Page 1
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PENGEMBANGAN JARINGAN WLAN (Wireless LAN)
DI SD NEGERI SURYOWIJAYAN
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Informatika
Disusun oleh:
Nama : Kiki Zakiyah
NIM : 11651022
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
Page 3
i
KATA PENGANTAR
Ucapan syukur terpanjat kepada Sang Khaliq yang telah memberikan
banyak kesempatan dan pertolongan selama Kerja Praktek berlangsung. Atas
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya sebagai
syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Informatika. Tanpa mengurangi
rasa terima kasih penulis kepada pihak pengelola SD Negeri Suryowijayan karena
telah memberikan izin tempat pelaksanaan Kerja Praktek.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Agus Mulyanto, S.Si., M.Kom. Selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika UIN Sunan kalijaga yang telah memberi dukungan serta
pengarahan-pengarahan selama pelaksanaan kerja praktek.
2. Bapak Nurochman, S.Kom., M.Kom. selaku dosen pembimbing kerja praktek
yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan bantuan dalam
pengerjaan kerja praktek ini.
3. Ibu Puji Astuti, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Suryowijayan yang
telah membimbing sekaligus memberikan izin tempat kerja praktek.
4. Ibu Rahayu Paripurnaningsih, ST. selaku pembimbing lapangan yang telah
banyak memberikan masukan, pembelajaran sekaligus pengalaman kepada
praktikan selama proses kerja praktek.
Page 4
ii
5. Bapak Wahyudi Purnama selaku kepala bagian Tata Usaha SD Negeri
Suryowijayan yang telah banyak membantu dan selalu praktikan repotkan
pada saat pengerjaan proyek kerja praktek.
6. Bapak dan Ibu sebagai orang tua kandung penulis yang telah memberikan
do’a, dukungan lahir batin dan materi, motivasi, kasih sayang dan cinta
kepada penulis.
7. Rekan-rekan Kerja Praktek yang selalu memotivasi, membantu, bekerja sama,
dan memberikan kerja keras untuk hasil maksimal kita.
8. Teman-teman Teknik Informatika angkatann 2011 sebagai saudara
seperjuangan serta semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan
dalam pengerjaan kerja paktek.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktek ini. Semoga pelaksanaan kerja
praktek ini menjadi pengalaman yang berharga bagi penulis dalam menghadapi
persaingan di dunia kerja yang sesungguhnya.
Yogyakarta, Desember 2014
Penulis
Page 5
iii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Kerja Praktek ................................................................ 3
1.3 Batasan Kerja Praktek ................................................................... 3
1.4 Tujuan Kerja Praktek .................................................................... 3
1.5 Manfaat Kerja Praktek .................................................................. 4
BAB II TEMPAT KERJA PRAKTEK .......................................................... 6
2.1 Gambaran Umum Sekolah ............................................................. 6
2.2 Visi Sekolah .................................................................................. 8
2.3 Misi Sekolah .................................................................................. 8
2.4 Tujuan Sekolah .............................................................................. 9
2.5 Struktur Organisasi Sekolah .......................................................... 9
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................. 11
3.1 Hasil .............................................................................................. 11
3.2 Desain Jaringan ............................................................................. 12
3.3 Setting WLAN .............................................................................. 14
Page 6
iv
BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 29
4.1 Kesimpulan ................................................................................... 29
4.2 Rekomendasi ................................................................................. 29
Page 7
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Skema Jaringan .......................................................................... 13
Gambar 3.2 Halaman Login Access Point D-Link .......................................... 14
Gambar 3.3 Internet Connection Setup Access Point D-Link ......................... 15
Gambar 3.4 Setting IP Provider dan DNS ...................................................... 16
Gambar 3.5 Active Session............................................................................. 16
Gambar 3.6 Connected Wireless Client List ................................................... 17
Gambar 3.7 Traffict Statistics ........................................................................ 17
Gambar 3.8 View LOG .................................................................................. 18
Gambar 3.9 Advanced Port Forwarding Rules ............................................... 18
Gambar 3.10 Admin Password....................................................................... 19
Gambar 3.11 Status IP ................................................................................... 20
Gambar 3.12 WAN Connection Type ............................................................. 20
Gambar 3.13 Mendeteksi Koneksi Access Point Utama ................................. 21
Gambar 3.14 Konfigurasi Static IP ................................................................ 22
Gambar 3.15 Detection IP ............................................................................. 22
Gambar 3.16 Konfigurasi SSID ..................................................................... 23
Gambar 3.17 Rule dalam Filtering ................................................................. 24
Gambar 3.18 Input MAC Address Filter ........................................................ 24
Gambar 3.19 Pemilihan WEP Key Untuk Password ...................................... 26
Gambar 3.20 Reboot Acess Point ................................................................... 27
Gambar 3.21 Pemilihan WPA/PSK untuk Password ...................................... 28
Page 8
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komputer saat ini tidak lagi menjadi hal yang baru dalam
menyelesaikan administrasi perkantoran. Pertukaran data atau informasi bisa
dilakukan baik dari dalam kantor maupun diluar kantor. Hal yang paling
berperan untuk lebih memudahkan pertukaran data atau informasi adalah
internet. Komputer sebagai penunjang internet memberikan kemampuan
saling berkomunikasi antara komputer satu dengan yang lainnya yang disebut
jaringan komputer. Komputer dalam jaringan dapat saling berhubungan
melalui kabel, gelombang radio, jaringan telepon, satelit atau sinar infra
merah.
