LAPORAN KASUS SERI PENATALAKSANAAN NUTRISI PADA TUBERKULOSIS Wilma Dian Marannu Toding C 117214106 Dosen Pembimbing : dr. Agussalim Bukhari, MMed. PhD, SpGK (K) DIBAWAKAN DALAM RANGKA PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BAGIAN ILMU GIZI KLINIS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017
73
Embed
LAPORAN KASUS SERIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 1. · 9 hari) RS : RS Wahidin Sudirohusodo Ruangan : Infectious Centre lantai 2 Diagnosis masuk
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN KASUS SERI
PENATALAKSANAAN NUTRISI PADA TUBERKULOSIS
Wilma Dian Marannu Toding
C 117214106
Dosen Pembimbing :
dr. Agussalim Bukhari, MMed. PhD, SpGK (K)
DIBAWAKAN DALAM RANGKAPROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
BAGIAN ILMU GIZI KLINISFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR2017
1
LAPORAN KASUS SERI
PENATALAKSANAAN NUTRISI PADA TUBERKULOSIS
Wilma Dian Marannu Toding
C 117214106
Dosen Pembimbing :
dr. Agussalim Bukhari, MMed. PhD, SpGK (K)
DIBAWAKAN DALAM RANGKA
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
BAGIAN ILMU GIZI KLINIS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
2
BAB I
PENDAHULUAN
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan bakteri
Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama
paru-paru (tuberkulosis paru)., namun bisa juga menyerang persyarafan, peredaran
darah, tulang, dan persendian. Tuberkulosis bisa berada dalam keadaan fase laten
dimana seseorang terinfeksi tetapi tdak memperlihatka adanya gejala. Pasien
dengan tuberculosis aktif akan memperlihatkan gejala-gejala seperti batuk, nyeri
dada, demam, keringat malam, kehilangan berat badan, mudah merasa lelah dan
kadang batuk darah. Pada orang-orang yang menderita tuberculosis, kemungkinan
akan menjadi aktif sekitar 5% sampai 10% pada mereka yang HIV negative dan
sekitar 50% pada mereka dengan HIV positif.( Abba K.dkk. 2010) Penyakit ini bila
tidak diobati atau pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi
berbahaya hingga kematian. TB diperkirakan sudah ada di dunia sejak 5000 tahun
sebelum Masehi, namun kemajuan dalam penemuan dan pengendalian penyakit
TB baru terjadi dalam dua abad terakhir. Tuberkulosis masih menjadi perhatian
dunia. Hingga saat ini belum ada satu negarapun yang bebas TB. Angka kematian
dan kesakitan akibat kuman Mycobacterium Tuberculosis ini pun tinggi. (Kemenkes
2016)
Berdasarkan laporan WHO dalam Global Report 2009, pada tahun 2008
Indonesia berada pada peringkat 5 dunia penderita TB terbanyak setelah India,
China, Afrika Selatan dan Nigeria. Peringkat ini turun dibandingkan tahun 2007
yang menempatkan Indonesia pada posisi ke-3 kasus TB terbanyak setelah India
dan China. Kasus TB diperkirakan ada 8,6 juta pada tahun 2012 dimana 1,1 juta
orang (13%) di antaranya adalah pasien dengan HIV positif. Sekitar 75% dari
pasien tersebut berada di wilayah afrika. Pada tahun 2012 diperkirakan terdapat
450.000 orang yang menderita TB MDR dan 170.000 diantaranya meninggal dunia.
(Kemenkes, 2016; WHO, 2013)
3
Sekitar 75 % pasien TB adalah kelompok usia yang paling produktif secar
ekonomis (15- 50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB dewasa, akan
kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3 sampai 4 bulan. Hal tersebut berakibat pada
kehilangan pendapatan tahunan rumah tangga sekitar 20 – 30%. Jika ia meninggal
akibat TB, maka akan kehilangan pendapatan 15 tahun. Selain merugika secara
ekonomi, TB juga memberikan dampak buruk lainnya secara social, seperti stigma
bahkan dikucilkan oleh masyarakat. (Dirjen PPPL,2014)
Dunia telah menempatkan TB sebagai salah satu indikator keberhasilan
pencapaian MDGs. Secara umum ada 4 indikator yang diukur, yaitu Prevalensi,
Mortalitas, Penemuan kasus dan Keberhasilan pengobatan. Dari ke-4 indikator
tersebut 3 indikator sudah dicapai oleh Indonesia, angka kematian yang harus turun
separuhnya pada tahun 2015 dibandingkan dengan data dasar (baseline data)
tahun 1990, dari 92/100.000 penduduk menjadi 46/100.000 penduduk. Indonesia
telah mencapai angka 39/100.000 penduduk pada tahun 2009. Angka Penemuan
kasus (case detection rate) kasus TB BTA positif mencapai lebih 70%. Indonesia
telah mencapai angka 73,1% pada tahun 2009 dan mencapai 77,3% pada tahun
2010. Angka ini akan terus ditingkatkan agar mencapai 90% pada tahun 2015
sesuai target RJPMN. Angka keberhasilan pengobatan (success rate) telah
mencapai lebih dari 85%, yaitu 91% pada tahun 2009. (Yoga T. 2011).
Hubungan antara TB dan gizi kurang telah diketahui sejak lama. TB dapat
memperberat kondisi gizi kurang, dan kondisi gizi kurang melemahkan sistem daya
tahan tubuh, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya perubahan dari TB
laten menjadi aktif TB. Pasien dengan TB harus mendapat penilaian tentang status
gizinya dan menerima perawatan dan dukungan nutrisi yang sama dengan populasi
dengan status gizi yang sama sesuai dengan rekomendasi WHO.
Tujuan penulisan kasus serial ini adalah untuk membahas dan menelaah
kasus pasien dengan Tuberkulosis paru yang telah diberikan penatalaksanaan gizi
selama perawatan di rumah sakit Wahidin Sudirohusodo dan menunjukkan hasil
adanya perbaikan klinis pada ketiga pasien.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
dari kelompok Mycobacterium yaitu Mycobacterium tuberculosa. Terdapat
beberapa spesies Mycobacterium , antara lain: M. tuberculosis, M. africanum, M.
bovis, M. leprae dsb. yang juga dikenal sebagai Bakteri Tahan Asam (BTA).
Kelompok bakteri Mycobacterium selain Mycobacterium tuberculosis yang bisa
menimbulkan gangguan pada saluran nafas dikenal sebagai MOTT (Mycobacterium
other than tuberculosis) yang terkadang bisa mengganggu penegakan diagnosis
dan pengobatan TB. Untuk itu pemeriksaan bakteriologis yang mampu melakukan
identifikasi terhadap Mycobacterium tuberculosa menjadi sarana diagnosis ideal
untuk TB (Ditjen PPPL, 2014).
Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit tertua yang saat ini masih
menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian di dunia terutama Negara sedang
berkembang. Kurang lebih sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi
Mycobacterium tuberculosis walaupun mereka belum jatuh sakit. Penurunan
sistem imun, seperti pada orang yang terinfeksi Human Immunodeficiency
Virus(HIV), malnutrisi, diabetes mellitus dan perokok memiliki risiko terbesar untuk
menderita TB (WHO, 2012).
Tuberkulosis merupakan penyakit sistem respirasi dan menular. Bakteri
akan keluar dari sistem respirasi dan menginfeksi individu yang lain melalui
percikan (droplet) sputum yang dibatukkan atau dibersinkan yang dikeluarkan,
dapat melayang di udara Droplet selama beberapa menit sampai beberapa jam
karena partikelnya berukuran 1–5 µm. Resiko infeksi bergantung pada beberapa
faktor, seperti seberapa infeksiusnya sumber infeksi, kontak terhadap sumber
infeksi, jumlah basil yang terdapat pada droplet, dan yang paling penting adalah
imunitas penjamu. Jalur utama infeksi melalui paru-paru (Ahmad S. 2011).
Droplet yang terhirup dapat menghindari sistem pertahanan di bronkus
karena diameter droplet yang kecil, yang kemudian droplet akan masuk ke alveolus
5
terminalis (Ahmad S. 2011). Pada individu yang tidak dapat menghancurkan
seluruh kuman, makrofag alveolus akan memfagosit kuman TB yang sebagian
besar dihancurkan. Akan tetapi, sebagian kecil kuman TB yang tidak dapat
dihancurkan akan terus berkembang biak di dalam makrofag dan akhirnya
menyebabkan lisis makrofag. Selanjutnya, kuman TB membentuk lesi di tempat
tersebut, yang dinamakan fokus primer ghon (Rahajoe, 2013).
Dari fokus primer ghon, kuman TB menyebar melalui saluran limfe menuju
kelenjar limfe regional. Penyebaran ini menyebabkan terjadinya limfangitis dan
limfadenitis. Jika fokus primer terletak di lobus bawah atau tengah, kelenjar limfe
yang akan terlibat adalah kelenjar limfe parahilus (perihiler), sedangkan jika fokus
primer yang terletak di apeks paru, yang akan terlibat adalah kelenjar paratrakeal.
Gabungan antara fokus primer, limfangitis, dan limfadenitis dinamakan kompleks
primer (Rahajoe, dkk.2013)
Waktu yang diperlukan sejak masuknya kuman TB hingga terbentuknya
kompleks primer secara lengkap disebut sebagai masa inkubasi. Masa inkubasi TB
bervariasi selama 212 minggu, biasanya berlangsung selama 4-8 minggu. Setelah
imunitas selular terbentuk, fokus primer di jaringan paru biasanya akan mengalami
resolusi secara sempurna, membentuk fibrosis atau kalsifikasi setelah terjadi
nekrosis perkijuan dan enkapsulasi. Kelenjar limfe regional juga akan mengalami
fibrosis dan enkapsulasi, tetapi biasanya penyembuhannya biasanya tidak
sempurna fokus primer di jaringan paru. Kuman TB dapat tetap hidup dan menetap
selama bertahuntahun dalam kelenjar ini, tetapi tidak menimbulkan gejala sakit TB
(Rahajoe, dkk.2013)
Diagnosis TB ditegakkan berdasarkan terdapatnya paling sedikit satu
specimen konfirmasi M. tuberculosis atau sesuai dengan gambaran histologi TB
atau bukti klinis sesuai TB (kemenkes, 2013).
Hubungan malnutrisi dengan tuberkulosis terdapat dua hubungan yaitu efek
tuberkulosis terhadap status nutrisi dan efek malnutrisi terhadap manifestasi klinis
dari tuberkulosis sebagai akibat dari kelemahan sistem imun. Malnutrisi juga
merupakan faktor resiko utama dari onset aktif tuberkulosis dan juga malnutrisi
dapat memperburuk prognosis dari penyakit TB (Schaible, 2007).
5
BAB III
LAPORAN KASUS
IDENTITAS KASUS 1 Nama : Tn. A. M. Umur : 57 Thn (31-12-1958) No Register : 549701 Alamat : BTN Mangga III blok D MRS : 19-08-2016 Konsul : 27-08-2016 Tanggal keluar : 21-09-2016 (lama dirawat 33
hari. Rawat gizi 26 hari) RS : RS Wahidin Sudirohusodo Ruangan : Infection Centre Lt.2 Diagnosis masuk: Tuberculosis Paru BTA positif. Diagnosis keluar : Tuberkulosis Paru BTA positif kasus baru. Diagnosis sekunder (komplikasi+penyerta): DM tipe 2 non obes, Dispepsia, drug induce liver disease.
