LAPORAN KASUS ANESTESI UMUM (GENERAL ANESTHESIA/GA) PADA TINDAKAN TOTAL TIROIDEKTOMI Chintya Ayu Champaka 1420221109 1
LAPORAN KASUSANESTESI UMUM (GENERAL ANESTHESIA/GA) PADA TINDAKAN TOTAL TIROIDEKTOMI
Chintya Ayu Champaka1420221109
1
2
LAPORAN KASUS
3
IDENTITAS Kunjungan pra anestesia (KPA) pada tanggal
7 Juni 2015 Nama : Ny. A. R. Jenis Kelamin : Perempuan No. RM : 182.10.37 Ruang : Melati Bawah Usia : 42 tahun Diagnosis : Struma nodular non toksik Tindakan : Total tiroidektomi
4
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit
•Pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes mellitus, asma, penyakit jantung, ginjal, hepar
Alergi•Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat, makanan atau udara
Riwayat Operasi
•Pasien belum pernah dioperasi sebelumnya
Keterangan Lain
•Pasien tidak sedang demam, batuk atau flu
5
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum : baik Kesadaran : compos mentis Berat badan : 63 kg
TANDA VITALTD : 130/90RR : 20x/menitN : 82x/menitT : 36.20C
6
Jantung, paru, abdomen, ekstremitas dalam batas normal
Status lokalis: teraba massa di leher, diameter kurang lebih 5 cm
Mallampati score : 1 (tampak uvula, pilar fausial dan palatum
mole) Mouth opening : 3 Jarak mento-hyoid : 3 Jarak tiro-hyoid : 2
7
PEMERIKSAAN PENUNJANG PEMERIKSAAN LABLeukosit: 8.74 ribu/mm3
Hb: 13.6 g/dlHt: 41%Trombosit: 296 ribu/mm3
PT: 9.9 detikAPTT: 25.6 detikSGOT: 14 U/lSGPT: 8 U/lUreum: 108Kreatinin: 0.6Na/Cl: 4.30 mmol/l / 108 mmol/lKalium: 108 mmol/lGDS: 122 mg/dl
8
fT4: 12.64 pmol/l TSH: 0.39 uIU/ml (euthyroid)
9
PEMERIKSAAN RONTGEN THORAXTrakea di tengahKesimpulan: cor & pulmo dalam batas normal
10
KESAN ASA (AMERICAN SOCIETY OF ANESTHESIOLOGIST) ASA 1 (pasien normal yang sehat/pasien
sehat organik, fisiologik, psikiatrik dan biokimia)
11
RENCANA ANESTESI Anestesi dilakukan pada posisi telentang
dengan kepala hiperekstensi. Lama anestesi yaitu 2 jam 55 menit (10.15 – 13.10) dan lama operasi yaitu 2 jam 30 menit (10.30 – 13.00)
Rencana anestesi:General anesthesia (GA) dengan intubasi
12
PREMEDIKASI
MIDAZOLAM•Dosis: 0.05-0.1 mg/kgBB•Range: 3.15 – 6.3 mg 4 mg•Sediaan 5 cc: 1 mg/cc•Diberikan 4 cc
FENTANYL•Dosis: 1-3 mcg/kgBB•Range: 63 – 189 mcg 150 mcg•Sediaan 2 cc: 50 mcg/cc•Diberikan 3 cc
13
INDUKSI PROPOFOLDosis : 2-2.5 mg/kgBBRange : 126 – 157.5 mg 150 mgSediaan 20 cc: 10 mg/mlDiberikan 15 cc
14
PELUMPUH OTOT ATRACURIUMDosis : 0.5 – 0.6 mg/kgBBRange : 31.5 – 37.8 mg 30 mgSediaan 5 cc: 10 mg/mlDiberikan 3 cc
Maintenance/rumatanDosis : 0.1 mg/kgBB6.3 mg 5 mg/30 menitDiberikan 5 cc/30 menit
15
PEMASANGAN ETT Dewasa perempuan digunakan ETT non-
kingking ukuran 7.0
16
MAINTENANCEN2O & O2 1:1Sevoflurane 2 vol % MAC
17
PEMANTAUAN KEBUTUHAN CAIRAN PASIEN SELAMA ANESTESIA
Input: berupa infus Output: perdarahan, urin
Perhitungan : Maintenance : (4x10)+(2x10)+(1x43) = 103
ml/jam 103 ml x 24 jam = 2472 ml/24 jam Operasi (6 ml/kg/jam) : 63 x 6 = 378 ml Puasa (6 jam) : 103 x 6 = 618