Konsep jaringan dibagi menjadi tiga tipe, yaitu LAN (Local Area
Network), MAN (Metropolitan Area Network) dan WAN (Wide Area
Network). Teknologi Wireless LAN merupakan kombinasi teknologi LAN
yang dihubungkan menggunakan gelombang radio. Jaringan tanpa kabel ini
memudahkan pengguna dalam berhubungan dengan internet termasuk
perusahaan atau instansi yang pekerjaannya memerlukan koneksi dengan
internet.
Perangkat jaringan untuk menghubungkan jaringan LAN yaitu
menggunakan Switch Hub. Melalui Switch Hub beberapa komputer dapat
dihubungkan dengan kabel UTP. Kabel merupakan bagian terpenting dalam
Page 9
2
media koneksi antara komputer satu dengan komputer lain. Jenis kabel dalam
jaringan secara umum dibagi menjadi dua, yaitu Twisted Pair Ethernet,
Coaxial Cable. Perangkat lain dalam merancang sebuah jaringan
dibutuhkannya sebuah repeater untuk memperkuat sinyal. Sinyal yang
diterima dari satu segmen kabel LAN ke segmen LAN berikutnya akan
dipancarkan kembali dengan kekuatan sinyal asli pada segmen LAN pertama,
sehingga dengan adanya repeater ini jarak antara dua jaringan komputer
dapat diperluas.
Tidak hanya repeater, alat untuk membagi suatu jaringan yang besar
dalam dua jaringan yang lebih kecil sehingga jaringan menjadi lebih efisien
dapat menggunakan bridge. Bridge dapat memonitor lalu lintas informasi
pada kedua jaringan sehingga paket informasi dapat dilewatkan pada lokasi
yang benar. Bridge dapat memeriksa pesan dari dua jaringan ke jaringan yang
lain. Bridge mengelola lalu lintas untuk menjaga kinerja yang optimum pada
dua jaringan.
Jaringan WLAN (Wireless Local Area Network) merupakan salah
satu jaringan wireless yang memungkinkan dua mesin atau lebih saling
berkomunikasi menggunakan protokol jaringan tanpa menggunakan media
transmisi. Jaringan ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan jaringan
kabel yaitu mempunyai mobilitas yang tinggi sehingga sehingga untuk
menjangkau klien dengan jarak jauh dapat diatasi tanpa harus menambah
kabel. Kekurangan yang dimilikinya tidak dapat menjamin kualitas
pelayanan terutama untuk jarak jangkau yang cukup jauh.
Page 10
3
Teknologi Wireless LAN sudah diterapkan di SD Negeri
Suryowijayan yang merupakan tempat penulis melakukan kerja praktek.
Konsep yang dipakai yaitu LAN dan WLAN. Radius yang dijangkau pada
WLAN memiliki keterbatasan dan kekuatan sinyal yang didapat sangat
kurang. Radius yang paling dapat dijangkau hanya area ruang guru, dan ini
menjadi sebuah keterbatasan pihak sekolah ketika akan mengakses internet,
terutama ruang kepala sekolah dan perpustakaan. Salah satu solusi yang
ditawarkan penulis untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan menambahkan
access point untuk memperkuat kualitas sinyal.
