I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber genetik (germ palsm) kacang tanah berasal dari Brasilia. Penanaman kacang tanah pertama kali dilakukan oleh orang Indian. Setelah benua Amerika ditemukan, tanaman ini ditanam oleh pendatang dari Eropa, dengan daerah pusat penyebarannya mula-mula terkonsentrasi di India, Cina, Nigeria, Amerika Serikat, dan Gambia, kemudian meluas ke berbagai negara di dunia (Rukmana, 1998). Kacang tanah mulai ditanam di Indonesia pada awal abad ke-17. Masuknya kacang tanah ke wilayah Nusantara dibawa oleh pedagang Cina dan Portugis. Sentra produksi kacang tanah pada mulanya terpusat di pulau Jawa, selanjutnya menyebar ke berbagai daerah, terutama Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Kini kacang tanah telah ditanam di seluruh Indonesia (Rukmana, 1998). Kacang tanah (Arachis hypogea L.) merupakan salah satu tanaman berumur pendek (100-120 hari), sehingga Program Studi manajemen produksi pertanian 1
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber genetik (germ palsm) kacang tanah berasal dari Brasilia. Penanaman kacang tanah pertama kali dilakukan oleh orang Indian. Setelah benua Amerika ditemukan, tanaman ini ditanam oleh pendatang dari Eropa, dengan daerah pusat penyebarannya mula-mula terkonsentrasi di India, Cina, Nigeria, Amerika Serikat, dan Gambia, kemudian meluas ke berbagai negara di dunia (Rukmana, 1998). Kacang tanah mulai ditanam di Indonesia pada awal abad ke-17. Masuknya kacang tana
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sumber genetik (germ palsm) kacang tanah berasal dari Brasilia.
Penanaman kacang tanah pertama kali dilakukan oleh orang Indian. Setelah
benua Amerika ditemukan, tanaman ini ditanam oleh pendatang dari Eropa,
dengan daerah pusat penyebarannya mula-mula terkonsentrasi di India, Cina,
Nigeria, Amerika Serikat, dan Gambia, kemudian meluas ke berbagai negara di
dunia (Rukmana, 1998).
Kacang tanah mulai ditanam di Indonesia pada awal abad ke-17.
Masuknya kacang tanah ke wilayah Nusantara dibawa oleh pedagang Cina dan
Portugis. Sentra produksi kacang tanah pada mulanya terpusat di pulau Jawa,
selanjutnya menyebar ke berbagai daerah, terutama Sumatera Utara dan Sulawesi
Selatan. Kini kacang tanah telah ditanam di seluruh Indonesia (Rukmana, 1998).
Kacang tanah (Arachis hypogea L.) merupakan salah satu tanaman
berumur pendek (100-120 hari), sehingga lebih cepat panen (Suprapto, 2004). Di
Indonesia kacang tanah merupakan salah satu sumber protein nabati yang cukup
penting dalam pola menu makanan di masyarakat. Luas pertanaman kacang tanah
di Indonesia menempati urutan keempat setelah padi, jagung, dan kedelai
(Adisarwanto, 1999).
Kacang tanah termasuk tanaman palawija yang tergolong ke dalam famili
Leguminosae, sub famili Papilionaceae dan genus Arachis. Tanaman kacang-
kacangan mempunyai kelebihan dibanding dengan tanaman lainnya karena
Program Studi manajemen produksi pertanian
1
mempunyai bintil-bintil akar. Bintil-bintil akar tersebut mengandung bakteri yang
dapat mengikat unsur Nitrogen (N) yang ada di sekitar lingkungannya yaitu
bakteri Rhizobium sp. Berdasarkan hal tersebut maka kacang tanah dapat
digunakan sebagai tanaman awal dalam kegiatan budidaya sehingga diharapkan
unsur hara N akan tersedia untuk tanaman selanjutnya.
Biji kacang tanah dapat dikonsumsi secara langsung maupun tidak
langsung. Kacang tanah memiliki banyak manfaat yaitu untuk makanan, sebagai
bahan industri, bahan baku pembuatan minyak, sabun, mentega dan lain-lain.
