BAB IPendahuluan
1.1. Latar Belakang
Praktikum lapangan manajemen usaha tani adalah kegiatan di kebun
percobaan yang berisikan materi identifikasi dan praktik kegiatan
budidaya tanaman. Kegiatan ini ditujukan sebagai sarana untuk
melengkapi dan mendukung pemahaman terhadap teori yang diberikan
dalam perkuliahan.Dengan praktikum ini mahasiswa akan mendapatkan
pengalaman yang diperoleh dari percobaan dan pengamatan yang telah
dilakukan di lapangan. Kegiatan praktikum ini dimulai dari
pengenalan tanaman, penggunaan sarana produksi (benih, pupuk dan
pestisida), penanaman benih, pembibitan tanaman, pemeliharaan
tanaman, pemupukan, pengendalian hama penyakit, dan pemanenan.
Salah satu praktik yang budidaya tanaman yang dilakukan dalam
praktikum kali ini adalah budidaya tanaman pakcoy, pakcoy merupakan
sayuran yang termasuk keluaraga Brassicaceae atau sejenis
kubis-kubisan. Sawi yang berbentuk sendok atau Pakcoy sendiri di
kenal berasal dari daratan Cina. Daun pakcoy bertangkai berbentuk
oval, berwarna hijau tua dan mengkilat, tumbuh agak tegak dan
tersusun berimpitan secara spiral.Sayuran sawi sendok atau pakcoy
ini banyak di temui di daerah Lembang jawa barat, suhu yang dingin
menghasil-kan kualitas sayuran pakcoy yang lebih baik. Tanaman
pakcoy sendiri dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran
tinggi dan dapat di tanam sepanjang musim, jika terjadi musim
kemarau pemberian air secara teratur perlu di perhatikan meskipun
suhu udara cukup tinggi namun dengan kecukupan air sayuran pakcoy
akan bisa tumbuh meskipun tetap tidak bisa sebaik hasil dari
dataran tinggi dengan suhu dingin. tanaman pakcoy apat di panen
dari usia 45 hari (baby pakcoy) hingga usia 2.5bulan setelah usia
tanam.Sayuran berdaun hijau ini termasuk tanaman yang tahan
terhadap air hujan, dan dapat dipanen sepanjang tahun tidak
tergantung dengan musim. Disamping kemudahan dalam proses budidaya,
sayur sawi juga banyak dijadikan sebagai peluang bisnis karena
peminatnya yang cukup banyak. Permintaan pasarnya juga cukup
stabil, sehingga resiko kerugian petani sangat kecil.
1.2. Tujuan PraktikumTujuan pada praktikum kali ini adalah
sebagai berikut :1. Mahasiswa dapat menentukan tahapan kerja dalam
budidaya tanaman pakcoy.2. Mahasiswa mendapatkan pengalaman secara
empirik dalam melakukan tindakan budidaya mulai dari hulu hingga
hilir.3. Mahasiswa dapat menjelaskan fase-fase pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.4. Mahasiswa dapat mengetahui hama apa saja
yang menyerang tanaman sayuran di lahan sayur.5. Mahasiswa dapat
menganalisis dan menghitung biaya dan pendapatan usahatani
pakcoy.
BAB IITinjauan Pustaka
2.1. Klasifikasi Botani Tanaman PakcoyPakcoy (Brassica
chinensis.) adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang termasuk
keluarga Brassicaceae. Tumbuhan pakcoy berasal dari China dan telah
dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di China selatan dan
China pusat, serta Taiwan. Sayuran ini merupakan introduksi baru di
Jepang dan masih sefamili dengan Chinese vegetable. Saat ini pakcoy
dikembangkan secara luas di Filipina dan Malaysia, Indonesia, dan
Thailand.Yogiandre,dkk. (2011), menyatakan bahwa tanaman pakcoy
merupakan salah satu sayuran penting di Asia, atau khususnya di
China. Daun pakcoy bertangkai, berbentuk oval, berwarna hijau tua
dan mengkilat, tidak membentuk kepala, tumbuh agak tegak atau
setengah mendatar, tersusun dalam spiral rapat, melekat pada batang
yang tertekan. Tangkai daun, berwarna putih atau hijau muda, gemuk
dan berdaging, tanaman mencapai tinggi 1530 cm.Adapun klasifikasi
tanaman sawi pakcoy adalah sebagai berikut:Kingdom :
PlantaeDivisio: SpermatophytaKelas: DicotyledonaeOrdo :
RhoeadalesFamili: BrassicaceaeGenus : BrassicaSpesies: Brassica
chinensis.
2.2. Agribisnis Tanaman Pakcoy2.2.1. Pengadaan Sarana
Produksi
Produksi tanaman pakcoy menggunakan sarana lahan, alat dan bahan
yang menunjang berjalannya produksi pakcoy hingga menghasilkan
tanaman yang berkualitas tinggi.Pada budidaya tanaman pakcoy lahan
yang dipakai adalah seluas 25 m2. Budidaya ini menggunakan netting,
pupuk kompos sebanyak 2kg, benih pakcoy 10gr/bedeng, dedak
200gr/bedeng, botol bekas 5 buah, glue mol sebanyak 1 botol ukuran
600 ml, bambu 5 buah, NPK 16-16-16 dan 25-7-7 900 gram, sprinkle,
dan selang.
2.2.2. Usaha Tani Tanaman PakcoyDefinisi usahatani menurut
Kadarsan (1993), usahatani adalah suatu tempat dimana seseorang
atau sekumpulan orang berusaha mengelola unsur-unsur produksi
seperti alam, tenaga kerja, modal dan ketrampilan dengan tujuan
berproduksi untuk menghasilkan sesuatu di lapangan
pertanian.Beberapa daerah seperti Indramayu dan Tasikmalaya, Jawa
Barat, adalah contoh lokasi pembudidayaan sawi pakcoy di Indonesia.
Tanaman ini banyak dipilih petani karena pembudidayaannya yang
relatif mudah, tahan terhadap air hujan sehingga dapat ditanam
sepanjang tahun, memiliki masa panen yang cukup singkat, hanya
sekitar 45 hari, serta perawatan sehari-hari yang tidak terlalu
berat, hanya dengan penyiraman rutin d pagi hari dan sore hari,
serta pemupukan dan pengobatan secara teratur. Selain itu, pakcoy
dapat tumbuh dengan baik di tempat berhawa panas atau pun dingin,
sehingga dapat ditanam pada ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200
meter di atas permukaan laut, walaupun hasil terbaik tetap didapat
dari dataran tinggi.Jika ditilik dari kemudahan perwatannya, pakcoy
hanya membutuhkan penyiraman sebanyak 2-3 kali setiap harinya,
pemupukan dan pengobatan berkala (7 hari sekali) hingga 10 hari
sebelum panen, penyiangan setiap 2-4 hari sekali, serta perangkap
kutu loncat. Karena hal inilah pakcoy semakin digemari oleh para
petani sebagai tanaman yang dibudidayakan.Masyarakat pun kini
semakin banyak yang mengenal dan menyukai sawi pakcoy ini
dibandingkan dengan sawi atau sayuran lain. Karena pakcoy memiliki
kandungan vitamin yang cukup dan mudah dalam pengolahannya. Teknik
budidaya yang mudah dan minat pasar yang cukup tinggi ini membuat
semakin banyak petani yang menanam pakcoy.