1.2 Rumusan Kerja Praktek
Dari latar belakang yang penulis simpulkan maka ditentukan rumusan
kerja prakteknya adalah bagaimana cara mengembangkan jangkauan WLAN
di SD Negeri Suryowijayan.
1.3 Batasan Kerja Praktek
Supaya permasalahan yang dikaji lebih terarah, masalah yang akan
diselesaikan dalam kerja praktek ini yaitu memperluas jangkauan WLAN
dengan menambahkan Access Point di SD Negeri Suryowijayan.
1.4 Tujuan Kerja Praktek
Tujuan dari kerja praktek ini adalah agar proses belajar yang
dilakukan mahasiswa di perguruan tinggi dapat diaplikasikan langsung di
Page 11
4
lapangan dan agar mengerti bahwa pengalaman kerja yang sesungguhnya
tidak semua didapatkan pada teori yang ada di perguran tinggi.Tidak hanya
itu, tujuan pelaksanaan kerja praktek dilakukan sebagai syarat kelulusan
mahasiswa pada program studi Teknik Informatika UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
Setelah melakukan kegiatan ini mahasiswa diharapkan:
a. Mampu membandingkan hal-hal yang diterima selama perkuliahan dengan
kondisi di lapangan.
b. Menjadi sarjana yang terampil, mampu mengerti dan memahami dunia
kerja yang sesungguhnya.
c. Mampu menerapkan hasil yang didapatkan selama perkuliahan kedalam
dunia kerja.
d. Menambah wawasan dan pengetahuan pemanfaatan internet secara umum,
khususnya dalam melakukan perluasan jaringan di sebuah perusahaan atau
instansi.
e. Mampu merancang dan memecahkan masalah yang terjadi di lapangan.
1.5 Manfaat Kerja Praktek
Kerja praktek memberikan beberapa manfaat kepada pihak yang
terkait, diantaranya bagi mahasiswa, perguruan tinggi dan instansi yang
bersangkutan.
a. Bagi Mahasiswa
Page 12
5
Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan terhadap kondisi kerja
yang nyata, dan mampu menambah kemampuan, kompetensi serta
mengaplikasikan teori yang diperoleh selama perkuliahan.
b. Bagi Perguruan Tinggi
Terciptanya hubungan yang baik dengan instansi tempat mahasiswa
melaksanakan kerja praktek mengenai permasalahan yang timbul untuk
kemudian diselesaikan dengan menentukan solusi yang lebih baik.
c. Bagi Instansi
Meningkatnya jangkauan WLAN (Wireless LAN) SD Negeri
Suryowijayan sesuai dengan hasil pengembangan yang dilakukan
mahasiswa selama melaksanakan kerja praktek.
Page 13
6
BAB II
TEMPAT KERJA PRAKTEK
2.1 Gambaran Umum Sekolah
SD Negeri Suryowijayan terletak di Suryowijayan MJ I / 290
Yogyakarta dengan status sekolah TERAKREDITASI " A"dan memiliki
tata tertib yang diberlakukan kepada siswa adalah :
1. Siswa sudah harus hadir di sekolah selambat-lambatnya 5 menit sebelum
pelajaran dimulai.
2. Bagi siswa yang piket datang lebih awal lagi ( pukul 06.30 WIB)
3. Sebelum mengikuti pelajaran berbaris tertib dan rapi diatur oleh Ketua
Kelas.
4. Sebelum pelajaran dimulai dan pada akhir pelajaran siswa berdoa sesuai
dengan agama / kepercayaan masing – masing.
5. Siswa wajib mengikuti Upacara Bendera setiap hari Senin dan hari besar
lainnya.
6. Siswa yang datang terlambat tidak diperkenankan langsung masuk kelas,
melainkan harus melapor terlebih dahulu kepada guru piket.
7. Bagi siswa yang tidak masuk sekolah wajib meminta izin kepada Guru
Kelas secara tertulis
8. Setiap siswa wajib memakai seragam sekolah lengkap sesuai dengan
ketentuan sekolah :
a. Hari Senin dan Selasa mengenakan seragam merah putih.
Page 14
7
b. Hari Rabu dan Kamis mengenakan seragam identitas sekolah (hijau)
c. Hari Jumat mengenakan Pakaian seragam Pramuka
d. Hari Sabtu mengenakan pakaian batik bebas.
