BAB IPENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
Prakerin adalah salah satu program yang ada di SMK dan merupakan
kegiatan yang mengutamakan keahlian & keterampilan pada
siswa/siswi.Pelaksanaan Prakerin adalah sebagai perwujud dan
kebijakan Link And Macth Pada umumnya di laksanakan dua tempat
yaitu sekolah dan dunia usaha, Perusahaan. Kegiatan ini di
laksanakan dalam rangka meningkatkan mutu siswa/siswi SMK agar
mengetahui cara kerja atau menangani pekerjaan dengan baik.Harapan
utama dari prakerin ini agar siswa dapat mengetahui bagaimana
keadaan dunia kerja dan prakerin wajib di laksanakan para
siswa/siswi di SMK. Prakerin juga merupakan salah satu syarat
mengikuti bagaimana keadaan dunia kerja dan prakerin juga merupakan
salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional.
I.2. Landasan Hukum
Landasan prakerin di dasarkan pada ketentuan yakni:
Undang-undang no. 02 1989 Nasional Pp no. 29 tahun 1990 tentang
pendidikan menengah Pp no. 39 tahun 1992 tentang peran peserta
Masyarakat dalam pendidikan Nasional Keputusan Mendikbud no.
0490/U/1993 tentang SMK Keputusan Mendikbud no. 080/U/1993 tentang
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
I.3. Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
Adapun tujuan praktek kerja industri (Prakerin) sebagai berikut:
Mengembangkan pengetahuan, sikap dan kemampuan serta menambah
wawasan siswa-siswi berkaitan dengan pelajaran yang telah di terima
di sekolah. Melatih kerja dan pengamatan teknik-teknik yang di
terapkan di tempat praktek industri (PRAKERIN) Sesuai di bidang
keahlian yang di miliki. Membekali Siswa/Siswi dengan pengalaman
sebenarnya dalam dunia kerja sertameningkatkan episiensi proses
pendidikan dan pelatihan kerja yang berkualitas dan berprofesional.
Untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah di dapatkan di sekolah Untuk
memcari pengalaman dalam Prakerin di dunia usaha/industri
Meningkatkan dan memperluas proses penyerapan globalisasi Untuk
mencari keselarasan ilmu yang telah di dapat di sekolah dengan
kenyataan yang ada pada di dunia usaha/industri. Meningkatkan
kualitas kelulusan SMK sebagai daya manudia yang handal dan
mendapat sertifikat pengakuan kemampuan yang berguna untuk
saya.
I.4. Teknik Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat di gunakan
untuk mengumpulkan data. cara menunjukan pada suatu yang abstrak
yang tidak dapat di tunjukkan secara kasat mata tetapi hanya dapat
di perlihatkan penggunaannya.
Beberapa metode yang saya lakukan dalam mengumpulkan data di
antaranya:1. InterviewMetode ini di lakukan dengan bertanya
langsung pada karyawan/karyawati utamanya kepada pembimbing kami di
kantor atau yang ada di perusahaan tersebut.2. PraktekDengan
praktek, penulis dapat secara langsung kenyataan yang terjadi pada
perusahaan sehingga dapat menarik suatu kesimpulan yang di buat
dalam bentuk laporan kegiatan. 3. DokumentasiData dapat di peroleh
dengan cara melihat langsung bukti-bukti atau dokumen-dokumen yang
telah ada dan terjadi di perushaan tersebut.4. Observasi
I.5. Hasil Yang Di Harapkan Menjadi SDM yang handal &
profesional di dunia usaha. Memiliki pengalaman sebagai acuan
menetapkanlangkah selanjutnya. Mengacu Motivasi, Kreativitas, dan
Kualitas yang menambah nilai positif di dunia usaha.
