GELOMBANG STASIONER Wahdini Ramli, Fatimah H. M. Adam, Rahmatiah Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Makassar Abstrak Telah dilakukan eksperimen Gelombang Stasioner dengan tujuan memahami prinsip kerja percobaan gelombang tali, hubungan antara tegangan tali dengan cepat rambat gelombang pada tali, dan hubungan antara rapat massa tali dengan cepat rambat gelombang pada tali. Alat dan bahan yang digunakan adalah vibrator, power supply, neraca Ohauss 310 g, mistar, kabel, katrol, dan beban gantung. Prosedur kerja pada kegiatan pertama yaitu menentukan hubungan kecepatan gelombang dan tegangan dengan penmbahan beban gantung sedangkan kegiatan kedua menentukan hubungan kecepatan gelombang dan rapat massa tali dengan jenis tali berbeda. Hasil pengamatan pada kegiatan pertama, diperoleh cepat rambat gelombang berbanding lurus dengan akar gaya tegangan. Pada kegiatan kedua, cepat rambat gelombang berbanding terbalik dengan akar rapat massa. Dari keseluruhan diperoleh kesimpulan prinsip percobaan yaitu dengan jenis tali dengan massa beban tertentu yang diberikan getaran dari vibrator akan menimbulkan gelombang stsioner dengan jumlah dan panjang gelombang yang berbeda. Hubungan dari kegiatan 1 dan 2 diperoleh v~ √ F dan v~ √ 1 / μ . Persamaan cepat rambat gelombang tali dari kegiatan 1 dan 2 adalah v= √ F μ . Dengan persen diff berdasarkan teori dan praktiku <2% sehingga praktikum ini berhasil. Kata kunci: cepat rambat gelombang, gaya tegangan, jumlah gelombang, panjang gelombang, rapat massa. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana prinsip kerja percobaan gelombang tali? 2. Bagaimana hubungan antara tegangan tali dengan cepat rambat gelombang pada tali?
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
GELOMBANG STASIONER
Wahdini Ramli, Fatimah H. M. Adam, Rahmatiah
Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Makassar
Abstrak
Telah dilakukan eksperimen Gelombang Stasioner dengantujuan memahami prinsip kerja percobaan gelombang tali, hubunganantara tegangan tali dengan cepat rambat gelombang pada tali, danhubungan antara rapat massa tali dengan cepat rambat gelombangpada tali. Alat dan bahan yang digunakan adalah vibrator, powersupply, neraca Ohauss 310 g, mistar, kabel, katrol, dan bebangantung. Prosedur kerja pada kegiatan pertama yaitu menentukanhubungan kecepatan gelombang dan tegangan dengan penmbahan bebangantung sedangkan kegiatan kedua menentukan hubungan kecepatangelombang dan rapat massa tali dengan jenis tali berbeda. Hasilpengamatan pada kegiatan pertama, diperoleh cepat rambat gelombangberbanding lurus dengan akar gaya tegangan. Pada kegiatan kedua,cepat rambat gelombang berbanding terbalik dengan akar rapatmassa. Dari keseluruhan diperoleh kesimpulan prinsip percobaanyaitu dengan jenis tali dengan massa beban tertentu yang diberikangetaran dari vibrator akan menimbulkan gelombang stsioner denganjumlah dan panjang gelombang yang berbeda. Hubungan dari kegiatan1 dan 2 diperoleh v~√F dan v~√1 /μ. Persamaan cepat rambat
gelombang tali dari kegiatan 1 dan 2 adalah v=√Fμ . Dengan persen
diff berdasarkan teori dan praktiku <2% sehingga praktikum iniberhasil.
Kata kunci: cepat rambat gelombang, gaya tegangan,
jumlah gelombang, panjang gelombang, rapat massa.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana prinsip kerja percobaan gelombang tali?
2. Bagaimana hubungan antara tegangan tali dengan cepat
rambat gelombang pada tali?
3. Bagaimana hubungan antara rapat massa tali dengan
cepat rambat gelombang pada tali?
4. Bagaimana persamaan cepat rambat gelombang tali?
TUJUAN
1. Memahami prinsip kerja percobaan gelombang tali.
2. Memahami hubungan antara tegangan tali dengan cepat
rambat gelombang pada tali.
3. Memahami hubungan antara rapat massa tali dengan
cepat rambat gelombang pada tali.
