LAPORAN AKHIR KEGIATAN GELADI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN KANTOR CABANG TULUNGAGUNG Laporan ini di susun untuk memenuhi syarat mata kuliah Geladi Program Studi S1 Teknik Informatika Universitas Telkom Disusun Oleh : Riris Sutyasih Warastri S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN AKHIR KEGIATAN GELADI
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
KESEHATAN
KANTOR CABANG TULUNGAGUNG
Laporan ini di susun untuk memenuhi syarat mata kuliah Geladi Program Studi
S1 Teknik Informatika Universitas Telkom
Disusun Oleh :
Riris Sutyasih Warastri
S1 Teknik Informatika
Fakultas Informatika
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2015
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM GELADI
Laporan ini untuk memenuhi persyaratan melaksanakan Geladi yang dilaksanakan
pada tanggal 1 Juni 2015 - 10 Juli 2015 yang bertepatan di Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan Kantor Cabang Tulungagung :
Nama : Riris Sutyasih Warastri
Nim : 1103134454
Program Studi : S1 Teknik Informatika
Fakultas : Informatika
Disetujui dan disahkan oleh :
Penyusun Pembimbing Lapangan
Riris Sutyasih Warastri Afan Ardiansyah
NIM : 1103134454 NPP : 08178
Dosen Pembimbing
Ilma Mufidah
NIP : 15891698-2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM GELADI
Laporan ini untuk memenuhi persyaratan melaksanakan Geladi yang dilaksanakan
pada tanggal 1 Juni 2015 - 10 Juli 2015 yang bertepatan di Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan Kantor Cabang Tulungagung :
Nama : Riris Sutyasih Warastri
Nim : 1103134454
Program Studi : S1 Teknik Informatika
Fakultas : Informatika
Disetujui dan disahkan oleh :
Penyusun
Riris Sutyasih Warastri
NIM : 1103134454
Tulungagung, 09 Juli 2015
Pembimbing Lapangan
Afan Ardiansyah
NPP : 08178
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT yang
telah melimpahkan segala rahmat , taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
melaksanakan program Geladi dan dapat menyelesaikan laporan tepat waktu dan
tanpa adanya halangan yang berarti.
Dalam penyusunan laporan hasil kegiatan Geladi ini penulis mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengaungkapkan rasa
terima kasih kepada :
Ibu Ilma Mufidah selaku pembimbing akademis yang telah memberikan arahan
dan masukan kepada saya dalam melaksanakan program Geladi.
Bapak Adi selaku pimpinan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
Kantor Cabang Tulungagung yang telah memberikan arahan selama pelaksanaan
gelada.
Bapak Afan Ardiansyah sebagai pembimbing lapangan yang telah banyak
memberikan bimbingan dengan baik, sehingga program Geladi dapat terlaksana
dengan baik dan lancar.
Tidak lupa pula penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada
seluruh Bapak/Ibu dan juga karyawan yang berada di BPJS Kesehatan Kantor Cabang
Tulungagung, keluarga, teman-teman yang senantiasa memberikan dukungan dalam
pengerjaan laporan geladi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini belum sempurna, untuk itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat di harapkan.
Penulis berharap semoga laporan program Geladi ini dapat memberikan banyak
manfaat kepada kita semua.
Penulis
i
ABSTRAK
Geladi adalah salah satu mata kuliah wajib dan program kegiatan yang
dirancang untuk memberikan pengalaman dan sosialisasi kerja kepada para
mahasiswa Universitas Telkom. Hal ini sangat penting, karena mahasiswa akan
mengenal dan menghayati kondisi dalam ruang lingkup lapangan kerja yang akan
mereka pilih setelah lulus, serta dapat beradaptasi terhadap perubahan pada
lingkungan pekerjaan.
Berdasarkan pengertian diatas, para mahasiswa disebar ke beberapa lokasi di
Indonesia dan ada juga yang memilih tempat sendiri untuk melaksanakan geladi.