IDENTITAS KASUS 2 Nama : Tn. B Umur : 44 Thn (10-04-1972) No Register : 785987 Alamat : dusun III, Palu MRS : 11-01-2017 Konsul : 13-01-2017 Tanggal keluar : 31 -01-2017 (lama dirawat 21
IDENTITAS KASUS 3 Nama : Tn. S.S Umur : 68 Thn (04-01-1949) No Register : 786046 Alamat : Salutiwo, mamuju. MRS : 24 Januari 2017 Konsul : 26 Januari 2017 Tanggal keluar : 7 Februari 2017 (lama
dirawat 14 hari. Rawat gizi 9 hari)
RS : RS Wahidin Sudirohusodo Ruangan : Infectious Centre lantai 2 Diagnosis masuk :Tuberkulosis paru on treatment, general weakness, dyspepsia. Diagnosis keluar : Tuberkulosis paru bakteriologis kasus baru, hypoalbuminemia, hipokalemia
6
Gambar 1. Foto Pasien 1 (21 September 2016)
Gambar 2. Foto Pasien 2 (13 Januari 2017)
Gambar 3. Foto Pasien 3 (26 Januari 2017)
Gambar 4. Foto Pasien 1 (21 September 2016)
Gambar 5. Foto Pasien 2 (13 Januari 2017)
Gambar 6. Foto Pasien 3 (26 Januari 2017)
DATA SOAP SUBYEKTIF Riwayat Penyakit Sekarang
DATA SOAP SUBYEKTIF Riwayat Penyakit Sekarang
DATA SOAP SUBYEKTIF Riwayat Penyakit Sekarang
7
Keluhan utama Pengaturan diet
Keluhan utama Asupan makan menurun.
Keluhan utama Asupan makan menurun.
Anamnesis Terpimpin
Asupan makan via oral sempat menurun sejak juli 2016 dan sudah membaik sejak 1 mgg ini. mual tidak ada, riwayat mual ada sejak ± 2 mgg. Muntah tidak, riwayat muntah ada sejak di RS Tadjuddin. Gangguan menelan tidak ada, nyeri ulu hati tidak ada, nyeri perut tidak ada. Demam, kejang dan riwayatnya tidak ada. Batuk ada, lendir dan sesak tidak ada. BB turun sejak 5 th yang lalu, setahun lalu 43 kg, sekarang 40 kg. NGT belum terpasang. Bab diare 4x, ampas kuning (setelah minum sirup laktulosa). BAK kesan lancar.
Anamnesis Terpimpin
Keluhan dialami sejak 1,5 bulan karena tidak ada napsu makan. Keluhan memberat sejak 2 minggu, ada muntah dan nyeri ulu hati. Demam diakui sejak ± 2 minggu, hilang timbul dan batuk berlendir yang sulit dikeluarkan sejak 1 minggu. Ada sariawan sejak 1 bulan hilang timbul. Pasien juga mengeluh sendi lutut dan siku menjadi kaku dan sulit digerakkan. Adanya penurunan berat badan diakui, > 5 kg dalam 2 bulan. BAB belum sejak 1 minggu. BAK 300 cc/6 jam via kateter.
Anamnesis Terpimpin
Keluhan dialami sejak kurang lebih 3 bulan karena nafsu makan menurun, ada rasa mual kadang muntah. Ada batuk berlendir dan sesak. Ada demam hilang timbul disertai keringat malam. Riwayat penurunan berat badan sekitar 5 kg dalam 2 bulan. Belum buang air besar sejak 4 hari. BAK kesan lancar via pispot.
Riwayat Penyakit Dahulu Hipertensi sejak ½ bulan ini, berobat tidak teratur. DM sejak 5 tahun berobat teratur. TB ada (pasien baru minum obat OAT saat dirawat di RS tadjuddin,1,5 mgg yang lalu
Riwayat Penyakit Dahulu Tidak ada riwayat penyakit TB atau pengobatan TB sebelumnya. Hipertensi dan diabetes mellitus disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat mendapat pengobatan TB di RS Mamuju. Diabetes melitus, hipertensi dan penyakit jantung disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga Tdak ada
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga Dalam keluarga ada yang pernah menderita Tuberkulosis yaitu kemenakan.
Riwayat Pengobatan Sejak awal Juli 2016 pasien keluar masuk RS Tadjuddin dengan keluhan mual, muntah, demam hilang timbul dan batuk. Pasien masuk RSUH 1 minggu yang lalu karena pingsan, kemudian dirujuk ke RSWS 3 hari yang lalu.
Riwayat Pengobatan Dirawat di RS Palu selama 18 hari karena demam, sebelum di rujuk ke RS dr.Wahidin Sudirohusodo
Riwayat Pengobatan Riwayat mendapat pengobatan TB di RS Mamuju
Riwayat Psikososial Merokok sejak 23 tahun, 2 bungkus/ hari. Pasien peminum alcohol namun sudah berhenti 40 tahun yang lalu. Pasien seorang PNS.
Riwayat Psikososial Pasien merokok dan berhenti sejak 1 tahun. Pasien juga mengaku minum minuman beralkohol secara rutin tetapi sudah berhenti sejak 1 tahun. Pasien seorang pekerja wiraswasta.
Riwayat Psikososial Riwayat merokok 1 bungkus per hari dan
berhenti sejak 2 bulan. Tidak minum minuman beralkohol. Pasien seorang petani.
Sehat: makan 3x sehari. Nasi 2 porsi tiap kali makan + lauk bervariasi (terutama Ayam). Sayur sering, buah sering. Juli 2016: 6 sendok makan bubur perhari, telur. 1 minggu ini bisa habiskan porsi di RS. Pantangan dan alergi makanan: tidak ada. Alergi susu: tidak ada.
Makanan biasa, nasi 3 kali sehari, lauk dan sayur bervariasi, jarang makan buah. Mulai berkurang sejak 2 bulan dan selama 2 minggu terakhir makan bubur hanya 2-3 sendok makan setiap makan, lauk dan sayur 1/3 porsi dan susu indomilk kental manis.
Makanan nasi 3 kali sehari, lauk dan sayur bervariasi, jarang makan buah. Sejak 3 bulan makan bubur setengah porsi, 2 minggu terakhir makan hanya 1-2 sendok setiap makan. Tidak ada pantangan makanan dan tidak ada alergi makanan atau susu.
Riwayat Asupan Makanan 24 Jam Terakhir Energi Oral 970 kkal Protein 37,6 gram KH: 200g. L: 6 g
Riwayat Asupan Makanan 24 Jam Terakhir Energi via oral 330 kkal Protein 7,9 g. KH: 68 g. L: 2,5 g
Riwayat Asupan Makanan 24 Jam Terakhir Energi via oral 276 kkal Protein 5,1 g. KH: 64 g. L: 0.3 g
OBYEKTIF Keadaan umum
Sakit Sedang
OBYEKTIF Keadaan umum
Sakit Sedang
OBYEKTIF Keadaan umum
Sakit Sedang
Tanda Vital GCS : E4M6V5 T : 120/70 mmHg N : 87 x/menit P : 20 x/menit S : 36,5 °C
Tanda Vital GCS : E4M6V5 T : 130/90 mmHg N : 81 x/menit P : 22 x/menit S : 37,8 °C
Tanda Vital GCS : E4M6V5 T : 120/80 mmHg N : 96 x/menit P : 28 x/menit S : 36,5 °C
Antropometri
PB : 170 cm BBA: 45 kg. LLA:20,2 cm BBI : 63 kg IMT: 15,5 kg/m2
Antropometri
PB : 176 cm LLA : 21,5 cm BBI : 68,4 kg BB LLA : 55.9 kg
Antropometri
TB: 148 kg LLA: 17 cm BBA : 35 kg BBI : 48 kg IMT: 15,9 kg/m2
Pemeriksaan Fisis Kepala
Konjungtiva : Tampak anemis
Sklera : Tidak tampak ikterik
Hidung : Tidak tampak kelainan.
Mulut : Tampak gigi geligi lengkap, papil lidah normal,mukosa tidak hiperemis, gusi tampak normal, tidak ada
Pemeriksaan Fisis Kepala
Konjungtiva : Tampak anemis
Sklera : Tidak tampak ikterik
Hidung : Tidak tampak kelainan.
Mulut : Tampak gigi geligi yang lengkap, papil lidah normal, mukosa tidak hiperemis, gusi tampak normal, tidak ada
Pemeriksaan Fisis Kepala
Konjungtiva : Tidak tampak anemis
Sklera : Tidak tampak ikterik
Hidung : Tidak tampak kelainan.
Mulut : Gigi geligi tidak lengkap, papil lidah normal, mukosa tidak hiperemis, gusi tampak normal, tidak ada perdarahan
9
perdarahan
Leher : Tidak terlihat pembesaran kelenjar submandibularis dan thyroid.
Thorax
Inspeksi : Terlihat simetris kiri dan kanan, ikut gerak napas. Ada kehilangan lemak subkutan.
Palpasi : Sela iga kiri sama dengan kanan, tidak teraba massa tumor, tidak teraba krepitasi. Nyeri tekan tidak ada.
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru, pekak jantung setinggi ICS V kiri. Pekak hepar setinggi ICS VI kanan.
Auskultasi : Bunyi napas vesikuler. Tidak ada rhonki ataupun wheezing
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung kesan normal
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni, bunyi tambahan tidak ada
perdarahan, candidiasis oral.
Leher : Tidak terlihat pembesaran kelenjar submandibularis dan thyroid.
Thorax
Inspeksi : Terlihat simetris kiri dan kanan, ikut gerak napas. Ada kehilangan lemak subkutan.
Palpasi : Sela iga kiri sama dengan kanan, tidak teraba massa tumor, tidak teraba krepitasi. Nyeri tekan tidak ada.
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru, pekak jantung setinggi ICS V kiri. Pekak hepar setinggi ICS VI kanan.
Auskultasi : Bunyi napas vesikuler. Tidak ada rhonki maupun wheezing
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung kesan normal
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni,
Leher : Tidak terlihat pembesaran kelenjar submandibularis dan thyroid.
Thorax
Inspeksi : Terlihat simetris kiri dan kanan, ikut gerak napas. Ada kehilangan lemak subkutan.
Palpasi : Sela iga kiri sama dengan kanan, tidak teraba massa tumor, tidak teraba krepitasi. Nyeri tekan tidak ada.
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru, pekak jantung setinggi ICS V kiri. Pekak hepar setinggi ICS VI kanan.
Auskultasi : Bunyi napas vesikuler. Ada rhonki. Tidak ada wheezing
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung kesan normal
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni, bunyi tambahan tidak ada
Abdomen
10
Abdomen
Inspeksi : Datar ikut gerak napas.
Auskultasi : Bunyi peristaltik kesan normal
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, massa tumor tidak ada, hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani seluruh lapangan abdomen.
Ekstremitas
Superior : Tidak tampak adanya muscle wasting.
Inferior : Tidak tampak adanya edema pada dorsum pedis dan pretibia. Tampak muscle wasting.
Kulit : Kesan normal.
bunyi tambahan tidak ada
Abdomen
Inspeksi : Datar ikut gerak napas
Auskultasi : Bunyi peristaltik kesan normal
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, massa tumor tidak ada, hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani seluruh lapangan abdomen.
Ekstremitas
Superior : Tidak tampak adanya muscle wasting.
Inferior : Tampak adanya edema pada kedua dorsal pedis inferior. Tidak tampak muscle wasting.
Kulit : Kesan normal.
Inspeksi : Datar ikut gerak napas
Auskultasi : Bunyi peristaltik kesan normal
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, massa tumor tidak ada, hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani seluruh lapangan abdomen.
Ekstremitas
Superior : Tampak adanya muscle wasting.
Inferior : Tidak tampak adanya edema pada kedua ekstremitas inferior. Tampak muscle wasting.
Radiologi : Foto thoraks (14/8/2016): TB paru lama aktif lesi luas.
Radiologi : Foto thoraks (11/1/2017): TB paru aktif lesi minimal.
Foto thoraks AP (25/01/2017) TB paru lama aktif lesi luas. Efusi pleura dextra
ASSESSMENT Diagnosis Gizi Status Gizi : Gizi buruk (IMT) Status Metabolik : Anemia
Deplesi sedang system imun
Peningkatan enzim transaminase.
Hiponatremia
Hapocloremia Status Gastrointestinal
: Fungsional
Diagnosis Medis
Bagian Pulmo Bagian : Endokrinogi
: - TB paru kasus baru on treatment.
