LAPORAN SURVEY EPIDEMIOLOGI
BLOK KLINIK PUBLIC HEALTH OF DENTISTRYANALISA PERILAKU HIDUP
BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA SERTA KESEHATAN GIGI
DAN MULUT MASYRAKAT DESA JATISONO, KECAMATAN GAJAH, KABUPATEN
DEMAKPERIODE APRIL 2015Diajukan Guna Melengkapi Sebagian
Persyaratan Kepaniteraan KlinikIlmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Disusun Oleh :1. Henny Eka Putri2. Rr. Sarah Ladytama3. Nur
Khamilatusy S4. Anggun Hibah J.T5. Happy Septianto 6. Galih Ridho
HFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS ISLAM SULTAN
AGUNGSEMARANG2015
\\HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Hasil Survey Epidemiologi Blok Klinik Public Health Of
DentistryAnalisa Situasi Kesehatan Gigi Dan Mulut Masyarakat Di
Desa Jatisono, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak Guna melengkapi
Tugas Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Demak,Mei 2015
Disahkan OlehPembimbing
drg. Auva Rovkotti
Mengetahui dan menyetujui,Kepala Puskesmas Gajah I
dr. Anton Hermawan
KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Survey Analisa Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Tatanan Rumah Tangga Serta Kesehatan
Gigi Dan Mulut Masyrakat Desa Jatisono, Kecamatan Gajah, Kabupaten
Demak dimulai pada tanggal 20 April 2015 1 Mei 2015Laporan ini
disusun untuk memenuhi tugas-tugas dalam rangka menjalankan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Desa Jatisono .
Laporan ini memuat data hasil survey masyarakat di Desa Jatisono
Demak. Laporan ini dapat terselesaikan berkat kerjasama tim dan
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:1. Kepala Desa
Jatisono dan keluarga atas kerjasama dan bantuan saat proses survey
di Desa Jatisono sehingga berjalan lancar.1. dr. Anton Hermawan
selaku kepala puskesmas Gajah I yang telah memberikan bimbingan dan
pelatihan selama kami menempuh Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan
Masyarakat di Puskesmas Gajah I1. drg. Auva Rovkotti yang telah
memberikan bimbingan dan pelatihan selama kami menempuh
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Gajah
I1. Bu Bidan Karyawamati yang telah memberikan bimbingan dan
pelatihan selama kami melakukan survey di Desa Jatisono1. Tim
pembimbing kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang.Kami
menyadari sepenuhnya bahwa hasil laporan ini masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan
dan perbaikan laporan ini agar lebih mendekati hasil yang optimal.
Akhir kata kami berharap semoga laporan Survey Analisa Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Tatanan Rumah Tangga Serta Kesehatan
Gigi Dan Mulut Masyrakat Desa Jatisono, Kecamatan Gajah, Kabupaten
Demak ini bermanfaat bagi semua pihakDemak,Mei 2015
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar BelakangPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah
upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu
kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan
membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan
edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku,
melalui pendekatan pimpinan (advocation), bina suasana (social
support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerman) sebagai suatu
upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya
sendiri, dalam tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan
cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatan.perempuan, pada seluruh lapisan
sosial-ekonomi masyarakat tanpa terkecuali.Penilaian PHBS meliputi
: 1. Perilaku Tidak merokok Persalinan (KIA) Periksa hamil (KIA)
Imunisasi Penimbangan balita Cuci tangan Gosok gigi Olah
raga/aktivitas2. 3. Lingkungan Jamban Air bersih Sampah SPAL
Ventilasi Lantai rumah
Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang perlu diperhatikan
karena Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya makanan dan
minuman, tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang
mengetahui. Mulut merupakan bagian yang penting dari tubuh kita dan
dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan gigi
karena banyak penyakit umum. Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau
dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran
masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan
perawatan. Namun sebagian besar orang masih mengabaikan kondisi
kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak
terlalu penting, padahal manfaatnya sangat penting dalam menunjang
kesehatan dan penampilan.
Penilaian survei terpadu Kesehatan Gigi dan Mulut meliputi
:Indikator :1. Status kesehatan Gigi dan Mulut dan kebutuhan
perawatan, meliputi : Maloklusi Status gigi dan perawatan yang
diperlukan Status periodontal2. Data perorangan Pemanfaatan
fasilitas kesehatan gigi dan mulut Pengetahuan dan kebiasaan
memelihara kesehatan Kepercayaan yang menyangkut kesehatan gigi dan
mulut
Survey ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan dan
kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS serta
berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat. Sasaran survey ini
adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga
serta kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang bertempat tinggal di
Desa Jatisono, Kecamatan Gajah , Kabupaten Demak sebanyak 80 KK di
Rt 1- 8 di RW 01. B. Tujuan Survey terpadu Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga serta kesehatan gigi dan
mulut ini bertujuan untuk:1. Mengetahui perwujudan program Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat yang telah dilakukan warga desa Jatisono.2.
Memperoleh data yang objektif mengenai Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat serta kesehatan gigi dan mulut dari masyarakat desa
Jatisono.3. Memperoleh pokok-pokok permasalahan kesehatan
masyarakat, keluarga, serta gigi dan mulut di desa Jatisono.4.
Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat keluarga maupun
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga, lingkungan
serta kesehatan gigi dan mulut sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarat desa Jatisono.5. Sebagai bahan acuan untuk
menentukan prioritas dan cara pemecahan masalah sebagai upaya
peningkatan derajat kesehatan di desa Jatisono.6. Sebagai bahan
masukan bagi pemerintah daerah setempat mengenai masalah kesehatan
masyarakat di desa Jatisono.
C. Metodologi Survey PHBS serta kesehatan gigi dan mulut ini
menggunakan metode observation dengan menggunakan questioner kepada
80 KK di RW 1 di RT 01- 08 Desa Jatisono yang dipilih secara acak
dengan mengambil sampel 10 KK disetiap RT.
D. Manfaat Manfaat survey PHBS serta kesehatan gigi dan mulut
ini adalah untuk mengetahui data PHBS dan data kesehatan gigi dan
mulut. Hasil survey yang diperoleh dapat menjadi bahan evaluasi
program perencanaan kesehatan dan mengembangkan potensi daerah dari
segi kesehatan khususnya masyarakat di Desa Jatisono Kecamtan Gajah
Kabupaten Demak.
BAB IILANDASAN TEORI
A. Landasan TeoriPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terdiri
dari 5 tatanan meliputi PHBS di tatanan rumah tangga, PHBS di
tatanan sekolah, PHBS di tatanan tempat kerja, PHBS di tatanan
tempat umum, dan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan. PHBS yang
menjadi pedoman dalam survey ini adalah PHBS di tatanan rumah
tangga. PHBS di tatanan rumah tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Tujuan utamanya adalah untuk
mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu
menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota
rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang
kurang kondusif untuk hidup sehat.Tujuan PHBS di Rumah Tangga
meliputi tujuan umum yaitu meningkatkan angka rumah tangga sehat di
desa kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sementara tujuan
khususnya adalah meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan
anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS serta setiap anggota
rumah tangga dapat berperan aktif dalam gerakan PHBS di
masyarakat.Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota
keluarga yaitu Pasangan Usia Subur (PUS), Ibu Hamil dan Ibu
Menyusui, Anak dan Remaja, Usia Lanjut dan Pengasuh Anak.Pembinaan
PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah Tangga Sehat.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator
PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat sebagai berikut : Tujuh
Indikator PHBS di Rumah Tangga :1. Pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatanAdalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga
para medis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah
ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi
lebih terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan
segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit.
