1 Kode. 121064 Subje k Topik : : Praktek Kayu Pendahuluan Tanggal 24 Nov’14 LEMBAR KERJA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari bab ini, diharapkan mahasiswa berminat mengikuti sekaligus melakukan praktek kayu sehingga mampu mengembangkan dan mengimplementasikan materi praktek kayu dengan menggunakan peralatan praktek kayu yang terus berkembang. 1.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari bab ini, diharapkan mengerti dan mampu melakukan praktek akan penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi bangunan dan juga sebagai bahan industri meubel (furniture). 1.3 Latar Belakang Penulisan buku ajar ini dilatar belakangi oleh berkurangnya minat pada praktek kayu, keseragaman dalam memberi materi praktek kayu, tidak adanya peremajaan peralatan praktek kerja kayu baik yang manual maupun yang masinal dan kemajuan teknologi dibidang pekerjaan kayu yang sangat pesat sekali, serta untuk mempermudah pada saat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pendahuluan
Tanggal
24 Nov’14
LEMBAR KERJA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari bab ini, diharapkan mahasiswa berminat mengikuti sekaligus
melakukan praktek kayu sehingga mampu mengembangkan dan mengimplementasikan
materi praktek kayu dengan menggunakan peralatan praktek kayu yang terus
berkembang.
1.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari bab ini, diharapkan mengerti dan mampu melakukan praktek
akan penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi bangunan dan juga sebagai bahan
industri meubel (furniture).
1.3 Latar Belakang
Penulisan buku ajar ini dilatar belakangi oleh berkurangnya minat pada praktek
kayu, keseragaman dalam memberi materi praktek kayu, tidak adanya peremajaan
peralatan praktek kerja kayu baik yang manual maupun yang masinal dan kemajuan
teknologi dibidang pekerjaan kayu yang sangat pesat sekali, serta untuk mempermudah
pada saat memberikan pelajaran dan evaluasi setelah berakhirnya praktek kayu.
Sehingga dengan adanya buku ajar ini diharapkan dapat memberikan pengertian dan
penjelasan kepada para mahasiswa secara garis besar tentang praktek kayu serta cara
evaluasi akhir praktek dengan baik. Karena praktek kerja kayu ini erat kaitannya dengan
dunia perindustrian dalam hal ini industry meubel (furniture), dengan demikian
mahasiswa diharapkan mengerti dan jelas tentang apa yang dinamakan praktek kerja
kayu itu.
2
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Industri Konstruksi/Bangunan
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
1.4 Tujuan
Tujuan dari penulisan buku ajar ini adalah untuk memberikan pengertian serta
penjelasan tentang :
a. Industri konstruksi/bangunan
b. Dasar pengetahuan kayu sebagai bahan utama kerja kayu
c. Perkakas dan peralatan kerja kayu
d. Hubungan dan sambungan pada kerja kayu
e. Konstruksi rangka dinding dan rangka atap
f. Pekerjaan finishing
Namun semua poin tersebut diatas hanya dijelaskan secara garis besarnya saja. Pada
saat melaksanakan praktek kerja kayu di bengkel (workshop) diharapkan mahasiswa
dapat mengembangkan pengertian atau pemahaman serta ketrampilan dengan jalan
melakukan pengamatan serta penghayatan prosedur kerja dengan baik dan benar.
Buku ajar ini memuat hal-hal penting yang diperlukan dalam melaksanakan praktek
kerja kayu, sehingga dapat dijadikan sebagai petunjuk/penuntun, tetapi mahasiswa
diharapkan hendaknya juga mencari informasi lain secara :
a. Melihat atau mempelajari dari buku-buku lain yang ada hubungannya dengan materi
praktek kerja kayu.
b. Mengajukan pertanyaan pada pengajar praktek (instruktur).
c. Pengamatan dan penganalisaan.
Untuk itu dengan adanya buku ajar ini mudah-mudahan dapat membantu
pembaca/mahasiswa untuk bisa menjadi seorang ahli dalam hal kerja kayu dan buku ajar
ini sebagai tempat bertanya setiap saat.
1.5 Industri Konstruksi/Bangunan
Untuk memperlancar dalam pelaksanaan industri konstruksi/bangunan, seorang ahli
kerja kayu yang baik memerlukan :
a. Pemahaman bahan-bahan kayu yang akan digunakan
b. Penguasaan secara lengkap berbagai perkakas dan peralatan kayu
c. Pengetahuan praktis tentang konstruksi
3
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Industri Konstruksi/Bangunan
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
d. Pengetahuan tentang prosedur pelaksanaan kerja
e. Kemampuan dalam merencana (good design)
Industri konstruksi/bangunan terdiri atas beberapa kelompok jenis pekerjaan,
diantaranya ada 3 (tiga) kelompok :
1. Konstruksi Berat
Baja dan beton adalah bahan struktur pokok. Pada tahap paling awal, pekerjaan kayu
akan terpusat pada persiapan dan menunjang pembuatan acuan/cetakan beton.
Kemudian pekerjaan kayu akan bekerja dengan kayu, beton, besi, plastik atau kerja
batu untuk membuat serta menyelesaikan finishing interior maupun exterior
bangunan tersebut.
2. Konstruksi Rumah Tinggal
Kayu dan batu bata merupakan bahan tradisional yang cukup lama digunakan untuk
pembuatan rumah, sekarang dalam pekerjaan kayu sering pekerjaan memerlukan
beberapa bahan lainnya :
a. Besi berlapis seng dan alumunium, digunakan untuk rangka rumah, rangka
jendela, pintu dan atap.
b. Asbes semen, digunakan untuk penutup dinding dan atap.
c. Plastik, digunakan sebagai pelapis luar dan dalam almari, permukaan meja/kursi
dan untuk penutup dinding.
3. Produksi Komponen Bangunan (Joinery Manufacture)
Yang termasuk dalam kerja kayu didalam memproduksi komponen-komponen
bangunan, adalah :
a. Daun pintu dan daun jendela
b. Kusen pintu dan jendela
c. Konstruksi kuda-kuda untuk atap
d. Konstruksi tangga
e. Meubel (furniture)
Bengkel (workshop) pembuatan komponen bangunan ini mempunyai bermacam-
macam bentuk pekerjaan tergantung dari jenis barang yang akan diproduksi. Dalam
4
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Kayu sebagai Bahan Konstruksi Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
pekerjaan ini dapat meliputi : perencanaan, perhitungan bahan, pengolahan bahan,
perakitan dan finishing akhir. Terutama sekali pada bengkel-bengkel yang memproduksi
barang dengan jumlah persediaan yang cukup.
1.6 Kayu sebagai Bahan Konstruksi Kayu
1.6.1 Tujuan Umum
Tujuan umum pada bab ini, diharapkan mahasiswa mengerti dan menjelaskan akan
sifat kayu, kadar air kayu, cacat kayu, perawatan kayu dan pengawetan kayu itu sendiri
sehingga mahasiswa dapat memilih kayu yang baik secara visual dan teliti.
1.6.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada bab ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan sifat yang
menguntungkan, merugikan dari kayu, dapat menentukan kadar air kesetimbangan dari
kayu, dapat menjelaskan jenis-jenis cacat kayu dan dapat melakukan penyimpanan kayu
secara baik dan benar.
1.6.3 Kayu Sebagai Bahan Utama Konstruksi
Kayu adalah suatu bahan konstruksi yang didapat dari tumbuhan alam, artinya kayu
dapat diperoleh di alam dengan mudah tanpa harus dibuat atau diolah di pabrik. Dari
pohonnya kayu dapat dibentuk berbagai macam ukuran, pemilihan atas suatu bahan
bangunan tergantung dari sifat-sifat teknis, ekonomis dan keindahannya, maka harus
diketahui sifat dari kayu sepenuhnya.
a. Sifat kayu yang menguntungkan, adalah sebagai berikut :
1. Mudah didapat dan ralatif murah harganya dibandingkan dengan bahan
bangunan lainnya seperti beton dan baja.
2. Mudah dikerjakan tanpa alat berat khusus.
3. Bentuknya indah alami.
4. Sebagai isolasi panas.
5. Sebagai isolasi listrik.
6. Tahan zat kimia seperti asam dan garam dapur.
7. Ringan, mengurangi berat sendiri dari bangunan.
5
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Kayu sebagai Bahan Konstruksi Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
8. Serba guna serta bekasnya masih dapat dimanfaatkan lagi.
b. Sifat kayu yang merugikan, adalah sebagai berikut :
1. Mudah terbakar dan menimbulkan api.
2. Kekuatan dan keawetan kayu sangat tergantung dari jenis dan umur pohon.
3. Cepat rusak oleh pengaruh alam.
4. Dapat dimakan oleh serangga kecil seperti rayap, kumbang dan lain-lain.
5. Dapat berubah bentuknya, seperti menyusut/memuai tergantung dari kadar air
yang dikandungnya.
6. Kekuatan kayu tidak seragam, walaupun dari jenis pohon yang sama hal ini
disebabkan karena adanya cacat kayu.
1.6.4 Kadar Air Kayu dan Penyusutan
Kayu sebagai bahan bangunan memiliki faktor penyusutan sebagai sifat fisis, ditentukan
oleh banyaknya air yang dikandung oleh kayu, disebut kadar air kayu seperti ditunjukkan
pada Gambar 2.1.
A. Kadar air kesetimbangan
Kayu akan menyerap dan melepas air yang ada di udara sampai kadar air kayu itu
seimbang dengan yang di udara. Kadar air kayu pada titik kesetimbangan tersebut
dinamakan kadar air kesetimbangan. Kadar air dinyatakan dalam prosen () terhadap
berat kayu kering. Dengan anggapan suhu tidak berubah, maka kadar air tergantung pada
kadar udara di sekelilingnya.
B. Kadar air kayu dan titik jenuh serat
Air yang dikandung oleh kayu dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :
1. Air Bebas, yang terdapat dalam rongga sel dan ruang antar sel.
Air yang terikat secara kapiler dalam dinding sel, air inilah yang penting dalam proses
penyusutan kayu. Jika air bebas dalam kayu sudah menguap dan tinggal air kapiler maka
kayu dalam keadaan jenuh, besarnya 30 untuk semua jenis kayu.
6
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Kayu sebagai Bahan Konstruksi Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Ditinjau dari tingkat pemakaiannya kayu mempunyai sifat mudah diolah, dikerjakan,
liat dan ringan (berat jenis kayu kecil). Sedangkan dari tingkat kekuatan kayu dapat
menerima gaya tarik, tekan, putar, geser dan lentur. Keawetan kayu, asal pengolahannya
tepat kayu akan awet. Untuk itu criteria kayu yang baik secara visual, adalah sebagai
berikut :
1. Tidak lapuk
2. Tidak berlubang
3. Lurus, siku dan tidak baling
4. Tidak ada kayu muda
5. Serat kayu searah
6. Tidak ada mata kayu.
1.6.5 Cacat Kayu
Cacat kayu dapat menimbulkan efek samping yang serius terhadap kekuatan kayu,
kekakuan dan keindahan kayu. Untuk mengenal posisi dari berbagai bentuk cacat kayu,
kita tentukan bentuk penampang kayu. Macam-macam cacat kayu dapat dikelompokkan
dalam 4 (empat) kelompok :
Gambar 2.1 Variasi Kadar Air pada Pohon.Kadar air dari pohon hidupKadar air bebas dan air terikatKadar air yang mencapai titik jenuh (30 )Kadar air kering udara (0 – 30 )Kadar air kering tanur ( 0 )
7
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Kayu sebagai Bahan Konstruksi Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
1.6.5.1 Cacat Kayu Setelah Penggergajian Akibat Penyusutan.
Cacat atau kerusakkan ini pada dasarnya diakibatkan karena proses penyusutan
disamping menimbulkan perubahan bentuk juga menimbulkan perubahan dimensi.
Perubahan dimensi karena penyusutan dapat ditinjau dari 3 (tiga) arah penampang kayu,
yaitu :
a. Tangensial : penampang menyinggung arah lingkaran tumbuh, besarnya angka
penyusutan berkisar antara 4,3 – 14 .
b. Radial : penampang yang melintang lingkaran tumbuh, besarnya angka penyusutan
berkisar antara 2,1 – 8,5 .
c. Aksial : penampang dalam arah memanjang kayu, besarnya angka penyusutan
berkisar antara 0,1 – 0,3 .
Penampang kayu dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Muka
Ujung
Tepi/sisi
Radial
Tangensial Aksial/longitudinal
Gambar 2.2 Penampang Kayu.
8
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Kayu sebagai Bahan Konstruksi Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Macam-macam cacat akibat penyusutan, adalah sebagai berikut :
a. Sisi cembung (Spring), adalah : perubahan bentuk melengkung arah memanjang
pada bagian tepi/sisi kayu.
b. Sisi membentuk busur (Bow), adalah : perubahan bentuk melengkung arah
memanjang pada bagian permukaan kayu.
c. Permukaan membentuk mangkok (Cup), adalah : perubahan bentuk melengkung
pada arah lebar kayu, cacat seperti ini sering terjadi pada penggergajian back
sawing.
d. Melenting (Twist), adalah : pemuntiran melintang pada permukaan kayu yang
berputar berlawanan arah pada masing-masing ujung kayu.
e. Pecah permukaan (end splits), adalah : pecah dimulai pada bagian ujung dan mejalar
sepanjang papan.
Cacat akibat penyusutan seperti di atas sukar sekali dihindarkan, tetapi dapat
dikurangi dengan cara penumpukkan yang baik dan meletakkan beban pemberat pada
bagian atas tumpukkan serta tidak memberikan suhu yang tinggi selama proses
pengeringan. Macam-macam cacat akibat penyusutan ditunjukkan pada Gambar 2.3.
(a). Sisi cembung (spring). (b). sisi busur (Bow).
9
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Kayu sebagai Bahan Konstruksi Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
1.6.5.2 Cacat Disebabkan Serangan Jamur Pembusuk.
Kerusakkan ini terjadi pada permulaan pengeringan, yang banyak diserang pada
umumnya bagian kayu gubal. Karena jamur dapat tumbuh dengan subur pada
temperature rendah dan kelembaban tinggi, maka untuk mengendalikan kerusakkan ini
adalah dengan cara mempercepat proses pengeringan.
Umumnya kerusakkan ini hanya mengubah warna kayu, tidak menurunkan sifat
mekanik kayu, hanya berpengaruh sedikit terhaddap kekuatan kayu. Macam-macam
jamur, adalah sebagai berikut :
a. Jamur pelapuk kayu
b. Jamur pelunak kayu
c. Jamur pewarna kayu.
Gambar 2.3 Macam-Macam Cacat Akibat Penyusutan.
(c). Permukaan mangkok
(cup).
(d). Melenting
(twist).
(e). Pecah ujung.
(f). Pecah permukaan (end splits).
10
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Kayu sebagai Bahan Konstruksi Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
1.6.5.3 Cacat Disebabkan Bahan Kimia (zat ekstraktif)
Kayu mempunyai kandungan beberapa zat, diantaranya zat ekstraktif. Melalui reaksi
kimia zat ini dapat mengakibatkan perubahan warna atau noda pada kayu.
1.6.5.4 Cacat Dari Pohon
Cacat dari pohon dapat dibedakan menjadi 4 (empat), adalah sebagai berikut :
1. Cacat mata kayu.
Mata kayu adalah bagian dari cabang yang berada di dalam kayu, dapat dibedakan
menjadi :
a. Mata kayu sehat, adalah : mata kayu yang tidak busuk, berpenampang keras,
tumbuh kukuh dan rapat pada kayu, berwarna sama/lebih gelap dengan kayu
sekitarnya.
b. Mata kayu lepas, adalah : mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada kayu,
biasanya pada proses pengerjaan mata kayu ini mudah lepas dan tidak ada gejala
busuk.
c. Mata kayu busuk bergerombol, adalah : mata kayu ini menunjukkan tanda
pembusukkan, biasanya bergerombol dan bagian kayunya lunak/lapuk, berlainan
dengan bagian kayu sekitarnya.
Gambar 2.4 Macam-Macam Cacat karena Zat Ekstraktif (getah).
11
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Kayu sebagai Bahan Konstruksi Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Pengaruh adanya mata kayu pada kayu, adalah :
1. Mengurangi sifat keteguhan kayu
2. Serat-serat disekeliling mata kayu umumnya tidak teratur (menyulitkan
pengerjaan)
3. Menyulitkan pengerjaan karena kerasnya penampang mata kayu
4. Mengurangi keretakkan
5. Menyebabkan lubang pada hasil lebar finir.
2. Cacat hati rapuh.
Hati rapuh ini merupakan tanda khas yang umum dimiliki kayu daun lebar di
daerah tropis, misalnya : kayu meranti. Cacat ini mengurangi kekuatan terhadap kayu,
biasanya terdapat pada hati kayu (pusat lingkaran tumbuh kayu bulat).
