Skenario IV Gigi Ompong Adik Egi Egi berumur 8 tahun, diantar oleh ibunya datang ke praktek dokter gigi mengeluhkangigi belakang bawah kanannya yang tanggal, sehingga giginya ompong dan sulit bila makan, akibatnya nafsu makannya menurun. Oleh karena itu ibunya menginginkan dilakukan perawatan pada gigi anaknya yang hilang tersebut. Dari anamnesa diketahui bahwa gigi yang ompong tersebut terjadi sejak setahun yang lalu, karena karies dan dicabut. Suaminya bekerja sebgagai guru swasta. Pemeriksaan klinis diketahui bahwa gigi molar permanennya adalah end to end dan relasi anteriornya baik. Secara ronsenologis diketahui benih giginya lengkap, gigi 45 masih tertutup tulang kortikal dan gigi 74 apikalnya terjadi resopsi 2/3 apikal dan benih 34 sudah mulai menembus tulang alveolar. Dokter gigi menyatakan bahwa gigi yang tanggal prematur perlu dibuatkan alat untuk memperbaikinya. 1
40
Embed
Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer
Bab Pembahasan diskusi tutorial tentang Space Mantainer
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Skenario IV
Gigi Ompong Adik Egi
Egi berumur 8 tahun, diantar oleh ibunya datang ke praktek dokter gigi
mengeluhkangigi belakang bawah kanannya yang tanggal, sehingga giginya
ompong dan sulit bila makan, akibatnya nafsu makannya menurun. Oleh karena
itu ibunya menginginkan dilakukan perawatan pada gigi anaknya yang hilang
tersebut. Dari anamnesa diketahui bahwa gigi yang ompong tersebut terjadi sejak
setahun yang lalu, karena karies dan dicabut. Suaminya bekerja sebgagai guru
swasta. Pemeriksaan klinis diketahui bahwa gigi molar permanennya adalah end
to end dan relasi anteriornya baik. Secara ronsenologis diketahui benih giginya
lengkap, gigi 45 masih tertutup tulang kortikal dan gigi 74 apikalnya terjadi
resopsi 2/3 apikal dan benih 34 sudah mulai menembus tulang alveolar. Dokter
gigi menyatakan bahwa gigi yang tanggal prematur perlu dibuatkan alat untuk
memperbaikinya.
1
STEP 1
Identifikasi Kata-kata sukar
1. End to end adalah relasi cusp ridge gigi posterior rahang atas dengan cusp
ridge posterior gigi rahang bawah dan biasanya disebut juga relasi kelas 2.
2. Gangren pulpa adalah jaringan pulpa dengan gigi nonvital sebagian
ataupun seluruhnya.Nonvitalnya pulpa ini disebabkan oleh karena adanya
infeksi mikroorganisme, trauma dan karies dan bisa juga disebabkan
karena kurangnya suplay darah pada jaringan pulpa sehingga gigi nampak
mengalami perubahan warna kecoklatan.
STEP 2
Identifikasi Permasalahan
1. Apa saja dampak dari tanggal prematur gigi sulung?
2. Hal-hal apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum dilakukan
perawatan pada gigi 85 dan 74?
3. Perawatan apa yang dilakukan untuk gigi sulung yang mengalami tanggal
prematur (gigi 85) dan perawatan gigi 74 yang gangren pulpa?
2
STEP 4
Mind Map
3
Gigi sulung tanggal prematur
Dampak
Efek terhadap gigi
pemanen
Efek psikologiEfek terhadap
kesehatan dan fungsi
rongga mulut
Benih gigi lengkap Benih gigi tidak
lengkap
Space maintainer
fungsiIndikasi dan
kontraindika
si
syaratklasifikasi
Gigi tiruan
STEP 5
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan indikasi dan
kontraindikasi penggunaan space maintainer.
2. Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan syarat
penggunaan space maintainer.
3. Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan prosedur
pemasangan space maintainer.
4. Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan fungsi space
maintainer.
5. Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan klasifikasi
space maintainer.
