Page 1
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TENTANG
PROSEDUR PELATIHAN JAHIT DI UNIT PRODUKSI
PT APPAREL ONE INDONESIA
Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program
Studi Diploma III Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang
Disusun leh :
PROGRAM STUDI Dlll MANAJEMEN
PERUSAHAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
SEMARANG
2019
YUNITA HANDINI
B.133.16.0088
Page 5
v
RINGKASAN
Pelatihan dan pengembangan adalah proses pembelajaran dan
perbaikan sejumlah karyawan yang memiliki jiwa ingin berkembang, yang
tepat untuk menjadi karyawan yang berpotensi dalam sebuah organisasi.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui langkah apa saja yang telah di
terapkan oleh PT APPAREL ONE INDONESIA untuk menerapkan
pelatihan jahit karyawan di unit produksi. Dan untuk mengetahui kendala
dari kegiatan tersebut. Awal mula proses pelatihan jahit karyawan di unit
produksi PT APPAREL ONE INDONESIA dimulai dari pertama
perekrutan karyawan yang diseleksi dengan beberapa tes. Setelah itu
karyawan yang dinyatakan diterima dibekali dengan berbagai pelatihan-
pelatihan untuk meningkatkan kualitas diri dalam bekerja dan sesuai yang
diharapkan oleh perusahaan. Kendala yang dihadapi diantaranya kurangnya
pengetahuan karyawan bahwa pelatihan dan pengembangan sangatlah
penting bagi dirinya.
Pada intinya saya (penulis) mengharapkan agar pelatihan jahit di
unit produksi PT APPAREL ONE INDONESIA dapat dilaksanakan dan di
pertahankan serta ditingkatkan, agar terwujudnya tujuan bersama.
Page 6
vi
SUMMARY
Training and development is the process of learning and improving
a number of employees who have the spirir of wanting to develop, whoch
is right to be a potential employee in an organization. The research aims to
find out what steps have been sewing unit production PT APPAREL ONE
INDONESIA to implement employee training. And to find out the contraints
of these activies. The beginning of the have been sewing unit production PT
APPAREL ONE INDONESIA started from the first recuitmen of employees
selected with several test. After that, the employees stated to be reccived
were provided with vatious training to improve the quality of self in the
work and as by the company. Contraints fece include lack of employee
knowledge that training and development is very important for him.
In essence, I (the writer) expect that the training have been sewing
unit production PT APPAREL ONE INDONESIA can be carried out and
maintained and improved, so that the common goal can be realized.
Page 7
vii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesainya
Laporan Kerja Praktek (LKP) dengan judul : “PROSEDUR PELATIHAN
JAHIT DI UNIT PRODUKSI PT. APPAREL ONE INDONESIA” yang
merupakan salah satu syarat kelulusan Program Studi Diploma III
Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.
Selama melakukan kerja praktek dan dalam menyelesaikan laporan
ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk, dan
saran, serta fasilitas yang membantu sehingga akhir dari penulisan laporan
ini. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat:
1. Andy Krisdasusilla,SE,MM, selaku Rektor Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang.
2. Yohanes Suhardjo, SE., Msi., AK. CA., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Semarang.
3. Edy Suryawardana, SE., MM., selaku Ketua Program Studi
Diplomat III Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas
Semarang
4. Asih Niati, SE, MM., selaku Dosen Pembimbing, yang telah
memberikan bimingan dan pengarahan dalam penyelesaian laporan
ini.
Page 9
ix
DAFTAR ISI
Lembar Judul Laporan Kerja Praktek ....................................................................... i
Lembar Persetujuan Laporan Kerja Praktek ............................................................ ii
Lembar Pengesahan Laporan Kerja Praktek .......................................................... iii
Pernyataan Orisinalitas ........................................................................................... iv
Ringkasan .............................................................................................................. v
Summary ............................................................................................................. vi
Kata Pengantar ....................................................................................................... vii
Daftar Isi ............................................................................................................. ix
Daftar Tabel ............................................................................................................ xi
Daftar Gambar ....................................................................................................... xii
Daftar Lampiran ................................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar belakang pemilihan bidang dan objek kerja praktek ................ 1
1.2 Tujuan kuliah kerja praktek ....................................................... 8
1.3 Manfaat kuliah kerja praktek ...................................................... 9
BAB II. LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN ...................... 10
2.1 Landasan Teori Sesuai Dengan Tujuan & Pembahasan ........... 10
2.2 Profil Perusahaan ...................................................................... 21
2.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan ................................................. 21
2.2.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan .......................... 22
Page 10
x
2.2.3 Bidang Kegiatan Perusahaan .................................................. 33
BAB III. METODE PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK ............. 36
3.1 Sumber Data ............................................................................... 36
3.2 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 37
BAB IV. PEMBAHASAN KERJA PRAKTEK ................................................ 38
4.1 Uraian Bidang Pekerjaan .......................................................... 38
4.1.1 Tujuan & manfaat pelatihan jahit di unit produksi ....... 41
4.1.2 Proses pelatihan jahit di unit produksi ......................... 44
4.1.3 Metode pelatihan jahit di unit produksi ....................... 46
4.2 Kendala-Kendala Yang Dihadapi Perusahaan .......................... 51
4.3 Solusi Yang Diberikan Oleh Perusahaan .................................. 53
BAB V. PENUTUP .............................................................................................. 55
5.1 Ringkasan Pelaksanaan Kerja Praktek ...................................... 55
5.2 Saran ......................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 58
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
SURAT KETERANGAN KERJA PRAKTEK
NILAI KERJA PRAKTEK
DAFTAR PRESENSI MAGANG
KARTU KONSULTASI
Page 11
xi
DAFTAR TABEL
1.1 Produk Penjualan PT Apparel One Indonesia tahun 2014-2018............5
1.2 Data Pelatihan PT Apparel One Indonesia tahun 2016-2018.................7
Page 12
xii
DAFTAR GAMBAR
1.1 Bagan Pelatihan & Pengembangan Dalamsasaran SDM......................3
1.2 Struktur Organisasi PT Apparel One Indonesia...................................26
1.3 Kegiatan Kerja Praktek di PT Apparel One Indonesia.........................38
1.4 Bagan Alur Proses Pelatihan Jahit.........................................................44
Page 13
xiii
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran A : Daftar Riwayat Hidup
Lampiran B : Surat Keterangan KKP
Lampiran C : Nilai Praktek Kerja Lapangan
Lampiran D : Daftar Presensi Magang
Lampiran E : Kartu Konsultasi
Page 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG KERJA PRAKTEK
1.1 Latar belakang pemilihan bidang dan objek kerja praktek
Sumber daya manusia merupakan modal dan kekayaan dalam
setiap kegiatan manusia. Pada dasarnya pendekatan sumber daya manusia
menekankan pada pendapat bahwa manusia adalah titik pusat dari
segalanya demi keberhasilan setiap usaha yang dilakukan, sehingga tenaga
manusia baik pikiran, kreatifitas dan daya cipta yang merupakan cerminan
mutu manusia harus dapat diupayakan serta digunakan seoptimal
mungkin.
Mondy dan Mondy (2014) menjelaskan bahwa Sumber Daya
manusia adalah pemanfaatan individu untuk mencapai tujuan organisasi.
Pada dasarnya semua manjer berusaha mendapatkan sesuatu melalui upaya
orang lain. Konsekuensinya setiap manajer pada setiap jenjang harus
memperhatikan Manajemen Sumber Daya Manusia. Setiap individu
pekerja akan berhubungan dengan masalah-masalah Sumber Daya
Manusia dalam banyak tantangan seperti tantangan lingkungan , tantangan
organisasional, dan tantangan individual.
Dr. Sentot I.W. (2015) mengatakan Sumber Daya Manusia adalah
proses mendapatkan, pelatihan, menilai dan memberi kompensasi kepada
karyawan serta menghadirkan diri dalam hubungan-hubungan
ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan, dan konsep-konsep serta
Page 15
2
teknik yang diperlukan untuk menggerakkan orang atau aspek-aspek
personel dari pekerjaan- pekerjaan manajemen.
Perkembangan usaha atau bisnis saat ini tidak bisa terlepas dari
masalah persaingan yang semakin ketat dimana perusahan satu dengan
yang lain saling bersaing. Manusia selalu berperan aktif dan dominan
dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia sebagai perencana,
pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi, untuk diperlukan
peran aktif karyawan. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak
ada manfaatnya bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak diikut
sertakan. Berdasarkan hal tersebut, menggambarkan begitu pentingnya
pelatihan dan pengembangan karyawan di sebuah perusahaan.
Dr. Sentot I.W. (2015) mengatakan pelatihan adalah upaya
organisasi untuk memfasilitasi karyawan belajar tentang kompetensi yang
berhubungan dengan pekerjaannya, sedangkan pengembangan adalah
upaya organisasi untuk menyiapkann masa depan karyawan melalui
kemampuan, pendidikan formal, pengalaman kerja, hubungan, dan
penilaian pribadi.
Page 16
3
Gambar 1.1
Bagan Pelatihan dan Pengembangan dalam sebuah sistem SDM
Sumber: Bernandin & Russell.