3. Serangga perusak kayu.
Serangga perusak kayu antara lain : rayap, kumbang kayu dan bubuk kayu,
karena pengaruhnya maka kekuatan kayu akan berkurang. Karena serangga tersebut
merusak kayu dengan membuat lubang-lubang terowongan di dalam kayu sebagai
makanan dan tempat tinggal serangga tersebut.
Gambar 2.5 Macam-Macam Cacat Mata Kayu.
12
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Penyimpanan Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
1. Cacat kayu gubal (sap wood).
Kayu gubal juga merupakan salah satu jenis cacat kayu, karena adanya kayu gubal pada
suatu potongan kayu, maka akan mempengaruhi kekuatan kayu (terutama untuk
konstruksi berat), keindahan dari kayu gubal ini merupakan sasaran utama serangga
perusak kayu.
1.7 Penyimpanan Kayu.
Penyimpanan kayu disini berarti penumpukkan kayu, kayu harus ditumpuk/disusun
yang baik agar kayu tetap dalam keadaan baik, bebas dari serangga perusak kayu dan
serangga jamur.
Agar didapat kayu dalam keadaan kering normal yaitu kekeringan kayu dengan
kadar air kesetimbangan antara 12 – 18 %, maka penumpukkan kayu itu erat kaitannya
dengan perawatan dan pengeringan kayu yang disimpan.
A. Syarat-syarat penumpukkan kayu yang baik, adalah sebagai berikut :
1. Tempat harus rata/datar dan bebas dari genangan air.
2. Sumber hama dan penyakit kayu harus dihilangkan.
3. Jarak timbunan dari lantai dianjurkan setinggi ± 50 cm untuk ruang kosong
sirkulasi udara.
4. Terlindung dari hujan dan cukup sirkulasi udara.
5. Antara tumpukkan yang satu dengan yang lain harus ada ruang yang cukup untuk
sirkulasi udara dan untuk memudahkan pada waktu pengambilan dan
Gambar 2.6 Cacat-Cacat dari Pohon.
13
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Penyimpanan Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
penumpukkan.
6. Tinggi penyusunan dianjurkan jangan terlalu tinggi ± 3 meter.
7. Papan/balok disusun dengan menggunakan kayu ganjel/lat (sticker). Ganjel harus
dibuat dari kayu yang sehat (bebas cacat), keadaan kering, bentuk persegi dan
seragam.
8. Untuk papan yang sudah kering, ganjel (sticker) boleh dipasang pada setiap 8
(delapan) tumpuk papan. Ukuran ganjel (sticker) ditunjukkan pada Tabel 2.1.
9. Antara kayu/papan yang satu dengan yang lainnya pada suatu tumpukkan harus
diberi jarak antara 2 – 5 cm.
Tabel 2.1 Ukuran ganjel (sticker).
No.
Tebal kayu/papan
(cm)
Tebal ganjel
(cm)
Lebar ganjel
(cm)
Jarak ganjel
(cm)
1. ≤ 3 1,6 2,5 40 - 80
2. 3 – 6 2,5 2,5 60 - 100
3. ≥ 6 4 4 80 - 100
B. Cara penyusunan/penumpukkan kayu.
Ada 2 (dua) cara penumpukkan/penyusunan kayu, adalah sebagai berikut :
1. Cara Vertikal, cara ini dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
a. Penumpukkan Silang
b. Penumpukkan Sandar.
2. Cara Horisontal, cara ini dibedakan menjadi 4 (empat), yaitu :
a. Penumpukkan sejajar c. Penumpukkan bersilang (zig-zag)
b. Penumpukkan persegi d. Penumpukkan segi tiga
Penumpukkan kayu dapat dilihat pada Gambar 2.7.
14
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Penyimpanan Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Gambar 2.7 Macam-Macam Penumpukkan
Kayu..
15
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pengawetan Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
1.8 Pengawetan Kayu
Keawetan kayu berhubungan erat dengan pemakaiannya, kayu dikatakan awet bila
mempunyai umur pakai yang lama. Kayu berumur pakai lama bila mampu menahan
bermacam-macam faktor perusak kayu, dengan kata lain daya tahan kayu terhadap
faktor-faktor perusak yang dating dari luar tubuh kayu itu sendiri. Adapun faktor
penyebab kerusakkan kayu digolongkan menjadi :
a. Penyebab Non Mahluk Hidup.
1. Faktor Fisik ; keadaan/cuaca alam yang mampu merusak kayu (suhu udara, panas,
air dan sebagainya).
2. Faktor Mekanik ; akibat proses kerja alam atau tindakkan manusia (pukulan,
goresan, tarikkan dan tekanan).
3. Faktor Kimia ; faktor yang mempengaruhi unsur kimia yang membentuk
komponen kayu (pengaruh garam, asam dan basa)
b. Penyebab Mahluk Hidup.
1. Jenis Jamur ; serangan jamur yang mengakibatkan pelapukkan dan pembusukkan.
2. Jenis Serangga ; serangan serangga yang memakan dan tinggal di dalam kayu.
c. Alasan melakukan Pengawetan Kayu, karena :
1. Kayu yang memiliki kelas keawetan yang tinggi sangat sedikit dan sulit didapat
dalam jumlah yang banyak, selain itu harganya cukup mahal.
2. Kayu kelas keawetan III s.d V cukup banyak dan mudah didapat dalam jumlah
yang banyak. Selain itu segi keindahannya cukup tinggi, hanya faktor
keawetannya saja yang kurang. Sehingga lebih efisien bila diawetkan dahulu.
3. Dilain pihak dengan pengawetan kayu orang akan berusaha mendapatkan
keuntungan finansiil.
16
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pengawetan Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
d. Tujuan Pengawetan Kayu, adalah sebagai berikut :
1. Untuk memperbesar keawetan kayu, sehingga menjadi lebih lama unsur
pemakaiannya.
2. Memanfaatkan pemakaian jenis-jenis kayu ber-kelas keawetan rendah dan
sebelumnya belum pernah digunakan dalam pemakaian.
3. Untuk mengatasi pengangguran.
e. Macam-macam Metode Pengawetan.
Metode pengawetan dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Pengawetan Metode Sederhana.
a. Metode rendaman
b. Metode pencelupan
c. Metode pemulasan dan penyemprotan
d. Metode pembalutan
2. Pengawetan Metode Khusus.
a. Metode proses sel penuh
b. Metode proses sel kosong
f. Bahan Pengawet.
Bahan pengawet kayu adalah : bahan-bahan kimia yang telah diketemukan dan
sangat beracun terhadap mahluk perusak kayu, antara lain : Arsen (As), Tembaga (Cu),
Seng (Zn), Flour (F), Chroom (Cr) dan lain-lain.
Selain proses pengawetan diatas, sebetulnya finishing adalah juga merupakan
tindakan pengawetan terhadap kayu, seperti meni, cat, vernis, plitur, teak oil dan
sebagainya. Tetapi jika hanya difinishing fungsinya hanya melindungi atau menutup
bagian luar kayu sehingga kurang mampu mengatasi faktor-faktor perusak kayu.
17
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
1.9 Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
1.9.1 Tujuan Umum
Tujuan umum pada bab ini, diharapkan mahasiswa mengerti dan dapat menjelaskan
akan perkakas dan peralatan kayu, penggunaan perkakas kayu dan perawatan perkakas
dan peralatan kayu.
1.9.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada bab ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dari
perkakas kayu, dapat menentukan perkakas yang akan digunakan, dapat menjelaskan
jenis-jenis perkakas kayu dan dapat menggunakan perkakas kayu secara baik dan benar.
1.9.3 Pendahuluan
Perkakas dan peralatan disini mencakup peralatan kerja tangan (perkakas), peralatan
mesin tangan (hand tools) dan mesin kayu (masinal). Perkakas tangan dasar pekerja
konstruksi dirancang untuk melaksanakan operasi-operasi tertentu untuk membentuk dan
mengerjakan pekerjaan konstruksi.
Untuk mengenali, menggunakan dan merawat perkakas tangan dasar yang
digunakan dalam pekerjaan konstruksi harus :
a. memiliki pemahaman tentang keterampilan-keterampilan pekerjaan konstruksi.
b. mengembangkan rasa menghargai standar keselamatan yang disyaratkan;
c. mengetahui cara memilih perkakas yang benar untuk suatu tugas;
d. mampu menyusun atau mempersiapkan pekerjaan untuk suatu pekerjaan;
e. memiliki kemahiran dalam menggunakan setiap perkakas.
Didalam pekerjaan konstruksi perkakas tangan dasar dapat dibagi menjadi 6 (enam)
kelompok utama :
1. Perkakas Ukur (Measuring tools)
2. Perkakas Penanda (Marking out tools)
18
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
3. Perkakas Pemotong (Cutting tools)
4. Perkakas Pendorong (Driving tools)
5. Perkakas Penjepit (Gripping tools)
6. Perkakas Pengetes/Penguji (Testing tools)
7. Mesin-Mesin Kayu Permanen.
Setiap Perkakas yang telah dikelompokkan seperti diatas akan dijelaskan spesifikasi
peralatan dan fungsi dari masing masing peralatan, juga akan dijelaskan mengenai cara
penggunaanya disertai keselamatan kerjanya. Setelah mempelajari tentang perkakas
(hand tool) diharapkan mahasiswa mampu :
a. Membuat perencanaan dan menyiapkan peralatan
b. Mengidentifikasi peralatan yang akan digunakan
c. Memilih peralatan yang cocok dengan jenis pekerjaan
d. Menggunakan Peralatan hand tools
e. Merawat dan membersihkan peralatan hand tools
1.9.4 Perkakas Ukur (Measuring tools)
Dalam pengerjaan pekerjaan konstruksi anda akan diminta untuk membuat tanda
(mark out) pada bagian (part) benda kerja dengan pemberian dimensi sesuai dengan
gambar teknik. Anda juga diminta untuk mengukur dengan teliti bagian yang anda buat
untuk memastikan apakah ukurannya tepat. Mungkin akan dipasang bersama dengan
bagian lainnya atau dicocokkan dengan bagian lainnya.
A. Aturan Keselamatan (Safety Rules)
Alat ukur harus ditangani dengan hati-hati dan dipergunakan dengan benar.
Memilih alat ukur yang sesuai dengan keakuratan yang dibutuhkan untuk membuat
benda kerja. Alat ukur harus diperiksa secara berkala untuk memastikan apakah masih
selalu menghasilkan hasil yang akurat. Perkakas ukur dapat dikelompokkan menurut
fungsi dan penggunaannya yang meliputi, yaitu :
19
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
1. Penggaris lipat
Jenis yang paling lazim digunakan adalah penggaris berukuran satu meter lipat
empat. Penggaris ini terbuat dari kayu (boxwood) atau plastik dengan fitting yang
terbuat dari kuningan atau baja tahan karat, dapat dilihat pada Gambar 3.1. Setiap
lipatan berukuran panjang 250 milimeter, dengan tanda ukuran dalam milimeter.
Angka-angka yang terdapat pada penggaris menunjukkan ukuran yang terdiri dari
sepuluh milimeter dan seratus milimeter. Penggaris lipat digunakan untuk
melakukan pengukuran secara akurat.
2. Mistar baja (Steel rule)
Bentuk yang paling sederhana dari alat ukur adalah mistar. Dalam perdagangan baja
mistar terbuat dari baja tahan karat (Stainless steel) atau dari baja berkarbon tinggi
yang akan memberikan daya tahan dan keakuratannya tidak akan berubah. Untuk
pengukuran metric mistar harus dibuat dalam millimeter sepanjang satu sisi
pinggirannya dan dalam setengah millimeter sepanjang sisi yang satunya lagi. Untuk
pengukuran imperial (inci) sebagian besar mistar dibuat dalam pecahan inci (1/64",
1/32", 1/16", 1/8" dst.). dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.1 Penggaris Lipat.
Mistar baja (metric).
Mistar baja (imperial).
Gambar 3.2 Mistar Baja.
20
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Menggunakan mistar dengan benar, maka mistar harus diletakkan diatas permukaan
yang akan diukur dengan bagian muka mistar berposisi siku 90° dengan benda kerja.
Sejajarkan garis yang berangka pertama pada mistar
dengan pinggir benda yang akan diukur. Ini akan membuat anda mendapatkan
pengukuran yang akurat karena mungkin ujung mistar telah aus karena penggunaan
yang konstan.
3. Pita pengukur (Measuring tapes)
a. Steel Tape
Pita pengukur dari baja ataupun plastik, ini biasanya berukuran panjang 10
(sepuluh) meter, 20 (dua puluh) meter atau 30 (tiga puluh) meter. Akan tetapi,
pita pengukur dengan ukuran yang lebih panjang juga tersedia. Steel tape
dimasukkan kembali ke dalam kotak melalui mekanisme putaran. Pegangan dapat
dilipat saat tidak digunakan. Steel tape ini lebih cocok digunakan untuk
pengukuran lokasi pekerjaan atau sering digunakan untuk kegiatan survey.
Seperti pada Gambar 3.3a.
View squarely off scale
90
Penggunaan yang benar sebuah mistar baja.
Gambar 3.3a Steel Tape.
21
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
b. Tape Rule
Tape rule tersedia dalam ukuran panjang 2 (dua),3 (tiga), 5 (lima) dan 7 (tujuh)
meter. Tape rule yang berukuran panjang 7 (tujuh) meter paling cocok untuk
situasi pekerjaan pembangunan rumah. Penggarisnya dilengkapi dengan power
return spring yang secara otomatis mengembalikan tape blade ke dalam kotak.
Penggaris ini memiliki kunci yang dapat menahan blade dalam posisi terbuka dan
juga Seluruh tape diberi tanda ukuran dalam satuan milimeter dan meter. Akan
tetapi, notasi-notasi angka sangat bervariasi bergantung pada berbagai merek.
Dapat dilihat pada Gambar 3.3b.
Steel tape dan tape rules yang dirawat dengan benar akan tahan lama sampai
bertahun-tahun, dengan cara :
1. Usahakan agar blade tidak terkena kerikil.
2. Pegang blade diantara kain lap yang sedikit diminyaki ketika
mengembalikannya ke dalam case.
3. Hindari agar tidak meninggalkan blade terkena sinar matahari
langsung karena hal ini dapat menyebabkannya tertekuk/melengkung.
4. Batang ukur (Measuring rod)
Batang ukur (measuring rod) terbuat dari kayu panjang yang bersih, biasanya
berukuran 50 x 15 cm dan diberi tanda ukuran di sepanjang batang dengan ukuran
100 mm dan 1 m interval. Measuring rod digunakan untuk membuat atau
mentransfer pengukuran di lapangan. Panjang batang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pengguna.
Gambar 3.3b Tape Rule.
22
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Untuk membuat measuring rod :
a. Pilihlah sepotong kayu yang lurus, tidak memiliki mata kayu dan cukup panjang
untuk pekerjaan.
b. Tandailah satu ujung dengan sudut persegi dan potonglah sesuai dengan panjang
yang diperlukan.
c. Tandailah di sepanjang batang dengan ukuran mm dan m interval.
d. Tandailah interval dengan saw kerf (cut) pada semua permukaan.
e. Nomori pengukuran dengan menggunakan metode yang sama seperti penggaris
lipat Anda.
1.9.5 Perkakas Penanda (Marking out tools)
Beberapa komponen konstruksi harus diberi tanda selama proses pembuatannya.
Terdapat banyak jenis alat yang disebut alat pembuat tanda (marking out tools), yang
membantu dalam membuat detail tanda seperti garis datum, garis luar dan posisi lubang
(diameter).
Digunakan untuk member tanda/penggambaran pada benda kerja. Yang termasuk
perkakas ini adalah :
1. Pensil.
Ada dua jenis pinsil yang digunakan untuk menandai panjang dan bentuk pada
material konstruksi , yaitu :
a. Pinsil tukang kayu.
b. Pinsil gambar biasa.
Pinsil tukang kayu memiliki casing dari kayu yang berbentuk empat persegi
panjang. Pinsil ini sebagian besar digunakan untuk pekerjaan di lapangan. Jika
ditajamkan dengan benar pinsil ini akan menghasilkan garis-garis yang sesuai untuk
membuat tanda.
