Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen PT Akasha Wira International Tbk (Dahulu PT Ades Waters Indonesia Tbk) 31 Desember 2009 dan 2008 Financial Statements and Independent Auditor’s Report PT Akasha Wira International Tbk (Formerly PT Ades Waters Indonesia Tbk) 31 December 2009 and 2008
40
Embed
Laporan Keuangan dan PT Akasha Wira …akses.ksei.co.id/media/transfer/doc/4b865407-61dc-405a-b521-47a57f...Penerimaan pengembalian pajak 1.101 - Receipts of tax refund ... Manusia
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen PT Akasha Wira International Tbk (Dahulu PT Ades Waters Indonesia Tbk) 31 Desember 2009 dan 2008 Financial Statements and Independent Auditor’s Report PT Akasha Wira International Tbk (Formerly PT Ades Waters Indonesia Tbk) 31 December 2009 and 2008
DAFTAR ISI
CONTENTS
SURAT PERNYATAAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS’ STATEMENT
KENAIKAN BERSIH KAS 9.160 25.286 NET INCREASE IN CASH AND CASH
DAN SETARA KAS EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AWAL TAHUN 29.311 4.025 AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AKHIR TAHUN 38.471 29.311 AT END OF YEAR
AKTIVITAS INVESTASI YANG TIDAK
MEMPENGARUHI ARUS KAS:
NON-CASH INVESTING ACTIVITY:
Hutang atas pembelian aset tetap
85
23
Payable for acquisition of property, plant and
equipment
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
(DAHULU/FORMERLY PT ADES WATERS INDONESIA Tbk)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN/
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
6
1. U M U M 1. G E N E R A L
a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
PT Akasha Wira International Tbk (“Perseroan”)
didirikan dengan nama PT Alfindo Putrasetia pada
tahun 1985. Nama Perseroan telah diubah beberapa
kali; terakhir pada tahun 2009, ketika nama
Perseroan diubah menjadi PT Akasha Wira
International Tbk.
PT Akasha Wira International Tbk (“the
Company”) was established under the name
PT Alfindo Putrasetia in 1985. The Company’s
name has been changed several times; the most
recent one in 2009, when its name was changed to
PT Akasha Wira International Tbk.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami
beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dibuat
dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., notaris
pengganti dari Sutjipto, S.H., M.Kn, No. 31 tanggal
2 Juni 2009 untuk perubahan nama Perseroan dari
PT Ades Waters Indonesia Tbk menjadi PT Akasha
Wira International Tbk. Perubahan Anggaran Dasar
ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. AHU-34581.AH.01.02. Tahun 2009
tanggal 22 Juli 2009.
The Company’s Articles of Association have been
amended several times. The latest amendment was
made by Notarial Deed of Aulia Taufani, S.H.,
substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn, No. 31
dated 2 June 2009 for changing the Company’s
name from PT Ades Waters Indonesia Tbk into
PT Akasha Wira International Tbk. The
amendment was approved by the Minister of Law
and Human Rights of the Republic of Indonesia in
his Decision Letter No. AHU-34581.AH.01.02
Tahun 2009 dated 22 July 2009.
Sesuai pasal 2 Anggaran Dasarnya, Perseroan dapat
bergerak di beberapa bidang usaha. Selama tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan
2008, Perseroan bergerak di bidang usaha
pengolahan dan distribusi air minum dalam
kemasan. Produksi secara komersial dimulai pada
tahun 1986.
In accordance with article 2 of its Articles of
Association, the Company can engage in several
business activities. During the years ended
31 December 2009 and 2008, the Company
engaged in the drinking water bottling and
distribution business. Commercial production
started in 1986.
Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan
kantor pusat di Perkantoran Hijau Arkadia, Jl. TB.
Simatupang Kav. 88, Jakarta. Pabrik berlokasi di
Jawa Barat dan Jawa Timur.
The Company is domiciled in Jakarta, Indonesia,
with its head office located at Perkantoran Hijau
Arkadia, Jl. TB. Simatupang Kav. 88, Jakarta.
Plants are located in West Java and East Java.
Sampai dengan bulan Mei 2008, Water Partners
Bottling S.A., pemegang saham Perseroan,
merupakan perusahaan joint venture antara The
Coca Cola Company dan Nestle S.A. Perseroan
dalam bisnis normal melakukan transaksi-transaksi
dengan afiliasi dari The Coca Cola Company dan
anak perusahaan/afiliasi dari Nestle S.A. Baik The
Coca Cola Company maupun Nestle S.A. memiliki
anak perusahaan dan afiliasi di seluruh dunia.
Until May 2008, Water Partners Bottling S.A., the
Company’s major shareholder was a joint venture
of The Coca Cola Company and Nestle S.A. The
Company has transactions in the normal course of
business with affiliates of The Coca Cola
Company and subsidiaries/affiliates of Nestle S.A.
Both The Coca Cola Company and Nestle S.A.
have subsidiaries and affiliates throughout the
world.
Pada tanggal 3 Juni 2008, Sofos Pte. Ltd.,
perusahaan berbadan hukum Singapura, telah
mengakuisisi Water Partners Bottling S.A.,
perusahaan joint venture antara The Coca Cola
Company dan Nestle S.A. dan pemegang hak
pengendalian atas Perseroan.
On 3 June 2008, Sofos Pte. Ltd., a Singapore
based company acquired Water Partners
Bottling S.A., a joint venture of The Coca Cola
Company and Nestle S.A. and owner of the
controlling interest in the Company.
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
(DAHULU/FORMERLY PT ADES WATERS INDONESIA Tbk)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)/
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
7
1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan) a. Establishment and General Information
(Continued)
Sehubungan dengan transaksi diatas, seluruh hutang
Perseroan kepada perusahaan afiliasi, Nestle S.A.
dan The Coca Cola Company, sebelum tanggal
transaksi, telah di hapuskan.
