LAPORAN FIELDTRIP PRAKTIKUMMANAJEMEN PRODUKSI DAN
OPERASIStrategi Operasi PT INDOLAKTO
Disusun oleh:Aprilliza Naura125040100111065Maya Ika
Widya125040101111013Viky Nurjannah125040101111083Baharudin
Masifak125040101111065Kelas A
PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS
BRAWIJAYAMALANG2015I. PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangStrategi Operasi merupakan visi fungsi operasi
yang menetapkan keseluruhan arah atau daya dorong dalam pengambilan
keputusan. Strategi operasi seharusnya menghasilkan suatu pola
pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan suatu keunggulan
bersaing bagi perusahaan. Strategi operasi merupakan penjabaran
dari strategi bisnis/korporasi, dengan demikian strategi operasi
akan memberikan arah untuk mengambil keputusan hubungan antara
strategi bisnis/korporasi dan strategi operasi. Dalam merumuskan
suatu strategi operasi dan persoalan strategi bsinis suatu analisis
harus dibuat dengan lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan
eksternal biasanya meliputi persaingan, pelanggan, ekonomi,
teknologi dan kondisi sosial. Lingkungan eksternal selain dapat
membentuk strategi bisnis dan strategi perusahaan, juga dapat
membentuk strategi operasi. Hal yang sama, lingkungan internal
dapat mempengaruhi strategi operasi melalui ketersediaan sumber
daya, keberadaan kultur organisasi, keahlian dan kemampuan tenaga
kerja, lokasi dan fasilitas, bentuk system pengendalian dan
sebagainya. Suatu analisis lingkungan internal biasanya mengarah
pada pengidentifikasian kekuatan dan kelemahan operasi yang ada.
Strategi operasi mencoba mengatasi kelemahan dan mengembangkan
kekuatan yang ada.Menurut Zulian Yamit (2003), tipe strategi
operasi dibedakan atas strategi produksi biaya rendah yang meliputi
penekanan biaya produksi dengan cara teknologi rendah, biaya tenaga
kerja rendah, tingkat persediaan rendah tetapi mutu tejamin.
Sedangkan tipe selanjutnya adalah tipe strategi inovasi produk dan
pengenalan produk baru yang meliputi harga bukan masalah dalam
pemasaran dan fleksibilitas dalam pengenalan produk baru. Strategi
operasi adalah sebagai sesuatu yang terdiri dari empat komponen,
yaitu misi, tujuan, kemampuan khusus, serta kebijakan (Hidayat,
2013). Penerapan strategi operasi dalam perusahaan merupakan
kagiatan yang paling utama dimana tujuan dari pelaksanaan strategi
operasi pada perusahaan adalah mampu menempatkan sumberdaya yang
ada di perusahaan sesuai pada bidang dan tempatnya masing masing
secara efektif dan efisien. Strategi operasi dalam perusahaan
mencakup aspek perancangan produk, aspek kualitas, aspek
perancangan proses dan kuantitas, aspek pemilihan lokasi, aspek
perancangan tata letak, aspek sumber daya manusia dan rencana
pekerjaan, aspek manajemen rantai pasokan, aspek persediaan, aspek
penjadwalan, dan aspek pemeliharaan. Seluruh aspek tersebut
dikelola oleh perusahaan untuk mengoptimalkan proses produksi
sehingga produk maupun jasa yang dihasilkan bermutu dan dapat
memenuhi kebutuhan konsumen.
1.2 Tujuan1. Untuk mendeskripsikan dan menggambarkan PT.
Indolakto Purwosari secara umum.2. Untuk mengetahui strategi
operasi dan aspek-asek terkait yang diterapkan oleh PT. Indolakto
dalam menjalankan perusahaan tersebut.
1.3 Manfaat1. Mahasiswa mampu menggambarkan PT. Indolakto Secara
umum.2. Mahasiswa dapat mengetahui dan menganalisis strategi
operasi yang diterapkan oleh PT. Indolakto
II. PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum PT. IndolaktoPT Indolakto adalah Dairy
Division PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. salah satu perusahaan susu
terkemuka di Indonesia. Kami memulai bisnis kami dari tahun 1970
dan memiliki memperluas pasar kami ke beberapa negara di Asia
Tenggara, Australia, Afrika dan Timor Leste. Kami menjalankan 5
pabrik dan mempekerjakan sekitar 3.000 karyawan. Merek populer
seperti Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Kremer, Calci Skim, Orchid
Butter, dan Indoeskrim telah dikenal selama beberapa dekade.
Didirikan pada tahun 1967 sebagai Penanaman Modal Asing (PMA)
pertama, PT. Indomilk adalah perusahaan pelopor dalam pembuatan
Susu Kental Manis (SKM) secara modern di Indonesia oleh Australian
Dairy Produce Board (ADPB) yang merupakan Dewan Hasil Peternakan
Susu Australia. Dorongan dan kesempatan untuk melakukan usaha
serupa di Indonesia terbuka dengan disahkannya Undang-Undang
Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 oleh Pemerintah Indonesia.
