LAPORAN KASUS SEORANG PEREMPUAN DENGAN METASTASE PADA TULANG Disusun oleh : Dian Sri Utami (406148088) Pembimbing : dr. Lia Sasdesi Mangiri, Sp.Rad
LAPORAN KASUSSEORANG PEREMPUAN DENGAN METASTASE
PADA TULANG
Disusun oleh :Dian Sri Utami (406148088)
Pembimbing :dr. Lia Sasdesi Mangiri, Sp.Rad
ANATOMI PAYUDARA
Perdarahan Payudara Cabang arteri mammaria interna; Cabang lateral dari arteri
interkostalis posterior Cabang dari arteri aksillaris
termasuk arteri torakalis lateralis, dan cabang pectoral dari arteri torakoakromial.
Aliran Limfe Payudara
ANATOMI OTAK
ANATOMI VERTEBRA
DEFINISI Metastase penyebaran kanker dari
situs awal ke tempat lain Sel kanker dari tumor utama
pembuluh darah ikut bersirkulasi tumbuh di jaringan normal yang jauh dari tumor asalnya
Metastase tulang terdiri dari lesi osteolitik dan osteoblastik
EPIDEMIOLOGI Kanker Payudara merupakan salah
satu jenis kanker terbanyak di Indonesia
lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium yang lanjut
Metastase tulang merupakan komplikasi dari 70 % penderita dengan kanker payudara stadium lanjut
Distribusi metastase(Menurut Beschan)
Tulang belakang 80 % Femur 40 % Iga dan sternum 25 % Tengkorak dan pelvis 20 % Kaput humeri 7 % Tulang ekstremitas 1 – 2 %
ETIOLOGI Kanker payudara Kanker tiroid Kanker prostat Kanker ginjal Kanker paru-paru Limfoma Multiple myeloma
PATOFISIOLOGIFaktor yg berperan terjadinya metastase kanker ke tulang yaitu : (NEJM 2004 , uptodate mechanism of bone metas)
Aliran darah yang banyak pada sumsum tulang
Sel kanker menghasilkan molekul adesi sel kanker dapat menempel pada sel stroma sumsum tulang dan matriks tulang
JALUR PENYEBARAN Invasi Lokal Metastasis Kelenjar Limfe Regional Metastasis Hematogen
GEJALA KLINIK Nyeri pada tulang lama kelamaan
menjadi amat sakit hingga pasien tidak bisa jalan
Merasa lemas Mati rasa pada bagian yang syarafnya
terkena kanker Masalah pada buang air kecil Hypercalcemia Kelebihan kalsium
yang dikeluarkan dari tulang yang sakit ES: kurang nafsu makan, mual, lelah.
GAMBARAN RADIOLOGI Osteolitik
Osteoblastik (sklerotik)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI Foto polos
Bone Survey
Computered Tomography (CT)
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Scintigraphy ( nuclear medicine )
DIAGNOSIS BANDING
Fibrous Dysplasia
Multiple Myeloma
Histiocytosis X
TATALAKSANA Bisfosfonat menekan laju destruksi dan pembentukan
tulang yang berlebihan akibat metastasis. mengurangi resiko fraktur, mengurangi rasa sakit, menurunkan kadar kalsium dalam darah, dan menurunkan laju kerusakan tulang.
Kemoterapi membunuh sel-sel kanker. diberikan per-oral maupun intravena.
Terapi hormon digunakan hambat aktivitas hormon dalam mendukung pertumbuhan kanker.
Radioterapi hilangkan nyeri dan mengontrol pertumbuhan tumor di area metastasis.
Pembedahan mencegah atau untuk terapi fraktur.
Terapi simptomatik mengurangi nyeri.
KOMPLIKASI Fraktur tulang Kerusakan jaringan saraf pada
tulang belakang
PROGNOSIS Menurut Grabstald tumor ganas ginjal
(hypernephroma), umumnya adalah soliter ---- prognosis terbaik di antara metastasis tulang tumor-tumor lain ‘5 year survival rate’ sebanyak 25 – 35%.
