Top Banner
Laporan Kasus Gastroenteritis Akut Pembimbing dr. Yulia Hernawati, Sp.A Disusun oleh : Fathul Yasin (2008730067) Kepaniteraan Stase Pediatri RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat
49

Laporan Kasus Diare

Jan 17, 2016

Download

Documents

Fathul Yasin

Semoga bermanfaat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Kasus Diare

Laporan KasusGastroenteritis

Akut

Pembimbing dr. Yulia Hernawati, Sp.ADisusun oleh :

Fathul Yasin (2008730067)Kepaniteraan Stase Pediatri RS Islam

Cempaka Putih, Jakarta Pusat

Page 2: Laporan Kasus Diare

Identitas

Nama pasien : An. SUsia : 18 BulanJenis kelamin : PerempuanNama orangtua : Tn. RAlamat : Cempaka PutihMasuk Rumah Sakit : 5 Maret

2014No kamar/bangsal : 06

Page 3: Laporan Kasus Diare

Anamnesis

Keluhan utama

• Diare sejak 2 hari SMRS

Keluhan Tambahan

• Demam, Muntah, Batuk, Pilek, Nafsu makan dan minum menurun

Page 4: Laporan Kasus Diare

Anamnesis

5 hari SMR

S

2 hari SMR

S

SMRS

Riwayat penyakit sekarang

Batuk kering dan pilek, tapi batuk hanya sekali-kali

Diare sehari >5x, konsistensi cair, warna kekuningan, lendir (+), darah (-), diare kurang lebih sebanyak 1 gelas air mineral. Demam. Demam terus menerus, langsung tinggi. Muntah, muntah >3x sehari, terutama setelah minum susu, konsistensi air, warna putih susu, darah(-).

Diare sehari >5x, konsistensi cair, warna kekuningan, lendir (+), darah (-), diare kurang lebih sebanyak 1 gelas air mineral. Demam. Demam terus menerus, langsung tinggi. Muntah, muntah >3x sehari, terutama setelah minum susu, konsistensi air, warna putih susu, darah(-). Jika nangis masih mengeluarkan air mata. Nafsu makan dan minum menurun

Page 5: Laporan Kasus Diare

Anamnesis

Riwayat Penyakit Dahulu

• Baru pertama kali merasakan keluhan seperti ini. Riwayat kejang demam (-), riwayat TB paru (-), riwayat asma (-), riwayat demam berdarah (-)Riwayat Penyakit Keluarga

• Kejang demam disangkal• TB paru disangkal

Page 6: Laporan Kasus Diare

Riwayat Kelahiran• Ibu rutin periksa ke dokter, lahir spontan (Normal), cukup bulan, langsung menangis,

• BB : 2500 gr, PB : 48 cmRiwayat Imunisasi• Hepatitis = pada usia 0, 1, 6 bulan• Polio = pada usia 0, 2, 4, 6 bulan

• BCG = pada usia 2 bulan• DPT= pada usia 2, 4, 6 bulan• Campak = belum dimunisasi

Anamnesis

Page 7: Laporan Kasus Diare

Anamnesis

Riwayat Makan

• Bubur, ASI sampai 10 bulan

Riwayat Tum-Bang• Merangkak usia 7 bulan• Berdiri dengan bantuan usia 9 bulan

• Berjalan usia 12 bulan• Kesan : perkembangan sesuai usia

Page 8: Laporan Kasus Diare

Anamnesis

Riwayat Pengobatan

• Belum minum obat

Riwayat Alergi

• Tidak ada alergi makanan dan obat-obatan

Page 9: Laporan Kasus Diare

Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum : Tampak sakit sedang

• Kesadaran : Compos mentis• Tanda vital

–Suhu : 380 C–Nadi : 136 x/menit, irama

teratur, kualitas baik, isi cukup–RR : 40 x/menit

Page 10: Laporan Kasus Diare

Pemeriksaan Fisik

• Antropometri :–Berat badan : 11,7 Kg–Tinggi badan : 75 cm

–BB / U : 11,7/10,8 x 100% = 108,3% (Gizi baik)

–TB / U : 75/82 x 100% = 91,4% (Gizi baik)

–BB/TB : 11,7/9,8 x 100% = 119,3% (Overweight)

–Kesan : Gizi Overweight

Page 11: Laporan Kasus Diare

Pemeriksaan Fisik

• Kepala dan Leher :• Kepala : Normochepal, Ubun-Ubun

besar menutup• Rambut : Rambut hitam, tidak mudah

dicabut• Mata : Konjungtiva pucat (-/-),

sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-), mata cekung (-/-)

• Telinga : Normotia, serumen (+/+)• Hidung : Deviasi septum nasi (-),

pernapasan cuping hidung (-/-), sekret (+/+), pendarahan (-/-)