Pada tanggal 23 September 1967 anggota pimpinan ADPB yang diwakili
oleh E.G. Robert O.B.L (ketua), J.P. Norton O.B.E (wakil ketua),
dan S.F. Barnes (project manager) mengadakan kunjungan ke Jakarta
untuk melakukan perundingan dengan segenap direksi membahas tentang
pendirian pabrik pengolahan susu di Indonesia. Pada tanggal 3
November 1967 permohonan kerjasama diajukan ke Dewan Pertimbangan
Penanaman Modal dan disetujui pada tanggal 15 Desember 1967 dengan
modal awal sebesar US $ 750.000 dan pinjaman modal sebesar US $
880.000.PT. Indomilk adalah perusahaan pengolahan susu pertama yang
memproduksi SKM di Indonesia dengan merk dagang INDOMILK yang
pertama kali dipasarkan tepat pada saat peresmian pabrik oleh
Presiden Soeharto pada tanggal 3 Juli 1969. Selanjutnya pada awal
tahun 1971 mulai diproduksi susu pasteurisasi atau Pasteurized
Liquid Milk (PLM) dan bahan baku untuk es krim. Setelah itu pada
tahun 1972 mulai diproduksi mentega dengan merk Orchid Butter. Pada
pertengahan tahun 1972, PT. Indomilk bekerjasama dengan PT.
DAIRYVILLE untuk memproduksi es krim merek Peters. Namun pada
perkembangannya PT. DAIRYVILLE diambil alih kepemilikkannya oleh
investor Jepang sehingga es krim Peters tidak diproduksi lagi dan
diganti dengan merek baru yaitu Indomeiji Ice Cream. Seiring dengan
perkembangannya, PT. Indomilk berubah status menjadi Pemilikkan
Modal Dalam Negeri (PMDN) di tahun 1986 setelah terjadinya alih
teknologi dan permodalan. Pada tahun 1994 PT. Indomilk adalah
perusahaan pengolahan susu pertama di Indonesia memperoleh
rekomendasi untuk mencantumkan label HALAL pada semua produknya
setelah memenuhi persyaratan ketat yang diterapkan oleh Departemen
Kesehatan dan Departemen Agama RI dalam berbagai aspek, diantaranya
pada bahan baku, formulasi, proses pengolahan, peralatan, uji coba
kontaminasi dan radiasi, kebersihan sarana kerja, kontrol mutu dan
kemasan, serta penanganan limbah. Kemudian pada tahun 2001 PT.
Indomilk mendapat sertifikat ISO 9002 di bidang industri pengolah
susu dari Lembaga Sertifikasi Internasional SGS dan UKAS Quality
Management dengan nomor sertifikat : Q53616.Sejak 1 April 2008, PT.
Ultrindo Jaya yang merupakan perusahaan pengolahan susu menjadi
susu bubuk yang berada di kawasan PT. Indomilk bergabung secara
keseluruhan dengan PT. Indomilk dan kemudian berganti nama menjadi
PT. Indolakto yang pada saat ini dikelola oleh PT. Marison NV,
Salim Group dan Sinar Mas Group. Kelompok bisnis yang dikenal
berkelas dan bergerak di berbagai bidang usaha. Berawal hanya
dengan 200 karyawan, dan kini sudah memiliki karyawan lebih dari
1.200 orang, kapasitas produksi juga telah jauh meningkat, serta
ragam produknya yang telah berkembang lebih banyak dan lebih
lengkap.Selama lebih dari 25 tahun, PT. Indolakto dikenal sebagai
produsen susu bermutu internasional. Ragam produk PT. Indolakto
kini mencakup SKM, PLM kemasan karton, susu cair, es krim, susu
steril hingga mentega. SKM merek INDOMILK telah diimpor oleh
berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Bangladesh, Vietnam,
Taiwan, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin.
2.2 Aspek Strategi Operasi PT. Indolakto2.2.1 Aspek Rancangan
Barang dan JasaPT. Indolakto memiliki beberapa jenis produk yang
telah beredar di pasar yaitu susu kental manis, susu UHT, dan susu
cair Indomilk (SCI). Susu kental manis merupakan produk susu dalam
bentuk cair dan kental. Susu kental manis terbuat dari campuran
susu, gula, dan vitamin yang dihomogenisasi. Penambahan gula pada
produk bertujuan untuk menambah umur simpan yaitu sebagai bahan
pengawet dan pemanis. Oleh karena itu, produk susu kental manis
dari PT. Indolakto mampu bertahan hingga 11 bulan. Produk susu
kental manis tersedia dalam 2 pilihan rasa, yaitu rasa coklat dan
plain. Selain itu, produk ini tersedia dalam dua jenis kemasan
yaitu 375 gram dan 40 gram. Menurut Anonymous (2012), susu kental
manis produk PT. Indolakto terbuat dari bahan-bahan seperti susu
sapi segar, susu sapi bubuk skim, gula, lemak nabati, gula susu,
kalsium, fosfor, zink, vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, dan D, serta
bubuk coklat asli. Produk selanjutnya yaitu susu kotak UHT,
merupakan produk susu steril. Produk ini disterilkan pada suhu 140
145oC selama kurang lebih 4 detik. Produk susu UHT dari PT.
Indolakto mampu bertahan hingga 9 bulan. Susu kotak UHT tersedia
dalam kemasan ukuran 1000 ml, 190 ml, dan untuk UHT Kids berukuran
115 ml. Susu kotak UHT ukuran 1000 ml tersedia dalam pilihan rasa
plain dan coklat. Susu kotak UHT ukuran 190 ml dan 115 ml tersedia
dalam pilihan rasa stroberi, coklat, dan vanilla. Menurut Anonymous
(2012), susu kotak UHT diproses melalui proses sterilisasi dengan
metode High Temperature Short Time (HTST). Proses tersebut
bertujuan untuk membunuh mikroorganisme dalam susu sehingga aman
untuk dikonsumsi.Produk lain yang diproduksi oleh PT. Indolakto
adalah Susu Cair Indomilk (SCI). Produk ini adalah termasuk produk
susu steril siap minum yang dikemas dalam botol plastik transparan.