Bertempat di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kantor Cabang
Tulungagung. Divisi kepesertaan yang bertugas untuk melayani peserta dan
melakukan pendataan peserta. Dalam melayani peserta, petugas menerima keluhan
dari peserta dan memberikan informasi kepada peserta. Untuk mempermudahkan
pekerjaan dan pelayanan informasi dan keluhan, maka dibuat aplikasi informasi dan
keluhan. Program kegiatan seperti geladi sangat penting dilaksanakan untuk
menambah wawasan dalam dunia kerja sesungguhnya. Sehingga ketika nanti
mahasiswa sudah selesai menjalankan program studi di Universitas Telkom
mahasiswa sudah mempunyai sedikit pengalaman untuk terjun ke dunia kerja.
Kata Kunci : Geladi, BPJS Kesehatan, Informasi dan keluhan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
Gambar 1. 1 Struktur Organisasi BPJS Kesehatan Pusat........................................................6Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Kantor Cabang Tulungagung.............................................7
Gambar 3. 1 Alur Pendaftaran Peserta..................................................................................20Gambar 3. 2 Iuran Bagi Perorangan.....................................................................................23Gambar 3. 3 Rekonsiliasi......................................................................................................24Gambar 3. 4 Data Flow Diagram level 0..............................................................................24Gambar 3. 5 Data Flow Diagram Level 1.............................................................................25Gambar 3. 6 Halaman Utama...............................................................................................29Gambar 3. 7 Halaman Login................................................................................................29Gambar 3. 8 Halaman Menu.................................................................................................30Gambar 3. 9 Menu Form......................................................................................................30Gambar 3. 10 Menu Daftar...................................................................................................31
vi
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Universitas Telkom merupakan universitas yang mengharuskan setiap
mahasiswa program studi sarjana (S1) untuk melaksanakan program Geladi
selama 1.5 bulan yang akan berpengaruh terhadap penilaian (2) SKS. Program
Geladi itu sendiri merupakan suatu program kulikuler yang dirancang untuk
menciptakan pengalaman kerja tertentu bagi mahasiswa pada 10 program studi di
Universitas Telkom yang telah menempuh perkuliahan selama empat semester.
Dengan melaksakan program Geladi, mahasiswa dilatih untuk mengenal dan
menghayati ruang lingkup pekerjaan dilapangan, guna mengadaptasi diri dengan
lingkungan untuk melengkapi proses proses belajar yang telah didapatkan di
bangku kuliah.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesahatan merupakan Badan
Hukum Pemerintah yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk
menyelanggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat
Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan
TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan
Usaha lainnya maupun rakyat biasa. Kantor BPJS Kesehatan tersebar di seluruh
Indonesia. Selaras dengan upaya pemerintah menyediakan jaminan sosial
kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, maka BPJS Kesehatan memiliki tenaga
kerja yang diharuskan kompetitif dan dapat bekerja secara profesional. Dengan
adanya hal tersebut maka perguruan tinggi harus memperhatikan lingkungan dan
kebutuhan dunia kerja khususnya dunia usaha dan dunia industri. Dunia pada
masa mendatang secara selektif akan menjaring calon tenaga kerja yang benar-
benar profesional pada bidangnya, karena dengan adanya persaingan global akan
terbuka lebar kesempatan bagi tenaga kerja asing untuk memasuki atau menguasai
dunia kerja Indonesia. Oleh karena itu, salah satu tantangan utama bagi lulusan
perguruan tinggi adalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum memasuki
dunia kerja.
1
Salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia khususnya dalam
pendidikan tinggi adalah dengan melalui program Geladi yang merupakan sarana
penting bagi pengembangan diri dan kemampuan berwirausaha serta kemandirian
bagi lulusannya. Program Geladi yang dilaksanakan selama 1.5 bulan ini
diharapkan dapat memberikan bekal dan pengalaman kerja bagi mahasiswa yang
melakukan Geladi sekaligus sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang telah
didaptkan di institusi pendidikan sesuai latar belakang studi setiap mahasiswa
dengan kenyataan di dunia kerja. Geladi merupakan suatu bentuk pendidikan yang
memadukan proses belajar akademik dengan pengalaman kerja yang terencana
dan terbimbing. Program Geladi ini memungkinkan mahasiswa memperoleh
kemampuan yang praktis dengan yang diharapkan pada penerapan dunia kerja
yang mandiri, profesional, dan siap memasuki dunia kerja.