In relation to the above transaction, all of the
Company’s debts to affiliates, Nestle S.A. and The
Coca Cola Company, before the transaction date,
have been waived.
Menindaklanjuti surat Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal (“Bapepam”) No. S-48/BL/2006 tanggal 18
Mei 2006 mengenai “Pemberitahuan Efektifnya
Pernyataan Penggabungan Usaha”, Perseroan
mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (“RUPSLB”) pada tanggal 19 Mei 2006
(risalah dibuat oleh notaris Sutjipto S.H. dengan
akta No. 126). RUPSLB tersebut memutuskan untuk
menyetujui penggabungan usaha antara Perseroan
dengan anak perusahaannya, PT Pamargha
Indojatim (PIJ) efektif sejak tanggal 1 Juli 2006
dimana Perseroan menjadi pihak yang tetap ada
(surviving company) sedangkan PIJ bubar demi
hukum. Penggabungan usaha ini disetujui oleh
Badan Koordinasi Penanaman Modal (“BKPM”)
pada tanggal 17 Juli 2006.
Following the letter of the Chairman of Capital
Market Supervisory Agency (“Bapepam”)
No. S-48/BL/2006 dated 18 May 2006 regarding
“Notification that the Merger Statement becomes
Effective”, the Company held an Extraordinary
General Meeting of Shareholders (“EGMS”) on
19 May 2006 (minutes prepared by notary public
Sutjipto S.H. by deed No. 126). The EGMS
resolved to approve the merger between the
Company and its subsidiary, PT Pamargha
Indojatim (PIJ) effective 1 July 2006, whereby the
Company becomes the surviving company and PIJ
is dissolved by the operation of law. The merger
was approved by the Capital Coordinating
Investment Board (“BKPM”) on 17 July 2006.
b. Penawaran Umum Efek Perseroan b. Public Offfering of the Company’s Shares
Sesuai dengan surat Ketua Bapepam
No. S-774/PM/1994 tanggal 2 Mei 1994 mengenai
“Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan
Pendaftaran”, Perseroan telah melakukan penawaran
umum kepada masyarakat melalui pasar modal
sejumlah 15.000.000 saham dengan nilai nominal
Rp 1.000 (dalam angka penuh) per saham.
Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa
Efek Jakarta pada tanggal 14 Juni 1994.
In accordance with the letter from the Chairman of
Bapepam No. S-774/PM/1994 dated 2 May 1994
regarding “Notification that the Registration
Statement becomes Effective”, the Company has
publicly offered, through capital market,
15,000,000 shares with a par value of Rp 1,000
(full amount) per share. The Company listed all of
its shares at the Jakarta Stock Exchange on 14
June 1994.
Berdasarkan persetujuan dari Bapepam dalam surat
Ketua Bapepam No. S-1213/PM/2004 tanggal
10 Mei 2004 mengenai “Pemberitahuan Efektifnya
Pernyataan Pendaftaran”, Perseroan melakukan
Penawaran Umum Terbatas I kepada para
pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 73.720.000
saham biasa dengan nilai nominal Rp 1.000 (dalam
angka penuh) per saham.
Under the approval letter from Chairman of
Bapepam No. S-1213/PM/2004 dated 10 May
2004 regarding “Notification that the Registration
Statement becomes Effective”, the Company
conducted a Limited Public Offering I to the
existing shareholders in connection with its rights
issue with pre-emptive rights of 73,720,000
common shares with a par value of Rp 1,000 (full
amount) per share.
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
(DAHULU/FORMERLY PT ADES WATERS INDONESIA Tbk)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)/
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8
1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
b. Penawaran Umum Efek Perseroan (Lanjutan) b. Public Offfering of the Company’s Shares
(Continued)
Berdasarkan persetujuan dari Bapepam dalam surat
Ketua Bapepam No. S-5874/BL/2007 tanggal
21 Nopember 2007 mengenai “Pemberitahuan
Efektifnya Pernyataan Pendaftaran”, Perseroan
melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada
para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 440.176.800
saham biasa dengan nilai nominal Rp 1.000 (dalam
angka penuh) per saham.
Under the approval letter from Chairman of
Bapepam No. S-5874/BL/2007 dated 21 November
2007 regarding “Notification that the Registration
Statement becomes Effective”, the Company
arranged a Limited Public Offering II to the
existing shareholders in connection with its rights
issue with pre-emptive rights of 440,176,800
common shares with a par value of Rp 1,000 (full
amount) per share.
Saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta
(“BEJ”) dan Bursa Efek Surabaya (“BES”).
Sehubungan dengan penggabungan BES ke dalam
BEJ, nama BEJ berubah menjadi Bursa Efek
Indonesia (“BEI”) sejak tanggal 30 Nopember
2007.
The Company’s shares are listed at the Jakarta
Stock Exchange (“JSX”) and Surabaya Stock
Exchange (“SSX”). With regard to merger of SSX
into JSX, JSX’s name was changed into Indonesian
Stock Exchange (IDX) since 30 November 2007.
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan c. Board of Commissioners, Directors and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 dan
2008, adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Board of
Commissioners and Board of Directors as of
31 December 2009 and 2008, are as follows:
2009 2008
Presiden Komisaris Hanjaya Limanto Hanjaya Limanto President Commissioner
Komisaris Danny Yuwono Danny Yuwono Commissioners
Ernie Susilawati Wagiyono
Presiden Direktur Agoes Soewandi Wangsapoetra Agoes Soewandi Wangsapoetra President Director
Direktur Th. M. Wisnu Adjie Th. M. Wisnu Adjie Director
Jumlah kompensasi dan tunjangan yang diterima
oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi adalah
masing-masing Rp 1,2 milyar dan Rp 7,5 milyar
pada tahun 2009 dan 2008.