Ada tiga jenis kualitas pinsil yang tersedia :
a. Lunak
b. Cocok untuk memberi tanda pada kayu yang sudah diproses.
c. Sedang
d. Pinsil untuk tujuan umum.
23
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
e. Keras
f. Hanya cocok untuk menandai kayu gergaji.
Pinsil gambar tersedia dalam berbagai kualitas yang berkisar dari yang sangat keras
hingga sangat lembut.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:
a. Pinsil dengan kualitas keras akan meninggalkan bekas di dalam kayu yang sulit
sulit dihapus, khususnya pada kayu yang lembut.
b. Pinsil dengan kualitas lembut meninggalkan bekas grafit di dalam serat kayu dan
sulit untuk dihapus.
c. Garis pinsil yang tajam, hitam dan bagus hanya dihasilkan oleh pinsil tajam
dengan kualitas yang benar.
2. Pisau Penanda (scriber).
Perkakas ini terbuat dari baja dan memiliki bagian yang tajam pada satu ujung dan
pisau pemotong (cutting blade) pada ujung lainnya. Mata pisau pada scriber
digunakan untuk memotong garis tajam dan halus ke dalam kayu ketika menandai
bahu suatu sambungan. Setelah garis bahu ditandai, bahu sambungan dipotong
dengan pahat atau gergaji. Ujungnya digunakan untuk menandai pengukuran.
Gambar 3.4 Macam Pensil.
Gambar 3.5 Pisau Penanda.
24
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
3. Pemberi Tanda Garis (Marking gauge).
Marking gauge digunakan untuk menandai garis-garis paralel ke dalam permukaan
kayu. Garis-garis gauge dapat dijadikan paralel ke suatu ujung atau pinggir. Gauge
yang terbuat dari baja dan kayu tersedia, tetapi jenis yang terbuat dari kayu lebih
lazim digunakan.
4. Mortise Gauge
Mortise gauge serupa dengan marking gauge biasa, tetapi selain adanya pin tetap
(fixed pin) atau spur, mortise gauge memiliki pin kedua yang dapat disetel dan
dipasang pada posisi mana pun di sepanjang stem.
Mortise gauge digunakan untuk menghasilkan dua garis batas sisi dari suatu mortise
atau tenon joint. Ada dua jenis penggunaan umum; satu dengan dioperasikan secara
pull slide dan satu lagi dengan slide yang dioperasikan thumb screw.
5. Pencil Gauging
Ada 2 (dua) metode yang lazim digunakan untuk menghasilkan garis gauge dari
suatu pinggir atau ujung sepotong kayu, apabila garis gauge yang tergores tidak
diinginkan.
Gambar 3.6 Pemberi Tanda Garis.
Gambar 3.7 Pemberi Tanda Garis.
25
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Dua metode ini adalah :
a. menggunakan gauge block dan pinsil;
b. melakukan gauging dengan jari menggunakan pinsil.
A. Metode Gauge Block dan Pencil
Gauge block terbuat dari sepotong kayu yang sudah diproses dan memiliki
shoulder yang dibentuk pada satu ujung. Sebuah slot kecil dipotong di bagian
tengah pinggir gauging untuk tempat ujung pinsil. Shoulder dari gauge block
berfungsi dengan cara yang sama dengan stock dari marking gauge dan pinsil
menghasilkan garis gauge.
B. Metode Gauging menggunakan jari
Gauging dengan jari dilakukan dengan memegang sebuah pinsil yang tajam
dengan kuat di antara ibu jari dan telunjuk, dengan paku pada jari ketiga
berfungsi dengan cara yang sama seperti stock pada marking gauge. Metode ini
akan menghasilkan garis gauge yang cukup akurat dalam jarak yang terbatas dari
pinggir.
Gambar 3.9 Metode Gauging.
Gambar 3.8 Metode Gauge Block.
26
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
6. Jangka (dividers).
Dividers, disebut juga ëkompas bersayap, terdiri dari dua kaki baja runcing yang
diputar. Sebuah bracket yang melengkung dan thumb screw mengamankan kedua
kaki dalam posisi terbuka apa pun yang diperlukan. Dividers digunakan untuk :
a. membuat tanda pada garis melengkung (arc) dan lingkaran pada kayu
b. membuat tanda pada jarak yang sama di sepanjang kayu;
c. membuat tanda dengan garis.
7. Garis Kapur (Chalk line)
Garis kapur (chalk line) terbuat dari tali katun yang kuat dan dipilin. Sebelum dapat
digunakan chalk line harus ëdisií dengan kapur lembut di sepanjang tali. Ketika tali
dibentangkan di antara dua titik dan dihentakkan maka tali tersebut akan
meninggalkan garis kapur yang lurus.
Ada dua jenis chalk line yang umum digunakan :
a. Satu gulungan tali katun yang berukuran panjang hingga tiga puluh meter
dimana kira-kira 10 (sepuluh) meter dari gulungan tersebut dililitkan pada
sebuah kayu dan diperuntukkan secara khusus sebagai chalk line.
Gambar 3.10 Jangka (dividers).
Gambar 3.11 Garis kapur.
27
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
b. Kumparan Chalk Line
Terbuat dari casing plastik atau logam yang berisikan satu kumparan chalk line
katun. Chalk container dimasukkan ke dalam casing dan sewaktu tali ditarik,
kapur secara otomatis melekat pada tali. Tali ditarik dengan winder yang terlipat
saat tidak digunakan.
Chalk line tersedia dalam ukuran panjang lima belas dan 30 (tiga puluh) meter.
Bubuk kapur (chalk powder), yang berwarna merah, putih atau biru tersedia
dalam kontainer yang berukuran 30 (tiga puluh) atau 100 (seratus) gram.
8. Punches
Dua jenis punches digunakan dalam pekerjaan pembuatan tanda masing-masing
adalah centre punch dengan ujung point bersudut 90° dan prick punch sudut ujung
pointnya dengan sudut 60°.
Centre punch digunakan untuk membuat lekukan (indentation) pada benda kerja
yang akan membuatnya lebih mudah untuk melakukan permulaan pengeboran
dengan akurat dari posisi tersebut.
Prick punch dengan ujung poin yang lebih runcing digunakan untuk memperjelas
garis yang telah dibuat diatas permukaan sebuah benda kerja. Ini dikenal dengan
bukti tanda (witness marking). Ia juga digunakan untuk menempatkan ujung kaki
penumpu (pivot) jangka saat membuat sebuah lingkaran atau sumbu.
Kedua jenis punches ditahan dengan kuat oleh tangan lalu memukulnya dengan palu.
Centre punch harus dipukul dengan sedikit ayunan yang keras untuk membuat
lekukan yang besar. Prick punch hanya memerlukan pukulan dengan ketukan ringan
untuk membuat tanda yang kecil diatas sebuah garis.
Gambar 3.12 Kumparan Garis Kapur.
28
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
1.9.6 Perkakas Pemotong (Cutting tools).
Alat pemotong digunakan untuk mengeluarkan kelebihan material dari benda kerja
untuk membuat suatu bentuk atau ukuran. Juga bisa digunakan untuk membuat model
diatas benda kerja seperti sebuah lobang. Alat yang dipilih akan mempengaruhi waktu
yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Adapun macam-macam peralatan pemotong (cutting tools), adalah sebagai berikut :
1. Pahat.
Pahat terdiri dari blade yang terbuat dari baja keras dengan gerigi-gerigi halus dan
gagang terbuat dari plastik atau kayu. Satu ujung dari blade digerinda dan
ditajamkan untuk menghasilkan ujung pemotong dan ujung lainnya memiliki tang
yang dibentuk sehingga dapat masuk pada gagang.
Centre punchPrick punch
60°
Hand supportpoints
Positionfor verylight blowabout
40mm
Line upvertically
Prick punchwitnessmarks
Hole positionwith heavycentre punchmark
May havesquare head toprevent rolling
90° Gambar 3.13 Punches.
Centre punchPrick punch
60°
Hand supportpoints
Positionfor verylight blowabout
40mm
Line upvertically
Prick punchwitnessmarks
Hole positionwith heavycentre punchmark
May havesquare head toprevent rolling
90° Gambar 3.13 Punches.
Centre punchPrick punch
60°
Hand supportpoints
Positionfor verylight blowabout
40mm
Line upvertically
Prick punchwitnessmarks
Hole positionwith heavycentre punchmark
May havesquare head toprevent rolling
90° Gambar 3.13 Punches.
Centre punchPrick punch
60°
Hand supportpoints
Positionfor verylight blowabout
40mm
Line upvertically
Prick punchwitnessmarks
Hole positionwith heavycentre punchmark
May havesquare head toprevent rolling
90° Gambar 3.13 Punches.
Gambar 3.14 Pahat.
29
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Pahat memiliki berbagai macam aplikasi yang luas dalam pekerjaan kayu. Antara
lain adalah sbagai berikut :
a. Memotong dan mengangkat kayu buangan dari konstruksi sambungan kayu.
Operasi ini memerlukan blade dan gagang yang kuat yang dapat menahan
pukulan dari palu atau martil.
b. Mengupas, mengukir dan memotong sedikit-sedikit. Operasi ini memerlukan
pahat dengan blade halus dalam kisaran panjang yang memungkinkan akses ke
sambungan kayu.
Pahat ini harus mampu menahan pukulan ringan dari martil yang terbuat dari kayu.
Untuk memenuhi serangkaian aplikasi pekerjaan, pahat ada 5 (lima) jenis pahat
utama, yaitu :
1. Registered Chisel.
Digunakan untuk pekerjaan lapangan yang berat dan memotong mortise joints.
Pahat jenis ini dapat dipukul dengan palu.
2. Socket Chisel.
Ada dua jenis socket chisel. Satu jenis memiliki blade yang kuat dan gagang yang
kokoh yang dapat digunakan untuk untuk membenamkan mortise joint dan untuk
pekerjaan umum di lapangan. Jenis lainnya memiliki blade yang halus dan
digunakan untuk pekerjaan bench yang ringan.
3. Firmer Chisel.
Ada berbagai rancangan tersedia untuk jenis firmer chisel, tetapi umumnya jenis
ini hanya cocok untuk memotong dan memahat, dan jika dilengkapi dengan steel
hoop atau ferrule, pahat jenis ini dapat digunakan untuk melakukan pemotongan
ringan. Sejumlah firmer chisel memiliki bagian-bagian pinggir yang serong.
4. Paring Chisel.
Pahat jenis ini disebut juga ëbevelled edged chiselí. Pahat ini digunakan untuk
memotong, memahat dan pekerjaan apa pun yang memerlukan tingkat akurasi
yang tinggi. Bagian-bagian pinggir yang serong (beveled edges) memungkinkan
bagian-bagian sudut pada sambungan mudah dijangkau. Paring chisel tersedia
dalam berbagai ukuran panjang, dari kira-kira 65 mm hingga 250 mm.
30
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
5. Butt Chisel.
Jenis pahat ini memiliki blade pendek dan serong. Pahat ini digunakan untuk
membuat cerukan untuk tempat engsel, kunci dan jenis-jenis fitting logam dan
fitting plastik lainnya.
Tabel 3.1 Ukuran-ukuran Pahat berdasarkan lebar blade.
Gambar 3.15 Macam-macam Pahat.
31
Gambar 3.17 Macam-Macam Kikir.
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
6. Betel
Betel untuk memotong material keras terbuat dari baja carbon untuk perkakas
atau dari baja paduan untuk. Mereka terbuat dengan mencetaknya dengan sebuah
bentuk dan ukuran yang diperlukan. Ini diikuti dengan pengerasan dan
pemanasan untuk memungkinkannya untuk memotong dan menahan hantaman
palu.
7. Kikir (hand files & rasp).
Kikir (hand files & Rasp), adalah satu alat pemotong yang paling umum
ditemukan dalam bengkel (workshop). Ia tersedia dalam banyak bentuk dan
ukuran dan dirancang untuk mengerjakan berbagai aplikasi. Setiap kikir/rasp
memiliki seri gigi pemotong yang kecil dan keras yang terbentuk pada badannya.
Kikir/rasp dirancang untuk di pasangi gagang untuk kenyamanan pegangan dan
keselamatan dalam pemakaiannya (safety). Dengan tekanan gerakan turun dan ke
depan, maka gigi-gigi nya akan mengeluarkan material secara lebih lunak dari
permukaan benda kerja. Kikir dan rasp dirancang dalam berbagai bentuk dan
ukuran dengan gerigi yang menghasilkan tindakan pemotongan khusus. Kedua
alat ini dirancang untuk digunakan pada berbagai macam logam, kayu dan plastik.
Kikir umumnya digunakan untuk membentuk dan menghaluskan logam, rasp
khususnya digunakan pada kayu atau kulit.
Gambar 3.16 Betel.
32
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
8. Gunting tipis (thin snips).
Gunting tipis digunakan untuk memotong material tipis seperti lembaran metal,
material gasket dan light gauge shim. Material dipotong dengan gerakan
menggunting dengan cara yang sama dengan menggunakan gunting.
Jenis umum dari gunting tipis (thin snips) yang ada adalah :
a. Penggunaan Umum (General purpose), tersedia dengan mata gunting lurus dan
mata gunting melengkung.
b. Compound action, (yang umum disebut dengan snip aviation) tersedia dengan
penggunaan gunting dengan tangan kanan atau dengan tangan kiri.
c. Gunting permata (Jewellers snips), yang dirancang khusus untuk digunakan
dalam meluruskan metal oleh pengrajin perak, pengrajin emas dan pengrajin
permata.
d. Hand shears adalah jenis gunting yang paling kuat dan lebih tegap. Ia mampu
untuk memotong material dalam ukuran yang lebih kuat (seperti, lebih tebal).
Gunting ini juga memiliki mata pisau yang tahan lama.
Gambar 3.18 Macam-Macam Gunting.
33
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
9. Gergaji.
Gergaji diklasifikasikan sebagai perkakas abrading karena tindakan pemotongan
yang dilakukan adalah menggesekí atau mengauskan kayu. Jenis-jenis gergaji
tertentu digunakan untuk operasi-operasi berikut :
a. melakukan pemotongan lurus dengan urat kayu.
b. melakukan pemotongan secara menyilang, dan pada sudut tegak lurus
pada urat kayu.
c. memotong dengan bentuk bundar dan melengkung.
d. memotong logam, plastik, plaster board dan lembaran semen asbes.
Istilah-istilah yang digunakan untuk menggambarkan pemotongan dengan gergaji
adalah:
a. Ripping, adalah mengergaji dengan atau sejajar dengan serat kayu.
b. Cross cutting, adalah mengergaji menyilang serat kayu.
Gambar 3.19 Gergaji.
Gambar 3.20 Istilah Pemotongan a. Ripping, b. Cross cutting.
(a) (b)
34
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Jenis-jenis gergaji dibagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu :
1. Gergaji punggung (back saw).
Back saw dapat dikenali dengan strip baja atau kuningan yang ditekan pada
bagian belakang untuk mengeraskan blade. Gergaji ini digunakan untuk
mempersiapkan sambungan yang sangat halus, misalnya sambungan. Ada 2 (dua)
jenis gergaji punggung (back saw), yaitu :
a. Tenon saw
b. Dovetail saw
2. Gergaji Tangan (hand saw).
Tidak seperti hacksaw, gergaji tangan tidak memiliki bagian yang kaku di
sepanjang bagian belakang, tetapi memiliki blade yang fleksibel dengan ukuran
gerigi yang lebih besar. Gergaji tangan digunakan untuk :
a. membelah dan memotong silang kayu kerangka;
b. memotong kayu plywood, hardboard dan particle board;
c. memotong silang, membelah dan memotong sudut moulding, architrave dan
weather-board.
Ada 3 (tiga) jenis gergaji tangan (hand saw) yang paling lazim adalah :
a. Panel saw.
Panel saw adalah gergaji tangan terkecil dan memiliki gerigi yang relatif
halus.
Gambar 3.21 Jenis Gergaji Punggung (back saw).Tenon saw.Dovetail saw.
(a)(b)
35
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
b. Cross cut-saw.
Cross-cut saw adalah gergaji yang sangat penting untuk pekerjaan umum di
lapangan.
c. Rip saw.
Rip saw adalah gergaji tangan berukuran terbesar.
d. Curve Cutting Saw.
Jenis-jenis utama gergaji untuk memotong bagian yang melengkung (curve-
cutting saw) adalah :
a. keyhole saw / compass saw
b. coping saw
Gambar 3.22 Jenis-Jenis Gergaji Tangan (hand saw).Panel sawCross cut-sawRip saw
(a) (b)
(c)
36
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
3. Gergaji Besi (hack saw).
Jenis gergaji ini digunakan untuk menggergaji logam.