Hampir sama dengan susu kotak UHT, susu cair Indomilk juga
mengalami proses sterilisasi, yaitu pada suhu 124oC selama 10
menit. Oleh karena itu, susu cair Indomilk mampu bertahan hingga 7
bulan. Susu cair Indomilk tersedia dalam kemasan botol plastik,
ukuran 195 ml, dan tersedia dalam pilihan rasa coklat, stroberi,
vanila, dan melon. Menurut Anonymous (2012), susu cair Indomilk
baik untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik anak,
terutama yang berada pada usia 3 12 tahun. Hal ini dikarenakan susu
cair Indomilk mengandung triple bone care yaitu kalsium, fosfor,
vitamin D, dan Kolin. Selain itu, susu cair Indomilk juga
mengandung vitamin A, B1, B6, dan vitamin D.
2.2.2 Aspek KualitasPT. Indolakto memiliki beberapa kebijakan
mutu yaitu sebagai berikut:a. Kami bertekad sepenuh hati untuk
hanya menghasilkan produk yang aman, halal dan bermutu bagi
kepuasaan pelanggan.b. Kami memahami sepenuhnya semua proses kerja
terkait dan bertekad untuk selalu memenuhi semua persyaratan serta
melakukan peningkatan yang berkelanjutan demi perbaikan sistem
kerja kami. Implementasi dari kebijakan tersebut, PT. Indolakto
menerapkan beberapa program kontrol kualitas. Pertama yaitu program
GMP (Good Manufacturing Practices). Pada program ini, hal yang
diperhatikan oleh PT. Indolakto adalah perbaikan zoning, dilakukan
melalui beberapa aspek yaitu:1. Menutup semua akses yang masih
terbuka atau berhubungan langsung dengan publik area.2. Membuat
batasan yang jelas antar zona clean, medium, dan high hygine
area.3. Memastikan semua perlengkapan kerja sesuai dengan zona.
Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut:a. Sepatu hitam di clean
areab. Sepatu coklat di medium areac. Sepatu putih di high hygiene
aread. Hairnet selalu dipakai di medium dan high hygiene areae.
Masker selalu dipakai di high hygiene areaSelain hal-hal tersebut
diatas, kontrol kualitas juga dilakukan melalui pengujian
laboratorium terhadap produk susu yang dihasilkan. Berdasarkan
hasil wawancara, diketahui bahwa pengujian laboratorium pertama
dilakukan pada saat susu segar sebagai bahan baku tiba di pabrik.
Pada tahap ini, susu segar diperiksa persentase kandungannya
seperti kandungan lemak, serta standar kualitas lainnya.
Selanjutnya, hasil campuran susu dan bahan lainnya atau bahan
setengah jadi juga mengalami pengujian di laboratorium. Setelah
melalui proses packaging, sampel susu yang sudah dikemas juga
dilakukan pengujian. Dan pengujian akhir dilakukan ketika produk
siap didistribusikan ke konsumen. 2.2.3 Aspek Perancangan Proses
dan KapasitasBerdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa proses
pembuatan susu steril PT. Indolakto adalah sebagai berikut:
Proses yang pertama yaitu pengadaan bahan baku berupa susu sapi
segar dan bahan sekunder lainnya. Bahan-bahan tersebut kemudian
dicampur menjadi satu, dan dimasak dalam tabung-tabung. Setelah
susu telah masak, susu tersebut kemudian dimasukan ke dalam kemasan
yang sesuai. Produk susu kental manis di masukan ke dalam kemasan
kaleng dan sachet. Susu kotak UHT dimasukan ke dalam kemasan tetra
pack. Sementara susu cair Indomilk dimasukan ke dalam kemasan botol
plastik.Tahap selanjutnya yaitu sterilisasi. Sterilisasi berfungsi
untuk membunuh mikroorganisme merugikan yang hidup di dalam susu
atau pun kemasannya. Sterilisasi dilakukan menggunakan suhu dan
waktu yang sesuai dengan jenis produk. Produk susu kotak UHT
membutuhkan sterilisasi dengan suhu 140-145oC selama 4 detik.
Sementara itu, susu cair Indomilk distrelisasi dengan suhu 124oC
selama 10 menit. Setelah sterilisasi, produk secara otomatis akan
dialirkan pada pos labeling. Tahap ini khusus dilakukan untuk
produk susu cair Indomilk dan susu kental manis kaleng. Proses
labelling dilakukan dengan merekatkan plastik dan atau kertas label
pada produk. Selanjutnya yaitu proses coding. Proses ini bertujuan
untuk memberikan identitas pada produk. Proses Coding yaitu
pemberian kode produk, tanggal produksi, dan tanggal kadaluarsa
pada kemasan produk susu. Tahap selanjutnya yaitu steam. Steam
merupakan proses pemanasan singkat yang bertujuan untuk merekatkan
label yang telah ditempelkan. Setelah steam, produk susu dimasukan
ke dalam kardus yang telah disiapkan. Kemudian kardus-kardus
tersebut dipindahkan ke gudang penyimpanan dan menunggu waktunya
untuk didistribusi. Pada proses pembuatan semua jenis susu, PT.
Indolakto menggunakan mesin untuk membantu dalam prosesnya. Mulai
dari awal proses hingga penyusunan dan pengangkutan produk ke
gudang dilakukan secara mekanik. Tenaga kerja manusia berfungsi
untuk mengontrol dan memastikan mesin-mesin tersebut bekerja sesuai
dengan fungsinya atau dengan kata lain bertindak sebagai operator.
Hal ini menjadi pilihan perusahaan, karena penggunaan mesin dinilai
lebih efisien daripada menggunakan tenaga manusia. Misalnya, saja
untuk menyusun kardus-kardus yang telah diisi susu, dibutuhkan
tenaga manusia sebanyak 15 orang, sementara dengan menggunakan
mesin kardus-kardus tersebut sudah tersusun rapi dalam beberapa
menit saja.