- Diabetes Melitus tipe 2 non obes
ASSESSMENT Diagnosis Gizi Status Gizi : Moderat PEM (LLA) Status Metabolik : Anemia
Lekositosis
Hiponatremia
Deplesi berat system imun.
Penurunan fungsi ginjal.
Status Gastrointestinal
:
Fungsional
Diagnosis Medis Bagian Interna : TB paru lesi minimal
ASSESSMENT Diagnosis Gizi Status Gizi : Gizi buruk (IMT) Status Metabolik : Deplesi sedang
sistem imun
Lekositosis
Hipokalemia
Peningkatan enzim transaminase.
Resiko sindrom Refeeding
Status Gastrointestinal
: Fungsional
Diagnosis Medis
Bagian Pulmologi
: Tuberkulosis paru bakteriologis kasus baru.
Sindrom
TUJUAN PENATALAKSANAAN GIZI
1. Mempertahankan asupan energi dan
TUJUAN PENATALAKSANAAN GIZI
1. Mempertahankan asupan energi dan
TUJUAN PENATALAKSANAAN GIZI
1. Mempertahankan asupan energi dan
12
nutrien yang adekuat 2. Memberikan dukungan nutrisi untuk
perbaikan kondisi metabolik 3. Memperbaiki hiponatremia dan
mempertahankan keseimbangan elektrolit.
4. Memperbaiki imunitas tubuh. 5. Mencapai dan mempertahankan status
gizi yang baik 6. Meningkatkan pengetahuan gizi pasien
dan keluarga
nutrien yang adekuat 2. Memberikan dukungan nutrisi untuk
perbaikan kondisi metabolik 3. Memperbaiki hiponatremia dan
mempertahankan keseimbangan elektrolit. 4. Memperbaiki imunitas tubuh. 5. Mencapai dan mempertahankan status gizi
yang baik 6. Meningkatkan pengetahuan gizi pasien
dan keluarga
nutrien yang adekuat 2. Mencegah terjadinya sindrom refeeding 3. Memberikan dukungan nutrisi untuk
perbaikan kondisi metabolik 4. Memperbaiki hipokalemia dan
mempertahankan keseimbangan elektrolit.
5. Memperbaiki imunitas tubuh. 6. Mencapai dan mempertahankan status
gizi yang baik 7. Meningkatkan pengetahuan gizi pasien
dan keluarga
PLANNING Kebutuhan Energi Basal (KEB) = 1150 kkal Kebutuhan Energi Total (KET) = KEB x Faktor Aktivitas x Faktor Stres = 1150 kkal x 1,2 x 1,3 = 1800 kkal/hari Diet 1800 kkal/hari dengan komposisi Protein 1,5 g/kgBBI/hari = 94,5 g = 21% Karbohidrat 50% = 225g dan lemak 29% = 58g.
PLANNING Kebutuhan Energi Basal (KEB) = 1413.13 kkal Kebutuhan Energi Total (KET) = KEB x Faktor Aktivitas x Faktor Stres = 1413.13 kkal x 1,2 x 1,3 = 2204 kkal ≈ 2200 kkal/hari Diet 2200 kkal/hari dengan komposisi Protein 1,4 g/kgBBI/hari = 95.7 g = 17% Karbohidrat 55% = 302.5g dan lemak 28% = 68.4 g.
PLANNING Kebutuhan Energi Basal (KEB) = 823,6 kkal Kebutuhan Energi Total (KET) = KEB x Faktor Aktivitas x Faktor Stres = 823,6 kkal x 1,2 x 1,3 = 1284 kkal ≈ 1300 kkal/hari Diet 1300 kkal/hari dengan komposisi Protein 1,5 g/kgBBI/hari = 52.5 g = 16%. Karbohidrat 55% = 178 g dan lemak 29% = 58 g.
TERAPI 1. Diet direncanakan 80% kebutuhan total
(1440 kkal) via oral berupa: - Makanan biasa: nasi 87,5 kkal-175kkal-
175kkal. Lauk hewani 3x50kkal. Lauk nabati 3x75kkal. Sayur 3x25kkal.
- Putih telur 4x37,5kkal. - Olive oil 2x80kkal. - Buah atau jus buah 50 kkal - Formula diabetasol 150 kkal
2. Koreksi hiponatremia setelah ada hasil lab
TERAPI 1. Diet direncanakan 30% kebutuhan total via
oral berupa: - Makanan lunak sesuai toleransi. - Buah atau jus buah 50 kkal - Susu peptisol 3x100 kkal
2. Koreksi hiponatremia dengan asupan garam dapur 1 sendok teh per hari selama 3 hari.
3. Kebutuhan cairan 2000 ml/24 jam 4. Suplementasi via oral :
- zinc 20 mg/ 24 jam
TERAPI 1. Pasang NGT 2. Diet direncanakan hari ini dengan
manajemen resiko refeeding syndrome,
sebesar 350 kkal/hari via NGT berupa: formula peptisol 350 kkal.
3. Kebutuhan cairan 875 ml/ hari 4. Koreksi hipokalemia dengan KCl sesuai
Gambar 18.Asupan Lemak /hari PEMANTAUAN 17 HARI PERAWATAN
Hari 27 Agustus 2016/H1
S Asupan via oral baik, tidak mual dan muntah. Batuk sesekali, tidak sesak. Tidak demam.
PEMANTAUAN 11 HARI PERAWATAN
Hari 13 Januari 2016 /H 1
S Asupan lewat oral, ada mual, tidak muntah, sesak dan batuk ada, nyeri pada persendian.
PEMANTAUAN 23 HARI PERAWATAN Hari 27 Januari 2017 / H2
S Asupan lewat oral. Mual/muntah:
tidak. Batuk ada, sesak ada,
demam tidak ada.
0
50
100
150
200
250
300
350
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
karb
oh
idra
t (g
ram
)
PN oral target
0
50
100
150
200
250
300
350
400
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Ka
rbo
hid
rat
(gra
m)
Hari perawatn
PN
oral
total
target
0
50
100
150
200
250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
karb
oh
idra
t (g
ram
)
asupan harian target
0
10
20
30
40
50
60
70
80
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
Lem
ak (
gram
)
oral target
0
10
20
30
40
50
60
70
80
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819
Lem
ak (
gram
)
hari perawatan
PN
oral
total
target0
10
20
30
40
50
60
70
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Lem
ak (
gram
)
asupan harian target
16
BAB diare 4x. BAK kesan lancar.
O Energi: 970 kkal Protein: 37,6 g Karbohidrat 200 g Lemak: 6 g Anemis, loss of subcutaneus fat: ada, tidak edema, ada wasting
A Status Gizi : Modera PEM Status Metabolik - Anemia - Deplesi Sedang sistim Imun - Pengkatan enzim transaminase - Hiponatremia - Hipochloremia - Gangguan metabolism
karbohidrat. Status gastrointestinal: fungsional
P Kebutuhan Energi Basal (KEB): 1150 kkal Kebutuhan Energi Terkoreksi (KET): 1800 kkal Protein : 1,5 g/Kg BBI/Hari =94,5g 21 % Karbohidrat 50 %=225g, Lemak 29% = 58g Diet 80% KET (1440 kkal) via oral berupa: - Makanan biasa
- Putih telur 4x 35,75 kkal - Olive oil 2 x 80 kkal
BAB : belum 1 mgg BAK : kesan lancar
O Energi : 162,5 kkal Protein : 7,2 g Karbohidrat : 28 g Lemak : 2 g Anemis, LOSF (kehilangan lemak subkutan) ada, Peristaltik ada kesan normal. Ada wasting, dorsum pedis edema minimal.
A Status Gizi : Moderat PEM Status metabolis : Anemia, leukositosis,deplesi berat sist imun, hiponatremia, penurunan fungsi ginjal. Status Gastrointernal : fungsional
P KEB : 1413.3 kkal KET : 2200 kkal Protein 1,4 g/kg BBI/hari = 95,76 gr = 17% Karborhidrat 55 % Lemak 28 % Diet direncanakan 30% KET via oral berupa: -makanan lunak sesuai toleransi. -formula peptisol 3x100. Koreksi hiponatremia dengan asupan garam dapur 1.5 sendok teh/ hari. Kebutuhan cairan 2000cc/ 24 jam Suplementasi via oral: Zinc 20 mg/24 jam Vitamin B complex 2 tablet/8 jam/oral. Curcuma 200 mg/8 jam
BAB : Belum 6 hari
BAK : kesan lancar
O Food Recall :
Energi : 375kkal
Protein : 21 g
Karbohidrat : 67.5g
Lemak : 4.5 g
Anemis, ada O2 kanul, LOSF ada,
ronchi ada, peristaltik ada kesan
normal, wasting ada, edema tidak.
A Status Gizi : Severe PEM
Status metabolisme :
Deplesi sedang sistim imun
Hipoalbuminemia
Hipokalemia
Hiponatremia
Status Gastrointernal : fungsional
dengan NGT
P Diet 1300 kkal
Protein 1,5 g = 54,5 g = 16%
Karbohidrat 55% = 178 g
Lemak 29 % = 58 g
Diet direncanakan 50 % KET (650
kkal) via NGT berupa:
-Bubur Sonde 3 x 100cc
-Jus Buah 100 kkal
-Formula peptisol 3 x 50kkal
Kebutuhan cairan 875 cc/24 jam
Koreksi hipoalbuminemia dengan
HA 25% 100 ml per hari selama 2
hari.
Koreksi hipokalemia dengan KCl 25
Meq/hari selama 1 hari.
Koreksi hponatremia dengan
asupan harian.
17
- Jus Buah 100 kkal - Diabetasol 130 kkal
Koreksi hipoalbuminemia melalui asupan tinggi protein. Kebutuhan ciran 1800 ml/24 jam. Suplementasi: -Zinc 20 mg/24 jam/oral -curcuma 200mg/8 jama -vitamin A 6000 IU/24 jamm -cavit D3 1 tab/ 24 jam Lab: tunggu hasil elektrolit.
Hari 29 Agustus 2016/H3
S Asupan via oral baik, tidak mual dan muntah. Batuk sesekali, tidak sesak. Tidak demam. BAB : 1x kesan biasa. BAK: kesan lancar.
O Energi: 1288 kkal Protein: 69,7 g Karbohidrat: 155,5 g Lemak: 41,8 g Anemis, loss of subcutaneus fat:
ada, tidak edema, ada wasting
A Status Gizi : Modera PEM Status Metabolik: - Anemia - Deplesi Sedang sistim Imun - Hipoalbuminemia - Gangguan metabolism
karbohidrat. Status gastrointestinal: fungsional
P Kebutuhan Energi Basal (KEB): 1150 kkal Kebutuhan Energi Terkoreksi
Monitor asupan harian Edukasi gizi Tunggu hasil laboratorium albumin protein total, profil lipid. Usul pasang NGT.
Hari 14 Januari 2016/H 2
S Asupan lewat NGT, mual dan muntah tidak ada, batuk ada BAB : belum 8 hari BAK : kesan lancar
O Energi : 317,5 kkal Protein : 17,2 gr Karbohidrat : 54,4 g Lemak : 3,6 g Ada anemis, kehilangan lemak subkutan ada, Peristaltik ada kesan normal, ada wasting, tidak edema
A Status Gizi : Moderat PEM Status metabolis : Anemia mikrositik hipokrom, leukositosis,deplesi berat sist imun, hiponatremia, penurunan fungsi ginjal. Status Gastrointernal : fungsional
P KEB : 1413.3 kkal KET : 2200 kkal Protein 1,4 g/kg BBI/hari = 95,76 gr = 17% Karborhidrat 50 %=302,5 g Lemak 28 %=68,4 g Diet direncanakan 50% KET (1100 kkal) via oral berupa: -bubur saring 808,5 kkal.
