LAPORAN TETAPPRAKTIKUM TEKNIK BIOPROSES
IDENTITAS PRAKTIKANNama: Is Oktaviani JuwitasariNim:
03111403018Kelompok: I ( Satu )Waktu Praktikum: Senin pagi / 3
Maret 2014I. Judul Percobaan: Morfologi SelII. Tujuan Percobaan1)
Mengenal berbagai macam bentuk sel-sel mikroorganisme.2) Praktikan
diharapkan dapat mengenal bagian-bagian dari mikroskop dan mampu
menggunakan mikroskop untuk perbesaran berbagai jenis
mikroorganisme.3) Melakukan pewarnaan sederhana untuk mengetahui
morfologi bakteri.III. Dasar TeoriSel pertama kali ditemukan oleh
Robert Hooke (1635-1703) yaitu dengan menggunakan alat yang
sederhana dapat melihat sel mati, yang berbentuk kotak-kotak kecil,
selnya merupakan sel gabus.Sel adalah bagian terkecil dari makhluk
hidup yang terdiri dari protoplasma yang sangat fungsional dan
mempunyai inti sel (nucleus). Sel-sel yang sama bentuk dan
fungsinya akan menyusun jaringan, sedangkan jaringan akan membentuk
organ (alat tubuh). Organ-organ menyusun sistem organ dan seluruh
sistem. Kesatuan fungsional dari masing-masing organ akan membentuk
individu. Ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan serta
sifat-sifat fisik maupun kimia sel tumbuhan disebut sitologi.
1Umumnya, setiap organisme hidup adalah berazaskan kepada
sekumpulan sel normal yang membentuk tisu dan seterusnya organ
tubuh. Di samping itu sel juga bertanggung jawab dalam mengatur
kestabilan, keseragaman dan kesempurnaan fungsi tubuh suatu
organisme tersebut. Kegagalan dalam fungsi suatu organ tubuh
organisme biasanya berpuncak daripada ketidaknormalan yang berlaku
terhadap sel teras organ. Sel primitif yang terbentuk adalah sel
prokariotik ,yakni sel sederhana yang tidak memiliki membran inti.
Sel primitif itu hanya memiliki membran sel, sitoplasma yang
mengandung DNA dan RNA hasil transkripsi serta zat-zat organik yang
berasal dari lingkungannya sebagai makanan. Tidak ada mitokondria
yang berfungsi menghasilkan energi di dalamnya. Kalau demikian ,sel
tersebut bersifat anaerobik. Ini sesuai dengan kondisi lingkungan
saat itu yaitu kadar oksigennya masih rendah. Bentuk umum mikroba
terdiri dari satu sel (uni seluler) seperti yang umum di dapatkan
pada bakteri, ragi dan mikroalga. Dapat pula berbentuk filamen
(serat) yaitu rangkaian sel yang terdiri dari 2 sel atau lebih yang
berbentuk rantai, seperti yang umum terdapat pada fungi dan
mikroalga. Bentuk filamen pada kenyataannya dapat berupa filamen
semu jika hubungan antar sel tidak nyata (misalnya pada jenis ragi
atau fungi). Dan filamen benar jika hubungan antar sel terlihat
jelas pada beberapa jenis fungi dan mikroalga. Bentuk mikroba
bervariasi yang didapatkan pada sel bakteria, yaitu bulat (coccus)
dan batang (basil). Dari kedua bentuk umum tersebut didapatkan
bentuk variasi seperti :a) Diplococcus, jika dua sel berdempetanb)
Petracoccus, jika empat sel berdempetanc) Sarcina, jika delapan
buah sel berdempetan, empat di bagian bawah dan empat lagi di
bagian atas.Pada abad XVII, Antonio van Leeuwenhoek bukanlah
satu-satunya penyelidik yang menggunakan mikroskop, tetapi
lensa-lensa yang dibuatnya memang yang terbaik. Robert Hooke
menemukan bentuk-bentuk mikroskopik dalam gabus dan dalam batang
bermacam-macam tumbuhan. Dalam gabus ini ia melihat barisan yang
rapi yang terdiri dari kompartemen-kompartemen berdinding tebal
yang mengingatkannya kepada sarang lebah, sehingga kompartemen itu
disebut sel.Ungkapan Robert Hooke mengenai sel yang berjalan
sejajar dengan ungkapan Van Leeuwenhoek mengenai hewan kecil.