Selain kepada siswa, SD Negeri Suryowijayann menerapkan tata
tertib untuk guru, adalah sebagai berikut :
a. Wajib menjaga kode etik keguruan.
b. Wajib hadir 10 menit sebelum KBM dimulai bagi guru dan 15 menit
sebelum KBM dimulai bagi Wakasek dan Staf.
c. Wajib menggunakan seragam guru sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Berpenampilan rapih dan sopan.
e. Wajib menandatangani daftar hadir / absensi komputer.
f. Masuk dan keluar kelas tepat waktu (sesuai jam pelajaran).
g. Memberitahukan kepada Kepala Sekolah bila berhalangan hadir dan
menyampaikan tugas untuk siswa.
h. Menyiapkan program pembelajaran pada awal tahun pelajaran.
i. Menyerahkan perangkat pembelajaran pada setiap semester dan akhir
tahun pelajaran.
j. Turut mengamankan kebijakan Kepala Sekolah.
k. Membantu menegakkan disiplin sekolah.
l. Peduli terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah.
m. Tidak merokok di lingkungan sekolah kecuali di tempat yang telah
ditentukan.
n. Menjalin hubungan kekeluargaan sesama warga sekolah.
Page 15
8
o. Memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi.
p. Siap melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan sekolah.
q. Memberi laporan pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan kepada
Kepala Sekolah.
2.2 Visi Sekolah
BERMUTU, BERTUMPU PADA BUDAYA BANGSA DAN
AGAMA.
2.3 Misi Sekolah
1. Meningkatkan kedisiplinan siswa dan guru
2. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama dan budaya bangsa
sebagai sumber kearifan dalam bertindak
3. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif sehingga setiap
siswa berkembang secara optimal
4. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan stick holder sekolah
5. Mendorong dan membantu siswa mengenali potensi dirinya agar dapat
dikembangkan secara optimal
6. Melaksanakan pembelajaran berbasis kearifan lokal dan hak – hak anak
7. Membentuksekolah yang terpercaya di masyarakat untuk mencerdaskan
bangsa dalam rangka mensukseskan wajib belajar.
Page 16
9
2.4 Tujuan Sekolah
1. Menumbuhkan dan mengembangkan penghayatan dan pengamalan nilai
nilai agama dan budi pekerti
2. Menumbuhkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia
3. Meningkatkan pencapaian prestasi akademik
4. Memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi
5. Mengoptimalkan potensi keterampilan dan seni
6. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan kebudayaannya
7. Mengenal dan atau menguasai aplikasi pembelajaran berbantuan/berbasis
komputer secara terpadu.
8. Menumbuhkan kreatifitas, keterampilan, dan dapat mengembangkan diri
secara terus menerus.
2.5 Struktur Organisasi Sekolah
Struktur Organisasi Sekolah dijelaskan pada Bagan Struktur Organisasi
Sekolah berikut ini:
Page 18
11
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisis
Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi penggunaan jaringan
yang sudah terpasang di SD Negeri Suryowijayan. Instansi tersebut telah
menggunakan jaringan internet speedy instant dari Telkom. Peralatan yang
ada yaitu 1 buah access point router dan 1 buah LAN switch yang terpasang
di ruang guru (indoor). Para pengguna merasakan manfaat yang begitu besar
dengan tersedianya jaringan internet yang dapat diakses kapanpun dan
dimanapun. Namun, karena masih terbatasnya peralatan yang tersedia, maka
akses jaringan internet di instansi tersebut hanya bisa dinikmati di area yang
terbatas. Masalah lain yang dapat menghambat penggunaan internet pada saat
user berada di luar ruang guru.
Penyebab yang terjadi karena pemasangan jaringan wireless yang
didesain tidak terlalu menjangkau radius yang maksimal. Kabel LAN dari
switch digunakan untuk dua user yaitu untuk server dan admin (Tata Usaha)
sekolah, sehingga ketika user berada di luar ruang guru terutama untuk
kepala sekolah sendiri tidak mudah untuk mengakses internet ketika berada
di ruangannya.
Tempat yang sulit dijangkau sinyal wireless yaitu mulai dari ruang
kepala sekolah hingga perpustakaan dengan jarak ±20 meter dari pusat
pemasangan perangkat jaringan. Adapun penerimaan sinyal yang diterima di
Page 19
12
ruang kerja kepala sekolah, terdeteksi lemah. Hal tersebut perlu diperkuat
dengan menambahkan 1 buah access point sebagai repeater, sehingga kepala
sekolah dan user lain ketika berada di jarak yang lebih jauh dari pusat
penempatan perangkat jaringan bisa memperoleh kualitas sinyal yang baik
(excellent strength).