Prognosis Buruk
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS Nama : Ny. IM Umur : 48 Tahun 6 bulan Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Gemah Tengah – Semarang Agama : Islam Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga No. CM : 348*** Tanggal Rawat Jalan : 10 Mei 2016 Auto dan Alloanamnesis dilakukan dengan pasien
pada hari Selasa tanggal 12 – 13 Mei 2016 di bangsal Bima RSUD Kota Semarang
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien datang ke RSUD Kota Semarang dengan
keluhan nyeri pada lengan kanan atas. Awalnya pasien sering merasa lemas sejak 2 tahun terakhir di seluruh tubuh, namun beberapa bulan terakhir pasien merasa nyeri hebat terutama di lengan atas kanan. Nyeri dirasakan sepanjang hari. Pasien mulai sulit menggerakkan tangan nya sejak 1 minggu SMRS. Pasien hanya bisa menggerakkan lengan bawah saja. Keluhan Tersebut di sertai dengan lemah nya kedua anggotak gerak tubuh bagian bawah. Pasien merasakan hal itu sejak 3 hari SMRS. Keluhan muncul dirasakan tiba-tiba tanpa di sertai riwayat jatuh sebelumnya ataupun riwayat nyeri kepala hebat.
Pasien mempunyai Riwayat telah melakukan pengangkatan payudara kanan pada tahun 2000 atas indikasi tumor payudara. Setelah pengangkatan pasien tidak melakukan radioterapi maupun kemoterapi. BAK dan BAB tidak ada keluhan, napsu makan menurun saat sehat maupun sedang sakit.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Riwayat sakit serupa : disangkal Riwayat DM : disangkal Riwayat hipertensi : + (tidak terkontrol) Riwayat asma : disangkal Riwayat alergi : disangkal Riwayat atopic: disangkal Riwayat keganasan : Ca Mammae dextra Riwayat operasi : mastektomi dextra (thn
2000)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Riwayat sakit serupa : disangkal Riwayat DM : disangkal Riwayat hipertensi : disangkal Riwayat asma : disangkal Riwayat alergi : disangkal Riwayat atopic : disangkal Riwayat keganasan : disangkal
RIWAYAT MENSTRUASI Riwayat menstruasi: lama haid 8–10
hari, tidak teratur, tidak ada nyeri perut, namun pasien sering merasakan pusing dan lemas.
Sejak 6 bulan terakhir pasien sudah tidak lagi menstruasi.
RIWAYAT KEBIASAAN Frekuensi makan 3 kali sehari dengan
porsi kecil. Pasien tidak mengonsumsi alkohol dan rokok juga tidak pernah berolahraga
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI Pasien tinggal bersama ke 2 anaknya di
rumah milik sendiri dengan ukuran 6m x 4m. Pasien berobat menggunakan BPJS NON PBI
• Keadaan umum : Sedang• Tekanan darah : 150/70 mmHg• Nadi : 82 x/menit• Suhu : 36.6 0C• Pernapasan : 20 x/menit
Pemeriksaan Umum
• Bentuk : Normocephal• Nyeri tekan : -• rambut hitam, terdistribusi merata, tidak mudah dicabut
Kepala
• Konjungtiva : anemis -/-• Sklera : ikterik -/-• Kedudukan bola mata : ortoforia/ortoforia• Pupil : bulat, isokor ø 3 mm/3 mm
Mata
Pemeriksaan Fisik dan Status Present
• Rhinorrhea : -/-• Epistaksis : -/-• Deviasi septum : -
Hidung
• Otorrhea : -/-• Nyeri tekan tragus : -/-• Nyeri tekan mastoid : -/-
Telinga
• Sianosis : -Mulut
• Trakea terletak ditengah• Pembesaran KGB : -• Kaku kuduk : -• Nyeri tekan : -
Leher
• Inspeksi : simetris, bekas luka - , otot bantu pernapasan -
• Palpasi : stem fremitus dextra et sinistra simetris
• Perkusi : • paru : sonor pada seluruh lapang paru• Jantung : redup
