realokasi anggaran sebanyak dua kali, sehingga hal tersebut
berdampak pada terjadinya refocusing kegiatan dan anggaran, khususnya pada
Puslat Pegawai ASN.
Selain itu, duniapun sedang menghadapi pademi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19), sejak bulan Desember 2019. Pada awal Maret 2020, Presiden
mengumumkan adanya pasien yang terpapar COVID-19 di Indonesia, dan sejak
itu pula penyebaran COVID-19 sangat masif di Ibukota Jakarta. Kondisi ini
berdampak luas tidak hanya pada aspek kesehatan, tetapi juga aspek sosial
ekonomi masyarakat, ketertiban dan keamanan, hingga penyelenggaraan
pemerintahan. Dalam kondisi tersebut, Pemerintah mengambil langkah-langkah
guna mencegah penyebaran COVID-19 terkait dengan penyelenggaraan
kegiatan instansi pemerintah, yaitu dengan mengeluarkan beberapa regulasi
ditambah lagi diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) di beberapa daerah termasuk DKI Jakarta dalam Rangka Percepatan
Penanganan COVID-19.
Kemendesa PDTT menerapkan Work From Home (WFH) dalam
penyelesaian tugas-tugas kedinasan sebagai tindak lanjut atas Penetapan
PSBB dan penyesuaian sistem kerja bagi ASN pada instansi Pemerintah yang
berada di wilayah dengan penetapan PPKM. Kondisi tersebut sangat
mempengaruhi pelaksanaan program/kegiatan Puslat Pegawai ASN, sehingga
pada periode Triwulan III Tahun 2021 capaian kinerja mengalami perubahan
dan mengalami penurunan dari target awal Tahun Anggaran.
Selain itu, untuk mensukseskan program Pemerintah dalam rangka
percepatan penanganan COVID-19 maka mau tidak mau beberapa kegiatan
baik rapat maupun pelatihan yang direncanakan tatap muka harus dilaksanakan
secara virtual atau melalui pembelajaran jarak jauh atau e-learning. Hal
tersebut tentu juga mempengaruhi capaian realisasi oleh masing-masing
kelompok substansi di lingkungan Puslat Pegawai ASN.
15Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Tabel-7 : Sasaran Kinerja, Indikator Kinerja Utama, Definisi
Operasional, dan Target Kinerja Pusdiklat Pegawai ASN
Tahun 2021
NO SASARANPROGRAM
INDIKATORKINERJA UTAMA
DEFINISIOPERASIONAL
TARGET ANGGARAN (000)
AWAL REV AWAL REV1 Meningkatnya
kompetensi ASNKementerianDesa, PDT danTransmigrasi
1. Persentase SDMAparatur yangmengikutipelatihanStruktural /Fungsional yanglulus danbersertifikat
Pelatihan Strukturaladalah peningkatankompetensi bagi PNSyang dilaksanakanuntuk mencapaipersyaratan kompetensiyang sesuai denganjenis dan jenjangjabatan masing-masing.Pelatihan Fungsionaladalah peningkatankompetensi untukmasing-masing jabatanfungsional ditetapkanoleh instansi Pembinajabatan Fungsionalyang bersangkutan.
25,70(Persen)
19,00(Persen)
7.114.985 2.180.383
2. Persentase SDMAparatur yangmengikutiPelatihan Teknisyang lulus danbersertifikat.
Pelatihan Teknis adalahpeningkatankompetensi yangdilaksanakan untukmencapai persyaratankompetensi teknis yangdiperlukan untukpelaksanaan tugaspegawai sehinggamampu melaksanakantugas dan tanggungjawabnya secaraprofesional sesuaidengan jenis danjenjang jabatanmasing-masing.
8,30(Persen)
8,00(Persen)
1.037.275 653.985
2. Tersedianyabahan kebijakandan regulasiPelatihan PegawaiAparatur SipilNegaraKementerian
3. Jumlah bahankebijakan danregulasiPelatihanPegawaiAparatur SipilNegaraKementerianyang disusun
Bahan kebijakan danregulasi PelatihanPegawai Aparatur SipilNegara Kementerianyang ditetapkanmengacu padaDokumen RencanaInduk PengembanganSumber Daya ManusiaBahan Kebijakan danRegulasi tersebutdiantaranya:a. Rencana StrategisPusat PelatihanPegawai Aparatur SipilNegara KementerianTahun 2020-2024b. Kurikulum Pelatihan
8(Dokumen)
4(Dokumen)
580.425 1.663.381
Sumber : Renstra Puslat Pegawai ASN Tahun 2020-2024
16Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
B. Kerangka Pendanaan
Berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Petikan Tahun Anggaran 2020 Nomor : DS DIPA-067.09.1.350475/2021,
tanggal 23 November 2020 memiliki pagu senilai Rp. 8.783.665.000,- (Delapan
Milyar Tujuh Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Enam Ratus Enam Puluh Lima Ribu
Rupiah).
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2021
Sesuai dengan strategi dan arah kebijaksanaan Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia, Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi, Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi RI, penetapan kinerja
Tahun 2021 Puslat Pegawai ASN dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel-8 : Perjanjian Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
NOSASARANKEGIATAN
INDIKATOR KINERJAUTAMA
TARGET PAGU
1. Meningkatnyakompetensi ASNKementerian Desa,PDT dan Transmigrasi
Persentase SDM Aparaturyang mengikuti pelatihanStruktural/Fungsional yanglulus dan bersertifikat
19,00% 8.783.665.000
Persentase SDM Aparaturyang mengikuti PelatihanTeknis yang lulus danbersertifikat
8,00%
2. Tersedianya bahankebijakan dan regulasiPelatihan PegawaiAparatur Sipil NegaraKementerian
Jumlah bahan kebijakandan regulasi PelatihanPegawai Aparatur SipilNegara Kementerian yangdisusun
4dokumen
17Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Laporan Kinerja Tahun 2021 Puslat Pegawai ASN merupakan bentuk
akuntabilitas capaian kinerja sesuai tugas dan fungsi atas penggunaan
anggaran dan sumberdaya Puslat Pegawai ASN. Tujuan penyusunan Laporan
Kinerja Tahun 2021 adalah untuk mengukur kinerja Puslat Pegawai ASN dengan
menganalisis capaian kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan.
Berdasarkan Perjanjian Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021, sampai
dengan periode Tahun 2021 adalah sebagai berikut :
Tabel-9 : Capaian Indikator Kinerja Utama Puslat Pegawai ASN
Tahun 2021
NO IKU
TARGET TA2021
TARGET TRIWULANAN(REV) ANGGARAN TA 2021
(000)
CAPAIAN KINERJA
AWAL REV I II III IVTAHUN 2021
AWAL REV FISIK ANGGARAN(000)
A. Indikator KinerjaUtama
1 Persentase SDMAparatur yangmengikuti pelatihanStruktural/Fungsionalyang lulus danbersertifikat
25,70 19,00 - 3,00 1,00 15,00 7.114.985 2.180.383 18,092.149.003,6
2 Persentase SDMAparatur yangmengikuti PelatihanTeknis yang lulusdan bersertifikat
8,30 8,00 - 4,00 1,00 3,00 1.037.275 653.985 12,47 653.985
3 Jumlah bahankebijakan danregulasi PelatihanPegawai AparaturSipil NegaraKementerian yangdisusun
8 4 1 1 1 1 580.425 1.663.381 8,00 1.663.381
Sasaran program Puslat Pegawai ASN periode Tahun 2020-2024 terdiri
atas dua yaitu : (1) meningkatnya kompetensi ASN Kementerian Desa,
PDT dan Transmigrasi; serta (2) tersedianya bahan kebijakan dan
regulasi Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian. Dalam
18Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
pencapaian sasaran program tersebut, Puslat Pegawai ASN memiliki tiga
Indikator Kinerja Utama yaitu : (1) Persentase SDM Aparatur yang mengikuti
pelatihan Struktural/Fungsional yang lulus dan bersertifikat; (2) Persentase
SDM Aparatur yang mengikuti Pelatihan Teknis yang lulus dan bersertifikat; dan
(3) Jumlah bahan kebijakan dan regulasi Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil
Negara Kementerian yang disusun.
Peningkatan kompetensi ASN baik bagi Jabatan Tinggi, Jabatan
Administrasi (pejabat administrator, pejabat pengawas, dan fungsional
umum/staff), serta Jabatan Fungsional Tertentu dengan kewajiban mengikuti
pengembangan kompetensi minimal 20 Jam Pelajaran (JPL) dalam satu tahun.
Peningkatan kompetensi dapat dilakukan melalui pengembangan kompetensi
dapat dilakukan antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus,
dan penataran.
Jenis pelatihan yang dilakukanpun dapat berupa pelatihan
Manajerial/Struktural, Fungsional, dan Teknis. Pelatihan Manajerial/Struktural
adalah peningkatan kompetensi bagi PNS yang dilaksanakan untuk mencapai
persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan masing-
masing. Pelatihan Fungsional adalah peningkatan kompetensi untuk masing-
masing jabatan fungsional ditetapkan oleh instansi Pembina jabatan Fungsional
yang bersangkutan. Pelatihan Teknis adalah peningkatan kompetensi yang
dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan
untuk pelaksanaan tugas pegawai sehingga mampu melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya secara profesional sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan
masing-masing.
Selain itu berbagai bahan kebijakan dan regulasi Pelatihan Pegawai
Aparatur Sipil Negara Kementerian yang ditetapkan mengacu pada dokumen
rencana induk pengembangan Sumber Daya Manusia. Kebijakan dan regulasi in
disusun dengan tujuan agar penyelenggaraan pelatihan dapat berjalan sesuai
dengan standar dan persyaratan yang ditetapkan guna mencapai tujuan dan
outcome yang diharapkan.
Pada periode Triwulan I Tahun 2021, target capaian kinerja untuk IKU
nomor satu yang ditetapkan adalah 0 persen. Realisasi capaian kinerja pada
19Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
periode ini adalah 0 persen. Sedangkan realisasi anggaran untuk memenuhi
capaian kinerja untuk IKU nomor satu pada periode ini sebesar Rp.0,- (nol
rupiah).
Hal ini dikarenakan pada periode Triwulan I Tahun 2021 masih dilakukan
proses penataan Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen
(P3D) akibat terjadinya perubahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)
di lingkungan Kemendesa PDTT dalam upaya menjalankan amanat Presiden RI
dalam melakukan reformasi birokrasi. Dari segi pengadministrasian keuangan
masih mengalami proses penutupan satker. Namun dari segi pelaksanaan
kegiatan, sudah mulai berlangsung beberapa kegiatan pelatihan pada periode
ini yaitu : pelaksanaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II yang
bekerja sama dengan LAN RI yang dilakukan dengan sistem blanded learning;
dan Diklat Dasar JF Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertama sebanyak dua
angkatan (angkatan VIII dan angkatan IX).
Pada periode Triwulan II Tahun 2021, target capaian kinerja untuk IKU
nomor satu yang ditetapkan adalah 3,00 persen atau 66 orang. Realisasi
capaian kinerja pada periode ini adalah 2,72 persen atau 60 orang yang
mengikuti pelatihan Struktural/Fungsional yang lulus dan bersertifikat dari total
ASN Kemendesa PDTT sebesar 2.206 orang. Sedangkan realisasi anggaran
untuk memenuhi capaian kinerja untuk IKU nomor satu pada periode ini
sebesar Rp.300.146.000,- (tiga ratus juta seratus empat puluh enam ribu
rupiah).
Pada periode Triwulan III Tahun 2021, target capaian kinerja untuk IKU
nomor satu yang ditetapkan adalah 1,00 persen atau 22 orang. Realisasi
capaian kinerja pada periode ini adalah 0,32 persen atau 7 orang yang
mengikuti pelatihan Struktural/Fungsional yang lulus dan bersertifikat dari total
ASN Kemendesa PDTT sebesar 2.206 orang. Sedangkan realisasi anggaran
untuk memenuhi capaian kinerja untuk IKU nomor satu pada periode ini
sebesar Rp.1.102.691.000,- (satu milyar seratus dua juta enam ratus sembilan
puluh satu ribu rupiah). Adapun berikut rincian berdasarkan capaian IKU nomor
01 berdasarkan jenis pelatihannya.
20Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Pada periode Triwulan IV Tahun 2021, target capaian kinerja untuk IKU
nomor satu yang ditetapkan adalah 15,00 persen atau 331 orang. Realisasi
capaian kinerja pada periode ini adalah 15,05 persen atau 332 orang yang
mengikuti pelatihan Struktural/Fungsional yang lulus dan bersertifikat dari total
ASN Kemendesa PDTT sebesar 2.206 orang. Sedangkan realisasi anggaran
untuk memenuhi capaian kinerja untuk IKU nomor satu pada periode ini
sebesar Rp. 746.166.600,- (tujuh ratus empat puh enam juta seratus enam
puluh enam ribu enam ratus rupiah). Adapun berikut rincian berdasarkan
capaian IKU nomor 01 berdasarkan jenis pelatihannya.
Tabel-10 : Rincian Capaian IKU Puslat Pegawai ASN Triwulan IV
Tahun 2021 (sesuai IKU Kemendesa PDTT No.01)
Berdasarkan Jenis Pelatihan
NO JENIS DIKLAT
JUMLAH
KELULUSAN
(ORG)
WAKTUPELAKSANAAN
PERIODE KETERANGAN
1. Diklat Dasar JF PenggerakSwadaya Masyarakat AhliPertama Angkatan VIII
34 22 Maret - 21 Aprildi Kampus PuslatPegawai ASN
TW II
2. Diklat Dasar JF PenggerakSwadaya Masyarakat AhliPertama Angkatan IX
26 29 Maret - 28 Aprildi Kampus PuslatPegawai ASN
TW II 8 Orang mengikutiProgram ASNMengabdi Desa diKab. Blitar.
1 orangmengundurkan diriditengahpelaksanaanpelatihan karenasakit.
3. Pelatihan KepemimpinanNasional TK II
5 2 orang di ASNCorporateUniversity - LANPejompongan (8Maret - 2 Juli)
2 orang di BalaiBangkom PUPR Wil.IV Bandung (16Maret - 2 Juli)
TW III 2 orang masihmenjalani PelatihanPKN Tk II dan baruakan selesai padaBulan Oktober 2021
21Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
NO JENIS DIKLAT
JUMLAH
KELULUSAN
(ORG)
WAKTUPELAKSANAAN
PERIODE KETERANGAN
1 orang di PPSDMBNN, Lido, JawaBarat (9 Juni - 28September)
4. Pelatihan KepemimpinanAdministrator
2 24 Maret - 8 Juli2021
TW III
5. Pelatihan Dasar CPNS GolIII Angkatan XXVI
31 8 April - 7 Mei 2021 TW IV
6. Pelatihan Dasar CPNS GolIII Angkatan XXVII
30 8 April - 7 Mei 2021 TW IV
7. Pelatihan Dasar CPNS GolIII Angkatan XXVIII
31 24 Mei - 18 Agustus2021
TW IV 1 orangmengundurkan diripada saat latsarberlangsung
8. Pelatihan Dasar CPNS GolIII Angkatan XXIX
31 24 Mei - 18 Agustus2021
TW IV
9. Pelatihan Dasar CPNS GolIII Angkatan XXX
30 3 Juni - 26 Agustus2021
TW IV 1 orang tidak dapatmengikuti karenasakit saat masukhari ke 4 distancelearning. Rencanaakan diikutkan keK/L lain
10. Pelatihan Dasar CPNS GolIII Angkatan XXXI
29 3 Juni - 26 Agustus2021
TW IV 1 orang tidak dapatmengikuti karenadalam prosesmengundurkan diridari CPNS
11. Pelatihan Dasar CPNS GolII Angkatan IV
27 14 Juni - 6September 2021
TW IV
12. Pelatihan Dasar CPNS GolII Angkatan V
26 14 Juni - 6September 2021
TW IV
13. Pelatihan KepemimpinanPengawas
28 3 September - 23Desember 2021
TW IV
14. Pelatihan KepemimpinanNasional TK II
3 2 orang di BPSDMProv Jawa Barat
TW IV
22Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
NO JENIS DIKLAT
JUMLAH
KELULUSAN
(ORG)
WAKTUPELAKSANAAN
PERIODE KETERANGAN
(22 Juni - 9Oktober 2021)
1 orang diKemenkumham (19Agst - 11 Des2021)
15. Pelatihan FungsionalAnalis KepegawaianKeahlian
1 20 September - 13Oktober
TW IV
16. Pelatihan FungsionalPerencana Pertama
17 12 Oktober - 26November 2021
TW IV
17. Pelatihan PembentukanJF Pengelola PengadaanBarang/Jasa
20 23 - 30 Juni 2021 TW IV
18. Diklat PengangkatanArsiparis Terampil
28 26 Juli - 2September 2021
TW IV
TOTAL 399
Pada periode Triwulan I Tahun 2021, target capaian kinerja untuk IKU
nomor dua yang ditetapkan adalah 0 persen. Realisasi capaian kinerja pada
periode ini adalah 1,77 persen atau 39 orang dari total ASN Kemendesa PDTT
sebesar 2.206 orang. Sedangkan realisasi anggaran untuk memenuhi capaian
kinerja untuk IKU nomor dua pada periode ini sebesar Rp.0,- (nol rupiah).
Hal ini dikarenakan pada periode Triwulan I Tahun 2021 masih dilakukan
proses penataan Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen
(P3D) akibat terjadinya perubahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)
di lingkungan Kemendesa PDTT dalam upaya menjalankan amanat Presiden RI
dalam melakukan reformasi birokrasi. Dari segi pengadministrasian keuangan
pun masih mengalami proses penutupan satker.
Pada periode Triwulan II Tahun 2021, target capaian kinerja untuk IKU
nomor dua yang ditetapkan adalah 4,00 persen atau 88 orang. Realisasi
capaian kinerja pada periode ini adalah 6,07 persen atau 134 orang yang
mengikuti Pelatihan Teknis dari total ASN Kemendesa PDTT sebesar 2.206
23Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
orang. Sedangkan realisasi anggaran untuk memenuhi capaian kinerja untuk
IKU nomor dua pada periode ini sebesar Rp.47.225.000,- (empat puluh tujuh
juta dua ratus dua puluh lima ribu rupiah).
Pada periode Triwulan III Tahun 2021, target capaian kinerja untuk IKU
nomor dua yang ditetapkan adalah 1,00 persen atau 22 orang. Realisasi
capaian kinerja pada periode ini adalah 0,45 persen atau 10 orang yang
mengikuti Pelatihan Teknis dari total ASN Kemendesa PDTT sebesar 2.206
orang. Sedangkan realisasi anggaran untuk memenuhi capaian kinerja untuk
IKU nomor dua pada periode ini sebesar Rp.279.731.000,- (dua ratus tujuh
puluh sembilan juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu rupiah).
Pada periode Triwulan IV Tahun 2021, target capaian kinerja untuk IKU
nomor dua yang ditetapkan adalah 3,00 persen atau 66 orang. Realisasi
capaian kinerja pada periode ini adalah 4,17 persen atau 92 orang yang
mengikuti Pelatihan Teknis dari total ASN Kemendesa PDTT sebesar 2.206
orang. Sedangkan realisasi anggaran untuk memenuhi capaian kinerja untuk
IKU nomor dua pada periode ini sebesar Rp.327.047.000,- (tiga ratus dua puluh
tujuh juta empat puluh tujuh ribu rupiah).
Adapun berikut rincian berdasarkan capaian IKU nomor 02 berdasarkan
jenis pelatihannya.
Tabel-11 : Rincian Capaian IKU Puslat Pegawai ASN Triwulan IV
Tahun 2021 (sesuai IKU Kemendesa PDTT No.02)
Berdasarkan Jenis Pelatihan
NO JENIS DIKLAT
JUMLAH
KELULUSAN
(ORG)
WAKTUPELAKSANAAN
PERIODE KETERANGAN
1. Workshop Latsar CPNS 4 24 - 25 Februari diSetjen DPR RI
TW I
2. Pelatihan FasilitatorDaring
6 16 - 25 Maret diLAN Jakarta
TW I
3. Pelatihan PNS MengabdiDesa
29 24 - 25 Maret diPuslat Pegawai ASN
TW I
24Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
NO JENIS DIKLAT
JUMLAH
KELULUSAN
(ORG)
WAKTUPELAKSANAAN
PERIODE KETERANGAN
4. Diklat PenyelenggaraanSPIP Integratif
32 5 - 9 April diPusdiklatwas BPKP
TW II
5. Diklat BendaharaPengeluaran
37 19-27 April diPusdiklat APKemenkeu (daring)
TW II 2 orang tidak lulusujian
6. Pelatihan ManajemenTalenta
4 23 Maret - 1 April diLAN Jakarta
TW II
7. Pelatihan ManajemenTalenta Angkatan 2
11 2 - 10 Juni di LANJakarta
TW II
8. Rapat Teknis PembuatanKurikulum/Silabus danModul PSM BerbasisKompetensi
50 8-10 Juni di Bogor TW II
9. Workshop Fasilitator PKP 8 19 Juli - 4 Agustusdi LAN
TW III
10. Bendahara pengeluaran 1 2-11 Agustus diPusdiklat AP
TW III
11. Pelatihan Revolusi Mentaluntuk Penguatan BudayaBirokrasi yg Bersih,Melayani, dan Responsif
1 28 Juli - 24September di LAN
TW III
12. Pelatihan Agen Perubahan 20 27 Oktober - 3Desember di PuslatPegawai ASN
TW IV
13. Pelatihan Revolusi Mentaluntuk Penguatan BudayaBirokrasi yg Bersih,Melayani, dan Responsif
1 7 September - 1November di LAN
TW IV
14. Peningkatan Kapasitas WI 23 8 - 10 November diPuslat Pegawai ASN
TW IV
15. Pelatihan Bahasa Inggris 9 7 Juni - 7Desember Online
TW IV
16. PengembanganKompetensi ASN melalui
12 8 - 10 November diSolo
TW IV
25Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
NO JENIS DIKLAT
JUMLAH
KELULUSAN
(ORG)
WAKTUPELAKSANAAN
PERIODE KETERANGAN
Coaching dan Mentoring
17. Pelatihan ManajemenKrisis
3 26 - 29 Oktober diLAN
TW IV
18. Bimbingan Teknis AplikasiSAKTI
24 29 - 30 Novemberdi Puslat PegawaiASN
TW IV
TOTAL 275
Pada periode Triwulan I Tahun 2021, target capaian kinerja untuk IKU
nomor tiga yang ditetapkan adalah 1 (satu) dokumen. Realisasi capaian kinerja
pada periode ini adalah 1 (satu) dokumen. Sedangkan realisasi anggaran untuk
memenuhi capaian kinerja untuk IKU nomor tiga pada periode ini sebesar
Rp.0,- (nol rupiah).
Hal ini dikarenakan pada periode Triwulan I Tahun 2021 masih dilakukan
proses penataan Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen
(P3D) akibat terjadinya perubahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)
di lingkungan Kemendesa PDTT dalam upaya menjalankan amanat Presiden RI
dalam melakukan reformasi birokrasi. Dari segi pengadministrasian keuangan
masih mengalami proses penutupan satker. Namun dari segi pelaksanaan
kegiatan, pada periode Triwulan I Tahun 2021 sudah selesai disusun bahan
kebijakan dan regulasi Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian,
yaitu : Renstra Puslat Pegawai ASN Tahun 2020-2024.
Pada periode Triwulan II Tahun 2021, target capaian kinerja untuk IKU
nomor tiga yang ditetapkan adalah 1 (satu) dokumen. Realisasi capaian kinerja
pada periode ini adalah 0 (nol) dokumen bahan kebijakan dan regulasi
Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian yang disusun. Sedangkan
realisasi anggaran untuk memenuhi capaian kinerja untuk IKU nomor tiga pada
periode ini sebesar Rp.84.879.000,- (delapan puluh empat juta delapan ratus
tujuh puluh sembilan ribu rupiah).
26Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Pada periode Triwulan III Tahun 2021, target capaian kinerja untuk IKU
nomor tiga yang ditetapkan adalah 1 (satu) dokumen. Realisasi capaian kinerja
pada periode ini adalah 1 (satu) dokumen bahan kebijakan dan regulasi
Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian yang disusun. Sedangkan
realisasi anggaran untuk memenuhi capaian kinerja untuk IKU nomor tiga pada
periode ini sebesar Rp.77.146.000,- (tujuh puluh tujuh juta seratus empat
puluh enam ribu rupiah).
Pada periode Triwulan IV Tahun 2021, target capaian kinerja untuk IKU
nomor tiga yang ditetapkan adalah 1 (satu) dokumen. Realisasi capaian kinerja
pada periode ini adalah 6 (satu) dokumen bahan kebijakan dan regulasi
Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian yang disusun. Sedangkan
realisasi anggaran untuk memenuhi capaian kinerja untuk IKU nomor tiga pada
periode ini sebesar Rp.1.501.356.000,- (satu milyar lima ratus satu juta tiga
ratus lima puluh enam ribu rupiah).
Adapun berikut rincian berdasarkan capaian IKU nomor 03.
Tabel-12 : Rincian Capaian IKU Puslat Pegawai ASN Triwulan IV
Tahun 2021 (sesuai IKU Kemendesa PDTT No.03)
NO NAMA BAHAN KEBIJAKAN DANREGULASI
JUMLAH(DOKUMEN)
WAKTUPELAKSANAAN PERIODE
1. Renstra Puslat Pegawai ASN Tahun2020-2024
1 Januari 2021 TW I
2. Permendesa Nomor 6 Tahun 2021tentang Pengelolaan PelatihanAparatur Sipil Negara Unggul BidangDesa, Pembangunan DaerahTertinggal, dan Transmigrasi
1 Juni 2021 TW III
3. Kurikulum Berbasis KompetensiPelatihan PSM Ahli Pertama
1 Desember 2021 TW IV
4. Kurikulum Berbasis KompetensiPelatihan PSM Ahli Muda
1 Desember 2021 TW IV
5. Kurikulum Berbasis KompetensiPelatihan PSM Ahli Madya
1 Desember 2021 TW IV
27Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
6. Kurikulum Berbasis KompetensiPelatihan PSM Ahli Utama
1 Desember 2021 TW IV
7. Keputusan Kepala Badan PSDMMDDTT tentang PembayaranHonorarium atas Kelebihan JumlahMinimal Jam Tatap Muka bagi JFWidyaiswara di lingkunganKemendesa PDTT
1 Desember 2021 TW IV
8. Keputusan Kepala Badan PSDMMDDTT tentang PedomanPelaksanaan Tugas dan SistemPembayaran Honorarium Mengajarbagi Pejabat Pejabat FungsionalWidyaiswara di lingkunganKemendesa PDTT
1 Desember 2021 TW IV
TOTAL 8
Dalam pencapaian sasaran program Puslat Pegawai ASN, selain adanya
pencapaian untuk Indikator Kinerja Utama juga terdapat Indikator Kinerja
Tambahan. Indikator Kinerja Tambahan ditujukan sebagai upaya peningkatan
kompetensi ASN Kemendesa PDTT yang bersifat tambahan, sehingga pada
Indikator Kinerja Tambahan tidak ada target yang ditetapkan pada awal
penyusunannya. Adapun Indikator Kinerja Tambahan Puslat Pegawai ASN
adalah : (1) Persentase SDM yang mengikuti pengembangan kompetensi
lainnya; dan (2) Persentase SDM yang mengikuti Online Seminar yang
bersertifikat.
Pada periode Triwulan I Tahun 2021 realisasi capaian kinerja tambahan
nomor satu adalah 1,36% atau tiga puluh orang dari total ASN Kemendesa
PDTT sebesar 2.206 orang. Sedangkan realisasi anggaran untuk memenuhi
capaian kinerja tambahan nomor satu pada periode ini sebesar Rp.0,- (nol
rupiah).
Hal ini dikarenakan pada periode Triwulan I Tahun 2021 masih dilakukan
proses penataan Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen
(P3D) akibat terjadinya perubahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)
di lingkungan Kemendesa PDTT dalam upaya menjalankan amanat Presiden RI
dalam melakukan reformasi birokrasi. Dari segi pengadministrasian keuangan
28Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
masih mengalami proses penutupan satker. Namun dari segi pelaksanaan
kegiatan, sudah selesai dilakukan Pelatihan SDGs Desa.
Pada periode Triwulan II Tahun 2021, realisasi capaian kinerja tambahan
nomor satu adalah 2,72% atau enam puluh orang dari total ASN Kemendesa
PDTT sebesar 2.206 orang. Sedangkan realisasi anggaran untuk memenuhi
capaian kinerja tambahan nomor satu pada periode ini sebesar Rp.9.900.000,-
(sembilan juta sembilan ratus ribu rupiah).
Pada periode Triwulan III Tahun 2021, realisasi capaian kinerja tambahan
nomor satu adalah 2,72% atau enam puluh orang. Sedangkan realisasi
anggaran untuk memenuhi capaian kinerja tambahan nomor satu pada periode
ini sebesar Rp.21.050.000,- (dua puluh satu juta lima puluh ribu rupiah).
Pada periode Triwulan IV Tahun 2021, realisasi capaian kinerja tambahan
nomor satu adalah 1,36% atau tiga puluh orang. Sedangkan realisasi anggaran
untuk memenuhi capaian kinerja tambahan nomor satu pada periode ini
sebesar Rp.27.850.000,- (dua puluh tujuh juta delapan ratus lima puluh ribu
rupiah).
Adapun berikut rincian berdasarkan capaian IKU tambahan nomor 01.
Tabel-13 : Rincian Capaian IKU Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
(sesuai IKU Tambahan Kemendesa PDTT No.01)
NO JENIS DIKLATJUMLAH(ORG)
WAKTUPELAKSANAAN PERIODE
1. Pelatihan SDGs Desa 30 25 Februari diKampus PuslatPegawai ASN
TW I
2. Penajaman tusi BPSDM danpenyusunan bisnis proses PuslatPegawai ASN
30 01 April di KampusPuslat PegawaiASN
TW II
3. Workshop Persiapan DUPAK dan OrasiIlmiah
30 11 Juni di KampusPuslat PegawaiASN
TW II
4. Workshop Persiapan Akreditasi danAlur Penyimpanan KelengkapanAkreditasi
30 7 Juli di KampusPuslat PegawaiASN
TW III
5. Workshop Penyusunan KTI 30 20 September di TW III
29Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
NO JENIS DIKLATJUMLAH(ORG)
WAKTUPELAKSANAAN PERIODE
Widyaiswara Kampus PuslatPegawai ASN
6. Sosialisasi 5R 30 29 November diKampus PuslatPegawai ASN
TW IV
TOTAL 180
Pada periode Triwulan I Tahun 2021 realisasi capaian kinerja tambahan
nomor dua adalah 0 (nol) persen. Sedangkan realisasi anggaran untuk
memenuhi capaian kinerja tambahan nomor dua pada periode ini sebesar
Rp.0,- (nol rupiah).
Hal ini dikarenakan pada periode Triwulan I Tahun 2021 masih dilakukan
proses penataan Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen
(P3D) akibat terjadinya perubahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)
di lingkungan Kemendesa PDTT dalam upaya menjalankan amanat Presiden RI
dalam melakukan reformasi birokrasi. Dari segi pengadministrasian keuangan
pun masih mengalami proses penutupan satker.
Pada periode Triwulan II Tahun 2021, realisasi capaian kinerja tambahan
nomor dua adalah 0 (nol) persen. Sedangkan realisasi anggaran untuk
memenuhi capaian kinerja tambahan nomor dua pada periode ini sebesar
Rp.0,- (nol rupiah). Hal ini dikarenakan masih padatnya jadwal
penyelenggaraan Pelatihan sehingga kegiatan seminar online belum
dilaksanakan.
Pada periode Triwulan III Tahun 2021, realisasi capaian kinerja tambahan
nomor dua adalah 91,93% atau 2.028 orang dari total ASN Kemendesa PDTT
sebesar 2.206 orang. Sedangkan realisasi anggaran untuk memenuhi capaian
kinerja tambahan nomor dua pada periode ini sebesar Rp.19.200.000,-
(sembilan belas juta dua ratus ribu rupiah).
Pada periode Triwulan IV Tahun 2021, realisasi capaian kinerja tambahan
nomor dua adalah 74,12% atau 1.635 orang dari total ASN Kemendesa PDTT
sebesar 2.206 orang. Sedangkan realisasi anggaran untuk memenuhi capaian
30Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
kinerja tambahan nomor dua pada periode ini sebesar Rp.28.300.000,- (dua
puluh delapan juta tiga ratus ribu rupiah).
Adapun berikut rincian berdasarkan capaian IKU tambahan nomor 02.
Tabel-14 : Rincian Capaian IKU Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
(sesuai IKU Tambahan Kemendesa PDTT No.02)
NO TEMA SEMINAR ONLINEJUMLAH(ORG)
WAKTUPELAKSANAAN PERIODE
1. Membangun Profesionalisme danDedikasi ASN melalui KemampuanPublic Speaking
583 1 September TW III
2. Tapera/Bapertarum, Manfaat danKeuntungan Untuk ASN
196 8 September TW III
3. ASN BIJAK BERMEDSOS, ProduktifTetapi Waspada
523 15 September TW III
4. URGENSI KOMPETENSI SOSIALKULTURAL ASN
376 22 September TW III
5. Peningkatan Kinerja ASN MelaluiKecerdasan Spiritual (SQ)
350 29 September TW III
6. Peningkatan Kualitas SDM MelaluiPenerapan Manajemen Talenta
200 13 Oktober TW IV
7. Peningkatan Kapasitas ASN melaluiKeterampilan Menulis di Era Digital
459 3 November TW IV
8. Pentingnya Jiwa Nasionalisme danBahaya Radikal bagi ASN
243 10 November TW IV
9. Internalisasi Core values ASNBerAKHLAK
480 17 November TW IV
10. Widyaiswara Zaman Now 253 24 November TW IV
TOTAL 3.663
B. Kinerja Anggaran
Puslat Pegawai ASN merupakan satuan kerja Unit Kerja Eselon II yang
mengalami perubahan nomenklatur satuan kerja yang pada awalnya adalah
Pusdiklat Pegawai ASN menjadi Puslat Pegawai ASN di bawah Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah tertinggal dan Transmigrasi (BPSDM). Dengan pagu awal pada satker
Pusdiklat Pegawai ASN sebesar Rp.23.808.274.000,- (dua puluh tiga milyar
31Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
delapan ratus delapan juta dua ratus tujuh puluh empat ribu rupiah). Lalu saat
menjadi Puslat Pegawai ASN memiliki pagu Rp.12.632.060.000,- (dua belas
milyar enam ratus tiga puluh dua juta enam puluh ribu rupiah). Satker Puslat
Pegawai ASN setelah bergabung dengan satker BPSDM, sehingga KRO Layanan
Perkantoran dikelola oleh sekretariat BPSDM. Hal ini juga berpengaruh pada
perubahan pagu anggaran yang dimiliki oleh Puslat Pegawai ASN pada Tahun
Anggaran 2021.
Menindaklanjuti arahan Presiden RI penanganan pandemi COVID-19,
dukungan anggaran perlindungan sosial kepada masyarakat serta percepatan
pemulihan ekonomi Nasional maka Menteri Keuangan mengambil kebijakan
dalam melakukan Refocusing dan Realokasi Belanja Kementerian/Lembaga.
Kementerian/Lembaga yang juga merasakan dampaknya adalah Kemendesa
PDTT pada umumnya dan Puslat Pegawai ASN pada khususnya. Dimana Puslat
Pegawai ASN dilakukan refocusing dan realokasi anggaran menjadi
Rp.8.783.665.000,- (delapan milyar tujuh ratus delapan puluh tiga juta enam
ratus enam puluh lima ribu rupiah) atau sekitar 30,47 persen anggaran yang
terkena refocusing dan realokasi anggaran.
Realisasi penyerapan anggaran Pusdiklat Pegawai ASN sampai dengan
periode Triwulan I Tahun 2021 adalah sebesar Rp.0,- (nol rupiah) dari target
Rp.494.174.000,- (empat ratus sembilan puluh empat juta seratus tujuh puluh
empat ribu rupiah) atau 5,63 persen. Hal ini dikarenakan pada periode Triwulan
I Tahun 2021 masih dilakukan proses penataan Personel, Pendanaan, Sarana
dan Prasarana serta Dokumen (P3D) akibat terjadinya perubahan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) di lingkungan Kemendesa PDTT dalam upaya
menjalankan amanat Presiden RI dalam melakukan reformasi birokrasi. Dari
segi pengadministrasian keuangan masih mengalami proses penutupan satker.
Realisasi penyerapan anggaran Pusdiklat Pegawai ASN sampai dengan
periode Triwulan II Tahun 2021 adalah sebesar Rp.1.009.619.980,- (satu milyar
sembilan juta enam ratus sembilan belas ribu sembilan ratus delapan puluh
rupiah) atau 11,49 persen dari target Rp.3.112.843.000,- (tiga milyar seratus
dua belas juta delapan ratus empat tiga ribu rupiah) atau 35,44 persen.
32Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Realisasi penyerapan anggaran Pusdiklat Pegawai ASN sampai dengan
periode Triwulan III Tahun 2021 adalah sebesar Rp.3.848.099.714,- (tiga
milyar delapan ratus empat puluh delapan juta sembilan puluh sembilan ribu
tujuh ratus empat belas rupiah) atau 43,81 persen dari target
Rp.5.584.220.000,- (lima milyar lima ratus delapan puluh empat juta dua ratus
dua puluh ribu rupiah) atau 63,58 persen.
Realisasi penyerapan anggaran Pusdiklat Pegawai ASN sampai dengan
periode Triwulan IV Tahun 2021 adalah sebesar Rp.8.367.091.287,- (delapan
milyar tiga ratus enam puluh tujuh juta sembilan puluh satu ribu dua ratus
delapan tujuh rupiah) atau 95,26 persen dari target Rp.8.783.665.000,-
(delapan milyar tujuh ratus delapan puluh tiga juta enam ratus enam puluh
lima ribu rupiah) atau 100 persen.
Grafik-1: Realisasi Anggaran Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DESRencana (Rp) 100.630.000 209.840.000 494.174.000 1.052.269.000 1.784.881.000 3.112.843.000 3.884.279.000 4.452.255.000 5.584.220.000 6.489.341.000 7.786.790.000 8.783.665.000Rencana (%) 0,01 2,39 5,63 11,98 20,32 35,44 44,22 50,69 63,58 73,88 88,65 100,00Realisasi Keuangan/SP2D (Rp) 168.582.190 710.790.380 1.009.619.980 1.876.242.033 2.447.644.100 3.848.099.714 4.112.156.614 6.779.045.739 8.367.091.287Realisasi Keuangan/SP2D (%) 0,00 0,00 0,00 1,92 8,09 11,49 21,36 27,87 43,81 46,82 77,18 95,26
33Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Tabel-15 : Realisasi Keuangan dan Fisik Puslat Pegawai ASN Tahun
2021 Berdasarkan Jenis Belanja
NO JENISBELANJA
PAGUAWAL(000)
PAGU REVISI(000)
REALISASI
SISA(000)
KEUANGAN FISIK
(000) (%) (%)
1. BelanjaPegawai
7.005.286 0 0 0 0 0
2. Belanja Barang 15.356.988 7.418.665 7.092.915,779 80,75 73,17 4.142.173,286
3. Belanja Modal 1.446.000 1.365.000 1.274.175,508 14,51 100 1.365.000
JUMLAH 23.808.274 8.783.665 8.367.091,287 95,26 0 416.573,713
Grafik-2: Realisasi Anggaran Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Berdasarkan Jenis Belanja
Rencana (Rp)Rencana (%)Realisasi (Rp)Realisasi (%)
7.092.915.779 1.274.175.50880,75 14,51
Belanja Barang Belanja Modal7.418.665.000 1.365.000.000
84,460 15,540
34Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
BAB IVPENUTUP
Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN, BPSDM, Kemendesa PDTT periode Tahun
2021, merupakan wujud pertanggungjawaban atas capaian kinerja dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi untuk mencapai tujuan dan sasaran selama kurun
waktu Triwulan III Tahun Anggaran 2021. Di dalamnya terdapat capaian kinerja dan
realisasi anggaran periode Januari s.d. Desember 2021 terhadap target kinerja yang
telah ditetapkan dalam bentuk Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2021.
Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN disusun dalam rangka memenuhi
ketentuan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri PAN dan RB
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun
2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2017 tentang Pedoman Penerapan
Sistem Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi. Selain itu Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN ini juga
dimaksudkan sebagai sarana untuk menyampaikan hasil kinerja kepada seluruh
pemangku kepentingan (stakeholders), serta merupakan sumber informasi untuk
perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan yang merupakan wujud
nyata pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas kinerja organisasi dalam
penyelenggaraan Pemerintahan yang baik.
Berdasarkan Perjanjian Kinerja Puslat Pegawai ASN tahun 2021, dimana
memiliki sasaran programnya terdiri atas dua yaitu : (1) meningkatnya kompetensi
ASN Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi; serta (2) tersedianya bahan kebijakan
dan regulasi Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian. Dalam
pencapaian sasaran program tersebut, Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
35Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
memiliki tiga Indikator Kinerja Utama, yaitu : (1) Persentase SDM Aparatur
yang mengikuti pelatihan Struktural/Fungsional yang lulus dan
bersertifikat; (2) Persentase SDM Aparatur yang mengikuti Pelatihan
Teknis yang lulus dan bersertifikat; dan (3) Jumlah bahan kebijakan dan
regulasi Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian yang
disusun. Selain itu Puslat Pegawai ASN memiliki dua Indikator Kinerja Tambahan,
yaitu : (1) Persentase SDM yang mengikuti pengembangan kompetensi lainnya; dan
(2) Persentase SDM yang mengikuti Online Seminar yang bersertifikat.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
4. IKU nomor 01 : Persentase SDM Aparatur yang mengikuti pelatihan
Struktural/Fungsional yang lulus dan bersertifikat.
Dengan target 19 persen dari 2.206 (dua ribu dua ratus
enam) orang pegawai ASN Kemendesa PDTT atau 419 orang.
Sedangkan realisasi capaian kinerja dan anggaran untuk IKU
nomor 01 periode Januari s.d. Desember Tahun 2021 adalah
18,09 persen atau 399 orang yang mengikuti pelatihan
Struktural/Fungsional yang lulus dan bersertifikat.
Sedangkan realisasi anggaran untuk memenuhi capaian
kinerja untuk IKU nomor 01 sampai dengan periode Desember
Tahun 2021 sebesar Rp.2.149.003.600,- (dua milyar seratus
empat puluh sembilan juta tiga ribu enam ratus rupiah).
5. IKU nomor 02 : Persentase SDM Aparatur yang mengikuti Pelatihan Teknis yang
lulus dan bersertifikat.
Dengan target 8,00% dari 2.206 (dua ribu dua ratus
enam) orang pegawai ASN Kemendesa PDTT atau 176 orang.
Sedangkan realisasi capaian kinerja dan anggaran untuk IKU
nomor 02 sampai dengan periode Januari s.d. Desember Tahun
2021 adalah 12,47 persen atau 275 orang yang mengikuti
Pelatihan Teknis yang lulus dan bersertifikat.
Sedangkan realisasi anggaran untuk memenuhi capaian
kinerja untuk IKU nomor 02 sampai dengan periode Januari s.d.
Desember Tahun 2021 sebesar Rp.653.985.000,- (enam ratus
36Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
lima puluh tiga juta sembilan ratus delapan puluh lima ribu
rupiah).
6. IKU nomor 03 : Jumlah bahan kebijakan dan regulasi Pelatihan Pegawai Aparatur
Sipil Negara Kementerian yang disusun.
Dengan target 4 (empat) dokumen kebijakan dan regulasi
yang rencana akan disusun pada Tahun 2021. Sedangkan
realisasi capaian kinerja IKU nomor 03 sampai dengan periode
periode Januari s.d. Desember Tahun 2021 adalah 8 (dua)
dokumen bahan kebijakan dan regulasi Pelatihan Pegawai
Aparatur Sipil Negara Kementerian yang disusun.
Sedangkan realisasi anggaran untuk memenuhi capaian
kinerja untuk IKU nomor 03 sampai dengan periode Januari s.d.
Desember Tahun 2021 sebesar Rp.1.663.381.000,- (satu milyar
enam ratus enam puluh tiga juta tiga ratus delapan puluh satu
ribu rupiah).
INDIKATOR KINERJA TAMBAHAN
1. IKT nomor 01 : Persentase SDM yang mengikuti pengembangan kompetensi
lainnya.
Sampai dengan periode Januari s.d. Desember Tahun
2021 realisasi capaian kinerja untuk Indikator Kinerja Tambahan
nomor 01 adalah 8,16% atau 180 (seratus delapan puluh) orang.
Sedangkan realisasi anggaran untuk memenuhi capaian kinerja
tambahan nomor 01 sampai dengan periode Januari s.d.
Desember Tahun 2021 sebesar Rp.58.800.000,- (lima puluh
delapan juta delapan ratus ribu rupiah).
2. IKT nomor 02 : Persentase SDM yang mengikuti Online Seminar yang
bersertifikat.
Sampai dengan periode Januari s.d. Desember Tahun
2021 realisasi capaian kinerja untuk Indikator Kinerja Tambahan
nomor 02 adalah 166,05% atau 3.663 orang dari total ASN
Kemendesa PDTT sebesar 2.206 orang. Sedangkan realisasi
37Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
anggaran untuk memenuhi capaian kinerja tambahan nomor 02
sampai dengan periode Januari s.d. Desember Tahun 2021
sebesar Rp.47.500.000,- (empat puluh tujuh juta lima ratus ribu
rupiah).
Puslat Pegawai ASN merupakan satuan kerja Unit Kerja Eselon II yang
mengalami perubahan nomenklatur satuan kerja yang pada awalnya adalah Pusdiklat
Pegawai ASN menjadi Puslat Pegawai ASN di bawah Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah tertinggal dan
Transmigrasi (BPSDM). Dengan pagu awal pada satker Pusdiklat Pegawai ASN
sebesar Rp.23.808.274.000,- (dua puluh tiga milyar delapan ratus delapan juta dua
ratus tujuh puluh empat ribu rupiah). Lalu saat menjadi Puslat Pegawai ASN memiliki
pagu Rp.12.632.060.000,- (dua belas milyar enam ratus tiga puluh dua juta enam
puluh ribu rupiah). Satker Puslat Pegawai ASN yang bergabung dengan satker
BPSDM, sehingga KRO Layanan Perkantoran dikelola oleh sekretariat BPSDM. Hal ini
berpengaruh pada perubahan pagu anggaran yang dimiliki oleh Puslat Pegawai ASN
pada Tahun Anggaran 2021.
Menindaklanjuti arahan Presiden RI penanganan pandemi COVID-19, dukungan
anggaran perlindungan sosial kepada masyarakat serta percepatan pemulihan
ekonomi Nasional maka Menteri Keuangan mengambil kebijakan dalam melakukan
Refocusing dan Realokasi Belanja Kementerian/Lembaga. Kementerian/Lembaga
yang juga merasakan dampaknya adalah Kemendesa PDTT pada umumnya dan
Puslat Pegawai ASN pada khususnya. Dimana Puslat Pegawai ASN dilakukan
refocusing dan realokasi anggaran menjadi Rp.8.783.665.000,- (delapan milyar tujuh
ratus delapan puluh tiga juta enam ratus enam puluh lima ribu rupiah) atau sekitar
30,47 persen anggaran yang terkena refocusing dan realokasi anggaran.
Adapun realisasi penyerapan anggaran Puslat Pegawai ASM periode Januari s.d.
Desember Tahun 2021 adalah sebesar Rp.8.367.091.287,- (delapan milyar tiga ratus
enam puluh tujuh juta sembilan puluh satu ribu dua ratus delapan tujuh rupiah) atau
95,26 persen dari target Rp.8.783.665.000,- (delapan milyar tujuh ratus delapan
puluh tiga juta enam ratus enam puluh lima ribu rupiah) atau 100 persen.
38Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
Apabila dibanding dengan periode sebelumnya Tahun Anggaran 2020
mengalami penurunan pada periode Tahun 2021 ini. Hal ini dikarenakan pada
periode Tahun 2021 terjadi refocusing dan realokasi anggaran sebanyak dua kali,
sehingga dalam pencapaian target sasaran mengalami kendala. Dalam
penyelenggaraan percepatan penanganan COVID-19, satuan harga mengalami
perubahan secara Nasional dan alokasi pagu tersebut tidak dapat dialihkan untuk
kegiatan lainnya. Sisa pagu belanja modal pun kurang terkoordinasi dengan baik
sehingga sisa pagu belanja modal tidak dapat dilakukan pergeseran untuk
mendukung kegiatan tugas pokok Pusat Pelatihan Pegawai ASN di Tahun 2021.
Adapun permasalahan yang dihadapi oleh Puslat Pegawai ASN pada Tahun 2021
dalam pencapaian kinerja antara lain :
1. Terdapat refocusing dan realokasi anggaran sebanyak dua kali, sehingga dalam
pencapaian target sasaran mengalami kendala.
2. Dilakukannya revisi anggaran terhadap pelaksanaan kegiatan secara mendasar
yaitu dengan mengurangi target output kegiatan.
3. Kurangnya koordinasi terhadap pelaksanaan efisiensi dan efektivitas pagu
anggaran kegiatan Puslat Pegawai ASN.
4. Pelaksanaan kegiatan yang kurang sesuai dengan rencana kerja dalam
penyelesaian tugas-tugas kedinasan, karena penerapan WFH sebagai tindak
lanjut atas Penetapan PPKM dan penyesuaian sistem kerja bagi ASN pada
instansi Pemerintah yang berada di wilayah dengan penetapan PPKM.
Beberapa upaya tindak lanjut yang dilakukan pada Tahun 2021 ini antara lain :
1. Mengoptimalkan percepatan proses revisi anggaran agar pelaksanaan kegiatan
dapat segera diselenggarakan;
2. Melakukan jejaring kerjasama yang baik melalui koordinasi dan konsultasi
dengan para stakeholder (internal dan eksternal Kemendesa PDTT) terkait
kebijakan, tata cara/prosedur, maupun pelaksanaan teknis pelaksanaan
kegiatan baik Pelatihan maupun kegiatan lainnya;
3. Menyusun rencana kegiatan sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan
skala prioritas dan jadwal kegiatan;
39Laporan Kinerja Puslat Pegawai ASN Tahun 2021
4. Mengubah target output kegiatan, memperbaiki rencana penarikan dana atau
melakukan re-scedule ulang (Kurva “S”) yang telah direncanakan sebelumnya,
dan mencari alternatif kegiatan guna pencapaian kinerja Puslat Pegawai ASN
Tahun 2021;
5. Mencari alternatif pelaksanaan pengembangan kompetensi dengan menerapkan
sistem social distancing dan physical distancing seperti pelaksanaan pelatihan,
seminar, workshop secara online;
6. Mengoptimalkan penyelesaian tugas-tugas kedinasan dengan menggunakan
sarana komunikasi dan infomasi yang tersedia. Seperti pelaksanaan rapat
koordinasi yang dilakukan melalui teleconference, serta pelaporan kegiatan
melalui media online;
7. Memperbaiki perencanaan kegiatan baik dari segi teknis pelaksanaan kegiatan
maupun dalam sistem proses pengajuan SPM sehingga dapat berjalan dengan
baik.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Tahun 2021 Puslat Pegawai ASN ini
diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk menjalankan pengelolaan kinerja
sesuai dengan tugas dan fungsi Puslat Pegawai ASN di periode-periode mendatang.
Laporan ini juga diharapkan mampu menjadi media penyampaian informasi yang
transparan dan akuntabel bagi seluruh pemangku kepentingan, sehingga Puslat
Pegawai ASN mendapatkan umpan balik (feedback) dari para pemangku kepentingan
mengenai pengelolaan kinerja tersebut.
PUSAT PELATIHAN PEGAWAI ASNBADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA,
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Puslatasn Kemendesapdtt
Puslatasn Kemendesa
Puslatasnkemendesa
@Pkemendesapdtt
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
2
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi adalah
salah satu Unit Kerja Eselon (UKE) II dibawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
dan Pemberdayaan Masyarakat (BPSDM) yang merupakan salah satu Unit Kerja Eselon (UKE)
1 Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pelatihan, pengembangan kelembagaan
dan tenaga pelatihan, pengembangan standarisasi dan sertifikasi profesi, dan pengembangan
kerja sama pelatihan sumber daya manusia desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan
transmigrasi; pelaksanaan pelatihan, pengembangan kelembagaan dan tenaga pelatihan,
pengembangan standarisasi dan sertifikasi profesi, dan pengembangan kerja sama pelatihan
sumber daya manusia desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi, pelaksanaan
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelatihan, pengembangan kelembagaan dan tenaga
pelatihan, pengembangan standarisasi dan sertifikasi profesi, dan pengembangan kerja sama
pelatihan sumber daya manusia desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi; dan
pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa,
Daerah Teringgal, dan Transmigrasi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lapkin) Tahun 2021 ini disusun
dengan memperhatikan Undang-Undang Nomor: 28 Tahun 1999, Tap MPR RI Nomor:
XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari KKN Serta
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Lapkin Tahun 2021adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara
periodik. Mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang
Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja, maka Lapkin Tahun
2021Tahun 2021 disusun berdasarkan pada dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2021 yang
mengacu pada Rencana Strategis Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Tahun 2021
Ruang lingkup dari Lapkin Tahun 2021Tahun 2021 ini meliputi gambaran umum tugas dan
fungsi Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
3
(PPSDM), Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahun 2021 serta Akuntabilitas Kinerja yang
mencakup hasil Pengukuran Kinerja sampai dengan keberhasilan, kegagalan, permasalahan
dan penanganan pemecahannya
Untuk tahun anggaran 2021 misi Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi adalah Terwujudnya Sistem Pembelajaran yang Mampu
Mencetak Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang Berkualitas dan
Berdaya Saing dengan Indikator utamanya yaitu :
1. Persentase SDM penggiat/kader desa yang mendapatkan sertifikat pelatihan;
2. Jumlah bahan kebijakan dan regulasi Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi;
3. Jumlah Orang yang mengakses Platfoam Akademi Desa 4.0.
Indikator Kinerja Utama Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi
No
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Utama Target Capaian
2021
a b C d
1 Meningkatnya kapasitas SDM
desa, daerah tertinggal dan
transmigrasi
Persentase SDM penggiat/
kader desa yag mendapatkan
sertifikat pelatihan
70%
2 Tersedianya bahan kebijakan
dan regulasi Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi
Jumlah bahan kebijakan dan
regulasi Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi
6 Dok
3 Desa Digital yang
dikembangkan melalui
Akademi Desa 4.0
Jumlah Orang yang
mengakses Platfoam
Akademi Desa 4.0
30.000 Orang
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
4
KATA PENGANTAR
Sesuai amanat Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi RI (MenPAN-RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, dimana setiap triwulan untuk masing- masing unit organisasi setingkat Eselon II
wajib menyusun laporan kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban formal atas semua
kegiatan yang dilakukan guna mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian sasaran dikaitkan
dengan visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan.
Penyusunan Laporan Kinerja TW IV Tahun 2021 adalah pengukuran kinerja dan evaluasi
serta penjelasan secara memadai yang merupakan hasil analisis kinerja yang dilakukan terkait
dengan perencanaan strategis terhadap pengukuran kinerja Perjanjian Kinerja (PK) Kepala
Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PPSDM) Tahun 2021.
Hasil kinerja ini diharapkan dapat menjadi pendorong untuk meningkatkan peran kelembagaan
dan peningkatan efektivitas, efisiensi dan produktivitas kinerja seluruh jajaran pejabat, staf dan
pelaksana pendukung di lingkungan Kepala Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi pada triwulan berikutnya, sehingga selanjutnya dapat mendukung kinerja
BPSDM secara keseluruhan dalam usaha mewujudkan good governance dan clean
government.
Selanjutnya, semoga Laporan Kinerja TW IV Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasinya
dan terima kasih kepada semua pihak yang turut serta membantu atas penyelesaian penyusunan
laporan ini.
Jakarta, Desember 2021
Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Dr. Fujiartanto, SIP, MM, M.Si, MA
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
RINGKASAN
EKSEKUTIF DAFTAR
ISI
DAFTAR TABEL/GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Uraian Tugas dan Fungsi
C. Struktur Organisasi
D. Maksud dan Tujuan
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. RPJMN TAHUN 2020-2024
B. Rencana Strategis
C. Perjanjian kinerja
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
1. Capaian Kinerja;
2. Membandingkan Antara Target Dan Realisasi Kinerja s.d TW IV Tahun
2021;
3. Perbandingan Realisasi Kinerja , Tahun Anggaran 2021 dengan Tahun
Anggaran Yang Lalu (Tahun 2020);
4. Membandingkan Realisasi Kinerja Tahun 2021 dengan Target Jangka
Menengah Yang Terdapat dalam Dokumen Perencanaan Strategis
Organisasi;
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
6
B. Kinerja Anggaran
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
7
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
TABEL
Tabel I. Perjanjian Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal Dan
Transmigrasi Tahun 2021
Tabel 2. Realisasi Perjanjian Kinerja di Tahun Anggaran 2021
Tabel 3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2021 dengan Tahun Sebelumnya
(Tahun 2020)
Tabel 4. Sasaran, IKU, strategi, target output kegiatan Pusat Pelatihan Sumber Daya
Manusia Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2020- 2024
GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, DT
Dan Transmigrasi
Gambar 2. Kurva S Penyerapan Anggaran
LAMPIRAN
Lampiran 1. Uraian Kegiatan Pada Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal Dan
Transmigrasi
Lampiran 2. Perjanjian Kinerja Kepala Pusat Pelatihan SDM Desa, DT dan
Transmigrasi
Lampiran 3. Indikator Kinerja Utama Terhadap Rencana Target Triwulan I PPSDM
Lampiran 4. Indikator Kinerja Utama Terhadap Rencana Target Triwulan II PPSDM
Lampiran 5. Indikator Kinerja Utama Terhadap Rencana Target Triwulan IVPPSDM
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
8
A. Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan yang diharapkan dapat mewujudkan
tatakelola pemerintahan yang baik, diperlukan keselarasan antara proses perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja yang terukur, obyektif dan akuntabel. Pada
tahap perencanaan, seluruh instansi pemerintah menyusun Rencana Strategis (Renstra) setiap
5 tahun sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
agar dicapai pencapaian tujuan yang tepat dari sasaran. RPJMN tersebut, dijabarkan lebih lanjut
dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap 1 tahun guna menentukan dan melaksanakan
prioritas pembangunan yang menjadi tuntutan dan harapan masyarakat. Kemudian pencapaian
sasaran dievaluasi dan dilaporkan secara obyektif melalui penyusunan Laporan Kinerja
(Lapkin).