2.2.3. Panen dan Pasca Panen Tanaman PakcoyPakcoy dapat dipanen
ketika telah mencapai usia 2-3 minggu setelah tanam (bergantung
varietas), dengan kriteria grading yang sederhana, yaitu daun tidak
berlubang lebih dari 3 lubang dalam satu daun, panjang daun 25cm,
memiliki minimal 5 helai daun, dan memiliki bonggol yang telah
membulat untuk grade A.Terdapat 2 cara panen pakcoy, yaitu dengan
mencabut seluruh tanaman beserta akarnya (akar dipotong di atas
tanah) dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di
atas tanah tana mencabutnya terlebih dahulu.Yang perlu diperhatikan
dalam kegiatan pasca panen pakcoy adalah dalam pencucian, sortasi,
pengemasan, dan pengemasannya. Setelah pakcoy dipanen, segera
dimasukkan kedalam keranjang yang telah dilapisi koran (hanya
apabila tidak akan dimasukan kedalam cool storage atau
didistribusikan tidak menggunakan kendaraan ber cool storage)
dengan sitem daun bertemu daun, untuk memaksimalkan kapasitas
keranjang dan mencegah kerusakan hasil panen. Setelah itu, sebisa
mungkin keranjang-keranjang berisi pakcoy tersebut dimasukkan
kedalam cool storage untuk mencegah kerusakan, serta baru dicuci
apabila akan segera dikemas dalam plastik yang berisi 4-5 pakcoy
dengan berat total 400gram..
2.2.4. Pemasaran Tanaman PakcoyCakupan pasar yang dimiliki oleh
tanaman pakcoy cukup luas, yaitu mencakup pasar domestik atau lokal
dan pasar ekspor. Yang dimaksud dengan pasar lokal adalah
pasar-pasar tradisional serta pasar modern, dengan cakupan konsumen
yaitu rumah tangga dan restoran, terutama restoran yang menyajikan
masakan mandarin. Sedangkan yang dituju dari pasar ekspor adalah
Singapura, Taiwan, Hongkong, China Taipei, China (RRC), Jepang, dan
Malaysia.Dalam proses pemasarannya, pakcoy harus dibersihkan
terlebih dahulu dan dikemas dalam kemasan yang kedap air serta
dimasukan kedalam pendingin atau cool storage, karena daya tahan
pakcoy hanya 10 hari setelah panen jika tidak dikemas, mudah rusak
bila terkena air secara dalam jumlah banyak dan mudah layu jika
terkena panas atau cahaya matahari secara langusng.2.3. Analisis
Biaya dan Penerimaan Usaha Tani PakcoyBiaya produksi pakcoy adalah
semua biaya yang digunakan petani untuk memproduksi pakcoy selama
satu kali proses produksi (satu musim tanam) yang digolongkan dalam
biaya tidak tetap (variabel) dan biaya tetap. Komponen biaya tetap
diantaranya adalah biaya penyusutan alat, sewa lahan, dan pajak,
sedangkan komponen biaya variabel meliputi sarana produksi yaitu
benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja.
a. Biaya Tetap (Fixed Cost)Biaya tetap adalah seluruh biaya yang
tidak langsung berkaitan dengan jumlah produk yang dihasilkan dalam
kegiatan produksi. Biaya tetap dalam usahatani tidak akan
dipengaruhi oleh jumlah tanaman yang dihasilkan diatas lahan,
karena biaya ini harus tetap dibayar, baik ketika lahan
menghasilkan atau tidak. Biaya tetap usahatani mencakup sewa lahan,
pajak lahan, pembayaran kembali pinjaman, biaya hidup, dan
peralatan, serta depresiasinya. Biaya tetap terkadang disebut
overhead cost, yaitu biaya-biaya yang dalam batas waktu tertentu
tidak akan berubah ketika tingkat kegiatan berubah. Jadi, kenaikan
penggunaan lahan ataupun terhadap investasi lainnya sebanyak apapun
tidak akan meningkatkan biaya tetap.b. Biaya Tidak Tetap (Variable
Cost)Biaya tidak tetap adalah seluruh biaya yang secara langsung
berkaitan dengan jumlah produk yang diproduksi dengan jumlah input
tertentu. Biaya variabel juga disebut biaya langsung, karena biaya
ini akan berubah-ubah mengikuti ukuran atau tingkat output suatu
kegiatan produksi, sehingga semakin banyak output yang ingin
dihasilkan, semakin banyak pula input yang harus dilibatkan.Dalam
usahatani, upaya untuk mengidentifikasi biaya-biaya variabel suatu
kegiatan dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada petani
mengenai besarnya perubahan biaya jika memperluas atau mengontrak
kegiatan tani apapun.Berdasarkan dua jenis biaya yang mempengaruhi
sebuah usaha, termasuk usahatani, diperlukan sebuah perhitungan
yang matang dalam setiap pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan biaya. Adapun macam-macam perhitungan dalam usahatani adalah
sebagai berikut:a. Perhitungan BiayaDalam pehitungan biaya,
terdapat beberapa yang perlu dicermati dalam analisis biaya
usahatani, yaitu:1) Total Fixed Cost (TFC)Total Fixed Cost atau
biaya tetap total adalah jumlah dari biaya-biaya tetap yang
dibutuhkan dalam sebuah usahatani.2) Total Variable Cost (TVC)Total
Variable Cost atau biaya variabel total adalah jumlah dari
biaya-biaya variabel yang dibutuhkan dalam sebuah usahatani. TVC
dapat dijabarkan secara matematik sebagai TVC: f(sewa lahan, tenaga
kerja, pupuk, bibit, pestisida, dan lain-lain).3) Total Cost
(TC)Total Cost atau biaya total adalah hasil penjumlahan dari TFC
dan TVC, sehingga dapat dijabarkan secara matematik sebagai TC =
TFC + TVC.
Dengan ketiga perhitungan biaya diatas, dapat dihitung berapa
biaya yang dibutuhkan dalam upaya memproduksi sejumlah output (Q).
Setelah mengetahui nilai Q, maka kita pun dapat memperhitungkan
biaya rata-rata yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi, dengan
perhitungan sebagai berikut ini:4) Average Fixed Cost (AFC)Average
Fixed Cost atau biaya tetap rata-rata adalah hasil pembagian dari
TFC dengan jumlah hasil produksi, sehingga dapat dituliskan secara
matematik sebagai 5) Average Variable Cost (AVC)Average Variable
Cost atau biaya variabel rata-rata adalah hasil pembagian dari TVC
dengan jumlah hasil produksi, sehingga dapat dituliskan secara
matematik sebagai 6) Average Total Cost (ATC) Average Total Cost
atau biaya total rata-rata adalah hasil pembagian dari TVC dengan
jumlah hasil produksi, sehingga dapat dituliskan secara matematik
sebagai b. Perhitungan PenerimaanPenerimaan usahatani (Total
Revenue) adalah perkalian antara hasil produksi yang diperoleh (Q)
dengan harga jual (P). Dengan menggunakan perhitungan ini, kita
dapat mengetahui jumlah yang akan kita terima dari sejumlah hasil
produksi yang kita produksi. Akan tetapi, dengan perhitungan ini,
kita hany amenghitung pendapatan kotor saja (belum hasil bersih
atau keuntungan). Penyataan tersebut dapat dinyataan dalam rumus
sbb:
dimana TR adalah Total Revenue (total penerimaan), Q adalah
hasil produksi yang diperoleh, dan P adalah harga jual per unitnya.
