I.Judul Percobaan: KarbonII.Hari/Tanggal Percobaan: Kamis, 26
Maret 2015 pukul 09.40III.Selesai Percobaan: Kamis, 26 Maret 2015
pukul 12.20IV.Tujuan Percobaan:1. Mengetahui cara pembuatan gas
karbondioksida.2. Mengetahui sifat-sifat karbon dan senyawanya.3.
Mengidentifikasi karbon dan senyawanya.
V.Tinjauan PustakaKarbon merupakan salah satu unsur dari sekian
banyak unsur dalam sistem periodik, yang dapat terikat secara
kovalen dengan atom karbon lain dan terhadap unsur-unsur lain
menurut beragam cara sehingga dapat membentuk begitu banyak senyawa
yang jumlahnya hampir tak terhingga. Hal inilah yang menyebabkan
atom karbon begitu unik. Atom karbon, dengan empat electron di
kulit terluar, memerlukan empat electron lagi untuk mencapai
konfigurasi electron yang stabil seperti gas mulia. Oleh karena
itu, atom karbon mampu membentuk empat buah ikatan kovalen dengan
atom-atom bukan logam yang lain seperti oksigen, hydrogen,
nitrogen, belerang, halogen-halogen dan bahkan sesama atom karbon
itu sendiri. Karbon terdapat dalam kerak bumi, baik dalam keadaan
bebas maupun dalam keadaan tergabung. Senyawaan-senyawaan alamiah
karbon yang utama adalah zat-zat organik yang terbentuk dalam
jaringan tubuh makhluk hidup dan dalam bahan yang berasal dari
benda hidup, seperti arang dan minyak bumi. Di antara senyawaan
karbon anorganik yang umum, adalah karbondioksida dan batuan
karbonat, terutama kalsium karbonat, CaCO3. Karbon dapat membentuk
lebih banyak senyawa dibandingkan unsur lain sebab atom karbon
tidak hanya dapat membentuk ikatan karbon-karbon tunggal, rangkap
dua, dan rangkap tiga tetapi juga bisa terkait satu sama lain
membentuk struktur rantai dan cincin. Karbon mampu mengisi tempat
tempat khusus di antara unsur-unsur dalam keragaman dan
kekompleksan senyawa yang dapat dibentuknya. Selanjutnya,
konfigurasi elektron karbon dalam keadaan dasar ( 1s2 2s2 2p2 )
mudah terhibridisasi menghasilkan perangkat orbital sp3 atau sp2 +
p atau sp + p2. Berarti bahwa struktur rantai atau cincin karbon
dapat digandakan seperti halnya ikatan-ikatan tunggal antara
atom-atom C.Karbon merupakan zat padat yang tegar, yang bisa
dianggap sebagai molekul-molekul raksasa yang terdiri dari banyak
atom. Karbon memiliki dua bentuk kristalin yang jelas sekali. Unsur
itu dapat diperoleh dalam satu atau lebih modifikasi amorf. Bentuk
amorf umum dari karbon adalah arang, kokas, bubuk karbon ( carbon
black ), dan bahan hitam-tulang ( bone-black ). Bila batu bara
dipanaskan tanpa udara, berbagai zat yang volatil dikeluarkan dan
menghasilkan residu dengan kadar karbon yang tinggi yang dikenal
sebagai kokas ( ampas batu arang ). Sedangkan arang didapat dari
penyulingan destruktif yang sama dari kayu dan bahan organik.
Pembakaran tidak sempurna dari gas alam menghasilkan nyala berasap
dan asap ini dapat disimpan sebagai jelaga yang halus disebut
karbon hitam ( carbon black ).Bentuk kristalin dari karbon dikenal
karena perbedaan fisikanya. Yang satu grafit, merupakan zat hitam
yang benar-benar terasa berminyak, sebagai bubuk kering, digunakan
sebagai pelumas. Grafit merupakan bentuk yang mantap dari karbon.
konduktor listrik dan panas yang baik. Tidak bereaksi dengan asam
encer atau leburan alkali. Dengan asam kromat dioksida akan
membentuk karbondioksida. Yang lainnya adalah intan, merupakan zat
padat tak berwarna, yang bisa diasah menjadi kristal-kristal
gemerlapan dan merupakan mineral yang paling keras dan paling baik.
