Top Banner
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40 MAKALAH PENURUNAN SUSUT JARINGAN DISTRIBUSI RAYON BRONDONG KELOMPOK DISTRIBUSI-5 : 1. AKBAR KURNIA OCTAVIANTO (YGY1113/DS/S1/ELE/0008) 2. ADIETYA DINI ALDILA (MLG1013/DS/D3/ELE/0040) 3. CHINTYA NARULITA (1031120104) 4. I GEDE GITA ARISUKMA (1015333021) 5. MAHYA SUFIANA (1005032111) RAYON BRONDONG AREA BOJONEGORO DISTRIBUSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 Distribusi-5 Page 1
22

Laporan Evaluasi 1

Dec 28, 2015

Download

Documents

Gita Arisukma
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

MAKALAH PENURUNAN SUSUT JARINGAN DISTRIBUSI

RAYON BRONDONG

KELOMPOK DISTRIBUSI-5 :

1. AKBAR KURNIA OCTAVIANTO (YGY1113/DS/S1/ELE/0008)

2. ADIETYA DINI ALDILA (MLG1013/DS/D3/ELE/0040)

3. CHINTYA NARULITA (1031120104)

4. I GEDE GITA ARISUKMA (1015333021)

5. MAHYA SUFIANA (1005032111)

RAYON BRONDONG

AREA BOJONEGORO

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

TAHUN 2014

Distribusi-5 Page 1

Page 2: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PROJECT : “PENURUNAN SUSUT DARI 11,66%

MENJADI 10,66%”

KELOMPOK : DISTRIBUSI-5

TEMPAT OJT : PLN RAYON BRONDONG

ANGGOTA/NO. TEST:

6. AKBAR KURNIA OCTAVIANTO (YGY1113/DS/S1/ELE/0008)

7. ADIETYA DINI ALDILA (MLG1013/DS/D3/ELE/0040)

8. CHINTYA NARULITA (1031120104)

9. I GEDE GITA ARISUKMA (1015333021)

10. MAHYA SUFIANA (1005032111)

Laporan ini disusun guna memenuhi sebagian syarat untuk menyelesaikan program

On the Job Training (OJT) Tahun 2014 di PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan

Pelatihan.

Brondong, Juni 2014

Distribusi-5 Page 2

Menyetujui,

Mentor

Manager Rayon Brondong

Amrullah Widyar Hamzah

8711874Z

Koordinator Kelompok

Akbar Kurnia Octavianto

YGY1113/DS/S1/ELE/0008

Mengetahui

Page 3: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat

dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah evaluasi pertama ini.

Makalah ini dibuat sebagai tugas untuk melengkapi syarat dalam menyelesaikan

Program Prajabatan D3/S1 PT.PLN (Persero) angkatan 40 tahun 2014.

Dalam menyelesaikan Laporan ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak, baik berupa informasi maupun bantuan material,

spiritual, nasihat yang mendorong penulis menyelesaikan Laporan ini. Oleh sebab itu

sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, oleh karena itu saran dan

kritik yang membangun dari rekan-rekan pembaca sangat dibutuhkan untuk

penyempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Sekian dan

terimakasih.

Distribusi-5 Page 3

Page 4: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

DAFTAR ISI

Distribusi-5 Page 4

Page 5: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

DAFTAR GAMBAR

Distribusi-5 Page 5

Page 6: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Profil Rayon brondong

1.2 Latar Belakang Kegiatan OJT

On the Job Training (OJT) merupakan salah satu program diklat prajabatan yang

harus diikuti oleh siswa prajabatan D3 maupun S1. Program diklat ini merupakan

implementasi dari kebijakan direksi PT. PLN (persero) yang tercantum dalam surat

keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 412.K/DIR/2008 tentang SISDIKLAT.

Dalam keputusan tersebut disebutkan bahwa program diklat prajabatan meliputi

program diklat sebagai berikut :

a. Pembinaan Fisik dan Mental (Kesamaptaan).

b. Pengenalan Perusahaan.

c. Pembidangan sesuai proyeksi jabatan pertama di Perseroan.

d. Pemagangan (On the Job Training) sesuai proyeksi jabatan pertama di Perseroan.

