Laporan Kebakaran

KEBAKARAN TERBESAR DIMURUNG RAYA ( Photo - Photo Kebakaran )Photo saat kebakaran terjadi 

( senin, 19/09/2011 )  sampai setelah kebakaran

( Selasa, 20/09/2011 ).

Gambar diambil saat kebakaran terjadi

Saat api ssudah membesar gambarini diambil dari sebrang rumah

H.Rustam

Saat petugas pemadamsedang memadamkan api

Sisa bangunan yang sudah dimakan api

Gambar yang diambil dari simpang 4

Gambar yang diambill dari SDN Beriwit-2

Photo setelah kebakaran ( senin, 19/09/2011 )

  sampai

( Selasa, 20/09/2011 ).

Gambar diambil setelahkebakaran

Sisa bangunan yang masihbertahan setelah kebakaran

Sisa puing-puing rumahwarga yang ada di seberang

sudah rata dengn tanah

Sisa bangunan mushola dandealer Suzuki setelah

kebakaran

Mobil pemadam yang digunakan

Alat berat yangdigunakan saat

Posko Penampungan korbankebakaran di SDN Beriwiit-

2

Musibah Kebakaran yg terjadi Dikabupaten Murung Raya, Puruk Cahu, Kalimantan Tengah, yg meluluhlantahkan setengah kota Puruk Cahu menyisakan duka yang mendalam bagi warga Puruk Cahu dan Provinsi Kalimantan Tengah.

Ratusan rumah dan toko di Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya, kemarin siang ludes dilahap si jago merah.  Kebakaran besar tersebut baru bisa dihentikan setelah 5 jam.

Sementara keterangan dari salah satu polisi Martono‘’Kebakaran hebat melanda Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya, Senin,19-09-2011 siang. Ratusan rumah warga dan toko milik pedagang di Pasar Pelita Hilir, Kelurahan Murung, KecamatanMurung, hangus terbakar. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran,namun api berasal dari hubungan arus pendek dan diduga berasal dari rumah milik H Rustam, warga di Kompleks Pasar Pelita Hilir. Kobaran api makin membesar dan menjalar ke bangunan sekitarnya. Api pertama kali diketahui sekitar pukul 11.00 WIB dan baru bisa dipadamkan sekitar pukul 17.00 WIB. tiupan angin yang cukup kencang membuat kobaran api cepat menyebar di kawasan kompleks pasar yang terletak tak jauh dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito ini. Selain itu, konstruksi bangunan rumah warga yang rata-rata dari kayu membuat api begitu cepat merembet ke bangunan sekitarnya. Ratusan warga dibantu petugas pemadam kebakaran (Damkar), Polisi, TNI, Satpol PP, Pegawai Kelurahan, Kecamatan hingga pegawai negeri sipil (PNS) di satuan

kerja perangkat daerah (SKPD) Bahkan, petugas harus menurunkan alat berat untukmemutus rembetan api agar tidak mengenai bangunan lainnya. Meski demikian, sejumlah tenaga Damkar, Polres, dan PDAM tetap tak bisa menjinakkan api. Selain itu, petugas Damkar juga kesulitan menujulokasi yang terbakar, karena besarnya kobaran api. Berkali-kali petugas dan warga dipaksa mundur karena api begitu cepat bergerak. Warga dan aparat terlihat kewalahan memadamkan api yang sudah menjalar dari rumah ke rumah. Kebakaran itu juga nyarismenghanguskan Kantor Kelurahan dan Kecamatan Murung. Setelah berjuang cukup lama, akhirnya api berhasil dipadamkan sekitar pukul 17.00 WIB. Namun kawasan itu sudah rata dengan tanah. Kampung Redakan, Hungan, Pasar Pelita, hingga pemukiman pedagang yang berbatasandengan Kompleks Kompi 1013 Yonif 631/Antang, rata dengan tanah. Bahkan, bangunan Pasar Pelita ikut terbakar sebagian. Pantauan di lapangan, sedikitnya ada 130 buah rumah dan toko yang terbakar,

termasuk 1 mushola, Taman Kanak2 dan dealer Suzuki.Sementaran itu pihak lainnya melakukan persiapan untuk penyediaan konsumsi, kesehatan, dan tempat tinggal sementara. Untuk sementara, bangunan SD Puteri yang berada tak jauh dari lokasi kebakaran, akan digunakan sebagai dapur umum. Begitujuga di area kantor kecamatan digunakan sebagai tempat penampungan sementara dan posko kesehatan. Menurutnya, pihaknya juga ditawari untuk menggunakan Sekretariat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai tempat penampungan para korban kebakaran.Sebab, gedung PDIP dilengkapi fasilitas yang cukup memadai. Wakil Bupati Nuryakin yang turun langsungmemantau kebakaran, mengungkapkan keprihatinan atas musibah yang menimpa warganya. “Pemda akan bangun dapur umum, posko kesehatan, posko anak-anak, dan mengerahkan segala potensi yang ada di daerah ini,”tuturnya

Kebakaran hebat di Puruk Cahu menyisakan kepedihan yang amat sangat perih bagaimana tidak sebanyak 173 KK terdiri atas 827 jiwa kehilangan tempat

tinggal nya kerugian materi lebih dari Rp.60 miliar.

Masyarakat mengeluhkan sarana pemadamkebakaran,menurut salah satu warga yang kami wawancarai “bayangkan untuk kota puruk cahu yang pemukimannya sangat padattermasuk daerah pasar seperti ini,hanya memiliki 1 mobil pemadam kebakaran,ini sungguh tidak mungkin.

Beliau juga mengeluhkan kebijakan yangmementingkan keperluan para pejabat daerah saja,sedangkan sebagian dari kami yang hanya penjual sayur dan ikan tidak di perdulikan sama sekali,sampai dengan kejadian kebakaran yang terjadi dan kini sebagian dari kami tidak mempunyai apa-apa lagi semuanya habis terbakar hanya baju yang ada di badan saja yang tertinggal.

Seharusnya pemerintah juga memperhatikan masyarakatnya,memberikan sarana yang bersifat sangat di butuhkan oleh masyarakat murung raya ya seperti mobil pemadam kebakaran yang sangat terpenting.”ujarnya

FOTO DIAMBIL DARI PURUK CAHU SEBeRANG

TUGAS BAHASA INDONESIA

TENTANG

“LAPORAN KEBAKARAN”“MURA FIRE 2011”

DISUSUN OLEH:

NOVIA DEWI HURAI KRISTIAN INDRA

KELASXI IPS 4

SMA NEGERI 1 MURUNGTAHUN 2011