Intan memiliki ciri khas berupa kekerasannya sehingga biasa
digunakan pada alat tajam dan keras pada pengeboran minyak
Karbon memiliki dua sifat yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
Berikut adalah sifat fisika dari karbon:a. Memiliki titik leleh
3500Cb. Memiliki titik didih 3930Cc. Memiliki atom yang sangat
kecild. Memiliki dua bentuk kristalin, yaitu:1. Grafit2. Intan
Tabel 1. Sifat Fisika KarbonNo.Sifat FisikaKarbon
1.Titik Leleh ( 0C )3,500a,b
2.Titik Didih ( 0C )3.930a
3.Distribusi Elektron2,4
4.Energi Pengionan ( eV/atm )atau kJ/mol11,31090
5.Jari-jari Kovalen ( )0,77
6.Jari-jari ion ( )0,15 ( C4+)
7.Keelektronegatifan2,5
a : Grafit, b: Intan
Karbon sangat tidak reaktif pada suhu biasa. Namun, atom-atom
ini biasanya bereaksi dengan persekutuan antara elektron mereka,
membentuk ikatan kovalen. Berikut adalah sifat sifat kimia dari
karbon: a. Reaksi dengan HalogenKarbon dapat bereaksi langsung
dengan flour.C + 2 F2 CF4b. Asam oksi yang umumBila dipanaskan
dalam udara, unsur ini bereaksi dengan oksigen dalam reaksi
pembakaran yang sangat eksotermik untuk membentuk oksida CO2.
Apabila bereaksi dengan air akan menghasilkan larutan asam lemah
sekali.CO2 + H2O H2CO3c. Garam-garam asam oksiGaram dari asam yang
disebut diatas semuanya adalah suatu asam diprotik, apabila
bereaksi dengan basa menghasilkan karbonat dan bikarbonat seperti
magnesium karbonat ( MgCO3 ) atau magnesium bikarbonat ( Mg(HCO3)2
).Suatu sifat kimia yang paling penting dari karbon adalah
kecenderungannya untuk membentuk molekul yang sangat
besar.Senyawaan Karbon1. Karbon Monoksida
7000CBila bahan bakar yang mengandung karbon, dibakar dengan ada
udara yang banyak, praktis semua karbon itu bergabung dengan
oksigen membentuk karbon dioksida, CO2 yang akan menghasilkan warna
biru pada nyala api . Tetapi, sedikit sekali CO yang terbentuk.
Jadi, makin sedikit oksigen, makin besar jumlah relatif karbon
monoksida terbentuk. Juga pada suhu yang lebih tinggi, karbon
dioksida cenderung bereaksi dengan karbon panas.CO2 + C 2 COBerikut
adalah beberapa cara pembentukan karbonmonoksida:a. Dehidrasi Asam
Sulfat PekatHCOOH + H2SO4 CO + H2Ob. Dehidrasi Asam Oksalat(COOH)2
+ H2SO4 CO + CO2 + H2Oc. Pembentukan Uap kembali atau Pembakaran
dengan HidrokarbonCO2 + H2 CO + H2O
Karbon monoksida mempunyai kegunaan yaitu campurannya telah lama
digunakan sebagai bahan bakar. Sesungguhnya lebih banyak panas
dibebaskan ketika karbon monoksida menjadi karbon dioksida
dibanding ketika karbon terbakara menjadi karbon monoksida.\CO + O2
CO2 H = -283,0 kJC + O2 CO H = -110,5 kJCO merupakan racun
pernafasan karena molekul CO terikat pada atom Fe dalam hemoglobin
darah, menggantikan O2 yang biasanya diangkut oleh darah.
