Top Banner
BAB I BAB I LAPORAN KASUS LAPORAN KASUS 1.1 1.1 Anamnesis Anamnesis 1.1.1 Identitas Pasien 1.1.1 Identitas Pasien  Nama  Nama : Sitti Syamsiah : Sitti Syamsiah Jenis Jenis Kelamin Kelamin : : Perempuan Perempuan Usia Usia : : 31 31 Desember Desember 1956 1956 / / 58 58 tahun tahun Alamat Alamat : : Makassar Makassar Masuk Masuk RS RS : : 20 20 Oktober Oktober 2014 2014 Pulang Pulang : : Masih Masih menerima menerima perawatan perawatan di di Lontara Lontara 2 Anamnesis dilakukan tanggal 22 Oktober 2014 , pukul 08.00, secar Anamnesis dilakukan tanggal 22 Oktober 2014 , pukul 08.00, secar a auto dan a auto dan alloanamnesis alloanamnesis 1.1.2 Keluhan Utama 1.1.2 Keluhan Utama :  :  Nyeri di pinggul kiri  Nyeri di pinggul kiri 1.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang 1.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang Pasien masuk ke rumah sakit dengan keluhan nyeri di bagian pinggul kiri sejak 1 Pasien masuk ke rumah sakit dengan keluhan nyeri di bagian pinggul kiri sejak 1  bulan  bulan yang yang lalu lalu dan dan sejak sejak itu itu pasien pasien tidak tidak dapat dapat berjalan.Pasien berjalan.Pasien mengeluh mengeluh nyeri nyeri di di  pinggul timbul  pinggul timbul setelah setelah pasien pasien jatuh jatuh akibat kehila akibat kehila ngan keseimbangan ngan keseimbangan saat saat berjalan.Nyeri berjalan.Nyeri dirasakan saat berdiri.Riwayat demam(-), mengigil (-), sakit kepala (-), mual (-), dirasakan saat berdiri.Riwayat demam(-), mengigil (-), sakit kepala (-), mual (-), muntah(-) dan nyeri perut(-). BAK dan BAK pasien lancar dan biasa.Riwayat benturan muntah(-) dan nyeri perut(-). BAK dan BAK pasien lancar dan biasa.Riwayat benturan di kepala tidak ada.Riwayat pengobatan dengan secara tradisional dengan urutan kaki di kepala tidak ada.Riwayat pengobatan dengan secara tradisional dengan urutan kaki selama 1 bulan. selama 1 bulan. 1.1.4 Riwayat Penyakit Dahulu 1.1.4 Riwayat Penyakit Dahulu Tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya Tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya
10

Laporan Kasus Radiologi - baixardoc

May 10, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Kasus Radiologi - baixardoc

BAB IBAB I

LAPORAN KASUSLAPORAN KASUS

1.11.1 AnamnesisAnamnesis

1.1.1 Identitas Pasien1.1.1 Identitas Pasien

 Nama  Nama : Sitti Syamsiah: Sitti Syamsiah

Jenis Jenis Kelamin Kelamin : : PerempuanPerempuan

Usia Usia : : 31 31 Desember Desember 1956 1956 / / 58 58 tahuntahun

Alamat Alamat : : MakassarMakassar

Masuk Masuk RS RS : : 20 20 Oktober Oktober 20142014

Pulang Pulang : : Masih Masih menerima menerima perawatan perawatan di di Lontara Lontara 22