Berdasarkan uaraian diatas menunjukkan bahwa pelatihan dan
pengembangan Sumber Daya Manusia upaya organisasi untuk
memfasilitasi karyawan belajar tentang kompetensi yang berhubungan
dengan pekerjaannya, sedangkan pengembangan adalah upaya organisasi
untuk menyiapkann masa depan karyawan melalui kemampuan,
pendidikan formal, pengalaman kerja, hubungan, dan penilaian pribadi.
Industri garment merupakan salah satu bentuk usaha dalam bidang
busana yang memproduksi pakaian jadi dalam jumlah yang banyak.
Industri garment di Indonesia terus berkembang sejalan dengan kebutuhan
masyarakat dan jumlah penduduk yang cukup besar sehingga profit yang
di peroleh sangat menjanjikan. Industri garmen selain memenuhi
kebutuhan pasar lokal, sekarang ini telah mencapai pasar internasional.
Pada dasarnya dunia industri garment adalah industri berbasis
pada kreativitas. Seiring bertambah banyaknya industri garment maka
kualitas garment tidak hanya diukur dari orisinalitas dan kreativitas
Dampak Jangka Pendek
Menentukan Kebutuhan Pelatihan dan pengembangan
Aktifitas SDM Lainnya
1. Perencanaan SDM
2.Analisis pekerjaan
3.Perekrutan dan pemahaman
4.Seleksi
5.Keselamatan dan Kesehatan kerja
1.Perusahaan
2.Pekerjaan
3.Pegawai
1.Reaksi/tanggapan terhadap program
2.Pembelajaran kognitif
3.Perilaku dan sikap
1.Strategi
2.Maksimalkanpembelajaran
Hasil Jangka Panjang
1. untuk perusahaan
2.untuk pegawai
Page 17
4
seorang dalam menampilkan desain dan hasil produk, tetapi juga harus
memperhatikan pengendalian mutu (qualiti control), tujuannya agar
memperoleh barang yang sesuai dengan standar mutu yang diharapkan.
Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan lajunya sebuah industri
garment yaitu dengan adanya sumber daya manusia yag unggul dan
terampil. Salah satu masalah nasional yang di hadapi bangsa Indonesia
saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya
manusia, jika jumlah sumber daya manusia yang besar digunakan secara
efektif dan efesien, maka akan memberikan manfaat untuk menunjang
gerak lajunya pembangunan nasional yang berkelanjutan. Seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi serta seni yang terus
meningkat serta melimpahnya sumber daya manusia yang ada saat ini
mengharuskan berpikir secara seksama bagaimana dapat meningkatkan
dan memanfaatkan sumber daya manusia secara optimal. Upaya untuk
memiliki sumber daya yang handal diperlukan pendidikan yang
berkualitas. Pendidikan pemengang peranan penting dalam
mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sesuai dengan
potensi dan keterampilan yang dimilikinya.
PT Apparel One Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang
ada di jawa tengah, tepatnya di daerah Kawasan Industri Wijaya Kusuma
Jl. Tugu Wijaya IV Semarang, dalam usahanya PT Apparel One Indonesia
bergerak dalam bidang garmen. Dalam usaha produksi yang dilakukan
Page 18
5
selalu menjaga kualitas produk yang di hasilkan. PT Apparel One
Indonesia memasarkan produk ke luar negeri antara lain Thailand, Jepang,
Jerman, Inggris, Kanada , dan Korea Selatan, oleh karena itu kualitas hasil
sangat dibutuhkan sehingga kepercayaan konsumen di luar negeri akan
terus terjaga.
Berikut tabel penjualan produk selama lima tahun terakhir oleh PT
Apparel One Indonesia dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 1.1
Produk penjualan PT Apparel One Indonesia
Tahun 2014 – 2018
NO TAHUN MEREK ADIDAS KETERANGAN
1 2014 1.275.800 UNIT
2 2015 1.521.271 UNIT
3 2016 1.310.225 UNIT
4 2017 1.411.250 UNIT
5 2018 1.623.117 UNIT
TOTAL 5.730.414.41 UNIT
Sumber : PT Apparel One Indonesia
Untuk menjaga kualitas juga diperlukan Sumber Daya Manusia yang
mampu menjalankan produktivitas dengan baik, untuk itu di perlukan satu
kegiatan dalam bentuk pelatihan dan pengembangan sehingga tujuan perusahaan
selain mendapatkan profit juga tercapai visi dan misi perusahaan.
Page 19
6
Disini peran perusahaan sangat menentukan terhadap keberhasilan suatu
usaha dimana harus bisa mengarahkan Sumber Daya Manusia yang ada di
perusahaan untuk mampu menghasilkan produk yang berkualitas sehingga
kontinuitas dari proses produksi sampai kepemasarannya bisa berjalan sesuai
target yang dibutuhkan.
Peran pimpinan unit produksi di PT Apparel One Indonesia untuk
memberikan suatu bentuk pelatihan merupakan cara untuk memperbaiki formasi
pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga
dapat memperbaiki penguasaan spesialisasi ketrampilan yang terinci, rutin, dan
berkualitas.
Adapun salah satu pelatihan yang telah dilakukan oleh PT Apparel One
Indonesia dapat dilihat pada unit bagian produksi dengan tabel sebagai berikut :
Tabel 1.2
Data Pelatihan PT. APPAREL ONE INDONESIA
Tahun 2016 – 2018
No. Pelatihan Tahun
2016 2017 2018
1. Jahit 2560 1101 1815
2. Quality Control 1720 1640 1880
3. Mekanik Mesin 1073 1121 1285
4. Cutting 2156 2780 1889
Sumber : PT Apparel One Indonesia
Page 20
7
Dari tabel 1.2 diatas dapat diketahui bahwa pelatihan yang ada di unit
produksi terdiri dari 4 pelatihan yaitu Jahit, Quality Control, Mekanik
Mesin, dan Cutting. Dari data diatas dapat diketahui bahwa setiap tahun
PT Apparel One Indonesia selalu mengadakan pelatihan kepada
karyawannya dalam rangka menjaga kualitas, efisiensi, dan efektifitas
perusahaan.
Pada bagian operator jahit dilihat setiap tahunnya diadakan pelatihan
dengan jumlah peserta yang selalu berubah dikarenakan adanya
penambahan atau pengurangan dari karyawan, begitu pula dengan
pelatihan yang ada di bagian Quality control, mekanik mesin dan cutting.
Kesemuanya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia yang sesuai dengan spesialisasi pekerjaan yang dilakukan.
Melihat sangat pentingnya kegiatan pelatihan dan pengembangan
dalam organisasi terutama pada perusahaan PT Apparel One Indonesia
maka penulis tertarik untuk mengambil judul Laporan Kerja Praktek
(KKP) ini adalah “Prosedur Pelatihan Jahit Di Unit Produksi PT
Apparel One Indonesia”.
1.2 Tujuan Kuliah Kerja Praktek
Untuk mengetahui tentang pelaksanaan pelatihan jahit karyawan
pada unit produksi PT. APPAREL ONE INDONESIA.
1.2.1 Tujuan umum
Page 21
8
1. Untuk mengetahui latar belakang di adakan pelatihan jahit
karyawan pada unit produksi PT. APPAREL ONE
INDONESIA
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat pelatihan jahit
karyawan di unit produksi PT APPAREL ONE ONE
INDONESIA
3. Untuk mengetahui proses dari pelatihan jahit karyawan di unit
produksi PT. APPAREL ONE INDONESIA.
4. Untuk mengetahui metode-metode dari pelatihan karyawan di
unit produksi PT. APPARELONEINDONESIA.
5. Untuk mengetahui kendala-kendala pelatihan jahit karyawan di
unit produksi PT. APPAREL ONE INDONESIA.
6. Untuk mengetahui solusi kendala pelatihan jahit karyawan di
unit produksi PT. APPAREL ONE INDONESIA
1.3 Manfaat kuliah kerja
Adapun manfaat dalam pelaksanaan kuliah kerja praktek, yaitu:
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Sebagai sarana pembelajaran agar ilmu yang didapatkan
selama mengikuti perkuliahan dapat diterapkan.
2. Untuk menyelesaikan tugas akhir program studi D-III
Manajemen Perusahaan di Fakultas Ekonomi Universitas
Semarang .
1.2.2 Tujuan khusus
Page 22
9
1.3.2 Bagi Perusahaan
1. Diharapkan dapat memberikan masukan, informasi, dan saran
yang berguna bagi PT. APPAREL ONE INDONESIA.
2. Menjalin kerjasama dengan pihak kampus dan perusahaan.
1.3.3 Bagi Akademik
1. Sebagai tolak ukur atas apa yang telah pihak akademik berikan
kepada mahasiswa, sehingga dapat mengetahui hal mana dan
pada bagian mana yang harus diperbaiki pada tahun yang akan
datang.
2. Sebagai referensi dan bahan acuan pada perpustakaan
Universitas Semarang.
Page 23
10
BAB II
LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN
2.1 LANDASAN TEORI
2.1 .1 Definisi Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan kemampuan untuk melakukan
sesuatu, dan memanfaatkan kesempatan yang ada, serta
kemampuan untuk membebaskan diri dari kesulitan yang ada.
