Top Banner

of 54

laporan inderaja interferensi

Feb 10, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    1/54

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    2/54

    LAPORAN RESMI

    PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH

    MODUL I

    INTERFACEPERANGKAT LUNAKER MAPPER 7.0

    OLEH :

    NUR FITRIANA HARYANTO

    2602020212130058

    SHIFT 1

    PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI

    JURUSAN ILMU KELAUTAN

    FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2013

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    3/54

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangPenginderaan jauh (remote sensing) menurut Purwadi, 2001 adalah ilmu

    dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu obyek, daerah, atau fenomena

    melalui analisa data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung

    dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji. Inderaja merupakan ilmu bila

    digunakan untuk lingkup studi inderaja sendiri dan merupakan suatu teknik bila

    digunakan sebagai penunjang untuk mempelajari bidang ilmu lainnya

    (Pentury,1997).

    Penginderaan jauh (inderaja) adalah ilmu atau seni untuk memperoleh

    informasi tentang objek, daerah, atau gejala dengan menggunakan alat tanpa

    kontak langsung terhadap objek, daerah atau gejala yang dikaji. Alat yang

    dimaksud dalam batasan ini adalah alat pengindera atau sensor. Pada umumnya

    sensor dipasang pada wahana (platform) yang berupa pesawat terbang, satelit,

    pesawat ulang alik atau wahana lainnya. Obyek yang diindera atau yang ingin

    diketahui berupa objek dipermukaan bumi, di dirgantara, atau di

    antariksa.Penginderaannya dilakukan dari jarak jauh sehingga disebut

    penginderaan jarak jauh (Sutanto,1987).

    Penginderaan jarak jauh sangat bermanfaat dalam membantu proses

    pengukuran, penelitian dan pengelolaan suatu sumberdaya bumi dengan

    menggunakan konsep interpretasi foto udara, fotogeometri, interpretasi citra dari

    sensor nonfotografi baik secara visual maupun menggunakan tehnik pemrosesan

    citra digital. Sehingga dapat mempermudah dalam pengumpulan data dari jarak

    jauh yang dapat dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang objek, daerah

    maupun fenomena yang diinginkan.

    Contoh dari proses penginderaan jarak jauh yang dekat dengan kita adalah

    proses mata melihat atau menangkap suatu objek. Mata bertindak sebagai alat

    penginderaan (sensor) yang menerima cahaya yang dipantulkan dari suatu objek

    penglihatan, misalkan objek penglihatan tersebut adalah suatu halaman buku.

    Maka data yang diterima oleh mata berupa energi sesuai dengan jumlah cahaya

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    4/54

    yang dipantulkan dari bagian gelap dan terang pada halaman buku. Data tersebut

    dianalisis atau ditafsir di dalam komputer mental kita agar kita dapat

    menerangkan bahwa bagian yang gelap merupakan sekumpulan huruf-huruf yang

    menyusun kata-kata. Lebih dari itu, kita dapat mengenali bahwa kata-kata tersebut

    menyusun kalimat-kalimat sehingga kita dapat menafsir arti dari informasi yang

    terdapat pada kalimat-kalimat tersebut.

    1.2Maksud dan TujuanTujuan dari praktikum ini adalah :

    Mahasiswa diharapkan mengetahui fungsi dari penginderaan jauh.

    Mahasiswa diharapkan mengetahui dan mampu mengoperasikan softwareER

    Mapper 7.0 yang dapat membantu dalam proses pengolahan data hasil dari

    citra penginderaan jauh.

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    5/54

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Penginderaan Jauh

    Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang

    suatu objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu

    alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji

    (Lillesand & Kiefer, 1999). Defenisi yang lain juga dikemukakan oleh Konecny

    (2003) yang mana penginderaan jauh adalah metode untuk memperoleh informasi dari

    objek yang jauh tanpa adanya kontak langsung. Dalam aplikasinya, teknologi

    penginderaan jauh menggunakan energi elektromagnetik seperti gelombang radio,

    cahaya, dan panas sebagai sarana untuk mendeteksi dan mengukur karakteristik objek

    atau target (Ho, 2009).

    Pendapat lain mengenai Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk

    memperoleh informasi tentang suatu obyek, daerah, atau fenomena melalui analisis

    data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah,

    atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu system penginderaan jauh adalah

    sebagai berikut:

    a) Suatu sumber tenaga seragam

    b) Atmosfer yang tidak menganggu

    c) Serangkaian Interaksi yagn unik antar renaga dengan benda di muka bumi.

    d) Sensor sempurna

    e) Sistem pengolahan data tepat waktu

    f) Berbagai penggunaan data.

    (Lillesand dan Kiefer, 1990)

    Penginderaan jauh dapat diberi batasan sebagai alat untuk mengetahui,

    mengenali, dan menilai obyek dengan cara perabaan dari jauh atau dengan alat

    rekaman. Suatu alat teleskop astronomi, suatu kamera udara di dalam pesawat jet

    supersonik, atau suatu instalasi sonar di dalam sebuah kapal selam semuanya

    merupakan bentuk-bentuk alat penginderaan jauh. Kelelawar malam hari

    mempergunakan suatu teknik penginderaan jauh untuk mencari jalan pada waktu

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    6/54

    terbang di dalam gelap, suatu asas yang serupa dipakai di dalam perlengkapan

    radar. Alat penginderaan jauh juga meliputi berbagai satelit yang mengorbit bumi

    yang menjadi semakin tambah bermanfaat sebagai mimbar untuk mendapatkan

    berbagai macam gambar udara baik yang berupa gambaranfotografi maupun yang

    bukanfotografi. Penekanan penginderaan jauh diletakkan pada penafsiran tentang

    gambar yang diperoleh dari sensor infra merah atau thermal mappers (pembuat

    peta termal), dari peralatan radar di udara atau dari penerbangan-penerbangan

    ruang angkasa yang mengorbit (Avery, 1970).