4. Memformulasikan persamaan cepat rambat gelombang
tali.
METODOLOGI EKSPERIMEN
Teori Singkat
Bila gelombang mengenai suatu rintangan, atau
datang pada ujung media di mana gelombang tersebut
berjalan, paling tidak sebagian gelombang akan
dipantulkan. Sebuah pulsa gelombang berjalan pada
seutas tali akan dipantulkan, jika ujung tali tetap
maka gelombangnya kembali ke kanan ke sisi atas jika
ujungnya bebas. Bila ujungnya diikat pada penopang maka
pulsa yang mencapai ujung tetapnya akan mengerjakan
gaya (ke atas) pada penopangnya (Giancoli, 2001: 389-
390).
Pada gelombang mekanik seperti gelombang pada tali
atau gelombang bunyi diudara, energi dan momentum
dipindahkan melalui gangguan dalam medium. Tali biola
dipetik atau digesek, dan gangguan terhadap tali
dijalarkan sepanjang tali. Pada saat yang bersamaan,
tali yang bergetar menghasilkan sedikit perubahan pada
tekanan udara disekitarnya, dan perubahan tekanan ini
dijalarkan sebagai gelombang bunyi melalui udara. Pada
kedua peristiwa diatas gangguan dijalarkan karena
sifat-sifat elastik medium. Meskipun ragam fenomena
gelombang yang dapat diamati di alam luar biasa
banyaknya, banyak ciri yang sama pada semua jenis
gelombang, dan ciri-ciri lainnya sama-sama dimiliki
oleh sejumlah besar fenomena gelombang (Tipler, 1991:
471-172).
Jika menggetarkan tali secara kontinu, akan ada
gelombang berjalan dalam kedua arah, dan gelombang
berjalan sepanjang tali akan berinterferensi dengan
gelombang pantul yang dating kembali. Tetapi jika Anda
menggetarkan tali pada frekuensi yang tepat, kedua
gelombang berjalan akan berinterferensi sedemikian rupa
sehingga akan dihasilkan gelombang tegak dengan
amplitudo yang besar. Tali secara sederhana berosilasi
naik dan turun dengan pola yang tetap. Titik
interferensi destruktif, di mana tali dipertahankan
tenang, disebut simpul; titik interferensi konstruktif,
di mana tali berosilasi dengan amplitudo maksimum,
disebut perut. Simpul dan perut dipertahankan dalam
posisi yang tetapm untuk frekuensi tertentu. Gelombang
tegak adalah hasil interferensi dua gelombang berjalan
dalam arah yang berlawanan (Giancoli, 2001: 393).
Seutas tali dengan salah satu ujungnya diikat pada
suatu penggetar (vibrator) di A, sedangkan pada ujung
yang lain dipentalkan pada sebuah katrol dan diberi
beban yang bermassa M. Besar tegangan tali adalah besar
gaya berat dari massa beban yang digantungkan. Jika
vibrator digetarkan listrik dengan frekuensi f, maka
energi gelombang melalui akan bergerak dari A ke B,
energi gelombang ini menyebabkan tali menjadi
bergelombang. Pantulan gelombang oleh simpul di B
menyebabkan adanya gelombang yang arahnya berlawanan
dengan gelombang datang dari sumber (titik A).
Perpaduan (interferensi) gelombang datang dan gelombang
pantul ini menghasilkan gelombang stasioner (Herman,
2015: 51).
Menurut Herman (2015: 52), satu gelombang yang
terbentuk jika terdapat tiga simpul atau dua perut.