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan
peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah
terjadinya infeksi dan bahaya kesehata lainnya.
2. Bayi diberi ASI eksklusi Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya
diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan. ASI adalah makanan
alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yar cukup dan sesuai
untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan
baik. Air Susu Ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan
(kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan
terhadap penyakit3. Penimbangan bayi dan balitaPenimbangan bayi dan
balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan setiap bulan dan
mengetahui apakah bayi dan balita berada pada kondisi gizi kurang
atau gizi buruk. Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap buian
mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di Posyandu.4. Mencuci tangan
dengan air dan sabunAir yang tidak bersih banyak mengandung kuman
dan bakteri penyebab penyakit Bila digunakan, kuman berpindah ke
tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh,
yang bisa menimbulkan penyakit. Sabun dapat membersihkan kotoran
dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih
tertinggal di tangan. Manfaat mencuci tangan adalah membunuh kuman
penyakit yang ada di tangan dan mencegah penularan penyakit seperti
Diare, Kolera Disentri, Typhus, kecacingan, penyakit kulit, Infeksi
Saluran Pemapasan Akut (ISPA), flu burung atau Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).5. Menggunakan air bersihAir yang kita
pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur,
membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan
sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau
terhindar dari penyakit6. Menggunakan jamban sehatJamban adalah
suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia
yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher
angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.7. Rumah bebas
jentikRumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan
pemeriksaan Jentik secara berkala tidak terdapat Jentik nyamuk.Tiga
Indikator Hidup Sehat: 8. Makan buah dan sayur setiap hariSetiap
anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi
sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah sangat
penting karena sayur dan buah mengandung banyak nutrisi yang sangat
diperlukan tubuh untukberaktifitas sehari-hari.9. Melakukan
aktivitas fisik setiap hariAktivitas fisik adalah melakukan
pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang
sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan
mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang
hari. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30
menit dalam sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru
serta alat tubuh lainnya.10. Tidak merokok dalam rumahSetiap
anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat
pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan
dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang
paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida
(CO).Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusakjantung dan aliran
darah. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker. CO
menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga
sel-sel tubuh akan mati.Dari sepuluh indikator PHBS di atas maka
akan didapatkan empat klasifikasi rumah tangga yang menjalankan
PHBS. Menurut Dinas Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007
klasifikasi tersebut sebagai berikut:1. Klasifikasi I (warna merah)
: Jika melakukan 1 sampai dengan 3 dari 10 indikator PHBS dalam
tatanan rumah tangga.2. Klasifikasi II (warna kuning): Jika
melakukan 4 sampai dengan 5 dari 10 indikator PHBS dalam tatanan
rumah tangga.3. Klasifikasi III (warna hijau) :Jika melakukan 6
sampai dengan 7 dari 10 indikator PHBS dalam tatanan rumah
tangga.4. Klasifikasi IV (warna biru) : Klasifikasi III + ikut dana
sehatKlasifikasi penilaian PHBS menurut Dinas Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2008 mengalami perubahan, dimana jika salah satu
indikator PHBS tidak terpenuhi, maka tatanan tersebut dinyatakan
tidak menjalankan PHBS.
BAB IIIANALISA SITUASI KESEHATAN
A. Analisa Aspek PendudukDesa Jatisono adalah salah satu desa
yang ada di kecamatan Gajah dan kabupaten Demak. Jarak dari Gajah
ke desa Jatisono kira-kira 6 km,sedangkan demak ke Gajah kira-kira
25 km. Transportasi yang digunakan untuk pergi ke desa ini dengan
menggunakan sepeda, sepeda motor,becak,dan delman. Desa ini
berpenduduk kira-kira 3500 jiwa. Penduduk di desa ini,rata-rata
bermata pencaharian sebagai petani. Hasil tanaman pada musim
penghujan adalah padi sedangkan pada musim kemarau yaitu kacang
hijau. Apabila terjadi gagal panen padi,petani mengalami kerugian
besar sehingga pendapatan sehari-hari berkurang.1. Data Wilayah/
GeografisData umum wilayah di Desa Jatisono, Kecamatan Gajah,
Kabupaten Demak adalah sebagai berikut : Sebelah Timur berbatasan
dengan desa Keramat, Sebelah barat berbatasan dengan desa
Tlogojati, Sebelah selatan berbatasan dengan desa Surodadi Sebelah
utara berbatasan dengan desa Dondong.
a. Luas DesaLuas desa Jatisono sebesar 29.900.000000 hab.