Manusia dengan dibekali daya cipta, rasa dan karsa akan memiliki
kemampuan untuk membebaskan diri dari kesulitan dan berusaha
mencari keuntungan pada setiap peluang yang ada disekitarnya,
Manusia dengan budaya yang dimiliki dapat menentukan tinggi
rendahnya nilai terhadap suatu sumber daya sehingga perlu
meningkatkan SDM itu sendiri .
Mondy dan Mondy (2014) menjelaskan bahwa Sumber Daya
Manusia adalah pemanfaatan individu untuk mencapai tujuan
organisasi. Pada dasarnya semua manajer berusaha mendapatkan
sesuatu melalui upaya orang lain. Konsekuensinya setiap manajer pada
setiap jenjang harus memperhatikan manajemen sumber daya manusia.
Dr. Sentot I.W. (2015) mengatakan Sumber Daya Manusia
adalah proses mendapatkan, menilai dan memberi kompensasi kepada
karyawan serta menghadirkan diri dalam hubungan-hubungan
ketenagakerjaan, kesehatan, keselamatan dan konsep-konsep serta
Page 24
11
teknik yang diperlukan untuk menggerakkan orang atau aspek-aspek
personel dari pekerjaan-pekerjaan manajemen.
Dari hal diatas maka Sumber Daya Manusia sangat penting dalam
suatu organisasi karena diharapkan mampu memberikan manfaat pada
diri sendiri dan organisasi.
2.1.2 Pengertian Pelatihan
Pelatihan sebagai bagian pendidikan yang menyangkut proses
belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ketrampilan diluar sistem
pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat. Pelatihan
merupakan wahana untuk membangun sumber daya manusia menuju
era globalisasi yang penuh dengan tantangan. Karena itu, kegiatan
pelatihan tidak dapat diabaikan begitu saja terutama dalam memasuki
era persaingan yang semakin ketat. Berkaitan dengan hal tersebut
pelatihan merupakan fundamental bagi karyawan.
Gary Dessler (2015) mengatakan pelatihan merupakan proses
melatih karyawan baru atau lama dengan ketrampilan dasar yang
mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan. Pelatihan merupakan
salah satu usaha dalam meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia
dalam dunia kerja.
Page 25
12
Tujuan dan Manfaat Pelatihan
Dengan pelatihan seseorang akan lebih mudah melaksanakan
tugas-tugasnya dan dapat menjamin tersedianya tenaga-tenaga dalam
perusahaan yang mempunyai keahlian, sehingga dapat
mempergunakan pikirannya secara kritis. Disamping itu pelatihan
membantu stabilitas pegawai dan mendorong mereka untuk
memberikan jasanya dalam waktu yang lebih lama.
Tujuan pelatihan menurut Wexley dan Latham (2016) adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kesadaran diri individu
2. Meningkatkan ketrampilan individu dalam satu bidang
keahlian atau lebih
3. Meningkatkan motivasi individu untuk melaksanakan
tugas atau pekerjaannya secara memuaskan.
Manfaat pelatihan menurut Adman, dalam Veithzal Rivai (2015)
untuk karyawan adalah sebagai berikut :
1. Manfaat untuk karyawan
a. Membantu karyawan dalam membuat keputusan dan
pemecahan masalah yang efektif;
b. Melalui pelatihan dan pengembangan, variable pengenalan,
pencapaian, prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab dan
kemajuan dapat diinternalisasi dan dilaksanakan;
c. Membantu dan mendorong mencapai pengembang diri dan rasa
percaya diri;
Page 26
13
d. Membantu karyawan mengatasi stress, tekanan kerja, frustasi
dan konflik;
e. Meningkatkan kepuasan kerja dan pengakuan;
f. Memberikan informasi tentang meningkatnya pengetahuan
kepemimpinan, keterampilan komunikasi dan sikap;
g. Membantu karyawan mendekati tujuan pribadi sementara
meningkatkan keterampilan interaksi;
2. Manfaat bagi perusahaan
a. Mengarahkan untuk meningkatkan profibilitas atau sikap yang
lebih positif terhadap orientasi profit;
b. Memperbaiki pengetahuan kerja dan keahlian pada semua level
perusahaan;
c. Membantu karyawan untuk mengetahui tujuan perusahaan;
d. Membatu untuk menciptakan image perusahaan yang lebih
baik;
e. Membantu mengembangkan perusahaan;
f. Meningkatkan hubungan antara atasan dan bawahan;
g. Membantu pengembangan promosi dari dalam;
h. Membantu Menekan biaya dalam berbagai bidang seperti
produksi, SDM, dan administrasi;
i. Membantu kryawan untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan;
Adapun manfaat dan tujuan pelatihan di atas sangat membantu
baik individu maupun organisasi sehingga dapat tercapainya tujuan
Page 27
14
perusahaan yang mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan
bisa berjalan sesuai target yang dibutuhkan perusahaan.
Jenis- Jenis Pelatihan
Setiap pendidikan dan pelatihan yang akan diadakan harus
selalu memperhatikan sejauh mana pola pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan dapat menjamin proses belajar yang efektif.
Widodo (2015) mengatakan jenis-jenis pelatihan yang
dilakukan dalam organisasi antara lain :
a. Pelatihan dalam kerja (on the job training)
b. Magang (opprenticeship)
c. Pelatihan di luar kerja (of-the-job training)
d. Pelatihan di tempat mirip sesungguhnya (vestibule
training)
e. Simulasi kerja (job simulation)
Syarat-syarat Pelatihan
Hasibuan (2016) mengatakan pelatihan atau instruktur yang
baik hendaknya memiliki syarat sebagai berikut :
a. Teaching Skills
Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan untuk
mendidik atau mengajarkan, membimbing,
memberikan petunjuk, dan mentransfer
pengetahuannya kepada peserta pengembangan.
b. Communication Skills
Page 28
15
Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan
berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan secara
efektif.
c. Personality Authority
Seorang pelatih harus memiliki kewibawaan terhadap
peseta pengembangan.
d. Social Skills
Seorang pelatih harus mempunyai kemahiran dalam
bidang sosial agar terjamin kepercayaan dan
kesetiaan dari para peserta pengembangan.
e. Technical Competent
Seorang pelatih harus berkemampuan teknis,
kecakapan teoritis, dan tangkas dalam mengambil
suatu keputusan.
f. Stabilitas Emotioanal
Seorang pelatih tidak boleh berprasangka jelek
terhadap anak didiknya, tidak boleh cepat marah,
mempunyai sifat kebapakan, keterbukaan, tidak
pendendam serta memberikan nilai yang objektif.
Proses Pelatihan
Pemberi kerja harus menggunakan proses pelatihan yang
rasional. Gary Dessler (2015) mengatakan model proses pelatihan ada
lima langkah ADDIE, (Analysis,Design,Develop,Implement-Evalutate)
Page 29
16
atau analisis-desain-pengembangan-implementasi-evaluasi yaitu
sebagai berikut :
1. Analisis kebutuhan pelatihan.
Analisis kebutuhan pelatihan , Pada tahap pertama organisasi
memerlukan fase penilaian yang ditandai dengan satu kegiatan
utama yaitu analisis kebutuhan pelatihan. Terdapat tiga situasi
dimana organisasi diharuskan melakukan analisis tersebut
yaitu:
a. Analisis tugas, studi yang terperinci mengenai suatu
pekerjaan untuk menentukan ketrampilan spesifik yang
dibutuhkan. Bagi analisis tugas deskripsi pekerjaan
dengan spesifikasi pekerjaan adalah esensial. Keduanya
menyebutkan tugas dan ketrampilan spesifik dari
pekerjaan tersebut, yang menjadi referensi dasar dalam
menentukan pelatihan yang dibutuhkan
b. Manajemen bakat, mengonsolidasikan dalam satu
diagram tinjauan mengenai kompetensi yang dibutuhkan
seseorang untuk melakukan pekerjaan tersebut dengan
baik.
c. Analisis kinerja, proses untuk memverifikasi jika terdapat
defisiensi kinerja dan menentukan apakah pemberi kerja
harus mengoreksi defisiensi tersebut melalui pelatihan
atau cara lainnya.
Page 30
17
2. Mengembangkan program, pengembangan program berarti
benar-benar merakit isi dan materi pelatihan dari program
tersebut.
3. Implentasikan pelatihan, benar-benar melaksanakan program
pelatihan, dengan menggunakan salah satu atau lebih metode
pelatihan.
4. Evaluasi efektivitas mata pelajaran tersebut, suatu kegiatan
untuk memastikan keberhasilan program pelatihan yang diukur
dari reaksi peserta pelatihan, apakah yang akan dipelajari oleh
peserta pelatihan dari program tersebut dan sejauh mana
perilaku atau hasil on the job mereka berubah sebagai hasil dari
program tersebut.
Metode pelatihan
Sedarmayanti (2016) mengatakan pelatihan pada umumnya
menggunakan 2 metode yaitu:
1. On the job training (pelatihan yang dilakukan saat bekerja)
Dalam metode On the job training terdapat 4 teknik yang biasa
digunakan yaitu:
a. coaching adalah teknik pelatihan yang menghadirkan
seorang atau mungkin dibantu dengan beberapa pakar dan
mengerti serta mempunyai pengalaman mendasar dan luas
tentang suatu bidang.