3.2 Desain Jaringan
Desain jaringan merupakan gambaran bagaimana komputer dalam
jaringan tersebut bisa saling berhubungan satu sama lain. Desain jaringan
akan dapat mempengaruhi :
a. Jenis peralatan yang akan diperlukan oleh jaringan
b. Kemampuan dari peralatan
c. Pertumbuhan dan perkembangan jaringan
d. Kesalahan dan kerusakan jaringan.
Dalam tahapan ini, penulis membuat skema jaringan sederhana.
Skema jaringan tersebut terdiri dari jaringan utama dan jaringan tambahan.
Rencan skema jaringan awal dan setelah ditambah access point adalah bahwa
penempatan access point baru berada di ruang admin sekolah dengan
menyambungkan kabel LAN yang semula tersambung ke komputer admin
sekolah dipindahkan ke access point baru. Jaringan LAN yang berada di
ruang TU tetap ada dengan menyambungkan kabel UTP dari access point
baru ke komputer admin sekolah. Detail skema jaringan digambarkan sebagai
berikut.
Page 20
13
R. Guru
SW-Guru
AP-Guru
PC-Guru
Laboratorium
R. TU
Laptop Kepala Sekolah
R.Kepala Sekolah
PC-TU
R. Kelas
Laptop Perpustakaan
Perpustakaan
User-1
User-3
User-2
R. Guru
SW-Guru
AP-Guru
PC-Guru
Laboratorium
R. TU
Laptop Kepala Sekolah
R. Kepala Sekolah
PC-TU
R. Kelas
Laptop Perpustakaan
Perpustakaan
User-1
User-3
User-2
AP-TU
Skema Jaringan AwalSkema Jaringan Setelah
Penambahan Access
Point
Gambar 3.1 Skema Jaringan
Page 21
14
3.3 Setting WLAN
Jaringan WLAN menggunakan media komunikasi berupa gelombang
elektromagnetik yang tidak dibatasi ruang tetapi hanya dibatasi oleh daya
pancar elektromagnetik tersebut. Dalam hal ini untuk penambahan access
point baru di SD Negeri Suryowijayan penulis menempatkan perangkat
jaringan tersebut di ruang admin sekolah. Berikut tahapan-tahapan konfiguras
jaringan WLAN untuk access point lama :
1. Menyediakan alat baru (access point) yang dibutuhkan sebagai bridge dan
repeater, disesuaikan dengan konfigurasi access point utama yang ada di
ruang guru.
2. Login ke access point utama yang berada di ruang guru. Access Point yang
digunakan adalah D-Link DIR 600 dengan alamat IP 192.168.0.1
Gambar 3.2 Halaman Login Access Point D-Link
Page 22
15
3. Memilih tombol Manual Internet Connection Setup untuk memasukkan
pengaturan yang diperlukan untuk menghubungkan repeater ke internet
secara manual.
Gambar 3.3 Internet Connection Setup Access Point D-Link
4. Memasukan IP sesuai dengan provider, atau bisa di sebut IP public
provider dan DNS pada access point.
5. Menyimpan pengaturan IP dan DNS sesuai dengan provider yang dipakai.
dalam hal ini providernya adalah speedy. IP Address yang dipakai adalah
192.168.1.10, Subnet Mask (255.255.255.0), ISP default gateway
(192.168.1.1). Primary DNS (203.130.208.18), Secondary DNS
(203.130.208.242), dan MTU (1500).
Page 23
16
Gambar 3.4 Setting IP Provider dan DNS
6. Berikut halaman yang berisi perangkat yang sudah dapat terkoneksi
dengan access point.
