BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perubahanan cuaca yang tak menentu, telah menimbulkan berbagai kerugian dan keuntungan bagi manusia. Cuaca yang selalu berubah-ubah telah menimbulkan berbagai macam penyakit pada manusia, terutama flu, batuk, ataupun sakit tenggorokan. Semua penyakit tersebut dapat muncul akibat sistem imun pada tubuh yang mulai menurun. Saat imun menurun banyak yang memilih untuk mengkonsumsi sebuah sediaan obat berupa vitamin C. Banyaknya masyarakat yang memilih vitamin C mengakibatkan ketatnya persaingan bisnis di industri obat. Industri obat berlomba-lomba untuk menghasilkan sediaan vitamin C yang digemari oleh masyarakat serta berkhasiat. Vitamin C tersedia dalam berbagai bentuk sediaan, mulai dari larutan sampai tablet vitamin C. Semua itu disebabkan karena inovasi yang telah dilakukan oleh berbagai industri obat akibat persaingan bisnis. Asam askorbat (vitamin C) adalah turunan heksosa dan diklasifikasikan sebagai karbohidrat yang erat kaitannya dengan monosakarida. Vitamin C atau asam askorbat adalah komponen berharga dalam makanan karena berguna sebagai antioksidan dan mengandung khasiat pengobatan (Sandra G.,1995). Vitamin C mempunyai banyak fungsi didalam tubuh yaitu sebagai sintesis kalogen, absorbsi, metabolism besi dan mencegah infeksi. Vitamin
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perubahanan cuaca yang tak menentu, telah menimbulkan berbagai
kerugian dan keuntungan bagi manusia. Cuaca yang selalu berubah-ubah telah menimbulkan
berbagai macam penyakit pada manusia, terutama flu, batuk, ataupun sakit tenggorokan. Semua
penyakit tersebut dapat muncul akibat sistem imun pada tubuh yang mulai menurun. Saat imun
menurun banyak yang memilih untuk mengkonsumsi sebuah sediaan obat berupa vitamin C.
Banyaknya masyarakat yang memilih vitamin C mengakibatkan ketatnya persaingan
bisnis di industri obat. Industri obat berlomba-lomba untuk menghasilkan sediaan vitamin C
yang digemari oleh masyarakat serta berkhasiat. Vitamin C tersedia dalam berbagai bentuk
sediaan, mulai dari larutan sampai tablet vitamin C. Semua itu disebabkan karena inovasi yang
telah dilakukan oleh berbagai industri obat akibat persaingan bisnis.
Asam askorbat (vitamin C) adalah turunan heksosa dan diklasifikasikan sebagai
karbohidrat yang erat kaitannya dengan monosakarida. Vitamin C atau asam askorbat adalah
komponen berharga dalam makanan karena berguna sebagai antioksidan dan mengandung
khasiat pengobatan (Sandra G.,1995). Vitamin C mempunyai banyak fungsi didalam tubuh yaitu
sebagai sintesis kalogen, absorbsi, metabolism besi dan mencegah infeksi. Vitamin C berperan
dalam meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan dosis tinggi serta dapat mencegah
dan menyembuhkan serangan flu (Pauling, 1971).
Banyak sediaan vitamin C yang beredar dipasaran dengan dosis , bentuk, dan rasa yang
berbeda-beda. Umumnya vitamin C yang beredar di industri obat mempunyai dosis 500-1000 mg
dengan bentuk bulat cakram. Anak-anak dengan dosis tersebut tentunya harus membelah sediaan
padat vitamin C menjadi 2 bagian agar sesuai dengan aturan pakainya. Tentu cara tersebut
kurang efektif untuk anak-anak jika sering mengkonsumsi vitamin C, serta dapat menimbulkan
kebosanan pada anak-anak untuk mengkonsumsinya. Dosis anak-anak yang sebenarnya adalah
250 mg 1-2 tablet per hari, dengan dosis vitamin C yang sesuai dan ukuran yang sesuai maka
akan mempermudah anak-anak untuk mengkonsumsi Vitamin C tanpa harus membelahnya
menjadi 2.