Anamnesis dilakukan tanggal 22 Oktober 2014 , pukul 08.00, secarAnamnesis dilakukan tanggal 22 Oktober 2014 , pukul 08.00, secara auto dana auto dan

alloanamnesisalloanamnesis

1.1.2 Keluhan Utama1.1.2 Keluhan Utama : :

 Nyeri di pinggul kiri Nyeri di pinggul kiri

1.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang1.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien masuk ke rumah sakit dengan keluhan nyeri di bagian pinggul kiri sejak 1Pasien masuk ke rumah sakit dengan keluhan nyeri di bagian pinggul kiri sejak 1

 bulan  bulan yang yang lalu lalu dan dan sejak sejak itu itu pasien pasien tidak tidak dapat dapat berjalan.Pasien berjalan.Pasien mengeluh mengeluh nyeri nyeri didi

 pinggul timbul  pinggul timbul setelah setelah pasien pasien jatuh jatuh akibat kehilaakibat kehilangan keseimbangan ngan keseimbangan saat saat berjalan.Nyeriberjalan.Nyeri

dirasakan saat berdiri.Riwayat demam(-), mengigil (-), sakit kepala (-), mual (-),dirasakan saat berdiri.Riwayat demam(-), mengigil (-), sakit kepala (-), mual (-),

muntah(-) dan nyeri perut(-). BAK dan BAK pasien lancar dan biasa.Riwayat benturanmuntah(-) dan nyeri perut(-). BAK dan BAK pasien lancar dan biasa.Riwayat benturan

di kepala tidak ada.Riwayat pengobatan dengan secara tradisional dengan urutan kakidi kepala tidak ada.Riwayat pengobatan dengan secara tradisional dengan urutan kaki

selama 1 bulan.selama 1 bulan.

1.1.4 Riwayat Penyakit Dahulu1.1.4 Riwayat Penyakit Dahulu

Tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnyaTidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya

Page 2: Laporan Kasus Radiologi - baixardoc

1.1.51.1.5 Riwayat Penyakit Keluarga dan LingkunganRiwayat Penyakit Keluarga dan Lingkungan

Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama tidak ada.Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama tidak ada.

1.21.2 Pemeriksaan fisisPemeriksaan fisis

Keadaan Keadaan umum umum : : Sakit Sakit sedang, sedang, gizi gizi cukup.cukup.

Kesadaran Kesadaran : : Compos Compos mentis.mentis.

Tanda Tanda vital vital ::

Tekanan darah: 100/70 mmHg.Tekanan darah: 100/70 mmHg.

 Nadi  Nadi : 84 x/menit.: 84 x/menit.

Suhu Suhu : : 36,7°C.36,7°C.

Pernapasan Pernapasan : : 22 22 x/menit.x/menit.

 Nyeri  Nyeri : VAS 4.: VAS 4.

Status Status Generalis Generalis ::

Kepala Kepala : : Konjungtiva Konjungtiva anemis anemis (-/-), (-/-), Sklera Sklera ikterik ikterik (-/-), (-/-), DVS DVS R-1.R-1.

Mulut Mulut : : Hiperemis Hiperemis (+), (+), Stomatitis Stomatitis (+), (+), Lidah Lidah : : Hiperemis Hiperemis (-).(-).

Thoraks Thoraks : : Rh Rh -/-, -/-, Wh Wh -/-.-/-.

BJ I/II murni regular, bising (-).BJ I/II murni regular, bising (-).

Abdomen Abdomen : : Peristaltik Peristaltik (+) (+) Normal.Normal.

Ekstremitas Ekstremitas : : Edema Edema Pretibial Pretibial (-/-).(-/-).

PriPrimary smary sururveveyy

 Airway Airway : Tidak ada gangguan jalan nafas.: Tidak ada gangguan jalan nafas.

 Breathing Breathing : Pernafasan 22 x/menit.: Pernafasan 22 x/menit.

CirculationCirculation : Tekanan darah: Tekanan darah 110/70 110/70 mmHg, mmHg, Nadi 9Nadi 90 x/menit.0 x/menit.

 Disability Disability : GCS15 (E4M6V5).: GCS15 (E4M6V5).

 Exposure Exposure : Suhu 36,8: Suhu 36,8ooC.C.

Status Status Lokalis Lokalis : : Regio Regio femoris femoris sinistrasinistra

Inspeksi Inspeksi : : Deformitas Deformitas (+), (+), edema edema (-), (-), hematom hematom (-), (-), luka luka (-).(-).