    Pengumpulan data penginderaan jauh dilakukan dengan menggunakan alat

    pengindera atau alat pengumpul data yang disebut sensor. Data penginderaan jauh

    dapat berupa citra, grafik, dan data numerik. Proses penerjemahan data menjadi

    informasi disebut analisis atau interpretasi data dan analisis data penginderaan

    jauh memerlukan data rujukan seperti peta tematik, data statistik, dan data

    lapangan. Keseluruhan proses mulai dari pengambilan data, analisis data hingga

    penggunaan data disebut Sistem Penginderaan Jauh (Purwadhi, 2001).

    2.2 Citra

    Citra merupakan salah satu dari beragam hasil proses penginderaan jauh.

    Definisi citra banyak dikemukakan oleh para ahli, salah satu di antaranya

    pengertian tentang citra menurut Hornby,1974(dalam Sutanto, 1992) yang dapat

    ditelaah menjadi lima, berikut ini tiga di antaranya:

    1) Likeness or copy of someone or something, especially one made in

    wood, stone, etc.

    2) Mental pictures or idea, concept of something or someone.

    3) Reflection seen in a mirror or through the lens of a camera.Citra penginderaan jauh termasuk dalam pengertian yang ke-tiga menurut

    Hornby. Citra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau sensor

    lainnya. Simonett et al. (1983) mengutarakan dua pengertian tentang citra yaitu:

    1) The counterpart of an object produced by the reflection or refraction of

    light when focused by a lens or a mirror.

    2) The recorded representation (commonly as a photo image) of object

    produced by optical, electro-optical, optical mechanical, or electrical means. It is

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    7/54

    generally used when the EMR emitted or reflected from a scene is not directly

    recorded on film.

    Di dalam Bahasa Inggris ada dua istilah yang masing-masing

    diterjemahkan dengan citra, yaitu image dan imagery. Berikut ini dikemukakan

    batasan kedua istilah tersebut menurut Ford,1979(dalam Sutanto, 1992).

    1) Image is representation of an object or scene; an image is usually a

    map, picture, or photograph.

    2) Imagery is visual representation of energy recorded by remote sensing

    instrument.

    Bila kita berpegang pada batasan ini maka penggunaan istilah image bagi

    citra penginderaan jauh tidak salah, akan tetapi penggunaan istilah imagery akan

    lebih benar. Berbagai pustaka dalam bahasa Inggris, baik istilah image maupun

    imagery sama-sama sering digunakan.

    Sensor dalam kaitannya dengan penginderaan jauh merekam tenaga yang

    dipantulkan atau dipancarkan oleh obyek di permukaan bumi. Rekaman tenaga ini

    setelah diproses membuahkan data penginderaan jauh. Data penginderaan jauh

    dapat berupa data digital atau data numerik untuk keperluan analisis

    menggunakan komputer. Produk lainnya dapat berupa data visual yang umumnya

    dianalisis secara manual. Data visual dibedakan lebih jauh atas data citra dan data

    noncitra. Data citra berupa gambaran yang mirip ujud aslinya atau paling tidak

    berupa gambaran planimetrik. Data noncitra pada umumnya berupa garis atau

    grafik. Sebagai contoh data noncitra ialah grafik yang mencerminkan beda suhu

    yang direkam di sepanjang daerah penginderaan. Penginderaan jauh yang tidak

    menggunakan tenaga elektromagnetik, contoh data noncitra antara lain berupa

    grafik yang menggambarkan gravitasi maupun daya magnetik di sepanjang daerahpenginderaan. Citra dapat dibedakan atas citra foto (photographic image) atau

    foto udara dan citra nonfoto (non photographic image).

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    8/54

    2.3 Satelit Landsat

    Program Landsat adalah program paling lama untuk mendapatkan

    citra Bumi dari luar angkasa. Satelit Landsat pertama diluncurkan pada tahun 1972

    yang paling akhirLandsat 7, diluncurkan tanggal 15 April 1999. Instrumen satelit-

    satelit Landsat telah menghasilkan jutaan citra. Citra-citra tersebut diarsipkan di

    Amerika Serikat dan stasiun-stasiun penerima Landsat di seluruh dunia; dimana

    merupakan sumber daya yang unik untuk riset perubahan global dan aplikasinya

    pada pertanian, geologi, kehutanan, perencanaan daerah, pendidikan, dan keamanan

    nasional. Landsat 7 memiliki resolusi 15-30 meter. Program ini dulunya disebut Earth

    Resources Observation Satellites Program ketika dimulai tahun 1966, namun diubah

    menjadi Landsat pada tahun 1975. Tahun 1979, Presidential Directive 54 di bawah

    Presiden AS Jimmy Cartermengalihkan operasi Landsat dari NASA ke NOAA,

    merekomendasikan pengembangan sistem operasional jangka panjang dengan 4 satelit

    tambahan, serta merekomendasikan transisi swastanisasi Landsat. Ini terjadi tahun

    1985 ketika EOSAT, rekan Hughes Aircraft dan RCA, dipilih oleh NOAA untuk

    mengoperasikan sistem Landsat dalam kontrak 10 tahun. EOSAT mengoperasikan

    Landsat 4 and 5, memiliki hak ekslusif untuk memasarkan data Landsat, serta

    mengembangkan Landsat 6 dan 7 (Lillesand, 1996).