Kacang tanah juga tidak kalah pentingnya dibandingkan tanaman lain, karena
bijinya mengandung bahan-bahan berguna yang dibutuhkan oleh tubuh manusia
seperti lemak 40-50%, protein 25-30%, karbohidrat 21%, kalori 540 kkal, air 5%,
mineral-mineral seperti Ca, P, Fe, serta vitamin A dan B. Selain bijinya, daunnya
juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pupuk hijau.
Kompos adalah pupuk organik yang bahan dasarnya dari pelapukan bahan
tanaman atau limbah organik. Banyak sekali bahan dasar yang digunakan seperti
jerami, sekam, rumput-rumputan, sampah kota, atau limbah pabrik.
Alasan utama pemberian kompos pada tanah lebih bertujuan untuk
memperbaiki kondisi fisik tanah dari pada untuk menyediakan unsur hara, karena
unsur hara pada kompos hanya ada dalam jumlah sedikit. Dengan demikian,
pupuk kimia tidak dapat menggantikan fungsi pupuk kompos karena masing-
masing memiliki peran yang berbeda. Pupuk kimia berperan menyediakan nutrisi
dalam jumlah besar bagi tanaman, sedangkan pupuk kompos berfungsi sebagai
Program Studi manajemen produksi pertanian
2
menjaga fungsi tanah agar unsur hara dalam tanah mudah dimanfaatkan oleh
tanaman untuk menyerap unsur hara yang ada di dalam tanah.
Pupuk organik seperti halnya kompos dapat menaikkan kandungan hara
seperti percobaan di New South Wales dan Western, Australia, bahwa pemberian
pupuk organik akan meningkatkan kandungan protein pada tanaman kacang-
kacangan hingga 14% (Musnamar, 2003).
Tujuan pemberian kompos hijau adalah untuk meningkatkan bahan
organik dan unsur hara dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisik, kimia
dan biologi tanah, yang akhirnya berdampak pada produktivitas tanah dan
ketahanan tanah pada erosi tanah.
1.2. Perumusan Masalah
Tahun 1991-1996 produksi dan produktivitas kacang tanah nasional
meningkat, tetapi permintaannya masih lebih besar dari pada ketersediaan
produksi. Untuk peningkatan produksi dan produktivitas kacang tanah ditempuh
antara lain dengan perluasan areal, perbaikan teknologi budidaya dan pasca panen,
serta pengembangan usaha tani terpadu berpola agrobisnis (Rukmana, 1998).
Kenaikan permintaan kacang tanah dalam negeri cukup besar, yaitu 4,4 %
per tahun sedangkan pada periode yang sama jumlah produksi kacang tanah dalam
negeri hanya mengalami kenaikan 2,5 %. Sehingga untuk memenuhi kekurangan
produksi, kacang tanah harus diimpor (Adisarwanto, 1999).
Produksi kacang tanah di Kabupaten Limapuluh Kota mengalami
peningkatan seiring bertambahnya jumlah penduduk dan permintaan pasar.
Namun peningkatan produksi tersebut tidak sebanding dengan kebutuhan
Program Studi manajemen produksi pertanian
3
penduduk akan kacang tanah. Hasil survei konsumsi kacang tanah ton/jiwa/tahun
di Kabupaten Limapuluh Kota adalah sebesar 0,0026 ton/jiwa/tahun (Data
Konsumsi Kabupaten Limapuluh Kota, 2010).
Penggunaan pupuk kimia mulai ditinggalkan karena dua alasan pokok.
Pertama, pupuk kimia dapat mencemari dan meracuni tanah. Kedua, pupuk kimia
dinyatakan berbahaya bagi kesehatan manusia karena mengandung radikal bebas
berupa bahan beracun yang terbawa, serta mengendap ke dalam bahan-bahan
makanan dan mahalnya harga pupuk kimia di pasaran.
Usaha untuk meningkatkan produksi kacang tanah diantaranya dengan
penggunaan varietas unggul, perbaikan teknik dan teknologi dalam budidaya,
pengendalian hama dan penyakit, serta penggunaan pupuk organik pada tanaman
kacang tanah yang akan dibudidayakan.