2.2.4 Aspek Pemilihan LokasiPT. Indolakto berlokasi di Jl
Lebaksari, Pandaan, Jawa Timur. Alasan pemilihan lokasi perusahaan
dikarenakan sekitar lokasi yang terdapat bebrapa pemukiman penduduk
desa sehingga memberikan keuntungan dalam mendapatkan tenaga kerja
yang terlatih dan terampil. Selain itu juga karena dekat dengan
sumber bahan baku susu segar dan di daerah sekita lokasi perusahaan
juga kaya akan sumberdaya air untuk menunjang proses produksi. PT.
Indolakto memilih lokasi di daerah Jawa Timur dikarenak sudah
terdapat beberapa PT. Indolakto di daerah Jawa Barat dan
Jabodetabek, sehingga ingin mengembangkan di daerah Jawa
Timur.Lokasi perusahaan sering pula disebut sebagai tempat kediaman
perusahaan yaitu tempat di mana perusahaan melakukan kegiatannya
sehari-hari. Lokasi perusahaan dipengaruhi faktor ekonomi dan
merupakan salah satu faktor penting yang menunjang efisiensi
perusahaan terutama yang berkaitan dengan biaya. Menurut Hindrayani
(2010) Lokasi perusahaan dapat dibedakan menjadi 4 (empat), yaitu
:1. Lokasi perusahaan yang terikat pada alamLokasi perusahaan ini
sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam, contohnya pada
ketersediaan dan kemudahan bahan baku. Perusahaan yang berkaitan
dengan bahan-bahan tambang umumnya terletak di daerah faktor
produksi alamnya.2. Lokasi perusahaan berdasarkan sejarah.Dalam hal
ini perusahaan menjalankan aktivitasnya di suatu daerah tertentu
karena alasan yang hanya dapat dijelaskan berdasarkan sejarah.
Contohnya, perusahaan batik banyak didirikan di Jogja, karena pada
mulanya batik dikerjakan para wanita keraton untuk mengisi waktu
senggangnya.3. Lokasi perusahaan yang ditetapkan oleh
pemerintahDalam hal ini pemerintahlah yang menentukan dimana
perusahaan harus menjalankan aktivitasnya atas dasar pertimbangan
keamanan, politik, kesehatan, dan sebagainya.4. Lokasi perusahaan
yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomiPada umumnya jenis
perusahaan ini adalah perusahaan industri. Beberapa faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam menentukan letak perusahaan adalah:a.
Ketersediaan bahan mentah/bahan bakuKetersediaan bahan mentah/bahan
baku memungkinkan kesinambungan aktivitas perusahaan, karena tanpa
bahan mentah/bahan baku perusahaan tidak mungkin bekerja.b. Dekat
dengan pasarKedekatan dengan pasar merupakan faktor yang makin
memudahkan terserapnya produk yang dihasilkan perusahaan.c.
Ketersediaan tenaga kerjaKetersediaan tenaga kerja yang melimpah
dan murah merupakan pendukung faktor produksi variabel. Jika
kelimpahan tenaga kerja diimbangi keahlian yang memadai, perusahaan
akan semakin mampu bersaing, baik dalam hal harga maupun kualitas
produk yang dihasilkan.d. Dekat dengan penyedia sumber tenaga atau
energyContohnya adalah dekat dengan sumber air yang merupakan
potensi yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam mendukung
kelancaran aktivitas disamping dapat berfungsi sebagai pembangkit
tenaga listrik yang sangat dibutuhkan perusahaan.e. IklimSuatu
perusahaan seringkali membutuhkan adanya iklim dan pengaturan suhu
udara tertentu. Kesesuaian iklim tidak hanya berpengaruh terhadap
kesinambungan produksi, tetapi juga berhubungan erat dengan
kesehatan buruh yang bekerja di perusahaan, serta berpengaruh juga
terhadap ketahanan barang-barang modal karena terkait dengan biaya
penyusutan barang-barang modal yang pada akhirnya akan mempengaruhi
biaya produksi.f. TransportasiFaktor ini berpengaruh besar dalam
pendistribusian produk. Jika jalan-jalan yang akan dilalui produk
perusahaan ke konsumen sudah baik maka diharapkan ongkos
transportnya juga akan menjadi rendah.g. Ketersediaan
modalPerusahaan yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya
cenderung akan memilih tempat dimana penanaman modal cukup besar
disertai tingkat bunga yang cukup rendah.Pengaruh setiap faktor
pada setiap perusahaan berbeda-beda. Hanya saja yang dianggap ideal
untuk suatu lokasi perusahaan adalah tempat dimana semua biaya
operasi perusahaan paling rendah. Atau dengan kata lain, dicari
titik lokasi yang paling ekonomis di segala sektor.
