LAPORAN KASUSA. Identitas Pasien : Nama: Ny. MS Tanggal Lahir:
12 Juni 1973 Umur: 40 tahun Alamat : Jl. Manara no.14 Agama: Islam
Tanggal Masuk:11 maret 2015 Nomor RM: 117948
B. Anamnesis :Keluhan Utama : Nyeri dan gerak terbatas pada
tangan kiriAnamnesis Terpimpin : Dialami sejak 4 bulan yang lalu
sebelum masuk Rumah Sakit. Riwayat nyeri pada tangan kirinya
diikuti dengan bengkak, rasa panas dan kemerahan. Nyeri dirasakan
terutama saat pasien mencoba menggerakkan tangan kirinya. Pasien
tidak pernah berobat ke dokter. Pasien hanya menggunakan pengobatan
herbal dan rutin mengurut tangannya di tukang urut. Dua bulan
setelah pengobatan herbal dan sering diurut, pasien kembali
merasakan nyeri dan gerakan tangannya bertambah terbatas. Akhirnya,
pasien meminta rujukan ke rumah sakit.Mekanisme Trauma : Pasien
sedang mencuci baju dan ingin memasukkannya didalam mesin cuci.
Saat itu mesin cuci terletak lebih tinggi hingga pasien menggunakan
kursi untuk memanjat. Saat memanjat, pasien terjatuh dari kursi
dengan posisi tubuh bertumpu pada siku kiri. Semenjak itu, gerakan
tangan pasien terbatas. Pasien hanya berobat herbal dan menggunakan
jasa tukang urut.
C. Pemeriksaan Fisis :Status Generalis: Sakit sedang/ gizi
cukup/ composmentisStatus Vitalis: TD: 120/70 mmHg N: 84x/min
reguler P: 18x/min, spontan, thoracoabdominal S : 36.7 oC
(axilla)
Status Lokalis :Regio Elbow Sinistra I : deformitas (+),
swelling (+), hematoma (-) , luka (-) P : nyeri tekan (+) RoM :
pergerakan elbow joint terbatas nyeri, flexi elbow 15, extensi
elbow 180 NVD : sensibilitas baik, a.brachialis dan a.radialis
teraba, CRT < 2
D. Pemeriksaan Penunjang :Foto Klinis :
Hasil Laboratorium : RBC : 4.240.000/mm3 HGB : 12,4 mg/dl HCT :
37,9 % PLT : 287.000/mm3 WBC : 7100 mm3 GDS : 106 Ureum : 14
Kreatinin : 0,7 GOT/GPT : 12/6 HBsAg : (-) CT/BT : 8/3
Radiologi :
Foto X-Ray AP/Lateral Elbow Joint Sinistra (11.03.2015)Kesan :
Dislokasi caput olekranon posterior displacement
Foto Thorax PAKesan : tidak tampak kelainan pada foto thorax
ini.
E. DiagnosisBerdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan
pemeriksaan penunjang yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
pasien ini dapat didiagnosa dengan Dislokasi Posterior Sendi Siku
Kiri.
F. Penatalaksanaan IVFD RL 20 tpm Ceftriaxone 1 gr/12 jam/iv
Ranitidine 1 amp/8 jam/iv Ketorolac 1 amp/8 jam/iv Analgetik Plan
Rekonstruksi (Open Reduksi)
G. Resume PasienPerempuan, 40 tahun, masuk ke RS dengan keluhan
gerakan terbatas dan nyeri pada tangan kiri. Dialami sejak 4 bulan
yang lalu. Riwayat nyeri pada tangan kirinya diikuti dengan
bengkak, rasa panas dan kemerahan. Nyeri dirasakan terutama saat
pasien mencoba menggerakkan tangan kirinya. Pasien tidak pernah
berobat ke dokter. Riwayat berobat herbal dan menggunakan jasa
tukang urut selama 2 bulan. Mekanisme trauma terjadi saat Pasien
sedang mencuci baju dan ingin memasukkannya didalam mesin cuci.
Saat itu, mesin cuci terletak lebih tinggi hingga pasien
menggunakan kursi untuk memanjat. Saat memanjat, pasien terjatuh
dari kursi dengan posisi tubuh bertumpu pada siku kiri. Semenjak
itu, gerakan tangan pasien terbatas.
DISLOKASI SENDI SIKU
A. PENDAHULUANDislokasi sendi siku sering ditemukan pada orang
dewasa tapi jarang pada anak-anak dan hanya biasanya terjadi pada
anak umur 11-15 tahun. Kelainan ini lebih sering ditemukan pada
anak laki-laki dibanding anak perempuan. Dislokasi posterior
disertai pemindahan ke lateral merupakan kelainan yang paling
sering ditemukan, sedangkan jenis anterior, lateral, dan medial
sangat jarang ditemukan.Klasifikasi dislokasi pada sendi siku dapat
dibagi atas : dislokasi sendi siku posterior, divergent (jarang
terjadi), dan lateral
Gambar 1. Klasifikasi dari dislokasi sendi siku
B. DEFINISIa. Dislokasi adalah gangguan lengkap dalam hubungan
normal antara 2 tulang dimana tidak ada lagi kontak pada permukaan
artikular.b. Dislokasi elbow merupakan suatu injury berupa keadaan
yang abnormal pada regio siku, dimana olekranon tidak berhubungan
secara normal dengan epycondilus humeri, atau bergesernya ulna
kebelakang dari ujung bawah humeri.