Pembagian Administrasi Dusuna. Jumlah RT : 24 RTb. Jumlah RW: 3
RWc. Tokoh masyarakat-- Nama H. PURNOMO, S. Sos
-- Pangkat/Golongan
-- NIP
-- Pendidikan Terakhir Sarjana
-- Pelatihan yang pernah diikuti
-- Jenis Kelamin Laki-Laki
1. Kepala Desa/Lurah
2. Sekretaris Desa/Kelurahan
-- Nama MASRUKHIN
-- Pangkat/Golongan
-- NIP
-- Pendidikan Terakhir SLTA
-- Pelatihan yang pernah diikuti
-- Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Badan Permusyawaratan Desa
-- Nama TRI CAHYO WIDARSO
-- Pendidikan Terakhir S-1
-- Pelatihan yang pernah diikuti
-- Jenis Kelamin Laki-Laki
1. Data Kependudukana. Jumlah PendudukJumlah Laki-Laki (orang)
1.908
Jumlah Perempuan (orang) 1.916
Jumlah Total (orang) 3.824
Jumlah Kepala Keluarga (KK) 1.206
Kepadatan Penduduk (Jiwa/KM2) 14
b. Komposisi Usia PendudukLaki-Laki
Usia 0 - 6 Tahun 47
Usia 7 - 12 Tahun 0
Usia 13 - 18 Tahun 0
Usia 19 - 25 Tahun 0
Usia 26 - 40 Tahun 0
Usia 41 - 55 Tahun 0
Usia 56 - 65 Tahun 0
Usia 65 - 75 Tahun 0
Usia > 75 Tahun 0
Jumlah Laki-Laki (Orang) 47
Perempuan
Usia 0 - 6 Tahun 60
Usia 7 - 12 Tahun 0
Usia 13 - 18 Tahun 0
Usia 19 - 25 Tahun 0
Usia 26 - 40 Tahun 0
Usia 41 - 55 Tahun 0
Usia 56 - 65 Tahun 0
Usia 65 - 75 Tahun 0
Usia > 75 Tahun 0
Jumlah Perempuan (Orang) 60
c Mata Pencaharian Penduduk
Jenis PekerjaanLaki-Laki (orang)Perempuan (orang)Jumlah
(Orang)
Pegawai Negeri Sipil141630
TNI202
Perangkat Desa606
Anggota Legislatif101
Jumlah Total (Orang)231639
d. Sarana Pendidikan
KategoriTingkatan/Jenis SekolahJumlah PengajarJumlah
SiswaRasio
Sekolah FormalTK77010
SD2432913
SMP5463711
SMA201055
Sekolah IslamPonpes55010
Jumlah Total1101.191
Tenaga KesehatanJumlah (Unit/Orang}
Bidan1
Jenis Prasarana KesehatanJumlah (Unit)
Puskesmas pembantu1
Posyandu3
Rumah Bersalin1
Jumlah Total (Unit)5
Tempat IbadahJumlah
Masjid1
Langgar/Surau/Mushola21
Jumlah Total22
Sanitasi
Sumur Resapan Air Rumah Tangga (Rumah)
0
MCK Umum (Unit) 1
Jamban Keluarga (KK) 0
Saluran Drainase/Saluran Pembuangan Air Limbah Ada
Kondisi Saluran Drainase/Saluran 2
Analisa hasil Survey Berdasarkan survei tersebut diperoleh
data-data sebagai berikut : Analisa Derajat Kesehatan Gigi dan
Mulut3.1.1 Prevalensi/ keluhan Penyakit Gigi dan Mulut3.1.1.1 Tabel
Data prevalensi keluhan penyakit Gigi dan MulutKeluhan penyakit
gigi dan mulut
Jumlah 80 KK dengan 120 sampelYa Tidak
%%
8570,833529,16
3.1.2 Data Penyakit Gigi dan Mulut3.1.2.1 Tabel Data prevalensi
keluhan penyakit Gigi dan MulutData penyakit Gigi dan Mulut
Jumlah responden 80 KK dengan 85 sampel penyakit gigi dan
mulutBalita (60th)
%%%%
00%3237,644552,9489,41
Kedua tabel menunjukkan bahwa dari 80 KK terdapat 120 sampel
yang diperiksa . Dari 120 sampel yang diperiksan sebesar 85 orang
(70,83%) merasakan adanya keluhan sakit gigi dan mulut dan sebesar
35 orang (29,16%) tidak merasakan adanya keluhan sakit gigi dan
mulut
3.1.3 Gambaran Penyakit Gigi dan Mulut pada balita, anak
sekolah, dan Lansia yang dilakukan pemeriksaan.3.1.3.1 Tabel data
responden yang dilakukan pemeriksaan
Data penyakit Gigi dan Mulut
Jumlah responden 80 KK dengan 120 sampelBalita (60th)
%%%%
86,675243,35344,1675,83
Tabel menunjukkan bahwa telah dilakukan pemeriksaan pada 30 KK
yang terdiri dari balita 8 orang (6,67%), usia sekolah 52 orang (
43,3%), dewasa 53orang (44,16%), lansia 7 orang (5,83%)
3.1.3.2 Tabel penyakit Gigi dan Mulut pada BalitaJumlah balita
yang diperiksa 2 orangKesakitan GILUT
KariesDebris indeksKalkulus IndeksgingivitissariawanPenyakit
periodontalKelainan Dento skeletal
%%%%%%%
810081000000000000
Tabel menunjukkan bahwa dari 2 balita yang dilakukan pemeriksaan
terdapat 8 orang (100%) yang terdapat karies, 8 orang (100%) yang
terdapat debris.
3.1.3.3 Tabel penyakit Gigi dan Mulut pada Usia Sekolah
(5-21th)
Jumlah usia sekolah yang diperiksa 32 orangKesakitan GILUT
KariesDebris indeksKalkulus IndeksGingivitissariawanPenyakit
periodontalKelainan Dento skeletal
%%%%%%%
321002887,51031,21650000000
Tabel menunjukkan bahwa dari 32 orang usia sekolah yang
dilakukan pemeriksaan terdapat 32 orang (100%) yang ditemukan
karies, 28 orang (87,5%) yang terdapat debris, 10 orang (31,2%)
terdapat kalkulus, 16 orang (50%) terdapat gingivitis, 16 orang
(50%) terdapat sariawan, tidak terdapat penyakit periodontal dan
kelainan dento skeletal.
3.1.3.4 Tabel penyakit Gigi dan Mulut pada Dewasa (22-60th)
Jumlah dewasa yang diperiksa 45 orangKesakitan GILUT
KariesDebris indeksKalkulusIndeksGingivitissariawanPenyakit
periodontalKelainan Dento skeletal
%%%%%%%
45100451001840817,7511,10000
Tabel menunjukkan bahwa dari 45 orang usia dewasa yang dilakukan
pemeriksaan terdapat 45 orang (100%) yang ditemukan karies, 45
orang (100%) yang terdapat debris, 18 orang (40%) terdapat
kalkulus, 8 orang (17,7%) terdapat gingivitis, 5 orang (11,1%)
terdapat sariawan, tidak terdapat penyakit periodontal dan terdapat
kelainan dento skeletal.3.1.3.5 Tabel penyakit Gigi dan Mulut pada
Lansia >60th
Jumlah lansia yang diperiksa 7 orangKesakitan GILUT
KariesDebris indeksKalkulus IndeksGingivitissariawanPenyakit
periodontalKelainan Dento skeletal
%%%%%%%
7100710071000000571,4200
Tabel menunjukkan bahwa dari 7 orang lansia yang dilakukan
pemeriksaan terdapat 7 orang (100%) yang ditemukan karies, 7 orang
(100%) yang terdapat debris,7 orang (100) terdapat kalkulus, 5
orang (100%) terdapat penyakit periodontal
3.2 Analisa Aspek Pelayanan Kesehatan3.2.1 Apakah anggota
keluarga pernah mendapat penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dari
petugas kesehatan?3.2.1.1 Tabel waktu mendapatkan penyuluhan
gigiWaktu
Tidak Pernah6 bulan
%%%%
80100000000
Tabel menunjukkan 80 KK (100%) belum/ tidak pernah mendapat
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dari petugas kesehatan, hal ini
disebabkan karena kekurangan kader untuk mengadakan penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut di desa Jatisono
3.2.2 Apakah keluarga mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di puskesmas?3.2.2.1 Tabel pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dipuskesmasPelayanan kesehatan gigi dan mulut puskesmas
Tidak pernah3-6 bulan
%%
8010000
Tabel menunjukkan 80 KK (100%) tidak pernah mendapatkan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut dipuskesmas, hal ini dikarenakan
lokasi puskesmas yang cukup jauh dari desa dan kurangnya kesadaran
masyarakat desa Jatisono
3.2.3 Kalau anggota keluarga ada yg sakit berobat kemana?3.2.3.1
Tabel tempat berobat wargaTempat berobat warga
Dr./ drg praktek swastaPuskesmasPoskesdesBeli obat diwarung
%%%%
0056,25007593,75
Dari tabel menunjukkan 80 KK memilih berobat ke puskesmas
sebanyak 5 orang ( 6,25) dan 75 KK (93,75%) lebih memilih berobat
sendiri dengan cara membeli obat diwarung.
