Pemeriksaan Golongan DarahForward dan Backward TypingMetode
slide
Forward Typing dan Backward Typing Sistem ABOSecara umum
golongan darah ABO terdiri dari empat golongan darah yaitu A, B,
AB, dan golongan darah O. Pada sel darah merah terdapat antigen
pada membran sel darah merah sehingga dapat ditentukan golongannya,
pada golongan darah A memiliki antigen A, golongan darah B memiliki
antigen B, golongan darah AB memiliki antigen AB sedangkan golongan
darah O tidak memiliki antigen. Jenis pemeriksaan untuk mengetahui
antigen yang ada pada membrane sel darah merah adalah forward
typing/cell grouping. Sedangkan pada serum masing-masing empat
golongan darah terdapat antibody yang bisa ditentukan, serum
golongan darah A memiliki anti B, serum golongan darah B memiliki
anti A, serum golongan darah AB tidak memiliki anti, serum golongan
darah O memiliki anti AB. Jenis pemeriksaan untuk mengetahui
antibody yang ada pada serum individu adalah backward typing/serum
grouping.
TujuanUntuk mengetahui adanya aglutinin (Ab) dan Aglutinogen
(Ag) pada sampel darah yang diperiksa.
Persiapan pasien : -
Pengumpulan bahan pemeriksaanDarah vena dengan antikoagulan
EDTA.1. Siapkan alat alat yang diperlukan: kapas alcohol 70 %,
spuit, tali pembendung (tourniquet), plester, dan tabung. 2.
Identifikasikan pasien dengan benar sesuai dengan data dilembar
permintaan.3. Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau
konsumsi obat. Catat pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb.4.
Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak
melakukan aktivitas .5. Pasang tali pembendung (tourniquet)
kira-kira 7 cm diatas lipat siku. 6. Pilih bagian vena median
cubital atau cephalica. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan
posisi vena, vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastic dan
memiliki dinding tebal.7. Jika vena tidak teraba, lakukan
pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat
selama 5 menit daerah lengan.8. Bersihkan kulit pada bagian yang
akan diambil dengan kapas alcohol 70% dan biarkan kering. Kulit
yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.9. Tusuk bagian vena
dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika darah telah
masuk ke dalam semprit, lepas kan tourniquet. Usahakan sekali tusuk
kena.10. Letakkan kapas tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik
jarum. Tekan kapas beberapa saat lalu diplester.11. Kemudian darah
yang ada dalam spuit segera ditampung dalam tabung yang berisi
antikoagulan EDTA. Homogenkan dengan cara membolak-balik 6-8
kali.
Pengolahan bahan pemeriksaanBahan yang digunakan berupa plasma
EDTA dan suspensi eritrosit 5%1. Pengumpulan Plasmaa. Darah yang
telah terkumpul pada tabung EDTA, diputar dengan kecepatan 3000 rpm
selama 5 menit.b. Kemudian plasma segera dipisah dari darah.2.
Suspensi Eritrosit 5 %a. Darah yang telah dipisahkan dari plasma
kemudian ditambah NaCl fisiologis sebanyak 3 mLb. Kemudian
homogenkan, lalu putar dengan kecepatan 3000 rpm selama 5 menit.c.
Supernatant dibuangd. Sel darah dicuci dengan NaCl fisiologis
sebanyak 3 x.e. Setelah sel darah dicuci 3 kali, supernatan dibuang
sampai habis hingga yang tersisa hanya sel darah saja.f. Kemudian
sel darah yang dicuci dibuat suspense eritrosit 5 % (campuran: 10
mL NaCl 0,9% + 0,5 mL SDM pekat yang telah dicuci)
MetodeManual - Slide
PrinsipPada uji Backward typing ini, Antibodi (serum) yang tidak
diketahui dicampur dengan partikel antigen (darah) yang telah
diketahui identitasnya. Jika reaksinya positif terjadi aglutinasi
maka serum tersebut mengandung antibodi terhadap golongan darah
yang diketahui. Dalam hal ini serum bertindak sebagai
aglutinin.Pada uji Forward typing ini, Antigen (darah) yang tidak
diketahui dicampur dengan antibodi (serum) yang telah diketahui
identitasnya. Jika reaksinya positif terjadi aglutinasi maka darah
tersebut mengandung antigen terhadap antibody yang diketahui. Dalam
hal ini darah bertindak sebagai aglutinogen.
Indikasi klinis1. Transfusi darah2. Adanya pemeriksaan golongan
darah
Reagensia1. NaCl Fisiologis2. Anti A3. Anti B4. Anti AB5. Sel A
6. Sel B 7. Sel O
Standar : -
Kontrol : -
Alat1. Pipet Pasteur2. Slide (Objeck Glass)3. Batang pengaduk4.
Tempat limbah
Prosedur kerjaa. Forward typing1. Siapkan 3 buah slide (objeck
glass). Beri label: Slide 1 = anti A Slide 2 = anti B Slide 3 =
anti AB2. Teteskan 1 tetes suspensi darah 5% yang yang akan
diperiksa ketiap slide3. Teteskan 1 tetes anti A pada slide anti A,
kemudian 1 tetes anti B pada slide anti B, dan 1 tetes anti AB pada
slide anti AB4. Kemudian homogenkan masing-masing slide dengan
batang pengaduk yang berbeda.5. Lihat aglutinasi yang terjadi.Hasil
positif bila terjadi aglutinasi.b. Backward typing1. Siapkan 3 buah
slide. Beri label: Slide 1 = sel A Slide 2 = sel B Slide 3 = sel
O2. Teteskan 1 tetes plasma yang yang akan diperiksa ketiap slide3.
Teteskan 1 tetes sel A pada slide sel A, kemudian 1 tetes sel B
pada slide sel B, dan 1 tetes sel O pada slide sel O.4. Kemudian
homogenkan masing-masing slide dengan batang pengaduk yang
berbeda.5. Lihat aglutinasi yang terjadi.Hasil positif bila terjadi
aglutinasi.
Hasil pengukuran : -
Perhitungan: -
Hasil pemeriksaana. Forward typingDarahAnti AAnti BAnti
ABHasil
K(+) aglutinasi-(+) aglutinasiDarah A
L-(+) aglutinasi(+) aglutinasi Darah B
M(+) aglutinasi(+) aglutinasi(+) aglutinasiDarah AB
N---Darah O
b. Backward typingPlasmasel Asel Bsel OHasil
K-(+) aglutinasi-Darah A
L(+) aglutinasi--Darah B
M---Darah AB
N(+) aglutinasi(+) aglutinasi-Darah O
Hasil tidak diterima1. Darah hemolisis, beku2. Konsentrasi
eritrosit tidak sesuai3. Antikoagulan tidak sesuai4. Spesimen
tercampur5. Reagen kadaluarsa
Nilai rujukana. Forward typingGol. DarahAnti-AAnti-BAnti-AB
A(+) aglutinasi-(+) aglutinasi
B-(+) aglutinasi(+) aglutinasi
AB(+) aglutinasi+(+) aglutinasi
O---
b. Backward typingPlasma Gol. DarahSel ASel BSel O
A (anti B)-(+) aglutinasi-
B (anti A)(+) aglutinasi--
AB (anti -)---
O (anti AB)(+) aglutinasi(+) aglutinasi-
Alternatif lain1. Metode tabung2. Metode tile3. Metode gel
Pembahasan Pada pemeriksaan golongan darah sistem ABO ini
digunakan metode slide. Teknik ini dapat digunakan untuk
pengelompokkan ABO dalam keadaan darurat atau pengelompokan awal.
Keuntungan metode ini adalah cepat dan sederhana. Metode ini tidak
direkomendasikan untuk penggunaan rutin karena tidak dapat
diandalkan, disebabkan oleh:1. Reaksi antigen lemah pada sel dan
imun-ab tidak terdeteksi2. Tidak ada kontrol positif, kontrol
negative dan autokontrol3. Kelompok serum dengan titer anti A dan
anti B yang lemah4. Metode ini kurang sensitive dibandingkan uji
tabung, proses pengeringan campurab dapat menyebabkan reaksi
agregasi sel, sehingga dapat memberikan hasil positif palsu. Pada
pemeriksaan golongan darah jenis Forward typing/cell grouping
didapatkan hasil pemeriksaan: Darah golongan K mempunyai antigen A
Darah golongan L mempunyai antigen B Darah golongan M mempunyai
antigen A dan antigen B Darah golongan N mempunyai antigen O
Sedangkan pada pemeriksaan golongan darah jenis backward
typing/serum grouping didapatkan hasil pemeriksaan: Serum/plasma
darah golongan K mempunyai anti B. Serum/plasma darah golongan L
mempunyai anti A. Serum/plasma darah golongan M tidak mempunyai
anti. Serum/plasma darah golongan N mempunyai anti A dan anti
B.
KesimpulanSampel K adalah golongan darah ASampel L adalah
golongan darah BSampel M adalah golongan darah ABSampel N adalah
golongan darah O
CatatanPemeriksaan golongan darah forward typing dan backward
typing metode slide: Rabu, 10 September 2014.
Pemeriksaan Golongan Darah ABO Metode Backward
Golongan darah ABO metode backwardGolongan darah ABO secara umum
terdiri dari golongan darah A, B, AB, dan O. Namun pada sistem ini
terdapat subgroup antara lain golongan darah A : A1, A2, A3, A4, A5
dan golongan darah AB : A1B, A2B, A3B, A4B, dan A5B. Subgroup ini
terjadi karena tranferase dapat mengubah H menjadi A berbeda-beda.
Prinsip pemeriksaan golongan darah dengan backward typing (serum
grouping) bertujuan untuk menguji ada tidaknya antibodi A, antibodi
B dan antibodi AB dalam serum atau plasma dengan jenis sel darah
merah yang diketahui.
TujuanUntuk menguji ada tidaknya antibodi A, antibodi B dan
antibodi AB dalam serum/plasma.
Persiapan pasien: -
Pengumpulan bahan pemeriksaanBahan pemeriksaan yang digunakan
adalah darah vena. Untuk mendapatkan bahan pemeriksaan, dilakukan
tahapan sebagai berikut : Ucapkan selamat pagi atau siang kepada
pasien. Tanyakan kembali data-data pasien seperti nama, umur,
alamat dan nomor telepon dan jelaskan bahwa alat-alat yang
digunakan merupakan alat-alat yang steril. Pasien dipersilahkan
duduk di kursi yang telah disediakan oleh petugas medis, sebelum
mengambil sampel terlebih dahulu beri penjelaskan kepada pasien
bagian mana yang hendak ditusuk, perhatikan bahwa posisi pasien
harus benar ( baik duduk atau berbaring), periksa terlebih dahulu
pembuluh darah vena pasien yang akan ditusuk. Buat pasien senyaman
mungkin. Lakukan pembendungan pada lengan pasien dengan memasang
tourniquet. Pemasangan tourniquet tidak boleh lebih dari 1 menit.