4. Gergaji Pelubang (Hole saw)
Gergaji pembuat lubang adalah alat pemotong yang digunakan untuk membuat
ukuran lobang menjadi lebih besar dengan batas kedalaman yang terbatas dengan
menggunakan mesin bor. Mesin bor bisa salah satu dari model mesin bor.
Gambar 3.23 Curve Cutting Saw.Keyhole sawCoping saw
(a) (b)
Gambar 3.24 Gergaji Besi.
37
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Pisau gergaji pelubang adalah pisau yang berbentuk silinder yang berukuran.
Pisau gergaji pelubang dibuat dengan ukuran yang pas dan tidak dapat di setel.
Pisau dibuat untuk setiap ukuran lubang bor. Pisau gergaji pelubang terpasang
pada sebuah arbor yang terjepit pada chuck mesin bor. Penuntun pengeboran juga
terpasang pada arbor dan digunakan untuk menempatkan posisi lobang untuk
membuat lobang. Penuntun lubang bor normalnya berdiameter 6 mm (1/4").
10. Ketam (Plane)
Ketam (plane) terdiri dari body yang terbuat dari kayu atau baja yang menampung
besi pemotong yang dapat disetel. Ketika ketam didorong di atas permukaan kayu,
ketam yang tajam dan telah disetel dengan benar akan mengetam kayu sehingga
menghasilkan serutan kayu dalam ukuran yang tipis. Ada berbagai macam ketam
yang tersedia dan masing-masing jenis telah dirancang untuk melaksanakan operasi
pengetaman tertentu:
a. pengetaman secara kasar (roughing-in)
b. pengetaman halus (smoothing)
c. pelurusan (straightening)
d. pembentukan (shaping)
e. moulding
Berbagai jenis ketam (plane) ini dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu :
a. Bench plane, termasuk ketam untuk roughing-in, smoothing dan straightening.
b. Ketam untuk memotong lingkaran (Circle cutting plane), termasuk ketam dan
spokeshave untuk perencanaan dan pembentukan permukaan concave and convex.
c. Ketam untuk tujuan khusus, termasuk ketam untuk membentuk alur, lidah, rebate
dan berbagai macam decorative edge moulding.
Gambar 3.25 Gergaji Pelubang (hole saw).
38
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Meskipun semua jenis ketam ini penting, pada tahap ini hanya ketam yang lazim
digunakan saja yang akan dibahas.
11. Pengebor (drilling)
Mengebor adalah proses membentuk sebuah lingkaran pada material padat dengan
menggunakan tekanan pada alat pemotong berputar sampai ia menerobos maasuk
kedalam benda kerja.
Banyak jenis perkakas digunakan untuk mengebor dan membuat lubang pada kayu,
logam, beton dan batu. Meskipun perkakas ini lazim disebut bits atau mata bor,
masing-masing pengebor telah dirancang untuk tujuan khusus dan dikenali
berdasarkan nama khususnya.
Ada 3 (tiga) kelompok utama perkakas pengebor :
1. mata bor untuk mengebor kayu (wood boring bit)
2. mata bor untuk mengebor batu (masonry drill)
3. mata bor metal (metal drill)
Jenis-jenis mata bor antara lain :
a. Twist bit (mata bor untuk kegunaan umum).
b. Auger bit (mata bor untuk kayu).
c. Center bit (mata bor untuk kayu).
d. Expansion bit (mata bor untuk kayu).
Gambar 3.26 Jenis Ketam (plane).
39
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
d. Countersink bit (mata bor untuk kayu).
e. Bradawl (mata bor untuk kayu).
f. Mata bor obeng (screwdriver bit) meskipun bukan merupakan perkakas
pengebor termasuk dalam kelompok mata bor.
Twist Bit.
Auger Bit.
Centre Bit. Expansion Bit.
Countersink Bit.
Bradawl Bit.
Screwdriver Bit.
Gambar 3.27 Macam-Macam
Mata Bor.
40
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
1.9.7 Perkakas Pendorong (Driving tools).
Alat pendorong/penekan digunakan untuk menyalurkan kekuatan (forces) yang
dapat membantu saat melakukan pemasangan dan pembongkaran komponen. Sebuah
alat pemukul (forcing tool) dapat digunakan untuk membantu dalam meluruskan dan
menyetel komponen sehingga memungkinkannya untuk dipasang bersama. Contoh
paling mudah dari alat pemukul adalah palu (hammer). Ia menciptakan jenis kekuatan
ketukan yang banyak dipergunakan.
Alat penekan lain yang menggunakan tangkai sebagai perangkat untuk
meningkatkan kekuatan (force) yang digunakan dengan tangan. Pinch bar dan pry bar
adalah dua contoh yang umum.
Peralatan pendorong/penekan terdiri dari :
1. Palu (hammer).
Palu (hammer) adalah perkakas pemukul yang terdiri dari kepala (head) dari baja
yang dipasang pada sebuah gagang. Palu terutama sekali digunakan oleh pekerja
konstruksi untuk mengencangkan bagian-bagian konstruksi. Palu dibuat dalam
berbagai bentuk dan ukuran. Setiap palu memiliki fitur khusus masing-masing yang
memenuhi kebutuhan pekerja konstruksi. Macam-macam palu dapat dibedakan
menjadi 5 (lima) macam, yaitu :
a. Claw Hammer.
Claw hammer memiliki permukaan menonjol untuk memukulkan paku dan fixing
lainnya dan cakar (claw) untuk menarik paku yang bengkok atau yang tidak
diinginkan.
b. Warrington Pattern Hammer/ Crosspein Hammer.
Warrington pattern hammer adalah palu joinery ringan yang memiliki cross pein.
Palu ini cocok untuk memasukkan brad dan panel pin. Cross pein memudahkan
untuk mulai memasukkan paku-paku berukuran lebih kecil dan memasukkan
paku ke dalam bagian-bagian pojok yang tidak bisa dijangkau oleh round driving
face.
41
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
c. Brad Hammer.
Palu ini sama dengan jenis Warrington hammer, tetapi lebih kecil. Palu ini hanya
cocok untuk pekerjaan kabinet ringan.
d. Palu Kayu (mallet).
Mallet memiliki kepala dari kayu dengan permukaan yang untuk dipukulkan
berukuran besar. Gagang dipasang ke dalam tapered mortice di dalam kepala.
Mallet digunakan untuk :
1. memukul chisel dan gouge;
2. memasang pekerjaan joinery;
3. memukul permukaan yang akan rusak bila menggunakan palu dari logam.
e. Palu Dengan Kepala Lunak (soft faced hammer)
Palu kepala lunak dibuat untuk digunakan dalam pemanfaatan jenis kekuatan
ketukan/tekanan tanpa menimbulkan kerusakan atau bekas pada permukaan pada
komponen. Jenis ini dibuat ari material yang lebih lunak dari pada material yang di
peruntukkan bagi palu baja (engineers hammer). Untuk material seperti kulit, plastik dan
timah adalah yang paling umum di peruntukkan dalam pemakaian palu kepala lunak (soft
faced hammer). Palu kepala lunak (soft faced hammers) terkecil memiliki permukaan
yang dapat diperbaharui yakni yang terbuat dari plastik atau nylon.(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
Gambar 3.28 Macam-Macam Palu (hammer).
42
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
f. Pembenam Paku (nail punch).
Nail punch adalah sepotong baja keras berukuran panjang kira-kira 100 mm yang
dirancang untuk memukul kepala paku di bawah permukaan kayu. Ada 5 (lima)
ukuran tip yang disesuaikan dengan berbagai ukuran kepala paku. Tip berbentuk cup
sehingga tip pas dengan ukuran kepala paku.
g. Obeng.
Obeng adalah perkakas untuk mendorong melalui blade yang dipasang pada gagang.
Ujung blade dibentuk sedemikian rupa sehingga cocok dengan kepala sekrup, dan
ketika diputar, blade akan memutar sekrup masuk ke dalam material. Ada berbagai
macam obeng yang dirancang untuk disesuaikan dengan berbagai ukuran sekrup dan
berbagai jenis slot.
Gambar 3.29 Pembenam Paku (nail punch).
Gambar 3.30 Obeng.
43
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
h. Pinch Bar dan Pry Bar.
a. Bentukan khusus dari batang baja yang digunakan untuk penggunaan kekuatan
yang dapat diatur dengan bantuan tangkainya (leverage). Mereka dirancang
untuk memisahkan komponen dan untuk memindahkan atau mengatur posisi
komponen. Batang baja tersebut dibuat dengan jenis baja khusus yang kaku dan
tahan lengkung.
b. Pinch bar di illustrasikan pada Gambar 3.31 masing-masing ujungnya
berbentuk baji (wedge shaped). Satu ujung berbentuk engkol atau di bengkok
untuk mendukung sudut pengangkatan. Jenis ini paling banyak digunakan untuk
mengangkat objek yang berat.
c. Pry bar memiliki satu ujung berbentuk baji (wedge shaped) dan sebuah ujung
runcing seperti tampak dalam Gambar 3.31. Pry bars normalnya digunakan
pada pekerjaan jalur perpipaan dan pekerjaan konstruksi. Ujung runcing
dimasukkan kedalam lobang baut dari sebuah pemasangan sebelum baut tersebut
dipasang. Maka lobang dapat diangkat dengan menggunakan batang tersebut
sebagai tuas.
i. Brace.
Brace diklasifikasikan sebagai perkakas mendorong dan dirancang untuk memutar
bit dan drill yang sesuai melalui kayu.
Gambar 3.31 Pinch bar dan pry bar.
44
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
1.9.8 Perkakas Penjepit (Gripping tools).
Peralatan penjepit digunakan untuk menahan komponen yang akan di bongkar,
dipasang, dikerjakan atau disetel. Komponen terpasang sering ditahan bersama dengan
baut sekrup dengan menggunakan pengikat (fasteners) seperti sekrup atau baut dan mur.
Contoh umum dari peralatan penjepit seperti kunci pas/kunci inggris, obeng dan tang
yang digunakan untuk menjepit dan memutar part yang terpasang. Peralatan penjepit
dibedakan menjadi 5 (lima) macam, adalah sebagai berikut :
1. Bench vice.
Bench vice dipasang pada bangku joiner dan digunakan untuk menahan bagian yang
dikerjakan saat operasi penggergajian (sawing), penyambungan (jointing) dan
pembentukan (shaping).
Gambar 3.32 Brace.
Gambar 3.33 Bench Vice.
45
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
2. G-Clamp.
G-clamp terdiri dari bagian berbentuk G dengan sekrup yang dapat dikencangkan
untuk menahan bagian yang dikerjakan. Ukurannya berkisar dari 65 mm hingga
300 mm dengan kedalaman throat dari 45 mm hingga 110 mm.
3. Quick-action bar clamp.
Bar-clamp adalah adaptasi dari G clamp dan digunakan secara luas dalam bengkel
dan di lapangan. Arm yang mengunci sendiri dapat disetel dengan cepat menjadi
ukuran terbuka dengan meluncurkannya di sepanjang bar bergerigi. Penyetelan akhir
dilakukan dengan sekrup. Ukuran jaw berkisar dari 150 mm sampai 1000 mm
dengan kedalaman throat antara 80 mm and 120 mm.
Gambar 3.34 G-Clamp.
Gambar 3.35 Quick-Action Bar Clamp.
46
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
4. Sash clamp.
Sash clamp terdiri dari bar berbentuk T dengan shoe yang dapat disetel yang dapat
diposisikan di sepanjang batang dan clamping screw. Clamp digunakan di lapangan
dan di bengkel kerja untuk menahan dan menarik bagian yang dikerjakan. Beberapa
operasi penjepitan (clamping) penting dilakukan pada sash, pintu, kerangka,
sambungan, cabinet carcas, dan bagian-bagian struktural.
5. Tang (Pliers).
Tang (Pliers) dibedakan menjadi 6 (enam) macam, adalah sebagai berikut :
a. Tang Multigrip.
Tang Multigrip ini memiliki bentuk pivot khusus yang membuat persambungan
penjepitnya “berpindah (slipped)” atau disetel untuk memberikan tingkat
keterbukaan rahang dan penjepit paralel pada setiap posisi. Rahangnya juga
dibentuk sedemikian rupa untuk mendukung jepitan menjadi kuat pada
permukaan bundar seperti menjepit permukaan pipa.
Gambar 3.36 Sash Clamp.
Gambar 3.37 Tang Multigrip.
47
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
b. Tang berujung runcing (Long or Needle Nosed Pliers).
Tang ini memungkinkan pemakai untuk menjangkau kedalam ruang tertutup saat
mengerjakan pekerjaan pemasangan ringan. Mereka sering disertai dengan
pelapis/pembungkus gagang untuk pekerjaan kelistrikan. Jangan melepaskan
pelapis/pembungkus gagang tersebut karena ia melindungi pemakai dari sengatan
arus listrik.
c. Tang kombinasi (Combination Pliers).
Tang ini adalah jenis yang paling umum digunakan dalam pekerjaan otomotif,
kelistrikan (electrical) dan pekerjaan tehnik umum. Tang ini memiliki rahang
datar yang kuat yang bergerigi untuk menjepit, sedikit cekung yang bergerigi
untuk menjepit pipa atau benda kerja bundar. Bagian lain dari sisi rahangnya
adalah bersisi pemotong yang berfungsi untuk memotong kawat lunak seperti
kawat tembaga, kawat aluminium dan kawat kuningan. Sebagian besar tang
kombinasi juga memiliki sepasang pemotong yang digunakan untuk memutus
atau menggunting kawat baja.
Gambar 3.38 Tang Berujung Runcing.
Gambar 3.39 Tang Kombinasi.
48
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
d. Tang pemotong diagonal (Side Cutters).
Side cutters adalah tang untuk memotong kawat dalam tempat yang tertutup.
Tang ini paling umum digunakan oleh para tukang listrik (electricians) untuk
memotong dan kabel dan mengupas pembungkus kabel wiring listrik. Secara
normal Electricians menggunakan side cutters dengan gagang terbungkus
(insulated handles). Untuk keselamatan anda sendiri isolasi peralatan listrik
sebelum melakukan pekerjaan wiring.
e. Tang penjepit (Circlip/Tang Snap Ring).
Tang circlip atau tang snap ring adalah tang untuk penggunaan khusus yang
digunakan untuk memasang dan mengeluarkan circlips/snap rings. Circlips/snap
rings digunakan untuk menempatkan part dalam suatu pemasangan. Jenis tang ini
pisahkan dari jenis yang digunakan untuk memasang dan mengeluarkan
circlips/snap rings dari jalur yang berada didalam lobang dan untuk memasang
dan melepaskan circlips/snap rings bagian luar pada alurnya yang terdapat pada
shaft.
Gambar 3.40 Tang Pemotong Diagonal.
Gambar 3.41 Tang Penjepit.
49
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
f. Tang jepit berkunci (Lock Grip Pliers/Vice Grips).
Jenis tang ini menggunakan prinsip toggle untuk mengunci rahang pada posisi
menjepit. Dengan merubah sekrup setelan, maka pembuka rahang dari tang ini
dapat disetel untuk ukuran yang berbeda. Pertimbangan kekuatan dapat
digunakan saat tang ini sedang dipakai untuk menjepit. Untuk alasan inilah maka
kadang-kadang tang ini dikenal dengan ragum penjepit. Tuas toggle harus
dioperasikan untuk melepas jepitan dari tang ini.
1.9.9 Perkakas Pengetes/Penguji (Testing tools).
Terdapat banyak alat didalam bengkel kerja dan di tempat bangunan yang
digunakan untuk menguji atau memeriksa komponen. Bagian ini memperkenalkan dan
menguraikan penggunaan beberapa alat penguji yang lebih umum yang anda akan
gunakan. Alat penguji secara normal tidak memiliki tanda-tanda tingkatan dan tidak
dapat digunakan untuk pengukuran. Peralatan pengetes/penguji dibedakan menjadi 3
(tiga) macam, adalah sebagai berikut :
1. Siku (Frame Square).
Siku adalah sangat berguna untuk benda kerja yang berukuran. Ia digunakan untuk
membuat garis dan pengujian pinggiran yang bersudut 90º atau segi empat terhadap
satu sama lain. Siku paling banyak digunakan oleh pembuat boiler dan pada
pekerjaan structural dan pekerjaan konstruksi. Ia sering dikenal dengan nama siku
sipembuat boiler.
Gambar 3.42 Tang Penjepit Berkunci.