3.2.4 Apakah pernah mendapat penyuluhan gigi dan mulut dari
kader kesehatan?3.2.4.1 Tabel pernah tidaknya mendapatkan
penyuluhan GILUT dari kaderPenyuluhan GILUT dari kader
Ya Tidak
%%
0080100
Dari tabel menunjukkan 80 KK (100%) tidak pernah mendapatkan
penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut dari kader kesehatan,
hal ini dikarenakan tidak ada kader kesehatan gigi mulut di desa
Jatisono3.3 Analisa Aspek Perilaku Kesehatan3.3.1 Dalam sehari
berapa kali anggota keluarga mandi3.3.1.1 Tabel frekuensi anggota
keluarga mandiFrekuensi anggota keluarga mandi
1 kali2 kali3 kali
%%%
000080100
Tabel menunjukkan bahwa 80 KK memiliki kebiasaan mandi sebanyak
3 kali sehari sebanyak 80 KK ( 100%)
3.3.2 Dimana tempat anggota keluarga mandi3.3.2.1 Tabel tempat
anggota keluarga mandi Tampat mandi
KM sendiriPemandian umumSungai
%%%
801000000
Tabel menunjukkan bahwa 80 KK mempunyai kamar mandi sendiri
3.3.3 Ketika mandi apakah semua anggota keluarga menggunakan
sabun mandi3.3.3.1 Tabel penggunaan sabun amndi ketika
mandiMenggunakan sabun mandi
YaTidak
%%
8010000
Tabel menunjukkan bahwa semua KK menggunakan sabun mandi ketika
mandi.
3.3.4 Berapa kali anggota keluarga menggosok gigi dalam
sehari3.3.4.1 Tabel frekuensi menyikat gigi dan waktuFrekuensi
menyikat gigi dan waktu
1 x (waktu)2x (waktu)3x (waktu)
%%%
0080 10000
Tabel menunjukkan bahwa 80 KK (100%) menyikat gigi 2 kali sehari
diwaktu pagi dan sore.
3.3.5 Rata-rata keluarga di desa Tugu belum menyadari pentingnya
menggosok gigi di malam hari sebelum tidur.3.3.5.1 Tabel cara
menyikat gigi yang sering digunakanCara menyikat gigi
Maju mundurMemutar/ rolAtas kebawahKanan kiri
%%%%
80100000000
Tabel menunjukkan bahwa semua KK (100%) menyikat gigi dengan
cara gerakan maju-mundur,
3.3.6 Rata-rata lama menyikat gigi3.3.6.1 Tabel rata-rata lama
menyikat gigiLama menyikat gigi
< 2 menit2-3 menit>3 menit
%%%
6176,251923,7500
Tabel menunjukkan bahwa 61 KK (76,25%) menyikat gigi 3 menit
setiap kali menggosok gigi.
3.3.7 Berapa lama sikat gigi diganti3.3.7.1 Tabel berapa lama
sikat gigi digantiKETERANGAN
Setiap 1 bulanSetiap 2 bulanSetiap 3 bulanBila sudah rusak
%%%%
11,2500007998,75
Tabel menunjukkan bahwa 1 KK (1,25%) mengganti sikat gigi setiap
1 bulan sekali, tidak ada KK yang rutin mengganti sikat gigi setiap
2 bulan dan setiap 3 bulan sekali, namun ada 79 KK (98,75%) yang
mengganti sikat gigi bila sudah rusak.
3.3.8 Ketika anggota keluarga menyikat gigi apakah memakai pasta
gigi3.3.8.1 Tabel penggunaan pasta gigi ketika menggosok
gigiPenggunaan pasta gigi
YaTidak
%%
8010000
Tabel menunjukkan bahwa semua KK menggunakan pasta gigi ketika
menggosok gigi.
3.3.9 Berapalama anggota keluarga memeriksakan gigi ke
puskesmas3.3.9.1 Tabel frekuensi memeriksakan gigi
kepuskesmasFrekuensi memeriksakan gigi ke puskesmas
Tidak pernah6 bulan
%%%%
80100000000
Tabel menunjukkan bahwa 80 KK tidak pernah memeriksakan gigi ke
puskesmas, jika merasakan sakit gigi hanya cukup memeriksakan ke
bidan atau mantri setempat atau hanya diobati dengan obat
warung
3.3.10 Apakah anggota keluarga suka manan makanan ringan
(ngemil) diantara waktu makan3.3.10.1 Tabel kebiasaan konsumsi
makanan ringan waktu makanKonsumsi makanan ringan waktu makan
YaTidak
%%
7188,75911,25
Tabel menunjukkan bahwa 71 KK (88,75%) gemar konsumsi makanan
ringan waktu makan atau sesaat setelah makan dan 9 KK (11,25%)
tidak gemar mengonsumsi makanan ringan waktu makan atau sesaat
setelah makan.
3.3.11 Berapa kali anggota keluarga ngemil dalam kurun waktu 1
hari3.3.11.1 Tabel frekuensi ngemil dalam kurun waktu 1
hari.Frekuensi ngemil dalam kurun waktu 1 hari
1 kali2 kali3 kali>3 kali
%%%%
56,251721,251518,754353,75
Tabel menunjukkan bahwa 5 KK (6,25%) ngemil 1 kali dalam kurun
waktu 1 hari, 17 KK (21,25%) ngemil 2 kali dalam kurun waktu 1
hari, 15KK (18,75%) yang ngemil 3 kali dalam kurun wakti 1 hari,
namun 43 KK (53,75%) ngemil >3 kali dalam kurun waktu 1
hari.
3.3.12 Jenis makanan yang disukai pada waktu ngemil3.3.12.1
Tabel jenis makanan yang disukai pada waktu ngemilJenis makanan
yang disukai
Makanan manis (biscuit, wafer)Permen, coklatSnack
keringBuah-buahan
%%%%
451012,55467,51215
Tabel menunjukkan bahwa 4 KK (5%) menyukai makanan manis
(biscuit, wafer) pada waktu ngemil, 10 KK (12,5%) menyukai permen,
coklat pada waktu ngemil, 54 KK (67,5%) menyukai snack kering
(kerupuk, keripik), dan 12 KK (15%) menyukai buah-buahan waktu
ngemil.
3.3.13 Apakah anggota keluarga mengkonsumsi susu dalam makanan
sehari-hari3.3.13.1 Tabel rutinitas konsumsi susu
sehari-hariKonsumsi susu sehari-hari
YaTidak
%%
0080100
Tabel menunjukkan bahwa 80 KK (40%) tidak rutin mengonsumsi susu
sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga desa Jatisono
kurang memahami akan pentingnya mengkonsumsi susu sehari-hari.