I.6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PRAKERIN
Program PRAKERIN SMK N 1 PENUKAL di laksanakan pada:
Tanggal:10 Januari 10 April 2011Waktu:Senin Kamis pukul 07.00
16.00 WIBJumat 07.30 15.30 WIBTempat:DATA & TI PT. PERTAMINA EP
Region Sumatera
BAB IIGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat PT. Pertamina EP
PT. Pertamina EP adalah anak perusahaan dari PT. Pertamina
(PERSERO) yang di dirikan berdasarkan akte No. 04 tanggal telah 13
September 2005, di buat di hadapan Marianne Vincentia Hamdani SH
Notaris di jakarta, yang telah dapat pengesahandari Mentri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-26007 HT. 01. 01. TH
2005 tanggal 20 September 2005. Maka di bentuklah region-region
yang di jadikan sebagai pelaksana langsung kegiatan hulu dalam
rangka mencari dan memproduksi minyak mentah yakni Eksplorasi dan
produksi, maka PT. Pertamina EP di bagi menjadi 3 Region Yaitu:1.
PT. Pertamina EP Region Sumatera, terdiri dari ; Area Rantau Area
Pangkalan Susu Area Jambi Area Lirik Area Prabumulih Area Pendopo2.
PT. Pertamina EP Region Jawa, terdiri dari ; Area Jatibarang Area
Subsng Area Cepu3. PT. Pertamina EP Region KTI, terdiri dari ; Area
Papua Area Sangatta Area Bunyu
Adapun yang saya ketahui tentang PT. Pertamina EP Region
Sumatera2.2Visi, Misi, Tata Nilai dan Slogan
VISI & MISI dari PT. Pertamina EP Region Sumatera adalah
:
1. VISI:Menjadi unit Hulu migas terbaik di PT Pertamina EP.
2. MISI:Mengelolah kegiatan bisnis Dengan menerapkan Good Oil
dan Migas Engineering practices, berwawasan lingkungan dan memberi
nilai tambah bagi stakeholders. Bidang Hulu Migas secara
propesional kompetitif.
TATA NILAI
Profesional Sinergi Intergritas Ikhlas Fokus pelanggan
SLOGAN
WORLD CLAAS BE AN EXCELLENT COMPANY
2.3. Sekilas Fungsi Data & TI
Struktur Organisasi Data & TI Region Sumatera
Struktur organisasi DATA & TI Region Sumatera adalah sebagai
berikut :
Gambar 2.1 Struktur Organisasi 1
Gambar 2.2 Struktur Organisasi 2
Gambar 2.3. Struktur Organisasi 3
Tugas dan Tanggung Jawab Data & TI Region Sumatera
Penyelenggaraan, penyimpanan, perawatan, pengelolaan dan
pemberdayaan data EP hasil kegiatan hulu migas untuk memenuhi
kebutuhan study keteknikan hulu serta kebutuhan operasi di seluruh
wilayah kerja EP Region Sumatera, pemeliharaan system manajemen
data EP serta penggelolaan, pengkoordinasian, perencanaan,
pengoperasian, pemeliharaan dan pengendalian semua aspek system
informasi dan komunikasi elektronika yang handal, aman, dan
terpercaya serta efektif dan efisien sesuai dengan perkembangan
teknologi, ketentuan, dan perundangundangan yang berlaku baik
secara nasional maupun internasional demi tercapainya suatu system
informasi manajemen yang tepat guna dalam menunjang kelancaran
operasi di EP Region Sumatera.
Asset yang di KelolaTugas dan tanggung jawab fungsi DATA &
TI meliputi pengelolaan asset asset sebagai berikut a. Sarana
Komunikasi Voice1. Sistem Telephony2. Sistem Radio Trunking3.
Sistem Radio Link4. VSAT5. TV Cable6. Sound System
b.Sarana Komunikasi Data1. Data EP 2. Jaringan Data3. Aplikasi4.
Software
2.4 Kegiatan PRAKERIN di Fungsi Data & TIKegiatan PRAKERIN
di fungsi Data & TI field Prabumulih dimulai dari tanggal 10
Januari 2011 sampai dengan tanggal 10 April 2011. Dengan di bimbing
oleh Bpk. Devi Al Amin sebagai koordinator Data & TI Field
Prabumulih dan di bantu oleh Bapak/Ibu Pekerja dan Pekarya di
Fungsi Data & TI.Adapun bagian- bagian Data & TI yang
dipelajari, yaitu :1. Sentral Telepon (PABX)2. Jaringan Data3.