Vitamin C banyak di temui di sayuran maupun buah-buahan yaitu jeruk, strawberry,
tomat, anggur, pisang, dll. Namun berbeda dengan rasa sediaan vitamin C yang banyak beredar
di pasaran hanya sedikit yaitu rasa jeruk, anggur dan strawberry. Anak-anak yang mengkonsumsi
sediaan vitamin C dalam rasa yang sama tentunya mengalami kebosanan. Jika sediaan tablet
vitamin C dibuat dalam rasa yang berbeda tentunya anak-anak pasti tidak merasa bosan untuk
mengkonsumsinya, salah satunya dengan rasa pisang. Tablet vitamin C dengan rasa pisang
tentunya baru untuk anak-anak dan itu akan membuat lebih menarik serta tidak menimbulkan
kebosanan untuk mengkonsumsi.
Banyaknya kemungkinan yang terjadi, kali ini akan dibuat tablet hisap vitamin C anak
yang berbeda dengan produk yang sudah beredar dipasaran agar konsumen lebih senang, nyaman
dan tidak merasa bosan dalam mengkonsumsi sediaan tablet hisap vitamin C.
1.2 Tujuan
Untuk membuat tablet hisap vitamin C dan melakukan uji evaluasi tablet yang sesuai
dengan standrat sediaan.
1.3 Manfaat
1. Untuk memberikan kenyamanan mengkonsumsi obat bagi konsumen.
2. Untuk memberikan tambahan wawasan serta keuntungan finansial bagi praktikan.
3. Untuk menguntungkan industri farmasi khususnya inovasi obat-obatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Influenza
Influenza adalah suatu penyakit infeksi saluran nafas tersering pada manusia.
Influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan, termasuk hidung,
tenggorokan, cabang tenggorokan dan paru-paru.
Influenza adalah penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus
influenza yang mudah menular.
2.2 Penyebab Influenza
Virus flu menyebar lewat udara ketika seseorang terinfeksi batuk, bersin atau bicara.
Anda dapat menghirup virus tersebut secara langsung, atau melalui suatu benda seperti
telepon atau keyboard komputer, dan kemudian menghantarkannya ke mata, hidung atau
mulut anda.
Flu disebabkan oleh tiga tipe virus – influenza A, B, dan C. Tipe A menyebabkan
pandemi flu yang mematikan (epidemi pada belahan bumi) yang menyerang setiap 10
sampai 40 tahun. Tipe B menyebabkan pandemi dengan skala yang lebih kecil. Tipe A atau
B dapat menyebabkan sirkulasi flu setiap musim dingin. Tipe C tidak pernah berkaitan
dengan epidemi yang besar.
Tipe C cukup stabil, tapi tipe A dan B secara konstan berubah dan memunculkan
kekhawatiran baru bagi masyarakat secara reguler. Sekali anda terkena flu, antibodi yang
terbentuk akan menekan penyebabnya, tetapi tidak akan melindungi anda dari virus yang
telah bermutasi.
2.3 Gejala Influenza
Sebenarnya, flu seperti pilek biasa dengan hidung yang berair, bersin dan
pembengkakan tenggorokan. Tapi pilek biasanya berkembang secara lambat, dan flu
datang secara tiba-tiba. Meskipun pilek dapat menjadi gangguan, anda biasanya lebih
khawatir terhadap flu. Beberapa tanda dan gejala yang biasa terjadi pada flu :
Demam lebih dari 38 Celsius pada orang dewasa, dan sering sampai 39,5 Celsius
sampai 40,5 Celsius pada anak.
Panas dingin dan berkeringat.
Batuk kering.
Nyeri otot, khususnya pada punggung, lengan dan kaki
Kelelahan dan lemah
Hidung tersumbat
Hilang nafsu makan
Diare dan muntah pada anak
2.4 Terapi
Gunakan vaksinasi flu secara rutin tiap tahun. Waktu yang tepat untuk vaksinasi
adalah saat sebelum masa puncak dari musim flu. Perlu dua minggu bagi tubuh untuk
membangun sistem imun tubuh mulai dari pemberian vaksin. Tanyakan pada dokter
anda waktu yang tepat.
Cuci tangan. Mencuci tangan adalah cara terbaik dalam mencegah infeksi flu biasa.
Gosok telapak tangan anda sedikitnya 15 detik, sabuni dengan benar dan tutup keran
menggunakan tisu. Atau gunakan jel pembersih tangan berbahan dasar alkohol paling
sedikit berkadar alkohol 60 persen.