18
Pemberian Jam I : ½ Puasa + Maintenance + Operasi =
309 + 103 + 378 = 790 ml Jam II : ¼ Puasa + Maintenance + Operasi =
154.5 + 103 + 378 = 635.5 ml Jam III : ¼ Puasa + Maintenance + Operasi =
154.5 + 103 + 378 = 635.5 ml
19
Kebutuhan cairan selama operasi 790 + 635.5 + 635.5 = 2061 ml
Cairan yang diberikan selama anestesi : RL jumlah ± 2500 cc
Cairan yang keluar selama operasiUrin ± 50 ccPerdarahan ± 80 ccTotal jumlah cairan keluar ± 130 cc
21
PEMANTAUAN TTV SELAMA ANESTESISistol Diastol Nadi
10.15 120 70 9010.30 122 72 8810.45 140 90 8611.00 123 73 8311.15 116 80 8711.30 110 78 8111.45 115 67 8512.00 118 66 10012.15 110 63 9012.30 115 65 8512.45 112 62 8213.00 118 66 84
22
RECOVERY ROOMALDRETTE SCORE Kesadaran : 2 (sadar, orientasi
baik) Pernafasan : 2 (dapat napas dalam,
batuk) Tekanan darah : 2 (TD berubah <
20%) Aktivitas : 2 (4 ekstremitas
dapat bergerak) Warna kulit/SpO2 : 2 (merah muda (pink),
tanpa O2, SaO2 > 92%)
TOTAL : 10
23
TINDAK LANJUT Observasi tanda-tanda vital post op O2 nasal kanul 2 lpm Ketorolac 3x30 mg (iv) OAINS untuk
mengurangi nyeri pasca operasi Ondansentron 2x4 mg (iv) antiemetik
antagonis 5HT3 Mobilisasi bertahap
24
TINJAUAN PUSTAKA
25
GENERAL ANESTHESIA
•Anestesi umum menghilangkan nyeri secara sentral di sertai hilangnya kesadaran dan bersifa treversible
• Anestesi bertujuan untuk hipnotik, anagesia dan relaksan
•Anestesi: GA dan regional (spinal, epidural, blok)
26
GENERAL ANESTHESIA - PRAMEDIKASIo Meredakan kecemasan dan ketakutano Memperlancar induksi anestesio Mengurangi kelenjar ludah dan bronkuso Minimalkan jumlah obat anestetiko Mengurangi mual munah pasca bedaho Menciptakan amnesiao Mengurangi isi lambungo Mengurangi refleks yg membahayakan
27
MIDAZOLAM Golongan benzodiazepin Ansiolitik, sedatif, antikonvulsif Mekanisme kerja: agonis benzodiazepin
(reseptor di korteks cerebri, hipokampus & cerebellum). Mempertinggi daya hambat neurotransmitter SSP di reseptor GABA sentral
Onset of action: 2 menit (i.v), 15 menit (oral & i.m)
Duration of action: 2.5 jam Metabolisme di hepar, diekskresi melalui
ginjal. Kontraindikasi: alergi, kehamilan, syok
28
FENTANYL Golongan analgetik opioid kerja cepat (30 detik) Agonis reseptor opioid Lebih kuat 75-125x dari morfin Onset of action: Dosis 1-3 mcg/kgBB i.v digunakan untuk
mencegah/mengurangi gejolak CV akibat laringoskopi, intubasi endotrakea & perubahan tiba-tiba dari stimulus bedah)
Dosis besar (50-150 mcg/kgBB i.v) digunakan sebagai obat tunggal anestesia
Metabolisme di hepar, diekskresi melalui empedu dan urine
29
INDUKSIPROPOFOL Obat sedatif-hipnotik untuk induksi dan rumatan Dosis induksi: 2 – 2.5 mg/kgBB Dosis sedasi: 25 – 75 mcg/kgBB/min dengan IV Dosis maintenance: 100-150 mcg/kgBB/min Onset of action: 30-45 detik Mekanisme kerja: Efek primer berlangsung di reseptor
GABA – A (gamma amino butired acid) Farmakokinetik: lipofilik, 98% terikat protein plasma.