Disinfeksi kapas alkohol pada lengan pasien yang akan ditusuk.
Tusukkan spuit ke vena mediana cubiti pada lengan pasien. Bila
darah sudah terlihat masuk ke jarum spuit, lepaskan tourniquet, dan
hisap darah sampai volume yang diperlukan, setelah mendapatkan
darah, jarum spuit ditarik perlahan-lahan dan ditekan bekas
tusukkan menggunakan kapas kering agar darah cepat berhenti.
Berikan plester pada lengan pasien yang bekas tusukkan. Masukkan
darah kedalam tabung tanpa antikoagulan. Setelah selesai
pengambilan darah, ucapkan terima kasih kepada pasien. Berikan
etiket yang jelas pada tabung berupa nama, umur pasien, jenis
kelamin, serta tanggal pengambilan.
Pengolahan bahan pemeriksaan Darah vena yang didapatkan dalam
tabung EDTA disentrifuge selama 5 menit pada kecepatan 3000 rpm.
Setelah selesai pemusingan secepatnya pisahkan serum dari darah
< 2 jam. Pembuatan suspensi eritrosit 5 % sel A B D dan O Darah
yang telah dipisahkan dari serum/plasma ditambahkan 3 ml saline
Campur dan homogenkan, disentrifuge kembali dengan kecepatan 3400
rpm selama 5 menit. Supernatan dibuang, kemudian tambahkan 3 ml
saline. putar kembali 3400 rpm selama 5 menit. Ulangi prosedur
diatas sebanyak 3 kali. Buat suspense eritrosit 5% dengan mengambil
5 ml darah yang telah dicuci add 100 ml saline.
MetodeBackward typing
PrinsipAg + Ab AgAb (aglutinasi)Ag : antigenAb : antibodi
Indikasi klinik: -
Reagen:-
Standar: -
Control: -
Alat Plate (tempat mereaksikan) Tangkai pengaduk Pipet tetes Rak
tabung/steropom Pipet volume 5 ml Mikropipet 1000 l Tempat
limbah
Prosedur kerja Siapkan alat seperti plete, tangkai pengaduk,
pipet tetes, rak tabung/steropom. pipet volume 5 ml, mikropipet
1000 l, dan tempat limbah. Siapkan bahan pemeriksaan seperti
suspense eritrosit 5% sel A, B dan O serta serum pasien yang akan
diperiksa. Plate dibagi/digaris sehingga terbentuk 5 baris dan 5
kolom Baris pertama ditulis kode sampel, pada baris ke dua ditulis
sel A, ketiga ditulis sel B, keempat ditulis sel AB, dan kelima
ditulis sel O. Sehingga berbentuk seperti dibawah ini :Kode
sampelSel ASel BSel O
1
2
3
4
Kemudian pada setiap area ditetesi dengan 1 tetes serum/plasma
yang akan diperiksa. Pada kolom 2-4 berturut-turut ditetesi dengan
1 tetes Sel A, Sel B, dan Sel O. Campur sampai homogen, lihat
aglutinasi yang terjadi. Hasil : bila aglutinasi positif ada
antigen pada SDM.
Hasil pengukuran: -
Perhitungan: -
Hasil pemeriksaanNo sampelGOLDASel ASel BSel O
1.A(+) aglutinasi--
2.B-(+) aglutinasi-
3.AB(-)(-)-
4.O(+) aglutinasi(+) aglutinasi-
Hasil tidak dapat diterima Serum hemolisis Darah yang digunakan
beku Kecepatan sentrifuge tidak sesuai Konsentrasi eritrosit tidak
benar
Alternatif lainMetode tile dan tabung
PembahasanBerdasarkan hasil pemeriksaan yang diperoleh,
didapatkan hasil pemeriksaan dengan metode backward typing sebagai
berikut :No sampelSel ASel BSel OKesimpulan
1.(+) aglutinasi--A
2.-(+) aglutinasi-B
3.(-)(-)-AB
4.(+) aglutinasi(+) aglutinasi-O
Serum darah golongan A mempunyai anti B. Serum darah golongan B
mempunyai anti A. Serum darah golongan AB tidak mempunyai anti.
Serum darah golongan O mempunyai anti A dan anti B. (+) aglutinasi
menunjukan bahwa adanya ikatan antara antigen dalam sel darah
dengan antibodi dalam serum/plasma.(-) tidak terjadi aglutinasi
yang menyatakan bahwa tidak adanya ikatan antara antigen dalam sel
darah dengan antibodi dalam serum/plasma.
KesimpulanBerdasarkan hasil pemeriksaan dengan metode backward
typing dapat disimpulkan bahwa :Sampel no 1 : golongan darah
BSampel no 2 : golongan darah ASampel no 3 : golongan darah OSampel
no 4 : golongan darah ACatatan : Pertemuan , Rabu 10 September 2014
: Pemeriksaan Golongan Darah ABO Metode Backward
Pemeriksaan Golongan Darah ABO Metode Forward
Golongan darah ABO metode Forward Secara umum golongan darah ABO
terdiri dari empat golongan darah yaitu A, B, AB, dan golongan
darah O. Pada sel darah merah terdapat antigen pada membran sel
darah merah sehingga dapat ditentukan golongannya, pada golongan
darah A memiliki antigen A, golongan darah B memiliki antigen B,
golongan darah AB memiliki antigen AB sedangkan golongan darah O
tidak memiliki antigen. Jenis pemeriksaan untuk mengetahui antigen
yang ada pada membrane sel darah merah adalah forward typing/cell
grouping
TujuanUntuk menguji ada tidaknya antigen A, antigen B dan
antigen AB dalam serum/plasma.
Persiapan pasien: -
Pengumpulan bahan pemeriksaanBahan pemeriksaan yang digunakan
adalah darah vena. Untuk mendapatkan bahan pemeriksaan, dilakukan
tahapan sebagai berikut : Ucapkan selamat pagi atau siang kepada
pasien. Tanyakan kembali data-data pasien seperti nama, umur,
alamat dan nomor telepon dan jelaskan bahwa alat-alat yang
digunakan merupakan alat-alat yang steril. Pasien dipersilahkan
duduk di kursi yang telah disediakan oleh petugas medis, sebelum
mengambil sampel terlebih dahulu beri penjelaskan kepada pasien
bagian mana yang hendak ditusuk, perhatikan bahwa posisi pasien
harus benar ( baik duduk atau berbaring), periksa terlebih dahulu
pembuluh darah vena pasien yang akan ditusuk. Buat pasien senyaman
mungkin. Lakukan pembendungan pada lengan pasien dengan memasang
tourniquet. Pemasangan tourniquet tidak boleh lebih dari 1 menit.
Disinfeksi kapas alkohol pada lengan pasien yang akan ditusuk.
Tusukkan spuit ke vena mediana cubiti pada lengan pasien. Bila
darah sudah terlihat masuk ke jarum spuit, lepaskan tourniquet, dan
hisap darah sampai volume yang diperlukan, setelah mendapatkan
darah, jarum spuit ditarik perlahan-lahan dan ditekan bekas
tusukkan menggunakan kapas kering agar darah cepat berhenti.
Berikan plester pada lengan pasien yang bekas tusukkan. Masukkan
darah kedalam tabung tanpa antikoagulan. Setelah selesai
pengambilan darah, ucapkan terima kasih kepada pasien. Berikan
etiket yang jelas pada tabung berupa nama, umur pasien, jenis
kelamin, serta tanggal pengambilan.
Pengolahan bahan pemeriksaan Darah vena yang didapatkan dalam
tabung EDTA disentrifuge selama 5 menit pada kecepatan 3000 rpm.
Setelah selesai pemusingan secepatnya pisahkan serum dari darah
< 2 jam. Pembuatan suspensi eritrosit 5 % pasien Darah yang
telah dipisahkan dari serum/plasma ditambahkan 3 ml saline Campur
dan homogenkan, disentrifuge kembali dengan kecepatan 3400 rpm
selama 5 menit. Supernatan dibuang, kemudian tambahkan 3 ml saline.
putar kembali 3400 rpm selama 5 menit. Ulangi prosedur diatas
sebanyak 3 kali. Buat suspense eritrosit 5% dengan mengambil 5 ml
darah yang telah dicuci add 100 ml saline.
MetodeForward typing
PrinsipAg + Ab AgAb (aglutinasi)Ag : antigenAb : antibodi
Indikasi klinik: -
Reagen Anti A Anti B Anti AB
Standar: -
Control: -
Alat Plate (tempat mereaksikan) Tangkai pengaduk Pipet tetes Rak
tabung/steropom Pipet volume 5 ml Mikropipet 1000 l Tempat
limbah
Prosedur kerja Siapkan alat seperti plete, tangkai pengaduk,
pipet tetes, rak tabung/steropom. pipet volume 5 ml, mikropipet
1000 l, dan tempat limbah. Siapkan bahan pemeriksaan seperti
suspense eritrosit 5% serta reagen Anti A, Anti B, dan Anti AB.
Plate dibagi/digaris sehingga terbentuk 5 baris dan 5 kolom Baris
pertama ditulis kode sampel, pada baris ke dua ditulis anti A,
ketiga ditulis anti B, keempat ditulis anti AB. Sehingga berbentuk
seperti dibawah ini :Kode sampelanti Aanti BAnti AB
1
2
3
4
Kemudian pada setiap area ditetesi dengan 1 tetes suspense 5%
yang akan diperiksa. Pada kolom 2-4 berturut-turut ditetesi dengan
1 tetes antiA, anti B, dan anti AB. Campur sampai homogen, lihat
aglutinasi yang terjadi. Hasil : bila aglutinasi positif ada
antigen pada SDM.
Hasil pengukuran: -
Perhitungan: -
Hasil pemeriksaanNo sampelAnti AAnti BAnti ABKesimpulan
1.(+) aglutinasi-(+) aglutinasiA
2.-(+) aglutinasi(+) aglutinasi B
3.(+) aglutinasi(+) aglutinasi(+) aglutinasiAB
4.---O
Hasil tidak dapat diterima Serum hemolisis Darah yang digunakan
beku Kecepatan sentrifuge tidak sesuai Konsentrasi eritrosit tidak
benar
Alternatif lainMetode tile dan tabung
PembahasanBerdasarkan hasil pemeriksaan yang diperoleh,
didapatkan hasil pemeriksaan dengan metode backward typing sebagai
berikut :No sampelAnti AAnti BAnti ABKesimpulan
1.(+) aglutinasi-(+) aglutinasiA
2.-(+) aglutinasi(+) aglutinasi B
3.(+) aglutinasi(+) aglutinasi(+) aglutinasiAB
4.---O
Serum darah golongan A mempunyai anti B. Serum darah golongan B
mempunyai anti A. Serum darah golongan AB tidak mempunyai anti.