• Auskultasi :• Paru : vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi
-/-• Jantung : BJ I/II reguler, murmur - ,
gallop -
Thorax
• Inspeksi : datar• Palpasi : supel, nyeri tekan -• Perkusi : timpani• Auskultasi : peristaltik = normal
Abdomen
• Oedem : -• Deformitas : - • Akral : hangat• Kekuatan motorik superior 3 – 3• Kekuatan motorik inferior 0 – 0
Ekstremitas
• Kesadaran : Compos Mentis• Refleks fisiologis : (+)• Refleks Patologis : (-)• Rangsang Meningeal : Kaku Kuduk (-)
Status Neurologis
PEMERIKSAAN PENUNANG HEMATOLOGIPEMERIKSAAN HASIL ANGKA
NORMAL
KETERANG
AN
Hematokrit 35.9 35 – 47 Normal
Hemoglobin 12.0 11.7 - 15.5 Normal
Trombosit 309000 150000 –
400000
Normal
Leukosit 15200 4000 – 10000 Meningkat
Na 142 135 – 155 Normal
K 3.8 3.6 - 5.5 Normal
Cl 104 95 – 108 Normal
RO Vertebra Thorakolumbal Alligment segaris Tampak kompresi korpus V.Th 7 dan V.L3 Tak tampak penyempitan diskus
intervertebalis Pedikel V.Th 7 dan V.L3 tak tampak Tampak lesi litik multiple pada skapula
dan humerus kanan (yang tampak pada X foto)
KESAN : kompresi korpus V.Th 7 dan V.L3 grade III disertai litik multiple pada skapula dan humerus kanan curiga metastase
MSCT Scan Kepala tanpa Kontras
Tampak lesi hipodens kecil batas tegas pada genu kapsula interna kanan kiri
Sulkus kortikalis dan fisura Silvii normal Sistem ventrikel dan interna baik Tak tampak midline shifting Tampak lesi litik bulat multiple pada os parietal dan
frontal KESAN : Tampak lesi litik bulat multiple pada os
parietal dan frontal; infark lama pada genu kapsula interna kanan kiri; tak tampak perdarahan dan massa intrakranial; tak tampak tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial
Diagnosis Kerja Metastase Ca Mammae
Diagnosis Banding Multiple Myeloma Fibrous Dysplasia Histiocytosis X
TATALAKSANA Non-farmakologi
Konseling KIE pada pasien dan keluarga pasien
Usul pemeriksaan penunjang : MRI Radioterapi Kemoterapi dan terapi hormonal
Farmakologi
Analgetik NSAID (Aspirin, Ibuprofen, Naproxen) hambat prostaglandin. Jika perlu golongan opioid.
Bisfosfonat Menekan laju destruksi dan pembentukan tulang yang berlebihan akibat metastasis. Bisfosfonat mengurangi resiko fraktur, mengurangi rasa sakit, menurunkan kadar kalsium dalam darah, dan menurunkan laju kerusakan tulang.
Antihipertensi Amlodipin 10mg Neuroprotektor Citicolin 500mg; Piracetam 3gr Roboransia Mecobalamin 500mg
PROGNOSIS Quo ad vitam : Dubia ad bonam Quo ad fungsionam: ad malam Quo ad sanationam: ad malam
DAFTAR PUSTAKA Netter FH. 2006. Atlas of Human Anatomy. 4th ed. US : Saunders. Guyton. 2000. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC. Rasad S. 2008. Radiologi Diagnostik. Jakarta : Badan Penerbit FKUI. Sutton. David. 1994. A textbook of radiologi and imaging. Volume 1.
Edisi 5. Churcill Livingstone. Sjamsuhidajat, R., De Jong Wim. 2005. Dalam : Buku Ajar Ilmu
Bedah. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC. Rosen LS, Gordon D, Kaminski M. Zoledronic acid versus
pamidronate in the treatment of skeketal metastases in patients with breast cancer or osteolytic lesion of multiple myeloma, a phase III, double-blind, comparative trial. Cancer J 2001;7:377-87.
Roodman GD. Mechanism of bone metastasis. N Engl J Med 2004;350:1655 – 64.
www.medscape.com www.radiopaedia.org www.learningradiology.com
TERIMA KASIH