Laporan Kerja Praktek PT. Semen Baturaja (Persero)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Sejarahdan Perkembangan Pabrik
Untuk memenuhi semen dalam negeri yang setiap tahun meningkat,
maka tahun 1973 di daerah Kabupaten Ogan Komering UluPropinsi
Sumatera Selatan diadakan survei bahan galian berupa batu kapur dan
tanah liat oleh Direktorat Jendral Pertambangan Umum Departemen
Pertambangan, dan hasil survei menunjukkan bahwa daerah tersebut
layak didirikan pabrik semen.
Pada tahun 1974, diadakan studi kelayakan untuk pendirian pabrik
SemenBaturaja oleh PT. Semen Padang (Persero), di kabupaten OKU,
Sumatera Selatan yang berkapasitas produksi 500.000ton per tahun
dengan proses kering. Survei kelayakan ini diadakan berdasarkan
survei bahan baku semen yang telah dilakukan oleh Direktorat
Geologi bekerjasama dengan Biro Industrialisasi pada tahun 1964,
yang kemudian dilanjutkan kembali tahun 1973.
Tanggal 14 November 1974 berdirilah PT. Semen Baturaja oleh PT.
Semen Padang (Persero) bersama-sama dengan PT. Semen Gresik
(Persero) berdasarkan akte notaries John Fredrick Berthold
Tumbelaka Sinyal No. 34 tahun 1974.
Pembangunan pabrik dimulai pada tahun 1978 oleh Ishikawajima
HarimaHeavy Industries Company limited(IHI) dari Jepang.
SebagaiGeneral Contractor, IHI bertanggung jawab menyelesaikan
seluruh manajemen proyek, perencanaan, penyediaan dan pembelian
bahan konstruksi, pelatihan dan segalanya yang diperlukan untuk
beroperasinya sebuah pabrik semen berkapasitas 500.000ton semen per
tahun dengan mutu yang sesuai dengan NI-8/1972. Kontrak antara PT.
Semen Baturaja (Persero) dengan IHI ditandatangani pada tanggal 13
September 1977.
Kemudian tanggal 9 November 1979, PT. Semen Baturaja sebagai
usaha penanaman modal dalam negeri berubah bentuk menjadi Persero
berdasarkan akte notaris Hadi Muntoro, SH No.33, dengan pemegang
sahamnya adalah:
1.Pemerintah Republik Indonesia: 88%
2.PT. Semen Gresik (Persero): 7%
3.PT. Semen Padang (Persero): 5%
Proyek PT. Semen Baturaja (Persero) selesai dikerjakan selama
lebih kurang 29,5 bulan. Produksi percobaan dilakukan pada bulan
September 1980 sampai April 1981.
PT.Semen Baturaja (Persero) diresmikan oleh Presiden Soeharto
pada tanggal 29 April 1981, sedangkan pembangunan pabrik PT. Semen
Baturaja (Persero) baru selesai pada tanggal 30 Mei 1981 dan
operasi komersilnya dimulai pada tanggal 1 Juni 1981, sebagaimana
yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) modal saham
PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan seluruhnya menjadi milik
negara RI terhitung dari tanggal 4 Januari 1991 berdasarkan PP No.3
tahun 1991.
Mulai tanggal 11 Juni 1992 sampai dengan akhir Maret 1994, PT.
Semen Baturaja mengadakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan
kapasitas produksi semen dari 450.000 ton menjadi 550.000 per
tahun. Saat ini sejak 1 Oktober 1996 sampai dengan 2010
dilaksanakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas
produksi semen menjadi 1.250.000 ton pertahun.
Untuk lebih jelasnya, sejarah dan perkembangan pabrik dapat
dilihat pada diagram blok di bawah ini.
PT.SEMEN BATURAJA
Didirikan tanggal 14 November 1974
Perusahaan Patungan antara PT. Semen Padang dan PT.
Semen Gresik
Gresik
PP. No. 10 Th. 1978, Pemerintah RI menberikan penyertaan modal,
sehingga Status Hukum berubah dari PT swasta biasa menjadi BUMN di
bawah Binaan Departemen Perindustrian dengan Komposisi Pemegang
Saham sbb :
Pemerintah RI88%
PT. Semen Padang7%
PT. Semen Gresik5%
Pembangunan fisik dimulai tahun 1978 di tiga lokasi, yaitu
Baturaja, Palembang, dan Panjang dan selesai akhir tahun 1980
RUPS luar biasa pada September 1991 dan PP No.3/1991. PT. Semen
Padang dan PT. Semen Gresik menyerahkan seluruh sahamnya kepada
Pemerintah
Presiden RI meresmikan pengoperasian pabrik PT. Semen Baturaja
tanggal 29 April 1981
Produksi Komersil mulai tanggal 1 Juni 1981
Mulai 11 Juli 1992 s.d akhir Maret 1994 Proyek Optimalisasi I
untuk meningkatkan kapasitas produksi semen dari 450.000 ton
menjadi 550.000 ton per tahun
Saat ini sejak 1 Oktober 1996 desember 2010 dilaksanakan Proyek
Optimalisasi II untuk meningkatkan kapasitas produksi semen menjadi
1.250.000 ton/tahun
Gambar 1. Diagram Blok Sejarah dan Perkembangan Pabrik PT. Semen
Baturaja (Persero)
PT. Semen Baturaja (Persero) memakai lambang tiga gajah dalam
satu lingkaran dengan gajah berwarna putih, dasar lambang berwarna
hijau dan tulisanPortland Cementberwarna merah.
Arti lambang tersebut adalah :
1.Tiga gajah
Gajah merupakan hewan yang besar dan kuat yang sampai sekarang
masih banyak terdapat di Sumatera Selatan, selain itu gajah juga
merupakan maskot Sumatera Selatan.Tiga gajah menunjukkan bahwa PT.
Semen Baturaja (Persero) mempunyai tiga lokasi pabrik, yaitu di
Baturaja (OKU), Kertapati (Palembang) dan Panjang (Bandar
Lampung).
2.Warna dasar hijau
Menunjukkan pemerataan pembangunan untuk mencapai kemakmuran
3.Warna tulisan merah
Menunjukkan kesiapan para karyawan untuk bekerja keras untuk
menghadapi setiap tantangan atau hambatan.
4.Warna putih
Menunjukkan kesucian hati dari keseluruhan karyawan PT.Semen
Baturaja (Persero).
1.2Lokasi dan Tata Letak Pabrik
1.2.1 Lokasi Pabrik
Lokasi PabrikBaturaja
Lokasi pabrik di Baturaja terletak di daerah Sukajadi, Kecamatan
Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera
Selatan. Jarak antara pabrik Panjang ke pabrik Baturaja dapat
ditempuh melalui jarak sepanjang lebih kurang 270 Km, sedangkan
dari pabrik Baturaja ke pabrik Palembang sepanjang lebih kurang 198
Km. Untuk mempermudah komunikasi antara pemerintah pusat dengan
pihak perusahaan, maka PT. Semen Baturaja (Persero) membuka kantor
perwakilan di Jakarta.
Topografi
Secara umum, wilayah Kabupaten Komering Ulu memiliki daerah yang
berbukit-bukit dengan ketinggian yang berbeda, umumnyaberbukit
rendah dengan ketinggian yang bervariasi antara 40 m sampai 60 m di
atas permukaan air laut. Wilayah kuasa penambangan batu kapur yang
dikelola oleh PT. Semen Baturaja (Persero), merupakan bekas ladang
pertanian yang ditumbuhi semak belukar, terletak di Desa Pusar.
Bagian Selatan mengalir Sungai Ogan yang memiliki ketinggian 30
m diatas permukaan air laut. Lokasi penambangan batu kapur dan
tanah liat untuk kebutuhan pabrik terletak lebih kurang 1.500 meter
dari lokasi pabrik PT. Semen Baturaja (Persero). Sedangkan lokasi
Pabrik Baturaja terletak sekitar 2,5 Km dari pusat kota Baturaja
dan berjarak 198 Km dari ibukota propinsi Sumatera Selatan
(Palembang).
Pemilihan tempat tersebut berdasarkan pertimbangan pertimbangan
sebagai berikut :
A.PertimbanganEkonomi
Lokasi pembuatan klinker dipabrikBaturajayang dekat denganlokasi
penambangan bahan mentah, sedangkanCement Mill Plantsekarang
digunakan untukpemerataan produksi dan pemasaran. LokasiGrinding
Plantdipilih di Panjang dan Palembang dengan pertimbangansebagai
berikut :
-Dekat dengan daerah pemasaran
-Memudahkan pemantauan konsumsi semendi pasaran sehingga
produksi dapat dikontrol
-Dekat dengan pusat sarana transportasi, baik transportasi hasil
produksi maupun untuk bahan baku
B.Pertimbangan Sosial
-Meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.
-Memperluas lapangan kerja di sekitarnya dan mengembangkan
industrilapangan kerja di sekitarnya dan mengembangkan industri
angkutan dan perdagangan bahan bangunan.
1.2.2 Tata Letak Pabrik
PT. Semen Baturaja terletak di kabupaten OKU dan berjarak90 km
dari kota Tanjung Enim, tempat terdapatnya tambang batubara, Bukit
asam (PTBA). Bahan baku berupa batu kapur banyak tersedia dan
terdapat cadangan batu kapur sebanyak38.250.000 metrik ton dan
tanah liat2.650.000 metrik ton dilokasi Desa Pusar, yang terletak
lebih kurang 3 km dari pusat kota Baturaja, sehingga diperkirakan
dengan kapasitas produksi 550.000 ton semen per tahun bisa
beroperasi selama 50 tahun.
Lokasi unit-unit pabrik semen untuk pembuatan terakdi Baturaja
dengan kapasitas produksi 1.250.000 ton per tahun,penggilingan dan
pengantongan semen di Baturaja dengen kapasitas produksi 550 ribu
ton per tahun,penggilingan dan pengantongan semen di Kertapati,
Palembang dengan kapasitas produksi350ributon semen per
tahun.Selain diBaturaja dan Kertapati, penggilingan dan
pengantongan juga dilakukan di Panjang, Bandar Lampung dengan
kapasitas produksi350 ribu ton per tahun.
Untuk lebih jelas, peta lokasi pabrik PT. Semen Baturaja
(Persero) dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2. Peta Lokasi Pabrik PT. Semen Baturaja (Persero)
1.3Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan
1.3.1Struktur Organisasi
Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk
memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapaitujuan tersebut
harus ada sistem yang mengatur dan mengarahkan kerja dan
operasional seluruh pihak yang berkompeten dalam segala hal yang
berkenaan dengan proses dan operasi pabrik. Oleh karena itu, harus
ada wadah dan tempat yang jelas bagi pihak-pihak tersebut untuk
melakukan aktivitas yang sesuai dengan kapabilitas dan tingkat
intelejensinya. Wadah yang dimaksud diatas adalah sebuah organisasi
atau lembaga proses perorganisasian dalah upaya untuk
menyeimbangkan kebutuhan pabrik akan stabilitas dan perusahaan.
Sebagai suatu Badan Umum Milik Negara,PT. Semen Baturaja
(Persero) memiliki suatu struktur organisasi yang merupakan bagian
yang sangat pentinguntuk perusahaan, sehingga nantinya
masingmasingmempunyai peran dan tanggung jawab yang jelas. PT.
Semen Baturaja (Persero) memiliki bentuk organisasilinedanstaff,
dimana pimpinan tertinggi dalah Dewan Direksi yang terdiri dari
Direksi Utama.
Direksi Utama membawahi Direktur Teknik, Direktur Produksi,
Direktur Umum/SDM dan Direktur Komersial. Tugas dan tanggung jawab
direktur PT. Semen Baturaja (persero) terdiri atas :
1.Direktur Utama, bertanggung jawab atas kegiatan
perusahaan.
2.Direktur Teknik, Bertanggung jawab atas kegiatan perecanaan
penelitian dan pengembangan bidang engineering, pengembangan usaha
system manajemen dari logistik.
3.Direktur Produksi, bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan
perencanaan dan pengendalian seluruh operasional produksi semen
diketiga site, yaitu Palembang,Baturaja,Panjang.
4.Direktur Umum/SDM,bertanggung jawab atas kegiatan perencanaan
pengembangan Sumber Daya Manusia dan Umum.
5.Direktur Komersial,bertanggung jawab atas perencanaan dan
pelaksanaan dan juga pengendalian bidang keuangan,pemasaran.
