BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini merupakan sesuatu yang tidak dapat kita hindari oleh seluruh masyarakat dunia. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia memiliki kewajiban untuk terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance). World Bank dalam Mardiasmo (2004:18) mendefinisikan Good Governance sebagai suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang sejalan dengan prinsip demokrasi, penghindaran salah alokasi dana investasi, pencegahan korupsi baik secara politik dan administratif. Kepemerintahan yang baik setidaknya ditandai dengan tiga elemen yaitu transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Suksesi kepemimpinan pemerintahan dari Orde Baru ke Orde Reformasi ditandai antara lain dengan semangat reformasi pendayagunaan aparatur negara dengan tuntutan mewujudkan administrasi negaran yang mampu mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan mempraktikan prinsip-prinsip Good Governance. Masyarakat menuntut kesungguhan pemerintah menanggulangi korupsi, kolusi, dan nepotisme sehingga tercipta pemerintahan yang bersih dan mampu menyediakan public goods dan public services disebut governance (pemerintahan atau kepemerintahan)). Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 1
22
Embed
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi saat ini merupakan sesuatu yang
tidak dapat kita hindari oleh seluruh masyarakat dunia.
Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia
memiliki kewajiban untuk terus-menerus berpartisipasi
dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good
Governance). World Bank dalam Mardiasmo (2004:18)
mendefinisikan Good Governance sebagai suatu
penyelenggaraan manajemen pembangunan yang sejalan
dengan prinsip demokrasi, penghindaran salah alokasi
dana investasi, pencegahan korupsi baik secara politik
dan administratif. Kepemerintahan yang baik setidaknya
ditandai dengan tiga elemen yaitu transparansi,
partisipasi dan akuntabilitas.
Suksesi kepemimpinan pemerintahan dari Orde Baru
ke Orde Reformasi ditandai antara lain dengan semangat
reformasi pendayagunaan aparatur negara dengan tuntutan
mewujudkan administrasi negaran yang mampu mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dengan mempraktikan
prinsip-prinsip Good Governance. Masyarakat menuntut
kesungguhan pemerintah menanggulangi korupsi, kolusi,
dan nepotisme sehingga tercipta pemerintahan yang
bersih dan mampu menyediakan public goods dan public services
disebut governance (pemerintahan atau kepemerintahan)).
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 1
Praktek terbaik dari governance itu disebut Good
Governance (kepemerintahan yang baik).
Agar Good Governance menjadi kenyataan diperlukan
komitmen yang tinggi dari semua pihak, atasan dan
bawahan, pemerintah dan masyarakat, koordinasi
(alignment) yang baik, integritas, profesionalitas, dan
etos kerja serta moral yang tinggi. Hal yang paling
penting adalah harus ada keteladanan.
Pemerintah daerah sebagai pihak yang ditugasi
menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan layanan
social masyarakat wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban keuangan daerahnya untuk dinilai
apakah pemerintah daerah tersebut berhasil menjalankan
tugas dengan baik atau tidak (Suprapto, 2006).
Pemerintah daerah dituntut agar pengelolaan keuangan
daerah secara baik yang harus dilakukan dalam
mewujudkan tujuan pemerintahan yang bersih (Clean
Government) dimana pengelolaan keuangan daerah yang baik
adalah kemampuan mengontrol kebijakan keuangan daerah
secara ekonomis, efisien, transparan dan akuntabel.
Dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan Negara
tersebut, pemerintah baik pusat maupun daerah wajib
melakukan pengelolaan keuangan yang handal, baik dan
akuntabel. Karena pada hakikatnya uang yang dikelola
oleh pemerintah itu sendiri berasal dari masyarakat,
oleh karena itu pengelolaannya harus dioptimalkan,
dapat dipertanggungjawabkan serta mendatangkan manfaat
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 2
bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk mencapai itu
semua, dibutuhkan instrument dan tata tertib mengenai
mekanisme dan standar pengelolaan keuangan serta
pelaporan keuangan pemerintah itu sendiri.
Lahirnya Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
telah membuat perubahan hebat terhadap pola pengelolaan
keuangan pemerintah di Indonesia. Dengan direvisinya PP
No.24 tahun 2005 dengan PP No.71 tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintah, membawa sedikit perubahan
dalam standar dan mekanisme pengelolaan keuangan di
Pemerintahan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa
tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai
penyajian laporan keuangan pada salah satu instansi
pemerintahan yakni Universitas Halu Oleo tahun 2012.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas,
maka rumusan masalahnya adalah apakah penyajian laporan
keuangan Universitas Halu Oleo tahun 2012 telah sesuai dengan
PSAP NO.01 tentang penyajian Laporan Keuangan yang
tercantum dalam PP NO.71 tahun 2010 ?