Salah satu Program yang dapat memenuhi kebutuhan kompetensi jabatan, khususnya

keterampilan dan sikap kerja, maka kepada Siswa Prajabatan D3/S1 diwajibkan untuk

mengikuti On the Job Training (OJT). Dengan demikian yang bersangkutan

diharapkan dapat memenuhi persyaratan kebutuhan kompetensi jabatan sesuai dengan

proyeksi jabatan pertama di Perseroan.

1.3 Tujuan pelaksanaan OJT

Agar peserta diklat menjadi calon tenaga kerja yang memiliki kompetensi sesuai

dengan kebutuhan perusahaan.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang akan dibahas dan yang akan dianalisa didasarkan pada

penugasan yang telah diberikan, yaitu:

a. Berhasil menyeimbangkan beban trafo sebanyak 10 buah.

b. Berhasil mengganti Tap Konektor JTM, JTR, dan pengencangan baut-baut

PHBTR sebayak 30 buah.

c. Berhasil melakukan pemeriksaan CT/ PT sebanyak 10 pelanggan.

d. Berhasil mengganti kWh meter tua/Macet/buram sebanyak 20 buah.

e. Berhasil melakukan pemutusan/melegalkan PJU sebanyak 20 unit.

f. Berhasil memberikan tambahan 40,000 kwh.

g. SR deret tidak melebihi 7 tarikan (5 gardu).

Distribusi-5 Page 6

Page 7: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

1.5 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dibahas dalam pelaksanaan OJT didasarkan pada penugasan

yang telah diberikan, yaitu:

a. Melakukan penyeimbangan beban trafo per jurusan.

b. Penggantian Tap Connector di Jaringan dan baut-baut kendor di PHBTR hasil

termovition.

c. Melakukan pemeriksaan APP dan penggantian CT Pengukuran Pelanggan Besar

diatas 33 kVA.

d. Penggantian kWh meter tua ( >15 thn), rusak dan buram sebanyak 20 buah.

e. Penertiban lampu jalan/PJU liar.

f. Evaluasi terhadap TO dan hasil pelaksanaan P2TL

g. SR deret/seri

1.6 Lokasi Pelaksanaan OJT

Kegiatan On The Job Training (OJT) kelompok distribusi 5 dilaksanakan di PT. PLN

(Persero) Area Bojonegoro Rayon Brondong, tepatnya di Jalan Raya Paciran KM 35,

Paciran-Lamongan, Jawa Timur.

1.1

Distribusi-5 Page 7

Page 8: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

BAB 2

KONDISI SUSUT JARINGAN DISTRIBUSI

RAYON BRONDONG

1. Penjelasan susut jaringan distribusi

2. Kondisi susut jaringan distribusi Rayon Brondong

Distribusi-5 Page 8

Page 9: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

BAB 3

PRA ANGGAPAN

3.1 Identifikasi Masalah

Untuk mengidentifikasi permasalahan susut jaringan yang ada pada Rayon Brondong,

kami menggunakan metode Root Cause Problem Solving (RCPS) yakni dengan

menarik akar dari masalah penyebab susut jaringan distribusi. Berikut rumusannya :

Distribusi-5 Page 9

Page 10: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

PERMASALAHAN FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB

Distribusi-5 Page 10

Page 11: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

1. Melakukan penyeimbangan beban trafo per jurusan

kurang memperhatikan pola penyebaran bebantidak memikirkan pertumbuhan bebanlangsung tarik JTR/SR pelanggan baruPasang baru / perubahan daya bertambah

2. Penggantian kWh meter tua ( >15 thn), rusak dan buram sebanyak 20 bh

petugas carter tidak melapor secara realtime mengenai kWh meter buram, rusak, macetkWh meter tidak dipelihara dengan baikTidak ada tindak lanjut dalam laporan kWh buram dan stand meter tidak jelas dari petugas cater

Tidak adanya material kWh di gudang PLNumur kWh >15 thnadanya kecurangan oleh pelanggan (putaran lambat)piringan kWh berkarattempat pemasangan kWh pada tempat terbuka

