Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modernisasi ini telah banyak sekali peralatan yang telah ditemukan, dengan banyaknya peralatan-peralatan maka banyak juga diperlukan para teknisi-teknisi yang siap pakai. Tidak hanya itu para teknisi juga dituntut untuk menuangkan kreatifitas- kreatifitas yang bertujuan untuk mampu menghadapi dunia persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu perlu diadakannya kuliah praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan dan kreatifitas mahasiswa yang kelak akan terjun ke dunia kerja, dan mahasiswa mampu untuk siap pakai. 1.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimanakah cara atau metode pembubutan yang baik? 2. Apakah kegunaan mahasiswa latihan menggunakan mesin bubut? 3. Apa kendala dalam latihan kerja bubut? 1
26

LAPORAN KERJA BUBUT

Jul 25, 2015

Download

Documents

Ahmad Fauzan

HandMade
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN KERJA BUBUT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era modernisasi ini telah banyak sekali peralatan yang telah

ditemukan, dengan banyaknya peralatan-peralatan maka banyak juga diperlukan

para teknisi-teknisi yang siap pakai. Tidak hanya itu para teknisi juga dituntut

untuk menuangkan kreatifitas-kreatifitas yang bertujuan untuk mampu

menghadapi dunia persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu perlu

diadakannya kuliah praktikum yang dapat mengembangkan kemampuan dan

kreatifitas mahasiswa yang kelak akan terjun ke dunia kerja, dan mahasiswa

mampu untuk siap pakai.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah cara atau metode pembubutan yang baik?

2. Apakah kegunaan mahasiswa latihan menggunakan mesin bubut?

3. Apa kendala dalam latihan kerja bubut?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Mahasiswa mengetahui atau mampu menguasai cara atau metode

pembubutan yang baik.

2. Mahasiswa mengetahui kegunaan mesin bubut dan mengerti dengan tujuan

pembubutan.

3. Mengtahui kendala-kendala dalam menggunakan mesin bubut.

4. Meningkatkan kreatifitas dan kedisiplinan serta kemampuan untuk

menyelesaikan benda kerja.

1

Page 2: LAPORAN KERJA BUBUT

5. Menerapkan ilmu teori yang telah didapat pada praktik kerja bubut.

6. Melatih kesabaran dan ketelitian mahasiswa.

7. Mahasiswa dapat melakukan pembubutan dengan aman.

8. Melatih keterampilan mahasiswa.

1.4 Keselamatan Kerja

Memperhatikan keselamatan kerja sangat penting guna mengurangi

resiko terjadinya kecelakaan kerja yang fatal. Dengan memperhatikan petunjuk

pengerjaan yang baik dan mempersiapkan peralatan “safety” sangat berguna untuk

mengurangi resiko kecelakaan kerja. Seperti metode burikut :

1. Memeriksa lingkungan tempat kita berkerja, karena lingkungan dapat

mempengaruhi kita dalam berkerja.

2. Memeriksa alat-alat yang akan kita pergunakan..

3. Pergunakan alat-alat sesuai fungsinya.

4. Pakailah pakaian pengaman/safety (Kaca mata, sepatu safety, sarung

tangan, dll).

5. Memutar film, slide atau gambar-gambar tentang keselamatan kerja.

6. Jangan bermain-main pada saat berkerja.

7. Konsentrasi dalam pengerjaan benda kerja.

8. Jangan meyimpan alat atau benda didalam saku.

9. Patuhilah semua peraturan yang ada dibengkel.

10. Segera melapor kepada instruktur bila terjadi kecelakaan dalam berkerja.

2

Page 3: LAPORAN KERJA BUBUT

1.5 Peralatan

Peralatan mempunyai peranan utama di dalam setiap pengerjaan,

tanpa peralatan maka akan terhambat suatu kerja tersebut. Menggunakan peralatan

sesuai fungsinya sangatlah penting, selain untuk memudahkan, pengerjaan

menggunakan peralatan sesuai fungsinya juga sangat berguna untuk menjaga

kondisi mesin dalam keadaan baik.