The amounts of compensation and benefits
received by the Board of Commissioners and
Board of Directors were Rp 1.2 billion and Rp 7.5
billion in 2009 and 2008, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
Perseroan mempekerjakan masing-masing 266 dan
293 pegawai.
As of 31 December 2009 and 2008, the Company
had 266 and 293 employees, respectively.
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
(DAHULU/FORMERLY PT ADES WATERS INDONESIA Tbk)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)/
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
9
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
YANG PENTING POLICIES
Laporan keuangan Perseroan disusun oleh manajemen
dan diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2010.
The Company’s financial statements were prepared
by the management and completed on 25 March
2010.
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut
Perseroan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia dan Pedoman Penyajian
dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan
oleh Bapepam. Kebijakan akuntansi yang penting yang
diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan
keuangan adalah sebagai berikut:
The accounting and reporting policies adopted by the
Company conform to generally accepted accounting
principles in Indonesia and Financial Statements
Presentation and Disclosure Guidance issued by
Bapepam. The significant accounting policies,
consistently applied in the preparation of the
financial statements, are as follows:
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of the Financial Statements
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep
harga perolehan, kecuali dinyatakan secara khusus.
The financial statements have been prepared on
the basis of historical cost, unless otherwise stated.
Laporan keuangan juga disusun berdasarkan konsep
akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have also been prepared
on the basis of accrual concept, except for the
statements of cash flows.
Laporan arus kas menyajikan perubahan kas dari
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, dan
disusun dengan metode langsung.
The statements of cash flows present the changes
in cash from operating, investing, and financing
activities, and are prepared using the direct
method.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini disajikan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara
khusus.
Figures in the financial statements are presented
in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi
dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan
kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset
dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan
keuangan serta jumlah pendapatan dan beban yang
dilaporkan selama periode pelaporan. Hasil aktual
dapat berbeda dengan estimasi tersebut.
The preparation of the financial statements in
conformity with generally accepted accounting
principles in Indonesia requires management to
make estimates and assumptions that affect the
reported amounts of assets and liabilities and
disclosure of contingent assets and liabilities at the
date of the financial statements and the reported
amounts of revenues and expenses during the
reporting period. Actual results could differ from
those estimates.
b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing b. Foreign Currencies Transactions and Balances
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan adalah mata uang
Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of
the financial statements is the Indonesian Rupiah.
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
(DAHULU/FORMERLY PT ADES WATERS INDONESIA Tbk)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)/
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing b. Foreign Currencies Transactions and Balances
(Lanjutan) (Continued)
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam
Rupiah dengan kurs tanggal transaksi. Pada tanggal
neraca, aset moneter dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing dijabarkan dalam Rupiah dengan
kurs tengah Bank Indonesia sebagai berikut (dalam
angka penuh):
Transactions denominated in foreign currencies
are translated into Rupiah using the rates
prevailing at transaction date. At balance sheet
date, balances of monetary assets and monetary
liabilities denominated in foreign currencies are
translated into Rupiah at Bank Indonesia middle
rates, as follows (full amount):
2009 2008
Dolar Amerika Serikat 9.400 10.950 United States Dollar
Poundsterling 15.114 15.803 Poundsterling
Euro 13.510 15.432 Euro
Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul
dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi
tahun berjalan.
The resulting gains or losses are credited or
charged to the statements of income in the current
year.
c. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
c. Transaction with Related Parties
Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa digunakan
sesuai dengan definisi dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7,
“Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa”.
In these financial statements, the term related
parties is used in accordance with the definition in
the Statement of Financial Accounting Standard
(SFAS) No. 7, “Related Party Disclosures”.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, baik yang
dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama
maupun berbeda dengan pihak ketiga, diungkapkan
dalam laporan keuangan.
All transactions with related parties, which are
carried out under the same as well as different
terms and conditions with third parties, are
disclosed in the financial statements.
d. Kas dan Setara Kas d. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua
investasi yang tidak dibatasi penggunaannya, jatuh
tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari
tanggal penempatan dan tidak dijaminkan atas
hutang.
Cash and cash equivalents consist of all
unrestricted cash on hand and in banks and
investments with maturities of three months or less
from the dates of placement and not pledged as
collateral to loans.
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
(DAHULU/FORMERLY PT ADES WATERS INDONESIA Tbk)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)/
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
e. Piutang Usaha e. Trade Receivables
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah bersih
setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-
ragu.
Trade receivables are stated net of allowance for
doubtful accounts.
Perseroan membuat penyisihan piutang ragu-ragu
atas taksiran kerugian yang timbul dari kegagalan
pelanggan melunasi piutang tepat waktu. Taksiran
tersebut berdasarkan atas berbagai faktor termasuk
panjangnya masa keterlambatan pelunasan,
pengalaman masa lalu dan kondisi usaha saat ini.
Apabila terdapat informasi mengenai
ketidakmampuan pelanggan tertentu untuk
memenuhi kewajiban keuangannya, maka cadangan
khusus dibentuk.
The Company maintains allowance for doubtful
accounts for estimated losses resulting from
customers’ inability to make timely payments. The
estimates are based on various factors including
the length of past due payments, historical
experience and current business environments. In
circumstances where it is aware of specific
customer’s inability to meet its financial
obligations, a specific allowance against these
amounts is provided.
f. Persediaan f. Inventories
Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih
rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi
bersih. Harga perolehan ditentukan dengan
menggunakan metode masuk pertama, keluar
pertama.
Inventories are stated at the lower of cost or net
realizable value. Cost is determined using the
first-in, first-out method.
Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar
ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap
keadaan persediaan pada akhir tahun.