Dalam hal ini, mahasiswa diterjunkan langsung ke sebuah perusahaan
maupun instansi dimana selama melakukan Geladi mahasiswa diawasi oleh
seorang pembimbing dari perusahaan atau instansi itu sendiri dan pembimbing
dari akademis yang membantu dan mengawasi mahasiswa apabila ada kendala
yang dihadapi, serta pembimbing dalam menyusun Geladi.
Dalam membuat laporan ini selaku penulis melakukan Geladi di BPJS
Kesehatan Kantor Cabang Tulungagung. Dimana selama melakukan Geladi
penulis ditempatkan dibagian DIVISI KEPESERTAAN, bagian ini dibentuk
untuk menangani mengenai tentang pendataan dari peserta BPJS Kesehatan.
1.2 Profil Perusahaan
1.2.1 Alamat Perusahaan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kantor Cabang
Tulungagung beralamat di Jalan Ki Mangun Sarkoso no 35 Kelurahan
Tamanan Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur.
1.2.2 Sejarah dan Bidang Usaha Perusahaan
Adanya pengeluaran yang tidak terduga apabila seseorang terkena
penyakit, apalagi tergolong penyakit berat yang menuntut stabilisasi yang
rutin seperti hemodialisa atau biaya operasi yang sangat tinggi. Hal ini
2
berpengaruh pada penggunaan pendapatan seseorang dari pemenuhan
kebutuhan hidup pada umumnya menjadi biaya perawatan dirumah sakit,
obat-obatan, operasi dan lain-lain. Hal ini tentu menyebabkan kesukaran
ekonomi bagi diri sendiri maupun keluarga. Sehingga muncullah istilah
“SADIKIN” sakit sedikit jadi miskin. Dapat disimpulkan, bahwa kesehatan
tidak bisa digantikan dengan uang, dan tidak ada orang kaya dalam
menghadapi penyakit karena dalam sekejap kekayaan yang dimiliki
seseorang dapat hilang untuk mengobati penyakit yang dideritanya.
Begitu pula dengan resiko kecelakaan dan kematian. Suatu
peristiwa yang tidak kita harapkan namun mungkin saja terjadi kapan saja
dimana kecelakaan dapat menyebabkan merosotnya kesehatan, kecacatan,
ataupun kematian karenanya kita kehilangan pendapatan, baik sementara
maupun permanen.
Belum lagi menyiapkan diri pada saat jumlah penduduk usia
dimasa datang semakin bertambah. Pada tahun 2030, diperkirakan jumlah
penduduk Indonesia adalah 270 juta orang. 70 juta diantaranya diduga
berumur lebih dari 60 tahun. Dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2030
terdapat 25% penduduk Indonesia adalah lansia. Lansia ini sendiri rentan
mengalami berbagai macam penyakit degenerative yang akhirnya dapat
menurunkan produktivitas dan berbagai dampak lainnya. Apabila tidak ada
yang menjamin hal ini maka suatu saat hal ini mungkin dapat menjadi
masalah yang besar.
Seperti menemukan air di gurun, ketika Presiden Megawati
mengesahkan UU No.40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN) pada 19 Oktober 2004, banyak pihak sosial berharap tudingan
Indonesia sebagai “negara tanpa jaminan sosial” akan segera luntur dan
menjawab permasalahan diatas.
Munculnya UU SJSN ini juga dipicu oleh UUD tahun 1945 dan
perubahannya tahun 2002 dalam pasal 5 ayat(1), Pasal 20, Pasal 28H ayat
(1), ayat (2) dan ayat(3), serta pasal 34 ayat (1) dan ayat (2) mengamanatkan
untuk mengembangkan Sistem Jaminan Sosial Nasional. Hingga disahkan
3
dan diundangkan UU SJSN telah melalui proses yang panjang, dari tahun
2000 hingga tanggal 19 oktober 2004.
Diawali dengan siding tahunan MPR RI tahun 2000, dimana
Presiden Abdurrahman Wahid menyatakan tentang Pengembangan Konsen
SJSN. Pernyataan Presiden tersebut direalisasikan melalui upaya
penyusunan konsep tentang Undang-Undang Jaminan Sosial (UU JS) oleh
kantor Menko Kesra (Kep. Menko Kesra dan Taskin
No.25KEP/MENKO/KESRA/VIII/2000, tanggal 3 Agustus 2000, tentang
pembentukan Tim Penyempurnaan Sistem Jaminan Sosial Nasional).