Selama satu setengah abad banyak orang yang telah melihat dengan
baik sel maupun hewan-hewan kecil tersebut, tetapi tidak seorangpun
memahaminya.Sesudah penelitian Scheilden dan Schwan, para peneliti
mengungkapkan bahwa setiap sel biasanya terbentuk dengan teratur
melalui pembagian sel induk. Segera ditetapkan pengertian berikut :
yaitu bahwa semenjak permulaan hidup, penurunan sel hidup dari sel
lain yang ada lebih dahulu tidak pernah putus dan semua unsur
pewarisan dan evolusi harus terdapat dalam sel.Sekarang teori sel
mungkin dapat disimpulkan dalam tiga pengertian utama:a) Sel adalah
satuan struktur organisme hidupb) Sel adalah satuan fungi dalam
organisme hidupc) Semua sel berasal dari sel yang telah ada.d) Sel
terbagi menjadi dua yaitu prokariotik dan eukariotikDi antara
sel-sel terdapat banyak perbedaan dalam ukuran, bentuk dan struktur
dalam. Hampir setiap sel mengandung sedikitnya satu nukleus.
Nukleus sel hidup biasanya sukar dilihat di bawah mikroskop, tetapi
akan lebih mudah dilihat setelah diwarnai. Bahan nukleus bereaksi
lain terhadap zat warna atau banyaknya zat warna yang diserapnya,
berbeda jika dibandingkan dengan bagian-bagian sel lainnya. Hal ini
menyebabkan adanya suatu kontras antara nukleus dan bagian-bagian
sel di sekelilingnya.Sel terdiri dari bagian sel yang hidup dan
bagian sel yang mati. Bagian sel yang hidup (Protoplasma) antara
lain :1) Membran sel (selaput plasma)a) Merupakan senyawa
lipoprotein (bagian luar dan dalam tersusun oleh protein, bagian
tengah tersusun oleh lemak dan lipida).b) Bersifat semipermeabel.c)
Berfungsi untuk mengatur transportasi zat-zat dari sel yang satu ke
sel yang lain.2) Plasma (cairan sel)Terdiri dari:a. Nukleoplasma,
yaitu plasma yang terdapat di dalam inti.b. Sitoplasma, yaitu
plasma/ cairan yang terletak di luar inti.3) Organel-organel sel
(benda-benda di dalam sel)a. Inti sel (nukleus)Bila inti tidak
bermembran disebut prokarion, sedangkan yang bermembran disebut
eukarion.b. MitokondriaDindingnya rangkap dua. Dinding dalam
berlekuk-lekuk, disebut krista, yang berfungsi untuk memperluas
bidang permukaan agar proses pembentukan energi lebih efektif.
Tempat terjadinya respirasi sel, oksidasi gula/glukosa dan segala
proses yang ada kaitannya dengan pembentukan energi. c.
RibosomTerdapat pada retikulum endoplasma atau sitoplasma. Tempat
berlangsungnya sintesa protein, misalnya asimilasi nitrogen pada
tumbuhan.d. Retikulum endoplasmaMerupakan alat transportasi
(penghubung) membran sel dan membran nukleolus. Tempat melekatnya
ribosom.e. Badan golgi (golgi apparatus)Banyak ditemukan di dalam
sel-sel kelenjar. Fungsinya belum jelas, diduga berhubungan dengan
proses eksresi (pengeluaran zat). f. LisosomaBanyak terdapat di
dalam leukosit, tidak terdapat dalam sel tumbuh-tumbuhan. Tempat
pembuatan enzim-enzim pencernaan.g. Butir-butir zat warnaDi dalam
tumbuhan disebut plastida atau kromatophora. Plastida yang muda
sifatnya bening (tak berwarna) disebut leucoplast. Sesudah tua
berubah, tergantung dari sifat dan fungsinya.Bagian sel yang kedua
adalah bagian mati. Bagian sel yang mati terdiri dari :1. Dinding
selPada sel tumbuh-tumbuhan merupakan lapisan sel rangkap yang dari
luar ke dalam mempunyai urutan sebagai berikut:a. Membran plasma b.