Allowance for obsolete and slow moving inventory
is determined based on a review of the condition
of the inventories at the end of the year.
g. Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual g. Non-current Assets Held for Sale
Ketika Perseroan bermaksud untuk menjual aset
tidak lancar (atau kelompok lepasan), dan jika
penjualan dalam 12 bulan sangat mungkin terjadi,
aset atau kelompok lepasan diklasifikasikan sebagai
“dimiliki untuk dijual” dan disajikan secara terpisah
dalam laporan keuangan.
When the Company intends to sell a non-current
assets (or disposal group), and if sale within 12
months is highly probable, the assets or disposal
group is classified as "held for sale" and
presented separately in the statement of financial
position.
h. Aset Tetap h. Property, Plant and Equipment
Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya
perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan
biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan
sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen,
serta estimasi awal biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.
Initially, an item of property plant and equipment
is measured at its cost, which comprises its
purchase price and any cost directly attributable
of bringing the assets to the location and condition
necessary for it to be capable of operating in the
manner intended by management, and also include
the initial estimate of the costs of dismantling and
removing the item and restoring the site on which
it is located.
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
(DAHULU/FORMERLY PT ADES WATERS INDONESIA Tbk)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)/
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
h. Aset Tetap (Lanjutan) h. Property, Plant and Equipment (Continued)
Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti
penggantian komponen dan inspeksi yang
signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap
jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa
depan akan mengalir ke Perseroan dan biaya
tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah
tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya
inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya
perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai
beban pada saat terjadinya.
Subsequent expenditures such as replacement and
major inspection are added to the carrying
amount of the asset when it is probable that future
economic benefits will flow to the Company and
the cost of the item can be measured reliably. The
carrying amount of those parts that are replaced
or any remaining carrying amounts of the cost of
the previous inspection is derecognized. The costs
of day-to-day servicing of an asset are recognized
as an expense in the period in which they are
incurred.
Tanah diakui sebesar biaya perolehan dan tidak
disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Penyusutan dihitung sejak bulan berikut setelah
aktiva yang bersangkutan diperoleh, dengan
menggunakan metode garis lurus, berdasarkan
estimasi masa manfaat dari masing-masing aset
sebagai berikut:
Depreciation is calculated starting from the
following month in which the assets are acquired,
using the straight-line method, based on the
estimated useful lives of each assets as follows:
Masa
manfaat/
Nilai sisa/
Useful lives Residual
(Tahun/Years) Value
Bangunan 25 and 35 20% and 30% Buildings
Mesin 10 - Machinery
Peralatan dan perlengkapan 5 - Tools and equipment
Kendaraan 5 - Vehicles
Peralatan IT 3 - IT equipment
Dispenser 5 - Dispensers
Nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan
direview setiap akhir tahun buku untuk memastikan
nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi
diterapkan secara konsisten sesuai dengan
ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset
tersebut.
The residual values, useful lives and depreciation
method are reviewed at each balance sheet date to
ensure that such residual values, useful lives and
depreciation method are consistent with the
expected pattern of economic benefits from those
assets.
Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan
dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun
tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul
dari penghentian pengakuan aset tetap diakui dalam
laporan laba rugi.
When an asset is disposed of or when no future
economic benefits are expected from its use or
disposal, the cost and accumulated depreciation
and accumulated impairment losses, if any, are
removed from the accounts. Any resulting gain or
loss from derecognition of an item of property,
plant and equipment is recognised in the statements
of income.
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
(DAHULU/FORMERLY PT ADES WATERS INDONESIA Tbk)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)/
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
h. Aset Tetap (Lanjutan) h. Property, Plant and Equipment (Continued)
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perseroan
menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang
Aset Tetap, yang menggantikan PSAK No. 16
tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain (1994)
dan PSAK No. 17 tentang Akuntansi Penyusutan
(1994). Berdasarkan PSAK yang telah direvisi,
suatu entitas harus memilih antara model biaya atau
model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi dan
menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh
aset tetap dalam kelompok yang sama. Jika entitas
memiliki aset tetap yang direvaluasi sebelum
penerapan revisi PSAK dan mengadopsi model
biaya, maka nilai revaluasi dari aset tersebut
dianggap sebagai biaya perolehan. Saldo selisih
nilai revaluasi aset tetap pada saat penerapan
pertama kali revisi PSAK ini harus
direklasifikasikan ke saldo laba.
Effective 1 January 2008, the Company applied
SFAS No. 16 (Revised 2007) on Property, Plant
and Equipment, which supersedes SFAS No. 16 on
Fixed Assets and Other Assets (1994) and SFAS
No. 17 on Accounting for Depreciation (1994).
Based on the revised SFAS, an entity shall choose
either the cost model or revaluation model as its
accounting policy and shall apply that policy to an
entire class of property, plant and equipment. If the
entity has property, plant and equipment revalued
before the application of the revised SFAS and
adopts the cost model, the revalued amounts of
those assets are considered as deemed cost. The
balance of the revaluation surplus of the assets at
initial adoption of the revised SFAS must be
reclassified to retained earnings.
Perseroan memilih untuk menerapkan model biaya,
sehingga aset tetap Perseroan dicatat sebesar biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada.
The Company has chosen to adopt the cost model,
accordingly, the Company’s property plant and
equipment, are carried at cost less accumulated
depreciation and accumulated impairment losses, if
any.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar harga
perolehan dan dipindahkan ke aset tetap yang
bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost and
transferred to the respective property, plant and
equipment account when completed and ready for
used.
i. Penurunan Nilai Aset i. Impairment of Assets
Suatu rugi penurunan nilai diakui di laporan laba
rugi apabila nilai yang dapat diperoleh kembali
(nilai tertinggi antara harga jual netto dan nilai
pakai) dari aset di bawah nilai tercatatnya. Apabila
terjadi peningkatan nilai yang dapat diperoleh
kembali dari aset yang sebelumnya telah diturunkan
nilainya, kerugian penurunan nilai dipulihkan
sebagian atau seluruhnya pada tahun perubahan,
selama pemulihan nilai tersebut tidak
mengakibatkan nilai tercatat aset yang
bersangkutan melebihi nilai tercatat yang
seharusnya diakui seandainya penurunan nilai tidak
terjadi di tahun sebelumnya.