Radio Link & VSAT4. Radio Trunking5. Workshop 6. TV CableBAB
IIIPROBLEMATIKA TEKNIK
3.1. Wireless Local Area NetworkLocal Area Network (LAN) adalah
sekumpulan perangkat yang terhubung satu sama lain melalui suatu
media penghantar berupa kabel (UTP, STP, Coax, dll). Semakin banyak
perangkat yang terhubung makan jaringan tersebut semakin besar dan
tentu saja menjadi lebih kompleks.LAN dengan media kabel juga
terkesan kaku dan kurang flexible, perangkat harus dipastikan
posisinya lalu kemudian diukur dengan tepat panjang kabel network
yang dibutuhkan untuk mencapai perangkat tersebut.3.2.WLANAdalah
sebuah jaringan lokal (LAN) yang terbentuk dengan menggunakan media
perantara sinyal radio frekuensi tinggi, bukan dengan menggunakan
kabel. Wireless LAN ini memiliki tingkat fleksibilitas yang lebih
tinggi daripada media kabel. Maka dari itu, WLAN sering digunakan
sebagai ekstensi dari komunikasi melalui media kabel atau sebagai
media alternatif bagi komunikasi melalui kabel.Suatu jaringan
wireless (wireless network) memungkinkan orang-orang untuk
berkomunikasi, mengakses aplikasi dan informasi tanpa menggunakan
kabel. Ini menyediakan kebebasan pergerakan dan kemampuan untuk
meluaskan aplikasi-aplikasi pada bagian-bagian bangunan yang
berbeda, kota, atau hampir diseluruh dunia. Jaringan wireless
mengijinkan orang-orang untuk saling berhubungan dengan e-mail atau
browse Internet dari lokasi yang mereka sukaiWireless LAN bekerja
dengan menggunakan gelombang radio. Jika suatu perusahaan memiliki
100 unit perangkat (komputer dan printer) yang terhubung via kabel
UTP, bisa dibayangkan berapa banyak kabel yang digunakan. Jjuga
bisa dibayangkan betapa seorang network tehnician atau admin
jaringan akan sangat repot untuk menghubungkan perangkat-perangkat
tersebut ke dalam network belum lagi jika ada trouble pada
kabel-kabel tersebut. Untuk itulah Wireless network menjadi solusi
tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Gambar 2.1. Instalasi jaringan kabel yang sering kali
semrawut
LAN tradisional menghubungkan PC ke komputer lainnya yang juga
menghubungkan kefile server, printer, dan perangkat jaringan
lainnya dengan menggunakan kabel atau fiberoptik sebagai media
transmisi.
Gambar3.2. Sebuah jaringan komputer dengan media kabel
(UTP)Wireless LAN memungkinkan client untuk berkomunikasi dan
mengakses jaringan dengan menggunakan propagasi radio sebagai media
transmisi. Wireless LAN tetap menghubungkan LAN kabel yang telah
ada sebagai sebuah backbone (uplink) sebagai basis dari jaringan
baru. WLAN sangat mudah beradaptasi artinya dapat dirancang untuk
lingkungan dalam ruangan dan juga untuk luar ruangan seperti
menghubungkan gedung-gedung kantor, lantai produksi, rumah sakit
dan Universitas.Dasar dari blok wireless LAN disebut dengan Sel.
Sel adalah area yang dicakupi oleh Komunikasi Wireless. Areal
cakupan ini tergantung pada kekuatan propagansi signal radio dan
tipe konstruksi dari penghalang, partisi dan atau karakter fisik
pada lingkungan dalam ruangan. PC Workstation, notebook, laptop,
dan PDA dapat bergerak dengan bebas di dalam real sell.