Gambar 3.43 Siku (frame square).
50
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
a. Adjustable Combination Try Square
Square ini memiliki blade yang dapat digerakkan melalui stock dan dipasang
dalam posisi apa pun yang diinginkan. Stock juga memiliki shoulder bersudut 45o
b. Sliding bevel yang dapat disetel (Adjustable sliding bevel)
Adjustable sliding bevel terdiri dari slotted steel blade dan metal stock. Blade
dapat disetel untuk membentuk sudut tertentu dan kemudian dipasang dengan
aman pada posisi. Perkakas ini digunakan untuk mengukur bevel atau slope dari
suatu pola dan kemudian menggunakannya dalam pekerjaan.
2. Pelurus level (Precision level).
Perkakas leveling digunakan untuk mengetes pekerjaan apakah berada dalam posisi
horisontal (level) dan untuk mentransfer suatu level dari titik referensi level tertentu
ke posisi-posisi yang diperlukan di tempat. Titik referensi level untuk suatu tempat
Gambar 3.44 Adjustable Combination
Try Square.
Gambar 3.45 Adjustable Sliding Bevel.
51
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
disebut level datum atau datum dan dari titik inilah semua pengukuran level di atas
dan di bawah diambil.
3. Bandul (Plumb Bob).
Bandul adalah bentuk logam pemberat yang khusus dengan ujung runcing pada
bagian ujung dan di gantung dengan sebuah tali/benang dari atas. Ia digunakan untuk
membentuk garis tegak lurus antara dua titik. Dalam penggunaannya, bandul (plumb
bob) digantung dengan benang dan dibiarkan ter-ayun dengan bebas sampai ia
berhenti dengan sendirinya. Titik yang ditunjuk oleh bandul (plumb bob) dan garis
tali akan membentuk garis tegak lurus. Gambar 3.46 memperlihatkan bandul
(plumb bob) dan jalur benang/tali.
Gambar 3.46 Adjustable Sliding Bevel.
Gambar 3.47 Bandul (Plump bob).
52
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
1.9.10 Mesin-Mesin Kayu.
Mesin-mesin kayu dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu sebagai
berikut :
1. Mesin Pemotong.
Yang termasuk mesin pemotong, adalah :
a. Gergaji Ayun (radial arm saw)
b. Gergaji Bundar (circular saw)
2. Mesin Ketam.
a. Ketam Perata
b. Ketam Penebal.
Gambar 3.48 Mesin pemotong.
(a) (b)Gambar 3.49 Mesin ketam.(a) (b)
53
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
3. Mesin-mesin pendukung.
a. Mesin Bor d. Mesin Bubut
b. Mesin Moulder e. Mesin Pembuat Dowel
c. Mesin Amplas f. Gergaji Pita
1.10 Hubungan atau Sambungan pada Pekerjaan Kayu
1.10.1 Tujuan Umum
Tujuan umum pada bab ini, diharapkan mahasiswa mengerti dan dapat menjelaskan
akan hubungan atau sambungan pada pekerjaan kayu, penggunaan sambungan pada kayu
dan macam-macam hubungan atau sambungan pada pekerjaan kayu.
(a) (b) (c)
(d) (e) (f)
Gambar 3.50 Mesin-mesin pendukung.
54
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Sambungan pada Pekerjaan Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
1.10.2 Tujuan Khusus :
Tujuan khusus pada bab ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan fungsi
hubungan atau sambungan pada pekerjaan kayu, dapat menentukan jenis hubungan atau
sambungan yang akan digunakan, dapat membuat dan mengerjakan suatu bentuk
hubungan atau sambungan pada pekerjaan kayu secara baik dan benar.
1.10.3 Pendahuluan.
Yang dimaksud dengan hubungan atau sambungan itu adalah untuk membuat suatu
rangkaian dari beberapa batang kayu, sehingga ini merupakan sebuah konstruksi yang
kokoh. Secara garis besar hubungan kayu itu dibagi menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :
1. Hubungan dalam arah lebar; hubungan ini untuk mendapatkan luas yang besar,
misalnya : lantai, dinding dan langit-langit (plafond). Hubungan ini terdiri dari
beberapa papan yang berjajar.
2. Hubungan dalam arah panjang, hubungan ini untuk mendapatkan hubungan kayu
yang menjadi panjang. Yang terdiri dari beberapa balok, kedudukkannya dalam satu
garis lurus.
3. Hubungan menyudut, kedudukkan kedua kayu tidak dalam satu garis lurus.
1.10.4 Sambungan Lurus/Tegak (Butt Joints).
Sambungan ini adalah jenis cara menyambung/menghubungkan kayu secara
sederhana yang digunakan pada sambungan menyudut dan persilangan. Macam-macam
sambungan lurus/tegak adalah sebagai berikut :
a. Sambungan Lurus Siku.
Sambungan ini digunakan apabila faktor cepat dan ekonomis sambungan diperlukan,
tapi bukan faktor kekuatannya yang tinggi, missal untuk konstruksi rangka, kotak
dan lain-lain. Alat pengokohnya paku, sekrup, lem, plat penyambung dan lain-lain.
b. Sambungan Lurus Verstek.
Sambungan ini hampir serupa dengan sambungan lurus siku, hanya pada bidang
permukaan sambungan, masing-masing hanya dipotong miring 45o (verstek).
55
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Sambungan pada Pekerjaan Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
c. Sambungan Lurus dengan Pen Dowel.
Pemakaian dowel kayu menghasilkan kekuatan gaya geser yang lebih besar dari
pada sambungan lurus siku, maka tidak perlu digunakan alat perapat dari metal
tetapi cukup dengan lem/perekat untuk mengokohkan sambungan. Sambungan ini
digunakan untuk hubungan antara kepala kayu ke sisi kayu lainnya dan untuk
menyambung papan (pelebaran). Diameter dowel yang umum digunakan 0,6 – 1,0
cm dan sebaiknya dipakai dowel dengan diameter 1/3 t.
1.10.5 Sambungan Takik ½ kayu (Halving Joint).
Sambungan ini biasanya dipakai pada sambungan menyudut, perpotongan ataupun
memanjang antara kayu yang ukurannya sama tebalnya dengan bagian yang lainnya.
Kedua bidang kayu yang akan disambung masing-masing ditakik ½ tebal kayu.
Macam-macam sambungan Takik ½ kayu, adalah sebagai berikut :
a. Sambungan Takik ½ Kayu pada Sudut (Corner Halving Joint).
Sambungan banyak digunakan pada sambungan menyudut pekerjaan rangka, dimana
sambungannya terletak pada ujung-ujung kayu. Penggunaan sambungan ini untuk :
Sambungan balok rangka dinding.
Sambungan balok pertemuan disudut/disamping.
Sambungan pada pagar.
Untuk memperkuat sambungan digunakan paku atau sekrup yang besarnya
disesuaikan dengan tebal konstruksi yang akan disambung.
b. Sambungan Takik ½ Tidak Tembus (Stopped Halving Joint).
Sambungan ini biasa digunakan pada hubungan landasan menyudut pada pekerjaan
rangka dimana akhir dari salah satu potongannya bertemu pada samping yang lain
pada permukaan dalam satu bidang.
c. Sambungan Takik ½ Kayu Silang (Cross Halvint Joint).
Sambungan ini digunakan dimana kedua potongan kayu saling silang menyilang satu
sama lainnya dan permukaan atau sampingnya lurus rata. Penggunaan sambungan
ini antara lain :
Persilangan kaki meja
Pagar, pagar jembatan/loteng
56
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Sambungan pada Pekerjaan Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Konstruksi plafond/lantai
Konstruksi rangka yang memerlukan ambang silang.
d. Sambungan Takik ½ Kayu Memanjang (Scarf Halving Joint).
Sambungan ini digunakan untuk memperpanjang kayu pada suatu konstruksi :
Balok tembok, dimana seluruh bidang bawah balok didukung oleh tembok.
Balok dinding pada rangka dinding kayu, yang pada setiap sambungan harus
didukung oleh tiang.
Juga untuk balok bubungan, panjang sambungan 2 – 2,5 t. (t = tebal kayu).
e. Sambungan Takik ½ Kayu Miring 45o (The Mitre Halving Joint).
Sambungan ini digunakan untuk sambungan menyudut dari pekerjaan rangka yang
ringan, misalnya sambungan rangka pigura.
f. Sambungan Takik ½ Kayu Ekor Burung (Dovetail Halving Joint).
Sambungan ini digunakan pada pekerjaan rangka, dimana ada gaya tarik yang
cenderung menarik lidah takikkan (socket), karena bentuk ekor burung merupakan
pasak, kemiringan ekor burung 1 : 6 dan ujung lidah sama lebar dengan lebar kayu.
1.10.6 Sambungan Beralur (Housing Joint).
Sambungan ini digunakan untuk konstruksi menyudut atau pertemuan, dimana ujung
atau sisi dari salah satu potongan bertemu pada masing-masing mukanya. Pada bagian
lebar (sisinya) dibuat takikkan yang berupa alur dimana ujung dari potongan kayu
lainnya bisa masuk.
Jenis-jenis sambungan beralur adalah sebagai berikut :
a. Sambungan Beralur Menerus (Through Housing Joint).
Sambungan ini dibuat dengan menggunakan alur sepanjang lebar dari kayu/papan
yang akan dihubungkan. Dalam alur 1/3 – ¼ t.
Sambungan ini banyak digunakan untuk :
Sambungan rak
Sambungan pada tiang dan ambang pintu
Sambungan rangka dinding rumah
57
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Sambungan pada Pekerjaan Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
b. Sambungan Beralur tidak Menerus (Stopped Housing Joint).
Sambungan ini dimaksudkan agar sambungannya tidak kelihatan dari bidang
permukaan, sehingga jika dilihat dari muka Nampak seperti sambungan lurus biasa.
c. Sambungan Beralur dan Lidah (Tongued Housing Joint).
Sambungan ini biasa digunakan untuk menghubungkan 2 (dua) buah papan
hubungan sudut. Sambungan ini lebih kuat dari sambungan beralur lainnya karena
adanya lidah.
1.10.7 Sambungan Pen dan Lubang (Mortise and Tennon Joints).
Pada sambungan pen dan lubang bidang sambungannya terdiri dari 2 (dua) bagian,
yaitu :
Lubang, bidang berlubang suatu kayu untuk tempat pen.
Pen, bagian yang dibentuk sedemikian rupa pada suatu kayu lainnya untuk
dimasukkan ke lubang pada kayu lainnya.
Kegunaan utama dari sambungan ini, antara lain :
1. Hubungan pada rangka ibu pintu dan jendela (kusen)
2. Hubungan pada rangka daun jendela dan pintu
3. Konstruksi pagar atau pekerjaan rangka lainnya seperti rangka dinding dalamnya.
4. Rangka pada pekerjaan furniture dan rak almari.
Jenis dari sambungan pen dan lubang, antara lain :
a. Sambungan pen dan lubang tembus biasa (Common Mortise and Tennon Joint),
bentuk sambungan ini paling sederhana dari sambungan pen dan lubang digunakan
pada hubungan perpotongan tidak pada sudut.
b. Sambungan pen dan lubang tersembunyi (Stub Mortise and Tennon Joint),
sambungan ini pen dan lubangnya tidak terlihat dan digunakan untuk hubungan yang
tidak menerima beban besar, biasanya untuk pekerjaan furniture.
1.10.8 Sambungan Kayu/Papan Arah Melebar (Joints used Widening).
Kegunaan utama dari kayu/papan yang disambung melebar, adalah sebagai berikut :
Permukaan atas meja
58
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Sambungan pada Pekerjaan Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Barang-barang furniture
Lantai
Dinding dan interior lainnya.
Ada 3 (tiga) hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penyambungan papan ini,
adalah sebagai berikut :
a. Pengikatan, kwalitas lem yang baik harus digunakan untuk menjamin ketahanan
umur sambungan.
b. Kekuatan, untuk memperkokoh sambungan terhadap gaya, kiranya perlu diperkuat
dengan pen dowel, alur dan lidah, lidah lepas atau dengan pengokoh lainnya.
c. Penjajaran/pengaturan arah serat, pengaturan arah serat sangat penting untuk
mencegah akibat akibat penyusutan juga untuk keindahan papan-papan diletkkan
sedemikian rupa sehingga penampang serat ujung kayu dalam posisi berselang-
seling.
Macam-macam sambungan papan arah lebar dibedakan menjadi 4 (empat) :
1. Sambungan arah lebar tegak (The Butt Edge Joint).
Papan/kayu hanya dihubungkan sisi-sisi tegaknya saja, pengokohannya hanya
menggunakan lem, untuk memperbesar kekuatan sambungan dapat digunakan paku,
syaratnya hanya diperlukan tegak lurusnya sisi-sisi yang akan disambung.
2. Sambungan arah lebar dengan sekrup (Screwed Butt Edge Joint).
Sama dengan sambungan arah lebar tegak, hanya pengokoh sambungannya
menggunakan sekrup. Sambungan ini digunakan dimana salah satu muka kayu tidak
akan diperlihatkan, misalnya untuk daun meja.
3. Sambungan alur dan lidah (Tongued and Grooved Joint).
Sambungan ini umumnya dipakai untuk konstruksi papan lantai, penutup dinding
ataupun pekerjaan lainnya. Satu sisi papan dibuat alur dan satu sisi papan lainnya
dibuatkan lidah sehingga lidah tersebut bisa dimasukkan persis ke dalam alur.
4. Sambungan alur dan lidah lepas (The Feathered/Slip Tongued Joint).
Pada kedua sisi papan yang akan disambung dibuat alur, sebelum dipasang disisipi
59
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Sambungan pada Pekerjaan Kayu
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
sebilah papan kecil yang dinamai lidah lepas. Lidah lepas harus dipasang melintang
terhadap bidang sambungan (tidak boleh sejajar), sehingga didapat sambungan yang
kokoh.
1.11 Pekerjaan Finishing
1.11.1 Tujuan Umum
Tujuan umum pada bab ini, diharapkan mahasiswa mengerti dan dapat menjelaskan
pekerjaan finishing pada pekerjaan kayu, penggunaan bahan-bahan finishing dan jenis-
jenis finishing pada dinding dan pekerjaan kayu.
1.11.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada bab ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dari
pekerjaan finishing pada pekerjaan kayu, dapat menentukan jenis finishing yang akan
digunakan, dapat membuat dan mengerjakan finishing pada dinding dan pekerjaan kayu
secara baik dan benar.
1.11.3 Pendahuluan
Yang dimaksud dengan pekerjaan finishing pada pekerjaan kayu adalah untuk
membuat suatu benda kerja atau hasil kerja menjadi rapi, indah dan terlindungi dari
udara panas, air serta sinar matahari.
Pekerjaan finishing harus dilakukan pada pekerjaan kayu terutama pada benda kerja
atau hasil kerja yang berhubungan dengan meubel (furniture) dan komponen bangunan,
misal : meja, kursi, lemari, daun jendela, daun pintu dan kusen jendela/pintu. Jenis bahan
finishing ada bermacam-macam misalnya : Cat, vernis dan pelitur.
1.11.4 Tujuan Finishing
Pekerjaan finishing pada kayu mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Memperindah benda hasil kerja
b. Melindungi benda kerja yang difinishing dari air, udara dan sinar matahari
60
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
c. Untuk menarik perhatian benda hasil kerja.
1.11.5 Finishing Cat.
Cat dalam bentuknya yang paling sederhana adalah campuran antara zat-zat warna
(pigment) dan bahan pengikat (binder). Bentuk cat ini sudah lama digunakan yaitu sejak
45.000 tahun yang lalu. Orang-orang yang tinggal di gua di zaman dahulu menggunakan
campuran zat warna tanah yang dicampur dengan lemak binatang dan
mengaplikasikancat ini dengan menggunakan buluh atau tangkai-tangkai kayu yang
dibentuk seperti kipas tangan pada satu ujungnya. Tar hitam (pitch), yang terbentuk
secara alami telah digunakan sebagai bahan kedap air sejak zaman dahulu kala.
Cat modern mulai digunakan kira-kira tahun 1920-an. Penjelasan paling sederhana
mengenai cat modern adalah campuran zat warna, bahan pengikat dan bahan pelarut.
Bahan-bahan lain digunakan untuk memberikan sifat-sifat (properties) khusus dan akan
dibahas kemudian. Zat warna (pigment) diperoleh dengan cara ditambang atau
diproduksi dalam pabrik. Bentuk pigmen pada umumnya serupa dengan bedak talek
ketika dihaluskan dan digunakan untuk memberikan warna dan tingkat keburaman pada
cat.
