BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu sumberdaya memiliki klasifikasi dalam penentuan suatu cadangan yang kemudian hari dapat dimanfaatkan. Sumberdaya sendiri adalah suatu yang dapat dimanfaatkan manusia tanpa melihat dari sisi ekonomis maupun hal yang lain sehingga hanya aspek pemannfaatan saja yang diperhatikan. Dalam pertemuan kali ini akan membahas mengenai penentuan klasifikasi sumberdaya dan perhitungan cadangan. 1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum 1.2.1 Maksud Maksud diadakannya praktikum ini adalah untuk memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai penentuan klasifikasi sumberdaya dan perhitungan cadangan.. 1.2.2 Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah : Agar praktikan dapat memahami klasifikasi sumberdaya. Agar praktikan dapat menghitung cadangan. Agar praktikan dapat memperkirakan cadangan yang dapat dikelola dan dimanfaatkan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangSuatu sumberdaya memiliki klasifikasi dalam penentuan suatu cadangan
yang kemudian hari dapat dimanfaatkan. Sumberdaya sendiri adalah suatu yang
dapat dimanfaatkan manusia tanpa melihat dari sisi ekonomis maupun hal yang
lain sehingga hanya aspek pemannfaatan saja yang diperhatikan. Dalam
pertemuan kali ini akan membahas mengenai penentuan klasifikasi sumberdaya
dan perhitungan cadangan.
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum1.2.1 Maksud
Maksud diadakannya praktikum ini adalah untuk memberikan wawasan
dan pengetahuan mengenai penentuan klasifikasi sumberdaya dan perhitungan
cadangan..
1.2.2 TujuanTujuan dari praktikum ini adalah :
Agar praktikan dapat memahami klasifikasi sumberdaya.
Agar praktikan dapat menghitung cadangan.
Agar praktikan dapat memperkirakan cadangan yang dapat dikelola dan
dimanfaatkan
.
BAB IILANDASAN TEORI
2.1 Pengklasifikasian Cadangan dan SumberdayaCadangan (reserve) merupakan suatu bagian dari sumber daya yang
telah diteliti serta dikaji kelayakannya dan telah dipustuskan kelayakannya untuk
dieksploitasi berdasarkan kondisi ekonomi dan teknologi pada saat itu. Sehingga
cadangan ini merupakan istilah yang dapat digunakan untuk menyatakan
sumberdaya yang dapat dieksploitasi. Sedangkan sumberdaya belum tentu
dapat dieksploitasi walaupun didapat bahan galian tambang dikarenakan
beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti perizinan yang menyangkutpaut
dengan area hutan lindung, dsb.
Sumberdaya dapat diidentifikasi yang meliputi komponen ekonomi dan
subekonomi. Sumberdaya diidentifikasi dapat terbagi menjadi kategori berikut:
2.1.1 Sumberdaya Terukur (Measured Resource)Sumberdaya Terukur adalah sumberdaya yang ditentukan berdasarkan
kegiatan-kegiatan dalam pensurveyan lapangan agar dapat melakukan
penentuan berdasarkan bukti-bukti geologi, pemboran, parit uji, sumur uji,
ataupun metoda pengambilan data lainnya. Adapun dalam membahas batubara
terukur, yaitu cadangan batubara dari tingkat kerapatan serta kualitas datanya
yang dapat dipercayakan sebagai acuan dalam perhitungan ketebalan dan
kedalaman. Adapun dengan persyaratan dasar perhitungannya adalah sebagai
berikut :
- Jarak spasi antara titik bor > 1 km
- Radius dari pengamatan terakhir > 0.5 km
- Tebal batubara relatif konstan
- Lapisan batubara menerus ( tidak terputus ) , bila tidak menerus maka maka
jarak pengamatan harus dipersempit lagi .
- Titik pengamatan dalam satu lapisan batubara yaitu Outcrop , trencing area
kerja tambang dalam titik bor.
- Khusus untuk data batubara dari drilling yang dipakai data coring saja
dengan recovery minimum 90 %.
2.1.2 Sumberdaya Terunjuk (Indicated Resource)Sumberdaya tertunjuk adalah sumberdaya yang dapat ditentukan
berdasarkan bukti-bukti geologinya, pemboran, Sumur uji, parit uji, serta metode
dalam pengambilan contoh lainnya, dengan sayarat dimana jarak antara titik
pengambilan contoh satu dengan yang lainnya relatif cukup jauh namun cukup
untuk penggambaran keberlanjutan endapan dengan tingkat keyakinan melebihi
daripada sumberdaya tereka. Adapun dalam membahas cadangan batubara,
estimasi yang dapat dihitung berdasarkan titik-titik pengamatan. Dalam syarat
perhitungannya, data yang mesti didapat dengan kenyataan di lapangannya
yakni :
Tebal lapisan batubara relatif konstan .
Lapisan batubara menerus atau tidak menerus ( terputus ).
Titik pengamatan dalam satu lapisan batubara yaitu Outcrop ( singkapan
bagian – bagian luar ), trencing ( pembuatan parit/ channel ) guna
mengetahui out crop di ujung cropline (garis singkapan ) , daerah kerja
tambang dalam titik bor .
Radius dari data point terakhir maksimum 1 km.
Khusus untuk data batubara dari bor samping dari hasil coring bias juga
dari data non coring yang didukung dari data loging.
2.1.3 Sumberdaya Tereka (Inferred Resource)Sumberdaya tereka adalah Sumberdaya yang dapat ditentukan dengan kegiatan
pengambilan data berdasarkan bukti-bukti geologi, pemboran, parit uji, sumur uji,
ataupun metode lainnya. Data yang diperoleh dari sumberdaya tereka terbatas,
sehingga keberlanjutan atau kontinuitas dari endapan dan data-data geologi
yang diapat tidak dapat diyakini secara penuh.Jika ditinjau dari endapan
batubara, sumberdaya tereka adalah cadangan batubara terduga yang diluar
sumber terukur dan sumber tertunjuk dihitung atas kontrol titik – titik pengamatan
yang spasinya sangat jauh atau titik pengamatannya kurang akurat untuk diambil
dasar perhitungan. Adapun dua jenis sumberdaya batubara berdasarkan dari
akurasi titik pengamatannya, yaitu :
Sumberdaya Batubara Tereka Kelas 1
Sering juga disebut Assumed Coal Resource adalah cadangan batubara terduga
yang dihitung atas dasar spasi titik pengamatan maksimum 4 km dengan radius
paling luar dari titik pengamatan yang paling ujung tidak lebih dari 2 km.
Sumberdaya Batubara Tereka Kelas 2
Adalah cadangan batubara yang minim atau kurang dengan data dan dihitung
atas dasar perkiraan ketebalan batubara yang dikaitkan dengan keadaan-
keadaan situasi regional. Apabila ditemukan dari lapisan batubara yang tidak
menerus, maka,
- Jarak spasi antar titik bor > 0,5
- Radius dari titik pengamatan terakhir > 100 m
Parameter Dalam penetapan klasifikasi sumberdaya batubara adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.1Parameter Penetapan Klasifikasi Cadangan dan Sumberdaya Batubara