Hanya yang mempunyai anak balita yang mengkonsumsi susu, dewasa
tidak mempunyai kesadaran mengkonsumsi susu.
3.3.14 Apakah anggota keluarga mengkonsumsi sayur-sayuran dalam
makanan sehari-hari3.3.14.1 Tabel kebiasaan mengonsumsi
sayur-sayuran dalam makanan sehari-hariKonsumsi sayur-sayuran
sehari-hari
YaTidak
%%
8010000
Tabel menunjukkan bahwa semua KK (100%) mempunyai kebiasaan
mengonsumsi sayur-sayuran setiap kali makan sehari-hari, sedangkan
tidak ada kebiasaan mengonsumsi sayuran sehari-hari. Hal ini
menunjukkan rata-rata keluarga desa Jatisono sudah mulai sadar akan
pentingnya mengonsumsi sayuran sehari-hari.
3.3.15 Apakahanggota keluarga mengkonsumsi buah-buahan dalam
makanan sehari-hari3.3.15.1 Tabel kebiasaan mengonsumsi buah-buahan
dalam makanan sehari-hariKonsumsi buah-buahan sehari-hari
YaTidak
%%
8010000
Tabel menunjukkan bahwa 80 KK (100%) mempunyai kebiasaan
mengonsumsi buah-buahan sehari-hari. Hal ini menunjukkan rata-rata
keluarga desa Jatisono sudah mulai sadar akan pentingnya
mengonsumsi buah-buahan sehari-hari. Buah-buahan yang mereka
konsumsi adalah buah-buahan musiman, yaitu mangga, papaya, pisang,
jambu, belimbing tergantung dari musim buah yang ada saat itu.
3.3.16 Apakah anggota keluarga mengkonsumsi ikan/ daging/ telur
dalam makanan sehari-hari.3.3.16.1 Tabel kebiasaan mengonsumsi
ikan/ daging/ telur dalam makanan sehari-hariKonsumsi ikan/daging/
telur sehari-hari
YaTidak
%%
8010000
Tabel menunjukkan bahwa 80 KK (100%) mempunyai kebiasaan
mengonsumsi ikan/ daging/ telur setiap kali makan sehari-hari,
sedangkan . Hal ini menunjukkan rata-rata keluarga di desa Jatisono
sudah mulai sadar akan pentingnya mengonsumsi ikan/daging/ telur
sehari-hari.
3.3.17 Apakah air putih yang diminum anggota keluarga berasal
dari air kemasan atau isi ulang3.3.17.1 Tabel kebiasaan mengonsumsi
air kemasan/ isi ulangKonsumsi air kemasan/ isi ulang
YaTidak
%%
5568,754531,25
Tabel menunjukkan bahwa80 KK (100%) mempunyai kebiasaan
mengonsumsi air kemasan/ isi ulang setiap kali minum.
3.3.18 Apakah air putih yang diminum anggota keluarga berasal
dari air yang direbus sendiri3.3.18.1 Tabel kebiasaan mengonsumsi
air yang direbus sendiriKonsumsi air yang direbus sendiri
YaTidak
%%
4531,255568,75
Tabel menunjukkan bahwa 45 KK (31,25%) mempunyai kebiasaan
mengonsumsi air yang direbus sendiri setiap kali minum, sedangkan
55 KK ( 68,75%) tidak mempunyai kebiasaan mengonsumsi air yang
direbus sendiri. Hal ini menunjukkan rata-rata keluarga di desa
Jatisono masih menggunakan air yang direbus sendiri untuk air minum
yang dikonsumsi sehari-hari.
3.3.19 Kebiasaan air yang diminum berasal dari3.3.19.1 Tabel
sumber air minumSumber air minum
Mata airPAMAir isi ulangSumur umum Sumur keluarga
%%%%%
002531,253037,5002531,25
Tebel menunjukkan bahwa semua anggota keluarga tidak menggunakan
mata air dan sumur umum untuk sember air minum yang digunakan
setiap harinya, hal ini ditunjukkan dengan jumlah 0 (0%), sedangkan
untuk air PAM ada 25 KK (31,25%) yang biasa mengonsumsinya, untuk
air isi ulang ada 30 KK (37,5%) dan penggunaan sumur keluarga
sebanyak 25 KK (31,25%).
3.3.20 Apakah halaman/ pekarangan rumah bersih
(pengamatan)4.3.20.1 Tabel data halaman/ pekarangan rumah bersih
(pengamatan)Pekarangan bersih
Bersih Tidak bersih
%%
7391,2578,75
Tabel menunjukkan bahwa 73 KK (91,25%) memiliki pekarangan yang
bersih dan terawatt sedangkan ada 7 KK (8,75%) memiliki pekarangan
yang tidak bersih.
3.3.21 Pembuangansampah dirumah3.3.21.1 Tabel tempat pembuangan
sampahPembuangan sampah
Diangkut UKSDikumpulkan dan dibakarLubang sampahDibuang
sembarangan
%%%%
7391,2578,750000
Tabel menunjukkan 73 KK (91,25%) membuang sampah dengan cara
sampah dikumpulkan dan diangkut UKS , sebanyak 7 KK (8,75 ) kedalam
lubang sampah jika sudah banyak baru dibakar.
3.3.22 Apakah jendela dirumah (dari pagi hingga sore)3.3.22.1
Tabel rutinitas membuka jendela rumahJendela Di rumah
Selalu dibukaKadang-kadang dibukaTidak pernah dibuka
%%%
001518,756581,25
Tabel menunjukkan bahwa 15 KK (18,75%) kadang-kadang membuka
jendela, dan 65 KK (81,25%) tidak pernah membuka jendela dengan
alasan jendelanya rusak, desain jendela yang tidak bisa dibuka, dan
rumah sudah banyak angin yang masuk sehingga jendela tidak
dibuka.
3.3.23 Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan
merokok3.3.23.1 Tabel kebiasaan merokokAnggota keluarga yang
mempunyai kebiasaan merokok
YaTidak
%%
7593,7556,25
Tabel menunjukkan bahwa 75 KK (93,75%) mempunyai kebiasaan
merokok dan 5 KK ( 6,25%) tidak atau sudah meninggalkan kebiasaan
merokok. Hal ini menunjukkan jika masih kurang kesadaran akan
bahayanya merokok untuk kesehatan sendiri maupun lingkungan.
3.3.24 Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan
menginang3.3.24.1 Tabel kebiasaan menginangAnggota keluarga yang
mempunyai kebiasaan menginang
YaTidak
%%
0080100
Tabel menunjukkan hanya 80 KK (25%) yang mempunyai kebiasaan
menginang
3.3.25 Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan
menggunakan obat kumur3.3.25.1 Tabel kebiasaan menggunakan obat
kumurAnggota keluarga yang mempunyai kebiasaan menggunakan obat
kumur
YaTidak
%%
0080100
Tabel menunjukkan ada 80 KK (100%) tidak mempunyai kebiasaan
menggunakan obat kumur.