3. Melakukan pemeriksaan APP dan penggantian CT Pengukuran Pelanggan Besar diatas 33 kVA

Kemungkinan kesalahan wiring APP tidak langsungminimnya regu untuk melakukan pemeriksaan 'kurangnya identifikasi dan pemeliharaankemungkinan kesalahan rasio CT dan PT 

4. penggantian Tap Konnector di Jaringan dan baut-baut kendor di PHBTR hasil termovition

kurang kencangnya konektor JTM, JTR, dan baut-baut di PHBTRminim pemahaman mengenai fungsi dan jenis konektorkeakuratan hasil thermovision yang kurangkualitas konduktivitas konektor yang kurang baikpengecekan konektor dg thermovision dilakukan pada siang hari adanya korosi pada konektor karena penggaraman 

5.Evaluasi terhadap TO dan hasil pelaksanaan P2TL

Petugas carter hanya memperkirakan jumlah stand meter pemakaian pelangganpemakaian pelanggan menjadi lebih sedikit dari daya kontrak industri ke RTterjadinya pencurian listrikkWh meter buram, rusak, macet (sudah tua)kurang adanya pengawasan dari pihak PLN untuk tim P2TLminimnya jumlah regu P2TL

6. SR deret/seri Jumlah perubahan daya dan/atau pasang baru bertambah tidak memikirkan pertumbuhan beban dan perluasan jaringankurang sinkron antara data PDPJ dengan kondisi real lapanganterlalu jauh jarak tiang untuk penyambungankurang pengawasan pekerjaan oleh PLNtidak mematuhi standar SRpelanggan yang mengelompok

7. Penertiban lampu jalan/PJU liar

kurang adanya sosialisasi dari PLN dan PEMDA mengenai PJUminimnya jumlah regu P2TL dan inspeksiPJU yang disediakan PEMDA minimTidak adanya tindakan dan sanksi terhadap PJU liarmudahnya melakukan pencurian lampu/PJUtidak adanya ranjau panjat pada tiang tidak berfungsinya timer (error)

Distribusi-5 Page 11

Page 12: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

3.2 Work Plan

3.3 Action Plan

Distribusi-5 Page 12

Page 13: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

BAB 4

PROGRESS PROJECT

4.1 Penyeimbangan Beban Trafo Per Jurusan

4.1.1 Pemilihan Trafo

Dalam hal penyeimbangan beban, trafo yang akan diseimbangkan dipilih trafo

yang berkapasitas 100-250 kVA, kemiringan trafo >25% (standarnya apa), dan

lokasi yang terjangkau.

4.1.2 Pengukuran Beban Trafo

Pengukuran beban/meeting dilakukan pada saat Luar Waktu Beban Puncak

(LWBP) dan Waktu Beban Puncak (WBP). Selanjutnya, hasil pengukuran yang

diperoleh dilakukan analisa dan digunakan sebagai pedoman dalam pemindahan

SR pada fasa-fasa yang overload.

Gambar 1. Pengukuran Beban Trafo

Pengukuran beban dilakukan pada 15 buah trafo distribusi yang terdapat pada

Penyulang (yaitu Penyulang Pambon, Penyulang Solokuro, dan Penyulang

Pantura) di Rayon Brondong pada saat LWBP dan WBP.

4.1.3 Pengecekkan, dan Pemilihan Trafo, Serta Perhitungan Penyeimbangan

Pengecekkan dilakukan dengan menganalisa dari hasil pengukuran, apakah

trafo perlu diseimbangkan/tidak perlu diseimbangkan.

Pemilihan trafo yang akan diseimbangkan dengan menggunakan variabel

pengukuran pada saat LWBP dan WBP. Dari variabel tersebut, sehingga dapat

dipilih trafo yang akan diseimbangkan. Dan dapat dilakukan

Distribusi-5 Page 13

Page 14: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

penyeimbangan/pemerataan beban dengan mudah, karena dapat diketahui

sifat/karakteristik per jurusan/line pada trafo ketika LWBP dan WBP apakah

sama/tidak sama. Yang digunakan sebagai pedoman penyeimbangan yaitu beban

per jurusan ketika LWBP dan WBP adalah sama.

