Top Banner
LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL KEGIATAN : “Identifikasi Spesies Mikroalga dari Perairan Wakatobi dan Isolasi serta Uji Aktivitas Metabolit Sekundernya sebagai Antibakteri” BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN DIUSULKAN OLEH : Ketua : Reski Ramdani (F1C1 12 054) ANGKATAN 2012 Anggota : Wulan Purnamasari (F1C1 12 037) ANGKATAN 2012 La Samsul Riadi (F1C1 14 009) ANGKATAN 2014 Diva Ardiyanti (F1C1 12 035) ANGKATAN 2012
19

LAPORAN KEMAJUAN.docx

Nov 10, 2015

Download

Documents

Reski Ramdhani
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

LAPORAN KEMAJUANPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAJUDUL KEGIATAN :

Identifikasi Spesies Mikroalga dari Perairan Wakatobi dan Isolasi serta Uji Aktivitas Metabolit Sekundernya sebagai Antibakteri

BIDANG KEGIATAN:PKM PENELITIAN

DIUSULKAN OLEH :

Ketua: Reski Ramdani (F1C1 12 054) ANGKATAN 2012Anggota: Wulan Purnamasari (F1C1 12 037) ANGKATAN 2012 La Samsul Riadi (F1C1 14 009) ANGKATAN 2014 Diva Ardiyanti (F1C1 12 035) ANGKATAN 2012

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HALUOLEOKENDARI2014i

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan :Identifikasi Spesies Mikroalga dari Perairan Wakatobi dan Isolasi Serta Uji Aktivitas Metabolit Sekundernya sebagai Senyawa Bioaktif Antibakteri2. Bidang Kegiatan: PKM-P3. Ketua Pelaksana Kegiatana.Nama Lengkap: Reski Ramdhanib.NIM: F1C1 12 054c.Jurusan: Kimia d.Universitas: Halu Oleoe.Alamat Rumah dan No Tel./HP :BTN Graha Mulya no. C/11, Jln. Mayjen Katamso/082394438890f. Alamat email: [email protected]. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: 3 orang5. Dosen Pendampinga. Nama Lengkap dan Gelar: Drs. Sapto Raharjo, M.Sib. NIDN: 0001026602c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :Perum Bumi Mas B2/13, Lepo lepo, Kendari/(0401) 31904966. Biaya Kegiatan Totala. Dikti: Rp 12.500.000,-b. Sumber lain: Tidak ada7. Jangka Waktu Pelaksanaan: 4 bulanDosen Pembimbing

Drs. Sapto Raharjo, M.SiNIDN. 0001026602Menyetujui,Ketua Jurusan Kimia

(Dr. L. O. A. N. Ramadhan, S.Si, M.Si)NIP. 19701107 199802 1 001Ketua Pelaksana Kegiatan

Reski RamdhaniNIM. F1C1 12 054

Kendari, 9 Mei 2015Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Dr. La ode Ngkoimani, S.Pd, M.SiNIP. 19711231 199903 1 064

RINGKASANAntibakteri adalah suatu senyawa yang dalam konsentrasi kecil mampu menghambat bahkan membunuh proses kehidupan bakteri. Zat antibakteri ada yang dihasilkan oleh mikroorganismemaupun zat buatan manusia.Mikroalga yang ada di perairan Wakatobi diduga memiliki senyawa bioaktif sebagai antibakteri.Senyawa bioaktif tersebut diproduksi dari metabolit sekunder yang pada umumnya terdapat pada tumbuhan, tak terkecuali mikroalga.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi spesies mikroalga dari perairan Wakatobi yang metabolit sekundernya mengandung senyawa bioaktif yang bersifat antibakteri.Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain preparasi sampel air laut dari kawasan perairan Taman Nasional Wakatobi untuk kemudian dilakukan identifikasi spesies mikroalga yang terdapat dalam sampel. Identifikasi spesies melibatkan dua cara yaitu secara morfologi dan identifikasi melalui DNA. Tahap selanjutnya adalah kultur dengan media f/2 yang spesifik untuk mikroalga laut. Tahap akhir yaitu isolasi metabolit sekunder dari mikroalga yang telah dikultur yang kemudian diuji aktivitas senyawa bioaktifnya sebagai antibakteri. Kata kunci: Antibakteri, Metabolit Sekunder, Mikroalga, Wakatobi