c. Perhitungan PendapatanPerhitungan pendapatan adalah perhitungan
terhadap penerimaan bersih dari suatu produksi, penerimaan bersih
tersebut lebih sering disebut pendapatan. Perhitungan ini merupakan
pengurangan penerimaan (Total Revenue) dengan biaya total (Total
Cost). Dengan perhitungan ini, kita dapat menentukan hasil bersih
berupa keuntungan yang diperoleh dari usahatani yang telah
dilakukan. Pendapatan usahatani dapat dirumuskan sebagai
berikut:
dimana NR adalah Net Revenue atau pendapatan bersih, TR adalah
Total Revenue atau penerimaan total, dan TC adalah Total Cost atau
total biaya.
a. R/C Ratio (Return Cost Ratio)Analisis rasio penerimaan dan
biaya (R/C Ratio) merupakan perbandingan antara penerimaan
(revenue) dan biaya (cost). R/C ratio merupakan alat analisa untuk
mengukur biaya dari suatu produksi Penyataan tersebut dapat
dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
dengan kriteria keputusan, jika R/C > 1, maka usahatani akan
menguntungkan, jika R/C < 1, maka usahatani akan merugikan, dan
jika R/C = 1, maka usahatani akan impas. b. B/C Ratio (Benefit Cost
Ratio)Analisis rasio keuntungan dan biaya (B/C ratio) merupakan
perbandingan antara manfaat keuntungan (benefit) dan biaya (cost).
B/C ratio merupakan alat analisa untuk mengukur tingkat keuntungan
apabila menerapkan teknologi baru atau cabang usahatani baru di
dalam proses produksi usahatani. Penyataan tersebut dapat
dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
dengan kriteria keputusan, jika B/C > 1, maka usahatani akan
menguntungkan (tambahan keuntungan atau penerimaan akan lebih besar
dari tambahan biaya), jika B/C < 1, maka usahatani akan
merugikan (tambahan biaya lebih besar dari tambahan keuntungan atau
penerimaan), dan jika B/C = 1, maka usahatani akan impas (tambahan
keuntungan atau penerimaan akan sama dengan tambahan biaya).
BAB IIIMetodologi Praktikum Lapangan
3.1. Waktu dan TempatPraktikum mata kuliah Manajemen Usaha Tani
Berskala Kecil dengan menanam tanaman pakcoy ini dimulai dari hari
kamis tanggal 14 November 2013 hingga masa panen tanggal 12
Desember 2013. Lokasi yang digunakan adalah lahan usahatani Calakan
Farm yang berlokasi di kebun percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran, Ciparanje, Jatinagor, Kabupaten
Sumedang.
3.2. Alat dan BahanPelaksanaan praktikum ini menggunakan
alat-alat dan bahan-bahan sebagai berikut:3.2.1. Bahan 24 |
Kelompok 12
Benih Pakcoy ( 15gram) Pestisida (3 jenis) Pupuk kompos (40kg)
Pupuk NPK ( 2700gram) Dedak (3 ons) Glumon ( botol)3.2.2. Alat
Cangkul (2 buah) Kored (1 buah) Tugal (1 buah) Meteran (1 buah)
Ember (1 buah) Ajir (1 buah) Mesin air (1 buah) Timbangan (1 buah)
Jebakan kutu (4 buah) Net atau screen ( 1 unit) Sprinkle (2 buah)
Rafia (1 unit) Watring can (1 buah) Toren air (1 buah) Keranjang
(30 buah) Gerobak sorong (1 buah) Cool Storage (1 unit) Selang (1
buah)
3.3. Cara KerjaDalam praktikum tanaman pakcoy ini melibatkan
mahasiswa agribisnis angkatan 2012 yang dilaksanakan di lahan
usahatani Calakan Farm, kebun percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran, Ciparanje, Jatinangor. Di lahan tersebut,
setiap seeding sudah terbagi menjadi 16 bedengan. Setiap kelompok
yang terdiri dari 8-10 anggota bertugas untuk melakukan budidaya
tanaman pakcoy di satu bedengan serta melakukan manajemen terhadap
usahatani yang dilakukannya dan menganalisisnya. Adapun beberapa
tahapan yang dilakukan setiap kelompoknya dalam budidaya pakcoy ini
adalah sebagai berikut:
3.3.1. Pengolahan LahanPengolahan lahan dilaksanakan pada hari
pertama praktikum Manajemen Usahatani pada tanggal 14 November 2013
(Kamis). Ukuran lahan yang digunakan untuk menanam tanaman pakcoy
seluas 25m2. Hal-hal yang dilakukan untuk persiapan lahan yaitu:a.
Membersihkan gulma-gulma yang awalnya berada di sekitar lahan
hingga bersih. Pembersihan gulma tersebut dilakukan dengan mencabut
gulma dengan tangan. Apabila gulma sulit dicabut dengan tangan maka
dapat menggunakan cangkul untuk membantu pekerjaannya.b. Setelah
gulma dibersihkan, gemburkan tanah dengan cara membolak-balik tanah
hingga kedalaman 5-7cm hingga semua tanah gembur secara sempurna
(tidak menggumpal dan sudah lembut). Rumput teki atau gulma yang
sudah dibersihkan dapat dipinggirkan dan dibuang. Gulma tersebut
dapat dikubur atau ditutup dengan tanah yang sudah digemburkan.c.
Setelah tanah gembur dan gulma sudah dibuang atau ditutup dengan
tanah maka selanjutnya buatlah gundukan tanah menggunakan cangkul
dan ratakan gundukan yang sudah dibuat, baik dengan menggunakan
cangkul ataupun alat perata bedeng.d. Setelah tanah rata, siram
seluruh tanah dengan menggunakan air yang berasal dari selang
ataupun dengan sprinkle hingga seluruh tanah tersirami air.e.
Setelah tanah tersiram merata oleh air, tabur pupuk kompos diatas
tanah tersebut dan diamkan tanah selama seminggu, agar tanah
subur.
3.3.2. Proses Penanaman (Persemaian)Persemaian benih dilakukan
terhadap tanah yang telah diberikan pupuk secara merata dalam
kuantitas yang banyak dan dalam kondisi setengah basah. Campurkan
benih pakcoy di sebuah nampan dengan dedak sebagai media penyerapan
air dan membantu perataan benih. Peran dedak dapat digantikan oleh
pupuk, akan tetapi dengan konsekuensi benih tidak dapat terlihat
jelas sehingga ada kemungkinan tidak merata. Lalu semai/sebar benih
di atas tanah yang sudah disiram dan diberi pupuk, jarak
menyebarkan benihnya 10cm dari permukaan tanah.
3.3.3. Pemeliharaan Tanaman Pakcoya. PenyianganPenyiangan adalah
suatu kegiatan mencabut gulma hingga akarnya yang berada di antara
sela-sela tanaman pertanian dan sekaligus menggemburkan tanah.