Sejalan dengan pernyataan Presiden, DPA RI melalui Pertimbangan DPA RI
No. 30/DPA/2000, tanggal 11 Oktober 2000, menyatakan perlu segera
dibentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat sejahtera.
Dalam laporan Pelaksananaan Putusan MPR RI oleh Lembaga
Tinggi Negara pada sidang tahunan MPR RI Tahun 2001 (Ketetapan MPR
RI No.X/MPR-RI tahun 2001 butir 5.E.2)
Dihasilkan Putusan Pembahasan MPR RI yang menugaskan
Presiden RI “ membentuk Sistem Jaminan Sosial Nasional dalam rangka
memberikan perlindungan sosial dalam rangka memberikan perlindungan
sosial yang lebih menyeluruh dan terpadu.
Pada tahun 2001, Wakil Presiden RI Megawati Soekarnoputri
mengarahkan Sekretaris Wakil Presiden RI membentuk Kelompok Kerja
Sistem Jaminan Nasional (Pokja SJSN).
1.2.3 Visi dan Misi Perusahaan
- Visi :
( CAKUPAN SEMESTA 2019 )
Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia memiliki
jaminan kesehatan nasional untuk memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatannya yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang handal,
unggul dan terpercaya.
4
- Misi :
1. Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan
mendorong partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
2. Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan
kesehatan yang efektif, efisien dan bermutu kepada peserta melalui
kemitraan yang optimal dengan fasilitas kesehatan.
3. Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan
dana BPJS Kesehatan secara efektif, efisien, transparan dan
akuntabel untuk mendukung kesinambungan program.
4. Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip-
prinsip tata kelola organisasi yang baik dan meningkatkan
kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja unggul.
5. Mengimplementasikan dan mengembangkan sistem perencanaan
dan evaluasi, kajian, manajemen mutu dan manajemen risiko atas
seluruh operasionalisasi BPJS Kesehatan.
6. Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mendukung operasionalisasi BPJS Kesehatan.
5
1.3 Struktur Organisasi BPJS Kesehatan Pusat
Adapun struktur organisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan Pusat adalah sebagai berikut :
Gambar 1. 1 Struktur Organisasi BPJS Kesehatan Pusat
1.4 Struktur Organisasi BPJS Kesehatan Kantor Cabang
Adapun struktur organisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan Kantor Cabang Tulungagung adalah sebagai berikut :
6
BPJS Pusat Divisi Region BPJS Kantor Cabang
Kantor Layanan Operasional Kabupaten
LO (Liaison Officer)
7
Bagan Struktur Organisasi Kantor Cabang A Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Kantor Cabang Tulungagung
1.5 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Bagaimana alur pendaftaran dan ketentuan peserta BPJS Kesehatan ?
b. Bagaimana proses rekonsiliasi peserta terhadap badan usaha ?
c. Bagaimana cara membuat aplikasi informasi dan keluhan di Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kantor Cabang Tulungagung yang
dapat melakukan pendataan terhadap permintaan informasi dan penyampaian
keluhan peserta serta dapat melakukan rekapitulasi data dengan cepat, tepat,
dan akurat.
1.6 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Penelitian dilakukan hanya pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan Kantor Cabang Tulungagung.
b. Informasi yang disajikan terbatas pada sistem rekapitulasi data permintaan
informasi dan penyampaian keluhan peserta.
c. Editor pembuatan program menggunakan Java 8.0.2.
1.7 Tujuan Pelaksanaan Geladi
Geladi dilaksanakan dengan tujuan untuk :
a. Memberikan pengalaman prektek kerja dan penyelesaian masalah pekerjaan
yang timbul di lapangan sekaligus mengukur implementasi keilmuan dan
ketermpilan dunia kerja.
b. Meningkatkan keterampilan dan wawasan, baik dalam hal kompetisi hardskill
(yakni kemampuan teknis) maupun softskill (yakni kemampuan menyesuaikan
diri, perilaku positif, dan semangat kerja tim).
c. Mengisi masa libur antar tahun akademik mahasiswa dengan kegiatan positif
yang menunjang pengetahuan dan keahliannya.
d. Memperlengkapi mahasiswa dengan gambaran nyata mengenai serba serbi
lingkungan kerja, mulai dari jenis pekerjaan tingkat bawah sampai dengan
tingkat yang lebih tinggi.