2. Karbon DioksidaKarbon dioksida terus menerus masuk ke dalam
atmosfer dengan berbagai cara. Gas CO2 terus dihilangkan oleh
fotosintesis dalam tumbuhan, oleh pembentukan batuan karbonat, dan
oleh pembentukan kulit binatang air. Jumlah CO2 yang semakin besar
dihasilkan oleh aktivitas manusia. Di bawah tekanan lebih rendah
dari 5,3 atm, karbon dioksida cair tak bisa bereksistensi. Karbon
dioksida padat, yang tersublimasi pada -780C di bawah tekanan 1 atm
disebut dengan es kering ( dry ice ), karena ia menguap tanpa
meleleh terlebih dahulu. Ia merupakan bahan pendingin yang bersih
dan mudah dipakai, terutama berguna bila diperlukan suhu dibawah
nol derajat. Karbon dioksida padat yang telah dihancurkan dalam
labu Dewar berisi alkohol atau aseton, merupakan suatu penangas
(bath) dingin yang sangat baik untuk pekerjaan laboratorium. Karbon
dioksida pada keadaan cair tekanan sekitar 60 atm digunakan sebagai
alat pemadam kebakaran.
3. Karbonat dan BikarbonatKebanyakan karbonat hanya sedikit
larut dalam air misalnya kalsium karbonat (CaCO3), barium karbonat
(BaCO3), magnesium karbonat (MgCO3) dan timbel karbonat (PbCO3).
Banyak bikarbonat hanya stabil dalam larutan berair. Contohnya
ialah kalsium bikarbonat, Ca(HCO3)2 dan magnesium bikarbonat,
Mg(HCO3)2. Karbonat dan bikarbonat bereaksi dengan kebanyakan asam,
menghasilkan CO2. Misalnya:CaCO3(s) + HCl (aq) CaCl2 (aq) + H2O (l)
+ CO2 (g)Sebuah reaksi yang dapat dengan mudah diuji di dapur,
terjadi bila natrium bikarbonat dan asam asetat bergabung.NaHCO3
(s) + CH3COOH (aq) NaCH3COO (aq) + H2O (l) + CO2 (g)Reaksi antara
karbonat dan bikarbonat dengan asam, diringkaskan dengan persamaan
ion:CO32- + H+ HCO3-HCO3- + H+ H2O + CO2Bikarbonat adalah zat
amfoter, yaitu dapat bereaksi baik dengan asam maupun basa.
Bikarbonat tidak stabil, bila dipanaskan, akan terurai membentuk
karbonat. Misalnya:2NaHCO3(s) Na2CO3 (aq) + H2O (l) + CO2(g)Jika
karbon dioksida dialirkan ke dalam larutan kation yang membentuk
karbonat yang tak larut ( misal, Ca2+ Ba2+ Mg2+ Pb2+ ) akan
terbentuk suatu endapan putih. Kalsium karbonat mengendap bila
karbon dioksida dialirkan bergelembung-gelembung melalui suatu
larutan air kapur, Ca(OH)2.CO2 + H2O 2 H+ + CO32-Ca2+ + CO32-
CaCO3Namun ketika terus ditambahkan karbon dioksida, endapan itu
akan melarut. Jika sedikit karbon dioksida menyebabkan terbentuknya
suatu endapan, karbon dioksida yang banyak akan menyebabkan
karbonat padat itu melarut karena bereaksi membentuk bikarbonat
yang lebih larut.CaCO3(s) + H2O (l)+ CO2(g) Ca(HCO3)2(aq)
panasJika larutan Ca(HCO3)2 itu dipanaskan, bikarbonat akan
terurai dan endapan muncul kembali.Ca(HCO3)2 CaCO3 + H2O + CO2
Atau jika larutan bikarbonat dibiarkan saja di udara terbuka,
kalsium karbonat akan muncul kembali setelah airnya menguap.
Ketika mengeringCa(HCO3)2 CaCO3 + H2O + CO2
Sangat tingginya nisbah luas permukaan terhapat volume, maka
bentuk-bentuk tertentu dari arang (disebut arang aktif) menunjukkan
sifat permukaan yang kuat, terutama kemampuan untuk mengadsorbsi
senyawa-senyawa dari larutan cair atau dari keadaan gas. Karbon
aktif digunakan misalnya dalam penyerapan warna, bau, dan ion-ion
di dalam limbah cair. Karbon aktif merupakan suatu bentuk arang
yang telah melalui aktivasi dengan menggunakan gas CO2, uap air
atau bahan-bahan kimia sehingga pori-porinya terbuat dan dengan
demikian daya adsorbsinya menjadi lebih tinggi terhadap zat warna
dan bau.