Dinding sekunder Ditemukan pada sel yang mempunyai bentuk tetap.
Dapat dilihat secara mikroskopis. Umumnya disusun oleh zat kayu,
selulosa, dan hemi selulosa, bersifat keras.c. Dinding
primerDitemukan pada sel-sel yang bersifat merissmatis (yang selalu
membelah). Sifatnya permiabel terhadap air, semi permiabel terhadap
larutan organik dan anorganik, elastis yang artinya mudah mengikuti
pertambahan besar dari selnya.d. Lamela tengahMerupakan lapisan
yang terletak di bagian tengah dinding sel. Merupakan penghubung
antara sel yang satu dengan sel yang lain. Umumnya disusun oleh
semacam zat pektin yaitu protopektin. Dalam pertumbuhannya
mempertebal diri dengan jalan membentuk lapisan baru. Penebalan
dinding sel sangat erat hubungannya dengan fungsi masing-masing sel
tersebut.2. Vakuola (rongga sel)Letaknya pada bagian sitoplasma.
Dindingnya disebut tonoplast dan sifatnya semipermeabel. Proses
pembentukannya ada dua macam, yaitu secara spontan dan evolusi.
Berisi larutan sisa pertukaran zat yang mengandung :b. Asam dan
garam-garam anorganik, seperti asam oksalat dan garam oksalat. c.
Garam-garam nitrat, terutama pada tanaman tembakau.d. Butir-butir
aleuron, pada sel yang masih muda terdiri dari kristal protein dan
globoid yang mengandung senyawa double fosfat seperti magnesium
double fosfat.e. Glikosida, senyawa organik berupa karbohidrat yang
mempunyai rumus kimia yang selalu berbeda.f. Tanin atau zat
penyamak, ditemukan dalam sel-sel kulit kayu dan mengandung asam
gallat yang dipakai untuk menyamak kulit dan sebagai campuran dalam
pembuatan tinta.g. Minyak aetheris (jenis minyak yang mudah
menguap)Terdapat pada tanaman tertentu, misalnya minyak kayu putih,
jasmine pada bunga melati, roseine pada bunga mawar, zingiberine
pada umbi jaheh. Alkaloid (bahan kimia yang bersifat racun),
dihasilkan oleh tumbuh-umbuhan tertentu seperti caffeine, terdapat
dalam kulit buah kopi, kinine dari kulit batang kina, Lycopersine
dari kulit buah tomat, Nicotine dari daun tembakaui. Enzim (senyawa
organik yang berfungsi sebagai katalisator dalam pembentukan zat
kimia), menurut fungsinya dibagi diastase, pektinase, dan lipase.j.
Kelenjar-kelenjark. Butir-butir zat pati Perbedaan sel tumbuhan dan
sel hewanSel HewanSel Tumbuhan
1. Dinding sel tidak berselulosa2. Bentuk sel tidak tetap3.
Tidak mempunyai vakuola, kecuali protozoa.4. Tidak mempunyai
plastida5. Mempunyai sentrosom
1. Dinding sel terdiri dari selulosa dan pektin.2. Bentuk sel
tetap3. mempunyai vakuola4. Mempunyai plastida5. Tidak mempunyai
sentrosom
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan. Air
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya makan, minum,
mandi, dan hampir semua kegiatannya manusia tidak luput dari air.