Suplementasi via NGT :
Vitamin B1 100 mg/8 jam
Vitamin C 250 mg/12 jam
Zink 20 mg/24 jam
Evaluasi Gizi
Edukasi gizi
Hari 30 Januari 2017 / H4
S Asupan lewat NGT, residu tidak ada
BAB : Belum 7 hari
BAK : kesan lancar
O Food Recall :
Energi : 300 kkal
Protein : 16,8 g
Karbohidrat : 50,4g
Lemak : 3.6 g
Anemis, ada O2 kanul, LOSF ada,
ronchi ada, peristaltik ada kesan
normal, wasting ada, edema tidak.
A Status Gizi : Severe PEM
Status metabolisme :
Deplesi sedang sistim imun
Hipoalbuminemia
Hipokalemia
Hiponatremia
Status Gastrointernal : fungsional
dengan NGT
P Diet 1300 kkal
Protein 1,5 g = 54,5 g = 16%
Karbohidrat 55% = 178 g
Lemak 29 % = 58 g
Diet direncanakan 50 % KET (650
kkal) via NGT berupa:
18
(KET): 1800 kkal Protein : 1,5 g/Kg BBI/Hari =94,5g 21 % Karbohidrat 50 %=225g, Lemak 29% = 58g Diet 80% KET (1440 kkal) via oral berupa: - Makanan biasa
- Putih telur 4x 35,75 kkal - Olive oil 2 x 80 kkal - Jus Buah 100 kkal - Diabetasol 130 kkal
Koreksi hipoalbuminemia melalui asupan tinggi protein dan HA 5% 100ml/ hari Kebutuhan ciran 1800 ml/24 jam. Suplementasi: -Zinc 20 mg/24 jam/oral -curcuma 200mg/8 jama -vitamin A 6000 IU/24 jamm -cavit D3 1 tab/ 24 jam
Hari 30 Agustus 2016/H4
S Asupan via oral baik, sesuai target yang ditentukan, tidak mual dan muntah. Batuk sesekali, tidak sesak. Tidak demam. BAB : 1x kesan biasa tadi malam. BAK: kesan lancar.
O Energi: 1845 kkal
-formula peptisol 2x100 kkal. -jus buah 100 kkal Koreksi hiponatremia dengan asupan garam dapur 0.5 sendok teh/ hari, selama 5 hari Kebutuhan cairan 2000cc/ 24 jam Suplementasi via oral: Zinc 20 mg/24 jam Vitamin B complex 2 tablet/8 jam/oral. Curcuma 200 mg/8 jam Monitor asupan harian Edukasi gizi Tunggu hasil laboratorium albumin protein total, profil lipid.
Hari 16 Januari 2016 / H 4
S Asupan lewat NGT, mual dan muntah tidak ada, kemari asupan masih susu dan jus buah, batuk ada, sesak ada, demam tidak. BAB : sudah tadi pagi BAK : kesan lancar via pispot
O (PN + enteral) Energi : 210 + 350 = 560 kkal Protein : 15 + 16,8 = 31,8 gr Karbohidrat : 37,5 + 62,4= 100 g Lemak : 3,6 g Ada anemis, kehilangan lemak subkutan ada, Peristaltik ada kesan normal, ada wasting, tidak edema
A Status Gizi : Moderat PEM Status metabolis :
-Bubur Sonde 3 x 100cc
-Jus Buah 100 kkal
-Formula peptisol 3 x 50kkal
Kebutuhan cairan 875 cc/24 jam
Koreksi hipoalbuminemia dengan
HA 25% 100 ml per hari selama 2
hari.
Koreksi hipokalemia dengan KCl 25
Meq/hari selama 1 hari.
Koreksi hponatremia dengan
asupan harian.
Suplementasi via NGT :
Vitamin B1 100 mg/8 jam
Vitamin C 250 mg/12 jam
Zink 20 mg/24 jam
Evaluasi Gizi
Edukasi gizi
Hari 31 Januari 2017 / H 5
S Asupan lewat NGT, residu tidak ada. Ada batuk dan sesak. Tidak demam. BAB : Belum 8 hari BAK : kesan lancar
O Food Recall : Energi :469,5 kkal Protein : 28,4 g Karbohidrat : 59,9g Lemak : 12,6 g Anemis, ada O2 kanul, LOSF ada, ronchi ada, peristaltik ada kesan normal, wasting ada, edema tidak.
A Status Gizi : Severe PEM
19
Protein: 90,2 g Karbohidrat: 210,5 g Lemak: 71 g Anemis, loss of subcutaneus fat: ada, tidak edema, ada wasting
A Status Gizi : Modera PEM Status Metabolik: - Anemia - Deplesi Sedang sistim Imun - Hipoalbuminemia - Gangguan metabolism
karbohidrat. Status gastrointestinal: fungsional
P Kebutuhan Energi Basal (KEB): 1150 kkal Kebutuhan Energi Terkoreksi (KET): 1800 kkal Protein : 1,5 g/Kg BBI/Hari =94,5g 21 % Karbohidrat 50 %=225g, Lemak 29% = 58g Diet 100% KET (1800 kkal) via oral berupa: - Makanan biasa
- Putih telur 5x 35,75 kkal - Olive oil 3 x 80 kkal - Jus Buah 100 kkal - Diabetasol 3x130 kkal
Koreksi hipoalbuminemia melalui asupan tinggi protein dan HA 5%
Anemia , leukositosis,deplesi berat sist imun, hiponatremia, penurunan fungsi ginjal, hipoalbuminemia. Status Gastrointernal : fungsional
P KEB : 1413.3 kkal KET : 2200 kkal Protein 1,4 g/kg BBI/hari = 95,76 gr = 17% Karborhidrat 55 %=302,5 g Lemak 28 %=68,4 g Diet direncanakan 50% KET (1100 kkal) via NGT berupa: -bubur saring 808,5 kkal. -formula peptisol 2x100 kkal. -jus buah 100 kkal Koreksi hiponatremia dengan asupan garam dapur 0.5 sendok teh/ hari, selama 5 hari Kebutuhan cairan 2000cc/ 24 jam Suplementasi via oral: Zinc 20 mg/24 jam Vitamin B complex 2 tablet/8 jam/oral. Curcuma 200 mg/8 jam Cavit D3 1 tablet/24 jam Vitamin A 6000 IU/24 jam Monitor asupan harian Edukasi gizi
Hari 17 Januari 2016 / H5
S Asupan lewat NGT, dan belajar oral, mual dan muntah tidak ada, batuk ada, sesak ada, demam tidak.
Status metabolisme : Deplesi sedang sistim imun Hipoalbuminemia Hipokalemia Hiponatremia Peningkatan enz. Transaminase Resiko ref.syndrome Status Gastrointernal : fungsional dengan NGT
P Diet 1300 kkal Protein 1,5 g = 54,5 g = 16% Karbohidrat 55% = 178 g Lemak 29 % = 58 g Diet direncanakan 50 % KET (650 kkal) via NGT berupa: -Bubur Sonde 404,25 kkal -Jus Buah 100 kkal -Formula peptisol 3 x 50kkal Kebutuhan cairan 875 ml+ 280 ml = 1155≈1200ml/hari Koreksi hipoalbuminemia dengan HA 25% 100 ml per hari selama 2 hari. Koreksi hipokalemia setelah ada hasil lab post koreksi. Kebutuhan harian K dengan KSR 600mg/12jam/NGT Koreksi hiponatremia dengan asupan garam dapur 0,5 sdt per hari selama 4 hari Suplementasi via NGT : Vitamin B1 100 mg/8 jam Vitamin C 250 mg/12 jam
S Asupan via oral baik, sesuai target yang ditentukan, tidak mual dan muntah. batuk sesekali, tidak sesak. Tidak demam. BAB : belum 2 hari. BAK: kesan lancar.
O Energi: 1845 kkal Protein: 90,2 g Karbohidrat: 210,5 g Lemak: 71 g Anemis, loss of subcutaneus fat: ada, tidak edema, ada wasting
A Status Gizi : Modera PEM Status Metabolik: - Anemia - Deplesi Sedang sistim Imun - Hipoalbuminemia - Gangguan metabolism
karbohidrat. Status gastrointestinal: fungsional
P Kebutuhan Energi Basal (KEB): 1150 kkal Kebutuhan Energi Terkoreksi (KET): 1800 kkal Protein : 1,5 g/Kg BBI/Hari =94,5g
BAB : terakhir kemarin BAK : kesan lancar via pispot
O Energi : 908,8 kkal Protein : 62,8 gr Karbohidrat : 136,5 g Lemak : 33 g Ada anemis, kehilangan lemak subkutan ada, Peristaltik ada kesan normal, ada wasting, tidak edema
A Status Gizi : Moderat PEM Status metabolis : Anemia, leukositosis,deplesi berat sist imun, hiponatremia, penurunan fungsi ginjal, hipoalbuminemia. Status Gastrointernal : fungsional
P KEB : 1413.3 kkal KET : 2200 kkal Protein 1,4 g/kg BBI/hari = 95,76 gr = 17% Karborhidrat 55 %=302,5 g Lemak 28 %=68,4 g Diet direncanakan 50% KET (1100 kkal) via oral berupa: -bubur saring 808,5 kkal. -formula peptisol 6x100 kkal. -jus buah 100 kkal Koreksi hipoalbumin dengan HA 25% 100ml per hari selama 2 hari dan diet tinggi protein. Koreksi hiponatremia setelah ada hasil lab terbaru. Kebutuhan cairan 2000cc/ 24 jam Suplementasi via oral: Zinc 20 mg/24 jam Vitamin B complex 2 tablet/8
S Asupan lewat NGT, residu tidak ada. Ada batuk dan sesak. Tidak demam. BAB : Belum 9 hari BAK : kesan lancar
O Food Recall : Energi :654 kkal Protein : 34,2 g Karbohidrat : 88,2g Lemak : 17,1 g Anemis, ada O2 kanul, LOSF ada, ronchi ada, peristaltik ada kesan normal, wasting ada, edema tidak.
A Status Gizi : Severe PEM Status metabolisme : Deplesi sedang sistim imun Hipoalbuminemia Hipokalemia Hiponatremia Peningkatan enz. Transaminase Resiko ref.syndrome Status Gastrointernal : fungsional dengan NGT
P Diet 1300 kkal Protein 1,5 g = 54,5 g = 16% Karbohidrat 55% = 178 g Lemak 29 % = 58 g
21
21 % Karbohidrat 50 %=225g, Lemak 29% = 58g Diet 100% KET (1800 kkal) via oral berupa: - Makanan biasa
- Putih telur 5x 37,5 kkal - Olive oil 3 x 80 kkal - Jus Buah 100 kkal - Diabetasol 3x130 kkal
Koreksi hipoalbuminemia melalui asupan tinggi protein, ekstra putih telur 1 butir perhari. Kebutuhan ciran 1800 ml/24 jam. Suplementasi: -Zinc 20 mg/24 jam/oral -curcuma 200mg/8 jam -vitamin A 6000 IU/24 jamm -cavit D3 1 tab/ 24 jam Evaluasi asupan harian Dietary counseling
Hari 1 September 2016 /H6
S Asupan via oral baik, sesuai target yang ditentukan, tidak mual dan muntah. batuk sesekali, tidak sesak. Tidak demam. BAB : sudah hari ini. BAK: kesan lancar.