Jika frekuensi penggetar dapat diketahui dan panjang
gelombang dapat dihitung maka cepat rambat gelombang
pada tali dapat ditentukan. Selain itu,cepat rambat
gelombang pada tali dapat ditentukan dengan persamaan:
v = √Fμv = λf
dengan:
v = laju rambat gelombang tali (m/s)
F = gaya tegangan tali (N)
μ = rapat massa tali (kg/m)λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi getar vibrator (Hz)
Menurut Young (2001: 35), kita dapat menurukan
fungsi gelombang untuk gelombang berdiri dengan
menambahkan fungsi gelombang y1(x,t) dan y2(x,t) untuk
dua gelombang dengan amplitudo yang sama,periode yang
sama,dan panjang gelombang yang sama yang berjalan
dalam arah yang berlawanan. Disini y1(x,t) menyatakan
gelombang masuk yang berjalan kekiri sepanjang sumbu x
positif yang tiba dititik x=0 dan direfleksikan y2(x,t)
menyatakan gelombang yang direfleksikan dari ujung
tetap dawai akan dibalikkan,sehingga kita memberikan
tanda negarif untuk salah satu gelombang itu:
y1(x,t) = A sin(ωt + kx) (berjalan ke kiri)
y2(x,t) = -A sin(ωt - kx) (berjalan ke kanan)
Perubahan tanda bersesuaian dengan perubahan fasa
sebesar 1800 atau π radian. Di x = 0 gerak dari
gelombang masuk adalah A sin ωt,yang dapat juga
dituliskan sebagai A sin (ωt + π). Fungsi gelombang
ntuk gelombang berdiri iu adalah jumlah dari fungsi-
fungsi gelombang individu tersebut:
y(x,t) = y1(x,t) + y2(x,t) = A¿
Menggunakan identitas sinus dari jumlah dan selisih dua
sudut: sin (a ± b) = sin a cos b ± cos a sin b. dengan
menggunakan ini dan dengan menggabungkan suku-suku,
kita mendapat fungsi gelombang untuk gelombang berdiri
itu:
y(x,t) = y1(x,t) + y2(x,t) = (2A sin kx) cos ωt,
atau y(x,t) = (Asw sin kx) cos ωt
Amplitudo gelombang berdiri adalah Asw adalah dua kali
amplitudo A dari yang mana saja dari gelombang berjalan
yang semula:
Asw = 2A
Alat dan Bahan
1. Alat
a. Vibrator (penggetar) = 1 buah
b. Variabel Power Supply = 1 buah
c. Neraca Ohauss 310 gram = 1 buah
d. Mistar = 1 buah
e. Kabel penghubung = 2 buah
f. Katrol = 1 buah
g. Meteran gulung = 1 buah
2. Bahan
a. Beban gantung = 5 buah
b. Tali/benang = 3 buah
Identifikasi Variabel
Kegiatan 1: Menyelidiki hubungan kecepatan gelombang
dengan tegangan tali
1. Variabel manipulasi
Massa beban (m)
2. Variabel respon
a. Panjang tali akhir (l)
b. Jumlah gelombang (n)
3. Variabel kontrol
a. Massa tali (m)
b. Frekuensi getaran (f)
c. Panjang tali awal (l)
Kegiatan 2: Menyelidiki Hubungan Antara Kecepatan
Rambat Gelombang Dengan Massa Persatuan Panjang Tali.
1. Variabel manipulasi
Massa tali (m)
2. Variabel respon
a. Panjang tali akhir (l)
b. Jumlah gelombang (n)
3. Variabel kontrol
a. Massa beban (m)
b. Frekuensi getaran (f)
c. Panjang tali awal (l)
Definisi Operasional Variabel
Kegiatan 1: Menyelidiki hubungan kecepatan gelombang
dengan tegangan tali
1. Variabel manipulasi
Massa beban (m) adalah beban yang dikaitkan dengan
ujung tali yang dihubungkan oleh katrol yang diukur
dengan menggunakan neraca Ohauss 310 gram dengan
satuan gram (g).
2. Variabel respon
a. Panjang tali akhir (l) adalah panjang tali ketika
sampai pada posisi dimana gelombang stasionernya
terlihat paling jelas yang diukur dengan
menggunakan meteran gulung dimulai pada
pertengahan katrol hingga ke vibrator dengan
satuan centimeter (cm).
b. Jumlah gelombang (n) adalah jumlah gelombang
stasioner yang terbentuk akibat vibrator ketika
catu daya dinyalakan yang dihitung dengan melihat
jumlah simpul dimana satu gelombang terdiri dari 3
simpul dan tidak bersatuan.
3. Variabel kontrol
a. Massa tali (m) adalah ukuran materi dari tali yang
diukur dengan menggunakan neraca Ohauss 310 gram
dengan satuan gram (g).
b. Frekuensi getaran (f) adalah jumlah gelombang yang
terbentuk tiap satu sekon yang telah ditentukan
dari PLN yaitu 50 Hz dengan satuan hertz (Hz).
c. Panjang tali awal (l) adalah panjang tali yang
diukur sebelumnya dengan menggunakan mistar dari
ujung tali satu ke ujung tali yang lainnya yang
ditentukan 100 cm dengan satuan centimeter (cm)
Kegiatan 2: Menyelidiki Hubungan Antara Kecepatan
Rambat Gelombang Dengan Massa Persatuan Panjang Tali.