Tubuh kita sebagian besar (+ 70% dari metabolismenya mengandung
air. Air juga merupakan pelarut yang baik dan luas pemakaiannya di
bidang industri, kimia, pertanian, biologi dan bidang disiplin ilmu
lainnya. Air juga mempunyai sifat yang unik antara lain :1) Setiap
zat jika dibekukan akan menyusut, tetapi jika air dibekukan justru
memuai.2) Air mempunyai titik didih dan titik beku yang relatif
lebih tinggi dibanding dengan senyawa yang massa molekul relatif
tidak jauh berbeda dengannya.3) Air juga merupakan pelarut yang
efektif untuk senyawa ion dan kovalen.Sumber air bermacam-macam,
ada yang dari laut, tanah/sumur, sungai, dan pegunungan. Oleh
karena itu, kandungan air berbeda-beda di tiap tempat. Ada yang
termasuk ke dalam air sadah atau tidak sadah.Dalam kimia lingkungan
yang berhubungan dengan penelitian pencemaran atau kualitas
lingkungan perairan, pengotoran zat organik umumnya dinyatakan
dengan suatu jumlah oksigen yang diperlukan oleh jasad renik untuk
menguraikan zat organik tersebut. Jumlah itu dengan dihitung dengan
Biological Oxigen Demand (BOD) ialah kadar oksigen (dengan satuan
ppm) yang diperlukan untuk menguraikan zat organik selama lima
hari, dalam laboratorium. Ketentuan itu digunakan berdasarkan
pendapat karena pada penguraian itu terjadi reaksi oksidasi
terhadap zat organik yang berubah menjadi karbondioksida, air, dan
zat sederhana lain. Sebelum menentukan BOD terlebih dahulu
ditentukan Dissolved Oxygen (DO) ialah oksigen yang terlarut dalam
air. Hal itu perlu sekali karena kekurangan oksigen terlarut
merupakan bahaya bagi organisme air, atau ikan. Makin besar harga
BOD makin banyak zat organik terdapat dalam air dan makin kecil
pula harga DO-nya.Pemakaian air dalam kehidupan sehari-hari
membuthkan kualitas yang baik dan sehat, hal ini dapat dikenali
dengan ciri-ciri :1) Air bersifat netral2) Kesadahan ditekan
sekecil mungkin3) Oksigen yang terkandung harus sesuai dengan yang
diperlukan mahluk hidup 4) Tidak mengandung bakteri yang
membahayakan5) Mengandung berbagai mineral yang diperlukan oleh
tubuh mahluk hidup secara wajar dan tidak berlebihan.Jika air
tersebut dilihat dari fisiknya keruh, maka air tersebut kemungkinan
besar mengandung unsure-unsur mineral yang bias mengganggu
kesehatan manusia.Pencemaran oleh zat organik adalah penting untuk
diperhatikan karena dapat menghasilkan timbulnya bakteri
putrefekasi dan saprofit yang mengakibatkan kekeruhan air atau
keadaan lain yang tidak dikehendaki. Suatu masalah mungkin timbul
pula jika DO dalam air yanng tercemar kekurangan sehingga
bekerjanya bakteri anaerob. Bakteri ini umumnya menguraikan zat
yang beracun. Hal itu berbeda dengan pekerjaan bakteri aerob yang
menghasilkan senyawa tidak beracun, seperti air, karbondioksida,
dan nitrogen.Alat yang dipergunakan untuk melihat struktur dan
bentuk sel dari suatu benda adalah mikroskop. Mikroskop ini
digunakan untuk memperoleh bayangan yang sangat halus dari suatu
benda dengan perbesaran yang dapat disesuaikan sehingga kita dapat
melihat susunan yang halus dari benda tersebut atau bagian dari
benda yang tak dapat dilihat secara kasat mata. Selain mikroskop
terdapat pula alat-alat optik lain yang digunakan untuk mengamati
benda-benda kecil antara lain:1. Kaca pembesarMerupakan sebuah alat
yang terdiri dari sebuah atau dua buah lensa yang tersusun dan
bertangkai, mempunyai pembesaran yang bervariasi.2. Mikroskop
biasaMerupakan sebuah alat yang mempunyai bagian-bagian tertentu
yang terdiri dari alat optic dan non-optic. Berguna untuk mengamati
benda-benda mikroskopis.3. Mikroskop BinokulerMerupakan mikroskop
yang mempunyai lensa okuler yang ganda. Gunanya untuk mengamati
sel-sel hidup.4. Mikroskop kontras phaseMerupakan mikroskop biasa
yang pada permukaan bawah meja objek dan lensa objektifnya dipasang
sebuah perlengkapan kontras phase. Gunanya untuk mengamati sel-sel
hidup tanpa menggunakan bahan pewarna.5. Mikroskop
electronMerupakan mikroskop yang daya perbesarannya sangat kuat.
Gunanya untuk mengamati sel-sel yang sangat kecil seperti
virus.Mikroskop terdiri dari banyak bagian-bagian kecil.
Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut:1) StatiefAdalah
bagian dari mikroskop dimana terpasang bagian-bagian lain
seperti:a) Kakib) Tiang, dengan alat pengatur untuk menempatkan
kyker pada jarak yang tertentu dari benda yang akan diselidiki.
Alat pengatur ini terdiri dari skrup kasar (macrometer sckruf)
untuk menggerakkan kyker dengan cepat naik turun pada tiang,
sehingga dengan cepat benda dapat terlihat, dan skrup halus
(micrometer sckruf) untuk menempatkan kyker setepat-tepatnya
terhadap benda yang sejelas-jelasnya dari objek tersebut.c) Meja
benda (objective table) tempat menaruh benda yang diselidiki. Meja
ini ditengahnya mempunyai lobang untuk meneruskan cahaya, yang
digunakan untuk menerangi benda yang dilihat.2) Kyker ( Optika
)Merupakan bagian yang terpenting daari mikroskop dimana terdapat
alat-alat pembesaran benda yang terdiri dari :a) Oculair, yang
dipasang dalam pembuluh oculair, dan pembuluh oculair itu dapat
digerakkan terhadap tubus dari kyker dapat diatur panjangnya.
Oculair dapat lepas di dalam tubusnya sehingga tubus itu akan jatuh
jika mikroskop dibalik, oculair itu diberi tanda yang menunjukkan
kekuatan pembesarannya yang berupa huruf, angka rum atau angka
biasa. b) Objective, yang dipasang pada sebelah bawah dari tubus
kyker dan biasanya beberapa objektif (satu sampai empat) dipasang
bersama dan merupakan suatu alat yang dapat digerakkan (berputar)
terhadap tubus kyker dan dinamakan revolver, dengan alat ini tidak
perlu tiap-tiap kali memasang objektif baru jika pembesarannya yang
lain, tinggal memutar revolvernya saja dan menempatkan objektif
yang dikehendaki pembesarannya pada tempatnya. Objektif juga diberi
tanda menunjukan kekuatan pembesaran seperti pada Oculair dan
biasanya mempunyai kekuatan pembesaran : 10, 40, 60, 90 sampai
100x. pembesaran dengan mikroskop yang diperoleh secara kasar dapat
ditentukan dengan mengalikan kekuatan pembesaran objektif dan
oculair yang dipakai.3)Cermin, diaphragma dan condensera) Alat
cermin, datar dan cekung untuk menangkap cahaya diteruskan melalui
benda ke mata kitaa. Cermin ini dapat berputar ke segala arah.
Bagian cermin cekung dapat ditangkap lebih banyak dari pada cermin
datar.b) Diaphragma, untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
dibutuhkan.c) Condensor, sebuah lensa untuk memusatkan cahaya yang
dipergunakan untuk menaik-turunkan dan cara ini pun dapat diatur
masuknya cahaya.4) Tabung mikroskopUntuk mengatur fokus, dapat
dinaikdan turunkan.5) Penjepit ObjekUntuk menjepit preparat di atas
meja preparat agar kedudukan preparat stabil dan tidak bergeser.1)
RevolverUntuk memilih lensa objektif yang digunakan.7) Tombol
pengatur fokus kasarUntuk memfokuskan bayangan objek secara cepat
sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat.8) Tombol
pengatur fokus halusUntuk memfokuskan bayangan objek secara lambat
sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat.9) Lengan
mikroskopSebagai pegangan ketika mikroskop diangkat atau
dipindahkan.Sistem pengamatan dengan menggunakan mikroskop ada dua
macam :1) Sistem keringSistem kering yaitu dengan tidak menggunakan
cairan pada preparat dan lensa objektif.2) Sistem basah Sistem
basah yaitu dengan menggunakan cairan antara objektif dan preparat.
Cairan dapat berupa air tetapi yang lazim digunakan ialah minyak
cadar (cadar oil). Dengan immerses sistem dapat diperoleh
perbesaran yang jauh lebih besar daripada sistem kering sampai
1000x atau lebih. Sehabis bekerja dengan immerse olie, lensa harus
dibasahi dengan alcohol absolute atau dengan xylol.Agar lensa
mikroskop tersebut terbebas dari bakteri.IV. Alat dan Bahan 4.1.