An impairment loss is recognized in the statements
of income whenever the recoverable amount (the
higher value of net selling price or value in use) of
assets is below their carrying amount. Whenever
there is improvement in the recoverable amount of
previously impaired assets, the impairment losses
are either partially or wholly reversed in the year
of change, as long as such reversal does not cause
the carrying amount of the related assets to exceed
the carrying amount that would have been
recognized if no impairment losses had been
recognized in prior years.
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
(DAHULU/FORMERLY PT ADES WATERS INDONESIA Tbk)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)/
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
j. Imbalan Pasca-kerja j. Post-employment Benefits
Kewajiban Perseroan atas imbalan pasca-kerja
yang merupakan program imbalan pasti dihitung
sebesar nilai kini dari taksiran jumlah imbalan
pasca-kerja masa depan yang timbul dari jasa yang
telah diberikan oleh karyawan pada periode
berjalan dan periode-periode sebelumnya.
Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen
dengan menggunakan metode projected unit credit.
Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai
penghasilan atau beban apabila akumulasi
keuntungan dan kerugian aktuarial bersih melebihi
10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada
tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian
tersebut diamortisasi dengan metode garis lurus
selama rata-rata sisa masa kerja dari pada pekerja.
The Company’s obligations for post-employment
benefits, which are under a defined benefit plan,
are calculated at the present value of estimated
future benefits that the employees have earned in
return for their service in the current and prior
periods. The calculation is performed by an
independent actuary using the projected unit credit
method. Actuarial gains and losses are recognized
as income or expense when the net cumulative
unrecognized actuarial gains and losses exceed the
10% of the defined benefit obligation at that date.
These gains or losses are amortized on a straight-
line basis over the expected average remaining
working lives of the employees.
Apabila imbalan atas suatu program berubah,
bagian atas kenaikan atau penurunan imbalan
sehubungan dengan biaya jasa lalu karyawan
dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi
berdasarkan metode garis lurus selama periode
masa kerja rata-rata hingga imbalan pasca-kerja
menjadi hak karyawan (vested). Imbalan pasca-
kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui
segera sebagai beban dalam laporan laba rugi pada
saat terjadinya.
When the benefits of a plan change, the portion of
the increased or decreased benefits relating to past
service by employees is charged or credited to the
income statement on a straight-line basis over the
average service period until the benefits become
vested. To the extent that the benefits vest
immediately, the expense is recognized immediately
as expense in the statements of income as incurred.
Tidak ada kontribusi pendanaan yang dilakukan
Perseroan atas program imbalan pasti ini.
No funding has been made by the Company to this
defined benefit plan.
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban k. Revenue and Expense Recognition
Penghasilan dari penjualan air dalam kemasan
diakui pada saat penyerahan barang kepada
pembeli, sesuai dengan syarat penjualannya.
Revenue from sales of bottled water is recognized
based on the delivery of goods to buyers, in
accordance with the terms of sale.
Beban diakui pada saat terjadinya, dengan
menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognized as incurred on an accrual
basis.
l. Pajak Penghasilan l. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena
pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the
taxable income for the year computed using the
prevailing tax rates.
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
(DAHULU/FORMERLY PT ADES WATERS INDONESIA Tbk)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)/
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
l. Pajak Penghasilan (Lanjutan) l. Income Tax (Continued)
Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan
tarif pajak yang telah diberlakukan dan diharapkan
berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi
atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan.
Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak
tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif
pajak dibebankan pada laporan laba rugi tahun
berjalan.
Deferred tax is determined using tax rates that have
been enacted and are expected to apply when the
related deferred tax assets is realized or the
deferred tax liability is settled. Changes in the
carrying amount of deferred tax assets and
liabilities due to change in tax rate is charged to
the statements of income in the current year.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan kompensasi rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statements carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and tax loss carry forwards to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and loss carry forwards can be utilized.
m. Laba per Saham m. Earnings per Share
Laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata
tertimbang saham beredar/ditempatkan dalam tahun
yang bersangkutan.
Earnings per share are computed based on the
weighted average number of outstanding/issued
shares during the year.
n. Informasi Segmen n. Segment Information
Informasi segmen usaha adalah informasi
komponen usaha yang menghasilkan barang atau
jasa yang memiliki karakteristik risiko dan imbalan
yang dapat dibedakan dengan komponen usaha
lainnya.
A business segment information is a distinguishable
information of business component producing
particular products or services that has different
characteristic of risks and returns with the other
business components.
Informasi segmen geografis adalah informasi
komponen usaha di wilayah geografis ekonomi
yang memiliki karakteristik risiko dan imbalan yang
dapat dibedakan dengan komponen usaha di
wilayah geografis ekonomi lainnya.
A geographical segment information is a
distinguishable information of business component
at a particular geographical economic environment
that has different characteristic of risks and returns
with the business component at other geographical
areas.
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
(DAHULU/FORMERLY PT ADES WATERS INDONESIA Tbk)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)/
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
n. Informasi Segmen (Lanjutan) n. Segment Information (Continued)
Perseroan mengidentifikasikan bahwa hanya ada
satu segmen usaha, yaitu pengolahan dan
pendistribusian air minum dalam kemasan, dan satu
segmen geografis, yaitu Indonesia. Karenanya,
tidak ada informasi segmen yang dilaporkan.
The Company identified that it has only one
business segment, which is bottling and distribution
of drinking water, and one geographical segment,
which is Indonesia. Accordingly, the Company has
no reportable segment information.