VI.Alur KerjaA. Alat-alat yang digunakan:1. Tabung Reaksi4
buah2. Gelas Kimia 100 ml1 buah3. Gelas Ukur 25 ml2 buah4.
Erlenmeyer Buchner1 buah5. Selang1 buah6. Sumbat1 buah7. Pipet
tetes2 buah8. Tabung reaksi berpipa samping1 buah9. Statif dan
klem1 buah10. Pembakar spiritus1 buah11. Spatula besi1 buah12.
Kertas Saring1 buah13. Corong1 buah
B. Bahan-bahan yang digunakan:1. Serbuk CaCO3 2. Tembaga Oksida
(CuO)3. Larutan Fuchsin4. Larutan HCl 4 M5. Larutan H2SO4 pekat6.
Larutan Ca(OH)27. Larutan HCOOH pekat8. Serbuk arang9. LiliC. Alur
Kerja1. Pembuatan gas karbon dioksida dari marmer atau batu kapur
dengan HCl
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi berpipa sampingDihubungkan
dengan selang ke wadah penampungDitambah HCl 4MDitutup dengan karet
penutupGas CO2Lilin mati5 sendok spatula CaCO3Larutan
beningDipanaskanKeruhDiuji dengan lilin yang
menyalaDiamatiDisalurkan ke dalam air kapurDiamatiDialirkan pada
air kapur lebih lamaKeruhTerbentuk endapan
2. Pembuatan gas CO
1 ml CHOOH pekatDimasukkan ke dalam tabung reaksiDitambahkan 0,5
ml H2SO4 pekatDipanaskanDimasukkan ke dalam tabung
reaksiDitambahkan 0,5 ml H2SO4 pekatDipanaskanDiuji dengan kayu
yang membaraDiamatiPerubahan warna apiGas CO
3. Karbon sebagai Pereduksi
3. Karbon sebagai pereduksi
CuOSerbuk arangDimasukkan ke dalam tabung reaksiDihubungkan ke
dalam air kapur melalui pipa bengkokHasil
4. Arang tulang sebagai adsorben warna
1 ml larutan FuchsinHasilDimasukkan ke dalam tabung
reaksiDitambah 1 sendok kecil arang tulangDikocokDisaring
VII.Data PengamatanProsedur PercobaanHasil
PengamatanDugaan/ReaksiKesimpulan
0. Disalurkan ke dalam air kapurDiamatiDimasukkan ke dalam
tabung reaksi berpipa sampingDihubungkan dengan selang ke wadah
penampungDitambah HCl 4MDitutup dengan karet penutupGas CO2Lilin
mati5 sendok spatula CaCO3Larutan beningDipanaskanKeruhDiuji dengan
lilin yang menyalaDiamatiDialirkan pada air kapur lebih
lamaKeruhEndapanPembuatan gas karbon dioksida dari marmer atau batu
kapur dengan HCl
2. Pembuatan Gas CO
1 ml CHOOH pekatDimasukkan ke dalam tabung reaksiDitambahkan 0,5
ml H2SO4 pekatDipanaskanDimasukkan ke dalam tabung
reaksiDitambahkan 0,5 ml H2SO4 pekatDipanaskanDiuji dengan kayu
yang membaraDiamatiPerubahan warna apiGas CO
3. Karbon sebagai pereduksi
CuOSerbuk arangDimasukkan ke dalam tabung reaksiDihubungkan ke
dalam air kapur melalui pipa bengkokHasil
4. Arang tulang sebagai adsorben warna
1 ml larutan FuchsinHasilDimasukkan ke dalam tabung
reaksiDitambah 1 sendok kecil arang tulangDikocokDisaring
Sebelum :CaCO3= serbuk putihHCl 4M=tidak berwarnaLarutan
Ca(OH)2=tidak berwarna
Sesudah : Terbentuk gas CO2 Gas CO2 diuji dengan lilin : api
pada lilin padam CO2 + Ca(OH)2 dipanaskan larutan menjadi lebih
jernih dan terdapat padatan putih di atasnya
Sebelum :-Larutan CHOOH pekat = tidak berwarna-Larutan H2SO4
pekat = tidak berwarnaSesudah :-Dipanskan : terbentuk gas CO.