2.2.5 Aspek Perancangan Tata LetakTata letak bangunan dan
susunan ruangan pabrik diatur sedemikian rupa untuk mengoptimalkan
keterkaitan antara proses, aliran bahan, pekerjaan, aliran
informasi, dan metode operasi dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan. Bangunan pabrik PT. Indolakto terdiri dari tiga
bangunan utama yaitu dairy building, service building, dan
auxiliary building. Dairy building adalah bangunan pabrik atau
ruang produksi, dimana didalam bangunan pabrik ini terdiri dari
ruang pengolahan, ruang pengemasan, gudang penyimpanan, dan ruang
pengendalian mutu. Ruang pengolahan terdiri dari ruang produksi SKM
dan ruang produksi UHT. Ruang pengemasan terdiri dari ruang filling
(pengisian), ruang labelling (pelabelan), ruang packing (ruang
pengepakan). Gudang penyimpanan terdiri dari ruang penyimpanan
bahan baku dan kemasan (raw material and packaging) dan ruang
penyimpanan produk akhir (finished good). Ruang pengendalian mutu
terdiri dari laboratorium fisika-kimia, laboratorium in process,
dan laboratorium mikrobiologi. Untuk ruang proses UHT, ruang
pengolahan berdekatan dengan ruang sterilisasi, disebelahnya adalah
ruang pengisian UHT. Pada bagian luarnya terdapat ruang pengepakan
dan ruang produk jadi UHT. Service building adalah bangunan untuk
mekanik dan mesin yang terdiri dari ruang transformer, ruang
boiler, ruang genset, ruang suku cadang (spare part), ruang
kompresor. Auxiliary building terdiri dari kantor utama (main
office) berlantai tiga, ruang kantin, training center, central
looker dan masjid. Bangunan ini terletak dibagian depan
pabrik.Menurut Ramfons (2012) Pabrik sebagai tempat dilaksanakannya
aktivitas/kerja pembuatan barang atau jasa, perlu direncanakan
dengan matang. Hal ini disebabkan karena fasilitas fisik yang mesti
ada di dalamnya cukup banyak dan saling terkait satu sama lainnya.
Dalam pembangunan sebuah pabrik, diperlukan modal yang tidak
sedikit, sehingga jika terjadi kesalahan perencanaan modal yang
tertanam dalam perencanaan tersebut, akan menimbulkan masalah.
Demikian pula jika diperlukan perubahan-perubahan besar setelah
pabrik berjalan, biaya yang dibutuhkan akan lebih mahal
dibandingkan dengan perancanaan yang lama.Perancangan sistem tata
letak fasilitas merupakan perancangan bangunan dengan
mempertimbangkn beberapa aspek seperti sistem pencahayaan,
kelistrikan, system komunikasi, suasana kerja, sanitasi,
pembuanagan limbah dan lain sebagainya. Aspek yang perlu
diperhitungkan secara matang dalam perancangan tata letak antara
lain meliputi peralatan-peralatan yang akan digunakan, mesin-mesin
dan semua perabotan perusahaan. Sedangkan dalam perancangan sistem
material handling meliputi mekanisme yang dibutuhkan agar interaksi
antara fasilitas yang ada seperti material, personal, informasi dan
peralatan untuk mendukung produksi berjalan sempurna.Perencanaan
fasilitas yang baik harus dapat memberikan kemungkinan yang besar
bahwa fasilitas yang dirancang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan
dimasa yang akan datang. Perencanaan fasilitas meliputi perancagan
sistem fasilitas, tata letak pabrik dan sistem penanganan material
atau material handling. Untuk lebih jelas, di bawah ini disajikan
skema dari perencanaan fasilitas manufaktur. Perancangan tata letak
fasilitas sangat penting untuk mengoptimalkan hubungan antara
petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi dan tata cara
yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara efisien,
ekonomis dan aman.
2.2.6 Aspek Sumber Daya Manusia dan Rancangan PekerjaanKaryawan
yang bekerja di PT. Indolakto terdiri atas karyawan tetap dan tidak
tetap dan karyawan Over Timedan Karyawan Non-Over Time.Para
karyawan di PT Indolakto bervariatif asal-usulnya dimana ada yang
berasal dari pasuruan, malang dan 30% warga sekitar di daerah PT
Indolakto. Jumlah dan jenis tenaga kerja di PT. Indolakto dibagi
berdasarkan jenis pekerjaan yang ada dalam perusahaan. Karyawan
administrasi atau di kantor bekerja selama 8 (delapan) jam sehari
yaitu jam 08.00 sampai dengan 16.30 selama 5 (lima) hari kerja pada
hari Senin hingga Jumat dan libur pada hari Sabtu dan Minggu.
Sedangkan bagi karyawan produksi, jam kerjanya digilir menurut
shift. Ada tiga shift yang berlaku di PT. Indolakto, yaitu shift
pagi (06.30-15.00), shift siang (14.30-23.00), dan shift malam
(22.30-07.00) dengan waktu istirahat selama 30 menit. Pertukaran
shift diatur minimal satu kali seminggu. Untuk pekerja wanita yang
mendapat shift siang harus dapat mendapat ijin dari orang tua atau
suami. Karyawan Over Timeyang bekerja melebihi jam kerja yang
ditetapkan dihitung sebagai lembur. Upah lembur diberikan kepada
pekerja berdasarkan golongan pekerja dan hari lembur. Pada dasarnya
kerja lembur harus melakukan izin kepada atasannya dengan terlebih
dahulu membuat Surat Perintah Kerja Lembur (SPKL). Karyawan yang
datang terlambat datang atau pulang terlalu cepat akan mendapatkan
penilaian yang menyebabkan terjadinya pemotongan upah.
Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh PT. Indolakto untuk
menjamin kesejahteraan dan kehidupan sosial karyawan antara lain
pelayanan kesehatan, asuransi kesehatan, pengobatan, laundry baju,
asuransi kerja, perlengkapan karyawan seperti seragam, tutup kepala
hingga sepatu. Tunjangan-tunjangan yang diberikan oleh PT.
Indolakto kepada karyawannya yaitu tunjangan makan di kantin,
transportasi bagi karyawan non-over time. Perekruitan tenaga kerja
di PT. Indolakto didasarkan atas kebutuhan masing-masing bagian.
Perusahaan akan mengutamankan karyawan yang ada terlebih dahulu.