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
mengamanatkan bahwa penggunaan anggaran harus dilakukan berbasis kinerja. Oleh karena
itu, setiap penggunaan anggaran oleh instansi pemerintah harus didasarkan pada kinerja
sasaran yang jelas dan terukur, serta dilaporkan pada setiap akhir tahun anggaran dalam bentuk
Lapkin. Dengan demikian, Lapkin merupakan bentuk kewajiban dari setiap instansi
pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas, fungsi, serta kewenangan dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang
dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.
Dalam hal pelaksanaan program dan kegiatan Pusat Pelatihan SDM Desa Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Dengan berpedoman arahan RPJPN 2005-2025, sasaran
pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang
mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan
menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan
kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan
berdaya saing. RPJMN 2020-2024 telah mengutamakan Sustainable Development Goals
(SDGs) dengan target-target dari 17
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
9
tujuan beserta indikatornya telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam 7 agenda
pembangunan Indonesia ke depan.
Pada tahun 2020-2024 Presiden telah mencanangkan visi : “Terwujudnya Indonesia Maju yang
Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berdasarkan gotong royong", dan untuk mencapai visi
tersebut terdapat 9 misi yang telah ditetapkan, dan salah satu dari misi presiden tersebut adalah
“Peningkatan kualitas Manusia Indonesia”.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, maka Visi dan misi Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi merupakan instrument untuk mendukung terwujudnya Visi dan Misi Presiden
dan Wakil Presiden yang dirumuskan berdasarkan RPJMN 2020-2024. Secara khusus Visi dan
Misi Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi mengacu kepada misi ketiga Presiden dan
Wakil Presiden yaitu Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan, serta Agenda Prioritas
Nasional ke-2 yaitu Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin
Pemerataan. Sehingga, visi Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi pada kurun waktu 2020-
2024 adalah: “Terwujudnya Perdesaan yang memiliki keunggulan Kolaboratif dan Daya Saing
secara berkelanjutan dalam Mendukung Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian, Berlandaskan Gotong- Royong”. Dan misi yang ditetapkan dalam mendukung
visi Kemendesa, PDTT adalah:
a. Mempercepat pembangunan dan pemberdayaan masyarakat perdesaan;
b. Mengembangkan ekonomi dan investasi perdesaan;
c. Menyerasikan kebijakan dan program percepatan pembangunan daerah tertinggal;
d. Menyelenggarakan transmigrasi;
e. Penyusunan kebijakan stretegis berbasis data dan informasi yang akurat; serta
f. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia perdesaan.
Berdasarkan Misi Kementerian tersebut di atas, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia
mempunyai tanggung jawab untuk mendukung misi yang ke enam, yaitu meningkatkan
kapasitas sumber daya manusia perdesaan. Hal ini masih sejalan dengan tugas PPSDM
sebagaimana tertuang dalam Permendesa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
No. 16 Tahun 2020 Tentang Uraian Fungsi Organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Dan
Tugas Kelompok Jabatan Fungsional Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi: Pusat Pelatihan Sember Daya Manusia mempunyai tugas melaksanakan
pendidikan dan pelatihan masyarakat serta kerja sama di bidang pemberdayaan masyarakat
desa, pembangunan daerah tertinggal
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
10
dan transmigrasi. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pelatihan, pengembangan
kelembagaan dan tenaga pelatihan, pengembangan standarisasi dan sertifikasi profesi, dan
pengembangan kerja sama pelatihan sumber daya manusia desa dan perdesaan, daerah
tertinggal, dan transmigrasi;
b. Pelaksanaan pelatihan, pengembangan kelembagaan dan tenaga pelatihan, pengembangan
standarisasi dan sertifikasi profesi, dan pengembangan kerja sama pelatihan sumber daya
manusia desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi;
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelatihan, pengembangan kelembagaan
dan tenaga pelatihan, pengembangan standarisasi dan sertifikasi profesi, dan
pengembangan kerja sama pelatihan sumber daya manusia desa dan perdesaan, daerah
tertinggal, dan transmigrasi; dan
d. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia
Desa, Daerah Teringgal, dan Transmigrasi.
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa,
Daerah Teringgal, dan Transmigrasi pada Tahun Anggaran 2021 ini telah disediakan anggaran
yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor SP.DIPA-067.09.1.
350475/2021.
B. Uraian Tugas dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi merupakan salah satu unit kerja teknis di lingkungan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi.
Pusat Pelatihan Sumber Daya Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pelatihan, pengembangan
kelembagaan dan tenaga pelatihan, pengembangan standarisasi dan sertifikasi
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
11
profesi, dan pengembangan kerja sama pelatihan sumber daya manusia desa dan perdesaan,
daerah tertinggal, dan transmigrasi;
b. pelaksanaan pelatihan, pengembangan kelembagaan dan tenaga pelatihan, pengembangan
standarisasi dan sertifikasi profesi, dan pengembangan kerja sama pelatihan sumber daya
manusia desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi;
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelatihan, pengembangan kelembagaan
dan tenaga pelatihan, pengembangan standarisasi dan sertifikasi profesi, dan
pengembangan kerja sama pelatihan sumber daya manusia desa dan perdesaan, daerah
tertinggal, dan transmigrasi; dan
d. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia
Desa, Daerah Teringgal, dan Transmigrasi.
Berdasarkan hal tersebut Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi dikelompokan menjadi 4 (Empat) koordinat:
1. Penyusunan Rencana Dan Program Pelatihan Sumber Daya Manusia
Kelompok substansi penyusunan rencana dan program pelatihan sumber daya manusia
mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan
kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
penyusunan rencana dan program pelatihan sumber daya manusia desa dan perdesaan,
daerah tertinggal, dan transmigrasi, Kelompok substansi penyusunan rencana dan program
pelatihan sumber daya manusia terdiri dari :
a. Sub kelompok substansi penyusunan rencana pelatihan, melakukan pemberian
pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program,
pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang penyusunan rencana pelatihan
sumber daya manusia desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi;
b. Sub kelompok substansi penyusunan program pelatihan, melakukan pemberian
pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program,
pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang penyusunan program pelatihan
sumber daya manusia desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
12
2. Substansi Pengembangan Kelembagaan Dan Tenaga Pelatihan
Kelompok substansi pengembangan kelembagaan dan tenaga pelatihan, melaksanakan
pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan
program, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kelembagaan
dan tenaga pelatihan sumber daya manusia desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan
transmigrasi, Kelompok substansi pengembangan kelembagaan dan tenaga pelatihan terdiri
dari :
a. Sub kelompok substansi pengembangan kelembagaan pelatihan melakukan pemberian
pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program,
pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kelembagaan
pelatihan sumber daya manusia desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi;
b. Sub kelompok substansi pengembangan tenaga pelatihan melakukan pemberian
pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program,
pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan tenaga pelatihan
sumber daya manusia desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
3. Substansi Pengembangan Standarisasi Dan Sertifikasi Profesi
Kelompok substansi pengembangan standardisasi dan sertifikasi profesi melaksanakan
pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan
program, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan standardisasi
dan sertifikasi profesi lembaga dan tenaga pelatih sumber daya manusia desa dan
perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi, Kelompok substansi pengembangan
standardisasi dan sertifikasi terdiri atas :
a. Sub kelompok substansi standardisasi dan sertifikasi kompetensi lembaga pelatihan,
melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakan teknis,
rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
standardisasi dan sertifikasi kompetensi lembaga pelatihan sumber daya manusia desa
dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi;
b. Sub kelompok substansi standardisasi dan sertifikasi kompetensi tenaga pelatih,
melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakan teknis,
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
13
rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang sertifikasi
kompetensi lembaga dan tenaga pelatih sumber daya manusia desa dan perdesaan,
daerah tertinggal, dan transmigrasi.
4. Substansi Pengembangan Kerja Sama Pelatihan
Kelompok substansi pengembangan kerja sama pelatihan, melaksanakan pemberian
pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program,
pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kerja sama pelatihan
sumber daya manusia desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi. Kelompok
substansi pengembangan kerja sama pelatihan terdiri atas :
a. Sub kelompok substansi pengembangan jejaring Pelatihan, melakukan pemberian
pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program,
pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan jejaring pelatihan
sumber daya manusia desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi;
b. Sub kelompok substansi pembinaan alumni pelatihan, melakukan pemberian pelayanan
fungsional dalam penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan,
serta evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan alumni pelatihan sumber daya
manusia desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
C. Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi merupakan salah satu unit kerja teknis di lingkungan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi. Struktur organisasi Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebagai berikut:
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
14
Gambar 1
D. Maksud Dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja Pusat Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2020 ini mencakup aspek-
aspek sebagai berikut :
1. Aspek Akuntabilitas Kinerja, bagi kebutuhan eksternal organisasi, di mana Laporan Kinerja
sebagai sarana pertanggungjawaban Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia, Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi atas capaian kinerja Periode Tahun 2021;
2. Aspek Manajemen Kinerja, bagi kebutuhan internal organisasi, sebagai sarana evaluasi
pencapaian kinerja oleh Pimpinan Organisasi/ Unit Kerja dalam upaya perbaikan
kinerjanya di masa mendatang.
Sumber: Permendesa No. 15/2020 tentang SOTK
Struktur Organisasi Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, DT Dan Transmigrasi
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
15
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan
akuntabel, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada:
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua
atas Keputusan Presiden No.42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015;
3. Peraturan Presiden Republik Indoensia, Nomor 29 Tahun 2014, tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Permerintah;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia, Nomor 12 Tahun 2015, tentang Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia;
5. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Nomor 15
Tahun 2020 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi;
6. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Nomor 16
Tahun 2020, Uraian Fungsi Organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Dan Tugas
Kelompok Jabatan Fungsional Di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi;
7. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) PPSDM nomor SP.DIPA-067.09.1.
350475/2021;
8. Rencana Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transigrasi
Tahun 2020-2024;
9. Perjanjian Kinerja Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Tahun 2021.
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
16
A. RPJMN TAHUN 2020-2024
Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
merupakan unit kerja teknis di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Mendasarkan arah
kebijakan dan strategi dalam Rencana Strategis Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2020-2024,
maka kebijakan teknis Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Tahun 2020-2024 diarahkan pada upaya:
1. Terselenggaranya penyebar luasan pengetahuan kepada masyarakat desa, daerah tertinggal
dan transmigrasi;
2. Tersertifikasinya kompetensi pendamping desa dan sumber daya manusia penggiat/kader
pemberdayaan masyarakat desa (KPMD).
Rencana Strategis Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Tahun 2020-2025 lebih berorientasi pada upaya mendukung pencapaian kinerja
target sasaran yang telah ditetapkan baik dalam Rencana Strategis Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2020-2025 maupun Rencana
Strategis Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2020-2024, yaitu peningkatan kualitas sumber
daya manusia desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi yang unggul guna mendukung
kemajuan bangsa Indonesia yang setara dengan bangsa lainnya.
B. Rencana Strategis
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2020-2024 dalam hal kebijakan penguatan
kapasitas sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat desa diarahkan pada upaya: (1)
Pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi; (2) pengembangan
pelatihan masyarakat sumber daya manusia desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi; (3)
Pengembangan pelatihan aparat sipil negara dalam aspek jabatan strutural, jabatan fungsional,
dan jabatan fumgsional umum lainnya; dan (4)
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
17
Pengembangan pembinaan administrasi jabatan fungsional dan jabatan fungsional umum
lainnya.
Dengan berpedoman dengan kebijakan-kebijakan Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, sasaran
kegiatan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
adalah meningkatnya kapasitas sumber daya manusia desa, daerah tertinggal dan transmigrasi,
maka Indikator Kinerja Utama Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Tahun 2020-2024 yang dapat ditetapkan yaitu:
1. Persentase SDM penggiat/kader desa yang mendapatkan sertifikat pelatihan;
2. Jumlah bahan kebijakan dan regulasi Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi;
3. Jumlah Orang yang mengakses Platfoam Akademi Desa 4.0.
C. Perjanjian kinerja
Perjanjian Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,
berisikan penugasan dari Unit Kerja Eselon I Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia,
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BPSDM) yang
mana fokusnya pada Kader Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan yang mampu melakukan
pendampingan masyarakat perdesaan. Dalam mendukung hal tersebut, Pusat pelatihan SDM
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menetapkan program/kegiatan yang disertai dengan
indikator kinerja dan target. Melalui perjanjian kinerja inilah, kinerja Pusat Pelatihan SDM
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menjadi terukur sesuai dengan tugas, fungsi dan
wewenang, serta sumber daya yang tersedia. Perjanjian Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2021 sebagai berikut:
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
18
Tabel 1
Perjanjian Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Tahun
2021
No
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Utama Target
Vol Satuan
a b c d e
1 Meningkatnya kapasitas SDM
desa, daerah tertinggal dan
transmigrasi
Persentase SDM penggiat/
kader desa yag
mendapatkan sertifikat
pelatihan
70% Presentase
2 Tersedianya bahan kebijakan
dan regulasi Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi
Jumlah bahan kebijakan
dan regulasi Pelatihan
Sumber Daya Manusia
Desa, Daerah Tertinggal,
Dan Transmigrasi
6 Dokumen
3 Desa Digital yang
dikembangkan melalui
Akademi Desa 4.0
Jumlah Orang yang
mengakses Platfoam
Akademi Desa 4.0
30000 Orang
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
19
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
1. Capaian Kinerja
Mengenai realisasi pelaksanaan program/ kegiatan dalam rangka mendukung pencapaian
indikator kinerja dan target yang telah ditetapkan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Didasarkan pada kriteria ukuran keberhasilan
dalam rangka pencapaian indikator kinerja dan target yang ditetapkan berdasarkan metode
scoring sebagai berikut :
● Sangat Berhasil (SB) : ≥ 100%
● Berhasil (B) : 80-100%
● Cukup Berhasil (CB) : 60-79%
● Kurang Berhasil(KB) : < 60%.
2. Membandingkan Antara Target Dan Realisasi Kinerja s.d Tahun 2021
Tingkat realisasi dari target kinerja sasaran strategis Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi berdasarkan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2021. Secara rinci
tergambar pada tabel berikut:
Tabel 2
Realisasi Perjanjian Kinerja di Tahun Anggaran 2021
No Sasaran
Program
Indikator
Kinerja
Target Realisasi Capaian
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
Meningkatnya
kapasitas SDM
desa, daerah
tertinggal dan
transmigrasi
Persentase SDM
penggiat/
kader desa yag
mendapatkan sertifikat
pelatihan
70%
8.939
97,75%
2
Tersedianya bahan
kebijakan dan regulasi
Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa,
Jumlah bahan kebijakan
dan regulasi Pelatihan
Sumber Daya Manusia
Desa, Daerah
6
6
100%
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
20
Daerah Tertinggal,
Dan Transmigrasi
Tertinggal, Dan
Transmigrasi
3
Desa Digital yang
dikembangkan
melalui Akademi
Desa 4.0
Jumlah Orang yang
mengakses Platfoam
Akademi Desa 4.0 30.000 111.599 > 100%
Sampai dengan Triwulan IV target indikator kinerja program jangka menengah pada
periode Triwulan IV Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi tahun 2021, jumlah target kader masyarakat desa yang terbentuk melalui
pelatihan pada tahun 2021 sebanyak 6.482 Orang dan sampai dengan Triwulan IV realisasi
parsial pelatihan tersebut sebanyak 2.497 Orang (28.5%) dan realisasi kumulatif pelatihan
sebanyak 8.979 Orang (97,75%). Dengan begitu secara parsial PPSDM belum mencapai
target Triwulan IV yang direncanakan sebanyak 30%, tetapi telah mencapai target
kumulatif tahunan. Berkaitan dengan bahan kebijakan dan regulasi Pelatihan Sumber Daya
Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi telah tersusun 6 kebijakan dan
regulasi Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi yaitu
(1) Pedoman Umum Pelatihan Online, Offline Dan Blended, (2) Standar Biaya Keluaran,
(3) Petunjuk Teknis Pembinaan Alumni Pelatihan, (4) Dokumen SKKNI Tenaga
Pendamping Profesional, (5) Petunjuk Teknis Kerjasama Kelembagaan dalam
Penyelenggaraan Pelatihan dan Pengembangan Hasil Pelatihan Masyarakat, (6) Petunjuk
Teknis Evaluasi Kemampuan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa yang Telah
Bersertifikat Mampu Melakukan Pendampingan, serta dokumen lainnya terkait bahan
kebijakan dan regulasi Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi masih dalam proses penyusunan.
Dalam pencapainnya Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal
sebagai pengampu dalam memberikan pelayanan kebijakan dan regulasi terkait
pelaksanaan pelatihan yang dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis serta mengevaluasi
dan merekomendasikan solusi dari permasalahannya, terkait pencapaian dimaksud Pusat
Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dibantu oleh 9 UPT sebagai
berikut:
1. UPT Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Jakarta;
2. UPT Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Yogyakarta;
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
21
3. UPT Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Makassar;
4. UPT Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Banjarmasin;
5. UPT Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Pekanbaru;
6. UPT Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Ambon;
7. UPT Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Jayapura;
8. UPT Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Denpasar;
9. UPT Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Bengkulu.
Dalam rangka mengakselerasi kemandirian, kesejahteraan, dan peningkatan daya saing
masyarakat desa menuju Indonesia 4.0, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi melalui Keputusan Menteri Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 43 tahun 2018 telah meluncurkan program yang
disebut dengan Akademi Desa 4.0. Akademi Desa 4.0 adalah sebuah ekosistem
pembelajaran yang menyediakan metode pembelajaran berbasis digital yang mudah
diakses masyarakat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan keterampilan
masyarakat di desa. Program Tayang Akademi Desa Tahun 2021 pada Pusat Pelatihan
SDM Desa terdiri dari Kuliah Online (Kulon), Anjang Desa, dan Ngobrol Pintar (Ngopi)
terkait Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; Kuliah
Online (kulon),
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
22
Pelaksanaan kegiatan Akademi Desa Tahun 2021 pada periode triwulan IV telah
menanyangkan 64 tayangan, dengan 22 tayangan Ngobrol Pintar (Ngopi), 26
tayangan Kuliah Online (Kulon), 16 tayangan Anjang Desa, dengan detail sebagai
berikut:
Jumlah Penonton Akademi Desa Tahun 2021 periode triwulan IV per 31 Desember 2021
mencapai 111.599 kali tayangan, untuk tayangan Ngobrol Pintar (Ngopi) 38.739 kali
tayang dengan 22 kali siaran , untuk tayangan Kuliah Online (Kulon) 67.549 kali tayang
dengan 26 kali siaran, dan untuk tayangan Anjang Desa 5.311 kali tayang dengan 16
video Anjang Desa.
Tayangan Akademi Desa tahun 2021 memiliki tipe penanyangan yang berbeda-beda.
Tipe tayang video ada dua jenis, yaitu livestreaming dan upload. Livestreaming adalah
tipe video dengan bentuk siaran langsung, dan upload adalah tipe video dengan bentuk
tidak siaran langsung. Total viewers video live streaming akademi desa tahun 2021 per
31 desember 2021 dengan jumlah 106.288 kali tayang dengan total watch time 23.438
jam dan total viewers video upload akademi desa tahun 2021 5.311 kali tayang dengan
total watch time 5.641 jam.Tayangan Akademi Desa tahun 2021 memiliki 3 tayangan
yaitu, ngopi(ngobrol pintar), kulon (kuliah online), dan anjang desa. Ngopi dan kulon
merupakan tipe video tayang livestreaming (siaran langsung), dan untuk anjang desa.
Anjang desa merupakan tipe video tayang upload (tidak siaran langsung).
Kulon (Kuliah Online) Akademi Desa tayang perdana pada tanggal 24 Juni 2021 dengan
tema kebijakan pembangunan desa. Kulon Tayang setiap hari kamis jam 13.00. Jumlah
tayangan Kulon akademi Desa Tahun 2021 per 31 Desember 2021 sudah mencapai 27
episode. Ngobrol Pintar (Ngopi) tayang perdana pada tanggal 13 Juli 2020 dengan tema
ngobrol dengan pendamping desa. Ngobrol Pintar (Ngopi) tayang setiap hari selasa jam
Ngopi Pintar Kuliah Online Anjang desa
Total Tayangan 38739 67549 5311
Jumlah Siaran 22 27 16
0
20000
40000
60000
80000
Tota
l Tay
anga
n Y
ou
tub
e
Judul Siaran akademi desa Tahun 2021
Jumlah Tayangan Akademi Desa Per 31 Desember 2021
Jumlah Siaran Total Tayangan
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
23
13.00. Jumlah Tayangan Ngopi Akademi Desa Tahun Per 30 Desember 2021 sudah
mencapai 22 episode.
Ngobrol Pintar (Ngopi) tayang perdana pada tanggal 13 Juli 2020 dengan tema
ngobrol dengan pendamping desa. Ngobrol Pintar (Ngopi) tayang setiap hari selasa
jam 13.00. Jumlah Tayangan Ngopi Akademi Desa Tahun Per 30 Desember 2021
sudah mencapai 22 episode.
Anjang Desa tayang perdana pada tanggal 02 September 2021 dengan tema Kadu
Tresno Ning Embung Setumpeng Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Jumlah
Tayang Anjang Desa Per 30 September 2021 sudah mencapai 16 episode.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
11281602
23351482
3231
10391777
117818281498107913031155
630150015301329
2203
1058870
2205
6779
0
2000
4000
6000
8000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jumlah Viewer Ngopi Akademi Desa Per 31 Desember 2021
EPISODE Viewer Ngopi Linear (Viewer Ngopi)
3541
25852467
33391523
18211973
44109234
55431694
28683890
238021802227
14971213
109614031451
10671997
27841490
1876
0 2000 4000 6000 8000 10000
1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23
25
27
Jumlah Viewer Youtube
Epis
od
e K
ulia
h O
nlin
e ta
hu
n 2
02
1Jumlah Viewer Kulon Akademi Desa Per 31
Desember 2021
Viewer Kulon
Linear (Viewer Kulon)
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
24
3. Perbandingan Realisasi Kinerja, Tahun Anggaran 2021 dengan Tahun Anggaran
Yang Lalu (Tahun 2020)
Tabel 3.
Perbandingan Realisasi Kinerja Triwulan IV Tahun 2021 dengan Tahun Sebelumnya
(Tahun 2020)
No Sasaran Program Indikator Kinerja Target TW
IV
Realisai
TW IV
(1) (2) (3) (4)
PK 2021
1 Meningkatnya
kapasitas SDM desa,
daerah tertinggal dan
transmigrasi
Persentase SDM penggiat/
kader desa yag
mendapatkan
sertifikat pelatihan
(30%)
2.691 Org
(30%)
2.691 Org
2
Tersedianya bahan
kebijakan dan regulasi
Pelatihan Sumber Daya
Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, Dan
Transmigrasi
Jumlah bahan kebijakan dan
regulasi Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, Dan
Transmigrasi
3 Dok
3 Dok
3 Desa Digital yang
dikembangkan melalui
Akademi Desa 4.0
Jumlah Orang yang
mengakses Platfoam
Akademi Desa 4.0
5.000 111.599
279
355
135
385
681
565
364 337
211257 250
329
629
219 225
90
0
100
200
300
400
500
600
700
800
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Jum
lah
Vie
wer
Yo
utu
be
Episode Anjang Desa Tahun 2021
Viewer Anjang Desa Akademi desa Per 31 Desember 2021
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
25
PK 2020
1
Tersedianya Regulasi
Pembinaan PSM, NSPK
dan bahan Pengeerakan
Swadaya Masyarakat yang
tersusun sesuai arahan
pengembangan di dalam
peta jalan PSM dan
memenuhi kualifikasi yang
ditetapkan
Jumlah regulasi pembinaan
PSM, NSPK dan bahan
Penggerakan Swadaya
Masyarakat yang tersusun
sesuai arahan pengembangan
didalam peta jalan PSM dan
memenuhi kualifikasi yang
ditetapkan
3 Dok
3 Dok
Dengan melihat tabel di atas, terlihat bahwa terkait Meningkatnya kapasitas SDM desa,
daerah tertinggal dan transmigrasi dengan target 30% persen tercapai 30% namun secara
komulatif telah telah mencapai target tersebut, dan terkait Tersedianya bahan kebijakan dan
regulasi Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi
belum mencapai target dikarenakan adanya refocusing anggaran sehingga adanya
penyesuaian kembali terkait penganggaran dan pelaksanaan kegiatan dan PPKM yang
cukup ketat menjadi kendala dalam Pelaksanaan kegiatan dimaksud. dan Akademi Desa
terdapat 3 kegiatan besar yang masih dalam proses pelaksanaanya diantaranya:
1. Persiapan Pengembangan Desain Online Video Platform Akademi Desa 4.0
Kegaitan yang akan dilakukannya adalah merancang desain yang akan terdiri atas
4 kali FGD dan 3 kali turun lapang, Kegiatan ini masih dalam proses pengadaan;
2. Produksi Video berbasis Komunitas
Kegiatan ini terdiri bimtek di 9 lokasi desa. Akan dilakukan 2 kali Bimterk.
Kegiatan ini masih dalam proses pengadaan;
3. Kampanye informasi;
4. Kegiatan ini terdiri atas produksi 9 video kampanye yang dilakuakan di 8 desa dan
workshop penyusunan rencana kegiatan kampanye informasi. workshop ini baru
saja dilaksanakan. sementara untuk kegiatan pengambilan gamabr masih menunggu
konfirmasi waktu menteri.
4. Membandingkan Realisasi Kinerja Triwulan IV Tahun 2021 dengan Target Jangka
Menengah Yang Terdapat dalam Dokumen Perencanaan Strategis Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Nomor 15 Tahun 2020 dan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2020, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi bertugas dan memiiki fungsi penanganan urusan kelompok
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
26
substansi penyusunan rencana dan program pelatihan, pengembangan kelembagaan dan
tenaga pelatihan, standarisasi dan sertifikasi profesi, dan pengembangan kerjasama
pelatihan.
Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan 9
UPT yang tersebar di Indonesia yang sangat berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
program-program pelatihan masyarakat desa di Indonesia baik perencanaan, pemantauan
pelaksanaan, evaluasi dan monitoring program-program pelatihan masyarakat. Pusat
Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi memiliki
tugas dan tanggung dalam menyusun, merencanakan, mengembangkan rencana pelatihan,
standarisasi pelatihan, tenaga pelatih, standarisasi tenaga pelatih, pengembangan alumni
pasca pelatihan, pengembangan kerjasama alumni guna untuk mengembangkan pelatihan
dan pemberdayaan sumber daya manusia di Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Pada tahun 2020-2024, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi telah menyusun target kinerja dalam rangka pelaksanaan kelompok
substansi tersebut. Secara khusus terkait dengan target kinerja, penyusunan dilakukan
secara per kelompok substansi yang perlu dikelola. Secara umum, pada Pusat Pelatihan
Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi telah memetakan
indikator kinerja kegiatan yang akan dicapai selama periode Tahun 2020-2024, dan
realisasi progres pelaksanaan pada Triwulan IVtahun 2021 sebagaimana pada tabel berikut:
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
27
Tabel 4.
Sasaran, IKU, strategi, target output kegiatan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2020-2024
No Sasaran IKU Strategi Target Realisasi
TW IV
2021 2020 2021 2022 2023 2024
1 Mening-
katnya kapasi-
tas SDM desa,
daerah
tertinggal dan
transmigrasi
Jumlah
regulasi
untuk
meningkat-
kan
kompetensi
SDM Desa,
Daerah
Tertinggal,
dan Transmi-
grasi yang
tersusun
Reviu/
penyusu
- nan
regulasi
1 Dok. 1 Dok. 1 Dok. 1 Dok. 1 Dok 1 Dok.
2 Mening-
katnya Jumlah
Persentas e
SDM
penggiat/
kader desa
yang mendapat
-kan sertifikasi
kompeten si
Persentase
SDM
penggiat/
kader desa
yang
mendapat-
kan
sertifikasi
kompetensi
Sertifikasi
pendam-
ping desa
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 97.75%
3 Tersedia- nya
bahan kebija-
kan dan
regulasi pelati-
han sumber
daya manusia
desa, daerah
terting- gal,
dan transmi-
grasi
Jumlah
bahan
kebijakan
dan regulasi
Pelatihan
sumber daya
manusia
desa, daerah
tertinggal,
dan transmi-
grasi
Standari
- sasi
dok
pelatiha
n
5 Dok. 5 Dok. 5 Dok 5 Dok. 5 Dok 5 Dok.
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
28
4 Desa
Digital
yang
dikemban
gkan
melalui
Akademi
Desa 4.0
Jumlah
Orang yang
mengakses
Platform
Akademi
Desa 4.0
Platform
Akademi
Desa 4.0
30.000 111.599
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Ada beberapa faktor penghambat dalam pencapaian kinerja sampai Triwulan IV Tahun
2021 dalam pelaksanaan kegiatan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi, yaitu adanya keterlambatan dalam proses pelaksanaan
program dikarenakan:
1. Mekanisme kerja dan implementasi proses bisnis antara Pusat Pelatihan Sumber Daya
Manusia dengan Balai Pelatihan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sudah ada peningkatan dalam koordinasi
dan komunikasi, dan perlu ditingkatkan kembali dalam proses koordinasi dan
komunikasi terkait dengan proses implementasi kebijakan, proses teknis dan kebutuhan
data-data real-time terkait progress pelatihan masyakarat;
2. Realisasi anggaran pada Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi sampai dengan Triwulan IV tahun 2021 sebesar Rp
17.499.836.334,- (96,68%);
3. Adaptasi terkait pemahaman Tusi Pelatihan dilingkungan PPSDM perlu ditingkatkan
dan dikembangkan. Koordinasi, komunikasi dan keterlibatan seluruh elemen terkait
dengan kinerja PPSDM perlu ditingkatkan dan dikembangkan. Dikarenakan pandemi
COVID-19 ada perubahan sistem jam kerja;
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
29
4. Pada segi anggaran telah dilaksanakan refocusing, yang berdampak pada
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan program dan Anggaran di lingkungan
Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi;
5. Kegiatan sertifikasi harus mengikuti tata urutan SKKNI sehingga kegiatan tidak
bisa dilakukan secara bersamaan;
6. Kegiatan Akademi Desa yang menggunakan dana loan memiliki waktu yang
sangat sempit dalam pelaksanaan kegiatan.
Tindak lanjut yang dilakukan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi antara lain:
1. Koordinasi dan komunikasi dalam pelaksanaan kegiatan program substansi agar
partisipasi dan kontribusi dari seluruh elemen Pusat Pelatihan Sumber Daya
Manusia Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam mendukung target
dan capaian kinerja Pusat Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi;
2. Koordinasi, komunikasi arahan dan pengawasan oleh pimpinan dengan jelas,
terarahan dan terlaksana dalam perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi
program kegiatan;
3. Mengoptimalkan pelaksanaan program kegiatan baik yang bersifat rutin dan
insidentil yang bisa dilakukan secara Daring (Online) sebagai pengganti kegiatan
Tatap Muka;
4. Koordinasi dan komunikasi terkait pemantauan penyelenggara dan pelaksanaan
pelatihan-pelatihan masyarakat, dan kendala-kendala penyelenggaraan dan
pelaksanaan pelatihan-pelatihan masyarakat di balai-balai pelatihan dan
pemberdayaan;
5. Melakukan koordinasi dengan BNSP terkait pelaksanaan kegiatan sertifikasi;
6. Melakukan koordinasi dengan Bank Dunia dan PPK BPSDM terkait pelaksanaan
kegiatan Akademi Desa;
7. Koordinasi dan komunikasi dengan Sekretariat Badan terkait Refocusing
Anggaran dilingkungan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi dan memaksimalkan anggaran agar lebih efektif
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
30
B. Kinerja Anggaran
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Pusat pelatihan SDM, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi dalam pelaksanaan program kegiatan Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, dan
Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Pelatihan Sumber Daya
Manusia Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dengan pagu anggaran Pusat
pelatihan SDM, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2021 sebesar Rp.
18.101.179.000,- ( Delapan Belas Seratus Satu Juta Seratus Tujuh Puluh Sembilan Ribu
Rupiah) dengan uraian Program Kegiatan pada Pengembangan Sumber Daya Manusia
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sebesar Rp.
8.101.179.000,- dan Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Pelatihan
Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Sebesar Rp.
10,000,000,000,-
berdasarkan Petikan DIPA RKAKL Tahun 2021 Rencana Penarikan Dana atau RDP
pada Petikan DIPA halaman III Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah
Teringgal, dan Transmigrasi sebagaimana pada kurva S,
Gambar 2. Kurva S Penyerapan Anggaran
Realisasi penyerapan anggaran Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi sampai dengan TW IV tahun 2021 sebesar Rp 17.499.836.334,- (96.68%),
dari pagu anggaran sebesar Rp. 18.101.179.000,- (Delapan Belas Milyar Seratus Satu
Juta Seratus Tujuh Puluh Sembilan Ribu Rupiah), dengan besaran pagu tersebut, telah
terselesaikannya refocusing dan dilanjutkan dengan penyesuaian kembali perencanaan
pelaksanaan program kegiatan termasuk target capaian yang ada dengan besaran
penghematan anggaran pada PPSDM dalam memaksimalkan anggaran yang tersedia,
5%10%
15%20%
25%30%
45%50%
60%
70%
90%
100%
0,00% 0,00% 0,00% 0,86%5,90%
14,85%21,89% 23,28%
28,67% 30,89%39,93%
96,68%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Rencana Penarikan DanaPusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
31
Adapun kegiatan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka mendukung
capaian program dan kegiatan Kepala Pusat SDM Desa, Daerah Tertinggal dan
transmigrasi antara lain:
1. Akademi Desa bulan Oktober – Desember
Akademi Desa tayang memiliki 3 siaran yaitu, Ngopi (ngobrol pintar), Kulon (kuliah online), dan
Anjang Desa. Ketiga siaran ini dilakukan setiap minggu, untuk ngopi dan kulon pada hari selasa
dan kamis jam 13.00 di channel youtube Akademi Desa. Kebutuhan Narasumber disesuaikan
dengan jadwal.
2. Anjang Desa bulan Oktober – Desember
Anjang Desa merupakan salah satu siaran di Akademi Desa. Program Anjang Desa ini dilakukan
secara tapping video di lokasi. Siaran Anjang Desa ini dilakukan oleh Tim Pembuat Video Siaran
Anjang Desa ini dirilis setiap minggu di channel Akademi Desa
3. Kampanye Informasi Pembangunan Desa bulan Oktober – Desember
Kegiatan Video Kampanye Informasi ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi di
masyarakat. Video yang dirilis melalui channel youtube Akademi Desa.
4. Workshop Panduan dan Petunjuk Teknis Video Komunitas bulan Oktober- Desember
Workshop ini dilakukan untuk mempersiapkan Produksi Video Komunitas yang akan digunakan
untuk mendukung program kegiatan di tahun 2022.
5. Workshop Persiapan dan Perencanaan Produksi Video Komunitas bulan Oktober- Desember
Workshop ini dilakukan untuk mempersiapkan Produksi Video Komunitas yang akan digunakan
untuk mendukung program kegiatan di tahun 2022.
6. Workshop Pembekalan Materi Substansi Produksi Video Komunitas
Workshop ini dilakukan untuk mempersiapkan Produksi Video Komunitas yang akan digunakan
untuk mendukung program kegiatan di tahun 2022.
7. Workshop Persiapan Pengembangan Desain Online Video Platform AD
Workshop ini dilakukan untuk mempersiapkan Pengembangan Produksi Video Akademi Desa
yang akan digunakan untuk mendukung program kegiatan di tahun 2022
8. Workshop Identifikasi Kurasi Konten
Workshop ini dilakukan untuk mempersiapkan Produksi Video Berbasis Komunitas yang akan digunakan
untuk mendukung program kegiatan di tahun 2022.
9. Bimtek Teknis Pembuatan Video Pembelajaran Komunitas
Workshop ini dilakukan untuk mempersiapkan Produksi Video Berbasis Komunitas yang akan digunakan
untuk mendukung program kegiatan di tahun 2022.
10. Penyusunan Standar Pelatihan Masyarakat
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
32
Kegiatan Penyusunan Standar Pelatihan Masyarakat bertujuan untuk membuat standarisasi pelatihan
masyarakat yang dilakukan di balai-balai di Indonesia, juga mendukung pengembangan standarisasi
pelatihan masyarakat tahun 2021
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
33
BAB IV
PENUTUP
Laporan kinerja merupakan amanah Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 dan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 untuk menjamin penggunaan anggaran
berdasarkan sasaran kinerja yang jelas dan terukur. Pusat Pelatihan Sumber Daya
Manusia Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada TW IV tahun 2021
menargetkan berdasarkan tugas pokok dan fungsinya Melaksanakan Pelatihan Sumber
Daya Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
A. Kesimpulan
1. Realisasi penyerapan anggaran Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi sampai dengan TW IV tahun 2021 sebesar Rp 17.499.836.334,-
(96.68%), dari pagu anggaran sebesar Rp. 18.101.179.000,- (Delapan Belas Milyar
Seratus Satu Juta Seratus Tujuh Puluh Sembilan Ribu Rupiah), dengan rencana target
pada realisasi anggaran sebesar 60%;
2. Adaptasi terkait pemahaman teknis dan subtansi Pelatihan Masyarakat
dilingkungan PPSDM perlu ditingkatkan dan dikembangkan. Serta, koordinasi
dan komunikasi agar keterlibatan seluruh elemen PPSDM dalam pencapaian
target kinerja tahun 2021;
3. Refocusing anggaran berdampak pada perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dan
pagu Anggaran di lingkungan PPSDM;
4. Pada Triwulan IV, realisasi parsial pelatihan SDM sebanyak 2.459 Orang (27%)
dan realisasi kumulatif pelatihan sebanyak 8.939 Orang (97,31%). Dengan begitu
secara parsial PPSDM belum mencapai target Triwulan IV yang direncanakan
sebanyak 30%, tetapi telah mencapai target kumulatif tahunan sebanyak 70%.
5. Pada Triwulan IV, telah tersusun 3 kebijakan dan regulasi Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi yaitu (1) Dokumen
SKKNI Tenaga Pendamping Profesional, (2) Petunjuk Teknis Kerjasama
Kelembagaan dalam Penyelenggaraan Pelatihan dan Pengembangan Hasil
Pelatihan Masyarakat, (3) Petunjuk Teknis Evaluasi Kemampuan Kader
Pemberdayaan Masyarakat Desa yang Telah Bersertifikat Mampu Melakukan
Pendampingan.
6. Dokumen lainnya terkait bahan kebijakan dan regulasi Pelatihan Sumber Daya
Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi masih dalam proses
penyusunan.
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
34
B. Saran
1. Berupaya terus melakukan meningkatkan dan mengembangkan upaya strategis
dan inovatif sehingga kegiatan di Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi dapat dilaksanakan secara optimal melalui pendekatan yang
aktif, inovatif, interaktif dan partisipatif didukung lingkungan kerja yang
kondusif, perencanaan kerja dan koordinasi dalam pelaksanaan program/kegiatan
PPSDM ditengah pandemik COVID-19;
2. Menetapkan jadwal pelaksanaan program dan kegiatan yang dinilai efektif,
efisien dan prioritas sesuai waktu yang tersedia sehingga realisasi keuangan dan
pencapaian target dapat dilaksanakan dan berdampak;
3. Berupaya untuk melibatkan dan mengembangkan pendekatan aktif, interaktif dan
partisipatif seluruh elemen PPSDM guna optimalisasi pelaksanaan kinerja di
lingkungan PPSDM;
4. Mengoptimalkan pelaksanaan program kegiatan baik yang bersifat rutin maupun
insidentil yang bisa dilakukan secara Daring (Online) sebagai pengganti kegiatan
Tatap Muka;
5. Berupaya untuk memaksimalkan talenta-talenta elemen PPSDM terkait
pelaksanaan program dan program kegiatan PPSDM;
6. Percepatan pengambilan keputusan efektif dan efisien terkait kebijakan yang
menjamin kelancaran tata kelola keuangan dan tata kelola administrasi pada
Satuan Kerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;
7. Mendorong percepatan penyelesaian dokumen pertanggungjawaban pada setiap
kegiatan Substansi Bidang;
8. Mendorong percepatan proses revisi POK dan/atau DIPA Satuan Kerja Pusat
Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta Koordinasi dan
Pembahasan dengan Sekretariat Badan terkait rencana Refocusing Anggaran TA
2021.
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
35
Lampiran 1.
Uraian Kegiatan Pada Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi
KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUB OUTPUT
KOMPONEN/SUB KOMPONEN/AKUN/DETIL
1 2
6467.AFA.001 NSPK Pelatihan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
051 Penyusunan dan Pelaksanaan Paket Program Pelatihan Masyarakat
A Penyempurnaan Permendesa No. 9 Tahun 2016 Tentang Pelatihan Masyarakat
B
Penyusunan Pedoman Umum Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
secara On-Offline
C Penyusunan Peta Resiko Pusat Pelatihan SDM Desa, DT dan Transmigrasi
D
Penyusunan Petunjuk Teknis Tentang Penyusunan Rencana Pelatihan SDM Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi
E Pemantauan dan Evaluasi Rencana dan Program Pelatihan
F
Harmonisasi Program Pelatihan Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi dan Balai-Balai
G Pemantapan Rencana Program Pelatihan
H Pelatihan Masyarakat Melalui Video Streaming
I Fasilitasi teknis dan Penyusun Rencana dan Program Pelatihan Balai-Balai
J Fasilitasi Teknis dan Pemantauan Pelatihan Pada Balai Besar dan Balai PSDM-PM
K Evaluasi Kinerja Pelatihan Balai Besar
M Penyusunan Standar Biaya Keluaran
O Penyusunan Standar Sarana dan Prasarana Pelatihan
053 Penyusunan dan Pelaksanaan Kerjasama Pelatihan Peningkatan SDM Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi
B
Pengembangan Kerjasama Kemitraan dengan Non K/L Pemerintah dalam Pelatihan
SDM Desa , DT dan Transmigrasi Mendukung pencapaian SDGs Desa (Pendataan
Lembaga Pelatihan SDM Non K/L Pemerintahan Pusat dan daerah (Swasta, NGO, LSM,
Perguruan Tinggi dan Sebagainya) Rapat Koordinasi teknis Pusat Pelatihan SDM dgn
Non Kementrian/Lembaga, Kesepkatan lintas Lembaga Pelatihan non K/L dalam
Pelatihan SDM Desa, DT dan Transmigrasi mendukung pengembangan program
pelatihan berbasis SDGs Desa)
C
Pendataan Alumni ( Pendataan alumni tenaga pelatihan dan alumni pesderta pelatihan,
evaluasi pemanfaat hasil pelatihan bagi alumni peserta pelatihan, pembuatan aplikasi
sistem informasi alumni tenaga pelatihan dan alumni peserta pelatihan)
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
36
KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUB OUTPUT
KOMPONEN/SUB KOMPONEN/AKUN/DETIL
E Sosialisasi Juknis Kerjasama Bidang Pemberdayaan Masyarakat
054 Layanan Dukungan Tugas dan Fungsi
A Layanan Pimpinan dan Penerimaan Tamu Pimpinan
B Administrasi Layanan Ketatausahaan (Kepegawaian, Perencanaan, Administrasi
Keuangan dan BMN, Rumah Tangga)
C Layanan Kesatkeran
055 Layanan Sertifikasi Pendamping Desa
A Fasilitasi Layanan Sertifikasi
056 Penyusunan NSPK Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat Desa
A Penyusunan NSPK Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat Desa
B Standar Penilaian Pelatihan SDM
6467.ADI.001 SDM Pemberdayaan Masyarakat yang mendapatkan Sertifikasi Kompetensi
054 Pelaksanaan Sertifikasi Pendamping Desa
A Harmonisasi SKKNI Pendamping Desa
B Harmonisasi Skema Sertifikasi Pendamping Desa
C Penyusunan Materi Uji Kompetensi
E Penyusunan Buku Saku Standar Pendamping Desa
G Penyiapan TUK Sewaktu
J Monitoring dan Evaluasi
K BIMTEK SKKNI
6476.QAA.001 Desa Digital yang Dikembangkan Melalui Akademi Desa4.0
051 Pengembangan Desa Digital
A Pengembangan Platform Akademi Desa 4.0 Tahun Anggaran 2021
B Kampanye Informasi Pembangunan Desa yang Berdampak pada SDGS Desa
C Produksi Video Pembelajaran Berbasis Komunitas
D
Dukungan Manajemen PIU Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
37
Lampiran 2.
Perjanjian Kinerja Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi.
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Lampiran 3.
Indikator Kinerja Utama Terhadap Rencana Target Triwulan I
Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi
a b c d e i Target Realisasi Satuan Target Realisasi Realisasi (Rp) Keterangan
1 Meningkatnya kapasitas
SDM desa, daerah
tertinggal dan
transmigrasi
Persentase SDM
penggiat/
kader desa yag
mendapatkan sertifikat
pelatihan
SDM penggiat/ kader desa yang mendapatkan
sertifikat pelatihan
Sertifikat pelatihan adalah Surat keterangan
selesai belajar atau surat tanda tamat belajar
yang diberikan kepada peserta pelatihan setelah
mengikuti proses pelatihan sampai dengan
selesai dan dinyatakan memenuhi syarat
kelulusan untuk memperoleh sertifikat.
Jumlah SDM penggiat/
kader desa yang
mendapatkan sertifikat
pelatihan dibagi dengan
jumlah SDM penggiat/
kader desa yang dilatih dikali
100%
Internal UKE II 1.819.524.000 70 95,09% Persentase 0 4,41% 0 - Realisasi anggaran pada
Triwulan I masih 0 karena
masih dalam proses revisi
anggaran terkait
penyesuaian program dan
kegiatan.
- Target 1 Tahun berubah
menjadi 9.186 orang
karena adanya refocusing
anggaran.
- Pada Triwulan I telah
dilaksanakan pelatihan
dengan jumlah peserta
sebanyak 405 orang,
dengan rincian berikut:
1. BBPPMDDTT
Yogyakarta: 165 orang
2. BPPMDDTT
Banjarmasin: 80 orang
3. BPPMDDTT Makassar:
160 orang
90% 95% 100%
2 Tersedianya bahan
kebijakan dan regulasi
Pelatihan Sumber Daya
Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, Dan
Transmigrasi
Jumlah bahan kebijakan
dan regulasi Pelatihan
Sumber Daya Manusia
Desa, Daerah Tertinggal,
Dan Transmigrasi
Bahan kebijakan dan regulasi Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi yang ditetapkan mengacu pada
Dokumen Rencana Induk Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Bahan Kebijakan dan Regulasi tersebut
diantaranya:
a. Rencana Strategis Pusat Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi Tahun 2020-2024
b. Norma Standar Prosedur dan Kriteria dalam
penyelenggaraan pelatihan SDM Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
Dll
Jumlah bahan kebijakan dan
regulasi Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi
yang ditetapkan
pada tahun yang
bersangkutan
Internal UKE II 4.173.407.000 6 6 Dokumen 0 0 0 Realisasi anggaran pada
Triwulan I masih 0 karena
masih dalam proses revisi
anggaran terkait
penyesuaian program dan
kegiatan.
5 5 5
3 Desa Digital yang
dikembangkan melalui
Akademi Desa 4.0
Jumlah Orang yang
mengakses Platfoam
Akademi Desa 4.0 Platform Akademi Desa 4.0 mengacu pada
kebutuhan Sumber daya manusia desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi yang memiliki
kapasitas kompetensi.
Jumlah Orang yang
mengakses Platfoam Akademi
Desa 4.0 dilihat dari record
akses platform
Internal dan
Eksternal
10.000.000.000 30000 111.599 Orang 0 0 0 Realisasi anggaran pada
Triwulan I masih 0 karena
masih dalam proses revisi
anggaran terkait
penyesuaian program dan
kegiatan.
Kepala Pusat Pelatihan
Sumber Daya Manusia
Desa, Daerah Tertinggal,
Dan Transmigrasi
INDIKATOR KINERJA UTAMA PUSAT PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Utama
Definisi Operasional Formulasi Penghitungan
IKU
Formulasi
Penghitungan
Anggaran IKU
Tahun 2021Target dan Realisasi Tahun 2021
Paraf Persetujuan
TW I2022 2023 2024
Target dan Realisasi Per Triwulanan
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Lampiran 4.
Indikator Kinerja Utama Terhadap Rencana Target Triwulan II
Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi
a b c d e i Target Realisasi Satuan Target Realisasi Realisasi (Rp) Keterangan
1 Meningkatnya kapasitas
SDM desa, daerah
tertinggal dan
transmigrasi
Persentase SDM
penggiat/
kader desa yag
mendapatkan sertifikat
pelatihan
SDM penggiat/ kader desa yang mendapatkan
sertifikat pelatihan
Sertifikat pelatihan adalah Surat keterangan
selesai belajar atau surat tanda tamat belajar
yang diberikan kepada peserta pelatihan setelah
mengikuti proses pelatihan sampai dengan
selesai dan dinyatakan memenuhi syarat
kelulusan untuk memperoleh sertifikat.
Jumlah SDM penggiat/
kader desa yang
mendapatkan sertifikat
pelatihan dibagi dengan
jumlah SDM penggiat/
kader desa yang dilatih dikali
100%
Internal UKE II 1.819.524.000 70 95,09% Persentase 10% 44,85% 689.685.291 Pada Triwulan II telah dilaksanakan
pelatihan dengan jumlah peserta
sebanyak 4.120 orang (44,85%),
dengan rincian berikut:
1. BPPMDDTT Jakarta: 960 orang
2. BBPMDDTT Yogyakarta: 890 orang
3. BPPMDDTT Pekanbaru: 340 orang
4. BPPMDDTT Bengkulu: 80 orang
5. BPPMDDTT Banjarmasin: 420
orang
6. BPPMDDTT Denpasar: 200 orang
7. BPPMDDTT Makassar: 600 orang
8. BPPMDDTT Ambon: 390 orang
9. BPPMDDTT Jayapura: 240 orang
90% 95% 100%
2 Tersedianya bahan
kebijakan dan regulasi
Pelatihan Sumber Daya
Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, Dan
Transmigrasi
Jumlah bahan kebijakan
dan regulasi Pelatihan
Sumber Daya Manusia
Desa, Daerah Tertinggal,
Dan Transmigrasi
Bahan kebijakan dan regulasi Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi yang ditetapkan mengacu pada
Dokumen Rencana Induk Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Bahan Kebijakan dan Regulasi tersebut
diantaranya:
a. Rencana Strategis Pusat Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi Tahun 2020-2024
b. Norma Standar Prosedur dan Kriteria dalam
penyelenggaraan pelatihan SDM Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
Dll
Jumlah bahan kebijakan dan
regulasi Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi
yang ditetapkan
pada tahun yang
bersangkutan
Internal UKE II 4.173.407.000 6 6 Dokumen 1 2 896.224.741 Telah disusun 2 bahan kebijakan dan
regulasi Pelatihan Sumber Daya
Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi yaitu Pedoman Umum
Pelatihan Online, Offline dan Blended
System, dan Standar Biaya Keluaran
Pelatihan 2022.
5 5 5
3 Desa Digital yang
dikembangkan melalui
Akademi Desa 4.0
Jumlah Orang yang
mengakses Platfoam
Akademi Desa 4.0 Platform Akademi Desa 4.0 mengacu pada
kebutuhan Sumber daya manusia desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi yang memiliki
kapasitas kompetensi.
Jumlah Orang yang
mengakses Platfoam Akademi
Desa 4.0 dilihat dari record
akses platform
Internal dan
Eksternal
10.000.000.000 30000 111.599 Orang 0 3.541 627.609.569 Telah adanya realisasi pada
Dukungan Manajemen PIU Pusat
Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa,
Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi
terkait Desa Digital yang
dikembangkan melalui Akademi Desa
4.0, meskipun belum dapat
menghitung jumlah orang yang
6480
Kepala Pusat Pelatihan
Sumber Daya Manusia
Desa, Daerah Tertinggal,
Dan Transmigrasi
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Utama
Definisi Operasional Formulasi Penghitungan
IKU
Formulasi
Penghitungan
Anggaran IKU
Tahun 2021Target dan Realisasi Tahun 2021
Paraf Persetujuan
TW II2022 2023 2024
Target dan Realisasi Per Triwulanan
38
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Lampiran 5.
Indikator Kinerja Utama Terhadap Rencana Target Triwulan III
Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi
a b c d e i Target Realisasi Satuan Target Realisasi Realisasi (Rp) Keterangan
1 Meningkatnya kapasitas
SDM desa, daerah
tertinggal dan
transmigrasi
Persentase SDM
penggiat/
kader desa yag
mendapatkan sertifikat
pelatihan
SDM penggiat/ kader desa yang mendapatkan
sertifikat pelatihan
Sertifikat pelatihan adalah Surat keterangan
selesai belajar atau surat tanda tamat belajar
yang diberikan kepada peserta pelatihan setelah
mengikuti proses pelatihan sampai dengan
selesai dan dinyatakan memenuhi syarat
kelulusan untuk memperoleh sertifikat.
Jumlah SDM penggiat/
kader desa yang
mendapatkan sertifikat
pelatihan dibagi dengan
jumlah SDM penggiat/
kader desa yang dilatih dikali
100%
Internal UKE II 1.819.524.000 70 95,09% Persentase 30% 19,05% 697.630.884 - Pada Triwulan III telah
dilaksanakan pelatihan dengan
jumlah peserta sebanyak 1.750
orang (19,05%), dengan rincian
berikut:
1. BBPPMDDTT Jakarta: 120 orang
2. BBPPMDDTT Yogyakarta: 240
orang
3. BPPMDDTT Pekanbaru: 260
orang
4. BPPMDDTT Bengkulu: 160
orang
5. BPPMDDTT Banjarmasin: 200
orang
6. BPPMDDTT Denpasar: 240
orang
7. BPPMDDTT Makassar: 280
orang
8. BPPMDDTT Ambon: 110 orang
9. BPPMDDTT Jayapura: 140 orang
- Target parsial pada periode
Triwulan III tidak tercapai, tetapi
90% 95% 100%
2 Tersedianya bahan
kebijakan dan regulasi
Pelatihan Sumber Daya
Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, Dan
Transmigrasi
Jumlah bahan kebijakan
dan regulasi Pelatihan
Sumber Daya Manusia
Desa, Daerah Tertinggal,
Dan Transmigrasi
Bahan kebijakan dan regulasi Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi yang ditetapkan mengacu pada
Dokumen Rencana Induk Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Bahan Kebijakan dan Regulasi tersebut
diantaranya:
a. Rencana Strategis Pusat Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi Tahun 2020-2024
b. Norma Standar Prosedur dan Kriteria dalam
penyelenggaraan pelatihan SDM Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
Dll
Jumlah bahan kebijakan dan
regulasi Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi
yang ditetapkan
pada tahun yang
bersangkutan
Internal UKE II 4.173.407.000 6 6 Dokumen 3 1 930.906.315 - Telah disusun Juknis Pembinaan
Alumni;
- Dokumen SKKNI sudah disusun
dan sedang dalam proses
penandatanganan;
- Dokumen lainnya terkait bahan
kebijakan dan regulasi Pelatihan
Sumber Daya Manusia Desa,
Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi masih dalam proses
penyusunan;
- Target parsial (3 dokumen) tidak
tercapai karena adanya refocusing
anggaran yang menyebabkan
adanya penyesuaian kembali
terkait penganggaran dan
5 5 5
3 Desa Digital yang
dikembangkan melalui
Akademi Desa 4.0
Jumlah Orang yang
mengakses Platfoam
Akademi Desa 4.0 Platform Akademi Desa 4.0 mengacu pada
kebutuhan Sumber daya manusia desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi yang memiliki
kapasitas kompetensi.
Jumlah Orang yang
mengakses Platfoam Akademi
Desa 4.0 dilihat dari record
akses platform
Internal dan
Eksternal
10.000.000.000 30000 111.599 Orang 5.000 62.660 435.117.788 Terdapat 3 kegiatan besar yang
masih dalam proses pelaksanaan, di
antaranya:
1. Persiapan Pengembangan Desain
Online Video Platform Akademi
Desa 4.0 (Kegiatan yang akan
dilakukan adalah merancang desain
yang terdiri atas 4 kali FGD dan 3
Kepala Pusat Pelatihan
Sumber Daya Manusia
Desa, Daerah Tertinggal,
Dan Transmigrasi
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Utama
Definisi Operasional Formulasi Penghitungan
IKU
Formulasi
Penghitungan
Anggaran IKU
Tahun 2021Target dan Realisasi Tahun 2021
Paraf Persetujuan
TW III2022 2023 2024
Target dan Realisasi Per Triwulanan
39
Laporan Kinerja Pusat Pelatihan SDM Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Lampiran 6.
Indikator Kinerja Utama Terhadap Rencana Target Triwulan IV Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi
a b c d e i Target Realisasi Satuan Target Realisasi Realisasi (Rp) Keterangan
1 Meningkatnya kapasitas
SDM desa, daerah
tertinggal dan
transmigrasi
Persentase SDM
penggiat/
kader desa yag
mendapatkan sertifikat
pelatihan
SDM penggiat/ kader desa yang mendapatkan
sertifikat pelatihan
Sertifikat pelatihan adalah Surat keterangan
selesai belajar atau surat tanda tamat belajar
yang diberikan kepada peserta pelatihan setelah
mengikuti proses pelatihan sampai dengan
selesai dan dinyatakan memenuhi syarat
kelulusan untuk memperoleh sertifikat.