Pembagian manajemen organisasi antara lain:
1.DirekturUtamamembawahi,antara lain :
a.Direktur Teknik
b.Direktur Produksi
c.Direktur Umum/SDM
d.Direktur Komersial
2.Direktur Teknik membawahi, antara lain :
Departeman Penelitian dan Pengembangan, yaitu meliputi :
a.Penelitian BBPPO dan JaminanMutu (QA)
b.Penembangan Usaha dan Sistem Manajemen
c.K - 3
d.Rancang Bangun dan Perekayasaan
e.Perencanaan dan Penyediaan Material
3.Direktur Produksi membawahi, antara lain :
Departemen operasi, meliputi :
a.Produksi PBR
b.PBM PBR
c.Pemeliharan PBR
d.Pabrik Palembang
e.Pabrik Panjang
4.Direktur Umum/SDM membawahi, antara lain :
a.Umum dan Personalia
b.Perencanaan dan Pengembangan Personil (P-3)
c.Keamanan
d.Perwakilan Jakarta
5.Direktur Komersial membawahi, antara lain :
a.Departemen Keuangan, meliputi :
-Akuntansi
-Pembendaharaan, Pajak dan Asuransi
-Anggaran dan Analisa Keuangan
-Pengembangan system Komputerisasi
-Keungan PBR
-Keungan PPJ
b.Departemen Niaga, meliputi :
-Pengadaan
-Pemasaran
c.KBL (Kemitraan Bina Lingkungan)
Kelompok jabatan dalam struktur PT. Semen Baturaja (Persero)
dibagi dalam delapan tingkatan,yaitu :
1.Departemen
2.Biro
3.Bagian
4.Seksi
5.Regu
6.Pelaksana I
7.Pelaksana II
8.Pelaksana III
Tingkatan seksi sampai dengan tingkat Departemen dinamakan
Karyawan Staff, sedangkan untuktingktan regu, Pelaksana I, Pelasana
II, Pelaksana III,dinamakan Karyawannon Staff. Setiap tingkatan
dipimpin oleh seorangkepala,dimana masing-masing kepala dalam
setiap tingkatan mempunyai tugas dan mempunyai wewenang
masing-masing,atau yang disebutdengan uraian tugas jabatan(Job
Discription).
Untuk lebih jelasnya, struktur organisai PT. Semen Baturaja
(Persero) dapat dilihat pada gambar 2.
1.3.2Manajemen Perusahaan
Jumlah pegawai PT.Semen Baturaja (Persero) ini berjumlah
sebanyak 750 orang yang terdiri 394 orang di Pabrik Baturaja, 155
orang di Pabrik Panjang, 201 orang di Pabrik Palembang.
Peraturan kerja yang berlaku di PT. Semen Baturaja (Persero)
berdasarkan kesepakatan kerja bersama antara serikat karyawan
semenBaturaja dengan pihak manajemen PT. Semen Baturaja (Persero)
yang disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dengan surat keputusan
No.Kep.357/BW/PKPP/2002. Adapun peraturan kerja yang berlakuPT.
Semen Baturaja (Persero) antara lain :
1.Untuk Kerja non Shift
-Menggunakan sistem kerja yaitu dari senin sampai jumat
-Jam kerja: 07.30-16.30
-Jam istirahat hari senin sampai hari kamis: 12.00- 12.45
-Jam istirahat hari jumat: 11.30-13.30
2.Untuk jam kerja shift
-Hari minggu dan hari besar lainnya adalah hari kerja
-Shift I: 07.30-15.30
-Shift II: 15.30-23.30
-Shift III: 23.30-07.30
Sistem kerja yang digunakan oleh PT. Semen Baturaja (Persero)
adalah sistem kerjanon shiftdanshift. Pekerjanon shiftmeliputi para
karyawan administrasi perusahaan kepalabagian, kepala seksi serta
para manajer, sedangkan karyawan shift meliputi operator,satpam dan
karyawan pembantu.
Sistem penggajian karyawan meliputi dua jenis, yaitufix
salaryatau gaji tetap danvariable salarymeliputi lembur,shiftdan
pegawaicall out.
Selain gaji yang diberikan oleh perusahaan, karyawan juga diberi
tunjangan, berupa tunjanganshift,tunjangan proporsional, tunjangan
cuti, tunjangan tahunan dan tunjangan pengobatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi system penggajian antara lain
:
1.Indeks yaitu ketetapan berdasarkan golongan karyawan
2.Gradasi atau grade yaitu tingkatan golongan
3.Senioritas yaitu lamanya kerja
4.Performance meliputi kepatuhan, keefektifitasan dan
kreativitas.
Adapun fasilitas yang disedakan untuk para karyawan PT. Semen
Baturaja (Persero) antara lain :
1.Rumah Dinas
2.Rumah Sakit
3.Tempat Peribadatan
4.Sarana Olahraga (tennis dan kolam renang)
5.Transportasi
6.Rekreasi
1.3.3Peraturan Perusahaan
Peraturan perusahaan adalah sesuatu yang memuat berbagai
kebijaksanaan, prosedur, serta pelaksanaan yang ditertibkan oleh
perusahaan yang kemudiandisahkan oleh Departemen Tenaga Kerja yang
berlaku di RI.
Beberapa peraturan umum yang ditetapkan oleh PT.Semen
Baturaja(Persero)adalah :
1.Dalam memasuki area pabrik, karyawan harus menunjukan tanda
pangenal dan menggunakan helm.
2.Memakai seragam yang disediakan oleh PT. Semen Baturaja.
3.Jumlah cuti tahuhan adalah 12 hari bagi setiap karyawan.
4.Setiap orang berkewajiban melaksanakan tugas dengan baik dan
membersikan tempat pekerjaan.
5.Dilarang membawa obat-obatan terlarang ke dalam wilayah
perusahaan dan dilarang meminum minuman yang mengandung alkohol
selama jam kerja.
6.Setiap karyawan wajib masuk dan pulang kerja tepat pada
waktunya.
1.3.4Pelayanan dan Kesejahteraan Sosial
Manajemen berkeyakinan bahwa untuk mendapatkan kerja yang
bermutu dan mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi, maka
jaminan kesejahteraan dan kebutuhan sosial mereka perlu
diperhatikan. Disamping memberikan imbalan kerja yang memadai
kebutuhan-kebutuhan sosial dan aspirasi lainnya juga mendapatkan
perhatian dengan disediakannya fasilitas saran penunjang berupa
:
1.Balai pengobatan untuk karyawan dan fasilitas dan rawat inap
dirumah sakit yang ditunjuk perusahaan.
2.Perpustakaan yang dapat digunakan waktu istirahat/waktu
senggang oleh karyawan untuk membaca.
3.Perumahan karyawan yang disediakan bagi karyawan
tingkatstaffdannon staff.
4.Mess/wisma untukkaryawan yang sedang berdinas
dimasingmasinglokasi pabrik untuk tamu perusahaan yang berkunjung
ke pabrik.
5.Sarana olah raga seperti lapangan tenis, sepakbola,
bulutangkis, basket,kolam renang, meja billiard, sarana kesenian
dan alat musik.
1.3.5Kepersonaliaan
Biro Personalia PT. SemenBaturaja (Persero) mempunyai tanggung
jawab yang besar terhadap kelancaran,kelangsungan serta maju
mundurnya perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Biro Personalia
mengenai :
a.Penerimaan tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja yang
baik juga berkualitas.
b.Penempatan tenaga kerja sesuai skill dan keahlian.
c.Melakukan pemutusan hubungan kerja.
d.Memberikan nilai terhadap prestasi karyawan.
e.Mengeluarkan peraturan kepegawaian bagai karyawan.
Untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik dan berkualitas, maka
dalam melakukan penerimaan tenaga kerja harus sesuai dngan
spesifikasi jabatan (latar belakang pendidikan dan usia) serta
melalui serangkaian tes.
1.3.6Sistem Penggajian
Sistem penggajian yang diberikan oleh perusahaan terhadap
seluruh karyawan terdiri dari:
1.Gaji Tetap
Gaji tetap tergantung pada standar golongan dan merupakan fungsi
daripada jabatan, yang termasuk gaji tetap adalah gaji pokok dan
gaji pengabdian
2.Gaji Variabel
Gaji variabel ditentukan kepada prestasi kerja karyawan dan
prestasi dari perusahaan.
Berdasarkan pembagian karyawanstaffdannon staffmaka sistem
pengajiannya sebagai berikut:
Tabel 1. SistemPenggajianKaryawan
Karyawan staff
Karyawan non staff
Gaji tetap
1.Gaji Pokok
2.Tunjangan-tunjangan
a)Pengabdian
b)Jabatan
c)Keluarga
d)Lokasi
e)Sewa Rumah
f)Pengobatan
a.Gaji Variabel
b.-
1.Call out
2.Bonus
3.
4.
a.Gaji tetap
1.Gaji Pokok
2.Tunjangan-tunjangan
a)Pengabdian
b)Jabatan
c)Keluarga
d)Lokasi
e)Sewa Rumah
-
b.Gaji Variabel
1.Tunjangan shiff
2.-
3.Bonus
4.Tunjangan kehadiran
5.Lembur
Sumber:BagianPersonaliaPT. Semen Baturaja (Persero) (2010)
1.4Pemasaran
Pemasaran sementidak secara langsung dilakukan oleh PT. Semen
Baturaja (Persero), melainkan melalui distributordistributoratau
penyalurpenyaluryang tersebar diwilayah pemasaran PT. Semen
Baturaja (Persero).
PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai wilayah pemasaran antara
lain :
1.Banten
2.Bengkulu
3.Jawa Barat/DKI Jakarta
4.Jambi
5.Lampung
6.Sumatera Selatan
Untuk meningkatkan kegiatan usaha dan niaga PT. Semen Baturaja
(Persero) membentuk distribusi dan transportasi yang bertujuan
diantaranya untuk memperluas daerah pemasaran, dalam hal ini diatur
oleh Asosiasi Semen Indonesia sesuai pembagian daerah
masing-masing, yaitu :
A.Berdasarkan Distributor
1.Untuk daerah banten-Jabar/DKI Jakarta terdiri dari 6
distributor
2.Untuk wilayah Sumatera Selatan
-Daerah Palembang terdiri dari 8 distributor
-Daerah Tanjung Enim dan Lahat terdiri dari 1 distributor
-Daerah Baturaja terdiri dari 2 distributor
-Daerah Lubuk Linggau terdiri dari 2 distributor
3.Untuk daerah Jambi terdiri dari 2 distributor
4.Untuk daerah Bengkulu terdiri dari 1 distributor
5.Untuk daerah Bandar Lampung terdiri dari 5 distributor
B.Berdasarkan Transportir
Penunjukkan distributor ditentukan oleh kebutuhan daerah dan
kapasitas pabrik. Distributor-distributor membeli semen pada PT.
Semen Baturaja (Persero), kemudian semen dijual kepada
konsumen.
BAB II
URAIAN PROSES
2.1 Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan semen adalah batuan
alam yang mengandung oksida oksida kalsium, alumina, silika dan
besi. Bahan baku tersebut terdiri dari tiga kelompok yaitu bahan
baku utama, bahan baku penunjang (korektif) dan bahan baku
tambahan.
2.1.1Bahan Baku Utama
Bahan baku utama merupakan bahan baku yang mengandung komposisi
kimia oksida oksida kalsium, silika dan alumina. Bahan baku utama
yang digunakan yaitu batu kapur (Lime Stone) dan tanah liat
(Clay).
a.Batu kapur (Lime Stone)
Calsium carbonat (CaCO3) berasal dari pembentukan geologis yang
pada umumnya dapat dipakai untuk pembuatan semen portlad sebagai
sumber senyawa kapur (CaO).
b.Tanah liat (Clay)
Tanah liat (Al2O3.K2O.6SiO2.2H2O) merupakan bahan baku semen
yang mempunyai smber utama senyawa silika, senyawa alumina, dan
senyawa besi.
1.SifatFisika Bahan BakuUtama
Bahan baku utama memiliki sifat fisik seperti pada tabel 2 di
bawah ini.
Tabel 2. Sifat Sifat Fisika Bahan Baku Utama
No
Sifat Sifat Bahan
Komponen Bahan Baku
Batu Kapur
Tanah Liat
1
2
3
4
5
6
Rumus kimia
Berat molekul
Densitas
Titik leleh
Warna
Kelarutan
CaCO3
100,09 g/gmol
2,71 g/ml
1339oC
Putih keabu abuan
Larut dalam air, asam NH4Cl
Al2O3.K2O.6SiO2.2H2O
796,40 g/gmol
2,9 g/ml
Terurai pada 1450oC
Coklat kemerah merahan
Tidak larut dalam air, asam, pelarut lain
Sumber : Perry, R. H, tahun 1989
2.Sifat Kimia Bahan BakuUtama
Semua senyawa utama untuk semen terdapat dalam batu kapur dan
tanah liat, tetapi tidak semua batu kapur dan tanah liat memiliki
proporsi kimia yang memenuhi untuk membuat semen dengan kualitas
semen yang diinginkan. Oleh karena itu, pada proses pembuatan semen
bahan baku utama tersebut biasanya ditambah bahan lain sebagai
koreksiunsurkimia yang kurang, yaitu berupa pasir besi dan pasir
silika.