BAB 1. PENDAHULUAN1

1.1. Latar Belakang MasalahIndonesia merupakan salah satu negara dengan iklim tropis yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia.Dari Sabang sampai Merauke tersebar berbagai jenis spesies mikroalga khususnya mikroalga laut yang mengandung bermacam-macam senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai bahan pangan, kosmetika dan obat-obatan. Diantara sekian banyak mikroalga tersebut, hanya sebagian kecil saja yang sudah diketahui struktur dan aktivitas biologis senyawa metabolit sekundernya.Alga laut merupakan sumber penting dari beraneka ragam produk kimia yang digunakan pada makanan dan di industri farmasi sebagaimana manfaatnya sebagai biomarker untuk mengidentifikasi materi organik pada air laut dan sedimen laut.Protein, asam amino, vitamin, polisakarida dan karbohidrat lainnya yang diekstrak dari alga telah digunakan sebagai suplemen makanan.Mikroalga juga memproduksi lipid seperti asam linoleat dan asam g-linoleat, yang merupakan prekursor bahan obat-obatan.Kabupaten Wakatobi merupakan salah satu Kawasan Pelestarian Alam (KPA) di Indonesia, yang bertujuan untuk melestarikan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, guna memenuhi fungsinya sebagai daerah perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis flora dan fauna, serta pemanfaatan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, pariwisata alam dan rekreasi. Penetapan Kawasan Pelestarian Alam di Taman Nasional Wakatobi tidak terlepas dari potensi keanekaragaman hayati yang tinggi.Salah satunya adalah potensi berbagai jenis mikroalga laut yang tersebar di perairan Wakatobi.Akan tetapi belum ada laporan mengenai kandungan metabolit sekunder dan akivitas biologis mengenai mikroalga dari perairan Wakatobi ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dan kajian mengenai aktivitas biologisnya (khususnya antibakteri) dari mikroalga yang berasal dari daerah kabupaten Wakatobi.1.2. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, beberapa permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :1. Bagaimana proses identifikasi spesies mikroalga dari perairan wakatobi?2. Bagaimana media dan proses kultur mikroalga laut?3. Bagaimana teknik isolasi metabolit sekunder dari mikroalga laut?4. Bagaimana proses uji aktivitas senyawa aktif antibakteri dari mikroalga laut?1.3. Tujuan Penelitian2

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:1. Mengidentifikasi spesies mikroalga dari perairan wakatobi yang metabolit sekundernya bersifat antibakteri.2. Menemukan senyawa bioaktif dari metabolit sekunder pada mikroalga yang bersifatantibakteri.3. Memvalidasi penggunaan senyawa bioaktif mikroalga sebagai antibakteri.1.4. Urgensi PenelitianAntibakteri adalah zat yang dapat mengganggu pertumbuhan atau bahkan mematikan bakteri.Adanya resistensi bakteri menjadikan penggunaan antibakteri yang semakin canggih diperlukan untuk melawan bakteri (semakin mahal) dan penyakit yang terjadi akan semakin parah karena sulit untuk diobati. Sementara untuk membuat jenis antibakteri yang baru diperlukan waktu yang lama (sekitar 10 tahun) dengan dana yang besar. Maka dari itu dilakukan upaya penelitian untuk memperoleh senyawa bioaktif antibakteri yang terkandung dalam mikroalga dari perairan Wakatobi yang bersifat original dan belum pernah dilakukan sebelumnya khususnya di daerah Sulawesi Tenggara.BAB II. TARGET LUARANLuaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:1. Memberikan informasi tentang spesies mikroalga dari perairan wakatobi yang senyawa bioaktifnya bersifat antibakteri.2. Mengaplikasikan penggunaan antibakteri dari mikroalga yang berasal dari perairan wakatobi.3. Menghasilkan publikasi ilmiah yang paten bertaraf nasional maupun internasional.

BAB III. METODE3.1 Desain PenelitianUji Aktivitas Senyawa Bioaktif AntibakteriPengambilan sampel air laut dari perairan wakatobiIdentifikasi mikroorganisme dalam sampelPemilihan single colony mikroalgaIdentifikasiDNAMorfologiSpesiesKultivasiIsolasi Metabolit Sekunder

PCR, elektroforesis Mikroskop

Media kultur f/2

KLT dan Kromatografi kolom

3.2 Metode Penelitian7

TahapanPerlakuanIndikator capaian

1. Pengambilan sampelSampel air laut diambil dari perairan Wakatobi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi TenggaraDiperoleh sampel yang siap untuk dilakukan identifikasi mikroorganisme.

2. Identifikasi spesies mikroalgaSingle colony yang diambil diidentifikasi dengan dua cara yaitu melalui DNA dengan PCR dan elektroforesis serta identifikasi dengan pengamatan morfologi menggunakan mikroskopDiperoleh spesies mikroalga yang siap untuk dikultur

3. Media kultur mikroalgaSpesies mikroalga laut dikultur dengan media f/2 (Guillard and Ryther)Diperoleh mikroalga yang telah tumbuh dan siap untuk diisolasi

4. Isolasi metabolit sekunder dari mikroalgaSampel mikroalga dimaserasi dengan pelarut organik, kemudian dievaporasi dengan rotary vacuum evaporator lalu uji KLT dan Kromatografi kolom.Didapatkan senyawa metabolit sekunder aktif yang terkandung dalam mikroalga.

5. Uji AktivitasDilakukan pengujian senyawa antibakteri dari eluat hasil kromatografi kolom.Diperoleh data aktivitas senyawa bioaktif dari mikroalga terhadap antibakteri.