3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2009 2008 Kas: ) ) Cash on hand:
Rupiah 31 19 Rupiah
Bank - pihak ketiga: Cash in banks - third parties:
Rupiah: Rupiah:
PT Bank Central Asia Tbk 2.359 - PT Bank Central Asia Tbk
Citibank N.A. 1.948 3.723 Citibank N.A.
PT Bank ICB Bumiputera Indonesia Tbk 18 671 PT Bank ICB Bumiputera Indonesia Tbk
Dolar AS: US Dollar:
PT Pan Indonesia Bank Tbk 3.598 2.083 PT Pan Indonesia Bank Tbk
Citibank N.A. 232 2.528 Citibank N.A.
8.186 9.024
Deposito berjangka - pihak ketiga: Time Deposits - third parties:
Rupiah: Rupiah:
PT Bank ICB Bumiputera Indonesia Tbk 8.666 13.097 PT Bank ICB Bumiputera Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk 8.188 - PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Pan Indonesia Bank Tbk 7.444 5.000 PT Pan Indonesia Bank Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 3.143 - PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Dolar AS: US Dollar:
PT Bank CIMB Niaga Tbk 2.844 - PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Pan Indonesia Bank Tbk - 2.190 PT Pan Indonesia Bank Tbk
30.285 20.287
38.471 29.311
Suku bunga deposito berjangka per tahun di atas
adalah sebagai berikut:
The annual interest rates of the above time deposits
Tingkat bunga per tahun atas pinjaman di atas adalah sebagai berikut:
Annual interest rates on the above mentioned loans are as follows:
2009 2008 Pinjaman Dolar AS - 3,64% - 4,16% US Dollar loan
Prime Great Wise Capital Inc., British Virgin Island
Pada bulan Juni 2008, Perseroan mengikat perjanjian pinjaman dengan Prime Great Wise Capital Inc., British Virgin Island, dimana Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek dalam mata uang US Dolar dan harus dikembalikan saat diminta. Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada bulan Juni 2009.
Prime Great Wise Capital Inc., British Virgin Island
In June 2008, the Company entered into a revolving credit agreement with Prime Great Wise Capital Inc., British Virgin Island, under which the Company obtained a short-term credit facility in US Dollar and repayable on demand. The loan has been fully repaid in June 2009.
Perjanjian pinjaman mencantumkan beberapa pembatasan, antara lain mempertahankan karakteristik bisnis Perseroan, menjaga agar nilai pertanggungan asuransi atas aset memadai, dan juga ketaatan terhadap beberapa persyaratan administrasi.
The loan agreement include certain restrictions, among other things, maintain the present character of the Company’s business, maintain adequate insurance coverage on its assets, and also compliance to certain administrative requirements.
Limegreen Capital Ltd., British Virgin Island
Pada bulan Juni 2008, Perseroan mengikat perjanjian pinjaman dengan Limegreen Capital Ltd., British Virgin Island, dimana Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek dalam mata uang US Dolar dan harus dikembalikan saat diminta dengan fasilitas maksimum sebesar USD 7.200.000. Berdasarkan amandemen perjanjian pinjaman pada bulan Juni 2009, ketersediaan fasilitas pinjaman diperpanjang dari bulan Juni 2009 menjadi Juni 2014. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar USD 7.194.200 disajikan sebagai pinjaman jangka panjang (Catatan 13). Pinjaman ini tanpa jaminan.
Limegreen Capital Ltd., British Virgin Island
In June 2008, the Company entered into a loan agreement with Limegreen Capital Ltd., British Virgin Island, under which the Company obtained a short-term credit facility in US Dollar and repayable on demand with maximum facility of USD.7,200,000. Based on amendment of the loan agreement in June 2009, the loan facility availability is extended from June 2009 to June 2014. As of 31 December 2009, the outstanding balance of USD 7,194,200 was presented as long-term loans (Note 13). The loan is unsecured.
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, Perseroan diwajibkan memenuhi beberapa persyaratan administrasi.
As specified in the loan agreement, the Company is required to comply with certain administrative requirements.
10. HUTANG USAHA 10. TRADE PAYABLES
Hutang usaha merupakan kewajiban kepada pihak ketiga yang timbul atas pembelian bahan kemasan dan bahan pembantu.
Trade payables represent payables to third parties for the purchases of packaging materials and indirect materials.
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
(DAHULU/FORMERLY PT ADES WATERS INDONESIA Tbk)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)/
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
22
10. HUTANG USAHA (Lanjutan) 10. TRADE PAYABLES (Continued)
Jumlah hutang usaha menurut umur adalah sebagai berikut:
The aging of trade payables is as follows:
2009 2008
Belum jatuh tempo 12.634 7.356 Current
Lewat jatuh tempo: Overdue:
1 - 30 hari 1.091 2.112 1 - 30 days
31 - 60 hari - 2.871 31 - 60 days
61 - 90 hari - 2.260 61 - 90 days
Lebih dari 90 hari 3 - Over 90 days
13.728 14.599
Rincian hutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade payables based on currencies are as follows:
2009 2008
Dolar AS 5.194 5.666 US Dollar
Rupiah 8.534 8.933 Rupiah
13.728 14.599
11. HUTANG PAJAK 11. TAXES PAYABLE
2009 2008
Pajak penghasilan pasal 21 119 180 Income tax article 21
Pajak penghasilan pasal 23 dan 26 161 338 Income tax articles 23 and 26
Pajak pertambahan nilai 344 324 Value added tax
624 842
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
(DAHULU/FORMERLY PT ADES WATERS INDONESIA Tbk)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)/
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
23
12. HUTANG LAIN-LAIN DAN BEBAN 12. OTHERS PAYABLES AND ACCRUED
MASIH HARUS DIBAYAR EXPENSES
2009 2008
Hutang lain-lain: Other payables:
Suku cadang 592 448 Spareparts
Aset tetap 85 23 Property, plant and equipment
Lain-lain 499 386 Others
1.176 857
Beban masih harus dibayar: Accrued expenses:
Iklan dan promosi 3.125 3.164 Advertising and promotion
Bunga 2.766 1.805 Interest
Transportasi 2.940 3.438 Freight
Gaji dan tunjangan lainnya 1.272 2.201 Salary and other compensation
Utilitas dan komunikasi 489 633 Utilitiy and communication
Jasa profesional 235 374 Professional fees
Sewa 684 387 Rental
Perbaikan dan perawatan - 23 Repair and maintenance
Lain-lain 665 100 Others
14.085 14.668
15.261 15.525
13. PINJAMAN JANGKA PANJANG 13. LONG-TERM LOANS
2009 2008
Pihak ketiga: Third parties:
Limegreen Capital Ltd., British Virgin Island (Catatan 9)
67.625
-
Limegreen Capital Ltd., British Virgin Island (Note 9)
Perseroan mendapatkan persetujuan dari Limegreen
Capital Ltd., British Virgin Island untuk merubah
fasilitas pinjaman jangka pendek menjadi pinjaman
jangka panjang dengan tingkat bunga per tahun adalah
sebesar 1,92% pada tahun 2009.