Senyawa kimia yang terdapat dalam bahan baku dan yang diperlukan
adalah Oksida Kalsium (CaO), Oksida Silisium (SiO2), Oksida
Alumunium (Al2O3) dan Oksida Besi (Fe2O3). Disamping
senyawa-senyawa tersebut, terdapat juga senyawa-senyawa lain yang
keberadaannya tidak diinginkan dan harus dibatasi, sepeti Magnesium
Oksida (MgO), Alkali, Klorida, Sulfur, dan Fosfor.
a.Oksida Kalsium (CaO)
Dalam proses pembuatan semen, Oksida Kalsium merupakan komponen
yang terbesar jumlahnya, dan akan bereaksi dengan Oksida Silikat,
Alumunium Silikat, Alumina, dan Oksida Besi dan membentuk senyawa
mineral potensial penyusun kekuatan dalam semen.
b.Oksida Silikat/ Silium (SiO2)
Oksida Silikat merupakan oksida komponen terbesar kedua setelah
Oksida Kalsium. Oksida ini juga sangat menentukan dalam pembentukan
mineral potensial. Oksida Silikat diperoleh dari penguraian dan
dekomposisi mineral-mineral Montmorilnit, Kaolinit, ataupun yang
berasal dari tanah liat. Disamping itu, Oksida Silikat dapat juga
diperoleh dari batuan Pasir Silika (Silica Sand).
c.Oksida Alumunium/Alumina (Al2O3)
Oksida Alumunium bersama Oksida Kalsium membentuk Oksida Kalsium
Aluminta (C3A). Oksida Alumunium bersama dengan Oksida Besi dan
Oksida Kalsium dalam pembakaran di kiln akan membentuk senyawa
Kalsium Alumina Ferrit (C4AF). Oksida alumunium sebagian besar
diperoleh dari tanah liat. Oksida Alumina selain ikut bagian dalam
reaksi-reaksi pembentukan mineral potensial juga berperan untuk
menurunkan titik leleh (flix) pada proses pembakaran dikiln. Oksida
Alumina ini juga menentukan tingkat kekentalan lelehan hasil
pembakaran dikilndengan nilai berbanding luru.
d.Oksida Besi (ferrit) (Fe2O3)
Oksida besi bersama Oksida Kalsium dan Alumunium pada proses
pembakaran dikilnakan bereaksi membentuk senyawa Kalsium Alumina
Ferrit (C4AF). Oksida besi juga bersifat menurunkan titik leleh
pembakaran dikilndan juga menentukan tingkat fase cair dalam
klinkerisasi dengan nilainya berbanding lurus, tetapi viskositasnya
lebih rendah dibanding alumunium.
e.Oksida Magnesium (MgO)
Oksida Magnesium tidak berperan dalam membentuk mineral
potential, bahkan keberadaannya dalam semen akan merugikan karena
akan menurunkan kualitas semen. Kadar MgO bebas dalam semen
dibatasi paling tinggi 2 % dan akan bereakasi dengan air.
MgO(s)+ H2O(g)Mg(OH)2(s)..(1)
Reaksi ini berlangsung sangat lambat, sedangkan proses
pengerasan semen sudah selesai dan Mg(OH)2menempati ruangan yang
lebih besar dari MgO dan hal ini akan menyebabkan terpecahnya
ikatan pasta semen yang sudah mengeras sehingga akan menimbulkan
keretakan pada hasil penyemanan. Sumber MgO terutama berasal dari
dolomite (CaCO3.MgCO3) dan dapat juga berasal dariblast furnace
slagyang mengandung MgO tinggi.
f.Oksida Belerang
Oksida belerang yang sebagian besar berasal dari bahan bakar dan
senyawa sulfur dari bahan mentah, akan sangat mengganggu proses
pembakarandikiln. Oksida belerang pada suhu tinggi 1450oC akan
menguap dan akan bereaksi denganalkali membentuk senyawa alkali
sulfat yang akan terkondensasi atau mengembun pada suhu 1000oC.
SO2berlebih akan bereaksi dengan CaO membentuk CaSO4yang akan
menyebabkan kebuntuan pada daerahpreheateratau dalam istilah
operasi bisa disebut denganbuild updiinlet kiln, dan bisa
menyebabkan berhentinya operasikiln.
g.Klorida
Klorida biasanya berasal dari tanah liat. Pada suhu pembakaran
diburing zone, klorida akan menguap dan akan mengembun
membentukcoatingyang juga akanmenyebabkan terjadinyabulid up.
Apabila kandungan klorida dalam bahan semen cukup tinggi dilakukan
antisipasi dengan melengkapikilndengansystemby passuntuk
mengeluarkan secara periodik. Kandungan klorida dalam semen akan
menyebabkan karat pada besi beton.
h.Fluoride
Fluoridedalam bahan baku semen tidak begitu diperhatikan, karena
biasanya persentasenya sangat rendah, antara 0,03 0,08 % dan pada
pembakaran mudah menguap sehingga tidak mengganggu proses
pembakaran.
i.Fosfor Oksida
Kandungan Fosfor Oksida dalam bahan baku sangat rendah. Oksida
ini dalam jumlah besar akan merugikan kualitas semen, karena akan
menurunkan kuat tekansemen, khususnya pada kuat tekan awal.
Struktur mineral bahan baku berpengaruh terhadap :
-Kekerasan: -Sifat Abrasi
- Kemampuan untuk dipecah
- Kemampuan untuk digiling
-Kadar Air: - Sifat plastis (plasticy)
- Sifat mudah lengket (stickness)
-Pemilihan proses pembuatan (basah, semi basah, semi kering,
kering).
-Reaktifitas:- Sifat sifat pembakaran
Tabel3.Pengaruh Oksida Utama Pada Pembentukan Klinker dan Sifat
Semen
Oksida
Pembentukan Klinker
Sifat Semen
CaO
SiO2
Al2O3
Fe2O3
-
-
Merendahkan temperatur sintering
Merendahkan temperatur sintering
Mempengaruhi kekuatan semen
Mempengaruhi kekuatan semen
Membantu pada kekuatan awal
Tidak terlalu berpengaruh pada kekuatan awal
Sumber :PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)
Pengaruh komposisi kimia terhadapraw mixdan sifat semen yang
dihasilkan antara lain :
A.Pengaruh silica rasio : menunjukkan tinggi rendahnya kandungan
silica padaraw mix.
Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)
Silica Rasio tinggi jika kadar SiO2tinggi atau kadar Al2O3dan
Fe2O3rendah, maka :
a.Raw mixsulit dibakar danklinker akan berdebu
b.Jumlah C3S rendah, kekuatan awal semen tinggi.
c.Kekuatan awal rendah, kekuatan awal semen tinggi.
d.Setting time mudahdecontrol(lama), kebutuhan bahan bakar
tinggi.
e.Free CaO tinggi, sifat coating jelek dan tidak tahan
terhadapthermal shock.
Silica rasio rendah jika kadar SiO2rendah atau kadar Al2O3dan
Fe2O3tinggi, maka :
a.Temperatur klinkerisasi dapat lebih rendah, pembentukan kliker
lebih mudah terbakar.
b.Kemungkinan terbentuknyaring formationdalamkiln.
c.Jumlah C3S tinggi.
d.Kekuatan awal lebih rendah, kebutuhan bahan bakar rendah.
e.Klinker berbentuk bola, dan sulit digiling,setting timesemen
pendek.
B.Pengearuh Alumina Rasio : Menunjukkan tinggi rendahnya kadar
Al2O3raw mix.
Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)
Alumina rasio tinggi jika kadar tinggi atau kadar Fe2O3rendah
maka :
a.Setting timesemen sulit dikontrol (pendek), panas hidrasi
selama setting tinggi.
b.Kadar C3S tinggi, menurunkan kadar CSF4F, menaikkan kadar
C3A.
c.Rendahnya daya tahan terhadap serangan air laut
d.Liquidphasecenderung tinggi dan terlalu viskositas
e.Ketahanan terhadap sulfat rendah.
Alumina rasio tinggi jika kadar Al2O3tinggi atau kadar
Fe2O3rendah maka:
a.Liquid phaselebih tinggi, reaksi klinkerisasi lebih cepat,
temperaturklinkerisasi lebih rendah.
b.Panashidrasi rendah
c.Daya tahan terhadap air laut tinggi
d.Setting timelama
e.Kuat tekan awal semen rendah.
C.PengaruhLime Saturation Factor
Menunjukkan perbandingan antara %CaO dalamraw mixdengan CaO yang
dibutuhkan untuk mengikat Oksida lainnya.Lime Saturation
Factordidasarkan pada jumlah maksimum dari kapur yang dapat
digabungkan dengan kondisi operasi yang optimum yaitu klinker tidak
mengandung CaO bebas ; pencampuran dan kehalusanraw mixterjamin
sempurna / baik ; pada proses pembakaran dalamkiln, reaksi bisa
berlangsung sempurna.
Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)
Lime Saturation Factortinggi maka :
a.Kadar C3S tinggi, kadar C2S
b.Kekuatan awal tinggi
c.Raw mixsulit dibakar
d.KecenderunganFreeCaO tinggi
e.Settingtimelambat (rendah)
Lime Saturation Factorrendah maka :
a.Kadar C3S rendah, kadar C2S tinggi
b.Raw mixmudah dibakar
Sumber :PT. Semen Baturaja, 2010
2.1.2Bahan Baku Penunjang (Korektif)
Bahan baku korektif adalah bahan tambahan pada bahan baku utama
apabila pada pencampuran bahan baku utama komposisi oksida
oksidanya belum memenuhi persyaratan secara kualitatif dan
kuantitatif.
Pada umumnya, bahan baku korektif yang digunakan mengandung
oksida silika, oksida alumina dan oksida besi yang diperoleh dari
pasir silika (silica sand) dan pasir besi (iron sand).
a.Pasir silika (silica sand)
Pasir silika digunakan sebagai pengkoreksi kadar SiO2dalam tanah
liat yang rendah.
b.Pasir besi (iron sand)
Pasir besi digunakan sebagai pengkoreksi kadar Fe2O3yang
biasanya dalam bahan baku utama masih kurang.
Bahan baku penunjang memiliki sifat fisik dan kimia sebagai
berikut:
Tabel 4. Sifat Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku Penunjang
No
Sifat Sifat Bahan
Komponen Bahan Baku
Pasir Silika
Pasir Besi
1
2
3
4
5
6
7
Rumus kimia
Berat molekul
Densitas
Titik leleh
Titik didih
Warna
Kelarutan
SiO2
60,06 g/gmol
1,32 g/ml
1710oC
2230oC
Coklat keputihan
Tidak larut dalam air, alkali tetapi larut dalam HF
Fe2O3
159,70 g/gmol
5,12 g/ml
Terurai pada 1560oC
-
Hitam
Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam HCl
Sumber : Perry, R. H, tahun 1989
2.1.3Bahan Baku Tambahan
Bahan baku tambahan adalah bahan baku yang ditambahkan pada
terak atau klinker untuk memperbaiki sifat sifat tertentu dari
semen yang dihasilkan. Bahan baku tambahan yang biasa digunakan
untuk mengatur waktu pengikatan semen adalahGypsum. Berikut adalah
sifat fisik dan kimia darigypsum.
Tabel 5. Sifat Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku Tambahan
No
Sifat Sifat Bahan
Gypsum
1
2
3
4
5
6
7
Rumus kimia
Berat molekul
Densitas
Titik leleh
Titik didih
Warna
Kelarutan
CaSO4. 2H2O
172,17 g/gmol
2,32 g/ml
128oC
163oC
Putih
Larut dalam air, gliseril, Na2S2O3dan garam NH4
Sumber : Perry, R. H, tahun 1989
2.2Proses Produksi
Proses pembuatan semen yang dilakukan pada PT. Semen Baturaja
ini menggunakan proses kering (Dry process). Proses produksi ini
dimulai dari penyediaan bahan mentah, penggilingan bahan mentah,
pembakaran, pendinginan klinker, penggilingan klinker, dan
pengantongan semen.
2.2.1Peralatan Yang Digunakan
Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan semen di PT.
Semen Baturaja (Persero) dibedakan dalam dua kelompok, yaitu :
A.Peralatan utama proses pembuatan semen
1.Crusher
a.Hammer crusher, digunakan untuk memecah batu kapur dengan
kapasitas 600 ton batu kapur/jam (WB).
b.Roller crusher,digunakan untuk memecah tanah liat dengan
kapasitas alat 500 ton tanah liat/jam (WB).
2.Raw mill, digunakan untuk menggiling dan mengeringkan bahan
mentah dengan kapasitas 360 ton/jam(DB).
3.Preheater
a.Cyclone preheater, digunakan untuk pemanasan awal dengan
kapasitas 1700 ton/hari.
b.Cyclone preheaterdenganprecalsiner (secondary
burner),digunakan untuk calsinasiraw mealdengan kapasitas 2500
ton/hari.
Tabel6.Spesifikasi Preheater
Stage
Kiln string
Precalsiner String
Stage I
Stage II
Stage III
Stage IV
2 x 4,48 m diameter
1 x 6,00 m diameter
1 x 6,40 m diameter
2x 6,40 m diameter
1x 4,11 m diameter
1x 6,11 m diameter
1 x 6,39 m diameter
1x 6,53 m diameter
Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero), 2010
4.Rotary kiln, digunakan untuk proses klinkerisasi (pembakaran
klinker) dengan kapasitas 4300 ton klinker/hari.