Didekati api menjadi nyala biru. Dimasukkan bara api, bara api
menjadi padam. Setelah dikeluarkan bara api menyala kembali.
Sebelum :-CuO = padatan berwarna merah bata-Serbuk arang =
serbuk berwarna hitam-Larutan Ca(OH)2 = tidak berwarna
Sesudah :-terbentuk padatan tembaga Cu-terbentuk gas CO2-warna
larutan Ca(OH)2 menjadi keruh
Sebelum :-Arang tulang = serbuk hitam-Larutan Fuchsin = berwarna
merah keunguanSesudah :-Larutan Fuchsin + serbuk arang =
hitam-Setelah disaring = filtrat tak berwarnaReaksi ICaCO3 (s) +
HCl(aq) CaCl2 (aq) + H2O(l) + CO2 (g)Sebelum reaksi :CaCO3 : serbuk
putihHCl 4M=tidak berwarna
Setelah reaksi :Terbentuk gas CO2
Reaksi IICO2 (g)+Ca(OH)2(aq) CaCO3 (s) + H2O(l)Sebelum reaksi
:Ca(OH)2 = tidak berwarnaSetelah reaksi :Terbentuk endapan CaCO3
berwarna putihSetelah dipanaskan, terbentuk endapan CaCO3 berwarna
putih dan larutan menjadi lebih bening dari sebelumnya.
H2SO4Reaksi :CHOOH(aq) CO(g) + H2O(l)Sebelum reaksi :CHOOH pekat
= tidak berwarnaH2SO4 pekat = tidak berwarnaSetelah reaksi :Kayu
membara didekatkan pada gas CO = bara akan mati.Setelah dikeluarkan
dari gas CO = bara menyala kembali.
PanasReaksi :2CuO(s) + C(s) 2Cu(s) + CO2(g)-Reduksi : CuO(s)
Cu(s)-Oksidasi: C(s) CO2(g)-Cu = dari 2+ menjadi o-C = dari 0
menjadi 4+Sebelum reaksi :-CuO = berwarna merah bata-Serbuk arang =
berwarna hitam-Larutan Ca(OH)2 = tidak berwarnaSetelah reaksi
:-Terdapat padatan tembaga Cu-larutan Ca(OH)2 menjadi keruhSebelum
reaksi :-Arang tulang = serbuk hitam-Larutan Fuchsin = berwarna
merah keunguan
Sesudah reaksi :-Larutan Fuchsin + serbuk arang = hitam-Sesudah
disaring, larutan Fuchsin = tidak berwarna
Karbondioksida dapat dibuat dari reaksi antara CaCO3 + HCl. Gas
CO2 dapat dibuktikan dengan : Adanya gas yang menggantikan air
dalam gelas ukur. Diuji dengan lilin yang menyala, lilin menjadi
padam. Diuji dengan larutan Ca(OH)2 larutan menjadi keruh.
Gas CO dapat diperoleh dari reaksi antara CHOOH dengan H2SO4
yang dapat dibuktikan dengan nyala api biru dan bara api yang padam
ketika dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi gas CO dan
bara api kembali menyala setelah dikeluarkan dari tabung
reaksi.Karbon dapat digunakan untuk mereduksi CuO menjadi Cu. Gas
yang terbentuk dalam reaksi ini adalah CO2. Dapat dibuktikan dengan
larutan Ca(OH)2 yang menjadi keruh.
Karbon dapat mengadsorbsi zat warna dalam hal ini larutan
fuchsin. Sehingga menghasilkan filtrat yang tidak berwarna.