8
1.8 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Geladi
Geladi dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2015 sampai 10 Juli 2015
bertempatan di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kantor Cabang
Tulungagung yang beralamat di Jalan Ki Mangun Sarkoso no 35 Kelurahan
Tamanan Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur.
9
BAB 2TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Peserta BPJS Kesehatan
Peserta BPJS Kesehatan adalah setiap orang , termasuk orang asing yang
bekerja paling singkat enam bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran,
meliputi :
1. Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI)
yaitu fakir miskin dan orang tidak mampu, dengan penetapan peserta
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (Non PBI), terdiri dari :
- Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya.
a. Anggota TNI.
b. Anggota Polri.
c. Pejabat Negara.
d. Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri.
e. Pegawai swasta.
f. Pekerja yang tidak termasuk dalam poin a sampai dengan f yang
menerima upah (termasuk WNA yang bekerja di Indonesia paling
singkat enam bulan).
- Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya.
a. Pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri.
b. Pekerja yang tidak temasuk poin a yang bukan penerima upah
(termasuk WNA yang bekerja di Indonesia paling singkat enam
bulan).
- Bukan Pekerja dan anggota keluarganya .
a. Investor
b. Pemberi Kerja.
c. Penerima Pensiun, terdiri dari ;
Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun.
Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak
pensiun.
10
Pejabat negara yang berhenti dengan hak pensiun.
Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun lain
yang mendapat hak pensiun.
d. Veteran.
e. Perintis Kemerdekaan.
f. Janda, duda dan anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis
Kemerdekaan
g. Bukan Pekerja yang tidak termasuk dalam poin a sampai dengan e
yang mampu membayar iuran.
Anggota Keluarga yang ditanggung :
1. Pekerja Penerima Upah :
a. Keluarga inti meliputi istri/suami dan anak yang sah (anak kandung,
anak tiri atau anak angkat), sebanyak-banyaknya lima orang.
b. Anak kandung, anak tiri dari perkawinan yang sah, dan anak angkat
yang sah, dengan kriteria :
Tidak atau belum menikah atau tidak mempunyai penghasilan
sendiri.
Belum berusia 21 tahun atau belum berusia 25 tahun yang
masih melanjutkan pendidikan formal.
2. Pekerja Bukan Penerima Upah Dan Bukan Pekerja :
a. Peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang diinginkan
(tidak terbatas).
b. Peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang meliputi anak
ke-4 dan seterusnya, ayah, ibu, dan mertua.
c. Peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga tambahan, yang
meliputi kerabat lain seperti Saudara kandung/ipar, asisten rumah
tangga dll.
11
2.2 Iuran BPJS Kesehatan
a. Bagi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan dibayar
oleh Pemerintah.
b. Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja pada Lembaga
Pemerintahan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota
Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri
sebesar 5% dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan : 3% dibayar
oleh pemberi kerja dan 2% dibayar oleh peserta.
c. Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja di BUMN,
BUMD dan Swasta sebesar 4,5% dari Gaji atau Upah per bulan dengan
ketentuan : 4% dibayar oleh Pemberi Kerja dan 0,5% dibayar oleh
peserta.
Dimana mulai tanggal 1 juli 2015 menjadi 5% dimana 4% dari
perusahaan dan 1% dari pekerja.
d. Iuran untuk keluarga tambahan Pekerja Penerima Upah yang terdiri dari
anak ke-4 dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua, besaran iuran sebesar
1% dari gaji atau upah per orang per bulan, dibayar oleh pekerja
penerima upah.
e. Iuran bagi kerabat lain dari pekerja penerima upah (seperti saudara
kandung/ipar, asisten rumah tangga, dll); peserta pekerja bukan
penerima upah serta iuran peserta bukan pekerja adalah sebesar :
Sebesar Rp. 25.500,- per orang per bulan dengan manfaat layanan di
ruang perawatan Kelas III.
Sebesar Rp. 42.500,- per orang per bulan dengan manfaat layanan di
ruang perawatan Kelas II.