Berikut peralatan yang digunakan dalam proses pembubutan:

1. Pahat bubut → Berguna untuk membubut benda kerja, untuk

mendapatkan hasil yang maksimal maka pahat bubut

harus dalam kondisi baik.

2. Pahat celah → Berguna untuk membuat celah pada benda kerja.

3. Chuck bubut → Berguna untuk mengatur pencekam benda kerja.

4. Kunci L → Berguna untuk mengatur (Melepas atau memasang)

pahat.

5. Jangka sorong → Berguna untuk mengukur ketelitian benda kerja.

6. Kunci pas → Berguna untuk mengatur sudut pahat bubut.

Berikut peralatan yang digunakan dalam proses pengeboran

menggunakan mesin bubut:

1. Arbor → Berguna sebagai tempat atau “handling” mata bor.

2. Chuck bor → Berguna untuk mengatur “arbor” dalam pencekaman

mata bor.

3. Center drill → Berguna untuk membuat titik center pada benda kerja

guna mempermudah pengeboran.

4. Mata bor → Berguna untuk proses pengeboran.

3

Page 4: LAPORAN KERJA BUBUT

BAB II

LANDASAN TEORI

1.1 Pengertian Mesin Bubut

Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja

pada proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses

penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini

benda kerja akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan

dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi

sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja

disebut gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat disebut gerak umpan

(feeding).

Gambar1. Proses pembubutan

4

Page 5: LAPORAN KERJA BUBUT

1.2 Komponen Utama Mesin Bubut

Mesin bubut pada dasarnya terdiri dari beberapa komponen utama

antara lain: meja mesin, a headstock, a tailstock, a compound slide, across slide, a

toolpost, dan leadscrew dan lain-lain. Pada gambar 2.2 berikut ini diperlihatkan

nama-nama bagian atau komponen yang umum dari mesin bubut :

Gambar 2. Komponen Utama Mesin Bubut

Tailstock untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian

ujung yang berseberangan dengan Chuck (pencekam) pada proses pemesinan di

mesin bubut.

Lead crew adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawah

dan sejajar dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap.

Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa dibalik.

Dipasang ke pembawa (carriage) dan digunakan sebagai ulir pengarah untuk

membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau tidak dipakai.

5

Page 6: LAPORAN KERJA BUBUT

Feedrod terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk

menyalurkan daya dari kotak pengubah cepat (quick change box) untuk

menggerakkan mekanisme apron dalam arah melintang atau memanjang.

Carriage terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron.

Konstruksinya kuat karena harus menyangga dan mengarahkan pahat pemotong.

Dilengkapi dengan dua cross slide untuk mengarahkan pahat dalam arah

melintang. Spindle yang atas mengendalikan gerakan dudukan pahat dan spindle

atas untuk menggerakkan pembawa sepanjang landasan.

Toolpost digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan

menggunakan pemegang pahat.

Headstock , yaitu tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin bubut yang

mengatur putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan.

1.3 Dimensi dan Jenis-Jenis Mesin Bubut

Dimensi atau ukuran mesin bubut biasanya dinyatakan dalam diameter

benda kerja yang dapat dikerjakan pada mesin tersebut. misalnya sebuah mesin

bubut ukuran 400 mm mempunyai arti mesin bisa mengerjakan benda kerja

sampai diameter 400 mm. Ukuran kedua yang diperlukan dari sebuah mesin bubut

adalah panjang benda kerja. Beberapa pabrik menyatakan dalam panjang

maksimum benda kerja diantara kedua pusat mesin bubut, sedangkan sebagian

pabrik lain menyatakan dalam panjang bangku. Ada beberapa variasi dalam jenis

mesin bubut dan variasi dalam desainnya tersebut tergantung cara

pengoparasiannya dan jenis produksi atau jenis benda kerja.