Alat :1) Mikroskop2) Tabung reaksi3) Pipet tetes4) Pisau cutter
tajam5) Api bunsen6) Pinset4.2. Bahan :1) Aquades2) Methylen blue3)
Minyak emersi4) Air comberan5) Roti (segar dan rusak)6) Tempe
(segar dan rusak)7) Kentang (segar dan rusak)
V. Prosedur Percobaan5.1 Simple Staining (Pewarnaan sederhana)a)
Bersihkan kaca objek dengan alkohol 75%b) Siapkan setetes air
comberan atau lendir makanan basi yang akan diwarnaic) Teteskan
Methylen blue ke atas kaca objek tadid) Semprotkan sedikit
aquadeste) Keringkan hati-hati dengan tisu (jangan sampai terkena
apusan)f) Amati dengan mikroskop dengan variasi perbesaran dan
bantuan minyak emersig) Gambar bentuk sel yang terlihat5.2
Pengamatan untuk roti, kentang (segar)a) Bersihkan kaca objekb)
Ambil sedikit preparat yang segarc) Tetesi dengan aquadestd) Amati
dibawah mikroskop dengan variasi perbesarane) Lakukan hal yang sama
untuk preparat dengan bahan yang rusakf) Bandingkan hasilnya.g)
Gambar bentuk sel yang terlihat
VI. Hasil Pengamatan
BahanHasil Pengamatan
Bawang Merah
Kentang
Roti
Gabus Batang Ubi
VII. Perhitungan
VIII. Pembahasan Pada percobaan ini, kita mengamati bentuk sel
mikroorganisme pada 3 macam perbesaran yaitu 10x, 40x, dan 100x.
Pengambilan sampel harus dilakukan dengan teliti. Kita harus
menguasai penggunaan mikroskop dengan baik dan benar, serta
menguasai cara mempersiapkan preparat yang akan digunakan dalam
pengamatan di bawah mikroskop.Sampel yang digunakan untuk pembuatan
preparat adalah batang ubi, bawang merah, roti, dan kentang. Sampel
preparat yang diambil jangan terlalu tebal, karena jika terlalu
tebal, maka akan mempersulit dalam mengamati sel terebut di bawah
mikroskop. Oleh karena itu, sampel dipotong/diambil setipis
mungkin, sehingga cahaya dari sumber sinar dapat melewati preparat
dan sel bisa diamati dengan jelas di bawah mikroskop. Sumber sinar
juga harus diatur sedemikian rupa sehingga preparat dapat terlihat
jelas.Larutan pewarna yang digunakan, yaitu Methylen Blue sebaiknya
jangan ditetesi terlalu banyak. Jika penambahan pewarna Methylen
Blue terlalu banyak maka akan mempersulit pengamatan. Penambahan
pewarna ini hanya untuk memperjelas pengamatan di bawah mikroskop,
namun apabila ditambahkan terlalu banyak maka warna Methylen Blue
ini akan bertumpuk pada preparat dan menghalangi sinar yang
melewati preparat. Akibatnya, sel tidak bisa diamati di bawah lensa
mikroskop.Saat menutup sampel preparat dengan kaca tipis juga harus
dilakukan dengan hati-hati dan seksama. Diusahakan sebisa mungkin
tidak ada rongga udara yang terbentuk, karena akan mempengaruhi
pengamatan. Keberadaan rongga udara pada kaca preparat dapat
mempersulit pengamatan sel, karena rongga udara dapat memberikan
mispersepsi dalam pengamatan sel. Rongga udara bisa dianggap
sebagai sel apabila tidak teliti.Untuk mengamati preparat, lensa
objektif yang digunakan harus dimulai dari perbesaran yang paling
kecil terlebih dahulu. Pada percobaan ini, kita menggunakan lensa
objektif dengan perbesaran 10x, 40x, dan 100 x. Untuk melakukan
pengamatan awal, preparat diamati dengan perbesaran 10x terlebih
dahulu. Kemudian baru dilanjutkan dengan perbesaran 40x, dan 100x.