Makan secara benar dan tidur secara teratur. Diet yang salah dan kurang tidur
melemahkan imunitas anda dan menyebabkan anda lebih rentan terinfeksi.Diet
seimbang dengan buah segar dan sayuran, gandum atau nasi, dan makanan yang
mengandung protein adalah yang terbaik untuk banyak orang. Tidur yang cukup dan
teratur juga perlu untuk kesehatan sistem imun. Secara umum, orang dewasa sangat
baik tidur malam selama 7 sampai 8 jam. Anak-anak dan remaja membutuhkan tidur
malam 9 sampai 10 jam.
Berolahraga secara teratur. Melatih kardiovaskuler secara teratur – berjalan,
bersepeda, aerobik – meningkatkan sistem imun anda. Olahraga tidak dapat mencegah
infeksi, tetapi jika anda terkena flu, anda akan lebih sedikit kemungkinannya terkena
dampak yang parah dan sembuh lebih cepat daripada orang yang tidak fit.
Hindari kerumunan orang saat musim flu. Flu menyebar dengan mudah dimanapun
orang-orang banyak berkumpul – pada care center, sekolah, kantor, auditorium dan
alat transportasi publik. Menghindari kerumunan orang pada saat musim flu akan
mengurangi kesempatan anda terinfeksi flu.
2.5 Pengertian Batuk
Banyak orang mengira bahwa batuk adalah suatu penyakit. Namun sebenarnya
batuk adalah reaksi dari penyakit lain yang menggangu system pernapasan atas. Batuk
merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan gejala suatu
penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan,
debu, asap dan sebagainya.
Batuk terjadi karena rangsangan tertentu yang terjadi pada saluran pernapasan,
misalnya debu di reseptor batuk (hidung, saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian
reseptor akan mengalirkan lewat syaraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan
memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga
terjadilah batuk.
2.6 Penyebab batuk
Berikut ini adalah penyebab terjadinya reaksi Batuk :
1. Infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA). Inilah penyebab paling umum yang
merupakan gejala flu.
2. Alergi
3. Asma atau tuberculosis
4. Benda asing yang masuk kedalam saluran napas
5. Tersedak akibat minum susu
6. Menghirup asap rokok dari orang sekitar
7. Masalah emosi dan psikologis (untuk batuk psikogenik)
2.6 GEJALA
Suara lengkingan di setiap tarikan napas dalam-dalam setelah batuk.
Batuk bertubi-tubi dan intens yang mengeluarkan dahak kental.
Kelelahan dan wajah merah karena terus batuk.
Muntah pada bayi dan anak-anak.
2.7 TERAPI BATUK
a. Terapi non-obat :
Pada umumnya batuk berdahak maupun tidak berdahak dapat dikurangi dengan cara
sebagai berikut :
Sering minum air putih, untuk membantu mengencerkan dahak, mengurangi
iritasi atau rasa gatal.
Hindari paparan debu, minuman atau makanan yang merangsang tenggorokan dan
udara malam yang dingin.
b. Terapi obat ;
o Obat batuk, seperti halnya obat pilek dan flu/influenza, merupakan obat
simptomatik, yang pada dasarnya dimaksudkan untuk mengatasi keadaan ringan
dan hanya merupakan tindakan terhadap gejala penyakit. Pengobatan simptomatik
atau pengobatan terhadap gejala penyakit tersebut dilakukan dengan maksud
untuk meningkatkan quality of life penderita, sehingga yang bersangkutan tetap
dapat melakukan aktifitas.
o Apabila batuk berlangsung lebih dari tiga hari atau setelah pengobatan dengan
obat batuk tidak ada perbaikan, atau batuk menjadi lebih berat, dahak bercampur
darah atau berwarna hijau/kuning, sesak napas maka penderita diharuskan
konsultasi dengan dokter.
o Terapi obat batuk dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu ekspektoran (pengencer
dahak) misalnya gliseril guaikolat, ammonium klorida, bromheksin dan succus
liquiritiae dan antitusif (penekan batuk) misalnya dekstrometorfan dan
difenhidramin. Kedua kelompok obat ini dapat diperoleh tanpa resep dokter.