Dengan penyiangan, lubang bekas gulma akan terbuka dan mampu
membantu melancarkan sirkulasi udara dalam tanah dan menggemburkan
tanah.Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada
lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh
tanaman produksi. Rumput atau tanaman liar perlu dihilangkan karena
menimbulkan penghalangan tumbuhnya tanaman yang sedang kita rawat,
kompetisi penyerapan hara, ruang, cahaya, dan CO2, penularan
penyakit karena adanya rumput atau tanaman liar yang mempunyai
penyakit sama dengan tanaman yang sedang kita tanam, pemakanan atau
perusakan tanaman kita oleh serangga, karena ada rumput atau
tanaman liar yang menjadi sarang atau tempat mencari makan
serangga.Maka dari itu setiap seminggu sekali, harus dilakukan
penyiangan agar lahan terhindar dari gulma dan hama yang
mengganggu. Pengendalian gulma dikerjakan secara mekanis dengan
menggunakan cangkul, sabit, atau arit, ataupun maual menggunakan
tangan.
b. PenyiramanPenyiraman tanaman mutlak untuk dilakukan setiap
harinya, akan tetapi jika tanah telah basah tidak diperlukan untuk
menyiram karna akan mengakibatkan kebusukan pada tanaman.
Penyiraman dilakukan setiap hari dua kali, pada pagi dan sore hari
dengan tujuan sebagai cadangan air saat melewati siang dan malam
hari, dengan penyiraman menggunakan sprinkle pada siang hari untuk
menjaga kelembaban tanah.Hal ini juga dilakukan berdasarkan kondisi
alam atau cuaca di sekitar. Pada musim hujan penyiraman dilakukan
jika tanah tampak kering. Pada penyiraman perlu untuk diperhatikan
dan melakukannya secara proporsional/sesuai dan tepat. Meskipun
tanaman pakcoy sudah cukup memiliki ketahanan, perlakuan yang
berlebihan juga dapat menyebabkan tanaman tersebut mati. Perhatikan
juga kondisi yang ada disekitar, jika musim kemarau frekuensi
penyiraman boleh ditingkatkan. Sebaliknya jika musim hujan, jangan
melakukan penyiraman dengan jumlah berlebihan.
c. PemupukanPemupukan pada tanaman Pakcoy dilakukan dengan
menggunakan pupuk NPK dengan porsi sebanyak 700-900 gram/bedeng.
Pupuk ini dapat diberikan saat tanaman berumur 7 hari setelah
tanam. Penaburan pupuk NPK dilakukan sebanyak 3 kali hingga 10 hari
sebelum panen dilakukan (NPK 16-16-16 sebanyak 2 kali & NPK
25-7-7 sebanyak 1 kali).
d. Pengendalian hama dan penyakitBerbagai hama yang biasa datang
menghinggapi pakcoy adalah ulat daun, ulat tanah, kutu loncat,
kumbang, jangkrik, belalang, dan siput. Pengendaliannya adalah
dengan cara menyemprotkan pestisida dengan dosis yang terkendali,
sehingga aman bagi tanaman. Penyemprotan pestisida dilakukan sehari
setelah memberikan pupuk NPK pada tanaman dengan dosis 30 ml
pestisida/seeding yang dicampur dengan air.Ketika tanaman pakcoy
sudah tumbuh dewasa (14-20 hari setelah tanam), dilakukan pembuatan
perangkap kutu yang dapat dibuat dari limbah botol plastik minuman
berukuran 1,5L. Perangkap kutu daun ini dibuat sebanyak 4-5 buah,
tergantung panjang bedeng (1 perangkat mencakup 5m2). Tahap pertama
membuat perangkap ini dengan memotong ujung atas dari masing-masing
botol aqua, kemudian bagi botol aqua menjadi dua bagian secara
membujur dan diluruskan. Kedua, mengoleskan lem perangkap kutu
seperti Glumon, pada kedua sisinya lalu ikatkan pada bambu yang
kira-kira tingginya 30cm dengan menggunakan tali rafia.
e. PanenSayuran pakcoy sudah bisa dipanen dengan baik saat
tanaman berumur 28 sampai dengan 30 hari setelah tanam. Namun semua
tergantung dari perawatan, cuaca, intensitas air, dan jenis bibit
(varietas dan kultivar). Sayuran pakcoy yang sudah memiliki syarat
untuk dipanen memiliki bagian pangkal sehat, tinggi, dan gemuk
membulat, daun tumbuh subur, memanjang, dan hijau serta tanaman
menunjukkan pertumbuhan yang serempak dan merata.Tahap-tahap
pemanenan yang dilakukan adalah siapkan keranjang sebagai tempat
untuk menampung hasil panen tanaman pakcoy. Letakkan 1 lembar koran
sebagai alas pada keranjang agar tanaman pakcoy tidak kehilangan
kelembababnya apabila tidak dimasukkan kedalam cool storage ataupun
tidak menggunakan mobil ber cool storage saat didistribusikan.
Lakukan panen dengan memilih tanaman pakcoy yang mempunyai pangkal
gemuk membulat, tinggi 25 cm, dan memiliki 5-6 helai daun yang
lebar dengan maksimal lubang sebanyak 3 buah. Potong bagian ujung
bonggol tanpa mengikutsertakan akar dengan menggunakan pisau.
Kemudian letakkan tanaman pakcoy yang telah dipanen ke dalam
keranjang dengan rapi, yaitu dengan meletakkan kedua ujung bonggol
harus saling berhadapan atau ujung daun harus saling berhadapan
sehingga dapat tersusun dengan rapi, memaksimalkan kapasitas
keranjang, dan tidak merusak hasil panen.
c. Pasca PanenPerlakuan pasca panen adalah dengan memasukkan
keranjang-keranjang berisi pakcoy ke dalam ruangan yang tidak
terkena sinar matahari secara langsung atau sejuk, jika memang
tidak memungkinkan untuk dimasukkan kedalam pendingin. Tindakan
pasca panen lainnya seperti penyucian, pengepakan, ataupun
penimbangan tidak dilakukan oleh kami, karena merupakan wewenang
dari Calakan Farm dan PT. Alamanda Sejati Utama.
BAB IVHasil Pengamatan dan Pembahasan
4.1. Pengolahan Lahan Tanaman Pakcoya. Tanah pada lahan seluas
1m x 25m digemburkan dengan menggunakan cangkul. Penggemburan
dilakukan 1-2 minggu sebelum lahan ditanami.b. Lakukan penyiangan
pada lahan tersebut agar gulma tidak mengganggu tanaman pakcoy
ketika tumbuh nanti. Lahan harus benar-benar bersih dan tidak boleh
ternaungi oleh gulma. Proses ini dapat dilakukan bersamaan dengan
pencangkulan untuk menggemburkan tanahc. Setelah melakukan
penggemburan, lahan diberi pupuk kompos sebagai pupuk dasar.
Perhitungan pupuk dasar adalah 2kg/m2, namun yang kami gunakan
adalah 40kg untuk 25m2.d. Pada minggu kedua, taburkan dedak
sebanyak 3 gram untuk 25 m2.e. Ratakan tanah/lahan yang sudah
diolah dengan alat (garuh) untuk meratakan tanah.f. Lahan siap
untuk ditanami tanaman pakcoy (sebar benih).