    Tahun 1989, transisi tersebut tak berakhir secara keseluruhan ketika

    pendanaan NOAA untuk program Landsat berakhir, dan NOAA menangani

    Landsat 4 dan 5 sebelum berakhir; namun Undang-undang Kongres AS

    http://wiki/Bumihttp://wiki/Landsat_7http://wiki/15_Aprilhttp://wiki/1999http://wiki/Pertanianhttp://wiki/Geologihttp://wiki/Kehutananhttp://w/index.phphttp://wiki/Pendidikanhttp://wiki/Keamanan_nasionalhttp://wiki/Keamanan_nasionalhttp://wiki/Resolusihttp://wiki/1966http://wiki/1979http://wiki/Jimmy_Carterhttp://wiki/NASAhttp://wiki/NOAAhttp://w/index.phphttp://w/index.phphttp://wiki/RCAhttp://wiki/1989http://2.bp.blogspot.com/-NzldcWH4hoo/Tq7Nw9CozaI/AAAAAAAAAGQ/TYM-DjbARyc/s1600/Untitled.jpghttp://wiki/1989http://wiki/RCAhttp://w/index.phphttp://w/index.phphttp://wiki/NOAAhttp://wiki/NASAhttp://wiki/Jimmy_Carterhttp://wiki/1979http://wiki/1966http://wiki/Resolusihttp://wiki/Keamanan_nasionalhttp://wiki/Keamanan_nasionalhttp://wiki/Pendidikanhttp://w/index.phphttp://wiki/Kehutananhttp://wiki/Geologihttp://wiki/Pertanianhttp://wiki/1999http://wiki/15_Aprilhttp://wiki/Landsat_7http://wiki/Bumi
  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    9/54

    menyediakan dana darurat untuk sisa tahun terakhir. Pendanaan ini terhenti lagi

    pada tahun 1990, dan sekali lagi Kongres menyediakan dana darurat untuk 6

    bulan ke depan. Masalah pendanaan terjadi lagi tahun 1991, dan menghasilkan

    solusi serupa. Tahun 1992, berbagai upaya dilakukan untuk mengucurkan dana

    untuk operasi lanjutan Landsat, namun pada akhir tahun EOSAT mengentikan

    pengolahan data Landsar. Landsat 6 diluncurkan pada tanggal 5 Oktober1993,

    namun mengalami kegagalan peluncuran. NASA akhirnya meluncurkan Landsat 7

    pada tanggal 15 April 1999 (Howard, 1996).

    2.4 ER Mapper

    ER Mapperadalah salah satu software (perangkat lunak) yang digunakan

    untuk mengolah data citra atau satelit. Masih banyak perangkat lunak yang lain

    yang juga dapat digunakan untuk mengolah data citra, diantaranya adalah Idrisi,

    Erdas Imagine, PCI dan lain-lain. Masing-masing perangkat lunak mempunyai

    keunggulan dan kelebihannya sendiri. ER M apper dapat dijalankan pada

    workstation dengan sistem operasi UNIX dan komputer PCs (Personal

    Computers) dengan sistem operasi Windows 95 ke atas dan Windows

    NT. Pengolahan data citra merupakan suatu cara memanipulasi data citra atau

    mengolah suatu data citra menjadi suatu keluaran (output) yang sesuai dengan

    yang kita harapkan. Adapun cara pengolahan data citra itu sendiri melalui

    beberapa tahapan, sampai menjadi suatu keluaran yang diharapkan. Tujuan dari

    pengolahan citra adalah mempertajam data geografis dalam bentuk digital menjadi

    suatu tampilan yang lebih berarti bagi pengguna, dapat memberikan informasi

    kuantitatif suatu obyek, serta dapat memecahkan masalah (Davis, 1976).

    ER Mappermengembangkan metode pengolahan citra terbaru dengan

    pendekatan yang interaktif, dimana kita dapat langsung melihat hasil dari setiap

    perlakuan terhadap citra pada monitor komputer. ER Mappermemberikan

    kemudahan dalam pengolahan data sehingga kita dapat mengkombinasikan

    berbagai operasi pengolahan citra dan hasilnya dapat langsung terlihat tanpa

    menunggu komputer menuliskannya menjadi file yang baru. Cara pengolahan ini

    dalam ER Mapperdisebut Algoritma.

    http://wiki/1992http://wiki/5_Oktoberhttp://wiki/1993http://wiki/15_Aprilhttp://wiki/1999http://wiki/1999http://wiki/15_Aprilhttp://wiki/1993http://wiki/5_Oktoberhttp://wiki/1992
  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    10/54

    Prosedur pengolahan data citra diawali dengan mengimport data sampai

    dengan hasil akhir dalam bentuk cetakan (printing).Dari beberapa prosedur ini,

    tidak semua prosedur harus dijalankan untuk mendapatkan hasil yang sesuai

    dengan harapan.Untuk beberapa aplikasi dapat dihasilkan keluaran yang

    diharapkan tanpa melalui seluruh prosedur pengolahan citra.(Hardiyanto,2012)

    2.5 RGB

    Citra yang menggunakan LUT RGB haruslah memiliki tiga channel atau

    dalam bahasa umum dapat dikatakan disusun atas tiga lapisan warna, superimpos

    dari tiga lapisan ini akan menyusun citra dengan kedalaman warna maksimal 2563

    kode warna.Walaupun demikian umumnya citra penginderaan jarak jauh hanya

    menggunakan ruang hingga 256 kode saja, kecuali beberapa citra, seperti: radar

    hingga 16 bit channeldan citra-citra yang telah direntangkan ruang warnanya.