Jumlah SDM penggiat/
kader desa yang
mendapatkan sertifikat
pelatihan dibagi dengan
jumlah SDM penggiat/
kader desa yang dilatih dikali
100%
Internal UKE II 1.819.524.000 70 95,09% Persentase 30% 27% 1.153.509.989 - Pada Triwulan IV telah
dilaksanakan pelatihan
dengan jumlah peserta
sebanyak 2.460 orang, dengan
rincian berikut:
1. BBPPMDDTT Jakarta: 373
orang
2. BBPPMDDTT Yogyakarta:
190 orang
3. BPPMDDTT Pekanbaru:
281 orang
4. BPPMDDTT Bengkulu: 115
orang
5. BPPMDDTT Banjarmasin:
230 orang
6. BPPMDDTT Denpasar: 510
orang
7. BPPMDDTT Makassar: 340
orang
8. BPPMDDTT Ambon: 320
orang
9. BPPMDDTT Jayapura: 100
orang
90% 95% 100%
2 Tersedianya bahan
kebijakan dan regulasi
Pelatihan Sumber Daya
Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, Dan
Transmigrasi
Jumlah bahan kebijakan
dan regulasi Pelatihan
Sumber Daya Manusia
Desa, Daerah Tertinggal,
Dan Transmigrasi
Bahan kebijakan dan regulasi Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi yang ditetapkan mengacu pada
Dokumen Rencana Induk Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Bahan Kebijakan dan Regulasi tersebut
diantaranya:
a. Rencana Strategis Pusat Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi Tahun 2020-2024
b. Norma Standar Prosedur dan Kriteria dalam
penyelenggaraan pelatihan SDM Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
Dll
Jumlah bahan kebijakan dan
regulasi Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi
yang ditetapkan
pada tahun yang
bersangkutan
Internal UKE II 4.173.407.000 6 6 Dokumen 2 3 1.847.692.196 Telah disusun bahan kebijakan
dan regulasi Pelatihan Sumber
Daya Manusia Desa, Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi
yaitu:
1. Modul Peningkatan
Kapasitas TPP;
2. Penyusunan Buku Saku
TPP;
3. Petunjuk Teknis Evaluasi
Kemampuan Kader
Pemberdayaan Masyarakat
Desa yang Telah Bersertifikat
Mampu Melakukan
Pendampingan.
5 5 5
3 Desa Digital yang
dikembangkan melalui
Akademi Desa 4.0
Jumlah Orang yang
mengakses Platfoam
Akademi Desa 4.0 Platform Akademi Desa 4.0 mengacu pada
kebutuhan Sumber daya manusia desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi yang memiliki
kapasitas kompetensi.
Jumlah Orang yang
mengakses Platfoam Akademi
Desa 4.0 dilihat dari record
akses platform
Internal dan
Eksternal
10.000.000.000 30000 111.599 Orang 25.000 45.398 8.577.658.961 - Pelaksanaan kegiatan
Akademi Desa Tahun 2021
pada periode triwulan IV telah
menayangkan 65 tayangan,
dengan 22 tayangan Ngobrol
Pintar (Ngopi), 27 tayangan
Kuliah Online (Kulon), 16
tayangan Anjang Desa.
Kepala Pusat Pelatihan
Sumber Daya Manusia
Desa, Daerah Tertinggal,
Dan Transmigrasi
INDIKATOR KINERJA UTAMA PUSAT PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Utama
Definisi Operasional Formulasi Penghitungan
IKU
Formulasi
Penghitungan
Anggaran IKU
Tahun 2021Target dan Realisasi Tahun 2021
Paraf Persetujuan
TW IV2022 2023 2024
Target dan Realisasi Per Triwulanan
Eps. Judul Link Viewer Ngopi Eps. Judul Link Viewer Kulon Eps. Link Viewer Anjang Desa
1Ngopi bareng
Pendamping Desa
https://www.youtube.com/wa
tch?v=V4auWXwRiOU&list=P
LR1m1LDmuG9F8Tsxezw951v
VZ2GYWt0GW&index=14
1128 1Kebijakan Pembangunan Desa
Nasional Tahun 2021
https://www.youtube.com/watch?
v=8urSbuA16Ac&list=PLR1m1LDm
uG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=17
3541 1
Kadung Tresno ning Embung
Setumpeng, Kabupaten
Karanganyar
https://www.youtub
e.com/playlist?list=P
LR1m1LDmuG9G76E5
2UFaZsW7VPwtxT_hp
279
2Penyebab Turunnya BLT
Dana Desa 2021
https://www.youtube.com/wa
tch?v=LTYjvxwks-
M&list=PLR1m1LDmuG9F8Ts
xezw951vVZ2GYWt0GW&ind
ex=13
1602 2
Afirmasi Pembangunan
Nasional Dalam Percepatan
Pembangunan Daerah
Tertinggal
https://www.youtube.com/watch?
v=sk28v1yLKwU&list=PLR1m1LD
muG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=16
2585 2 Kampung Pandai Besi
https://www.youtub
e.com/playlist?list=P
LR1m1LDmuG9G76E5
2UFaZsW7VPwtxT_hp
355
3 Padat Karya Tunai Desa
https://www.youtube.com/wa
tch?v=4qB6S_VlxEk&list=PLR
1m1LDmuG9F8Tsxezw951vVZ
2GYWt0GW&index=12
2335 3Tata Cara Pendaftaran
Bumdes
https://www.youtube.com/watch?
v=GVAYlo-
VMWw&list=PLR1m1LDmuG9Gyp
J5-drSX7bXxabZ5tkuQ&index=16
2467 3
Pagaga, Bekas Rumah Hantu
disulap menjadi Wisata
Kuliner nan Estetik
https://www.youtub
e.com/playlist?list=P
LR1m1LDmuG9G76E5
2UFaZsW7VPwtxT_hp
135
4
Pemanfaatan Lahan Non
Produktif di Desa Melalui
Kemitraan Strategis
https://www.youtube.com/wa
tch?v=rSQdgBwOPXA&list=PL
R1m1LDmuG9F8Tsxezw951vV
Z2GYWt0GW&index=11
1482 4Pokok-Pokok Kebijakan Teknis
Pendamping DesaTahun 2021
https://www.youtube.com/watch?
v=9esGV_OLHYk&list=PLR1m1LD
muG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=15
3339 4Pasar Ciplukan, Pesona Koin
Kayu
https://www.youtub
e.com/playlist?list=P
LR1m1LDmuG9G76E5
2UFaZsW7VPwtxT_hp
385
5"Kupas Tuntas SDGS
Desa"
https://www.youtube.com/wa
tch?v=hg6CVGKj1Po&list=PLR
1m1LDmuG9F8Tsxezw951vVZ
2GYWt0GW&index=10
3231 5
Satu Data Pembangunan Desa
dan Keterbukaan Infomasi
Publik Desa #1
https://www.youtube.com/watch?
v=ZSc8mbl3Gzo&list=PLR1m1LDm
uG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=14
1523 5Transmigrasi Membanguna
Negeri
https://www.youtub
e.com/playlist?list=P
LR1m1LDmuG9G76E5
2UFaZsW7VPwtxT_hp
681
6"Kupas Tuntas SDGS
Desa"
https://www.youtube.com/wa
tch?v=re2cp2OulGo&list=PLR
1m1LDmuG9F8Tsxezw951vVZ
2GYWt0GW&index=12&t=2s
1039 6
Pengembangan Desa Wisata
Berkelanjutan dan
Kebangkitan Ekonomi Baru
(Pasca Covid-19)
https://www.youtube.com/watch?
v=CjnLsf22fbU&list=PLR1m1LDm
uG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=13
1821 6
Kisah Sukses Percepatan
Pembangunan Daerah
Tertinggal
https://www.youtub
e.com/playlist?list=P
LR1m1LDmuG9G76E5
2UFaZsW7VPwtxT_hp
565
7Kolaborasi Membangun
Transmigrasi
https://www.youtube.com/wa
tch?v=hg6CVGKj1Po&list=PLR
1m1LDmuG9F8Tsxezw951vVZ
2GYWt0GW&index=10
1777 7"Akuntabilitas dan
Pengawasan Dana Desa"
https://www.youtube.com/watch?
v=5zaaCv6e118&list=PLR1m1LDm
uG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=12
1973 7Kampung Kafe Emperan
Krinjing
https://www.youtub
e.com/playlist?list=P
LR1m1LDmuG9G76E5
2UFaZsW7VPwtxT_hp
364
8
Membangun Desa
Tangguh Bencana Iklim
melalui mitigasi vegetasi
https://www.youtube.com/wa
tch?v=Vr8TX3Mhpkw&list=PL
R1m1LDmuG9F8Tsxezw951vV
Z2GYWt0GW&index=7
1178 8"Pembangunan Desa Dalam
Perspektif Masyarakat Lokal"
https://www.youtube.com/watch?
v=AMop9C99LoA&list=PLR1m1LD
muG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=11
4410 8 Unjuk Gigi Bumdes Bali
https://www.youtub
e.com/playlist?list=P
LR1m1LDmuG9G76E5
2UFaZsW7VPwtxT_hp
337
9Bumdesa dan Regulasi
Baru
https://www.youtube.com/wa
tch?v=l9lFLS3wcP8&list=PLR1
m1LDmuG9F8Tsxezw951vVZ2
GYWt0GW&index=6
1828 9Teknik Menghitung SDGs Desa
Part 1
https://www.youtube.com/watch?
v=eh2nhtoPqyo&list=PLR1m1LDm
uG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=10
9234 9 Mesjid Tiban nan Ajaib
https://www.youtub
e.com/playlist?list=P
LR1m1LDmuG9G76E5
2UFaZsW7VPwtxT_hp
211
10
Strategi Percepatan
Penurunan Stunting di
Desa
https://www.youtube.com/wa
tch?v=_dbh9z3GeWg&list=PL
R1m1LDmuG9F8Tsxezw951vV
Z2GYWt0GW&index=5
1498 10Teknik Menghitung SDGs Desa
Part 2
https://www.youtube.com/watch?
v=ChemR9CnGL4&list=PLR1m1LD
muG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=9
5543 10 Langgar Agung Diponogoro
https://www.youtub
e.com/playlist?list=P
LR1m1LDmuG9G76E5
2UFaZsW7VPwtxT_hp
257
11
Gairah Bangga Buatan
Indonesia melalui
Bumdes dan UMKM Go
Internasional
https://www.youtube.com/wa
tch?v=6z9N4Xu3tMM&list=PL
R1m1LDmuG9F8Tsxezw951vV
Z2GYWt0GW&index=4
1079 11Kontribusi Transmigrasi
membangun Negeri (Part 2)
https://www.youtube.com/watch?
v=aWrUr4qAmM0&list=PLR1m1L
DmuG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=8
1694 11 Rengaspendawa, Desa Penghasil
Si " merah Jahat"
https://www.youtub
e.com/playlist?list=P
LR1m1LDmuG9G76E5
2UFaZsW7VPwtxT_hp
250
Rekapitulasi Viewer Akademi Desa Tahun 2021 Data per 31 Desember 2021
Ngobrol Pintar (Ngopi) Tahun 2021 Kuliah Online (Kulon) Tahun 2021 Anjang Desa Tahun 2021
Eps. Judul Link Viewer Ngopi Eps. Judul Link Viewer Kulon Eps. Link Viewer Anjang Desa
12
Kolaborasi Membangun
Desa Berbasis
Transformasi Peran ASN
https://www.youtube.com/wa
tch?v=xrr0Hn4Kzpw&list=PLR
1m1LDmuG9F8Tsxezw951vVZ
2GYWt0GW&index=3
1303 12
Perencanaan, Impelentasi dan
Evaluasi Percepatan
Pembangunan Daerah
Tertinggal
https://www.youtube.com/watch?
v=sTvgW6cm5ec&list=PLR1m1LD
muG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=7
2868 12 Desa Wisata Hutan Mangorove
https://www.youtub
e.com/playlist?list=P
LR1m1LDmuG9G76E5
2UFaZsW7VPwtxT_hp
329
13Peran Itjen Dalam
Mengawal Akuntabilitas
https://www.youtube.com/wa
tch?v=0aQM3jda5P0&list=PL
R1m1LDmuG9F8Tsxezw951vV
Z2GYWt0GW&index=2
1155 13Pengembangan Desa Wisata
di Era Triple Distruption
https://www.youtube.com/watch?
v=Rq0TbErSM2M&list=PLR1m1LD
muG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=6
3890 13 Expo Bumdes Kalimantan Selatan
https://www.youtub
e.com/playlist?list=P
LR1m1LDmuG9G76E5
2UFaZsW7VPwtxT_hp
629
14 Kemendesa's Got Talent https://www.youtube.com/wa
tch?v=t04Tjn_hnh8&t=3304s630 14
Prioritas Penggunaan Dana
Desa Tahun 2022
https://www.youtube.com/watch?
v=YSBBXKnI87E&list=PLR1m1LDm
uG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=5
2380 14Kampung Bengkok Rengas
Pandawa
https://www.youtub
e.com/playlist?list=P
LR1m1LDmuG9G76E5
2UFaZsW7VPwtxT_hp
219
15
Akselerasi Transformasi
Digital dalam Upaya
Pembangunan Desa
https://www.youtube.com/wa
tch?v=X0gEhB8CTiQ&t=136s1500 15
Penguatan Ekonomi Desa
Melalui Kerjasama Kemitraan
(Pengembangan Desa
BRILLIAN bersama BRI
https://www.youtube.com/watch?
v=WrBBGGdhKF8&list=PLR1m1LD
muG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=4
2180 15Wonderful Sumatera Barat Edisi
Pariaman
https://www.youtub
e.com/playlist?list=P
LR1m1LDmuG9G76E5
2UFaZsW7VPwtxT_hp
225
16Peran PSM dalam
Kegiatan Masyarakat
https://www.youtube.com/wa
tch?v=kNDqo_fN1xY&t=225s1530 16
Strategi Pengelolaan Pelatihan
Menuju ASN Unggul dan
Berakhlak
https://www.youtube.com/watch?
v=2ToVbuyY6KM&list=PLR1m1LD
muG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=3
2227 16Desa Wisata Senaru Dalam
Pelukan Tradisi
https://www.youtub
e.com/playlist?list=P
LR1m1LDmuG9G76E5
2UFaZsW7VPwtxT_hp
90
17
Revitalisasi Transmigrasi
dalam inovasi
Transpolitan 4.0
https://www.youtube.com/wa
tch?v=SIwMaZXmwek1329 17
Peran Itjen Dalam Mengawal
Akuntabilitas
https://www.youtube.com/watch?
v=Di_SBdHTTv4&list=PLR1m1LD
muG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=2
1497
18
Mengapa Menteri Desa
Yakin Kemiskinan Ekstrem
bisa ditangani 100%
https://www.youtube.com/pla
ylist?list=PLR1m1LDmuG9F8Tsx
ezw951vVZ2GYWt0GW
2203 18
Pembangunan Transmigrasi
yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan
https://www.youtube.com/watch?
v=W2BYZCYCNSA&list=PLR1m1L
DmuG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=18
1213
19
Peluang dan tantangan
Pengembangan Desa
Ekspor
https://www.youtube.com/pla
ylist?list=PLR1m1LDmuG9F8Tsx
ezw951vVZ2GYWt0GW
1058 19
Pendekatan Penghidupan
Berkelanjutan untuk SDGs
Desa
https://www.youtube.com/watch?
v=-
CRDrTkgMzw&list=PLR1m1LDmu
G9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=19
1096
20Desa melaksanakan
Jaring Pengaman nasional
https://www.youtube.com/pla
ylist?list=PLR1m1LDmuG9F8Tsx
ezw951vVZ2GYWt0GW
870 20Penanganan Kemiskinan
Ekstrem Desa
https://www.youtube.com/watch?
v=CduSfHKa63M&list=PLR1m1LD
muG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ&index=20
1403
21
PEL, Bumdes, Bumdesma
dalam rangka
mewujudkan
Pertumbuhan Ekonomi
Desa merata
https://www.youtube.com/pla
ylist?list=PLR1m1LDmuG9F8Tsx
ezw951vVZ2GYWt0GW
2205 21Seleksi CPNS Kementerian
Desa, PDT dan Transmigrasi
https://www.youtube.com/playlist
?list=PLR1m1LDmuG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ
1451
Rekapitulasi Viewer Akademi Desa Tahun 2021 Data per 31 Desember 2021
Ngobrol Pintar (Ngopi) Tahun 2021 Kuliah Online (Kulon) Tahun 2021 Anjang Desa Tahun 2021
Eps. Judul Link Viewer Ngopi Eps. Judul Link Viewer Kulon Eps. Link Viewer Anjang Desa
22Dana Desa untuk Siapa
Saja
https://www.youtube.com/pla
ylist?list=PLR1m1LDmuG9F8Tsx
ezw951vVZ2GYWt0GW
6779 22Rencana Aksi Percepatan
Daerah Tertinggal Tahun 2022
https://www.youtube.com/playlist
?list=PLR1m1LDmuG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ
1067
23Transformasi Kampung
Terpadu (TEKAD)
https://www.youtube.com/playlist
?list=PLR1m1LDmuG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ
1997
24Penggunaan Dana Desa di
masa Pandemi
https://www.youtube.com/playlist
?list=PLR1m1LDmuG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ
2784
25Praktek Pemberdayaan
Masyarakat
https://www.youtube.com/playlist
?list=PLR1m1LDmuG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ
1490
26
Desa Cerdas, Akselerasi
Pembangunan Desa-Desa
Seluruh Indonesia
https://www.youtube.com/playlist
?list=PLR1m1LDmuG9GypJ5-
drSX7bXxabZ5tkuQ
1876
38739 67549 5311
Rekapitulasi Viewer Akademi Desa Tahun 2021 Data per 31 Desember 2021
Ngobrol Pintar (Ngopi) Tahun 2021 Kuliah Online (Kulon) Tahun 2021 Anjang Desa Tahun 2021
TOTALTOTALTOTAL
TAHUN ANGGARAN 2021
PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
LAPORAN KINERJA
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Kita panjatkan Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-nya, dapat diselesasikan penyusunan Laporan Akuntanbilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia dan Pembedayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun Anggaran
2021.
Lakip Tahun 2021 ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akutanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2017 Tentang
Pedoman Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Laporan Ini merupakan alat ukur terhadap kinerja atas pelaksanaan tugas dan
fungsi Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional selama kurun waktu satu tahun, Khususnya
capaian kinerja pelaksanaan program/kegiatan tahun 2021. LAKIP ini juga mengurai
keberhasilan maupun kendala yang dihadapi sebagai masukkan guna optimalisasi
pelaksanaan Rencana Strategis Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2020 – 2024.
Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Berkomitmen untuk meningkatkan kinerja
dalam mendukung pencapaian visi dan misi Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi. Laporan Kinerja ini menjadi salah satu sarana evaluasi yang handal dalam
peningkatan dan percepatan perjanjian kinerja Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional di
masa yang akan datang.
Dalam Kesempatan ini, saya menyampaikan Terima kasih kepada seluruh pihak, baik
internal maupun eksternal yang telah berkontribusi dalam capaian kinerja Pusat Pembinaan
jabatan Fungsional tahun 2021.
Jakarta, Januari 2022
Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Berdasarkan peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dan Peraturan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Tugas Pusat Pembinaan jabatan Fungsional
Melaksanakan Pembinaan Jabatan Fungsional yang berada dalam pembinaan Teknis
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Untuk
Melaksanakan Hal tersebut, Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional sebagai Instansi
Pembina Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat berdasarkan ketentuan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
28 Tahun 2018 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat,
Kementerian sebagai Instansi Pembina Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya
Masyarakat, memiliki kewajiban memfasilitasi untuk mengembangankan sistem
informasi JF Penggerak Swadaya Masyarakat. Sesuai dengan arah Kebijakan
Pengadaan ASN yang diamanatkan dalam RPJM 4 (2020 – 2024) yaitu Membangun
Smart Aparatur Sipil Negara (ASN) Menuju Birokrasi Berkelas Dunia Tahun 2024,
adalah upaya pembangunan sumber daya manusia dalam menciptakan SDM yang
memiliki jiwa pekerja keras, bekerja smart, dinamis, terampil menguasai ilmu dan
teknologi, serta memiliki komitmen yang sangat tinggi.
Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Tahun 2021 Mempunyai 2 (dua)
Sasaran Kegiatan Dengan 4 (empat) Indikator Kinerja Kegiatan, yang merupakan
cascading dari Sasaran Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi. Dalam Menjalankan Program Tersebut, telah dirancang
berbagai kegiatan yang masing-masing kegiatan memiliki sasaran dan indikator yang
jelas dan terukur untuk mencapai sasaran program yang telah ditetapkan. Pada
tahun 2021 terdapat 2 Kegiatan dengan 4 sasaran kegiatan yang merupakan
penetapan kinerja Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional dengan kepala
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Daerah Tertinggal di tahun 2021 yang secara langsung memiliki keterkaitan dengan
sasaran program.
Alokasi Angaran Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Tahun 2021 sebesar Rp.
6.208.334.000.-, realisasi belanja sampai dengan akhir tahun 2021 sebesar Rp.
6.089.165.429,- atau 98,08%. Dengan membandingkan penyerapan yang berada di
angka 98,08% terhadap capaian sasaran program maupun kegiatan dilakukan
analisis efisiensi dengan membandingkan ouput, realisasi anggaran dan capaian
target dan belum semua tercapai.
iv
Laporan kinerja ini diharapkan dapat berperan sebagai potret kerja pusat pembinaan
jabatan fungsional sepanjang tahun 2021 dan selanjutnya dapat sebagai sumber
input dalam perumusan kebijakan 2021 dan selanjutnya.
v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Kedudukan Strategis Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional .................. 2
C. Maksud dan Tujuan .......................................................................... 3
D. Tugas dan Fungsi ............................................................................. 4
E. Struktur Organisasi ........................................................................... 4
F. Sumber Daya Manusia ....................................................................... 5
G. Sumber Daya Keuangan .................................................................... 5
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional ...................... 6
B. Rencana Kerja Tahun 2021 ................................................................ 10
III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi ................................................................ 12
B. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan
Kinerja ............................................................................................. 14
C. Realisasi Anggaran ............................................................................ 19
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 21
LAMPIRAN ...................................................................................................... 23
1
A. Latar Belakang
Salah Satu Prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Govermance) adalah
Akuntabilitas, dimana merupakan salah satu wujud komitmen organisasi
penyelenggara negara dalam mempertangungjawabkan pengelolaan dan
pengendalian sumberdaya dalam pelaksanaan kebijakan pada akhir tahun.
Kebijakan sesuai dengan tugas dan kewenangannya dipertangunggjawabkan
kepada publik sebagai pemegang kedaulatan negara sebagaimana yang
diamanatkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Selanjutnya ditegaskan dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) bahwa Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LAPKIN) merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam
memujudkan tata kelola pemerintah yang baik di lingkungan Pusat Pembina
Jabatan Fungsional.
Pusat Pembina Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat pada tahun
2021 melaksanakan program kerja dan anggaran Berbasis Kinerja sebagai
pelaksanaan Sistem Akuntansi Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Proses penyusunan
dokumen perencanaan dan anggaran tahunan dilakukan secara terpadu dengan
berdasarkan Program-program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi, khususnya Bidang Pengembangan Sumberdaya
Manusia dan Pemberdayaan masyarakat desa, daerah Tertinggal dan
Transmigrasi, serta mengacu kepada visi dan misi Badan Pengembangan
Sumberdaya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa tertuang dalam
Rencana Strategis Pusat Pembina jabatan Fungsional Tahun 2020-2024,
sehingga merupakan dokumen perencanaan yang saling sinergi dalam
mewujudkan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi Pusat Pembina Jabatan
Fungsional.
Laporan Kinerja Pusat Pembina Jabatan Fungsional tahun 2021 pada dasarnya
adalah bentuk pertangungjawaban atas kewenangan Pusat Pembina Jabatan
Fungsional yang disertai dengan tugas Pembinaan jabatan Fungsional Penggerak
Swadaya Masyarakat dalam pencapaian visi organisasi. Sehubungan dengan hal
tersebut lingkup penyusunan LAPKIN adalah memberikan gambaran kondisi
obyektif atau profil Pusat Pembina Jabatan Fungsional tahun 2021.
PENDAHULUAN 1 bab
2
Perencanaan Strategis, Target dan capian kinerja, dan evaluasi pencapian
kinerja berdasarkan Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan/atau
Penetapan Kinerja (PK) Pusat Pembina Jabatan Fungsional pada tahun 2021.
Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan Target capaian kinerja utama Pusat
Pembina Jabatan Fungsional bersama dengan IKU Komponen lainnya lingkup
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, sedangkan Penetapan Kinerja (PK)
Pusat Pembina Jabatan fungsional merupakan Kesepakatan target capaian
kinerja antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebagai penerima mandat
dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 28 Tahun 2018 tentang Jabatan Fungsional
Penggerak Swadaya Masyarakat, Kementerian sebagai Instansi Pembina Jabatan
Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat, memiliki kewajiban memfasilitasi
untuk mengembangkan sistem informasi JF Penggerak Swadaya Masyarakat.
Sesuai dengan arah Kebijakan Pengadaan ASN yang diamanatkan dalam RPJM 4
(2020 – 2024) yaitu Membangun Smart Aparatur Sipil Negara (ASN) Menuju
Birokrasi Berkelas Dunia Tahun 2024, adalah upaya pembangunan sumber daya
manusia dalam menciptakan SDM yang memiliki jiwa pekerja keras, bekerja
smart, dinamis, terampil menguasai ilmu dan teknologi, serta memiliki komitmen
yang sangat tinggi. Salah satu tugas dari 18 (delapan belas) tugas intsansi
Pembina sesuai dengan Permen PANRB Nomor 28 Tahun 2018 pada pasal 41
ayat (2) huruf l yaitu mempunyai tugas dalam mengembangkan sistem informasi
Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat.
B. Kedudukan Strategis Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional
Dalam mendukung pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat di bidang
pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi melalui Visi
BPSDM “Terwujudnya sumber daya manusia yang unggul dan kompeten
dalam melakukan pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal dan
transmigrasi” Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional memformulasikannya ke dalam
kegiatan, yaitu:
1. Penyusunan NSPK dalam rangka Pembinaan JF Teknis KDPDTT;
2. Pelaksanaan tugas dan fungsi teknis KDPDTT sebagai Instansi Pembina
Jabatan Fungsional;
3. Fasilitasi Implementasi tugas JF PSM;
4. Evaluasi dan Penilaian Jabatan Fungsional.
Rangkaian aktifitas pokok yang diemban Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional sesuai
dengan tugas dan fungsi memiliki tujuan:
3
1. Meningkatkan NSPK pengembangan profesi jabatan fungsional tertentu;
2. Meningkatkan presentasi pejabat fungsional yang mengikuti pengembangan
profesi jabatan fungsional tertentu.
Posisi Strategis yang ingin dicapai sepanjang tahun 2020-2024, Pusat Pembina
Jabatan Fungsional di antara unit-unit kerja Badan Pengembangan Sumberdaya
Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi, Menetapkan 2 Sasaran Kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan Tersedianya Bahan Kebijakan dan Regulasi Pembinaan Jabatan
Fungsional Kementerian, melalui Kegiatan Startegi :
a. Bahan Kebijakan dan/atau Regulasi Pengembangan Profesi Fungsional
Tertentu yang di susun
2. Kegiatan Tersedianya Fungsional Tertentu yang Kompeten, melalui
Strategi:
a. Pejabat Fungsional Tertentu yang Tersertifikasi
b. Pejabat Fungsional Tertentu yang ditingkatkan Kapasitasnya
c. Pejabat Fungsional Tertentu yang dilaksanakan PAK (Penetapan Angka
Kredit)
Pelaksanaan Kegiatan menjadi Penugasan secara langsung dari Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi dengan penetapan sasaran oleh Pusat Pembina Jabatan
Fungsional tahun 2020-2024. Selanjutnya Kegiatan yang disajikan menjadi Indikator
Kinerja Pusat Pembina jabatan Fungsional tahunan yang ditetapkan dalam dokumen
berupa Rencana Kerja dan/atau Kontrak Kinerja, Yaitu: (1) Jumlah Kebijakan
dan/atau Regulasi Pengembangan Profesi Fungsional Tertentu, (2) Persentase
Pejabat Fungsional yang Tersertifikasi, (3) Persentase Pejabat Fungsional Tertentu
yang ditingkatkan Kapasitasnya; (4) Pejabat Fungsional Tertentu yang dilaksanakan
PAK.
C. Maksud dan Tujuan
Maksud sebagai laporan pertanggung jawaban Kinerja Unit Eselon II Pusat
Pembina Jabatan Fungsional BPSDM Tahun 2021 kepada Badan Pengembangan
Sumberdaya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi tahun 2021 yang telah ditetapkan.
Tujuan Penyusunan laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) Unit Eselon II
Pusat Pembina Jabatan Fungsional BPSDM Tahun 2021 adalah :
1. Memberikan Informasi capaian Kinerja terukur yang dicapai oleh Pusat
Pembina jabatan Fungsional kepada Badan Pengembangan Sumberdaya
Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi selaku pemberi mandat atas kinerja yang seharusnya.
4
2. Memberikan penjelasan tingkat capaian pelaksanaan kegiatan dan program
kerja dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran Pusat
Pembina Jabatan Fungsional dan Badan Pengembangan Sumberdaya
Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi umumnya.
D. Tugas dan Fungsi
Pusat Pembina Jabatan Fungsional Mempunyai tugas Melaksanakan Pembinaan
jabatan Fungsional yang berada dalam pembinaan teknis kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Hal ini merupakan mandat
kelembagaan yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2020
Tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Penjabaran lebih lanjut terkait tugas Pusat Pembina Jabatan Fungsional diatur
dalam peraturan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 tentang organisasi dan tata Kerja
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang
mengamanatkan bahwa Pusat Pembina Jabatan Fungsional mempunyai tugas
”Melaksanakan Pembinaan Jabatan Fungsional yang berada dalam pembinaan
Teknis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi”,
dengan fungsi :
1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pengembangan jabatan
fungsional, pengembangan Standarisasi Kompetensi, pengembangan profesi
dan sertifikasi kelembagaan dan jabatan fungsional, serta evaluasi dan
penilaian jabatan fungsional;
2. Pelaksanaan pengembangan jabatan fungsional, pengembangan standarisasi
kompetensi, pengembangan profesi dan sertifikasi kelembagaan dan jabatan
fungsional, serta evaluasi dan penilaian jabatan fungsional;
3. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengembangan jabatan
fungsional, pengembangan standarisasi kompetensi, pengembangan profesi
dan sertifikasi kelembagaan dan jabatan fungsional, serta evaluasi dan
penilaian jabatan fungsional; dan
4. Pelaksanaan Urusan tata usaha dan rumah tangga pusat pembinaan Jabatan
Fungsional.
E. Struktural Organisasi
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Pusat Pembina Jabatan Fungsional
dipimpin oleh Kepala Pusat (Pejabat Tinggi Madya), Sub bagian tata Usaha dan
4 Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur Organisasi Pusat Pembina Jabatan
Fungsional secara detail dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
5
Sumber: Permendesa No. 15/2020 dan Permendesa No. 16/2020
F. Sumber Daya Manusia
Jumlah keseluruhan pegawai Pusat Pembina Jabatan Fungsional sebanyak 54
pegawai, terdiri dari 31 ASN dan 23 Pegawai Tidak Tetap.
G. Sumber Daya Keuangan
Sesuai dengan Rencana Kerja (RENJA) dan Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) berdasarkan Pagu APBN Tahun Anggaran
2021, anggaran Pusat Pembina Jabatan Fungsional sebesar Rp. 6.208.334.000,-.
Adapun Penjabaran alokasi anggaran Perkegiatan/program, sebagai berikut :
Tabel 1. Program dan Anggaran
PROGRAM/ KEGIATAN ANGGARAN
Penyiapan Bahan Pelatihan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
6.208.334.000
SDM Pemberdayaan Masyarakat yang mendapatkan Sertifikasi Kompetensi
1.394.024.000
Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria 1.448.710.000
Peningkatan Kapasitas Aparatur Negara 2.216.732.000
Layanan Dukungan Tugas dan Fungsi 1.148.868.000
6
A. Rencana Strategis Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional (2020-
2024)
I. Visi dan Misi
Dalam mendukung pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat di bidang
pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi melalui Visi
BPSDM “Terwujudnya sumber daya manusia yang unggul dan kompeten
dalam melakukan pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal dan
transmigrasi” Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional memformulasikannya ke dalam
kegiatan, yaitu:
1. Penyusunan NSPK dalam rangka Pembinaan JF Pembinaan Teknis
KDPDTT;
2. Pelaksanaan tugas dan fungsi teknis KDPDTT sebagai Instansi Pembina
Jabatan Fungsional;
3. Fasilitasi Implementasi tugas JF PSM;
4. Evaluasi dan Penilaian Jabatan Fungsional.
Rangkaian aktifitas pokok yang diemban Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional sesuai
dengan tugas dan fungsi memiliki tujuan:
1. Meningkatkan NSPK pengembangan profesi jabatan fungsional tertentu;
2. Meningkatkan presentasi pejabat fungsional yang mengikuti pengembangan
profesi jabatan fungsional tertentu.
Menajemen Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional difokuskan pada konsep
penajaman capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai IKU Eselon II sebagai
kesepakatan target indikator capaian kinerja yang akan dihasilkan oleh setiap unit
kerja. IKU yang terintegrasi diharapkan menghasilkan output dan impact yang
berkelanjutan pada program-program di PPJF yang selaras di program BPSDM dan
PMDDTT dengan visi dan misi Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dan visi misi
nasional.
Sesuai arahan Presiden pada tanggal 22 Oktober 2019, dimana dasar kebijakan dana
desa yaitu menunjang Sustainable Development Goal’s (SDG’s). SDGs Desa adalah
upaya terpadu mewujudkan profil desa, yaitu 1) Desa tanpa kemiskinan dan
kelaparan, 2) Desa ekonomi tumbuh merata, 3) Desa peduli kesehatan, 4) Desa
peduli lingkungan, 5) Desa peduli pendidikan, 6) Desa ramah perempuan, 7) Desa
berjejaring, dan 8) Desa tanggap budaya untuk percepatan pencapaian’. Tujuan
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2 bab
7
pembangunan berkelanjutan seperti diketahui bahwa terdapat 18 SDG’s Desa,
sehingga memerlukan manajemen sumber daya manusia yang mampu menjalankan
program pembangunan desa yang bermanfaat dan berkelanjutan. Cetusan
pembuatan konsep penajaman capaian indikator kinerja utama PPJF dengan SDG’s
Desa diharapkan dapat menghasilkan program yang terintegrasi dengan efektif dan
efisien, seperti pada tabel di bawah yang akan menjadi satu kesatuan dalam
mencapai percepatan pembangunan sumber daya manusia di Kementerian Desa,
masyarakat desa dan mitra.
Tabel 2. Penajaman Konsep Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional pada Capaian
Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Pemetaan Sustainable Development Goal’s
(SDG’s) Desa:
UNIT KERJA ESELON II CAPAIAN IKU CAPAIAN SDG’s DESA
Pusat Pembinaan Jabatan
Fungsional
a. Tersedianya Bahan
Kebijakan dan Regulasi
Pembinaan Jabatan
Fungsional Kementerian
b. Tersedianya Fungsional
Tertentu yang Kompeten
a. Desa Tanpa Kesenjangan
b. Kemitraan untuk
Pembangunan Desa
Sumber: IKU BPSDM tahun 2021
Untuk arah kebijakan dan sasaran strategis BPSDM dan PMDDTT yang sejalan
dengan tujuan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi yang akan dicapai, berikut
peran Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional dalam pencapaiannya sebagaimana
pada tabel dibawah.
Tabel. 3. Matriks Target Sasaran Strategis dan Sasaran Kegiatan
TUJUAN SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
SASARAN
STRATEGIS
SASARAN
KEGIATAN
INDIKATOR
KINERJA
UTAMA
Terwujudnya
sumber daya
manusia yang
unggul dalam
melakukan
pemberdayaan
masyarakat
desa, daerah
tertinggal dan
Meningkatnya
SDM Aparatur
Pejabat
Fungsional
Tertentu yang
kompeten
sesuai dengan
kebijakan dan
regulasi yang
Persentase
pejabat
fungsional
tertentu yang
kompeten
sesuai dengan
kebijakan dan
regulasi yang
ditetapkan
1. Tersedianya
Bahan
Kebijakan
dan Regulasi
Pembinaan
Jabatan
Fungsional
Kementerian
Jumlah Bahan
Kebijakan
dan/atau
Regulasi
Pengembangan
Profesi
Fungsional
Tertentu yang
Disusun
8
transmigrasi ditetapkan
2. Tersedianya
Fungsional
Tertentu
yang
Kompeten
Persentase
Pejabat
Fungsional
Tertentu yang
Tersertifikasi
Persentase
Pejabat
Fungsional
Tertentu yang
Ditingkatkan
Kapasitasnya
Persentase
Pejabat
Fungsional
Tertentu yang
Dilaksanakan
PAK (Penetapan
Angka Kredit)
Merujuk:
1. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 15
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi;
2. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Uraian Fungsi Organisasi Jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama dan Tugas Kelompok Jabatan Fungsional Di Lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi.
ARAH KEBIJAKAN PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL
Pusat Pembinaan Jabatan Fungisonal merupakan unit kerja teknis di lingkungan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang memiliki arah kebijakan dan strategi ke
dalam Rencana Strategis Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2020-
2024, maka kebijakan teknis Pembinaan Jabatan Fungisonal Tahun 2020-2024
diarahkan pada upaya yang tergambarkan pada tabel di bawah ini:
9
Tabel 4. Sasaran Kegiatan, Indikator Kinerja Utama serta Target 2021-2024 Pusat
Pembinaan Jabatan Fungsional
NO SASARAN
KEGIATAN
INDIKATOR
KINERJA
UTAMA
TARGET KELOMPO
K
SUBSTANS
I
2021 2022 2023 2024
1. Tersedianya
Bahan
Kebijakan dan
Regulasi
Pembinaan
Jabatan
Fungsional
Kementerian
Jumlah Bahan
Kebijakan
dan/atau Regulasi
Pengembangan
Profesi Fungsional
Tertentu yang
Disusun
8 8 8 8 Kelompok
Substansi
Rencana
dan
Program
Pengemban
gan Jabatan
Fungsional
2. Tersedianya
Fungsional
Tertentu yang
Kompeten
Persentase
Pejabat
Fungsional
Tertentu yang
Tersertifikasi
100% 100% 100% 100% Kelompok
Substansi
Pengemban
gan
Standarisasi
Persentase
Pejabat
Fungsional
Tertentu yang
Ditingkatkan
Kapasitasnya
70% 75% 80% 85% Kelompok
Substansi
Pengemban
gan Profesi
dan
Sertifikasi
Kelembagaa
n dan
Jabatan
Fungsional
Kompetensi
Persentase
Pejabat
Fungsional
Tertentu yang
Dilaksanakan PAK
(Penetapan
Angka Kredit)
100% 100% 100% 100% Kelompok
Substansi
Evaluasi
Dan
Penilaian
Jabatan
Fungsional
10
B. Rencana Kerja Tahun 2021
Rencana Kerja (Renja) merupakan Dokumen Perencanaan yang berisi
program dan kegiatan suatu Kementerian/Lembaga sebagai penjabaran dari
Rencana Strategis dalam satu Anggaran, sedangkan Rencana Kerja bertujuan
untuk memberikan gambaran singkat mengenai sasaran capaian, kebijakan
yang digunakan serta program yang berisikan berbagai kegiatan prioritas.
Adapun penjabaran Rencana Kerja (Renja) Pusat Pembina Jabatan Fungsional
Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertingal dan Transmigrasi Tahun 2021, sebagai berikut :
I. Perjanjian Kinerja Pusat Pembina Jabatan Fungsional (Eselon 2)
Program, Kegiatan, Indikator dan target kinerja, dijabarkan dalam suatu
rencana kerja tahun 2021 bertujuan mencapai Sasaran Program yang telah
ditetapkan. Rencana kinerja dimaksud dibuat di awal tahun anggaran yang
memuat kegiatan – kegiatan dalam rangka mencapai sasaran sesuai program
yang telah ditetapkan, indikator keberhasilan pencapaiannya serta pendanaan
yang harus dipertangungjawabkan di akhir tahun anggaran.
Keseluruhan rencana kinerja, indikator dan pendanaan dijadikan Perjanjian
Kinerja (PK) atau semacam kontrak kinerja yang ditanda tangan oleh kepala
Pusat dan kepala Badan, serta secara berjenjang turun menjadi perjanjian
Kinerja Kepala Pusat Pembina Jabatan Fungsional sampai akhirnya perjanjian
kinerja pegawai dengan masing masing atasan langsung. Sebagai bentuk
salah satu evaluasi dan pertanggungjawaban atas capaian perjanjian kinerja
tersebut, disusunlah Laporan Kinerja Pusat Pembina Jabatan Fungsional tahun
2021 yang disampaikan kepada Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya
Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah tertinggal dan
Transmigrasi.
Adapun Target Kinerja Pusat Pembina Jabatan Fungsional memiliki 2 (dua)
Program dan 4 (empat) kegiatan Indikator Program untuk tahun 2021 dalam
rangka melaksanakan tugas dan fungsi, guna mendukung pencapaian kinerja
Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertingal dan Transmigrasi sebagai Terwujudnya sumber daya
manusia yang unggul dan kompeten dalam melakukan pemberdayaan
masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi sebagaimana pada tabel
di bawah ini :
11
Tabel 5. Program Kegiatan semula menjadi
KODE Program/Kegiatan Indikator TARGET
SEMULA MENJADI
6460 Kinerja Pusat Pembina Jabatan Fungsional Tahun 2021 adalah Sebagai Berikut
052 Tersedianya Bahan Kebijakan dan Regulasi Pembinaan Jabatan Fungsional Kementerian
Jumlah Bahan Kebijakan dan/atau Regulasi Pengembangan Profesi Fungsional Tertentu yang Disusun
8 8
053
Tersedianya Fungsional Tertentu yang Kompeten
Persentase Pejabat Fungsional Tertentu yang Tersertifikasi
75 % 75%
Persentase Pejabat Fungsional Tertentu yang Ditingkatkan Kapasitasnya
70 % 15%
051
Persentase Pejabat Fungsional Tertentu yang Dilaksanakan PAK (Penetapan Angka Kredit)
100 % 100 %
12
A. Capaian Kinerja Organisasi
Sebagaimana ditetapkan bahwa sasaran kegiatan Pusat Pembinaan Jabatan
Fungsional adalah tersedianya bahan kebijakan dan regulasi Pembinaan
Jabatan Fungsional Kementerian dan tersedianya Fungsional Tertentu yang
kompeten maka Indikator Kinerja Utama Pusat Pembinaan Jabatan
Fungsional Tahun 2020-2024 yang dapat ditetapkan yaitu:
1. Jumlah bahan Kebijakan dan/atau Regulasi Pengembangan Profesi Fungsional
Tertentu yang disusun;
2. Persentase Pejabat Fungsional Tertentu yang Tersertifikasi;
3. Persentase Pejabat Fungsional Tertentu yang Ditingkatkan Kapasitasnya;
4. Persentase Pejabat Fungsional Tertentu yang Dilaksanakan PAK (Penetapan
Angka Kredit).
Untuk mendukung upaya pencapaian Indikator Kinerja Utama tersebut, setiap
tahun dalam masa tahun 2020-2024 perlu disusun strategi sesuai dengan
kebutuhan sebagai aplikasi perkembangan kebijakan dan perkembangan isu
strategis baik secara nasional maupun lokal. Pusat Pembinaan Jabatan
Fungsional memetakan beberapa strategi.
Sasaran 1 :
Jumlah bahan Kebijakan dan/atau Regulasi Pengembangan Profesi
Fungsional Tertentu yang disusun
Dalam rangka mencapai kinerja pemenuhan target jumlah bahan kebijakan
dan regulasi Pembinaan Jabatan Fungsional, dikembangkan strategi pada
tahun 2021 khususnya dengan melalui kegiatan:
a. Penyusunan Pedoman Presentasi Karya Tulis Karya Ilmiah;
b. Penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Jabatan
Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat;
c. Penyusunan Standar Kualitas Hasil Kerja dan Pedoman Penilaian
Kualitas Hasil Kerja Pejabat Fungsional PSM;
d. Penyusunan Pedoman Standar Tata Kerja Tim Penilai dan Tata Cara
Penilaian dan Penilaian Kualitas Hasil Kerja (Angka Kredit) PSM;
e. Penyusunan Pedoman Tata Cara Pembentukan Organisasi Profesi
Jabatan Fungsional PSM;
Akuntabilitas Kinerja Aku
3 bab
13
f. Penyusunan Naskah Akademik
1) JF Analis Perencanaan Wilayah Perdesaan
2) JF Analis Sosial Ekonomi Perdesaan
3) JF Analis Sarana dan Prasarana Perdesaan
Review/Penyesuaian Permen PANRB Nomor 28 Tahun 2018 tentang
Jabatan Fungsional PSM;
Sasaran 2:
Untuk mencapai kinerja pemenuhan target Persentase Pejabat Fungsional
Tertentu yang Tersertifikasi dikembangkan strategi pada tahun 2021
khususnya dengan melalui kegiatan:
a. Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat;
b. Pembentukan Assesor Kompetensi dan Tim Penilai Angka Kredit
Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM).
No Indikator Target Realisasi Capaian
1 Persentase Pejabat Fungsional Tertentu yang Tersertifikasi
75 %
93 %
93 %
Sasaran 3 :
Untuk mencapai kinerja pemenuhan target Persentase Pejabat Fungsional
Tertentu yang Ditingkatkan Kapasitasnya dikembangkan strategi pada tahun
2021 khususnya dengan melalui kegiatan:
a. Bimbingan Teknis Pedoman Penghitungan Formasi Jabatan Fungsional
Penggerak Swadaya Masyarakat;
b. Bimbingan Teknis Pelaksanaan dan Pembinaan JF PSM;
c. Sosialisasi Standar Kerja dan Mekanisme Pengisian DUPAK Jabatan
Fungsional;
d. Fasilitasi Legalisasi Pembentukan Organisasi Profesi JF Penggerak
Swadaya Masyarakat (PSM);
e. Koordinasi antar Instansi Pengguna dalam Rangka Pembinaan Karier
Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM);
No Indikator Target Realisasi Capaian
1 Jumlah Bahan Kebijakan dan/atau Regulasi Pengembangan Profesi Fungsional Tertentu yang Disusun
8
8
100 %
14
No Indikator Target Realisasi Capaian
1 Persentase Pejabat Fungsional Tertentu yang Ditingkatkan Kapasitasnya
15 %
15 %
100 %
Sasaran 4 :
Untuk mencapai kinerja pemenuhan target Persentase Pejabat Fungsional
Tertentu yang Dilaksanakan PAK (Penetapan Angka Kredit) dikembangkan
strategi pada tahun 2021 khususnya dengan melalui kegiatan Penilaian Angka
Kredit bagi Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) 2 (dua)
periode dalam setahun
No Indikator Target Realisasi Capaian
1 Persentase Pejabat Fungsional Tertentu yang Dilaksanakan PAK (Penetapan Angka Kredit)
100 %
100 %
100 %
B. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan
Kinerja
Mencermati Pelaksanaan Program dan anggaran pada Pusat Pembina Jabatan
Fungsional selama ini, terutama yang dilaksanakan pada tahun 2021, terdapat
berbagai kendala dan permasalahan yang mempengaruhi pelaksanaan dan
pencapian kinerja, disebabkan beberapa faktor antara lain :
I. Permasalahan
Hasil pengamatan dan analisis faktual, terdapat beberapa Kendala
yang telah diinventarisir yang kemungkinan mempengaruhi kinerja
Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional. Menjadi suatu keharusan, bahwa
pemantauan dan evaluasi kinerja Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional
menjadi satu keharusan guna mengantisipasi permasalahan-
permasalahan yang kemungkinan timbul. Permasalahan yang
diinventarisir, dapat dilihat dibawah:
1. Regulasi :
Belum tersusunnya seluruh Regulasi tentang pembinaan Jabatan
fungsional Penggerak swadaya masyarakat (PSM) yang termuat
pada Permenpan RB Nomor 28 Tahun 2018 Tentang Jabatan
Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat di dalamnya
menjabarkan 18 tugas instansi pembina.
2. Rencana Pembinaan dan Program Pembinaan :
Belum adanya rencana induk pembinaan Jabatan Fungsional dan
Belum maksimalnya Pembinaan Jabatan Fungsional yang
berorientasi pada sumber daya produktif dari hulu ke hilir.
15
3. Kelembagaan dan tenaga pembinaan :
Dengan penataan struktur organisasi, personil Pusat Pembinaan
Jabatan Fungsional sebagai transformasi dari pejabat struktural
belum menguasai aspek dan teknik pembinaan dan belum
maksimalnya dukungan personil khususnya di bidang pembinaan
jabatan fungsional baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
4. Standarisasi dan Sertifikasi Profesi :
Belum Terbentuknya Lembaga Sertifikasi Profesi Kementerian
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Belum Adanya
asessor sertifikasi profesi Penggerak Swadaya Masyarakat.
5. Anggaran dan Sarana Prasarana :
Terbatasnya alokasi anggaran yang dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan jenis-jenis kegiatan di lingkup pusat Pembina
jabatan fungsional.
II. Solusi Yang telah dilakukan
Sebagai langkah tindaklanjut atas permasalahan tersebut, khususnya
dalam konteks pelaksanaan regulasi, program dan anggaran pusat
Pembina jabatan fungsional TA.2021, telah dilakukan upaya-upaya
sebagai berikut :
1. Regulasi :
Tersedianya Regulasi tentang pembinaan Jabatan fungsional
Penggerak swadaya masyarakat (PSM) termuat pada Permenpan
RB Nomor 28 Tahun 2018 Tentang Jabatan Fungsional
Penggerak Swadaya Masyarakat, di dalamnya menjabarkan 18
tugas instansi pembina. Untuk tahun 2021 Pusat Pembina
Jabatan Fungsional sebagai berikut :
- Permendesa No 9 tahun 2021 Tentang syarat dan tata cara
Pembentukan Organisasi Profesi Jabatan Fungsional PSM
- Permendesa No 11 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Uji
Kompetensi Jabatan Fungsional PSM
- Penyusunan Pedoman Presentasi Karya tulis Ilmiah (sudah
ada di Kemenkumham untuk diundangkan)
- Tata Kerja Tim Penilai dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit
Jabatan Fungsional PSM (sudah ada di Kemenkumham untuk
diundangkan)
- Penyusunan standar Kualitas Hasil Kerja dan Pedoman
Penilaian Kualitas Hasil Kerja Pejabat Fungsional PSM sudah
dilakukan Harmonisasi, Proses untuk diundangkan oleh
Kemenkumham
- Penyusunan Naskah Akademis 3 Jabatan Fungsional Baru
Telah selesai disusun dan telah dilakukan Ekspose Internal
16
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi dan FGD Ekspose Lintas K/L
2. Rencana Pembinaan dan Program Pembinaan
Adanya Penyederhanaan birokrasi membuka Tantangan konsep
pengembangan karier agar organisasi tetap dapat berjalan
dengan sistem karier berbasis fungsional. Dengan
Menyelenggarakan Konsolidasi dan Pembinaan Penerapan
Jabatan Fungsional PSM oleh pengguna Pada K/L dan Pemda di
8 Lokasi : 1. Bangka Belitung ; 2. Jawa Barat; 3. Bengkulu; 4.
Kalimantan Selatan; 5. Riau; 6. Jawa Timur; 7. Sulawesi Tengah;
8. Sulawesi Tenggara. Terselenggaranya Pelaksanaan Penilaian
Angka Kredit Periode I & II yang mengajukan DUPAK.
Terlaksananya sistem Informasi Pejabat Fungsional PSM
(EDUPAK).
3. Kelembagaan dan tenaga pembinaan
Adanya dukungan 2 Balai Besar dan 7 Balai untuk pembinaan
jenjang jabatan fungsional adapun kegiatan yang dilakukan
Terlaksananya bimbingan Teknis tentang Permendes No. 20
tahun 2020 tentang Pedoman Perhitungan Formasi jabatan
Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dengan melibatkan
100 orang BKD tingkat Provinsi dan Kabupaten. Melakukan
Koordinasi antar instansi pengguna dalam rangka pembinaan
karier penggerak swadaya masyarakat. Terlaksananya sosialisasi
Permendesa Nomor 9 Tahun 2021 Tentang Syarat dan tata Cara
pembentukan Organiasi Profesi jabatan fungsional Penggerak
Swadaya masyarakat. Terlaksannya Sosialisasi Standar Kerja dan
mekanisme Pengisian DUPAK jabatan fungsional.
4. Standarisasi dan Sertifikasi Profesi
Terbentuknya Lembaga Sertifikasi Profesi Kementerian Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Adanya asessor sertifikasi
profesi Penggerak Swadaya Masyarakat. Dengan kegiatan yang
dilaksanakan adalah: Terlaksananya Uji Kompetensi Kepada
Pejabat Fungsional PSM. Terlaksananya Uji Kompetensi kepada
Pejabat Fungsional PSM. Terlaksananya Pembentukkan Asesor
Kompetensi.
5. Anggaran dan Sarana Prasarana
Memaksimalkan keterbatasan APBN yang dialokasikan untuk
Pembinaan Jabatan Fungsional.
17
III. Analisis Program/Kegiatan Penunjang Keberhasilan/Kegagalan
Pencapaian Pernyataan Kinerja
Mencermati Pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang Pembinaan
jabatan Fungsional, diakui bahwa pembinaan jabatan fungsional
penggerak swadaya masyarakat yang dilaksanakan oleh Pusat Pembina
Jabatan Fungsional masih belum secara optimal mampu menjawab
bebagai dinamika dan persoalan lingkup Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan
Transmigrasi. Hal ini dimungkinkan berbagai kondisi, dimana dapat
disadari bahwa disamping kualitas dari tugas Pembina jabatan
fungsional penggerak swadaya masyarakat yang masih perlu terus
dioptimalkan, juga masih diperlukan komitmen dari para pemangku
kepentingan untuk secara proporsional memberdayakan peran dan
fungsi Pembinaan Jabatan Fungsional Penggerak swadaya masyarakat
sekaligus menjadikan Pusat Pembina Jabatan Fungsional sebagai
Pembina utama jabatan fungsional penggerak swadaya masyarakat.
Tingginya dinamika di bidang pembinaan jabatan fungsional, tentunya
membutuhkan peran dan fungsi Pusat Pembina Jabatan Fungsional
untuk selalu hadir dan memberikan dukungan kepada pemangku
kepentingan, khususnya di lingkup Badan Pengembangan Sumberdaya
Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi dalam rangka penyiapan rekomendasi guna perumusan
dan penetapan langkah dan kebijakan. Sejalan dengan terbentuknya
Pusat Pembina Jabatan Fungsional berdasarkan Permendesa No. 15
Tahun 2020, tugas dan fungsi Pusat Pembinaan jabatan Fungsional
guna berperan secara langsung dalam mengawal pembinaan jabatan
fungsional penggerak swadaya masyarakat, kiranya perlu dirumuskan
strategi penguatan Pembinaan Jabatan Fungsional yang difokuskan
pada upaya sebagai instansi Pembina secara lebih optimal dan
berkualitas.
Sehubungan dengan hal tersebut, beberapa rekomendasi dan strategi
tindak lanjut yang perlu dilakukan dalam rangka penguatan Peran dan
fungsi Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional sebagai berikut :
1. Untuk mencapai kinerja pemenuhan target jumlah regulasi
untuk meningkatkan kompetensi pejabat fungsional,
dikembangkan strategi pada tahun 2021 khususnya melalui:
a. Identifikasi kebutuhan penyusunan/penyempurnaan
peraturan perundangan Pembinaan Jabatan Fungsional;
18
b. Peyusunan/penyempurnaan Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi.
2. Untuk mencapai kinerja pemenuhan target jumlah bahan
kebijakan dan regulasi Pembinaan Jabatan Fungsional,
dikembangkan strategi pada tahun 2021 khususnya dengan
melalui kegiatan:
a. Penyusunan Pedoman Presentasi Karya Tulis Karya
Ilmiah;
b. Penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat;
c. Penyusunan Standar Kualitas Hasil Kerja dan Pedoman
Penilaian Kualitas Hasil Kerja Pejabat Fungsional PSM;
d. Penyusunan Pedoman Standar Tata Kerja Tim Penilai dan
Tata Cara Penilaian dan Penilaian Kualitas Hasil Kerja
(Angka Kredit) PSM;
e. Penyusunan Pedoman Tata Cara Pembentukan Organisasi
Profesi Jabatan Fungsional PSM;
f. Penyusunan Naskah Akademik
JF Analis Perencanaan Wilayah Perdesaan
JF Analis Sosial Ekonomi Perdesaan
JF Analis Sarana dan Prasarana Perdesaan
g. Review/Penyesuaian Permen PANRB Nomor 28 Tahun
2018 tentang Jabatan Fungsional PSM;
3. Untuk mencapai kinerja pemenuhan target Persentase Pejabat
Fungsional Tertentu yang Tersertifikasi dikembangkan strategi
pada tahun 2021 khususnya dengan melalui kegiatan:
a. Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya
Masyarakat;
b. Pembentukan Assesor Kompetensi dan Tim Penilai Angka
Kredit Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya
Masyarakat (PSM).
4. Untuk mencapai kinerja pemenuhan target Persentase Pejabat
Fungsional Tertentu yang Ditingkatkan Kapasitasnya
dikembangkan strategi pada tahun 2021 khususnya dengan
melalui kegiatan:
a. Bimbingan Teknis Pedoman Penghitungan Formasi
Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat;
b. Bimbingan Teknis Pelaksanaan dan Pembinaan JF PSM;
c. Sosialisasi Standar Kerja dan Mekanisme Pengisian
DUPAK Jabatan Fungsional;
d. Fasilitasi Legalisasi Pembentukan Organisasi Profesi JF
Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM);
19
e. Koordinasi antar Instansi Pengguna dalam Rangka
Pembinaan Karier Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM);
f. Konsolidasi Penerapan Jabatan Fungsional Penggerak
Swadaya Masyarakat/PSM pada Seluruh Instansi
Pengguna (K/L/D/I).
5. Untuk mencapai kinerja pemenuhan target Persentase Pejabat
Fungsional Tertentu yang Dilaksanakan PAK (Penetapan Angka
Kredit) dikembangkan strategis pada tahun 2021 khususnya
dengan melalui kegiatan Penilaian Angka Kredit bagi Jabatan
Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) 2 (dua)
periode dalam setahun.
C. Realisasi Anggaran
Realisasi Anggaran Pusat Pembina Jabatan Fungsional APBN TA. 2021 Tercatat
sebesar Rp. 6.089.165.429,- (98,08%) dari pagu Rp. 6.208.334.00,-. Realisasi
anggaran dimaksud dapat dirinci tabel sebagai berikut :
Tabel.6 Realisasi Anggaran
KODE
Uraian PAGU REALISASI SISA %
6460 Pelatihan dan Pembinaan Pegawai Aparatur Sipil
6.208.334.000 6.089.165.429 119.168.571
98.08
051 SDM Pemberdayaan Masyarakat yang mendapatkan Sertifikasi Kompetensi
1.394.024.000 1.366.522.340 27.501.660 98.03
052 Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria
1.448.710.000 1.406.526.400 42.183.600 97.09
053 Peningkatan Kapasitas
2.216.732.000 2.201.839.925 14.892.075 99.33
20
Apratur Negara
054 Layanan Dukungan Tugas dan Fungsi
1.148.868.000 1.114.276.764 34.591.236 96.99
Realisasi Anggaran Pusat Pembina Jabatan Fungsional hingga berakhir TA 2021
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. SDM Pemberdayaan Masyarakat yang mendapatkan sertifikasi
Kompetensi, dengan alokasi anggaran APBN sebesar
Rp.1,394,024,000,- telah terealisasi sebesar Rp. 1,366,522,240,-
atau 98.03%
2. Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria, dengan alokasi anggaran
APBN sebesar Rp. 1,448,710,000,- telah terealisasi sebesar Rp.