• Mulut : Bibir Lembab, mukosa mulut basah, perdarahan gusi (-), tonsil T1,T1, faring hiperemis (-)

• Leher :Pembesaran KGB dan tiroid (-)

Page 12: Laporan Kasus Diare

Pemeriksaan Fisik

• Paru :• I : dada simetris

kanan dan kiri, retraksi interkosta (-), bagian dada yang tertinggal (-)

• P : Vocal fremitus kanan = kiri

• P: Sonor pada kedua lapang paru

• A :vesikular (+/+), Ronki(-), wheezing (-)

• Jantung:• I : Ictus kordis

tidak terlihat• P : Ictus Cordis

teraba pada ICS 5 midclavicula line

• P : Redup• A : Bunyi jantung I

dan II reguler , murmur (-),gallop (-)

Page 13: Laporan Kasus Diare

Pemeriksaan Fisik

• Perut :• I : Perut tampak datar• A : Bising usus (+) pada 4 kuadran• P : Nyeri tekan (-), Hepar dan Lien

tidak teraba membesar, Turgor kulit kembali cepat

• P : Timpani pada 4 kuadran

Page 14: Laporan Kasus Diare

Pemeriksaan Fisik

Ekstremitas :• Akral hangat• CRT < 2 detik• Edema (-)• Sianosis (-)• Inguinal : pembesaran

kelenjar inguinal (-)• Anus : Dalam batas normal• Genitalia : Dalam batas

normal

Page 15: Laporan Kasus Diare

Pemeriksaan Laboratorium

Jenis

pemeriksaa

n

Hasil Nilai

rujukan

Satuan

Hemoglobin

Hematokrit

Trombosit

Leukosit

Natrium

Kalium

Clorida

9,2

28

373

9,63

136

3,4

101

10,7 – 14,7

31 – 43

229 - 553

5,50 – 15,5

136-145

3,5-5,1

97-111

g/dll

%

103 /uL

103 /uL

Mmol/L

Mmol/L

Mmol/L

5 maret 2014

Page 16: Laporan Kasus Diare

• Anamnesis–Pasien datang dengan keluhan Diare sejak 2 hari SMRS, lendir (+). Demam sejak 2 hari SMRS. Demam terus menerus, langsung tinggi. Muntah sejak 2 hari SMRS, muntah >3x sehari. Batuk kering dan pilek sejak 5 hari SMRS. Nafsu makan dan minum menurun

Resume

Page 17: Laporan Kasus Diare

• Pemeriksaan Fisik– TTV :

• Suhu : 380 C• Nadi : 136 x/menit, irama teratur,

kualitas baik, isi cukup• RR : 40 x/menit

– Mata tidak cekung, bibir lembab, mukosa mulut basah dan turgor kulit kembali cepat

• Pemeriksaan Penunjang– Hemoglobin : 9,2 g/dll– Hematokrit : 28 %– Kalium : 3,4 Mmol/L

Resume

Page 18: Laporan Kasus Diare

• Diare• Demam• Muntah• Intake Sulit

Assesment

• Batuk• Pilek• Hipokalemi• Anemia

Page 19: Laporan Kasus Diare

• Diagnosis klinis –Obs. Febris H3 + GEA dengan

dehidrasi ringan sedang dengan intake sulit

–Obs. Febris H3, DD/ : DD, DBD– ISPA–Anemia

Working Diagnosis

Page 20: Laporan Kasus Diare

• Diagnosis Tumbuh kembang–Tumbuh kembang sesuai usia

• Diagnosis Imunisasi– Imunisasi tidak lengkap

• Diagnosis Gizi –Gizi overweight

Working Diagnosis

Page 21: Laporan Kasus Diare

• Infus KaEN 3B 45 tpm ( 1100/24 = 45 tpm mikro = 11 tpm makro)

• Paracetamol syr. 3x1 cth (dosis 10-15mg/kgBB/x)

• P. Kcl 250 mg 3x1 (dosis 1-2 meq/kgbb/hari(3x))

• Cotrimoksazol 2x1 cth (dosis 8-10mg/kgbb/hari(2x))

• Zinc 1x1 (dosis Umur < 6 bulan : ½ tablet (10 mg) per hari. Umur >6 bulan : 1 tablet (20 mg) per hari

• P. Ferous Sulfat 1x1 (dosis 4-6 mg/kgbb/hari)

Rencana Penatalaksana

an

Page 22: Laporan Kasus Diare

• Untuk anemia : lakukan pemeriksaan MCV, MCH, MCHC, RDW, TIBC, SI, Ferritin

• Jika demam tidak turun, cek HHTL ulang

• Setelah 24 jam, cek ulang kadar elektrolit

• Konsul ke bagian gizi

Planning

Page 23: Laporan Kasus Diare

Tinjauan Pustaka Gastroenteritis

Page 24: Laporan Kasus Diare

• Diare akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat lebih dari 3x/hari dengan konsistensi tinja cair, bersifat mendadak, dan berlangsung dalam waktu kurang dari satu minggu (Mansjoer dkk, 1999).