1. Variabel manipulasi
Massa tali (m) adalah ukuran materi dari 3 jenis tali
yang diukur dengan menggunakan neraca Ohauss 310 gram
dengan satuan gram (g).
2. Variabel respon
a. Panjang tali (l) adalah panjang tali ketika sampai
pada posisi dimana gelombang stasionernya terlihat
paling jelas yang diukur dengan menggunakan
meteran gulung dimulai pada pertengahan katrol
hingga ke vibrator dengan satuan centimeter (cm).
b. Jumlah gelombang (n) adalah jumlah gelombang
stasioner yang terbentuk akibat vibrator ketika
catu daya dinyalakan yang dihitung dengan melihat
jumlah simpul dimana satu gelombang terdiri dari 3
simpul dan tidak bersatuan.
3. Variabel kontrol
a. Massa beban (m) adalah beban yang dikaitkan dengan
ujung tali yang dihubungkan oleh katrol yang
diukur dengan menggunakan neraca Ohauss 310 gram
dengan satuan gram (g).
b. Frekuensi getaran (Hz) adalah jumlah gelombang
yang terbentuk tiap satu sekon yang telah
ditentukan dari PLN yaitu 50 Hz dengan satuan
hertz (Hz).
c. Panjang tali awal (l) adalah panjang tali yang
diukur sebelumnya dengan menggunakan mistar dari
ujung tali satu ke ujung tali yang lainnya yang
ditentukan 100 cm dengan satuan centimeter (cm)
Prosedur Kerja
Kegiatan 1: Hubungan antara kecepatan rambat gelombang
dengan gaya tegangan.
1. Menimbang massa beban yang digunakan sebanyak lima
macam dengan alat ukur neraca Ohauss 310 gram.
2. Mengambil sepotong benang atau tali lalu diikatkan
salah satu ujungnya pada vibrator lalu dipentalkan
pada katrol dan diberi beban sebesar M1
3. Setelah menyusun berdasarkan gambar di atas, maka
nyalakan Power Supply sehingga vibrator bergetar.
4. Mengatur panjang tali sambil menggeser-geser
vibrator sehingga terbentuk gelombang
stasioner.
5. Mengukur panjang tali dari vibrator sampai katrol
pada saat terbentuk gelombang stasioner.
6. Menentukan jumlah simpul kemudian hitung
panjang gelombang.
7. Mengulangi kegiatan a sampai e sebanyak 5 kali
dengan massa beban yang berbeda.
8. Mencatat seluruh hasil pengamatan pada tabel
pengamatan yang tersedia.
9. Menghitung kecepatan rambat gelombang setiap
percobaan.
Kegiatan 2: Menyelidiki Hubungan Antara Kecepatan
Rambat Gelombang Dengan Massa Persatuan Panjang Tali.
1. Menyiapkan tiga macam tali/benang yang
berbeda besarnya.
2. Mengambil sebuah tali/benang, ukur panjangnya
lalu timbang.
3. Melakukan kegiatan a untuk jenis benang lain
4. Menghitung massa tiap persatuan panjang tali.
5. Mengambil sepotong tali/benang pertama, ikatkan
salah satu ujungnya pada vibrator, sedang ujung
yang lain dipentalkan pada katrol dan diberikan
beban M.
6. Menyalakan Power Supply sehingga vibrator
bergetar kemudian atur panjang tali sehingga
terbentuk gelombang.
7. Mengukur panjang tali dari vibrator sampai katrol
pada saat terbentuk gelombang stasioner.
8. Mencatat banyaknya simpul yang terjadi.
9. Mengulangi kegiatan d sampai h untuk jenis tali
yang lain dengan massa beban tetap.
10. Mencatat semua hasil pengamatan pada lembar
pengamatan.
11. Menghitung cepat rambat gelombang tali pada
setiap percobaan.
HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA
Hasil Pengamatan
Kegiatan 1: Hubungan tegangan tali dengan kecepatan
Kegiatan 1: Hubungan antara kecepatan rambat gelombang
dengan gaya tegangan.