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 3
BAB IIKAJIAN TEORI
2.1 PSAP No. 01 Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan
yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Yang dimaksud dengan pengguna adalah masyarakat,
termasuk lembaga legislatif, pemeriksa/pengawas,pihak
yang memberi atau berperan dalam proses donasi,
investasi, dan pinjaman, serta pemerintah. Laporan
keuangan meliputi laporan keuangan yang disajikan
terpisah atau bagian dari laporan keuangan yang
disajikan dalam dokumen publik lainnya seperti laporan
tahunan. Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan
keuangan pemerintah yaitu basis akrual.
2.1.1 Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan laporan yang
terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-
transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.
Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan
informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran,
saldo anggaran lebih, arus kas, hasil operasi, dan
perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan yang
bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan
mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 4
Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah
adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan
akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya, dengan:
a) Menyediakan informasi mengenai posisi sumber
daya ekonomi, kewajiban,dan ekuitas pemerintah;
b) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi
sumber daya ekonomi,kewajiban, dan ekuitas
pemerintah;
c) Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi,
dan penggunaan sumber daya ekonomi;
d) Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi
terhadap anggarannya;
e) Menyediakan informasi mengenai cara entitas
pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi
kebutuhan kasnya;
f) Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah
untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan;
g) Menyediakan informasi yang berguna untuk
mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dalam
mendanai aktivitasnya.
Laporan keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai
peranan prediktif dan prospektif, menyediakan informasi
yang berguna untuk memprediksi besarnya sumber daya
yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan,
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 5
sumberdaya yang dihasilkan dari operasi yang
berkelanjutan, serta risiko dan ketidakpastian yang
terkait. Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi
bagi pengguna mengenai:
a) Indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan
digunakan sesuai dengan anggaran; dan
b) Indikasi apakah sumber daya diperoleh dan
digunakan sesuai dengan ketentuan, termasuk batas
anggaran yang ditetapkan oleh DPR/DPRD.
Untuk memenuhi tujuan umum ini, laporan keuangan
menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan dalam
hal:
a. aset; g. pembiayaan;
b. kewajiban; h. saldo anggaran lebih
c. ekuitas; i. pendapatan-LO;
d. pendapatan-LRA; j. beban; dan
e. belanja; k. arus kas.
f. transfer;
2.1.2 Komponen-Komponen Laporan Keuangan
Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set
laporan keuangan terdiri dari laporan pelaksanaan
anggaran (budgetary reports) dan laporan finansial,
sehingga seluruh komponen menjadi sebagai berikut:
a) Laporan Realisasi Anggaran;
b) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih;
c) Neraca;
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 6
d) Laporan Operasional;
e) Laporan Arus Kas;
f) Laporan Perubahan Ekuitas;
g) Catatan atas Laporan Keuangan.
Komponen-komponen laporan keuangan tersebut
disajikan oleh setiap entitas pelaporan, kecuali:
(a) Laporan Arus Kas yang hanya disajikan oleh entitas
yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum;
(b) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih yang hanya
disajikan oleh Bendahara Umum Negara dan entitas
pelaporan yang menyusun laporan keuangan
konsolidasiannya.
2.2 Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran mengungkapkan kegiatan
keuangan pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan
ketaatan terhadap APBN/APBD. Laporan Realisasi Anggaran
menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan
sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah
pusat/daerah dalam satu periode pelaporan. Laporan
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 7
f. sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran.
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan
perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam
satu periode pelaporan.
2.3 Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan
secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos
berikut:
a) Saldo Anggaran Lebih awal;
b) Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;
c) Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun
berjalan;
d) Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya;
dan
e) Lain-lain;
f) Saldo Anggaran Lebih Akhir.
Di samping itu, suatu entitas pelaporan menyajikan
rincian lebih lanjut dari unsur-unsur yang terdapat
dalam Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.
2.4 Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu
entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
pada tanggal tertentu. Setiap entitas pelaporan
mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 8
nonlancar serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi
kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam
neraca. Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap
pos aset dan kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang
diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu 12
(dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan jumlah-
jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam
waktu 12 lebih dari 12 (dua belas) bulan. Neraca
menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya
pos-pos berikut:
a) kas dan setara kas; f) aset tetap;
b) investasi jangka pendek; g) kewajiban jangka
pendek;
c) piutang pajak dan bukan pajak; h)
kewajiban jangka panjang;
d) persediaan; i) ekuitas.
e) investasi jangka panjang;
2.4.1 Aset Lancar
Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar
jika:
a) Diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai,
atau dimiliki untuk 20 dijual dalam waktu 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal pelaporan, atau
b) Berupa kas dan setara kas.
Semua aset selain yang termasuk dalam (a) dan
(b), diklasifikasikan sebagai aset nonlancar.