Panjang dengan bentuk sudut inklinasi 4oke arahoutlet, di mana
bagianoutletlebih rendah dari bagianinlet. Komponen komponen kiln
terdiri dari :
a.Shell kiln,
Berbentuk silinder yang berbuat dari plat baja yang dilapisi
dengan lining yang berupa batu tahan api (fire brick).
b.Supporting Rollers,
Berfungsi untuk menumpushell kilnyang duduk padatyre,
dimanasuporting rollerini dapat berputar sesuai dengan putaran
kiln.
c.Thrust Rollers,
Merupakan sistem mekanis yang berfungsi untuk mengatur gerak
maju atau mundur kiln sepanjang sumbunya.
d.Kiln Drive,
Menggerakan kiln denganelectro motordengan system transmisi daya
dan roda gigi pinion sebagai penggerak kiln.
e.Cooling Sistem,
Terpasang di sekeliling kiln, untuk mendinginkan dinding luar
kiln.
f.Outlet Kiln,
Merupakan suatu bagian dari kiln untuk tempat keluarnya klinker
hasil proses pembakaran padashell kiln.
Spesifikasi Kiln PT. Semen baturaja (persero)
Kiln
Panjang: 75m
Diameter: 4,5 m
Kapasitas: 4300 ton/hari
Heat consumption: 800 kcal/kg clinker
Ketebalanshell kiln: 35,45 mm
Ketebalan Refractory: 200 mm
Kiln Slope: 0,03
Kecepatan putar kiln: 3rpm
Kemiringan kiln:150
5.Clinker cooler, digunakan untuk mendinginkan klinker dari
hasil pembakaran di kiln dengan kapasitas 4300 ton
klinker/hari.
6.Coal mill, digunakan untuk menggiling dan mengeringkan
batubara dengan kapasitas 30 tonfine coal/jam.
7.Tube mill,digunakan untuk penggilingan terak dengan kapasitas
50 dan75 ton semen/jam.
8.Cement mill,digunakan untuk penggilingan klinker dengan
kapasitas50 dan 75 to semen/jam.
9.Packer,digunakan untuk proses pengantongan semen yang akan di
pasarkan.
B.Peralatan bantu proses pembuatan semen
1.Alat Penangkap Debu
a.Electrostatic precipitator, untuk menyaring debu secara
elektrostatik pada proses penggilingan bahan mentah dan proses
pembakaran di pabrik Baturaja.
b.Dust collector, untuk menangkap atau menyaring debu pada
proses pembuatan semen.
C.Peralatan Transportasi Proses Pembuatan Semen
1.Dump truck, untuk transportasi pada hasil penambangan dengan
kapasitas 20-35 ton.
2.Belt conveyor, untuk transportasi bahan mentah, semen, terak
dan lainnya.
3.Air slide, untuk transportasi bahan kering dan halus
sepertiraw mealdan semen.
4.Chain conveyor/steel palte conveyor/drag chain,untuk
transportasi material yang panas atau material yang mudah lengket
(clinker, rawmeal, batubara, tanah liat, batu kapur, dll).
5.Screw conveyor, untuk material halus darihopper.
6.Pneumatic lift, untuk transportasiraw mealatau semen dari
bawah keatas, misalraw mealatau semen akan dimasukkan kedalam
silo.
7.Bucket elevator,untuk membawa material dengan arah vertikal.
Alat ini untuk mengangkut material yang berupa bubuk ataubulkdengan
ukuran sampai dengan 50 mm dan temperatur sampai dengan 350oC ke
arah vertikal, kapasitasnya bisa mencapai 1300 m3/jam dengan isian
maksimal 75% dan ketinggian 60 m.
8.Drag Chain Conveyor,untuk mengangkut material bulk secara
mendatar atau sedikit miring (maksimal 20o). Alat ini bisa tahan
sampai dengan temperatur 500oC karena semua bagiannya terdiri dari
logam dengan kapasitas 500 ton/jam, digunakan untuk mengangkut
material klinker kecement mill.
D.Peralatan Penyimpanan Produk
1.Lime stone storage (blending storage lime stone),merupakan
tempat penyimpanan tertutup batu kapur produkcrusherdengan
kapasitas 2 x 17000 ton batu kapur.
2.Clay storage, tempat tertutup yang digunakan untuk menyimpan
atau menampung tanah liat produkcrucherdengan kapasitas 2 x 5000
ton tanah liat.
3.Cover storage clinker, merupakan tempat tertutup untuk
menyimpan terak produk dengan kapasitas 1 x 40000 ton terak.
4.Raw meal silo, untuk menyimpan atau menampungraw mealproduk
penggilingan dan pengeringan bahan mentah dengan kapasitas 1 x
20000 tonraw meal.
5.Clinker silo, digunakan untuk menyimpan terak produksi kiln
dengan kapasitas 2 x 8500 ton dan 1 x 40000 ton terak di PBR dan 1
x 5000 ton di PPG dan di PPJ.
E.Peralatan Bantu Lainnya pada Proses Pembuatan Semen
1.Kompresoradalah peralatan yang menghasilkan udara dengan
tekanan tinggi .
2.Bloweradalah peralatan yang menghasilkan udara yang bertekanan
sedang.
3.Fanadalah peralatan yang menghasilkan udara dengan tekanan
rendah dan mempunyai volume yang tinggi.
4.Power stasionadalah unit pembangkit listrik yang disalurkan
untuk menggerakkan mesin/peralatan listrik, dan alat lainnya.
5.Water treatmentadalah unit pengolah atau penjernih untuk
keperluan pendinginan mesin pabrik dan untuk keperluan rumah
tangga.
2.2.2Uraian Proses
1.Penyediaan Bahan Mentah
Bahan mentah yang dibutuhkan dalam pembuatan semenantara lain
batu kapur, tanah liat , pasir silica dan pasir besi .
a.Penambangan Batu Kapur (LimeStone)
Batu kapur dapat diperoleh dengan cara penambangan. Metode
penambangan yang dilakukan di PT. Semen Baturaja (Persero) bersifat
tambang terbuka. Metode ini dipakai karena deposit batu kapur di
PT. Semen Baturaja (Persero) terletak pada daerah yang mendatar,
sehingga tempat kerjanya (front) digali kearah bawah sehingga
membuat cekungan (pit). Metode penambangan seperti ini disebut Pit
Type Quarry. Penambangan batu kapur berlokasi di daerah Pusar yang
terletak lebih kurang 1200 m kearah barat daya dari arah pabrik.
Area penambangan dengan luas lebih kurang 51,5 ha ini memiliki
ketebalan tanah penutup (Over Burden) rata rata 4 meter.
Aktivasi penambangan batu kapur meliputiclearing, stripping,
drilling, blasiting,loading, hauling dan crushing.
Alat-alat perlengkapan penambangan batu kapur adalah sebagai
berikut :
-Bor tipeRotary Drilldengan diameter 4 in
-Mobil kompresor
-Hydraulic Exavator
-Rear Dump TruckHD 200 dan HD 300
Alat-alat bantu antara lain :
-Buldozer
-Pompa listrik
-Greader
-Wheel loader
Kegiatan penambangan batu kapur meliputi :
1.Clearing
Clearingadalah kegiatan pembersihan semak belukar maupun
bongkahan bongkahan batu yang berada di atas lokasi dan menghalangi
penambangan. Tanah humus di bagian atas lokasi dan menghalangi
penambangan. Tanah humus di bagian atas harus ditimbun pada tempat
tertentu dan ditanami rumput agar tidak terjadi erosi, sehingga
kelak dapat dipakai sebagai reklamasi bekas bekas penambangan.
2.Stripping of Over Burden(Pengupasan Tanah Penutup).
Stripping of Over Burdenadalah kegiatan pengupas tanah penutup
yang mempunyai ketebalan lebih kurang 4 meterdengan menggunakan
alat galiBack HoeUH 20. Lapisan tanah selanjutnya digali dan dimuat
ke dalamDump TruckHD 200 kemudian dibuang ke tempat pembuangan di
sebelah tenggarafront.
3.Drilling(Pengeboran)
Untuk penambangan batu kapur terlebih dahulu dilakukan
pengeboran guna pembuatan lubang ledak (Blast Hole). Jenis alat
yang digunakan padafrontpenambangan batu kapur ada tiga jenis yaitu
:
-Jack Hammer
Digunakan untuk bongkahan-bongkahan (Boulder) yang terdapat pada
bagian atas dari batu kapur untuk memudahkan operasi.
-Wagon Drill dan Rotary Drill
Wagon Drill dan Rotary Drilldigunakan bila permukaan batu kapur
sudah cukup rata dan dioperasikan untuk pembuatan lubang ledak.
Geometri lubang ledak produksi PT. Semen Baturaja (Persero) terdiri
dariburden2,5 meter, kedalaman lubang ledak bor rata-rata 7 meter,
posisi kemiringan lubang 80odanspacing3 meter. Jika pengeboran
telah selesai, dilanjutkan dengan pengisian lubang ledak dengan
bahan peledak.
4.Blasting(Peledakan)
Perlengkapan peledakan secara umumterbagi antara lain :
-Penggalak awal (Detonator listrik, sumbu ledak)
-Penggalak utama (primer,Booster)
-Penggalak nyala panas atau arus listrik (kabel listrik, sumbu
bakar).
-Sumber nyala atau arus listrik (Blasting Machine).
Bahan peledak yang dipakai :
-Damotion 805
Bahan peledak dengan bentuk seperti dodol yang pekat dengan
melarutkan Nitro Catton dalam Nitro.
-ANFO
Campuran Ammonium Nitrat dengan bahan bakar solar dengan
perbandingan berat 94 % - 6 %.
Standar penggunaan bahan peledak adalah 130 gram/ton. Sedangkan
urutan pekerjaan yang dilakukan selama pengisian bahan peledak
adalah sebagai berikut :
-Mempersiapkan bahan peledak, detonator, listrik dan peralatan
lain.
-Pengecekan kedalaman lubang.
-Mengontrol detonator dengan Ohm Meter.
-Memasukkan detonator ke dalam Damotin.
-Memasukkan primer bahan peledak ke dalam lubang.
-Memasukkanpekerjaanstemming(pemadatan lubang tambang).
-Menghubungkan detonator listrik sehingga menjadi rangkaian yang
tersusun baik.
-Menguji rangkaian dengan alatBlasting Ohm Meteruntuk mengetahui
apakah sudah sempurna.
-Memberikan tanda sirine sebagai awal dimulainya peledakan.
5.Loading(Pemuatan)
Merupakan rangakaian kegiatan yang dilakukan untuk mengambil dan
memuat material ke dalam alat angkut. Alat muat yang dipakai antara
lain :Hydraullic Shovel, Back Hoe, Whell Loader.Setelah batu kapur
digali dengan alat muat lalu dimasukkan keDump Truck.
6.Hauling(Pengangkutan)
Merupakan serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk mengangkut
batu kapur ke peralatan pemecah batu kapur. Alat angkut yang
digunakan adalahDumpTruck.
7.Crushing(Pemecahan)
Batu kapur yang diangkut dari tambang denganDump Truckdituangkan
ke dalamlimestone hopper. Selanjutnya batu kapur dimasukkan ke
dalam alat pemecah (single shaft hammer crusher) olehappron feeder.
Prinsip kerja dari alat pemecah yaitu berdasarkan putaran
(rotation) dan pukulan (impact) darihammeryang membentukimpact wall
lining. Produk yang lolos dari saringan (grate basket)
masukdischarge steel conveyor, sedangkan material jatuhan
dariappron feederditampung olehdrag chaindan masukdischarge steel
conveyor. Selanjutnya batu kapur tersebut diangkut dengan melalui
rangkaian seri belt conveyor dicurahkan dengan membentuk layerlayer
ke tempat penumpukan yang dibagi dua bagian yaitustock pileI dan
II.
b.Penambangan Tanah Liat (Clay)
Penambangan tanah liat yang berlokasi di Air Gading terletak
lebih kurang 400 meter arah barat daya dari pabrik. Lapisanover
burdenberkisar antara 0,2 0,5 meter, Luas lokasi penambangan lebih
kurang 27,4 ha dengan system penggalian dari atasbench.
Alat alat yang digunakan :
a.Hydraullic Exavator / Back HoeHitachi dengan kapasitas 2,4
m3
b.Rear Dump Truck
Alat bantu yang digunakan :
Buldozer untuk pengupasan tanah penutup
Kegiatan penambangan tanah liat meliputiclearing, stripping,
loading, haulingdancrushing.
1.Clearing / Stripping
Untuk pembersihan/pengupasanover burdentersebut cukup dengan
menggunakanbulldozer.