2.8 Definisi Tablet
Tablet adalah bentuk sediaan solid yang mengandung satu atau lebih zat aktif dengan
atau tanpa berbagai eksipien (yang meningkatkan mutu sediaan tablet, kelancaran sifat
aliran bebas, sifat kohesifitas, kecepatan disintegrasi dan sifat anti lekat) dan dibuat
dengan mengempa campuran serbuk dalam mesin tablet. (Teknologi Farmasi Sediaan
Tablet:1)
Sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam tabung pipih atau sirkuler,
kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis bobot atau lebih
dengan atau tanpa zat tambahan. (FI edisi III : 6)
Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi. (FI edisi IV)
Tablet adalah sediaan padat yang kompak, dibuat secara kempa cetak, berbentuk pipih
dengan kedua permukaan rata atau cembung, dan mengandung satu atau beberapa
bahan obat, dengan atau tanpa zat tambahan. (Anonim:1)
Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa cetak, berbentuk rata atau cembung
rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat
tambahan. (IMO;210)
Bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan kemampuan yang baik dari semua bentuk
sediaan oral untuk ketepatan ukuran, serta variabilitas kandungan yang paling rendah.
(Lachman:645)
Sediaan obat padat takaran tunggal, dicetak dari serbuk kering, kristal atau granulat,
umumnya dengan penambahan bahan pembantu dengan mesin yang sesuai dengan
menggunakan tekanan tinggi. (R. Voight:166)
Dari beberapa pengertian tablet diatas yang diperoleh literatur berbeda, dapat
disimpulkan bahwa tablet merupakan sediaan padat yang terdiri dari satu atau lebih
bahan aktif dan atau tanpa bahan tambahan yang dibuat secara kempa cetak
menggunakan tekanan tinggi.
2.9 Kelebihan dan Kekurangan Tablet
Keuntungan Tablet (Lachman)
1. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan kemampuan terbaik
dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan
yang paling rendah.
2. tablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya paling rendah.
3. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan dan paling kompak.
4. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah dan murah untuk dikemas
serta dikirim.
5. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah; tidak
memerlukan langkah pekerjaan tambahan bila menggunakan permukaan pencetak
yang bermonogram atau berhiasan timbul.
6. Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal di
tenggorokan, terutama bila bersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet
tidak segera terjadi.
7. Tablet bisa dijadikan produk dengan profil penglepasan khusus, seperti penglepasan
di usus atau produk lepas lambat.
8. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah untuk di produksi secara
besar-besaran.
9. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran kimia,
mekanik dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik.
2.3.2 Kerugiaan Tablet
1. beberapa pasien tidak dapat menelan tablet
2. formulasi tablet cukup rumit
3. zat aktif yang hidroskopis mudah untuk rusak
4. kebanyakan tablet yang ada dipasaran tidak menutupi rasa pahit/ tidak enak dari
obat.
2.10 Syarat
1. Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan;
2. Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil;
3. Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik/mekanik;
4. Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan;
5. Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan;
6. Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan;
7. Bebas dari kerusakan fisik;
8. Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan;
9. Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu;
10. Tablet memenuhi persayaratan Farmakope yang berlaku.
(Proceeding Seminar Validasi, Hal 26)
Penggolongan Tablet
Hampir 90 % tablet yang dibuat saat ini penggunaannya melalui mulut. Tablet dapat
digolongkan, dengan penggolongan utama berdasarkan cara pemberian atau fungsinya, yaitu :
Tablet oral yang dimasukan ke dalam saluran cerna
Tablet Kempa atau Tablet Kempa Standar
Kebanyakan tablet jenis ini mengandung obat yang diharapkan berefek lokal dalam saluran
cerna. Obat itu merupakan bentuk obat yang tidak larut dalam air dan obat yang termasuk dalam
kategori terapi seperti itu adalah antasida.
Tablet Kempa Ganda
Ada dua kelompok tablet yang dikempa beberapa kali yaitu tablet berlapis dan tablet yang disalut
dengan pengempaan. Dalam pembuatannya memerlukan lebih dari satu kali tekanan, dan
hasilnya menjadi tablet dengan beberapa lapisan atau tablet di dalam tablet.Tablet dalam kategori
ini biasanya dibuat untuk salah satu dari kedua alasan, yaitu untuk memisahkan secara fisika atau
kimia bahan-bahan yang tidak dapat bercampur, atau untuk menghasilkan produk dengan kerja
ulang atau produk dengan kerja yang diperpanjang.
Tablet Aksi Diperlama dan Tablet Salut Enterik
Bentuk sediaan tablet aksi diperlama dimaksudkan untuk melepas obat sesudah penundaan
beberapa lama, atau setelah tablet melalui satu bagian saluran cerna ke bagian lainnya. Tablet
salut enterik merupakan contoh produk tablet aksi diperlama yang paling umum.Tablet salut
enterik merupakan tablet yang disalut dengan lapisan yang tidak melarut atau hancur dilambung
tapi di usus.Penyalutan enterik digunakan untuk sejumlah terapi, keamanan, dan alasan medis.