3.3.26 Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan
menggunakan tusuk gigi3.3.26.1 Tabel kebiasaan menggunakan tusuk
gigiAnggota keluarga yang mempunyai kebiasaan menggunakan tusuk
gigi
YaTidak
%%
0080100
Tabel menunjukkan 80 KK (57%) tidak mempunyai kebiasaan
menggunakan tusuk gigi.
3.3.27 Apakah ada anggota keluarga yang pernah pangur3.3.27.1
Tabel tradisi pangur dalam keluargaAnggota keluarga yang pernah
pengur
YaTidak
%%
8107290
Tabel menunjukkan 8 KK (23%) yang pernah pangur, dan 23 KK (77%)
tidak pernah pangur dan mulai meninggalkan tradisi pangur.
3.3.28 Indikator Rumah Tangga Sehat (PHBS)3.3.28.1 Tabel
indikator Rumah Tangga Sehat (PHBS)Stara PBHS
Sehat PratamaSehat MadyaSehat UtamaSehat Paripurna
%%%%
002430567000
Tabel menunjukkan tidak ada KK yang termasuk kedalam sehat madya
24 KK (30%) dan 56 KK ( 70 %) termasuk kedalam stara PHBS sehat
utama.
3.4 Analisa Lingkungan 3.4.1 Sumber air untuk kehidupan
sehari-hari3.4.1.1 Tabel sumber air untuk kehidupan
sehari-hariSumber air untuk kehidupan sehari-hari
Sumur/ pompaMata airPAMPenampungan air hujanSungai
%%%%%
2531,25005568,750000
Tebel menunjukkan bahwa ada 25 KK (31,25%) menggunakan sumur/
pompa, sebanyak 55 KK ( 68,75%) menggunakan air PAM untuk kehidupan
sehari hari
3.4.2 Penampungan air kotor yang ada dirumah3.4.2.1 Tabel
penampungan air kotor yang ada dirumahPenampungan air kotor
SPALPeresapan terbukaSelokan ke air sungaiDibuang
sembarangan
%%%%
1518,7556,25607500
Tabel menunjukkan bahwa penampungan air kotor sebanyak 15 KK(
18,75) di buang melalui SPAL, 5 KK ( 6,25%) di buang melalui
peresapan terbuka, dan 60 KK ( 75%) di buang melalui selokan ke air
sungai.
3.4.3 Apakah rumah yang ditempati ada jendela3.4.3.1 Tabel
keberadaan jendela dirumahKeterangan Jendela
AdaTidak ada
%%
8010000
Tabel menunjukkan bahwa 80 KK (100%) rumah yang ditinggali
keluarga sudah memiliki jendela
3.4.4 Apakah rumah yang ditempati mempunyai tempat pembuangan
sampah3.4.4.1 Tabel keberadaan tempat sampah dirumahTempat
pembuangan sampah
Ada, memenuhi syarat (ada tutup)Ada, tidak memenuhi syarat(tidak
mempunyai tutup)Tidak ada
%%%
1012,56581,2556,25
Tabel menunjukkan bahwa 10 KK (12,5 %) mempunyai tempat
pembuangan sampah serta memenuhi syarat (ada tutup), 65 KK (81,25%)
mempunyai tempat pembuangan sampah namun tidak memenuhi syarat
(tidak mempunyai tutup), 5 KK (6,25%) tidak mempunyai tempat sampah
sendiri.
3.4.5 Apakah rumah yang ditempati ada pencahayaan didalam
ruangan3.4.5.1 Tabel keberadaan pencahayaan didalam
ruanganPencahayaan didalam ruangan
AdaTidak ada
%%
8010000
Tabel menunjukkan bahwa 25 KK (83%) terdapat pencahayaan didalam
ruangan, sedangkan 5 KK (16%) tidak terdapat pencahayaan didalam
ruangan.
3.4.6 Apakah rumah yang ditempati mempunyai kamar mandi
sendiri3.4.6.1 Tabel kepemilikan kamar mandi sendiriKamar mandi
sendiri
AdaTidak ada
%%
8010000
Tabel menunjukkan bahwa 80 KK (100%) mempunyai kamar mandi
sendiri.
3.4.7 Kepemilikan sikat gigi sesuai dengan jumlah anggota
keluarga3.4.7.1 Tabel kepemilikan sikat gigi sesuai dengan jumlah
anggota keluargaJml sikat gigi sesuai anggota keluarga
YaTidak
%%
8010000
Tabel menunjukkan bahwa 80 KK (100%) mempunyai sikat gigi sesuai
dengan jumlah anggota keluarga.
3.4.8 Berapa jauh jarak Puskesmas dengan tempat tinggal3.4.8.1
Tabel jarak puskesmas dengan tempat tinggalJarak puskesmas dengan
tempat tinggal
< 1 km1-2 km>2 km
%%%
000080100
Tabel ini menunjukkan jarak puskesmas dengan tempat tinggal yang
lebih dari > 2 km sebsar 80 KK (100%)3.4.9 Apakah anggota
keluarga pernah mendapatkan penyuluhan kesgilut dari petugas
kesehatan ?Penyuluhan kesgilut
Tidak pernah < 3 bulan3-6 Bulan>6 bulan
%%%%
00000080100
3.4.10. Sosial , ekonomi, budaya dan pengetahuan masyrakat
Pengetahuan masyrakat tentang FKD, ambulans desa, PKD, UKGMD
tahuTidak ada
%%
0080100
BAB IVUPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI DESA BINAANA. Program
UKGSA.I. TujuanPerubahan perilaku individu dapat terjadi secara
alamiah melalui lingkungan atau masyarakat sekitarnya. Namun ada
pula perubahan yang terjadi secara terencana dan dilaksanakan
secara sistematis, yaitu perubahan melalui pendidikan. UKGS
merupakan sarana dalam upaya mengubah perilaku siswa dalam
memelihara dan menjaga kesehatan gigi dan mulut siswa. Tujuan UKGS
antara lain:1. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak-anak sekolah
dengan jalan mengadakan usaha preventif dan promotif.2.
Mengusahakan timbulnya kesadaran dan keyakinan bahwa untuk
meningkatkan taraf kesehatan gigi perlu pemeliharaan kebersihan
mulut (oral hygiene)3. Mengusahakan agar anak-anak sekolah dasar
itu mau memelihara kebersihan mulutnya di rumah (habit formation)4.
Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak-anak sekolah dasar dengan
menjalankan usaha kuratif apabila usaha prevensi gagal melalui
sistem selektifA.II. SasaranUKGS di lingkungan Sekolah Dasar Negeri
(SDN) mempunyai sasaran semua anak serta sebagian guru sekolah
tingkat pendidikan menengah di MTS Negeri Gajah Desa JatisonoA.III.