1,406,526,400,- atau 97.09%
3. Peningkatan Kapasitas Aparatur Negara, dengan alokasi
anggaran APBN sebesar Rp. 2,216,732,000,- telah terealiasi
sebesar 2.201.839.925,- atau 99.33%
4. Layanan Dukungan Tugas dan Fungsi, dengan alokasi anggaran
APBN sebesar 1.148.868.000,- telah terealisasi sebesar Rp.
1,114,276,764,- atau 96.99%
21
Bab 4 Penutup
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) disusun sebagai bentuk
pertanggung jawaban tertulis Unit Eselon II Pusat Pembina Jabatan Fungsional
Tahun 2021 kepada Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi atas tingkat
capaian pelaksanaan kegiatan dan program kerja dalam rangka mewujudkan visi,
misi, tujuan dan sasaran Pusat Pembina Jabatan Fungsional dan sebagai langkah
upaya perbaikan berkesinambungan bagi peningkatan kinerja Pusat Pembina
Jabatan Fungsional. Mengacu pada perjanjian kinerja tahun 2021, Pusat Pembina
Jabatan Fungsional memiliki target kinerja: Jumlah Bahan Kebijakan dan/atau
Regulasi Pengembangan Profesi Fungsional Tertentu yang Disusun 8 Dokumen,
Persentase Pejabat Fungsional Tertentu yang Tersertifikasi 75%, Persentase Pejabat
Fungsional Tertentu yang Ditingkatkan Kapasitasnya 15%, Persentase Pejabat
Fungsional Tertentu yang Dilaksanakan PAK (Penetapan Angka Kredit) 100%.
Hingga akhir TA. 2021, realiasi kinerja Pusat Pembina Jabatan Fungsional yaitu 8
dokumen dengan capaian 8 dokumen kebijkan dan/atau regulasi yang sudah
dikerjakan pada tahun 2021, 75% Pejabat Fungsional Tertentu yang Tersertifikasi
hasilnya 93% pejabat fungsional tertentu yang mengikuti dan mendapatkan
sertifikasi. 15% Peningkatan Kapasitas hasilnya 100%, Jumlah pejabat yang
ditingkatkan kapasitasnya. Persentase pejabat fungsional tertentu PAK 100%
hasilnya 100% sudah pejabat fungsional terterntu yang dinilai angka kreditnya,
dengan kata lain target Pusat Pembina Jabatan Fungsional Tertentu sesuai dengan
Perjanjian Kinerja tahun 2021 semua tercapai. Target Tersedianya Bahan Kebijakan
dan Regulasi Pembinaan Jabatan Fungsional Kementerian dan Tersedianya
Fungsional Tertentu yang Kompeten dengan kategori “Utama” pada tahun 2021
belum dapat diukur. Adapun metode pengukuran dan pengklasifikasian Pusat
Pembina Jabatan Fungsional baru bisa diukur menggunakan Persentasi Pejabat
Fungsional Tertentu yang Kompeten sesuai dengan kebijakan dan regulasi yang
ditetapkan pada tahun 2022-2024, dikarenakan metode pengukuran dan
pengklasifikasian Pusat Pembina Jabatan Fungsional sedang disusun tahun 2021-
2022. Sedangkan untuk Realisasi hingga berakhir TA 2021 mencapai Rp.
6.089.165.429,- atau 98.08% dari total pagu anggaran APBN sebesar Rp.
6.208.334.000,- Terhadap rencana target Penyerapan Pusat Pembina Jabatan
Fungsional Tahun 2020 sebesar 95%. Adapun sisa anggaran yang tidak terserap
sebesar Rp. 119.168.571,- atau 1,92% dengan kata lain target serapan Pusat
Pembina Jabatan Fungsional TA. 2021 tercapai, atau plus 3,08%.
22
Selain hal diatas adanya optimalisasi anggaran dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pada masa pandemic covid-19 sehingga menyebabkan adanya deviasi antara
dokumen Renstra dengan dokumen Renja yang dituangkan dalam dokumen
perjanjian kinerja tahun 2021.
Diharapkan Laporan Kinerja Instansi Pemeriantah (LAPKIN) ini dapat dijadikan
sebagai input perbaikan dan penyempurnaan dalam proses perencanaan dan
pelaksanaan serta alat komunikasi dalam memberikan informasi akuntabilitas
kegiatan Pusat Pembina Jabatan Fungsional ke depan. Berbagai hal yang menjadi
kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan program dan anggaran tahun 2021
sebagaimana termuat dalam buku laporan ini agar dijadikan evaluasi bagi segenap
individu dalam lingkup internal pusat Pembina Jabatan Fungsional dan lingkup
Internal Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Pemberdayaan masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, guna membangun komitmen dalam
memberikan hasil yang berkualitas bagi peningkatan kinerja Pusat Pembina Jabatan
Fungsional ke depan.
25
TARGET, REALISASI DAN CAPAIAN PUSAT PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL TA
2021
No Indikator Target Realisasi Capaian
1 Jumlah Bahan Kebijakan dan/atau Regulasi Pengembangan Profesi Fungsional Tertentu yang Disusun
8
8
100 %
2 Persentase Pejabat Fungsional Tertentu yang Tersertifikasi
75 % 93 % 93 %
3 Persentase Pejabat Fungsional Tertentu yang Tersertifikasi
75 % 93 % 93 %
4 Persentase Pejabat Fungsional Tertentu yang Dilaksanakan PAK (Penetapan Angka Kredit)
100 %
100 %
100 %
ii | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
KA TA PENGANTAR
Laporan Tahunan Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi merupakan media yang digunakan dalam
mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance). Dengan adanya
Laporan Tahunan ini diharapkan dapat memberikan informasi kegiatan serta dapat
mengukur pencapaian kinerja sesuai tujuan dan sasaran Pusat Pengembangan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam
mendukung visi dan misi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi.
Laporan Tahunan ini dibuat sebagai bahan evaluasi kegiatan yang telah
dilaksanakan pada Tahun 2021 dapat digunakan untuk perencanaan Tahun 2022.
Evaluasi pelaksanaan tersebut diharapkan dapat menjadi pembelajaran dalam
meningkatkan keberhasilan program dan mengantisipasi kekurangan-kekurangan
yang terjadi di Tahun 2021 agar tidak terulang pada Tahun 2022.
Kami menyadari Laporan Tahunan ini masih jauh dari sempurna, banyak
keterbatasan dan kelemahan dalam menyusun laporan ini. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan Laporan Tahunan Pusat
Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi. Semoga Laporan Tahunan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat
maupun internal Kementerian Desa, PDTT khususnya Pusat Pengembangan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Akhirnya puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat-Nya sehingga Laporan Tahunan ini dapat disusun. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
berpartisipasi dalam penyusunan Laporan Tahunan ini.
Kepala Pusat Pengembangan
Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Dr. H. Yusra, M.Pd
iii | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
DAFTAR ISI
Profil
Tugas & Fungsi
Struktur Organisasi
Sumber Daya Manusia
Anggaran P3MD
Maksud dan Tujuan
CAPAIAN KEGIATAN
1
2 3
6
1
8
9
Kegiatan PPK 1
Kegiatan PPK 2
Kegiatan PPK 3
Kegiatan PPK 4
Kegiatan PPK 5
Kegiatan PPK 6
Kegiatan PPK 7
Kegiatan PPK 8
9
25
41
1 PENDAHULUAN
7
54
84
89
104
111
1 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
PROFIL
Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi sesuai dengan Peraturan Menteri Desa, PDTT No. 15 Tahun 2020
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi yang mengatur Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
serta susunan Organisasi Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi merupakan unit kerja eselon II yang berada
dibawah Badan Pusat Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Pusat Pengembangan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi beralamat di Jalan TMP.
Kalibata No. 17 Jakarta Selatan, 12750, Telepon 021-7989912 – 19.
2 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
a. Penyiapan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan,
kesehatan, keteram
Sumber: Peraturan Menteri Desa, PDTT No. 15 Tahun 2020
Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pengembangan pemberdayaan masyarakat, pengembangan sistem dan model pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan sistem pelayanan pendampingan masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi
Melaksanakan pengembangan pemberdayaan masyarakat Desa dan Perdesaan, Daerah Tertinggal, dan Kawasan Transmigrasi
TUGAS
FUNGSI
Pelaksanaan pengembangan pemberdayaan masyarakat, pengembangan sistem dan model pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan sistem pelayanan pendampingan masyarakat
desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi;
Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengembangan pemberdayaan masyarakat, pengembangan sistem dan model pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan sistem pelayanan pendampingan masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi;
1
2
3
Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi.
4
3 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Direktorat Pengembangan SDM berdasarkan Peraturan Menteri
Desa, PDTT No. 16 Tahun 2020 Tentang Uraian Fungsi Organisasi Jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama Dan Tugas Kelompok Jabatan Fungsional. Untuk melaksanakan
tugas dan fungsi tersebut, susunan organisasi Pusat Pengembangan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi terdiri atas:
1. Kelompok substansi pengembangan pemberdayaan masyarakat.
Kelompok substansi pengembangan pemberdayaan masyarakat mempunyai
tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam penyusunan
kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pengembangan pemberdayaan masyarakat desa dan
perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
Kelompok substansi pengembangan pemberdayaan masyarakat terdiri atas:
a. Sub kelompok substansi penyusunan rencana pengembangan
pemberdayaan masyarakat, mempunyai tugas melakukan pelayanan
fungsional dalam penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program,
pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang penyusunan rencana
4 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
pengembangan pemberdayaan masyarakat desa dan perdesaan, daerah
tertinggal, dan transmigrasi.
b. Sub kelompok substansi penyusunan program aksi pengembangan
pemberdayaan masyarakat, mempunyai tugas melakukan pemberian
pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan
program, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang penyusunan
program aksi pengembangan pemberdayaan masyarakat desa dan
perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
2. Kelompok substansi pengembangan sistem dan model pemberdayaan
masyarakat.
Kelompok substansi pengembangan sistem dan model pemberdayaan
masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional
dalam penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan sistem dan model
pemberdayaan masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan
transmigrasi.
Kelompok substansi pengembangan sistem informasi terdiri atas:
a. Sub kelompok substansi pengembangan sistem pemberdayaan
masyarakat, mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional
dalam penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan,
serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan sistem pemberdayaan
masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
b. Sub kelompok substansi pengembangan model pemberdayaan
masyarakat, mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional
dalam penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan,
serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan model pemberdayaan
masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
3. Kelompok substansi pengembangan sistem pelayanan pendampingan
masyarakat.
Kelompok substansi pengembangan sistem pelayanan pendampingan
masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional
5 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
dalam penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan sistem pelayanan
pendampingan masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan
transmigrasi.
Kelompok substansi pengembangan sistem pelayanan pendampingan
masyarakat atas:
a. Sub kelompok substansi pengembangan sistem pelayanan
pendampingan masyarakat, mempunyai tugas melakukan pemberian
pelayanan fungsional dalam penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan
program, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
pengembangan sistem pelayanan pendampingan masyarakat desa dan
perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
b. Sub kelompok substansi peningkatan kapasitas pendamping,
mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam
penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program, pelaksanaan, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang peningkatan kapasitas pendamping
masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
4. Subbagian Tata Usaha
Melalukan urusan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran,
pelaporan kinerja, koordinasi data dan informasi, koordinasi administrasi
penerapan sistem pengendalian intern, administrasi kepegawaian,
ketatalaksanaan, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata
persuratan, kearsipan, serta kerumahtanggaan Pusat Pengembangan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
6 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
SUMBER DAYA MANUSIA
Jabatan Jumlah Jabatan Jumlah
Kepala Pusat PPMD 1 Pengadministrasi Pertanahan 2
Kasubbag Tata Usaha 1 Arsiparis Terampil 2
Koordinator 3 Analis Sistem Mutu dan Lingkungan 1
Sub Koordinator 4 Analis Pertanahan 1
PSM Madya 2 Pengadministrasian Umum
PSM Ahli Pertama 13 Pengadministrasi Sarpras 1
Pengadministrasi Keuangan 1 Analis Pemerintahan 2
Pengadministasi Persuratan 1 Analis Pemberdayaan Masyarakat 3
Total : 38
Selain PNS, Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi juga memiliki tenaga kerja Non PNS yang terdiri dari :
Jabatan Jumlah
1. Tenaga Penunjang 39
2. Pramubakti 7
3. Driver 1
4. Tenaga Pendukung PPK 9
5. Staf Administrasi PPK 10
6. Staf Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) 9
Total : 75
Sampai dengan akhir Desember 2021 pegawai (PNS) Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berjumlah 113 orang dengan komposisi sebagai berikut :
7 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
ANGGARAN PUSAT PPMD
Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPPMD), Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi mendapatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) sebesar Rp. 1.589.742.257.000 dengan realisasi sebesar Rp.
1.560.555.479.426 (98,16%) dan anggaran yang tidak terserap sebanyak Rp.
29.186.777.574 (1,84%). Selain itu, PPPMD mendapatkan anggaran loan Program
Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) sebesar Rp.
75.000.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 61.552.062.644 (82,07%) dan
anggaran yang tidak terserap sebanyak Rp. 13.447.937.356 (17,93%).
Sampai dengan 31 Desember 2021, Pusat Pengembangan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PPPMDDTT) merealisasikan
anggaran sebesar Rp. 1.560.555.479.426,- dari pagu sebesar Rp.
1.589.348.257.000,- atau 98,16%. Berikut realisasi anggaran per Kegiatan Tahun
2021:
NO PROGRAM PAGU REVISI REALISASI % Keterangan
1. Pelatihan pendamping Desa 83.360.000
-
- Refocussing anggaran
2. Penyusunan NSPK Pendampingan Desa
1.000.000.000
981.068.000
98
3. Pengelolaan Pendampingan Desa
1.512.765.897.000
1.497.215.182.575
98
4. Penyusunan Pedoman/Media
Pembelajaran
893.000.000
807.166.207
90
5.
Penguatan Kapasitas Pemerintah
dan Masyarakat Desa (P3PD PHLN Bank Dunia)
75.000.000.000
61.552.062.644
82
JUMLAH 1.589.348.257.000 1.560.555.479.426 98,16
8 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
MAKSUD & TUJUAN
[VALUE]% [VALUE]%
[VALUE]% [VALUE]%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
APBN Loan P3PD
Grafik Anggaran PPPMD
Realisasi Tidak Terserap
1. Penyusunan Laporan Tahunan Tahun 2021
dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban
atas pelaksanaan kegiatan Pusat
Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
yang dilaksanakan oleh unit kerja pada bulan
Januari s.d. Desember 2021.
2. Laporan Tahunan Tahun 2021 merupakan
evaluasi dan kontrol terhadap pelaksanaan
program kegiatan yang telah dilaksanakan
oleh unit kerja selama 12 bulan.
3. Laporan Tahunan Tahun 2021 bertujuan untuk
memaparkan hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan selama satu tahun sesuai dengan
Rencana Kinerja Tahunan Pusat
Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Tahun 2021.
9 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
CAPAIAN KEGIATAN PPPMD TAHUN 2021
PENDAHULUAN
Selama tahun anggaran 2021, terdapat pencapaian dari hasil beberapa
kegiatan pokok yang mendukung tugas dan fungsi dari Pusat Pengembangan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Kegiatan
tersebut difokuskan pada pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal dan
transmigrasi serta pendampingan masyarakat desa.
2.1 Kegiatan PPK 1
Satker PPK I di Pusat PPMD memiliki lingkup kerja pengelolaan Tenaga
Pendamping Profesional (TPP) Pusat dan TPP Provinsi. Pagu awal TPP Pusat
sebesar Rp. 6.743.112.000,- dengan sisa Pagu sebesar Rp. 416.304.526,-. Dan
Pagu Awal TPP Provinsi sebesar Rp.27.690.864.000,- dengan sisa pagu sebesar
Rp. 386.043.185,- . Jumlah TPP yang diatur sesuai dengan SK No.15 Tahun
2021 sebanyak 43 orang TPP Pusat lama dan 221 orang TPP Provinsi,
kemudian terjadi pengurangan pada Bulan Agustus 2021 hingga Bulan
Desember 2021. Penggajian TPP PPK 1 Januari dan Februari 2021 dibayarkan
di bulan Maret 2021. Berikut terlampir Daftar Realisasi Gaji TPP PPK 1 dari
Bulan Maret - Desember 2021.
11 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
Selain memiliki tugas dalam pengelolaan honorarium kegiatan
Pengelolaan Gaji TPP Pusat dan Provinsi, PPK 1 memiliki beberapa kegiatan
diantaranya sebagai berikut:
1. Workshop Penyusunan Pedoman Recruitment TPP
2. Workshop Penyusunan Panduan kebijakan Kementerian Desa PDTT
3. Workshop Penyusunan Juknis Tentang TPP
4. Workshop Finalisasi Juknis Tentang TP
5. Recruitment TPP:
a. Universitas Cendrawasih
b. Universitas Lambung Mangkurat
c. Universitas Negeri Padang
d. Universitas Negeri Lampung
e. UIN Datokarama Palu
f. UIN Satu Tulungagung
6. Rapat Evaluasi Pengelolaan Gaji TPP Semester 1 TA 2021
7. Workshop Penyusunan Kerangka Konsep Peta Jalan
8. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Provinsi Banten Tahun Anggaran
2021
9. Rapat Evaluasi Kegiatan Pengarsipan P3MD TA 2021
10. Konsolidasi Pelatih Master Peningkatan Kapasitas TPP P3PD
11. Training of Trainers (TOT) Peningkatan Kapasitas TPP P3PD Tahap I
12. Training of Trainers (TOT) Peningkatan Kapasitas TPP P3PD Tahap 2
13. Training of Trainers (TOT) Peningkatan Kapasitas TPP P3PD Tahap 3
14. Peningkatan Kapasitas TPP P3PD Tahap 1 yang meliputi Regional 1, Regional 2,
Regional 3, Regional 4, Regional 5, Regional 6, Regional 7, regional 8
15. Workshop Penyusunan Modul Peningkatan Kapasitas TPP
16. Workshop Finalisasi Modul Peningkatan Kapasitas TPP
17. Workshop Evaluasi Peningkatan Kapasitas TPP P3PD TA 2021 Tahap 1
18. Workshop Evaluasi Peningkatan Kapasitas TPP P3PD TA 2021 Tahap 2
12 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
1. Workshop Penyusunan Pedoman Recrutment TPP
Workshop Penyusunan Pedoman Rekrutmen Tenaga Pendamping
Profesional dihadiri oleh 53 peserta yang terdiri dari Kementerian Kemenko
PMK, PPPMD DTT, TAPM Pusat, dan Pendamping Swadaya Masyarakat.
Kegiatan ini diselenggarakan selama tiga hari, mulai tanggal 28 Oktober
sampai 31 Oktober 2021 bertempat di Golden Boutique Hotel Kemayoran
Jalan Angkasa No. 1, Gunung sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber yang berasal dari Kementerian
Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas, dan TAPM Pusat.
Workshop Penyusunan Pedoman Rekrutmen Tenaga Pendamping
Profesional (TPP) ini bertujuan untuk menelaah dan mengevaluasi Draf
Pedoman Rekrutmen TPP sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan
rekrutmen TPP. Rekrutmen TPP menjadi sebuah kegiatan yang penting
dikarenakan fungsi dari TPP sendiri sebagai katalisator pendampingan
masyarakat desa menuju masyarakat yang sejahtera dan mandiri.
Pelaksanaan Pendampingan Masyarakat Desa tidak terlepas dari
Permendesa PDTT No 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pendampingan
Masyarakat Desa dan Permendesa PDTT No 7 Tahun 2021 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa. Berkaitan dengan hal itu, TPP memiliki tugas untuk
memahami substansi dari dua regulasi tersebut. Hal ini bertujuan untuk
membantu TPP baik dalam rangka perencanaan pembangunan desa maupun
implementasinya. Dengan perencanaan yang matang, maka diharapkan Dana
Desa dapat terserap dan termanfaatkan dengan baik, efektif, dan efisien.
13 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
Dokumentasi Kegiatan
2. Workshop Penyusunan Juknis Tentang TPP
Kegiatan Wokshop Penyusunan Petunjuk Teknis Pendampingan
Masyarakat Desa Tahun Anggaran 2021 dilaksanakan pada Hari Selasa s.d
Jumat Tanggal 30 Maret 2021 s.d 2 April 2021 di Hotel Orchardz Jayakarta, Jl.
Pangeran Jayakarta Kav. No.44, RT.7/RW.7, Mangga Dua Sel. Kecamatan Sawah
Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10730. Peserta
workshop yang diundang berjumlah 38 orang, yang berasal dari internal BPSDM
khususnya Pusat PPMDDTT, TAPM Pusat, maupun pegiat desa.
Peran serta pendamping masyarakat Desa dalam pelaksanaan SDGs Desa
sudah diatur dalam Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 18
Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Pendampingan Masyarakat Desa
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2020
14 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
tentang Perubahan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum
Pendampingan Masyarakat Desa.
Untuk melaksanakan peraturan menteri tersebut, maka perlu disusun
Petunjuk Teknis (Juknis) pendampingan masyarakat desa, yang selanjutnya
akan menjadi pedoman operasional pelaksanaan pendampingan masyarakat
desa. Juknis tersebut hakikatnya akan mengatur tentang pengelolaan TPP, tata
cara pendampingan, pemantauan dan evaluasi, pembinaan dan pengawasan
serta pedoman-pedoman operasional pendampingan lainnya.
Konsep awal Juknis telah disusun oleh Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi (BPSDM) khususnya Unit Kerja Pusat Pengembangan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Pusat
PPMDDTT) atas dukungan TAPM Pusat. Untuk kebutuhan penyempurnaannya,
maka pembahasan secara lebih mendalam melalui kegiatan workshop
penyusunan dengan melibatkan unit kerja terkait Kemendesa PDTT dan
kementerian/lembaga lainnya.
Tujuan workshop ini adalah untuk membahas secara mendalam
komponen pokok materi yang tertuang dalam konsep Juknis Pendampingan
Masyarakat Desa yang telah disiapkan, sekaligus menghimpun masukan untuk
perbaikan dan/atau penyempurnaan Juknis. Juknis Pendampingan Masyarakat
Desa selanjutnya akan digunakan sebagai acuan Tenaga Pendamping
Profesional dalam pelaksanakan pendataan, perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan pembangunan Desa yang difokuskan pada upaya pencapaian SDGs
Desa serta sebagai acuan bagi pemerintah daerah provinsi dalam meningkatkan
kapasitas pemerintah daerah kabupaten/kota dalam melakukan koordinasi
dengan Tenaga Pendamping Profesional untuk pencapaian SDGs Desa.
Berdasarkan uraian pelaksanaan kegiatan workshop juknis pendampingan
masyarakat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Hasil dari kegiatan ini adalah draft petunjuk teknis pendampingan
masyarakat.
15 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
2. Selanjutnya draft akan ditinjau lebih lanjut terkait teknis legal drafting oleh
Biro Hukum Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi sebelum disahkan
oleh Menteri Desa, PDTT.
3. Juknis Pendampingan Masyarakat Desa selanjutnya akan digunakan
sebagai acuan Tenaga Pendamping Profesional dalam mendampingi
pembangunan desa.
Dokumentasi Kegiatan
3. Workshop Finalisasi Juknis Tentang TPP
Kegiatan Wokshop Finalisasi Petunjuk Teknis Pendampingan Masyarakat
Desa Tahun Anggaran 2021 dilaksanakan pada Hari Selasa s.d Jumat, Tanggal
20 s.d 23 April 2021, Hotel Park Regis Arion Kemang, Jl. Kemang Raya No.7
Rt.4/RW.1, Bangka, Kec.Mampang Prapatan, Koya Jakarta Selatan , Daerah
Khusus Ibukota Jakarta. Peserta workshop yang diundang berjumlah 38 orang,
yang berasal dari internal BPSDM khususnya Pusat PPMDDTT, TAPM Pusat,
Kementerian Lembaga terkait maupun pegiat desa.
Konsep awal / draft Juknis telah disusun oleh Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi (BPSDM) khususnya Unit Kerja Pusat Pengembangan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Pusat
PPMDDTT) atas dukungan TAPM Pusat pada kegiatan workshop penyusunan
16 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
Juknis Pendampingan Masyarakat pada Maret 2021 dengan melibatkan unit
kerja Kemendesa PDTT terkait dan kementerian/lembaga lainnya.
Selanjutnya, agar Unit Kerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
mampu mengoperasionalisasikan secara teknis pengelolaan pendamping
masyarakat Desa khususnya tenaga pendamping profesional maka
diselenggarakan Workshop Finalisasi Petunjuk Teknis Pendampingan Masyarakat
Desa.
Tujuan workshop ini adalah untuk menyeleraskan seluruh komponen
pokok materi yang tertuang dalam konsep/draft Juknis Pendampingan
Masyarakat Desa yang telah disusun pada workshop sebelumnya. Juknis
Pendampingan Masyarakat Desa selanjutnya akan digunakan sebagai acuan
Tenaga Pendamping Profesional dalam pelaksanakan pendataan, perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan Desa yang difokuskan pada upaya
pencapaian SDGs Desa serta sebagai acuan bagi pemerintah daerah provinsi
dalam meningkatkan kapasitas pemerintah daerah kabupaten/kota dengan
melakukan koordinasi Tenaga Pendamping Profesional untuk pencapaian SDGs
Desa.
Berdasarkan uraian pelaksanaan kegiatan workshop finalisasi juknis
pendampingan masyarakat, maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Hasil dari kegiatan ini adalah dokumen final petunjuk teknis
pendampingan masyarakat.
b. Selanjutnya akan ditinjau lebih lanjut terkait teknis legal drafting oleh Biro
Hukum Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi.
c. Juknis Pendampingan Masyarakat Desa selanjutnya akan disosialisasikan
dan digunakan sebagai acuan Tenaga Pendamping Profesional dalam
melakukan pendampingan pembangunan desa.
17 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
Dokumentasi Kegiatan
4. Penandatangan Kesepahaman Bersama dan Perjanjian Kerja Bersama
Penandatangan Kesepahaman Bersama dan Perjanjian Kerja Bersama
dihadiri oleh Pimpinan Tinggi Pratama dan Madya, Koordinator, Sub
Koordinator, beserta Staf Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi. Selain
itu, hadir pula Koordinator Tenaga Pendamping Profesional beserta Tim
serta pimpinan atau perwakilan dari 8 (delapan) Perguruan Tinggi. Kegiatan
ini diselenggarakan pada tanggal 11 November 2021 bertempat di Hotel
Sotis Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Adapun tujuan utama dari kegiatan ini adalah dalam rangka
penandatanganan nota kesepahaman dan kerja sama antara Kementerian
Desa, PDT, dan Transmigrasi dengan perguruan tinggi. Selain itu, dalam
kegiatan ini dilaksanakan pembahasan mengenai persiapan kebutuhan
teknis dalam penyelenggaraan rekrutmen Pendamping Lokal Desa (PLD).
Sebagai bagian dari proses pendampingan masyarakat desa, peran
perguruan tinggi menjadi penting. Peran Perguruan Tinggi dalam kerjasama
ini ada dua yaitu pelatihan dan penelitian. Perguruan tinggi menjadi
katalisator dalam peningkatan kapasitas Pendamping Desa. Dengan
meningkatnya kapasitas dan kemampuan Pendamping Desa, akan
18 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
mempercepat proses pendampingan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Selain itu, perguran tinggi berkontribusi pada ranah penelitian, dimana hal
ini akan menguatkan perencanaan, pengembangan, dan evaluasi kebijakan
serta program pendampingan masyarakat desa. Kegiatan “Penandatangan
Kesepahaman Bersama dan Perjanjian Kerja Bersama” menjadi agenda
penting dalam rangkaian penyelenggaraan pendampingan masyarakat desa.
Dokumentasi Kegiatan
5. Rapat Konsolidasi Pelatih Master Peningkatan Kapasitas Tenaga
Pendamping Profesional P3PD
Rapat Konsolidasi Pelatih Master Peningkatan Kapasitas Tenaga
Pendamping Profesional diikuti oleh 103 orang peserta secara langsung.
Peserta yang hadir berasal dari internal Kementerian Desa PDTT, Tenaga Ahli
Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Pusat, TAPM Provinsi, Tenaga Ahli P3PD dan
Pegiat Desa. Kegiatan konsolidasi ini diselenggarakan pada tangggal 24 sampai
28 Agustus 2021 bertempat di Golden Boutique Hotel Kemayoran, Jalan
Angkasa No. 1, RT 07/RW 05, Gunung Sahari Utara, Kecamatan Sawah
Besar, Jakarta Pusat.
Kegiatan konsolidasi ini bertujuan untuk melakukan konsolidasi materi dan
tim pelatih yang akan bertugas menjadi fasilitator/pelatih pada kegiatan Training
of Trainers (TOT) Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendamping Profesional yang
akan dilaksanakan segera setelah kegiatan ini selesai. Materi konsolidasi pelatih,
berkaitan langsung dengan peningkatan kapasitas PD dan PLD, yang terdiri dari
3 Pokok Bahasan Utama, yaitu: (i) Citra Diri Pendamping, (ii) Pembangunan Desa
19 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
Partisipatif, termasuk di dalamnya pokok kebijakan pembangunan desa,
pembangunan desa berbasis SDGs Desa, pemetaan/analisis sosial, dan (iii)
Pemberdayaan Masyarakat Desa termasuk di dalamnya penguatan inklusi dan
akuntabilitas sosial dan pemberdayaan ekonomi desa melalui BUM Desa dan BUM
Desa Bersama.
Peningkatan kapasitas TPP mencakup minimal pengetahuan, keterampilan
dan sikap perilaku. Para pelatih yang dihasilkan dari Konsolidasi Pelatih Master
ini, harus mampu dan berkompeten melakukan peningkatan kapasitas TPP
khususnya PD dan PLD. Selain itu, dari substansi materi, diharapkan tidak
terjebak pada pendekatan aspek prosedural pendampingan, tetapi harus
menyentuh pada hakikat pendampingan dalam paradigma pemberdayaan
masyarakat yang sesungguhnya.
Dokumentasi Kegiatan
20 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
6. Training of Trainers (TOT) Peningkatan Kapasitas TPP P3PD Tahap 1
Assesor: 27 orang
Kelas : 9 Kelas
7. Training of Trainers (TOT) Peningkatan Kapasitas TPP P3PD Tahap 2
21 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
8. Training of Trainers (TOT) Peningkatan Kapasitas TPP P3PD Tahap 3
9. Workshop Penyusunan Modul Peningkatan Kapasitas TPP (Tenaga
Pendamping Profesional)
Workshop Penyusunan Modul Peningkatan Kapasitas Tenaga
Pendamping Profesional diikuti oleh 55 orang peserta dan ditambah dari
peserta yang mengikuti via daring. Adapun peserta yang hadir dari berbagai
bidang, seperti para Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Pusat,
Penggerak Swadaya Masyarakat, Auditor, dan perwakilan pimpinan substansi dan
kepala unit kerja di Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Kegiatan workshop ini diselenggarakan pada tangggal 24 sampai 27 Juni 2021
bertempat di Hotel Horison GP Mega Kuningan, Jalan Mega Kuningan Timur II
No. 1, Kawasan Mega Kuningan Jakarta 12950.
Kegiatan workshop ini bertujuan untuk membahas secara mendalam pokok
materi apa saja yang akan dituangkan dalam konsep modul peningkatan
kapasitas TPP. Modul ini selanjutnya akan digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas TPP dalam upaya pencapaian
tujuan pendampingan masyarakat desa dan SDGs Desa. Tema materi modul
yang diharapkan dari kegiatan ini berdasarkan pada hasil pemetaan kebutuhan
internal Kemendesa PDTT serta hasil kesepakatan dengan bank dunia sesuai KPI
Program Penguatan Pemerintah dan Pembangunan Desa (P3PD).
22 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
Output dari workshop penyusunan modul ini meliputi 3 modul yaitu 1)
pembangunan partisipatif dan pemetaan sosial, 2) perencana inklusif
pembangunan desa, 3) pemberdayaan masyarakat desa dan peningkatan
akuntabilitas siklus pemerintahan desa. Target yang harus dilatih dalam
pelaksanaan kegiatan ini yaitu sebanyak 6.942 orang yang tersebar di 100
kabupaten/kota sesuai dengan lokus P3PD tahun 2021.
Adapun rencana tema materi modul yang disusun terdiri dari: 1)
Pembangunan partisipatif dan pemetaan social, 2) Perencanaan inklusif
pembangunan desa, 3) Pemberdayaan masyarakat desa dan peningkatan
akuntabilitas siklus pemerintahan desa, 4) SDGs desa, 5) Citra diri Tenaga
Pendamping Profesional, 6) Manajemen data dan informasi, 7) Daily Report
Tenaga Pendamping Profesional serta dokumentasi dan publikasi
Dokumentasi Kegiatan
10. Workshop Finalisasi
Modul Peningkatan
Kapasitas Tenaga
Pendamping Profesional
Workshop Finalisasi Modul Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendamping
Profesional diikuti oleh 43 orang peserta secara langsung dan ditambah dari
peserta yang mengikuti via daring. Adapun peserta yang hadir dari berbagai
23 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
bidang, seperti para Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Pusat,
Tenaga Ahli Pengembangan Modul, Penggerak Swadaya Masyarakat, Auditor,
dan perwakilan pimpinan substansi dan kepala unit kerja di Pusat
Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Kegiatan workshop ini
diselenggarakan pada tanggal 1 sampai 4 Juli 2021 bertempat di Hotel Park
Regis Arion Kemang, Jalan Kemang Raya No. 7, RT 01/RW 04, Bangka,
Kecamatan Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Workshop ini bertujuan untuk membahas secara mendalam dan
menyelesaikan serta menetapkan penyusunan pokok materi apa saja yang akan
dituangkan dalam konsep modul peningkatan kapasitas TPP. Modul ini
selanjutnya akan digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan
peningkatan kapasitas TPP dalam upaya pencapaian tujuan pendampingan
masyarakat desa dan SDGs Desa. Tema materi modul yang diharapkan dari
kegiatan ini berdasarkan pada hasil pemetaan kebutuhan internal Kemendesa
PDTT serta hasil kesepakatan dengan bank dunia sesuai KPI Program
Penguatan Pemerintah dan Pembangunan Desa (P3PD).
Output dari workshop finalisasi modul ini meliputi 3 modul yaitu 1)
pembangunan partisipatif dan pemetaan sosial, 2) perencanaan inklusif
pembangunan desa, 3) pemberdayaan masyarakat desa dan peningkatan
akuntabilitas siklus pemerintahan desa. Target yang harus dilatih dalam
pelaksanaan kegiatan ini yaitu sebanyak 6.942 orang yang tersebar di 100
kabupaten/kota sesuai dengan lokus P3PD tahun 2021.
Adapun rencana tema materi modul yang disusun terdiri dari : 1)
Pembangunan partisipatif dan pemetaan sosial, 2) Perencanaan inklusif
pembangunan desa, 3) Pemberdayaan masyarakat desa dan peningkatan
akuntabilitas siklus pemerintahan desa, 4) SDGs Desa, 5) Citra diri Tenaga
Pendamping Profesional, 6) Manajemen data dan informasi, 7) Daily Report
Tenaga Pendamping Profesional serta dokumentasi dan publikasi.
25 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
2.2 Kegiatan PPK 2
Satker PPK II di Pusat PPMD memiliki lingkup kerja pengelolaan Tenaga
Pendamping Profesional (TPP) di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Nanggroe
Aceh Darussalam, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pagu anggaran PPK
VII sebesar Rp. 239.946.448.000 dengan Realisasi akhir sebesar Rp.
238.934.612.925 atau sebesar 99,95%. Setiap bulannya PPK VII memiliki tugas
dalam pengelolaan honoranrium TPP di wilayah Sulawesi dan Maluku. Pagu
awal untuk penggajian TPP Regional 6 adalah sebesar Rp. 237.112.981.000
dengan pagu revisi akhir sebesar Rp. 232.554.626.000. Jumlah TPP yang diatur
sesuai dengan Surat Keputusan Nomor 15 Tahun 2021 dan Surat Keputusan
Nomor 67 Tahun 2021 adalah sebanyak 5742 orang. Dari jumlah tersebut
terdapat beberapa TPP yang di-PHK sebanyak 30 orang, meninggal dunia
sebanyak 25 orang, mengundurkan diri sebanyak 108 orang dan tidak aktif
sebanyak 9 orang. Penggajian januari dan februari 2021 dibayarkan di bulan
maret 2021. Berikut terlampir rincian pengelolaan gaji TPP dari bulan Januari
sampai dengan Desember 2021:
27 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
Selain memiliki tugas dalam pengelolaan honorarium di wilayah Daerah
Istimewa Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,
PPK II memiliki pula kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa
yang dilaksanakan di berbagai daerah khususnya terfokus pada ketiga wilayah
kerja. Adapun kegiatan yang telah berhasil dilaksanakan berjumlah 14
kegiatan, yang dapat dilihat sebagai berikut:
1. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Wilayah Regional II
(Medan)
2. Konsilidasi Pendampingan Masyarakat Desa Wilayah Regional II
(Padang)
3. Konsilidasi Pendampingan Masyarakat Desa Wilayah Regional II
(Aceh)
4. Sosialisasi SDGs Desa Provinsi Sumatera
5. Focus Group Discussion Provinsi NTB
6. Konsolidasi Pendampingan Masyaeakat Desa Kabupaten Madiun
7. Focus Group Discussion Provinsi Yogyakarta
8. Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Desa Tahun Anggaran 2022
Provinsi Sumatera Utara
9. Focus Group Discussion Provinsi Sumatera Barat
10. Focus Group Discussion Provinsi Sumatera Utara
11. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Wilayah VII
12. Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Desa Tahun Anggaran 2022
(Lampung)
13. Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Masyarakat Desa Tahun
Anggaran 2022 (Poso)
14. Sosialisasi SDGs Desa Provinsi Bangka Belitung
28 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
1. Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Wilayah
Regional II Provinsi Sumatera Utara
Pelaksanaan kegiatan konsolidasi pendampingan masyarakat desa di
Provinsi Sumatera Utara berlangsung selama 3 (tiga) hari bertempat di Hermes
Palace Hotel Medan, Jl. Pemuda No. 22, A U R, Kec. Medan Maimun, Kota
Medan, Sumatera Utara. Konsolidasi dilaksanakan pada 14-16 Oktober 2021
Peserta konsolidasi yang diundang berjumlah 50 orang, yang berasal dari
perwakilan TAPM Provinsi, perwakilan TAPM Kabulaten/Kota, PD dan PLD
Provinsi Sumatera Utara. Adapun narasumber yang terlibat dalam kegiatan ini
adalah sebagai berikut:
1. Thomson Manpar Purba selaku perwakilan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Provinsi Sumatera
2. Rio Handoko selaku Account Relationship BPJS Ketenagakerjaan.
3. Fajar Adiatma selaku perwakilan dari PT. BNI Cabang Universitas
Sumatera Utara.
4. Nurul Hadi selaku Koordinator Bidang Perencanaan Pembangunan dan
Pencapaian SGDs Desa Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Pusat
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi Sumatera
Utara bertujuan untuk menyebarluaskan informasi terkait substansi kebijakan
pendampingan masyarakat yang dapat digunakan sebagai acuan untuk Tenaga
Pendamping Profesional dalam melaksanakan tugas dan fungsi mendorong
masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang kreatif dan mandiri. Dalam
kegiatan ini, Tenaga Pendamping Profesional didorong untuk secara langsung
melibatkan banyak sektor dalam urusan pemberdayaan masyarakat desa.
Disampaikan dalam konsolidasi, bahwa Tenaga Pendamping Profesional
diharuskan memiliki kompetensi yang mumpuni, inovatif, bekerja keras dan
bertanggung jawab dalam setiap tugas yang diamanahkan. Kegiatan ini
memberikan beberapa keluaran/ output hasil kegiatan.
29 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
Dokumentasi Kegiatan
2. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Wilayah Regional II
(Padang)
Pelaksanaan kegiatan konsolidasi pendampingan masyarakat desa di
Provinsi Sumatera Barat berlangsung selama 3 (tiga) hari bertempat di Daima
Hotel Padang, Jalan Jenderal Sudirman No.17, Kp. Jao, Kecamatan Padang
Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Konsolidasi dilaksanakan pada
tanggal 21 sampai 23 Oktober 2021. Peserta konsolidasi yang diundang
berjumlah 40 orang, yang berasal dari perwakilan TAPM Provinsi, perwakilan
TAPM Kabulaten/Kota, PD dan PLD Provinsi Sumatera Barat. Adapun
narasumber yang terlibat dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Amasrul selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi
Sumatera Barat
2. Wahyu Hananto Pribadi selaku Ahli Perencanaan Pembangunan dan
Pencapian SDGs Desa TPP Pusat Kementerian Desa PDTT
Registrasi Panel 1 Sosialisasi Pendampingan
Panel 2 Sosialisasi Perencanaan Panel 3 Sosialisasi BPJS
30 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
3. Muhammad Firdaus selaku perwakilan dari PT. BNI cabang Kota padang
4. Firman selaku perwakilan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Rawamangun
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi Sumatera
Barat yang telah dilaksanakan bertujuan untuk mensosialisasikan pelaksanaan
petunjuk teknis pendampingan masyarakat desa dan memberikan pemahaman
tentang kebijakan Kementerian desa, PDT, dan Transmigrasi. Dalam kegiatan ini,
Tenaga Pendamping Profesional didorong untuk secara langsung melibatkan
banyak sektor dalam urusan pemberdayaan masyarakat desa. Disampaikan
dalam konsolidasi, bahwa Tenaga Pendamping Profesional diharuskan memiliki
kompetensi yang mumpuni, inovatif, bekerja keras dan bertanggung jawab
dalam setiap tugas yang diamanahkan. Kegiatan ini memberikan beberapa
keluaran/output hasil kegiatan.
Pelaksanaan Pendampingan Masyarakat Desa tidak terlepas dari
Permendesa PDTT No 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pendampingan
Masyarakat Desa dan Permendesa PDTT No 7 Tahun 2021 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa. Berkaitan dengan hal tersebut, TPP memiliki tugas
untuk memahami substansi dari dua regulasi tersebut. Hal ini bertujuan untuk
membantu TPP baik dalam rangka perencanaan pembangunan Desa maupun
implementasinya. Dengan perencanaan yang matang, maka diharapkan Dana
Desa dapat terserap dan termanfaatkan dengan baik, efektif, dan efisien.
31 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
Dokumentasi Kegiatan
3. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Wilayah Regional II
(Daerah Istimewa Nanggroe Aceh Darussalam)
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi DI
Nanggroe Aceh Darussalam berlangsung selama 3 (tiga) hari bertempat di
Grand Permata Hati Hotel Jalan Sultan Iskandar Muda, No.218, Blang Oi,
Kecamatan Meuraksa Kota Banda Aceh. Konsolidasi dilaksanakan pada 28-30
Oktober 2021. Peserta konsolidasi yang diundang berjumlah 50 orang, yang
berasal dari perwakilan TAPM Provinsi, perwakilan TAPM Kabulaten/Kota, PD
dan PLD Provinsi DI Nanggroe Aceh Darussalam. Adapun narasumber yang
terlibat dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Moch. Tanwier selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Aceh
2. Prof. Qismullah Yusuf selaku Praktisi UMKM
Registrasi
Panel 1 Arahan terkait
Panel 2 Sosialisasi Perencanaan
Panel 3 Sosialisasi BPJS
32 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
3. Ruksana selaku Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
Provinsi Aceh
4. Maulana Sayuti selaku Perwakilan BPJS Ketenagakerjaan
5. Saiful Musadir selaku Deputi Financing PT Bank Syariah Indonesia
Region 7.
Pelaksanaan Pendampingan Masyarakat Desa tidak terlepas dari
Permendesa PDTT No 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pendampingan
Masyarakat Desa dan Permendesa PDTT No 7 Tahun 2021 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa. Berkaitan dengan hal itu, TPP memiliki tugas untuk
memahami substansi dari dua regulasi tersebut. Hal ini bertujuan untuk
membantu TPP baik dalam rangka perencanaan pembangunan desa maupun
implementasinya. Dengan perencanaan yang matang, maka diharapkan Dana
Desa dapat terserap dan termanfaatkan dengan baik, efektif, dan efisien.
Dalam rangka pendampingan kepada masyarakat, Pemerintah Provinsi
Aceh telah sedang melaksanakan beberapa langkah atau strategi, yaitu
optimalisasi pemanfaatan Dana Desa yang bertujuan menciptakan Desa
Mandiri, reposisi dan revitalisasi peran DPMG Aceh, dan mengembangkan
kerjasama pemberdayaan masyarakat dengan mitra kerja. Pemerintah Provinsi
Aceh berharap kepada para Pendamping Desa atau fasilitator agar mampu
mengembangkan potensi yang ada di masyarakat. Sebab, Aceh memiliki
potensi yang cukup besar untuk bisa dikembangkan secara lebih baik lagi.
Pemerintah Daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah
memfasilitasi pelaku usaha untuk membantu kegiatan usahanya agar lebih laku
di pasaran, seperti tempat untuk pengemasan produk dan jaringan pemasaran.
33 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
Dokumentasi Kegiatan
4. Sosialisasi SDGs Desa Provinsi Sumatera Utara
Pelaksanaan kegiatan konsolidasi pendampingan masyarakat desa di
Provinsi Sumatera Utara berlangsung selama 3 (tiga) hari bertempat di Hermes
Palace Hotel Medan, Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara. Konsolidasi
dilaksanakan pada 16-18 Oktober 2021. Peserta konsolidasi yang diundang
berjumlah 50 orang, berasal dari perwakilan TAPM Provinsi, perwakilan TAPM
Pembukaan Panel 1 Pengembangan
Panel 3 Pemberdayaan
Panel 2 Penguatan
34 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
Kabulaten/Kota, PD dan PLD khususnya TPP dari Kabupaten Serdang Bedagai.
Adapun narasumber yang terlibat dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Akhmad Iman Syukri selaku Staf Khusus Menteri Desa PDTT
2. Thomson Manapar Purba selaku perwakilan Dinas PMD Provinsi Sumatera
Utara
3. Abdul Muin Pulungan sebaga Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan.
Pelaksanaan Pendampingan Masyarakat Desa tidak terlepas dari
Permendesa PDTT No 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pendampingan
Masyarakat Desa dan Permendesa PDTT No 7 Tahun 2021 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa. Berkaitan dengan hal itu, TPP memiliki tugas untuk
memahami substansi dari dua regulasi tersebut. Hal ini bertujuan untuk
membantu TPP baik dalam rangka perencanaan pembangunan desa maupun
implementasinya. Dengan perencanaan yang matang, maka diharapkan Dana
Desa dapat terserap dan termanfaatkan dengan baik, efektif, dan efisien.
Dalam rangka pendampingan kepada masyarakat, Pemerintah Provinsi
Aceh telah sedang melaksanakan beberapa langkah atau strategi, yaitu
optimalisasi pemanfaatan Dana Desa yang bertujuan menciptakan Desa
Mandiri, reposisi dan revitalisasi peran DPMG Aceh, dan mengembangkan
kerjasama pemberdayaan masyarakat dengan mitra kerja. Pemerintah Provinsi
Aceh berharap kepada para Pendamping Desa atau fasilitator agar mampu
mengembangkan potensi yang ada di masyarakat. Sebab, Aceh memiliki
potensi yang cukup besar untuk bisa dikembangkan secara lebih baik lagi.
Pemerintah Daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah
memfasilitasi pelaku usaha untuk membantu kegiatan usahanya agar lebih laku
di pasaran, seperti tempat untuk pengemasan produk dan jaringan pemasaran
35 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
Dokumentasi Kegiatan
Pembukaan Sosialisasi Pendampingan
Sosialisasi Tantangan Implementasi
36 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
5. Focus Group Discussion Provinsi NTB
Pelaksanaan kegiatan konsolidasi pendampingan masyarakat desa di
Provinsi Sumatera Utara berlangsung selama 3 (tiga) hari bertempat di Hermes
Palace Hotel Medan, Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara. Konsolidasi
dilaksanakan pada 19-21 November 2021. Peserta FGD yang diundang
berjumlah 15 orang, yang berasal dari perwakilan berbagai universitas dan
komunitas pemberdayaan masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Barat. Adapun
narasumber yang terlibat dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Prof. Dr. Ir. Ervizal A.M. Zuhud, M.S. selaku dosen Institut Pertanian
Bogor.
2. Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.si. selaku dosen Institut Pertanian Bogor
3. Nursyamsu Mahyuddin Ruksana selaku praktisi pengelolaan
sumberdaya alama desa.
Piloting Kampung Ramah Keluarga dalam Perspektif Ecovillage untuk
Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ini bertujuan untuk
mendukung program pemberdayaan masyarakat dalam rangka
pendampingan masyarakat desa untuk menyediakan sumber daya manusia
pendamping yang handal. Selain itu, dukungan manajemen, perencanaan,
dan pelaksanaan pendampingan masyarakat diarahkan untuk daat
mengembangkan kemandirian dan kesejahtera dan masyarakat.
Pelaksanaan Piloting Kampung Ramah Keluarga dalam Persepektif
Ecovillage untuk Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tidak
terlepas dari Permendesa PDTT No 21 Tahun 2020 tentang Pedoman
Umum Pendampingan Masyarakat Desa dan Permendesa PDTT No 7 Tahun
2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa. Berkaitan dengan hal itu,
melalui forum ini diharapkan akan terbentuk rekomendasi program dan
kebijakan yang bisa dilakukan oleh Kementerian desa, PDT, Transmigrasi
dalam berupaya mendukung kedaulatan hidup masyarakat desa sebagai
entitas berdaya dan mandiri.
37 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
6. Sosialisasi SDGs Desa Kab. Madiun Provinsi Jawa Timur
Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi SDGs Desa Kabupaten Madiun Provinsi
Jawa Timur berlangsung selama 3 (tiga) hari 16-18 November 2021. Peserta
sosialisasi yang diundang berjumlah 40 orang, yang berasal dari perwakilan
berbagai universitas dan komunitas pemberdayaan masyarakat di wilayah
Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp
120.000.000,00 dimana kegiatan dapat dilaksanakan dengan persentase
realisasi kegiatan sebesar 100%. Jumlah output dokumen sebanyak 1 buah
dengan penyedia kegiatan dilakukan oleh PT Rafello Bumi Putra.
7. Focus Group DiscussionProvinsi Yogyakarta
Pelaksanaan kegiatan Focus Group Discussion Provinsi Yogyakarta
berlangsung selama 3 (tiga) hari 3-5 Desember 2021. Peserta FGD yang
diundang berjumlah 20 orang, yang berasal dari perwakilan berbagai universitas
dan komunitas pemberdayaan masyarakat di wilayah Provinsi Yogyakarta.
Kegiatan ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp28.000.000,00 dimana kegiatan
dapat dilaksanakan dengan Persentase realisasi kegiatan sebesar 100%. Jumlah
output dokumen berjumlah 1 dengan penyedia kegiatan dilakukan oleh Gallery
Prawirotaman Hotel dengan pengelolaan dilakukan swakelola oleh PPK II.
Pembukaan dan Diskusi Membangun Diskusi Kampung Ramah Keluarga
38 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
8. Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Desa Tahun Anggaran 2022 di
Provinsi Sumatera Utara
Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Desa di wilayah
Provinsi Sumatera Utara selama 3 (tiga) hari 27-29 Desember 2021. Peserta
sosialisasi yang diundang berjumlah 50 orang, yang berasal dari perwakilan
berbagai TPP baik provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa di wilayah Provinsi
Sumatera Utara. Kegiatan ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 198.999.691,00
dimana kegiatan dapat dilaksanakan dengan persentase realisasi kegiatan
sebesar 100%. Jumlah output dokumen sebanyak 1 dengan penyedia kegiatan
dilakukan oleh CV Jia Indotama Perkasa.
9. Focus Group Discussion Provinsi Sumatera Barat
Pelaksanaan kegiatan Focus Group Discussion Provinsi Sumatera Barat
selama 3 (tiga) hari 9-11 Desember 2021. Peserta sosialisasi yang diundang
berjumlah 35 orang, yang berasal dari perwakilan berbagai TPP baik provinsi,
kabupaten, kecamatan dan desa di wilayah Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan
ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 44.400.000,00 dimana kegiatan dapat
dilaksanakan dengan persentase realisasi kegiatan sebesar 100%. Jumlah
output dokumen berjumlah 1 dengan penyedia kegiatan dilakukan oleh Hotel
Daima dan pelaksanaan dilakakukan swakelola oleh PPK II.
10. Focus Group Discussion Provinsi Sumatera Utara
Pelaksanaan kegiatan Focus Group Discussion Provinsi Sumatera Utara
selama 3 (tiga) hari 9-11 Desember 2021. Peserta sosialisasi yang diundang
berjumlah 28 orang, yang berasal dari perwakilan berbagai TPP baik provinsi,
kabupaten, kecamatan dan desa di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan
ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 45.000.000,00 dimana kegiatan dapat
dilaksanakan dengan Persentase realisasi kegiatan sebesar 100%. Jumlah
output dokumen berjumlah 1 dengan penyedia kegiatan dilakukan oleh Hotel
Swiss Bellin Gadjah Mada dan pelaksanaan dilakakukan swakelola oleh PPK II.
39 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
11. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Wilayah VII
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Wilayah VII Provinsi
Sulawesi Tenggara dilaksanakan selama 3 (tiga) hari 16-18 Desember 2021.
Peserta sosialisasi yang diundang berjumlah 50 orang, yang berasal dari
perwakilan berbagai TPP baik provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa di
wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini memiliki nilai kontrak sebesar
Rp 194.062.00,00 dimana kegiatan dapat dilaksanakan dengan persentase
realisasi kegiatan sebesar 100%. Jumlah output dokumen berjumlah 1 dengan
penyedia kegiatan dilakukan oleh PT Danadipa Kanaka Mahidara.
12. Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Desa Tahun Anggaran 2022
Provinsi Lampung
Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Desa Tahun Anggaran 2022
Provinsi Lampung berlangsung selama 3 (tiga) hari 19-21 Desember 2021.
Peserta sosialisasi yang diundang berjumlah 51 orang, yang berasal dari
perwakilan berbagai TPP baik provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa di
wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini memiliki nilai kontrak sebesar
Rp 197.652.180,00 dimana kegiatan dapat dilaksanakan dengan persentase
realisasi kegiatan sebesar 100%. Jumlah output dokumen berjumlah 1 dengan
penyedia kegiatan dilakukan oleh PT Timur Investama Lestari.
13. Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Desa Tahun Anggaran 2022
Provinsi Sulawesi Tengah
Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Desa Tahun
Anggaran 2022 Provinsi Sulawesi Tengah berlangsung selama 3 (tiga) hari 14-
16 Desember 2021. Peserta sosialisasi yang diundang berjumlah 42 orang,
yang berasal dari perwakilan berbagai TPP baik provinsi, kabupaten,
kecamatan dan desa di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini
memiliki nilai kontrak sebesar Rp 197.528.100,00 dimana kegiatan dapat
dilaksanakan dengan persentase realisasi kegiatan sebesar 100%. Jumlah
40 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
output dokumen berjumlah 1 dengan penyedia kegiatan dilakukan oleh PT.
Assamanta Putra Mandollo.
14. Sosialisasi SDGs Desa Provinsi Bangka Belitung
Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi SDGs Desa Provinsi Bangka Belitung
selama 3 (tiga) hari 27-29 Desember 2021. Peserta sosialisasi yang diundang
berjumlah 28 orang, yang berasal dari perwakilan berbagai TPP baik provinsi,
kabupaten, kecamatan dan desa di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kegiatan ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 119.970.400,00 dimana kegiatan
dapat dilaksanakan dengan persentase realisasi kegiatan sebesar 100%.
Jumlah output dokumen berjumlah 1 dengan penyedia kegiatan dilakukan oleh
PT Raika Rizki Haditama.