C. ANATOMI1. Tulang pembentuk sendi sikuElbow atau siku dibentuk
oleh tiga tulang yaitu distal humeri, proximal ulna dan proximal
radius.a. Os HumerusMerupakan tulang terpanjang pada anggota gerak
atas. Ujung atas os humerus terdiri dari sebuah caput humeri yang
membuat persendian dengan rongga glenoidalis scapula dan merupakan
bagian dari persendian bahu. Di bagian bawah caput terdapat bagian
yang ramping di sebut collum anatomicum dan di sebelah luar
terdapat tuberositas mayor serta bagian dalam terdapat tuberositas
minor. Di antara kedua tuberositas terdapat celah, yaitu sulcus
intertubercularis. Pada Batang os humerus terdapat tuberositas
deltoid, yaitu tempat melekatnya insersio otot deltoideus.
Disebelah dorsal dari tuberositas deltoid terdapat sulcus yang
membelit disebut sulcus nerve radialis.Ujung bawah os humerus
terdapat permukaan sendi yang berhubungan dengan tulang lengan
bawah. Trochlear yang terletak di sebelah sisi dalam tempat
persendian os ulna dan sisi luar terdapat caspitulum yang
bersendian dengan os radius. Pada kedua sisi persendian ujung bawah
os humerus terdapat dua epicondylus, yaitu epicondilus lateral dan
medial.b.Os RadiusTulang radius terletak di sisi lateral pada
lengan bawah. Merupakan tulang yang lebih pendek di bandingkan
dengan os ulna. Mempunyai sebuah batang dan dua ujung atas, yaitu
caput yang berbentuk kancing. Dibawah terdapat sebuah tuberositas
radii.
c. Os UlnaTulang ulna terletak di sisi medial pada lengan bawah
yang terdiri atas sebuah batang dan dua ujung. Ujung os ulna masuk
dalam persendian siku yang disebut processus olecranon. Processus
ini menonjol keatas di sebelah posterior dan masuk ke dalam fosa
olecrani os humerus. Processus coronoideus os ulna menonjol di
depannya dan tempat masuk di dalam fosa coronoid os humerus, bila
siku di bengkokkan. Batang os ulna semakin ke bawah semakin
mengecil dan memberi kaitan pada otot yang mengendalikan gerak
sendi pergelangan tangan dan jari-jari. Ujung bawah os ulna terdiri
dari caput ulna yang bersendian dengan os radius dan processus
styloideus yang menonjol ke bawah.
2. Ligamentum Sendi SikuUntuk menghubungkan tulang humerus
dengan tulang ulna dan radius, maka diperkuat oleh
ligamentum-ligamentum yang terletak pada sendi siku.
Ligamen-ligamen itu terdiri dari:1) Ligamen collateral ulnare yaitu
ligamen yang bersal dari epicondylus medial humerus dan memperkuat
sendi humeroulnaris di sisi medial.2) Ligamen collateral radial
yaitu ligamen yang terbentang dari epicondylus lateral humeri ke
ligamen anular radii menuju os ulna. Memperkuat sendi humeroradial
di sisi lateral.3) Ligamen anular radii yaitu ligamen yang bersama
dengan ligamen collateral radial menahan capitulum humeri pada
tempatnya.3. Jaringan Otot dan SendiOtot-otot yang berfungsi dalam
gerakan sendi siku terdiri dari otot flexor-ekstensor, pronator dan
supinator.1) Otot-otot Flexora) Otot Biceps Brachialis.Origo :
Caput brevis ujung procesus Coracoideus scapulae.Insersio :
Tuberositas radii.Persarafan : N.Musculocutaneus (C5,C6).Fungsi
Utama : Supinasi lengan bawah dan flexi siku.
b) Otot BrachialisOrigo : Proximal supracondylaris
lateralis.Insersio : Tuberositas ulna.Persarafan :
N.Musculocutaneus (C5,C6).Fungsi Utama : Flexi siku.
c) Otot BrachioradialisOrigo : Tuberculum infiaglenoidale
scapulaInsersio : Tuberositas radii.Persarafan : N. Radialis
(C6,C7)Fungsi Utama : Flexi siku.