The Company obtained an approval from Limegreen Capital Ltd., British Virgin Island to change short-term loans facility into long-term loans facility with annual interest of 1.92% in 2009.
Akun ini merupakan setoran jaminan botol dari pelanggan yang dapat diklaim oleh pelanggan pada saat pengembalian botol.
This account represents bottle deposits made by
customers which can be claimed by customers upon
return of the related bottles.
Pada tanggal 31 Desember 2009, setoran jaminan pelanggan sebesar Rp 4.007 dihapuskan. Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut tidak akan dikembalikan kepada pelanggan karena pelanggan tersebut tidak mampu mengembalikan botol.
As of 31 December 2009, customers’ deposits of
Rp 4,007 were written off. The management believes
that the amounts will not be returned to customers
since the customers will not be able to return those
bottles.
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
(DAHULU/FORMERLY PT ADES WATERS INDONESIA Tbk)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)/
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 13/2003 mengenai peraturan ketenagakerjaan, Perseroan diwajibkan untuk memberikan imbalan pasca-kerja bagi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan pensiun. Imbalan tersebut terutama berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau pensiun. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca-kerja tersebut adalah 266 di tahun 2009 dan 282 di tahun 2008.
In accordance with Law of the Republic of Indonesia
No. 13/2003 relating to labor regulations, the
Company is required to provide post-employment
benefits to its employees when their employment is
terminated or when they retire. These benefits are
primarily based on years of service and the
employees’ compensation at termination or
retirement. The number of employees entitled to the
post employment benefits was 266 in 2009 and 282 in
2008.
Berikut ini adalah ringkasan kewajiban imbalan pasca-kerja sebagaimana tercermin dalam neraca, pergerakan kewajiban dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan perhitungan aktuaris independen:
The following table summarizes the obligation for
post-employment benefits as reflected in the balance
sheets, as well as movement in the obligation and
expense recognized in the income statement for the
years ended 31 December 2009 and 2008, based on
calculation by independent actuaries:
2009 2008
Nilai kini kewajiban 3.998 2.531 Present value of obligation
Beban jasa lalu yang belum diakui (1.165) (1.853) Unrecognized past service cost
Keuntungan aktuarial yang belum diakui 339 5.044 Unrecognized actuarial gains
Kewajiban bersih 3.172 5.722 Net liability
Awal tahun 5.722 4.000 Beginning of year
(Penghasilan) beban tahun berjalan (2.390) 1.944 Current year (income) expense
31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28
21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2009 2008
Gaji dan tunjangan karyawan lainnya 4.664 13.159 Salary and other employee compensation
Sewa dan asuransi 1.730 1.516 Rent and insurance
Pengurusan, perizinan dan honorarium Handling, license and
tenaga ahli 1.368 2.349 professional fee
Transportasi dan komunikasi 972 1.810 Transportation and communication
Air, listrik, alat tulis dan cetakan 928 1.190 Water, electricity, stationery and printing
Penyusutan 637 1.670 Depreciation
Perbaikan dan pemeliharaan 468 558 Repair and maintenance
Administrasi dan provisi 123 100 Administration and provision
Perjalanan dinas 114 340 Travelling
Lain-lain 172 533 Miscellaneous
11.176 23.225
22. POS LUAR BIASA 22. EXTRAORDINARY ITEM
Merupakan keuntungan pos luar biasa atas 100% penghapusan hutang Perseroan kepada perusahaan afiliasi terdahulu, Nestle S.A. dan The Coca Cola Company, pada bulan Juni 2008 (Catatan 1a). Hutang tersebut terdiri dari biaya jaminan kredit, biaya lisensi, dan beban usaha lainnya.
Represents extraordinary gain from 100% waiver of the Company’s payables to former affiliated companies, Nestle S.A. and The Coca Cola Company, in June 2008 (Note 1a). The payables consist of credit support fee, license fee, and other operating expenses.