Bahan pengikat (binder) adalah bagian cair dalam cat. Bahan ini bisa saja hanya
minyak, seperti minyak linseed, atau bisa saja damar (resin). Sejumlah resin cat berasal
dari pohon dan biasanya kental, berkilau, dan berwarna seperti madu. Jenis-jenis resin
lainnya dibuat secara kimiawi dan dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan kekuatan,
daya tahan air, fleksibilitas dan lain sebagainya. Binder menahan pigmen-pigmen
bersama dan merekatkan cat pada permukaan.
Bahan-bahan pelarut digunakan untuk melarutkan resin atau untuk mengencerkan
minyak agar campuran dapat diaplikasikan pada permukaan. Bahan pelarut adalah sari
dari minyak petroleum. Ketika kekentalan lapisan cat dipertimbangkan (setebal kertas
rokok), cat melakukan proses yang sangat baik untuk melindungi dan memperindah
permukaan dimana cat diaplikasikan. Cat akan tetap merupakan pelindung yang
ekonomis dan lapisan penghias dan akan digunakan sepanjang mode (fashion)
mempengaruhi dunia ini.
61
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Cat adalah cairan berwarna hitam, putih atau berwarna yang berisikan bahan pelarut,
zat warna (pigmen) dan bahan pengikat (binder) yang, ketika diaplikasikan pada
permukaan, menjadi kering untuk membentuk lapisan tipis (film) yang berkelanjutan.
1.11.5.1 Jenis-Jenis Cat
Jenis cat yang diproduksi dibedakan menjadi 5 (lima), antara lain :
1. Cat Otomotif.
Dibuat untuk industri, cat otomotif cepat kering, memiliki daya tahan dan
fleksibilitas yang tinggi, memiliki kualitas yang baik untuk disesuaikan ulang, dan
memiliki penampilan yang menarik.
2. Cat komponen dua-pack.
Dibuat untuk berbagai macam penggunaan, jenis cat ini memiliki kekuatan
(toughness) yang unggul dan tahan terhadap goresan dan juga sangat tahan terhadap
asam-basa (acid-alkali).
3. Cat Industrial.
Cat jenis ini harus memiliki daya tahan yang tinggi, tahan korosif dan memiliki sifat-
sifat menutup yang baik. Cat yang diproduksi untuk kulkas dan barang-barang
sejenis harus memiliki daya tahan yang kuat terhadap goresan dan alkali, tidak
berubah menjadi kuning dan memiliki kemampuan penyemprotan yang baik dan
penampilan yang bagus.
4. Cat Anti Korosif.
Dibuat untuk area-area dimana kondisi atmosfer dan/atau cuaca sangat ekstrim, cat
anti-korosif memiliki daya tahan permukaan yang sangat baik dan tahan terhadap air
laut, asam, alkali dan air.
5. Cat Rumah Tangga.
Dibuat untuk pengecatan di rumah dan cocok untuk digunakan dalam bangunan-
bangunan komersial, cat ini memiliki berbagai jenis cat akhir (finish), mudah
diaplikasikan dan diproduksi dalam berbagai jenis warna.
62
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
1.11.5.2 Macam-Macam Cat Rumah Tangga
Jenis-jenis cat untuk rumah tangga adalah cat yang paling lazim diproduksi dan
umumnya dimasukkan ke dalam 2 (dua) kelompok :
1. Cat Minyak.
Cat minyak berisikan zat warna (pigment), bahan pengikat (binder), bahan pelarut
(solvent), bahan pengering (drier) dan pigmen pengembang (extender pigment). Jenis-
jenis cat minyak yang tersedia adalah :
a. Primer.
Persyaratan yang harus dimiliki oleh cat primer berbahan dasar minyak adalah
kemampuan untuk menembus dan menutupi permukaan dan memberikan daya
rekat (adhesion) bagi pelapisan (coat) berikutnya. Primer harus disapukan dengan
baik pada urat kayu guna memastikan agar udara di dalam urat kayu terbuang dan
primer menutupinya. Primer akan menghentikan pelapisan berikutnya untuk
tidak menembus permukaan. Primer harus menutupi permukaan dan memberikan
daya tahan (hold out). Semua primers harus memiliki daya tahan yang memadai.
Primer biasanya diproduksi untuk kayu dan logam.
Primer untuk kayu lunak memiliki kandungan minyak yang lebih banyak untuk
memungkinkan penyerapan bagian cairan dari cat ke dalam urat-urat kayu yang
berpori-pori lunak. Primers harus memiliki daya penetrasi yang baik ke dalam
sel-sel kayu. Primer juga harus meninggalkan cukup binder pada permukaan
kayu untuk menahan pigmen bersama dan memberikan daya tahan (hold-out).
Kayu keras tidak menyerap bagian cairan cat sebanyak yang dilakukan kayu
lunak. Primer untuk kayu keras dapat dimodifikasi bila dikehendaki.
Gambar 5.1 Primer.
63
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
b. Sealer.
Sealer serupa dengan primer berbahan dasar minyak dan harus menembus
permukaan, meninggalkan daya tahan (hold-out) yang cukup dan memberikan
daya rekat (adhesion) untuk pelapisan berikutnya. Sealer harus menutupi
permukaan.
Sealer dirancang untuk menghentikan pengisapan atau penyerapan pada
permukaan dan memberikan landasan bagi lapisan berikutnya.
Sealer umumnya diaplikasikan pada plester atau permukaan tembok (masonry).
Sealer mungkin memerlukan sedikit thinner tambahan untuk membantu cat
membasahi permukaan.
2. Undercoat.
Oil undercoat dibuat untuk digunakan di atas permukaan yang sudah dilapisi
dengan primer atau sudah dicat sebelumnya. Ketika digunakan di atas primer,
undercoat akan mengalir dan menempel pada primer. Undercoat akan menambahkan
ketebalan lapisan tipis (film) dan membantu pelapisan (coating) berikutnya.
Undercoat memiliki lebih banyak pigmen dan lebih sedikit minyak atau binder
daripada primer. Pigmen tambahan ini adalah untuk kemampuan pengampelasan dan
pengisian urat kayu.
Undercoat tidak dapat mencegah terjadinya kehilangan minyak karena masuk ke
dalam kayu terbuka. Apabila hal ini terjadi, pigmen pengisian dan pengampelasan
akan dibiarkan sebagian terkena paparan atau kehilangan minyak. Ini akan
Gambar 5.2 Sealer.
64
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
mempengaruhi daya tahan (hold-out) undercoat dan menyebabkan terjadinya
penembusan pada lapisan berikutnya. Ada 2 (dua) jenis undrecoat yang dibuat, yaitu
: undercoat untuk interior dan undercoat untuk eksterior. Apabila undercoat diberi
label undercoat ‘interior’, maka tidak boleh digunakan untuk situasi eksterior.
3. Flat finish.
Cat minyak untuk cat akhir rata (flat finish) adalah rata dalam arti bahwa panel
memiliki permukaan yang halus. Flat finish juga disebut flat enamel dan harus
digunakan secara internal. Flat finish tidak dirancang untuk penggunaan eksternal. Zat
pigmen yang digunakan dalam cat flat finish menonjol melalui permukaan cat dan
menyebarkan cahaya, sehingga menciptakan tampilan yang pudar.
Cat flat finish ideal untuk digunakan pada langit-langit dimana sedikit kerusakan
atau tanda-tanda dapat terjadi.
Cat flat finish juga digunakan pada permukaan-permukaan dinding untuk
membantu mengurangi cahaya yang menyilaukan atau kerusakan permukaan yang
terlihat jelas.
Cat flat finish tidak dianjurkan untuk digunakan di kamar mandi, dapur atau
ruang cucian dimana uap atau kelembaban dapat mempengaruhi lapisan cat, dan
dimana pembersihan dapat terjadi.
Harus berhati-hati membersihkan permukaan lapisan dengan cat film, agar tidak
menimbulkan tanda-tanda atau ‘menggosok’ cat flat finish ketika membersihkannya.
Gambar 5.3 Undercoat.
65
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
4. Satin finish.
Ini adalah satin finish dalam arti bahwa panel memiliki permukaan yang
mengkilap halus. Satin finish, juga disebut satin enamel digunakan sebagai cat akhir.
Permukaan perlu dipersiapkan dengan semestinya.
Coating sebelumnya harus memiliki daya tahan (hold-out) yang cukup agar satin
finish dapat terbentuk dengan benar.
Satin finish umumnya tahan lama dan dapat dicuci beberapa kali tanpa
membahayakan finish. Satin finish biasanya tidak akan menimbulkan tanda atau
tergosok. Pigmen yang digunakan adalah halus dan lapisan pelindung binder menutupi
pigmen tersebut.
Apabila satin finish diaplikasikan di atas bagian yang lemah, retak atau area yang
tidak diberikan sealant, maka coating akan tembus atau tidak menempel. Ini akan
mempengaruhi satin gloss finish dan akan membutuhkan persiapan lebih lanjut dan
pelapisan ulang.
Cat satin finish ideal untuk digunakan di dalam kamar mandi, tempat cucian, dapur
atau tempat-tempat dimana diperlukan pencucian secara teratur. Satin finish paling baik
digunakan untuk ruangan interior.
5. Gloss finish.
Cat gloss finish atau gloss enamel finish memiliki permukaan yang halus dengan
kualitas tinggi.
Gambar 5.4 Flat Finish.
66
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Ada 2 (dua) jenis gloss finish, yaitu :
a. Interior Gloss Finish.
Gloss finish untuk interior biasanya mengering lebih cepat dan akan menjadi
lapisan yang lebih keras dari pada gloss finish untuk eksterior.
Cat ini memiliki tingkat kilap yang sangat baik dan tahan lama serta memiliki
resistansi terhadap uap. Gloss finish dapat digosok dan dicuci, tanpa
menimbulkan dampak terhadap permukaan. Akan tetapi interior gloss finish
dapat tergores, oleh karena itu penggosokan dengan bahan pembersih yang
keras tidak dianjurkan.
Semua enamel rumah tangga-flat, satin dan gloss akan berubah menjadi
kuning dari warna asli putih. Proses perubahan warna menjadi kuning secara
berangsur-angsur ini akan memerlukan waktu yang lama untuk dapat terlihat.
Proses perubahan warna menjadi kuning tidak mempengaruhi daya tahan
lapisan cat.
b. Eksterior Gloss Finish.
Gloss finish untuk eksterior, atau gloss enambel untuk eksterior memiliki
fleksibilitas dan daya tahan yang lebih tinggi ketika digunakan dalam posisi
terpapar daripada gloss enambel untuk interior.
Gloss finish untuk eksterior memiliki sifat-sifat yang serupa dengan gloss
enamel untuk interior. Gloss finish untuk eksterior dapat digunakan untuk cat
interior; akan tetapi, gloss enamel untuk interior tidak boleh digunakan untuk
cat eksterior.
Semua cat minyak dapat diencerkan dengan menggunakan terpentin dan kuas,
serta peralatan harus dibilas atau dibersihkan dengan terpenting.
2. Cat Latex.
Cat latex mengandung pigmen (pigment), bahan pengikat (binder), bahan pelarut
(solvent), pengering (drier) dan pengembang (extender) sebagai bahan-bahan utama.
Perbedaan utama antara cat minyak dan cat latex adalah binder yang dikandungnya.
Binder pada cat latex dapat diencerkan atau dilarutkan dengan air. Hal ini
memungkinkan kuas, roller dan peralatan lainnya dicuci dengan air.
67
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Prime pigment dan extender pigment yang sama dapat digunakan untuk membuat cat
latex dan cat berbahan dasar minyak.
Jenis-jenis cat latex yang dibuat untuk cat rumah tangga, adalah :
a. Primer,
b. Sealer;
c. Undercoat,
d. Flat finish,
e. Satin finish,
f. Gloss finish.
Perbedaan utamanya adalah bahwa cat latex memiliki penetrasi yang terbatas ke
dalam permukaan. Cat minyak, sebagaimana yang telah dijelaskan, menembus dan
menyatu dengan permukaan.
Cat latex memiliki daya penetrasi yang sangat lemah. Cat latex memperoleh daya
rekat melalui cara-cara mekanis.
Keuntungan cat latex adalah :
a. Masa pengeringan yang lebih singkat,
b. Tidak memiliki bau yang terlalu menyengat,
c. Mudah diaplikasikan.
Ketika cat diaplikasikan pada permukaan, proses ini disebut lapisan yang basah (wet
film). Coating atau lapisan basah ini memiliki ketebalan tertentu.
Mekanisme pengeringan akan langsung terjadi segera setelah pengecatan dalam
keadaan kondisi yang normal. Bagian dari proses pengeringan untuk cat latex dan
cat minyak adalah melalui penguapan. Air menguap dari lapisan latex yang masih
basah.
Untuk cat berbahan dasar minyak, bahan pelarut menguap dari lapisan minyak yang
basah (oil wet film), dimana terdapat sedikit perubahan terhadap ketebalan lapisan
dari keadaan basah ke kering.
Untuk cat latex, terdapat perubahan besar dari keadaan basah (wet film build) ke
keadaan kering (dry film build).
Untuk memungkinkan cat memiliki lapisan yang kering dengan baik, perlu untuk
menggunakan cat latex secara tebal.
68
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Cat acrylic dan vinyl yang diencerkan dengan air termasuk dalam kategori cat latex.
Perbedaan utama antara kedua jenis cat ini adalah kandungan binder yang terdapat
di dalamnya.
Produk-produk yang tersedia dalam kategori cat yang diencerkan dengan air adalah :
a. Cat Acrylic 100 persen.
Binder Acrylic 100 persen umumnya digunakan dalam cat yang memiliki kualitas
baik dan daya tahan tinggi.
Coating ini memiliki sifat-sifat yaitu tidak berubah menjadi kuning, pengapuran
yang rendah (low chalking), mudah diaplikasikan, memiliki bau yang tidak terlalu
menyengat, memiliki daya tahan yang sangat baik, kekuatan yang baik dalam
keadaan basah dan fleksibilitas yang sangat bagus. Cat ini memiliki daya tahan
yang relatif buruk terhadap abrasi dan memiliki sifat-sifat pengampelasan yang
buruk.
Oleh karena itu, cat ini tidak dianjurkan untuk digunakan pada pintu dan jendela
yang sering digunakan. Lapisan cat acrylic 100 persen umumnya digunakan
untuk bagian eksternal dan tersedia dalam bentuk gloss finish, satin finish dan flat
finish.
b. Cat Vinyl.
Cat vinyl umumnya digunakan untuk finish interior yang berkualitas.
Cat vinyl dibuat untuk bagian-bagian dinding yang tahan lama. Jenis cat ini
tesedia dalam bentuk satin finish, low sheen, dan flat finish.
Cat vinyl memiliki sifat-sifat yaitu tidak berubah menjadi kuning, mudah
diaplikasikan, memiliki bau yang tidak terlalu menyengat. Lapisan cat ini
umumnya dirancang untuk digunakan di bagian luar.
c. Cat Vinyl/Acrylic.
Cat vinyl/acrylic dibuat untuk digunakan di bagian dalam dan luar gedung. Cat ini
memiliki kombinasi kualitas antara vinyl dan acrylic.
Cat ini memiliki daya tahan lama dan mudah dibersihkan. Cat vinyl/acrylic
memiliki perpaduan yang terbaik dari kedua jenis ini.
69
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
d. Cat Vinyl/Latex.
Lapisan cat vinyl/latex adalah kombinasi lainnya yang tersedia. Vinyl
memungkinkan lapisan cat latex lebih mudah dibersihkan.
Campuran antara vinyl binder dan latex binder menghasilkan produk yang tidak
terlalu mahal.
e. Cat Latex.
Cat latex sudah lebih lama tersedia dibandingkan dengan cat dengan lapisan vinyl
dan acrylic.
Cat latex tidak memiliki sifat mudah dibersihkan dan tahan lama seperti lapisan
cat vinyl/acrylic dan digunakan secara luas pada langit-langit.
Jenis cat ini telah dan masih merupakan cat utama dari lapisan cat yang
diencerkan dengan air.
Ketika menggunakan jenis-jenis cat yang diencerkan dengan air, gunakan lapisan cat
basah dalam jumlah yang cukup tebal.
Kode. Subjek : Praktek Kayu Tanggal
Cat Vinyl.Cat Acrylic 100 persen.
Cat Vinyl/Acrylic. Cat Vinyl/Latex.
Gambar 5.5 Jenis Cat yang diencerkan dengan air.