Penggunaan pupuk organik/kompos dalam budidaya kacang tanah ber
pengaruh terhadap kandungan silikat tanah. Unsur silikat dapat meningkatkan
serapan unsur fosfor (P) yang dibutuhkan untuk pembentukan polong dan biji bagi
tanaman kacang tanah. Selain itu kompos juga dapat berfungsi untuk
menggemburkan tanah sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap
unsur hara yang ada di dalamnya. Menurut Soepardi (1982). pengaruh yang
menguntungkan dari silikat karena mampu membebaskan P dari koloid tanah
sehingga tersedia bagi tanaman. Hasil penelitian yang dilakukan secara intensif
sejak tahun 1997 hingga 2005, didapat kesimpulan akhir bahwa pupuk kompos
organik sangat potensial digunakan dalam bidang geoteknik terutama untuk
Program Studi manajemen produksi pertanian
4
perbaikan tanah. Kandungan silica yang dihasilkan dapat mencapai di atas 90%
(Nugroho, 2009).
1.2. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan proyek usaha pertanian (PRUNI) adalah sebagai:
1. Mengetahui manfaat penggunaan kompos rumput-rumputan terhadap
produksi dan keuntungan pada budidaya kacang tanah.
2. Melatih mahasiswa untuk mampu merencanakan dan melaksanakan suatu
proyek usaha pertanian yang akan dilaksanakan.
3. Mampu menganalisa kelayakan usaha budidaya kacang tanah dengan
potensi pasar di Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Program Studi manajemen produksi pertanian
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Aspek Komoditas
Tanaman kacang tanah termasuk famili Papilionaceae. Kedudukan tanaman
kacang tanah dalam sismatika (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotiledonae (biji berkeping dua)
Ordo : Leguminasae (kacang-kacangan)
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae
Tubuh tanaman kacang tanah tersusun atas organ akar, batang, daun, bunga,
buah, dan biji. Karakteristik morfologi tanaman kacang tanah diuraikan sebagai
berikut.
2.1.1. Akar (radix)
Perakaran tanaman kacang tanah terdiri dari akar lembaga (radicula), akar
tunggang (radix primaria), dan akar cabang (radix lateralis). Pertumbuhan akar
menyebar ke semua arah sedalam lebih kurang 30 cm dari permukaan tanah.
Akar berfungsi sebagai organ pengisap unsur hara dan air untuk pertumbuhan
tanaman. Namun, fungsi tersebut dapat terganggu bila tanah beraerasi jelek, kadar
Program Studi manajemen produksi pertanian
6
airnya kurang, kandungan senyawa Al dan Mn tinggi, serta derajat keasaman (pH)
tanah tinggi (Rukmana, 1998).
Akar tanaman kacang tanah bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium
radicicola. Bakteri ini terdapat pada bintil-bintil (nodula-nodula) akar tanaman
kacang tanah dan bersimbosis saling menguntungkan. Tanaman kacang tanah
tidak dapat menambat (mengambil) nitrogen bebas (N2) dari udara tanpa bakteri
rhizobium. Sebaliknya bakteri rhizobium tidak dapat mengikat nitrogen tanpa
bantuan tanaman kacang tanah. Pada bintil-bitil akar teradapat unsur nitrogen
yang berguna untuk pertumbuhan tanaman dan ketersedian unsur N dalam tanah
(Rukmana, 1998). .
2.1.2. Batang (caulis)
Batang tanaman kacang tanah berukuran pendek, berbuku-buku, dengan tipe
pertubuhan tegak atau mendatar. Pada mulanya batang tumbuh tunggal. Namun,
lambat laun bercabang banyak seolah-olah merumpun. Panjang batang berkisar
antara 30- 50 cm atau lebih, tergantung jenis atau varietas kacang tanah dan
kesuburan tanah. Ruas-ruas batang yang terletak didalam tanah merupakan tempat
melekat akar, bunga, dan buah. Ruas-ruas batang yang berada di atas permukaan
tanah merupakan tempat tumbuh tangkai daun.
2.1.3. Daun (folium)
Daun pada tanaman kacang tanah berbentuk lonjong, terletak berpasangan
(majemuk), dan bersirip genap. Tiap tangkai daun terdiri atas empat helai daun.