Perhitungan penyeimbangan beban diperoleh dari hasil pengukuran, dimana

fasa besar dipindah ke fasa yang kecil pada jurusan (setelah di rata-rata).

I rata−rata= IR+ IS+¿3

Dan dari hasil pengukuran yang telah dilakukan pada 15 buah trafo diperoleh

hasil yaitu 15 buah trafo distribusi bebannya tak seimbang, namun dalam segi

sifat jurusan yang sama hanya diperoleh hanya 11 buah trafo, dan 4 buah trafo

tidak memiliki kesamaan sifat jurusan ketika LWBP dan WBP . Yang digunakan

sebagai target operasi/TO penyeimbangan adalah sebanyak 10 buah trafo, dan 1

buah trafo tidak dimasukkan kedalam TO karena lokasi yang susah. Hasil

pengukuran lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran.

4.1.4 Penyeimbangan Beban dan Pengukuran Kembali

Penyeimbangan beban dilaksanakan, dimana sesuai dengan perhitungan beban

yang akan dipindah.

Gambar 2. Penyeimbangan Beban

Pengukuran kembali dilakukan untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan

penyeimbangan/pemerataan beban. Untuk pengukuran kembali trafo ini ketika

pengukuran awal dilakukan yaitu pada hari dan jam yang sama. Action yang

Distribusi-5 Page 14

Page 15: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

berhasil dilakukan untuk penyeimbangan beban trafo adalah sebanyak 7 buah

trafo.

Tabel 1. Persentase Penyeimbangan Beban Yang Berhasil

Total0

102030405060708090

100

Persentase Penyeimbangan Beban

TargetRealisasi

(%)

Grafik 1. Persentase Penyeimbangan Beban Yang Berhasil

4.2 Penggantian Tap Konnector di Jaringan dan baut-baut kendor di PHBTR

hasil termovition

Kegiatan thermovisi ini dilakukan pada malam hari dengan pemeriksaan suhu pada

titik sambungan dan percabangan JTM, JTR maupun pada baut-baut PHB-TR.

Thermovisi ini dilakukan dengan menggunakan kamera FLIR. Telah dilakukan

kegiatan thermovisi pada beberapa titik sambungan dan percabangan di lima

penyulang Rayon Brondong yaitu penyulang Pambon, Solokuro, Omya, LIS dan

Pantura sebanyak 206 titik, sambungan JTR di beberapa titik tiang trafo sebanyak 33

trafo dan Baut-Baut PHB-TR di beberapa PHB-TR sebanyak 13 titik. Dan telah

Distribusi-5 Page 15

Page 16: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

dilakukan pergantian konektor pada JTM sebanyak 9 buah, dan JTR sebanyak 13

buah.

Berikut beberapa hasil temuan thermovisi yang suhunya tinggi dan telah dilakukan

perbaikan.

(a) (b)

Gambar 4. 1 (a) Hasil thermovisi awal (b) Hasil thermovisi setelah dilakukan perbaikan

(a) (b)

Gambar 4. 2 (a) Hasil thermovisi awal (b) Hasil thermovisi setelah dilakukan perbaikan

4.3 Melakukan pemeriksaan APP dan penggantian CT Pengukuran Pelanggan

Besar diatas 33 kVA

Penugasan pemeriksaan APP dan pengukuran pelanggan besar diatas 33 kVA

merupakan salah satu cara untuk pemerikasaan susut non teknis. Penugasan yang

dimaksud adalah melakukan pemeriksaan dan pengukuran pelanggan besar diatas 33

kVA langsung ke lapangan serta mencocokkan dengan yang ada di data DIL PLN.

Fungsi dari pencocokan tersebut ialah agar tidak ada perbedaan CT PT yang

terpasang dengan yang ada di DIL, biasanya kecurangan yang dilakukan oleh

pelanggan yaitu bisa mengganti CT PT tersebut sehingga dapat menambah losses dari

sisi non teknis.