Gambar 3.3. Sebuah jaringan komputer dengan media kabel
(UTP)Setiap sel Wireless LAN membutuhkan komunikasi dan traffic
management. Yang mana hal ini dilakukan oleh Access Poin (AP) yang
mengatur komunikasi pada setiap wireless station pada areal
cakupan. Station juga saling berkomunikasi satu dengan lainnya
melalui AP, jadi proses komunikasi antar station dapat di
sembunyikan antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini AP berfungsi
sebagai switch/hub.
3.2. Mode Wireless LAN
A. Mode Ad-HocAd-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat
sederhana, karena pada ad-hoc ini tidak memerlukan access point
untuk host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki
transmitter dan reciever wireless untuk berkomunikasi secara
langsung satu sama lain seperti tampak pada gambar 1. Kekurangan
dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan
komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah
jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer
tersebut.
Gambar 3.4. Mode Jaringan Adhoc
B. Mode InfrastrukturJika komputer pada jaringan wireless ingin
mengakses jaringan kabel atau berbagi printer misalnya, maka
jaringan wireless tersebut harus menggunakan mode infrastruktur
(gambar 2). Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk
melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point
mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu
daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat
memperluas jangkauan dari WLAN.
Gambar 3.5. Mode Jaringan Infrastruktur
3.3. Komponen-Komponen WLAN
Ada empat komponen utama dalam WLAN, yaitu: Access Point,
merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna
(user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika
jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi
mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital
yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat
LAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi
radio.
Gambar 3.6. Access Point / Hotspot
Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di
Mobile/Desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara massal adalah
dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International
Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal
Serial Bus).
Gambar 3.7. Wireless PCI Adapter dan Wireless USB Adapter
Mobile/Desktop PC, merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile
PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC
harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI (Peripheral
Component Interconnect) card atau USB (Universal Serial Bus).
Antena external (optional) digunakan untuk memperkuat daya pancar.
Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. contoh : antena kaleng
wajanbolic
Gambar. 3.8. Sebuah Wajanbolic Untuk Memperkuat Signal
3.4. Keuntungan WLAN
Meningkatkan produktivitasJaringan WLAN sangat mudah untuk
diimplementasikan, sangat rapi dalam hal fisiknya yang dapat
meneruskan informasi tanpa seutas kabel pun, sangat fleksibel
karena bisa diimplementasikan hampir di semua lokasi dan kapan
saja, dan yang menggunakannya pun tidak terikat di satu tempat
saja. Dengan semua faktor yang ada ini, para penggunanya tentu
dapat melakukan pekerjaan dengan lebih mudah Akibatnya pekerjaan
menjadi lebih cepat dilakukan, tidak membutuhkan waktu yang lama
hanya karena masalah-masalah fisikal jaringan dari PC yang mereka
gunakan. Berdasarkan faktor inilah, wireless LAN tentunya dapat
secara tidak langsung meningkatkan produktivitas kerja dari para
penggunanya. Cukup banyak faktor penghambat yang ada dalam jaringan
kabel dapat dihilangkan jika Anda menggunakan media ini.
Meningkatnya produktivitas kerja para karyawannya, tentu akan
sangat bermanfaat bagi perusahaan tempat mereka bekerja, bukan?
Cepat dan sederhana implementasinyaImplementasi jaringan WLAN
terbilang mudah dan sederhana. Mudah karena Anda hanya perlu
memiliki sebuah perangkat penerima dan pemancar untuk membangun
sebuah jaringan wireless. Setelah memilikinya, konfigurasi sedikit
dan Anda siap menggunakan sebuah jaringan komunikasi data baru di
dalam lokasi Anda. Namun, tidak sesederhana itu jika Anda
menggunakan media kabel. FleksibelMedia wireless LAN dapat
menghubungkan Anda dengan jaringan pada tempat-tempat yang tidak
bisa diwujudkan oleh media kabel. Jadi fleksibilitas media wireless
ini benar-benar tinggi karena Anda bisa memasang dan menggunakannya
di mana saja dan kapan saja, misalnya di pesta taman, di ruangan
meeting darurat, dan banyak lagi.