    Perentangan warna dari citra dengan ruang warna 256 kode menjadi 256 3

    dapat dilakukan tetapi tidak akan merubah kedalaman informasinya, kondisi ini

    dapat disetarakan dengan pembesaran skala peta dari skala 1:4000 menjadi skala

    1:1000 dengan cara difotokopi (Geomedia, 2004)

    2.6 Teknik Interpretasi

    Interpretasi citra adalah perbuatan mengkaji foto udara dan atau citra

    dengan maksud untuk mengidentifikasi obyek dan menilai arti pentingnya obyek

    tersebut. (Estes dan Simonett dalam Sutanto, 1994:7)

    Pengenalan obyek merupakan bagian paling vital dalam interpretasi citra.Foto udara sebagai citra tertua di dalam penginderaan jauh memiliki unsur

    interpretasi yang paling lengkap dibandingkan unsur interpretaasi pada citra

    lainnya. (Sutanto, 1994:121). Unsur interpretasi citra terdiri :

    (1) Rona dan Warna

    Rona ialah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan obyek

    pada citra, sedangkan warna ialah wujud yang tampak oleh

    mata dengan menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    11/54

    spektrum tampak. Melihat gambar di samping kita akan

    mengetahui bahwa gambar tersebut merupakan lokasi semburan

    lumpur lapindo. Genangan lumpur bisa kita kenali dengan

    adanya obyek yang berwarna keabu-abuan dengan rona cerah.

    Titik semburan lumpur pun bisa kita kenali dengan warna putih

    dan rona yang lebih cerah yang ada di tengah-tengah genangan

    lumpur. Daerah yang belum tergenang oleh lumpur juga bisa

    kita kenali dengan adanya objek berwarna hijau, yang

    menandakan masih adanya vegetasi yang hidup.

    (2) Bentuk

    Merupakan variabel kualitatif yang memberikan konfigurasi

    atau kerangka suatu obyek. Kita bisa adanya objek stadion

    sepakbola pada suatu foto udara dari adanya bentuk persegi

    panjang. demikian pula kita bisa mengenali gunung api dari

    bentuknya yang cembung.

    (3) Ukuran

    Atribut obyek yang antara lain berupa jarak, luas, tinggi, lereng,

    dan volume. Ukuran meliputi dimensi panjang, luas, tinggi,

    kemirigan, dan volume suatu objek. Perhatikan gambar lokasi

    semburan lumpur di atas; ada banyak objek berbentuk kotak-

    kotak kecil. Kita bisa membedakan mana objek yang

    merupakan rumah, gedung sekolah, atau pabrik berdasarkan

    ukurannya.

    (4) Tekstur

    Frekuensi perubahan rona pada citra atau pengulangan ronakelompok obyek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara

    individual. Untuk lebih memahami, berikut akan digambarkan

    perbedaan tekstur berbagai benda.

    (5) Pola

    Pola atau susunan keruagan merupakan ciri yang menandai bagi

    banyak obyek bentukan manusia dan bagi beberapa obyek

    alamiah.

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    12/54

    (6) Bayangan

    Bayangan sering menjadi kuci pengenalan yang penting bagi

    beberapa obyek dengan karakteristik tertentu, seperti cerobong

    asap, menara, tangki minyak, dan lain-lain. Jika objek menara

    disamping diambil tegak lurus tepat dari atas, kita tidak bisa

    langsung mengidentifikasi objek tersebut. Maka untuk

    mengenali bahwa objek tersebut berupa menara adalah dengan

    melihat banyangannya.

    (7) Situs

    Menurut Estes dan Simonett, Situs adalah letak suatu obyek

    terhadap obyek lain di sekitarnya. Situs juga diartikan sebagai

    letak obyek terhadap bentang darat, seperti situs suatu obyek di

    rawa, di puncak bukit yang kering, dan sebagainya. Itulah

    sebabnya, site dapat untuk melakukan penarikan kesimpulan

    (deduksi) terhadap spesies dari vegetasi di sekitarnya. Banyak

    tumbuhan yang secara karekteristik terikat dengan site tertentu

    tersebut. Misalnya hutan bakau ditandai dengan rona yang

    telap, atau lokasinya yang berada di tepi pantai. Kebun kopi

    ditandai dengan jarak tanamannya, atau lokasinya yaitu ditanam

    di daerah bergradien miring/pegunungan.

    a. Asosiasi

    Keterkaitan antara obyek yang satu dengan obyek yang lain.

    Karena adanya keterkaitan ini maka terlihatnya suatu obyek

    pada citra sering merupakan petunjuk bagi adanya obyek lain.

    Misalnya fasilitas listrik yang besar sering menjadi petunjukbagi jenis pabrik alumunium. gedung sekolah berbeda dengan

    rumah ibadah, rumah sakit, dan sebagainya karena sekolah

    biasanya ditandai dengan adanya lapangan olah raga.

    Dalam mengenali obyek pada foto udara atau pada citra lainnya,

    dianjurkan untuk tidak hanya menggunakan satu unsur interpretasi citra. Semakin

    ditambah jumlah unsur interpretasi citra yang digunakan, maka semakin menciut

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    13/54

    lingkupnya ke arahtitik simpul tertentu. Pengenalan obyek dengan cara ini

    disebut konvergensi bukti (cerverging evidence/convergence of evidence).