Distribusi-5 Page 16

Page 17: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

Dari penugasan yang diberikan melakukan pemerikasaan 10 pelanggan diatas 33

kVA, dari tugas yang diberikan masih melakukan pemerikasaan 5 pelanggan dengan

hasil sesuai dengan data yang ada di DIL.

4.4 Penggantian kWh meter tua ( >15 thn), rusak dan buram sebanyak 20 bh

Pekerjaan penggantian Kwh meter tua (>15 thn), rusak dan buram merupakan

program dari PLN Rayon Brondong untuk menurunkan susut jaringan dari sisi non

teknis. Penggantian kwh meter tua, macet dan buram dapat menjadi saving, dan

benefit untuk PLN Rayon Brondong demi menekan susut distribusi.

Pelaksanaan penggantian kwh meter dilaksanakan dari tanggal 20 – 27 mei 2014 dan

ditargetkan melakukan penggantian sebanyak 20 kwh meter macet/ buram. Data

untuk melakukan penggantian kwh meter macet/ buram diambil dari data Laporan

Bulanan Kelainan Baca Meter (LBKB) yang diberikan dari petugas cater. Pada

pelaksanaannya telah dilakukan penggantian kwh meter macet/ buram sebanyak 125

buah kwh.

(a) (b)

Gambar 4. 3 (a) Penggantian Kwh meter macet

(b) Kwh meter baru yang telah diganti

4.5 Penertiban lampu jalan/PJU liar

Distribusi-5 Page 17

Page 18: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

Penertiban penerangan jalan umum (PJU) liar memang menjadi salah satu prioritas

pelaksanaan penurunan losses oleh PLN yang saat ini sedang gencar-gencarnya

dilaksanakan, selain itu sekaligus didalam kerangka pelaksanaan kebijakan nasional

hemat energi dibidang kelistrikan oleh pemerintah.

Pada penugasan ini ditargetkan dapat melegalkan 20 titik lampu PJU liar yang ada

diwilayah Rayon Brondong. Berdasarkan hasil survey langsung kelapangan didua

desa terdapat 43 buah PJU liar. Dari data tersebut untuk melakukan penertiban belum

bias dilaksanakan dikarenakan belum ada tim khusus yang dibentuk dari Rayon

maupun Area untuk melakukan penertiban PJU liar tersebut, maka dari itu dibuatlah

semacam usulan surat rekomendasi kepada Manajer Rayon kemudian surat tersebut

diteruskan kepada kepala desa masing-masing yang terdapat PJU liar tersebut.

Disamping membuat usulan surat rekomendasi dibuat juga analisa saving kwh dan

rupiah yang didapat apabila PJU liar tersebut dapat ditertibkan ataupun dilegalkan.

(a) (b)

Gambar 4. 4 (a) PJU Liar MF83D2C2B1

(b) Sambungan langsung ke JTR

5 Evaluasi terhadap TO dan hasil pelaksanaan P2TL

Pada pekerjaan evaluasi terhadap TO dan hasil pelaksanaan P2TL, untuk pencarian

data Target Operasi (TO) diambil dari beberapa cara yakni :

Data pelaporan carter bulanan mengenai Data Pelanggan yang Perlu

Diperhatikan (DLPD)

Pemakaian Kwh maksimum dan minimum.

Kwh meter mundur

Melakukan penyisiran langsung kerumah pelanggan yang dijadikan Target

Operasi dengan mengukur beban pemakaian rumah pelanggan tersebut.

Distribusi-5 Page 18

Page 19: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

Pelaksanaan pekerjaan P2TL tidak dapat berjalan sesuai rencana, ini diakibatkan dari

tim yang melakukan pekerjaan tersebut jarang datang. Dari 2 hari pelaksanaan P2TL,

telah didapatkan 1 buah pelanggaran dengan saving kwh sebanyak 2168 kwh.

Gambar 4.5 Pelanggaran kwh meter yakni pemakaian daya tidak sesuai

dengan daya kontraknya

6 SR deret/seri

Distribusi-5 Page 19

Page 20: Laporan Evaluasi 1

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR

LAPORAN OJT PROJECT ANGKATAN 40

BAB V

Penutup

Distribusi-5 Page 20