2.Loading / Hauling
Alat yang dipakai adalahback hoedengan kapasitas 2,4 m3,
sedangkan alat angkutnya adalahRear Dump Truckdengan kapasitas 20
ton.
3.Crushing
Dengan alat angkutDump Truck, tanah liat dari tambang diangkut
dan dituangkan ke dalamclay hopper.Appron feederyang dilengkapi
dengan I speed mentransfer tanah liat keDouble Roller Crusher.
Prinsip kerjaDouble Roller Crusheradalah dengan cara ditekan oleh
dua buahrolleryang putarannya berlawanan arah. Padarollertersebut
dilengkapi dengan kuku baja (teeth) untuk membantu memecah tanah
liat yang keras. Untuk menampung jatuhan material dariappron
feederdipasangdrag chain. Material yang telah dihancurkan
selanjutnya dimasukkan ke dalamstock piletanah liat dengan alat
transportbelt conveyor.
c.Penyediaan Pasir Silika
Pasir silika digunakan sebagai bahan koreksi pada bahan mentah
utama yang kekurangan SiO2. Jumlah yang dibutuhkan didasakan pada
perhitungan otomatis oleh program QCX di bagian pengendalian mutu.
Pasir silika tersebut diperoleh dengan cara membeli dari tambang
rakyat. Sifat fisik pasir silika antara lain ada yang berwarna
kuning putih, hingga coklat kemerah-merahan tergantung dari lokasi
tambang rakyat tersebut. Bentuknya seperti pasir biasa, namun yag
membedakan adalah warnanya yang khas dan berkilat, serta ada juga
yang masih dalam bentuk bongkahan atau gumpalan-gumpalan sebesar
kepalan tangan.
d.PenyediaanPasir Besi/ Bijih Besi
Berfungsi sebagai bahan koreksi adanya kekurangan komposisi
Fe2O3. Di dapat dengan cara membeli dari Larmpungdan
rekanan-rekanan yang di tunjuk. Warnanya kebanyakan hitam,warna
gelap, kemerahan dan kecoklatan. Kekerasan 5,5 6,5 skala Mohs.
Bentuk butiran halus seperti pasir.
2.PenggilinganBahanMentah
Penggilingan bahan mentah adalah cara untuk memperkecil ukuran
bahan mentah menjadi lebih kecil atau membuat luas permukaan
material menjadi lebih besar. Tujuan dari penggilingan bahan mentah
ini adalah untuk mendapatkan campuran bahan mentah yang homogenik
dan untuk mempermudah terjadinya reaksi kimia pada
saatklinkerisasi.Selain penggilingan , material juga mengalami
pengeringan dengan media pengeringanya berupa gas panas yang dapat
berasal darihot gas generatorataupun darikiln exchaust gas.
Bahanmentahutama yang terdiri dari batu kapur dan tanah liat di
garuk dengan menggunakanreclaimerdaristock pilemasing masing ,
kemudian bahan koreksi yang berupa pasir silikadan pasir besi di
campur dengan bahan mentah uatama dalam sebuahbelt conveyoruntuk di
umpankan ke dalamvertical mill. Di dalamvertical millkeempat bahan
mentah yang telah bercampur dengan proporsi tertentuitu mengalami
proses penggilingan dan pengeringan. selanjunya, material yang
telah halus di hisap dengan sebuahfan. Untuk mendapatkan
produkvertical milltepung baku atauraw mealyang memiliki kehalusan
sesuai dengan standard , maka material yang terhisap harus melewati
separator terlebih dahulu dan selanjutnya di pisahkan dari gas
panas dengan menggunakan 4 buahcyclone.
Tepung baku yang telah terpisah dari gas panas selanjutnya di
masukkan keCF Silo ( Continous Flow Silo )dengan menggunakan alat
transport berupafluxoslidedanbelt bucket elevator. Di dalam CF Silo
raw meal akan dihomogenisasi dan di simpan serta siap di umpan ke
kiln . produk atas dari Cyclone separator adalah uap air , gas
panas dan sebagian debu yang terikat pada waktu pemisahan ini di
transportasikan keElectric Precipitator.DidalamElectric
Precipitatorini debu ditangkap oleh elektroda elektoroda
yangbertegangan tinggi . Debu yang terkumpul ini di kembalikan lagi
ke CF Silo . Sedangkan gas panas dari kiln , uap air dan sebagian
debu yang tidak tertangkap oleh elektrode elektrodaElectric
Precipitatordi transportastikan ke cerobong (stack) dengan bantuan
sebuahfanadalahIDF fan.
a.PenggilinganBatubara
Raw coalyang diperoleh dari PT. Bukit Asam (Persero) ditumpuk
dalamdomestorage, selanjutnyareclaimerakan menggaruk batubara untuk
dijatuhkan dalambelt conveyor. Kemudian olehbucket elevatormaterial
dibawa keraw coal silo.
b.PenggilinganRawCoal
Proses diawalidengan pemanasan sistem (heating up), yang
bertujuan untuk mempersiapkan kondisi operasicoal milldengan cara
memasukkan gas panas darikilnhingga mencapai temperatur tertentu
dan harus dilakukan dengan benar hingga tidak membahayakan system
sebelum dimasuki batubara.
Setelah kondisi panas memenuhi persyaratan segeraraw
coaldimasukkan ke dalamcoal millmelaluitwin paddle. Di dalamcoal
mill,raw coalmasukdi antaratabledanrollermembentuk ketebalan
tertentubed contactdengan gas panas mengalami proses pengeringan.
Selain hasil penggilingandihisap olehjet pulse filteruntuk
dipisahkanantaracoalhalus dari gas panas.Coalhalus ditangkap oleh
filter kemudian disimpan dalam bin sebagai produkcoal millyang siap
untuk digunakan pada proses pembakaran, sedangkan gas panasnya
dibuang melaluistack(prinsip kerjanya sama denganraw materialsemen
padavertical mill).
Keberhasilanproses penggilingan batubara selain dari segi
kuantitas juga ditinjau dari kualitasnya, yaitu kadar air dan
kehalusanfine coalprodukcoal millstandar airmaksimal 9 %, agar
tidak merugikan proses pembakaran, sedangkan kehalusan batubara
dibatasi maksimum 20% yang lolos ayakan 90 . Tingkat kehalusan yang
berlebihan akan merugikan dalam proses pembakran.
Agar sistem tetap bertekanan negative dan tidak adanya batubara
yang berhamburan, maka digunakanjet pulsedengan ukuran kecil.
c.Pengumpanancoalkekilndan kalsiner
Kebutuhan batubara yang dialirkan kekilnmaupuncalsiner diatur
dengan control system.Fine coaldari bin akan turun kepfisterdengan
bantuan udara dariaerasiuntuk ditimbang sesuai dengan kebutuhan.
Selanjutnya keluar melalui pipa`kemudian dihembuskan oleh udara
bertekanan tinggi dariblowermenujukiln burnerataucalsiner
burneruntuk proses pembakaran. Prinsip utama yang paling penting
adalah stabilitas supply batubara daripfitserkeburnersangat
berpengaruh terhadap proses pembakaran dikilndancalsiner.
3.ProsesPemanasan Awal dan Proses Klinkeriasi
a.Proses pemanasan awal
Proses pemanasan awal adalah proses penguapan air dan
prosescalsinasi pada umpan kiln raw meal pada temperatur
6008000C.
Proses ini terjadi pada Preheater , yang terdiri dari 2 unit
(2string), masing-masing string terdiri dari 4 cyclone, salah
satustringdilengkapi dengan burner precalsiner (secondary Burner).
Dengan adanyaPreheater2stringdan dilengkapi denganBurner
Precalsiner, maka akan terjadi peningkatan / percepatan proses
kalsinasi (sebagian besar proses kalsinasi sudah terjadi
dipreheater) dan beban kalsinasi didalam kiln menjadi lebih ringan
atau berkurang.
Tabel7. Reaksi Pada Proses Pembuatan Semen
Temperatur (0C)
Reaksi yang terjadi (perubahan)
Reaksi
0-100
100-600
600-800
700-900
1100-1200
1200-1450
Penguapan air dalam Roller Mill
Penguapan air hidrat dari tanah Liat
Penguraian senyawakarbonat (proses Calsinasi) terutama jenis
magnesium karbonat sedangkan karbonat dari senyawa kalsium akan
terurai pada suhu 9000C.
Mulai terbentuknya senyawa C3A, C2S, C2AF
Pembentukan senyawa C2S, C4AF, C3A maksimum
Pembentukan C3S dan pengurangan CaO bebas pada temperatur
12600C, terbentuk fase cair (Liquid Phase) yang apabila didinginkan
menjadi terak (klinker)
CaCO3CaO(s)+ CO2
Al2O3+ 3CaO 3CaO.Al2O3
Al2O3+ 4CaO + Fe2O3 4CaO.Al2O3.Fe2O3
SiO2+ 2CaO 2CaO.SiO2
3CaO + SiO2 3CaO.SiO2
Sumber :PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)
Menurut teori atau neraca panas pada pembakaran, bahwa panas
yang dibangkitkan dari bahan baker sebagian besar dipakai untuk
prosescalsinasi di preheater dan sebagian kecil dipakai dalam
proses klinkerisasi di kiln.
4.Pembakaran
Tepung baku (raw meal) yang telah dihomogenisasi di dalam CF
Silo dikeluarkan dan dengan menggunakan serangkaian peralatan
transport, tepung baku di umpankan ke kiln. Tepung baku yang di
umpankan ke Kiln di sebut umpan baku atau umpan kiln (kiln feed) .
proses pembakaran yang terjadi meliputi pemanasan awal umpan baku
dipreheater(pengeringan,dehidrasi dan dekomposisi) , pembakaran di
kiln (klinkerisasi) dan pendinginan diGrate cooler(quenching).
a.Pengeringan
Pengeringan di sini adalah proses penguapan air yang masih
terkandung dalam umpan baku. Terjadi pada saat umpan baku kontak
dengan gas panas pada temperature sampai 200 C.
b.Dehidrasi
Dehidrasi adalah proses terjadinya pelepasan air kristal
(combined water) yang terikat secara molekuler di dalam mineral
mineral umpan baku . Proses ini terjadi temperatur 100 400 C .
Kondisi ini menyebabkan struktur mineral menjadi tidak stabil dan
akan terurai menjadi pada temperature 400 900 C.
c.Dekomposisi dan kalsinasi
Dekomposisi adalah proses penguraian atau pemecahan mineral
mineral umpan baku menjadi oksida oksida yang relatifterjadi pada
temperature400 900 C .
d.Klinkerisasi
Klinkerisasi adalah proses pembentukan senyawa senyawa penyusun
semen Portland baik dalam fasa padat maupun dalam fasa cair. Pada
temperature1260- 1310 C mulai terjadi lelehan terutama terdiri dari
komponen Al203dan Fe2O3.Pada temperatur 1450 C, jumlah fasa cair
dapat mencapai 20 -30 %.Dalam fasa cair terjadi pembentukan ( C3S )
3 CaO.SiO2dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
2 CaO.SiO2+ CaO3 CaO.SiO2
Apabila dalam proses klinkerisasi masih terdapat CaO yang belum
bereaksi dengan oksida lainnya, maka akan terbentuk CaO bebas (free
lime) yang bersifat merugikan terhadap , mutu semen . Banyaknya CaO
bebas pada klinker dapat di jadikan salah satu indikator apakah
proses pembakaran klinker berjalan dengan baik atau tidak. Semakin
banyak CaO berarti proses pembakaran tidak berjalan dengan
baik.
Peralatan utama untuk pembakaran P.T Semen Baturaja (Persero)
adalahRotary kilnyang dilengkapi denganSuspension Preheater.
Kecepatan pembakaran bahan baku dalamrotary kiln( tanur putar )
bergantung pada :
-Kecepatan putar kiln=3rpm
-Panjang kiln=75 m
-Diameter kiln=4,5 m
-Kemiringan kiln=150
e.Quenching
Quenchingadalah proses pendinginan klinker scara mendadak
setelah reaksi klinkerisasi selesai.Quenchingdilakukan di
dalamGrate Coolerdengan media pendingnnya berupa udara luar yang
dihembuskan ke dalamGrate Coolerdengan menggunakanfan.
Tujuan quenching adalah untuk mendapatkan klinker dengan mutu
yang baik , diantaranya :
-Mencegahnya terjadinya reaksi inversi terjadi pada pendinginan
lambat pada temperatur 1200 C.
-Mencegahnya terjadinya pembentukan struktur Kristal beta 2
CaO.SiO2yangbersifat hidraulis menjadi Kristal alfa 2 CaO.SiO2yang
bersifat kurang atau tidak hidraulis. Klinker yang
dihasilkankemudian disimpan di dalam klinker silo.
-Dengan adanya pendinginan yang mendadak dari temperatur tinggi
(1000C) menjadi temperatur yang rendah (100C) akan dihasilkan terak
yang rapuh (berpori-pori tinggi) sehingga memudahkan dalam proses
penggilingan terak.
-Untuk melindungi peralatan transportasi terak dari temperatur
tinggi.