Palpasi Palpasi : : Nyeri Nyeri tekan tekan setempat setempat (+), (+), sensibilitas sensibilitas (+), (+), suhu suhu rabaan rabaan hangat,NVDhangat,NVD

((neurovascular disturbanceneurovascular disturbance) (-), kapiler refil <2 detik (normal).) (-), kapiler refil <2 detik (normal).

Panjang tungkai kanan 74 cm.Panjang tungkai kanan 74 cm.

Panjang tungkai kiri 73 cm.Panjang tungkai kiri 73 cm.

LLD 3 cm.LLD 3 cm.

Page 3: Laporan Kasus Radiologi - baixardoc

Move: Gerakan aktif dan pasif terhambat, Gerakan abduksi tungkai kanan terhambat,

gerakan adduksi tungkai kanan terhambat, sakit bila digerakkan, gangguan

 persarafan tidak ada, tampak gerakan terbatas .

1.3 Laboratorium

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN

Waktu Bekuan

Waktu Perdarahan

HbsAg

Anti HCV

Darah Rutin

WBC

RBC

HB

HCT

MCV

MCH

MCHC

PLT

7’00’menit

3’00’’’menit

 Non Reactive

 Non Reactive

8.6 x 103/uL

4.16 x 106/uL

10.91 g/dl

31.8 %

76.1 fL

26.11 pg

34.2 g/dl

336 x 103/uL

4-10 menit

1-7 menit

 Non Reactive

 Non Reactive

4-10 x 103/uL

4-6 x 106/uL

12-16 g/dl

37-48 %

80-97 fL

26,5-33,5 pg

31,5-35 g/dl

150-400 x 103/uL

Page 4: Laporan Kasus Radiologi - baixardoc

1.4 Radiologi

Foto femur AP/ Lateral (Pre-operasi)

Tampak Fraktur basis cervical femur sinistra dengan trochanter mayor displace ke

cranio lateral, callus forming negative, korteks tidak intak 

Tidak tampak tanda-tanda osteomyelitis

Mineralisasi tulang berkurang (Osteoporosis Senilis)

Celah sendi tervisualisasi baik 

Jaringan lunak sekitarnya baik 

Kesan: Fraktur basis cervical femur sinistra

Page 5: Laporan Kasus Radiologi - baixardoc

Foto Pelvis /Panggul AP( Pre- Operasi)

Tampak Fraktur basis servical femur sinistra dengan trochanter mayor

displacement ke cranio lateral, callus forming (-) , korteks tidak intak 

Tidak tampak tanda-tanda osteomyelitis

Mineralisasi tulang berkurang (Osteoporosis Senilis)

Celah sendi tervisualisasi baik 

Jaringan lunak sekitarnya baik 

Kesan: Fraktur basis cervical femur sinistra

Page 6: Laporan Kasus Radiologi - baixardoc

Trochanter

Trochanter adalah penonjolan yang merupakan tempat perlekatan bagi otot-otot yang

 berfungsi untuk member pergerakan memutar untuk femur. Terdapat dua trochanter;

trochanter major dan trochanter minor. Trochanter major adalah prominensia (penonjolan)

yang paling lateral di femur, sedangkan Trochanter minor pula adalah ekstensi dari bagian

terendah dari collum femoris yang berbentuk kon. Kedua trochanter ini dihubungkan oleh

crista intertrochanteric di bagian belakang dan linea intertrochanteric di bagian depan.(1)

VaskularisasiProximal Femur

Sirkulasi caput femoris muncul dari tiga sumber yaitu intraosseus cervical vessels yang

melintasi ruang sumsum dari bawah, arteri dari ligamentum teres yang dikenalsebagai medial

epiphyseal vessels dan retinacular vessels yaitu percabangan cincin arteri ekstra kapsuler,

yang berjalan sepanjang collum femoris di bawah sinovium. Apabila terjadi fraktur di collum

femoris, vaskularisasi dari intraosseus cervical vessels terganggu sehingga caput femoris

terpaksa bergantung dari vaskularisasi yang dari dua sumber lainnya lagi.(2)