O Energi: 1657,5 kkal
jam/oral. Curcuma 200 mg/8 jam Vitamin A 6000 IU/24 jam Monitor asupan harian Edukasi gizi
Hari 18 Januari 2015 / H6
S Asupan lewat NGT, dan belajar oral, mual dan muntah tidak ada, kemarin pagi pasien tidak mendapat bubur, batuk sesekali, sesak berkurang, demam tidak. BAB : sudah, hitam BAK : kesan lancar via pispot
O (PN + NGT) Energi : 126+497,6=605,6 kkal Protein : 9 + 22,5 = 31,55 gr Karbohidrat : 22,5+74,95=97,45 g Lemak : 0 + 9,13 = 9,13 g Ada anemis, kehilangan lemak subkutan ada, Peristaltik ada kesan normal, ada wasting, edema dorsum pedis
A Status Gizi : Moderat PEM Status metabolis : Anemia, leukositosis, hipokalemia, penurunan fungsi ginjal, hipoalbuminemia. Status Gastrointernal : fungsional
P KEB : 1413.3 kkal KET : 2200 kkal Protein 1,4 g/kg BBI/hari = 95,76 gr = 17% Karborhidrat 55 %=302,5 g
Diet direncanakan 50 % KET (650 kkal) via NGT berupa: -Bubur Sonde 404,25 kkal -Jus Buah 100 kkal -Formula peptisol 3 x 50kkal Kebutuhan cairan 875 ml+ 280 ml = 1155≈1200ml/hari Koreksi hipoalbuminemia dengan asupan tinggi protein. Koreksi hipokalemia dengan KCl 25 Meq/ 24 jam/intravena. Koreksi hiponatremia dengan asupan garam dapur 0,5 sdt per hari selama 4 hari Suplementasi via NGT : Vitamin B1 100 mg/8 jam Zink 20 mg/24 jam Vitamin B kompleks 2 tab/8jam. Lab: Albumin, elektrolit. Evaluasi Gizi Edukasi gizi
Hari 2 Pebruari 2017 / H 7
S Asupan lewat NGT, residu tidak ada. Ada batuk dan sesak. Tidak demam. BAB : Belum 10 hari BAK : kesan lancar
O Food Recall : Energi :554,5 kkal Protein : 34,2 g Karbohidrat : 64,65g
22
Protein: 85,3 g Karbohidrat:184,5 g Lemak: 64,9 g Anemis, loss of subcutaneus fat: ada, tidak edema, ada wasting
A Status Gizi : Modera PEM Status Metabolik: - Anemia - Deplesi berat sistim Imun - Hipoalbuminemia - Gangguan metabolism
karbohidrat. Status gastrointestinal: fungsional
P Kebutuhan Energi Basal (KEB): 1150 kkal Kebutuhan Energi Terkoreksi (KET): 1800 kkal Protein : 1,5 g/Kg BBI/Hari =94,5g 21 %. Karbohidrat 50 %=225g, Lemak 29% = 58g Diet 100% KET (1800 kkal) via oral berupa: - Makanan biasa
Lemak 28 %=68,4 g Diet direncanakan 50% KET (1100 kkal) Tunda asupan via enteral. Pemberian diet via PN: Nutriflex lipid peri 1250 ml/24 jam/intravena. Koreksi hipoalbumin dengan diet tinggi protein. Kebutuhan cairan 2000cc/ 24 jam Suplementasi via oral: ditunda Monitor asupan harian Edukasi gizi
Hari 19 Januari 2016 / H 7
S Asupan lewat NGT tidak ada, asupan via PN, pasien makan busar via oral, mual dan muntah tidak ada, batuk sesekali, sesak berkurang, demam tidak. BAB : belum sejak kemarin BAK : kesan lancar via pispot
O (PN + oral) Energi : 191 + 269,5 = 460,5 kkal Protein : 8 + 17,2 = 25,2 gr Karbohidrat : 16 + 26,3 = 42,3 g Lemak : 10 + 10,2 = 20,2 g Ada anemis, kehilangan lemak subkutan ada, Peristaltik ada kesan normal, ada wasting, edema ada.
A Status Gizi : Moderat PEM Status metabolis : Anemia, leukositosis, hiponatremia,
Lemak : 17,1 g Anemis, ada O2 kanul, LOSF ada, ronchi ada, peristaltik ada kesan normal, wasting ada, edema tidak.
A Status Gizi : Severe PEM Status metabolisme : Deplesi sedang sistim imun Hipoalbuminemia Hipokalemia Peningkatan enz. Transaminase Resiko ref.syndrome Status Gastrointernal : fungsional dengan NGT
P Diet 1300 kkal Protein 1,5 g = 54,5 g = 16% Karbohidrat 55% = 178 g Lemak 29 % = 58 g Diet direncanakan 50 % KET (650 kkal) via NGT berupa: -Bubur Sonde 404,25 kkal -Jus Buah 100 kkal -Formula peptisol 3 x 50kkal Kebutuhan cairan 875 ml+ 280 ml = 1155≈1200ml/hari Koreksi hipoalbuminemia dengan asupan tinggi protein dan ekstrak ikan gabus: Pujimin 2 capsul/8jam/NGT Koreksi hipokalemia dengan KCl 25 Meq/ 24 jam/intravena. Koreksi hiponatremia dengan asupan garam dapur 0,5 sdt per hari selama 4 hari Suplementasi via NGT :
23
asupan tinggi protein, ekstra putih telur 1 butir perhari, ekstrak ikan gabus: pujimin 2 capsul /8 jam.
Kebutuhan ciran 1800 ml/24 jam. Suplementasi: -Zinc 20 mg/24 jam/oral -curcuma 200mg/8 jam -vitamin A 6000 IU/24 jamm -cavit D3 1 tab/ 24 jam Evaluasi asupan harian Dietary counseling
Hari 2 September 2016 /H7
S Asupan via oral baik, tidak mual dan muntah. batuk sesekali, tidak sesak. Tidak demam. BAB : sudah hari ini. BAK: kesan lancar.
O Energi: 1636 kkal Protein: 86.5 g Karbohidrat:201,5 g Lemak: 58,5 g Anemis, loss of subcutaneus fat: ada, tidak edema, ada wasting
A Status Gizi : Modera PEM Status Metabolik: - Anemia - Deplesi berat sistim Imun - Hipoalbuminemia - Gangguan metabolism
karbohidrat. Status gastrointestinal: fungsional
P Kebutuhan Energi Basal (KEB): 1150 kkal
penurunan fungsi ginjal, hipoalbuminemia. Status Gastrointernal : fungsional
P KEB : 1413.3 kkal KET : 2200 kkal Protein 1,4 g/kg BBI/hari = 95,76 gr = 17% Karborhidrat 55 %=302,5 g Lemak 28 %=68,4 g Diet direncanakan 60% KET (1300 kkal) via NGT dan PN. Via NGT full liquid diet berupa -formula peptisol 6x100 kkal. Via PN berupa: -Clinimix 1000 ml/24 jam/intravena Koreksi hipoalbuminemia dengan diet tinggi protein dan ekstrak ikan gabus: -pujimin 2 kapsul/8 jam/NGT Koreksi hipokalemia dengan -KSR 600mg/24jam/NGT Kebutuhan cairan 2000cc/ 24 jam Suplementasi via NGT: -Zamel syr 10 ml/8jam -Vitamin C 100mg/24 jam -Cavit D3 1 tab/24 jam Monitor asupan harian Edukasi gizi
Hari 20 Januari 2016 / H 8
S Asupan lewat NGT, mual dan muntah tidak ada, sakit perut tidak ada, sesak/demam: tidak.batuk tidak BAB: belum 3 hari.
Vitamin B1 100 mg/8 jam Vitamin B komp 2 tab/8 jam Vitamin A 6000 IU/24 jam Zink 20 mg/24 jam Cavit D3 1 tab/24 jam. Lab: elektrolit post koreksi. Evaluasi Gizi Edukasi gizi
Hari 3 Pebruari 2017 / H 8
S Asupan lewat NGT, residu tidak ada. Ada batuk dan sesak. Tidak demam. BAB : Belum 11 hari BAK : kesan lancar
O Food Recall : Energi :587,5 kkal Protein : 18,4 g Karbohidrat : 125g Lemak : 1,8 g Anemis, ada O2 kanul, LOSF ada, ronchi ada, peristaltik ada kesan normal, wasting ada, edema tidak.
A Status Gizi : Severe PEM Status metabolisme : Deplesi sedang sistim imun Hipoalbuminemia Hipokalemia Peningkatan enz. Transaminase Resiko ref.syndrome Status Gastrointernal : fungsional dengan NGT
P Diet 1300 kkal
24
Kebutuhan Energi Terkoreksi (KET): 1800 kkal Protein : 1,5 g/Kg BBI/Hari =94,5g 21 %. Karbohidrat 50 %=225g, Lemak 29% = 58g Diet 100% KET (1800 kkal) via oral berupa: - Makanan biasa
Koreksi hipoalbuminemia melalui asupan tinggi protein, ekstra putih telur 5 butir perhari, ekstrak ikan gabus: pujimin 2 capsul /8 jam.
Kebutuhan ciran 1800 ml/24 jam. Suplementasi: -Zinc 20 mg/24 jam/oral -curcuma 200mg/8 jam -vitamin A 6000 IU/24 jamm -cavit D3 1 tab/ 24 jam Evaluasi asupan harian Dietary counseling
Hari 3 September 2016 /H8
BAK : kesan lancar via pispot
O Energi : 1446,4 kkal Protein : 71,2 gr Karbohidrat : 178,8 g Lemak : 47,2 g Ada anemis, kehilangan lemak subkutan ada, Peristaltik ada kesan normal, ada wasting, edema ada.
A Status Gizi : Moderat PEM Status metabolis : Anemia, leukositosis, hiponatremia, deplesi berat system imun, penurunan fungsi ginjal, hipoalbuminemia, hipokalemia. Status Gastrointernal : fungsional
P KEB : 1413.3 kkal KET : 2200 kkal Protein 1,7 g/kg BBI/hari = 116 gr = 21% Karborhidrat 60 %=330 g Lemak 28 %=46,4 g Diet direncanakan 100% KET (2200 kkal) via NGT berupa: -bubur saring 808,5 kkal -madu 3x96 kkal -avcol 3x80 kkal -formula peptisol 3x250 kkal. -putel 4 butir/hari Koreksi hipoalbuminemia dengan diet tinggi protein dan ekstrak ikan gabus: -pujimin 2 kapsul/8 jam/NGT Koreksi hipokalemia dengan -KSR 600mg/24jam/NGT Kebutuhan cairan 2000cc/ 24 jam
Protein 1,5 g = 54,5 g = 16% Karbohidrat 55% = 178 g Lemak 29 % = 58 g Diet direncanakan 60 % KET (780 kkal) via NGT berupa: -Bubur Sonde 606 kkal -Jus Buah 100 kkal -Formula peptisol 3 x 50kkal Kebutuhan cairan 875 ml+ 280 ml = 1155≈1200ml/hari Koreksi hipoalbuminemia dengan asupan tinggi protein dan ekstrak ikan gabus: Pujimin 2 capsul/8jam/NGT Koreksi hipokalemia dengan KSR 600mg/ 24 jam/NGT. Koreksi hiponatremia dengan asupan garam dapur 0,5 sdt per hari selama 4 hari Suplementasi via NGT : Vitamin B1 100 mg/8 jam Vitamin B komp 2 tab/8 jam Vitamin A 6000 IU/24 jam Zink 20 mg/24 jam Cavit D3 1 tab/24 jam. Evaluasi Gizi Edukasi gizi
Hari 4 Pebruari 2017 / H 9
S Asupan lewat NGT, residu tidak ada. Batuk dan sesak berkurang. Tidak demam.
25
S Asupan via oral kurang, ada mual dan muntah. batuk sesekali, tidak sesak. Tidak demam. Sakit kepala BAB : sudah hari ini. BAK: kesan lancar.
O Energi: 1158,5 kkal Protein: 63 g Karbohidrat: 133,5 g Lemak: 40,5 g Anemis, loss of subcutaneus fat: ada, tidak edema, ada wasting
A Status Gizi : Modera PEM Status Metabolik: - Anemia - Deplesi berat sistim Imun - Hipoalbuminemia - Gangguan metabolism
karbohidrat. Status gastrointestinal: fungsional
P Kebutuhan Energi Basal (KEB): 1150 kkal Kebutuhan Energi Terkoreksi (KET): 1800 kkal Protein : 1,5 g/Kg BBI/Hari =94,5g 21 %. Karbohidrat 50 %=225g, Lemak 29% = 58g Diet 100% KET (1800 kkal) via oral berupa: - Makanan biasa
- Putih telur 6x 37,5 kkal - Olive oil 3 x 80 kkal
Suplementasi via NGT: -Zamel syr 10 ml/8jam -Vitamin C 100mg/24 jam -Cavit D3 1 tab/24 jam Monitor asupan harian Edukasi gizi
Hari 21 Januari 2016 / H 9
S Asupan lewat NGT dan oral mual dan muntah tidak ada, sakit perut tidak ada, sesak/demam: tidak.batuk tidak BAB: belum 4 hari. BAK : kesan lancar via pispot
O (PN + enteral) Energi : 412+2236,5=2648,5 kkal Protein : 28+114,6= 142,6 gr Karbohidrat : 351,9 g Lemak : 73,6 g Ada anemis, kehilangan lemak subkutan ada, Peristaltik ada kesan normal, ada wasting, edema ada.