70
121064 Topik : Pekerjaan Finishing .25
Nov’14
LEMBAR KERJA
Ada 2 (dua) jenis lapisan cat lainnya yang dibuat dan digunakan dalam cat rumah
tangga adalah :
1. Sealer Berbahan Dasar Spirtus.
Stain sealing coating berbahan dasar spiritus dapat dimasukkan ke dalam 3 (tiga)
kelompok, yaitu :
a. Pigmented Coating berbahan dasar Spirtus.
Lapisan cat ini digunakan sebagai penghambat antara stain yang bermasalah
dan lapisan yang berikutnya. Lapisan-lapisan cat ini akan menutup dan
mencegah stain untuk tidak menyerap ke dalam lapisan berikutnya. Lapisan-
lapisan cat ini ideal untuk menutup/melapisi noda-noda yang berasal dari
bitumen, asap dan bercak-bercak yang merembes. Lapisan cat berbahan dasar
spiritus mengering dengan sangat cepat.
Lapisan cat ini tidak boleh digunakan sebagai lapisan cat untuk bagian luar
bangunan karena daya fleksibilitasnya yang rendah.
b. Sealer berbahan dasar Vinyl.
Stain sealing coating berbahan dasar vinyl berasal dari sumber yang berbeda
dari lapisan cat vinyl yang diencerkan dengan air. Lapisan cat ini memiliki
sifat-sifat yang sama dengan lapisan cat berbahan dasar spiritus, dan memiliki
sifat tambahan yang menguntungkan yaitu tahan air.
c. Sealer berbahan dasar Shellac.
Shellac sealer memiliki daya rekat yang sangat baik dan kering dengan sangat
cepat. Karena fleksibilitasnya yang buruk, shellac sealer tidak boleh
digunakan untuk menutupi bercak-bercak yang merembes.
2. Universal Coating.
Jenis lapisan cat ini baru saja dikeluarkan di pasaran domestik. Universal coating
juga dikenal sebagai oil-modified acrylic coating.
Oil-modified acrylic coating artinya bahwa coating terutama terdiri dari acrylic
coating ditambahkan dengan persentase minyak yang seimbang.
Universal coating memiliki daya fleksibilitas yang tinggi, memiliki daya tahan
(hold-out) yang sangat baik dan, karena kandungan minyaknya, memiliki tingkat
penetrasi. Kandungan minyak ini memungkinkan cat mengalami pengendapan
71
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
yang lebih lambat dan mendorong penetrasi.
Oil-modified acrylic coating tersedia dalam sistem pengecatan tunggal (mono-
painting).
Hal ini memungkinkan lapisan cat yang sama digunakan sebagai primer,
undercoat dan finish coating. Coating ini mengharuskan penerapan sistem tiga
lapisan untuk memperoleh daya tahan yang baik. Istilah universal digunakan
karena coating yang sama dapat digunakan untuk tiga lapisan.
Ada berbagai jenis permukaan yang dapat diaplikasikan, misalnya kayu, masonry,
semen, bata dan aluminium.
Universal coating memerlukan jangka waktu pengeringan yang lebih lama
sebelum pelapisan ulang karena kandungan minyaknya.
Universal coating dapat juga digunakan untuk melindungi permukaan-permukaan
baja. Akan tetapi, universal coating ini tidak boleh diaplikasikan pada permukaan
logam langsung (bare-metal). Lapisan ini harus diaplikasikan pada permukaan
yang sudah dilapisi dengan primer minyak (oil-primed).
Kuas dan roller yang digunakan untuk pengecatan lapisan universal dapat dicuci
dengan air. Universal coating mungkin memerlukan sedikit air untuk
memudahkan pengecatan.
1.11.6 Sistem Pelapisan.
A. Definisi Sistem Pelapisan.
Contoh sistem pelapisan (coating system) adalah pengecatan lapisan primer yang
diikuti dengan undercoat, dan selanjutnya dilapisi dengan lapisan finishing. Sistem
pelapisan digunakan karena sulitnya membuat dan mengaplikasikan lapisan cat (paint
film) dengan ketebalan yang memadai dalam satu kali pekerjaan untuk memberikan
bentuk dan kinerja yang dibutuhkan.
Permukaan-permukaan yang berbeda memerlukan sistem pelapisan yang berbeda
pula. Kebanyakan permukaan memerlukan primer atau sealer yang diikuti oleh
undercoat atau lapisan antara yang kemudian diikuti oleh lapisan akhir (finish coat) atau
lapisan penutup (top coat).
72
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Sistem pelapisan ini adalah penting untuk pengecatan. Sistem ini terutama sekali
berlaku pada semua cat, dan umumnya untuk cat latex. Contoh sistem pelapisan mudah
diperagakan dengan cukup menyapukan kuas yang berisi cat penuh pada sepotong kayu
mentah (bare timber).
Hasilnya hampir dapat diketahui langsung. Karena jenis, ukuran dan jumlah pigment
dan binder yang digunakan dalam cat akhir, maka cat yang diaplikasikan akan diserap ke
dalam kayu.
Tingkat penyerapan akan tergantung pada jenis kayu. Dalam kebanyakan kasus,
penyerapan ini akan sempurna, tanpa meninggalkan bekas apa pun pada permukaan.
Bukti bahwa pelapisan telah diaplikasikan tidak akan terlihat dengan jelas, bahkan
meskipun telah dilakukan pelapisan kedua atau ketiga.
B. Penggunaan Primer.
Fungsi priming coat adalah untuk memberikan ikatan yang kuat antara permukaan
dan lapisan-lapisan yang berikutnya. Oleh karena itu, primer harus diaplikasikan pada
lapisan pertama (first coat) dan berfungsi sebagai sealer.
C. Penggunaan Undercoat.
Jenis-jenis undercoat ini diaplikasikan di antara primer dan finishing coat dan dapat
juga diaplikasikan pada permukaan-permukaan yang sudah dicat sebelumnya sebelum
finishing coat. Undercoat akan bervariasi tergantung pada jenis sistem yang digunakan.
Undercoat dirancang untuk mengisi urat kayu, memberikan lapisan tipis (film build),
memiliki kualitas pengampelasan yang baik, dan memberikan daya rekat untuk lapisan
berikutnya.
Ketika diaplikasikan pada kayu mentah (bare timber), undercoat akan menutupi
permukaan karena jenis, ukuran dan jumlah pigment dan binder yang dimilikinya.
Praktek ini tidak boleh digunakan pada kayu bagian luar meskipun dapat digunakan
pada kayu bagian dalam.
Oil undercoat tidak boleh digunakan pada kayu eksternal yang belum dilapisi primer
(unprimed), lembar beton, bata, masonry atau permukaan yang dapat menyerap lainnya.
73
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
D. Penggunaan Cat Akhir.
Lapisan cat akhir (finishing) dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap
permukaan. Perlindungan dari bahan kimia, abrasi, hujan, sinar matahari, salju dan
kondisi-kondisi udara lainnya.
Cat finishing memberikan permukaan yang sifatnya untuk menghias dan juga
digunakan untuk tujuan-tujuan identifikasi. Lapisan finish harus diaplikasikan di atas
undercoat yang harus berada dalam kondisi yang baik, tanpa ada bagian-bagian yang
lemah, karena ini akan mempengaruhi daya tahan dan kinerja lapisan finish ini.
Sebuah rumah yang memiliki lingkungan udara yang mengandung garam harus
memiliki sistem pelapisan cat yang berbeda dibandingkan dengan rumah yang berada di
lingkungan pedesaan. Pertimbangan harus diberikan pada pengecatan lapisan finishing
kedua pada rumah-rumah yang terletak di dekat air laut. Sebuah rumah biasanya akan
memiliki bagian-bagian permukaan yang dicat. Sebelum mulai mengecat,
pertimbangkanlah hal-hal berikut :
1. Jenis perlindungan apa yang dibutuhkan, misalnya, terhadap acid, garam, karat,
alkali, atau jamur.
2. Apakah air minum akan ditampung.
3. Apakah dekorasi adalah alasan utama untuk pengecatan.
Ada 4 (empat) alasan utama untuk melakukan pengecatan permukaan, yaitu :
1. Perlindungan.
Perlindungan adalah alasan paling penting untuk melakukan pengecatan. Cat
melindungi permukaan dengan berfungsi sebagai perintang.
Cat adalah perintang ekonomis yang dapat melindungi terhadap hujan, sinar
matahari, bahan kimia dan goresan.
a. Perlindungan Kayu.
Kayu yang terpapar pada sinar matahari untuk jangka waktu tertentu
menyebabkan lapisan atas menjadi rusak dan terbuka.
Selulosa dan kelembaban yang biasanya terjadi akan membuat kayu menjadi
kering.
74
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Kayu akan terbelah (splitting) di sepanjang bagian yang melengkung (cupping)
dan bengkok (warping). Sistem cat yang dipilih dan diaplikasikan dengan benar
akan mencegah terjadinya hal ini dan melindungi kayu selama bertahun-tahun.
Cat berfungsi sebagai perintang, sehingga melindungi masuknya air, melindung
paku-paku dari kondisi berkat dan melindungi kayu dari keadaan membusuk.
b. Perlindungan Masonry.
Permukaan masonry terutama sekali memiliki sifat yang menyerap dan apabila
terus menerus terkena basah maka akan memperlemah kekuatan integralnya.
Setelah beberapa lama, permukaan yang menjadi lemah ini akan rusak atau ‘aus’,
sehingga memungkinkan permukaan menjadi bertambah parah.
Uap lembab memiliki kemampuan untuk menyerap di seluruh permukaan
penyerap dan dapat menyebabkan dinding bagian dalam menjadi basah. Hal ini
lebih lazim terjadi pada dinding-dinding yang terbuat dari batu bata tunggal
(single-brick wall) daripada dinding-dinding berongga (cavity wall). Cat dapat
mencegah perembesan ini terjadi. Masonry yang tidak dicat atau permukaan-
permukaan yang disemen pada bangunan-bangunan besar akan menyerap air
hujan dan air sehingga meningkatkan bobot bangunan secara signifikan. Hal ini
dapat mengarah pada masalah-masalah yang berhubungan dengan struktur dan
fondasi.
c. Perlindungan Baja.
Permukaan baja dan galvanisasi dapat dilindungi dengan biaya yang murah
melalui pemilihan sistem pengecatan yang benar.
Penting untuk melakukan persiapan secara cermat dan mengecat secara
menyeluruh di bagian-bagian yang menggantung atau bagian-bagian yang
biasanya tidak tercuci oleh air hujan.
Polutan di udara atau garam keduanya mampu merusak permukaan baja dan
material berlapis seng/galvanisasi. Beberapa jenis cat khusus dibuat untuk
melindungi terhadap serangan alkali atau acid.
75
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
2. Dekorasi.
Suatu alasan penting mengapa pengecatan perlu dilakukan adalah untuk
pendekorasian atau pendekorasian ulang. Warna dapat menciptakan perasaan
senang, tenang, mual dan banyak pengaruh lainnya.
Warna yang digunakan untuk mendekorasi dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga)
kategori, yaitu :
a. Warna hangat;
b. Warna sejuk;
c. Warna netral.
Untuk memperoleh hasil yang paling baik, intensitas (tone) warna yang digunakan
harus dipertimbangkan. Cat menawarkan berbagai macam dekorasi dalam jumlah
besar dengan biaya yang paling murah. Tidak ada sesuatu pun yang dapat
memperindah rumah dan dengan biaya yang sedemikian ringan selain cat. Warna
dapat mengubah rumah yang terlihat biasa menjadi rumah yang memiliki dekorasi
yang menarik perhatian orang. Warna memainkan peran penting dalam
kesejahteraan orang yang tinggal dan bekerja di dalamnya. Lapisan-lapisan tekstur
digunakan untuk memberikan hasil finish dekoratif yang seragam pada permukaan-
permukaan yang kasar.
3. Identifikasi.
Ini adalah alasan penting mengapa perlu mengecat permukaan. Sistem kode warna
yang seragam berlaku bagi pengecatan dan pengidentifikasian pipa-pipa di banyak
gedung atau lokasi industri. Standar Australia AS.1345 adalah sistem kode warna
yang digunakan untuk mengidentifikasi pipa-pipa, dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Kode warna pada pipa Standar Australia (AS. 1345).
No. Untuk Layanan Warna
1. Instalasi air minum Hijau emerald
2. Instalasi Udara Biru arctic
3. Oli Coklat emas
4. Instalasi kebakaran Merah sinyal
5. Instalasi uap Abu-abu perak
76
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
6. Instalasi gas Beige muda
7. Instalasi listrik Orange muda
8. Instalasi komunikasi Putih
Sistem ini adalah penting untuk mengidentifikasi pipa-pipa secara cepat dan benar
untuk perawatan dalam keadaan darurat.
Kebanyakan orang mengenali warna merah sebagai tanda bahaya, kuning sebagai
tanda hati-hati, dan hijau untuk terus berjalan dengan hati-hati, sebagaimana yang
terlihat di rambu-rambu lalu lintas.
Garis-garis kuning dan hitam yang dicat pada posisi diagonal secara berselang seling
menunjukkan tanda hati-hati, waspada. Untuk menarik perhatian, praktek yang baik
untuk dilakukan adalah mengecat suatu benda yang mungkin dianggap berbahaya.
4. Kemudahan untuk dibersihkan.
Adalah perlu dan penting untuk dapat membersihkan permukaan. Permukaan yang
tidak dicat sangat sulit dan dalam beberapa kasus tidak mungkin dibersihkan.
Papan plester dan permukaan-permukaan serupa yang digunakan di semua industri
bangunan hampir tidak dapat dibersihkan apabila tidak dicat.
Rumah sakit dan pabrik-pabrik pembuatan dan pengolahan makanan perlu dicat
untuk memungkinkan agar permukaan dapat dibersihkan. Permukaan-permukaan ini
kadang-kadang perlu menggunakan bahan-bahan khusus agar dapat dibersihkan.
Ketika pemilihan sistem pelapisan cat yang benar digunakan, permukaan dapat
dibersihkan secara teratur dan akan tahan lama.
Beberapa permukaan seperti kayu yang digunakan di rumah-rumah mungkin perlu
diisi dengan fillter grain selama prosedur pengecatan untuk memberikan permukaan
yang halus, dan agar dirawat. Pemilihan sistem pengecatan dapat ditentukan oleh
persyaratan mudah dibersihkan. Cat yang memiliki tingkat gloss yang sangat tinggi
dan yang tahan terhadap goresan dapat digunakan di sekitar area pencucian pakaian
atau dapur.
77
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
1.11.7 Keselamatan, Kesehatan dan Kebersihan Pekerjaan Pengecatan.
Beberapa jenis cat dan bahan pelarut mengandung racun (toxic) dan ada pula yang
dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Oleh karena itu, lakukan tindakan pencegahan
berikut ketika menggunakan cat dan bahan pelarut.
Aplikasi dan pengeringan cat menghasilkan uap yang bercampur dengan udara. Uap
ini biasanya lebih berat dari air dan akan jatuh melewati wajah pengecat menuju bagian
bawah ruangan.
Oleh karena itu, adalah perlu untuk menyediakan ventilasi yang memadai guna
memungkinkan sirkulasi udara dan pertukaran udara segar. Kebanyakan cat
konvensional atau cat rumah tangga tidak mengharuskan pengecat memakai alat bantu
pernafasan ketika mengaplikasikan lapisan cat. Bukalah pintu dan jendela untuk
memungkinkan sirkulasi udara.
Gambar 5.6 Pengecatan Permukaan.
78
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Apabila tidak memungkinkan atau tidak praktis melakukannya karena hujan, angin
atau lokasinya, kipas angin harus digunakan untuk mengalirkan udara apabila
menggunakan cat yang mengandung bahan pelarut.
Ketika Anda melakukan pengecatan sebagai bagian dari pekerjaan Anda, Anda akan
terkena uap cat (paint fume) hampir setiap hari. Menghirup uap cat adalah penyebab
utama keracunan industrial. Jangan merokok saat Anda terpapar pada bahan pelarut atau
uap cat. Ketika merokok, racun yang disebabkan oleh reaksi kimia akan meningkat oleh
panas rokok.
Jagalah kebersihan tangan setelah melakukan pekerjaan pengecatan, dengan
memperhatikan beberapa hal, yaitu :
1. Oleskan krim pelindung (barrier cream) pada tangan dan gosoklah dengan baik
sebelum melakukan pengecatan.