Serum darah golongan O mempunyai anti A dan anti B. (+) aglutinasi
menunjukan bahwa adanya ikatan antara antigen dalam sel darah
dengan antibodi dalam serum/plasma.(-) tidak terjadi aglutinasi
yang menyatakan bahwa tidak adanya ikatan antara antigen dalam sel
darah dengan antibodi dalam serum/plasma.
KesimpulanBerdasarkan hasil pemeriksaan dengan metode Forward
typing dapat disimpulkan bahwa :Sampel no 1 : golongan darah
BSampel no 2 : golongan darah ASampel no 3 : golongan darah OSampel
no 4 : golongan darah AB
Catatan : Pertemuan, Rabu 10 september 2014 : Pemeriksaan
Golongan Darah ABO Metode Backward
Pemeriksaan Golongan Darah Metode TabungForward dan Backward
Typing
Forward Dan Backward Typing Secara umum golongan darah ABO
terdiri dari empat golongan darah yaitu A, B, AB, dan O. pada sel
darah merah terdapat antigen pada membrane sel darah merah sehingga
dapat ditentukan golongan darahnya. Pada golongan darah A memiliki
antigen A, golongan darah B memiliki antigen B, golongan darah AB
memiliki antigen AB, sednagkan golongan darah O tidak memiliki
antigen di dalam sel darah merah. Jenis pemeriksaan untuk
mengetahui antigen yang ada pada membrane sel darah merah dengan
Forward Typing atau cell grouping. Pada serum masing-masing
golongan darah terdapat antibody yang bias ditentukan dengan
Backward Typing atau serum grouping. Serum golongan darah A
memiliki anti B, serum golongan darah B memiliki anti A, serum
golongan darah AB tidak memiliki anti, sedangkan golongan darah O
memiliki anti A dan B.
Tujuan Untuk mengetahui adanya agglutinin (Ab) dan aglutinogen
(Ag) pada sampel darah yang diperiksa.
Persiapan pasien : -
Pengumpulan bahan pemeriksaan Darah vena dengan antikoagulan
EDTA.1. Bahan pemeriksaan yang digunakan adalah darah/serum.
Siapakan alat alat yang diperlukan: kapas alcohol 70 %, spiut, tali
pembendung (turniket), plester, dan tabung. 2. Identifikasikan
pasien dengan benar sesuai dengan data dilembar permintaan.3.
Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat
pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb.4. Minta pasien
meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktivitas
.5. Minta pasien mengepalkan tangan.6. Pasang tali pembendung
(turniket) kira-kira 7 cm diatas lipat siku. 7. Pilih bagian vena
median cubital atau caphalica. Lakukan perabaan (palpasi ) untuk
memastikan posisi vena, vena teraba seperti sebuah pipa kecil,
elastic dan memiliki dinding tebal.8. Jika vena tidak beraba,
lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres
hangat selama 5 menit daerah lengan.9. Bersihkan kulit pada bagian
yang akan diambil dengan kapas alcohol 70 % dan biarkan kering.
Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi 10. Tusuk bagian
vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah
masuk ke dalam semprit. Usahakan sekali tusuk kena, lalu turniket
di lepas. 11. Letakkan kapas tempat suntikan lalu segera
lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas beberapa saat lalu plester selama
kira-kira 15 menit.
Pengolahan bahan pemeriksaan Bahan yang digunakan berupa plasma
EDTA dan suspensi eritrosit 5 % 1. Pengumpulan plasma a. Darah yang
telah terkumpul pada tabung EDTA, diputar dengan kecepatan 3000 rpm
selama 5 menit.b. Kemudian segera pisahkan plasma dari darah. 2.
Suspense eritrosit 5 % a. Darah telah dipisahkan dari plasma
kemudian ditambah NaCl 0.9 % sebanyak 3 mL.b. Kemudian homogenkan,
lalu putar pada sentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 5
menit.c. Supernatant dibuang d. Sel darah dicuci dengan NaCl 0,9 %
sebanyak 3 kali perlakuan.e. Setelah sel darah dicuci 3 kali,
supernatant di buang sampai habis hingga yang tersisa hanya sel
darah saja. f. Sel darah dibuat suspense eritrosit 5 % dengan
perbandingan sel darah : NaCl 0,9 %, 1:20 .Metode Manual tabung
Prinsip Pemeriksaan SDM individu (Forward Typing / Cell
Grouping) ini untuk menguji SDM yang tidak diketahui dengan
antiserum yang diketahui. Antigen (darah) dicampur dengan antibody
(serum) yang telah diketahui identitasnya. Jika reaksi positif
terjadi aglutinasi maka darah tersebut mengandung antigen terhadap
antibody yang diketahui. Dalam hal ini darah bertindak sebagai
aglutinogen.Pemeriksaan serum individu (Backward Typing/ Serum
Grouping) ini untuk menguji ada tidaknya antibody A, antibody B,
dan antibody AB dalam serum /plasma dengan jenis SDMyang diketahui.
Jika reaksi positif terjadi aglutinasi maka serum tersebut
mengandung aglutinin terhadap golongan darah yang diketahui. Dalam
hal ini serum bertindak sebagai aglutinin.
Indikasi klinis 1. Transfuse darah 2. Adanya pemeriksaan
golongan darah.
Reagensia 1. Anti A2. Anti B3. Sel A4. Sel B5. Sel O6. Anti D 7.
Bovin albumin 6%Standar : -Control : - Alat 1. Pipet Pasteur /
pipet tetes 2. Tabung reaksi 3. Batang pengaduk 4. Tempat limbah 5.
Sentrifuge6. Pinset 7. Rak tabung reaksi 8. Mikropipet 1000 L dan
50 L.9. Yellow dan blue tip
Prosedur kerja 1. Forward typing a. Siapkan 2 buah tabung
reaksi, beri identitas : Tabung 1 = anti A Tabung 2 = anti Bb.
Teteskan 1 tetes suspense eritrosit 5 % yang diperiksa ke
masing-masing tabung 1 dan 2.c. Teteskan 1 tetes anti A pada tabung
1 dan 1 tetes anti B pada tabung 2d. Kemudian homogenkan
masing-masing tabung e. Lalu putar dengan kecepatan 3000 rpm selama
15-20 detikf. Lihat aglutinasi yang terjadi Hasil positif bila
terjadi aglutinasi 2. Backward typing a. Siapkan 3 buah tabung
reaksi, beri identitas : Tabung 1 : sel A Tabung 2 : sel B Tabung 3
: sel O b. Teteskan 2 tetes plasma yang akan diperiksa ke
masing-masing tabung 1,2 dan 3.c. Teteskan 1 tetes sel A pada
tabung 1, kemudian 1 tetes sel B pada tabung 2, dan 1 tetes sel O
pada tabung 3.d. Kemudian homogenkan masing-masing tabung e. Lalu
putar dengan kecepatan 3000 rpm selama 15-20 detikf. Lihat
aglutinasi yang terjadi Hasil positif bila terjadi aglutinasi 3.
Autocontrol a. Siapkan 1 buah tabung reaksi, beri identitas
autocontrolb. Teteskan 2 tetes serum yang akan diperiksa kedalam
tabung c. Tambahkan 1 tetes suspense eritosit 5 % yang akan
diperiksa kedlam tabung d. Homogenkan tabung e. Kemudian putar
dengan kecepatan 3000 rpm selama 15-20 detik.f. Lihat aglutinasi
yang terjadi Hasil positif bila terjadi aglutinasi 4. Rhesus factor
a. Siapkan 2 buah tabung reaksi, beri identitas : Tabung 1 = anti D
Tabung 2 = bovin albumin 6 %b. Teteskan 1 tetes suspense eritrosit
5 % yang diperiksa ke masing-masing tabung 1 dan 2.c. Teteskan 1
tetes anti D pada tabung 1 dan 1 tetes Bovin Albumin 6 % pada
tabung 2d. Kemudian homogenkan masing-masing tabung e. Lalu putar
dengan kecepatan 3000 rpm selama 15-20 detikf. Lihat aglutinasi
yang terjadi Hasil positif bila terjadi aglutinasiHasil pengukuran
: - Perhitungan : -Hasil pemeriksaan Forward typingBackward
typingAuto-ControlRhesus factorHasil
Anti AAnti BSel ASel BSel OAnti DBA6%
Neg/- Pos/+Pos/+Neg/- Neg/-Neg/-Pos/+Neg/-B(+)
Hasil tidak dapat diterima 1. Darah hemolisis2. Darah beku3.
Antikoagulan tidak sesuai 4. Specimen tercampur5. Reagen
kadaluarsa
Nilai rujukan Forward typingBackward typingAuto-ControlRhesus
factorHasil
Anti AAnti BSel ASel BSel OAnti DBA6%
Pos/+Neg/-Neg/-Pos/+Neg/-Neg/-Pos/+Neg/-A(+)
Neg/- Pos/+Pos/+Neg/- Neg/-Neg/-Pos/+Neg/-B(+)
Pos/+Pos/+Neg/-Neg/-Neg/-Neg/-Pos/+Neg/-AB(+)
Neg/-Neg/-Pos/+Pos/+Neg/-Neg/-Pos/+Neg/-O(+)
Alternatif lain 1. Metode slide 2. Metode tile 3. Metode gel
Pembahasan Pada pemeriksaan golongan darah system ABO ini
digunakan metode tabung. Tabung reaksi baik dari kaca atau plastic
dapat digunakan, keuntungan dari metode ini ialah: 1. Lebih
sensitive dibandingkan metode slide 2. Sentrifuge akan meningkatkan
reaksi yang memungkinkan antigen dan antibody lemah dapat
terdeteksi 3. Dapat mengetahui immune antibody 4. Memerlukan volume
reagen yang lebih kecil5. Kesederhanaan grading untuk membaca hasil
Kelemahan dari metode ini, pada saat pengerjaannya membutuhkan
waktu 2 jam. Pemeriksaan golongan darah jenis forward typing/ cell
grouping, darah yang diperiksa mempunyai antigen B, sedangkan pada
pemeriksaan golongan darah jenis backward typing/serum grouping,
serum/plasma mempunyai anti A. hasil autocontrol negative, anti D
positif dan bovin albumin negative.
Kesimpulan Berdasarkan hasil pemeriksaan golongan darah metode
tabung forward dan backward typing dapat disimpulkan bahwa darah
sampel pasien merupakan golongan darah B dengan rhesus positif
(+).
Catatan Rabu, 17 September 2014: Pemeriksaan Golongan Darah
Metode Tabung, Forward dan Backward Typing.
Penentuan Golongan Darah Metoda Plate
Golongan DarahGolongan darah ABO merupakan sistem golongan darah
manusia yang paling banyak ditemukan dan sampai saat ini merupakan
golongan darah yang penting dalam transfusi darah, karena terdapat
pada regular antibody, yaitu Anti-A dan Anti-B yang reaktif pada
suhu 37C. Regular antibodi ini mengaktifasi komplemen dan
menyebabkan kehancuran sel darah merah intravaskuler. Pemeriksaan
golongan darah ABO merupakan salah satu langkah sebelum melakukan
proses transfusi darah. Oleh karena itu perlu diketahui teknik
dalam melakukan pemeriksaan golongan darah ABO, agar mendapatkan
hasil yang akurat sesuai dengan golongna darah donor dan pasien.