Sebesar Rp. 59.500,- per orang per bulan dengan manfaat layanan di
ruang perawatan Kelas I.
f. Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan , dan
janda, duda atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis
Kemerdekaan , iurannya ditetapkan sebesar 5% dari 45% gaji pokok
Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III/a dengan masa kerja 14 tahun
perbulan, dibayar oleh Pemerintah.
12
g. Pembayaran iuran paling lambat tanggal 10 tiap bulan.
Denda Keterlambatan Pembayaran Iuran
a. Keterlambatan pembayaran iuran untuk Pekerja Penerima Upah
dikenakan denda administratif sebesar 2% per bulan dari total iuran yang
tertunggak paling banyak untuk waktu 3 bulan, yang dibayarkan
bersamaan dengan total iuran yang tertunggak oleh Pemberi Kerja.
b. Keterlambatan pembayaran iuran untuk Peserta Bukan Penerima Upah
dan Bukan Pekerja dikenakan denda keterlambatan sebesar 2% per bulan
dari total iuran yang tertunggak paling banyak untuk waktu 6 bulan ynag
dibayarkan bersamaan iuran yang tertunggak.
2.3 Definisi Rekonsiliasi
Rekonsiliasi adalah penetapan pos-pos yang diperlukan untuk
mencocokkan saldo masing-masing dari dua akun atau lebih yang mempunyai
hubungan satu dengan yang lainnya. Dari definisi tersebut maka, rekonsiliasi
dapat juga diartikan sebagai ikhtisar yang memuat rincian laporan iuran
perusahaan dengan upah yang valid pada setiap bulannya.
2.4 Definisi Sistem Informasi
Menurut Ferdinandus, Wowor & Lumenta (2011) Sistem Informasi adalah
kombinasi dan teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan
teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat
luas, istilahnya sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi
antar orang, proses algoritmik , data dan teknologi. Sistem informasi adalah suatu
sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat
manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat
menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan
sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam
13
organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil,
mengubah, mengolah dan mengomunikasikan informasi yang diterima dengan
menggunakan sistem informasi atau peralatan lainnya.
Kata “sistem” mengadung arti kumpulan dari komponen-komponen yang
memiliki keterkaitan antara yang satu dengan lainnya. Dari definisi sistem, maka
dapat didefinisikan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh
manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai
suatu tujuan yang menyajikan informasi.”
Sering orang salah mengartikan antara sistem informasi dengan informasi.
Dengan mengesampingkan teknologi informasi beserta produk-produknya, sistem
informasi yang dihasilkan tentunya tidak lebih baik jika dibandingkan dengan
sistem informasi yang menggunakan teknologi informasi untuk mendukung
penyajian informasinya.
Sistem informasi juga berfungsi sebagai alat bantu kompetisi bagi
organisasi dalam mengupayakan pencapaian tujuan. Sistem informasi dituntut
tidak hanya mengolah data dari dalam organisasi saja., tetapi juga dapat
menyajikan data dari pihak luar yang mampu menambah nilai kompetisi bagi
dalam organisasi. Dengan demikian sistem informasi harus memiliki data yang
telah terpolakan dan memiliki integritas dalam hal waktu dan tempat. Hal ini
dimaksudkan supaya sistem informasi tersebuat dapat menyajikan informasi yang
tepat bagi pengguna.
2.5 Pengertian Keluhan Pelanggan
Menurut Bell dan Luddington (2006), keluhan pelanggan (customer
complaints) adalah umpan balik (feedback) dan pelanggan yang ditujukan kepada
perusahaan yang cenderung bersifat negatif. Umpan balik ini dapat dilakukan
secara tertulis dan secara lisan.
2.6 Masalah yang dikeluhkan pelanggan
Menurut Bell dan Luddington (2006), keluhan pelanggan (customer
complaints) biasanya dikarenakan masalah-masalah seperti lemahnya tanggung
jawab (responsiveness), lemahnya pertolongan dari staf perusahaan (helpfulness), 14
ketersediaan produk (product availability), kebijakan toko/perusahaan (store
policy), serta perbaikan pelayanan (service recovery).
2.7 Langkah-Langkah Menangani Keluhan Pelanggan
Menurut Alien F. Wysocki, Karl W. Kepner, and Michelle W. Glasser