Pada kegiatan ini, hal yang pertama dilakukan
adalah menghitung kecepatan rambat gelombang dengan
menggunakan rumus v=λ.f. Panjang gelombang diperolehdari data panjang tali dibagi dengan jumlah gelombang
dan data frekuensi tiap penambahan massa beban. Untuk
beban pertama, diperoleh kecepatan 15,000 m/s, beban
kedua 16,150 m/s, beban ketiga 17,175 m/s, beban
keempat 19,750 m/s, beban kelima 22,125 m/s.
Sedangkan gaya tegangan tali diperoleh dengan
rumus F=m.g dimana nilai m adalah massa beban yang
telah diukur dengan neraca Ohauss 310 gram dan g
merupakan percepatan gravitasi yaitu 10,00 m/s2. Untuk
beban pertama diperoleh tegangan tali yaitu 0,3482 N,
beban kedua 0,4000 N, beban ketiga 0,4701 N, beban
keempat 0,5503, dan beban kelima 0,5931 N. Nilai
kecepatan rambat gelombang dan gaya tegangan tali ini
dibuatkan grafik dimana v di sumbu x dan F di sumbu y
untuk memperoleh hubungan antara kecepatan rambat
gelombang tali dengan gaya tegangan tali. Dari grafik
diperoleh persamaan garis singgung yaitu y = 0.034x -
0.149. Hasil tersebut dapat dituliskan bahwa y sebagai
F dan x2 sebagai v. Dari persamaan tersebut diperoleh
hubungan v √F atauv2=¿F. Dengan kata lain, kecepatan
rambat gelombang tali berbanding lurus dengan akar gaya
tegangan tali atau kuadrat kecepatan rambat gelombang
berbanding lurus dengan gaya tengangan tali.
Kegiatan 2: Menyelidiki Hubungan Antara Kecepatan
Rambat Gelombang Dengan Massa Persatuan Panjang Tali.
Pada kegiatan ini, untuk menetukan hubungan antara
kecepatan rambat gelombang dengan massa tali dilakukan
dengan menghitung kecepatan rambat gelombang
menggunakan rumus v=λ.f. Panjang gelombang diperolehdari data panjang tali dibagi dengan jumlah gelombang
dan data frekuensi dengan jenis tali yang berbeda.
Untuk jenis tali I, diperoleh kecepatan 29,800 m/s,
jenis tali II 19,925 m/s, dan jenis tali III 17,425
m/s.
Jenis tali diurutkan dari tali yang terkecil ke
tali yang terbesar dengan terlebih dahulu menentukan
massa jenisnya. Massa jenis atau rapat massa tali
diperoleh dengan pengukuran panjang tali dan massa tali
untuk masing-masing tali. Analisisnya menggunakan rumus
μ=ml. Tali I mempunyai rapat massa tali 0,00054 kg/m,
tali II 0,00114 kg/m, dan tali III 0,00156 kg/m. Nilai
kecepatan rambat gelombang dan rapat massa tali ini
dibuatkan grafik dimana v di sumbu x dan μ di sumbu y
untuk memperoleh hubungan antara kecepatan rambat
gelombang tali dengan gaya tegangan tali. Berdasarkan
grafik hubungan antara kecepatan gelombang dan rapat
massa tali diperoleh persamaan garis singgung y =-8E-
05x + 0.002, sehingga dari hasil itu dapat dituliskan
bahwa y sebagai 1μ dan x2 sebagai v. Dari persamaan
tersebut sehingga dapat diperoleh bahwa antara v √1μatau v2=
1μ .
Kecepatan rambat tali mempunyai 2 rumus. Rumus
pertama sesuai teori yaitu v=λ.f menggunakan data
frekuensi dan panjang gelombang. Sedangkan rumus kedua
berdasarkan praktikum yaitu v=√Fμ menggunakan data gayategangan tali dengan rapat massa tali. Untuk gaya
tegangan tali karena massa bebannya sama untuk jenis
tali yang berbeda diperoleh 0,04701 N. Nilai F ini
subtitusikan ke persamaan cepat rambat gelombang
menggunakan rumus v=√Fμ . Sehingga untuk jenis tali Idiperoleh cepat rambat gelombang 29,5051 m/s, jenis
tali II 20,3068 m/s, dan tali III diperoleh 17,3593
m/s.