    2.7 Satelit IKONOS

    Satelit Ikonos adalah satelit resolusi tinggi yang dioperasikan oleh

    GeoEye. Kemampuannya yang terliput adalah mencitrakan dengan resolusi

    multispektral 3,2 meter dan inframerah dekat (0,82mm) pankromatik. Aplikasinya

    untuk pemetaan sumberdaya alam daerah pedalaman dan perkotaan, analisis

    bencana alam, kehutanan, pertanian, pertambangan, teknik konstruksi, pemetaan

    perpajakan, dan deteksi perubahan. Mampu menyediakan data yang relefan untuk

    studi lingkungan. Ikonos menyediakan pandangan udara dan foto satelit untuk

    banyak tempat di seluruh dunia (Danoedoro, 1990).

    Karaktreristik Satelit Ikonos

    1. Tanggal Peluncuran 24 September 1999 at Vandenberg Air Force Base,

    California, USA.

    2. Masa Operasi 7 tahun lebih.

    3. Orbit 98.1 derajad, sun synchronous.

    4. Kecepatan pada Orbit 7.5 km/detik.

    5. Kecepatan diatas bumi 6.8 km/detik.

    6. Kecepatan mengelilingi Bumi 14.7 kali tiap 24 jam.

    7. Ketinggian 681 kilometer (Low Earth Orbit).

    8. Resolusi pada Nadir 0.82 meter (panchromatic); 3.2 meter (multispectral )

    9. Resolusi 26 Off-Nadir 1.0 meter(panchromatic);4.0 meter (multispectral)

    10. Cakupan Citra 11.3 kilometer pada nadir; 13.8 kilometer pada 26 off-

    nadir.

    11. Waktu Melintas Ekuator 10:30 AM solar time

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    14/54

    12. Waktu Lintas Ulang 3 days at 40 latitude.

    13. Saluran Citra Panchromatic, blue, green, red, near IR (Davis, 1976).

    2.8 GEOLINK

    Geolinkadalah menghubungkan dua atau lebih window image dalam

    ruang koordinat geografik. Hal ini berguna untuk visualisasi dari area geografik

    yang sama dengan tipe image yang berbeda. Apabila image sudah diregistrasi,

    maka image tersebut bisa dihubungkan secara geografik dengan window image

    yang lain. Dengan demikian kita dapat dengan mudah membandingkan atau

    melakukan tindakan terhadap dua objek sekaligus (Sutanto, 1986).

    Geo link to windowmemiliki fungsi menghubungkan 2 citra kemudian

    dapat digerakkan bersama-sama. Geolink to screen memiliki fungsi

    menggabungkan beberapa citra yang berbeda pada window yang berbeda menjadi

    satuscreen. (Sumaryono, 1999).

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    15/54

    BAB III

    MATERI DAN METODE

    3.1 WAKTU DAN TEMPAT

    Praktikum pengindraan jauh dilaksanakan pada:

    Hari/Tanggal : Selasa, 17 September 2013

    Waktu : 09.30 WIB11.00 WIB

    Tempat : Laboratorium Komputer Gedung E Fakultas Perikanan

    dan Ilmu Kelautan

    3.2 MATERI

    Dalam praktikum penginderaan jauh digunakan software ER Mapper

    untuk mengolah sebuah citra. Dalam praktikum modul 1, dipelajari 5 materi

    yaitu:

    a. Penggabungan citra

    b. Cropping citra

    c. Penajaman citra, komposit warna dan teknik interpretasi visual

    d. Reading data value, mengukur jarak dan luasan suatu daerah

    e. Geolink

    3.3 METODE

    3.3.1 PENGGABUNGAN CITRA

    1.Buka softwere ER Mapper 7.0

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    16/54

    2. Maka akan muncul tampilan seperti ini

    3. Pilih Edit Algori thm maka akan munculLayerbaru sebagai berikut

    4. Lalu ubah descriptionmenjadi nama_nim

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    17/54

    5. KlikDuplicate lalu buat Pseudo layermenjadi enam bagian

    6. Ganti nama Pseudo Layermenjadi band 1, band2, band 3, band 4, band

    5, danband7, tanpa mencantumkan band 6.

    7. PadaBand1, kl ik Load Dataset

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    18/54

    8. Pada band1, kemudian cari file 2000_0204_B1.tif dengan pilih volumes

    dan pilih Drive C/D/E dimana anda menyimpanya. Kemudian klikOk this

    layer on ly

    9. Kemudian lakukan langkah-langkah yang sama seperti band 1 pada band 2

    hingga band 7dan akan muncul citra sebagai berikut :

    10.Untuk memastikannya klikDefault Sur face

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    19/54

    11.Kemudian menyimpannya dengan cara klikFilepilih Save As

    12.Lalu simpan dengan nama_nim_penggabungancitra, pada F il es of Type

    diganti dengan ER M apper Raster Dataset, kemudian klik OK

    13.Kemudian akan muncul windowSave As ER Mapper DatasetDefault

    OK

    14.Kemudian akan muncul window ER Mapper Status, klikOK

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    20/54

    3.3.2CROPPING CITRA1.PilihEdit Algori thm

    2.KemudianklikLoad Datasetuntuk membuka file gabungan citra

    3. Lalu cari folder file gabungan citra kemudian klikOK this layer only,

    kemudian akan muncul laman sebagai berikut

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    21/54

    4.Duplikat Pseudo Layer menjadi 6, ubah namanya menjadi band 1

    sampai band 7, tanpa menyertakanband 6. Kemudian ubah description

    menjadi nama_nim

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    22/54

    5. Pada band 1 klikLoad Dataset dan pilih file cilacap B1 kemudian klik

    OK this layer only, begitupun seterusnya hingga band 7 tanpamenyertakan band 6, kemudian klik Default Sur facehingga muncul

    tampilan sebagai berikut

    6. Untuk melakukan cropping, klik icon Zoom Box Tool pada active

    windowER Mapper.