Sejak penemuan Landsteiner (1901) sampai sekarang, telah
diketemukan lebih dari 400 antigen golonqan darah dalam eritrosit.
Tapi untuk kegunaan praktek, klinis yang terpenting hanya sistem
golongan darah ABO dan Rh. Pada sistem golongan darah ABO hanya ada
4 golongan darah yaitu. A, B, AB dan O. Golongan tersebut.
berdasarkan atas ada atau tidak adanya antigen A dan antigen B.
Dalam pelayanan kesehatan modern, transfusi darah merupakan salah
satu hal yang penting dalam menyelamatkan jiwa pasien dan
meningkatkan derajat kesehatan. Indikasi tepat transfusi darah dan
komponen darah adalah untuk mengatasi kondisi yang menyebabkan
morbiditas dan mortalitas bermakna yang tidak dapat diatasi dengan
cara lain. Dalam perkembangannya transfusi darah harus dilaksanakan
sesuai dengna prosedur ketat oleh tenaga profesional menggunakan
darah yang aman dan berkualitas. Sebelum melakukan transfusi darah
perlu diketahui syarat-syarat dalam melakukan transfusi, agar
proses transfusi dapat berlangsung seperti yang diharapkan.
Tujuan1. Untuk mengetahui jenis golongan darah.2. Untuk
mengetahui ada tidaknya antigen A, antigen B, antigen AB dalam
serum atau plasma. Persiapan Pasien-
Pengumpulan Bahan PemeriksaanDiambil darah vena 2cc menggunakan
tabung reaksi atau tabung EDTA.
Pengambilan Darah Vena1. Alat-alat yang diperlukan disiapkan
diatas meja seperti APD, tourniquet, spuit steril, kapas kering,
alcohol 70%, plester, tabung antikoagulan atau tabung reaksi dan
tempat pembuangan limbah. 1. Tentukan vena yang akan ditusuk, pada
orang gemuk atau untuk vena yang tidak terlihat dibantu dengan
palpasi.1. Daerah vena yang akan ditusuk diperhatikan dengan
seksama terhadap adanya peradangan, dermatitis atau luka, karena
mempengaruhi hasil pemeriksaan.1. Tempat yang akan ditusuk
didesinfeksi dengan alcohol 70% dan dibiarkan kering.1. Tourniquet
dipasang pada lengan atas (bagian proksimal lengan) 10cm dari
lipatan siku.1. Dengan lubang jarum menghadap ke atas, tusukkan
spuit dengan sudut 30-35 sampai ujung jarum masuk ke vena yang
ditandai dengan masuknya darah ke ujung spuit.1. Lepaskan
tourniquet dari lengan tangan.1. Hisap darah dengan menarik holder
sampai volume darah yang dibutuhkan.1. Jarum ditarik perlahan lalu
letakkan kapas pada bekas tusukan dan beri plester.1. Intruksikan
pasien untuk menekan bekas tusukan 1-2 menit hingga darah tidak
keluar lagi.1. Jarum ditutup lalu dilepaskan dari spuitnya, darah
dimasukkan ke tabung penampung melalui dinding tabung secara
perlahan. Bila menggunakan antikoagulan segera campur perlahan
dengan cara memolak-balikkan tabung sebanyak 6 kali.1. Beri label
identitas pasien.
Pengolahan Bahan Pemeriksaan1. Tabung di sentrifuge selama 5
menit dengan kecepatan 3000 rpm.2. Serum atau plasma segera
dipisahkan kurang dari 2 jam.3. Sel darah dicuci dengan NaCl 0,9%
sebanyak 3 kali pencucian.4. Sel darah yang sudah dicuci diencerkan
dengan NaCl perbandingan 1:20.
Metode Metoda Plate
PrinsipAntigen + Antibodi Aglutinasi
Indikasi Klinis-
Alat 1. Pipet pasteur2. Plate test3. Batang Pengaduk4. Tempat
limbah
BahanSuspensi darah pasien 10%
Standar :-
Kontrol :-
Reagensia 1. Anti-A2. Anti-B3. Anti-D4. Bovine albumin 6%5. NaCl
0,9%
Prosedur Kerja Pengambilan Serum atau Plasma1. Darah yg telah
diambil dan dimasukkan ke tabung reaksi atau tabung EDTA kemudian
di homogenkan, dimasukkan ke dalam sentrifuge dengan posisi volume
darah yang seimbang.2. Putar sentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm
selama 5 menit.3. Ambil tabung lalu pisahkan serum atau plasma
segera kurang dari 2 jam.4. Beri label pada serum atau plasma yang
telah dipisahkan.
Pembuatan Sel Darah 5%1. Darah yang telah diambil serumnya
ditambahkan NaCl 0,9% 3cc.2. Kemudian masukkan kembali ke
sentrifuge, putar dengan kecepatan 3000 rpm selama 5 menit.3.
Setelah 5 menit ambil kembali tabung, lalu buang supernatannya.4.
Lakukan kegiatan nomor 1-3 sebanyak 3 kali (3 kali pencucian).5.
Setelah proses pencucian selesai, ambil 1 ml darah yang telah
dicuci, masukkan ke dalam tabung reaksi besar.6. Tambahkan 19 ml
NaCl 0,9% ke tabung reaksi besar, homogenkan darah dengan NaCl
0,95.7. Sel darah 5% siap digunakan.
Tes 1. Siapkan plate dan beri label.2. Plate dibagi dalam 4 area
dan diberi label 1 sampai 4.3. Pada setiap area diteteskan 1 tetes
suspensi SDM 10% yang akan di periksa.4. Pada area 1 sampai 4
berturut-turut di teteskan 1 tetes SDM 10%.5. Area 1 tambahkan 1
tetes Anti-A, area 2 tambahkan 1 tetes Anti-B, area 3 tambahkan 1
tetes Anti-D dan area 4 tambahkan 1 tetes bovin albumin 6%.6.
Campur sampai homogen, lihat aglutinasi yang terjadi.7. Hasil :
bila aglutinasi positif ada antigen pada SDM.
Hasil Anti - AAnti - BAnti - DBovineAlbumin 6%GolonganDarah
1 tetes1 tetes1 tetes
SDM 10%1 tetes1 tetes1 tetes1 tetes
Pasien A+-+-A Rh +
Perhitungan -Hasil Golongan darah A, Rhesus +
Hasil Tidak Dapat Diterima1. Masingmasing serum tidak boleh
tercemar oleh serum yang lain.2. Suspensi eritrosit juga tidak
boleh tercemar oleh panel sel.3. Kalau hasil pengamatan aglutinasi
meragukan, maka dapat diamati dibawah mikroskop. (Hatihati jangan
sampai keliru dengan reauleoux).
Nilai Rujukan Anti - AAnti - BAnti - DBovineAlbumin
6%GolonganDarah
1 tetes1 tetes1 tetes
SDM 10%1 tetes1 tetes1 tetes1 tetes
Pasien A+-+-A Rh +
Pasien B-++-B Rh +
Pasien C+++-AB Rh +
Pasien D--+-O Rh +
Alternatif Lain 1. Metoda Tile2. Metoda Tube3. Metoda Gel
PembahasanPemeriksaan golongan darah metode plate bertujuan
untuk mengetahui jenis antigen di dalam sel darah merah pasien
dengan menguji sel darah merah yang tidak diketahui dengan
antiserum yang diketahui. Pada pemeriksaan golongan darah metode
plate ini didapatkan hasil yaitu terdapat antigen B dan Rhesus
positif (+). Namun, pada praktikum ini tidak terdapat kontrol maka
hasil belum dapat dipercaya.
Kesimpulan Golongan darah A Rhesus (+).
Catatan Praktikum Transfusi Darah, Rabu 24 September 2014:
Penentuan Golongan Darah Metoda Plate.
Uji Cocok Serasi
Uji Cocok Serasi/ Cross MatchingUji cocok serasi merupakan salah
satu uji yang harus dilakukan ketika akan melakukan tranfusi darah.
Hasil pemeriksaan crossmatch ada yang compatible atau cocok dan
inkompatibel tidak cocok. Compatible atau cocok bila reaksi mayor
dan minor negatif. Compatible hasil pemeriksaan darah donor sesuai
dengan darah rapisen boleh dilakukan tranfusi dengan darah donor.
Inkompatible atau tidak cocok hasil pemeriksaan bila reaksi mayor
positif dan minor negatif. Inkompatible hasil pemeriksaan tidak
boleh dilakukan tranfus darah. Bila reaksi mayor negatif minor
positif maka crossmatch harus diulang dengan menggunakan serum
donor yang diencerkan. Bila mayor negatif minor negatif maka darah
donor masih dapat diberikan dalam bentuk PRC(pack red cell).
Tujuan1. Untuk mengetahui kecocokan golongan darah ABO antara
donor dan resipien.2. Untuk mendeteksi adanya antibody komplet atau
inkomplet dalam plasma donor yang akan bereaksi dengan SDM
resepien.
Persiapan Pasien :-
Pengumpulan Bahan Pemeriksaan :-
Pengelolahan Bahan Pemeriksaan1. Siapkan alat dan bahan yang
akan digunakan seperti tabung EDTA yang telah berisi darah untuk
respien dan donor, sentrifuge, steroform, NaCl 0,9 %.2. Kedua darah
EDTA disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 5 menit pada
suhu 370C.3. Pisahkan serum yang diperoleh pada tabung reaksi
bersih dan berikan label.4. Kemudian isi endapan SDM dengan NaCl
0,9% sebanding dengan jumlah endapan SDM yang ada.5. Homogenkan
lalu lakukan sentrifuge kembali dengan kecepatan 3000 rpm selama 5
menit.6. Kemudian buang supernatan yang terdapat dalam tabung
EDTA7. Selanjutnya lakukan kembali langkah no 4, 5, dan 6 sebanyak
3 kali.8. Suspensi siap digunakan.
MetodeAglutinasi
PrinsipPada cross match mayor uji dilakukan dengan cara
mencampurkan antara SDM donor dengan plasma resipien. Sedangkan
pada cross match minor uji dilakukan dengan mencampurkan antara
plasma donor dengan SDM resipien.
Indikasi Klinis Permintaan laboratorium tranfusi darah
Reagen1. Saline2. Bovin Albumin 3. Suspense Eritrosit4.
Antihuman Globulin (CCC)
Alat1. Tabung reaksi2. Pipet tetes3. Steroform4. Spidol5.
Sentrifuge6. Incubator 7. MikroskopStandar :-
Kontrol :-
Bahan SDM respienSDM donorPlasma donorSerum respien.