VIII.Analisis DataPercobaan pembuatan gas karbon dioksida dari
marmer atau batu kapur dengan HCl: Dalam percobaan ini sebelum
direaksikan, CaCO3 yang berbentuk serbuk (berwarna putih)
dimasukkan ke dalam tabung reaksi berpipa samping. Setelah itu
ditambahkan HCl 4M (tidak berwarna). Setelah direaksikan, tabung
reaksi ditutup sesegera mungkin dengan menggunakan sumbat dan
menyambungkan pipa dengan selang ke dalam gelas ukur yang telah
berisi air penuh (tidak terdapat udara dalam gelas ukur). Setelah
terbentuk gas, maka gas tersebut memenuhi gelas ukur dan air yang
ada di dalam gelas ukur keluar digantikan dengan gas CO2. Hasil
dari reaksi antara CaCO3 dengan HCl adalah gas CO2 dapat dibuktikan
dengan:a. Ketika mulut gelas ukur (berisikan gas) diletakkan di
atas lilin yang menyala maka api yang menyala akan padam.b. Ketika
gas dalam selang dialirkan ke dalam tabung reaksi yang berisikan
larutan Ca(OH)2, yang awalnya tidak berwarna akan berubah menjadi
keruh.Persamaan Reaksi :CaCO3 (s) + HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g) +
H2O (l)CO2 (g) + Ca(OH)2(aq) CaCO3 (s) + H2O(l)Setelah larutan
CaCO3 dan H2O yang terbentuk dipanaskan, larutan menjadi lebih
bening dari sebelumnya dan terdapat endapan putih Ca(OH)2 di bagian
atas dan di bagian dasar tabung reaksi.CaCO3 (s) + H2O (l) CO2 (g)
+ Ca(OH)2 (aq)
Percobaan Pembentukan Gas CODalam percobaan ini sebelum
direaksikan, Asam Formiat, HCOOH ( tidak berwarna) dan Asam Sulfat,
H2SO4 (tidak berwarna). Setelah direaksikan menghasilkan larutan
tidak berwarna dengan persamaan reaksiHCOOH(aq) + H2SO4 CO(g) +
H2O(l) + H+ + HSO4-
Adanya gas CO dapat dibuktikan dengan: a. Ketika lidi diberi
nyala api dan didekatkan pada tabung reaksi berisi larutan diatas
maka api akan menyala di bibir tabung reaksi dengan nyala api
biru.b. Ketika api pada lidi dimatikan dan meninggalkan bara yang
masih menyala, lidi dimasukkan kedalam tabung reaksi berisi larutan
(tidak menyentuh larutan) maka bara api menjadi padam. Namun ketika
lidi dikeluarkan dari tabung yang terjadi adalah bara api akan
menyala kembali.Percobaan Karbon sebagai PereduksiDalam percobaan
ini, sebelum reaksi CuO adalah serbuk berwarna merah bata dan arang
adalah serbuk berwarna hitam. Campuran CuO dan arang tersebut
dipanaskan di dalam tabung reaksi, gas yang dihasilkan dari reaksi
tersebut akan mengalir melalui pipa bengkok menuju tabung reaksi
berisi air kapur, sehingga air kapur yang semula tidak berwarna
menjadi keruh. Kemudian di dalam tabung reaksi, terbentuk padatan
Cu berwarna coklat.Persamaan reaksi: 2CuO(s) + C(s) 2Cu(s) +
CO2(g)
Percobaan Arang Tulang sebagai Adsorben WarnaDalam percobaan
ini, sebelum reaksi, arang tulang berupa serbuk berwarna hitam dan
1 mL larutan Fuchsin berwarna merah keunguan. Setelah ditambahkan
arang tulang pada Larutan Fuchsin maka dihasilkan campuran dengan
warna hitam. Setelah itu larutan disaring menggunakan kertas
saring, dan filtrat dari penyaringan tersebut adalah air (tidak
berwarna).
IX.PembahasanDari percobaan yang telah kami lakukan, pada
percobaan 1 pembuatan gas karbon dioksida dari marmer atau batu
kapur dengan HCl. Reaksi antar keduanya menghasilkan CaCl2 + H2CO3
dan kemudian H2CO3 mengalami reaksi dekomposisi sehingga terurai
menjadi CO2 + H2O. Gas CO2 yang terbentuk dapat membuat air yang
ada di dalam gelas ukur keluar, dan tergantikan oleh gas CO2. Hal
tersebut disebabkan karena gas CO2 memenuhi ruang di dalam gelas
ukur yang terbalik.Gas CO2 yang terbentuk dapat dibuktikan dengan
beberapa percobaan antara lain:a. Diuji dengan lilin yang menyala.