Dapat mengurangi biaya investasiWireless LAN sangat cocok bagi
Anda yang ingin menghemat biaya yang akan dikeluarkan untuk
membangun sebuah jaringan komunikasi data. Tanpa kabel berarti juga
tanpa biaya, termasuk biaya kabelnya sendiri, biaya penarikan,
biaya perawatan, dan masih banyak lagi. Apalagi jika Anda membangun
LAN yang sering berubah-ubah, tentu biaya yang Anda keluarkan akan
semakin tinggi jika menggunakan kabel. SkalabilitasDengan
menggunakan media wireless LAN, ekspansi jaringan dan konfigurasi
ulang terhadap sebuah jaringan tidak akan rumit untuk dilakukan
seperti halnya dengan jaringan kabel. Di sinilah nilai skalabilitas
jaringan WLAN cukup terasa.
3.5.Standarisasi Wireless LANStandarisasi Wireless LAN didasari
pada spesifikasi IEEE 802.11, berikut perbedaan nya :
Standart802.11 b802.11 a802.11 g
ModulationDSSS OFDM OFDM DSSS
Date RateUp to 11 MbpsUp to 54 MbpsUp to 54 Mbps
Frequency2,4 Ghz, crowded & intereferencedengan devices
lain5 Ghz
2,4 Ghz, crowded & intereferencedengan devices lain
Range200-300 MLebih pendek dari 80.11a & g200-300 M
PublicAccessHot SpotCompatibleSaat ini belumBanyakHot
SpotCompatible
KompatibelDukungan luasNone802.11 b
Tabel. 3.1. Standar WLAN IEEE 802.13.6.Implementasi WLAN di PT
Pertamina EP Region SumateraPT Pertamina EP Region Sumatera, adalah
sebuah perusahaan yang bergerak dibidang minyak dan gas, untuk
mendukung operasi nya dibutuhkan lah suatu sistem jaringan intranet
(LAN) dan internet. Intranet dan internet diperlukan untuk
mendukung aplikasi-aplikasi seperti email, website, memo online
system, well simulation (client server), dan lain-lain. Intanet PT
Pertamina EP Region Sumatera tergolong besar dan kompleks, terlihat
dari gambar 3.9 yang menggambarkan suatu sistem LAN kompleks hingga
ke access layer (switch) ke masing-masing
divisi/departemen.Jaringan LAN di PT Pertamina EP Region Sumatera
menggunakan beberapa media transmisi yaitu; kabel Fiber Optic
sebagai backbone (tulang punggung), kabel UTP untuk distribusi ke
layer akses dibawahnya, kabel telepon tembaga (untuk leased line
modem) serta gelombang radio (WLAN atau WIFI).
Gambar 3.9. Denah Jaringan LAN dan WLAN PT Pertamina EP Region
Sumatera
Antar depatemen/fungsi dihubungkan melalui media kabel fiber
optic berkecepatan tinggi yang mencapai Gbps (Giga bis per secon),
kemudian dipecah lagi ke user-user melalui sebuah perangkat switch
menggunakan media kabel UTP (max. 1 Gbps untuk UTP Category 5E dan
6).Disini mulai terlihat impementasi dari WLAN/WIFI (hotspot)
tersebut, jika suatu departemen/fungsi memiliki 20 perangkat, maka
jika kita menggunakan media transmisi kabel ke masing-masing
perangkat, maka kita juga membutuhkan 20 sambungan kabel ke
tiap-tiap perangakat, itu kalau 20 user, bagaimana bila lebih dari
itu? 30? 40? Atau 50 user? Untuk itulah Fungsi Data & TI PT
Pertamina EP Region Sumatera membuat alternatif koneksi selain
kabel UTP, maka digunakan lah WLAN/WIFI, dengan Access Point (AP)
berfungsi sebagai switch extended (tambahan) yang menghubungkan
semua perangkat dengan gelombang radio (wireless).Untuk dapat
menghubungkan perangkat-perangkat tersebut ke Access Point (AP),
perangkat-perangkat harus dilengkapi dengan wireless adapter bisa
berupa PCI card atau dongle USB kecil yang disebut USB wireless
adapter seperti yang telah dibahaas sebelumnya.