KegiatanPelaksanaan program UKGS dapat melalui upaya promotif dan
preventif. Dalam hal ini kegiatan UKGS dilakukan pada sebgaian guru
serta siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di MTS Negeri
Gajah Desa Jatisono.Penyuluhan ini di berikan kepada sebagian guru
serta siswa agar mendapatkan kader UKGS yang harapannya kegiatan
UKGS ini dapat terus berlangsung melalui kader UKGS yang telah di
bentuk. Upaya promotif lebih diarahkan pada pendekatan pendidikan
kesehatan gigi dan mulut ini dilakukan dengan cara memberikan
pengetahuan kepada para siswa tentang gambaran gigi yang sehat dan
berlubang, makanan yang sehat dan yang tidak sehat untuk gigi, cara
menjaga kebersihan gigi agar gigi tetap sehat, serta akibat jika
tidak menjaga kebersihan gigi. Selain itu juga dilakukan
pemeriksaan gigi kepada masing- masing siswa. Upaya preventif
meliputi upaya pembersihan debris dan plak di gigi dengan cara
sikat gigi bersama.IV. Hasil kegiatan programDari kegiatan
pelaksanaan program UKGS didapatkan hasil antara lain;1. Dari segi
promotif para guru dan para siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler PMR mengetahui gambaran gigi yang sehat dan gigi
berlubang, makanan yang sehat dan yang tidak sehat untuk gigi, cara
menjaga kebersihan gigi agar gigi tetap sehat, serta akibat jika
tidak menjaga kebersihan gigi, melalui tanya jawab dengan para
siswa.2. Dari segi preventif, para siswa dapat menyikat gigi dengan
benar melalui sikat gigi yang dilakukan secara bersama-sama dengan
pengawasan.3. Di dapatkan kader kader UKGS yang mengetahui kegiatan
preventif tentang kesehatan gigi dan mulut di MTS Negeri Gajah Desa
JatisonoV. Hambatan dan Pemecahan masalahHambatanDari kegiatan
pelaksanaan program UKGS didapatkan hambatan yaitu; belum pernah di
adakannya penyuluhan sebelumnya tentang kesehatan gigi dan mulut
sehingga di perlukan waktu lama agar para sasaran memahami materi
yang telah disediakanPemecahan masalahDari kegiatan pelaksanaan
program UKGS didapatkan hambatan yaitu; belum adanya penyuluhan
tentang kesgilut maka diharapkann adanya penyuluhan tentang
kesehatan gigi dan mulut secara berkala agar kegiatan UKGS terus
dapat berlangsung dan siswa dapat melakukan kegiatan preventif dan
promotifB. Program UKGM (Unit Kesehatan Gigi Masyarakat)B.I.
Tujuan1. Masyarakat mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut.2.
Masyarakat mampu melaksanakan upaya untuk mencegah terjadinya
penyakit gigi dan mulut.3. Masyarakat mengetahui kelainan-kelainan
dalam kesehatan gigi dan mulut serta mampu mengambil tindakan yg
tepat untuk mengatasinya4. Masyarakat mampu mempergunakan sarana
pelayanan kesehatan gigi yg tersedia secara efektifB.II.
SasaranSasaran dari kegiatan UKGMD adalah masyarakat desa Jatisono
melalui perantara kader desa JatisonoB.III. KegiatanPelaksanaan
program UKGMD dapat melalui upaya promotif. Upaya promotif lebih
diarahkan pada pendekatan tentang pengetahuan kesehatan gigi. Para
kader dibekali pengetahuan tentang alat diagnostic untuk
pemeriksaan gigi dan mulut. Upaya ini dilakukan dengan cara
memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang gambaran gigi yang
sehat dan berlubang, makanan yang sehat dan yang tidak sehat untuk
gigi, cara menjaga kebersihan gigi agar gigi tetap sehat, cara
menyikat gigi serta akibat jika tidak menjaga kebersihan gigi.
Selain itu juga dilakukan pemeriksaan gigi kepada masyarakat
sekitar desa. B.IV. Hasil Pencapaian ProgramProgram dapat dipahami
oleh anggota kader sehingga para kader menerapkan pengetahuan
kesehatan gigi kepada masyarakat desa. Para kader juga dapat
membimbing serta melestarikan kesehatan gigi dan mulut kepada warga
agar warga desa mempunyai kepedulian terhadap kesehatan gigi dan
mulut.B.V. Hambatan dan Pemecahan masalahB.V.I. HambatanDari
kegiatan pelaksanaan program UKGMD didapatkan hambatan yaitu :
kesulitan mendapatkan kader UKGMD masyarakat desa sehingga
pembinaan kader UKGMD dilakukan kepada kader posyandu desa
Jatisono.B.V.II. Pemecahan masalahDiharapkan meningkatnya kesadaran
masyarakat untuk tetap peduli akan kesehatan gigi dan mulut
sehingga ada sebagian masyrakat desa yang berminat untuk menjadi
kader UKGMD selain kader posyandu yang telah dibina
BAB VMASALAH, PRIORITAS DAN PENYEBAB
A. MasalahDari hasil survey di desa Jatisono Kecamatan Gajah
Kabupaten Demak maka dapat disimpulkan masalah PHBS di wilayah ini
adalah:a. Lingkungan 1. Penampungan air kotor di desa Jatisono
belum menggunakan SPAL, penampungan air kotor melalui selokan ke
sungai2. Pembungan sampah yang tidak memenuhi syarat dibeberapa
daerah tertentu3. Jarak puskesmas yang jauh dengan desa Jatisonob.
Perilaku 1. Kebiasaan cara menyikat gigi yang salah 2. Kebiasaan
penggantian sikat gigi yang tidak tepat3. Tidak ada kebiasaan
mebuka jendela di rumah 4. Kebiasaan air minum yang berasal dari
sumur pribadi dan di masak sendiri5. Pembuangan sampah yang
diangkut UKS tidak merata di beberapa daerah tertentu6. Kebiasaan
membuka jendela rumah yang jarang untuk dibukac. Indikator PHBS1.
Adanya anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok2. Tidak
adanya kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan3. Adanya
masyrakat yang beum menjadi anggota jaminan pemeliharaan
kesehatand. Pelayanan kesehatan1. Belum adanya penyuluhan kesgilut
dari petugas kesehatan e. Sosial, ekonomi, budaya dan pengtehuan
masyrakat1. Ketidaktahuan masy tentang desa siaga, (Poskesdes, FKD,
Ambulan Desa dan UKGMD)
B. Prioritas Masalah
Hasil perhitungan data dari survey di desa Jatisono, Demak, maka
dapat disimpulkan prioritas masalah di wilayah ini adalah:1.