Api dari lilin yang semula menyala menjadi padam setelah ditutup
dengan gelas ukur berisi gas CO2. Hal tersebut dikarenakan tidak
ada gas oksigen di sekitar api dari lilin. Sehingga proses
pembakaran menjadi terhenti.b. Ketika gas dari dalam selang
dialirkan ke dalam tabung reaksi yang berisikan larutan Ca(OH)2,
yang awalnya tidak berwarna akan berubah menjadi keruh. Perubahan
tersebut terjadi karena terbentuknya CaCO3 yang berbentuk endapan
berwarna putih. Adapun persamaan reaksinya adalah sebagai
berikut:CaCO3 (s) + HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)CO2 (g)
+ Ca(OH)2(aq) CaCO3 (s) + H2O(l)Setelah campuran berisi CaCO3
tersebut dipanaskan, larutan menjadi lebih bening dibanding dengan
larutan yang tidak dipanaskan. Selain itu terbentuk endapan Ca(OH)2
di bagian atas dan di bagian dasar tabung reaksi. Hal tersebut
karena pada proses pemanasan terjadi pelepasan gas CO2 sehingga
terbentuk kembali larutan Ca(OH)2. Dimana larutan Ca(OH)2 merupakan
basa yang sedikit larut dalam air.CaCO3 (s) + H2O (l) CO2 (g) +
Ca(OH)2 (aq)
Pada percobaan kedua yaitu Pembentukan Gas CO:Dalam percobaan
ini sebelum direaksikan, Asam Formiat, HCOOH ( tidak berwarna) dan
Asam Sulfat, H2SO4 (tidak berwarna). Setelah direaksikan
menghasilkan larutan tidak berwarna yang tersidiri dari H+ + HSO4-
+ H2O dan gas CO dengan persamaan reaksi:HCOOH(aq) + H2SO4 (aq)
CO(g) + H2O(l) + H+ (aq) + HSO4- (aq)Reaksi ini dapat terjadi
karena H2SO4 merupakan asam pendehidrasi, jadi H2SO4 melepaskan H2O
dari larutan asam formiat. Sehingga terbentuk gas CO dan H2O.Adanya
gas CO dapat dibuktikan dengan:a. Ketika lidi diberi nyala api dan
didekatkan pada tabung reaksi berisi larutan diatas maka api akan
menyala di bibir tabung reaksi dengan nyala api biru. Hal tersebut
karena ketika gas CO dibakar, maka api akan berwarna biru.b. Ketika
api pada lidi dimatikan dan meninggalkan bara yang masih menyala,
lidi dimasukkan kedalam tabung reaksi berisi larutan (tidak
menyentuh larutan) maka bara api menjadi padam. Namun ketika lidi
dikeluarkan dari tabung yang terjadi adalah bara api akan menyala
kembali. Hal tersebut disebabkan karena saat bara api dimasukkan ke
dalam gas CO, gas oksigen didesak oleh gas CO sehingga bara api
menjadi padam, namun setelah bara api dikeluarkan dari gas CO maka
bara api akan menyala kembali karena adanya gas oksigen di
udara.Pada percobaan ketiga yaitu karbon sebaggai pereduksi.Dalam
percobaan ini, sebelum reaksi CuO adalah serbuk berwarna merah bata
dan arang adalah serbuk berwarna hitam. Campuran CuO dan arang
tersebut dipanaskan di dalam tabung reaksi, gas yang dihasilkan
dari reaksi tersebut akan mengalir melalui pipa bengkok menuju
tabung reaksi berisi air kapur, sehingga air kapur yang semula
tidak berwarna menjadi keruh. Hal tersebut karena gas CO2 bereaksi
dengan larutan Ca(OH)2 menghasilkan CaCO3 yang berupa endapan putih
dan H2O. Kemudian di dalam tabung reaksi, terbentuk padatan Cu
berwarna coklat. Pada reaksi ini terjadi reaksi oksidasi-reduksi
(redoks). Karbon mengalami reaksi oksidasi, sehingga disebut
reduktor. Karena karbon mengalami reaksi oksidasi, maka karbon
mampu mereduksi CuO menjadi Cu sehingga CuO mengalami reaksi
reduksi.Persamaan reaksi: 2CuO(s) + C(s) 2Cu(s) + CO2(g)Oksidasi:
C(s) CO2(g)Reduksi: 2CuO(s) 2Cu(s)
Setelah itu gas CO2 yang terbentuk dapat diuji dengan dialirkan
pada larutan Ca(OH)2.CO2 (g)+ Ca(OH)2(aq) CaCO3 (s) + H2O(l)
Pada percobaan keempat yaitu percobaan arang tulang sebagai
adsorben warnaDalam percobaan ini, sebelum reaksi, arang tulang
berupa serbuk berwarna hitam dan 1 mL larutan Fuchsin berwarna
merah keunguan. Setelah ditambahkan arang tulang, Larutan Fuchsin
maka dihasilkan larutan dengan warna hitam. Setelah itu larutan
disaring menggunakan kertas saring dan filtrat dari penyaringan
tersebut adalah air (tidak berwarna). Hal tersebut terjadi karena
arang tulang mampu mengadsorbsi zat warna pada larutan fuchsin.
