This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Deformasi Elastik akibat Peningkatan Beban Mati LantaiKomponen struktural bangunan mengalami deformasi elastik akibat beban mati danbeban hidup. Apabila sistem struktur balok-pelat lantai beton bertulang memilikibentang yang relatif panjang (panel pelat tengah bangunan gedung Kantor PN Posomemiliki lebar 10.0 meter maka sistem struktur itu tentu saja akan menjadi lebihfleksibel terhadap peningkatan beban diatasnya, dengan kata lain struktur tersebutmudah melendut. Merujuk pasal 11.5.3 SNI-03-2847-2002 (lihat Tabel 1), bila tidak ada
langkah pencegahan khusus, lendutan izin maksimum maks hanya sebesar L/480 =10000/480 = 20.83 mm.
Tabel 1. Lendutan Izin Maksimum menurut SNI-03-2847-2002
Sambungan Tabel 1.
Perhitungan Defleksi Teoretis akibat Pembebanan BangunanDefleksi maksimum pelat lantai beton bertulang sebelum pekerjaan pemasangan lantaidihitung dengan aplikasi SAFE v12 (lihat Gbr. 11.a) sebesar maks = 15.81 mm. Dalampemodelan struktur dengan aplikasi SAP2000 v16, ETABS v13 dan SAFE v12 kekuatankarakteristik lantai beton bertulang direduksi dari fc’ = 18.6 MPa (≈ K225) menjadi batasbawah kekuatan karakteristik yang berkisar fc’=12 MPa (≈ K147) untuk menghindariover-estimasi kekuatan material. Rumus untuk menghitung defleksi lantai akibatpembebanan yang bekerja diberikan sebagai,
Namun untuk ketepatan analisis pengelola teknis menggunakan program aplikasiETABS v13 dan SAFE v12.
2
Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung KantorPN Klas 1B Poso, Mei 2014
Sesudah pemasangan lantai keramik, terjadi peningkatan beban mati lantai beton dandefleksi maksimum lantai menjadi maks = 17.32 mm. Selanjutnya dicoba pulakombinasi pembebanan puncak lantai apabila beban hidup per satuan luas untukstandar ruangan kantor (wL = 250 kg/m2) dan beban mati tambahan wL = 50 kg/m2
bekerja secara penuh sesuai standar pembebanan ultimit dalam Standar NasionalIndonesia (SNI), wU = 1.2wD + 1.6wL.
Gbr. 11.a. Defleksi maksimum pelat lantai sebelum pemasangan lantai keramik yang terjadi padapanel tengah ruang Hakim sebesar 15.81 mm (ETABS v13 dan SAFE v12).
Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung KantorPN Klas 1B Poso, Mei 2014
Berdasarkan kombinasi pembebanan maksimum wU = 1.2wD + 1.6wL untuk jenisperuntukkan bangunan perkantoran (wLL = 250 kg/m2), defleksi maksimum pelat lantaibeton bertulang akan mencapai angka teoretis sebesar maks = 26.70 mm. Nilai inihanya merupakan defleksi yang disebabkan oleh bekerjanya beban mati dan bebanhidup bangunan, dan belum termasuk deformasi yang dipengaruhi oleh proses susut(shrinkage) dan mekanisme rangkak (creep).
Pengaruh Konfigurasi Pendetailan Tulangan dalam Peningkatan Fleksibilitas(Kelenturan) Pelat Lantai
Gbr. 11.c. Defleksi maksimum pelat lantai akibat kombinasi pembebanan ultimit menurut SNI. .
maks = 26.70 mm (ETABS v13 dan SAFE v12)
Gbr. 12. Gambar Potongan melintang bangunan gedung kantor PN Klas 1B Poso
4
Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung KantorPN Klas 1B Poso, Mei 2014
Gbr. 13. Denah konfigurasi balok-balok struktural pada bangunan gedung kantor PN Klas 1BPoso
5
Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung KantorPN Klas 1B Poso, Mei 2014
Gbr. 14. Pekerjaan pemasangan/pendetailan tulangan balok dan pelat pada konstruksibangunan gedung kantor PN Klas 1B Poso, September 2013. Nampak dalam gambartersebut, jarak spasi lapis tulangan bawah secara umum sudah memenuhi yangdibutuhkan (sesuai perhitungan, smaks = 15 cm), namun jarak spasi lapis tulangan atasuntuk daerah momen tumpuan arah bentang pendek kurang memenuhi.
6
Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung KantorPN Klas 1B Poso, Mei 2014
= 5.0 m
= 10.0 m
As perlu = ρ perlu . b . d
Arah Mu Mn Rn=Mn/bd2 r perlu cek r As perlu As ada As ada>Asperlu
kNm kNm N/mm2 > ρmin mm2 Ø (mm) s (mm)
x ( lap ) 5.16 6.4526875 0.807 0.00336 0.003361 336 10 200 393 ok
y ( lap ) 4.34 5.4202575 0.542 0.00226 0.0025 250 10 250 314 ok
x ( tump ) 12.18 15.2283425 1.523 0.00635 0.006345 635 10 110 714 ok
y ( tump ) 11.15 13.937805 1.394 0.00581 0.005807 581 10 125 628 ok
tul.pakai
Berdasarkan analisis pelat lantai dua arah (two-way slab) dengan menggunakanmetoda koeisien momen maka momen tumpuan arah bentang pendek Mtx (Lx = 5.00meter) menghasilkan nilai momen nominal Mn = 15.22 kNm. Dalam detail penulangandari konsultan perencana semua jarak spasi lapis tulangan bawah diberikan sebesarstul.b = 15 cm, dan semua jarak spasi lapis tulangan atas diberikan stul.a = 15/20 cm,padahal berdasarkan perhitungan, momen pelat maksimum yang terdapat pada lapistulangan atas di daerah tumpuan arah-X membutuhkan spasi sebesar stul.a = 10 cm.
7
Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung KantorPN Klas 1B Poso, Mei 2014
Project Laporan Inspeksi Teknis Gedung Kantor PN Poso REINFORCED CONCRETE COUNCIL
Client Kantor PN Klas 1B Poso Made by Date Page
Location Lantai 2 - Panel Interior 10x5 m2 F to G: 1 to 2 Yoppy Soleman 29 Mei 2014 1
2-WAY SPANNING INSITU CONCRETE SLABS to BS 8110:1997 (Table 3.14) Checked Revision Job No
Lx > Ly < COVER REINFORCED SPACING SPACING DEFLECTION STATUS
OK OK OK OK OK OK
Lx
=5
m
YS
VALID DESIGN
VALID DESIGN
Edge 1
Edge 3
Ed
ge
4
Ed
ge
2
01/PT/V/20140
8
Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung KantorPN Klas 1B Poso, Mei 2014
Project Laporan Inspeksi Teknis Gedung Kantor PN Poso
Location Lantai 2 - Panel Interior 10x5 m2 F to G: 1 to 22-WAY SPANNING INSITU CONCRETE SLABS to BS 8110:1997 (Table 3.14) Made by Yoppy Soleman Job No 01/PT/V/2014