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI4.1 Ketercapaian tujuan dan luaranNo.Tujuan dan LuaranSpesifikasiKeterangan

YaTidak

1.Mengidentifikasi spesies mikroalga dari perairan wakatobi yang metabolit sekundernya bersifat antibakteriPembuatan media f/2x

Sampling (Uji Pendahuluan)x

Proses Kultur Mikroalga dalam media f/2x

Identifikasi spesiesx

2.Menemukan senyawa bioaktif dari metabolit sekunder pada mikroalgayang bersifatantibakterix

3.Memvalidasi penggunaan senyawa bioaktif mikroalga sebagai antibakteri.x

4.Persentase ketercapaian hasil 50%

BAB 5. POTENSI HASILHasil berupa senyawa bioaktif antibakteri dari mikroalga diyakini sangat berpotensi besar terhadap pengembangan obat-obatan dan antibakteri berbasis bahan alam laut, mengingat kelimpahan mikroalga yang distribusinya tersebar di seluruh perairan Indonesia. Mengingat pemanfaatan mikroalga di Indonesia juga masih terbatas untuk pakan larva ikan, sehingga perlu dikembangkan pemanfaatan mikroalga misalnya untuk bidang kesehatan khususnya antibakteri sehingga penggunaan mikroalga di Indonesia dapat diaplikasikan sebagai obat yang memiliki sifat antibakteri. Selain itu, potensi hasil dari penelitian ini juga dapat menghasilkan publikasi ilmiah paten yang bertaraf nasional maupun internasional. BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYATarget penelitian ini diperkirakan akan rampung pada bulan Juni, dengan rencana tahapan selanjutnya adalah melakukan sampling langsung ke Kabupaten Wakatobi dan kembali dilakukan proses kultur. Dari mikroalga yang telah berhasil di kultur akan dilanjutkan dengan identifikasi spesies dengan melalui analisis DNA menggunakan PCR dan melalui morfologi dengan menggunakan mikroskop. Tahap selanjutnya adalah memperoleh isolat murni yang kemudian akan di ekstrak dan dianalisis senyawa metabolit yang terkandung didalamnya kemudian dilakukan uji aktifitas antibakteri dari ekstrak mikroalga tersebut.

LAMPIRAN1. Penggunaan Dana1.1. Dana yang telah terpakaiNoBahanHarga

1.Plastik WrapRp. 18.000

2.Aluminium foilRp. 26. 000

3.NaNO3 100 gRp. 134.600

4.NaH2PO4 100 gRp. 150.000

5.ZnSO4.7H2O 100 gRp. 142.000

6.Alkohol 70% 1 LRp. 16.000

7.Spiritus 1 LRp. 50.000

8.Aquades 5 LRp. 75.000

9.Selang Aerator (5 Meter)Rp. 12.500

10Cabang Aerator (10 buah)Rp. 25.000

11CoCl2.6H2O (5 gram)Rp. 96.000

12Cyanocobalamin (1 Pc)Rp. 620.000

13Biotin (1 gram, 1 Pc)Rp. 520.000

14MnCl.4H2O (100 g)Rp. 112.500

15Thiamin Hidrklorida (10 gram)Rp. 182.000

16CuSO4 (100 gram)Rp. 110.000

17Transport Kendari-Bintang samudra (Sampling Uji Pendahuluan I) dan KonsumsiRp. 500.000

18Transport Kendari-Tanjung tiram (Sampling Uji Pendahuluan II) dan KonsumsiRp. 500.000

29Sewa plankton net 3 hariRp. 60.000

TOTALRp. 2.880.000

1.2. Rancangan AnggaranNo.BahanHarga

1Transport dan Akomodasi Kendari-Wakatobi (Pulau Wangi wangi) 2 orangRp. 2.000.000

2Harga biakan bakteri (S. Aureus, S. Thypi, E. Coli)Rp. 300.000

3Plankton netRp. 350.000

4Primer 18SRp. 500.000

TOTALRp. 3.150.000

2. Dokumentasi Kegiatan

Pembuatan larutan Trace Metal, Stock Mineral dan Vitamin

Trace Metal: Na2EDTA.2H2O, FeCl3.2H2O , MnCl2.4H2O, ZnSO4.7H2O, CoCl2.6H2O, CuSO4.5H2O, NaMoO4.2H2O

Mineral Stock: Larutan KNO3 dan Larutan NaH2PO4

Vitamin Solution: Biotin, Cyanocobalamin, dan Thiamin Hidroklorida

Pembuatan media f/2 untuk enrichment mediaKomposisi Media f/2 (500 mL):500 L KNO3 500 L NaH2PO4.H2O500 L Trace Metal Solution250 L Vitamin Solution

Pengukuran salinitas air laut

Koordinat: LS : 03O, 50, 50.2 BT : 122O, 36, 40.4 Salinitas : 1,027, 36%Koordinat: LS : 03O, 53, 47.8 BT : 122O, 36, 42.9Salinitas : 1,028, 38%

Koordinat: LS : 03O, 53, 47.7 BT : 122O, 36, 42.5Salinitas : 1,027, 36%

Sampel dari 4 titik berbeda

Proses aerasi sampel dalam shaker inkubator (100 rpm, 29,9oC)