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 9
2.4.2 Aset Nonlancar
Aset nonlancar mencakup aset yang bersifat jangka
panjang dan aset tak berwujud, yang digunakan secara
langsung atau tidak langsung untuk kegiatan pemerintah
atau yang digunakan masyarakat umum. Aset nonlancar
diklasifikasikan menjadi investasi jangka panjang, aset
tetap, dana cadangan, dan aset lainnya untuk
mempermudah pemahaman atas pos-pos aset nonlancar yang
disajikan di neraca.
Investasi jangka panjang adalah investasi yang
dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari 12 (dua
belas) bulan. Investasi jangka panjang terdiri dari
investasi nonpermanen dan investasi permanen. Investasi
nonpermanen adalah investasi jangka panjang yang
dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan.
Investasi permanen adalah investasi jangka panjang yang
dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan.
Investasi nonpermanen terdiri dari:
a) Investasi dalam Surat Utang Negara;
b) Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang
dapat dialihkan kepada fihak ketiga; dan
c) Investasi nonpermanen lainnya
Investasi permanen terdiri dari:
a) Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan
negara/perusahaan daerah, lembaga keuangan negara,
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 10
badan hukum milik negara, badan internasional dan
badan hukum lainnya bukan milik negara.
b) Investasi permanen lainnya.
Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi
masa depan diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai
nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset
diakui pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau
kepenguasaannya berpindah. Pengukuran aset adalah
sebagai berikut:
a) Kas dicatat sebesar nilai nominal;
b) Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai
perolehan;
c) Piutang dicatat sebesar nilai nominal;
d) Persediaan dicatat sebesar:
1) Biaya Perolehan apabila diperoleh dengan
pembelian;
2) Biaya Standar apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri;
3) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya
seperti donasi/rampasan.
2.4.3 Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai
kewajiban jangka pendek jika diharapkan dibayar dalam
waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Semua kewajiban lainnya diklasifikasikan sebagai
kewajiban jangka panjang.
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 11
2.4.4 Kewajiban Jangka Panjang
Suatu entitas pelaporan tetap mengklasifikasikan
kewajiban jangka panjangnya, meskipun kewajiban
tersebut jatuh tempo dan untuk diselesaikan dalam waktu
12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan jika:
a) Jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih
dari 12 (dua belas) bulan;
b) Entitas bermaksud mendanai kembali (refinance)
kewajiban tersebut atas dasar jangka panjang; dan
c) Maksud tersebut didukung dengan adanya suatu
perjanjian pendanaan kembali (refinancing), atau
adanya penjadualan kembali terhadap pembayaran,
yang diselesaikan sebelum laporan keuangan
disetujui.
2.4.5 Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang
merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah
pada tanggal laporan. Saldo ekuitas di Neraca berasal
dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan
Ekuitas.
2.5 Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai
sumber,penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama
satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas
pada tanggal pelaporan. Arus masuk dan keluar kas
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 12
diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi,
investasi, pendanaan, dan transitoris.
2.6 Laporan Operasional
Laporan finansial mencakup laporan operasional
yang menyajikan pos-pos sebagai berikut:
a) Pendapatan-LO dari kegiatan operasional;
b) Beban dari kegiatan operasional ;
c) Surplus/defisit dari Kegiatan Non Operasional,
bila ada;
d) Pos luar biasa, bila ada;
e) Surplus/defisit-LO.
2.7 Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan sekurang-
kurangnya pos-pos:
a) Ekuitas awal
b) Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;
c) Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi
ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak
kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan
akuntansi dan koreksi kesalahan mendasar, misalnya:
Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang
terjadi pada periode-periode sebelumnya;
Nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.
d) Ekuitas akhir.
2.8 Catatan Atas Laporan Keuangan
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 13
Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami
dan membandingkannya dengan laporan keuangan entitas
lainnya, Catatan atas Laporan Keuangan mengungkapkan
hal-hal sebagai berikut:
a) Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan
Entitas Akuntansi;
b) Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan
ekonomi makro;
c) Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun
pelaporan berikut kendala dan hambatan yang dihadapi
dalam pencapaian target;
d) Informasi tentang dasar penyusunan laporan
keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang
dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan
kejadian-kejadian penting lainnya;
e) Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang
disajikan pada lembar muka laporan keuangan;
f) Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam
lembar muka laporan keuangan;
g) Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian
yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka
laporan keuangan.
Catatan atas Laporan Keuangan disajikan secara
sistematis. Setiap pos dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih,
Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 14
Laporan Perubahan Ekuitas harus mempunyai referensi
silang dengan informasi terkait dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 15
BAB IIIPEMBAHASAN
Berdasarkan asal 55 ayat (2) Undang-Undang nomor
1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan
Peraturan Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007
sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan nomor
171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga
selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan
menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, dan Catatan Atas Laporan Keuangan
pada Menteri Keuangan selaku Pengelola Fiskal dalam
rangka penyususnan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
(LKPP).