Page 31
18
b. Rotasi jabatan juga merupakan teknik pelatihan karyawan,
dengan memutar karyawan pada jabatan lain yang setingkat
hal itu akan memberikan kesempatan pada karyawan untuk
belajar dan melatih dirinya sendiri untuk berada pada situasi
pekerjaan yang lain yang berada dengan situasi pekerjaan
sebelumnya.
c. Penugasan khusus adalah untuk jangka pendek dan dengan
target yang spesifik, tidak seperti rotasi jabatan yang
membutuhkan waktu yang lama. Penugasan khusus biasanya
memerlukan untuk masa singkat yang memerlukan bakat
khusus. Meskipun seorang karyawan belum mempunyai
pengalaman mengembangkan suatu jabatan dan
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan masalah yang
khusus.
d. Magang adalah teknik pelatihan OJT (On The Job Training)
yang paling sering digunakan khususnya untuk karyawan
yang akan menjalankan tugas baru. Magang berarti bekerja
secara langsung dibawah bimbingan dan pengawasan
pekerja lain yang lebih berpengalaman dalam proses
produksi ataupun operasi dalam rangka menguasai
ketrampilan atau keahlian tertentu.
Page 32
19
2. off the job training (pelatihan yang dilakukan diluar jam kerja) off
the job training terdiri dari :
a. Simulasi, Dilakukan dengan cara menggunakan alat/mesin
dalam kondisi lingkungan yang dibuat sama dengan yang
sebenarnya. Simulasi ini mengacu pada materi yang berupaya
menciptakan lingkungan pengambilan keputusan yang realistik
bagi pelatih. Metode simulasi meliputi :
Studi kasus adalah teknik klasikal dimana disajikan
beberapa kasus yang terjadi di perusahan lain. Kasus-
kasus yang sajikan biasanya sudah di bahas dan diujikan
dalam konferensi serta dimuat dalam jurnal atau bahkan
di muat dalam buku teks. Meskipun kasus-kasus itu
telah diketahui secara umum dan bahkan solusinya juga
sudah di dikemukakan oleh beberapa pakar, namun
masih relevan untuk didiskusikan untuk memperoleh
tingkat pemahaman yang lebih dalam atau untuk
mendapatkan solusi terbaik.
Pelatihan laboratorium dimaksudkan dengan
menyelenggarakan pelatihan di lab yang tersedia
seperangkat peralatan yang bisa digunakan untuk
menyelesaikan atau mendukung penyelesaian masalah.
Lab merupakan keharusan dalam teknik ini misalnya
pelatihan pengolahan data untuk menganalisis data
penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif
dengan menggunakan perangkat lunak.
Page 33
20
Pelatihan vestibul, adalah pelatihan yang bersifat praktis
yang di selenggarakan dalam kelas, karena lebih banyak
menggunakan praktis, segala mesin dan peralatan yang
diperlukan dalam pelatihan itu akan didatangkan dan di
pasang dalam kelas sesuai standar pemasangan mesin
itu beroperasi.
Permainan bisnis, adalah teknik pelatihan yang
menggunakan permainan bisnis sebagai media dan alat
pelatihan. Tujuan penggunaan permainan bisnis ini
adalah mengasah naluri bisnis karyawan untuk
memaksimalkan keuntungan, menekan biaya mencari
sumber-sumber pembiayaan, menghemat waktu
pengerjaan menjaga kualitas produk agar dapat menjual
dengan harga tinggi.
Permainan peran, teknik pelatihan mengharap peserta
memerankan suatu jabatan tertentu untuk memecahkan
suatu permasalahan. Pelatihan akan menjadi lebih seru
bila peserta pelatihan di era waktu yang cukup untuk
menyusun skenario.
b. Presentasi Informasi meliputi :
Kuliah , adalah penyajian informasi secara lisan yang
diucap secara ilmiah bertujuan untuk pengajaran dan
kuliah merupakan pelatihan paling umum.
Konferensi / seminar, dilakukan secara berkelompok
berisi diskusi yang diawasi oleh evaluator. Setelah
Page 34
21
diskusi selesai, evaluator menilai dan mengukur
keseluruhan diskusi yang telah dilakukan peserta.
Instruksi terprogram, adalah presentasi informasi yang
sudah menggunakan pola terprogram/tertentu.
Kendala-kendala Dalam Pelatihan
Veithzal Rivai (2014) mengatakan, dalam melakukan pelatihan
ada beberapa faktor kendala yaitu instruktur, peserta, materi (bahan),
metode, tujuan pelatihan, dan lingkungan yang menunjang. Metode
pelatihan terbaik tergantung dari berbagai faktor. Faktor-faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam pelatihan yaitu :
1. Efektivitas biaya
2. Materi program yang dibutuhkan
3. Prinsip-prinsip pembelajaran
4. Ketetapan dan kesesuaian fasilitas
5. Kemampuan dan preferensi peserta pelatihan
6. Kemampuan dan preferensi instruktur pelatihan
2.2 Profil perusahaan
2.2.1 Sejarah berdirinya perusahaan
PT. Apparel One Indonesia berdiri sejak tahun 2002, perusahaan
tersebut masuk dalam kategori perusahaan garment, yang terletak di
Jln. Wijaya Kusuma no.IV, kawasan Wijaya Kusuma. Perusahaan
tersebut salah satu dari perusahaan Triputra group yang berada di
daerah Jakarta Barat yang di bawahi oleh T.P.Rachmat. Triputra group
Page 35
22
memiliki beberapa cabang di Semarang, diantaranya ada PT.Bina
Busana Internusa, PT.Apparel One Indonesia 1, PT.Apparel One
Indonesia 2.
Perkembangan Triputra group menuju “best managed companes”
pada tahun-tahun terakhir ini telah percepatan uang menuntut kita
untuk lebih tanggap dalam menata berbagai perangkat dan sistem yang
dibutuhkan untuk mendukung perkembangan tersebut.
Diawali dengan dirumuskannya falsafah Triputra pada akhir tahun
2004 dan diikuti dengan penataan bidang sumber daya manusia, sistem
managemen, sistem audit,serta bidang lainnya. Triputra juga memiliki
nilai dasar
Integritas berawal berawal dari sikap yang transparan
Karakteristik lebih utama dari pada kompetisi
Sentuhan hati lebih efektif dibandingkan denngan tekanan
Bekerja dalam tim lebih optimal daripada bekerja secara
individu
Keputusan pelanggan harus sampai ke tingkat “defighted’’
Kualitas proses menentukan kualitas hasil
Resiko pengambilan keputusan di pandang sebagai proses
belajar
Kegiatan dilakukan dengan mempertimbangkan dampak
terhadap masyarakat dan lingkungan.
Page 36
23
Visi dan Misi dari PT. APPAREL ONE INDONESIA
Visi: Untuk menjadi perusahaan kelas dunia melalui kualitas dan
layanan untuk kemitraan seumur hidup
Misi: Sebuah perusahaan yang berkomitmen pada semangat dan
pekerja yang peduli dalam menyediakan prodak-prodak pakaian
untuk memuaskan para stakeholder (para pemegang).
2.2.2 Struktur Organisasi & Deskripsi pekerjaan
222.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasasi adalah suatu susunan komponen-
komponen atau unit-unit kerja dalam seuah organisasi. Stuktur
organisasi menunjukkan bahwa adanya pembagian kerja dan
bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan yang dikoordinasikan. Dan
selain itu struktur organisasi juga menunjukkan mengenai
spesialisasi-spesialisasi dari pekerjaan, saluran perintah maupun
penyampaian laporan. Struktur organisasi dalam perusahaan
merupakan hubungan formal maupun informal antar anggota suatu
perusahaan, dimana menunjukkan tentang keberadaan jabatan
seseorang dalam suatu perusahaan. Hal ini menjelaskan tentang
bagaimana suatu tugas atau pekerjaan secara formal dibagi,
dikelompokkan dan dikoordinasi Gomez – Mejia (2014). Berikut
adalah berbagai jenis tipe struktur organisasi yang berkaitan dengan
wewenang dan tugas :
Page 37
24
1) Struktur Organisasi Lini atau Garis
Struktur organisasi garis adalah bentuk organisasi dimana
perlimpahan wewenang langsung secara vertical dan
sepenuhnya dari kepemimpinan dan bawahnya. Bentuk ini
disebut juga bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk struktur
organisasi merupakan bentuk yang paling tua digunakan secara
luas pada masa perkembangan industri pertama struktur
organisasi ini diciptakan oleh Henry Fanyol.
Kelebihan :
Karyawan lebih menyadari akan tugas dan tanggung jawab
pekerjaan yang dikerjakannya, dikarenakan struktur ini
sederhana dan lebih mudah dimengerti.
Kelemahan :
Kurang fleksibel dalam menyediakan spesialisasi yang
dibutuhkan ketika perusahaan menjadi lebih luas dan lebih
kompleks.
1) Stuktur organisasi Lini dan Staff
Organisasi lini dan staff adalah kombinasi organisasi lini dan
organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini
berlangsung secara vertical dari seorang atasan hingga bawahannya.
Untuk membentuk kelancaran dalam mengelola organisasi terseut
seorang pemimpin mendapat bantuan dari para staff dibawahnya.