Apabila ada karyawan yang layak menduduki jabatan tersebut, maka
akan ditempatkan dan bila tidak ada karyawan yang memenuhi kriteria
untuk jabatan tersebut, maka akan dilakukan rekruitment dari luar
perusahaan melalui proses penerimaan tenaga kerja sesuai dengan
aturan yang berlaku. Di dalam perekruitan, PT Indolakto lebih
mengutamakan attitude dari masing-masing calon karyawannya.Suatu
penyebab utama kinerja pekerjaan yang efektif adalah perancangan
pekerjaan. Dalam pengertian tekhnis, perancangan pekerjaan merujuk
pada proses dimana manajer menetapkan tugas dan otoritas karyawan.
Perancangan pekerjaan berusaha mengidentifikasikan kebutuhan
karyawan dan organisasi yang paling penting, menyingkirkan
penghalang di tempat kerja yang membuat kebutuhan tersebut menemui
jalan buntu (Ivancevich et al, 2007). Desain pekerjaan dihubungkan
dengan proses dimana manajer menspesifikasikan isi, metode dan
hubungan pekerjaan untuk memiliki kepentingan organisasi dan
individu. Dan harus menjelaskan isi dan tugas serta posisi pimpinan
unit serta hubungan posisi masing-masing anggota timnya. Kemudian
yang dimaksud dengan desain pekerjaan adalah cara tugas-tugas
digabungkan untuk menciptakan pekerjaan individu, tingkat
fleksibilitas (keluwesan) yang dimiliki karyawan dalam pekerjaan
mereka, dan ada atau tidaknya sistem pendukung organisasi (seperti
perawatan di tempat kerja dan cuti keluarga). Semuanya berpengaruh
langsung pada kinerja dan kepuasan karyawan (Rivai dan Sagala,
2010). Pengertian desain pekerjaan adalah suatu pendekatan didalam
suatu pekerjaan yang dilakukan dengan sedemikian rupa untuk memetik
minat ekerjaan yang dilakukan dengan mengandalkan, mempertimbangkan
job enlargment yaitu praktek untuk memperluas isi daripada suatu
pekerjaan yang meliputi jenis dan tugas dalam tingkat yang sama dan
job Enrichment yaitu praktek yang memberikan karyawan tingkat
kebebasan yang lebih tinggi terhadap perencanaan dan
pengorganisasian melalui implementasi kerja dan evaluasi kerja
(Greenberg dan Baron, 2005).
2.2.7 Aspek Manajemen Rantai PasokanSupply Chain Management
(SCM) didefinisikan sebagai suatu metode, alat, atau pendekatan
pengelolaan terhadap jaringan fisik (rantai pasokan), yakni yang
berupa perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan
baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai akhir
(Anggraeni, 2009). Pada proses produksi di PT. Indolakto, terdapat
beberapa pihak yang memiliki hubungan dalam distribusi bahan baku
hingga produk akhir. Pihak-pihak tersebut terdiri dari penyedia
bahan baku utama yaitu susu segar, susu skim, bahan sekunder
lainnya, kemasan, dan pihak distributor produk susu. Adapun rantai
pasokan PT. Indolakto dapat dilihat berikut ini:
Pada diagram tersebut, terdapat beberapa pihak yang terlibat
dalam rantai pasok PT. Indolakto. Pertama, KUD merupakan pihak yang
bertindak sebagai penyedia bahan baku susu segar. KUD yang bekerja
sama dengan PT. Indolakto adalah KUD yang berada di wilayah
Pasuruan, Nongko jajar, Batu dan Malang. Masing-masing KUD tersebut
memiliki MOU dengan PT. Indolakto terkait standar kualitas susu
segar, harga, volume, dan sebagainya. Salah satu kesepakatan antara
KUD dengan PT. Indolakto adalah terkait harga susu segar. PT.
Indolakto akan membayar susu segar sesuai dengan kuantitas dan
kualitas susu yang ditawarkan. Sehingga saat susu segar datang ke
pabrik, dilakukan berbagai uji pada sampel susu, untuk
mengkategorikan kualitas dari susu tersebut. Apabila kualitas susu
sangat buruk dan tidak dapat digunakan dalam produksi, maka susu
dikembalikan kepada KUD dan tidak dibayar. Pihak kedua yaitu
importir Susu skim. Menurut penjelasan seorang karyawan HRD PT.
Indolakto, ketersediaan susu segar dari KUD hanya mampu memenuhi
kebutuhan produksi sebesar 30-40%. Oleh karena itu, perusahaan juga
menjalin kerja sama dengan produsen susu skim dari luar negeri
untuk mencukupi kebutuhan produksi. Susu skim ini termasuk susu
segar namun dalam bentuk bubuk. Pihak ketiga adalah penyedia bahan
baku sekunder. Pihak ini yang menyediakan bahan-bahan seperti gula,
vitamin, dan sebagainya. Pihak keempat adalah Tetra Pack. Tetra
Pack merupakan produsen kemasan yang cukup terkenal di Indonesia.
PT. Indolakto bekerja sama dengan Tetra Pack untuk menyediakan
kemasan berupa kemasan UHT, sachet, dan kardus susu. Sementara itu,
kemasan seperti botol plastik dan kaleng diproduksi secara mandiri
oleh PT. Indolakto.Pihak kelima adalah Indomarco. Indomarco
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa distribusi dan
pemasaran. Indomarco sama seperti Indolakto merupakan anak
perusahaan dari PT. Indofood. Oleh karena itu, semua urusan
distribusi dan pemasaran berbagai produk susu secara langsung
menjadi tanggung jawab PT. Indomarco. Dalam hal ini, PT. Indomarco
akan mendistribusikan produk susu ke konsumen dan mendata
permintaan susu untuk kemudian menjadi rencana produksi bagi PT.