Gambar3.10. Linksys WAP440N Access Point
PT Pertamina EP Region Sumatera menggunakan Linksys WAP440N
Access Point sebagai hotspot di tiap-tiap departemen/fungsi.
Mengapa menggunakan merk tersebut, karena Linksys telah dikenal
handal dan seri 440N, menandakan telah disupport standar 802.11
terbaru yakni (N) yang sanggup mentransmisikan data dengan
kecepatan maksimal 300 Mbps melebihi standar-standar sebelumnya
(802.11 a/b/g) yang maksimal hanya 54 Mbps.Namun, jika kita ingin
kecepatan maksimal dari koneksi ke AP yang berstandar N, maka
adapater pada perangkat client harus juga support standar 802.11 n,
jika tidak maka kecepatan transmisi akan menyesuaikan maksimun
perangkat client, misal perangkat adapter standar 802.11 a/b/g data
yang dapat ditransmisikan maksimal 54 Mbps.
4.1. Setting Linksys WAP440N Sebagai Access PointLinksys WAP440N
adalah Access Point yang digunakan di PT Pertamina EP Region
Sumatera. AP ini telah support standar WIFI IEEE 802.11n, yang
artinya mamapu mentransmisi data maksimal 300 Mbps tergantung dari
adapter clint nya apakah sudah support standar 802.11n atau
belum.Setting defaut AP ini memiliki alamat IP di 192.168.1.254
(subnet mask 255.255.255.0), kita bisa mengaksesnya via web.
Langkah-langkahnya yaitu :1. Hubungkan PC/Laptop ke Linksys WAP440N
menggunakan kabel UTP2. Setting IP PC/Laptop sekelas dengan IP
Access Point misal 192.168.1.250 (255.255.255.0
Gambar 3.11. Local Area Connection PropertiesBuka local area
network properties, kemudian pilih internet protocol version 4
(TCP/Ipv4)
Gambar 3.12. TCP/Ipv4 propertiesPilih use the following IP
address, lalu ketikan alamat 192.168.1.250 dan subnet mask
255.255.255.0 kemudian klik OK3. Buka web browser (internet
explorer) ketikan alamat 192.168.1.254 enter
Gambar 3.13. Web Browser
4. Setting Hostname dan IP Address Access Point
Gambar 3.14. Setting hostname dan IP Access PointInikan nama
hostname AP misal AP SDM, kemudian isi IP Address, misal
10.203.8.21 subnet mask 255.255.255.0, sesuai dengan IP LAN
Pertamina yang tersedia.5. Masuk ke Tab Wireless untuk setting
SSID, mode dan channel dari AP tersebut
Gambar 3.17. Setting SSID dan mode Access Point SSID adalah nama
AP yang akan muncul ketika scanning ketersediaan AP, bisa juga
dikatakan nama hotspot nya. Wireless Network Mode, adalah pilihan
mode AP apakah berkerja pada mode a/b/g yang maksimum tranfer data
nya 54 Mbps atau mode N yang transfer datanya 300 Mbps. Pada AP ini
disetting B/G/N-mixed, maksudnya AP ini berkerja di mode B,G dan N
tergantung adapter client. Wireless channel, adalah pilihan channel
frekuensi AP ini berkerja, pilih auto untuk mode otomatis. SSID
broadcast pilih enabled, agar nama AP (SSID) bisa dilihat oleh
client yang mengakses.
6. Setting Wireless Security AP
Gambar 3.18. Setting Wireless Security Access Point Wireless
security menjadi hal penting pada setting AP ini karena, jika kita
tidak memberi keamanan (password) pada AP ini, sembarang orang akan
bisa mengakses AP ini dan bisa masuk ke jaringan LAN PT Pertamina
EP Region Sumatera, dan itu bisa berbahaya karena data-data penting
perusahaan bisa hilang. Security modenya bisa berupa WPA, WEP, atau
yang lainnya, namun disini menggunakan WPA. Silahkan masukan
password untuk AP ini misal 12345abcde, kemudian save setting.7.