A Status Gizi : Moderat PEM Status metabolis : Anemia, leukositosis, deplesi berat system imun, hipoalbuminemia, hipokalemia. Status Gastrointernal : fungsional
P KEB : 1413.3 kkal KET : 2200 kkal Protein 1,7 g/kg BBI/hari = 116 gr = 21% Karborhidrat 60 %=330 g Lemak 28 %=46,4 g
BAB : Belum 11 hari BAK : kesan lancar
O Food Recall : Energi :923,75 kkal Protein : 51,4 g Karbohidrat : 114,95g Lemak : 27,3 g Anemis, LOSF ada, ronchi berkurang, peristaltik ada kesan normal, wasting ada, edema tidak.
A Status Gizi : Severe PEM Status metabolisme : Deplesi sedang sistim imun Hipoalbuminemia Hipokalemia Peningkatan enz. Transaminase Resiko ref.syndrome Status Gastrointernal : fungsional dengan NGT
P Diet 1300 kkal Protein 1,5 g = 54,5 g = 16% Karbohidrat 55% = 178 g Lemak 29 % = 58 g Diet direncanakan 60 % KET (780 kkal) via NGT berupa: -Bubur Sonde 606 kkal -Jus Buah 100 kkal -Formula peptisol 3 x 50kkal Kebutuhan cairan 875 ml+ 280 ml = 1155≈1200ml/hari Koreksi hipoalbuminemia dengan asupan tinggi protein dan ekstrak ikan gabus:
Koreksi hipoalbuminemia melalui asupan tinggi protein, ekstra putih telur 5 butir perhari, ekstrak ikan gabus: pujimin 2 capsul /8 jam.
Kebutuhan cairan 1800 ml/24 jam. Suplementasi: -Zinc 20 mg/24 jam/oral -curcuma 400mg/8 jam -vitamin A 6000 IU/24 jamm -cavit D3 1 tab/ 24 jam Evaluasi asupan harian Dietary counseling
Hari 5 September 2016 /H10
S Asupan via oral baik, ada mual, tidak muntah. batuk sesekali, ada sesak. Tidak demam. BAB : sudah hari ini. BAK: kesan lancar.
O Energi: 1743 kkal Protein: 73 g Karbohidrat:230,5 g Lemak: 57,5 g Anemis, loss of subcutaneus fat: ada, tidak edema, ada wasting
A Status Gizi : Modera PEM Status Metabolik: - Anemia - Deplesi berat sistim Imun - Hipoalbuminemia
Diet direncanakan 100% KET (2200 kkal) via oral berupa: -bubur biasa + lauk + sayur -madu 3x64 kkal -avcol 3x80 kkal -formula peptisol 3x200 kkal. -putel 4 butir/hari Koreksi hipoalbuminemia dengan diet tinggi protein dan ekstrak ikan gabus: -pujimin 2 kapsul/8 jam/NGT Koreksi hipokalemia dengan -KSR 600mg/24jam/NGT Kebutuhan cairan 2000cc/ 24 jam Suplementasi via NGT: -Zamel syr 10 ml/8jam -Vitamin C 100mg/24 jam -Cavit D3 1 tab/24 jam Monitor asupan harian Edukasi gizi
Hari 23 Januari 2016/ H 11
S Asupan lewat oral, mual dan muntah tidak ada, sakit perut tidak ada, sesak/demam: tidak.batuk tidak BAB: terakhir kemarin. Warna kekuningan. BAK : kesan lancar via pispot
O Energi : 1888,25 kkal Protein : 76,1 gr Karbohidrat : 298,3 g Lemak : 43,2 g Ada anemis, kehilangan lemak subkutan ada, Peristaltik ada kesan
Pujimin 2 capsul/8jam/NGT Koreksi hipokalemia dengan KSR 600mg/ 24 jam/NGT. Suplementasi via NGT : Vitamin B1 100 mg/8 jam Vitamin B komp 2 tab/8 jam Vitamin A 6000 IU/24 jam Zink 20 mg/24 jam Cavit D3 1 tab/24 jam. Evaluasi Gizi Edukasi gizi
Hari 6 Pebruari 2017 / H 11
S Asupan lewat NGTkemarin. Hari ini NGT terlepas. Pasien tidak mau makan pagi. Mual/muntah: tidak. BAB : Biasa BAK : kesan lancar.
O Food Recall : Energi : 856 kkal Protein : 47,1 gr Karbohidrat : 108 gr Lemak : 24,8 gr Anemis, LOSF ada, ronchi berkurang, peristaltik ada kesan normal, wasting ada, edema tidak.
A Status Gizi : Severe PEM Status metabolisme : Deplesi sedang sistim imun Hipoalbuminemia Hipokalemia Peningkatan enz.
27
- Gangguan metabolism karbohidrat.
Status gastrointestinal: fungsional
P Kebutuhan Energi Basal (KEB): 1150 kkal Kebutuhan Energi Terkoreksi (KET): 1800 kkal Protein : 1,5 g/Kg BBI/Hari =94,5g 21 %. Karbohidrat 50 %=225g, Lemak 29% = 58g Diet 100% KET (1800 kkal) via oral berupa: - Makanan biasa
Koreksi hipoalbuminemia melalui asupan tinggi protein, ekstra putih telur 5 butir perhari, ekstrak ikan gabus: pujimin 2 capsul /8 jam.
Kebutuhan ciran 1800 ml/24 jam. Suplementasi: -Zinc 20 mg/24 jam/oral -curcuma 200mg/8 jam -vitamin A 6000 IU/24 jamm -cavit D3 1 tab/ 24 jam
normal, ada wasting, edema ada.
A Status Gizi : Moderat PEM Status metabolis : Anemia, leukositosis, hiponatremia, deplesi berat system imun, penurunan fungsi ginjal, hipoalbuminemia, hipokalemia. Status Gastrointernal : fungsional
P KEB : 1413.3 kkal KET : 2200 kkal Protein 1,7 g/kg BBI/hari = 116 gr = 21% Karborhidrat 60 %=330 g Lemak 28 %=46,4 g Diet direncanakan 100% KET (2200 kkal) via NGT berupa: - bubur biasa + lauk + sayur -madu 3x64 kkal -avcol 3x80 kkal -formula peptisol 3x200 kkal. -putel 4 butir/hari Koreksi hipoalbuminemia dengan diet tinggi protein dan ekstrak ikan gabus: -pujimin 2 kapsul/8 jam/NGT Koreksi hipokalemia dengan -KSR 600mg/ hari Kebutuhan cairan 2000cc/ 24 jam Suplementasi via oral: -Zamel syr 10 ml/8jam -Vitamin C 100mg/24 jam -Cavit D3 1 tab/24 jam Monitor asupan harian Edukasi gizi
Transaminase Resiko ref.syndrome Status Gastrointernal : fungsional dengan NGT
P Diet 1300 kkal Protein 1,5 g = 54,5 g = 16% Karbohidrat 55% = 178 g Lemak 29 % = 58 g Pasang ulang NGT Diet direncanakan 65 % KET (780 kkal) via NGT berupa: -Bubur Sonde 606 kkal -Jus Buah 100 kkal -Formula peptisol 3 x 50kkal Kebutuhan cairan 875 ml+ 280 ml = 1155≈1200ml/hari Koreksi hipoalbuminemia dengan asupan tinggi protein dan ekstrak ikan gabus: Pujimin 2 capsul/8jam/NGT Koreksi hipokalemia dengan KSR 600mg/ 24 jam/NGT. Suplementasi via NGT : Vitamin B1 100 mg/8 jam Vitamin B komp 2 tab/8 jam Vitamin A 6000 IU/24 jam Zink 20 mg/24 jam Cavit D3 1 tab/24 jam. Evaluasi Gizi Edukasi gizi
Hari 7 Pebruari 2017/ H 12
S Asupan via oral. Pasien tidak mau
28
Evaluasi asupan harian Dietary counseling
Hari 7 September 2016 /H12
S Asupan via oral kurang, ada mual dan kadang-kadang muntah. Batuk sesekali, ada sesak. Tidak demam. BAB : sudah hari ini. BAK: kesan lancar.
O Energi: 810 kkal Protein: 31,7 g Karbohidrat:107 g Lemak: 27,4 g Anemis, loss of subcutaneus fat: ada, ada edema, ada wasting
A Status Gizi : Modera PEM Status Metabolik: - Anemia - Deplesi berat sistim Imun - Hipoalbuminemia - Gangguan metabolism
karbohidrat. Status gastrointestinal: fungsional
P Kebutuhan Energi Basal (KEB): 1150 kkal Kebutuhan Energi Terkoreksi (KET): 1800 kkal Protein : 1,5 g/Kg BBI/Hari =94,5g 21 %. Karbohidrat 50 %=225g, Lemak 29% = 58g Diet 100% KET (1800 kkal) via oral berupa: - Makanan biasa
S Asupan lewat oral, mual dan muntah tidak ada, sakit perut tidak ada, sesak/demam: tidak.batuk sesekali BAB: belum 2 hari. Warna kekuningan. BAK : kesan lancar via pispot
O Energi : 1900,75 kkal Protein : 78,85 gr Karbohidrat : 293,55 g Lemak : 45,45g Ada anemis, kehilangan lemak subkutan ada, Peristaltik ada kesan normal, ada wasting, edema ada.
A Status Gizi : Moderat PEM Status metabolis : Anemia, leukositosis, hiponatremia, deplesi berat system imun, hipoalbuminemia, hipokalemia. Status Gastrointernal : fungsional
P KEB : 1413.3 kkal KET : 2200 kkal Protein 1,7 g/kg BBI/hari = 116 gr = 21% Karborhidrat 60 %=330 g Lemak 28 %=46,4 g Diet direncanakan 100% KET (2200 kkal) via oral berupa: -makanan lunak+lauk+sayur -madu 3x96 kkal -avcol 3x80 kkal -formula peptisol 3x200 kkal.
pasang ulang NGT dan tidak mau makan busar dan jus. Mual/muntah: tidak. Sesak:tidak, batuk berkurang, demam: tidak. BAB : Belum hari ini BAK : kesan lancar.
O Food Recall : Energi : 856,375 kkal Protein : 47,1 gr Karbohidrat : 108 gr Lemak : 24,8 gr Anemis, LOSF ada, ronchi berkurang, peristaltik ada kesan normal, wasting ada, edema tidak.
A Status Gizi : Severe PEM Status metabolisme : Deplesi sedang sistim imun Hipoalbuminemia Hipokalemia Resiko ref.syndrome Status Gastrointernal : fungsional dengan NGT
P Diet 1300 kkal Protein 1,5 g = 54,5 g = 16% Karbohidrat 55% = 178 g Lemak 29 % = 58 g Diet direncanakan 100 % KET (1300 kkal) via oral berupa: -makanan biasa sesuai toleransi -Jus Buah 50 kkal -Formula peptisol 2 x 50kkal Kebutuhan cairan 875 ml+ 280 ml = 1155≈1200ml/hari Koreksi hipoalbuminemia dengan asupan tinggi protein dan ekstrak
29
Nabati 3x 75 kkal Sayur 3x25 kkal
- Putih telur 5x 37,5 kkal - Olive oil 3 x 80 kkal - Jus Buah 100 kkal - Diabetasol 3x130 kkal
Koreksi hipoalbuminemia melalui asupan tinggi protein, ekstra putih telur 5 butir perhari, ekstrak ikan gabus: pujimin 2 capsul /8 jam.