Penampungan air kotor di desa Jatisono belum menggunakan SPAL,
penampungan air kotor melalui selokan ke sungai2. Kebiasaan
penggantian sikat gigi yang tidak tepat3. Tidak ada kebiasaan
mebuka jendela di rumah 4. Tidak adanya kebiasaan mencuci tangan
dengan sabun sebelum makan 5. Belum adanya penyuluhan kesgilut dari
petugas kesehatan6. Ketidaktahuan masy tentang desa siaga,
(Poskesdes, FKD, Ambulan Desa dan UKGMDNODAFTAR
MASALAHINDIKATORTRJML
PSRIDUSBPBPC
1Tidak adanya kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum
makan
3433321233888
2Kebiasaan penggantian sikat gigi yang tidak tepat
2433321331296
3Tidak ada kebiasaan mebuka jendela di rumah332231123648
4Belum adanya penyuluhan kesgilut dari petugas
kesehatan4444211142048
5Penampungan air kotor di desa Jatisono belum menggunakan SPAL,
penampungan air kotor melalui selokan ke sungai
4331422332592
6Ketidaktahuan masy tentang desa siaga, (Poskesdes, FKD, Ambulan
Desa dan UKGMD
3223411341728
1. Alternatif Pemecahan Prioritas MasalahHasil perhitungan data
dari survey di desa Jatisono RW 01 Demak maka dapat disimpulkan
alternatif pemecahan prioritas masalah PHBS di wilayah ini antara
lain:1. Sosialisasi di Desa Jatisono tentang pentingnya mencuci
tangan dengan sabun sebelum makan dans etelah BAB, akibat tidak
mencuci tangan tidak menggunakan sabun, serta langkah langkah
mencuci tangan2. Pengajuan pengadaan sabun antiseptik di Desa
jatisono3. Pembinaan kader kesehatan lingkungan di Desa Jatisono
dan sekolah sekolah
BAB VIRENCANA PEMECAHAN MASALAH KESEHATAN DI DESA JATISONO
Rencana pemecahan masalah kesehatan di desa Jatisono berdasarkan
perhitungan data dari survey terhadap 120 sampel di desa Jatisono
RW 1 Demak maka dapat disimpulkan alternatif rencana pemecahan
prioritas masalah PHBS Belum ada penyuluhan mengenai kesehatan gigi
dan mulut di desa Jatisono RW 1 ini antara lain:1. Sosialisasi di
Desa Jatisono tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun
sebelum makan dans etelah BAB, akibat tidak mencuci tangan tidak
menggunakan sabun, serta langkah langkah mencuci tangan2. Pengajuan
pengadaan sabun antiseptik di Desa jatisono3. Pembinaan kader
kesehatan lingkungan di Desa Jatisono dan sekolah sekolah
NOMIVCM x I x VC
1442216
222242
3432212
Kesimpulan dari hasil perhitungan matriks maka.perlu di aadakan
Sosialisasi di Desa Jatisono tentang pentingnya mencuci tangan
dengan sabun sebelum makan dans etelah BAB, akibat tidak mencuci
tangan tidak menggunakan sabun, serta langkah langkah mencuci
tangan
BAB VIIINTERVENSI YANG DILAKUKAN
Intervensi yang dilakukan untuk Desa Jatisono RW 01 berdasarkan
survey yang sudah dilaksanakan adalah:1. Pelatihan kader kesehatan
gigi dan mulut Desa Jatisono melalui program UKGMD yang dilakukan
kepada kader posyandu RW 01-03 sebanyak 18 orang 2. UKGS di
lingkungan Sekolah Dasar Negeri (SDN) mempunyai sasaran semua anak
serta sebagian guru sekolah tingkat pendidikan menengah di MTS
Negeri Gajah Desa Jatisono sebanyak 40 anak Upaya promotif lebih
diarahkan pada pendekatan pendidikan kesehatan gigi dan mulut
dengan cara memberikan pengetahuan kepada para siswa tentang
gambaran gigi yang sehat dan berlubang, makanan yang sehat dan yang
tidak sehat untuk gigi, cara menjaga kebersihan gigi agar gigi
tetap sehat, serta akibat jika tidak menjaga kebersihan gigi. 3.
Pembinaan keluarga resiko tinggi karies melalui promosi kesehatan
gigi mulut atau penyuluhan kepada masyarakat Desa Jatisono. Promkes
atau penyuluhan gigi dan mulut ini dilakukan bersamaan dengan
survey. Setelah survey questioner selesai, kami menjelaskan
bagaimana karies bisa terbentuk dan bagaimana cara sikat gigi yang
baik melalui media peraga model gigi dan sikat gigi. Pembinaan juga
dilakukan saat kegiatan posyandu di Desa Jatisono. Ibu hamil dan
ibu menyusui diberi penyuluhan singkat mengenai pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut sejak dini.
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN
A. KesimpulanBerdasarkan hasil survey terpadu kesehatan gigi dan
mulut di Desa Jatisono Demak dapat diambil kesimpulan :1. Desa
Jatisono termasuk dalam kategori Desa Sehat Utama dengan prosentase
keluarga sehat utama sebesar 70 %.2. Tingkat kesadaran pentingnya
menjaga kesehatan keluarga dan kebersihan lingkungan sudah cukup
baik 3. Tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap
kesehatan gigi dan mulut masih kurang.4. Pemahaman masyarakat
tentang pentingnya penggunaan fasilitas kesehatan yang telah
tersedia sudah cukup
B. Saran1. Perlu adanya kerjasama yang baik antara pihak
puskesmas dengan pihak perangkat desa dan masyarakat dengan tujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Desa Jatisono RW
01 Demak.2. Penyuluhan yang intensif yang dilakukan secara terpadu
bersama dengan kegiatan-kegiatan masyarakat untuk mengubah perilaku
hidup masyarakat sekaligus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
akan kesehatan umum, lingkungan serta kesehatan gigi dan mulut.3.
Perlu diadakan kaderisasi warga untuk mengajak masyarakat setempat
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya memperhatikan dan menjaga kesehatan gigi dan mulut.4.
Perlu diberikan penghargaan dari pejabat desa setempat atau
instansi terkait agar warga terpacu dan terbiasa berperilaku hidup
bersih dan sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, A., 1996, Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi ketiga,
Binarupa Aksara, Jakarta, h:200-206.
Depkes RI, 1999, Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM),
Direktorat Jendral Pelayanan Medik, Direktorat Kesehatan Gigi,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Depkes RI, 2000, Pedoman Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut di Puskesmas, Direktorat Jendral Pelayanan Medik, Direktorat
Kesehatan Gigi, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Depkes, 2002, Panduan Manajemen PHBS Menuju Kabupaten Kota
Sehat, Pusat Promosi Kesehatan, Jakarta.
Dinkes DIY, 2000, Buku Pegangan Kader: Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga, Seksi LKM Bapelkes Dinas
Kesehatan Propinsi D.I. Yogyakarta.
Sinaga, D.,Herawati, D.M.D., Hasanbasri, M., 2005, Program
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) : Studi Kasus di Kabupaten
Bantul 2003, JMPK, 8 (2):91-8
L A M P I R A N
Penyakit gigi dan mulut
Pembinaan Kader UKGMD di Desa Jatisono - Demak
Penyerahan poster kepada bu bidan Karyamawati
Pembinaan kader UKGS
Pembinaan keluarga resiko tinggi karies
Penyuluhan kepada ibu menyusui Dokumentasi survey
MMD