Daun muda berwarna hijau kekuning-kungan, setelah tua menjadi hijau tua. Daun
- daun tua akan menguning dan berguguran mulai dari bawah keatas bersamaan
Program Studi manajemen produksi pertanian
7
dengan stadium polong tua. Helaian daun bersifat nititropic, yakni mampu
menyerap cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Permukaan daunnya memiliki
bulu yang berfungsi sebagai panahan atau penyimpan debu.
2.1.4. Bunga (flos)
Bunga pada tanaman kacang tanah berbentuk kupu-kupu, berwarna kuning
dan bertangkai panjang yang tumbuh dari ketiak daun. Fase berbunga biasanya
berlangsung setelah tanaman berumur 4-6 minggu.
Bunga pada kacang tanah juga menyerbuk sendiri (self pollination) pada
malam hari. Dari semua bunga yang tumbuh, hanya 70%-75% yang membentuk
bakal polong ( ginofora ). Bunga mekar selama seitar 24 jam, kemudian layu, dan
gugur. Ujung tangkai bunga akan berubah bentuk menjadi bakal polong, tumbuh
membengkok ke bawah, memanjang, dan masuk ke dalam tanah.
2.1.5. Buah (fructus )
Buah kacang tanah berbentuk polong dan ter bentuk di dalam tanah. Polong
kacang tanah berkulit keras, dan berwarna putih kecoklatan-coklatan. Tiap polong
berisi satu sampai tiga biji atau lebih.
Ukuran polong barvariasi, tergantung jenis atau varietasnya dan tingkat
kesuburan tanah. Polong berukuran besar biasanya mencapai panjang 6 cm
dengan diameter 1,5 cm.
2.1.6. Biji (semen)
Biji kacang tanah berbentuk agak bulat sampai lonjong, terbungkus kulit biji
tipis berwarna putih, merah, atau ungu. Inti biji (nucleus seminis) terdiri atas
lembaga (embrio), dan putih telur (albumen).
Program Studi manajemen produksi pertanian
8
Ukuran biji kacang tanah bervariasi, mulai dari kecil sampai besar. Biji
kecil beratnya antara 250g - 400g per 1.000 butir, sedangkan biji besar lebih
kurang 500g per 1.000 butir.
2.1.7 Jenis dan Varietas
Kacang tanah yang dibudidayakan di Indonesia dibedakan atas dua
golongan, berdasarkan tipe pertumbuhan dan umur tanaman.
Berdasarkan tipe pertumbuhannya tanaman kacang tanah dibedakan menjadi
dua tipe yaitu tipe tegak (bunch type) dan menjalar (runner type).
1. Tipe tegak banyak disukai karena umur panennya lebih pendek, 100-120
hari. Selain itu, buahnya hanya pada ruas-ruas pada pangkal utama dan
cabangnya. Tiap polong berbiji antara 2-4 butir sehingga masaknya bisa
bersamaan.
2. Tipe menjalar cabang-cabangnya tumbuh ke samping, tetapi ujung-
ujungnya mengarah ke atas. Panjang batang utamanya antara 33 - 66 cm
dengan umur antara 150-200 hari. Tiap ruas yang berdekatan dengan tanah
akan menghasilkan buah sehingga masaknya tidak bersamaan (Marzuki,
2007).
Varietas-varietas kacang tanah unggul yang dibudidayakan para petani
biasanya bertipe tegak dan berumur pendek (genjah).
Varietas unggul kacang tanah ditandai dengan karakteristik sebagai berikut:
a) Daya hasil tinggi.
b) Umur pendek (genjah) antara 85-90 hari.
c) Kulit benih mengkilap tidak cacat.
Program Studi manajemen produksi pertanian
9
d) Berasal dari polong tua, rata-rata berbiji dua dan seragam.
e) Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
f) Kadar air benih berkisar antara 9% - 12%.
Varietas kacang tanah di Indonesia yang terkenal, yaitu:
a) Kacang Brul, berumur pendek (3-4 bulan).
b) Kacang Cina, berumur panjang (6-8 bulan).
c) Kacang Holle, merupakan tipe campuran hasil persilangan antara varietas-
varietas yang ada. Kacang Holle tidak bisa disamakan dengan kacang varietas
lain karena memang berbeda varietas.