Cara kerja A. Uji Reaksi Silang Fase I1. Siapkan 3 buah tabung
reaksi.2. Tabung 1 (mayor) 2 tetes serum resepien ditambah 1
suspensi SDM donor 5%3. Tabung 2 (minor) 2 tetes plasma donor
ditambah 1 tetes suspensi SDM resepien 5 %4. Tabung 3 (autocontrol)
1 tetes SDM resepien 5% ditambah 2 tetes serum resepien5. Campur
kemudian sentrifuge 1000 rpm selama 1 menit 6. Baca hasil
pemeriksaan Jika hasil pemeriksaan positif maka reaksi silang
positif Jika hasil pemeriksaan negatif maka lanjutkan ke fase 2B.
Uji Reaksi Silang Fase II1. Tambahkan 2 tetes bovine albumin ke
semua tabung2. Campur dengan baik3. Inkubasi pada suhu 370C4.
Campur kemudian sentrifuge 1000 rpm selama 1 menit 5. Baca hasil
pemeriksaan Jika hasil pemeriksaan positif maka reaksi silang
positif Jika hasil pemeriksaan negatif maka lanjutkan ke fase 2
C. Uji Reaksi Silang Fase III1. Tambahkan 3-5 ml saline ke dalam
semua tabung 2. Campur baik, putar 1000 rpm selama 1 menit,
supernatan dibuang kemudian tambahkan 3-5 ml saline, ulang prosedur
diatas sebanyak 3 kali.3. Pada pencucian ke 3 semua supernatan
dibuang jangan sampai ada yang tinggal agar tidak mengencerkan
coombs serum yang akan ditambahkan.4. Tambahkan 2 tetes cooms serum
campur.5. Sentrifuge 1000 rpm selama 1 menit6. Baca hasil
pemeriksaan Jika hasil pemeriksaan positif maka reaksi silang
positif Jika hasil pemeriksaan negatif maka uji dengan cooms
control cell (CCC)D. Uji cooms control cell (CCC)1. Tambahkan 1
tetes CCC2. sentrifuge 1000 rpm 1 menit3. Baca hasil pemeriksaan
Jika hasil pemeriksaan positif maka reaksi silang valid Jika hasil
pemeriksaan negatif maka reaksi silang invalid Bila reaksi silang
invalid maka reaksi silang harus diulang.
Hasil :-
Perhitungan :-
Hasil PemeriksaanA. Uji Reaksi Silang Fase I : Negatif/(-)B. Uji
Reaksi Silang Fase II : Negatif/(-)C. Uji Reaksi Silang Fase III :
Negatif/(-)D. Uji Cooms Control Cell (CCC) : Negatif/(-)
Hasil Tidak Diterima Golongan tidak sama Terjadi
gumpalan/agltinasi
Nilai RujukanCocok atau tidak adanya aglutinasi
Alternatif :-PembahasanUji cocok serasi merupakan salah satu uji
yang harus dilakukan ketika akan melakukan tranfusi darah. Hasil
pemeriksaan crossmatch ada yang compatible atau cocok dan
inkompatibel tidak cocok. Dari beberaapa hasil uji yang diperoleh
menunjukan hasil negatif tidak menunjukkan adanya aglutinasi. Maka
hasil pemeriksaan crossmatch antara golongan darah A resepien dan A
sebagai donor adalah compatible.Namun, tidak dilakukan pemeriksaan
control untuk membuktikan kebenaran hasil pemeriksaan. Pemeriksaan
control dilakukan dengan pemeriksaan CCC(coombs control cell),
KesimpulanDari pemeriksaan darah donor dan resipien
cocok(kompatibel). Namun hasil tidak dapat diterima. Lakukan
pemeriksaan ulang dengan disertai pemeriksaan CCC.
CatatanRabu, 1 Oktober 2014: Uji Cocok Serasi.Rabu, 8 Oktober
2014: Uji Cocok Serasi.Rabu, 15 Oktober 2014: Uji Cocok
Serasi.Rabu, 22 Oktober 2014: Uji Cocok Serasi.
Pemeriksaan Rapid Plasma Reagin (RPR) atau Veneral Research
Laboratory (VDRL)
Rapid Plasma Reagin (RPR)Pemeriksaan RPR merupakan suatu
pemeriksaan skrining cepat terhadap sifilis. sebagai suatu
pemeriksaan antibodi non-treponema serupa dengan VDRL. Pemeriksaan
RPR mendeteksi reagin antibodi dalam serum dan lebih sensitif
tetapi kurang spesifik daripada VDRL. Seringkali digunakan pada
darah donor untuk mendeteksi sifilis. Sebaiknya hasil RPR positif
dikonfirmasikan denganpemeriksaan VDRLdan atau FTA-ABS.
TujuanPemeriksaan RPR carbon antigen untuk mendeteksi adanya
antibody non- treponema (regain) dalam serum atau plasma pasien
secara kualitatif
Persiapan Pasien:-Pengumpulan Sampel1. Diambil darah vena 3cc
tanpa antikoagulan untuk mendapatkan serum 1cc.2. Siapakan alat
alat yang diperlukan: kapas alcohol 70 %, spiut, tali pembendung
(turniket), plester, dan tabung.3. Identifikasikan pasien dengan
benar sesuai dengan data dilembar permintaan.4. Verifikasi keadaan
pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat pasien minum obat
tertentu, tidak puasa dsb.5. Minta pasien meluruskan lengannya,
pilih lengan yang banyak melakukan aktivitas.6. Minta pasien
mengepalkan tangan.7. Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 7
cm diatas lipat siku.8. Pilih bagian vena median cubital atau
caphalica. Lakukan perabaan (palpasi ) untuk memastikan posisi
vena, vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastic dan memiliki
dinding tebal.9. Jika vena tidak beraba, lakukan pengurutan dari
arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit daerah
lengan.10. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan
kapas alcohol 70 % dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan
jangan dipegang lagi.11. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang
jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk ke dalam semprit.
Usahakan sekali tusuk kena, lalu turniket di lepas.12. Letakkan
kapas tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas
beberapa saat lalu plester selama kira-kira 15 menit.Pengolahan
Bahan Pemeriksaan1. Masukkan sampel darah ke dalam tabung merah
tanpa ada antikoagulan atau ke dalam tabung reaksi2. Diamkan sampai
darah beku 3. Setelah darah beku, putar darah dengan menggunakan
sentrifugasi kecepatan 3500 rpm selama 5 menit4. Pisahkan darah
dari serum usahakan agar tidak hemolisis atau darah tercampur
dengan serum.5. Pengolahan sampel harus kurang dari 1 jam
MetodeKualitatifPrinsipTes skrining serologis sifilis
menggunakan cardiolipin dan lesitin sebagai antigen sederhana yang
dapat menimbulkan hasil positif berupa aglutinasi, pemeriksaan ini
menggunakan antigen non-treponemal yaitu antigen VDRL yang
mengandung mikro-partikel karbon, mikro partikel carbon dirancang
agar terjadinya flokulasi untuk serodiagnosis sifilis. partikel
karbon akan mengikat antigen (antibody yang terbentuk dalam tubuh)
dan hasil reaksinya akan terlihat secara makroskopik. Hasil reaktif
lemah tampak aglutinasi halus dan jelas dibedakan dari pola
non-reaktif yang hasilnya akan terbentuk noktah hitam bulat ditegah
setelah slide diputar dengan rotator kecepatan 100 kali putaran per
menit. Indikasi klinik 1. Mendeteksi Treponema palladium di dalam
darah donor2. Mendeteksi antigen non- treponema di dalam darah
donor.ReagenAntigen Carbon
Standar:-Control Control eksternal positif / (+) Control
eksternal negative / (-)Alat1. Tile/ Slide2. Tangkai pengaduk3.
Pipet tetes4. Spluit5. Sentrifugasi6. RotatorBahan Serum atau
PlasmaProsedur1. Siapkan tile berwarna putih dan polos tanpa
corak2. Buat lingkaran dengan diameter kurang lebih 5 cm, untuk
control positif dan control negative.3. Tetes 50 uL atau 1 tetes
serum/plasma ke dalam masing-masing lingkaran4. Sebarkan merata di
permukaan lingkaran 5. Tambahkan 1 tetes reagen carbon 6. Kemudian
putar 100 kali per satu menit.7. Amati reaksi yang terbentukHasil
Kontrol positip / (+) : tidak terbentuk aglutinasi Kontrol negative
/ (-): terbentuk aglutinasi Tes / pemeriksaan: tidak terbentuk
aglutinasiPerhitungan:-Hasil Pemeriksaan Hasil pemeriksaan RPR/
VDRL negative/ (-)Nilai RujukanMenyatakan hasil yang negative
(-)Hasil Tidak DiterimaPemutaran plate atau tile tidak
tepatAlternatif lainPemeriksaan secara semi
kuantitatifPembahasanPemeriksaan RPR merupakan salah satu parameter
uji skrining yang harus dilakukan pada darah donor sebelum akan
ditransfusikan kepada pasien. Hasil pemeriksaan uji skrining
parameter rpr ini haruslah negative yaitu tidak terbenetuknya
aglutinasi ketika plasma atau serum yang ditambahkan dengan reagen
carbon. Dalam pemeriksaan parameter RPR dilakukan pemeriksaan
kontrol positif yaitu menggunakan serum positif VDRL dan serum
negative, namun pada hasil pemeriksaan kontrol positif / (+) yaitu
negative tidak terbentuk aglutinasi, sedangkan pada pemeriksaan
kontrol vegative / (-) hasil nya terbentuk aglutinasi. Meskipun
hasil pemeriksaan sampel menyatakan negative (tidak terbentuknya
aglutinasi), hasil ini tidak dapat dipercaya. Perlu dilakukan
pengoreksian terhadap kontrol kemudian dilakukan pengulangan
pemeriksaanKesimpulanDari hasil pemeriksaan sampel darah donor,
pemeriksaan skrining untuk parameter RPR negative (-), namun hasil
tidak dapat dikeluarkan.