Nilai cepat rambat gelombang tali dari kedua rumus
tersebut kemudian dibandingkan. Jika hasilnya sama maka
menunjukkan hasil praktikum yang baik. Karena rumus
tersebut sesuai dengan teori maka hasilnya pun harus
sama. Untuk itu ditentukan persen diff antara kedua
hasilnya dengan rumus
% perbedaan=|praktikum-teoriteori |×100%. Untuk jenis tali Idiperoleh persen perbedaan yaitu 0,99%, jenis tali II
yaitu 1,89 %, dan jenis tali III 0,37%. Hasil tersebut
sangat mendekati. Dengan nilai persen perbedaan yang
kecil yaitu <2% berarti cepat rambat berdasarkan teori
sama dengan praktikum sehingga praktikum kami berhasil.
SIMPULAN DAN DISKUSI
A. Simpulan
Simpulan berdasarkan rumusan masalah yang diajukan
adalah,
1. Prinsip kerja percobaan gelombang tali adalah
prinsip percobaan yaitu dengan jenis tali
dengan massa beban tertentu yang diberikan
getaran dari vibrator akan menimbulkan
gelombang stsioner dengan jumlah dan panjang
gelombang yang berbeda. Seutas tali dengan salah
satu ujungnya diikat pada suatu penggetar
(vibrator) di A, sedangkan pada ujung yang lain
dipentalkan pada sebuah katrol dan diberi beban
yang bermassa M. Besar tegangan tali adalah
besar gaya berat dari massa beban yang
digantungkan. Jika vibrator digetarkan listrik
dengan frekuensi f, maka energi gelombang
melalui akan bergerak dari A ke B, energi
gelombang ini menyebabkan terbentuknya
gelombang stasioner
2. Hubungan antara cepat rambat gelombang tali
dengan gaya tegangan tali yaitu cepat rambat
gelombang tali berbanding lurus dengan akar
gaya tegangan tali v √F. Jika cepat rambatgelombang talinya besar maka akar gaya tegangan
talinya juga besar begitu pula sebaliknya.
3. Hubungan cepat rambat gelombang tali dengan
rapat massa persatuan panjang tali yaitu cepat
rambat gelombang berbanding terbalik dengan
akar rapat massa persatuan panjang tali v √1μ.Semakin kecil cepat rambat gelombang maka akar
massa persatuan panjang talinya semakin besar
dan begitu pula sebaliknya.
4. Dari kegiatan 1 dan 2 yaitu hubungan antara
cepat rambat gelombang tali dengan gaya
tegangan tali v √F dan hubungan antara cepat
rambat gelombang tali dengan rapat massa tali v
√1μ setelah digabungkan diperoleh persamaan v =
√Fμ .B. Diskusi
Diskusi yang kami lakukan berupa saran untuk
asisten, dosen, dan laboratorium ,
1. Saran bagi asisten
Kepada asisten kami menyarankan agar lebih
memperhatikan keadaan praktikan. Asisten
hendaknya tidak meninggalkan praktikan saat
melakukan praktikum agar segala pengarahan
mengenai praktikum dapat diperoleh dengan jelas
oleh praktikan.
2. Saran bagi dosen
Kepada dosen hendaknya membimbing lebih baik
kepada para asisten akan bagaimana cara
membimbing praktikannya dalam melakukan suatu
praktikum sesuai dengan aturan-aturan yang ada.
3. Saran bagi laboratorium
Kepada laboratorium maupun petugas yang
menyediakan alat dan bahan dalam praktikum
hendaknya mengawasi dan memperhatikan alat-alat
ukur atau kelengkapan yang ada di dalam
laboratorium karena masih banyak dari alat
tersebut yang sudah rusak yaitu memiliki
kesalahan bersistem bahkan tak dapat/layak untuk
digunakan lagi.
DAFTAR RUJUKAN
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 2 Edisi 5. Jakarta: Erlangga
Herman dan asisten LFD. 2015. Penuntun Praktikum Fisika Dasar2. Makassar: Unit Laboratorium Fisika Dasar JurusanFisika FMIPA Universitas Negeri Makassar.
Tipler. Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Tehnik Jilid 2 EdisiKetiga. Jakarta: Erlangga.
Young, Hugh D. Dan Freedman, Riber A. 2001. FisikaUniversitas Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta: Erlangga.