Page 38
25
Tugas para staff disini adalah membantu memberikan pemikiran
nasehat atau saran-saran data, informasi dan pelayanan kepada
pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu
keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini
hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung.
Kelebihan :
Posisi garis dari aktivitas khusus yang dapat diberikan kepada
kryawan staff. Sehinga posisi manajer mempunyai waktu lebih
banyak untuk melakukan aktivitas yang berperan secara
langsung pada pencapaian tujuan utama perusahaan.
Kelemahan :
Sering terjadi konflik antara karyawan dan staff. Dimana sering
terjadi supervisor mengmbil alih wewenang dari manajer, hal
ini mengakibatkn beberapa manajer mengurangi hal-hal
istimewa (privilage) dari supervisor, yang terus menghalangi
perkembangan hubungan kerja antara posisi manajer dan
supervisor.
2) Struktur Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh F. W. Taylor, yaitu suatu
bentuk organisasi dimana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada
para pejabat yang memimpin satuan dibawahnya dalam satuan
bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya
pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap
Page 39
26
atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap
bawahan, sepanjang ada hubungan dengan fungsi atasan tersebut.
Kelebihan :
Keahlian yang dimiliki seorsng spesialis fungsional akan
memudahkan mereka dalam memecahkan masalah yang terjadi
pada area yang berada di bawah wewenangnya.
Kekurangan :
Dapat mematahkan kesatuan perintah dan tanggung jawab
karena perintah dari beberapa atasan yang memiliki kekuasaan
yang sama. Dan sering kali terjadi spesialis (alih) sulit bekerja
sama, karena masing-masing merasa bidang spesialnya yang
terpenting.
PT. Apparel One Indonesia menerapkan struktur organisasi
fungsional karena PT. Apparel One Indonesia dalam mengolah
kegiatan organisasinya tersebut kekuasaan pimpinan dilimpahkan
kepada para pejabat yang memimpin satuan dibawahnya dalam satuan
bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya
pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan
mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan,
sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Berikut
Adalah gambar struktur organisasi yang digunanakan di PT. Apparel
One Indonesia
Page 40
27
Gambar 2.1
STRUKTUR ORGANISASI
PT APPAREL ONE INDONESIA
(Sumber : PT Apparel One Indonesia)
CEO
COO
MD
General
Mgr
Operatio
nal
Manager
MD Lib
Group
Finance
Manager
MD
general
Mgr
HR
Manajer
Purchas
e Mgr
QA
Manager
Technikal
Manager ME
manager
Factory
manajer
Page 41
28
222.2 Deskripsi Pekerjaan
Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing bagian pada PT.
Apparel One Indonesia
1. CEO (Chief Executive Officer)
Merancang dan mengomunikasikan visi perusahaan
Memotivasi anggota team
Merekrut anggota team
Meramalkan Tren pasar
Menguraikan strategi binis perusahaan
Membangun hubungan dengan investor
Mengatur pembiyaan dan anggaran
2. COO (Chief Operating Officer)
COO adalah wakil direktur yang bertugas memimpin divisi
operasional internal suatu perusahaan. COO atau Chief Operating
Officer ini peranannya beragam tergantung dari model bisnis atau
perusahaan yang dipimpinnya.
3. Operational Manager
Operasional Manager memiliki tugas utama atas seluruh aktivitas
operasional perusahaan, mulai dari pembuatan rencana produksi,
pembuatan rencana pemakaian sistem anggaran produksi,
Page 42
29
memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan standar
perusahaan, adapun tugas dari operational manager :
Mengelola seluruh kegitan operasional pabrik dan
manajemen pasokan.
Bertanggung jawab untuk membuat perencanaan produksi,
pengembangan tenaga kerja, proses perbaikan, distribusi,
kualitas produk dan hasil produksi.
Menganalisis permasalahan pada kegiatan operasi.
Merekomendasikan program SOP baru dalam rangka
meningkatkan produktivitas, efisiensi dan hasil produksi.
Mengkoordinasikan kegiatan pemelihaan Mesin.
Melakukan pelatihan OJT dalam rangka meningkatkan
ketrampilan pada semua aspek meningkatkan standar
keamanan kegiatan produksi.
4. Finance Manager
Finance manager sebuah posisi jabatan penting sebagai ujung
tombak dalam kaitan dengan finance. Tugas dari Finance manager :
Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data
informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan
yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan
dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien,
Page 43
30
akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah
yang berlaku.
Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas
perusahaan, terutama pengelolaan piutang dan hutang,
sehingga memastikan ketersediaan dana operasional
perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan
sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta
mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses
dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur,
serta mengurangi risiko keuangan.
5. MD lib group
Tugas dan tanggung jawab seorang Merchandiser Display (MD) lib
group :
Memajang, mendisplay, merapikan, dan menata produk.
Menjaga Kebersihan produk yang di pajang.
Membuat hasil laporan yang ditentukan oleh perusahaan.
Menjalankan tugas kunjungan ke toko sesuai dengan rencana
kerja.
Memberikan informasi tentang produk baru.
6. MD general manajer
Mengatur segala prosedur yang diinginkan dari MD lib group.
Page 44
31
7. HR manajer
Mengelola orang-oranf yang ada dalam perusahaan, yang
disebut karyawan diantaranya : data pribadi karyawan,
kompetensi karyawan, KPI atau target, Motivasi, dll yang
intinya HRD Manager mengelola karyawan agar memiliki
performance yang terus meningkat.
Membuat sistem HR yang efektif dan efisien : misalnya
membuat SOP, job description, system KPI, performance
management system, recruitmen & selection managemen
system, HR Planing.
Memastikan bahwa karyawan selalu produktif, loyal dan punya
kontribusi terhadap perusahaan.
Memastikan setiap karyawan, baik karyawan baru maupun
karyawan lama memiliki 3C, yaitu :Competency, Comitment
dan Contribution.
Memastikan ACE, Allignment, Capability, Engagement
dimiliki oleh semua karyawan. Penjelas tentang ACE, akan
dituliskan dalam artikel terpisah.
8. Purchase manajer
Memprediksi tingkat permintaan untuk produk
Melakukan cek harian pada tingkat stok barang
Melakukan riset untuk memastikan produk dari Supplier
terbaik dalam hal nilai, jadwal pengiriman dan kualitas
Page 45
32
Menjadi penghubung antara pemasok, produsen, departemen
internal yang relevan dan pelanggan
Membangun dan menjaga hubungan baik dengan Supplier baru
dan yang sudah ada
Bernegosiasi dan menyetujui kontrak, memantau layanan yang
disediakan
Menyimpan file kontrak dan menggunakannya sebagai acuan
jika diperlukan memprediksikan tren harga dan dampaknya
terhadap aktivitas masa depan
Memberikan presentasi tentang analisis pasar dan kemungkinan
pertumbuhan
Mengembangkan strategi pembelian
Menghasilkan laporan dan statistik menggunakan software
komputer.
Mengevaluasi tawaran dan membuat rekomendasi,
bertdasarkan faktor komersial dan teknis
Menghadiri pertemuan dan koferensi perdagangan
9. QA Manajer
Tugas pokok dan Tanggung Jawab Terperinci QA
Memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan
kualitas suatu produk atau jasa
Menfisirkan dan menerapkan standart jaminan kualitas
Mengevaluasi kecukupan standar jaminan kualitas
Page 46
33
Merancang sampel prosedur dan petunjuk untuk mencatat
dan melaporkan data berkualitas
10. Technikal Manajer
Menyiapkan data perencanaan yang dibutuhkan
Menyusun kriteria teknis yang dibutuhkan
Merancang Sistem Mekanikal sesuai dengan persyaratan dan
spesifikasi teknis yang ditentukan
Melakukan kegiatan pertumbuhan sistem mekanikal
berdasarkan rancangan yang sudah dibuat
Melakukan pengawasan pada kegiatan instalasi system
mekanikal mengacu pada manual pemasangan yang telah
ditentukan
Melakukan pengujian hasil instalasi sistem mekanikal
Melakukan pemeliharaan sistem mekanikal yang telah dipasang
Melakukan pengkajian teknis atas sistem mekanikal yang telah
dirancang, dibuat, dipasang, dan diperasikan mengetahui
efektifitas dan efisiensinya
11. ME Manajer
Turut menyelesaikan, menerima dan mengatur penempatan
tenaga-tenaga non organik di proyek
Menegur bawahan apabila melakukan penyimpangan terhadap
pelaksanaan Buku Biru dan disiplin kerja
Menyetujui Daftar Pembayaran Proyek
Page 47
34
Memberikan rekomendasi atas penawaran pemborongan sub
Kontraktor/Pemasok
Menetapkan hasil kintrak kerja dengan pegawai non organik di
proyek.
Menilai prestasi bawahan
12. Factory manajer
Tugas dan wewenang factory manajer atau manajer pabrik bagi
jalannya produksi ini diantaranya mengelola beragam fungsi dalam
pabrik, antara lain :
Divisi HRD atau kepegawaian
Divisi Import
Divisi Purchasing
Divisi Logistic
Divisi Produksi
2.2.3 Bidang Kegiatan Perusahaan
PT Apparel One Indonesia merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang garment. Garmen yang memproduksi
pakaian olahraga seperti : baju football, jaket atlit, pakaian untuk
santai, dll. PT Apparel One Indonesia meliputi kegiatan
produksi, pemasaran, perencanaan, persediaan barang,
pendistribusian.