41 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
2.3 Kegiatan PPK 3
Satuan Kerja PPK III di Pusat PPMD memiliki lingkup kerja pengelolaan
Tenaga Pendamping Profesional (TPP) di regional III yang mencakup Provinsi Riau,
Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Riau dan Kepulauan
Bangka Belitung. Pagu anggaran PPK III sebesar Rp. 209.236.253.016 dengan
Realisasi akhir sebesar Rp. 201.994.652.551 atau sebesar 96,54%. Jumlah TPP pada
bulan pertama yang dikelola sesuai dengan Surat Keputusan Nomor 15 Tahun 2021
dan Surat Keputusan Nomor 67 Tahun 2021 sebanyak 4737. Namun, jumlah
tersebut mengalami perubahan setiap bulannya dikarenakan beberapa alasan,
seperti diberhentikan (PHK), mengundurkan diri, dan meninggal dunia. Penggajian
pada bulan Januari samapi Maret yang dibayarkan tanpa iuran BPJS dikarena
kontrak baru berjalan pada bulan April. Berikut terlampir rincian pengelolaan gaji
TPP Regional III dari bulan Januari sampai dengan Desember 2021 :
42 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
Tabel 1 Penggajian TPP Wilayah Regional III
URAIAN
REALISASI
JAN TANPA
BPJS
FEB TANPA
BPJS
MAR TANPA
BPJS APRIL MEI JUNI
JULI GAJI +
ASURANSI
REMBUSH +
JULI
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
RIAU
ANGGARAN 2.673.388.232 2.708.258.925 2.693.927.771 2.748.894.627
2.750.533.913
2.735.988.913
2.727.180.298
2.633.596.386
2.634.687.078
2.650.744.848
2.632.933.617
2.640.456.386
JUMLAH
TPP 731 744 742 739 739 737 729 724 724 730 722 726
JAMBI
ANGGARAN 2.317.408.988 2.331.789.844 2.330.918.613 2.364.949.641
2.369.013.403
2.465.409.065
2.448.029.673
2.259.060.000
2.272.528.231
2.255.665.000
2.234.199.769
2.235.518.482
JUMLAH
TPP 681 686 684 678 676 671 667 661 665 660 656 656
SUMATERA
SELATAN
ANGGARAN 4.190.365.990 4.234.235.835 4.226.459.449 4.315.214.410
4.301.216.998
4.286.670.836
4.286.670.836
4.127.669.836
4.129.193.057
4.126.657.811
4.109.200.519
4.096.363.209
JUMLAH
TPP 1198 1206 1203 1193 1188 1184 1177 1172 1173 1172 1169 1164
BENGKULU
ANGGARAN 2.232.789.512 2.257.582.974 2.259.503.282 2.294.064.781
2.286.221.497
2.288.141.805
2.274.807.113
2.219.629.130
2.213.988.822
2.208.726.054
2.218.710.130
2.220.941.438
JUMLAH
TPP 652 659 657 652 649 649 644 646 645 642 645 645
LAMPUNG
ANGGARAN 3.739.511.967 3.706.533.615 3.673.158.166
3.743.782.994
3.716.352.032
3.717.468.377
3.977.434.596
3.601.538.692
3.595.077.538
3.557.765.124
3.553.534.346
3.553.369.616
JUMLAH
TPP 1134 1137 1126 1120 1114 1114 1103 1105 1102 1091 1086 1084
43 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
KEPULAUAN
RIAU
ANGGARAN 840.346.917 811.881.923 816.090.923 836.734.620
837.154.620
839.278.390
872.262.975
810.826.462
803.137.462
803.475.462
803.475.462
804.965.462
JUMLAH
TPP 178 181 181 181 181 180 179 179 177 178 178 178
KEPULAUAN
BANGKA
BELITUNG
ANGGARAN 864.265.385 864.265.385 864.265.385 886.246.183
883.000.183
882.541.183
925.275.838
860.379.780
858.719.769
857.255.769
854.506.154
858.666.769
JUMLAH
TPP 202 202 202 202 202 202 201 200 200 200 199 200
44 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
Selain memiliki tugas dalam pengelolaan honorarium di wilayah regional III, PPK
III juga memiliki kegiatan sebanyak 15 kegiatan, seperti konsolidasi, rapat,
koordinasi dan evaluasi capaian kinerja. Keseluruhan kegiatan tersebut telah
dilaksanakan di berbagai kota. Peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut
meliputi peserta pusat atau internal Kementerian Desa PDTT maupun peserta
daerah seperti para Tenaga Ahli Provinsi, Tenaga Ahli Kabupaten, Pendamping Desa,
Pendamping Lokal Desa, Pegiat Desa, dan jajaran SKPD yang terlibat. Tujuan dari
pelaksanaan kegiatan tersebut adalah untuk mensosialisasikan kebijakan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi terkait
beberapa hal, seperti Pendampingan Masyarakat Desa dan SGD’s Desa. Selain itu,
kegiatan tersebut juga ditujukan dalam rangka menjalin hubungan yang harmonis
antara Kementerian Desa PDTT dengan para TPP maupun Pemerintah Daerah
setempat. Berikut terlampir tabel kegiatan PPK III Pusat PPMD Tahun Anggaran
2021 :
45 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
Tabel 2 Kegiatan PPK III Pusat PPMD Tahun Anggaran 2021
No Kegiatan Waktu
Pelaksanaan Lokus/ Lokasi Pagu Penyedia Nomor Kontrak
Nilai
Kontrak
Realisasi Output
Keterangan Anggaran Persentase
Jumlah
Peserta
Jumlah
Dokumen
1
Sosialisasi
Kebijakan
Pendampingan
Masyarakat Desa
7-9 September Kepri ( Tanjung
Pinang )
106.820.000 PPK 3
81.900.000
40 1
2
Konsolidasi
Pendampingan
Masyarakat Desa
22-24 September Jambi
189.844.000
CV. PUTRA
LABON RAYA
054/PPKBJ-
BPSDM.PMD.03/IX/2021
189.754.000
35 1
3
Konsolidasi
Pendampingan
Masyarakat Desa
8-10 Oktober Sulteng ( Palu )
195.195.000
PT.
MEGATAMA
CITRA
LESTARI
052/PPKBJ-
BPSDM.PMD.03/X/2021
195.127.000
1
4
Konsolidasi
Pendampingan
Masyarakat Desa
20-22 Oktober Riau
189.844.000
PT. Cahaya
Almuda
Bersinar
055/PPKBJ-
BPSDM.PMD.03/X/2021
189.756.000
30 1
5
Konsolidasi
Pendampingan
Masyarakat Desa
1-3 September Kaltara
195.195.000
PT. ALFARIS
BINTANG
PRATAMA
051/PPKBJ-
BPSDM.PMD.03/IX/2021
195.142.000
1
6
Konsolidasi
Pendampingan
Masyarakat Desa
11-13 Nopember Lampung
198.500.000
PT. RAIKA
RIZKI
HADITAMA
056/PPKBJ-
BPSDM.PMD.03/XI/2021
197.264.000
35 1
7
Konsolidasi
Pendampingan
Masyarakat Desa
24-26 Nopember
Sumatera
Selatan (
Palembang )
198.500.000
PT. FATHUL
PRIMA
SEJAHTERA
057/PPKBJ-
BPSDM.PMD.03/XI/2021
197.891.000
30 1
8
Konsolidasi
Pendampingan
Masyarakat Desa
Tahap II
29-1 Desember Sulteng ( Toli2 )
199.000.000
PT.
ASSAMANTA
PUTRA
MANDOLLO
058/PPKBJ-
BPSDM.PMD.03/XI/2021
198.076.000
1
46 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
No Kegiatan Waktu
Pelaksanaan Lokus/ Lokasi Pagu Penyedia Nomor Kontrak
Nilai
Kontrak
Realisasi Output
Keterangan Anggaran Persentase
Jumlah
Peserta
Jumlah
Dokumen
9
Konsolidasi
Pendampingan
Masyarakat Desa
Tahap III
2-4 Desember Sulteng (
Donggala )
199.000.000 PT. Auliah
060/PPKBJ-
BPSDM.PMD.03/XII/202
1
198.316.000
1
10
Konsolidasi
Pendampingan
Masyarakat Desa
8-10 Desember Gorontalo (
Pohuwato )
199.000.000
PT MAYSA
WAWO JAYA
061/PPKBJ-
BPSDM.PMD.03/XII/202
1
198.230.000
1
11
Konsolidasi
Pendampingan
Masyarakat Desa
di Provinsi
Kalimantan
Selatan
13-15 Desember Kalsel (
Banjarmasin )
199.000.000
PT
KURNIAWAN
JAYA
PRATAMA
062/PPKBJ-
BPSDM.PMD.03/XII/202
1
198.347.000
1
12
Konsolidasi
Pendampingan
Masyarakat Desa
15-17 Desember Kalbar (
Pontianak )
199.000.000
PT DANADIPA
KANAKA
MAHIDARA
063/PPKBJ-
BPSDM.PMD.03/XII/202
1
171.405.000
41 1
13
Koordinasi
terkait kebijakan
pendampingan
TA. 2022
20-22 Desember Bengkulu
199.000.000
PT AFDAL
ABADI
SEJAHTERA
064/PPKBJ-
BPSDM.PMD.03/XII/202
1
198.405.000
1
14
Rapat Sinergitas
Peran
Perempuan
Penggiat Desa
dalam
Pendampingan
Masyarakat Desa
20-22 Desember Jakarta
198.000.000
PT KARPET
MERAH
ANDALAN
065/PPKBJ-
BPSDM.PMD.03/XII/202
1
194.880.000
1
47 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 2 1 P u s a t P P M D D T T
No Kegiatan Waktu
Pelaksanaan Lokus/ Lokasi Pagu Penyedia Nomor Kontrak
Nilai
Kontrak
Realisasi Output
Keterangan Anggaran Persentase
Jumlah
Peserta
Jumlah
Dokumen
15
Evaluasi Capaian
Kinerja
Pendampingan
Rencana
Pembangunan
Desa TA. 2022
22-24 Desember Kalimantan
Timur
198.000.000
PT LIKO
ARMADA
BIMA SAKTI
066/PPKBJ-
BPSDM.PMD.03/XII/202
1
197.973.000
1
(48)
1. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi Jambi
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat di Provinsi Jambi
dilaksanakan pada tanggal 12 sampai 14 Oktober 2021 di Aston Jambi Hotel &
Convention Center, Jalan Sultan Agung No. 99, Murni, Kecamatan Telanaipura,
Kota Jambi. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini bekerjasama dengan PT CV Putra
Labon sebagai Event Organizer (EO). Kegiatan ini dihadiri oleh 35 peserta Tenaga
Pendamping Profesional Provinsi Jambi, meliputi para TAPM maupun PD dan PLD
serta perwakilan pemerintah daerah di Provinsi Jambi.
Pelaksanaan kegiatan ini didukung oleh tiga narasumber, yaitu :
1. Dr. Nanang Soemantri, S.Sos., M.Si., selaku Sub Koordinator
PenyerasianPembangunan Sarana dan Prasarana dan Utilitas Lingkungan;
2. Jovial Kevin O.S selaku Account Relationship BPJS Cabang
Rawamangun;dan
3. Edi Endra selaku Koordinator TPP Provinsi Jambi.
Kegiatan ini dilaksanakan melalui mekanisme diskusi panel dengan disertai
sesi tanya jawab. Poin besar dari hasil diskusi tersebut diperoleh bahwa TPP
memiliki andil yang cukup besar dalam pelaksanaan pendampingan pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat desa. Sebagai fasilitator, TPP berperan dalam
mengawal kegiatan-kegiatan vital yang berkaitan dengan pembangunan desa,
khususnya pencapaian SDG’s Desa. Oleh karena itu, TPP juga perlu mendapatkan
fasilitas penunjang yang mendukung kinerja mereka, seperti asuransi kesehatan
dan kecelakaan kerja.
2. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi Kalimantan
Barat
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi Kalimantan
Barat dilaksanakan selama tiga hari, yaitu dari tanggal 15 sampai 17 Desember
2021 di Maestro Hotel, jalan Sultan Abdurrahman No. 72, 74 Pontianak. Kegiatan
ini diselenggarakan melalui kerjasama dengan PT Danadipa Kanaka Mahidara
sebagai EO.
Peserta kegiatan yang diundang berasal dari peserta pusat dan peserta
daerah sebanyak 41 orang yang terdiri dari :
1. Penggerak Swadaya Masyarakat
(49)
2. Jajaran KPW Provinsi Kalimantan Barat
3. Perwakilan TAPM Kabupaten
4. Koordinator Kabupaten
5. Perwakilan PD dan PLD
6. PPNPN.
Adapun narasumber pada kegiatan ini berasal dari internal Kementerian
Desa PDTT dan Pakar/Ahli dan Praktisi, sebagai berikut :
1. Ir. Yuslinda selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi
Kalimantan Barat
2. Sukaliman selaku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Kalimantan Barat
3. Andi Hamzah selaku Koordinator Provinsi Tenaga Pendampingan
Profesional Provinsi Kalimantan Barat
Garis besar dari hasil konsolidassi ini adalah memperkuat sinergi antara
pemerintah daerah di Provinsi Kalimantan Barat dengan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melalui para TPP guna
mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat melalui pengentasan
masalah atau isu strategis seperti kemiskinan, rendahnya Indeks Desa
Membangun, dan rendahnya Indeks Pembangunan Manusia.
3. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi Riau
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi Riau
dilaksanakan pada tanggal 20 sampai 22 Oktober 2021 di Hotel Dafam, Jalan
Sultan Syarif Kasim No. 150 Kota Pekanbaru. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini
terselenggara melalui kerjasama dengan PT Cahaya Almuda Bersinar.
Peserta yang hadir pada kegiatan ini sebanyak 30 orang yang berasal dari
peserta pusat atau internal BPSDM dan peserta daerah yang terdiri dari TAPM, PD,
PLD serta perwakilan pemerintah daerah dan OPD terkait. Adapun narasumber
yang hadir pada kegiatan ini adalah narasumber internal yaitu Kepala Pusat PPMD
dan narasumber eksternal yaitu Kepala Dinas PMD Provinsi Riau dan Kepala Dinas
Kabupaten/Kota Pekanbaru. Kegiatan ini dilaksanakan melalui mekanisme diskusi
panel antara narasumber dengan peserta yang dimoderatori oleh Penggerak
Swadaya Masyarakat.
(50)
4. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi Lampung
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi Riau
dilaksanakan pada tanggal 11 sampai 13 November 2021 di Hotel Marcopolo &
Convention Center, jalan Dr. Susilo No. 4 Bandar Lampung. Dalam
pelaksanaannya, kegiatan ini terselenggara melalui kerjasama dengan PT Raika
Rizki Haditama.
Peserta yang hadir pada kegiatan ini sebanyak 35 orang yang berasal dari
peserta pusat atau internal BPSDM dan peserta daerah yang terdiri dari TAPM, PD,
PLD serta perwakilan pemerintah daerah terkait. Adapun narasumber yang hadir
pada kegiatan ini adalah narasumber internal yaitu Pusat PPMD dan Plt
Koordinator Sosial Budaya dan Kelembagaan dan narasumber eksternal yaitu
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi Provinsi Lampung
dan PT BNI. Kegiatan ini dilaksanakan melalui mekanisme diskusi panel antara
narasumber dengan peserta yang dimoderatori oleh Koordinator Provinsi Lampung
dan TA Provinsi Lampung.
5. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi Sumatera
Selatan
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan
merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Kegiatan
dilaksanakan pada tanggal 24 sampai 26 November 2021 di Emilia Hotel by
Amazing, Kota Palembang. Sebagai pelaksana (EO) kegiatan ini adalah PT Fathul
Prima Sejahtera.
Kegiatan dihadiri oleh 30 peserta yang terdiri dari peserta daerah meliputi
perwakilan TAPM, Koordinator Provinsi, Koordinator Kabupaten, PD dan PLD di
Sumatera Selatan dan peserta internal Kementerian Desa PDTT. Kegiatan ini juga
diisi oleh tiga narasumber, yaitu :
1. Febrian Alyuswar, S.T selaku Koordinator Pengembangan Sistem dan
Model Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Desa PDTT
2. Parza Nipili S.H., M.Si selaku Kepala Bidang PPMD Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Provinsi Sumatera Selatan
(51)
3. M. Willy Virdian selaku Micro Banking Cluster Manager Bank Mandiri
CabangPalembang.
6. Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Masyarakat
Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Masyarakat telah dilaksanakan
pada tanggal 17 sampai 19 September 2021 bertempat di Comforta Hotel & Resort
Tanjung Pinang, Tanjung pinang Km No.10, Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang
Tim., Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Peserta Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Masyarakat sebanyak
40 orang yang terdiri dari Pendamping Desa, Pendamping Lokal Desa, Tenaga Ahli
di Provinsi Kepulauan Riau dan internal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi.
Hasil dari kegiatan ini adalah konsep desa membangun dan membangun
desa akan diintegrasikan kedalam perencanaan desa, kegiatan dilakukan melalui
proses perencanaan kegiatan sesuai dengan kewenangan dan kemampuan
keuangan, kemudian eksekusi pelaksanaan kegiatan oleh semua unsur. Dengan
adanya sinergi & keseriusan di dalam pelaksanaan pembangunan Desa, maka
akan terwujud kemandirian desa dan kesejahteraan masyarakat. Perlunya
masyarakat terlibat dalam kegiatan pemetaan. Keterlibatan masyarakat
dikarenakan masyarakat yang lebih paham potensi dan sumber daya lokal yang
tersedia. Selain itu, masyarakatlah yang berperan sebagai eksekutor. Dalam
pelaksanaan pembangunan desa tidak ada aturan baku sehingga fleksibelitas
situasi, kondisi, dan waktu bagian proses bekerja sama dengan masyarakat.
7. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Palu Provinsi Sulawesi
Tengah
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Palu Provinsi
Sulawesi Tengah telah dilaksanakan pada selama tiga hari, dimulai tanggal 8
sampai 10 Oktober 2021. Kegiatan ini menyerap anggaran sebesar Rp
195.195.000. Kegiatan ini bekerjasama dengan PT Megatama Citra Lestari sebagai
penyedia.
(52)
8. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi Kalimantan
Utara
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Kalimantan Utara
telah dilaksanakan pada selama tiga hari, dimulai tanggal 1 sampai 3 September
2021. Kegiatan ini menyerap anggaran sebesar Rp 195.195.000. Kegiatan ini
bekerjasama dengan PT Alfaris Bintang Pratama sebagai penyedia.
9. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Kabupaten Donggala,
Provinsi Sulawesi Tengah
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Kabupaten
Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah telah dilaksanakan pada selama tiga hari,
dimulai tanggal 2 sampai 4 Desember 2021. Kegiatan ini menyerap anggaran
sebesar Rp 199.000.000. Kegiatan ini bekerjasama dengan PT Auliah sebagai
penyedia.
10. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Kabupaten Toli-Toli,
Provinsi Sulawesi Tengah
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Kabupaten Toli-
Toli, Provinsi Sulawesi Tengah telah dilaksanakan pada selama tiga hari, dimulai
tanggal 29 November sampai 1 Desember 2021. Kegiatan ini menyerap anggaran
sebesar Rp 199.000.000. Kegiatan ini bekerjasama dengan PT Assamanta Putra
Mandolo sebagai penyedia.
11. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi Gorontalo
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Kabupaten
Pahuwoto, Provinsi Gorontalo telah dilaksanakan pada selama tiga hari, dimulai
tanggal 8 sampai 10 Desember 2021 di Hotel Irene Jl. Trans Sulawesi, Buntulia
Jaya, Duhiadaa, Kabupaten Pohuwoto. Penyelenggaraan kegiatan ini menyerap
anggaran sebesar Rp 199.000.000. Kegiatan ini bekerjasama dengan PT Maysa
Wawo Jaya sebagai penyedia. Adapun peserta yang hadir pada kegiatan ini terdiri
dari peserta internal Kemendesa PDTT dan para TPP di wilayah Provinsi Gorontalo.
(53)
12. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi Kalimantan
Selatan
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi Kalimantan
Selatan telah dilaksanakan pada selama tiga hari, dimulai tanggal 13 sampai 15
Desember 2021 di Hotel Grand Mentari Banjarmasin. Kegiatan ini menyerap
anggaran sebesar Rp 199.000.000. Kegiatan ini bekerjasama dengan PT
Kurniawan Jaya Pratama sebagai penyedia. Adapun peserta yang hadir pada
kegiatan ini terdiri dari peserta internal Kemendesa PDTT dan para TPP di wilayah
Provinsi Kalimantan Selatan.
13. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi Bengkulu
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi Bengkulu
telah dilaksanakan pada selama tiga hari, dimulai tanggal 20 sampai 22 Desember
2021 di Kota Bengkulu. Kegiatan ini menyerap anggaran sebesar Rp 199.000.000.
Kegiatan ini bekerjasama dengan PT Afdal Abadi Sejahtera sebagai penyedia.
14. Rapat Sinergitas Peran Perempuan Penggiat Desa dalam Pendampingan
Masyarakat Desa
Pelaksanaan Kegiatan Lokakarya Peran Pengasuh Pesantren Puteri Dalam
Implementasi SDGs Desa ini berlangsung selama 1 (satu) hari bertempat di
Ballroom Aone Hotel Jl. KH. Wahid Hasyim No.80, RT.15/RW.3, Kb. Sirih, Kec.
Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340, 20 Desember
2021 secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar sesuai rencana.
Meskipun dalam pelaksanaannya terjadi beberapa perubahan waktu acara tapi
semua tetap kondusif. dalam kegiatan tersebut dihasilkan beberapa hasil kegiatan
yang mana hasil kegiatannya terlampir pada laporan pelaksanaan kegiatan ini.
15. Evaluasi Capaian Kinerja Pendampingan Rencana Pembangunan Desa
Tahun Angaran 2022
Evaluasi Capaian Kinerja Pendampingan Rencana Pembangunan Desa
dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 24 Desember 2021 di Kalimantan Timur.
Kegiatan ini menyerap anggaran Rp 198.000.000 dan bekerjasama dengan PT Liko
Armada Bima Sakti sebagai penyedia.
(55)
2.4 Kegiatan PPK 4
Satker PPK IV di Pusat PPMD memiliki lingkup kerja pengelolaan Tenaga
Pendamping Profesional di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat. Pagu
Anggaran PPK IV sebesar Rp 219.426.606.000,00 (Dua ratus Sembilan belas
milyar empat ratus dua puluh enam juta enam ratus enam ribu rupiah) dengan
realisasi per 31 Desember 2021 sebesar Rp 215.997.738.648,00 (Dua ratus lima
belas milyar sembilan ratus sembilan puluh tujuh juta tujuh ratus tiga puluh
delapan ribu enam ratus empat puluh delapan rupiah) atau sebesar 98,44%.
PPK IV memiliki tugas dalam pengelolaan honorarium TPP untuk wilayah
Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat. Selain tugas tersebut, terdapat beberapa
kegiatan yang dikelola anggarannya di PPK IV sebagaimana yang tertera pada
tabel di bawah ini.
(56)
Anggaran Persentase Jumlah
Peserta
Jumlah
Dokumen
1 Pelatihan TPP Dalam rangka sertifikasi (5
angkatan)
- 83,360,000 - - - - 0.00 - -
2 Honorarium TPP (Wilayah Pengelolaan PPK
IV)
- Jawa barat dan Jawa Tengah 205,418,158,000 - - - 204,581,107,251 99.59 - -
3 Penyusunan Model Sinergitas Kementerian
Desa dengan Program Kampus Merdeka
04 s.d. 13
Oktober 2021
DKI Jakarta 199,120,000 PT. Danadipa
Kanaka
Mahidara
230/P3MDDTT/P
PK-
IV/SPK/X/2021
Rp191,451,000 187,192,000 94.01
4 Pengembangan Dukungan Perguruan Tinggi
dalam Pendampingan Masyakat Desa
melalui Program Merdeka Belajar Kampus
Merdeka 5 paket
1,137,368,000 1,060,339,584 93.23
5 Dukungan Pengelolaan TPP PPK IV 2,337,947,000 2,058,795,840 88.06
6 Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa
Badung, Bali
199,000,000 181,366,800 91.14
7 Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa
Jabar
19 - 21
September
2021
Sari Ater Kamboti Hotel, Kota
Bandung
281,518,000 Swakelola - - 241,648,940 85.84 79 1
8 Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa
Jateng
10 Agustus
2021
Semarang 509,000,000 PT. Pranatesa 126/P3MDDTT/P
PK-
VI/SPK/VII/2021
508,453,550 508,454,000 99.89
9 Sosialisasi Kebijakan Pendampingan
Masyarakat Desa (Jatim)
22- 25 April
2021
Swiss Bell-in Hotel, Kota
Surabaya
295,096,000 Swakelola - - 288,173,385 97.65 40 1
10 Sosialisasi Kebijakan Pendampingan
Masyarakat Desa (Jabar)
28 April - 1
Mei 2021
Padjadjaran Hotel, Kota Bogor 414,182,000 Swakelola - - 410,707,700 99.16 65 1
11 Pendataaan Kemiskinan Ekstrem di Provinsi
NTT
24 - 26
November
2021
Luwansa Beach Resort,
Labuan Bajo
400,000,000 Swakelola - - 371,771,043 92.94 62 1
12 Rapat Koordinasi BPSDM Tahun 2021 20 - 22
Desember
2021
The Green Peak Hotel, Kab
Bogor
983,857,000 743,335,000 75.55
13 Cetak Buku SDGs Desa 175,000,000 174,900,000 99.94
14 Koordinasi Peran Lembaga Kemasyarakatan
dalam Pendampingan
23 November
2021
DKI Jakarta 199,000,000 PT. Sintesa
Inovasi
Media
306/P3MDDTT/P
PK-
IV/SPK/XI/2021
198,858,000 198,858,000 99.93
15 Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa
di Kab Garut
195,000,000 187,500,000 96.15
16 Sosialisasi SDGs Desa di Kab Garut 199,000,000 195,500,000 98.24
17 Learning Management System (LMS) 1,400,000,000 - 0.00
18 Workshop Harmonisasi Regulasi Tahap I 6 - 9 Juni 2021 Sahira Hotel, Kota Bogor 501,000,000 Swakelola - - 482,095,000 96.23 68 1
19 Dukungan Manjemen P3PD 4,000,000,000 - - 3,698,768,152 92.47
20 Workshop Harmonisasi Regulasi Tahap II 13 - 16
Oktober 2021
Royal Hotel, Kota Bogor 499,000,000 Swakelola - - 427,225,953 85.62 63 1
219,426,606,000 215,997,738,648 98.44
Realisasi Output
T O T A L
No Kegiatan Waktu
Pelaksanaan
Lokus/ Lokasi Pagu Penyedia Nomor Kontrak Nilai Kontrak
(57)
1. Penyusunan Model Sinergitas Kementerian Desa PDTT dengan Program
Kampus Merdeka
Penyusunan Model Sinergitas Kementerian Desa PDTT dengan Program
Kampus Merdeka menyerap anggaran sebesar Rp 187.192.000,00 (Seratus
delapan puluh tujuh juta seratus sembilan puluh dua ribu rupiah) dari pagu
anggaran sebesar Rp 199.120.000,00 (Seratus sembilan puluh sembilan juta
seratus dua puluh ribu rupiah).
2. Pengembangan Dukungan Perguruan Tinggi dalam Pendampingan
Masyakat Desa melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka 5
paket
Pengembangan Dukungan Perguruan Tinggi dalam Pendampingan Masyakat
Desa melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka 5 paket menyerap
anggaran sebesar Rp 1.060.339.584,00 (Satu milyar enam puluh juta tiga ratus
tiga puluh sembilan ribu lima ratus delapan puluh empat rupiah) dari pagu
anggaran sebesar Rp 1.137.368.000,00 (Satu milyar seratus tiga puluh tujuh juta
tiga ratus enam puluh delapan ribu rupiah).
3. Pendataan Kemiskinan Extreem di Provinsi NTT
Pendataan Kemiskinan Extreem di Provinsi NTT menyerap anggaran sebesar
Rp 371.771.043,00 (Tiga ratus tujuh puluh satu juta tujuh ratus tujuh puluh satu
ribu empat puluh tiga rupiah) dari pagu anggaran sebesar Rp 400.000.000,00
(Empat ratus juta rupiah). Dalam rangka mewujudkan target 2024 yaitu nol
persen kemiskinan ekstrim di desa, maka diselenggarakan Rapat Koordinasi
Teknis Pemutakhiran Data Kemiskinan Ekstrim di 5 (lima) Kabupaten Provinsi
Nusa Tenggara Timur yang meliputi Kabupaten Timor Tengah Selatan, Sumba
Timur, Sumba Tengah, Manggarai Timur, dan Rote Ndao. Tujuan dari kegiatan
ini adalah untuk memupus kemiskinan ekstrim menjadi 0% pada tingkat desa
dengan salah satu tahapannya adalah kosolidasi data dan lapangan.
Kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Pemutakhiran Data Kemiskinan Ekstrim di
5 (lima) Kabupaten Provinsi Nusa Tenggara Timur dihadiri oleh Para Eselon II di
(58)
Lingkungan BPSDM PMDDTT dan Pemda Provinsi NTT, Kabupaten Timor Tengah
Selatan, Sumba Timur, Sumba Tengah, Manggarai Timur, dan Rote Ndao.
Kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Pemutakhiran Data Kemiskinan Ekstrim di
5 (lima) Kabupaten Provinsi Nusa Tenggara Timur ini diselenggarakan pada
tanggal 24 s/d 26 November 2021, bertempat di Luwansa Beach Resort, Jl,
Pantai Pede, Manggarai Barat, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur – 86554.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan sekaligus pembukaan acara oleh
Kepala BPSDM dan PMDDTT yaitu Ibu Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd.
Kemudian setelahnya dilanjutkan dengan sambutan dari Dinas PMD Kab.
Manggarai Barat yang disampaikan oleh Bapak Melkior Nudin dan sambutan dari
Kepala Bappeda Prov. NTT yang disampaikan oleh Bapak Kosmas D Lana.
Pemutakhiran data dari masing-masing Kabupaten dilaksanakan dengan
metode pembagian Desk menjadi 5 Desk. Dari hasil 5 Desk tersebut
menghasilkan Berita Acara Kesepakatan, yaitu :
1. Berita acara kesepakatan sntara Sekretariat BPSDM PMDDTT dengan
Pemda Kabupaten Timor Tengah Selatan;
2. Berita acara kesepakatan antara Pusat Pengembangan Pemberdayaan
Masyarakat Desa dengan Pemda Kabupaten Sumba Timur;
3. Berita acara kesepakatan antara Pusat Pelatihan sDM dengan Pemda
Kabupaten Sumba Tengah;
4. Berita acara kesepakatan antara Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional
dengan Pemda Kabupaten Manggarai Timur;
5. Berita acara kesepakatan antara Pusat Pelatihan Pegawai ASN dengan
Pemda Kabupaten Rote Ndao.
Tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Teknis Pemutakhiran Data Kemiskinan
Ekstrim di 5 (lima) Kabupaten Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut, akan
diselenggarakan verifikasi data di lapangan, dengan uji petik 1 (satu) Desa di
setiap Kabupaten.
Untuk lebih terperinci mengenai kegiatan ini dapat dilihat pada Lampiran
Laporan Rapat Koordinasi Teknis Pemutakhiran Data Kemiskinan Ekstrem 5
(Lima) Kabupaten Provinsi Nusa Tenggara Timur.
(59)
4. Rapat Koordinasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun
Anggaran 2021
Rapat Koordinasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun
Anggaran 2021 menyerap anggaran sebesar Rp 743.335.000,00 (Tujuh ratus
empat puluh tiga juta tiga ratus tiga puluh lima ribu rupiah) dari pagu anggaran
sebesar Rp 983.857.000,00 (Sembilan ratus delapan puluh tiga juta delapan
ratus lima puluh tujuh ribu rupiah).
5. Cetak Buku SDGs Desa
Cetak Buku SDGs Desa menyerap anggaran sebesar Rp 174.900.000,00
(Seratus tujuh puluh empat juta sembilan ratus ribu rupiah) dari pagu anggaran
sebesar Rp 175.000.000,00 (Seratus tujuh puluh lima juta rupiah).
6. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Kabupaten Badung
Provinsi Bali
Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Kabupaten Badung Provinsi
Bali menyerap anggaran sebesar Rp 181.366.800,00 (Seratus delapan puluh satu
juta tiga ratus enam puluh enam ribu delapan ratus rupiah) dari pagu anggaran
sebesar Rp 199.000.000,00 (Seratus sembilan puluh sembilan juta rupiah).
7. Koordinasi Peran Lembaga Kemasyarakatan dalam Pendampingan
Masyarakat Desa
Koordinasi Peran Lembaga Kemasyarakatan dalam Pendampingan
Masyarakat Desa menyerap anggaran sebesar Rp 198.858.000,00 (Seratus
Sembilan puluh delapan juta delapan ratus lima puluh delapan ribu rupiah) dari
pagu anggaran sebesar Rp 199.000.000,00 (Seratus sembilan puluh sembilan
juta rupiah).
8. Sosialisasi SDGs di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat
Sosialisasi SDGs di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat menyerap
anggaran sebesar Rp 195.500.000,00 (Seratus sembilan puluh lima juta lima
(60)
ratus ribu rupiah) dari pagu anggaran sebesar Rp 199.000.000,00 (Seratus
sembilan puluh sembilan juta rupiah).
9. Konsolidasi Pendamping Masyarakat Desa di Kabupaten Garut
Provinsi Jawa Barat
Konsolidasi Pendamping Masyarakat Desa di Kabupaten Garut Provinsi
Jawa Barat menyerap anggaran sebesar Rp 187.500.000,00 (Seratus delapan
puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dari pagu anggaran sebesar Rp
195.000.000,00 (Seratus sembilan puluh lima juta rupiah).
10. Honorarium TPP (Wilayah Pengelolaan PPK IV)
Honorarium TPP (Wilayah Pengelolaan PPK IV) menyerap anggaran
sebesar Rp 204.581.107.251,00 (Dua ratus empat milyar lima ratus delapan
puluh satu juta seratus tujuh ribu dua ratus lima puluh satu rupiah) dari pagu
anggaran sebesar Rp 205.418.158.000,00 (Dua ratus lima milyar empat ratus
delapan belas juta seratus lima puluh delapan ribu rupiah). Satker PPK IV
memiliki lingkup kerja pengelolaan Tenaga Pendamping Profesional di wilayah
Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jumlah TPP yang diatur sesuai dengan
Surat Keputusan Nomor 15 Tahun 2021 dan Surat Keputusan 67 Tahun 2021
adalah sebanyak 5.651 orang. Namun, berdasarkan SK 67/2021 ada seorang
TPP yang mengundurkan diri sehingga menjadi 46 orang. Adapun rincian
jumlah TPP untuk Wilayah Pengelolaan PPK IV dapat dilihat di tabel berikut:
(61)
SK Nomor 15 SK Nomor 67
JABAR 2,371 -
JATENG 3,233 -
JABAR 2,371 -
JATENG 3,233 47
JABAR 2,371 -
JATENG 3,233 47
JABAR 2,371 -
JATENG 3,233 47
JABAR 2,371 -
JATENG 3,233 -
JABAR 2,371 -
JATENG 3,233 47
JABAR 2,371 -
JATENG 3,233 47
JABAR 2,371 -
JATENG 3,233 47
JABAR 2,371 -
JATENG 3,233 -
JABAR 2,371 -
JATENG 3,233 47
JABAR 2,371 -
JATENG 3,233 47
JABAR 2,371 -
JATENG 3,233 47
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
SEPTEMBER
OKTOBER
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
TOTAL 5,651
TOTAL KESELURUHAN 5,651
IV DESEMBER
TOTAL 5,651
TOTAL 5,651
IV NOVEMBER
TOTAL 5,651
TOTAL 5,604
TOTAL 5,651
TOTAL 5,651
TOTAL 5,651
TOTAL 5,604
TOTAL 5,651
TOTAL 5,651
TOTAL 5,604
PPK
IV
Bulan
Januari
Provinsi
Jumlah Pendamping Riil
(SK)
(62)
Catatan: SK 67 Jateng Harusnya 47 Orang, Namun 1 Orang
Megundurkan Diri, Sehingga Tersisa 46 Orang.
Berikut merupakan rincian pengelolaan honorarium TPP dari
bulan Januari sampai dengan Desember:
(63)
HONORARIUM OPERASIONAL ASURANSI TOTAL
JABAR 5,257,771,784 2,432,965,000 0 7,690,736,784
JATENG 5,858,150,552 3,259,084,000 0 9,117,234,552
11,115,922,336 5,692,049,000 - 16,807,971,336
JABAR 5,257,922,976 2,433,719,000 0 7,691,641,976
JATENG 5,926,682,488 3,284,732,000 0 9,211,414,488
11,184,605,464 5,718,451,000 - 16,903,056,464
JABAR 5,219,579,280 2,421,395,000 208,534,803 7,849,509,083
JATENG 5,918,232,332 3,282,041,000 236,640,357 9,436,913,689
11,137,811,612 5,703,436,000 445,175,160 17,286,422,772
JABAR 5,201,723,316 2,415,785,200 142,691,424 7,760,199,940
JATENG 5,903,847,408 3,264,713,000 515,936,067 9,684,496,475
11,105,570,724 5,680,498,200 658,627,491 17,444,696,415
JABAR 5,185,848,776 2,412,281,000 207,774,703 7,805,904,479
JATENG 5,892,258,944 3,268,378,000 235,612,757 9,396,249,701
11,078,107,720 5,680,659,000 443,387,460 17,202,154,180
JABAR 5,151,513,504 2,397,517,000 207,353,103 7,756,383,607
JATENG 5,877,067,696 3,245,988,560 234,980,158 9,358,036,414
11,028,581,200 5,643,505,560 442,333,261 17,114,420,021
JABAR 5,114,824,616 2,381,174,000 205,897,703 7,701,896,319
JATENG 5,864,524,404 3,237,606,000 234,352,158 9,336,482,562
10,979,349,020 5,618,780,000 440,249,861 17,038,378,881
JABAR 5,114,975,808 2,381,695,000 205,208,500 7,701,879,308
JATENG 5,845,812,556 3,242,689,000 234,152,857 9,322,654,413
10,960,788,364 5,624,384,000 439,361,357 17,024,533,721
JABAR 5,113,018,616 2,380,055,000 204,538,701 7,697,612,317
JATENG 5,833,734,324 3,231,710,000 233,869,457 9,299,313,781
10,946,752,940 5,611,765,000 438,408,158 16,996,926,098
JABAR 5,096,260,384 2,372,496,000 204,283,302 7,673,039,686
JATENG 5,817,329,168 3,223,740,000 233,612,557 9,274,681,725
10,913,589,552 5,596,236,000 437,895,859 16,947,721,411
JABAR 5,088,123,768 2,365,640,000 203,523,201 7,657,286,969
JATENG 5,798,496,396 3,212,063,000 233,266,956 9,243,826,352
10,886,620,164 5,577,703,000 436,790,157 16,901,113,321
JABAR 5,092,100,768 2,374,633,000 203,523,201 7,670,256,969
JATENG 5,795,732,704 3,214,797,000 0 9,010,529,704
10,887,833,472 5,589,430,000 203,523,201 16,680,786,673
132,225,532,568 67,736,896,760 4,385,751,965 204,348,181,293
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
SEPTEMBER
OKTOBER
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
TOTAL
TOTAL KESELURUHAN
IV DESEMBER
TOTAL
TOTAL
IV NOVEMBER
TOTAL
TOTAL
TOTAL
TOTAL
TOTAL
TOTAL
TOTAL
TOTAL
TOTAL
PPK
IV
Bulan
Januari
ProvinsiRealisasi Serapan/ DPHT 2021 SK Nomor 15 & SK Nomor 67
(64)
11. Dukungan Pengelolaan TPP PPK4
Dukungan Pengelolaan TPP PPK4 menyerap anggaran sebesar Rp
2.058.795.840,00 (Dua milyar lima puluh delapan juta tujuh ratus sembilan puluh
lima ribu delapan ratus empat puluh rupiah) dari pagu anggaran sebesar Rp
2.337.947.000,00 (Dua milyar tiga ratus tiga puluh tujuh juta sembilan ratus
empat puluh tujuh ribu rupiah).
12. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Barat
Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Barat menyerap
anggaran sebesar Rp 241.648.940,00 (Dua ratus empat puluh satu juta enam
ratus empat puluh delapan ribu sembilan ratus empat puluh rupiah) dari pagu
anggaran sebesar Rp 281.518.000,00 (Dua ratus delapan puluh satu juta lima
ratus delapan belas ribu rupiah).
Pelaksanaan kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Tahun
Anggaran 2021 telah dilaksanakan di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat pada
tanggal 19 September s.d. 21 September 2021 atau 3 hari paket fullboard
meeting.
Peserta kegiatan yang diundang berjumlah 79 orang, yang berasal dari
unsur-unsur internal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Koordinator TPP
Provinsi atau disebut Koordinator Provinsi dari TPP 33 Provinsi.
Dokumentasi Kegiatan
Tujuan konsolidasi adalah untuk melakukan sosialisasi kebijakan
pendampingan masyarakat desa mulai tahun 2021, membahas secara
komprehensif fakta-fakta rill maupun permasalahan terkait pendampingan yang
(65)
telah dilakukan oleh TPP, serta kerangka kerja tindak lanjut keberlanjutan
pendampingan masyarakat desa.
Argumentasi pentingnya sosialisasi ini karena adanya perubahan-perubahan
kebijakan, yang sejalan dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun
2020 tentang Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, serta tindak lanjutnya
melalui Permendesa, PDT dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi. Selain itu,
itu perubahan kebijakan pendampingan masyarakat desa juga dilakukan sesuai
mandat Permendesa PDT dan Transmigrasi Nomor 18 Tahun 2019, sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Permendesa PDT dan Transmigrasi Nomor 19
Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Permendesa PDT dan Transmigrasi Nomor
18 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Pendampingan Masyarakat Desa. Pasal
10A ayat (2) Permendesa PDT dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2020 mengatur
bahwa pengelolaan TPP dilaksanakan oleh kementerian melalui unit kerja
kementerian, yaitu BPSDM.
Beberapa pokok kebijakan yang disosialisasikan dalam kegiatan ini antara
lain adalah:
1. Pengelolaan pembangunan desa yang diawali dengan pendataan SDGs
Desa, dan selanjutnya diikuti perencanaan, pelaksanaan hingga
pertanggungjawaban. SDGs Desa merupakan arah kebijakan
pemberdayaan masyarakat desa, yang sekaligus sebagai tindak lanjut
SDGs Nasional sesuai Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017;
2. Kontribusi SDGs Desa terhadap pencapaian SDGs Nasional sebesar 74%
membutktikan bahwa desa-desa memiliki andil dasar dalam tata kelola
pembangunan nasional secara umum. Namun demikian, alokasi APBN
untuk mendukung pendampingan dalam rangka pencapaian SDGs Desa
masih sangat terbatas;
3. Pengelolaan TPP mulai tahun 2021 dilakukan secara tersentralisasi di
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi melalui Unit Kerja BPSDM.
Sentralisasi pengelolaan dimaksud untuk mengeskan pusat kendali
pendampingan terkait implementasi regulasi, pendataan, fasilitasi dan
(66)
pendampingan masyarakat desa. Peran-peran pemerintah desa terkait
pendampingan tetap dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
4. Pendataan desa, pemantauan dana desa serta pelaporan kinerja TPP mulai
tahun 2021 dilakukan berbasis aplikasi. Seluruh proses tersebut dilakukan
untuk percepatan perolehan data, pengolahan dan penggunaannya bagi
perumusan-perumusan kebijakan operasional pendampingan. Jika masih
terdapat kendala dalam pemanfaatan aplikasi-aplikasi tersebut,
sesungguhnya karena masih dalam tahap pengembangan;
5. Prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2021 diarahkan untuk percepatan
pencapaian aksi SDGs Desa melalui pemulihan ekonomi nasional, program
prioritas nasional dan adaptasi kebiasaan baru desa. Mekanisme
pengelolaan dana desa tersebut dilakukan melalui Padat Karya Tunai Desa
(PKTD), Swakelola, dan Pembiayaan permodalan BUMDes/BUMDesma.
Rekomendasi yang tertuang dalam acara ini adalah
1. Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi perlu melakukan upaya-upaya
peningkatan honorarium dan tunjangan TPP, terutama bagi Pendamping
Lokal Desa (PLD) dengan memperhatikan Upah Minimum terbaru;
2. Penggunaan aplikasi-aplikasi Pendataan SDGs, Pemantauan Dana Desa
dan Daily Report perlu diikuti dengan pedoman dan/atau petunjuk
penggunaan yang diterbitkan oleh Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi, untuk menjadi pedoman TPP dan Perintah Desa dalam
pemanfaatan aplikasi-aplikasi dimaksud;
3. Peran-peran Koordinator Nasional, Koordinator Provinsi dan Koordinator
TAPM Kabupaten/Kota dalam pengendalian kinerja pendamping berbasis
Daily Report perlu dibuka untuk menjadi dasar peningkatan kapasistas PD
dan PLD;
4. Petunjuk Teknis Pendampingan Masyarakat Desa agar segera diterbtikan
untuk menjadi legitimasi implementasi pendampingan secara nasional,
serta penataan TPP;
(67)
5. Sehubungan dengan perubahan-perubahan kebijakan pendampingan
masyarakat desa, maka Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi perlu
segera melakukan peningkatan kapasitas kepada TPP khususnya PD dan
PLD, sebagai pelaksana langsung kebijakan di tingkat desa dan
masyarakat;
6. Sosialisasi kebijakan-kebijakan pendampingan masyarakat desa mulai
tahun 2021 perlu dilakukan secara lebih luas kepada Pemerintah Daerah,
TPP dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam pendampingan. Hal ini
penting untuk membangun kesamaan persepsi dan sinergisitas arah
pelaksanaan pendampingan masyarakat.
Untuk lebih terperinci mengenai kegiatan ini dapat dilihat pada Lampiran
Laporan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Barat.
13. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Tengah
Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Tengah
menyerap anggaran sebesar Rp 508.454.000,00 (Lima ratus delapan juta empat
ratus lima puluh empat ribu rupiah) dari pagu anggaran sebesar Rp
509.000.000,00 (Lima ratus sembilan juta rupiah).
14. Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Masyarakat Desa (Pelaksanaan Di
Provinsi Jawa Timur)
Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Masyarakat Desa (Pelaksanaan Di
Provinsi Jawa Timur) menyerap anggaran sebesar Rp 288.173.385,00 (Dua ratus
delapan puluh delapan juta seratus tujuh puluh tiga ribu tiga ratus delapan puluh
lima rupiah) dari pagu anggaran sebesar Rp 295.096.000,00 (Dua ratus sembilan
puluh lima juta sembilan puluh enam ribu rupiah).
Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Masyarakat Desa
Tahap I Tahun Anggaran 2021 telah dilaksanakan di Kota Surabaya, Provinsi
Jawa Timur pada tanggal 22 s.d. 25 April 2021 atau 4 hari paket fullboard
meeting.
Peserta kegiatan yang diundang berjumlah 40 orang, yang berasal dari
unsur-unsur internal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Koordinator TPP
(68)
Provinsi atau disebut Koordinator Provinsi, TPP Madya Provinsi Jawa Timur, Dinas
PMD Provinsi Jawa Timur, Perwakilan Dinas PMD Kabupaten/Kota di Provinsi
Jawa Timur.
Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Masyarakat Desa Tahap I Tahun
Anggaran 2021 yang telah dilaksanakan dimaksudkan untuk mensosialisasikan
kebijakan-kebijakan pendampingan masyarakat desa.
Sosialisasi ini penting dilakukan sehubungan dengan adanya perubahan-
perubahan kebijakan, yang sejalan dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor
85 Tahun 2020 tentang Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, serta tindak
lanjutnya melalui Permendesa, PDT dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi.
Selain itu, itu perubahan kebijakan pendampingan masyarakat desa juga
dilakukan sesuai mandat Permendesa PDT dan Transmigrasi Nomor 18 Tahun
2019, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Permendesa PDT dan
Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Permendesa PDT
dan Transmigrasi Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Pendampingan
Masyarakat Desa. Pasal 10A ayat (2) Permendesa PDT dan Transmigrasi Nomor
19 Tahun 2020 mengatur bahwa pengelolaan TPP dilaksanakan oleh kementerian
melalui unit kerja kementerian, yaitu BPSDM.
Dokumentasi Kegiatan
Beberapa pokok kebijakan yang telah disosialisasikan antara lain
adalah:
1. Pengelolaan pembangunan desa yang diawali dengan pendataan
SDGs Desa, dan selanjutnya diikuti perencanaan, pelaksanaan hingga
(69)
pertanggungjawaban. SDGs Desa merupakan arah kebijakan
pemberdayaan masyarakat desa, yang sekaligus sebagai tindak
lanjut SDGs Nasional sesuai Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun
2017;
2. Kontribusi SDGs Desa terhadap pencapaian SDGs Nasional sebesar
74% membuktikan bahwa desa-desa memiliki andil dasar dalam tata
kelola pembangunan nasional secara umum. Namun demikian,
alokasi APBN untuk mendukung pendampingan dalam rangka
pencapaian SDGs Desa masih sangat terbatas;
3. Pengelolaan TPP mulai tahun 2021 dilakukan secara tersentralisasi di
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi melalui Unit Kerja BPSDM.
Sentralisasi pengelolaan dimaksud untuk menegaskan pusat kendali
pendampingan terkait implementasi regulasi, pendataan, fasilitasi
dan pendampingan masyarakat desa. Peran-peran pemerintah desa
terkait pendampingan tetap dapat dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4. Pendataan desa, pemantauan dana desa serta pelaporan kinerja TPP
mulai tahun 2021 dilakukan berbasis aplikasi. Seluruh proses tersebut
dilakukan untuk percepatan perolehan data, pengolahan dan
penggunaannya bagi perumusan-perumusan kebijakan operasional
pendampingan. Jika masih terdapat kendala dalam pemanfaatan
aplikasi-aplikasi tersebut, sesungguhnya karena masih dalam tahap
pengembangan;
5. Prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2021 diarahkan untuk
percepatan pencapaian aksi SDGs Desa melalui pemulihan ekonomi
nasional, program prioritas nasional dan adaptasi kebiasaan baru
desa. Mekanisme pengelolaan dana desa tersebut dilakukan melalui
Padat Karya Tunai Desa (PKTD), Swakelola, dan Pembiayaan
permodalan BUMDes/BUMDesma.
Berdasarkan hasil-hasil diskusi selama pelaksanaan kegiatan,
beberapa rekomendasi pokok yang dirangkum, sebagai berikut:
(70)
1. Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi perlu melakukan upaya-
upaya peningkatan honorarium dan tunjangan TPP, terutama bagi
Pendamping Lokal Desa (PLD) dengan memperhatikan Upah
Minimum terbaru;
2. Penggunaan aplikasi-aplikasi Pendataan SDGs, Pemantauan Dana
Desa dan Daily Report perlu diikuti dengan pedoman dan/atau
petunjuk penggunaan yang diterbitkan oleh Kementerian Desa, PDT
dan Transmigrasi, untuk menjadi pedoman TPP dan Pemerintah Desa
dalam pemanfaatan aplikasi-aplikasi dimaksud;
3. Peran-peran Koordinator Nasional, Koordinator Provinsi dan
Koordinator TAPM Kabupaten/Kota dalam pengendalian kinerja
pendamping berbasis Daily Report perlu dibuka untuk menjadi dasar
peningkatan kapasistas PD dan PLD;
4. Petunjuk Teknis Pendampingan Masyarakat Desa agar segera
diterbitkan untuk menjadi legitimasi implementasi pendampingan
secara nasional, serta penataan TPP;
5. Sehubungan dengan perubahan-perubahan kebijakan pendampingan
masyarakat desa, maka Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
perlu segera melakukan peningkatan kapasitas kepada TPP
khususnya PD dan PLD, sebagai pelaksana langsung kebijakan di
tingkat desa dan masyarakat;
6. Seluruh pihak baik TPP, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa,
lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memiliki perhatian terhadap
pendampingan perlu memahami secara komprehensif kebijakan-
kebijakan pokok dan teknis pendampingan masyarakat desa yang
dilaksanakan oleh Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi. Untuk
itu sosialisasi penting dilakukan secara massif kepada para pihak
dimaksud.
Untuk lebih terperinci mengenai kegiatan ini dapat dilihat pada
Lampiran Laporan Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Masyarakat Desa
(Pelaksanaan Di Provinsi Jawa Timur).
(71)
15. Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Masyarakat Desa Di Provinsi
Jawa Barat
Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Masyarakat Desa Di Provinsi Jawa
Barat menyerap anggaran sebesar Rp 410.707.700,00 (Empat ratus sepuluh
juta tujuh ratus tujuh ribu tujuh ratus rupiah) dari pagu anggaran sebesar Rp
414.182.000,00 (Empat ratus empat juta seratus delapan puluh dua ribu
rupiah).
Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Masyarakat
Desa Tahap II Tahun Anggaran 2021, telah dilaksanakan pada tanggal 28 April
s.d. 01 Mei 2021 di Padjajaran Hotel, Jln. Raya Pajajaran No.17, Bantarjati,
Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Peserta kegiatan yang hadir memenuhi undangan sebanyak 65 orang,
terdiri dari:
a. Peserta Pusat dari internal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
sebanyak 15 orang;
b. Koordinator Provinsi sebanyak 19 orang, masing-masing 1 orang dari
Provinsi Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Aceh,
Sumatera Utara, Riau, Jambi, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera
Selatan, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Kep. Riau, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur
dan Kalimantan Utara serta pegiat Desa Provinsi Jawa Barat;
c. Tenaga Ahli Madya Provinsi Jawa Barat sebanyak 8 orang;
d. Perwakilan Lembaga Swadaya Masyarakat, yaitu Yayasan KEKAL
Indonesia sebanyak 3 orang;
e. Dinas PMD Provinsi Jawa Barat, sebanyak 3 orang;
f. Perwakilan Dinas PMD Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat dan
Banten sebanyak 9 orang, yaitu dari Kabupaten Bogor, Bekasi,
Cianjur, Sukabumi, Serang dan Tangerang;
g. Penggiat Desa, sebanyak 9 orang.
Beberapa pokok kebijakan yang disosialisasikan dalam kegiatan
ini antara lain adalah:
(72)
1. Pengelolaan pembangunan desa yang diawali dengan pendataan
SDGs Desa, dan selanjutnya diikuti perencanaan, pelaksanaan hingga
pertanggungjawaban. SDGs Desa merupakan arah kebijakan
pemberdayaan masyarakat desa, yang sekaligus sebagai tindak
lanjut SDGs Nasional sesuai Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun
2017;
2. Kontribusi SDGs Desa terhadap pencapaian SDGs Nasional sebesar
74% membutktikan bahwa desa-desa memiliki andil dasar dalam tata
kelola pembangunan nasional secara umum. Namun demikian,
alokasi APBN untuk mendukung pendampingan dalam rangka
pencapaian SDGs Desa masih sangat terbatas;
3. Pengelolaan TPP mulai tahun 2021 dilakukan secara tersentralisasi di
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi melalui Unit Kerja BPSDM.
Sentralisasi pengelolaan dimaksud untuk mengeskan pusat kendali
pendampingan terkait implementasi regulasi, pendataan, fasilitasi
dan pendampingan masyarakat desa. Peran-peran pemerintah desa
terkait pendampingan tetap dapat dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4. Pendataan desa, pemantauan dana desa serta pelaporan kinerja TPP
mulai tahun 2021 dilakukan berbasis aplikasi. Seluruh proses tersebut
dilakukan untuk percepatan perolehan data, pengolahan dan
penggunaannya bagi perumusan-perumusan kebijakan operasional
pendampingan. Jika masih terdapat kendala dalam pemanfaatan
aplikasi-aplikasi tersebut, sesungguhnya karena masih dalam tahap
pengembangan;
5. Prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2021 diarahkan untuk
percepatan pencapaian aksi SDGs Desa melalui pemulihan ekonomi
nasional, program prioritas nasional dan adaptasi kebiasaan baru
desa. Mekanisme pengelolaan dana desa tersebut dilakukan melalui
Padat Karya Tunai Desa (PKTD), Swakelola, dan Pembiayaan
permodalan BUMDes/BUMDesma.
(73)
Hasil rekomendasi pokok yang dapat dirangkum selama diskusi
pelaskanaan kegiatan, sebagai berikut:
1. Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi perlu melakukan upaya-
upaya peningkatan honorarium dan tunjangan TPP, terutama bagi
Pendamping Lokal Desa (PLD) dengan memperhatikan Upah
Minimum terbaru;
2. Penggunaan aplikasi-aplikasi Pendataan SDGs, Pemantauan Dana
Desa dan Daily Report perlu diikuti dengan pedoman dan/atau
petunjuk penggunaan yang diterbitkan oleh Kementerian Desa, PDT
dan Transmigrasi, untuk menjadi pedoman TPP dan Pemerintah Desa
dalam pemanfaatan aplikasi-aplikasi dimaksud;
3. Peran-peran Koordinator Nasional, Koordinator Provinsi dan
Koordinator TAPM Kabupaten/Kota dalam pengendalian kinerja
pendamping berbasis Daily Report perlu dibuka untuk menjadi dasar
peningkatan kapasistas PD dan PLD;
4. Petunjuk Teknis Pendampingan Masyarakat Desa agar segera
diterbitkan untuk menjadi legitimasi implementasi pendampingan
secara nasional, serta penataan TPP;
5. Sehubungan dengan perubahan-perubahan kebijakan pendampingan
masyarakat desa, maka Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
perlu segera melakukan peningkatan kapasitas kepada TPP
khususnya PD dan PLD, sebagai pelaksana langsung kebijakan di
tingkat desa dan masyarakat;
6. Sosialisasi kebijakan-kebijakan pendampingan masyarakat desa mulai
tahun 2021 perlu dilakukan secara lebih luas kepada Pemerintah
Daerah, TPP dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam pendampingan.
Hal ini penting untuk membangun kesamaan persepsi dan sinergitas
arah pelaksanaan pendampingan masyarakat.
(74)
Untuk lebih terperinci mengenai kegiatan ini dapat dilihat pada
Lampiran Laporan Sosialisasi Kebijakan Pendampingan Masyarakat Desa
(Pelaksanaan Di Provinsi Jawa Barat).
16. Workshop Harmonisasi Regulasi Tahap 1
Workshop Harmonisasi Regulasi Tahap 1 menyerap anggaran sebesar Rp
482.095.000,00 (Empat ratus delapan puluh dua juta sembilan puluh lima ribu
rupiah) dari pagu anggaran sebesar Rp 501.000.000,00 (Lima ratus satu juta
rupiah).
Pelaksanaan kegiatan Workshop Harmonisasi Regulasi Pembangunan Desa
Tahap I Tahun Anggaran 2021 telah dilaksanakan di Kota Bogor, Provinsi Jawa
Barat pada tanggal 06 Juni s.d. 09 Juni 2021 atau 4 hari paket fullboard meeting.
Peserta workshop tahap I sebanyak 68 orang terdiri dari peserta pusat
sebanyak 30 orang, peserta provinsi 33 orang dan 4 orang peserta Dinas PMD
Kabupaten. Peserta pusat berasal dari unsur-unsur internal Kemendesa PDTT,
TPP Pusat, pegiat desa/LSM, dan peserta provinsi yaitu Koordinator Provinsi
(TPP).
Dokumentasi Kegiatan
Workshop Harmonisasi Regulasi Pembangunan Desa Tahap I Tahun
Anggaran 2021 yang telah dilaksanakan dimaksudkan untuk mensosialisasikan
kebijakan-kebijakan pendampingan masyarakat desa.
Beberapa pokok kebijakan yang disosialisasikan dalam kegiatan ini antara
lain adalah:
1. Pengelolaan pembangunan desa yang diawali dengan pendataan SDGs
Desa, dan selanjutnya diikuti perencanaan, pelaksanaan hingga
(75)
pertanggungjawaban. SDGs Desa merupakan arah kebijakan
pemberdayaan masyarakat desa, yang sekaligus sebagai tindak lanjut
SDGs Nasional sesuai Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017;
2. Kontribusi SDGs Desa terhadap pencapaian SDGs Nasional sebesar 74%
membuktikan bahwa desa-desa memiliki andil dasar dalam tata kelola
pembangunan nasional secara umum. Namun demikian, alokasi APBN
untuk mendukung pendampingan dalam rangka pencapaian SDGs Desa
masih sangat terbatas;
3. Pengelolaan TPP mulai tahun 2021 dilakukan secara tersentralisasi di
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi melalui Unit Kerja BPSDM.