-Panas terak dikembalikan ke dalam kiln sebagai udara sekunder
pada pembakaran.
5.Penggilingan semen
Klinker yang disimpan dalamklinker silodikeluarkan dan di angkut
denganchain conveyormasuk ke dalam bin klinker. Sementara gypsum
dari gerbong dibongkar dan disimpan dalambingypsum. Dengan
perbandingan tertentu, klinker dan gypsum dikeluarkan dari bin
masing masing dan akan bercampur dibelt conveyor.Daribelt
conveyorcampuran ini kemudian dihancurkan denganroller
presssehingga memiliki ukuran tertentu yang selanjutnya digiling
dengan menggunakan alat penggiling berupatube millyang berisi bola
bola besi sehingga media penghancurnya.
Dengan menggunakan sebuahfan, material yang telah halus dihisap
dan dipisahkan dari udara pembawanya dengan menggunakan beberapa
perangkat pemisah debu. Hasil penggilingan ini disimpan dalan semen
silo yang kedap udara. Semen yang dihasilkan harus memenuhi syarat
mutu fisik semen dengan kehalusan minimal 3000 cm2/g (SNI
mempersyaratkan min. 2800 cm2/g).
6.PengantonganSemen
Semen dikeluarkan dari semen silo dan diangkut dengan
menggunakanbelt conveyormasuk kesteel silo.Dengan alat pengantongan
berupaRotary Packer, semen dikantongi dengan setiap 1 sak berisi 50
kg semen , kemudian di bawa ke truk untuk dipasarkan.
Untuk lebih jelasnya, proses pembuatan semen Baturaja dapat
dilihat diagram alirnya pada gambar berikut.
2.3Produk
Produk yang dihasilkan dari proses pembuatan semen di PT. Semen
Baturaja (Persero) adalah SemenPortland TypeI menurut standar
Nasional Indonesia. SemenPortland TypeI adalah semenPortlanduntuk
penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus seperti
yang disyaratkan pada jenis-jenis lain. Penggunaan semenPortland
typeI dapat dipakai untuk seluruh bangunan seperti untuk jalan,
jembatan, bangunan gedung dan lain-lain jenis konstruksi, terutama
yang tidak ada kemungkinan mendapat serangan sulfat dari tanah dan
timbulnya panas hidrasi yang tinggi.
2.3.1Sifat Sifat Fisik ProdukPT. Semen Baturaja (Persero)
Sifat sifat fisik dari produk semenPortland type Iyang
dihasilkan oleh PT. Semen Baturaja (Persero) dapat dilihat pada
tabel 8 di bawah ini.
Tabel8. Sifat SifatFisik SemenPortland TypeI
No
Uraian
Satuan
Syarat SNI Semen Portland Tipe I
Standar PT. Semen Baturaja (Persero)
1
2
3
4
5
Kahalusan : uji permeabilitas udara dengan alat blaine
Waktu pengikatan dengan alat vicat :
Awal
Akhir
Kekekalan : pemuaian dengan Autoclave
Kuat tekan :
3 hari
7 hari
28 hari
Pengikatan semu penetrasi akhir
m2/kg
menit
%
kg/cm2
%
min 280
min 45
maks 375
maks 0,8
min 125
min 200
min 280
maks 50
maks 320
min 110
maks 320
maks 0,1
min 180
min 260
min 350
maks 70
Sumber :PT, Semen Baturaja (2010)
2.3.2Sifat Sifat Kimia Produk Semen PT. Semen Baturaja
(Persero)
Sifat sifat kimia dari produk semenPortland type Iyang
dihasilkan oleh PT. Semen Baturaja (Persero) dapat dilihat pada
tabel 9 di bawah ini.
Tabel9.Sifat SifatKimia SemenPortlandTypeI
Uraian
Semen Portland Tipe I
SiO2,% minimum
Al2O3, % maksimum
Fe2O3,% maksimum
MgO, % maksimum
SO3, % maksimum
Jika C3Ao 8,0 %
Jika C3Ao> 8,0 %
Bagian tak larut,
%maksimum
Hilang pijar, % maksimum
Tidak ada syarat
Tidak ada syarat
Tidak ada syarat
6,0 %, maksimum
Tidak ada sarat
3,0 % maksimum
3,5 % maksimum
3,0 % maksimum
5,0 % maksimum
Sumber :PT, Semen Baturaja (2010)
2.4Utilitas
Sarana-sarana air bersih dan tenaga listrik sangat diperlukan
sebagai pendukung berlangsungnya operasi pabrik. Sarana ini
disediakan oleh bagian utilitas yang ada dalam naungan biro
pemeliharaan.
2.4.1PembagkitTenagaListrik
Sejak tahun 2006PT. Semen Baturaja (Persero) menggunakan
pembangkit tenaga listriksepenuhnya dari PLN dengan kapasitas 18,5
MW. PT. Semen Baturaja (Persero) jugamempunyai empat buah
generatoryang digerakkan olehdieselEnginedengan kapasitas 550 HP
dan menghasilkan tenaga 4500 KVA (3600 KW), 6300 Volt dari
frekuensi 5 Hz. Jika keadaan darurat digunakan dua unit generator
dengan kapasitas masing masing 250 KVA.
2.4.2PenyediaanAirBersih
Tugas bagian ini adalah untuk mengolah dan menyediakan kebutuhan
air yang memenuhi standar industriair minum yang sumbernya berasal
dari sungai Ogan di daerah pusar yang terletak 1 km dari
pabrik.
Berdasarkan tempatnya, pengolahan air dibagi dua bagian, yaitu
:
A.PengolahanAir di Pusar
1.Air dari sungaiOgan dihisap dengan pompa sentrifugal. Pompa
yang disediakan ada 2, tapi satu untuk cadangan.
2.Air akan dialirkan keRotostainer yang berguna untuk menyaring
kotoran-kotoran kasar seperti ranting kayu dan kerikil.
3.Proses aerasi setelah adanya injeksi udara dari aerator.
Sebelum masuk ke bak pengadukan, air ditambah bahanbahankimia,
yaitu:
-Alumunium sulfat ( Al2(SO4)3), berguna sebagai koagulan,
pengumpul lumpur, dan mengendapkannya sehingga air menjadi
bersih
-Caustic soda (NaOH), sebagi pengatur pH, pH yang dibutuhkan
sekitar 79
-Sodium hipoklorit (NaClO), untuk membunuh bakteri yang
terkandung dalam air
4.Dalam bak pengaduk, lumpur dan kotoran dari proses di atas
dialirkan kembali ke sungaiOgan melalui bakslurry. Air yang jernih
akan masuk kesettling basinmelalui lubangoverflow.
5.Padasettling basininti terdapatdrag chainyang berfungsi untuk
mengumpulkan debu yang ada.Lumpur yang kemudian dimasukkan
kedalampocket settling basin, yaitu penampungan lumpur dibuang ke
sungai.
B.PengolahanAir diPabrik
1.Pada plant site ditampung dalamprecleaningwater basinyang
dilengkapi dengan lima pompa. Dua pompa akan dialirkan
keirondanmanganese remolvale filteryang didalamnya terdapat lapisan
pasir untuk menyaring kotoran yag masih terdapat dalam air, air
kemudian dipakai untuk keperluan :
-Pendinginsystem bearing(HE)
-Laboratorium
-Conditioning tower, dan lain-lain
-Tiga pompaa yang lain digunakan untuk memompa air kegreevel
bedfilter.
2.Air dipompakan kewash basinyaitu sebagai tempat
pencucianfilter
3.Air dipompakan kecold water basin power stationdancold water
bearing cooling
4.Air daricold water bearingdiinjeksikan tri sodium fosfat
sebagai anti korosi. Lalu air ini dipompakan dengan dua pompa
kehigh level tankkemidian secara gravitasi menuju
kemilldankilnuntuk pendinginanbearing-bearing.Setelah dipakai untuk
pendinginbearing,air ditampung dalamwarm water basin.
2.5Pengolahan Lingkungan
PT. Semen Baturaja (Persero) sedang menyusun Sistem Manajemen
Lingkungan karena Sistem Manjemen Lingkungan merupakan
suatuindicatorbahwa perusahaan mematuhi peraturan lingkungan. Untuk
itu perusahaan melalukan beberapa upaya untuk meminimalkan dampak
negatif khususnya terhadap pencemaran lingkungan sekitar pabrik
diantaranya menggantielectro filterlain yang mempunyai daya
kapasitas yang lebih dan lebih modern sesuai dengan kapasitas
produksi yang baru dan memenuhi persyaratan lingkungan.
Pengolahan lingkungan ini dilakukan dengan cara :
1.Pembangunan Fisik
a.Pemasangan alat-alat pengukur debu sepertielectrostatic
presipatator(EP),dust collector, cyclonesehingga debu dapat ditekan
sampai dibawah ambang batas.
b.Memanfaatkan air bersih yang ada pada kolamkolambekas galian
tanah liat untuk masyarakat disekitar pabrik bekerja sama dengan
PDAM setempat untuk pengolahan.
c.Melaksanakan renovasi fasilitasfasilitasyang dibutuhkan
masyarakat sekitar pabrik seperti rumahrumahibadah.
2.Bidang Sumber Daya Manusia
Dengan memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dari
kalangan orang tuanya yang tidak mampu.
3.Peningkatan Kesehatan dan Lingkungan
a.Memberikan pelayanan berobat cuma cumakepada masyarakat di
daerahdaerahsekitar pabrik secara periodik.
b.Melaksanakan sunatan massal untuk anak-anak yang tidak mampu
disekitar lingkungan pabrik.
4.Peningkatan Ekonomi Masyarakat.
Memberikan bantuan kepada usahausahamasyarakat dan koperasi yang
ada di sekitar lingkungan pabrik melalui Pembinaan Usaha Kecil dan
Koperasi (PUKK).
BAB III
TUGAS KHUSUS
3.1Judul
Pemetaan Kualitas Udara Ambient dengan Parameter Kadar Debu
DiLingkungan Pabrik PT. Semen Baturaja (Persero).
3.2Latar Belakang
Pencemaran Lingkungan merupakan peristiwa penyebaran suatu zat
dengan kadar tertentu yang dapat mengganggu kesejahteraan hidup
manusia, hewan, dan tumbuhan. Salah satu pencemaran lingkungan yang
sedang bergejolakpada masa sekarang ini adalah pencemaran udara.
Dengan bertambah dan berkembangnya kegiatan ekonomi,
industri,transportasi, kegiatan komersial dan pemukiman serta
sektor penunjang lainnya, menyebabkan peningkatan partikulat pada
udara ambien.
Industri semen merupakan salah satu kegiatan yang kontribusinya
terhadap pencemaran udara cukup besar. Batu kapur
ataulimestone,adalah sedimen yang banyak mengandung organisme laut
yang telah mati yang berubah menjadi kalsium karbonat. Batuan ini
merupakan hasil penumpukan dan sedimentasi ribuan tahun yang lalu,
membentuk bebatuanmasifberwarna putih kekuningan sampai kecoklatan.
Mineral murni batu kapur mengandung CaCO3 sebagai kalsit
(calcite).
Kebanyakan batu kapur komersial mengandung oksida besi,
alumina,magnesia, silika dan belerang, dengan CaO (22 56 %) dan MgO
(sekitar 21 %) sebagai komponen utamanya. Di masa dahulu batu kapur
dipakai sebagai pengeras tembok, namun dalam industri modern
dipakai sebagai bahan pembuat semen. Kapur dipakai dalam sektor
pertanian dan perkebunan untuk mengurangi keasaman tanah (menaikkan
pH). Agar dapat digunakan sebagai campuran pupuk, batu kapur harus
dibakar sehingga dihasilkan kapur tohor (CaO). Secara teoritis,
pada proses ini diemisikan gas gas hasil pembakaran seperti NOx,
SOx dan CO yang menambah pencemaran udara.
Partikel partikel kapur bersifat iritan namun tidak tergolong
karsinogen. Industri batu kapur telah mencemari udara dengan debu
dan gas gas hasil pembakaran batu kapur menjadi kapur tohor. Debu
dan gas gas yang disebabkan oleh proses pengolahan batu kapur akan
berada di lingkungan kerja, hal ini akan berakibat tenaga kerja
terpapar debu kapur dan gas gas pada konsentrasi maupun ukuran yang
berbeda beda.
Salah satu langkah untuk mengatasi pencemaran udara pada
industri semen tersebut adalah dengan mengetahui kualitas udara
yang ada pada sekitar industry semen.
Sehingga berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk
melakukan study kasus yang berjudul : Pemetaan Kualitas Udara
Dengan Parameter Kadar debu Di Lingkungan PT. Semen Baturaja.
3.3Tujuan
Tugas khusus ini bertujuan untuk :
1.Mempelajari kondisi nyata lingkungan PT. Semen Baturaja
(Persero).
2.Mengamati kadar debudi lingkungan PT Semen
Baturaja(Persero).