Definisi

• Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3x dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu (Riskesdas, 2007)

Page 25: Laporan Kasus Diare

Di Indonesia dilaporkan bahwa setiap anak mengalami diare sebanyak 1-2 episode per tahun (Depkes, 2003).

Berdasarkan survei demografi kesehatan Indonesia tahun 2002-2003, prevalensi diare pada anak – anak dengan usia kurang dari 5 tahun di Indonesia adalah : laki-laki 10,8% dan perempuan 11,2%. Berdasarkan umur, prevalensi tertinggi terjadi pada usia 6-11 bulan (19,4%), 12-23 bulan (14,8) dan 24-35 bulan (12,0) (Biro pusat statistik,2003).

Epidemiologi

Page 26: Laporan Kasus Diare

• Diare secara garis besar dibagi atas radang dan non radang. Diare radang dibagi lagi atas infeksi dan non infeksi. Diare non radang bisa karena hormonal, anatomis, obat-obatan dan lain-lain. Penyebab infeksi bisa virus, bakteri, parasit dan jamur, sedangkan non infeksi karena alergi, radiasi. (Lung. McGraw Hill, 2003).

Etiologi

Page 27: Laporan Kasus Diare
Page 28: Laporan Kasus Diare

Terdapat beberapa pembagian diare :

• Pembagian diare menurut etiologi• Pembagian diare menurut

mekanismenya yaitu gangguan absorbsi dan ganggaun sekresi

• Pembagian diare menurut lamanya diare–Diare akut < 14 hari–Diare kronik > 14 hari dengan etiologi non infeksi

–Diare persisten > 14 hari dengan etiologi infeksi.

Page 29: Laporan Kasus Diare

PatomekanismeOsmotik

Sekretorik

Gangguan motilitas usus

Page 30: Laporan Kasus Diare

Bahan ≠ diabsrobsi di usus

↑ tekanan onkotik lumen usus

Menarik cairan ke lumen usus

Diare

Diare Osmotik

Page 31: Laporan Kasus Diare

↑ Konsentrasi intrasel cAMP, cGMP, Ca2

+

Pengaktifan protein kinase

↑ sekresi air

Diare

Diare Sekretorik

Page 32: Laporan Kasus Diare

Gangguan pada kontrol otonomik

diabetik neuropathi

post vagotomipost reseksi

usus

Gangguan Motilitas Usus

Hipoperistaltik

↑ pertumbuhan bakteri Diare

Page 33: Laporan Kasus Diare

• Cengeng, gelisah, suhu tubuh naik, nafsu makan berkurang.

• Tinja mungkin disertai lendir dan darah

• Gejala muntah• Gejala dehidrasi (ubun-ubun cekung,

mata cekung, bibir kering, tidak mau minum, turgor kembali lambat)

• Penurunan berat badan• Syok hipovolemik

Gejala Klinis

Page 34: Laporan Kasus Diare

  Gejala

& Tanda

Keadaan

UmumMata

Mulut/

LidahRasa Haus Kulit

%

Penurun

an BB

Estimasi

def.

cairan

Tanpa

Dehidrasi

Baik,

SadarNormal Basah

Minum

Normal,

Tidak Haus

Dicubit

kembali

cepat

< 5 50 cc

Dehidrasi

Ringan –

Sedang

Gelisah

RewelCekung Kering

Tampak

Kehausan

Kembali

lambat5 – 10 50–100

Dehidrasi

Berat

Letargik,

Kesadaran

Menurun

Sangat

cekung

dan

kering

Sangat

kering

Sulit, tidak

bisa

minum

Kembali

sangat

lambat

>10 100 cc

Sumber : Sandhu 2001

Derajat Dehidrasi

Page 35: Laporan Kasus Diare

Derajat Dehidrasi

Page 36: Laporan Kasus Diare

Derajat Dehidrasi

Page 37: Laporan Kasus Diare

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan tinja• Makroskopik : watery, lendir,

darah, bau busuk• Mikroskopik : leukosit

Pemeriksaan darah• Elektrolit• Kultur dan tes kepekaan terhadap

antibiotikBiopsi duodenum bila diare kronik

(Giardiasis,Strongyloides dan protozoa yang membentuk spora)