4
Step 7
Pembahasan
1. Indikasi dan Kontraindikasi Penggunaan Space Manntainer
Kehilangan gigi geligi susu secara dini dapat menyebabkan
terjadinya penutupan ruangan dengan pergerakan ke mesial gigi posterior
atau pemindahan ke lingual gigi anterior. Untuk mempertahankan ruangan
tersebut dipakai space maintainer, yaitu suatu alat yang dapat
mempertahankan lebar mesio-distal yang diperlukan gigi permanen sampai
gigi tersebut erupsi sempurna. Alat ini juga mempertahankan kontak
oklusal yang cukup untuk gigi antagonisnya sehingga dapat mencegah
terjadinya anomali yang lebih parah.
1.1 Indikasi Pemakaian Space Maintainer
a. Kehilangan gigi molar pertama susu secara dini
Bila gigi molar pertama susu hilang secara dini, perlu
dilakukan observasi terhadap anak tersebut. Biasanya jarang
dijumpai pergerakan gigi molar kedua susu ke mesial, tetapi
kadang-kadang ada dijumpai, karena adanya tekanan erupsi gigi
molar pertama permanen. Jika dalam waktu 6 bulan ada pergeseran
ke mesial sebesar 1 mm atau lebih, suatu space maintainer
sebaiknya dipasang.
b. Kehilangan gigi molar kedua susu secara dini
Kehilangan gigi molar kedua susu secara dini dapat
menimbulkan masalah ortodonti yang serius, karena akan terjadi
pergeseran ke mesial dari gigi molar pertama permanen yang dapat
menghalangi erupsi gigi premolar kedua. Hal ini dapat
5
mengakibatkan berkurangnya panjang lengkung dan terpendamnya
gigi molar kedua tersebut.
c. Kehilangan gigi susu anterior secara dini
Bila dijumpai kehilangan gigi susu anterior secara dini,
sebaiknya dilakukan pemasangan space maintainer, karena gerakan
lidah akan selalu menuju ke arah ruangan yang kosong tersebut dan
dapat menimbulkan kebiasaan buruk. Disamping itu, gangguan
bicara juga dapat terjadi. Dengan tidak adanya gigi bagian depan di
rongga mulut dapat membuat si anak merasa berbeda dari anak-
anak lainnya dan anak tersebut akan merasa tidak sempurna secara
psikologis.
d. Sesudah pencabutan gigi premolar pertama
Gigi premolar pertama adalah gigi yang paling sering dicabut
dalam merawat gigi berjejal. Gigi premolar pertama atas biasanya
erupsi sebelum gigi kaninus erupsi dan pencabutan gigi premolar
pertama permanen sering membuat gigi kaninus berada dalam
posisi yang baik tanpa memakai alat ortodonti. Tapi hal ini dapat
mengakibatkan pergeseran gigi posterior ke depan. Maka dalam hal
ini space maintainer sebaiknya dipasangkan di samping untuk
mencegah pergeseran gigi posterior juga mempertahankan ruang
bagi erupsi gigi premolar kedua tetangganya yang impaksi atau
untuk gigi kaninus yang akan erupsi.
e. Kehilangan gigi secara kongenital
Kehilangan gigi secara kongenital lebih sering terjadi pada gigi
permanen daripada gigi susu. Untuk gigi yang mengalami
kehilangan kongenital itu dapat dipasangkan space maintainer
6
untuk mempertahankan lebar mesio-distal gigi sampai gigi tersebut
dibuatkan gigi palsu.
f. Setelah pencabutan gigi molar pertama permanen
Kehilangan satu atau lebih gigi permanen sering diumpai
pada anak-anak. Jika gigi molar pertama permanen hilang beberapa
tahun sebelum erupsi gigi molar kedua permanen, maka gigi molar
kedua permanen dapat bergerak ke depan atau erupsi pada oklusi
normal, menempati ruang bekas gigi molar pertama permanen. Bila
hal ini terjadi, tidak akan menimbulkan masalah ortodonti. Tapi
jika gigi molar kedua permanen sudah erupsi sempurna atau erupsi
sebagian maka ada pilihan untuk mengatasinya. Pertama, gerakkan
gigi molar kedua permanen ke depan secara ortodonti dan kedua,
pertahankan ruangan yang ada dengan memakai space maintainer
untuk pembuatan bridge di kemudian hari.
g. Untuk menghindari supra erupsi gigi pada lengkung yang
berlawanan.
h. Untuk memperbaiki fisiologi pengunyahan anak-anak dan
mengembalikan kesehatan gigi yang optimal.