2. Hindari kontak dengan mulut Anda apabila tangan terkena cat.
3. Bersihkan cat dari tangan sebelum makan.
4. Biasakan untuk menggunakan bahan pembersih tangan dan krim pelindung pada
tangan Anda.
5. Gunakan bahan pembersih tangan dengan menggosokkannya ke seluruh tangan
dan keringkan dengan handuk atau kain lap bersih.
6. Cucilah tangan dengan air bersih.
Gambar 5.7 Menjaga Kebersihan Tangan.
79
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Jangan menggunakan bahan pelarut untuk mencuci cat dari tangan. Bahan pelarut
akan mengeringkan minyak alami dari kulit dan mendorong terjadinya keretakan. Infeksi
kemudian dapat terjadi.
Ada orang yang lebih terpengaruh daripada yang lainnya ketika terpapar pada jenis
dan jumlah bahan pelarut yang sama. Seseorang yang telah menghirup bahan pelarut dan
memperlihatkan tanda-tanda memiliki koordinasi yang buruk, berbicara berlebihan,
menyanyi dengan suara keras, dll. harus segera dipindahkan dari area. Penyembuhan
secara cepat biasanya terjadi, tetapi orang yang bersangkutan harus dijauhkan dari area
beruap.
Ketika menyemprotkan cat, kebanyakan cat perlu diencerkan dengan bahan pelarut
untuk memperoleh pola penyemprotan yang benar. Bahan pelarut tambahan ini ditambah
dengan bahan pelarut dari pabrik pembuat harus menguap dari lapisan cat (paint film)
agar cat dapat kering.
Pengecatan dengan cara penyemprotan menghabiskan cat dengan sangat cepat. Oleh
karena itu, uap bahan pelarut dalam jumlah besar terlepas dalam jangka waktu singkat.
Sediakan ventilasi secara memadai dan jauhi area tersebut sampai aman dari uap.
Pastikan baju terusan (overall) yang berada dalam kondisi yang baik dipakai ketika
melakukan pengecatan.
Gambar 5.8 Pakaian Pelindung Pekerja Cat.
80
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Gunakan alat pelindung yang benar ketika melakukan penyemprotan, pembersihan
atau bleaching. Sebelum melakukan penyemprotan harus memperhatikan hal-hal berikut
ini :
a. Ketika melakukan pengecatan dengan penyemprotan, hal yang dianjurkan untuk
dilakukan adalah agar tukang cat memakai hood untuk melindungi kepala dan leher
dari kelebihan semprotan.
b. Alat bantu pernafasan harus dipakai ketika melakukan pengecatan dengan
penyemprotan.
c. Apabila bekerja di area yang sama dengan tukang penyemprot, membantu
memindahkan perancah atau membersihkan area kerja, topi tukang cat dan masker
wajah harus dipakai.
1.11.8 Pelitur (Polishing).
Pada awal abad ke-18 suatu proses pengecatan lapisan akhir (finishing)
diperkenalkan, yang melibatkan diterapkannya suatu larutan yang terdiri dari lak
(shellac) dalam alkohol dengan bantuan pad atau karet.
Orang Perancis patut diberikan penghargaan karena memperkenalkan metode ini,
dan metode ini menjadi terkenal dengan istilah pengecatan dengan pelitur model Perancis
(French Polishing). Meskipun berbagai modifikasi terhadap metode awal kemudan
terjadi, istilah ini tetap dipertahankan, dan sekarang diterima sebagai istilah yang secara
umum mengacu pada pengecatan lapisan akhir (finishing) pada kayu.
Gambar 5.9 Peralatan Pelindung.
81
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Pengecatan dengan pelitur model Perancis mungkin dianggap kurang praktis karena
model ini memiliki daya tahan yang kurang baik terhadap panas dan alkohol. Di zaman
modern, sebagian besar orang lebih menyukai penggunaan produk laminasi,
polyurethane, atau pernis tahan panas, tetapi untuk perabot rumah tangga antik dimana
keaslian diperlukan, tidak ada lapisan penutup yang lebih baik daripada pengecatan
dengan pelitur model Perancis.
Penggosokan secara terus menerus pada kayu menghasilkan suatu lapisan padat
yang menyatu ke dalam urat kayu (grain), sehingga memberikan tingkat keindahan yang
sangat luar biasa pada kayu yang tidak dapat diperoleh melalui cara pelapisan akhir
(finishing) lain. Pengecetan dengan pelitur model Perancis memberikan hasil akhir yang
indah dan cerah yang meningkatkan mutu semua perabot rumah tangga menjadi lebih
indah.
Orang yang sudah menguasai pengecatan pelitur model Perancis mendapati bahwa
keterampilan tangan ini sangat memuaskan, meskipun memerlukan waktu yang lama.
Pekerjaan ini membutuhkan kesabaran, tetapi tidak memerlukan tenaga fisik yang terlalu
sulit.
1.11.8.1 Bahan Dasar Pelitur Sirlak (Shellac).
Pengecatan dengan pelitur model Perancis menghasilkan permukaan kayu yang
berkilau seperti kaca melalui penggunaan pelitur lak (shellac) khusus. Shellac telah
digunakan di India dan Cina sejak, paling tidak, tahun 1000 SM. Catatan perniagaan dari
Perusahaan India Timur menggambarkan digunakannya shellac sebagai pernis dekorasi
pada abad ke-16. Perusahaan Angelo Brothers didirikan di India pada tahun 1855 dan
kebanyakan pengecatan dengan pelitur model Perancis telah dilakukan dengan kualitas
yang sangat tinggi yang dihasilkan oleh firma patungan Inggris dan India ini. Negara-
negara di Asia tengah masih merupakan pengolah dan produsen utama shellac.
Shellac adalah lac berbentuk seperti shell yang sudah dimurnikan (refined). Lac
adalah cairan yang dikeluarkan dari laccifer lacca, suatu serangga parasit yang hidup di
banyak pohon buah. Pohon-pohon tersebut sengaja disebarkan dengan jenis serangga ini
untuk mendorong tumbuhnya lac.
82
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Proses pemurnian dimulai ketika serangga mati. Ranting-ranting pohon dipatahkan
dan ranting-ranting yang dipenuhi dengan lac disebut dengan istilah ‘stick lac’. Lac
kemudian dikikis, sehingga menghasilkan seed lac. Seed lac ini dicuci, dikeringkan dan
dilelehkan dalam kantong yang terbuat dari katun. Saat damar (resin) mengalir melalui
kantong, resin ini menyebar secara perlahan di seluruh permukaan porselain, didinginkan
dan kemudian dilebarkan menjadi lembaran yang tipis. Lembaran ini kemudian dibagi-
bagi menjadi serpihan-serpihan shellac yang tipis. Berbagai macam kualitas (grade)
diperoleh berdasarkan pemilihan stick lac asli dan metode-metode yang digunakan untuk
memurnikan lac. Ada grade yang kandungan lilinnya dibuang (dewaxed), ada yang
diputihkan (bleached), dan ada pula yang diproses dengan kedua metode ini.
Pada umumnya, shellac digunakan sebagai :
a. Pelitur berkualitas unggul;
b. Lapisan pertama penyekatan;
c. Penghalang terhadap bahan-bahan finishing lain yang tertumpah ke dalam kayu;
d. Penutup pada lubang-lubang simpul kayu.
1.11.8.2 Prinsip Dasar Pengecatan dengan Pelitur.
Prinsip-prinsip dasar pengecatan dengan pelitur, adalah :
a. Kayu harus dari kualitas terbaik dan dipersiapkan dengan baik, bersih, kering,
didempul (stopping up) dengan baik dan diamplas sampai halus.
b. Warna (stain) harus digunakan dengan benar, cepat kering, dan disesuaikan
dengan urat kayu.
c. Bahan pengisi (filler) harus sesuai dengan shellac, warnanya cocok, digosok
sampai halus, dibersihkan dan dibiarkan kering semalaman.
d. Larutan shellac dengan kualitas terbaik harus digunakan secara tradisional
dengan karet pelitur yang dibuat dengan benar, dan perhatian yang seksama diberikan
saat melakukan skinning-in, bodying-up, stiffening-up dan spiriting-out.
83
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
1.11.8.3 Kelebihan dan Kekurangan Finishing dengan Pelitur
A. Kelebihan finishing dengan pelitur, adalah :
1. Pengecatan ini dapat memproduksi ulang perabot rumah tangga dengan lapisan
akhir/penutup (finish) yang asli berasal dari abad ke-19.
2. Pengecatan model ini memiliki bentuk yang sangat indah.
3. Cat ini dapat dikikis dan diaplikasikan ulang (yang penting dalam pemulihan
bahan-bahan antik asli).
4. Pengecatan model ini dapat dilakukan dengan tangan yang hanya membutuhkan
beberapa perkakas khusus untuk memungkinkan agar pekerjaan dapat dilaksanakan
di mana saja.
5. Pengecatan model ini dapat memberikan tingkat kepuasan mental dan jasmani
yang sangat tinggi.
B. Kekurangan finishing dengan pelitur, adalah :
1. Pengecatan dengan model ini saat ini menjadi sangat mahal karena biaya yang
dibutuhkan untuk membayar tenaga kerja yang melaksanakan setiap pekerjaan.
2. Tidak sesuai lagi dengan beberapa lapisan cat akhir (finish) yang diproduksi di
zaman sekarang.
3. Pengecatan dengan model ini memiliki daya tahan yang kurang baik terhadap
alkohol dan permukaan perabotan untuk rumah modern tidak praktis.
4. Pengecatan model ini tidak memiliki daya tahan panas terhadap lak atau urethane
modern.
5.
1.11.8.4 Keselamatan, Kesehatan dan Kebersihan Pekerjaan Pelitur
A. Keselamatan.
Tukang pelitur telah mengembangkan kebiasaan dan praktek-praktek kerja yang baik
untuk memastikan keselamatan dalam lingkungan kerjanya. Tukang pelitur ini harus
memperhatikan peringatan-peringatan yang diberikan oleh pabrik terhadap produk-
produk yang dia gunakan dan memahami sifat-sifat dari masing-masing produk guna
memungkinkan agar produk-produk tersebut dapat disimpan dan ditangani dengan aman.
84
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Bahan-bahan mudah terbakar/menyala seperti spiritus (methylated spirits), terpentin
dan larutan-larutan lainnya harus disimpan dalam kontainer yang terbuat dari metal dan
dijauhkan dari sumber-sumber panas.
Bahan-bahan yang bersifat korosif seperti peroksida (peroxide) dan asam sulfur
(sulphuric acid) harus disimpan dalam kontainer gelas yang telah diberi label dengan
jelas.
Bahan-bahan beracun seperti asam oksalik (oxalic acid) dan amoniak harus disimpan
dalam kontainer yang telah diberi label d engan jelas dan dijauhkan dari jangkauan anak-
anak.
Kain goni (hessian) atau kain lap yang digunakan dengan bahan-bahan berbahaya
harus dibuang dengan cara yang benar. Misalnya, kain lap yang telah digunakan untuk
menggunakan filler berbahan dasar oli harus dijauhkan dan dipisahkan dari bahan mudah
terbakar lainnya, segera dibakar, atau direndam ke dalam kontainer berisi air.
Apabila bahan-bahan bekas ditempatkan bersama dalam wadah yang rapat atau padat,
misalnya di dalam tong sampah, kain lap yang sudah terkena bahan filler berminyak akan
menghasilkan panas, kadang-kadang pada tingkat yang dapat terbakar. Kebakaran yang
berbahaya kadang-kadang disebabkan oleh limbah filler yang terbakar secara tiba-tiba.
Bengkel kerja (workshop) harus dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran untuk
memadamkan api yang mungkin terjadi. Klasifikasi api yang dapat terjadi dalam bengkel
kerja tukang cat adalah Kelas A (bahan-bahan mudah terbakar : kayu, kertas, tekstil),
Kelas B (cairan mudah terbakar : larutan, oli, cat) atau Kelas E (kebakaran yang
melibatkan peralatan listrik).
Untuk bahan-bahan yang terbakar (Kebakaran Kelas A) gunakan alat pemadam
kebakaran yang berisikan air (berwarna merah) atau alat pemadam kebakaran berisikan
busa (berwarna biru). Untuk cairan yang terbakar (Kebakaran Kelas B), gunakan alat
pemadam kebakaran yang berisikan busa atau alat pemadam kebakaran berisikan bubuk
kimia kering (berwarna putih dengan pita putih). Untuk kebakaran yang melibatkan
peralatan listrik (Kebakaran Kelas E), gunakan alat pemadam kebakaran berisikan bubuk
kimia kering.
85
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
B. Kebersihan.
Karena tangan tukang cat adalah alat yang paling penting dalam melaksanakan
pekerjaannya, maka kebersihan diri adalah penting. Apabila kebersihan tidak diterapkan
dengan benar ini dapat mengakibatkan infeksi kulit akibat pekerjaan yang dapat
membahayakan masa depan pekerjaannya sebagai tukang pelitur.
Untuk membersihkan tangan Anda :
1. Gunakan kain lap, lipatlah menjadi bantalan (pad) dan tambahkan cairan pelarut yang
sesuai dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.
Cairan pelarut yang digunakan bervariasi sesuai dengan tingkat pekerjaan pelitur yang
dilaksanakan.
2. Lanjutkan dengan menyeka kedua tangan Anda dengan menggunakan kain lap
sampai seluruh sisa kotoran bersih semuanya.
3. Bilaslah tangan Anda dengan sabun dan air segera.
Pembilasan dengan sabun dan air harus dilakukan setelah pembersihan dengan cairan
pelarut karena cairan pelarut berbahan dasar spiritus dapat merusak kulit.
4. Keringkan tangan secara menyeluruh dan kemudian gunakan krim tangan atau krim
kulit, dengan memijatnya kepada seluruh telapak tangan dan tangan.
Gambar 5.10 Peralatan Pemadam Kebakaran.
86
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
5. Selalu gunakan sarung tangan pelindung ketika Anda melaksanakan pekerjaan kayu
dengan cairan pelarut spiritus atau larutan asam (acid solution).
C. Perkakas.
Pengecatan dengan pelitur model Perancis memerlukan lebih sedikit perkakas
dibandingkan dengan kejuruan lainnya. Pada umumnya, tukang pelitur harus memiliki
perkakas-perkakas yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan kayu dalam berbagai
tahapan penyelesaian. Sejumlah perabot rumah tangga antik mungkin sudah rusak
sebagian dan mungkin memerlukan pekerjaan renovasi secara besar-besar pada
permukaan atau seluruh panel yang telah mengalami kerusakan parah mungkin harus
diganti semuanya.
Perkakas-perkakas yang diperlukan untuk mempersiapkan pekerjaan pelitur adalah :
1. Pallete knife yang digunakan untuk mengaduk larutan;
2. Putty knife yang digunakan untuk mengaplikasikan stopping dan filler;
3. Polisher’s quirk, yaitu sepotong kayu (dowel) yang ditajamkan untuk digunakan
membersihkan atau memelitur bagian-bagian sudut yang tertutup;
Gambar 5.11 Kebersihan Tangan.
87
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
1. Berbagai macam ampelas;
Secara tradisional, garnet paper, glass paper dan kertas ampelas dianjurkan untuk
digunakan dalam buku manual tukang pelitur. Standar terbaik dalam persiapan kayu
sekarang dapat dicapai dengan menggunakan kertas ampelas Australia modern.
Berbagai kertas ampelas Kering atau Basah atau kertas Kering dapat digunakan.
Klasifikasi (grade) kertas ampelas yang dianjurkan untuk pengecatan dapat dilihat
pada Tabel 5.2, adalah sebagai berikut :
Tabel 5.2 Klasifikasi (grade) kertas ampelas.
Klasifikasi (Grade) Uraian kerja
100 Pengampelasan setelah membersihkan
torehan dan goresan yang dalam.
120 - 180 Pengampelasan – persiapan untuk pewarnaan
(staining).
180 Stopping – pengampelasan halus.
240 Pengampelasan setelah pelapisan (coating).
400 Pengampelasan diantara skinning-in dan
bodying-up.
1000 Pengampelasan dalam tahap-tahap finishing.
Gambar 5.12 Perkakas Pekerjaan Pelitur.
88
Kode.
121064
Subjek
Topik
:
:
Praktek Kayu
Pekerjaan Finishing
Tanggal
25 Nov’14
LEMBAR KERJA
Abrasive pad industrial dengan klasifikasi (grade) yang sama dapat digunakan
dalam pekerjaan pada bagian-bagian yang dibengkokkan, diukir dan dibentuk
konturnya. Abrasive pad diberikan kode warna untuk memberitahukan grade yang