Sentralisasi pengelolaan dimaksud untuk menegaskan pusat kendali
pendampingan terkait implementasi regulasi, pendataan, fasilitasi dan
pendampingan masyarakat desa. Peran-peran pemerintah desa terkait
pendampingan tetap dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
4. Pendataan desa, pemantauan dana desa serta pelaporan kinerja TPP mulai
tahun 2021 dilakukan berbasis aplikasi. Seluruh proses tersebut dilakukan
untuk percepatan perolehan data, pengolahan dan penggunaannya bagi
perumusan-perumusan kebijakan operasional pendampingan. Jika masih
terdapat kendala dalam pemanfaatan aplikasi-aplikasi tersebut,
sesungguhnya karena masih dalam tahap pengembangan;
5. Prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2021 diarahkan untuk percepatan
pencapaian aksi SDGs Desa melalui pemulihan ekonomi nasional, program
prioritas nasional dan adaptasi kebiasaan baru desa. Mekanisme
pengelolaan dana desa tersebut dilakukan melalui Padat Karya Tunai Desa
(PKTD), Swakelola, dan Pembiayaan permodalan BUMDes/BUMDesma.
Hasil rekomendasi pokok yang dapat dirangkum selama diskusi
pelaskanaan kegiatan, sebagai berikut:
1. Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi perlu melakukan upaya-upaya
peningkatan honorarium dan tunjangan TPP, terutama bagi Pendamping
Lokal Desa (PLD) dengan memperhatikan Upah Minimum terbaru;
(76)
2. Penggunaan aplikasi-aplikasi Pendataan SDGs, Pemantauan Dana Desa
dan Daily Report perlu diikuti dengan pedoman dan/atau petunjuk
penggunaan yang diterbitkan oleh Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi, untuk menjadi pedoman TPP dan Perintah Desa dalam
pemanfaatan aplikasi-aplikasi dimaksud;
3. Peran-peran Koordinator Nasional, Koordinator Provinsi dan Koordinator
TAPM Kabupaten/Kota dalam pengendalian kinerja pendamping berbasis
Daily Report perlu dibuka untuk menjadi dasar peningkatan kapasistas PD
dan PLD;
4. Petunjuk Teknis Pendampingan Masyarakat Desa agar segera diterbtikan
untuk menjadi legitimasi implementasi pendampingan secara nasional,
serta penataan TPP;
5. Sehubungan dengan perubahan-perubahan kebijakan pendampingan
masyarakat desa, maka Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi perlu
segera melakukan peningkatan kapasitas kepada TPP khususnya PD dan
PLD, sebagai pelaksana langsung kebijakan di tingkat desa dan
masyarakat;
6. Sosialisasi kebijakan-kebijakan pendampingan masyarakat desa mulai
tahun 2021 perlu dilakukan secara lebih luas kepada Pemerintah Daerah,
TPP dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam pendampingan. Hal ini
penting untuk membangun kesamaan persepsi dan sinergisitas arah
pelaksanaan pendampingan masyarakat.
Untuk lebih terperinci mengenai kegiatan ini dapat dilihat pada Lampiran
Laporan Workshop Harmonisasi Regulasi Tahap 1.
17. Dukungan Manjemen P3PD
Dukungan Manjemen P3PD menyerap anggaran sebesar Rp
3.698.768.152,00 (Tiga milyar enam ratus sembilan puluh delapan juta tujuh
ratus enam puluh delapan ribu seratus lima puluh dua rupiah) dari pagu
anggaran sebesar Rp 4.000.000.000,00 (Empat milyar rupiah).
(77)
18. Workshop Harmonisasi Regulasi Tahap 2
Workshop Harmonisasi Regulasi Tahap 2 menyerap anggaran sebesar Rp
427.225.953,00 (Empat ratus dua puluh tujuh juta dua ratus dua puluh lima ribu
sembilan ratus lima puluh tiga rupiah) dari pagu anggaran sebesar Rp
499.000.000,00 (Empat ratus sembilan puluh sembilan juta rupiah).
Pelaksanaan kegiatan Workshop Harmonisasi Regulasi Pembangunan Desa
Tahap II Tahun Anggaran 2021 telah dilaksanakan di Kota Bogor, Provinsi Jawa
Barat pada tanggal 13 Oktober s.d. 16 Oktober 2021 atau 4 hari paket fullboard
meeting.
Peserta kegiatan yang diundang berjumlah 63 orang, yang berasal dari
unsur-unsur internal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Koordinator TPP
Provinsi atau disebut Koordinator Provinsi dari TPP 33 Provinsi.
Dokumentasi Kegiatan
Workshop Harmonisasi Regulasi Pengaturan Penggunaan Dana Desa
Untuk Mendukung Pencapaian Tujuan RPJMN 2020-2024
NO POKOK BAHASAN PERMASALAHAN SOLUSI
1. Regulasi Dana Desa
di tingkat
kabupaten/kota
1. Perbup Alokasi Dana Desa
(ADD) Lambat terbit
berakibat keterlambatan
penetapan APBDes
2. Pemda yang tidak
mengikuti regulasi dana
desa secara baik sesuai
prioritas penggunaan dana
desa
1. Perlu adanya dukungan dari
Pembina struktural
(Kemendagri dan Kemenkeu)
2. Surat edaran dari pembina
struktural kepada Pemda agar
taat aturan
3. Tidak ada punishment bagi
Pemda yang tidak mengikuti
regulasi
Lambatnya proses review
perbup/perwako di Biro
Hukum Provinsi;
pembahasan
• Perlunya mendorong SOP
pelayanan di Biro Hukum
Provinsi agar semua
kabupaten mendapatkan
(78)
NO POKOK BAHASAN PERMASALAHAN SOLUSI
Perbup/Perwako besaran
ADD dan DD yang
digabung sehingga
terlambat;
Pergantian Kepala
Daerah/Pejabat OPD
Regulasi berkaitan
dengan DD masih banyak
yang belum
menyesuaikan dengan
regulasi diatasnya, seperti
: Adanya penambahan
syarat pada regulasi
dikabupaten/kota terkait
penyaluran dana desa
pelayanan yang sama
• Perbup DD dan ADD di pisah
• Mendorong adanya regulasi
kewenangan di PLH
• Mendorong Kemenkeu untuk
menghimbau kepada
pemerintah kab/kota agar
tidak menambah syarat
penyaluran dana desa
•
2. Pelaksanaan
penyaluran Dana
Desa
1. Adanya tambahan
indikator evaluasi APBDes
2. Proses evaluasi APBDes
lama dan berbelit-belit
3. Tambahan persyaratan
penyaluran DD (Tertulis
dan tidak tertulis)
4. Proses input dan upload
dukumen ke Omspan lama
di sebabkan oleh
keterbatasan kapasitas
dan SDM oprator Omspan
5. Tahapan penyaluran dari
RKUN ke RKD yang
bertahap dan terpisah –
pisah (BLT-DD dan NON
BLT-DD)
1. Proses evaluasi APBDes
mengikuti format sesuai
Regulasi
2. Surat edaran dari pembina
struktural kepada Pemda
Kab/Kota agar tidak
menambah syarat aturan
dalam penyaluran dana desa
yang telah ditetapkan oleh
Peraturan diatasnya
3. Penambahan tenaga operator
onspam sesuai jumlah desa
perkabupaten.
4. Penyaluran dana desa
sebaiknya tidak terpisah –
pisah. (BLT-DD dan NON BLT-
DD)
Terlambatnya Surat
Kuasa dari Kepala
Daerah
Di DPMD Kab/Kota
menunggu bahan
penyaluran dari desa
secara kolektif baru
diajukan ke
Baekeuda/BPKAD untuk
diurus SPM-SP2D
Percepatan proses
• Fasilitasi percepatan Surat
Kuasa dari Kepala Daerah
• Fasilitasi percepatan
percepatan di pengurusan di
DPMD sesuai progress
• Fasilitasi dan mendorong
pecepatan proses evaluasi
APB Desa
• Mendorong tenggat waktu
(79)
NO POKOK BAHASAN PERMASALAHAN SOLUSI
evaluasi R APB Desa di
Kecamatan/OPD lambat
Proses verifikasi syarat-
syarat penyaluran DD di
DPMD lambat
verifikasi di DPMD
3. Penggunaan Dana
Desa
1. Belum signifikan
digunakan untuk
penaggulangan
kemiskinan
2. Intervensi dari supra
desa untuk kegiatan
tertentu sehingga Desa
tidak dapat menentukan
sendiri proiritas
penggunaan dana desa
sesuai kewenangannya.
1. Di sesuaikan dengan hasil
pendataan SDGs desa
2. Adanya pembinaan dari K/L
terkait
Penggunaan DD belum
sesuai dengan regulasi
prioritas DD
Adanya intervensi dari
supradesa thdp
penggunaan DD yang tdk
sesuai dengan prioritas
Perlunya penekanan agar
menyesuaikan dengan
regulasi prioritas DD
Sosialisasi yang massive
tentang regulasi prioritas DD
oleh stakeholder stempat
Perlu pedoman umum
tentang tata Kelola
pelaksanaan prioritas DD
4. Pengadministrasian
dan pencatatan
penggunaan Dana
Desa dalam sistem
keuangan Desa
1. Bukti penggunaan dana
desa tidak lengkap
2. Pencatatan belum
dilakukan secara
kronologis.
3. Rekayasa pelaporan
(bukti di buat setelah ada
LPJ atau di sesuaikan
dengan RAB)
4. Nama kegiatan tidak
sesuai dengan kode
rekening dalam siskeudes
1. Peningkatan kapasitas
perangkat desa terkait
Pengadministrasian dan
pencatatan penggunaan Dana
Desa dalam sistem keuangan
Desa
2. Harmonisasi Regulasi antara
Kemendesa dan Kemendagri.
(Permendes tentang prioritas
penggunaan DD menggunakan
perspektif pembidangan,
sedangkan Permendagri no. 20
tahun 2018 menggunakan
prespektif urusan)
1. Nomenklatur APBDes
dalam penginputan di
siskeudes tidak sesuai
dengan prioritas
• Adanya sinergitas antar
Lembaga dalam
penyusunan penginputan
sistem siskeudes (
(80)
NO POKOK BAHASAN PERMASALAHAN SOLUSI
penggunaan DD
kemndagri, kemenkeu,
kemendesa dan KL
terkait)
5. Pelaporan dan
pertanggungjawaban
penggunaan Dana
Desa dan keuangan
Desa
1. Proses Musdes LPJ jarang
di laksanakan atau
dihadiri oleh orang
tertentu serta kurang di
publikasikan.
2. LPJ lambat disampaikan
kepada Bupati.
3. Lemahnya kapasitas
perangkat desa dalam
menyusun pelaporan
pertanggungjawaban
1. Pembinaan dari pemerintah
daerah untuk memastikan desa
melaksanakan
pertanggungjawaban sesuai
dengan peraturan perudang-
udangan
2. Peningkatan kapasitas
perangkat desa terkait dengan
Pelaporan dan
pertanggungjawaban
penggunaan Dana Desa dan
keuangan Desa
1. Pelaksana teknis kegiatan
dalam penggunaan DD
tidak memahami teknis
pertanggung jawaban
keuangan desa
• Perlu adanya bimtek dan
sosialisasi teknis pelaporan
penggunaan DD
Untuk lebih terperinci mengenai kegiatan ini dapat dilihat pada Lampiran
Laporan Workshop Harmonisasi Regulasi Tahap 2.
(81)
REALISASI, RENCANA PENYERAPAN DAN POTENSI TIDAK TERSERAP BELANJA 52 PPK 4 per 31 DESEMBER 2021
NO RINCIAN KEGIATAN PER-KOMPONEN PAGU*
REALISASI S.D.
31 DESEMBER
2021
% KETERANGAN
RUPIAH MURNI (RM)
6467 Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa
213,026,606,00
0
211,389,649,543 99.23
6467DCJ Pelatihan Bidang Sosial
83,360,000
- 0.00
6467DCJ001 Pendamping Desa yang Mendapatkan Pelatihan
83,360,000
- 0.00
056 Pelatihan Pendamping Desa
83,360,000
- 0.00
A Pelatihan TPP Dalam Rangka Sertifikasi (5 Angkatan) (PPK
IV)
83,360,000
- 0.00
6467.QDC Fasilitas dan Pembinaan Masyarakat (Base Line) 212,943,246,000 211,389,649,543 99.27
6467.QDC.00
1 Pendampingan Desa 212,943,246,000 211,389,649,543 99.27
052 Pengelolaan Pendampingan Desa (Layanan Pengelolaan Gaji
Pendamping Desa) 212,943,246,000 211,389,649,543 99.27
AO Penyusunan Model Sinergitas Kementerian Desa PDTT 94.01
(82)
NO RINCIAN KEGIATAN PER-KOMPONEN PAGU*
REALISASI S.D.
31 DESEMBER
2021
% KETERANGAN
dengan Program Kampus Merdeka (PPK IV) 199,120,000 187,192,000.00
AT
Pengembangan Dukungan Perguruan Tinggi dalam
Pendampingan Masyakat Desa melalui Program Merdeka
Belajar Kampus Merdeka 5 paket (PPK IV)
1,137,368,000
1,060,339,584 93.23
BD Pendataan Kemiskinan Extreem di Provinsi NTT (PPK IV)
400,000,000
371,771,043 92.94
BI Rapat Koordinasi Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Tahun Anggaran 2021 (PPK IV)
983,857,000
743,335,000 75.55
BO Cetak Buku SDGs Desa (PPK IV)
175,000,000
174,900,000 99.94
BQ Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Kabupaten
Badung Provinsi Bali (PPK IV)
199,000,000
181,366,800 91.14
BT Koordinasi Peran Lembaga Kemasyarakatan dalam
Pendampingan Masyarakat Desa (PPK IV)
199,000,000
198,858,000 99.93
BU Sosialisasi SdGS di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat
199,000,000
195,500,000 98.24
CE Konsolidasi Pendamping Masyarakat Desa di Kabupaten
Garut Provinsi Jawa Barat
195,000,000
187,500,000 96.15
E Honorarium TPP (Wilayah Pengelolaan PPK IV) 205,418,158,000 204,581,107,251 99.59
N Dukungan Pengelolaan TPP PPK4 88.06
(83)
NO RINCIAN KEGIATAN PER-KOMPONEN PAGU*
REALISASI S.D.
31 DESEMBER
2021
% KETERANGAN
2,337,947,000 2,058,795,840
U KONSOLIDIASI PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA Provinsi
Jawa Barat (PPK IV)
281,518,000
241,648,940 85.84
V KONSOLIDASI PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA Provinsi
Jawa Tengah (PPK IV)
509,000,000
508,454,000 99.89
X SOSIALISASI KEBIJAKAN PENDAMPINGAN MASYARAKAT
DESA (Pelaksanaan di Provinsi Jawa Timur) (PPK IV)
295,096,000
288,173,385 97.65
Y SOSIALISASI KEBIJAKAN PENDAMPINGAN MASYARAKAT
DESA (Pelaksanaan di Provinsi Jawa Barat) (PPK IV)
414,182,000
410,707,700 99.16
PINJAMAN LUAR NEGERI (PLN)
6476.UBB Fasilitasi dan Pembinaan Pemerintah Desa (Base Line)
6,400,000,000
4,608,089,105 72.00
6476.UBB.001 Desa Digital yang Dikembangkan melalui Penguatan Tata
Kelola dan Kapasitas Pendamping Desa (P3PD)
6,400,000,000
4,608,089,105 72.00
051 Penguatan Kapasitas Pemerintah dan Masyarakat Desa
6,400,000,000
4,608,089,105 72.00
B Learning Management System (LMS) (PPK IV)
1,400,000,000
- 0.00
Pelaksanaan
Kegiatan bulan
Jan s.d Maret
(84)
NO RINCIAN KEGIATAN PER-KOMPONEN PAGU*
REALISASI S.D.
31 DESEMBER
2021
% KETERANGAN
2022
C Workshop Harmonisasi Regulasi Tahap 1 (PPK IV)
501,000,000
482,095,000 96.23
D Dukungan Manjemen P3PD (PPK IV)
4,000,000,000
3,698,768,152 92.47
E Workshop Harmonisasi Regulasi Tahap 2 (PPK IV)
499,000,000
427,225,953 85.62
TOTAL 219,426,606,000 215,997,738,648 98.44
PAGU* : DIPA/RKAKL REVISI 14 TANGGAL 30 NOVEMBER 2021 REVISI 10 SATKER TANGGAL 21
DESEMBER 2021
(85)
TAPM PD PLD TAPM PD PLD TAPM PD PLD Resign PHK Meninggal Relokasi
1 Bali 44 103 114 44 100 110 43 100 106 5
2 Banten 24 244 345 24 241 334 24 237 325 8 2
3 DI Yogyakarta 24 112 103 24 112 98 23 109 95 8 1 1
4 Jawa Timur 169 1486 1963 169 1452 1902 167 1417 1844 58 7 29 1
Total 261 1945 2525 261 1905 2444 257 1863 2370 79 7 32 2
Rekapitulasi TPP Region V Per Desember 2021
Kuota TPP TPP Sesuai SK No 16 dan 67 Jumlah TPP per DesemberNo Provinsi
Jumlah TPP Keluar
4731 4610 4490 120
2.5 Kegiatan PPK 5
Satker PPK V di Pusat PPMD memiliki lingkup kerja pengelolaan Tenaga
Pendamping Profesional (TPP) di wilayah Banten, DIY Yogyakarta, Jawa Timur,
dan Bali. Pagu anggaran PPK VII sebesar Rp. 177.916.989.000 (Seratus Tujuh
Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus Enam Belas Juta Sembilan Ratus Delapan
Puluh Sembilan Ribu Rupiah) dengan Realisasi akhir sebesar Rp.
176.818.953.910 (Seratus Tujuh Puluh Enam Milyar Delapan Ratus Delapan Belas
Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Sepuluh Rupiah) atau
sebesar 99,38%. Setiap bulannya PPK V memiliki tugas dalam pengelolaan
honorarium TPP di Banten, DIY Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
Jumlah TPP yang diatur sesuai dengan Surat Keputusan Nomor 16 Tahun
2021 dan Surat Keputusan Nomor 67 Tahun 2021 adalah sebanyak 4610 orang
dari kuota TPP sebanyak 4733 orang. Dari jumlah tersebut hingga 31 Desember
2021 terdapat beberapa TPP yang Resign sebanyak 79 orang, yang terkena PHK
sebanyak 7 orang, meninggal dunia sebanyak 32 orang, serta tpp yang relokasi
sebanyak 2 orang sehingga total TPP yang keluar adalah sejumlah 120 orang dan
menyisakan Jumlah TPP Sebesar 4490 orang. Berikut terlampir Rekapitulasi TPP
Region V per Desember 2021:
(86)
Pada PPK V Program atau kegiatan yang dilaksanakan selain Honorarium
TPP adalah Kegiatan Dukungan Pengelolaan TPP PPK V yang berupa Belanja
Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat, Belanja Bahan, Belanja Barang Persediaan
Barang Konsumsi, Belanja Sewa, Belanja Jasa – Penanganan Pandemi Covid-19
serta Perjalanan Dinas Biasa. Secara keseluruhan Rincian Data Realisasi
Anggaran PPK V keseluruhan dari program kegiatan terlampir pada tabel sebagai
berikut:
(87)
JUMLAH PAGU JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
177,916,989,000 - - 28,903,448,620 14,945,140,743 14,983,233,727 14,447,811,833
6467.QDC.001.O52.F Honorarium TPP (Wilayah Pengelolaan PPK V) 176,894,989,000 - - 28,903,448,620 14,827,788,743 14,955,233,727 14,377,311,833
522191 Belanja Jasa Lainnya 176,894,989,000 28,903,448,620 14,827,788,743 14,955,233,727 14,377,311,833
6467.QDC.001.O52.R Dukungan Pengelolaan TPP PPK V 1,022,000,000 - - - 117,352,000 28,000,000 70,500,000
521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 4,000,000
521211 Belanja Bahan 5,000,000 2,000,000
521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 65,000,000 26,000,000
522141 Belanja Sewa 109,000,000 70,500,000
522192 Belanja Jasa - Penanganan Pandemi COVID-19 50,000,000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 789,000,000 117,352,000
- - 28,903,448,620 43,848,589,363 58,831,823,090 73,279,634,923
Bobot (%) - - 8.40 8.42 8.12
Total Bobot (%) 16.25 24.65 33.07 41.19
Data Realisasi Per 31 Desember 2021
PROGRAM/KEGIATAN
PPK V
(88)
JUMLAH PAGU JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TOTAL SISA
177,916,989,000 15,216,070,943 14,897,007,059 14,663,131,943 14,622,831,954 14,864,496,208 29,275,780,880 176,818,953,910 1,098,035,090
6467.QDC.001.O52.F Honorarium TPP (Wilayah Pengelolaan PPK V) 176,894,989,000 15,195,570,943 14,677,581,059 14,637,653,943 14,622,831,954 14,562,406,208 29,069,394,285
175,829,221,315 1,065,767,685
522191 Belanja Jasa Lainnya 176,894,989,000 15,195,570,943 14,677,581,059 14,637,653,943 14,622,831,954 14,562,406,208 29,069,394,285 175,829,221,315 1,065,767,685
6467.QDC.001.O52.R Dukungan Pengelolaan TPP PPK V 1,022,000,000 20,500,000 219,426,000 25,478,000 - 302,090,000 206,386,595 989,732,595 32,267,405
521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 4,000,000 1,867,000 1,867,000 2,133,000
521211 Belanja Bahan 5,000,000 500,000 1,500,000 1,000,000 5,000,000 -
521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 65,000,000 3,500,000 16,000,000 18,654,900 64,154,900 845,100
522141 Belanja Sewa 109,000,000 16,500,000 22,000,000 109,000,000 -
522192 Belanja Jasa - Penanganan Pandemi COVID-19 50,000,000 6,111,000 1,739,000 13,231,695 21,081,695 28,918,305
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 789,000,000 219,426,000 300,351,000 151,500,000 788,629,000 371,000
99.38 0.62
88,495,705,866 103,392,712,925 118,055,844,868 132,678,676,822 147,543,173,030 176,818,953,910
Bobot (%) 8.55 8.37 8.24 8.22 8.35 16.45
Total Bobot (%) 49.74 58.11 66.35 74.57 82.93 99.38
Data Realisasi Per 31 Desember 2021
PROGRAM/KEGIATAN
PPK V
(89)
Berdasarkan Hal tersebut dapat dinilai Capaian kinerja dari PPK V,
Capaian Kinerja dinilai dari realisasi pelaksanaan program / kegiatan dalam
rangka mendukung pencapaian indikator kinerja dan target yang telah
ditetapkan pada Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta mengacu pada Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 249/PMK.02/2011 Tgl 28 Desember
2011, dimana capaian kinerja penilaian atas penyerapan anggaran adalah
sebagai berikut :
a. Nilai Kinerja Anggaran lebih dari 90% (sembilan puluh persen)
dikategorikan dengan Sangat Baik;
b. Nilai Kinerja Anggaran lebih dari 80% (delapan puluh persen) sampai
dengan 90% (sembilan puluh persen) dikategorikan dengan Baik;
c. Nilai Kinerja Anggaran lebih dari 60% (enam puluh persen) sampai
dengan 80% (delapan puluh persen) dikategorikan dengan Cukup;
d. Nilai Kinerja Anggaran lebih dari 50% (lima puluh persen) sampai dengan
60% (enam puluh persen) dikategorikan dengan Kurang; dan
e. Nilai Kinerja Anggaran sampai dengan 50% (lima puluh persen)
dikategorikan dengan Sangat Kurang.
Berdasarkan Nilai Realisasi Anggaran PPK V sejumlah Rp. 176.818.953.910
(Seratus Tujuh Puluh Enam Milyar Delapan Ratus Delapan Belas Juta Sembilan
Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Sepuluh Rupiah) dari pagu anggaran
sebesar Rp. 177.916.989.000 (Seratus Tujuh Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus
Enam Belas Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Sembilan Ribu Rupiah) yang
berarti nilai realisasinya sebesar 99,38% yang berarti Nilai Kinerja PPK V adalah
Sangat Baik.
(90)
2.6 Kegiatan PPK 6
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) VI merupakan PPK yang menangani
beberapa daerah di 7 Provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat,
Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan
Kalimantan Tengah. Jumlah pagu untuk kegiatan PPK VI yaitu sebesar Rp.
213.550.547.000,- dan yang telah terealisasi sebesar Rp. 210.485.453.493,- atau
sebanyak 99%. Kegiatan yang terdapat pada PPK IV, terdiri dari:
1. Penggajian Tenaga Pendamping Profesional (TPP)
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa total realisasi untuk penggajian
TPP di wilayah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur,
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Tengah
(91)
dari bulan Januari hingga Desember 2021 yaitu sebesar Rp.
209.860.235.070,37,-.
2. Kegiatan PPK VI Tahun Anggaran 2021
Berikut ini merupakan rekapitulasi kegiatan yang dilaksanakan oleh PPK VI
Tahun Anggaran 2021.
(93)
a. Rapat Evaluasi Pengelolaan Laporan Tenaga Pendamping Profesional
TA 2021
Rapat evaluasi pengelolaan laporan Tenaga Pendamping Profesional (TPP)
dilaksanakan pada tanggal 18 – 20 November 2021 di Hotel Cosmo Amarossa,
Jakarta Selatan. Jumlah peserta rapat sebanyak 46 orang yang terdiri dari yang
berasal dari para Koordinator Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Pejabat Pembuat Komitmen I-VIII,
Pusat data dan Informasi Pembangunan Desa, Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Tenaga Ahli Pendamping
Masyarakat Pusat, P3PD, staf di lingkungan Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia, dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, dan Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian
Dalam Negeri. Rincian kegiatan rapat, sebagai berikut:
Hari Ke - I
1) Registrasi peserta rapat yaitu tanggal 18 November 2021
2) Pembukaan Rapat oleh Bapak Dr. H. Yusra, M.Pd, Kepala Kepala Pusat
Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi
3) Penjelasan teknis pelaksanaan Rapat oleh Bapak Nursaid, S.Sos, M.M
Selaku Koordinator Pengembangan Sistem Pelayanan Pendampingan
Masyarakat Desa
(94)
Dokumentasi Kegiatan
Hari Ke – II
1) Pleno Narasumber I, Kebijakan Anggaran Pendamping oleh Bapak
Arief Nurhidajat dan dimoderatori oleh Bapak Zeni Zaenal Asikin –
Direktorat Anggaran Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, DJA,
Kementerian Keuangan.
2) Pleno Narasumber II, Pengelolaan Aplikasi Daily Report Pendamping
(DRP) oleh Bapak Salman Fatahillah, S.Kom – Pusat Data dan
Informasi Pembangunan Desa, Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
3) Pleno Narasumber III, Pengelolaan Pembayaran Honorarium TPP oleh
Bapak Dr. H. Yusra, M.Pd – Kepala Pusat Pengembangan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
4) Evaluasi Pengelolaan Laporan TPP
Registrasi Pembukaan Rapat
Rapat Teknis oleh Bp. Nursaid
(95)
5) Rekomendasi Pengelolaan Laporan TPP
6) Penutupan
Dokumentasi Kegiatan
Melalui kegiatan rapat Evaluasi Pengelolaan Laporan Tenaga Pendamping
Profesional, telah didapatkan gambaran terkait kinerja Tenaga Pendamping
Profesional yang sampai saat ini masih ditemukan adanya Tenaga Pendamping
Profesional yang capaian jam kerjanya belum mencapai 140 jam/bulan per
individu, hal ini disebabkan karena pada aplikasi Daily Report Pendamping Desa
belum memperhitungkan adanya Tenaga Pendamping Profesional yang
Pleno Narasumber I Pleno Narasumber II
Pleno Narasumber III Evaluasi Pengelolaan
Rekomendasi Penutup
(96)
melakukan cuti/sakit/tidak melaksanakan tugas karena alasan lainnya. Kondisi
ini berpengaruh terhadap rendahnya jam kerja Tenaga Pendamping Profesional,
yang berdampak pada penilaian yang rendah.Berdasarkan hasil evaluasi kinerja
Tenaga Pendamping Profesional (TPP), data yang tercatat ada sekitar 5 % TPP
nilai evaluasi kinerja TPP bernilai C dan D. Sebagaian besar nilai D berada di
Papua yang sebagian besarnya adalah Pendamping Lokal Desa (PLD).
Berdasarkan Petunjuk Teknis Pendampingan Masyarakat Desa, pemberian nilai
D sangat erat kaitannya dengan Daily Report Pendamping (DRP), Karena DRP
70 % menjadi komponen utama dalam pemberian nilai terhadap TPP.
b. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Wilayah VI
Kegiatan konsolidasi pendampingan masyarakat dilaksanakan pada
tanggal 22 – 24 November di Lombok Astoria Hotel, Kota Mataram, Nusa
Tenggara Barat. Konsolidasi dihadiri oleh 40 orang peserta rapat yang dihadiri
oleh TAPM Pusat, Pusat PPMDTT, TAPM Provinsi NTB, TPP Kabupaten Lombok
Timur, TPP Kabupaten Lombok Tengah, TPP Kabupaten Lombok Utara, TPP
Kabupaten Lombok Barat, TPP Kabupaten Dompu, TPP Kabupaten Sumbawa,
dan Kepala Bidang di Dinas PMD Provinsi NTB. Narasumber berasal dari Dinas
PMD Provinsi NTB, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Mataram, dan Dinas
Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Rincian kegiatan konsolidasi, sebagai
berikut:
Hari Ke-I
1. Registrasi Peserta
2. Laporan panitia kegiatan konsolidasi oleh Bp. Malla Rantelino
3. Pembukaan kegiatan konsolidasi oleh Kepala Pusat Pengembangan
Pemberdayaan Masyarakat Desa DTT.
(97)
Dokumentasi Kegiatan
Hari Ke-II
1. Paparan narasumber I oleh Ibu Lin Wahyulia – Dinas PMD Provinsi NTB
2. Paparan narasumber II oleh Bp. Ahmad Fatahudin – BPJS
Ketenagakerjaan
3. Paparan narasumber III oleh Bp. Fairuz Abadi – Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan
Berdasarkan dari kegiatan dapat disimpulkan bahwa tugas TPP adalah
untuk memfasilitasi pembangunan dan program masyarakat, untuk itu TPP
harus paham terkait kebijakan-kebijakannya sehingga perlu bahwa setiap saat
TPP harus berkoordinasi dengan Dinas PMD baik di tingkat Provinsi maupun
tingkat Kabupaten. Melalui SDGs Desa membuat perencanaan di desa harus
berbasis data, yang menjadi masalah dalam SDGs Desa adalah terkait aplikasi,
yang sampai saat ini masih dalam koordinasi dengan Pusdatin Kemendesa.
Dalam pelaksanaan pembangunan dan program masyarakat, diharapkan TPP
mampu memanfaatkan teknologi informasi sebagai literasi budaya untuk desa.
Serta dalam pelaksanaan tugas TPP, Kementerian Desa PDTT memberikan
perlindungan melalui fasilitas BPJS Ketenagakerjaan.
Registrasi Peserta Laporan Panitia
Pembukaan
(98)
Dokumentasi Kegiatan
c. Rapat Persiapan Penyusunan Prosedur, Sistem, Kriteria dan Penilaian
TPP dan PSM Berprestasi/Inspiratif
Rapat persiapan penyusunan prosedur, sistem, kriteria dan penilaian TPP
dan PSM berprestasi/inspiratif dilaksanakan pada tanggal 17 November 2021 di
Ruang Rapat BPI Lantai 2 Gedung A. Jumlah peserta rapat yang dihadir
sebanyak 20 orang terdiri dari Kepala BPSDM PMDDTT, dan dihadiri oleh
Sekretaris BPSDM PMDDTT, Para Kepala Pusat di lingkungan BPSDM PMDDTT,
Kepala Bagian Umum dan Rumah Tangga BPSDM PMDDTT, Koordinator Bidang
Kepegawaian BPSDM PMDDTT, Koordinator Bidang Hukum, Organisasi, dan
Tata Laksana BPSDM PMDDTT, Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Staf Kepala BPSDM PMDDTT, Tenaga Ahli
BPSDM PMDDTT, dan TPP Nasional. Narasumber yang berasal dari Perguruan
Tinggi Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Rapat dibuka oleh Ibu Prof. Lutfiyah Nurlaela, M.Pd selaku Kepala
BPSDM. Hasil pembahasan rapat yang diperoleh yaitu:
Paparan Narasumber I Paparan Narasumber II
Paparan Narasumber III Pembukaan
(99)
1. Telah ada masukuan-masukan yang sangat baik dari peserta rapat yang
dapat memperkaya dan membantu dalam penambahan kriteria penilaian
dan pengembangan penyusunan pedoman penilaian TPP dan PSM
Inspiratif.
2. Akan dilaksanakan koordinasi lebih lanjut oleh Tim penyusun pedoman,
antara narasumber dengan pihak BPSDM, berkaitan dengan kriteria
penilaian TPP dan PSM.
3. Akan diadakan rapat persiapan lebih lanjut di minggu selanjutnya.
4. Target penyelesaian pedoman adalah di minggu ke-2 Bulan Desember
2021.
Dokumentasi Kegiatan
d. Rapat Persiapan Penyusunan Prosedur, Sistem, Kriteria dan Penilaian
TPP dan PSM Berprestasi/Inspiratif ke 2
Rapat penyusunan prosedur, sistem, kriteria dan penilaian TPP dan PSM
berprestasi/inspiratif ke 2 dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2021 di Ruang
Rapat BPSDM Lantai 3 Gedung A. Jumlah peserta rapat yang dihadir sebanyak 20
orang terdiri dari Kepala BPSDM PMDDTT, dan dihadiri oleh Sekretaris BPSDM
PMDDTT, Para Kepala Pusat di lingkungan BPSDM PMDDTT, Kepala Bagian
Umum dan Rumah Tangga BPSDM PMDDTT, Koordinator Bidang Kepegawaian
BPSDM PMDDTT, Koordinator Bidang Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan,
Koordinator Bidang Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana BPSDM PMDDTT,
Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, Staf Kepala BPSDM PMDDTT, Tenaga Ahli BPSDM PMDDTT, TPP
Pusat, dan staf PPK VI P3MD. Narasumber yang berasal dari Perguruan Tinggi
Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Rapat dibuka oleh Bp. Jajang Abdullah, S.Pd, M.Si selaku Sekretaris BPSDM.
Hasil dari pembahasan yang diperoleh yaitu:
(100)
1. Telah ada progres yang baik terkait penambahan kriteria penilaian dan
pengembangan penyusunan pedoman penilaian TPP dan PSM Inspiratif.
2. Terkait kriteria dan aspek-aspek penilaian PSM Inspiratif/Teladan akan
diskusikan lebih lanjut via zoom antara narasumber dengan tim PSM
Kemendesa PDTT sebelum rapat selanjutnya dilaksanakan.
3. Dalam slot penilaian nanti ada 4 slot, yaitu slot untuk PLD, PD, TA, dan
PSM.
4. Akan dilaksanakan koordinasi lebih lanjut oleh Tim penyusun pedoman,
antara narasumber dengan pihak BPSDM, berkaitan dengan kriteria
penilaian TPP dan PSM Inspiratif
5. Akan diadakan rapat persiapan lebih lanjut di minggu selanjutnya, yang
akan menampilkan draft penilaian untuk TPP dan PSM Inspiratif.
Dokumentasi Kegiatan
e. Rapat Penyusunan Prosedur, Sistem, Kriteria dan Penilaian TPP dan
PSM Berprestasi/Inspiratif ke 3
Rapat penyusunan prosedur, sistem, kriteria dan penilaian TPP dan PSM
berprestasi/inspiratif ke 3 dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2021 di Ruang
Rapat BPSDM Lantai 3 Gedung A. Jumlah peserta rapat yang dihadir sebanyak 20
orang terdiri dari Kepala BPSDM PMDDTT, dan dihadiri oleh Kepala Pusat
Pegawai ASN, Kepala Bagian Umum dan Rumah Tangga BPSDM PMDDTT,
Koordinator Bidang Kepegawaian BPSDM PMDDTT, Koordinator Bidang
Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan, Koordinator Bidang Hukum, Organisasi,
dan Tata Laksana BPSDM PMDDTT, Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Staf Kepala BPSDM PMDDTT, Tenaga Ahli
BPSDM PMDDTT, TPP Pusat, dan staf PPK VI P3MD. Narasumber yang berasal
dari Perguruan Tinggi Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
(101)
Rapat dibuka oleh Bp. Dr. Drs. Mulyadin Malik, M.Si selaku Kepala Pusat
Pegawai ASN Kementerian Desa PDTT. Hasil dari pembahasan yang diperoleh
yaitu:
1. Telah terdapat progress terkait penilaian PSM teladan.
2. Kriteria pemilihan PSM Teladan dilihat dari impact / dampak baik bagi
masyarakat.
3. Kriterian penilaian PSM Teladan dilihat berdasarkan jenjang PSM, yaitu
PSM Ahli Pertama, PSM Ahli Muda, dan PSM Ahli Madya.
4. Akan dilaksanakan koordinasi lebih lanjut oleh Tim penyusun pedoman,
antara narasumber dengan pihak BPSDM.
Dokumentasi Kegiatan
f. Review Pedoman Seleksi Tenaga Pendamping Profesional (TPP)
Inspiratif dan PSM Teladan
Rapat review pedoman seleksi TPP inspiratif dan PSM teladan dilaksanakan
pada tanggal 24 Desember 2021 melalui aplikasi Zoom Clouds Meeting. Jumlah
peserta rapat yang dihadir sebanyak 20 orang yang terdiri dari Sekretaris
BPSDM, Kepala Pusat lingkup BPSDM, Kepala Bagian Umum dan Rumah Tangga
BPSDM PMDDTT, Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi, Staf Kepala BPSDM PMDDTT, PSM lingkup
BPSDM, Tenaga Ahli BPSDM PMDDTT, Narasumber yang berasal dari Perguruan
Tinggi Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Rapat dibuka dengan pembahasan dan review dari Bp. Dr. Yoyok
Yermiandhoko, M.Pd selaku narasumber dan perwakilan dari Universitas Negeri
Surabaya (Unesa). Hasil pembahasan rapat yang diperoleh yaitu:
1. Telah terdapat progress terkait pedoman penilaian TPP inspiratif dan PSM
teladan
2. Ada penambahan test psikologi bagi peserta
(102)
3. Pada panitia pelaksana kegiatan penilaian TPP inspiratif terdiri dari
beberapa unsur.
4. Akan dilaksanakan rapat finalisasi penyusunan prosedur, sistem, kriteria
dan penilaian TPP inspiratif dan PSM teladan.
Dokumentasi Kegiatan
g. Rapat Finalisasi Penyusunan Prosedur, Sistem, Kriteria dan Penilaian
TPP dan PSM Berprestasi/Inspiratif
Rapat finalisasi penyusunan prosedur, sistem, kriteria dan penilaian TPP
dan PSM berprestasi/inspiratif dilaksanakan pada tanggal 26 - 28 Desember
2021 di Novotel Suite Surabaya. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 39 orang,
yang terdiri dari Kepala BPSDM selaku pemimpin rapat, Sekretaris BPSDM, Para
Kepala Pusat di lingkungan BPSDM, Kepala Bagian Umum dan Rumah Tangga
BPSDM PMDDTT, Koordinator Bidang Kepegawaian BPSDM PMDDTT,
Koordinator Bidang Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan, Koordinator Bidang
Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana BPSDM PMDDTT, Koordinator
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, PPK VI
di P3MD, Staf Bagian Umum dan Rumah Tangga, Tenaga Ahli BPSDM PMDDTT,
TPP Pusat, dan staf PPK VI P3MD. Narasumber yang berasal dari Perguruan
Tinggi Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Berikut rincian kegiatan rapat
(103)
finalisasi penyusunan prosedur, sistem, kriteria dan penilaian TPP dan PSM
berprestasi/inspiratif:
Hari Ke-I
1. Registrasi peserta
2. Pembukaan oleh Ibu Prof. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd selaku Kepala
BPSDM.
3. Persentase hasil Forum Group Discussition (FGD) Sister Village
Dokumentasi Kegiatan
Hari Ke-II
1. Sharing session I oleh Universitas Negeri Surabaya
2. Sharing session II oleh Universitas Negeri Surabaya
3. Penutupan oleh Ibu Prof. Lutfiyah Nurlaela, M.Pd selaku Kepala BPSDM
Registr Pembu
Presentasi hasil
(104)
Dokumentasi Kegiatan
Berdasarkan kegiatan rapat finalisasi penyusunan prosedur, sistem, kriteria
dan penilaian TPP dan PSM berprestasi/inspiratif diperoleh hasil penyusunan
berupa Buku Pedoman Pemilihan Tenaga Pendamping Profesional (TPP)
Inspiratif dan Buku Pedoman Pemilihan Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM)
Teladan.
Buku Pedoman Pemilihan TPP Inspiratif Tahun 2022
Sharing Session II
(106)
2.7 Kegiatan PPK 7
Satker PPK VII di Pusat PPMD memiliki lingkup kerja pengelolaan Tenaga
Pendamping Profesional (TPP) di wilayah Sulawesi Selatan, Selawesi Tengah,
Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo dan Maluku. Pagu
anggaran PPK VII sebesar Rp. 220.158.052.000 dengan Realisasi akhir sebesar
Rp. 219.328.608.241 atau sebesar 99,62%. Setiap bulannya PPK VII memiliki
tugas dalam pengelolaan honoranrium TPP di wilayah Sulawesi dan Maluku. Pagu
awal untuk penggajian TPP Regional 6 adalah sebesar Rp. 223.725.260.000
dengan pagu revisi akhir sebesar Rp. 217.292.894.000. Jumlah TPP yang diatur
sesuai dengan Surat Keputusan Nomor 15 Tahun 2021 dan Surat Keputusan
Nomor 67 Tahun 2021 adalah sebanyak 4937 orang. Dari jumlah tersebut
terdapat beberapa TPP yang di PHK sebanyak 30 orang, meninggal dunia
sebanyak 25 orang, mengundurkan diri sebanyak 108 orang dan tidak aktif
sebanyak 9 orang. Penggajian januari dan februari 2021 dibayarkan di bulan
maret 2021. Berikut terlampir rincian pengelolaan gaji TPP dari bulan Januari
sampai dengan Desember 2021:
(107)
No Uraian Pagu Awal Pagu Revisi
Terakhir
Jumlah
TPP Januari Februari Maret+BPJS April + BPJS Mei+ BPJS Juni + BPJS Juli + BPJS Agustus + BPJS
September +
BPJS Oktober + BPJS
November +
BPJS
Desember +
BPJS (43 orang) Sisa Pagu
1
TPP REGIONAL 6
- SULAWESI
SELATAN
- SULAWESI BARAT
- SULAWESI
TENGAH
- SULAWESI
TENGGARA
- SULAWESI UTARA
- GORONTALO
223.725.260.000 217.292.894.000 4.937 - - 35.721.460.835 18.296.457.016 18.268.420.822 17.607.243.883 18.111.328.317 18.840.326.760 18.071.330.793 17.999.357.902 18.003.820.165 35.903.244.541 469.902.966
REALISASI GAJI TPP PPK VII
(108)
Selain memiliki tugas dalam pengelolaan honorarium di wilayah Sulawesi
dan Maluku PPK VII juga memiliki kegiatan Konsolidasi Pendampingan
Masyarakat Desa yang dilaksanakan di dua Provinsi yaitu Provinsi Sulawesi Barat
dan Sulawesi Selatan. Kegiatan konsolidasi pendampingan masyarakat desa di
Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan di Hotel Claro Makasar pada tanggal 20-
22 Oktober 2021. Sedangkan kegiatan Konsolidasi pendampingan masyarakat
desa di provinsi Sulawesi Barat dilaksanakan di Hotel Ratih Polewali pada tanggal
29 November sd. 1 Desember 2021. Berikut ditampilkan tabel data kegiatan PPK
VII Pusat PPMD Tahun 2021:
1. Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2021
Pelaksanaan kegiatan konsolidasi pendampingan masyarakat desa di
Provinsi Sulawesi Selatan berlangsung selama 3 (tiga) hari bertempat di ballroom
Claro Hotel Makasar pada tanggal 20-22 Oktober 2021. Peserta konsolidasi yang
diundang berjumlah 39 orang, yang berasal dari unsur- unsur peserta dinas PMD
Sulawesi Selatan 8 orang, TAPM Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 9 orang,
perwakilan TAPM Kabupaten/ kota sebanyak 20 orang, PLD provinsi Sulawesi
selatan 1 data serta peserta pusat 1 orang. Narasumber dari kegiatan ini adalah:
1. Kepala Dinas PMD Provinsi Sulsel – Peran Pemerintah Provinsi dalam
Pencapaian SDGs Desa
Anggaran Persentase
Jumlah
Peserta
Jumlah
Dokumen
1
KONSOLIDASI
PENDAMPINGAN
MASYARAKAT DESA
WILAYAH REGIONAL
PPK VII DI PROVINSI
SULAWESI SELATAN
20-22
Oktober 2021
Hotel Claro
Makassar
Jl. A.P Pettarani
No.03, Mannuruki,
Kec Tamalate, Kota
Makassar Provinsi
Sulawesi Selatan
195.000.000
PT. Karpet
Merah
Andalan
35/P3MDD
TT/PPK
VII/SPK/X/
2021
194.971.150 173.134.170 88,80 39 1 RM
2
KONSOLIDASI
PENDAMPINGAN
MASYARAKAT DESA
WILAYAH REGIONAL
PPK VII DI PROVINSI
SULAWESI BARAT
29 November
s.d. 1
Desember
2021
Hotel Ratih
Polewali
Jl. Jenderal Ahmad
Yani No.70,
Polewali,
Kabupaten
Polewali Mandar,
Sulawesi Barat
91311
195.000.000
PT. Rajawali
Nusantara
Bersama
106/P3MD
DTT/PPK
XI/SPK/X/
2021
194.816.226 169.024.636 86,76 37 1 RM
KegiatanNo
Data Kegiatan Pusat PPMD Tahun 2021
Nilai KontrakNomor
KontrakPenyedia
Realisasi Output
KeteranganPaguLokus/ LokasiWaktu
Pelaksanaan
PPK VII
(109)
2. Kepala BPJSTK Cab Jakarta Rawamangun- Sosialisasi Manfaat BPJS
Ketenagakerjaan
3. Azhar Arsyad, SH (Anggota DPRD Provinsi SulSel)- Fungsi Budgeting
terhadap Kebijakan Pembangunan Desa.
4. Ketua Pokja Masyarakat Sipil – Advokasi dan pendampingan masyarakat
desa dalam pelaksanaan UU Desa
Dari materi tersebut maka di dapatkan hasil kegiatan diskusi. Kegiatan
Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi Sulawesi Selatan yang
telah dilaksanakan memberikan beberapa keluaran/ output hasil kegiatan.
pemahaman yang utuh tentang kebijakan pendampingan masyarakat desa mulai
tahun 2021, serta rencana-rencana pendampingan, khususnya pada tingkat desa,
kecamatan dan kebupaten/kota khususnya wilayah regional VII. Mekanisme
pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pihak ketiga, yaitu Perusahaan Event
Organizer (EO) yang ditetapkan oleh Pusat PPMDDTT pada BPSDM Kemendesa
PDTT, dengan berpedoman pada ketentuan pengadaan barang/jasa pemerintah
yang berlaku.
Dokumentasi Kegiatan
(110)
2. Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Provinsi Sulawesi Barat
Konsolidasi ini bertujuan untuk melakukan sosialisasi kebijakan
pendampingan masyarakat desa mulai tahun 2021, membahas secara
komprehensif fakta- fakta rill maupun permasalahan terkait pendampingan yang
telah dilakuakn oleh TPP. Konsolidasi ini bertempat di Kabupaten Polewali
Mandar, Sulawesi Barat. Jumlah narasumber sebanyak 3 orang, moderator 2
orang dan peserta 37 orang. Peserta terdiri dari unsur peserta pusat, Dinas PMD
Provinsi, TAPM TPP Provninsi, TAPM TPP Kabupaten, pendamping desa TPP,
Pendamping Lokal Desa TPP dan Penggiat Desa. Narasumber berasal dari Kepala
Dinas PMD Polewali Mandar, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Jakarta cabang
Rawamangun, Anggota DPRD RI masa Bakti 2009-2019 dan LSM.
Kegiatan Panel Sesi I dengan sub tema ‘’Peran Pemerintah Kabupaten dalam
pencapaian SDGs Desa “materi dalam kegiatan tersebut disampaikan oleh Kepala
Dinas PMD Kabupaten Polewali Mandar, Bpk. Rahmat A.W. Pomalingo; Materi
Panel Sesi I selanjutnya dengan sub tema “Sosialisasi Manfaat BPJS
Ketenagakerjaan” disampaikan oleh Kepala BPJSTK Cabang Jakarta Rawamangun
Penyampaian Panel I dipandu oleh fasilitator Bapak Sahrain Bumolo, S.Sos, M.Si.
dari Kepala Bidang Kelembagaan Dinas PMD Kabupaten Polewali Mandar.
(111)
Kegiatan Panel Sesi II dengan sub tema “Sharing Knowledge Advokasi Kebijakan
Pembangunan Daerah” disampaikan oleh KH. Muh. Syibli Sahabuddin, M. Ag.,
Anggota DPRD RI 2009 – 2019, dan sub tema “Advokasi dan Pendampingan
Masyarakat Desa Dalam Pelaksanaan UU Desa” disampaikan oleh penggiat Desa,
dipandu oleh fasilitator Bapak Ridwan Ibrahim S.Pd. M.Si dari Tenaga Ahli
Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Wilayah Regional
PPK VII Provinsi Sulawesi Barat yang telah dilaksanakan memberikan beberapa
keluaran/ output hasil kegiatan. Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat
Desa di Wilayah Regional PPK VII Provinsi Sulawesi Barat ini mengundang
beberapa narasumber dari delegasi beberapa lembaga pemerintahan terkait dan
perguruan tinggi yang berhubungan dengan tema kegiatan. Dari kegiatan
Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa di Wilayah Regional PPK VII Provinsi
Sulawesi Barat yang dilaksanakan manfaat yang didapatkan adalah pemahaman
yang utuh tentang kebijakan pendampingan masyarakat desa mulai tahun 2021,
serta rencana-rencana pendampingan, khususnya pada tingkat desa, kecamatan
dan kebupaten/kota khususnya wilayah regional VII.
Alur Kerja Kegiatan
(114)
2.8 Kegiatan PPK 8
Satker PPK VIII di Pusat PPMD memiliki lingkup kerja pengelolaan Tenaga
Pendamping Profesional (TPP) di wilayah Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Pagu anggaran PPK VIII sebesar Rp. 1.700.000.000 dengan Realisasi akhir
sebesar Rp. 1.646.021.181 atau sebesar 96,82%. Setiap bulannya PPK VIII
memiliki tugas dalam pengelolaan honoranrium TPP di wilayah Maluku Utara,
Papua dan Papua Barat. Pagu awal untuk penggajian TPP Regional 8 adalah
sebesar Rp. 199.931.178.000 dengan pagu revisi akhir sebesar Rp.
187.352.462.000. Jumlah TPP yang diatur sesuai dengan Surat Keputusan Nomor
15 Tahun 2021 dan Surat Keputusan Nomor 67 Tahun 2021 adalah sebanyak
3435 orang. Dari jumlah tersebut terdapat beberapa TPP yang di PHK sebanyak
44 orang, meninggal dunia sebanyak 22 orang, mengundurkan diri sebanyak 87
orang dan tidak aktif sebanyak 66 orang. Berikut terlampir rincian pengelolaan
gaji TPP dari bulan Januari sampai dengan Desember 2021:
(1)
Selain memiliki tugas dalam pengelolaan honorarium di wilayah Maluku
Utara, Papua dan Papua Barat, PPK VIII juga memiliki kegiatan Konsolidasi
Pendampingan Masyarakat Desa yang dilaksanakan di tiga Provinsi yaitu
Provinsi Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Kegiatan konsolidasi
pendampingan masyarakat desa di Provinsi Maluku Utara dilaksanakan di Hotel
Sahid Bela Ternate pada tanggal 24-27 November 2021. Kegiatan konsolidasi
pendampingan masyarakat desa di Provinsi Papua dilaksanakan di Hotel
Horizon Kotaraja pada tanggal 9-12 Desember 2021.Sedangkan kegiatan
Konsolidasi pendampingan masyarakat desa di Provinsi Papua Barat
dilaksanakan di Hotel Mariat pada tanggal 2-5 Desember 2021. Berikut
ditampilkan tabel data kegiatan PPK VIII Pusat PPMD Tahun 2021:
1. Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Provinsi
Maluku Utara Tahun Anggaran 2021
Laporan panitia pelaksana kegiatan oleh Bapak Ir. Teuku Chairul
(Koordinator Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat pada Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kemendesa PDTT).
Dalam laporannya, beliau menjelaskan bahwa kegiatan rapat secara
teknis dilaksanakan selama 4 (empat) hari. Kegiatan diisi dengan beberapa
materi dari narasumber dan pemahaman materi, melalui rangkaian diskusi
berdasarkan tema-tema bahasan. Beliau berharap melalui kegiatan
Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Wilayah Maluku Utara Tahun
(2)
Anggaran 2021 ini dapat meningkatkan koordinasi pelaksanaan fasilitasi
dan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat desa melalui Tenaga
Pendamping Profesional (TPP).
Kegiatan ini mengundang 4 (empat) orang narasumber pada
kegiatan ini, yaitu :
1) Bapak Djasri Usman, S.Ag selaku Wakil Walikota Ternate
2) Bapak Drs. Syamsuddin Banyo, M.Si. selaku Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Maluku Utara
3) Bapak Abdul Rasyid selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Desa (PMD) Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. ; dan
4) Bapak Yance Samonsabra, SH. M.Si selaku Anggota Komite III Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia.
Peserta Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Wilayah Maluku
Utara Tahun Anggaran 2021 berjumlah 61 (enam puluh satu) orang berasal
dari unsur unsur Dinas PMD Provinsi, Para Koordinator Tenaga Pendamping
Profesional (TPP), Tenaga Ahli Provinsi, Tenaga Ahli Kabupaten dan
Pendamping Desa serta Pendamping Lokal Desa.
Kesempatan pertama diberikan kepada Bapak Djasri Usman, S.Ag
selaku Wakil Walikota Ternate untuk memberikan sambutan sekaligus
menyampaikan ucapan selamat datang, Beliau menyampaikan selamat
datang atas kehadiran Bapak Taufiq Madjid, S.Sos, M.Si selaku Sekretaris
Jenderal Kemendesa PDTT beserta seluruh jajarannya di tempat ini. Beliau
juga menyambut dengan hangat atas kehadiran seluruh peserta kegiatan
kali ini. Beliau berharap banyak hal baik yang dapat dicapai pada kegiatan
yang dimulai hari ini.
Bapak Taufiq Madjid, S.Sos, M.Si selaku Sekretaris Jenderal Kemendesa
PDTT dipersilahkan untuk menyampaikan sambutan sekaligus membuka
acara tersebut. Beliau menjelaskan bahwa salah satu ranah yang kini
menjadi perhatian dalam konteks pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat desa adalah Pendampingan Masyarakat Desa, oleh karena itu
dalam hal peningkatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
(3)
Upaya percepatan program-program prioritas Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) harus
terus dilakukan, diantaranya dengan memperkuat komunikasi dan kerjasama
dengan stakeholder desa, baik di tingkat Kementerian, Pemda, hingga sektor
Swasta agar 3 (tiga) program prioritas Kemendesa, PDTT bisa segera
terealisasi.
Ketiga program prioritas Kemendesa PDTT tersebut meliputi pertama,
pemulihan ekonomi nasional (PEN) sesuai kewenangan desa. Kedua,
program prioritas nasional sesuai kewenangan desa yang meliputi pendataan
desa, pemetaan potensi dan sumber daya, pengembangan teknologi
informasi dan komunikasi, pengembangan desa wisata, penguatan
ketahanan pangan dan pencegahan stunting di desa serta desa inklusif.
Terakhir, adaptasi kebiasaan baru yaitu Desa Aman Covid-19.
Masalah pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa sangat
pelik dan kompleks. Kondisi kondisi tersebut menuntut masyarakat desa
harus memenuhi segala kekurangan yang ada di desanya dengan segala
keterbatasan yang dimiliki. Jika hal tersebut tidak juga terpenuhi maka
mereka terpaksa untuk bermigrasi keluar dari wilayah desanya.
Diharapkan dengan adanya pemberdayaan dan pendampingan yang
dilakukan, hal ini dapat memberikan ruang bagi desa untuk memenuhi
kekurangan dan keterbatasannya melalui pola pemberdayaan masyarakat
desa yang berkesinambungan.
Segala kekurangan atau kelangkaan yang ada di desa dapat dipenuhi
melalui pola pemberdayaan masyarakat desa untuk saling menguatkan di
berbagai sektor. Pemberdayaan tetap harus menjadi peran penting dalam
pembangunan desa, oleh karena itu diharapkan bukan hanya untuk
mengatasi persoalan jangka pendek seperti halnya faktor ekonomi, akan
tetapi juga bisa mengatasi persoalan jangka panjang dalam hal peningkatan
pembangunan desa dan mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi
masyarakat desa, agar desa bisa menjadi kuat, maju, mandiri dan mampu
berdikari.
(4)
Penguatan pemberdayaan masyarakat desa dengan berbagai sektor
sangat dibutuhkan, oleh karena itu salah satunya pemerintah telah
mengambil inisiatif untuk mendorong keterlibatan peran berbagai pihak.
Dengan peraturan ini, diharapkan dengan keterlibatan berbagai sektor yang
menggunakan sumberdaya alam dalam menjalankan usahanya agar dapat
lebih menngkatkan perannya dalam mengatasi berbagai permasalahaan
sosial melalui kebijakan dana tanggung jawab soisal perusahaan terhadap
faktor peningkatan kesejahteraan pembangunan dan pemberdayaan desa
melalui program Corporate Sosial Responsibility (CSR).