4.2. Penanaman Tanaman Pakcoya. Taburkan benih tanaman pakcoy
pada lahan yang telah diberi pupuk sebelumnya. Pembenihan dapat
dilakukan dengan bantuan media dedak ataupun pupuk kandang ataupun
kompos .b. Setelah 1-2 minggu setelah tanam, tanaman pakcoy bisa
dipindah tanamkan (penjarangan). Sebelum melakukan pemindahan,
lahan dibuat lubang tanaman terlebih dahulu dengan menggunakan
tugal dengan jarak tanam 10cm x 10cm hingga 12,5cm x 12,5cm dengan
kedalaman 3-5cm. Pindahkan tanaman pakcoy dengan hati-hati agar
tidak merusak akarnya. Tanam bagian akar pakcoy pada lubang-lubang
tanam tersebut, tutup lubang dengan tanah tanpa terlalu memadatkan
tanahnya. Upaya penjarangan ini tidaklah wajib, hanya untuk
memaksimalkan pertumbuhan pakcoy dan memudahkan perawatan serta
pemanenannya nanti.
4.3. Pemeliharaan Tanaman PakcoyPemeliharaan yang harus
dilakukan terhadap tanaman pakcoy secara garis besar SOP Calakan
Farm akan menggunakan 1 hingga 2 orang tenaga kerja dengan rincian
kegiatan sebagai berikut:4.3.1. PenyiramanPenyiraman dilakukan 2
hingga 3 kali sehari atau disesuaikan tergantung kondisi lahan
(agar lahan tidak terlalu basah dan kering), Menggunakan air yang
bersih dan bersifat netral yang tidak tercemar limbah.Penyiraman
terhadap lahan yang digunakan dalam mata kuliah MUT sendiri
dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) sebagai cadangan air dalam
tanah saat melewati siang dan malam, dengan dilakukan pula
penyemprotan pada siang hari menggunakan sprinkler dengan jeda
waktu tertentu untuk menjaga kestabilan kelembaban tanah.
Pertumbuhan pakcoy sangat bergantung pada intensitas air yang
diterimanya (prinsip sama seperti sapi gelonggongan), posisi bedeng
kami yang berada di belakang seeding D1 menyebabkan pasokan air
dari sprinkler tidak sebanyak yang berada di depan, sehingga
menyebabkan pertumbuhan pakcoy kami tidak secepat pakcoy pada
bedeng di depan dan baru mencapai ukuran layak panen pada Senin, 16
Desember 2013.
4.3.2. Penggantian dan Penyulaman TanamanSelalu periksa tanaman
secara berkala sampai usia 14 HST untuk mengganti tanaman yang
ukuran dan kondisinya tidak sesuai (kecil, rusak, terkena hama atau
penyakit) dan membuangnya (ditimbun) dalam tanah yang jauh dari
lahan tanam dengan tanaman yang lebih bagus demi tercapainya
optimalisasi lahan dan produksi.Penyulaman dilakukan sejak tanggal
29 November 2013, dilakukan dengan mengganti tanaman yang sakit
atau berkualitas buruk dengan tanaman yang masih sehat yang didapat
dari bedeng 16 yang disediakan Pak Joko untuk cadangan pakcoy yang
akan disulam.
4.3.3. PenyianganPenyiangan dilakukan 3 HST dengan interval 3
hari sekali sampai 3 hari menjelang panen. Penyiangan gulma
dilakukan 2 sampai 4 kali selama masa pertanaman, disesuaikan
dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman.Penyiangan
yang dilakukan dalam perkuliahan ini dilakukan setiap hari walau
tingkat keefektifannya terbilang tidak cukup baik. Menggunakan
sistem piket, beberapa anggota kami yang setiap harinya datang
melakukan penyiangan dengan fokus utama adalah rumput teki dan
rumput kawat yang akan merepotkan bila dibiarkan tumbuh
dibandingkan gulma lainnya.
4.3.4. PerawatanPerawatan yang dilakukan dengan membuat
perangkap hama serangga (seperti kutu loncat, jangkrik, dab
lain-lain) yang dibuat dari bekas botol air mineral yang diolesi
lem merk Glumon dan diletakan dengan jarak 2 sampai 3m per
bedengan.Pada bedeng yang kami gunakan, kami dianjurkan menggunakan
4 hingga 5 perangkap hama serangga dengan menghabiskan botol Glumon
untuk mencegah kerusakan tanaman yang terlalu banyak akibat
serangan hama serangga.
4.3.5. Pemupukan Berkala (NPK 16-16-16 dan NPK 25-7-7)Pemupukan
berkala menggunakan NP 16-16-16 dilakukan sebanyak 2 hingga 3 kali
hingga menjelang panen, terhitung dari 4 HST dengan selang 7 sampai
10 hari dengan dosis 30gr/m2 atau sekitar 700-900gr/bedeng.
Sedangkan pemupukan dengan NPK 25-7-7 dilakukan antara atau sesudah
pemupukan dengan NPK 16-16-16. Pemupukan maksimal dilakukan dengan
batasan 10 hari sebelum panen.Pemupukan secara berkala pada lahan
praktikum MUT dilakukan pada tanggal 28 November 2013 atau 7 hari
setelah menanam pakcoy dan pemupukan terakhir pada 5 Desember
2013.