Tablet Salut Gula dan Tablet Salut Cokelat
Peranan utama kedua tablet salut ini untuk mendapatkan bentuk obat yang menarik, mengkilap,
serta mudah untuk menelannya. Selain itu lapisan ini larut dalam air dan cepat terurai begitu
ditelan dan dapat melindungi obat dari udara dan kelembapan, memberi rasa atau untuk
menghindarkan gangguan dalam pemakaiannya akibat rasa atau bahan obat, dan juga dapat
memisahkan bahan-bahan yang tidak bercampur diantara penyalut dan inti tablet, kenyataan ini
sudah dipergunakan secara luas dalam membuat multivitamin dan multivitamin yang
dikombinasi dengan mineral.
Tablet Kunyah
Adalah tablet yang hancur ketika dikunyah atau dibiarkan larut dalam mulut, menghasilkan dasar
seperti cream dari manitol yang berasa dan berwarna khusus. (Ansel, 249)
Tablet kunyah : Adalah tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus
dikunyah sebelum ditelan. (Anonim,5)
Tablet kunyah dimaksudkan untuk dikunyah, memberikan rasa enak dalam rongga mulut, mudah
ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak. Jenis tablet ini digunakan dalam
formulasi multivitamin, antasida dan antibiotika tertentu. Tablet kunyah dibuat dengan cara
dikempa, umumnya menggunakan manitol, sorbitol atau sukrosa sebagai bahan pengikat dan
bahan pengisi, mengandung bahan pewarna dan bahan pengaroma untuk meningkatkan
penampilan dan rasa.
Tablet kunyah lembut segera hancur ketika dikunyah atau dibiarkan melarut dalam mulut.
Tujuan dari tablet kunyah adalah untuk memberikan bentuk pengobatan yang dapat diberikan
dengan mudah kepada anak-anak atau orangtua yang sukar menelan obat utuh.
Tablet yang dihantarkan ke rongga mulut
Tablet Buccal dan Sublingual
Kedua jenis tablet ini dimaksudkan untuk diletakkan di dalam mulut, agar dapat melepaskan
obatnya sehingga diserap langsung oleh selaput lendir mulut. Kedua jenis tablet ini biasanya
kecil dan rata, diletakkan di antara pipi dalam dengan gigi (tablet buccal), atau dibawah lidah
(tablet sublingual). Obat-obat yang diberikan dengan cara ini dimaksudkan agar memberikan
efek sistemik, dan karena itu harus dapat diserap dengan baik oleh selaput lendir mulut. Tablet
ini dirancang larut secara lambat, biasanya dalam jangka waktu 15-30 menit, agar penyerapan
berlangsung dengan baik.
Troches dan Lozenges (Tablet Isap)
Penggunaan kedua jenis tablet ini dimaksudkan untuk memberi efek lokal pada mulut atau
kerongkongan. Bentuk tablet ini umumnya digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan atau
untuk mengurangi batuk pada influenza. Troches dan lozenges biasanya dibuat dengan
menggabungkan obat dalam suatu bahan dasar kembang gula yang keras dan beraroma yang
menarik.
Dental Cones
Dental cones merupakan suatu bentuk tablet yang cukup kecil, dirancang untuk ditempatkan di
dalam akar gigi yang kosong setelah pencabutan gigi. Tujuannya biasanya untuk mencegah
berkembangbiaknya bakteri di tempat yang kosong tadi dengan menggunakan suatu senyawa
antibakteri yang dilepaskan secara perlahan-lahan, atau untuk mengurangi perdarahan dengan
melepaskan suatu astringen atau koagulan.
Tablet yang ditanam
Tablet Implantasi (Tablet Depo)
Tablet ini dimaksudkan untuk ditanam di bawah kulit manusia atau hewan.Tujuannya adalah
untuk mendapatkan efek obat dalam jangka waktu yang lama, berkisar dari satu bulan sampai
satu tahun.Biasanya dibuat sedemikian rupa, sehingga obat yang terkandung dilepaskan dengan
kecepatan yang konstan.