Gambar 3.5 Active Session
Page 24
17
7. Berikut rekaman detail client yang telah terkoneksi dengan access point.
Gambar 3.6 Connected Wireless Client List
8. Statistik transfer dan receive dari Provider
Gambar 3.7 Traffict Statistics
Page 25
18
9. Berisi mengenai LOG atau history koneksi client yang menggunakan
wireless yang tersambung ke access point D-Link
Gambar 3.8 View LOG
10. Halaman ini berfungsi untuk menentukan port dalam conectifity
Gambar 3.9 Advanced Port Forwarding Rules
Page 26
19
11. Halaman di bawah ini untuk mengganti password
Gambar 3.10 Admin Password
Setelah mengidentifikasi dan konfigurasi access point utama selesai,
langkah berikutnya melakukan konfigurasi untuk access point tambahan
yaitu TP-LINK WR470N. Sebelumnya alasan penulis memilih perangkat ini
karena di dalamnya memiliki teknologi WDS (Wireless Distribution System)
yaitu teknologi untuk memperluas area wifi yang sudah ada atau memperluas
area hotspot. Berikut langkah-langkahnya:
1. Masuk ke halaman access point dengan ip default yaitu 192.168.1.1.
username dan password default adalah “admin”. Berikut status access
point yang secara otomatis tersambung dengan access point utama.
Page 27
20
Gambar 3.11 Status IP
2. Memilih poin Auto-Detect untuk mendeteksi otomatis ke access point
utama.
Gambar 3.12 WAN Connection Type
Page 28
21
3. Prosses mendeteksi access point utama
Gambar 3.13 Mendeteksi Koneksi Access Point Utama
4. Memasukkan IP dengan kelas yang berbeda dengan access point utama,
akan tetapi gateway tetap ke access point utama karena fungsi access point
ini hanya sebagai bridge dan repeater untuk jangkauan yg lebih luas yg
tak terjangkau oleh access point utama.
Page 29
22
Gambar 3.14 Konfigurasi Static IP
5. IP dan gateway yang di dapat adalah 0.0.0.0 karena IP dikirim lagsung dari
access point utama yang bersifat DHCP.
Gambar 3.15 Detection IP
Page 30
23
6. Merubah SSID untuk access point tambahan (SDN Suryowijayan AP2),
kemudian semua pengaturan di simpan dengan memilih tombol save.
Gambar 3.16 Konfigurasi SSID
Jaringan wireless di SD Negeri Suryowijayan berhasil diperluas.
Sinyal yang dihasilkan sangat bagus dan komunikasi antar klien tidak
terhambat lagi.
7. Secure Client AP dengan MAC Address Filter
MAC filtering adalah suatu utility pada access point untuk melakukan
filter pada MAC address tertentu dan membuat aturan apakah suatu MAC
address dapat mengakses jaringan wireless atau tidak. Untuk membuat
konfigurasi MAC filtering pada access point TL- WR470N terdapat 2 option
atau rule yang di terapkan yaitu :
Page 31
24
a. Allow : mengijinkan pemiliki MAC address yang tidak tercantum pada
daftar untuk mengakses jaringan wireless.
b. Deny : memblokir pemilik MAC address yang tidak tercantum pada daftar
agar tidak dapat mengakses jaringan.
Dalam access point yang penulis gunakan rules yang dipakai adalah
"Deny". Berikut setting untuk wireless MAC filtering
Gambar 3.17 Rule dalam Filtering
Setelah rule ditentukan, maka selanjutnya adalah memasukkan MAC
address yang akan dimasukan dalam daftar / list. Pada bagian "MAC
Address" inputkan alamat MAC yang akan dimasukan dalam daftar.
Tentukan statusnya lalu klik Save.
Gambar 3.18 Input MAC Address Filter
Page 32
25
Setelah itu akan muncul sebuah MAC address pada daftar / list.
Karena pada Filtering Rules yang dipilih adalah Deny, maka MAC address
yang ada pada list adalah satu-satunya MAC address yang dapat mengakses
jaringan wireless.
Dimaksudkan demikian, karena selama penulis melaksanakan Kerja
Praktek, hampir tidak adanya orang yang mengakses Wifi dari kalangan
Siswa maupun Orang Tua siswa, dengan demikian Filtering Mac Address ini
di tunjukan untuk para guru dan staff sekolah saja yang dapat menggunakan
wifi hingga lebih secure dalam bandwith dan menjadikanya lebih stabil
dalam pengaksesan internet karena tidak adanya yang dapat terkoneksi
terkecuali MAC address telah di daftarkan pada access point.
8. Secure Client access point dengan WPA atau WEP
a. WEP (Wired Equicalent Privacy)
Penggunaan WEP pada umumnya adalah penggunaan
password untuk client yang akan terkoneksi ke jaringan wireless.
