A. Lampu tes (wire tester/test light) Lampu tes digunakan sebagai alat pemeriksa tegangan yang digunakan pada komponen. Lampu tes dibuat dari tes pen untuk tegangan PLN, dimana bagian lampu diganti dengan lampu sofiet interior mobil. Pangkalan dari pada tes pen disambung kabel dengan ujung diberi jepit buaya. a. Nama bagian dari lampu tes Keterangan. 1 test probe. 2 Pegas penghantar. 3 Bola lampu sofiet 12V / 3 Walt. 4 Kabel penghantar. 5 Jepit buaya Gambar. 1 Lampu Tes. b. Cara penggunaan. Lampu tes disambung diantara beberapa jalur kabel atau terminal dan body pada saat saklar rangkaian dalam keadaan ON. Terang atau tidaknya nyala lampu, indikator secara kasar menunjukkan tegangan yang digunakan pada rangkaian tersebut. Gambar. 2 Pengetesan sambungan dengan lampu tes Alat ukur kelistrikan otomotif 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
A. Lampu tes (wire tester/test light)
Lampu tes digunakan sebagai alat pemeriksa tegangan yang digunakan pada komponen.
Lampu tes dibuat dari tes pen untuk tegangan PLN, dimana bagian lampu diganti dengan
lampu sofiet interior mobil. Pangkalan dari pada tes pen disambung kabel dengan ujung
diberi jepit buaya.
a. Nama bagian dari lampu tes
Keterangan.
1 test probe.
2 Pegas penghantar.
3 Bola lampu sofiet 12V / 3 Walt.
4 Kabel penghantar.
5 Jepit buaya
Gambar. 1 Lampu Tes.
b. Cara penggunaan.
Lampu tes disambung diantara beberapa jalur kabel atau terminal dan body pada saat
saklar rangkaian dalam keadaan ON. Terang atau tidaknya nyala lampu, indikator secara
kasar menunjukkan tegangan yang digunakan pada rangkaian tersebut.
Gambar. 2 Pengetesan sambungan dengan lampu tes
Pasang jepit buaya pada massa (-) dan anda siap mendeteksi suatu sambungan pada
sirkuit kelistrikan tersebut, dan anda akan dapat menentukan kondisi suatu sirkuit dengan
melihat nyala lampu.
Gambar. 3 Pengetesan hubungan singkat dengan lampu tes
Alat ukur kelistrikan otomotif 1
Lampu tes bisa juga digunakan untuk mencari hubungan singkat pada ground,
sebelumnya beban dilepas dari hubungan lalu letakkan lampu test seperti gambar. Bila
lampu test menyala, indikator adanya hubungan singkat.
c. Perawatan lampu test.
- Jangan menggulung kabel lampu test yang bisa merusak atau memutuskan
dalamnya kabel atau solderannya.
- Perhatikan tegangan pada lampu test harus sama dengan tegangan sumber baterai.
- Bila lampu test mati, periksa apakah bola lampu sofiet di dalam lampu test putus,
atau ada sambungan kabel yang kurang baik (perbaiki).
B. Multi Tester
Multi tester (AVO) adalah salah satu alat untuk mengetes kelistrikan. Penggunaannya
sangat luas sekali, untuk mengukur tegangan baik DC maupun AC, pengukuran arus,
tahanan dan untuk memeriksa hubungan kelistrikan dari suatu komponen. Pada dasarnya
ada 2 jenis Multi tester, tester model digital dimana penunjukkan hasil pengukurannya
langsung dengan angka-angka, dan tester model jarum (jarum analog) hasil pengukuran
ditunjukkan oleh sebuah jarum.
Gambar. 4 Multi Meter Digital Gambar. 5 Multi Meter Analoq
a. Nama bagian-bagian Multi tester
Bagian-bagian dan fungsinya Multitester digital yaitu:
1. Layar tampilan. Berguna untuk menampilkan besarnya harga pengukuran dalam
bentuk angka, sehingga mudah dibaca.
Alat ukur kelistrikan otomotif 2
2. Saklar pemilih (Range Selecor Switch) berfungsi untuk memilih posisi pengukuran
dan batas ukurnya.
Sebagaiman pada Multitestermeter analog, Multitester digital biasanya juga terdiri
dari posisi pengukuran, yaitu:
a. Posisi W (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri
dari tiga batas ukur : x 1; x10; dan K W
b. Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang
terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
c. Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang
terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
d. Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi sebagai mili
amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500.