(Rapid AntiHCV Test)Test cepat anti-HCVSalah satu metode umum
untuk mendeteksi infeksi HCV adalah untuk mengamati adanya antibodi
terhadap virus dengan metode EIA diikuti dengan konfrmasi Western
Blot. Test cepat anti-HCV dari ADVANCED QUALITY adalah sederhana
yaitu dengan cara uji kualitatif secara visualyang mendeteksi
antibodi dalam serum atau plasma manusia. Test ini didasarkan pada
immunochromatography dan dapat memberikan hasil dalam waktu 15
menit.TujuanUntuk mendeteksi antibodi virus hepatitis C pada serum
atau plasma manusiaPersiapan pasien:-Pengumpulan bahan
pemeriksaanSampel yang digunakan adalah menggunakan serum atau
plasma heparin yang tidak lisis. Untuk mendapatkan bahan
pemeriksaan, dilakukan tahapan sebagai berikut :1. Ucapkan selamat
pagi atau siang kepada pasien. Tanyakan kembali data-data pasien
seperti nama, umur, alamat dan nomor telepon dan jelaskan bahwa
alat-alat yang digunakan merupakan alat-alat yang steril.2. Pasien
dipersilahkan duduk di kursi yang telah disediakan oleh petugas
medis, sebelum mengambil sampel terlebih dahulu beri penjelaskan
kepada pasien bagian mana yang hendak ditusuk, perhatikan bahwa
posisi pasien harus benar ( baik duduk atau berbaring), periksa
terlebih dahulu pembuluh darah vena pasien yang akan ditusuk. Buat
pasien senyaman mungkin.3. Lakukan pembendungan pada lengan pasien
dengan memasang tourniquet. Pemasangan tourniquet tidak boleh lebih
dari 1 menit.4. Disinfeksi kapas alkohol pada lengan pasien yang
akan ditusuk. 5. Tusukkan spuit ke vena mediana cubiti pada lengan
pasien.6. Bila darah sudah terlihat masuk ke jarum spuit, lepaskan
tourniquet, dan hisap darah sampai volume yang diperlukan, setelah
mendapatkan darah, jarum spuit ditarik perlahan-lahan dan ditekan
bekas tusukkan menggunakan kapas kering agar darah cepat
berhenti.7. Berikan plester pada lengan pasien yang bekas
tusukkan.8. Masukkan darah kedalam tabung tanpa antikoagulan.9.
Setelah selesai pengambilan darah, ucapkan terima kasih kepada
pasien.10. Berikan etiket yang jelas pada tabung berupa nama, umur
pasien, jenis kelamin, serta tanggal pengambilan. Pengelolahan
bahan pemeriksaan1. Setelah mendapatkan darah, terlebih dahulu
darah dibekukan selama 30 menit2. Selanjutnya darah tersebut
disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 5 menit.3. Setelah
selesai pemusingan secepatnya pisahkan serum dari darah < 2 jam.
MetodeRapid testPrinsipPemeriksaan dimulai dengan persiapan sampel
yang baik dan ditambahkan dengan sampel pengencer yang sudah
disediakan. Antigen konjugasi koloid emas (HCV) yang terdapat dalam
sampel akan berekasi dengan antibodi HCV dalam serum atau plasma
dan membentuk antibodi kompleks konjugasi/HCV. Campuran tersebut
akan bermigrasi kestrip tes, antibodi kompleks konjugasi/HCV akan
ditangkap oleh protein yang mengikat antibodi, pergerakannya pada
membran akan membentuk tes pita yang berwarna. Sampel yang negatif
tidak akan menghasilkan garis pada daerah tes,sedangkan hasil
positif akan membentuk garis merah pada area tes tetapi pada daerah
kontrol akan selalu membentuk garis yang menunjukkan bahwa
konjugasi koloid emas pada alat berfungsi.
Indikasi klinikDiduga pasien terinfeksi hepatitis CReagenSampel
pengencerAlat-alat Paket insert Pipettetes plastik Strip
tesBahanSerum pasienLangkah Kerjaa. Kartu tes1. Siapkan 2 paket
insert (kartu tes, pipet tetes plastik) 2. Siapkan bahan serum atau
plasma positif dan negatif serta sampel pengencer 3. Masukkan 1
tetes (10 l) serumatau plasma kedalam lubang S yang terdapat pada
kartu tes denganpipet tetes plastik yang disediakan4. Tambahkan 2
tetes sampel pengencer kedalam lubang D yang terdapat pada kartu
tes setelah serum atau plasma dimasukkan terlebih dahulu5. Baca
hasil setelah 15 menitCtt : satu paket insert untuk 1x
pemeriksaan.b. Strip tes1. Siapkan 2 strip tes, dan pipet tetes
plastik2. Siapkan bahan serum atau plasma positif dan negatif serta
sampel pengencer 3. Masukkan 1 tetes (10 l) serum atau plasma ke
tepi atas strip tes dengan pipet tetes plastik yang disediakan4.
Tambahkan 2 tetes sampel pengencer ke tepi bawah strip tes setelah
serum atau plasma teteskan terlebih dahulu5. Baca hasil setelah 15
menitCtt : satu strip tes untuk 1x
pemeriksaan.Perhitungan:-HasilNama Serum: Natalia Indri Anita
HTanggal: 15 Desember 2014Hasil: Negatif (-)Interpretasi hasil1.
Positif : Warna merah keunguan pada garis test dankontrol muncul
pita membran. Semakin rendah konsentrasi Ab semakin lemah warna
yang terbentuk2. Negatif : Warna merah keunguan hanya muncul pada
daerah kontrolNilai rujukanPada serum atau plasma manusia normal
adalah negatif (- )Hasil tidak diterimaApabila warna merah keunguan
yang seharusnya muncul pada daerah kontrol tidak nampak atau
terjadi.Alternatif Lain : -
PembahasanMetode umum untuk mendeteksi infeksi HCV adalah untuk
mengamati adanya antibodi terhadap virus dengan metode EIA diikuti
dengan konfrmasi Western Blot. Pemeriksaan dimulai dengan persiapan
sampel yang baik dan ditambahkan dengan sampel pengencer yang sudah
disediakan. Sampel yang negatif tidak akan menghasilkan garis pada
daerah tes,sedangkan hasil positif akan membentuk garis merah pada
area tes tetapi pada daerah kontrol akan selalu membentuk garis
yang menunjukkan bahwa konjugasi koloid emas pada alat berfungsi.
Hasil yang didapat adalah negatif karena warna merah keunguan tidak
tampak pada daerah tes.KesimpulanTidak terdeteksi antibodi virus
hepatitis C pada serum atau plasma Catatan :Pertemuan ,Senin, 15
Desember 2014: Pemeriksaan HCV
PEMERIKSAAN OPIUM (RAPID TEST)
Opium Rapid TestOne Step Opiates Test Device (Urine) adalah
immunoassay chromatographic yang didasarkan pada prinsip
Competitive Binding. Alat ini dipergunakan untuk mendeteksi
keberadaan opiates dalam urine. Tes ini digunakan untuk mendeteksi
morfin dan metabolitnya di urine pada konsentrasi 300 ng / ml.
Obat-obatan (opiates) yang terdapat didalam spesimen urine akan
berkompetisi melawan konjugasi amphetamine untuk berikatan dengan
binding site yang dilapisi dengan antibody.
Tujuan Untuk mendeteksi opium dalam urine pasien.
Persiapan PasienTidak ada persiapan khusus.Pengumpulan
BahanSpesimen urine harus dikumpulkan pada tempat yang bersih dan
kering. Urine dikumpulkan kapanpun pada hari tes dilaksanakan.
Lebih baik menggunakan urine pagi hari.
Pengolahan Spesimen : -
MetodeImunokromatografi (rapid test)
Prinsip Jika didalam urine terdapat opium sedikit , tidak akan
terjadi saturasi pada binding site. Sehingga, antibody yang
terdapat di binding site hanya akan berikatan dengan konjugasi
amphetamine saja. Jika antibody berikatan dengan konjugasi opium
maka terbentuklah garis warna merah pada area tes. Terbentuk garis
ungu di area tes dan kontrol, maka hasilnya negatif. Sebaliknya,
jika kadar opium dalam spesimen urine adalah berlebih, akan terjadi
kompetisi antara opium dan konjugasinya dalam berikatan dengan
antibody di binding site. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya
saturasi pada area tes tersebut, sehingga tidak akan terbentuk
garis berwarna ungu. hanya terdapat garis ungu pada area kontrol,
maka hasilnya positif.
Indikasi KlinikDiduga pasien menggunakan narkoba jenis
opium.
ReagenAntigen Spesifik Opium
Standar : -
Kontrol Kontrol negatif dan control positif
AlatAlat yang telah disediakan1. Alat pemeriksaan2. Prosedur
kerja3. Pipet tetes sekali pakai
Alat yang dibutuhkan namun tidak disediakan1. Wadah penampung
urine2. Timer3. Kontrol positif dan control negatif
Bahan Urine
Prosedur KerjaKeluarkan alat, bahan pemeriksaan, buffer dan atau
bahan kontrol dari tempat penyimpanan ke suhu ruangan (15-30 oC)
sebelum dilakukan pemeriksaan.1. Keluarkan alat dari bungkusnya dan
hanya digunakan sekali pakai.2. Segera gunakan alat setelah
kemasannya dibuka untuk hasil yang baik. Strip Uji: 1. Celupkan
strip uji ke dalam sampel urine dengan panah menunjuk ke arah
spesimen. 2. Tingkat urine harus mencapai garis maksimum yang
tertera pada strip, tapi tidak boleh melebihi garis maksimum. 3.
Pegang strip inisial urine sampai warna kemerahan muncul di tepi
bawah membran tes (sekitar 10 detik). 4. Tarik strip dan tempatkan
wajah di atas permukaan yang bersih dan kering. 5. Baca hasilnya
antara 3-8 menit setelah menambahkan sampel.
Perhitungan :-
Hasil Hasil Negatif
Nilai Rujukan1. POSITIFTerbentuk 1 garis. Satu garis harus pada
area control (C) dan garis lainnya pada area tes (T).Catatan:
Intensitas warna pada garis (T) akan bervariasi tergantung pada
konsentrasi bahan pemeriksaan. 2. NEGATIFHanya terbentuk dua garis
pada area kontrol. Tidak terbentuk garis warna pada area tes.3.
INVALIDGaris pada kontrol tidak terbentuk.
Hasil Tidak Diterima1. Garis warna pada area kontrol tidak
terbentuk. 2. Kesalahan sering terjadi pada garis kontrol. Periksa
prosedur kerja dan ulangi tes menggunakan alat yang baru. Jika
terjadi hal yang sama, maka hentikan penggunaan alat dan hubungi
distributr yang bersangkutan.3. Volume spesimen kurang.
Alternatif Lain : -
Pembahasan Tes ini bersifat kualitatif, dimana hanya dapat
memberikan hasil positif atau negative terhadap opium, namun tidak
dapat memberikan jumlah opium yang terdapat didalam urine secara
akurat. Sebenarnya, tes ini tidak mampu merepresentasikan keadaan
pasien yang sebenarnya. Walaupun mampu memberikan hasil positif
pada spesimen urine yang mengandung opium, namun tidak bisa
dibedakan apakah opium yang dikonsumsi merupakan obatobatan dari
dokter atau penyalahgunaan obat.
KesimpulanDari pemeriksaan ini dapat disimpulkan bahwa hasil
negatif, tidak terkandung narkoba golongan opium pada urine.
Catatan Pertemuan : Senin, 22 September 2014. Pemeriksaan Opium/
Mophine Rapid Test.