Pada Peraturan Pemerintah No .71 2010 dijelaskan
bahwa pelaporan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat atau
Daerah haruslah sesuai dengan Penyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan. Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo Tahun 2012 ini
telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor
71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan
kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 16
dilingkungan pemerintah (sesuai dengan PSAP No 1
Penyajian Laporan Keuangan).
Untuk lebih mengetahui apakah laporan keuangan
Universitas Halu Oleo tahun 2012 telah sesuai dengan
PSAP No. 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan yang
tercantum dalam PP No. 71 tahun 2010 penulis
menggunakan analisis data sebagai berikut :
a. Analisis Deskriptif, yaitu metode penganalisian
data yang telah mengumpulkan, mengklasifikasikan,
mengolah dan mengimplementasikan data yang
diperoleh sehingga memberikan gambaran menyeluruh
tentang laporan yang sedang dianalisis.
b. Analisis Komparatif, yaitu metode perbandingan
ketetapan penyajian laporan keuangan yang disajikan
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, maka
digunakan daftar penilaian. Daftar Penilaian ini
berisi ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
Standar Akuntansi Pemerintahan.
Tabel
Tingkat Ketetapan Penyajian Laporan Keuangan sesuai
dengan SAP
NO.Interval
Presentase %
Kategori Tingkat Ketetapan
Penyajian Laporan Keuangan
sesuai dengan SAP1. 0 % - 20 % Sangat Kurang2. 20 % - 40 % Kurang3. 40 % - 60% Cukup Tepat
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 17
4. 60 % - 80 % Tepat5. 80 % - 100 % Sangat Tepat
3.1 Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan
perbandingan antara anggaran dengan realisasinya yang
mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama
periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2012.
Realisasi pendapatan Negara pada TA 2012 adalah
berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak Sebesar
Rp66.353.760.717,00 atau mencapai 102,62% dari estimasi
pendapatan sebesar Rp64.662.538.000,00.
Realisasi belanja Negara (UHO) pada TA 2012
adalah sebesar Rp325.422.534.807,00 atau sebesar 98,61%
dari estimasi anggaran belanja sebesar
Rp330.019.018.000,00. Dengan estimasi tersebut
menggambarkan bahwa Universitas Halu Oleo telah
menerapkan dengan Sangat Tepat Standar Akuntansi
Pemerintahan dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran
Tahun 2012.
3.2 Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas
mengenai asset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31
Desember 2012 dan 2011.
Jumlah asset adalah sebesar Rp909.108.052.426,00
yang terdiri dari Aset Lancar sebesar
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 18
Rp13.373.715.250,00, Aset Tetap sebesar
Rp892.446.112.180,00, dan Aset Lainnya sebesar
Rp3.228.224.996,00.
Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp323.944.993,00
yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek. Sementara itu
jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp909.108.052.426,00
yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar
Rp13.049.770.257,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar
Rp895.734.337.176,00 atau mencapai kenaikan sekitar
53,64 % dari periode sebelumnya. Dengan estimasi
tersebut menggambarkan bahwa Universitas Halu Oleo
telah menerapkan dengan Cukup Tepat Standar Akuntansi
Pemerintahan dalam penyajian Neraca Tahun 2012.
3.3 Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi
penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai
suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam Catatan atas
Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang
diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi
Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya
yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan
keuangan. Laporan keuangan Universitas Halu Oleo tahun
2012 juga melampirkan Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK) sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 19
BAB IVKESIMPULAN
Pada Peraturan Pemerintah No .71 2010 dijelaskan
bahwa pelaporan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat atau
Daerah haruslah sesuai dengan Penyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan. Laporan Keuangan Universitas
Halu Oleo Tahun 2012 ini telah disusun dan disajikan
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Dari hasil analisa yang dilakukan dengan
menggunakan tingkat ketetapan penyajian laporan
keuangan sesuai dengan SAP diperoleh tingkat presentase
ketetapan penyajian Laporan Neraca sesuai dengan SAP
sebesar 53,64% dan Realiasi Anggaran 102,62 % sehingga
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 20
penulis dapat menyimpulkan bahwa Universitas Halu Oleo
telah menerapkan SAP dengan tepat dalam Laporan Neraca
dan Realisasi Anggaran Tahun 2012.
DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo.,(2002), Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah,Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2002.
World Bank, (1998), Public Expenditure ManagementHandbook, Washington USA.
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 21
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004tentang Perbendaharaan Negara.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan TanggungjawabKeuangan Negara.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan KeuanganPemerintah Pusat.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011tentang Perubahan atas Peraturan Menteri KeuanganNomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi danPelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentangStandar Akuntansi Pemerintahan.
Penyajian Laporan Keuangan Universitas Halu Oleo 22