Kebutuhan ciran 1800 ml/24 jam. Suplementasi: -Zinc 20 mg/24 jam/oral -curcuma 200mg/8 jam -vitamin A 6000 IU/24 jamm -cavit D3 1 tab/ 24 jam Evaluasi asupan harian Dietary counseling
Hari 8 September 2016 / H13
S Asupan via oral kurang, mual berkurang dan tidak muntah. Batuk sesekali, ada sesak. Tidak demam. BAB : sudah hari ini. BAK: kesan lancar.
O (PN + oral) Energi: 210 +1497=1707,5 kkal Protein: 15+ 69,4 = 84,4 g Karbohidrat:37,5 + 206 = 243,5 g Lemak: 0 + 48,9 = 48,9 g
-putel 4 butir/hari Koreksi hipoalbuminemia dengan diet tinggi protein dan ekstrak ikan gabus: -pujimin 2 kapsul/8 jam/NGT Koreksi hipokalemia setelah ada lab kontrol. Kebutuhan cairan 2000cc/ 24 jam Suplementasi via oral: -Zamel syr 10 ml/8jam -Vitamin C 100mg/24 jam -Cavit D3 1 tab/24 jam Monitor asupan harian Edukasi gizi Lab : elektrolit, profil lipid, Ur/Cr
Hari 25 Januari 2016/ H 13
S Asupan lewat 0ral, mual dan muntah tidak ada, sakit perut tidak ada, sesak/demam: tidak.batuk sesekali BAB: belum 3 hari. BAK : kesan lancar via pispot
O Energi : 1585,15 kkal Protein : 67,55 gr Karbohidrat : 222,15 g Lemak : 41,85 g Ada anemis, kehilangan lemak subkutan ada, Peristaltik ada kesan normal, ada wasting, edema ada.
A Status Gizi : Moderat PEM Status metabolis : Anemia, leukositosis, hiponatremia, hipoalbuminemia, hipokalemia. Status Gastrointernal : fungsional
ikan gabus: Pujimin 2 capsul/8jam/NGT Koreksi hipokalemia dengan KSR 600mg/ 24 jam/NGT. Suplementasi via NGT : Vitamin B1 100 mg/8 jam Vitamin B komp 2 tab/8 jam Vitamin A 6000 IU/24 jam Zink 20 mg/24 jam Cavit D3 1 tab/24 jam. Evaluasi Gizi Edukasi gizi
Hari 8 Pebruari 2017/ H 13
S Asupan via oral baik. Nafsu makan baik. Mual/muntah: tidak. Sesak:tidak, batuk berkurang, demam: tidak. BAB : Sudah hari ini, biasa BAK : kesan lancar.
O Food Recall : Energi : 886,8 kkal Protein : 47 gr Karbohidrat : 122 gr Lemak : 21,5 gr Anemis, LOSF ada, ronchi berkurang, peristaltik ada kesan normal, wasting ada, edema tidak.
A Status Gizi : Severe PEM Status metabolisme : Anemia Leukositosis Deplesi sedang sistim imun
30
Anemis, loss of subcutaneus fat: ada, ada edema, ada wasting
A Status Gizi : Modera PEM Status Metabolik: - Anemia - Deplesi berat sistim Imun - Hipoalbuminemia - Gangguan metabolism
karbohidrat. Status gastrointestinal: fungsional
P Kebutuhan Energi Basal (KEB): 1150 kkal Kebutuhan Energi Terkoreksi (KET): 1800 kkal Protein : 1,5 g/Kg BBI/Hari =94,5g 21 %. Karbohidrat 50 %=225g, Lemak 29% = 58g Diet 100% KET (1800 kkal) via oral berupa: - Makanan biasa
Koreksi hipoalbuminemia melalui asupan tinggi protein, ekstra putih
P KEB : 1413.3 kkal KET : 2200 kkal Protein 1,7 g/kg BBI/hari = 116 gr = 21% Karborhidrat 60 %=330 g Lemak 28 %=46,4 g Diet direncanakan 100% KET (2200 kkal) via oral berupa: -makanan lunak+ lauk+sayur -madu 3x96 kkal -avcol 3x80 kkal -formula peptisol 3x200 kkal. -putel 4 butir/hari Koreksi hipoalbuminemia dengan diet tinggi protein dan ekstrak ikan gabus: -pujimin 2 kapsul/8 jam/NGT Koreksi hipokalemia setelah ada lab control. Kebutuhan cairan 2000cc/ 24 jam Suplementasi via oral: -Zamel syr 10 ml/8jam -Vitamin C 100mg/24 jam -Cavit D3 1 tab/24 jam Monitor asupan harian Edukasi gizi Lab : elektrolit, profil lipid, Ur/Cr
Hari 26 Januari 2016/ H 14
S Asupan lewat oral, mual dan muntah tidak ada, sakit perut tidak ada, sesak/demam: tidak. Batuk sesekali BAB: sudah hari ini.
Hipoalbuminemia Hipokalemia Resiko ref.syndrome Status Gastrointernal : fungsional dengan NGT
P Diet 1300 kkal Protein 1,5 g = 54,5 g = 16% Karbohidrat 55% = 178 g Lemak 29 % = 58 g Diet direncanakan 100 % KET (1300 kkal) via oral berupa: -makanan biasa sesuai toleransi -Jus Buah 50 kkal -Formula peptisol 2 x 100kkal Kebutuhan cairan 875 ml+ 280 ml = 1155≈1200ml/hari Koreksi hipoalbuminemia dengan asupan tinggi protein dan ekstrak ikan gabus: Pujimin 2 capsul/8jam/NGT Koreksi hipokalemia dengan KSR 600mg/ 24 jam/NGT. Suplementasi via NGT : Vitamin B1 100 mg/8 jam Vitamin B komp 2 tab/8 jam Vitamin A 6000 IU/24 jam Zink 20 mg/24 jam Cavit D3 1 tab/24 jam. Omega 3. 1 kapsul/8 jam/oral Evaluasi Gizi Edukasi gizi
Kebutuhan ciran 1800 ml/24 jam. Suplementasi: -Zinc 20 mg/24 jam/oral -curcuma 200mg/8 jam -vitamin A 6000 IU/24 jamm -cavit D3 1 tab/ 24 jam Evaluasi asupan harian Dietary counseling
Hari 9 September 2016 / H14
S Asupan via oral kurang, mual kurang dan tidak muntah. Batuk sesekali, ada sesak. Tidak demam. BAB : sudah hari ini. BAK: kesan lancar.
O ( PN + oral) Energi: 50 + 915 = 965 kkal Protein: 6,8 + 45,05 = 51,85 g Karbohidrat: 25+ 191 = 216 g Lemak: 0 + 20,6 = 20,6 g Anemis, loss of subcutaneus fat:
ada, ada edema, ada wasting
A Status Gizi : Severe PEM Status Metabolik: - Anemia - Deplesi berat sistim Imun - Hipoalbuminemia - Gangguan metabolism
karbohidrat. Status gastrointestinal: fungsional
P Kebutuhan Energi Basal (KEB): 1150 kkal Kebutuhan Energi Terkoreksi (KET):
BAK : kesan lancar via pispot
O Energi : 1700,75 kkal Protein : 71,35 gr Karbohidrat : 263,55 g Lemak : 44,45 g Ada anemis, kehilangan lemak subkutan ada, Peristaltik ada kesan normal, ada wasting, tidak edema.
A Status Gizi : Moderat PEM Status metabolis : Anemia, leukositosis, hipoalbuminemia, hipokalemia. Status Gastrointernal : fungsional
P KEB : 1413.3 kkal KET : 2200 kkal Protein 1,7 g/kg BBI/hari = 116 gr = 21% Karborhidrat 60 %=330 g Lemak 28 %=46,4 g Diet direncanakan 100% KET (2200 kkal) via oral berupa: -makanan lunak+ lauk+sayur -madu 3x96 kkal -avcol 3x80 kkal -formula peptisol 3x200 kkal. -putel 4 butir/hari Koreksi hipoalbuminemia dengan diet tinggi protein dan ekstrak ikan gabus: -pujimin 2 kapsul/8 jam/NGT Koreksi hipokalemia dengan: -KSR 600 mg/24 jam/oral Kebutuhan cairan 2000cc/ 24 jam Suplementasi via oral: -Zamel syr 10 ml/8jam
32
1800 kkal Protein : 1,5 g/Kg BBI/Hari =94,5g 21 %. Karbohidrat 50 %=225g, Lemak 29% = 58g Diet 100% KET (1800 kkal) via oral berupa: - Makanan biasa
Koreksi hipoalbuminemia melalui asupan tinggi protein, ekstra putih telur 5 butir perhari, ekstrak ikan gabus: pujimin 2 capsul /8 jam.
Kebutuhan ciran 1800 ml/24 jam. Suplementasi: -Zinc 20 mg/24 jam/oral -curcuma 200mg/8 jam -vitamin A 6000 IU/24 jamm -cavit D3 1 tab/ 24 jam Evaluasi asupan harian Dietary counseling
Hari 10 September 2016 / H 15
S Asupan via oral kurang, mual masih
-Vitamin C 100mg/24 jam -Cavit D3 1 tab/24 jam Monitor asupan harian Edukasi gizi
Hari 27 Januari 2016/ H 15
S Asupan lewat oral, mual dan muntah tidak ada, nafsu makan membaik, sesak/demam: tidak. Batuk tidak. BAB: belum hari ini. BAK : kesan lancar via pispot
O Energi : 1875,75 kkal Protein : 75,85 gr Karbohidrat : 299,5 g Lemak : 43,45 g Ada anemis, kehilangan lemak subkutan ada, Peristaltik ada kesan normal, ada wasting, tidak edema.
A Status Gizi : Moderat PEM Status metabolis : Anemia, leukositosis, hipoalbuminemia, hipokalemia. Status Gastrointernal : fungsional
P KEB : 1413.3 kkal KET : 2200 kkal Protein 1,7 g/kg BBI/hari = 116 gr = 21% Karborhidrat 60 %=330 g Lemak 28 %=46,4 g Diet direncanakan 100% KET (2200 kkal) via oral berupa: -makanan lunak+ lauk+sayur -madu 3x96 kkal
33
ada dan tidak muntah. Batuk sesekali, ada sesak. Tidak demam. BAB : belum hari ini. BAK: kesan lancar.
O ( PN + oral) Energi: 50 + 1200 = 1250 kkal Protein: 6,8 + 40 = 46,8 g Karbohidrat: 25+ 139,4 = 164,4 g Lemak: 0 + 41,1 = 41,1 g Anemis, loss of subcutaneus fat: ada, ada edema, ada wasting
A Status Gizi : Severe PEM Status Metabolik: - Anemia - Deplesi berat sistim Imun - Hipoalbuminemia - Gangguan metabolism
karbohidrat. Status gastrointestinal: fungsional
P Kebutuhan Energi Basal (KEB): 1150 kkal Kebutuhan Energi Terkoreksi (KET): 1800 kkal Protein : 1,5 g/Kg BBI/Hari =94,5g 21 %. Karbohidrat 50 %=225g, Lemak 29% = 58g Diet 100% KET (1800 kkal) via oral berupa: - Makanan biasa
- Putih telur 5x 37,5 kkal - Olive oil 3 x 80 kkal
-avcol 3x80 kkal -formula peptisol 3x200 kkal. -putel 4 butir/hari Koreksi hipoalbuminemia dengan diet tinggi protein dan ekstrak ikan gabus: -pujimin 2 kapsul/8 jam/oral Koreksi hipokalemia dengan: -KSR 600mg/24 jam/oral Kebutuhan cairan 2000cc/ 24 jam Suplementasi via oral: -Zamel syr 10 ml/8jam -Vitamin C 100mg/24 jam -Cavit D3 1 tab/24 jam Monitor asupan harian Edukasi gizi Lab : elektrolit, albumin, protein total, darah rutin.