3. Kabel test lead berfungsi untuk penghubung dengan peralatan peralatan yang akan
diukur.
4. Kotak meter (meter cover) sebagai pelindung atau tempat komponen.
Gambar Nama bagian Multi Tester analog
b. Pemeriksaan dan penyetelan skala nol (0).
Sebelum menggunakan sirkuit tester anda harus pastikan bahwa jarum penunjuk ada
dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala, bila tidak. Putarlah skrup penyetel jarum
penunjuk dengan sebuah obeng sampai penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung
sebelah kiri.
Alat ukur kelistrikan otomotif 3
Sekali anda melakukan penyetelan pada skala nol (0), anda tidak memerlukan
pengecekan yang terlalu sering.
Gambar 2.4 Penyetelan Skala nol (0)
c. Mengukur Tegangan DC.
Daerah pengukuran tegangan DC adalah dari 0 – 1000 Volt. Hubungkan kabel
pengetesan (test lead) warna merah keterminal positif tester dan kabel warna hitam ke
terminal negatif tester. Posisikan range selektor pada salah satu daerah DCV dengan
pilihan (0,5, 2,5, 10, 50, 250, 1000, Volt).
Lihat tebel dibawah.
Range Tegangan yang dapat di ukur
0,5 0 – 0,5 Volt.
2,5 0,5 – 2,5 Volt.
10 2,5 – 10 Volt.
50 10 – 50 Volt.
250 50 – 250 Volt.
1000 250 – 1000 Volt
Pemilihan range sangat menentukan keakuratan dari hasil pengukuran dan keamanan
alat. Bila range tester terlalu besar dengan tegangan yang diukur akan berakibat tidak
akurat (salah pembacaan). Bila range terlalu kecil dengan tegangan yang diukur, akan
berakibat tester rusak. Maka kita harus bisa memperkirakan seberapa besar tegangan
yang akan kita ukur. Baru setelah itu kita posisikan range pada posisi di atas tegangan
yang diperkirakan tadi (tegangan yang mau diukur). Bila kita tidak tahu berapa besar
tegangan yang akan diukur lebih baik kita posisikan range pada posisi yang besar lalu
kalau penunjukkan jarum sedikit (sulit dibaca), maka kita bisa mengurangi posisi range,
begitu seterusnya sampai penunjukkan jarum dapat dibaca dengan mudah. Dimana cara
pengukurannya dilakukan dengan memparalel alat ukur dengan beban (tegangan beban
Alat ukur kelistrikan otomotif 4
yang mau diukur). Kabel yang berwarna merah dari terminal positif Multi tester ke
terminal positif dari sumber arus dan kabel pengetes berwarna hitam dari terminal negatif
Multi tester dihubungkan ke terminal negatif dari sumber arus. Selanjutnya bacalah
tegangan pada skala DC dengan bantuan tabel dibawah ini.
Posisi selektor pada 50V DC jarum akan menunjukkan posisi 12V DC, seperti terlihat
pada gambar.
d. Mengukur tegangan AC.
Daerah pengukuran tegangan dari 0 – 1000 Volt, cara pembacaan sama dengan
pengukuran DC Volt, dan kabel pengetesan (tes lead) bisa dibolak balik.Tentukan
selektor pada posisi AC Volt. Tabel dibawah ini untuk patokan dalam hal pemilihan
Range.
Range Tingkat keakuratan dan batas max pengukuran
Bila sudah menentukan range pada posisi AC Volt. Kemudian hubungkan kabel
pengukur (test lead) secara paralel pada bagian yang akan diperiksa dan bacalah skala
VAC (ACV) yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk dengan bantuan tabel dibawah ini.
Alat ukur kelistrikan otomotif 5
Range position Skala yang dibaca Hasilnya kalikan dengan
Pembacaannya adalah 220 Volt AC, sebab range selektornya di set pada 250 AC Volt.
e. Mengukur arus DC.
Untuk Multi tester type tersebut diatas hanya mempunyai daerah ukur 0-250 mA jadi
maksimum pengukuran 250 mA. Supaya bisa dipakai untuk arus yang lebih tinggi
digunakan komponen bantu.
f. Mengukur arus DC dari 0-250 mA.