Vaskularisasi Proximal Femur

Page 7: Laporan Kasus Radiologi - baixardoc

2.2 Definisi

2.3 Epidemiologi

Insiden patah tulang leher femur, salah satu dari kecederaan trauma paling sering

terjadi kepada pasien lanjut usia dan kasus ini sering bertambah setiap tahun. Orang tua

adalah kelompok usia yang paling cepat berkembang di dunia dan jumlah tahunan patah

tulang pinggul akan bertambah seiring dengan penuaan populasi penduduk di dunia. 3

Bahkan menurut penelitian baru-baru ini, setengah dari patah tulang femur proksimal

adalah fraktur intraartikular dari leher femoralis. Sebagian besar patah tulang pinggul Terjadi

Setelah jatuh. Sekarang perkiraan risiko untuk patah tulang pinggul menurut jenis kelamin

adalah 23,3% untuk laki-laki dan 11,2% untuk perempuan. 3

Hoogendoorn antara penulis yang lain menunjukkan bahwa ada peningkatan insiden

 pada kejadian usia tertentu yang mungkin disebabkan oleh osteoporosis, Volume otot

 berkurang dan respon neuromuskular. Selain itu, banyak pasien dalam kondisi lemah terus

 beraktivitas , bahkan setelah penyakit serius, operasi dan pengobatan patah tulang. Akibatnya

mereka terpapar (lagi) untuk jatuh.4

Insiden patah tulang leher femur jarang terjadi di kalangan orang muda dan ini

terbukti dengan kasus insiden serendah hanya 2% pada pasien di bawah usia 50 tahun

.Insiden meningkat dengan usia, dan setelah 50 tahun adalah dua kali lipat untuk setiap

 periode dekade berikutnya, dan 2-3 kali lebih tinggi pada wanita dibandingkan pada

 pria.80% dari patah tulang pinggul terjadi pada perempuan dan 90% pada orang yang lebih

tua dari 50 tahun.3

2.3 Etiopatologi

Fraktur adalah suatu keadaan diskontinuitas jaringan (korteks) pada tulang, paling sering

disebabkan oleh trauma, namun bisa juga karena faktor patologi atau karena penyakit terentu yang

mendasari. Fraktur Neck Femur adalah adanya diskontinuitas jaringan korteks pada daerah collum

femur. sering terjadi pada tulang rangka, jika tulang mengalami benturan yang melebihi tahanan

normal yang dapat diterima oleh tulang, dapat menyebakan fraktur pada tulang tersebut. Ketika terjadi

fraktur maka periosteum, pembuluh darah, korteks dan jaringan sekitarnya mengalami kerusakan

 jaringan di ujung tulang. Hal ini akan menyebabkan terbentuknya hematoma yang menyebabkan

 jaringan sekitar tulang akan mengalami kematian sebab suplay nutrisi ke daerah tersebut jadi

terhambat. Jika keadaan ini terus menerus terjadi maka akanmenyebabkan nekrosis pada jaringan ini

Page 8: Laporan Kasus Radiologi - baixardoc

yang nantinya merangsang kecenderungan untuk terjadi peradangan yang ditandai dengan vasodilatasi

, pengeluaran plasma dan leukosit, serta infiltrasi dari sel-sel daraah putih yang lain.5

Pada usia lanjut, biasanya paling sering karena mekanisme trauma, misalnya jatuh terduduk yang

menyebabkan tekanan yang berlebihan pada pelvis dan juga dapat berefek pada fraktur collum femur,

sedangkan pada usia yang lebih muda, fraktur pada collum femur juga karena trauma, tetapi

kebanyakan pada kasus-kasus kecelakaan lalu lintas dengan posisi hip joint abduksi. 6