23. PAJAK PENGHASILAN 23. INCOME TAX
a. Beban Pajak Penghasilan a. Income Tax Expense
2009 2008
Pajak tangguhan 1.074 1.517 Deferred tax
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
(DAHULU/FORMERLY PT ADES WATERS INDONESIA Tbk)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)/
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
29
23. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 23. INCOME TAX (Continued)
a. Beban Pajak Penghasilan (Lanjutan) a. Income Tax Expense (Continued)
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak
penghasilan menurut laporan laba rugi dengan rugi
fiskal adalah sebagai berikut:
The reconciliation between loss before tax per
statements of income and tax loss is as follows:
2009 2008
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan 17.395 (30.633 ) Profit (loss) before income tax
Pos luar biasa - 16.942 Extraordinary item
17.395 (13.691 )
Perbedaan tetap: Permanent differences:
Biaya yang tidak dapat dikurangkan 1.033 2.640 Non deductible expenses
Penyisihan piutang ragu-ragu (612 ) 643 Allowance for doubtful accounts
Penghasilan kena pajak final (1.611 ) (982 ) Income subject to final tax
(1.190 ) 2.301
Perbedaan temporer: Temporary differences:
Penyisihan bonus (771 ) (533 ) Provision for bonus
31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31
23. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 23. INCOME TAX (Continued)
c. Administrasi c. Administration Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, Perseroan melaporkan pajak-pajaknya berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/mengubah pajak-pajak tersebut sebelum waktu kadaluarsa sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.
d. Surat Ketetapan Pajak d. Tax Assessments Per tanggal 31 Desember 2009, pajak Perseroan tahun 2008 dan pajak PIJ untuk tahun 1997 dan 2002 sedang diperiksa petugas pajak; hasil akhirnya belum dapat diketahui saat ini.
As of 31 December 2009, the Company’s taxes for 2008 and PIJ’s taxes for 1997 and 2002 are being tax-audited; the ultimate results could not presently be determined.
Hasil pemeriksaan atas pajak penghasilan badan Perseroan tahun 2007 pada bulan Maret 2009 menunjukkan adanya koreksi pengurangan rugi fiskal dari Rp 116.591 menjadi sebesar Rp 115.770 dan persetujuan atas restitusi pajak sebesar Rp 1.173.
The assessment on the Company’s 2007 corporate income tax in March 2009 resulted in a reduction of the tax loss from Rp 116,591 to Rp 115,770 and an approval for tax refund of Rp 1,173.
Pada bulan Februari 2009 dan September 2009, Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak dari otoritas pajak atas pajak-pajak PIJ. Hasil pemeriksaan atas pajak penghasilan pasal 21, 23, 4 (2), dan pajak pertambahan nilai menunjukkan adanya pajak kurang dibayar sebesar Rp 33.
On February 2009 and September 2009, the Company received Tax Assessment Letters from tax authorities on PIJ’s taxes. The assessment on income tax articles 21, 23, 4 (2) and value added tax resulted in total tax under payment of Rp 33.
Pajak-pajak Perseroan untuk tahun 2006 sudah diaudit oleh otoritas pajak. Surat ketetapan pajak diterbitkan pada bulan Mei 2008. Hasil pemeriksaan atas pajak penghasilan badan Perseroan tahun 2006 menunjukkan adanya koreksi pengurangan rugi fiskal dari Rp 121.987 menjadi sebesar Rp 119.280 dan persetujuan atas restitusi pajak sebesar Rp 357. Hasil pemeriksaan atas pajak pertambahan nilai, pajak penghasilan pasal 21, 23 dan 4 (2), menunjukkan adanya pajak yang kurang dibayar sebesar Rp 45.
The Company’s 2006 taxes have been audited by the tax authorities. The tax assessment letters were issued in May 2008. The assessment on the Company’s 2006 corporate income tax resulted in a reduction of the tax loss from Rp 121,987 to Rp 119,280 and an approval for tax refund of Rp 357. The assessment on the value added tax, income tax articles 21, 23 and 4 (2) resulted in total tax under payment of Rp 45.
Pajak-pajak PIJ untuk periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 sudah diaudit oleh otoritas pajak. Surat ketetapan pajak diterbitkan pada bulan April 2008. Hasil pemeriksaan pajak PIJ menunjukkan tidak terdapat koreksi atas rugi fiskal PIJ maupun atas pajak penghasilan pasal 21, 23, 4(2) dan pajak pertambahan nilai. Hasil pemeriksaan menyetujui restitusi pajak pertambahan nilai sebesar Rp 424, restitusi pajak penghasilan badan sebesar Rp 197.053 (dalam angka penuh) dan kompensasi pajak penghasilan pasal 21 sebesar Rp 20,5.
PIJ’s taxes for six-month period ended 30 June 2006 taxes have been audited by the tax authorities. The tax assessment letters were issued in April 2008. The assessment on the PIJ’s corporate income tax resulted no correction on the PIJ’s tax loss and the income tax articles 21, 23, 4(2) and value added tax. The result of assessment approved for value added tax refund of Rp 424, corporate income tax refund of Rp 197,053 (full amount) and income tax articles 21 compensation amounting to Rp 20.5.
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
(DAHULU/FORMERLY PT ADES WATERS INDONESIA Tbk)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)/
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
31 DESEMBER 2009 DAN 2008/31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
32
23. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 23. INCOME TAX (Continued)
e. Perubahan Tarif Pajak e. Tax Rates Changes Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya mengunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.
24. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA 24. RELATED PARTY TRANSACTIONS
Sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan
dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
adalah sebagai berikut:
The nature of the Company’s relationships and
significant transactions with its related parties are as
follows:
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa/ Related parties
Sifat hubungan dengan Perseroan/
Relationship with the Company
Transaksi/ Transactions
PT Coca Cola Distribution Indonesiab)
Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Penjualan air dalam kemasan/
Sales of bottled water
Water Partners Brand S.A. Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Pembayaran biaya lisensi/
Payment of license fee
The Coca Cola Companyb)
Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Pembayaran biaya jaminan kredit/
Payment of credit support fee
Nestle S.A.b) Perusahaan afiliasi/Affiliated
company
Pembayaran biaya jaminan
kredit/Payment of credit support fee
Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-
pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah
sebagai berikut:
Significant transactions and balances with related
parties are as follows:
2009 2008
Rp %a) Rp %
a)
Penjualan bersih (Catatan 18) Net sales (Note 18)
PT Coca Cola Distribution Indonesiab)
- - 21.349 16 PT Coca Cola Distribution Indonesiab)