2.1.8. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Tanah
2.1.8.1. Faktor Klimatik
a. Curah Hujan
Kacang tanah membutuhkan curah hujan minimal 300 mm mulai dari awal
pertumbuhan sampai panen, terutama pada awal pertumbuhan pembentukan
gonofora (bakal buah) dan pengisian polong. Kekeringan akan mengakibatkan
kegagalan panen.
b. Suhu
Tanaman kacang tanah memerlukan iklim yang lebih panas dengan suhu
harian berkisar 25-350C. Bila kurang dari 200C maka pertumbuhan akan
terhambat, umur lebih lama dan produksi menurun.
c. Kelembaban
Program Studi manajemen produksi pertanian
10
Kelembaban yang dibutuhkan yaitu 65-75%, tetapi jika tanah terlalu lembab
akan menghambat pertumbuhan tanaman, disamping itu mendorong
perkembangan yang akan mengakibatkan terjadi pembusukan akar.
d. Radiasi Matahari
Kacang tanah membutuhkan penyinaran penuh (100%) kalau kurang
mengkibatkan tanaman etiolasi (memanjang) batang lemah, bunga dan polong
menjadi kecil sehingga menurunkan produksi kacang tanah.
2.1.8.2. Tanah
Untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik dan produksi yang tinggi
kacang tanah memerlukan tanah yang subur, gembur, dan kaya bahan organik.
Tanah merupakan tempat tumbuh yang mutlak untuk kehidupan kacang tanah
(AAK, 1991).
Kacang tanah membutuhkan tanah yang berstruktur lempung berpasir dan
lempung berdebu (Agustamar, 1997). Kacang tanah menginginkan derajat
keasaman (pH) yang mendekati netral berkisar 6,0 - 6,5. Selain itu unsur hara
yang cukup dapat mendukung pertumbuhan kacang tanah seperti phospor,
kalsium, kalium, dan nitrogen. Tanaman ini menghendaki lahan yang gembur
agar perkembangan perakarannya berjalan baik, ginofornya mudah masuk
kedalam tanah untuk pembentukan polong serta pemanenannya juga mudah
dilakukan dan dapat tumbuh baik asalkan struktur tanah dan draenase tanahnya
baik (Marzuki, 2007).
2.1.8.3. Faktor Biotik
Program Studi manajemen produksi pertanian
11
Faktor biotik yang ditemui di lapangan antara lain gulma, hama dan
penyakit. Untuk itu perlu dilakukan tindakan untuk pengendalian dan pencegahan
agar tidak merugikan tanaman. Untuk menghindari semua itu sebelum melakukan
usaha, kita harus mengetahui apa tanaman yang terdapat di lahan ini pada periode
sebelumnya.
2.2. Aspek Pasar
2.2.1. Gambaran Umum Pasar
2.2.1.1. Jenis Produk yang Dipasarkan
Varietas yang digunakan pada budidaya kacang tanah ini adalah varietas
Gajah, yang akan dijual dalam bentuk polong.
2.2.1.2. Wilayah Pemasaran
Di Kabupaten Limapuluh Kota aspek pasar untuk kacang tanah memiliki
peluang besar karena masyarakat sekitar belum begitu membudidayakan kacang
tanah, hal ini terlihat dari permintaan dan peluang pasar yang masih tinggi. Jadi
untuk proses pasar dan pemasaran cukup dilakukan di Kabupaten Limapuluh Kota
melalui pedagang dan distributor yang ada di sekitar pasar Sarilamak.
2.2.2. Peluang dan Pangsa Pasar
2.2.2.1. Potensi Permintaan Pasar
Permintaan terhadap kacang tanah di Kabupaten Limapuluh Kota dari tahun
ke tahun semakin meningkat, hal ini disebabkan bertambahnya jumlah penduduk
dan berkembangnya industri pengolahan kacang tanah sehingga permintaannya
juga meningkat.
Program Studi manajemen produksi pertanian
12
Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Lima Puluh Kota dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 1. Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2005-2009