Dilihat cara pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis yaitu

mesin bubut manual dan mesin bubut otomatis. Mesin bubut manual adalah mesin

bubut yang proses pengoperasiannya secara manual dilakukan oleh manusia

secara langsung, sedangkan mesin bubut atomatis adalah mesin bubut yang

perkakasnya secara otomatis memotong benda kerja dan mundur setelah proses

diselesaikan, dimana semua pegerakan sudah diatur atau diprogram secara

6

Page 7: LAPORAN KERJA BUBUT

otomatis dengan mengunakan komputer. Mesin bubut yang otomatis sepenuhnya

dilengkapi dengan tool magazine sehingga sejumlah alat potong dapat diletakan

dimesin secara berurutan dengan hanya sedikit pengawasan dari operator. Mesin

bubut otomatis ini lebih dikenal dengan sebutan CNC (Computer Numerical

Control) Lathe Machine ( mesin bubut dengan sistem komputer kontrol numerik),

seperti pada gambar berikut:

Gambar 3. Jenis Mesin Bubut;

a. Mesin bubut manual, b. Mesin bubut CNC

1.4 Operasi Pada Mesin Bubut

a.Pembubutan Silindris

Benda disangga diantara kedua pusatnya. Hal ini ditunjukkan pada gambar.

Gambar 1. Operasi pembubutan :

7

Page 8: LAPORAN KERJA BUBUT

A. Pahat mata tunggal dalam operasi pembubutan. B. Memotong tepi.

b. Pengerjaan Tepi (Facing)

Pengerjaan tepi adalah apabila permukaan harus dipotong pada

pembubut. Benda kerja biasanya dipegang pada plat muka atau dalam pencekam

seperti gambar 2B. Tetapi bisa juga pengerjaan tepi dilakukan dengan benda kerja

diantara kedua pusatnya. Karena pemotongan tegak lurus terhadap sumbu putaran

maka kereta luncur harus dikunci pada bangku pembubut untuk mencegah

gerakan aksial.

c.Pembubutan Tirus

Terdapat beberapa standar ketirusan1 dalam praktek komersial.

Penggolongan berikut yang umum digunakan :

1. Tirus Morse → Banyak digunakan untuk tangkai gurdi, leher, dan pusat

pembubut. Ketirusannya adalah 0,0502 mm/mm (5,02%).

2. Tirus Brown dan Sharp → Banyak digunakan dalam memfris spindel mesin :

0,0417 mm/mm (4,166%).

3. Tirus Jarno dan Reed → Digunakan oleh beberapa pabrik pembubut dan

perlengkapan penggurdi kecil. Semua system

mempunyai ketirusan 0.05 mm/mm (5,000%),tetapi

diameternya berbeda.

4. Pena tirus → Digunakan sebagai pengunci. Ketirusannya 0,0208 mm/mm

(2,083%).

8

Page 9: LAPORAN KERJA BUBUT

d.Memotong Ulir

Biasanya pembuatan ulir dengan mesin bubut dilakukan apabila hanya

sedikit ulir yang harus dibuat atau dibuat bentuk khusus. Bentuk ulir didapatkan

dengan menggerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai dengan menggunakan

gage atau plat pola. Gambar 7. memperlihatkan sebuah pahat untuk memotong

ulir -V 60 derjat dan gage yang digunakan untuk memeriksa sudut pahat. Gage ini

disebut gage senter sebab juga bisa digunakan sebagai gage penyenter mesin

bubut. Pemotong berbentuk khusus bisa juga digunakan untuk memotong ulir.

Gambar

2. Proses Penguliran

9

Page 10: LAPORAN KERJA BUBUT

1.5 Keuntungan dan Kerugian Mesin Bubut

Keuntungan :

1. Dapat mengerjakan benda kerja yang telah dikeraskan.

2. Dapat menghasilkan permukaan yang sangat halus (N6).

3. Dapat mengerjakan benda kerja dengan tuntutan ukuran yang sangat

presisi.

Kerugian :

1. Depth of cut harus kecil.

2. Waktu proses pengerjaan cukup lama.

3. Biaya pengerjaan cukup mahal.

4. Tidak bisa membubut benda yang berukuran kecil.

10

Page 11: LAPORAN KERJA BUBUT

BAB III

LANGKAH KERJA

Dengan diadakannya praktik kerja bubut, maka penulis menjadi tahu

dan mengerti cara mengoperasikan mesin ini. Berikut langkah kerja

menyelesaikan benda kerja yang penulis ketahui setelah diadakannya praktik keja

bubut.