Hari 30 Januari 2017/ H 18
S Asupan lewat oral, nafsu makan membaik, sesak/demam: tidak. Batuk tidak. BAB: belum hari ini. BAK : kesan lancar via pispot
O Energi : 1725,75 kkal Protein : 74,85 gr Karbohidrat : 253,55 g Lemak : 45,45 g Ada anemis, kehilangan lemak subkutan ada, Peristaltik ada kesan normal, ada wasting, tidak edema.
A Status Gizi : Moderat PEM Status metabolis : Anemia, hipoalbuminemia.
Koreksi hipoalbuminemia melalui asupan tinggi protein, ekstra putih telur 5 butir perhari, ekstrak ikan gabus: pujimin 2 capsul /8 jam dan HA 25% 100 ml/24 jam/ i.v
Kebutuhan ciran 1800 ml/24 jam. Suplementasi: -Zinc 20 mg/24 jam/oral -curcuma 200mg/8 jam -vitamin A 6000 IU/24 jamm -cavit D3 1 tab/ 24 jam Evaluasi asupan harian Dietary counseling
Hari 13 September 2016 / H18
S Asupan via oral kurang, ada mual, ada muntah. Batuk sesekali, sesak berkurang. Tidak demam. BAB : sudah hari ini. BAK: kesan lancar.
O ( PN + oral) Energi: 340 + 544 = 884 kkal Protein: 85 + 25,2 = 46,8 g Karbohidrat: 0 + 61,6 = 61,6 g Lemak: 0 + 21,4 = 21,4 g Anemis, loss of subcutaneus fat:
ada, ada edema, ada wasting
A Status Gizi : Severe PEM
Status Gastrointernal : fungsional
P KEB : 1413.3 kkal KET : 2200 kkal Protein 1,7 g/kg BBI/hari = 116 gr = 21% Karborhidrat 60 %=330 g Lemak 28 %=46,4 g Diet direncanakan 100% KET (2200 kkal) via oral berupa: -makanan lunak+ lauk+sayur -madu 3x96 kkal -avcol 3x80 kkal -formula peptisol 3x200 kkal. -putel 4 butir/hari Koreksi hipoalbuminemia dengan diet tinggi protein dan ekstrak ikan gabus: -pujimin 2 kapsul/8 jam/oral -Kalbamin 20% 500ml/24jam/intravena Kebutuhan cairan 2000cc/ 24 jam Suplementasi via oral: -Zamel syr 10 ml/8jam -Vitamin C 100mg/24 jam -Cavit D3 1 tab/24 jam Monitor asupan harian Edukasi gizi
Hari 31 Januari 2017/ H 19
S Asupan lewat oral, nafsu makan membaik. BAB: terakhir kemarin. BAK : kesan lancar via pispot
O Energi : 1472 kkal
35
Status Metabolik: - Anemia - Deplesi berat sistim Imun - Hipoalbuminemia - Gangguan metabolism
karbohidrat. Status gastrointestinal: fungsional
P Kebutuhan Energi Basal (KEB): 1150 kkal Kebutuhan Energi Terkoreksi (KET): 1800 kkal Protein : 1,5 g/Kg BBI/Hari =94,5g 21 %. Karbohidrat 50 %=225g, Lemak 29% = 58g Diet 100% KET (1800 kkal) via oral berupa: - Makanan biasa
Koreksi hipoalbuminemia melalui asupan tinggi protein, ekstra putih telur 5 butir perhari, ekstrak ikan gabus: pujimin 2 capsul /8 jam.
Protein : 65,05 gr Karbohidrat : 206,05 g Lemak : 42,95 g Ada anemis, kehilangan lemak subkutan ada, Peristaltik ada kesan normal, ada wasting, tidak edema.
A Status Gizi : Moderat PEM Status metabolis : Anemia, hipoalbuminemia. Status Gastrointernal : fungsional
P KEB : 1413.3 kkal KET : 2200 kkal Protein 1,7 g/kg BBI/hari = 116 gr = 21% Karborhidrat 60 %=330 g Lemak 28 %=46,4 g Diet direncanakan 100% KET (2200 kkal) via oral berupa: -makanan lunak+ lauk+sayur -madu 3x96 kkal -avcol 3x80 kkal -formula peptisol 3x200 kkal. -putel 4 butir/hari Koreksi hipoalbuminemia dengan diet tinggi protein dan ekstrak ikan gabus: -pujimin 2 kapsul/8 jam/oral -Amiparen 20% 500ml/ 24jam/ intravena. Kebutuhan cairan 2000cc/ 24 jam Suplementasi via oral: -Zamel syr 10 ml/8jam -Vitamin C 100mg/24 jam -Cavit D3 1 tab/24 jam
36
Kebutuhan ciran 1800 ml/24 jam. Suplementasi: -Zinc 20 mg/24 jam/oral -curcuma 200mg/8 jam -vitamin A 6000 IU/24 jamm -cavit D3 1 tab/ 24 jam Evaluasi asupan harian Dietary counseling
Hari 14 September 2016 / H 19
S Asupan via oral kurang, ada mual, tidak muntah. Batuk sesekali, sesak berkurang. Tidak demam. BAB : sudah hari ini. BAK: kesan lancar.
O Energi: 951,25 kkal Protein: 35,7 g Karbohidrat: 157,6 g Lemak: 19,9 g Anemis, loss of subcutaneus fat: ada, ada edema, ada wasting
A Status Gizi : Severe PEM Status Metabolik: - Anemia - Deplesi berat sistim Imun - Hipoalbuminemia - Gangguan metabolism
karbohidrat. Status gastrointestinal: fungsional
P Kebutuhan Energi Basal (KEB): 1150 kkal Kebutuhan Energi Terkoreksi (KET): 1800 kkal Protein : 1,5 g/Kg BBI/Hari =94,5g 21 %. Karbohidrat 50 %=225g, Lemak 29% = 58g Diet 100% KET (1800 kkal) via oral
Koreksi hipoalbuminemia melalui asupan tinggi protein, ekstra putih telur 5 butir perhari, ekstrak ikan gabus: pujimin 2 capsul /8 jam.
Kebutuhan ciran 1800 ml/24 jam. Suplementasi: -Zinc 20 mg/24 jam/oral -curcuma 200mg/8 jam -vitamin A 6000 IU/24 jamm -cavit D3 1 tab/ 24 jam Evaluasi asupan harian Dietary counseling
Hari 15 September 2016 / H 20
S Asupan via oral, mual berkurang, tidak muntah, sesak berkurang. Tidak demam. BAB : sudah hari ini. BAK: kesan lancar.
O Energi: 1429 kkal
38
Protein: 55,5 g Karbohidrat: 209,1 g Lemak: 41,9 g Anemis, loss of subcutaneus fat: ada, ada edema, ada wasting
A Status Gizi : Severe PEM Status Metabolik: - Anemia - Deplesi berat sistim Imun - Hipoalbuminemia - Gangguan metabolism
karbohidrat. Status gastrointestinal: fungsional
P Kebutuhan Energi Basal (KEB): 1150 kkal Kebutuhan Energi Terkoreksi (KET): 1800 kkal Protein : 1,5 g/Kg BBI/Hari =94,5g 21 %. Karbohidrat 50 %=225g, Lemak 29% = 58g Diet 100% KET (1800 kkal) via oral berupa: - Makanan biasa
Koreksi hipoalbuminemia melalui asupan tinggi protein, ekstra putih telur 5 butir perhari, ekstrak ikan gabus: pujimin 2 capsul /8 jam.
Kebutuhan ciran 1800 ml/24 jam. Suplementasi: -Zinc 20 mg/24 jam/oral -curcuma 200mg/8 jam -vitamin A 6000 IU/24 jam -cavit D3 1 tab/ 24 jam Lab: DR, ureum/kreatinin, elektrolit, alb, prot total, GOT/GPT. Evaluasi asupan harian Dietary counseling
Hari 17 September 2016 / H 22
41
S Asupan via oral, mual berkurang, tidak muntah, tidak sesak. BAB : sudah hari ini. BAK: kesan lancar.
O Energi: 1526,25 kkal Protein: 53,55 g Karbohidrat: 277,65 g Lemak: 22,11 g Anemis, loss of subcutaneus fat:
ada, ada edema, ada wasting
A Status Gizi : Severe PEM Status Metabolik: - Anemia - Deplesi berat sistim Imun - Hipoalbuminemia - Gangguan metabolism
karbohidrat. - Imbalans elektrolit (130/2,7/96) Status gastrointestinal: fungsional
P Kebutuhan Energi Basal (KEB): 1150 kkal Kebutuhan Energi Terkoreksi (KET): 1800 kkal Protein : 1,5 g/Kg BBI/Hari =94,5g 21 %. Karbohidrat 50 %=225g, Lemak 29% = 58g Diet 100% KET (1800 kkal) via oral berupa: - Makanan biasa
Koreksi hipoalbuminemia melalui asupan tinggi protein, ekstra putih telur 5 butir perhari, ekstrak ikan gabus: pujimin 2 capsul /8 jam.
Koreksi hiponatremia dengan garam dapur 0,5 sdt per hari selama 3 hari.
Koreksi hipokalemia dengan KSR 600mg/24 jam/oral
Kebutuhan ciran 1800 ml/24 jam. Suplementasi: -Zinc 20 mg/24 jam/oral -curcuma 200mg/8 jam -vitamin A 6000 IU/24 jamm -cavit D3 1 tab/ 24 jam Evaluasi asupan harian Dietary counseling
Hari 19 September 2016 / H 24
S Asupan via oral, mual berkurang, tidak muntah, tidak sesak. BAB : sudah hari ini. BAK: kesan lancar.
O Energi: 1400 kkal Protein: 35,25 g Karbohidrat: 234,25 g Lemak: 36,75 g Anemis, loss of subcutaneus fat:
43
ada, ada edema, ada wasting
A Status Gizi : Severe PEM Status Metabolik: - Anemia - Deplesi berat sistim Imun - Hipoalbuminemia - Gangguan metabolism
karbohidrat. - Imbalans elektrolit (130/2,7/96) Status gastrointestinal: fungsional
P Kebutuhan Energi Basal (KEB): 1150 kkal Kebutuhan Energi Terkoreksi (KET): 1800 kkal Protein : 1,5 g/Kg BBI/Hari =94,5g 21 %. Karbohidrat 50 %=225g, Lemak 29% = 58g Diet 100% KET (1800 kkal) via oral berupa: - Makanan biasa
Koreksi hipoalbuminemia melalui asupan tinggi protein, ekstra putih telur 5 butir perhari, ekstrak ikan
44
gabus: pujimin 2 capsul /8 jam.
Koreksi hiponatremia dengan garam dapur 0,5 sdt per hari selama 3 hari.
Koreksi hipokalemia dengan KSR 600mg/24 jam/oral
Kebutuhan ciran 1800 ml/24 jam. Suplementasi: -Zinc 20 mg/24 jam/oral -curcuma 200mg/8 jam -vitamin A 6000 IU/24 jamm -cavit D3 1 tab/ 24 jam Evaluasi asupan harian Dietary counseling
Hari 20 September 2016 / H 25
S Asupan via oral,tidak mual, tidak muntah, tidak sesak. BAB : sudah hari ini. BAK: kesan lancar.
O Energi: 1439 kkal Protein: 48,8 g Karbohidrat: 221,25 g Lemak: 37 g Anemis, loss of subcutaneus fat: ada, ada edema, ada wasting
A Status Gizi : Severe PEM Status Metabolik: - Anemia - Deplesi berat sistim Imun - Hipoalbuminemia - Gangguan metabolism
karbohidrat. - Imbalans elektrolit (130/2,7/96)
45
Status gastrointestinal: fungsional
P Kebutuhan Energi Basal (KEB): 1150 kkal Kebutuhan Energi Terkoreksi (KET): 1800 kkal Protein : 1,5 g/Kg BBI/Hari =94,5g 21 %. Karbohidrat 50 %=225g, Lemak 29% = 58g Diet 100% KET (1800 kkal) via oral berupa: - Makanan biasa