Page 38: Laporan Kasus Diare

Rencana Terapi A

Oralit yang harus diberikan sebagai tambahan bagi kebutuhan cairannya sehari-hari :• < 2 tahun : 50-100 ml tiap kali BAB• >2 tahun : 100-200ml tiap BAB

Beri tablet ZinkPada anak berumur 2 bulan ke atas, beri tablet zink selama 10 hari dengan dosis• Umur < 6 bulan : ½ tablet (10 mg)

per hari• Umur > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) per

hari

Page 39: Laporan Kasus Diare

Rencana Terapi B

Page 40: Laporan Kasus Diare

• Meskipun belum terjadi dehidrasi berat tetapi bila anak sama sekali tidak bisa minum oralit mislanya karena anak muntah profus, dapat diberikan infus dengan intravena secepatnya. Berikan 70 ml/kg BB cairan RL / Ringer Asetat (atau jika tak tersedia, gunakan larutan NaCl) yang dibagi sebagai berikut :

• Bayi (dibawah 12 bulan) : 70 ml/kgBB/5 jam

• Anak (12 bulan sampai 5 tahun) : 70 ml/kgBB/2,5 jam(Pelayanan kesehatan anak di rumah sakit, WHO, 2009)

Rencana Terapi B

Page 41: Laporan Kasus Diare

• Penderita dengan dehidrasi berat, yaitu dehidrasi lebih dari 10% untuk bayi dan anak dan menunjukkan gangguan tanda-tanda vital tubuh (somnolen-koma, pernafasan Kussmaul, gangguan dinamik sirkulasi) memerlukan pemberian cairan elektrolit parenteral. Penggantian cairan parenteral menurut panduan WHO diberikan sebagai berikut :

• Usia <12 bln: 30ml/kgbb/1 jam, selanjutnya 70ml/kgbb/5jam

• Usia >12 bln: 30ml/kgbb/1/2 jam, selanjutnya 70ml/kgbb/2½ jam

Rencana Terapi C

Page 42: Laporan Kasus Diare

• Pada keadaan dehidrasi berat dan syok maka dilakukan rehidrasi parenteral 20 -30 ml/kg BB, kemudian evaluasi 30 - 60 menit, bila hemodinamik stabil maka rehidrasi sesuai dehidrasi berat. (Depkes RI)

Rencana Terapi C

Page 43: Laporan Kasus Diare
Page 44: Laporan Kasus Diare

• Beberapa antimikroba yang sering dipakai antara lain (WHO, 2006)

Kolera : • Tetrasiklin 12,5 mg/kg/x (4 x sehari selama 3

hari)• Eritromisin 12,5 mg/kg/x (4 x sehari selama 3

hari) Shigella :• Ciprofloxasin 15 mg/ kgBB (2 x sehari selama

3 hari) • Cotrimoxazole 8-10 mg/kgbb/ (2 x sehari

selama 3 hari)Amebiasis: • Metronidasol 10mg/kg/x (3 x sehari selama 5

hari / 10 hari pada kasus berat) Giardiasis : • Metronidasol 5mg/kg/x (3 x sehari selama 5

hari) 

Antibiotik

Page 45: Laporan Kasus Diare

Sejak tahun 2004, WHO dan UNICEF

telah menganjurkan penggunaan seng

pada anak dengan diare dengan dosis

20 mg/hari selama 10-14 hari dan pada

bayi< 6 bulan dengan dosis 10 mg

perhari selama 10-14 hari

Seng (Zinc)

Page 46: Laporan Kasus Diare

• Probiotik

- Lactobacillus aman dan efektif dalam

pengobatan diare akut infeksi pada anak

- Efek probiotiknya ; perubahan lingkungan

mikro lumen usus, Mencegah adhesi patogen

pada anterosit, modifikasi toksin, imuno

modulasi.

• Prebiotik

Merupakan bahan makanan berupa kompleks

karbohidrat yang dapat merangsang

pertumbuhan flora intestinal dan

menguntungkan kesehatan.

Probiotik dan Prebiotik

Page 47: Laporan Kasus Diare

1. Dehidrasi2. Gangguan keseimbangan asam basa

(asidosis metabolik)3. Gangguan elektrolit4. Kejang5. Gangguan sirkulasi

Komplikasi

Page 48: Laporan Kasus Diare

• Ada 7 cara diidentifikasi sebagai sasaran untuk promosi, yaitu :–Pemberian ASI eksklusif–Perbaikan makanan pendamping ASI–Penggunaan air bersih untuk

kebersihan dan untuk minum–Cuci tangan dengan sabun sehabis

buang air besar dan sebelum makan.–Penggunaan jamban yang bersih dan

higienis–Pembuangan tinja yang aman– Imunisasi campak

Pencegahan

Page 49: Laporan Kasus Diare

Terima kasih