Dalam access point TP-Link TL- WR470N, penggunaan WEP dapat
dilakukan dengan cara berikut :
1) Klik teks "Wireless" pada jendela sebelah kiri lalu pilih "Wireless
Security". Kemudian klik radio button "WEP".
Page 33
26
Gambar 3.19 Pemilihan WEP Key Untuk Password
2) Seperti pada gambar di atas, pada kotak dialog "Type" pilih
Automatic, kemudian pada bagian "WEP Key Format" pilih format
yang akan digunakan. Dalam hal ini penulis memilih format
ASCII.
3) Pada bagian Key Selected, WEP Key, dan Key Type terdapat 4 form
untuk mengisikan password WEP yang akan digunakan. penulis
dapat memilih salah satu ataupun mengisi semuanya. Tetapi
walaupun diisi semua, tetap yang akan digunakan hanya satu dan
dalam jangka waktu tertentu dapat melakukan rolling secara
berkala.
4) Pada bagian "Key Selected" dapat memilih key mana yang akan
digunakan pada waktu tertentu. Pada bagian "WEP Key", dapat
menginputkan password yang akan digunakan untuk mengakses
wi-fi. Pada bagian "Key Type", anda dapat memilih 64-bit atau
128-bit, tergantung pada seberapa banyak karakter untuk password
yang anda inginkan. Dalam hal ini penulis menggunakan Key 1
Page 34
27
dengan WEP Key "SDN Suryowijayan AP2" dan Key Type 64-bit
.
5) Setelah semua selesai, reboot sistem access point.
Gambar 3.20 Reboot Acess Point
Setelah proses restarting selesai, maka sistem keamanan WEP siap
digunakan. Saat sebuah client ingin terkoneksi ke jaringan yang kita buat,
dia akan diberi konfirmasi password. Saat dia menginputkan "SDN
Suryowijayan AP2" maka dia dapat terkoneksi dengan jaringan yang telah
buat.
b. WPA (Wi-Fi Protected Access)
Sama seperti penggunaan WEP, pada WPA pun secara umum
adalah penggunaan password pada client yang ingin terkoneksi ke
jaringan wireless yang kita buat. Untuk membuat sistem keamanan
jaringan WPA pada access point TL- WR470N adalah sebagai
berikut:
Page 35
28
1) Jenis WPA ada 2 jenis yaitu WPA dan WPA-PSK. Anda dapat
memilih manapun yang akan anda gunakan. Dalam hal ini penulis
menggunakan WPA-PSK.
Gambar 3.21 Pemilihan WPA/PSK untuk Password
2) Pada bagian "Version" dan "Encryption" anda dapat memilih sesuai
kebutuhan anda (untuk kemudahan, gunakan Automatic pada
kedua kolom tersebut).
3) Pada bagian "PSK Password" memasukkan password yang penulis
gunakan pada client yang ingin mengakses jaringan wireless.
4) Setelah itu reboot sistem access point. Sistem keamanan WPA pun
siap dijalankan.
Kedua sistem Secure sama – sama aman digunakan. Penulis
menerapkan WEP pada access point yang dipasang di tempat kerja praktek
karena agar dapat melakukan rolling password sesuai dengan yang
dibutuhkan, dan dengan demikian untuk secure client yang terhubung pada
jaringan sudah aman dalam penggunaanya.
Page 36
29
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat dari hasil kerja praktek di SD Negeri
Suryowijayan adalah:
a. Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan oleh penulis adalah
mengembangkan jaringan WLAN (Wireless LAN) di SD Negeri
Suryowijayan.
b. Pengembangan jaringan WLAN (Wireless LAN) SD Negeri Suryowijayan
semakin memudahkan pengguna dalam mengakses internet.
c. Perangkat yang ditambahkan dalam memperluas jaringan ini adalah
sebuah access point yang berfungai sebagai repeater untuk penguat sinyal.
4.2 Rekomendasi
Supaya pengembangan jaringan di SD Negeri Suryowijayan semakin
meningkat, maka rekomendasi yang kiranya dapat menunjang pengelolaan
manajemen tersebut di antaranya adalah:
a. Jaringan WLAN ini masih perlu dikembangkan lagi apabila ingin
menjangkau seluruh area di lingkungan SD Negeri Suryowijayan.
b. Menambah perangkat jaringan yang mendukung pengembangan WLAN .
c. Memperbaiki kualitas SDM khususnya teknisi komputer.