2) Otot-otot Ekstensora) Otot triceps brachialisOrigo : Caput
longum pada tuberositas glenoidalis,Caput medial pada septum
intermuscular, Caput lateral melekat pada dorsal sulcus nervus
radialis.Insersio : Proximal olecranon.Persarafan : N. Radialis
(C6,C7)Fungsi Utama : Extensi sikub) Otot AnconeusOrigo :
Epicondylus lateral humeri.Insersio : Permukaan posterior
ulna.Persarafan : N. Radialis (C6,C7)Fungsi Utama : Extensi
siku
3) Otot-otot Pronator dan Supinatora) Otot Pronator TeresOrigo :
Epicondylus medialis humeri.Insersio : Permukaan lateral
radiusPersarafan : N. Medianus (C6,C7)Fungsi Utama : Pronasi
siku
b) Otot Pronator QuadratusOrigo : distal permukaan anterior
ulnaInsersio : distal permukaan anterior radiusPersarafan : N.
Medianus (C6,C7)Fungsi Utama : Pronasi siku
Gambar 2. Anatomi Sendi Siku
Gambar 3. Anatomi Elbow tampak depan dan tampak belakang
Gambar 4. Anatomi elbow tampak dari lateral
D. PATOLOGIBagian distal dari humerus terdorong ke depan melalui
kapsul anterior sedangkan radius dan ulna mengalami dislokasi ke
posterioe, sehingga selalu terjadi kerusakan yang hebat pada
jaringan lunak kapsul dan muskulus brakialis yang kadang-kadang
mengalami robekan pada prosesus koronoid. Dislokasi pada umumnya
posterior atau posterolateral. Arteri brakialis dan nervus medialis
dapat terangkat bersama-sama humerus ke depan. Dislokasi sering
disertai fraktur prosesus koronoid, kapitalum, atau kaput
radius.
E. MEKANISME TRAUMADislokasi posterior terjadi karena tangan
dalam keadaan out-stretched. Kapsul anterior dan kolateral ligamen
mengalami robekan.Dislokasi anterior lebih jarang ditemukan,
biasanya terjadi oleh karena jatuh dengan trauma langsung pada
prosesus olekranon.
Gambar 5. Mekanisme Injury dari Dislokasi Elbow Joint
F. GEJALA KLINIS Terdapat trauma dengan pembengkakan yang hebat
di sekitar sendi siku sewaktu siku dalam posisi semi fleksi.
Olekranon dapat teraba di bagian belakang. Triceps prominent
G. DIAGNOSISDiagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan
pemeriksaan radiologis. Anamnesis :Harus diketahui dengan tepat
lokalisasi, distribusi, dan asal dari nyeri. Nyeri pada lengan atas
mungkin merupakan nyeri yang berasal dari bahu, bergesernya sendi
siku, dan beberapa kelainan akibat jepitan pada saraf. Gerakan pada
sendi siku :Pada sendi siku terdapat dua komponen persendian yaitu
antara humerus dengan ulna dan antara ulna dengan radius yang
memberikan kemungkinan gerakan fleksi dan ekstensi serta rotasi
pada lengan bawah. Gerakan fleksi dan ekstensi bervariasi antara
0-150 serta pronasi dan supinasi masing-masing sebesar 0-90
Pemeriksaan neurologis :Perlu dilakukan pemeriksaan neurologis dari
nervus ulnaris, nervus medianusm dan nervus radialis.
Pemeriksaan radiologis :Dengan pemeriksaan radiologis dapat
diketahui adanya dislokasi yang mungkin disertai fraktur tulang
disekitar sendi siku.
Gambar 6. Contoh gambaran radiologi pada dislokasi sendi
siku
H. PENATALAKSANAANPada dislokasi sendi siku dilakukan reposisi
secepatnya. Pada jam-jam pertama, dislokasi dapat direposisi tanpa
pembiusan umum. Setelah direposisi, lengan difleksi lebih 90 dan
dipertahankan dengan gips selama 3 minggu
Gambar 7. Teknik reposisi pada dislokasi sendi siku
I. KOMPLIKASI Komplikasi vaskuler, dapat terjadi ruptur atau
hanya laserasi saja pada arteri brakialis. Trauma pada saraf; lebih
sering daripada pembuluh darah dan paling sering pada nervous
ulnaris. Pembentukan tulang heterotropik; pembentukan tulang ini
akan mengganggu pergerakan sendi siku secara permanen dan
lokalisasinya biasa di bawah epikondilus medialis atau, epikondilus
lateralis sepanjang ligamen kolateral. Dislokasi rekuren sendi
siku, walaupun kelainan ini jarang ditemukan
DAFTAR PUSTAKA
Rasjad, Chairuddin, Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi, 2012.
Sjamsuhidajat, R & Jong W.D.. Buku Ajar Ilmu Bedah, E.C.G.
Jakarta. 1997 Solomon L., Warwick D., Nayagam S. Apleys System of
Orthopaedics and Fractures, 9th edition. United Kingdom: Hodder
Arnold. 2010 Thompson J.C., Netters Concise Orthopedic Anatomy, 2nd
edition. Elsevier Saunders.