BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan penyakit akibat protozoa yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Penyakit ini pernah diberantas di banyak negara, namun kemudian muncul kembali. Saat ini malaria berjangkit di 103 negara dan separuh penduduk dunia hidup di tempat beresiko mengalami malaria. Dari 300 juta penduduk yang terjangkit malaria, 3 juta diantaranya meninggal dunia yang berarti beberapa ratus dalam tiap jamnya. 1 Selain kemunculannya kembali, masalah lainnya adalah resisitensi parasit terhadap obat anti malaria dan resistensi nyamuk terhadap pestisida. Malaria juga mengancam daerah-daerah yang sebelumnya bukan daerah endemic malaria, mengancam kesehatan traveler serta member beban kepada masyarakat. 1 Pada tahun 2006 terjadi Kejadian Luar Biasa malaria di beberapa daerah. Upaya penanggulangan baik dengan pengobatan secara massal, survey demam, penyemprotan rumah,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Malaria merupakan penyakit akibat protozoa yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Anopheles. Penyakit ini pernah diberantas di banyak negara, namun kemudian
muncul kembali. Saat ini malaria berjangkit di 103 negara dan separuh penduduk dunia
hidup di tempat beresiko mengalami malaria. Dari 300 juta penduduk yang terjangkit
malaria, 3 juta diantaranya meninggal dunia yang berarti beberapa ratus dalam tiap
jamnya.1
Selain kemunculannya kembali, masalah lainnya adalah resisitensi parasit
terhadap obat anti malaria dan resistensi nyamuk terhadap pestisida. Malaria juga
mengancam daerah-daerah yang sebelumnya bukan daerah endemic malaria,
mengancam kesehatan traveler serta member beban kepada masyarakat.1
Pada tahun 2006 terjadi Kejadian Luar Biasa malaria di beberapa daerah. Upaya
penanggulangan baik dengan pengobatan secara massal, survey demam, penyemprotan
rumah, penyelidikan vector penyakit dan tindakan lain telah dilakukan dengan baik.
Beberapa factor yang turut membuat terjadinya KLB ini disebabkan oleh adanya
perubahan lingkungan tempat perindukan potensial semakin meluas atau semakin
bertambah. Salah satu yang menyebabkan KLB (Kejadian Luar Biasa) ini adalah
malaria Falsiparum.2
Malaria Falsiparum disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Malaria ini sangat
berat dan membahayakan bagi penderitanya. Salah satu komplikasi yang paling
berbahaya dari infeksi falsiparum ini adalah komplikasi ke system syaraf pusat atau
yang disebut juga dengan malaria serebral. Angka kematian malaria serebral tanpa
komplikasi lain cukup rendah, yaitu sekitar di bawah 0,1%. Tetapi bila ada komplikasi
gangguan organ vital dan eritrosit yang terinfeksi > 3%, maka mortalitas akan menjadi
sangat tinggi. Meskipun diobati, pada malaria serebral terdapat angka kematian sebesar
20% pada orang dewasa dan sebanyak 15% pada anak-anak.1
Salah satu pencegahan malaria falsiparum ini selain dengan obat-obatan
profilaksis adalah dengan menggunakan vaksin, namun usaha pencarian vaksin malaria
belum menunjukkan hasil yang optimal. Keanekaragaman antigen P. falciparum ini,
respon imun host yang tidak adekuat dan tidak bersifat protektif, serta timbulnya strain
yang resisiten terhadap obat seperti telah dijelaskan di atas telah menyulitkan upaya
penemuan vaksin yang efektif. Oleh karena itu pemahaman mengenai pathogenesis
molekuler malaria, terutama dalam kaitannya antara parasit dan host menjadi sangat
penting dalam penciptaan vaksin malaria.2
1.2 Tujuan
Mengetahui tentang infeksi malaria falsiparum, patofisiologi, cara
menegakkan diagnosis, serta penatalaksanaannya
BAB II
Laporan Kasus
Anamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan pada hari Senin, 22 Mei 2010 pukul 11.00
WITA di ruang Flamboyan RSUD A. W. Sjahranie Samarinda.
Identitas Pasien
Nama : Tn.. S
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Pria
Alamat : Batu Besaung, RT 57, Samarinda.
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan terakhir : SMP
Status Kawin : Menikah
Suku : Banjar
Agama : Islam
Masuk Rumah Sakit : Tanggal 21 Mei 2019 pukul 17.30 WITA
Anamnesis:
Keluhan Utama : Demam tinggi
Riwayat Penyakit Sekarang :
Demam tinggi dirasakan 5 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam dirasakan
tiba-tiba langsung tinggi, mendadak. Demam sangat tinggi dirasakan terutama saat pagi
menjelang siang hari. Pada hari yang sama pasien merasakan demamnya turun dan
merasa dingin sekitar pada sore hari. Saat menjelang malam pasien mengalami keringat
yang banyak dan membasahi hampir seluruh tubuhnya. Keesokan harinya pasien
kembali demam lagi seperti sebelumnya dan hal ini kembali berulang selama 5 hari.
Saat demam pasien merasakan pegal keseluruhan tubuhnya dan terutama rasa pegal ini
dirasakan pada sendi-sendi besar seperti sendi panggul, sendi gelang bahu dan tulang
belakang. Selain demam pasien juga mengeluhkan pusing pada kepalanya. Pusing ini
dirasakan seperti kepala diikat dan kepala terasa kaku. Pasien juga mengalami mual-
mual namun tidak sampai muntah. Mual-mual ini disertai nyeri ulu hati yang kadang
timbul kadang juga hilang. Selama 5 hari ini pasien membawakan diri ke puskesmas
terdekat dan diberi obat parasetamol 500 mg namun demam tidak mengalami
perubahan. Akhirnya pasien membawakan diri ke rumah sakit umum.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien tidak penyakit lain selain penyakit yang dialami pasien sekarang
Riwayat Penyakit Keluarga:
Di keluarga pasien tidak mengalami penyakit serupa. Ibu pasien menderita
gastritis kronis. Saudara laki-laki pasien pernah mengalami demam tinggi namun 3 hari
sembuh tanpa mengalami kekambuhan lagi. Kakek pasien sudah meninggal karena sakit
jantung.
Riwayat Kebiasaan dan psikososial:
Pasien adalah seorang pemuda pekerja keras. Punya satu istri dan satu anak.
Pasien kerap kali keluar masuk hutan karena pekerjaannya dan 3 hari berikutnya baru
pulang ke rumah. Namun kadang-kadang seminggu baru pulang ke rumah. Keadaan
istri dan anak pasien saat ini baik-baik saja.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Sakit sedang.
Kesadaran : Composmentis, E4V5M6
Tanda Vital : TD: 100/60 mmHg
N: 84 x/i
T: 390 C
RR: 30x/i
Kepala/leher : Anemis -/-, sianosis -/-, sub ikterik +/+, pupil isokor dekstra et
sinistra, hidung dan mulut dalam batas normal, pembesaran KGB (-), JVP dalam batas