Produksi dari PT Apparel One Indonesia berupa pakaian
jadi dari merek ADIDAS Original. Dalam bidang garment perlu
Page 48
35
adanya skill yang mahir dalam menjahit atau pengecekan
barang. Dalam setahun perusahaan ini mampu menghasilkan
pakaian sebanyak 21 juta dengan menyerap 6.000 orang tenaga
kerja.
Pemasaran produk pada PT Apparel One Indonesia sudah
tersebar di empat benua yang berapa di Asia, Eropa, Afrika dan
Amerika. Hal ini berkat kerja keras dan dedikasi tinggi dari para
pekerja serta kepercayaan penuh dari para pelanggan sehingga
perusahaan ini semakin terpercaya. Peran perusahaan sangat
menentukan terhadap keberhasilan suatu usaha untuk mampu
menghasilkan produk yang berkualitas sehingga kontinuitas dari
proses produksi sampai kepemasarannya bisa berjalan sesuai
target yang dubutuhkan perusahaan.
Page 49
36
BAB III
METODE PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
3.1 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penyusunan Laporan Kuliah
Kerja Praktek ini adalah :
1. Data Primer
Merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau
perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian
kuesioner yang dilakukan oleh penulis. Adapun yang menjadi sumber
data primer dalam laporan ini adalah wawancara pihak-pihak yang
berhubungan dengan pelatihan jahit dan pengembangan karyawan
seperti: bagian personalia PT Apparel One Indonesia dan data yang
diperoleh berupa data proses pelatihan jahit dan pengembangan
karyawan, data-data pendukung mengenai pelatihan jahit karyawan.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain
misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data yang di
dapatkan berupa : visi misi, struktur organisasi, dokumen yang
menyangkut pelatihan karyawan.
Page 50
37
3.2 Metode Pengumpulan Data
Menurut Husein Umar (2011) bahwa pengumpulan data dapat diperoleh
dari metode observasi, metode wawancara. Pada penelitian ini penulis
menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :
1. Metode Observasi
Metode observasi merupakan teknik yang menuntut adanya pengamatan
dari si peneliti baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap
objek penelitiannya untuk mengetahui keadaan sesungguhnya. Penulis
melakukan pengamatan secara langsung proses pelatihan dan
pengembangan karyawan yang dilakukan oleh perusahaan PT. Apparel
One Indonesia.
2. Metode Interview
Metode Interview merupakan salah satu pengumpulan data yang lain
pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung dapat juga tidak
langsung. Dengan cara wawancara ke bagian-bagian yang terlihat di
dalam proses pelatihan dan pengembangan karyawan. Bagian yang
terlihat yaitu bagian Personalia (HRD).
3. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan pengumpulan data dengan mencari informasi
melalui buku-buku referensi yang berkaitan dengan kegiatan pelatihan.
Buku-buku referensi yang dipakai dalam penyusunan ini yaitu buku
tentang pelatihan dan buku manajemen Sumber Daya Manusia lainnya.
Page 51
38
BAB IV
PEMBAHASAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
4.1 Uraian Bidang Pekerjaan
Dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini objek yang
diambil adalah Prosedur Pelatihan Jahit Di Unit Produksi PT Apparel One
Indonesia Semarang. Dilaksanakan selama 30 hari kerja dimulai pada tanggal
15 April 2019 sampai 15 Mei 2019, kegiatan Kuliah Kerja Praktek yang
dilakukan di PT Apparel One Indonesia penulis di tugaskan di bagian training
center. Pada bagian ini, penulis diberikan tugas untuk :
1. Membantu membuat data absensi peserta pelatihan jahit, kegiatan yang
rutin dan wajib dilakukan peserta pelatihan jahit melakukan absensi
sebelum memulai kegiatan pelatihan.
2. Membantu Mengawasi kegiatan pelatihan jahit , kegiatan mengawasi
peserta pelatihan berkaitan dengan norma dan tata tertib yang ada di
perusahaan seperti, mengawasi proses pembelajaran menjahit, peserta
pelatihan harus memakai masker , peralatan kerja, tertib dalam bekerja
dan menggunakan pengaman mesin agar meminimalisir terjadinya
kecelakaan kerja.
3. Membantu merekap data Penilaian kepada peserta pelatihan jahit,
penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
Page 52
39
menganalisis, dan mengevaluasi tentang proses dan hasil belajar
peseta pelatihan jahit yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
Selama kegiatan Kuliah Kerja Praktek, penulis mendapatkan bimbingan
langsung dari tenaga pelatihan jahit, manajer serta para karyawan di bagian
lain seperti staff Gudang, staff HRD (personalia). Selama mengikuti Kuliah
Kerja Praktek penulis juga memperoleh data mengenai penerapan pelatihan
dan pengembangan yang menjadi objek penelitian penulis.
Berikut dokumentasi kegiatan kerja praktek di PT Apparel One
Indonesia sebagai berikut :
Gambar 4.1
Kegiatan Kerja Praktek
PT Apparel One Indonesia
Penulis sedang membantu merekap data absensi dan nilai
Sumber : PT Apparel One Indonesia.
Page 53
40
4.1.1 Latar Belakang Diadakannya Pelatihan jahit karyawan Pada PT
Apparel One Indonesia
PT Apparel One Indonesia melaksanakan adanya pelatihan bagi
karyawan untuk meningkatkan perkembangan karyawan, memperbaiki
produktifitas, kualitas dan efektifitas kerja karyawan sehingga dapat
melaksanakan pekerjaan dengan baik dan efisien. Oleh karena itu untuk
meningkatkan kinerja dan kemampuan karyawan, PT Apparel One
Indonesia melakukan program pelatihan jahit di unit produksi.
Pelatihan adalah suatu proses sistematis yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mengembangkan ketrampilan individu, kemampuan,
dan pengetahuan serta sikap karyawan. Hal tersebut akan mampu merubah
perilaku karyawan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan.
Dalam program pelatihan PT Apparel One Indonesia melakukan
pelatihan jahit garment unit produksi yang bertujuan untuk meningkatkan
produktifitas, kualitas, dan efektifitas kerja karyawan sehingga dapat
melaksanakan pekerjaan dengan baik dan efisien. Selain itu perusahaan
juga diharapkan mampu untuk mengurangi masalah-masalah yang ada di
perusahaan sehingga PT Apparel One Indonesia mampu menyelesaikan
target tepat waktu, selain itu karena produk yang dihasilkan dipasarkan ke
Page 54
41
luar negeri maka untuk menjaga kualitas produk dulakukan pelatihan jahit
pada bagian unit produksi.
4.1.2 Tujuan & Manfaat Pelatihan Jahit Karyawan PT Apparel One
Indonesia
Tujuan pelatihan jahit di unit produksi PT Apparel One Indonesia
adalah untuk meningkatkan perkembangan karyawan, memperbaiki
produktifitas, kualitas dan efektifitas kerja karyawan sehingga dapat
melaksanakan pekerjaan dengan baik dan efisien. Oleh karena itu untuk
meningkatkan kinerja dan kemampuan karyawan, PT Apparel One
Indonesia melakukan program pelatihan jahit di unit produksi.
Adapun tujuan pelatihan karyawan di PT Apparel One Indonesia
adalah :
1. Produktifitas kerja
PT Apparel One Indonesia dalam melaksanakan pelatihan
karyawan tidak ditunjukkan pada tenaga kerja yang masih baru saja,
namun juga tenaga yang sudah lama. Ini dimaksudkan agar
meningkatkan kemampuan tenaga kerja yang berkaitan dengan tugas
dan tanggung jawab karyawan itu sendiri. Dengan adanya pelatihan,
karyawan mampu meningkatkan kemampuan yang lebih tinggi
sehingga mendapatkan hasil yang baik secara kualitas dan kuantitas
terhadap nilai produk.
Page 55
42
2. Efisiensi
Dengan adanya program pelatihan karyawan di PT Apparel One
Indonesia maka diharapkan mampu untuk mengurangi masalah-
masalah yang ada di perusahaan. Efesiensi sangat diperlukan untuk
meningkatkan tenaga kerja, waktu, bahan baku, dan mengurangi
arusnya mesin-mesin pemborosan, serta biaya produksi menjadi relatif
kecil sehingga bisa memenuhi target perusahaan.
3. Kerusakan
Dengan adanya program pelatihan karyawan di PT Apparel One
Indonesia diharapkan mampu meningkatkan keahlian serta
ketrampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Hal ini bertujuan untuk
meminimalisir terjadinya kerusakan produk, kerusakan peralatan, dan
kerusakan mesin.
4. Kecelakaan kerja
PT Apparel One Indonesia melakukan program pelatihan karyawan
dengan tujuan untuk membantu karyawan mendapatkan ketrampilan
dan disiplin kerja, serta meningkatkan keamanan sehingga mengurangi
kecelakaan kerja dan kesalahan pada saat proses produksi.