Tablet untuk dihantarkan ke rongga tubuh lainnya
Tablet Vaginal
Adalah tablet yang berbentuk seperti amandel, oval, digunakan sebagai anti infeksi, anti fungi,
penggunaan hormon secara local. (IMO, 210)
Tablet ini dimaksudkan agar dapat larut secara perlahan-lahan, dan melepaskan obat yang
terkandung di dalamnya ke rongga vagina.
Tablet R ektal
Adalah tablet yang penggunaannya ditujukan untuk dimasukkan melalui dubur, dan dapat
memberikan efek lokal maupun sistemik.
Tablet yang Digunakan untuk Membuat Larutan
Tablet Effervescent
Tablet effervescent dimaksudkan untuk menghasilkan larutan secara cepat dengan menghasilkan
CO2 secara serentak. Keuntungan tablet effervescent sebagai bentuk obat adalah kemungkinan
penyiapan larutan dalam waktu seketika, yang mengandung dosis obat yang tepat. Kerugiannya
ialah kesukaran untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia.
Tablet Dispensing
Tablet ini dimaksudkan untuk ditambahkan ke dalam air dengan volume tertentu, oleh ahli
farmasi atau konsumen, untuk mendapatkan suatu larutan obat dengan konsentrasi tertentu.
Tablet Hipodermik
Tablet hipodermik yaitu tablet untuk dimasukkan dibawah kulit, merupakan tablet triturate,
asalnya dimaksudkan untuk digunakan oleh dokter dalam membuat larutan parentral secar
mendadak.
Tablet Triturasi
Tablet ini bentuknya kecil dan biasanya silinder, dibuat dengan cetakan atau dibuat dengan
kompresi, dan biasanya mengandung sejumlah kecil obat keras. Tablet triturat ini digunakan
untuk memberikan jumlah terukur yang tepat untuk peracikan obat.
Tablet untuk menegakkan diagnosis
Tablet diagnostic
Adalah tablet yang dimaksudkan untuk mendiagnosis penyakit tertentu. Pengujian biasanya
dilakukan oleh pasien sendiri atau dalam klinik.
Rute Pemakaian Sediaan Tablet
Macam Obat Melalui Oral:
• Bentuk obat padat
a. Tablet
- Tablet kempa
- Tablet kunyah
- Tablet salut :
salut gula
salut film polimer
salut enteric
salut yang tahan terhadap asam lambung
salut yang hanya hancur di usus.
- Tablet efervesen : dilarutkan dalam air
1.9 Vitamin C
Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang dapat larut dalam air dan tidak dapat larut
dalam minyak dan zat pelarut lemak. Vitamin ini dikenal juga dengan nama kimianya
sebagai asam askorbat.
Farmakodinamik
Asam askorbat meningkatkan aktivitas enzim amidase yang berperan dalam
pembentukan hormon oksitosin dan hormon antidiuretik. Pada jaringan, fungsi utama
vitamin C ialah dalam sintesis kolagen, proteoglikan zat organic matrik antar sel lain
misalnya pada tulang, gigi, endotel kapiler. Dalam sintesis kolagen selain berperan
dalam hidroksilasi prolin vitamin C juga nampaknya berperan untuk menstimulasi
langsung sintesis peptida kolagen. Pada pasien skorbut, gangguan sitesis kolagen
terlihat sebagai kesulitan penyembuhan luka, gagguan pembentukan gigi dan
pecahnya kapiler yang menyebabkan perdarahan seperti petekie dan akimosis.
Pemberian vitamin C pada keadaan normal, tidak menunjukkan efek
farmakodinamik yang jelas. Tetapi pada keadaan defisiensi, pemberian vitamin C
akan menghasilkan gejala penyakit dengan cepat.
Farmakokinetik
Vitamin C mudah diabsorbsi melalui saluran cerna. Pada keadaan normal tampak
kenaikan kadar vitamin C dalam darah setelah diabsorbsi. Kadar dalam leukosit dan
trombosit lebih besar daripada dalam plasma dan eritrosit. Distribusinya luas ke
seluruh tubuh dengan kadar tertinggi dalam kelenjar dan terendah dalam otot dan
jaringan lemak. Ekskresi melalui urin dalam bentuk utuh dan bentuk garam sulfatnya
terjadi jika kadar dalam darah melewati ambang rangsang ginjal 1,4 mg %.
Kontra indikasi : Hipersensitivitas terhadap komponen dalam sediaan.