2.4 Klasifikasi fraktur femur

2.4.1 Berdasarkan Letak anatominya, ada 4 jenis fraktur femur, yakni:

- Capital  : Fraktur pada Caput Femoris

- Subcapital  : Fraktur pada bagian bawah caput femoris

- Transcervical  : Fraktur pada Collum Femoris

-  Basicervical  : Fraktur pada bagian ujung lateral collum femoris.7

2.4.2 Menurut Green (Garden bukan kak??), Fraktur femur diklasifikan berdasarkan tingkat

 pergeseran patahannya, yang terbagi menjadi:8

Gambar 1 (7)

- Garden I : adalah fraktur inkomplit atau impacted

- Garden II : adalah fraktur komplit tanpa tanpa displacement

- Garden III : adalah fraktur komplit dengan partial displacement

- Garden IV : adalah fraktur komplit dengan total displacement 7

2.4.3 Menurut Pauwel, fraktur femur diklasifikan berdasarkan sudut fraktur yang terbentuk.

Page 9: Laporan Kasus Radiologi - baixardoc

5. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK32595/ access on Sunday, 26th October

2014, 09.25 AM

6. http://radiopaedia.org/articles/femoral-neck-fracture / access on Saturday 24th

October 2014, 09.02 AM

7. Prof .Chairudin Rasjad , MD. , PhD; Pengantar Ilmu Bedah Ortopedik, Edisi Ketiga,

Cetakan Keenam, Yarsif Watampone

8.  Paul J. Evans, PA-C , Brian J. McGrory, MD, Paul J. Evans, PA-CBrian J. McGrory,

 MD, Fractures of the Proximal Femur, Hospital Physician April 2002,p.30-28

9. T. LEIN, P. BULA, J. JEFFRIES, K. ENGLER, F. BONNAIRE; Fractures of the

Femoral Neck, ACTA CHIRURGIAE ORTHOPAEDICAE,ET

TRAUMATOLOGIAE ČECHOSL., 78, 2011, p. 10– 19

10. B.-C. LINK, R. BABST; Current Concepts in Fractures of the Distal Femur,

Department of Trauma Surgery, Cantonal Hospital Lucerne, Lucerne, Switzerland,

ACTA CHIRURGIAE ORTHOPAEDICAE ET TRAUMATOLOGIAE ČECHOSL.,

79, 2012, p. 11 – 20

11. Marincek B, Dondelinger R. Emergency Radiology Imaging And Intervention 2007.

12. Jeno Manninger, Ulrich Bosch, Peter Cserhati, Karoly Fekete, Kazar G. Internal

Fixation of Femoral Neck Fractures: An Atlas. 2007

13. Wildstein M, Schutte H, F T. Femoral Neck Stress and Insufficiency, Fractures

Workup. 2013. Medcsape

14. Babhulkar Sudhir DDT. Proximal Femoral Fractures. 2013.

15. Rajat Chowdhury, Iain Wilson, Christopher Rofe, Lloyd-Jones G. Radiology at a

Glance. 2013.

16. B. J. Manaster, David A. May, Disler DG. Musculoskeletal Imaging, The Requisites

(Expert Consult-Online Consult-Online and Print). 2013.

17. Medscape Femoral Neck Fracture Medication Author: Gerard A Malanga, MD 2013

18. Departemen farmakologi dan terapeutik fakultas kedokteran universitas indonesia.

Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit FKUI:2011. P. 237-238

19. Departemen farmakologi dan terapeutik fakultas kedokteran universitas indonesia.

Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit FKUI:2011. P. 240

20. Departemen farmakologi dan terapeutik fakultas kedokteran universitas indonesia.

Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit FKUI:2011. P. 211

21. Gruendemann Barbara J, Fernsebner Billie. Buku ajar Keperawatan Perioperatif

Volume 1.Jakarata:EGC:2005. P.

Page 10: Laporan Kasus Radiologi - baixardoc

22. Schwartsmann, Carlos Roberto. Dynamic Hip Screw for the Treatment of Femoral

 Neck Fractures: A Prospective Study with 96 Patients. Volume 2014 (2014), Article

ID 257871, 7 pages