Pemeriksaan MethamphetamineMethamphetamineMetamfetamin adalah
stimulan sistem saraf pusat yang menghasilkan kewaspadaan, terjaga,
meningkatkan energi, mengurangi rasa lapar, dan perasaan
keseluruhan kesejahteraan. dosis besar methamphetamine dapat
mengembangkan toleransi dan ketergantungan fisiologis dan
menyebabkan penyalahgunaannya. baik d (+) dan (-) bentuk isomer
dikendalikan zat. tingkat hukum yang diijinkan untuk
methamphetamine diatur oleh lembaga nasional pada penyalahgunaan
narkoba di 500 ng ml / dalam urin yang diukur dengan GC / MS. tes
ini aqualitative, visual yang screening immunoassay. Metode
mempekerjakan antibodi unik untuk selektif mengidentifikasi obat
dalam urin tes dengan tingkat tinggi sensitivitas dan
spesifisitas.TujuanUntuk pemeriksaan methamphetamine dalam
urinePersiapan pasien : -Pengumpulan bahan pemeriksaanPengambilan
spesimen urine dilakukan oleh penderita sendiri. Urine selanjutnya
ditampung dalam wadah yang telah disediakan.
Pengolahan bahan pemeriksaan : -MetodeImmunokromatografi rapid
test
PrinsipPerangkat tes terdiri dari perangkat penyerap
kromatografi di mana obat atau obat metabolit dalam sampel bersaing
dengan konjugasi obat amobil pada membran berpori dukungan untuk
situs antibodi yang terbatas. sebagai sampel uji mengalir melalui
perangkat penyerap, berlabel kompleks antigen antibodi. Kompleks
ini bersaing dengan amobil antigen konjugat dalam zona reaksi
positif dan tidak akan menghasilkan sebuah band warna magenta
ketika obat ini di atas tingkat deteksi yang disarankan untuk
metode immunoassay. terikat pewarna konjugasi mengikat reagen di
zona kontrol negatif, menghasilkan sebuah band warna magenta,
menunjukkan bahwa reagen dan perangkat berfungsi dengan
benar.Spesimen negatif menghasilkan dua (2) garis warna yang
berbeda, satu di daerah uji dan satu di daerah kontrol. Spesimen
positif menghasilkan hanya satu (1) warna garis di daerah
kontrolIndikasi klinis : -Reagen : -Standar : -KontrolKontrol
internalKontrol eksternal : positif & negatif
Alat Pipet tetes Strip test Tempat urine Tissue
Prosedur kerja1. Bawa semua bahan dan spesimen ke suhu kamar2.
Buka kantong dan ambil strip tes3. Celupkan strip uji ke dalam
sampel urin dengan anak panah menunjuk ke arah spesimen4. Tingkat
urin harus mencapai garis maksimum ditandai pada strip, tapi tidak
boleh melebihi garis maksimum5. Pegang strip dalam urin sampai
warna kemerahan muncul di tepi bawah membran tes (sekitar 10
detik)6. Tarik strip dan letakkan di atas permukaan yang bersih dan
kering7. Baca hasil antara 3-8 menit Hasil pengukuran :
-Perhitungan : -Hasil pemeriksaanNegatif (-)
Hasil tidak dapat diterima Tidak kontrol eksternal Strip
rusak
Nilai rujukkanNegatif (-)
Alternatif lain : -PembahasanBerdasarkan hasil pemeriksaan
diperoleh hasil negatif (-). Ini dinyatakan dengan munculnya garis
pada bagian kontrol (C), munculnya garis pada bagian tes (T).
Apabila garis pada kontrol (C) tidak muncul maka hasil invalid, dan
perlu dilakaukan pemeriksaan ulang dengan alat tes yang baru. Pada
pemeriksaan yang telah dilakukan diatas, hasilnya belum dapat dapat
dikeluarkan karena tidak dilakukan pemeriksaan terhadap kontrol
eksternal terlebih dahulu.
KesimpulanDari hasil pemeriksaan dapat disimpulkan hasil negatif
dan hasil tidak dapat dikeluarkanCatatanSenin, 01 Desember 2014 :
pemeriksaan methamphetamine
Pemeriksaan hCG (Kehamilan)Human Chorionic Gonadotropin
(hCG)Human chorionic gonadotropin (hCG) adalah hormon glikoprotein
yang diproduksi oleh plasenta yang berkembang tidak lama setelah
pembuahan. Pada kehamilan normal, hCG dapat dideteksi di urin dan
serum 7 sampai 10 hari setelah pembuahan. Kadar hCG terus meningkat
dengan sangat cepat, sering melebihi 100 mlU / mL dengan periode
mentruasi pertama, dan memuncak dalam 100,000-200,000 mIU / mL
berkisar sekitar 10-12 minggu dalam kehamilan. hCG muncul baik urin
dan serum segera setelah pembuahan, dan peningkatan pesat kembali
dalam beberapa konsentrasi selama pertumbuhan kehamilan awal, hal
ini dapat dijadikan sebuah penanda yang sangat baik untuk deteksi
awal kehamilan.hCG satu langkah perangkat tes kehamilan (urin)
adalah tes cepat yang secara kualitatif mendeteksi adanya hCG dalam
spesimen urin pada sensitivitas 25 mIU/mL. Tes menggunakan
kombinasi monoklonal dan poliklonal antibodi selektif untuk
mendeteksi hCG dalam urin. Di lavel sensitivitas, hCG satu
perangkat tes kehamilan langkah (urin) menunjukkan ada gangguan
reaktivitas silang dari hormon glikoprotein struktural terkait
hFSH, HLH, dan hTSH pada tingkat fisiologis tinggi.
TujuanUntuk deteksi secara kualitatif human chorionic
gonadotropin dalam urin untuk membantu dalam deteksi dini
kehamilan.
Persiapan pasien:-Pengumpulan bahan pemeriksaanSpesimen urin
harus dikumpulkan dalam wadah bersih dan kering. Spesimen urin pagi
pertama lebih banyak digunakan karena biasanya mengandung
konsentrasi tertinggi hCG. Namun, spesimen urin yang dikumpulkan
pada setiap saat sepanjang hari dapat digunakan. Spesimen urine
menunjukkan adanya endapan harus disentrifugasi, disaring, atau
diendapkan untuk mendapatkan spesimen yang jelas untuk
pengujian.
Pengelolahan bahan pemeriksaanSpesimen langsung diperiksa, namun
spesimen urin dapat disimpan pada 2-80 C hingga 48 jam sebelum
pengujian. untuk spesimen harus dicairkan dan dicampur sebelum
pengujian.
MetodeRapid test
PrinsipTes menggunakan dua baris untuk menunjukkan hasil. garis
uji memanfaatkan kombinasi antibodi incliding sebuah hCG antibodi
monoklonal untuk selektif mendeteksi kadar hCG. Garis kontrol
terdiri dari antibodi poliklonal kambing dan partikel koloid emas.
Pemeriksaan dilakukan dengan menambahkan spesimen urin ke sumur
spesimen dari perangkat tes dan mengamati pembentukan garis
berwarna. Spesimen bermigrasi melalui kapiler di sepanjang membran
untuk bereaksi dengan konjugat berwarna.Spesimen positif bereaksi
dengan konjugat antibodi-hCG berwarna khusus di wilayah garis uji
membran. Tidak adanya garis berwarna ini menunjukkan hasil negatif.
Sebagai kontrol prosedur, garis berwarna akan selalu muncul di
wilayah garis kontrol menunjukkan bahwa volume spesimen yang
ditambahkan tepat dan membran telah bekerja.
Indikasi klinikDiduga pasien hamil.
ReagensiaTes mengandung partikel anti-hCG dan anti-hCG dilapisi
membran.Alat-alat Alat pemeriksaan Pipet tetes Instruksi kerja
Tempat pengumpulan specimen Timer
BahanUrin
Langkah Kerja1. Bawahlah alat pemeriksaan pada temperatur
ruangan sebelum dibuka.2. Keluarkan alat pemeriksaan dari
pembungkusnya dan alat digunakan sekali pakai.3. Letakkan alat
pemeriksaan diatas tempat yang rata dan bersih.4. Peganglah pipet
secara vertikal dan teteskan 3 tetes urin (sekitar 100 L) ke sumur
sampel pada alat dan waktu pemeriksaan dimulai. Hindari gelembung
udara pada sumur sampel pada alat.5. Tunggu sampai terbentuk garis
berwarna muncul. 6. Hasil dibaca dalam 3 menit. Jangan melaporkan
hasil jika sudah 10 menit.
Perhitungan:-
HasilNama Urine: Kristina widiartiTanggal: 15 Desember
2014Hasil: Negatif (-)
Interpretasi hasil3. Positif : Muncil warna merah keunguan pada
garis test dan kontrol pada membran. 4. Negatif : Warna merah
keunguan hanya muncul pada daerah kontrol
Nilai rujukanPada urin wanita yang hamil adalah hCG (+ )
Hasil tidak diterimaApabila warna merah keunguan yang seharusnya
muncul pada daerah kontrol tidak nampak atau terjadi.
Alternatif Lain : -PembahasanNormalnya pada wanita hamil,
terdapat hCG dalam urin dan serum. Adanya hCG ini dapat diperiksa
dengan pemeriksaan laboratorium, salah satunya rapid test.
Berdasarkan hasil pemriksaan urin pasien diperoleh hasil negatif.
Artinya tidak terdapat hCG dalam urin pasien atau kadarnya dibawah
batas deteksi. Namun pada pemeriksaan ini tidak dilakukan eksternal
kontrol, maka hasil tidak dapat dipercaya. KesimpulanTidak
ditemukan hCG pada urin pasien. Hasil belum dapat dikeluarkan.
Catatan :Pertemuan , Senin/15 Desember 2014: Pemeriksaan hCG
PEMERIKSAAN HBsAg Rapid Test
HBsAgVirus hepatitis adalah penyakit sistemik terutama
melibatkan hati. Sebagian besar khasus virus hepatitis akut yang
disebabkan oleh virus hepatitis A , virus hepatitis B atau virus
hepatitis C. Antigen kompleks yang ditemukan pada permukaanm HBV
disebut HbsAg. Adanya HbsAg dalam darah, serum atau plasma
merupakan indikasi dari infeksi hepatitis B aktif, baik akut atau
kronis. Dalam infeksi hepatitis B khas, HBsAg akan terdeteksi 2
sampai 4 minggu sebelum tingkat ALT menjadi abnormal dan 3 sampai 5
minggu sebelum gejala penyakit kuning berkembang.
Tujuan Untuk mendeteksi antigen pada Hepatitis B dalam darah
lengkap, serum atau plasma pasien.
Persiapan pasien : -Pengumpulan bahanHBsAg hepatitis B dapat
dilakukan menggunakan darah lengkap ( dari vena maupun jari ),
serum, atau plasma. Bahan yang digunakan serum darah vena.