3.1 Job 1

Pembubutan Bertingkat

Peralatan :

- Mesin bubut

- Chuck bubut

- Pahat bubut

- Kunci L

- Jangka sorong

Benda kerja :

- Besi silinder (ST 37) 105 x Ø 26.5

- Panjang yang diinginkan 100 mm

11

Page 12: LAPORAN KERJA BUBUT

Langkah kerja :

- Cekam benda kerja di pencekam pada mesin,

- Kencangkan cengkeraman pencekam menggunakan “chuck”, benda

kerja harus rata, dalam artian bila pencekam berputar, putaran benda

kerja tak tampak “gimbal”,

- Pasang pahat dengan bantuan kunci L untuk mengencangi,

- Atur ketinggian pahat dengan menambah atau mengurangi pelat hingga

ketinggiannya sejajar dengan titik “center” benda kerja,

- Mulailah bubut bagian ujung benda kerja (Perataan dan untuk mencapai

ukuran yang diinginkan yaitu 100 mm) hingga 2.5 – 3 mm, dan juga

bagian ujung lainnya hingga panjang yang diinginkan tercapai,

- Kemudian bubut bagian tepi benda kerja dari Ø 26.5 menjadi Ø 25

- Dari panjang benda kerja 100 mm, bubut sepanjang 20 mm dari ujung

hingga Ø 22,

- Kemudian balik benda kerja dan bubutlah sepanjang 60 mm dari ujung

benda kerja hingga menjadi Ø 20,

- Selanjutnya bubut benda kerja sapanjang 40 mm dari ujung benda kerja

hingga menjadi Ø 15 mm, dan

- Dan yang terakhir bubut benda kerja sepanjang 20 mm dari ujung benda

kerja hingga Ø 10 mm.

12

Page 13: LAPORAN KERJA BUBUT

3.2 Job 2

Pembubutan Celah

Peralatan :

- Mesin bubut

- Chuck bubut

- Pahat bubut

- Pahat celah

- Kunci L

- Kunci pas

- Jangka sorong

- Arbor

- Chuck bor

- Center Drill

- Bor Ø 5, bor Ø 11, dan Ø 18

Benda kerja :

- Besi silinder (ST 37) 105 x Ø 32.5

- Panjang yang diinginkan 100 mm

13

Page 14: LAPORAN KERJA BUBUT

Langkah kerja :

- Cekam benda kerja di pencekam pada mesin,

- Kencangkan cengkeraman pencekam menggunakan “chuck”, benda

kerja harus rata, dalam artian bila pencekam berputar, putaran benda

kerja tak tampak “gimbal”,

- Pasang pahat dengan bantuan kunci L untuk mengencangi,

- Atur ketinggian pahat dengan menambah atau mengurangi pelat hingga

ketinggiannya sejajar dengan titik “center” benda kerja,

- Mulailah bubut bagian ujung benda kerja (Perataan dan untuk mencapai

ukuran yang diinginkan yaitu 100 mm) hingga 2.5 – 3 mm, dan juga

bagian ujung lainnya hingga panjang yang diinginkan tercapai,

- Kemudian bubut bagian tepi benda kerja dari Ø 32.5 mm menjadi Ø 30

mm,

- Bubut benda kerja sepanjang 25 mm hingga Ø 22 mm,

- Balik benda kerja,

- Bubut sepanjang 50 mm dari ujung hingga mencapai Ø 22 mm,

- Kemudian bubut lagi benda kerja sepanjang 25 mm dari ujung,

- Atur pahat bubut dengan “kunci pas” dengan kemiringan 45° sepanjang

2 mm,

- Ganti pahat bubut dengan pahat celah,

- Bubut sepanjang 4 mm hingga menjadi Ø 18 mm, bubut di bagian 25

mm dari ujung,

- Balik lagi benda kerja,

- Pasang “arbor” pada kepala lepas,

- Pasang “center drill” dengan bantuan chuck bor,

- Mulailah membuat titik center pada benda kerja menggunakan center

drill,

- Setelah itu ganti “center drill” dengan mata bor Ø 5 mm,

- Mulailah bor benda kerja sampai kedalaman 35 mm,

14

Page 15: LAPORAN KERJA BUBUT

- Ganti mata bor dengan mata bor Ø 11 mm,

- Bor lagi dengan mata bor Ø 11 mm sampai kedalaman 35 mm,

- Ganti lagi mata bor menjadi bor Ø 18 mm, dan

- Bor sedalam 8 mm.