1.2 Kontraindikasi Pemakaian Space Maintainer
Tujuan space maintainer adalah mencegah terjadinya maloklusi yakni
dengan mempertahankan ruang dalam lengkung rahang sehingga gigi tetap
pengganti dapat erupsi dengan sempurna. Namun dalam penggunaan space
mantainer terdapat juga kondisi yang tidak dianjurkan menggunakan space
maintainer. Berikut Kontra Indikasi pengunaan space mantainer:
7
a. Tidak terdapat tulang alveolar yang menutup mahkota gigi tetap yang akan
erupsi. Karena dalam penggunaan Space Maintainer pada kondisi tersebut
dikhawatirkan dapat mengganggu proses erupsi.
b. Kekurangan ruang untuk erupsi gigi permanen. Hal ini termasuk
kekurangan ruang yang sangat banyak sehingga memerlukan tindakan
pencabutan gigi yang menghalangi erupsi gigi permanen.
c. Benih gigi permanen pengganti yang tidak terbentuk atau disebut dengan
agenesis . Kondisi tersebut tidak dianjurkan menggunakan space
mantainer tetapi dilakukan pemasangan gigi tiruan pada gigi yang tanggal
prematur.
d. Kasus maloklusi yang memerlukan perawatan di bidang Orthodonsia.
e. Kebersihan rongga mulut yang dipengaruhi sistemik. Adanya pengaruh
sistemik dalam kebersihan rongga mulut. Seperti pengaruh penyakit-
penyakit sistemik terhadap xerostomia. Pasien yang mengalami
xerostomia memiliki flow saliva yang sangat sedikit dan memicu
meningkatnya resiko terjadinya karies.
f. Sindrom Down. Pasien yang mengalami penyakit Sindrom Down ini juga
memiliki flow saliva yang rendah karena juga mengalami xerostomia.
Kondisi tersebut yang memicu peningkatan terjadinya resiko karies.
Ada beberapa kondisi yang membuat space mantainer tidak diaplikasikan
pada anak:
a. Jika gigi yang tanggal sebelum waktunya adalah gigi insisivus decidui,
maka pemasangan space mantainer tidak dianjurkan karena
pertumbuhan daerah ini ke arah transversal sangat laju dan pergeseran
gigi-gigi caninus ke arah mesial hampir tidak ada.
b. Jika dataran inklinasi dan tonjol-tonjol gigi yang berada di samping
gigi yang dicabut sudah mengunci sedemikian rupa dnegan gigi 8
antagonisnya, sehingga pergeseran ke arah tempat yang kosong itu
sudah terhalang dengan sendirinya.
c. Pada anak dengan usia masih sangat muda juga tidak diaplikasikan
karena kerjasama yang sulit dilakukan dengan dokter gigi.
2. Syarat Space Maintainer
Sebelum dilakukan pemasangan space maintainer pada rongga mulut
pasien, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan, diantaranya:
a. Tidak menghambat pertumbuhan lengkung rahang
b. Tidak menghambat perkembangan oklusi gigi
c. Dapat menjaga ruang dimensi proksimal (mempertahankan ukuran lebar
mesiodistal gigi yang tanggal)
d. Tidak mengganggu erupsi gigi antagonisnya maupun gigi permanen yang
merupakan gigi pengganti dari gigi yang telah tanggal
e. Tidak mempengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan fungsi pergerakan
mandibula
f. Harus dapat memulihkan fungsi estetik dan juga dapat menghilangkan
trauma psikis
g. Dapat mencegah ekstrusi gigi lawan atau over erupsi dari gigi
antagonisnya. Hal ini kemungkinan bisa tejadi ketika gigi antagonis tak
bisa beroklusi karena gigi lawannya hilang, sehingga akan terjadi ekstrusi
sampai gigi tersebut berkontak dengan salah satu gigi lain di rahang yang
berlawanan
h. Tidak memberikan tekanan yang abnormal atau berlebihan pada gigi
penyangganya
i. Tidak mengganggu jaringan lunak sekitar
j. Desain sederhana agar tidak mengganggu fungsi gigi dan mulut,
ekonomis, kuat, dan mudah dibersihkan.