Eliminasi terjadi di hepar menjadi metabolit tidak aktif Efek samping: nyeri, hipotensi, depresi napas, mual-
muntah post op Kontraindikasi : anak <3 tahun, peningkatan TIK,
riwayat epilepsi, alergi telur & kedelai
30
PELUMPUH OTOT (MUSCLE RELAXANT)ATRACURIUM Muscle relaxant golongan non-depolarizing Berikatan dengan reseptor kolinergik
nikotinik tanpa menyebabkan depolarisasi, hanya menghalangi asetilkolin, sehingga asetilkolin tidak dapat bekerja
Bekerja pada transmisi neuromuscular end plate dan menurunkan aktivitas SSP
31
INTUBASI Tindakan memasukkan TT ke dalam trakea Tujuan:- Membersihkan saluran endotrakeal- Mempertahankan jalan napas agar tetap adekuat- Mencegah aspirasi- Mempermudah pemberian ventilasi & oksigenasi Indikasi- Tindakan resusitasi- Tindakan anestesi- Pemeliharaan jalan napas- Pemberian ventilasi mekanis jangka panjang
32
PERSIAPAN INTUBASI STATICS- S : Scope (laryngoscope, stethoscope)- T : Tubes (endotracheal pipe)- A : Airway (oropharyngeal pipe,
ambubag)- T : Tape- I : Introducer (mandrin)- C : Connector- S : Suction
33
KOMPLIKASI INTUBASI Komplikasi:- Malposisi/intubasi esofagus- Trauma (inflamasi & ulserasi mukosa)- Gangguan refleks (hipertensi, takikardi,
spasme laring)- Malfungsi tube/perforasi cuff Komplikasi setelah ekstubasi:- Trauma (edema & stenosis glotis-subglotis-
trakea, suara parau akibat paralisis pita suara)
34
N2O Gas yang stabil Berdifusi ke dalam plasma dibandingkan O2 Diabsorpsi dalam tubuh dengan cepat Anestetik lemah, analgetik kuat Bersifat mendesak O2 dalam tubuh, dapat
menyebabkan hipoksia difusi terutama saat masa pemulihan (dapat dicegah dengan pemberian O2 setelah selesai anestesi)
35
SEVOFLURANE Menyebabkan depresi pernapasan, relaksasi
otot bronkus Pada sistem kardiovaskular menyebabkan
penurunan MAP melalui penurunan tahanan vaskuler sistemik
36
STRUMA NODUSA NON TOKSIK (SNNT) Struma nodusa tanpa disertai tanda-tanda
hipotiroidisme ataupun hipertiroidisme
37
TOTAL TIROIDEKTOMI Tindakan pembedahan untuk mengangkat
seluruh jaringan tiroid pada kedua lobus Indikasi: struma endemik Kontraindikasi: ca thyroid stadium lanjut dan
ca tiroid anaplastik
38
KOMPLIKASI OPERASI Perdarahan Lesi n. laringius superior Kerusakan n. rekuren (mempersarafi otot
intrinsik laring) gangguan dapat dilihat dengan laringoskop pada saat ekstubasi
Hipoparatiroidisme Hipotiroidisme
39
PEMBAHASANPukul 10.00 WIB• masuk ke ruangan• sudah terpasang IV line pada tangan kiri dengan cairan Ringer laktat 500 ml• sudah melakukan prosedur puasa 6 jam sebelum operasi.• Memasang manset tensimeter, EKG, saturasi O2.• Monitoring tanda-tanda vital dan saturasi O2.• Persiapkan STATICS dan alat-alat untuk general anestesi.
40
Pukul 10.00 WIB• Pasien diberikan obat premedikasi yaitu midazolam 3 mg dan fentanyl 150 mcg.• Diberikan obat induksi yaitu propofol 150 mg.• lakukan ventilasi tekanan positif berikan atracurium 30 mg intubasi dengan ETT no. 7
41
MONITORINGOperasi berlangsung selama 2 jam 55
menit dengan posisi pasien telentang.Hsil monitoring pada pasien ini, selama operasi pemantauan jalan nafas baik terlihat dari saturasi O2 100% dengan volume tidal 450cc/kali dan frekuensi 12 x/menit, tekanan darah dan nadi stabil.
Setelah operasi selesai, pasien kemudian langsung di bawa ke RR dan menjalankan instruksi pasca bedah.