15

Page 16: LAPORAN KERJA BUBUT

3.3 Job 3

Pembubutan Tirus

Peralatan :

- Mesin bubut

- Chuck bubut

- Pahat bubut

- Pahat celah

- Kunci L

- Kunci pas

- Jangka sorong

- Arbor

- Chuck bor

- Center Drill

- Bor Ø 5

Benda kerja :

- Besi silinder (ST 37) 53 x Ø 25.6

- Panjang yang diinginkan 50 mm

Langkah kerja :

- Cekam benda kerja di pencekam pada mesin,

16

Page 17: LAPORAN KERJA BUBUT

- Kencangkan cengkeraman pencekam menggunakan “chuck”, benda

kerja harus rata, dalam artian bila pencekam berputar, putaran benda

kerja tak tampak “gimbal”,

- Pasang pahat dengan bantuan kunci L untuk mengencangi,

- Atur ketinggian pahat dengan menambah atau mengurangi pelat hingga

ketinggiannya sejajar dengan titik “center” benda kerja,

- Mulailah bubut bagian ujung benda kerja (Perataan dan untuk mencapai

ukuran yang diinginkan yaitu 50 mm) hingga 1 – 1.5 mm, dan juga

bagian ujung lainnya hingga panjang yang diinginkan tercapai,

- Kemudian bubut bagian tepi benda kerja dari Ø 25.6 mm menjadi Ø 25

mm,

- Pertama buatlah celah sepanjang 4 mm ditengah-tengah benda kerja

yang terletak di ukuran 23 mm dari ujung benda kerja. Alasan

pencelahan dilakukan pada pengerjaan yang pertama adalah agar benda

kerja tidak rusak karena bila penirusan didahulukan maka

dikhawatirkan benda kerja rusak dan cengkeraman pencekam berkurang

yang disebabkan pendeknya benda kerja yang akan dikerjakan,

- Setelah itu mulailah menirus dengan mengganti pahat “celah” dengan

pahat “bubut” terlebih dahulu,

- Atur kemiringan pahat dengan cara mengatur sudut pahat menggunakan

kunci “pas”,

- Atur sudut menjadi 30°,

- Mulailah tirus benda kerja sepanjang 10 mm dari ujung, dan

- Dan tirus seperti tadi untuk ujung yang lainnya.

17

Page 18: LAPORAN KERJA BUBUT

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Membubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk

memperoleh bentuk tertentu.

Mesin bubut mempunyai berbagai macam kegunaan.

Keselamatan kerja dalam proses bubut ini harus di perhatikan, karena bila

tidak memperhatikan keselamatan kerja akan menimbulkan kecelakaan

kerja yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Mempergunakan alat harus sesuai fungsinya.

SARAN

Untuk mendukung keamanan serta kelancaran selama praktikum, maka saya

mengusulkan beberapa hal. Antara lain sebagai berikut :

1. Untuk keselamatan kerja perlu adanya peralatan keselamatan.

2. Perlu adanya kerja sama yang baik antar mahasiswa dan dosen

pembimbing, sehingga pekerjaan cepat selesai dan memuaskan.

3. Sangat perlunya pengawasan dosen yang membimbing latihan kerja

bubut, karena selain mengurangi terjadinya kecelakaan kerja juga

dapat menambah wawasan mahasiswa dengan cara bertanya kepada

dosen pembimbing yang mengawasi.

18

Page 19: LAPORAN KERJA BUBUT

DAFTAR PUSTAKA

Riadi, Ikhwa. 2009. Mesin Bubut. http://www.google.com Diakses tanggal 20 Mei 2010.

19