Jika langsung diamati dengan perbesaran yang lebih besar terlebih
dahulu, maka akan kesulitan dalam menemukan sel dari preparat yang
diamati. Dalam mengatur fokus untuk memperjelas pengamatan,
ketinggian meja preparat juga harus diperhatikan. Jika memutar
makrometer sekrup terlalu besar, maka meja preparat akan naik
terlalu tinggi, sehingga lensa dapat mengenai kaca preparat dan
mengakibatkan kaca preparat menjadi pecah. Oleh karena itu, apabila
sel sudah mulai terlihat namun belum terlalu jelas, maka sebaiknya
cukup memutar makrometer sekrup fokus halus saja, karena dengan
memutar makrometer sekrup ini, maka meja preparat hanya akan naik
secara perlahan-lahan saja.Dari pengamatan pada berbagai perbesaran
ini, dapat dilihat bahwa bentuk sel yang diperoleh berbeda-beda,
tergantung dengan pembesarannya. Sel tersebut rata-rata berbentuk
persegi (seperti belah ketupat) dan susunannya ada yang beraturan
dan ada juga yang tidak beraturan.Pada pengamatan batang ubi, dapat
dilihat bahwa bentuk selnya berbentuk coccus. Namun, pada hasil
yang diperoleh kurang jelas. Hal ini kemungkinan disebabkan karena
batang ubi yang dijadikan preparat terlalu tebal. Jika preparatnya
terlalu tebal, maka zat warna akan menempel terlalu banyak, dan
pengamatan di bawah mikroskop menjadi sulit dilakukan. Pada sel
batang ubi dapat dilihat bahwa selnya tersusun kurang rapi dan agak
menumpuk.Untuk preparat bawang merah, susunan sel dapat terlihat
dengan jelas dan selnya tersusun agak rapi. Preparat yang digunakan
cukup tipis, sehingga sel dapat diamati dengan jelas dengan
menggunakan mikroskop. Zat pewarna yang digunakan juga tidak
terlalu banyak sehingga keberadaan zat warna dapat menunjukkan sel
dengan jelas.Sedangkan untuk pengamatan terhadap kentang, hampir
sama dengan susunan sel bawang merah dan terlihat cukup jelas. Pada
sel kentang dalam perbesaran 100x, terlihat bahwa sel coccus-nya
menumpuk. Ini bukan disebabkan karena preparat yang terlalu tebal.
Hal ini disebabkan karena perbesaran yang digunakan cukup teliti,
sehingga sel-sel yang berada di bagian bawah dari sel permukaan
dapat teramati, sehingga kelihatan seperti menumpuk.
IX. Kesimpulan dan Saran
8.1 KesimpulanDari percobaan morfologi sel yang telah dilakukan
maka diperoleh kesimpulan :1. Sel bakteri ada bermacam-macam.
Bakteri yang kami temukan memiliki bentuk coccus.2. Mikroskop yang
digunakan adalah untuk perbesaran 10x, 40x, 100x.3. Pewarnaan yang
dilakukan adalah dengan menggunakan pewarna Methylen Blue.8.2
Saran1. Penambahan zat warna Methylen Blue sebaiknya sedikit saja.
Jika ditambahkan terlalu banyak, maka akan mempersulit
pengamatan.2. Untuk mempermudah pengamatan dengan mikroskop, sampel
yang diambil dipotong setipis mungkin.3. Peralatan yang digunakan
haruslah berada dalam kondisi steril, agar mikroba yang diamati
benar-benar dari sampel, dan bukan dari kotaminan.4.
X. Daftar PustakaAnonim. 2008. Struktur Sel Bakteri.
http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_sel_ bakteri. Diakses tanggal
4 Maret 2014 jam 19.24.Budiharjo, K. 1988. Botani. Yogyakarta :
Sekolah Tinggi Pertanian.Djuwita, R., Saleh, A., dan Muin, R..
1996. Penuntun Praktikum Mikrobiologi, Inderalaya : Laboratorium
Mikrobiologi Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Helda. 2010.
Morfologi Mikroba. http://heldaluvchemeng.blogspot.com/2010/11/
morfologi-mikroba.html. Diakses tanggal 4 Maret 2014 jam
19.24.Sukarno. 1966. Biologi 3. Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Balai Pustaka, Jakarta.
XI. Lampirana) Gambar Alat
Pinset
Kaca objek / kaca preparat
Pipet Tetes
Pisau Cutter
Mikroskop
b) Gambar Bahan
KentangBawang Merah
Batang UbiRoti Tawar
Methylen blue