Indolakto.
2.2.8 Aspek PersediaanSistem persediaan yang digunakan oleh PT
Indolakto menggunakan sistem FIFO dimana bahan baku yang terlebih
dahulu masuk gudang akan keluar gudang/digunakan terlebih dahulu.
Emil Salim (2002:460) menyatakan bahwa: Metode FIFO mengasumsikan
bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang pertama yang
digunakan (dalam perusahaan manufaktur atau dijual dalam perusahaan
dagang), karena itu, persedian yang tersedia merupakan barang yang
dibeli paling terakhir. Sedangkan Menurut C. Rollin Niswonger, Carl
S. Warren, James M. Reeve dan Philip E.Fees yang diterjemahkan oleh
Alfonsus Sirait dan Helda Gunawan (2000:364) menyatakan sebagai
berikut: Jika perusahaan menggunakan metode FIFO persediaan akhir
terdiri dari harga pokok paling belakang. Sedangkan Menurut Standar
Akuntansi Keungan (2002:14,5) dinyatakan bahwa: FormulasiM FIFO
mengasumsikan barang dalam persediaan pertama dibeli akan dijual
atau digunakan terlebih dahulu sehingga yang tertinggal dalam
persediaan adalah yang dibeli atau diproduksi kemudian.Sistem
pengendalian persediaan yang dilakukan perusahaan pada prinsipnya
bertujuan untuk melakukan pesanan sejumlah kebutuhan untuk beberapa
waktu tertentu (sesuai lead time) yang ditambah dengan persediaan
pengaman. Lead time untuk bahan baku SMP (Skim Milk Powder) adalah
tiga bulan dan untuk bahan baku gula adalah satu bulan. Perusahaan
menetapkan persediaan pengaman untuk bahan baku SMP sebanyak
kebutuhan SMP selama dua minggu produksi (0.5 bulan) setiap
bulannya sedangkan persediaan pengaman untuk bahan baku gula adalah
sebanyak kebutuhan gula selama satu minggu produksi (0.25 bulan).
Penyimpanan persediaan di gudang diusahakan seminimal mungkin
dengan kebijakan penyerahan/delivery pesanan bahan baku secara
bertahap. Hal itu semua dilakukan untuk menjaga kualitas dan
ketersediaan bahan baku agar dapat memenuhi kebutuhan pemakaiannya.
Adanya persediaan ini akan berpengaruh terhadap biaya penyimpanan
perusahaan. Semakin banyak persediaan yang di simpan, maka semakin
besar biaya penyimpanannya.2.2.9 Aspek PenjadwalanPenjadwalan
(Scheduling) merupakan langkah akhir dalam proses perencanaan yang
di mulai dengan perencanaan strategi dan yang diteruskan sampai
memerinci kegiatan-kegiatan perencanaan.Penjadwalan merupakan
pengkoordinasian tentang waktu dalam kegiatan berproduksi, sehingga
dapat diadakan pengalokasian bahan-bahan baku dan bahan-bahan
pembantu, serta perlengkapan kepada fasilitas-fasilitas atau
bagian-bagian pengolahan dalam pabrik pada waktu yang telah
ditentukan (Sofyan Assauri, 1993 hal. 193).Keputusan penjadwalan
mengalokasikan sumber daya (peralatan, tenaga kerja, dan ruang)
atau kapasitas tersedia ke pekerjaan, aktivitas, tugas, atau
pelanggan melalui waktu (Roger. G Schroeder, 1993, hal 491).Dalam
suatu perusahaan industri, penjadwalan diperlukan dalam
mengalokasikan tenaga operator, mesin dan peralatan produksi,
urutan proses, jenis produk, pembelian material, dan
sebagainya.Bagian yang menangani masalah rencana kegiatan produksi
adalah PPIC (Product Planning Inventory Control). Kegiatan PPIC
adalah membuat rencana produksi dan kebutuhan bahan baku untuk
produksi susu UHT. Perencanaan dibuat per tiga bulan (satu bulan
rencana tetap dan dua bulan ramalan) yang selanjutnya diturunkan
menjadi rencana mingguan.Rencana produksi PT Indolakto diperoleh
dari Supply Order (SO) yang diperkirakan oleh bagian marketing (PT.
Indomilk). Selanjutnya bagian PPIC PT. Indolakto akan menyesuaikan
SO yang diterima dengan kapasitas produksi perusahaan yang
tercermin dalam Confirm Supply Order (CSO). Berdasarkan kesepakatan
tersebutlah PT. Indolakto berproduksi. Sehingga dapat dikatakan
bahwa tujuan perusahaan dalam berproduksi adalah untuk memenuhi
pesanan.2.2.10 Aspek PemeliharaanPemeliharaan dan perawatan mesin
sangat membantu sekali dalam menunjang proses kelancaran produksi.