5. Kualitas
Dengan adanya program pelatihan karyawan di PT Apparel One
Indonesia diharapkan karyawan mampu memberikan kualitas terbaik
untuk meningkatkan produktifitas. Sehingga mampu meningkatkan
Page 56
43
dan mampu memberikan kualitas yang terbaik untuk nama perusahaan,
dimana pemberian yang efisisen akan mempengaruhi nilai produk
dimata konsumen.
6. Moral
PT Apparel One Indonesia melakukan pelatihan karyawan dengan
maksud untuk meningkatkan moral karyawan agar menjadi lebih baik,
hal ini bertujuan untuk mendapatkan keahlian dan ketrampilan khusus
yang sesuai dengan pekerjaannya sehingga sikap karyawan untuk
bekerja menjadi meningkat dan percaya diri.
7. Karier
Dengan adanya pelatihan karyawan PT Apparel One Indonesia
karyawan dapat meningkatkan keahlian dan ketrampilan agar
karyawan mampu membantu pelaksanaan rencana kegiatan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini berpengaruh terhadap masa depan
karyawan terutama dalam hal posisi karier.
8. Konsumen
PT Apparel One Indonesia selalu memberikan yang terbaik untuk
konsumen terutama dalam hal kualitas produk, dengan adanya
pelatihan karyawan, maka diharapkan karyawan mampu meningkatkan
kualitas dan produktifitas dengan sebaik-baiknya agar konsumen
merasa puas dengan bararang atau produk yang diberikan oleh
perusahaan.
Page 57
44
Manfaat pelatihan jahit di unit produksi PT Apparel One
Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Menemukan potensi
Dengan adanya pelatihan karyawan maka perusahaan akan berharap
menemukan potensi siapa saja karyawan yang memiliki daya
ketrampilan yang baik dan mempunyai kemampuan yang baik pula.
2. Meningkatkan produktifitas
Dalam upaya pelatihan karyawan yang efektif dan berjalan dengan
lancar, perusahaan berharap karyawan akan meningkatkan kinerja
produktifitas dan kualitas dengan sebaik-baiknya.
3. Mengurangi pengawasan
Dengan adanya pelatihan karyawan diharapkan karyawan mampu
menjalankan pekerjaan dengan baik dan menguasai materi yang telah
diajarkan, sehingga dapat mengurangi pengawasan terhadap tenaga
kerja lainnya.
4.1.3 Proses pelatihan karyawan
Pelatihan kepada karyawan sangat penting dilakukan oleh semua
perusahaan. Proses pelatihan karyawan yang baik dan tepat akan
mendapatkan dampak positif kepada perusahaan, hal ini juga dilakukan
oleh PT Apparel One Indonesia. Dengan harapan pelatihan karyawan dapat
mempengaruhi kinerja karyawan dan kualitas produk yang dihasilkan.
Page 58
45
Adapun proses dalam melaksanakan pelatihan karyawan bagi
Sumber Daya Manusia di PT Apparel One Indonesia dapat dilihat pada
gambar bagan alur sebagai berikut :
Gambar 4.2
Bagan alur proses pelatihan jahit
PT Apparel One Indonesia
Sumber : PT Apparel One Indonesia
Keterangan :
1. Analisis kebutuhan pelatihan ( training need analiysis )
Dalam hal ini PT Apparel One Indonesia memerlukan fase
penilaian yang ditandai dengan satu kegiatan utama yaitu analisis
kebutuhan pelatihan. Dimana analisis kebutuhan pelatihan ini sebagai
salah satu upaya identifikasi terhadap calon karyawan pelatihan.
Adapun tahapan pelatihan jahit yang ada pada PT Apparel One
Indonesia sebagai berikut :
a. Peserta yang datang di data untuk mengisi formulir pada bagian
informasi
b. Setelah pengisian, peserta langsung diantar ke klinik untuk cek
kesehatan
PELATIHAN ANALISIS
KEBUTUHAN
IMPLEMENTASI
PELATIHAN
EVALUASI
PELATIHAN
Page 59
46
c. Hasil tes kesehatan menentukan bahwa calon peserta dapat
mengikuti pelatihan. Dan setelah hasilnya bagus peserta di
serahkan langsung kepada pihak bagian training
d. Setelah itu, peserta calon pelatihan melakukan pengisian syarat-
syarat kebutuhan pelatihan yang nantinya akan diserahkan ke
bagian unit departemen
e. Selanjutnya, mengikuti tes perusahaan dalam hal ini perusahaan
melakukan tes seleksi karyawan baru
f. Peserta yang telah melewati tahap tes seleksi, ketika peserta
lolos ke perusahaan tersebut akan lebih di trial kembali.
g. Tahap selanjutnya peserta dipersilahkan mengikuti pelatihan
jahit selama 10 hari maksimal 22 hari.
h. Mengikuti sosialisasi dari perusahaan selama mengikuti
pelatihan.
i. Setelah mengikuti pelatihan jahit dan peserta dinyatakan sudah
mahir maka peserta di tes kembali di dalam perusahaan bagian
unit produksi bagi peserta yang lolos akan langsung di rekrut
oleh perusahaan melalui manajer personalia (HRD), dan bagi
peserta yang belum lolos akan di evaluasi kembali oleh trainer.
Page 60
47
2. Perencanaan dan pembuatan desain pelatihan
Dalam hal ini PT Apparel One Indonesia melakukan perencanaan
dan pembuatan desain pelatihan perencanaan tentang prosedur materi
pelatihan sangat perlu guna memperlancar kegiatan pelatihan.
Sedangkan Desain pelatihan sendiri adalah esensi dari pelatihan, karena
pada tahap ini bagaimana PT Apparel One Indonesia mampu bahwa
pelatihan akan dilaksaksanakan dengan menetapkan metode dan tahapan
pelatihan yang ada di perusahaan.
3. Implementasi pelatihan
Tahap berikutnya untuk membentuk sebuah kegiatan pelatihan
yang efektif PT Apparel One Indonesia melakukan implementasi dari
program pelatihan. Dimana PT Apparel One Indonesia mdlakukan
kegiatan metode pembelajaran seperti antara diskusi perorangan. Dengan
adanya program pelatihan maka diharapkan mampu memberikan
pemahaman yang memungkinkan untuk membantu meningkatkan
kinerja karyawan pada saat pelatihan.
4. Evaluasi pelatihan
Dalam hal ini penting untuk selalu melakukan evaluasi pelatihan
disetiap kegiatan. Seperti yang dilakukan PT Apparel One Indonesia
evaluasi pelatihan selalu ditekankan untuk memastikan keberhasilan
kegiatan tersebut. Dengan mengevaluasi tahap awal perencanaan seperti
Page 61
48
pemeilihan program dan tahapan pelatihan, maka hal ini sangat perlu untuk
memastikan bahwa pelatihan yang telah dilakukan berhasil mencapai
tujuan ataukah justru sebaliknya.
4.1.4 Metode-metode pelatihan Jahit karyawan PT Apparel One Indonesia
1. Metode-metode pelatihan karyawan
Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pada
karyawan, setiap perusahaan mempunyai metode tertentu. Seperti yang
ada di PT Apparel One Indonesia dimana metode yang digunakan
adalah metode On the Job Training , Off the Job Training dan simulasi
atau praktis dalam metode ini karyawan dilatih dan dikembangkan
tentang pekerjaan baru dengan supervisi trainer yang berpengalaman.
Adapun macam-macam metode yang diberikan oleh PT Apparel One
Indonesia antara lain :
1. Metode On the Job Training
a. Choaching
Dalam hal ini seorang atasan memberikan pengarahan dan
bimbingan kepada karyawan dalam pelaksanaan kerja rutin mereka.
Sebagai contoh di PT Apparel One Indonesia seorang atasan bagian
produksi melakukan instruksi kepada seluruh karyawan bagaimana
melakukan proses produksi secara step by step.
Page 62
49
b. Rotasi Jabatan
Dalam rotasi jabatan ini karyawan di tuntut untuk selalu
disiplin, PT Apparel One Indonesia melakukan rotasi karyawan agar
menjadikan sarana evaluasi terhadap kinerja karyawan tersebut.
Selain itu rotasi ini diyakinkan dapat meningkatkan produktifitas
kerja, dan mendapatkan pengalaman baru yang sesuai dengan
potensinya. Sebagai contoh PT Apparel One Indonesia melakukan
rotasi karyawan yang semula ditempatkan di bagian mekanik akan di
rotasi dibagian injection dan bagian quality akan ditempatkan di
bagian desaign. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktifitas
kerja yang lebih baik.
c. Penugasan khusus
Dalam pemilihan penugasan sementara ini seorang karyawan
diberikan penempatan pada posisi tertentu untuk jangka waktu yang
ditetapkan. Sebagai contoh di PT Apparel One Indonesia dimana
karyawan yang menjabat sebagai manajer di bagian produksi
mendapatkan tugas jangka panjang di luar negeri tepatnya di wilayah
union chemicar osaka, jepang untuk melaksanakan pekerjaan yang
diberikan oleh atasan
Page 63
50
d. Latihan instruksi pekerjaan
Dalam metode ini PT Apparel One Indonesia memberikan
beberapa latihan instruksi seperti penyajian materi kepada karyawan
yang di lakukan oleh trainer. Seorang trainer dituntut untuk dapat
bertindak secara efektif dan efisien agar seluruh materi dapat di
salurkan atau ditransfer oleh peserta pelatihan agar dapat memamhami
keseluruhan materi yang diberikan.
e. Magang
Dalam metode ini karyawan baru dibantu untuk terus belajar
dari karyawan yang lama atau sudah berpengalaman, PT Apparel One
Indonesia memegang teguh terhadap nilai kinerja terhadap karyawan.