Secara radiografi juga ada beberapa syarat dilakukannya pemasangan
space maintainer, yaitu:
9
a. Terlihat adanya benih gigi permanen atau terdapat gigi pengganti
b. Terlihat adanya pembentukan akar gigi
c. Tidak ada kondisi patologis pada jalan erupsi gigi permanen
d. Tidak ada resorpsi patologis pada gigi penyangga
Hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan perawatan
setelah kehilangan gigi susu secara dini :
a. Waktu kehilangan gigi
Pergeseran gigi terjadi setelah enam bulan pertama setelah pencabutan.
Sehingga, space maintainer harus secepat mungkin dipasang. Jika dicabut sudah
berbulan-bulan, space maintainer dibuat untuk mencegah keadaan yang lebih
parah. Selain itu, juga dapat dibuat space maintainer yang berguna untuk
memperoleh kembali ruangan yang hilang untuk erupsi gigi penggantinya yang
disebut space regainer.
b. Usia gigi pasien
Waktu erupsi rata-rata gigi pasien tidak berpengaruh dalam pembuatan
space maintainer karena waktu erupsi gigi setiap pasien bervariasi. Menurut Gron,
gigi akan erupsi jika ¾ akar telah terbentuk tanpa memperhatikan umur anak.
Namun, kehilangan gigi susu dapat mempengaruhi waktu erupsinya gigi
pengganti.
c. Ketebalan tulang yang menutupi gigi yang belum erupsi
Jika tulang yang menutupi gigi permanen mengalami kerusakan akibat
infeksi, maka gigi permanen akan erupsi lebih cepat dan perkembangan akar
minimum. Jika kehilangan tulang terjadi sebelum ¾ akar gigi permanen terbentuk,
sebaiknya dokter gigi menganjurkan space maintainer. Space maintainer juga bisa
digunakan jika terdapat tulang yang menutupi mahkota, karena erupsi gigi
permanen tidak akan terjadi dalam beberapa bulan. Space maintainer tidak untuk
mengoreksi maloklusi tapi untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan agar
tidak menjadi lebih buruk.
10
3. Prosedur Pemasangan Space Maintainer
Dalam penggunaan space maintainer, diperlukan analisa perhitungan
untuk mengetahui ruang yang tersedia pada lengkung rahang. Terdapat
beberapa analisa yang dapat digunakan antara lain:
a. Analisa Geligi Campuran
1. Analisa Moyers
Diperkenalkan oleh Moyers, Jenkins dan staf ortodonsia
Universitas Michigan. Moyers memperkenalkan suatu analisis dengan
dasar pemikiran bahwa berdasarkan studi yang dilakukan beberapa
ahli, terdapat hubungan antara ukuran kelompok gigi pada satu bagian
dengan bagian lainnya. Seseorang dengan ukuran gigi yang besar pada
salah satu bagian dari mulut cenderung mempunyai gigi-gigi yang
besar pula pada tempat lain.
Berdasarkan penelitian, ukuran gigi insisif permanen rahang
bawah memiliki hubungan dengan ukuran kaninus dan premolar yang
belum tumbuh baik pada rahang atas maupun rahang bawah. Pada
analisa ini, dipilih gigi insisif rahang bawah untuk pengukurannya.
Hal karena gigi ini muncul lebih dulu di dalam rongga mulut pada
masa geligi campuran, mudah diukur secara akurat, dan secara
langsung seringkali terlibat dalam masalah penanganan ruangan
Keuntungan dari penggunaan analisa ini, antara lain:
Kesalahan sedikit dan ralat kecil diketahui dengan tepat.
Dapat dikerjakan dengan baik oleh ahli maupun bukan ahli.
Tidak membutuhkan banyak waktu.
Tidak memerlukan alat khusus, ataupun RO
Prosedur analisisnya adalah dengan mengukur lebar mesial
distal terbesar keempat insisif rahang bawah satu per satu, lalu hasil
yang diperoleh ini dicocokkan dengan table Moyers, dengan
probabilitas 75% (yang paling umum). Hasil ini untuk mengetahui
kemungkinan ukuran caninus, premolar 1-2 yang belum erupsi.
11
Probabilitas 75% berarti bahwa, kemungkinan hanya terdapat 1
diantara 4 kemungkinan bahwa jumlah lebar yang sebenarnya gigi
yang belum erupsi melebihi jumlah yang diperkirakan.
Kemudian ukuran tersebut dibandingkan dengan sisa ruangan
yang tersedia setelah keempat gigi insisif atas dan bawah disusun pada
kedudukannya yang benar pada rahang. Ruangan yang tersedia bagi