3.Mengukur kadar debu di lingkungan PT Semen
Baturaja(Persero).
3.4Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan dari hasil pengamatan yaitu:
1.Memberikan informasi kepada masyarakat tentang tingkat
pencemaran suatu daerah tertentu.
2.Diharapkan dapat menjadi sumbangsih guna keperluan penelitian
selanjutnya di Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya
danPT. Semen Baturaja (persero)
3.5 RumusanMasalah
Adanya pencemaran udara padalingkungan Industri Semen baturaja
mengakibatkandampak negativepada lingkungan sehingga perlu di
lakukan pengukuran untuk mengetahui kualitas udara standaryang di
perbolehkan dengan parameterkadar debu.
3.6Tinjauan Pustaka
3.6.1Udara
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya
tidak tetap. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan
dan selalu berubah dari waktu ke waktu. Komponen yang
konsentrasinya paling bervariasi adalah air yang berupa uap air.
Jumlah air yang terdapat di udara bervariasi tergantung dari cuaca
dan suhu. Udara dalam istilah meteorologi disebut juga atmosfir
yang berada di sekeliling bumi yang fungsinya sangat penting bagi
kehidupan di dunia ini. Atmosfir merupakan campuran gas-gas yang
tidak bereaksi satu dengan lainnya (innert). atmosfir terdiri dari
selapis campuran gas-gas, sehingga sering tidak tertangkap oleh
indera manusia kecuali apabila berbentuk cairan (uap air) dan
padatan (awan dan debu). Lapisan atmosfir mempunyai ketinggian
sekitar 110 km dari permukaan tanah dan bagian terbesar berada di
bawah ketinggian 25 km, karena tertahan oleh gaya gravitasi
bumi.
Udara mengandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial
bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara
yang normal merupakan campuran gas-gas meliputi 78 % N2; 20 % O2;
0,93 % Ar ; 0,03 % CO2 dan sisanya terdiri
darineon(Ne),helium(He),metan(CH4) danhidrogen(H2). Sebaliknya,
apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan
serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah
tercemar/terpolusi.Giddings (1973) mengemukakan bahwa atmosfir pada
keadaan bersih dan kering akan didominasi oleh 4 gas penyusun
atmosfir, yaitu 78,09% N2; 20,95% O2; 0,93% Ar; dan 0,032% CO2;
sedangkan gas-gas lainnya sangat kecil konsentrasinya. Komposisi
udara kering , yaitu semua uap air telah dihilangkan dan relatif
konstan. Komposisi udara kering yang bersih, dapat dilihat pada
Tabel 2.1 di bawah ini.
Table 2.1. Komposisi udara bersihkomoponen
konsentrasi dalam volume
(Ppm)
(%)
Nitrogen (N2)
780.900
78.09
Oksigen (O2)
209.500
20.95
Argon (Ar)
9.300
0.93
Karbon diosida (CO2)
320
0.032
Neon (Ne)
18
1.8 x 10-3
Helium (He)
5.2
5.2 x 10-4
Metana (CH4)
1.5
1.5 x 10-4
Krypton (Kr)
1.0
1.0 x 10-4
H2
0.5
5.0 x 10-5
H2O
0.2
2.0 x 10-5
CO
0.1
1.0 x 10-5
Xe
0.08
8.0 x 10-6
O3
0.02
2.0 x 10-6
NH3
0.006
6.0 x 10-7
NO2
0.001
1.0 x 10-7
NO
0.0006
6.0 x 10-8
SO2
0.0002
2.0 x 10-8
H2S
0.0002
2.0x 10-8
3.6.2Debu
1.Menurut summamur dalam bukunya Hygiene perusahaan dan
kesehatan kerja, debu ;
Partikel partikel zat padat yang disebabkan oleh kekuatan
kekuatanatau mekanis seperti pengolahan, penghancuran , pelembutan,
pengepakan yang cepat, peledakan dan lain-lain dari bahan-bahan
baik organic maupun anorganik seperti batu, kayu, bih logam,
arang,butir butir zat padat dan sebagainya.
2.Menurut Abdul Rahman dalam bukunya Hygiene perusahaan dan
kesehatan kerja, Partikel Debu melayang (suspende particular
matter) adalah:
Suatu kumpulan senyawa dalam bentukpadatan, maupun cairan yang
tersebar di udara dengan diameter yang kecil, kurang dari satu
micron sampai maksimal 500 mikron.Ukuran partikel debu yang
membahayakan kesehatan umumnya berkisar antara 0,1 mikronsampai 10
mikron. Partikel debu tersebut akan di ydara dalam waktu relative
lama dalam keadaan melayang layang, dan dapat masuk ke dalam tubuh
manusia melalui saluran pernafasan. Selain berpengaruh negative
terhadap kesehatan, partikel debu juga dapat mengganggu daya tembus
pandangan mata dan juga dapat mengadakan berbagai reaksi kimiadi
udara.
3.Menurut Kamus Bahasa Indonesia,debu adalah serbuk halus ( dari
tanah dan sebagainya), abu, debu, angin bertiup dan beterbangan di
udara.
(departemen P & K, 1993,h.190)
Partikulat debu melayang (Suspended Particulate Matter/ SPM)
merupakan campuran yang sangat rumit dari berbagai senyawa organik
dan anorganik yang terbesar di udara dengan diameter yang sangat
kecil, mulai dari < 1 mikron sampai dengan maksimal 500
mikron.
Partikulat debu dapat dihasilkan dari debu tanah kering yang
terbawa oleh angin. Pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar
yang mengandung senyawa karbon akan murni atau bercampur dengan
gas-gas organik seperti halnya penggunaan mesin disel yang tidak
terpelihara dengan baik.
Demikian juga pembakaran sampah domestik dan sampah komersial
bisa merupakan sumber SPM yang cukup penting.Dampak yang
ditimbulkan oleh partikulat debu pada Konsentrasi tinggi terhadap
kesehatan manusia terutama berupa gangguan pernapasan fibrosis,
abstraksi paru-paru, pengaruh terhadap kesehatan manusia tergantung
kepada komposisi kimia, ukuran partikel, Konsentrasi dan lama
pemaparannya.
Partikulat debu dengan ukuran 0,2 - 2 mikron merupakan penyaring
sinar matahari yang efisien, sehingga akan menyebabkan berkurangnya
sinar matahari dipermukaan bumi, kemudian ini akan mempengaruhi
kehidupan dipermukaan bumi, karena kekurangan sinar ultraviolet
yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis tumbuh-tumbuhan dan juga
sebagai salah satu faktor antirachitis. Selain itu sinar
ultraviolet dibutuhkan untuk membunuh mikroorganisme patogen di
udara.
Pengaruh partikulat debu terhadap lingkungan diantaranya dapat
mengurangi jarak pandang/penglihatan yaitu apabila konsentrasinya
tinggi dapat menimbulkan gangguan penglihatan dan tertutupnya
permukaan benda, bangunan dan lain-lain.
3.6.3Sifat sifat debu
Dalam usaha untuk mengurangi polusi udaraoleh debu
diperlukanpengetahuan tentang sifat sifat debu. Menurut Fardiaz
(1992), sifat sifat debu adalah :
a.Dapat mengendap
Umumnya debu yang memiliki ukuran dan berat lebih besar akan
mudah mengendap.
b.Sifat Optik
Partikel yang memiliki diameterkurang dari 0,1 mikron berukuran
sedemikian kecilnya, di banding dengan panjang gelombang sinardan
menyebabkan Refraksi. Partikel yang berukuran lebih dari satu
micron jauh lebih besar dari panjang gelombang dan merupakan objek
makroskopik yang menyebarkan sinar sesuai dengan penampang
melintang partikel tersebut.
Sifat optic ini penting dalam menentukan pengaruh partikel
atmosfir terhadap variasi dan visibilitas solar energy.
c.Sifat Adsorpsi
Yaitu sorbsi secara fisik atau kimisorbsi ( sorbsi disertai
dengan reaksi kimia). Sifat ini merupakan fungsi dari luas
permukaan partikel.
d.Sifat Absorbsi
Yaitu jika molekul yang tersorbsi tersebut larut di dalam
partikel.
3.6.4Hal hal yang perlu diperhatikan
1.Arah angin
Angin merupakan udara yang bergerak sebagai akaibat perbedaan
tekanan udara antara daerah yang satu dengan lainnya. Perbedaan
pemanasan udara menyebabkan naiknya gradien tekanan horizontal,
sehingga terjadi gerakan udara horizontal di atmosfer. Oleh karena
itu perbedaan temperatur antara atmosfer di kutub dan di equator
(khatulistiwa) serta antara atmosfer di atas benua dengan di atas
lautan menyebabkan gerakan udara dalam skala yang sangat besar.
Angin lokal terjadi akibat perbedaan temperatur setempat. Pada
skala makro, Pergerakan angin sangat dipengaruhi oleh temperatur
atmosfer, tekanan pada permukaan tanah dan gerakan rotasi bumi.
Angin bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, tetapi dengan
adanya gaya Coriollis maka angin akan bergerak tidak sesuai dengan
yang seharusnya. Fenomena ini terjadi sampai jarak ribuan
kilometer. Pada skala meso dan mikro keadaan topografi sangat
berpengaruh pada pergerakan angin. Perbedaan ketinggian permukaan
tanah mempunyai efek pada kecepatan angin dan arah pergerakan
angin. Fenomena skala meso akan terjadi sampai ratusan kilometer
dan skala mikro mencapai 10 kilometer.
Untuk sebuah daerah, efek sirkulasi angin terjadi tiap jam, tiap
hari dan dengan arah dan kecepatan yang berbeda-beda. Distribusi
frekuensi dari arah angin menunjukan daerah mana yang paling
tercemar oleh polutan. Salah satu hal penting dalam meramalkan
penyebaran zat pencemar adalah mengetahui arah dan penyebaran zat
pencemar. (Nurmala, S.D, 2004).
2.Kelembapan
Kelembaban udara ditentukan oleh jumlah uap air yang terkandung
di dalam udara. Di dalam atmosfer terdapat H2O dalam bentuk uap
atau gas, cairan atau air dan salju atau es dalam bentuk padat.
Banyaknya uap air yang dikandung udara tidak sama di berbagai
tempat. Setiap saat ada uap air yang masuk dan dilepas oleh
atmosfer. Uap air ditransfer ke udara melalui proses penguapan
karena panas matahari. Air yang menguap dari permukaan bumi berasal
dari lautan, sungai, hutan dan lain-lain. Bervariasinya jumlah uap
air ini dikarenakan adanya proses penguapan, pengembunan, pembekuan
dan lain-lain. Walaupun jumlah air di atmosfer sangat
sedikit dibandingkan dengan gas-gas lainnya yang ada di
atmosfer, tetapi uap air yang ada di atmosfer memegang peranan
penting dalam proses cuaca.
Ditinjau dari segi cuaca dan iklim uap air ini merupakan
komponen udara yang sangat penting. Sebagian gas-gas penyusun
atmosfer yang dekat permukaan laut relatif konstan dari tempat satu
ketempat lain. sedangkan uap air merupakan bagian yang konstan,
bervariasi dari 0 sampai 3 %. Adanya variabillitas uap air ini baik
berdasarkan tempat maupun waktu adalah karena :
a.Besarnya jumlah uap air dalam udara merupakan indikator
kapasitas potensial atmosfer tentang terjadinya presipitasi.
b. Uap air merupakan sifat menyerap radiasi bumi sehingga uap
air akan menentukan cepatnya kehilangan panas dari bumi dan dengan
sendirinya juga ikut mengatur temperatur.
c.Makin besar jumlah uap air dalam udara, makin besar jumlah
energi potensial yang laten tersedia dalam atmosfer dan merupakan
sumber/asal terjadinya hujan angin (strom).
Kelembaban udara bergantung kepada suhu udara. Kelembaban udara
mempengaruhi tekanan udara. Itu sendiri, yang pertambahannya sesuai
dengan naiknya suhu udara. Pada ruangan tertutup semakin rendah
suhu udara maka tekanan udara semakin tinggi dan pada ruangan
terbuka semakin tinggi suhu udara maka tekanan udara semakin
rendah.