    7. Drag pada gambar yang ingin kita crop.

    8.Kemudian Save asdengan nama_nim_croppingcitra dan F il es of Type

    diganti dengan ER M apper Datasetkemudian klikOK

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    23/54

    9.Kemudian klikDifaultkemudian OK

    10.Kemudian muncul window ER Mapper Status OK

    3.3.3 Penajaman Citra, Komposit Warna1. Klik icon Edit Algori thm pada active window ER Mapper.

    2. KlikLoad Dataset cari data cropping sebelumnya kemudian klik OK

    hingga muncul laman sebagai berikut

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    24/54

    3.UnklikSmooting kemudian klikSurface Color Table Greyscale.

    Sehingga muncul citra sebagai berikut

    4. Agar citra terlihat tajam, klik icon Refresh Image with 99 %clips on L imits

    5. Agar memperlihatkan komposit warna, klik icon RGB pada active window

    ER Mapper. Kemudian ubah description menjadi nurfitriana_26020212130058

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    25/54

    6. Kemudian klik icon Refresh .

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    26/54

    7.Kemudian cutpseudo layer

    8.Save As dengan nama_nim_penajamancitra dan pada Files of Typedigantidengan ER Mapper Raster Dataset OK default OK

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    27/54

    9. Kemudian muncul window ER Mapper Status OK

    3.3.5 Reading Data Value

    1.Pilih Edit Algori thm

    2.Kemudian pilih Load Dataset kemudian pilih file cropping

    3.Pada Menu bars, pilih View kemudian pilih Cell Values Profi le

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    28/54

    4. Klik pada titik pertama dengan pointer, Lalu klik pada titik kedua

    maka akan terlihat data suhunya

    5. Menu bars, pilih Viewkemudian pilih Cell Coordinates.

    6. Kemudian klik di titik pertama maka akan terlihat titik koordinatnya

    dan pada titik kedua juga akan terlihat titik koordinatnya

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    29/54

    3.3.6 Mengukur Panjang dan Menghitung Luas Suatu Area

    Mengukur panjang1. Pada menu bar, klikEditAnnotate Vector L ayer. Muncul window

    NewMap Compositi on OK, muncul window ER M apper Close.Muncul window Tools.

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    30/54

    2.Untuk mengghitung jarak antar pixel yang mewakili keadaan

    sesungguhnya pada citra, maka klikPolyline , lalu plotkan 2 titik

    pada 2pixelberbeda yang akan diukur jaraknya.

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    31/54

    3.Klik Edit Object Extents , muncul window Map Composition

    Extents. Pada Object detail s Length, tertera nilai dari jarak antarakedua titikpixel tersebut di lapangan dengan konversi ukurannya ke

    dalam beberapa satuan.

    4.KlikDelete Objects untuk menghapus titik pengukuran panjang

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    32/54

    Untuk mengitung luas suatu area

    1.Untuk mengetahui luas dari suatu area di dalam citra, klikPolygon

    , plotkan titik dengan menggunakan pointer pada suatu luasan/area,

    kemudian double-clicktitik awal.

    2.Klik Edit Object Extents , muncul window Map Composition

    Extents. Pada Object details. Pada label Area tertera nilai dari luas

    area yang diplot beserta konversinya ke dalam beberapa satuan.

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    33/54

    3.3.5 Geolink

    1. Membuka Edit Algoritm

    2. Maka akan muncul jendela

    3. Membuka citra dengan klikLoad Dataset lalu ok this

    layer only

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    34/54

    4. Lalu muncul citra Ikonos 2005 pada layer

    5. KlikRGB untuk memperjelas gambar

    6. Lalu buka lembaran baru dengan klikNew

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    35/54

    7. Klik Load Dataset dan membuka IKONOS2009.ers -

    OK

    8. Lalu akan muncul citra

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    36/54

    9. pilih RGB untuk memperjelas gambar

    10.UntukGeolink to Window, klik kanan padaLayer2005 Quick Zoom

    Set Geolink to Window

    11.Lakukan hal yang sama UntukGeolink to Window, klik kanan padaLayer

    2009Quick ZoomSet Geolink to Window

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    37/54

    12.Menggunakan Handtool , menggerakkanLayer

    13.Klik kanan Layer 2005 Quick Zoom Set Geolink to None dan

    lakukan hal yang sama padaLayer2009

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    38/54

    14.Untuk Geolink to Screen, duplikat Layer 2009, sebanyak 2 dengan

    menggunakan copy window

    1. Lalu susun citra Ikonos 2009 dan 2005 seperti gambar di bawah

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    39/54

    2. Pada tiap citra, klik kanan Quick Zoom Set Geolink to Screen, maka

    akan di dapat kan hasil di bawah ini

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    40/54

    3. Pada tiapLayer, klik kanan Quick ZoomSet Geolink to None

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    41/54

    4. UntukGeoli nk to Roam, Layerbagian atas klik kanan Quick Zoom

    Zoom to All Dataset, menjadi

    5. Zoom In Layerbagian bawah menjadi

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    42/54

    6. PadaLayer2005, klik kanan Quick Zoom Set Geolink to overview

    Roam

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    43/54

    7. Hasil citra akan tampak seperti dibawah ini, dengan menggerakan citra

    ikonos 2005

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    44/54

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil

    4.1.1 Penggabungan Citra

    4.1.2 Croping Citra

    4.1.2.1Penajaman Citra, Komposit Warna, dan Interpretasi Citra

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    45/54

    4.1.3 Reading data valuesA. Cell Values Profile

    B. Cell Coordinate

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    46/54

    C. Jarak

    D. Luas

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    47/54

    4.1.4 GeolinkA.Geolink to window

    B. Geolink to Screen

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    48/54

    C. Geolink to overview roam

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    49/54

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    4.2.1 Penggabungan Citra