Sangat tingginya nisbah luas permukaan terhapat volume, maka arang
tulang menunjukkan sifat permukaan yang kuat, terutama kemampuan
untuk mengadsorbsi senyawa-senyawa dari larutan cair atau dari
keadaan gas. Karbon aktif digunakan dalam penyerapan warna, bau,
dan ion-ion di dalam limbah cair. Karbon aktif merupakan suatu
bentuk arang yang telah melalui aktivasi dengan menggunakan gas
CO2, uap air atau bahan-bahan kimia sehingga pori-porinya terbuat
dan dengan demikian daya adsorbsinya menjadi lebih tinggi terhadap
zat warna dan bau.
X.KesimpulanDari percobaan yang telah kami lakukan, kami dapat
menyimpulkan bahwa:1. Pembuatan gas CO2 dapat dilakukan dengan cara
mereaksikan serbuk CaCO3 dengan larutan HCl. Adapun gas CO2 yang
terbentuk dapat diuji dengan cara, yaitu: Diuji pada lilin yang
meyala, maka api pada lilin tersebut mati karena tidak adanya gas
oksigen. Direaksikan dengan Ca(OH)2, terbentuk endapan CaCO3 yang
berwarna putih, sehingga larutan menjadi keruh.Selain itu pembuatan
gas CO juga dapat dilakukan dengan cara mereaksikan asam formiat
pekat dengan H2SO4 pekat.2. Karbon merupakan salah satu unsur dari
sekian banyak unsur dalam sistem periodik, yang dapat terikat
secara kovalen dengan atom karbon lain dan terhadap unsur-unsur
lain menurut beragam cara sehingga dapat membentuk begitu banyak
senyawa yang jumlahnya hampir tak terhingga. Hal inilah yang
menyebabkan atom karbon begitu unik.3. Karbon dapat membentuk
berbagai senyawa. Salah satunya yang selalu ada di sekeliling kita
adalah gas CO2, selain itu karbon monoksida dan asam atau garam
karbonat.
XI.Jawaban Pertanyaan1. Air kapur yang keruh karena gas CO2 yang
berlebih jernih karena ketika terus ditambahkan karbon dioksida,
endapan CaCO3 itu akan melarut membentuk bikarbonat yang lebih
larut. Jika larutan Ca(HCO3)2 itu dipanaskan, bikarbonat akan
terurai dan endapan muncul kembali. Sehingga menyebabkan larutan
keruh kembali setelah dipanaskan.2. Pada permukaan air kapur
terdapat lapisan putih keruh dan keras merupakan endapan dari CaCO3
yang sudah mengering.
XII.Daftar PustakaChang, Raymond. (2005). Kimia Dasar:
Konsep-Konsep Inti. Jakarta: Erlangga.Keenan, Charles W., David C.
Kleinfelter dan Jesse H. Wood. (1992). Kimia Untuk Universitas.
Jakarta: Erlangga.Petrucci, Ralph H. (1985). Kimia Dasar: Prinsip
dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga.Tim Kimia Dasar. (2015).
Panduan Praktikum Kimia Dasar Lanjut. Surabaya: Jurusan Kimia FMIPA
UNESA.Anonim. Karbon Aktif. www.purewatercare.com Diakses pada 28
Maret 2015.(Sumbernya dwi belum, lampiran nyusul. Hehe)
Surabaya, Praktikan,(.)Mengetahui,Dosen/Asisten Pembimbing(.)2
April 2015