3.6.5Faktor-faktor yang mempengaruhi kelembaban udara
a. Sinar matahari
Sumber panas utama untuk bumi dan atmosfer adalah matahari,
dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Energi radiasi dari
matahari yang sampai kepermukaan bumi disebut insolation (incoming
solar radiation). Insolation terdiri atas sinar-sinar dengan
panjang gelombang lebih pendek dalam spektrum matahari dan paling
efektif memanasi bumi. Jika sinar dari spektrum matahari mencapai
bumi sebagian diserap dan dirubah dari gelombang panjang yang
dikenal sebagai panas.
b. Kabut
Kabut dapat terjadi diwaktu malam yang cerah, ketika udara yang
dingin yang mengalir melalui permukaan air yang masih panas hal
seperti itu yang terjadi didaerah kutub yang disebut asap laut dan
juga terdapat diatas selokan-selokan pada pagi hari. Kabut dapat
terjadi pada cuaca tanpa angin sebagai akibat dari temperatur yang
turun terus. Kabut terdiri dari tetes-tetes air yang sangat kecil
yang melayang-layang di udara dan mengakibatkan berkurangnya
penglihatan mendatar pada pada permukaan bumi hingga kurang dari 1
km. Tetes-tetes kecil ini dapat dilihat dengan mata biasa, jika
berada pada suatu tempat yang cukup penerangan. Mereka bergerak
mengikuti gerakan udara yang ada. Udara dalam keadaan kabut akan
terasa lembab, sejuk dan basah dengan kelembaban udara disekitar
100%.
c. Hujan
Hujan adalah jatuhan titik air yang mencapai tanah. Hujan yang
tidak dapat mencapai tanah disebut verga. Hujan yang mencapai tanah
dapat diukur dengan jalan mengukur tinggi air dengan cara-cara
tertentu. Hasil pengukuran ini kemudian disebut curah hujan dengan
tanpa mengingat macam atau bentuk hujan pada saat mencapai tanah.
Intensitas hujan ditentukan dari tingkat berakumulasinya curah
hujan diatas suatu permukaan yang datar, jika air hujan tersebut
tidak mengalir.
Fluktuasi kandungan uap air di udara lebih besar pada lapisan
udara dekat permukaan dan semakin kecil dengan bertambahnya
ketinggian. Hal ini terjadi karena uap air bersumber dari permukaan
dan proses kondensasi berlangsung juga pada permukaan. Pada siang
hari kelembaban lebih tinggi pada udara dekat permukaan disebabkan
penambahan uap air hasil evepotranspirasi dari permukaan. Proses
ini berlangsung karena permukaan tanah menyerap radiasi matahari
selama siang hari tersebut. Sebaliknya pada malam hari kelembaban
lebih rendah pada udara dekat permukaan. Pada malam hari akan
berlangsung proses kondensasi atau pengembunan yang memanfaatkan
uap air yang berasal dari udara. Oleh sebab itu, Kandungan uap air
di udara dekat permukaan tersebut akan berkurang.
Kelembaban udara pada ketinggian lebih dari 2 meter dari
permukaan tidak menunjukan perbedaan yang nyata antara malam dan
siang hari. Pada lapisan udara yang lebih tinggi tersebut, pengaruh
angin menjadi lebih besar. Udara lembab dan udara kering dapat
tercampur lebih cepat. (Lakitan, 2002). Tinggi rendahnya kelembaban
udara dapat menentukan besar kecilnya kandungan bahan pencemar baik
di ruang tertutup maupun ruang terbuka akibat adanya pelarut bahan
pencemar yang menyebabkan terjadinya pencemaran.
d.Suhu Udara
Suhu merupakan karateristik inherent, dimiliki oleh suatu benda
yang berhubungan dengan panas dan energi. suhu udara akan berubah
dengan nyata selama periode 24 jam. Perubahan suhu udara berkaitan
erat dengan proses pertukaran energi yang berlangsung di atmosfer.
Serapan energi sinar matahari akan mengakibatkan suhu udara
meningkat. Suhu udara harian maksimum tercapai beberapa saat
setelah intensitas cahaya maksimum pada saat berkas cahaya jatuh
tegak lurus yakni pada waktu tengah hari.
Sebagian radiasi pantulan dari permukaan bumi juga akan diserap
oleh gas-gas dan partikel-partikel atmosfer. Karena kerapatan udara
dekat permukaan lebih tinggi dan lebih berkesempatan untuk menyerap
radiasi pantulan dari permukaan bumi, maka pada siang hari suhu
udara dekat permukaan akan lebih tinggi dibandingkan pada lapisan
udara yang lebih tinggi, sebaliknya pada malam hari terutama saat
menjelang subuh, suhu udara dekat permukaan akan menjadi lebih
rendah dibandingkan dengan suhu udara pada lapisan udara yang lebih
tinggi. (Lakitan, 2002). Pada siang hari dengan kondisi cuaca cerah
suhu udara akan tinggi akibat sinar matahari yang diterima sehingga
akan mengakibatkan pemuaian udara. Pemuaian udara mengakibatkan
pengenceran konsentrasi gas pencemar.
Perubahan suhu pada setiap ketinggian mempunyai pengaruh yang
besar pada pergerakan zat pencemar udara di atmosfer. Perubahan
suhu ini disebut lapse rate. Turbulensi yang terjadi tergantung
pada suhu. Di atmosfer sendiri diharapkan akan terjadi penurunan
suhu dan tekanan sesuai dengan pertambahan tinggi. Udara ambien dan
adiabatic lapse rates mempengaruhi terbentuknya stabilitas
atmosfer. Dalam keadaan dimana suhu sekumpulan udara lebih tinggi
dari sekitarnya, maka kerapatan dari udara yang bergerak naik
dengan kecepatan rendah lebih kecil daripada kerapatan udara
lingkungannya dan udara berhembus secara kontinu. Pada saat udara
bergerak turun akan terbentuk aliran udara vertikal dan turbulensi
terbentuk. Keadaan atmosfer dalam kondisi di atas dikatakan tidak
stabil (unstable). Ketika sekumpulan udara menjadi lebih dingin
dibandingkan dengan udara sekitarnya, sekumpulan udara itu akan
kembali ke elevasinya semula. Gerakan ke bawah akan menghasilkan
sekumpulan udara yang lebih hangat dan akan kembali ke elevasi
semula. Dalam kondisi atmosfer seperti ini, gerakan vertikal akan
diabaikan oleh proses pendinginan adiabatik atau pemanasan, dan
atmosfer akan menjadi stabil (stable). Jika sekumpulan udara
terbawa ke atas akan melalui bagian yang mengalami penurunan
tekanan dan akibatnya kumpulanan udara itu akan menyebar. Ekspansi
tadi memerlukan kerja untuk melawan lingkungannya dan terjadi
penurunan temperatur. Biasanya proses ini berlangsung singkat
karena itu untuk menganalisanya dilakukan anggapan tidak terjadi
transfer panas pada sekumpulan udara yang ditinjau serta sekumpulan
udara mempunyai kerapatan dan suhu sama. Kondisi atmosfer seperti
ini dikatakan netral (neutral) dan dikenal dengan lapse rate
adiabatic.
3.7PemecahanMasalah
Adapun langkah-langkah dalam pemecahan masalah dalam tugas
khusus ini yaitu;
a.Melakukanpemantauandebudi lingkungan PT. Semen Baturaja
(Persero)
b.Memasukkan data pada peta lokasi pengambilan sampel yang telah
di buat
c.Analisa Data yang di dapat dari pemantauan debu
3.7.1PersiapanSampel /Contoh
oBAHAN
Filter
Aquadest
Bensin (Genset)
Oven
Desikator
Neraca Analitik
Pinset
oALAT
Genset + Kabel rol
HVS
Pinset
Desikator lapangan
Trifoot
Anemometer
Psychrometer
Kompas
3.8ProsedurKerja
1.Siapkan alat dan bahan
2.Pasang filter HVAS menggunakan pinset Sisi kasar filter
menghadap ke dalam
3.Tempatkan HVAS di atas trifoot
4.Hidupkan genset
5.Hidupkan HVAS
6.Atur/catat flowrate awal
7.Hidupkan HVAS selama waktu yang diperlukan
8.Ukur parameter lapangan (cuaca, arah dan kecepatan angin,
temperatur dan kelembaban) saat pengukuran berlangsung
9.Sebelum mengakhiri pengukuran, catat flow rate akhir kemudian
matikan HVS & genset.
10.Ambil filter menggunakan pinset, lipat kemudian masukkan
dalam amplop tertutup
11.Masukkan amplop ke dalam desikator lapangan.
3.8.1Prosedur Pengukuran Parameter Lapangan
1.CuacaVisual (cerah, berawan, mendung).
2.Arah angin
Gunakan kompas dan benda-benda yang bergerak seperti bendera,
asap dll.
3.Kecepatan angin
Ukur dengan anemometer atau dengan mengamati gerakan benda-benda
di sekitar titik ukur seperti ranting pohon, daun-daun dan terpaan
angin di kulit kemudian konversikan dalam tabel
4.Temperatur dan kelembaban
Diamkan slang psychrometer beberapa saat kemudian basahi
thermometer basah dengan aquadest. Putar selama 1 2 menit kemudian
baca segera temperatur pada kedua thermometer. Nilai pada
thermometer kering menunjukkan suhu udara.
Selisih kedua nilai dikonversi ke dalam tabel untuk menentukan
kelembaban udara.
Perhitungan Kadar Debu Terukur
Setelah pengambilan sampel debu dilaksanakan, filter
diperlakukan seperti perlakuan awal. Sehingga didapatkan berat
filter sebelum pengukuran (A gram) dan sesudah pengukuran (B
gram).
Berat debu dlm gr/m3dihitung dengan rumus :
Konsentrasi Debu=( Berat Filter Berat Filter Kosong ) x
3.9Pembahasan
3.9.1 Analisa data konsentrasi debu di lingkungan PT. Semen
baturaja (Persero).
Dari hasil pengukuran yang dilaksanakan dalam menghitung
konsentrasi debu dan kebisingan yang berada di lingkungan dalam
pabrik atau kawasan pabrik di peroleh berupa tabel kualitas udara
dan kebisingan dengan titik sampling yang berbeda beda. muali dari
Titik koordinat di area Limestone Crusher , Quarry batu kapur ,
Tapak Helipad. Pada koordinat S :04 , 06 50,4 E : 104 06 42,5 dan E
: 104 09 25,6 ( Limestone Crusher ) didapatkan konsentrasi debu
yang cukup tinggi adalah 0,178 mg/m3. Hal tersebut dikarenakan pada
area Limestone Crusher merupakan tempat penghancuran bongkahan batu
kapur yang tak lain sebagai bahan baku utama dalam pembuatan semen
yang apabila sedang beroperasi akan meningkatkan konsentrasi
debu.
Berdasarkan data data pengukuran yang sudah dilakukan di area
tersebut di dapat fakta bahwa ada factor lain yang menyebabkan
hasil pengukuran akan lebih pekat atau lebih tinggi dari hasil yang
normal yaitu arah dan kecepatan angin pada saat kita melakukan
pengukuran yaitu S : 04 , 06 50,4 E : 1040642,5 dan E : 1040925,6.
Pada area Quarry batu kapur di dapatkan konsentrasi debu yaitu :
0,165 mg/m3. Di daerah penambangan batu kapur yang di lihat dari
hasil pengamatan didapatkan konsentrasi rendah yang kemungkinan
dikarenakan pada saat itu lokasi penambangan tidak ada kegiatan
dari para pekerja sehingga tidak terlihat mobil yang beroperasi
dengan lalu lalang yang menjadi penyebab timbulnya banyak debu .
hal tersebut juga dikarenakan pada titik koordinat quarry batu
kapur adalah lingkungan kerja dalan pabrik yang jaraknya berjauhan
dengan ketiga lokasi lainnya.
Kawasan quary batu kapur didapatakn titik koordinat S : 04 ,07
35,88 dan E : 104 09 04,3 . Pada area ketiga yaitu Tapak helipad
yang dekat dengan kawasan penggilinggan batu kapur yang di dapatkan
konsentrasi debu 0,173 mg/m3. Kawasan tersebut didapatkan titik
koordinat S:040, 0640, 3 dan E : 104009 37,3. Seluruh kegiatan
pengukuran yang dilaksanakan memerlukan waktu selama satu jam. Pada
saat dilakukan pengukuran kondisi cuaca cukup cerah dengan arah
angin cenderung berubah-ubah, dan dominan bergerak ke barat dengan
kecepatan sedang.
Dari setiap wilayah terlihat perbandingan konsentrasi debu di
Lingkungan Pabrik yaitu kawasan Limestone Crusher yang terendah
pada kawasan Quarry batu kapur. Berdasarkan SE (Surat Edaran)
Menaker No. 01/Men/1997 bahwa Nilai Ambang Batas (NAB) adalah 10
mg/m3sedangkan debu rata-rata di Pabrik adalah 0,177 mg/m3atau 2 %
dari NAB. Jadi, rata-rata debu di Pabrik masih di bawah Nilai
Ambang Batas (NAB) sehingga tidak menimbulkan dampak negatif yang
signifikan bagi lingkungan kerja dan sekitarnya sehingga dapat juga
dikatakan masih dalam kondisi aman.
Dalam mengatasi permasalahan kualitas udara yang terjadi di
lingkungan dalam pabrik, maka dilakukan beberapa usaha
penanggulangan dengan system penyegaran udara. Menurut
(Arismunandar 1986 : 1-2) yang mengatakan bahwa penyegaran udara
itu sendiri merupakan suatu proses mendinginkan udara sehingga
dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan yang
dipersyaratkan terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu.
Adapun beberapa usaha penanggulangan yang dilakukan untuk
menurunkan emisi debu di dalam pabrik yang berfungsi untuk
menghi