    Pada praktikum modul 1, diajarkan bagaimana menggabungkan citra-citra

    yang ada menjadi satu. Dengan penggabungan ini kita dapat melakukan analisis

    terhadap berbagai perbedaan data citra yang kita peroleh. Penggabungan citra

    dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa band yang mempunyai sifat,

    warna serta karakteristik yang berbeda. Penggabungan citra ini adalah band 1,

    band 2, band 3, band 4, band 5 dan band 7. Tidak menggunakan band 6 karena

    sifat band ini adalah penyerap panas. Gabungan band band ini menghasilkan

    citra obyek Kab. Cilacap dari satelit Landsat. Selain itu, penggabungan citra

    dimaksudkan supaya dapat mempermudah identifikasi suatu daerah di kawasan

    Kab. Cilacap.

    4.2.2 Cropping Citra

    Croppingatau memotong citra dapat dilakukan menggunakan Zoom Box

    Tool. Croppingcitra bertujuan untuk memperjelas, memperbesar dan membatasi

    daerah yang dikaji. Dengan cropping kita dapat melihat data citra yang kita

    butuhkan dengan lebih spesifik. Pada proses cropping yang telah dilakukan,

    didapatkan hasil perbesaran gambar pada suatu daerah yang telah ditentukan

    sebelumnya. Sehingga memudahkan kita untuk melakukan proses pengolahan

    data selanjutnya.

    4.2.3 Penajaman Citra, Komposit Warna Dan Teknik Interpretasi Visual

    Penajaman citra dimaksudkan untuk memahami kombinasi antara band

    citra dengan mode color. Pada band citra yang dinalisis akan menghasilkan

    keluaran tipe RGB (RedGreenBlue). Data citra haruslah memiliki tiga lapisan

    warna, superimpos dari tiga lapisan ini akan menyusun citra dengan kedalaman

    warna maksimal 2563 kode warna. Tetapi pada umumnya citra penginderaan jarak

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    50/54

    jauh hanya menggunakan ruang hingga 256 kode saja, kecuali beberapa citra,

    seperti: radar hingga 16 bit channel dan citra-citra yang telah direntangkan ruang

    warnanya. Dengan melihat perbedaaan setiap bandnya, kita dapat melakukan

    analisis terhadap data citra yang kita miliki.

    4.2.4 Reading Data Value

    Reading Data ValuesPada ER MAPPER 7.0kita dapat mengetahui

    mengenai daerah tertentu serta titik ordinatnya sehingga dapat diketahui di mana

    letak daerah tersebut dan bagaimana topografinya. Reading Data Valuessama

    artinya dengan membaca nilai suatu data. Terdiri dari Cell Values Prof il edan

    Cell Coordinates. Cell Values Profi lemenunjukkan mengenai Profil Nil ai Cell.

    Jadi, apakah suatu daerah tersebut mempunyai topografi dataran tinggi ataupun

    rendah. Dan Cell Coordinatesdapat menunjukkan posisi daerah tertentu dengan

    melihat garis lintang dan bujurnya. Dengan kata lain, Reading Data Values

    adalah tentang data statistik suatu daerah sehingga nantinya dapat dilihat

    bagaimana keadaannya. Cell Values Profi lekita akan memperoleh perbedaan

    nilai fixel data citra, kemudian dari perbedaan nilai pixel tersebut kita dapat

    menganalisis terhadap bentuk tofograpi dari suatu objek yang kita analisis.

    Dalam hal Cell Coordinateini kita akan memahami lebih khusus terhadap posisi

    daerah tertentu dengan melihat garis lintang dan bujurnya. Namun posisi

    coordinate ini akan berubah sesuai dengan antara mode color pada citra kita

    analisis. Perbedaan inilah yang merupakan hal kita untuk memahami bahwa setiap

    titik atau pointer tertentu maka setiap itu pula coordinatenya berubah dan sesuai

    dengan cordinate awalnya dengan titik acuannya. Dalam hal ini lebih dikhususkanterhadap perbedaan pixelyang kita analisis.

    4.2.5 Geolink

    Geolinkmenghubungkan dua atau lebih window imagedalam ruang

    koordinat geografik. Hal ini berguna untuk visualisasi dari area geografik yang

    sama dengan tipe image yang berbeda. Apabila image sudah diregistrasi, maka

    image tersebut bisa dihubungkan secara geografik dengan window imageyang

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    51/54

    lain. Dengan demikian kita dapat dengan mudah membandingkan atau melakukan

    tindakan terhadap dua objek sekaligus. Dalam praktikum, menghubungkan citra

    IKONOS Semarang tahun 2005 dengan tahun 2009.