4.3.6. Pemberian Obat atau Pestisida BerkalaPengobatan dilakukan
2 kali terhitung dari 4 HST dengan selang 7 sampai 10 hari. Obat
yang biasa digunakan adalah frevaton, clen, atonik, agristik,
daconil, furadan, desis, calictron, curacron, atau bulldog dengan
dosis 30gram atau 30ml/seeding/10Liter air. Pemberian pestisida ini
minimal dengan menggunakan 3 jenis atau merk, untuk tingkat
efektifitas yang tinggi.Pemberian obat atau pestisida dilakukan
pada tanggal 29 November dan 6 Desember 2013, karena menurut SOP
Calakan Farm dan PT. Alamanda harus dilakukan pemupukan terlebih
dahulu sebelum pemberian obat atau pestisida. Sama dengan
pemupukan, pemberian obat atau pestisida maksimal dilakukan kurang
dari 10 hari sebelum panen.Dalam praktiknya, pemeliharaan yang
kelompok 12 lakukan dengan keseluruhan anggota yang diabgi menjadi
bebrapa bagian kerja, dapat dijabarkan dalam tabel sederhana
sebagai berikut:
a. Kegiatan pemeliharaan rutin mingguan (setiap kamis atau
jadwal perkuliahan MUT):TanggalKondisi TanamanKegiatan
14 November 2013-Pengolahan Tanah, Penyiangan, Pemupukan, dan
Penyiraman (Seeding D2)
21 November 2013-Penyiangan, Penyebaran Benih Pakcoy, dan
Penyiraman (Seeding D2)
28 November 2013Pakcoy memenuhi bedeng secara acak dan rata-rata
ukuran 3cm dan jumlah daun sebanyak 2 - 4Pindah Tanam, Penjarangan
Bibit Pakcoy, Pemupukan NPK 16-16-16, Penyiraman, dan Penyiangan
(Seeding D1)
5 Desember 2013Pakcoy memenuhi bedeng dengan tertata, memiliki
ukuran rata-rata 6cm dan jumlah daun sebanyak 4-6Pemupukan NPK
25-7-7, Penyiraman, dan Penyiangan (Seeding D1)
b. Kegiatan Perawatan Harian (Berdasarkan Piket -jadwal piket
terlampir-):TanggalKondisi TanamanKegiatan
Sabtu, 16 November 2013-Pemasangan Papan Nomor Kelompok
Jumat, 22 November 2013-Penyiraman dan Penyiangan (Seeding D1
dan D2)
Sabtu, 23 November 2013-Penyiraman dan Penyiangan (Seeding D1
dan D2)
Minggu, 24 November 2013Bibit pakcoy mulai terlihat tumbuh di
beberapa bagian bedengPenyiraman dan Penyiangan (Seeding D1 dan
D2)
Senin, 25 November 2013Bibit pakcoy mulai terlihat tumbuh dan
memenuhi bedeng dengan ukuran relatif kecilPenyiraman dan
Penyiangan (Seeding D1 dan D2)
Selasa, 26 November 2013Bibit pakcoy mulai tumbuh secara acak
dengan ukuran lebih besarPenyiraman dan Penyiangan (Seeding D1 dan
D2)
Rabu, 27 November 2013Bibit pakcoy memenuhi bedeng secara acak
dengan rata-rata ukuran 3cm dan jumlah daun sebanyak 2 -
4Penyiraman dan Penyiangan (Seeding D1 dan D2)
Jumat, 29 November 2013Pakcoy mulai ditanam dengan jarak tanam
dan per baris (7 pakcoy). Penyulaman dilakukan pada pakcoy yang
kecil.Penyiraman, Penyiangan, Penjarangan, Penyulaman, Pemasangan
Perangkap Kutu, dan Pemberian Obat atau Pestisida (Seeding D1)
Sabtu, 30 November 2013Pakcoy pada 1/3 bedeng telah dijarangi,
penyulaman tanaman yang mati, ukuran rata-rata pakcoy
4cmPenyiraman, Penjarangan, Penyulaman, dan Penyiangan (Seeding
D1)
Minggu, 1 Desember 2013--
Senin, 2 Desember 2013Pakcoy pada bedeng telah dijarangi, ukuran
pakcoy rata-rata 5cm dengan jumlah daun sebanyak 4-6 daun. Gulma
rumput teki cukup banyak yang tumbuhPenyiraman, Penjarangan, dan
Penyiangan (Seeding D1)
Selasa, 3 Desember 2013Pakcoy pada bedeng telah dijarangi,
pertumbuhan pakcoy terlihat lambat, bedeng bagian belakang tidak
dapat dijarangi karena terlalu banyak gulma yang akarnya menyatu
dengan akar pakcoyPenyiraman, Penjarangan, dan Penyiangan (Seeding
D1)
Rabu, 4 Desember 2013Ukuran pakcoy rata-rata 6cm dengan jumlah
daun sebanyak 4-6 daun. Terjadi beberapa kerusakan tanaman yang
diakibatkan lendir siput.Penyiraman, Penyiangan (Seeding D1)
Jumat, 6 Desember 2013Ukuran pakcoy rata-rata 6cm dengan jumlah
daun sebanyak 4-6 daunPenyiraman, Penyiangan, dan Pemberian Obat
atau Pestisida (Seeding D1)
Sabtu, 7 Desember 2013Ukuran pakcoy rata-rata 6cm dengan jumlah
daun sebanyak 4-6 daunPenyiraman dan Penyiangan (Seeding D1)
Minggu 8 Desember 2013--
Senin, 9 Desember 2013Ukuran pakcoy rata-rata 8cm dengan jumlah
daun sebanyak 4-6 daun. Penyiangan tidak lagi dilakukan karena
gulma tidak terlalu banyak dan besar, serta dapat mengganggu
pertumbuhan pakcoyPenyiraman (Seeding D1)
Selasa, 10 Desember 2013Ukuran pakcoy rata-rata 8cm dengan
jumlah daun sebanyak 4-6 daun.Penyiraman (Seeding D1)
Rabu, 11 Desember 2013Ukuran pakcoy rata-rata 9cm dengan jumlah
daun sebanyak 4-6 daun.Penyiraman (Seeding D1)
Dikarenakan hingga tanggal pemanenan (12 Desember 2013) tanaman
kami belum 100% mencapai tingkat siap panen, sehingga masih
dilakukan pemeliharaan lanjutan (diluar kegiatan perkuliahan MUT)
hingga Senin, 16 Desember 2013, dimana pakcoy kami telah berukuran
rata-rata 12cm dengan jumlah daun 4-8 daun.
4.4. Panen dan Pasca Panen Tanaman PakcoyTanaman pakcoy telah
siap dipanen ketika telah menginjak umur 2 hingga 3 minggu setelah
tanam ( 21 HST), akan tetapi itu bergantung pada perlakuan atau
pemeliharaan pakcoy tersebut, karena apabila pasokan nutrisi dan
air kurang serta jarak tanam yang kurang akan memperlambat
perkembangan pakcoy sehingga waktu panen dapat mundur menjadi 5
minggu setelah tanam (dengan kondisi daun sudah terlalu
tua).Estimasi dasar dari produktivitas pakcoy per bedeng ( 25m2)
adalah 1,5 keranjang hingga 3 keranjang, dengan masing masing
keranjang dapat diisi sektitar 12,5kg hingga 15kg, atau secara
keseluruhan dapat dihasilkan sekitar 37,5kg hingga 45kg pakcoy per
bedengnya. Teknis pemanenan dilakukan secara tebang pilih (jika
populasi tanaman tidak seragam) dengan cara dicabut dan dipotong
akarnya, dipilih yang bagus dan ukuran sesuai (grading), namun jika
populasi tanaman seragam maka penanenan dilakukan secara serentak.