Setel selektor ke 250 mA DC kemudian putuskan arus listrik pada titik tertentu pada
komponen yang akan kita ukur (contoh titik positif) lalu hubungkan secara seri dengan
Multi tester dengan cara kabel pengukur yang berwarna merah (dari terminal positif
tester) ke terminal positif sumber arus, dan kabel pengukur yang berwarna hitam (dari
terminal positif tester) ke terminal yang kita putus tadi., Skalanya DCA (ADC) yang
ditunjukkan oleh jarum penunjuk. Nilai pengukurannya adalah 175 mA, sebab selektor
disetel pada 250 mA.
Alat ukur kelistrikan otomotif 6
g. Mengukur Arus DC Lebih dari batas ukur.
Alat ukur kumparan putar (Meter Moving Coil) dipakai untuk mengukur arus dan
beda potensial. Arus yang akan diukur dilewatkan dalam sebuah kumparan yang ditaruh
dalam suatu medan magnet.(lihat gambar
Makin besar arus yang lewat kumparan makin banyak kumparan berputar. Kumparan
akan kembali ke posisi nol akibat adanya 2 per halus, yang juga dihubungkan dengan
terminal-terminal. Sebuah jarum penunjuk dipasangkan pada kumparan putar. Karena
arus yang lewat kumparan bertambah maka jarum penunjuk akan bergerak melewati
skala. Gerakkan penunjuk dari skala nol sampai skala penuh disebut simpangan skala
penuh (full scale deflection atau fsd) dari meter. Multi meter yang mempunyai
kemampuan pengukuran arus kecil dengan tambahan rasistor shunt atau resistor paralel
dapat dipakai untuk aliran arus yang lebih besar. Sebuah Amper meter yang fsd-nya 250
mA dengan tambahan resistor shunt akan dapat dipakai untuk arus sampai 2,5 atau
bahkan 25 A.
Penting.
Sirkuit tester hanya mempunyai tahanan didalamnya (Internal resistor) yang
sangat kecil untuk mengukur arus listrik. Oleh karena itu sirkuit tester jangan
dihubungkan paralel pada beban saat mengukur arus listrik, karena dapat merusak multi
tester. Begitu juga saat mengukur arus listrik dalam beban besar (melebihi batas ukur).
h. Mengukur Tahanan.
Kalibrasi.
Sebelum mengukur tahanan, pertama kita harus memutar tombol kalibrasi Ohm, dengan
ujung alat ukur dibuat berhubungan singkat, sampai pembacaan jarum penunjuk pada 0
dalam skala Ohm. Kalibrasi ini diperlukan setiap kali merubah range.
Alat ukur kelistrikan otomotif 7
Gambar Kalibrasi Ohm.
Pengukuran
Ada beberapa tingkat (range) untuk mengukur tahanan (kemampuan pengukuran alat
ukur). Posisi “1K” untuk 1000 Ω, dengan demikian 10K berarti 1000 Ω dan sebagainya.
Sebagai patokan bisa melihat table dibawah.
Nilai pengukuran adakah 80 Ω, sebab range selektor diset pada X10 Ω
C. Timing Light
Timing Light digunakan untuk mengukur saat pengapian (ignition Timing) pada mesin
bensin. Timing Light ditunjukkan (difokuskan) pada tanda timing yang terdapat pada puli
poros engkol, atau pada roda penerus (beberapa kendaraan).
Tanda Timing
Tanda timing pada umumnya terdapat pada 2 bagian
- Bagian yang berputar terdapat pada pulli poros engkol
Alat ukur kelistrikan otomotif 8
- Bagian yang diam terdapat pada blok mesin
Kedua bagian tanda tersebut akan bertemu bila kita lihat dengan timing light. Fungsinya
untuk mengetahui pada derajat berapa piston dengan TMA akan terjadi ledakan.pada
silinder 1. Tanda tersebut ada yang terdapat pada pulli (bagian berputar),dan ada yang
terdapat pada bodi mesin (bagian yang diam).
Gb. Tanda derajat pada pulli
Macam-macam Timing Light
Dari prinsip kerjanya timing light dapat dibagi dalam 2 kelompok;
1. Timing light jenis biasa ( tanpa pemajuan derajat pengapian).
Timing light jenis ini bentuknya sederhana, dan penggunaannya mudah, tetapi
hanya bisa digunakan untuk tanda timing yang ada derajatnya saja.