Sesi Paparan dan Diskusi
a. Bapak Drs. Syamsuddin Banyo, M.Si. selaku Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Maluku Utara
Menyampaikan paparan dengan materi Koordinasi Pembinaan
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Maluku
Utara. Poin Paparannya sebagai berikut :
- Pemberdayaan Masyarakat desa
- Data Pencairan dana desa Tahap 1 tahun 2021
- Data Pencairan dana desa Tahap 2 tahun 2021
- Data Pencairan dana desa Tahap 3 tahun 2021
- Data penyaluran Blt Januari-Meiprovinsi maluku utara tahun 2021
- Data penyaluran blt Juni - Septemberprovinsi maluku utara tahun
2021
- Data penyaluran blt Oktober - Desemberprovinsi maluku utara
tahun 2021
- Masalah dan Kendala keterlambatan penyaluran dana desa dari
rkun ke rkdes
- Masalah dan Kendala yang terjadi dalam penyaluran blt-dd provinsi
maluku utara tahun 2021.
Lambatnya Desa menyampaikan LPJ sehingga belum diberikan
rekomendasi oleh DPMD Kab/kota untuk penarikan dana, sehingga
BLT belum bisa di cairkan oleh desa. Upayanya adalah Tenaga
Pendamping Profesional bersama Dinas terkait Melakukan
(5)
Pendampingan langsung ke desa dalam percepatan penyampaian LPJ
sebagai syarat penyaluran BLT.
Masih ada Desa yang belum menyalurkan BLT sedangkan Dana BLT
sudah masuk ke rekening Desa tetapi Desa yang belum menyalurkan
ke KPM, dengan alasan dana habis terpakai pada kegiatan lain.
Rencana tindaklanjutnya adalah Tenaga Pendamping Profesional
bersama Dinas terkait melakukan pembinaan dan teguran langsung
bagi desa-desa yang tidak menyalurkan BLT ke KPM.
b. Bapak Abdul Rasyid selaku Kepala Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Desa (PMD) Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku
Utara
Menyampaikan paparan dengan materi Sinergi Kebijakan dan
Integerasi Perencanaan Pembangunan Desa dan Daerah
Kebupaten/Kota dengan Desa.
Perencanaan pembangunan bersifat hierarkis mulai dari tingkat
pusat, provinsi, kab/kota sampai dengan ke tingkat desa, sehingga
dibutuhkan adanya integrasi perencanaan agar terjadi sinkronisasi
antar dokumen perencanaan.
Pencapaian sasaran pembangunan kab/kota harus mendukung
pencapaian sasaran pembangunan provinsi, demikian juga
pencapaian sasaran pembangunan provinsi harus mendukung
pencapaian sasaran pembangunan nasional
c. Bapak Yance Samonsabra, SH. M.Si selaku Anggota Komite III
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia
Menyampaikan paparan dengan materi yang akan menyampaikan
materi Motivasi Peningkatan Kualitas Kinerja, Intergeritas, Serta
Loyalitas Tenaga Pendamping Profesional.
Penutupan
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Wilayah
Maluku Utara ditutup oleh Bapak Ir. Teuku Chaerul selaku Koordinator
Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat. Beliau menyampaikan
(6)
bahwa kita harus ikut berperan serta dalam mengembangkan strategi
pemberdayaan dan pendampingan masyarakat untuk memajukan desa.
Beliau juga menyampaikan terima kasih dan mengucapkan permohonan
maaf atas segala kesalahan yang diperbuat.
Dokumentasi Kegiatan
2. Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa Provinsi
Papua Barat Tahun Anggaran 2021
1) Pembukaan dan Arahan (PPK VII-Berlian Anuggrahini, SE,
MM)
Berdasarkan Permendesa PDTT Nomor 15 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kemendesa PDTT, kewenangan
pemberdayaam masyarakat desa menjadi tugas dan fungsi BPSDM
yang secara operasional dilaksanakan melalui Unit Kerja eselon II yaitu
Pusat PPMDDTT.
(7)
Perubahan dalam organisasi dan tata kerja kementerian disertai
dengan perubahan tata kelola pendampingan, mensyaratkan
pentingnya konsolidasi di tingkat TPP agar proses fasilitasi dan
pendampingan masyarakat desa tetap berkelanjutan.
Focus pendampingan juga yperlu ditegaskan dalam upaya
pencapaian pembangunan berkelanjutan (SDGs Desa) yang bertujuan
untuk mewujudkan 18 tujuan SDGs Desa.
Pencapaian SDGs desa mulai tahun 2021 akan menjadi bagian
dari tugas dan fungsi TPP dengan Pemerintah Daerah dan Pemerintah
Desa untuk tujuan tersebut maka perlu dilakukan pendampingan
masyarakat desa.
Konsolidasi perlu dilaksanakan guna memuat program kebijakan
pendampingan masyarakat sebagai upaya yang dilaksanakan pusat
PPMD dalam menyebarkan substansi kebijakan Kementerian Desa
PDTT terkait pendampingan masyarakat untuk memberikan
pengetahuan dan pemahaman kepada TPP sehingga mampu
menjalankan perannya dalam mencapai tujuan yang tercantum dalam
kebijakan tersebut.
Harapan dari konsolidasi ini terjalinya sinergitas dan solidaritas
antara para TPP di wilayah Papua Barat, Satker di Kabupaten maupun
Kemendesa terkait pendampingan d wilayah kerja masing- masing
demi mencapai satu visi bersama membangun Indonesia dari desa.
2) Sinkronisasi Perencanaan Potensi Daerah dalam
Pembangunan (Ditjen Bangda Kemendagri- Bapak Anjas
Bandarso)
Kementerian Dalam Negeri sebagai koordinator pembinaan umum
daerah yang menangani bagaimana melakukan koordinasi dari
pemerintah daerah ke pemerintah desa
Papua Barat memiliki jumlah penduduk 981.822 jiwa dengan 12
Kabupaten 1 Kota.
(8)
Ada 7 prioritas nasional yang harus dilakukan semua daerah
khsusunya dalam hal ini provinsi papua barat, antara lain
Ketahanan ekonomi untuk pertahanan berkualitas dan
berkeadilan; Pengembangan wilayah untuk mengurangi
kesenjangan; SDM berkualitas dan berdaya saing; Revolusi mental
dan pembangunan berkebudayaan; Infrastruktur untuk ekonomi
dan pelayanan dasar; Lingkungan hidup, ketahanan bencana, dan
perubahan iklim; dan Stabilitas Polhukam dan transformasi
pelayanan publik.
Telah ditentukan 12 daerah yang di desanya dijadikan sebagai
desa untuk prioritas nasional.
Tahun 2022 prioritas provinsi papua barat ada 5 pemulihan
ekonomi berbasis keunggulan daerah dan kesehatan dampak
pandemi, peningkatan kualitas SDM dan daya saing daerah,
peningkatan pembangunan infrastruktur wilayah dan pelayaan
dasar, peningkatan pembangunan wilayah berbasis komoditas
unggulan dan SDA serta tata kelola pemerintah dan reformasi
birokrasi pemantapan otonomi khusus.
UU Nomor 2 tahun 2021 tentang otonomi khusus papua, sudah
ada dua peraturan pemerintah yang mendukung UU tersebut
terkait kekhususan papua dan papua barat.
Target yang akan dijadikan acuan Provinsi Papua dan papua barat
dengan posisi pertumbuhan ekonomi 5,4%-6,1%, tingkat
kemisikinan 23%.
Arah pembangunan wilayah papua barat tahun 2022
a. mempercepat pemulihan ekonomi
b. optimalisasi komoditas unggulan
c. mendorong transformasi ekonomi berbasis komoditas
unggulan
d. memperkuat pemerataan wilayah papua sebagai beranda
depan perbatasan negara
(9)
Aspek wisata papua barat memiliki destinasi yang cukup
mendunia, diharapkan nantinya banyak kawasan industri atau
ekonomi khusus yang akan dikembangkan di wilayah papua barat.
Potensi SDA papua barat di teluk bintuni yang merupakan ladang
gasalam, salah satu pendapatan Indonesia dari provinsi papua
barat memberikan PAD yang cukup besar.
Pertumbuhan ekonomi 2020 0,77% di papua barat, sedangkan
tingkat pengangguran 6,8% untuk Papua Barat, dan Persentase
penduduk miskin untuk papua barat 21,7%.
Banyak stake holder yang harus terlibat dalam pencapaian target
pembangunan khususnya di provinsi papua barat.
Pemerintah pusat melakukan percepatan perwujudan
pembangunan provinsi Papua Barat sesuai INPRES No 9 Tahun
2020 dimana masing masing KL memiliki Tugas dan fungsinya
masing masing dalam mendukung pembangunan provinsi papua
barat.
Sinkronasi fokus pembangunan nasional dalam RKPD terdapat 10
fokus pembangunan nasional dimana 5 dari 10 pembangunan
nasional telah dibahas secara intensif di dalam konterkrenbag
pembangunan daerah tahun 2021 yaitu melalui pariwisata,
industri, infrastruktur, UKMK, Ketahanan pangan, Transformasi
digital, pembangunan rendah karbon, pelindung sosial dan
Kesehatan.
Ada 5 arahan rencana pembangunan papua barat reprioritisasi
jenis proyek, memperkuat infrastruktur pelayanan dasar,
mendukung sektor ekonomi yang memiliki backward-forward
linkage yang luas, infrastruktur berbasis teknologi dan informasi,
serta memiliki kandungan lokal yang paling optimal.
Arah kebijakan keuangan daerah meliputi Reorientasi belanja
modal, dukungan pemulihan sector ekonomi rill.
(10)
Ada 7 yang menjadi penyemangat atau pengingat untuk papua
dan papua barat yaitu papua pintar, sehat, mandiri, tersambung,
terang, berkarya dan bangga untuk menjadi papua sejahtera.
Dana otonomi khusus, dana bagi hasil sector minyak dan hasil gas
alam dan dana fasilitasi infrastruktur yang diambil dari apbn dari
hasil evaluasi dana infartuktur di tahun sebelumnya sebagai
pendamping harus mengetahui penghasilan selain DD yang
dikelola sebanyak 2,25%.
3) Koordinasi pembangunan dan pemberdayaan masyarkat
Kampung di Papua Barat (Sekretaris DPMK Papua Barat- Dra.
Diah Dian Sisilia Come)
Pola pendekatan pembangunan paia barat peningkatan kualitas
pelayanan dasar dibidang pendidikan dan kesehatan,
meningkatkan infrastruktur.
Ada 7 misi gubernur papua barat yaitu meningkatkan kualitas
pelayanan dasar di bidang pend dan Kesehatan, meingkatkan
kapasitas infrastruktur, meningkatkan daya saing perekonomian,
membangun pertanian yang mandiri dan berdaulat, memperkuat
pemberdayaan masyarakat, perempuan dan perlindungan anak
bebrbasis mamsyarakat berketahanan sosial, memperkuat
kerukunan umat beragama, mewujudkan pengelolaan lingkungan
dan SDA, menciptakan tata Kelola pemerintah yang baik
Melihat papua barat dalam angka, pembangunan kolaboratif
merupakan salah satu strategi untuk pembangunan papua barat
Pendekatan kolaboratif, memberikan kesempatan kepada pelaku
pembangunan (pemerintah, swasta, dan mitra kerja) untuk fokus
pada pembangunan dan pemberdayaan
Menguatkan unsur pelaku untuk Bersama-sama, 1. Berinovasi
dalam penggunaan SDA, 2. Menyasar penerima manfaat dengan
malkukan proses afirmatif, 3. Penggunaan Sumber Daya
Keuangan yang disesuaikan dengan kondisi setempat
(11)
Pentingnya kolaboratif antar mitra pembangunan dengan dimensi
pembangunan melalui ketahanan sosial (solidaritas sosial dan
toleransi, dll), ketahanan ekonomi (penguatan ekonomi local,
penguatan pemerintah desa dan kelembagaan ekonomi desa dll),
dan ketahanan lingkungan (dimensi tanggap bencana dan rawan
bencana).
Sementara dari Dimensi pemberdayaan melalui dimensi
penguatan pengetahuan, keterampilan dan sikap, Dimensi
penguatan organisasi tata laksana kelembagaan, dimensi
penguatan system dan prosedur pendukung, dimensi penguatan
system informasi dan koordinasi.
Kemudian dimensi implemenstasi program: dimensi efektifitas
insetif pembangunan, dimensi efisiensi penggunaan waktu
pendampingan, dimensi responsive terhadap dinamika lapang,
dimensi akseleratif dalam penguatan pemberdayaan, dan dimensi
berkesinambungan dalam penguatan pemberdayaan.
Pola yang dilakukan yang sesuai kondisi papua barat adalah pola
kolaboratif
4) Strategi Percepatan Penyaluran Dana Desa di Kabupaten
Tambrauw (KADIS DPMK Kab. Tambrauw -Saurus Situmorang)
Peraturan tentang dana desa peraturan menteri sebagai
pelaksanaan peraturan pemerintah tersebut. Kemendesa PDTT
penetapan tentang program prioritas penggunaan dana desa tahun
2022.
Dengan UU no 6 Tahun 2014 tentang Desa, didukung Peraturan
Menteri Desa no 7 tahun 2021 tentang program prioritas
penggunaan dana desa.
Permendagri nomor 18 tahun 2020 tentang penggunaan keuangan
desa
(12)
Strategi untuk tahun 2022 harus koordinasi dengan BPKD harus tau
informasi seberapa besar pagu, sudah ada pagu dana untuk masing-
masing kampung, koordinasi dengan provinsi terkait dana prospek.
Pemerintah daerah harus membuat peraturan tentang tata cara dan
pembagian dana desa, peraturan kepala daerah terkait dengan
alokasi dana desa dari APBD (10%), jika sudah mendapat pagu
segera memberi informasi kepada kepala kampung untuk melakukan
musyawarah kampung
Jika sudah ada pagu segera dibuat draft APBK, diharapkan TPP bisa
koordinasi dengan PLD untuk mentransfer informasi. Para
pendamping sangat penting harus sama sama belajar permendagri
nomor 20 untuk menyusun APBK.
Kepala kampung 80% belum banyak tau informasi untuk
memberikan kecepatan dalam penyampaian informasi maka perlu
dilakukan oleh PLD
Setelah disusun dijabarkan mengenai APBKampung yang telah
disusun.
Apa yang telah ditetapkan dan mendapat kode wilayah desa/
kampung harus berkoordinasi dengan kementerian desa/
kemendagri supaya tidak terjadi gagal salur
SDM masih sangat kurang kita harus sama sama pahami,
Kepala desa harusnya ada persyaratan khusus bukan hanya
pendidikan, tapi harus dihormati dan punya pengaruh penting.
Strategi kedepan yang harus dilakukan bagaimana supaya
masyarakat dapat berdaya guna supaya dilakukan secara optimal
yang merupakan kewenangan para pendamping.
Seringkali para penerima bantuan tidak mengetahui berapa besaran
dana yang cair, padahal ia harus melakukan tandatangan sesuai
dengan dana yang masuk ke rekeningnya.
Sebelum ditetapkan dijelaskan penggunaan dana desa nanti di tahun
2022 seperti apa, suara Pendamping di butuhkan.
(13)
Langkah langkah segera menetapkan apdkampung, mmebuat aturan
mengenai data desa, melaporkan blt tahun sebelumnya,
menyelesaikan sisa rekonsiliasi dana desa, dantmeyelesaikan sisa
rekonsiliasi ke kas daerah.
Peran pendamping sangat penting Karena pendamping merupakan
mitra Dinas PMK supaya dapat mempercepat kinerja.
5) Melkias Homer (Kabid PMK Kabupten Maybrat)
PLD dan PD diharapkan untuk membantu pemerintah daerah untuk
mengawal dana desa
Tugas tugas pendampingan tidak bisa di permasalahkan,
pendamping banyak melakukan tugas pendampingan banyak
melakukan kritik dari masyarakat
pendamping membantu progress penggunaan dana desa di
kabupaten
Infrastruktur kerja PD/PLD itu ikut membantu Pemerintah Daerah
yaitu mendampingi terkait penggunaan dana desa di desa
PLD/PD banyak mendapat kritik, seharusnya pemerintah daerah
mengalokasikan anggaran untuk membantu dan mendukung tugas
PLD/PD
Dalam progres penggunaan dana desa, Pendidikan, Kesehatan,
ekonomi, dan infrastruktur menjadi hal yang harus dikawal oleh
pendamping desa
Harapannya adanya reorginasi untuk melakukan pendampingan dan
membantu masyarakat bawah di tingkat kampung.
6) Peran TPP dalam pendampingan masyarakat desa (Dr. Nanang
Sumantri)
Posisi Pendamping Masyarakat, apakah menguasai dan memandang
rendah masyarakat, atau menjadi hamba masyarakat, atau sebagai
mitra kerja?
(14)
Posisi pendamping Masyarakat sebagai fasilitator dan konsultan atau
sebagai mitra kerja sama dengan masyarakat.
Pendamping masyarakat harus mendekat dengan masyarakat,
sehingga mampu memberikan solusi dan keputusan yang lebih baik
Dahulu yang mengendalikan pembangunan desa adalah pemerintah,
sekarang yang mengendalikan pembangunan desa adalah
masyarakat desa sendiri. Desa hari ini sebagai subjek pembangunan,
bukan lagi sebagai objek pembangunan. Desa menjadi motor
penggerak dari pembangunan nasional.
pendampingan desa dan pendampingan masyarakat desa.
Pendampingan desa meningkatkan efekivitas, dan akuntabilitas
pemerintah desa, pembangunan desa. Pemerintah nantinya harus
akuntabel desa daerah tertinggal, berkembang menjadi mandiri.
Yang harus dilakukan pendamping adalah bagaimana kita melakukan
pendampingan desa.
Pendampingan masyarakat desa kita harus melakuakn
pengorganisasian, asistensi, pengarahan dan pendampingan
masyarakat desa
Prinsip pendampingan masyarakat kemanusiaan, keadilan,
kebhinekaan, keseimbangan alam dan kepentingan nasional.
Pendamping di masyarakat bukan pemutus kebijakan tapi membantu
dalam fasilitasi
PKTD yang digunakan masyarakat desa harus dimusyawarahkan
7) Peran Penting Pendamping berkoordinasi dengan Dinas PMK
(Denny Maurits R, S. IP)
Pelaksanaan eksekusi kegiatan di lapangan bukan hal baru bagi
pendamping dan sudah dilakukan semaksimal mungkin
Pendampingan yang dilakukan dikampung dan distrik saat ini sudah
baik.
Pendampingan ada organisasi dan struktur yang dibuat. Dasar hukum
untuk membackup sangat dibutuhkan.
(15)
Kegiatan yang akan dilaksanakan ditahun berikut bisa dilaksanakan
secara lancar untuk bisa menerjemahkan UU No.6 tentang Desa.
Tugas dan kewajiban sudah dilakukan oleh pendamping di provinsi
Papua Barat
Mengenai evaluasi pengembangan ada indicator yang digunakan
bidang kemasyarakatan, kewilayahan dan lain- lain. Setiap tahun
wajib ikut serta kegiatan lomba kampung.
Kriteria kampung ada kurang berkembang, berkembang dan sangat
berkembang.
Membantu pemerintah kampung untuk menyusun anggaran.
Peran pentingnya pedamping yang berkoordinasi dengan DPMK
provinsi dan kabupaten banyak keberhasilan.
Sangat dibutuhkan adanya pendamoing tanpa adanya pendamping
akan lambat progress perencanaan dan lain- lain.
Dari beberapa indikator bisa mewujudkan lomba desa yang dilaporkan
berdasarkan IDM ada kampung yang sudah Nampak pemberdayaan
dan pembangunannya dari sisi pemerintah dan masyarakatnya.
Sinergitas harus tetap terjaga supaya banyak yang nantinya menjadi
desa yang maju
(18)
Kegiatan Konsolidasi Pendampingan Masyarakat Desa
Provinsi Papua Tahun Anggaran 2021
1. Laporan Panitia (PPK VIII- Berlian Anugrahini)
Tujuan dari konsolidasi ini adalah untuk melakukan sosialisasi
kebijakan pendampingan masyarakat desa mulai tahun 2021,
sehingga Peserta mampu menjalankan perannya dalam mencapai
tujuan yang tercantum dalam kebijakan tersebut dan membahas
secara komprehensif fakta– fakta riil maupun permasalahan terkait
pendampingan yang dilakukan oleh TPP serta membahas Kerangka
kerja tindak lanjut keberlanjutan pendampingan masyarakat desa dan
Peningkatan Kualitas Kinerja, Integritas, Serta Loyalitas Tenaga
Pendamping Profesional dalam hal Pendampingan.
Rapat konsolidasi pendampingan masyarakat yang diikuti 63 orang
yang terdiri dari peserta pusat dan peserta kabupaten/ kota.
Narasumber rapat ini adalah Kepala Pusat Pengembangan Masyarakat
Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Inspektur I Inspektorat
Jenderal, Direktur Sinkornisasi Urusan Pemerintahan Daerah I, Kepala
Dinas PMK dan OAP Provinsi Papua, Dinas PMK Kota Jayapura, Dinas
PMK Kabupaten Jayapura, Dinas PMK Kabupaten Keerom, dan Dinas
PMK Kabupaten Sarmi.
2. Sambutan dan Arahan (Kapus Pusat PPMD- Dr. Yusra, M.Pd)
Di penghujung tahun 2021 harus memastikan laporan pemanfaatan
dana desa. Dana yang harus dipastikan bermanfaat untuk rakyat dan
berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat serta daya beli.
1741 kekosongan PLD yang tersebar di seluruh Indonesia yang akan
dilakukan perekrutan PLD dengan syarat yang sudah ditentukan dan
di tes tertulis oleh perguruan tinggi
Pemanfaatan dana desa datanya dapat dilaporkan kepada kemendesa
PDTT
7 provinsi yang di tetapkan sebagai wilayah pengentasan kemiskinan
ekstrem (Papua, Papua Barat, Maluku, NTT, Jatim, Jabar)
Data segera di sampaikan data di 35 Kabupaten
(19)
Tahun ini diadakan peningkatan kapasitas di 100 Kabupaten.
Diusahakan tahun depan 250 Kabupaten yang nantinya akan dibiayai
bank dunia. Supaya ada semangat dan suasana baru
Evaluasi tahun 2021 sudah diterima dan akan segera dibuatkan SK
untuk tahun 2022
Kinerja di level provinsi, kabupaten desa diharapkan selalu melakukan
koordinasi dan sinergi dengan pemerintah daerah setempat.
TA kabupaten diharapkan dapat bersinergi berkeja bersama sama
tidak merasa lebih dibandingkan yang lain
2022 sudah ada SDGs desa, desa sudah memiliki data yang berbasis
orang, alamat secara detail.
Pada tahun 2022 Bapak Presiden akan mencanangkan penanganan
daerah- daerah dengan kondisi kemiskinan ekstrem.
Kebijakan di daerah masing- masing yang dapat di ambil oleh
pemerintah daerah untuk dapat terus bersinergi dalam menentukan
kebijakan
3. Tata Kerja Kerjasama Desa di Bidang Pemerintah Desa (Anjas
Bandarso- Kemendagri)
Program kerja dalam pemerintah yang terkecil des ajika tidak bekerja
bersama maka output yang akan dicapai akan tidak efisien, maka
menuntut peraturan yang ada, dapat melakukan kerjasama desa
untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan
Kerjasama desa merupakan sebuah kesepakatan antara kedua belah
pihak dengan atau pihak ketiga harus terdokumentasikan untuk
bagaimana adanya sdgs desa terwujud tahun anggaran 2022,
Kerjasama itu untuk menggali potensi desa.
Kerjasama dengan pihak pihak lain yang lebih mampu.
Aturan yang memandatkan bagaimana rule model kerjasama UU 6
Tahun 2014 Pasal 91, diturunkan dalam PP 43 Tahun 2014 pasal 143
dan diperbaharui di PP 47 Tahun 2015 Pasal 149 dimana kerjasama
(20)
desa di bidang pemerintahan desa diatur dengan peraturan menteri
utusan pemerintahan di bidang pemerintahan dalam negeri
Dalam hal ini Kemendagri mengatur mekanisme tata cara pengelolaan
desa, keuangan desa, kemenkeu menyalurkan dana desa dan
kemendesa pengelolaan pendamping desa hal ini adalah contoh
dilakukannya kerjasama dalam urusan desa.
Ruang lingkup dalam kerjasama kerjasama antar desa, kerjasama
dengan pihak ketiga (diprakarsai desa atau diprakarsai pihak ketiga)
Kerjasama antar desa dibagi dengan desa dalam kecamatan, antar
kecamatan dalam satu kabupaten kota dilakukan oleh Badan
Kerjasama Antar Desa (BKAD). Kerjasama dilakukan dengan
mekanisme musyawarah antar desa (program kegiatan, rencana
anggaran) diwakili desa yang akan kerjasama dan pihak ketiga
sebagai penengah. Tujuannya jika suatu hari terjadi kondisi yang
tidak diharapkan ada yang sebagai penengah.
Mekanisme penyertaan modal dari dana desa dapat digunakan jika
pihak ketiga perlu maka bisa dilakukan dan bisa di mix dari sumber
pendanaan desa dan penggunaan dana desanya.
Kerjasama antar desa dan kerjasama dengan pihak ketiga yaitu sama-
sama bertujuan untuk pengembangan usaha bersama, kegiatan
kemasyarakatan, bidang keamanan dan ketertiban
Terkadang apparat desa tidak punya kemampuan untuk dapat
mengolah supaya memiliki daya guna yang lebih tinggi, pihak ketiga
dapat berperan “sharing knowledge” untuk meningkatkan inovasi dan
ilmu.
Peran camat dalam kerjasama desa sebagai jembatan, agar camat
terinfokan kerjasama apa yang dilakukan, camat tidak lepas diri jika
terjadi apa yang tidak diharapkan, apa hal hal yang dikerjasamakan
(Tata ruang, pungutan, organisasi dan pembebanan dalam APBDesa)
waktu maksimal evaluasi 20 hari kerja.
Membahas Kerangka kerja tindak lanjut keberlanjutan pendampingan
masyarakat desa dan Peningkatan Kualitas Kinerja, Integritas, Serta
(21)
Loyalitas Tenaga Pendamping Profesional dalam hal Pendampingan.
Kades yang dilantik maksimal 3 bulan wajib membuat RPJMDes (3
variabel visi misi, arah kebijakanm rancangan kegiatan
penyelenggaraan dan penganggarannya).
Proses penyusunan RPJMDes melakukan persiapan, musyawarah,
musrembang desa, dan dibentuk perdes terkait RPJMDes
Proses penyususnan RKPDesa sudah ada jadwal yang harus dilakukan
dalam tahapan penyusunan sampai penetapan yang diatur dalam
Permendagri 114 tentang pedoman pembangunan desa.
BKAD dapat dibentuk ketika para pemerintah desa mengambil
kerjasama antar desa melalui musyawarah desa dan ditetapkan
dengan peraturan bersama kepala desa. Susunan keanggotaannya
antara lain pemerintah desa, anggota BPD, Lembaga kemasyarakatan
desa, lembaga desa lainnya, dan tokoh masyarakat. Tugasnya adalah
mengekola kerjasama meliputi mempersiapkan, melaksanakan dan
melaporkan pelakasanaaan kerjasama. BKAD bertanggung jawab
untuk melaporkan ke masing masing desa
BPD badan permusyawaratan desa sebagai wadah menampung
aspirasi warga untuk memberi masuka kepada apparat desa dana
desa mau dijadikan apa. Keterlibatan partisipasi masyarakat. Tugas
BPD sebagai penyelenggara musdes, pembahas, pembahasan dan
menyepakati RAPDesa
Tata cara melakukan kerjasama persiapan penawaran disusun
peraturan kerjasama pelaksanaan
Tahapan persiapan kerjasama kades inventarisasi bidang atau potensi
ditentukan skala prioritas dilakukan musdes disepakati/ tidak
kemudian ditetapkan kerjasama dicantumkan dalam RPJMDes dan
RKPDes, setelah tercantum Kades mempublish apa yang akan
dikerjasamakan.
Tahapan penawaran kades menyampaikan penawaran kepada kades
lain jika diterima dilakukan musdes disepakati. Tidak ditetapkan
(22)
kerjasama dan kades memberikan jawaban tertulis kepada kepala
desa lainnya.
Tahapan pelaksanaan kerjasama antar desa kepala desa menetapkan
peraturan bersama kades kemudian pembentukan BKAD sebagai
pelaksana kerjasama.
Kerjasama akan berakhir jika goal kerjasama sudah tercapai, tujuan
kesepakatan telah tercapai, terjadi keadaan luar biasa yang
mengakibatkan kerjasama tidak dapat dilaksanakan, salah satu pihak
tidak melaksanakan, ada pejanjian baru, bertentangan , objek
kesepakatan hilang, merugikan kepentingan dan berakhirnya masa
kesepakatan.
Hasil kerjasama dalam bentuk uang yang akan menjadi kas desa dan
jika barang menjadi aset desa.
4. Peran Aparat Pengawasaan Internal Pemerintah (Uled Nefo
Indrahadi- Inspektur I)
Fungsi nya ada 4, melakukan audit kienerja (BMP -Better
Management Practice), reviu (apakah anggaran lebih sbm),
Pemantauan (ex: temuan BPK honorarium tpp), dan Evaluasi (Lapkin).
Sesuai dengan renstra 2020-2024 lingkup kerja Inspektorat I adalah
terwujudnya pengawasan internal disetiap UKE I di lingkungan
Kemendesa PDTT
Pradigma yang salah tentang APIP inspektorat sebagai watchdog
(anjing penjaga) tapi sebagai konsultan dan katalis.
Peran inspektorat peran APIP bagian hulu (melakukan reviu
perenvanaan seperti RKA-KL serta kegiatan kegiatan), proses
(melakuakn audit pengendalian internal, audit khusus jika ada
pengaduan dan pemantauan) dan hilir (melakuakn riviu dari kinerja
berupa SAKIP serta pengendalian bulanan) supaya mencapai sistem
yang akauntabel
Ada tiga lini manajemen resiko dan control terdiri dari ini pertahanan
pertama yang meliputi manajer operasional sebagai pemilik kegiatan
(23)
sekaligus pengelola resiko, lini kedua dungsi yang mengawasi resiko
seperti fungsi manajemen resiko atau fungsi ketaatan dan lini auditi
internal
Sesuai arahan Presiden tanggal 22 oktober 2019 dana desa harus
dirasakan seluruh warga desa terutama golongan terbawah dan
dampak pembangunan desa lebih dirasakan melalui pembangunan
desa yang lebih terfokus.
Arah kebijakan pembangunan desa adalah SDGs desa berkontribusi
sebesar 74 %terhadap pencapaian SDGs Nasional.
SESI II
MODERATOR: TPP PAPUA
5. Sinergi Kebijakan Dan Integrasi Perencanaan Pembagunan
Kampung Dan Daerah Kabupaten/Kota (Kepala Dinas Pmk Kota
Jayapura - Rambunim S.H)
Undang - Undang Nomor 25 tahun 2014 tentang sistem perencanaan
pembangunan nasional, perencanaan pembangunan nasional,
perencanaan pembangunan di tingkat kampung kabupaten/kota harus
mengacu pada provinsi dan pembangunan nasional.
Sinergi pernecanaan pembangunan Nasional dan Daerah yaitu tujuannya
adalah sebaga sasaran pembangunan provinsi, sasaran pembanguann
kabuoaten/ kota
Perencanaan pembangunan bersifat Hirarki mulai tingkat pusat provinsi
sampai ke tingkat desa sehingga dibutuhkan adanya integrase agar
terjadinya sinkronisasi antar dokumen perencanaan
Pembangunan kampung harus sinergi dengan kabupaten kota dan
pembangunan nasional
Kita harus mematuhi aturan-aturan yg diatur provinsi/pusat
Perencanaan pembangunan nasional > daerah provinsi > daerah
kabupaten/kota (tersistematis, terintegrasi dan terkoordinasi)
(24)
Perencanaan pembangunan adalah bersifat hierarki mulai dari pusat,
provinsi, kabupaten sampai dengan kampung sehingga dibutuhkan
adanya integrasi perencanaan agar terjadi sinkronisasi.
Keterkaitan rpjm desa dengan rpjmd kabupaten
Renstra skpd> renja skpd> rka skpp> rincian apbd
Rpjmd> rkp daerah> rapbd> apbd mengacu pada hasil musrembang
rpjmd> rkpd desa> rapb desa> apbdesa
Akan ada pemilihan kepala kampung serentak (14 kampung di jayapura)
Capaian bersama kita yakni bagaimana kampung bisa maju dan menjadi
kampung mandiri olehkarenanya kita harus merencanakan dengan baik
dan mengatur skala prioritas agar tepat sasaran.
Perencanaan kita harus dapat menjawab kebutuhan masyarakat
kampung
Orang yg ditempatkan sebagai tenaga pendamping harus selalu hadir
ditengah2 masyarakat.
Kewenangan pemerintah desa yang semakin besar untuk melaksanakan
pembangunan harus saling terintegrasi agar tidak jalan sendiri-sendiri
Tahap penyusunan rpjmd (permen dagri no.114 th.2014)
a. Pembentukan tim penyusun rpjmd
b. Penyelarasan arah kebijakan perencanaan pembangunan
kabupaten
c. Pengkajian keadaan desa
d. Penyusunan rencana pembangunan desa melalui musyawarah
desa
e. Penyusunan rancangan rpjm desa
Upaya mensinergikan dan mengintegrasikan perencanaan pembangunan
desa dengan perencanaan pembangunan kabupaten bapedda bersama
dengan opd terkait, antara lain:
1. Inspektorat
2. Badan keuangan
3. Bagian hukum
4. Bagian pemerintahan
(25)
2. Dinas pemberdayaan masyarakat kampung
Tenaga ahli pembangunan partisipatif membuat satu panduan
penyusunan rpjmd yang dapat dijadikan referensi desa.
6. Potensi Desa Dalam Percepatan Peningkatan Pembangunan Desa
(Kepala Dinas Pmk Kab Keerom -Diwakili: Sunarto Simaremare)
Berbicara potensi yakni berbicara tentang kemampuan/kekuatan
kampung
Dalam merencanakan harus juga melihat potensi kampung sehingga apa
yg dicita2kan dapat terwujud
Pembangunan pedesaan: berdasarkan uu no.6 th.2014 tentang desa
pasal 78(1). Pembangunan desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan
kemiskinan
Hal-hal yg diperlukan untuk pembangunan pedesaan: infrastuktur desa
(irigasi, sarpras transportasi, dll)
Potensi desa dapat dilihat dari potensi fisik dan potensi non fisik
Secara umum tujuan pembangunan potensi desa untuk mendorong
terwujudnya kemandirian masyarakat desa melalui pengembangan
potensi unggulan, penguatan kelembagaan dan pemberdayaan
masyarakat.
Dalam proses percepatan pembangunan desa keerom pemerintah
daerah maupun pemerintahan kampung selalu mengacu pada potensi
yang dimiliki baik sumber daya alam mapupun sumber daya manusianya
Penggunaan dana kampung harus disesuaikan dengan tipologi kampung,
seperti desa dataran, desa hamparan, desa pesisir memiliki tipologi yang
berbeda.
Setiap tahunnya penyusunan RPKP mengacu pada potensi yang dimiliki
kampung baik dibidang pertanian, peternakan, potensi wisata.
Selain bidang pertanian dan peternakan di beberapa kampung juga
memiliki potensi wisata dan target kami seluruh kampung di daerah
(26)
keerom tahun ini diupayakan menjadi BUMKAM (Badan Usaha Milik
Kampung)
7. Koordinasi Pembinaan Pembangunan Pemerintah Prov. Papua
(Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Dan Orang Asli
Papua - Diwakili: Yosep Kosai S.IP)
Kewenangan yang ada di provinsi, sejak 2 tahun terakhir sudah tidak
lagi melakukan pengendalian pengawasan terhadap pendamping
Dasar hukum: UU desa sudah berjalan 10 tahun, pendamping sebagai
pelaku di lapangan, harusnya regulasi ini sudah berjalan dengan baik
Orang papua harus merealisasikan Undang Undang Undang dengan
gaya orang papua.
Ruang lingkup:
- prinsip, sasaran dan aspek pembinaan.
- tata cara pembinaan
- pelaksanaan pembinaan
- pemantauan dan evaluasi
- pendanaan
Masalah:
a. kebijakan kepala derah dalam memilih kepala kampung
b. pendamping tidak ada di lokasi tugas
c. jaringan internet susah ditambah dengan banyaknya tugas
tanggung jawab sehingga sering tidak ada di lokasi.
d. kebijakan/regulasi sulit disesuaikan karena faktor wilayah
Masalah sarpras:
- fasilitas kesehatan
- fasilitas listrik
Tata cara pembinaan:
- Koordinasi
- Sosialisasi peraturan perundang-undangan
- Pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi
- Pelatihan
- Penelitian dan pengembangan
(27)
- Pendampingan dan pemberdayaan
- Pengembangan sistem
Pembinaan dan koordinasi harus ada payung hukum yang jelas
Masalah pendanaan, diatas kami ada pemimpin dan diatasnya lagi ada
pemimpin terkait pendanaan sudah politis di atas. Ini di papua.
Mari membuat rekomendasi-rekomendasi untuk kita bersama yang
kemudian akan diaspirasikan kepada Kementerian.
2021
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
LAPORAN KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, dapat disusun Laporan SAKIP Sekretariat
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPSDM PMDDTT) Tahun 2021. Sesuai Peraturan
Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi
(RB) No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Implementasi SAKIP, serta ditindaklanjuti dengan Peraturan
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia
No. 22 Tahun 2017 tentang Pedoman Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja di
lingkungan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, setiap Unit Kerja Eselon II wajib
menyusun Laporan SAKIP sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan
keuangan Negara, sebagai pendukung Laporan SAKIP Unit Kerja Eselon I.
Disadari sepenuhnya, bahwa penyusunan Laporan SAKIP Tahun 2021 ini tidak
mudah karena banyaknya perubahan yang terjadi baik adanya perubahan SOTK
Kementerian, adanya peraturan Sistem Kerja Work From Home (WFH) dan Work From
Office (WFO), dan masih berlangsungnya wabah pandemi Covid-19 di Indonesia, namun
besar harapan Laporan SAKIP Tahun 2021 ini mampu menggambarkan perubahan-
perubahan, sebagai bentuk eksistensi tugas dan fungsi BPSDM PMDDTT dalam meraih
capaian kinerja Tahun 2021.
Semoga Laporan SAKIP Tahun 2021 ini dapat mendorong peningkatan kinerja
Sekretariat khususnya, dan kinerja BPSDM PMDDTT ke depan.
Jakarta, Januari 2022 Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Jajang Abdullah. S.Pd. MSi
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sekretariat BPSDM PMDDTT merupakan salah satu Unit Kerja Eselon (UKE) II di
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPSDM PMDDTT) yang mempunyai tugas
melaksanakan pemberian dukungan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh
unit kerja di lingkungan BPSDM PMDDTT. Sekretariat BPSDM PMDDTT memiliki fungsi
untuk mengkoordinasi penyusunan kebijakan, rencana, program, evaluasi, dan
pelaporan Badan, mengkoordinasi dan melakukan pembinaan pengelolaan keuangan
dan barang milik negara, melaksanakan pembinaan hukum dan mengkoordinasi
penyusunan peraturan perundang-undangan, melaksanakan pengelolaan urusan
kepegawaian, melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pembinaan organisasi, tata
laksana, dan reformasi birokrasi, dan melakukan pelaksanaan urusan umum dan
kerumahtanggaan Badan.
Sekretariat BPSDM PMDDTT terdiri atas 2 (dua) bagian yaitu Bagian Umum dan
Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan urusan umum dan kerumahtanggaan
Badan dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Sasaran kegiatan dari Sekretariat BPSDM PMDDTT adalah Meningkatnya
kualitas reformasi birokrasi dan kapasitas organisasi Badan Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Terwujudnya
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi, Terwujudnya pelayanan
publik Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi yang berkualitas, dan Tersedianya kebijakan dan regulasi
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan terdapat 10 (sepuluh) Indikator
Kinerja, yaitu :
Indikator Kinerja 1 adalah Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Adapun penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) BPSDM telah dilaksanakan pada triwulan III
dan mendapatkan nilai 31,4 berdasarkan penilaian APIP atau sebesar 86,5%.
Indikator Kinerja 2 adalah Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pejabat
Administrasi di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang mengikuti pengembangan kompetensi
per tahun. Dilaksanakan kegiatan pelatihan kepemimpinan pengawas angkatan X tahun
2021 yang diikuti oleh 7 orang peserta (Kepala Sub Bagian Tata Usaha di lingkungan
iii
Pusat dan Balai), serta kegiatan peningkatan kemampuan SDM Pegawai BPSDM
pejabat struktural yang diikuti oleh 5 orang. Adapun total pegawai yang mengikuti
pelatihan adalah 12 orang pegawai.
Indikator Kinerja 3 adalah Persentase Pejabat fungsional di lingkungan Badan
Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun. Pada Tahun 2021
telah dilaksanakan kegiatan pengembangan kompetensi untuk pejabat fungsional.
Adapun total pegawai jabatan fungsional yang telah mengikuti pengembangan
kompetensi pada triwulan II sebanyak 55 pegawai dan 29 pegawai pada triwulan IV.
Indikator Kinerja 4 adalah Opini atas Pengendalian internal atas Laporan Keuangan dan
BMN Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dari
hasil evaluasi Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)/Tim Penilai PIPK UKE I. Opini
atas Penyajian Laporan Keuangan dan BMN BPSDM dan PMDDTT dari hasil penilaian
Tim Penilai baru telah diterbitkan pada triwulan IV. Tim Penilai UKE I telah melaksanakan
penilaian terhadap penerapan pengendalian intern atas pelaporan keuangan BPSDM.
Berdasarkan penilaian disimpulkan bahwa pengendalian intern atas pelaporan keuangan
BPSDM adalah efektif (PIE).
Indikator Kinerja 5 adalah Nilai SAKIP Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Nilai hasil evaluasi SAKIP tahun
2020 adalah 80,53, sedangkan penilaian SAKIP BPSDM baru akan dicapai pada pada
awal tahun 2022.
Indikator Kinerja 6 adalah Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi. Penilaian Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran BPSDM tahun
2021 dicapai pada triwulan IV dengan nilai 87,39.
Indikator Kinerja 7 adalah Nilai atas Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Badan
Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi. Nilai IKPA dicapai pada triwulan IV atau pada akhir tahun dengan nilai
IKPA BPSDM tahun 2021 adalah 93,19.
Indikator Kinerja 8 adalah Tingkat penerapan pengendalian intern Badan
Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi. Survei tingkat kepuasan aparatur atas pelayanan teknis dan dukungan
manajemen dilaksanakan pada akhir tahun (November-Desember). Berdasarkan hasil
penjamin kualitas oleh APIP, nilai maturitas SPIP terintegrasi di lingkungan Kementerian
Desa, PDT dan Transmigrasi adalah 2,865. Sementara itu, nilai tingkat penerapan
iv
pengendalian intern Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat tahun
2021 masih menunggu penilaian dari BPKP.
Indikator Kinerja 9 adalah Tingkat kepuasan aparatur lingkup Badan Pengembangan
SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi atas
pelayanan teknis dan dukungan manajemen. Survey tingkat kepuasan aparatur atas
pelayanan teknis dan dukungan manajemen dilaksanakan pada akhir tahun (November-
Desember). Persentase skor penilaian kepuasan pengguna layanan/pegawai internal,
berdasar Permenpan 17 Tahun 2017 untuk lingkup BPSDM terhadap kualitas layanan
BPSDM pada tahun yang bersangkutan terhadap kualitas layanan kepegawaian dan
umum, layanan fasilitasi hukum, layanan fasilitasi keuangan, layanan fasilitasi data dan
informasi, dan layanan fasilitasi perencanaan.
Indikator Kinerja 10 adalah Jumlah bahan kebijakan dan regulasi Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia yang ditetapkan pada tahun yang
bersangkutan. Adapun bahan kebijakan dan regulasi sampai dengan triwulan IV yang
telah tersusun diantaranya Juklak POK, Renstra BPSDM, Renstra Sekretariat BPSDM,
dan Bahan konsep regulasi Bisnis Proses L1 BPSDM.
Secara umum, capaian Indikator Kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Tahun
2021 masuk dalam kategori Sangat Berhasil, dari 10 (sepuluh) Indikator Kinerja yang
ada, seluruh indikator kinerja berhasil tercapai seluruhnya, dengan total Nilai Kinerja Unit
(NKU) sebesar 100 (Sangat Baik).
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
RINGKASAN EKSEKUTIF ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. v
DAFTAR TABEL.................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Tugas dan Fungsi ........................................................................................... 3
C. Struktur Organisasi ....................................................................................... 11
D. Maksud dan Tujuan ...................................................................................... 14
E. Aspek Strategis ............................................................................................ 15
F. Permasalahan Utama (Isu Strategis) ........................................................... 16
G. Sistematika Penyajian .................................................................................. 16
BAB II PERENCANAAN KINERJA ....................................................................... 18
A. Rencana Strategis Sekretariat BPSDM dan PMDDTT 2020-2024 ............... 18
B. Rencana Kinerja 2021 ................................................................................. 18
C. Perjanjian Kinerja 2021 ................................................................................ 21
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................................... 24
A. Capaian Kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT ..................................... 24
B. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2021 ............................. 28
C. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2021 dengan Dokumen Rencana Strategis ........................................................................ 40
D. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan dalam Pencapaian Indikator Kinerja dan Target ........................................................................................ 46
E. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumberdaya ........................................ 47
F. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan atau Kegagalan Pencapaian Indikator Kinerja ........................................................................ 49
G. Realisasi Anggaran Sekretariat BPSDM dan PMDDTT pada Periode Tahun 2021 ............................................................................................................. 52
BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 56
A. Kesimpulan ................................................................................................... 56
B. Tindak Lanjut ................................................................................................ 56
LAMPIRAN ............................................................................................................ 58
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Personil Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Menurut Golongan Tahun 2021 ................................................................................................................... 4
Tabel 1.2 Personil Sekretariat BPSDM dan PMDDTT menurut Jabatan Tahun 2021 ................................................................................................................... 5
Tabel 1.3. Personil BPSDM dan PMDDTT Menurut jabatan Fungsional Tahun 2021 ................................................................................................................... 7
Tabel 1.4. Personil Sekretariat BPSDM dan PMDDTT menurut Pendidikan Tahun 2021 ....................................................................................................... 9
Tabel 1.5. Personil Sekretariat BPSDM dan PMDDTT menurut Jenis Kelamin Tahun 2021 ..................................................................................................... 10
Tabel 2.1. Rencana Kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Tahun 2021 .. 20
Tabel 2.2. Dukungan Anggaran Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Tahun 2021......................................................................................................................... 21
Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Tahun 2021 . 22
Tabel 3.1. Capaian Kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Tahun 2021 ... 24
Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja 1 s/d 3 .................................................... 28
Tabel 3.3. Capaian Indikator Kinerja 4 s/d 8 ................................................... 31
Tabel 3.4. Komponen serta Bobot Penilaian Evaluasi ..................................... 32
Tabel 3.5. 5 (Lima) Unsur SPIP ....................................................................... 34
Tabel 3.6. Capaian Indikator Kinerja 9 s/d 10 ................................................. 35
Tabel 3.7. Realisasi Kinerja Tahun 2021 ......................................................... 36
Tabel 3.8. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2021 dengan Dokumen Rencana Strategis .............................................................. 40
Tabel 3.9. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumberdaya ........................... 47
Tabel 3.10. Tabel Kegiatan yang menunjang keberhasilannya ....................... 49
Tabel 3.11 Realisasi Penyerapan Anggaran Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Periode Tahun 2021 ........................................................................................ 52
Tabel 3.12 Perbandingan Penyerapan Anggaran per Indikator Kinerja Tahun 2021 ................................................................................................................. 54
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Personil Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Menurut Golongan Tahun 2021 ......................................................................................................................... 5
Gambar 1.2. Personil Sekretariat BPSDM dan PMDDTT menurut Jabatan Tahun 2021 ......................................................................................................................... 6
Gambar 1.3. Personil Sekretariat BPSDM dan PMDDTT menurut Pendidikan Tahun 2021 ......................................................................................................................... 9
Gambar 1.4. Personil Sekretariat BPSDM dan PMDDTT menurut Jenis Kelamin Tahun 2021 ............................................................................................................ 10
Gambar 1.5. Struktur Organisasi Sekretariat BPSDM dan PMDDTT ..................... 11
Gambar 2.1. Dukungan Anggaran Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Tahun 202121
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi
ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden No. 85 Tahun 2020 tentang Kementerian
Desa, PDT dan Transmigrasi merupakan salah satu Kementerian yang dibentuk guna
mengemban amanah mengawal pelaksanaan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014
tentang Desa. Lebih lanjut diatur dengan Peraturan Menteri Desa, PDT dan
Transmigrasi No. 15 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Desa, PDT dan Transmigrasi.
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi terdiri dari 8 (delapan) Unit Kerja
Eselon I yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pembangunan desa dan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, percepatan
pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi. Ke delapan Unit Kerja Eselon I
tersebut yaitu Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal
Pembangunan Desa dan Perdesaan, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi
dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Direktorat Jenderal
Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Direktorat Jenderal Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Badan Pengembangan dan Informasi Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, dan Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
BPSDM dan PMDDTT mempunyai tugas melaksanakan pengembangan
sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat di bidang pembangunan desa
dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi. Dalam melaksanakan tugasnya,
BPSDM dan PMDDTT dibantu oleh 5 (lima) Unit Kerja Eselon II yang diantara yaitu
Sekretariat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Sekretariat BPSDM dan
PMDDTT), Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi (P3MD), Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PPSDM), Pusat Pelatihan Pegawai Aparatur
Sipil Negara Kementerian (Puslat ASN), dan Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional
(PPJF).
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi No. 22 Tahun
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Kementerian Desa Unit Pelaksana Teknis
2
(UPT) dibagi ke dalam 2 (dua) klasifikasi kelas yang melaksanakan tugas teknis
operasional dan tugas teknis penunjang dan bertanggung jawab kepada Kepala
BPSDM dan PMDDTT.
UPT yang sebagaimana dimaksud di atas yaitu Balai Besar Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang terdiri
dari :
1. Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Jakarta; dan
2. Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Yogyakarta.
Dan Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi yang terdiri dari :
1. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Makasar;
2. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Banjarmasin;
3. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Pekanbaru;
4. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Ambon;
5. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Jayapura;
6. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Denpasar; dan
7. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Bengkulu.
Program dan kegiatan BPSDM dan PMDDTT secara umum dibagi menjadi 2
(dua) bagian yaitu Program Layanan Dukungan Manajemen (Dukman) dan Program
Teknis. Program Dukman merupakan kegiatan bersifat pelayanan internal yaitu
pelayanan yang mendukung aparatur dan administrasi pemerintahan, yang dijalankan
oleh Sekretariat Badan. Adapun Program Teknis merupakan program-program yang
menghasilkan pelayanan yang bersifat eksternal yaitu kepada unit kerja di lingkungan
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dan pelayanan kepada
kelompok/masyarakat. Program Teknis ini dijalankan oleh unit kerja dari P3MD,
PPSDM, Puslat ASN, PPJF, dan 9 (sembilan) UPT yang tersebar di wilayah Indonesia.
3
Dalam penyelenggaraan pemerintahan, BPSDM dan PMDDTT harus
memperhatikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). SAKIP
adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang
untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian,
pengikhtisaran, dan pelaporan SAKIP pada instansi pemerintah, dalam rangka
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Penyelenggaraan
SAKIP meliputi perencanaan strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja,
pengelolaan data kinerja, pelaporan SAKIP, serta reviu dan evaluasi kinerja.
SAKIP adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan dalam
pelaksanaan kinerja dan anggaran. SAKIP diatur dalam Peraturan Presiden No. 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan
Peraturan Menteri PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan SAKIP dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah adalah dasar hukum penyelenggaraan SAKIP. Serta ditindaklanjuti
dengan Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
No. 22 Tahun 2017 tentang Pedoman Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja di
Lingkungan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, setiap Unit Kerja wajib
menyusun Laporan SAKIP sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan
keuangan Negara.
B. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi,
Sekretariat BPSDM dan PMDDTT memiliki Tugas dan Fungsi sebagai berikut :
1. Tugas Pokok
Melaksanakan pemberian dukungan pelayanan teknis dan administratif kepada
seluruh unit kerja di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
2. Fungsi
Adapun fungsi Sekretariat Badan adalah :
a. Koordinasi penyusunan kebijakan, rencana, program, evaluasi, dan pelaporan
b. Badan;
c. Koordinasi dan pembinaan pengelolaan keuangan dan barang milik negara di
d. lingkungan Badan;
e. Pembinaan hukum dan koordinasi penyusunan peraturan perundang-
undangan;
4
f. di lingkungan Badan;
g. Pengelolaan urusan kepegawaian Badan;
h. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan organisasi, tata laksana, dan reformasi
i. birokrasi Badan;
j. Pelaksanaan urusan umum dan kerumahtanggaan Badan.
3. Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai Sekretariat BPSDM dan PMDDTT sebanyak 49 (empat
puluh sembilan) orang, dengan rincian Pejabat Eselon II sebanyak 1 (satu) orang
yaitu Sekretaris Badan, pejabat Eselon III sebanyak 1 (satu) orang, pejabat Eselon
IV sebanyak 1 (satu) orang, Koordinator Kelompok Substansi sebanyak 4 (empat)
orang, Sub Koordinator Kelompok Substansi sebanyak 6 (enam) orang, dan
Pejabat Fungsional sebanyak 36 (tiga puluh enam) orang. Komposisi personil
Sekretariat BPSDM dan PMDDTT berdasarkan golongan, jabatan, pendidikan dan
jenis kelamin disajikan pada tabel di bawah:
Tabel 1.1. Personil Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Menurut Golongan Tahun
2021
Sumber : Daftar Nominatif Pegawai BPSDM dan PMDDTT, Desember 2021
No UNIT KERJA GOLONGAN
IV III II I Total
1. Kepala Badan 1 - - - 1
2. Sekretaris Badan 1 - - - 1
3. Bagian Umum dan Rumah Tangga - 9 - - 9
4. Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan,
Rencana, Program, Evaluasi, dan Pelaporan 2 11 - - 13
5. Kelompok Substansi Pengelolaan Keuangan dan
Barang Milik Negara 1 12 4 - 17
6. Kelompok Substansi Pembinaan Hukum, Organisasi,
Tata Laksana, Dan Reformasi Birokrasi 1 2 - - 3
7. Kelompok Substansi Pengelolaan Urusan
Kepegawaian Dan Persuratan 2 4 1 - 7
JUMLAH 7 26 1 - 51
5
Gambar 1.1. Personil Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Menurut Golongan Tahun
2021
Tabel 1.2 Personil Sekretariat BPSDM dan PMDDTT menurut Jabatan Tahun 2021
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Kelompok Substansi Pengelolaan Urusan Kepegawaiandan Persuratan
Kelompok Substansi Pembinaan Hukum, Organisasi,Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi
Kelompok Substansi Pengelolaan Keuangan danBarang Milik Negara
Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan, Rencana,Program, Evaluasi, dan Pelaporan
Bagian Umum dan Rumah Tangga
Sekretaris Badan
Kepala Badan
Total Gol IV Gol III Gol II Gol I
No Unit Kerja Jabatan
Pimpinan Tinggi
Jabatan Administrator Jabatan
Fungsional Total Jab.
Administrator Jab.
Pengawas
1. Kepala Badan 1 - - - 1
2. Sekretaris
Badan
1 - - - 1
3. Bagian Umum
dan Rumah
Tangga - 1 1 7 9
4. Kelompok
Substansi
Penyusunan
Kebijakan,
Rencana,
Program,
Evaluasi, dan
Pelaporan
- - - 13 13
5. Kelompok
Substansi
Pengelolaan
Keuangan dan
- - - 17 17
6
Sumber : Daftar Nominatif Pegawai BPSDM dan PMDDTT, Desember 2021
Gambar 1.2. Personil Sekretariat BPSDM dan PMDDTT menurut Jabatan Tahun
2021
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Kelompok Substansi Pengelolaan UrusanKepegawaian dan Persuratan
Kelompok Substansi Pembinaan Hukum, Organisasi,Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi
Kelompok Substansi Pengelolaan Keuangan danBarang Milik Negara
Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan,Rencana, Program, Evaluasi, dan Pelaporan
Bagian Umum dan Rumah Tangga
Sekretaris Badan
Kepala Badan
Total Jabatan Fungsional Jabatan Administrator Jabatan Pimpinan Tinggi
No Unit Kerja Jabatan
Pimpinan Tinggi
Jabatan Administrator Jabatan
Fungsional Total Jab.
Administrator Jab.
Pengawas
Barang Milik
Negara
6. Kelompok
Substansi
Pembinaan
Hukum,
Organisasi, Tata
Laksana, Dan
Reformasi
Birokrasi
- - - 3 3
7. Kelompok
Substansi
Pengelolaan
Urusan
Kepegawaian
Dan Persuratan
- - - 7 7
Total 2 1 1 47 51
7
Tabel 1.3. Personil BPSDM dan PMDDTT Menurut jabatan Fungsional Tahun 2021
No Nama Jabatan
Bag. Umum
dan RT
Koordinator Kelompok Substansi
Total
PEP Keuangan
BMN Kepegawaian
Persuratan Hukum Ortala
1.
Penyusun Rencana Kebutuhan Rumah Tangga dan Perlengkapan
1 1
2. Analis Tata Usaha
2 1 1 4
3. Pengelola Penataan Sarana dan Prasarana
1 1
4. Analis Barang Milik Negara
1 1
5. Analis Produk Hukum
1 1 2
6. Pengelola Data 1 1
7. Perencana ahli madya
1 1
8. Perencana ahli muda
1 1
9. Analis kebijakan ahli muda
1 1
10. Perencana Ahli Pertama
3 3
11.
Penyusun Program dan Rencana Anggaran
1 1
12. Analis Perencanaan Anggaran
1 1
13. Analis Pemerintahan Pusat
1 1
14. Pengadministrasi Perencana dan Program
1 1
15. Analis Pembangunan
1 1
16.
Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertama
1 1
17. Analis Pengelolaan
1 1
8
Sumber : Daftar Nominatif Pegawai BPSDM dan PMDDTT, Desember 2021
No Nama Jabatan
Bag. Umum
dan RT
Koordinator Kelompok Substansi
Total
PEP Keuangan
BMN Kepegawaian
Persuratan Hukum Ortala
Keuangan APBN Ahli Madya
18.
Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Muda
2 2
19. Penyusun Laporan Keuangan
1 1
20. Analis Laporan Keuangan
1 1
21 Analis Keuangan 4 4
22. Pengelola Keuangan
6 6
23.
Analis Sumber Daya Manusia Aparatur Ahli Madya
1 1
24.
Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa Ahli Pertama
1 1
25.
Analis Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur
1 1
26. Arsiparis Ahli Muda
1 1
27. Analis Kepegawaian Ahli Pertama
1 1
28. Arsiparis Terampil
1 1
29. Analis hukum ahli madya
1 1
30. Analis Hukum 1 1
31. Analis Perencanaan
1 1
32. Analis Pemberdayaan Masyarakat
1 1
Total 7 13 17 7 3 47
9
Tabel 1.4. Personil Sekretariat BPSDM dan PMDDTT menurut Pendidikan Tahun
2021
Sumber : Daftar Nominatif Pegawai BPSDM dan PMDDTT, Desember 2021
Gambar 1.3. Personil Sekretariat BPSDM dan PMDDTT menurut Pendidikan Tahun
2021
0
10
20
30
40
S3 S2 S1 D3 SMA SMP SD
Kepala Badan
Sekretaris Badan
Bagian Umum dan Rumah Tangga
Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan, Rencana, Program, Evaluasi, dan Pelaporan
Kelompok Substansi Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara
Kelompok Substansi Pembinaan Hukum, Organisasi, Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi
Kelompok Substansi Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan Persuratan
Total
No UNIT KERJA PENDIDIKAN
Jml S3 S2 S1 D3 SMA SMP SD
1. Kepala Badan 1 - - - - - - 1 2. Sekretaris Badan - 1 - - - - - 1 3. Bagian Umum dan Rumah
Tangga - 2 5 2 - - - 9
4. Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan, Rencana, Program, Evaluasi, dan Pelaporan
- 2 10 - 1 - - 13
5. Kelompok Substansi Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara
- 1 10 4 2 - - 17
6. Kelompok Substansi Pembinaan Hukum, Organisasi, Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi
- - 3 - - - - 3
7. Kelompok Substansi Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan Persuratan
- 2 4 1 - - - 7
JUMLAH 3 6 32 7 3 - - 51
10
Tabel 1.5. Personil Sekretariat BPSDM dan PMDDTT menurut Jenis Kelamin
Tahun 2021
Sumber : Daftar Nominatif Pegawai BPSDM dan PMDDTT, Desember 2021
Gambar 1.4. Personil Sekretariat BPSDM dan PMDDTT menurut Jenis Kelamin
Tahun 2021
0 5 10 15 20 25 30
Jumlah
Kelompok Substansi Pengelolaan Urusan Kepegawaiandan Persuratan
Kelompok Substansi Pembinaan Hukum, Organisasi,Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi
Kelompok Substansi Pengelolaan Keuangan dan BarangMilik Negara
Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan, Rencana,Program, Evaluasi, dan Pelaporan
Bagian Umum dan Rumah Tangga
Sekretaris Badan
Kepala Badan
Laki-Laki Perempuan
No UNIT JENIS
KELAMIN Jumlah L P
1. Kepala Badan 1 1 2. Sekretaris Badan 1 1 3. Bagian Umum dan Rumah Tangga 6 3 9
4. Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan, Rencana, Program, Evaluasi, dan Pelaporan
6 7 13
5. Kelompok Substansi Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara
10 7 17
6.
Kelompok Substansi Pembinaan Hukum, Organisasi, Tata Laksana, dan Refor masi Birokrasi
1 2 3
7. Kelompok Substansi Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan Persuratan
1 6 7
JUMLAH 25 26 51
11
C. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 15 tahun
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi,
Struktur Organisasi Sekretariat BPSDM dan PMDDTT adalah sebagai berikut :
Gambar 1.5. Struktur Organisasi Sekretariat BPSDM dan PMDDTT
12
Sebagaimana Struktur Organisasi di atas, maka Sekretariat Badan terdiri atas:
1. Bagian Umum dan Rumah Tangga
Bagian Umum dan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan urusan
umum dan kerumahtanggaan Badan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian
Umum dan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan urusan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran,
pelaporan kinerja, koordinasi data dan informasi, koordinasi administrasi
penerapan sistem pengendalian intern, administrasi keuangan, administrasi
barang milik negara, serta urusan tata persuratan, kearsipan Sekretariat
Badan;
b. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan Badan.
Bagian Umum dan Rumah Tangga terdiri atas :
a. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan; dan
b. Kelompok Jabatan Fungsional.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nomor 16 Tahun 2020 tentang Uraian Fungsi Organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama dan Tugas Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Kementerian
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Sekretariat BPSDM dan PMDDTT
menyelenggarakan fungsi yang dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok
substansi, terdiri dari:
2. Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan, Rencana, Program, Evaluasi,
dan Pelaporan
Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan, Rencana, Program, Evaluasi, dan
Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional di
bidang koordinasi, pembinaan, dan pemberian dukungan penyusunan kebijakan
teknis, rencana, program dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan Badan.
Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan, Rencana, Program, Evaluasi, dan
Pelaporan terdiri atas :
a. Sub Kelompok Substansi Penyusunan Kebijakan, Rencana, Program, dan
anggaran, mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional
dalam pelaksanaan fungsional dalam pelaksanaan koordinasi, pembinaan,
dan pemberian dukungan di bidang penyusunan kebijakan teknis, rencana,
program dan anggaran Badan;
b. Sub Kelompok Substansi Pengelolaan Data dan Informasi, mempunyai tugas
melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam pelaksanaan koordinasi,
13
pembinaan, dan pemberian dukungan di bidang pengelolaan data dan
pelayanan informasi Badan; dan
c. Sub Kelompok Substansi Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai
tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam pelaksanaan
koordinasi, pembinaan, dan pemberian dukungan di bidang pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan Badan.
3. Kelompok Substansi Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara
Kelompok Substansi Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara mempunyai
tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam pelaksanaan
koordinasi, pembinaan, dan pemberian dukungan pengelolaan keuangan dan
barang milik negara Badan. Kelompok Substansi Pengelolaan Keuangan dan
Barang Milik Negara terdiri atas :
a. Sub Kelompok Substansi Pelaksanaan Anggaran dan Perbendaharaan,
mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam
pelaksanaan koordinasi dan pembinaan penatalaksanaan anggaran,
pengujian dan penerbitan surat perintah membayar, penyelesaian tuntutan
perbendaharaan dan tututan ganti rugi, pengelolaan penerimaan negara bukan
pajak, serta penatausahaan keuangan Badan;
b. Sub Kelompok Substansi Akuntansi dan Pelaporan Keuangan dan Barang
Milik Negara, mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan
fungsional dala melaksanakan koordinasi, pembinaan, dan pemberian
dukungan pengelolaan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan dan barang
milik negara Badan.
4. Kelompok Substansi Pembinaan Hukum, Organisasi, Tata Laksana, dan
Reformasi Birokrasi
Kelompok Substansi Pembinaan Hukum, Organisasi, Tata Laksana, dan
Reformasi Birokrasi mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan
fungsional dalam pelaksanaan pembinaan hukum, koordinasi penyusunan
peraturan perundang-undangan dan instrumen hukum, pembinaan organisasi dan
tata laksana, serta penerapan reformasi birokrasi Badan. Kelompok Substansi
Pembinaan Hukum, Organisasi, Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi terdiri
atas :
a. Sub Kelompok Substansi Pembinaan Hukum, mempunyai tugas melakukan
pemberian pelayanan fungsional dalam pelaksanaan penyuluhan,
pertimbangan, dan advokasi hukum, bimbingan penerapan peraturan
14
perundang-undangan, dan penyusunan peraturan perundan- undangan dan
instrumen hukum di lingkungan Badan;
b. Sub Kelompok Substansi Organisasi, Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi
mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam
pengembangan organisasi dan tata laksana, serta penerapan reformasi
birokrasi di lingkungan Badan.
5. Kelompok Substansi Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan Persuratan
Kelompok Substansi Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan Persuratan
mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan fungsional dalam
pelaksanaan pengelolaan urusan kepegawaian dan tata persuratan Badan.
Kelompok Substansi Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan Persuratan terdiri
atas :
a. Sub Kelompok Substansi Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan
pemberian pelayanan fungsional dalam pelaksanaan perencanaan pegawai,
pengelolaan tata usaha kepegawaian, pelayanan kepegawaian,
pengembangan pegawai, dan pembinaan disiplin pegawai Badan; dan
b. Sub Kelompok Substansi Tata Persuratan dan Kearsipan, mempunyai tugas
melakukan pemberian pelayanan fungsional dalam pelaksanaan koordinasi
dan fasilitasi pengelolaan tata persuratan dan kearsipan Badan.
D. Maksud dan Tujuan
1. Maksud penyusunan Laporan Kinerja adalah :
a. Sebagai wujud nyata komitmen antara Sekretaris BPSDM dan PMDDTT
sebagai penerima amanah dan Kepala BPSDM dan PMDDTT sebagai pemberi
amanah untuk menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja
aparatur;
b. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi;
c. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi
dan supervisi atas capaian kinerja penerima amanah dalam meningkatkan
integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur.
2. Tujuan penyusunan Laporan Kinerja :
a. Mengukur tingkat capaian kinerja dan penyerapan anggaran Sekretariat
BPSDM dan PMDDTT Tahun 2020;
b. Mengevaluasi keefektifan rumusan Indikator Kinerja dan Target Kinerja;
c. Merekomendasikan langkah-langkah perbaikan penerapan SAKIP di
lingkungan Sekretariat BPSDM dan PMDDTT.
15
E. Aspek Strategis
Sasaran strategis yang ingin dicapai Sekretariat BPSDM dan PMDDTT
adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat yang
efektif dan efisien;
2. Terwujudnya Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat yang
bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi;
3. Terwujudnya pelayanan publik Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat yang berkualitas;
4. Tersedianya kebijakan dan regulasi Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia.
Sekretariat BPSDM dan PMDDTT mempunyai peran memberikan dukungan
berupa pelayanan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkungan
BPSDM dan PMDDTT. Dalam hal ini memberikan pelayanan administrasi kepada unit
kerja di Pusat, yaitu :
1. Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi;
2. Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi;
3. Pusat Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian;
4. Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional.
Serta unit kerja UPT di Daerah, yaitu :
1. Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Jakarta;
2. Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Yogyakarta;
3. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Makasar;
4. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Banjarmasin;
5. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Pekanbaru;
6. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Ambon;
7. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Jayapura;
16
8. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Denpasar; dan
9. Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Bengkulu.
F. Permasalahan Utama (Isu Strategis)
Permasalahan yang dihadapi Sekretariat BPSDM dan PMDDTT adalah
sebagai berikut:
1. Pendataan dan liquidasi aset yang belum tuntas;
2. Belum memahami budaya kerja PNS sesuai peraturan yang berlaku;
3. Ruang Lingkup Kegiatan terlalu melebar;
4. Jumlah SDM untuk menangani pekerjaan minim;
5. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, data dan informasi dengan UPT Balai
Besar dan TPP se-Indonesia.
G. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT
Triwulan I Tahun 2021 berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Reformasi dan Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi No. 22 Tahun 2017 tentang Pedoman Penerapan Sistem Akuntabilitas
Kinerja di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi serta hasil catatan reviu Laporan Kinerja dari Biro Perencanaan,
Sekretariat Jenderal.
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tugas dan Fungsi
C. Struktur Organisasi
D. Maksud dan Tujuan
E. Aspek Strategis
F. Permasalahan Utama (Isu Strategis)
17
G. Sistematika Penyajian
BAB II Perencanaan Kinerja
A. Rencana Strategis Sekretariat BPSDM dan PMDDTT 2020-2024
B. Rencana Kinerja 2021
C. Perjanjian Kinerja 2021
BAB III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja
B. Perbandingan Target dan Realisasi Kerja Tahun 2021
C. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2021 Dengan Dokumen Rencana Strategis
D. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan dalam Pencapaian Indikator Kinerja dan Target
E. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
F. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan atau Kegagalan dalam Menunjang Indikator Kinerja
G Realisasi Anggaran Sekretariat BPSDM dan PMDDTT
BAB IV Penutup
A. Kesimpulan
B. Tindak Lanjut
Lampiran
18
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis Sekretariat BPSDM dan PMDDTT 2020-2024
Renstra Sekretariat BPSDM dan PMDDTT merupakan turunan dari Renstra
BPSDM dan PMDDTT 2020-2021. Renstra Sekretariat BPSDM dan PMDDTT
berisikan target capaian yang naik setiap tahunnya dengan pengembangan sumber
daya manusia aparatur khususnya di lingkungan Sekretariat BPSDM dan PMDDTT
maupun masyarakat desa pada umumnya. Adapun sasaran strategis Sekretariat
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2020 – 2024 adalah :
1. Terwujudnya Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat yang
Efektif dan Efisien;
2. Terwujudnya Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat yang
bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi;
3. Terwujudnya pelayanan publik Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat yang berkualitas;
4. Tersedianya kebijakan dan regulasi Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia.
B. Rencana Kinerja 2021
Rencana kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT sebagaimana tertuang
dalam Rencana Kerja (Renja) Tahun 2021. Renja yang digunakan merupakan Renja
awal sebelum adanya revisi penyesuain SOTK baru setelah diundangkannya
Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 15 Tahun 2020. Terdapat 10 (sepuluh) sasaran
kegiatan Layanan Dukungan Manajemen (Dukman). Sasaran kegiatan Dukman
merupakan sasaran kegiatan bersifat pelayanan internal yaitu pelayanan yang
mendukung aparatur dan administrasi pemerintahan. Adapun 10 (sepuluh) layanan
Dukman tersebut diantaranya :
1. Layanan Koordinasi, Pembinaan, Pengelolaan, Monitoring dan Evaluasi
Sekretariat BPSDM :
a. Penyusunan Rencana Program dan Anggaran;
b. Data dan Informasi;
c. Monev dan Pelaporan;
d. Pelaksanaan Anggaran dan Perbendaharaan;
e. Akuntansi dan BMN;
f. Pembinaan Hukum;
19
g. Organisasi dan Tata Laksana;
h. Pengelolaan dan Kepegawaian;
i. Persuratan dan Kearsipan;
j. Layanan Umum dan Rumah tangga;
k. Operasional LSP.
2. Layanan Operasional dan Pemeliharaan Kantor BPSDM :
a. Gaji dan Tunjangan;
b. Operasional dan Pemeliharaan Kantor.
3. Layanan Sarana Internal BPSDM :
a. Pengadaan Perangkat Pengolah Data;
b. Pengadaan Peralatan Fasilitas Kantor.
4. Layanan Prasarana Internal BPSDM :
a. Pembangunan dan Renovasi Gedung Pusat BPSDM.
Berikut rincian kegiatan layanan dan rincian anggaran berdasarkan Rencana
Kerja (Renja) BPSDM dan PMDDTT Tahun 2021 :
20
Tabel 2.1. Rencana Kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Tahun 2021
No Sasaran Kegiatan
1 Terwujudnya BPSDM dan PMDDTT yang efektif dan efisien
Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) di Badan Pengembangan SDM
Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pejabat Administrasi di
lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat
yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun
Persentase Pejabat fungsional di lingkungan Badan Pengembangan
SDM dan Pemberdayaan Masyarakat yang mengikuti pengembangan
kompetensi per tahun
2 Terwujudnya BPSDM dan PMDDTT yang bersih, akuntabel, dan
berkinerja tinggi
Opini atas Pengendalian internal atas Laporan Keuangan dan BMN
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat
berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasi
Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)/Tim Penilai PIPK UKE I
Nilai SAKIP Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat
Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Badan
Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat
Nilai atas Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Badan
Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat
Tingkat penerapan pengendalian intern Badan Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat
3 Terwujudnya Pelayanan Publik BPSDM dan PMDDTT yang
berkualitas
Tingkat kepuasan aparatur lingkup Badan Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat atas pelayanan teknis dan dukungan
manajemen
4 Tersedianya Kebijakan dan Reguasi Badan Pengembangan SDM
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
Jumlah bahan kebijakan dan regulasi Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan
Sumber : Rencana Kerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Tahun 2021
21
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan, Sekretariat BPSDM dan PMDDTT
berdasarkan DIPA pada Tahun 2021 mendapat dukungan alokasi anggaran sebesar Rp.
55.824.758.000 (Lima Puluh Lima Milyar Delapan Ratus Dua Puluh Empat Juta Tujuh
Ratus Lima Puluh Delapan Ribu Rupiah) meliputi anggaran untuk Belanja Pegawai di 5
(lima) UKE 2, yaitu Sekretariat BPSDM dan PMDDTT, P3MD, PSDM, Puslat ASN, dan
PPJF serta Belanja Barang dan Belanja Modal Sekretariat BPSDM dan PMDDTT.
Rincian alokasi anggaran Sekretariat BPSDM dan PMDDTT tersebut adalah :
Tabel 2.2. Dukungan Anggaran Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Tahun 2021
No Rincian Belanja Anggaran (Rp.)
1. Belanja Pegawai 31.422.690.000
2. Belanja Modal 2.996.124.000
3. Belanja Barang 21.405.944.000
J U M L A H 55.824.758.000 Sumber : DIPA BPSDM dan PMDDTT 2021
Gambar 2.1. Dukungan Anggaran Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Tahun 2021
Sumber : DIPA BPSDM dan PMDDTT 2021
C. Perjanjian Kinerja 2021
Perjanjian Kinerja adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad
dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu
tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus
perjanjian kinerja antara lain untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan
kinerja sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah.
Rp0 Rp20.000.000.000 Rp40.000.000.000 Rp60.000.000.000
Jumlah
Belanja Pegawai
Belanja Modal
Belanja Barang
Jumlah Belanja Pegawai Belanja Modal Belanja Barang
Anggaran Rp55.824.758.000 Rp31.422.690.000 Rp2.996.124.000 Rp21.405.944.000
Anggaran
22
Perjanjian kinerja digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi Sekretariat BPSDM dan PMDDTT,
menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai
dasar pemberian penghargaan (reward) dan sanksi (punishment).
Perjanjian kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT adalah komitmen atau
capaian kinerja yang diperjanjikan Sekretaris BPSDM dan PMDDTT kepada Kepala
BPSDM dan PMDDTT dalam pelaksanaan program dan kegiatan, dengan alokasi
anggaran Tahun 2021. Perjanjian kinerja memuat Indikator Kinerja Utama (IKU)
Sekretariat BPSDM dan PMDDTT yang telah dilakukan pembahasan bersama
dengan Biro Perencanaan dan Kerjasama. Penetapan IKU BPSDM dan PMDDTT
masih menunggu penerbitan Keputusan Menteri Desa PDTT terkait Penetapan
Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan Kementerian Desa PDTT.
Secara lengkap perjanjian kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Tahun
2021, dengan rincian target periode triwulanan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Tahun 2021
Sasaran Program
Indikator Kinerja Sat Target 2021
Target Triwulan
I II III IV
Meningkatnya Kualitas Reformasi Birokrasi dan Kapasitas Organisasi Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Badan Pengembangan SDM % 80 0 0 0 80
Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pejabat Administrasi di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun
% 10 0 0 5 5
Persentase Pejabat fungsional di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat yang mengikuti
% 30 0 10 10 10
23
Sasaran Program
Indikator Kinerja Sat Target 2021
Target Triwulan
I II III IV
pengembangan kompetensi per tahun
Terwujudnya Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi
Opini atas Pengendalian internal atas Laporan Keuangan dan BMN Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasi Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)/Tim Penilai PIPK UKE I
Opini PIEDP 0 0 0 PIEDP
Nilai SAKIP Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat
Nilai 76 0 0 0 76
Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat
Nilai 75 0 0 0 75
Nilai atas Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat
Nilai 84 0 0 0 84
Tingkat penerapan pengendalian intern Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat
Nilai 2.8 0 0 0 2.8
Terwujudnya pelayanan publik Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat yang berkualitas
Tingkat kepuasan aparatur lingkup Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat atas pelayanan teknis dan dukungan manajemen
Nilai 3.07 0 0 0 3.07
Tersedianya kebijakan dan regulasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Jumlah bahan kebijakan dan regulasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan
Dok 4 1 3 0 0
Sumber : Perjanjian Kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Tahun 2021
24
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT
Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi
organisasi yang dilaksanakan oleh unit kerja atas pengguna anggaran yang bertujuan
untuk mengukur kinerja organisasi dengan menganalisis capaian kinerja. Berikut
capaian kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT periode tahun 2021 :
Tabel 3.1. Capaian Kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Tahun 2021
Sasaran Program Indikator Kinerja Sat Target 2021
Realisasi 2021
Capaian 2021
%
Meningkatnya kualitas reformasi birokrasi dan kapasitas organisasi Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
% 80 86.5 100
Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pejabat Administrasi di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun
% 10 74 100
25
Sasaran Program Indikator Kinerja Sat Target 2021
Realisasi 2021
Capaian 2021
%
Persentase Pejabat fungsional di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun
% 30 31 100
Terwujudnya Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi
Opini atas Pengendalian internal atas Laporan Keuangan dan BMN Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasi Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)/Tim Penilai PIPK UKE I
Opini PIEDP PIE PIE
Nilai SAKIP Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nilai 76 80.53 100
Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja
Nilai 75 87.39 100
26
Sasaran Program Indikator Kinerja Sat Target 2021
Realisasi 2021
Capaian 2021
%
dan Anggaran Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nilai atas Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nilai 84 93.19 100
Tingkat penerapan pengendalian intern Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nilai 2.8 2.865 100
Terwujudnya pelayanan publik Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang berkualitas
Tingkat kepuasan aparatur lingkup Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi atas pelayanan teknis dan dukungan manajemen
Nilai 3.07 3.15 100
Tersedianya kebijakan dan regulasi
Jumlah bahan kebijakan dan regulasi Badan
Dok 4 4 100
27
Sasaran Program Indikator Kinerja Sat Target 2021
Realisasi 2021
Capaian 2021
%
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya Manusia yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan
Sumber : Sekretariat BPSDM dan PMDDTT, Desember 2021
28
B. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2021
Analisis capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara rencana
target dengan realisasi kinerja dari masing-masing indikator yang tertuang dalam
Perjanjian Kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT pada tahun anggaran 2021.
Analisis capaian kinerja pada periode tahun 2021 sebagaimana dimaksud, secara
lengkap diuraikan sebagai berikut :
1. Capaian atas Indikator dan Target Kinerja 1 s/d 3
Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja 1 s/d 3
Sasaran Program No Indikator Kinerja Sat Target 2021
Realisasi 2021
Capaian 2021
%
Meningkatnya kualitas reformasi birokrasi dan kapasitas organisasi Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
1. Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
% 80 86.5 100
2. Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pejabat Administrasi di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun
% 10 74 100
3. Persentase Pejabat fungsional di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun
% 30 31 100
Sumber : Sekretariat BPSDM dan PMDDTT, Desember 2021
29
Indikator Kinerja 1 adalah Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Badan Pengembangan SDM
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Pada tahun 2021, indikator kinerja ini memiliki target 80% yang baru akan dicapai
di akhir tahun atau pada Triwulan IV. PMPRB merupakan instrumen penilaian
kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi yang dilakukan secara mandiri (self
assessement) oleh Kementerian/Lembaga, yang pada Kementerian Desa PDTT
dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal. Penilaian PMPRB dilakukan sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 26 Tahun
2020 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Berdasarkan
peraturan tersebut, digunakan program-program reformasi birokrasi sebagai unsur
komponen pengungkit dan sasaran reformasi birokrasi sebagai Hasil. Komponen
pengungkit terdiri dari 3 (tiga) aspek yaitu Aspek Pemenuhan, Aspek Hasil Antara
Area Perubahan, dan Aspek Reform. Sementara untuk Hasil, terdiri dari 4 (empat)
komponen yaitu Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan, Kualitas Pelayanan Publik,
Pemerintah yang Bersi dan Bebas KKN, dan Kinerja Organisasi.Pada triwulan III,
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) BPSDM telah
dilaksanakan. PMPRB mendapatkan nilai 31,4 berdasarkan penilaian APIP, atau
sebesar 86,5%.
Indikator Kinerja 2 adalah Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi dan
Pejabat Administrasi di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang
mengikuti pengembangan kompetensi per tahun. Dalam hal ini jumlah Pejabat
Pimpinan Tinggi yaitu sebanyak 2 (dua) orang dan Pejabat Administrasi sebanyak
164 (seratus enam puluh empat) orang. Sedangkan target untuk tahun 2021
adalah sebesar 10%. Pada Triwulan III capaian mencapai 38 %, dengan
penjelasan pencapaian yaitu telah disampaikan kepada Biro Kepegawaian dan
Organisasi usulan Peserta Seleksi Pelatihan Kepemimpinan Tk II Tahun 2021
sebanyak 6 (enam) orang, sedang berlangsung kegiatan Pelatihan Kepemimpinan
Pegawas Angkatan X Tahun 2021 yang diikuti oleh 7 (tujuh) orang peserta (Kepala
Sub Bagian Tata Usaha di lingkungan Pusat dan Balai). Pelatihan tersebut
dilaksanakan dimulai tanggal 3 September s.d 23 Desember 2021, melaksanakan
identifikasi penyelenggara diklat yang sesuai dengan kebutuhan pegawai dan
anggaran. Pada Triwulan IV capaian mencapai 35.29%, dengan penjelasan
30
pencapaian yaitu telah dilaksanakan Penutupan Pelatihan Kepemimpinan
Pengawas Angkatan X Tahun 2021 pada tanggal 23 Desember 2021 yang diikuti
oleh 7 (tujuh) peserta, telah dilaksanakan kegiatan Peningkatan Kemampuan
SDM Pegawai BPSDM pejabat Struktural yang diikuti oleh 5 (lima) orang pada
tanggal 29-30 November 2021. Total pegawai yang mengikuti pelatihan adalah 12
(dua belas) pegawai, maka total realisasi kinerja sebesar 74% dari target 10%.
Indikator Kinerja 3 adalah Persentase Pejabat fungsional di
lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang mengikuti pengembangan
kompetensi per tahun. Dalam hal ini jumlah Pejabat Fungsional berjumlah 287
(dua ratus delapan puluh tujuh) orang yang terdiri dari 36 (tiga puluh enam) orang
Koordinator Fungsional, 36 (tiga puluh enam) orang Subkoordinator Fungsional,
dan 215 (dua ratus lima belas) orang Fungsional Pelaksana. Sedangkan target
pada Triwulan II capaian mencapai 19%, dengan penjelasan pencapaian yaitu
telah dilaksanakan kegiatan pengembangan kompetensi untuk Pejabat
Fungsional BPSDM yang terdiri dari Pelatihan Dasar Pembentukan Jabatan
Fungsional PSM Angkatan VIII diikuti sebanyak 28 (dua puluh delapan) pegawai,
Pelatihan Dasar Pembentukan Jabatan Fungsional PSM Angkatan IX diikuti
sebanyak 19 (Sembilan belas) pegawai, Pelatihan Manajemen Talenta Tahun
2021 diikuti sebanyak 2 (dua) pegawai, dan PNS Kerja Bersama Desa (PNS
Mengabdi Desa) diikuti sebanyak 6 (enam) pegawai. Kemudian telah dilakukan
Koordinasi dengan Puslat ASN terkait pengusulan nama-nama pejabat fungsional
untuk mengikuti diklat, melakukan identifikasi penyelenggara diklat yang sesuai
dengan kebutuhan pegawai dan anggaran. Pada Triwulan III capaian bertambah
1%, dengan penjelasan pencapaian yaitu telah dilaksanakan kegiatan Diklat
Fungsional Arsiparis Tingkat Terampil yang diikuti oleh 4 (empat) orang peserta,
mengirimkan usulan pegawai kepada BKN untuk mengikuti Pelatihan Fungsional
Analis Kepegawaian, melakukan identifikasi penyelenggara diklat yang sesuai
dengan kebutuhan pegawai dan anggaran. Pada Triwulan IV capaian mencapai
10.07%, dengan penjelasan capaian yaitu telah dilaksanakan Pelatihan
Fungsional Analis Kepegawaian pada tanggal 20 September s.d 15 Oktober 2021
yang diikuti oleh 1 (satu) orang, telah dilaksanakan Pelatihan Fungsional Analis
Perencanaan pada tanggal 12 Oktober s.d 26 November 2021 diikuti oleh 3 (tiga)
orang, telah dilaksanakan kegiatan Peningkatan Kemampuan SDM Pegawai
31
BPSDM yang diikuti oleh 25 (dua puluh lima) orang. Total realisasi kinerja sebesar
31% dari target sebesar 30%.
2. Capaian atas Indikator dan Target Kinerja 4 s/d 8
Tabel 3.3. Capaian Indikator Kinerja 4 s/d 8
Sasaran Program No Indikator Kinerja Sat Target 2021
Realisasi 2021
Capaian 2021
%
Terwujudnya Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi
4. Opini atas Pengendalian internal atas Laporan Keuangan dan BMN Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasi Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)/Tim Penilai PIPK UKE I
Opini PIEDP PIE PIE
5. Nilai SAKIP Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nilai 76 80.53 100
6. Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nilai 75 87.39 100
7. Nilai atas Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nilai 84 93.19 100
8. Tingkat penerapan pengendalian intern Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Nilai 2.8 2.865 100
32
Sumber : Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Desember 2021
Indikator Kinerja 4 adalah Opini atas Pengendalian internal atas
Laporan Keuangan dan BMN Badan Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasi Aparat
Pengawas Intern Pemerintah (APIP)/Tim Penilai PIPK UKE I. Pada tahun 2021
pada indikator kinerja 4, laporan hasil penilaian PIPK pada BPSDM dan PMDDTT
ditargetkan mendapatkan opini Pengendalian Intern Efektif dengan Pengecualian
(PIEDP). Penilaian PIPK diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
17/PMK.09 Tahun 2019 Tentang Pedoman Penerapan, Penilaian, dan Reviu
Pengendalian Intern Atas Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Berdasarkan
peraturan sebagaimana dimaksud, efektivitas penerapan PIPK dibagi ke dalam 3
(tiga) tingkatan, yaitu Efektif, Efektif dengan Pengecualian, atau Mengandung
kelemahan material. Tim Penilai UKE I telah melaksanakan penilaian terhadap
penerapan pengendalian intern atas pelaporan keuangan BPSDM. Berdasarkan
penilaian tersebut disimpulkan bahwa pengendalian intern atas pelaporan
keuangan BPSDM adalah efektif (PIE) pada Triwulan IV.
Indikator Kinerja 5 adalah Nilai SAKIP Badan Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Pada
Tahun 2021, target Nilai SAKIP pada BPSDM dan PMDDTT adalah 76. Hasil
penilaian evaluasi SAKIP akan dilakukan oleh APIP Inspektorat Jenderal pada
akhir tahun 2021 atau pada Triwulan IV. Berdasarkan Peraturan Menteri PAN-RB
Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi SAKIP, komponen serta bobot
penilaian evaluasi atas akuntabilitas kinerja terinci pada tabel berikut.
Tabel 3.4. Komponen serta Bobot Penilaian Evaluasi
No. Komponen Bobot
1. Perencanaan Kinerja 30%
Sasaran Program No Indikator Kinerja Sat Target 2021
Realisasi 2021
Capaian 2021
%
Tertinggal, dan Transmigrasi
33
2. Pengukuran Kinerja 25%
3. Pelaporan Kinerja 15%
4. Evaluasi Kinerja 10%
5. Capaian Kinerja 20%
Nilai hasil evaluasi SAKIP tahun 2020 adalah 80,53. Sedangkan penilaian SAKIP
BPSDM baru akan dicapai pada periode triwulan IV atau pada awal tahun 2022.
Ada beberapa rekomendasi APIP atas penilaian Evaluasi SAKIP Tahun 2020 yang
belum dapat dipenuhi. Hal tersebut diakibatkan oleh banyaknya regulasi yang
belum jadi, sehingga kesulitan untuk memenuhi dokumen yang menjadi acuan
sebagai rekomendasi di tahun 2021 yang akan dipenuhi di tahun berikutnya.
Indikator Kinerja 6 adalah Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana
Kerja dan Anggaran Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Target indikator
kinerja 6 pada tahun 2021 adalah 75. Nilai ini merupakan nilai Evaluasi Kinerja
Anggaran (EKA) yang baru akan tercapai pada akhir tahun 2021 atau pada
Triwulan IV. Dalam penilaian nilai EKA, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 22/PMK.02 Tahun 2021, dilakukan dengan mengukur variabel-variabel
yang diantaranya adalah capaian output, penyerapan anggaran, efisiensi, dan
konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan. Pada Triwulan IV Nilai
Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran BPSDM tahun 2021 adalah 87,39.
Indikator Kinerja 7 adalah Nilai atas Indikator Kinerja Pelaksanaan
Anggaran Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Pada tahun 2021, target nilai Nilai atas
Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada BPSDM dan PMDDTT
adalah 84. IKPA menjadi ukuran evaluasi kinerja pelaksanaan anggaran yang
memuat 12 (dua belas) indikator dan mencerminkan aspek kesesuaian
perencanaan dan pelaksanaan anggaran, kepatuhan pada regulasi, serta
efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan. 12 (dua belas) indikator IKPA
meliputi Pengelolaan UP, Data Kontrak, Kesalahan SPM, Retur SP2D, Halaman
III DIPA, Revisi DIPA, Penyelesaian Tagihan, Rekon LPJ, Renkas/RPD Harian,
Realisasi, Pagu Minus, dan Dispensasi SPM. Untuk Nilai IKPA BPSDM tahun
2021 adalah 93,19.
34
Indikator Kinerja 8 adalah Tingkat penerapan pengendalian intern
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi. Target indikator kinerja 8 pada tahun 2021 adalah
Tingkat Penerapan Pengendalian Intern dengan Level 2.8 atau Berkembang.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), terdapat 5 (lima) unsur SPIP dengan
rincian sebagai berikut.
Tabel 3.5. 5 (Lima) Unsur SPIP
No. Unsur SPIP Bobot
1. Lingkungan Pengendalian 30%
2. Penilaian Resiko 20%
3. Kegiatan Pengendalian 25%
4. Informasi dan Komunikasi 10%
5. Pemantauan 15%
Kelima unsur tersebut, menurut Pearturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014
tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP),
menghasilkan Tingkat Penerapan Pengendalian Intern yang terbagi ke dalam 6
(enam) level, diantaranya yaitu :
a. Level 0: Belum ada SPIP;
b. Level 1: Rintisan SPIP;
c. Level 2: Berkembang;
d. Level 3: Terdefinisi;
e. Level 4: Terkelola dan terukur;
f. Level 5: Optimum.
Nilai SPIP Tahun 2021 masih mengacu pada nilai tahun lalu di tahun 2020
sebesar 2.865 atau berkembang, namun berdasarkan hasil penjamin kualitas oleh
APIP, nilai maturitas SPIP terintegrasi di lingkungan Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi adalah 3,071. Sementara itu, untuk nilai tingkat penerapan
pengendalian intern Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat
tahun 2021 masih menunggu penilaian dari BPKP.
35
3. Capaian atas Indikator dan Target Kinerja 9 s/d 10
Tabel 3.6. Capaian Indikator Kinerja 9 s/d 10
Sasaran Program
No Indikator Kinerja Sat Target 2020
Realisasi 2021
Capaian 2021
%
Terwujudnya pelayanan publik Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang berkualitas
9.
Tingkat kepuasan aparatur lingkup Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi atas pelayanan teknis dan dukungan manajemen
Nilai 3.07 3.15 100
Tersedianya kebijakan dan regulasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
10.
Jumlah bahan kebijakan dan regulasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan
Dok 4 4 100
Sumber : Sekretariat BPSDM dan PMDDTT, Desember 2021
Indikator Kinerja 9 adalah Tingkat kepuasan aparatur lingkup Badan
Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi atas pelayanan teknis dan dukungan
manajemen. Penilaian tingkat kepuasan dilakukan oleh unit kerja lain di
lingkungan BPSDM dan PMDDTT terhadap kinerja Sekretariat BPSDM dan
PMDDTT dalam melaksanakan pemberian dukungan pelayanan teknis dan
administratif. Penilaian tingkat kepuasan dilakukan melalui metode survey dengan
memberikan kuesioner kepada setiap responden yang dipilih untuk memberikan
penilaian, yang kemudian hasil jawaban dari setiap responden diolah sehingga
menghasilkan angka capaian dari survey tersebut. Pada tahun 2021, target nilai
kepuasan yang telah dirumuskan adalah 3.07. Pada Triwulan IV capaian
mencapai 3.15, dengan penjelasan pencapaian yaitu Persentase skor penilaian
kepuasan penguna layanan / pegawai internal, berdasar Permenpan 17 Tahun
36
2017, untuk lingkup BPSDM terhadap kualitas layanan BPSDM pada tahun yang
bersangkutan terhadap kualitas :
a. Layanan kepegawaian dan umum;
b. Layanan fasilitasi hukum;
c. Layanan fasilitasi keuangan;
d. layanan fasilitasi data dan informasi;
e. layanan fasilitasi perencanaan.
Indikator Kinerja 10 adalah Jumlah bahan kebijakan dan regulasi
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang ditetapkan pada tahun
yang bersangkutan. Pada tahun 2021, BPSDM dan PMDDTT memiliki target
sebanyak 4 dokumen bahan kebijakan dan regulasi yang telah ditetapkan yang
mengacu pada Dokumen Rencana Induk Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Sampai dengan Triwulan IV telah tersusun :
a. Juklak POK;
b. Renstra BPSDM;
c. Renstra Sekretariat BPSDM;
d. Bahan konsep regulasi Bisnis Proses L1 BPSDM.
Tabel 3.7. Realisasi Kinerja Tahun 2021
SS BOBOT
SS Uraian IKU Target Capaian Skor
Bobot
IKU NIU
Meningkatnya
kualitas
reformasi
birokrasi dan
kapasitas
organisasi
Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Desa,
Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
30
Persentase Nilai Hasil
Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) di
Badan Pengembangan SDM
dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
80 86.5 100 10% 10
Persentase Pejabat Pimpinan
Tinggi dan
Pejabat Administrasi di
lingkungan Badan
Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi yang mengikuti
pengembangan
10 74 100 10% 10
37
SS BOBOT
SS Uraian IKU Target Capaian Skor
Bobot
IKU NIU
kompetensi per tahun
Persentase Pejabat
fungsional di lingkungan
Badan Pengembangan SDM
dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
yang mengikuti
pengembangan kompetensi
per tahun
30 30.07 100 10% 10
Nilai Sasaran Strategis (NSS) : (NI x (bobot IKU/bobot IKU x
100%)) x bobot SS 30
Terwujudnya
Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Desa, Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
yang bersih,
akuntabel
dan berkinerja tinggi
50
Opini atas Pengendalian
internal atas
Laporan Keuangan dan BMN
Badan
Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi berdasarkan
Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP)
dari hasil
evaluasi Aparat Pengawas
Intern Pemerintah
(APIP)/Tim Penilai PIPK UKE
I
3 3 100 10% 10
Nilai Kinerja atas
Pelaksanaan Rencana Kerja
dan Anggaran Badan
Pengembangan SDM
dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
75 87.39 100 10% 10
Nilai atas Indikator Kinerja
Pelaksanaan
Anggaran Badan
Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
84 93.19 100 10% 10
38
Sumber : E-SAKIP BPSDM dan PMDDTT, 2021
SS BOBOT
SS Uraian IKU Target Capaian Skor
Bobot
IKU NIU
Tingkat penerapan
pengendalian intern
Badan Pengembangan SDM
dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
2.8 3.071 100 10% 10
Nilai SAKIP Badan
Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
76 80.53 100 10% 10
Nilai Sasaran Strategis (NSS) : (NI x (bobot IKU/bobot IKU x
100%)) x bobot SS 50
Terwujudnya
pelayanan publik
Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Desa,
Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
yang berkualitas
10
Tingkat kepuasan aparatur
lingkup Badan
Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi atas pelayanan
teknis dan
dukungan manajemen
3.07 3.15 100 10% 10
Nilai Sasaran Strategis (NSS) : (NI x (bobot IKU/bobot IKU x
100%)) x bobot SS 10
Tersedianya
kebijakan dan
regulasi
Badan
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
10
Jumlah bahan kebijakan dan
regulasi Badan
Pengembangan Sumber
Daya Manusia yang
ditetapkan pada tahun yang
bersangkutan
4 4 100 10% 10
Nilai Sasaran Strategis (NSS) : (NI x (bobot IKU/bobot IKU x
100%)) x bobot SS 10
Total Bobot SS 100
Total Nilai Kinerja Unit (NKU)
100
Sangat
Baik
40
C. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2021 dengan Dokumen Rencana Strategis
Renstra Sekretariat BPSDM dan PMDDTT merupakan turunan dari Renstra BPSDM dan PMDDTT. Hal penting lainnya
adalah bahwa Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi terdapat perubahan struktur organisasi dan tata kerja Kementerian.
Berikut perbandingan sasaran Program, IKU, target dan capaian kinerja dengan Renstra Sekretariat BPSDM dan PMDDTT
2021 – 2024.
Tabel 3.8. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2021 dengan Dokumen Rencana Strategis
Sasaran
Strategis
Indikator Sasaran
Strategis
Sekretariat
BPSDM
2021 2022 2023 2024
Target
Renstra
Target Pasca
Refocusing Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Meningkatnya
kualitas reformasi
birokrasi dan
kapasitas
organisasi
Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
Persentase Nilai
Hasil Penilaian
Mandiri
Pelaksanaan
Reformasi
Birokrasi (PMPRB)
di
Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
80 80 86.5 84 - 88 - 90 -
41
Sasaran
Strategis
Indikator Sasaran
Strategis
Sekretariat
BPSDM
2021 2022 2023 2024
Target
Renstra
Target Pasca
Refocusing Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Persentase
Pejabat Pimpinan
Tinggi dan
Pejabat
Administrasi di
lingkungan Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal,
dan
Transmigrasi yang
mengikuti
pengembangan
kompetensi per
tahun
30 10 74 85 - 90 - 92 -
Persentase
Pejabat fungsional
di lingkungan
Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi yang
mengikuti
30 30 30.07 85 - 90 - 95 -
42
Sasaran
Strategis
Indikator Sasaran
Strategis
Sekretariat
BPSDM
2021 2022 2023 2024
Target
Renstra
Target Pasca
Refocusing Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
pengembangan
kompetensi per
tahun
Terwujudnya
Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Desa, Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
yang bersih,
akuntabel
dan berkinerja
tinggi
Opini atas
Pengendalian
internal atas
Laporan Keuangan
dan BMN Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal,
dan
Transmigrasi
berdasarkan
Standar
Akuntansi
Pemerintah (SAP)
dari hasil
evaluasi Aparat
Pengawas Intern
Pemerintah
(APIP)/Tim Penilai
PIPK UKE I
PIEDP PIEDP PIE PIE - PIE - PIE -
Nilai SAKIP Badan
Pengembangan
SDM dan
80 76 80 - 80 - 80 -
43
Sasaran
Strategis
Indikator Sasaran
Strategis
Sekretariat
BPSDM
2021 2022 2023 2024
Target
Renstra
Target Pasca
Refocusing Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
Nilai Kinerja atas
Pelaksanaan
Rencana Kerja
dan Anggaran
Badan
Pengembangan
SDM
dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
80 75 87.39 92 - 95 - 97 -
Nilai atas Indikator
Kinerja
Pelaksanaan
Anggaran Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
89 84 93.19 90 - 91 - 92 -
44
Sasaran
Strategis
Indikator Sasaran
Strategis
Sekretariat
BPSDM
2021 2022 2023 2024
Target
Renstra
Target Pasca
Refocusing Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Tingkat penerapan
pengendalian
intern
Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
85 2.8 3.071 93 - 94 - 95 -
Terwujudnya
pelayanan publik
Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
yang berkualitas
Tingkat kepuasan
aparatur lingkup
Badan
Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal,
dan
Transmigrasi atas
pelayanan teknis
dan
dukungan
manajemen
3 3.07 3.15 3 - 4 - 4 -
45
Sumber : Renstra Sekretariat BPSDM PMDDTT 2021-2024
Sasaran
Strategis
Indikator Sasaran
Strategis
Sekretariat
BPSDM
2021 2022 2023 2024
Target
Renstra
Target Pasca
Refocusing Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Tersedianya
kebijakan dan
regulasi
Badan
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
Jumlah bahan
kebijakan dan
regulasi Badan
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia yang
ditetapkan pada
tahun yang
bersangkutan
3 4 4 4 - 4 - 4 -
46
D. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan dalam Pencapaian Indikator Kinerja
dan Target
Secara umum capaian kinerja Sekretariat Badan sudah tercapai, namun masih
ada kendala dalam merealisasikannya berikut kendala yang dihadapi Sekretariat
Badan
1. Faktor Penyebab Keberhasilan Capaian Kinerja Tahun 2021
a. Dengan adanya perubahan/penyesuaian target kinerja, masing-masing unit
kerja dituntut untuk menetapkan target kinerja yang memungkinkan untuk
dilaksanakan dalam rangka eksistensi tugas dan fungsinya secara baik;
b. Sekretariat Badan secara cepat dan fokus melakukan koordinasi dan
konsolidasi dengan adanya perubahan/penyesuaian terhadap target kinerja
Sekretariat BPSDM Tahun 2021;
c. Membangun komitmen dan dedikasi tinggi dengan semua unit kerja di Pusat
dan UPT Daerah dalam pelaksanaan program/ kegiatan dan pencapaian
kinerja;
d. Monitoring dan evaluasi secara berkala periode triwulanan guna memastikan
pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian target kinerja;
e. Sudah mulai terciptanya persamaan persepsi tentang tugas dan fungsi,
program dan kegiatan serta rencana kerja;
f. Pemahaman terhadap peraturan perundangan tentang ASN sudah mulai
disadari oleh masing-masing unit kerja;
g. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, data dan informasi dengan Balai Besar
dan TPP yang sudah mulai berjalan lancar;
h. Percepatan pelaksanaan kegiatan melalui zoom meeting dan platform online
lainnya.
2. Faktor Penghambat Keberhasilan Capaian Kinerja Tahun 2021
a. BPSDM sebagai Unit baru perlu penyamaan persepsi dalam perumusan dan
pencapaian IKU. Adanya struktur organisasi dan personil baru, memerlukan
adaptasi dalam penyelenggaraan administrasi perkantoran, dan belum efektif
dalam penyelesaian tugas-tugas mendesak terutama dalam hal aspek layanan
perencanaan;
b. Wabah pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan juga Indonesia
mengakibatkan situasi dan kondisi tidak kondusif, yaitu dari aspek kesehatan,
47
sosial ekonomi dan keamanan. Lingkungan kerja tidak kondusif sehingga
mengharuskan adanya kebijakan Work From Home (WFH) dan Work From
Office (WFO), dan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) di DKI Jakarta untuk menghindari adanya keramaian dan kerumunan
sebagai salah satu tempat penyebaran Covid-19. Praktis selama diberlakukan
WFH dan WFO secara bergantian sehingga ritme kerja menjadi berubah dan
kinerja juga mengalami perubahan;
c. Dampak pandemi Covid-19, Pemerintah memfokuskan anggaran negara untuk
percepatan penanganan Covid-19, baik penanganan Covid-19, maupun
penanganan masyarakat yang terdampak dengan pandemi Covid-19.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan melakukan penghematan atau
pemotongan anggaran di Kementerian/Lembaga yang tidak secara khusus
menangani Covid-19. Sekretariat BPSDM dan PMDDTT terdampak dengan
penghematan/pengurangan anggaran sehingga mengakibatkan terjadinya
perubahan/penyesuaian target kinerja.
E. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumberdaya
Pengukuran efiiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara
Output yang dihadilkan dengan Input yang dikeluarkan. Berikut perbandingan
Capaian Kinerja dengan Realisasi Anggaran Sekretariat BPSDM Tahun 2021 :
Tabel 3.9. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumberdaya
No Indikator Kinerja Utama Anggaran Realisasi %
Penggunaan Anggaran
% Capaian
IKU
Efisiensi Penggunaan
Anggaran
1 Persentase Nilai Hasil
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
226.228.000 221.056.449 97,71 100 2.29
48
No Indikator Kinerja Utama Anggaran Realisasi %
Penggunaan Anggaran
% Capaian
IKU
Efisiensi Penggunaan
Anggaran
2 Persentase Pejabat
Pimpinan Tinggi dan Pejabat Administrasi di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun
16.245.000 16.245.000 100,00 100 0
3 Persentase Pejabat fungsional di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun
38.755.000 38.755.000 100,00 100 0
4 Opini atas Pengendalian internal atas Laporan Keuangan dan BMN Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasi Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)/Tim Penilai PIPK UKE I
57.850.000 - - PIE -
5 Nilai SAKIP Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
27.640.000 13.000.000 47,03 100 52.97
6 Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
103.829.000 101.325.000 97,59 100 10,20
49
No Indikator Kinerja Utama Anggaran Realisasi %
Penggunaan Anggaran
% Capaian
IKU
Efisiensi Penggunaan
Anggaran
7 Nilai atas Indikator Kinerja
Pelaksanaan Anggaran Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
15.000.000 13.500.000 90,00 93,19 3,19
8 Tingkat penerapan pengendalian intern Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
12.725.000 10.708.000 84,15 100 15.85
9 Tingkat kepuasan aparatur lingkup Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi atas pelayanan teknis dan dukungan manajemen
0 0 0 100 100
10 Jumlah bahan kebijakan dan regulasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan
324.894.000 304.184.000 93,63 100 6.37
Sumber : E-SAKIP BPSDM dan PMDDTT, 2021
F. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan atau Kegagalan
Pencapaian Indikator Kinerja
1. Kegiatan yang menunjang keberhasilannya
Kegiatan yang menunjang keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian
indikator kinerja dan target dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 3.10. Tabel Kegiatan yang menunjang keberhasilannya
Sasaran Program Indikator Kinerja Sat Target 2021
Realisasi 2021
Capaian 2021
%
Meningkatnya kualitas reformasi birokrasi dan kapasitas organisasi
Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
% 80 86.5 108.125
50
Sasaran Program Indikator Kinerja Sat Target 2021
Realisasi 2021
Capaian 2021
%
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi
dan Pejabat Administrasi di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun
% 10 74 740
Persentase Pejabat fungsional di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun
% 30 31 103
Terwujudnya Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi
Opini atas Pengendalian internal atas Laporan Keuangan dan BMN Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasi Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)/Tim Penilai PIPK UKE I
Opini PIEDP PIE 0
Nilai SAKIP BadanPengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nilai 76 80.53 105.96
Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nilai 75 87.39 116.52
Nilai atas Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nilai 84 93.19 110.94
Tingkat penerapan pengendalian intern Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nilai 2.8 2.865 102.3
Terwujudnya pelayanan publik
Tingkat kepuasan aparatur lingkup Badan Pengembangan SDM dan
Nilai 3.07 3.15 102.6
51
Sasaran Program Indikator Kinerja Sat Target 2021
Realisasi 2021
Capaian 2021
%
Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang berkualitas
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi atas pelayanan teknis dan dukungan manajemen
Tersedianya kebijakan dan regulasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Jumlah bahan kebijakan dan regulasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan
Dok 4 4 100
Sumber : Sekretariat BPSDM dan PMDDTT, 2021
Pada tabel menyajikan data capaian kinerja yang telah dicapai selama
tahun 2021. Dari sepuluh indikator kinerja yang telah dirumuskan pada IKU
Sekretariat BPSDM dan PMDDTT seluruh indikator tersebut berhasil tercapai
bahkan persentase capaian kinerja hampir seluruhnya melebihi target yang telah
ditentukan atau termasuk kedalam kategori sangat berhasil.
2. Kegiatan yang menunjang kegagalan
Secara umum kegiatan yang telah dilaksanakan di tahun 2021 telah
berhasil dilaksanakan sesuai dengan target yang telah dirumuskan. Bahkan
hampir semua indikator telah melebihi target yang ditentukan, namun ada
beberapa indikator yang masih menunggu penilaian dan masih menggunakan nilai
yang sama dengan tahun lalu.
52
G. Realisasi Anggaran Sekretariat BPSDM dan PMDDTT pada Periode Tahun 2021
Pelaksanaan program dan kegiatan Sekretariat BPSDM dan PMDDTT memerlukan sumberdaya anggaran untuk
mengimplementasikan perjanjian kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT periode Tahun 2021. Berikut capaian kinerja
anggaran Sekretariat BPSDM dan PMDDTT pada periode Tahun 2021 :
Tabel 3.11 Realisasi Penyerapan Anggaran Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Periode Tahun 2021
No Indikator Kinerja Anggaran
2021
Realisasi Sisa Triwulan
I Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
1 Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
226.228.000 0 84.803.205 10.900.580 125.352.664 5.171.551
2 Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pejabat Administrasi di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun
16.245.000 0 0 0 16.245.000 0
3 Persentase Pejabat fungsional di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun
38.755.000 0 0 0 38.755.000 0
4 Opini atas Pengendalian internal atas Laporan Keuangan dan BMN Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasi Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)/Tim Penilai PIPK UKE I
57.850.000 0 0 0 0 0
5 Nilai SAKIP Badan Pengembangan SDM dan 27.640.000 0 0 7.000.000 6.000.000 14.640.000
53
No Indikator Kinerja Anggaran
2021
Realisasi Sisa Triwulan
I Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
6 Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
103.829.000 0 1.100.000 60.825.000 39.400.000 2.504.000
7 Nilai atas Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
15.000.000 0 8.000.000 3.000.000 2.500.000 1.500.000
8 Tingkat penerapan pengendalian intern Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
12.725.000 0 0 0 10.708.000 2.017.000
9 Tingkat kepuasan aparatur lingkup Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi atas pelayanan teknis dan dukungan manajemen
- - - - - -
10 Jumlah bahan kebijakan dan regulasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan
324.894.000 0 161.010.000 12.860.000 130.314.000 20.710.000
Sumber: Sekretariat BPSDM dan PMDDTT, 2021
54
Tabel 3.12 Perbandingan Penyerapan Anggaran per Indikator Kinerja Tahun 2021
No. Indikator Kinerja Target
Anggaran Realisasi Anggaran
%
1. Persentase Nilai Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
226.228.000 221.056.449 97.7
2.
Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pejabat Administrasi di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun
16.245.000 16.245.000 100
3. Persentase Pejabat fungsional di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang mengikuti pengembangan kompetensi per tahun
38.755.000 38.755.000 100
4. Opini atas Pengendalian internal atas Laporan Keuangan dan BMN Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasi Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)/Tim Penilai PIPK UKE I
57.850.000 - -
5. Nilai SAKIP Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
27.640.000 13.000.000 47
6. Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
103.829.000 101.325.000 97.5
7.
Nilai atas Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
15.000.000 13.500.000 90
8. Tingkat penerapan pengendalian intern Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
12.725.000 10.708.000 84.1
9. Tingkat kepuasan aparatur lingkup Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi atas pelayanan teknis dan dukungan manajemen
- - -
10. Jumlah bahan kebijakan dan regulasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan
324.894.000 304.184.000 93.6
TOTAL ANGGARAN 823.166.000 718.773.449 87.3
SISA 104.392.551 Sumber: Sekretariat BPSDM dan PMDDTT, 2021
55
Dari data di atas dapat diketahui bahwa total alokasi anggaran tahun 2021 untuk
menunjang ketercapaian Sekretariat BPSDM PMDDTT sebesar Rp. 823.166.000,00
(Delapan Ratus Dua Puluh Tiga Juta Seratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah) dan pada
tahun 2021 terealisasi sebesar Rp. 718.773.449 (Tujuh Ratus Delapan Belas Juta
Tujuh Ratus Tujuh Puluh Tiga Ribu Empat Ratus Empat Puluh Sembilan Rupiah) atau
sebesar 87.3%. Sisa anggaran 2020 sebesar Rp. 104.392.551 (Seratus Empat Juta
Tiga Ratus Tiga Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Lima Ratus Lima Puluh Satu Rupiah).
56
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat Balilatfo pada
periode tahun 2021 telah merealisasikan alokasi anggaran dalam pencapaian
sasaran program Tahun 2020 yang menunjang dalam indikator Kinerja Sekretariat
adalah sebesar Rp. 823.166.000 (Delapan Ratus Dua Puluh Tiga Juta Seratus Enam
Puluh Enam Ribu Rupiah) dan telah terealisasikan sebesar Rp. 718.773.449 (Tujuh
Ratus Delapan Belas Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Tiga Ribu Empat Ratus Empat
Puluh Sembilan Rupiah) atau 87.3%.
Laporan SAKIP Sekretariat BPSDM dan PMDDTT Tahun 2021 adalah bentuk
pertanggungjawaban dan akuntabilitas atas kinerja yang telah diperjanjikan, dengan
alokasi anggaran yang ditetapkan, melalui tugas-tugas aspek perencanaan, aspek
keuangan dan BMN, serta aspek kepegawaian dan umum.
Capaian Kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT pada tahun 2021 terdapat
10 (sepuluh) indikator, dimana dari 10 (sepuluh) indikator yang ada seluruh indikator
bersahasil tercapai, namun ada beberapa indikator yang masih menggunakan nilai
pada tahun sebelumnya dan masih menunggu penilaian tahun 2021.
B. Tindak Lanjut
Dalam rangka peningkatan kinerja Sekretariat BPSDM dan PMDDTT
kedepan, langkah tindak lanjut yang akan dilakukan adalah :
1. Perumusan IKU dengan definisi operasional serta metode pengukuran capaian
kinerja UKE I dan UKE II yang selaras dengan Renstra Kementerian Desa, PDT,
dan Transmigrasi serta Renstra BPSDM;
2. Pendistribusian target kinerja secara proporsional setiap periode triwulanan, agar
program dan kegiatan tidak menumpuk di akhir tahun;
3. Perlu dilakukan identifikasi lebih detail dalam merumuskan distribusi target
kinerja setiap periode triwulanan;
4. Perlu dibangun etos kerja, komitmen dan integritas dari setiap unit kerja dalam
mengawal capaian kinerja sesuai setiap periode waktu sehingga capaian kinerja
sesuai dengan target, dan dapat memungkinkan adanya efisiensi anggaran;
5. Koordinasi dan konsolidasi dalam pelaksanaan dan evaluasi program dan
kegiatan secara intensif sehingga dapat menerapkan rencana aksi SAKIP dan
57
rencana aksi SPIP dalam mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungan BPSDM dan PMDDTT;
6. Perlu dibangun konsistensi Penerapan Manajemen Risiko, PIPK, SAKIP dan
Reformasi Birokrasi dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang
baik.
66
Contoh Kuesioner terkait dengan IKU Nomor 9
Tingkat kepuasan aparatur lingkup Badan Pengembangan SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi atas
pelayanan teknis dan dukungan manajemen