PT Indolakto mengguanakan manajemen pemeliharaan preventif yang
dilakukan secara regularydengan melibatkan karyawan dibidang
operasi untuk sekedar membersihkan, mengevaluasi pengecekan
kelancaran, dll. Untuk masalah mendetail kerusakan atau kemacetan
mesin, tidak diserahkan kepada karyawan bidang operasi yang
mengendalikan mesin itu tiap harinya, melainkan tugas tersebut
sudah tersepesialisasi diserahkan kepadaenginering area.Dapat
dipastikan bahwa PT Indolakto secara tidak langsung juga melengkapi
perusahaannya dengan departmen pemeliharaan. Departemen ini
memiliki tugas untuk bertanggung jawab atas kerusakan mesin yang
terjadi.Selain pemeliharan preventif PT Indolakto juga
memperhatikan pemeliharaan kerusakan, pada saat mesin mulai gagal
memproduksi. Mengenai pengukuran reabilitas atau keandalan mesin
itu sendiri sebagai indikator yang digunakan oleh PT Indolakto
adalah saat terjadi penurunan jumlah produksi yang semakin
berkurang dari kepasitas normal yang sudah ditentukan
sebelumnya.Selain itu Perusahaan juga bekerjasama dengan perusahaan
jasa ECOLAB dalam pemeliharaan bahan baku. Pemeliharaan yang
dilakukan adalah dengan melakukan pest control dan fogging setiap
sebulan sekali. Jadwal pelaksanaan fogging disesuaikan dengan
jadwal produksi, yaitu pada saat perusahaan sedang tidak
berproduksi. Selain pemeliharaan tersebut, petugas WH juga memiliki
jadwal rutin untuk membersihkan gudang setiap hari, yaitu mulai
pukul 07.00 hingga pukul 08.00 agar ruang tempat penyimpanan
bahan/gudang selalu dalam keadaan bersih.
III. KESIMPULAN
PT. Indolakto merupakan cabang resmi dari PT. Indofood Sinar Mas
Group yang bergerak pada divisi diary dan berfokus pada pengolahan
susu. Purwosari merupakan cabang kelima dari PT. Indolakto dan
menjadi pusat dalam pengadaan produk di wilayah Indonesia bagian
timur. PT. Indolakto cabang Purwosari masih dalam tahap
pengembangan karena baru didirikan pada tahun 2012 dan terhitung
masih berjalan selama 3,5 tahun. Lokasi perusahaan seluas 11,8
hektare dengan luas bangunan hanya mencakup 40% dan sisanya
merupakan infrastruktur yang membantu melancarkan jalannya kegiatan
dalam perusahaan. Visi dari PT. Indolakto adalah Turut Mencerdaskan
Anak Bangsa.PT. Indolakto cabang Purwosari menerapkan strategi
khusus dalam menjalankan setiap kegiatan produksi dan operasi
perusahaan. Produk yang dihasilkan antara lain susu kental manis,
susu UHT, dan susu cair Indomilk. Proses produksi berjalan selama
24 jam dalam 7 hari. Lokasi di Purwosari merupakan lokasi yang
strategis dimana letak perusahaan dekat dengan bahan baku, dekat
dengan jalan raya, tersedia banyak tenaga kerja manusia dan lokasi
terkenal akan kualitas air yang bagus. Bahan baku diperoleh dari
KUD daerah sekitar perusahaan dan impor bubuk susu untuk memenuhi
kekurangan kebutuhan bahan baku. Penjagaan kualitas dilakukan dari
awal memperoleh bahan baku hingga tahap pemasaran. Proses produksi
dibantu dengan menggunakan mesin-mesin canggih yang ditujukan untuk
mengoptimalkan mutu produk dan meminimalisir kerusakan yang
terjadi. Penjagaan dan pemeliharaan mesin-mesin tersebut dilakukan
dengan upaya preventif, sehingga dilakukan pengecekan setiap
interval waktu tertentu dimulai dari harian hingga tahunan.
Dilakukan tahapan seleksi dalam pemilihan tenaga kerja antara lain
tahap wawancara atau interview, tes psikologi, tes kesehatan hingga
penerimaan berdasarkan kemampuan dan posisi yang tepat.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Widya. 2009. Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai
Pasokan pada PT. Crown Closures Indonesia (Online).
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/
graduate/industrial-technology/2009/ Artikel_31401442.pdf. Diakses
pada 13 Juni 2015. Anonymous, 2015. PT. INDOLAKTO Factory.
http://www.academia.edu/6500981/Deskripsi_Implementasi_OHSAS_18001_2007_SMK3_PT._INDOLAKTO.
Diakses tanggal 11 Juni 2015.Anonymous, 2015. PT. INDOLAKTO (PT.
Indomilk) https://karir.itb.ac.id/site/company/61694. Diakses pada
tanggal 11 Juni 2015.Anonymous. 2012. Info Produk (Online).
http://www.indomilk.com. Diakses Pada 13 Juni 2015. Assauri,
Sofjan. (1993). Manajemen Produksi. Edisi Ketiga. Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.Daft. L. Richard.
Terjemahan Emil Salim,dkk.. 2002. Manajemen. Edisi Kelima. Jakarta,
Penerbit: ErlanggaGreenberg, J. dan Baron, R.A. (2005). Behaviour
in Organizations,. Understanding and Managing The Human Side of
Work. Third Edition. Massachuscets: Allin and Bacon. Hindrayani,
Aniek. 2010. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Pohon Cahaya.Hidayat,
Taufik. 2013. Pengantar Manajemen Operasi dan Strategi Operasi
(Online).
http://taufikep.blogspot.com/2013/06/pengantar-manajemen-operasi-dan.html.
Diakses pada 15 Juni 2015.Ivancevich, J. M. et al. (2007). Perilaku
& Manajemen Organisasi. Erlangga: Jakarta.Ramfons. 2012.
Perencanaan Tata Letak
http://ramfons.blogspot.com/2012/09/apa-itu-perencanaan-tata-letak.html.
Diakses tanggal 11 juni 2015.Schroeder, Roger G. (1993). Operation
Management Decision Making in the Operation Function. Fourth
Edition. Mc Graw-Hill Companies,Inc, New York.
LAMPIRAN
PT. Indolakto Purwosari
Office PT. Indolakto