Pola pemotongan akar pun terdapat 2 cara, yaitu dengan mencabut
terlebih dahulu pakcoy (dicabut dengan menarik pangkal bawah pakcoy
menggunakan apitan 4 jari) dari tanah dan memotong akarnya diatas
tanah atau dengan memotong akar tanpa mencabutnya (pakcoy
dimiringkan ke satu sisi dan potong pangkal pakcoy).Perlakuan
terhadap pakcoy yang telah dipanen pun dapat berbeda, apabila akan
disimpan terlebih dahulu dalam sebuah cool storage, maka keranjang
tidak perlu diberi koran pada sisi terpanjangnya, namun apabila
disimpan dan didistribusikan tanpa cool storage, maka sisi panjang
keranjang harus dilapisi koran terlebih dahulu sebelum diisi hasil
panen.Penyimpanan hasil panen ke dalam keranjang menggunakan sistem
daun bertemu daun, hal ini dimaksudkan agar kapasitas keranjang
dapat dimanfaatkan secara maksimal. Jumlah hasil panen dalam
keranjang tidak boleh melebihi tinggi kernjang itu sendiri, hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi kerusakan hasil panen apabila
keranjang ditumpuk satu sama lainnya.Setelah keranjang terisi oleh
hasil panen, tutupi hasil panen menggunakan koran dan masukan ke
dalam cool storage atau ruangan yang sejuk dan tidak terkena sinar
matahari langsung apabila tidak terdapat cool storage, sebelum
didistribusikan menuju pasar.Dalam praktiknya, dikarenakan cool
storage yang berada di ware house Calakan Farm tidak berfungsi,
maka setiap keranjang telah dilapisi koran pada sisi terpanjang
terlebih dahulu. Kelompok kami berhasil memanen keranjang dengan
jumlah tanaman grade A sebanyak 78 pakcoy dan keranjang pakcoy
grade B yang berisi 38 pakcoy, pada kegiatan panen hari Kamis, 12
Desember 2013, atau setara sekitar 10kg pakcoy grade A dan 5kg
pakcoy grade B. Sedikitnya hasil panen ini menurut penuturan Pak
Joko dikarenakan memang usia panen yang belum mencukupi karena
pasokan air yang tidak cukup banyak bagi bedeng yang berada di
belakang seeding D1.Pada kegiatan pemanenan hari Senin, 16 Desember
2013 (diluar kegiatan perkuliahan MUT), bedeng kelompok kami
dibantu oleh Pak Joko dan kawan-kawan Calakan Farm, berhasil
memanen 1 keranjang pakcoy grade A dan keranjang pakcoy grade B,
atau sekitar 20kg pakcoy grade A dan 12kg pakcoy grade B. Hal ini
dikarenakan pakcoy bedeng kami baru saja mencapai usia panen dengan
jumlah air yang diberikan lebih banyak dari biasanya.Semua
perhitungan berat pakcoy merupakan perkiraan, hal ini dikarenakan
sistem yang digunakan Calakan Farm dan PT. Alamanda Sejati Utama
adalah sistem pukul rata dalam estimasi berat hasil panen, bahwa 1
keranjang terdiri dari 15kg (untuk keranjang yang terisi penuh),
12.5kg yang terisi , 7,5kg untuk yang terisi keranjang, dan
seterusnya, menurut penuturan dari anggota dan pengurus
calakan.
4.5. Analisis Ekonomi dan Penerimaan Usaha TaniDalam kegiatan
usahatani pakcoy ini, terdapat dua jenis biaya yang menjadi
komponen pembiayaannya, yaitu biaya tetap dan biaya variabel,
dengan detail dan nominal sebagai berikut:4.5.1. Biaya
TetapKomponen biaya tetap usahatani pakcoy adalah alat dan
penyusutannya, investasi bangunan, pajak, sewa lahan, dan
pengangkutan. Dalam perhitungannya, biaya tetap hanya dihitung
penyusutannya saja dalam laporan keuangan per periodenya.Lahan yang
digunakan oleh Calakan Farm merupakan lahan Universitas Padjadjaran
yang digunakan dalam kerjasama investasi antara PT. Alamanda Sejati
Utama dengan Universitas Padjadjaran, sehingga tidak ada biaya sewa
lahan secara riil. Akan tetapi, berdasarkan hasil wawancara kami
kepada beberapa petani yang berada di Cikuda dan Cileles, kami
dapatkan harga rata-rata sewa lahan di Jatinangor adalah Rp
30.000.000/ha/tahun. Dengan demikian, lahan Calakan Farm yang hanya
seluas 4000m2 memerlukan biaya sewa lahan sebesar Rp
12.000.000/tahun untuk digunakan menjadi 4 buah seeding, dan setiap
seeding nya terbagi menjadi 2, masing-masing 500m2. Perhitungan
matematik untuk biaya sewa lahan adalah sebagai berikut:
Alat dan investasi pertanian yang digunakan dalam usahatani ini
adalah cangkul, sprinkler, kored, mesin air, toren, selang,
watering can, tugal, nampang, gerobak sorong, keranjang, screen
house, cool storage, ware house, perangkap kutu, dan
selang.Alat-alat dan investasi pertanian tersebut akan mengalami
penyusutan setelah digunakan beberapa tahun. Dengan jumlah
investasi dari peralatan yang telah disebutkan sebesar Rp 50.000/m2
dan mampu digunakan selama 5 tahun dengan 9 musim tanam per
tahunnya, penyusutan rata-rata per m2 untuk alat-alat pertanian dan
investasi lainnya di lahan Calakan Farm adalah sebesar Rp.
1.111,11/m2/musim tanam atau sebesar Rp 9.999,99/m2/tahun, dengan
perhitungan secara matematik adalah sebagai berikut:
NoJenis BiayaJumlah UnitHarga Per Unit (Rp/musim tanam)Harga
Total / Depresiasi (Rp/25m2)
1.Sewa Lahan25m2333,33/m28.333,33
2.Investasi1 musim tanam10.000/ m227.777,75
Jumlah36.111,08
4.5.2. Biaya VariabelKomponen biaya variabel pada usahatani
pakcoy terdiri dari biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan benih,
pupuk, pestisida, dedak, dan biaya tenaga kerja.Benih pakcoy yang
digunakan sebanyak 15gram/bedeng dengan harga benih pakcoy Rp
90.000/100gram. Kebutuhan pupuk kompos per bedeng adalah sebanyak
40kg dengan harga Rp 600/kg. Untuk Pupuk NPK dibutuhkan sebanyak
700-900gram per pemupukan yang dilakukan sebanyak 3 kali dalam 1
musim tanam (1 kali NPK 25-7-7 dan 2 kali NPK 16-16-16) dengan
harga pupuk NPK adalah Rp 8.000/kg.Selain pupuk, praktikum ini
menggunakan dedak untuk mengikat air saat proses penyemaian. Dedak
yang diperlukan sebanyak 3ons/bedeng dengan harga Rp 1.500/kg.Untuk
mencegah adanya hama pada pakcoy, maka diperlukan pemeliharaan
tanaman dengan menggunakan pestisida. Obat / pestisida yang
dibutuhkan sebanyak 30ml/seeding dengan minimal 3 jenis pestisida.
Harga pestisida bervariasi, Furadan 3GR seharga Rp 18.000/liter,
Decis seharga Rp 48.950/100ml, dan Dithane seharga Rp 28.000/250gr.