Oleh karena itu metode magang ini diharapkan dapat memberikan bekal
dan pengalaman lebih pada karyawan baru.
Sebagai contoh di PT Apparel One Indonesia dimana karyawan
bagian produksi mendapatkan bekal magang, tujuannya agar karyawan
tersebut mendapatkan keahlian dalam hal ketrampilan.
2. Metode Off the Job Training
Pelatihan yang dilakukan diluar jam kerja, atau memerlukan waktu
khusus.
Page 64
51
Kuliah klasikal
Kuliah klasikal di PT Apparel One Indonesia, perusahaan
memberikan kesempatan jika ada karyawan yang ingin
melanjutkan ke perguruan yang lebih tinggi, sehingga
mendapatkan pelatihan-pelatihan secara eksternal.
3. Metode Simulasi atau praktis
Pelatihan yang dilakukan pada saat jam kerja atau diluar jam kerja.
Pelatihan laboraturium yang dilakukan untuk tes warna apakah
fabric atau kain yang digunakan mudah luntur atau tidak.
Pelatihan vestibul untuk mekanik yang membongkar pasang
mesin jahit untuk pelatihan perbaikan mesin
Permainan bisnis untuk operator yang di latih untuk efisiensi
produk. Yang dihitungkan dengan waktu yang diperlukan.
Permainan peran yang biasanya dilakukan untuk bagian adm
sewing yang bermain peran sebagai grup lider, sehingga dapat
melatih adm untuk menjadi grup lider sewing ( jahit )
4.2 Kendala-kendala dalam pelatihan Jahit Karyawan PT Apparel One
Indonesia
Kendala pelatihan yang dilaksanakan selalu ada dan kita harus selalu
berusaha membenahi pengaruh kendala - kendala tersebut. Kendala pelatihan
akan menghambat kelancaran pelaksanaan pelatihan sehingga sasaran yang
Page 65
52
ingin di capai kurang memuaskan. Kendala - kendala yang sering menghambat
biasanya bersangkutan dengan peserta pelatihan, materi pelatihan, dan
instruktur atau tenaga pelatih, serta fasilitas pengembangan.
a. Peserta pelatihan
Peserta memiliki latar belakang yang berbeda seperti pendidikan,
pengalaman kerja, dan usia. Hal ini akan menyulitkan dan
menghambat kelancaran pelaksanaan pelatihan karena daya
tangkap, pola pikir, dan daya nalar yang berbeda – beda.
b. Materi pelatihan
Kurikulum yang diajarkan terkadang kurang serasi dan
menyimpang serta tidak sistematis dalam mencapai sasaran yang
diinginkan oleh pekerjaan yang bersangkutan.
c. Instruktur atau pelatih
Pelatih yang ahli dan cakap mentransfer ilmu dalam pelatihan
sulit didapat. Akibatnya, sasaran yang diinginkan tidak bisa
dicapai.
d. Fasilitas Pengembangan
Fasilitas pelatih dengan sarana dan prasarana yang ada kurang
akan menghambat kelancaran pelaksanaan pelatihan.
Page 66
53
4.3 Solusi Dari Kendala Pelatihan Jahit Karyawan PT Apparel One
Indonesia
Berkaitan dengan kendala diatas, solusi yang dapat diberikan untuk
meminimalisir resiko adalah sebagai berikut :
a. Berkaitan dengan peserta pelatihan, bagi peserta yang kurang
mampu dalam ketrampilan maupun daya tangkap akan dipantau
lebih dan terdapat kebijakan yang diberikan. Misalnya dibantu
dalam menyelesaikan tugas dan bagi peserta yang cepat dalam
menyelesaikan materi akan diperbantukan dalam kelas produksi.
Trainer juga lebih menyemangati peserta dengan motivasi dan
dukungan agar peserta semangat dalam melakukan pelatihan.
b. Berkaitan dengan materi atau kurikulum, pada pelatihan jahit
telah disesuaikan dengan standart garment. Memberikan jenis
konsep materi berupa definisi atau pengertian, tujuannya agar
peserta pelatihan paham dan dapat membedakan, dapat
menunjukan unsur dan ciri materi sehingga dapat merespon
pembelajaran yang telah di sampaikan.
c. Berkaitan dengan pelatih, diharuskan mampu dalam mentransfer
ilmu kepada peserta, dan untuk lebih mempermudah modul
pembelajarannya. Trainer juga bisa melakukan metode
pembelajaran dengan cara diskusi antar perorangan dan
melakukan umpan balik, hal ini bertujuan untuk memberikan
Page 67
54
pemahaman terhadap karyawan agar dapat memahami konsep
pelatihan. Memberikan materi yang harus dihafal, memberikan
soal-soal untuk mengingat kembali, dan memberikan latihan atau
praktek.
d. Berkaitan dengan fasilitas Ketika terdapat fasilitas pelatihan yang
kurang memadai, misalnya jarum jahit, kain atau benang, harus
segera meminta bagian gudang materi pelatihan sehingga proses
belajar mengajar menjadi efektif dan efisien.
Page 68
55
BAB V
PENUTUP
5.1 Ringkasan Pelaksanaan Hasil Kuliah Kerja Praktek
Berdasarkan uraian yang telah ada pada bagian pembahasan
mengenai pelatihan karyawan pada PT Apparel One Indonesia, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
PT Apparel One Indonesia sangat memerlukan kegiatan
pelatihan karena perusahaan ini mempunyai banyak karyawan.
Dengan adanya pelatihan karyawan maka diharapkan mampu
memberikan solusi terhadap masalah yang ada di karyawan mengenai
kualitas kinerja yang disebabkan penurunan kemampuan dan
kurangnya keahlian yang dimiliki karyawan. Pelatihan bukanlah
solusi utama yang dapat menyelesaikan masalah persoalan
perusahaan tetapi lebih menyelesaikan soal problerm kinerja
karyawan dan meningkatkan kinerja karyawan yang baik dan benar.
1. Tujuan dan manfaat pelatihan jahit karyawan
a. Produktifitas kerja
b. Efisiensi
c. Kecelakaan kerja
d. Kualitas
e. Moral.
Page 69
56
f. Karier.
g. Konsumen
Selain itu tujuan lain untuk mengubah sikap dan perilaku
karyawan terlebih PT Apparel One Indonesia lebih mengutamakan
budaya 5R yaitu ( Ringkas, Rapi, Rawat, Resik, Rajin )
Adapun Manfaat pelatihan karyawan adalah untuk menemukan potensi
karyawan, meningkatkan produktifitas, mengurangi pengawasan.
Dalam proses pelatihan karyawan terdapat empat tahapan
penting yang harus dilakukan oleh PT Apparel One Indonesia.
1. Analisis kebutuhan pelatihan ( training need analiysis)
2. Perencanaan dan pembuatan desain pelatihan
3. Implementasi pelatihan
4. Evaluasi pelatihan.
Indonesia
Adapun pelatihan karyawan pada PT Apparel One Indonesia
memiliki beberapa metode-metode seperti, on the job training, off
the job training dan metode simulasi atau praktis.
5.1.2 Metode-metode pelatihan jahit karyawan PT Apparel One
5.1.1 Proses pelatihan jahit karyawan PT Apparel One Indonesia
Page 70
57
Indonesia
Kendala-kendala yang dihadapi perusahaan pada saat pelatihan
karyawan sebagai berikut:
a. Peserta pelatihan
b. Materi pelatihan
c. Instruktur atau pelatihan
d. Fasilitas pengembangan
5.2 Saran-Saran
Dengan adanya berbagai proses dan metode-metode pelatihan
karyawan maka diharapkan pihak perusahaan dapat melaksanakan
kegiatan pelatihan karyawan dengan penuh tanggung jawab sesuai
dengan peraturan yang ada dan begitu pula dengan karyawan
diharapkan mengikuti peraturan tersebut. Dengan begitu karyawan akan
mudah meningkatkan pengetahuan, pengalaman, sikap, serta
kemampuan intelektual yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
yang lebih baik dan menghasilkan manfaat yang baik dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan.
5.1.3 Kendala-kendala pelatihan jahit karyawan PT Apparel One
Page 71
DAFTAR PUSTAKA
Wahjono, Sentot Imam, Mondy dan Mondy 2015. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Salemba Empat. Jakarta
Hasibuan, Malayu S.P 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta.
PT Bumi Aksara
Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat.
Jakarta
F, Ujang. 2015. Tujuan Pelatihan Sumber Daya Manusia.
https://www.academia.edu/4623846/Tujuan_Pelatihan_SDM.
B, Denny. 2014. Pelatihan Kerja: Definisi, Tujuan, Teknik, dan Manfaat.
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2014/04/pelatihan-kerja-definisi-
tujuan-teknik.html
Handoko, T Hani. 2014. Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta
FEUSM
Typewritten text
58