Demikian setting Access Point nya, sekarang AP ini sudah bisa di
gunakan sebagai hotspot untuk mengakses intranet dan internet PT
Pertamina EP Region Sumatera.8. Check disalah satu client apakah
sudah bisa menagkap singal dari AP dengan SSID AP SDM yang baru
saja disetting.
BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN
4.2. KesimpulanBerdasarkan pembahasan sebelumya, maka penulis
dapat menarik beberapa point untuk disimpulkan, yakni :1. Media
Transmisi jaringan data dapat berupa fisik (kabel) maupun nonfisik
(gelombang radio).2. Wireless LAN (WLAN) adalah solusi alternatif
ditengah semakin kompleks nya suatu jaringan LAN, yang mana lebih
memudahkan serta lebih fleksibel dibandingkan dengan jaringan LAN
kabel.3. Wireless LAN pun relatif lebih rentan dari segi security
nya jika point tersebut tidak diperhatikan secara seksama, AP yang
tidak diberi pengamanan semisal password dapat dengan mudah
disusupi pihak lain yang dapat merugikan perusahaan.4. Teknologi
WLAN/WIFI sekarang ini semakin maju dengan keluarnya standar IEEE
baru yakni IEEE 802.11n, perangkat yang telah support standarisasi
tersebut mampu melakukan transfer data maksimal 300 Mpbs. Jauh
diatas transfer data via kabel UTP berprotokol Ethernet 10 Base
100, yang maksimal hanya 100 Mbps.
4.3. Saran Penulis menyarankan agar, password masing-masing
access point diperkantoran PT Pertamina EP Region Sumatera untuk
diganti secara berkala (periodik) dan menghindari penggunaan
password yang umum dan tidak spesific sebagai salah satu cara untuk
menanggulangi penyusupan-penyusupan yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://wahyoe.wordpress.com/2007/09/12/jaringan-komputer/
25
Engineering 2Catalyst 2960G-24TC L
Engineering 3Catalyst 2960G-24TC L
DATA CENTERCisco Catalyst 6506-E
Gd Utama GM
Data & TI 1Catalyst 2960-24TT L
Data & TI 2 Catalyst 2960-24TT L
Pertagas 1 (HSE)Catalyst 2960G-24TC L
SDM Catalyst 2960G-24TC L
Keuangan 1Catalyst 2960G-24TC L
BS 1 Catalyst 2960G-24TC L
FPBM 1 Catalyst 2960G-24TC L
RSPP Catalyst 2960-24TT L
SDM-HIKCatalyst 2960-24TT L
Keuangan 3Catalyst 2960-24TT L
TEHNIKCatalyst 2960G-24TC L
Engineering 1Catalyst 2960G-24TC L
PPP Catalyst 2960-24TT L
FPBM 3 Catalyst 2960-24TT-L
FPBM 4Catalyst 2960-24TT-L
BS 2 Catalyst 2960-24TT L
FPBM 5Catalyst 2960-24TT-L
Modem Dasan
PDP _ REN-ENGCatalyst 2960-24TT L
PDP _ EPT-Tekops Catalyst 2960-24TT L
PDP _ PMLCatalyst 2960-24TC L
PDP _ SDMCatalyst 2960-24TT L
Bridge cisco 350
FIELD MANAGERCatalyst 2960-24TC L
Keuangan 2 Catalyst 2960-24TT L
Teknik&UtilitiesCatalyst 2960-24TC L
PML Catalyst 2960-24TT L
MEK-ANGCatalyst 2960-24TT L
Teknik&PF 1Catalyst 2960G-24TC L
Modem Dasan
Modem Dasan
Modem Dasan
TEKRES 2 Catalyst 2960G-24TC L
TEKRES 1/ReservoirCatalyst 2960G-24TC L
Cisco 2821prabumulih
Cisco 2801Pendopo
Modem Dasan
PDP _ SCMCatalyst 2960-24TT L