Untuk mencegah hama kutu daun digunakan cairan glumon dengan harga
Rp 30.000/botol dengan kebutuhan botol Glumon per bedengnya.Tenaga
kerja manusia biasa digunakan untuk persiapan lahan, penanaman,
pemupukan, pengendalian hama, panen, dan pasca panen. Biaya tenaga
kerja laki-laki sebesar Rp 70.000 sampai Rp 80.000 per hari (7-8
jam kerja). Biaya tenaga kerja disini dapat dibagi menjadi biaya
tenaga kerja harian dan biaya tenaga kerja borongan tergantung
keperluannya. Biaya tenaga kerja untuk pengolahan lahan Rp
40.000/pekerja/hari yang biasanya menghabiskan waktu 2 hari per
seedingnya. Untuk penyemaian dilakukan oleh 1 orang dengan biaya Rp
40.000/hari dengan waktu 1 hari kerja. Pemeliharaan dilakukan oleh
1-2 orang dengan upah Rp 30.000-40.000/hari/pekerja. Panen dapat
dilakukan oleh 8 orang dengan biaya Rp 50.000/hari/pekerja dan
menghabiskan waktu 1-2 hari per seedingnya. Jika sistem harian
dirasa tidak efisien terhadap biaya, kita dapat menggunakan sistem
borongan sejak persiapan lahan hingga panen, dengan hitungan biaya
sebesar Rp 2.500/m2 atau sebesar Rp 2.500.000/musim
tanam/seeding.Rincian biaya variabel tersebut dapat dirinci sebagai
berikut:NoJenis BiayaJumlah UnitSatuanHarga Per Unit (Rp)Harga
Total (Rp)
1.Benih15gram90.000/100gram13.500
2.Pupuk Kompos40kg600/kg24.000
NPK (16-16-16) 1.6kg8.000/kg12.800
NPK (25-7-7) 0.8kg8.000/kg6.400
Dedak0.3kg1.500/kg450
Furadan 3GR0.1l18.000/l1.800
Decis5,625ml48.950/100ml2.753
Dithane27.67gram28.000/250gram3.099,04
Glumonbotol30.000/botol15.000
Tenaga KerjaBorongan2.500/m262.500
Jumlah141.802,04
4.5.3. Biaya Total Per Musim TanamBiaya total per musim tanam
dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
4.5.4. Produktivitas dan HargaRata-rata produktivitas pakcoy di
Calakan Farm /500m2 adalah 250-500kg utnuk grade A dan grade B,
tergantung pada bulan tanam. Sayuran pakcoy yang kami panen pun
terdiri dari kedua grade tersebut, dengan hsail sebagai
berikut:memiliki standar yang berbeda, dimana harga per gradenya
adalah sebagai berikut:a. Grade AGrade A adalah hasil panen pakcoy
dengan kriteria tinggi minimal 25cm, jumlah helai daun minimal 5-6
daun dengan maksimal lubang sebanyak 3 buah, memiliki pangkal
membuat dan gemuk. Grade A akan diekspor oleh PT. Alamanda Sejati
Utama berdasarkan perjanjian kerja sama dengan Calakan Farm. Pakcoy
grade A memiliki harga tetap, yaitu Rp. 4.000/kilogram. Pakcoy
grade A yang berhasil kami panen dijabarkan sebagai berikut:Waktu
PanenJumlah (kg)Penerimaan (Rp)
Kamis, 12 Desember 2013 (Perkuliahan MUT) 1040.000
Senin, 16 Desember 2013 (Panen susulan bersama Calakan Farm)
2080.000
Jumlah 30120.000
b. Grade BGrade B adalah hasil panen pakcoy tanpa kriteria
khusus, karena pasar tidak memiliki permintaan kriteria yang khusus
pula, hanya saja pakcoy harus dipastikan dalam keadaan layak
konsumsi. Pakcoy grade B dapat dipasarkan melalui PT. Alamanda
Sejati Utama dengan harga Rp 1.000/kg atau langsung ke pasar induk
seperti pasar Caringin dengan harga yang berfluktuatif tergantung
permintaan pasar, antara Rp 2.500 Rp 6.000/kg. Harga pakcoy pada
sein, 16 Desember 2013 di pasar Caringin adalah Rp 4.500/kg.Pakcoy
grade B yang berhasil kami panen dijabarkan sebagai berikut:Waktu
PanenJumlah (kg)Target PasarPenerimaan (Rp)
Kamis, 12 Desember 2013 (Perkuliahan MUT) 5PT. Alamanda5.000
Pasar Caringin22.500
Senin, 16 Desember 2013 (Panen susulan bersama Calakan Farm)
12PT. Alamanda12.000
Pasar Caringin54.000
Jumlah 17PT. Alamanda17.000
Pasar Caringin76.500
Sehingga Pendapatan kami secara keseluruhan adalah:GradeJumlah
(kg)Target PasarPenerimaan (Rp)
A 30PT. Alamanda120.000
B 17Pasar Caringin17.000
76.500
Jumlah 47PT. Alamanda196.500
Pasar Caringin
4.5.5. Penerimaan, Biaya, dan R/C ratioPenerimaan adalah hasil
pengurangan dari pendapatan dengan biaya yang diperlukan, karena
yang menguntungkan adalah keadaan apabila kami menjual hasil panen
grade B kami langsung ke Pasar Caringin, sehingga penerimaan yang
kami dapatkan adalah sebagai berikut:
Sedangkan R/C ratio kami adalah:
dengan demikian R/C ratio kami > 1, sehingga usaha yang kami
lakukan adalah menguntungkan.
BAB VPENUTUP5.1. KesimpulanBudidaya pakcoy dilaksanakan pada
tanggal 14 November 2013 sampai 12 Desemer 2013. Dimana kegiatannya
adalah pengolahan lahan, penaburan benih, pemindahan/penanaman
bibit, pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen. Pengolahan
lahan dilakukan dengan cara pencabutan gulma, penggemburan tanah
dan perataan tanah. Penaburan dilakukan dengan cara benih
dicampurkan dengan dedak agar membantu mengikat air lebih lama pada
tanah. Penanaman bibit pakcoy ditanam per baris dengan jarak tanam
12.5cm x 12.5cm, sehingga setiap baris terdiri atas 8 tanaman
pakcoy dengan jumlah baris sebanyak 200 baris, atau setara dengan
1600 pakcoy. Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan penyiangan dan
penyiraman. Kelompok kami membagi kualitas hasil panen menjadi dua,
yaitu : menghasilkan tanaman yang siap di ekspor (Grade A) kepada
PT. Alamanda sebanyak 30 kg dan Grade B sebanyak 17 kg dengan total
harga jual Rp 196.500,-. Kami menganalisis pengeluaran budidaya
tanaman pakcoy sebesar Rp 177.913,12,- /25m2 sehingga kami
mendapatkan untung sebesar Rp. 18.586,88,-.
5.2. Saran
Untuk menghasilkan hasil yang optimal, kegiatan budidaya pakcoy
harus dilakukan pemeliharaan yang baik secara rutin. Pupuk harus
disesuaikan dengan target hasil yang diharapkan. Pakcoy seharusnya
dilakukan penjarangan dengan jarak tanam yang sesuai agar
pertumbuhan tidak terganggu, dan satu sama lain tidak saling
berebut unsur hara.
DAFTAR PUSTAKA
Annonymous. 2013. Laporan PKL.
http://gustimanobecintapertanian.blogspot.com. Diakses pada 18
Desember 2013
NoKondisi/Komponen Yang DiamatiPengamatan/Wawancara (Minggu
Ke-N)
14 Nov21 Nov28 Nov5 Des12 Des
1Pengamatan Terhadap Lahan Usaha Tani
2Pengolahan Lahan
3Penaburan Benih
4Pemindahan/Penanaman Bibit
5Pemeliharaan Tanaman
6Panen
7Pasca Panen
LOG BOOK PRAKTIKUM(*Penjelasan beserta dokumentasi Pada File
Word Terpisah)Log Book Praktikum Lapangan Manajemen Usahatani
Berskala Kecil
JADWAL PIKET
HariAnggota Yang Wajib Piket
SeninErlan Ramdani & Bertanita
SelasaLuthfi Pangestu & Judith Inggridita
RabuSuci Iedal U.P. & Ardelia Defani
KamisSemua (Kegiatan Perkuliahan MUT)
JumatM. Rheza Rizqiaputra
SabtuM. Robbi Amarullah
MingguTentatif