    4.2.5.1 Geolink to Window

    Fungsi dari tools ini adalah untuk mempermudah kita untuk

    membandingkan perubahan yang terjadi pada suatu daerah. Seperti pada hasil

    terdapat dua buah layer yaitu peta Bandara Ahmad Yani tahun 2005 dan peta

    Bandara Ahmad Yani tahun 2009. Setelah di-crop dan zoom box tools, kita bisa

    melihat perubahan yang terjadi. Terlihat pada tahun 2005 belum ada

    perpanjangan jalan dan perubahan aliran sungai. Sedangkan pada peta tahun

    2009 telah tampak perpanjangan jalan dan perubahan aliran sungai.

    4.2.5.2Geolink to ScreenProses Geolink to Screenlebih difokuskan terhadap perubahan yang

    terjadi pada suatu objek dengan melakukan perbandingan dua citra tetapi dalam

    hal ini lebih diutamakan dalam hal perbandingan suatu citra difokuskan pada

    objek tertentu maka dari suatu objek tersebt maka kita dapat melihatperbandingan analisis dari layer yang berbeda. Proses Geolink to Screenterlebih

    dahulu dengan cara melakukan duplicate. Jadi dalam hal ini yaitu

    menghubungkan satu citra pada citra yang lain sehingga nampak citra tersebut

    terhubung pada layar 1,2 dan 3.

    4.2.5.3Geolink to Overview RoamGeolink to Roam

    Dalam proses ini dilakukan terhadap suatuanalisa dengan cara mengoperasikan dua/lebih citra pada layar yang berbeda tapi

    hanya dioperasikan pada satu layar saja. Interprestasi ini dilakukan dengan

    tujuan dapat mengetahui titik suatu objek yang akan kita analisis lebih fokus

    dengan melakukan perbandingan suatu citra. Geoli nk to Roamini akan sangat

    bermanfaat untuk melihat (meneliti) unsur-unsur spasial (geografis) yang sama

    tetapi terdapat di dalam citra-citra yang berbeda atau pemrosesannya

    (Algorithm) berbeda.

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    52/54

    BAB V

    KESIMPULAN

    1. Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh

    informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena melalui

    analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak

    langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji

    2. ER M apperadalah salah satu software (perangkat lunak) yang

    digunakan untuk mengolah data citra atau satelit. Masih banyak

    perangkat lunak yang lain yang juga dapat digunakan untuk

    mengolah data citra, diantaranya adalahIdrisi, Erdas Imagine, PCI

    dan lain-lain

    3. Softwere ER Mapperdapat digunakan untuk melakukan:

    Penggabugan citra

    Cropping citra

    Penajaman citra, komposit warna, dan teknik intepretasi

    visual

    Reading data value, mengukur jarak, dan luasan suatu

    daerah

    Geolink

    4. Data yang digunakan pada praktikum ini adalah cilacap dan data

    dari satelit IKONOS 2005 serta IKONOS 2009

    5. Citra yang terlihat pada satelit IKONOS 2009 lebih jelas

    dibandingkan citra yang satelit IKONOS 2005

  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    53/54

    DAFTAR PUSTAKA

    Avery, T. Eugene, 1970. Penafsiran Potret Udara. PT. Melton Putra, Jakarta.

    Danoedoro, P. 1990. Beberapa Teknik Operasi dalam Sistem Informasi Geografis.

    Puspics UGM - Bakosurtanal. Yogyakarta.

    Davis. 1974. Information Technology, John Wiley and Sons. New

    York dalam http://bakornaspbp.go.id/html/citra_satelit/ - 11k.Diakses

    pada tanggal 23 September Pukul 23:23

    Dulbahri, 1985. Interpretasi Citra Untuk survey Vegetasi. Puspics

    BakorsurtanalUGM, Yogyakarta.

    Howard, J.A 1996. Penginderaan Jauh Untuk Sumberdaya Hutan, Teori dan

    Aplikasi. Terjemahan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

    Lillesand dan Kiefer.1990. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Gadjah

    Mada University Press. Yogyakarta.

    Pentury, R.,1997. Algoritma Pendugaan Konsentrasi Klorophyl di Teluk Ambon

    Menggunakan CUra LANDSAT, Prog. Studi Tehnik Kelautan, Pasca

    Sarjana IPB, Bogor

    Setiyawan,Hardiyanto.2012.http://setiyawanhardiyanto.blogspot.com/2012/09/lap

    oran-penginderaan-jauh.html Diakses pada tanggal 22 Sepetember 2012

    pukul 23.55

    Spasiatma, Geomedia. 2004. Modul Pelatihan Er Mapper. Geomedia Sp.

    Yogyakarta.

    Sumaryono. 1999. Pemanfaatan Penginderaan Jauh Untuk Pemantauan Reboisasi

    Di Sub DAS Roraya-Kendari dalam Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahun

    Ke-8 MAPIN (Masyarakat Penginderaan Jauh Indonesia). Jakarta.

    Sutanto, Prof, Dr, 1986. Penginderaan Jauh Jilid 1. Gadjah Mada University

    Press. Yogyakarta.

    http://setiyawanhardiyanto.blogspot.com/2012/09/laporan-penginderaan-jauh.htmlhttp://setiyawanhardiyanto.blogspot.com/2012/09/laporan-penginderaan-jauh.htmlhttp://setiyawanhardiyanto.blogspot.com/2012/09/laporan-penginderaan-jauh.htmlhttp://setiyawanhardiyanto.blogspot.com/2012/09/laporan-penginderaan-jauh.html
  • 7/22/2019 laporan inderaja interferensi

    54/54

    Sutanto. 1987. Metode Penelitian Penginderaan Jauh Untuk Geografi. Makalah

    CeramahUntuk Staf Pengajar UMS Surakarta.