Pengolahan specimenPemeriksaan harus segera setelah pengambilan
spesimen. Jangan meninggalkan spesimen pada suhu kamar untuk jangka
waktu yang lama. Serum dan plasma spesimen pada suhu kamar untuk
jangka panjang waktu yang lama. Serum dan plasma dapat disimpan
pada suhu 2 8 OC hingga 3 hari. Untuk jangka panjang yang kuat,
spesimen harus disimpan dibawah 20 OC. Pengumpulan darah lengkap
harus disimpan pada suhu 2-8 jika tes ini adalah untuk dijalankan
dalam waktu 2 hari pengumpulan. Jangan membekukan spesimen darah
lengkap. Seluruh darah yang kumpulkan oleh jari harus segera
diuji.
MetodeImunokromatografi (rapid test)
Prinsip HBsAg Hepatitis B Test Cepat (darah
lengkap/serum/plasma) adalah pemeriksaan kualitatif dalam bentuk
cair, sandwich immunoassay dua sisi, untuk mendeteksi HBsAg dalam
darah lengkap, serum atau plasma. Membran dilapisi dengan
anti-HBsAg pada garis dalam alat. Selama proses pemeriksaan, darah
lengkap, serum atau plasma akan bereaksi dengan anti-HBsAg. Hasil
pencampuran pada membran kromatografi akan mengalir melalui kapiler
dan bereaksi dengan anti-HBsAg pada membran dan menimbulkan warna
pada garis. Penampilan warna pada area garis tersebut menunjukkan
hasil positif, apabila tidak terbentuk warna pada garis maka hasil
dinyatakan negatif. Pda prosedur kontrol, garis berwarna akan
selalu muncul pada area yang ditunjukkan meliputi volume spesimen
dan membran yang sesuai.
Indikasi klinikHBsAg positif : hepatitis B, hepatitis B
kronis
ReagenPada alat mengandung partikel HBsAg dan membran yang
dilapisi oleh anti HbsAg dan buffer.
Standar Tidak ada
ControlControl internal, control eksternal terdiri dari control
negatif dan control positif.
AlatAlat yang harus disediakan1. Alat pemeriksaan2. Prosedur
kerja3. Pipet tetes sekali pakai4. Buffer (hanya digunakan untuk
darah lengkap)Alat yang dibutuhkan namun tidak tersedia1. Tempat
pengumpulan bahan2. Centrifuge3. TimerBahan Serum
Prosedur kerjaKeluarkan alat, bahan pemeriksaan, buffer dan atau
bahan kontrol dari tempat penyimpanan ke suhu ruangan(15-30 oC)
sebelum dilakukan pemeriksaan.1. Keluarkan alat dari bungkusnya dan
hanya digunakan sekali pakai. Segera gunakan alat setelah
kemasannya dibuka untuk hasil yang baik.2. Untuk bahan
serum/plasmaPegang pipet secara vertikal, teteskan 3 tetes
serum/plasma (setara dengan 75uL) ke dalam sumur, mulai hitung
waktunya.Untuk darah venaPegang pipet secara vertikal, teteskan 3
tetes dari darah vena(setara 75uL) ke dalam sumur pemeriksaan,
kemudian tambahkan 1 tetes buffer(setara 40 uL) dan mulai hitung
waktunya.Untuk darah dari jari (kapiler) Menggunakan tabung kapiler
: isi tabung kapiler, pindahkan darah setara dengan 75uL padasumur,
tambahkan 1 tetes buffer(setara 40uL) dan mulai hitung waktunya.
Menggunakan tetesan darah dari jari: pindahkan 3 tetes darah dari
jari(setara 75uL) pada sumur, tambahkan 1 tetes larutan
buffer(setara 40 uL), mulai hitung waktunya.3. Tunggu hingga
terbentuk garis berwarna. Hasil harus dibaca pada waktu 15 menit.
Jangan dibaca setelah 30 menit.
Perhitungan :-
Hasil Hasil negatif (hanya ada satu garis yang muncul yaitu pada
area control)
Nilai rujukanPada serum atau plasma dan darah lengkap manusia
normal adalah negatif (- )
Interprestasi hasil1. Positif : terbentuk 2 garis. Satu garis
harus pada area control (C) dan garis lainnya pada area tes(T).2.
Catatan: intensitas warna pada garis (T) akan bervariasi tergantung
pada konsentrasi bahan pemeriksaan. Seharusnya pada garis tes
memberikan hasil positif.3. Negatif: hanya terbentuk satu garis
pada area kontrol. Tidak terbentuk garis warna pada area tes.4.
Invalid: terbentuk garis pada area test namun pada area control
tidak atau tidak ada garis yang muncul pada area control maupun
area test.
Hasil tidak diterimaGaris warna pada area kontrol tidak
terbentuk. Koreksi volume spesimen atau prosedur kerja. Kesalahan
sering terjadi pada garis kontrol. Periksa prosedur kerja dan
ulangi tes menggunakan alat yang baru. Jika terjadi hal yang sama,
maka hentikan penggunaan alat dan hubungi distributor yang
bersangkutan.Alternatif lain : -
Pembahasan Dari hasil pemeriksaan HBsAg pada serum yang
diperiksa diperoleh hasil negatif. Hasil menyatakan bahwa pada
serum yang diperiksa tidak terdapat Ag terhada Hepatitis B. Hasil
belum dapat dikeluakan karena belum dilakukan pemeriksaan control
eksternal. Pada pemeriksaan rapid memerlukan control internal dan
control eksternal, control internal sudah ada tersedia pada kit,
sedangkan control eksternal tidak. Jadi hasil dapat dikeluarkan
jika ada pemeriksaan control internal dan control eksternal.
Pemeriksaan harus diulang dengan pemeriksaan control internal dan
control eksternal.
KesimpulanSerum pasien negatif terdapat virus HBsAg. Hasil belum
dapat dikeluarkan.
Catatan Pertemuan Ke Senin, 15 Desember 2014 : Pemeriksaan
HBsAg
Pemeriksaan Anti HIV
HIV Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah agen penyakit
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Metode umum untuk
mendeteksi adanya infeksi virus HIV adalah dengan menemukan
antibodi terhadap virus melalui metode EIA yang dikonfirmasi
Western Blot. Pemeriksaan Advance Quality Rapid Anti-HIV (1&2)
adalah pemeriksaan sederhana, pemeriksaan secara visual kualitatif
yang mendeteksi antibodi dalam serum/plasma manusia. Pemeriksaan
berdasarkan pada immunokromatografi dan dapat memberikan hasil
dalam 15 menit.
Tujuan Mendeteksi secara kualitatif adanya antibodi virus HIV
dalam serum/plasma
Persipan pasienTidak ada persiapan pasien secara khusus
Pengumpulan bahan pemeriksaanBahan pemeriksaan yang digunakan
adalah darah atau serum dan dapat dengan darah vena atau darah
kapiler(pemeriksaan strip).
Pengolahan bahan pemeriksaanSetelah darah diambil, biarkan darah
membeku(30 menit) kemudian darah diputar pada sentrifuge 3000 rpm
selama 5 menit. Setelah diputar segera pisahkan serum dari sel
darah. Serum harus secepatnya dipisah kurang dari 2 jam. Spesimen
serum/plasma disimpan dalam refrigerator pada 2-8oC selama 3 hari,
untuk waktu lebih lama pada -20 oC. Hindari spesimen beku cair
lebih dari 2-3 kali, natrium azida 0,1% dapat ditambahkan pada
spesimen tanpa mempengaruhi hasil. Metode Rapid tes,
immunokromatografi
PrinsipPemeriksaan dimulai pada penambahan sampel dan pengencer,
konjugat antigen HIV akan bereaksi dengan antibodi HIV dalam
serum/plasma membentuk konjugat kompleks HIV. Konjugat kompleks HIV
berikatan/ditangkap oleh antibody kedua imobil pada membran
sehingga muncul warna pada strip tes.
Indikasi klinikPemeriksaan ini perlu dilakukan ketika seseorang
diduga terinfeksi dengan virus HIV
Reagen 1. Partikel antigen HIV dan protein antibodi pada membran
strip 2. Pengencer sampel
Standar
KontrolKontrol positif dan negatif
Alat1. Alat pemeriksaan 2. Pipet tetes specimen
Prosedur kerja1. Kartu tes a. Teteskan 1 tetes (10L)
serum/plasma pada area S dengan menggunakan pipet.b. Tambahkan 2
tetes pengencer sampel pada area D segera setelah penambahan
spesimen.c. Hasil dibaca sekitar 15 menit.2. Strip tes a. Teteskan
1 tetes (10L) serum/plasma pada daerah agak atas bagian sampel
menggunakan pipet yang tersedia.b. Tambahkan 2 tetes pengencer
sampel pada daerah bawah sampel setelah penambahan spesimen. c.
Hasil dibaca sekitar 15 menit. 3. Pembacaan hasil: (+): muncul 2
garis warna merah keunguan pada area kontrol dan tes(-): muncul 1
garis merah keunguan hanya pada area kontrol
Hasil pengukuran : -
Perhitungan : -
Hasil pemeriksaanGaris pada areaPerubahan
KontrolAda warna
TesTidak ada warna
Hasil : (-)
Hasil tidak dapat diterima1. Bahan pemeriksaan yang digunakan
tidak memenuhi syarat(serum hemolisa dan lipemik)2. Kit pemeriksaan
dalam keadaan rusak.3. Hasil invalid(warna garis pada kontrol tidak
muncul)
Nilai rujukanHasil tes negative Alternatif lain
PembahasanHuman Immunodeficiency Virus (HIV) adalah agen
penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Metode umum
untuk mendeteksi adanya infeksi virus HIV adalah dengan menemukan
antibodi terhadap virus melalui metode EIA yang dikonfirmasi
Western Blot. Pemeriksaan Advance Quality Rapid Anti-HIV (1&2)
adalah pemeriksaan sederhana, pemeriksaan secara visual kualitatif
yang mendeteksi antibodi dalam serum/plasma manusia. Pemeriksaan
berdasarkan pada immunokromatografi dan dapat memberikan hasil
dalam 15 menit.Tes cepat secara immunokromatogafi assay untuk
mendeteksi secara kualitatif anntibodi virus HIV dalam
serum/plasma. Tes ini merupakan tes skrining dan hasil positif
harus dikonfirmasi dengan tes alternatif lain seperti Western Blot.
Reaksi positif yang menandakan adanya infeksi virus HIV ditunjukkan
dengan timbulnya 2 garis berwarna. Satu garis pada area kontrol dan
satu garis lainnya pada area tes. Jika garis pada area kontrol
tidak muncul, hasil tidak dapat diterima. Maka harus dilakukan
pemeriksaan ulang dengan memeriksaan prosedur yang dilakukan dan
dengan alat tes yang baru. Pada pemeriksaan ini hasil yang didapat
negative, maka pada sampel yang diperiksa tidak ditemukan adanya
antibodi terhadap HIV dalam sampel. Oleh karena itu pada sampel
yang diperiksa tidak terinfeksi virus hepatitis c.
Kesimpulan Sampel yang diperiksa tidak mengandung antibodi virus
HIV dan pasien tidak terinfeksi HIV.
CatatanSenin, 15 Desember 2014 : pemeriksaan HIV
69