Page 1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya
tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "EKSPLORASI
MANGAN DI SUMBAWA BESAR, KABUPATEN SUMBAWA, PROVINSI NUSA TENGGARA
BARAT", yang mmenurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk
mempelajari ilmu tentang eksplorasi mangan ini.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Yogyakarta, 22 April 2013
Penulis
Aris Prasetio
1
Page 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................2
PENGERTIAN MANGAN..............................................................................................................3
LATAR BELAKANG......................................................................................................................4
STRUKTUR DAN TEKTONIKA.......................................................................................................4
STRATEGI...................................................................................................................................6
GENESA ENDAPAN MANGAN..……………………………………………………………………………………………... 7
TIPE ENDAPAN MANGAN……………………………………………………………………………………………………….7
GAMBAR PETA LOKASI…………………………………………………………………………………………………………..9
METODA………………………………………………………………………………………………………………………………11
GAMBAR GEOLOGI REGIONAL……………………………………………………………………………………………..12
HASIL PENYELIDIKAN……………………………………………………………………………………………………………13
GAMBAR 1-13…………………………………………………………………………………………………………………….14
SUMBER DAYA BIJIH MANGAN…………………………………………………………………………………………….27
KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………………………………………………………….28
2
Page 3
PENGERTIAN MANGAN
Mangan adalah salah satu mineral yang termasuk unsur terbesar yang terkandung
dalam kerak bumi. Dalam tabel periodik unsur kimia, Mangan memiliki lambang Mn.
Dengan nomor atom 25. Unsur kimia adalah zat kimia yang tidak dapat dapat diubah
menjadi zatkimia lain dengan cara biasa dan tidak dapat dipisah menjadi zat yang
lebih kecil. Unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel ditampilkan dalam bentuk tabel
periodik unsur-unsur kimia.Nomor atom adalah angka yang menunjukkan jumlah
proton dalam inti atom.Yang berarti bahwa Mangan memiliki 25 jumlah proton
dalam inti atomnya. Mangan mempunyai warna abu-abu besi dengan kilap metalik
sampai submetalik, kekerasan 2 – 6, berat jenis 4,8. Mangan ditemukan sebagai
unsur bebas dalam sifat dasarnya dan sering dicampur dengan besi, seperti mineral-
mineral lainnya. Sebagai unsur bebas, Mangan adalah logam yang penting dalam
penggunaan dengan campuran logam-logam industri, terutama di dalam baja-baja
anti karat. Mangan fosfat sering digunakan sebagai perawatan dalam pencegahan
karat dankerusakan di besi. Ion di Mangan mempunyai banyak warna, tergantung
dalam keadaan oksida mereka, dan sering digunakan sebagai zat-zat warna dalam
industri. Oksida-oksida darisodium, kalium, dan barium adalah oksidasi-oksidasi
untuk bahan bakar yang sangat kuat. Dioksida mangan digunakan sebagai materi
penangkap elektron dalam standar dan komponenkimia bersifat alkali yang
mempunyai kelembaban uap air rendah dan bisa dibuang, dan juga baterai-baterai,
keramik, gelas, kimia, dan lain-lain. Dalam kwantitas besar, dan rupanya dengan
aktivitas-aktivitas dengan cara penghirupan, mangan dapat menyebabkan sindrom
peracunan dalam binatang-binatang menyusui, dengan kerusakan sistem deteksi
detak jantung yang kadang-kadang tidak dapat diubah.
3
Page 4
LatarBelakang
Peningkatan kebutuhan mangan.
Peningkatan kegiatan eksplorasi mangan.
Diperlukan data awal untuk kegiatan eksplorasi lanjut.
Secara geologi, daerah Sumbawa Besar.
Memiliki indikasi potensi mangan.
Struktur dan Tektonika
Stuktur regional
Ditinjau dari tatanan Tektonik terbentuknya P. Sumbawa erat kait Ditinjau dari
tatanan Tektonik terbentuknya P. Sumbawa erat kaitannya dengan penunjaman
Lempeng Hindia yang berarah utara dengan penunjaman Lempeng Hindiayang
berarah utara–timurlaut di bawah Daratan Sunda yang menerus mulai dari P.
Sumatera –Jawa terus ke arah timur membentuk Busur Kepulauan Banda yang
terbentuk pada masa Kenozoikum, yang dilandasi oleh batuan gunung api kalk
alka masa Kenozoikum, yang dilandasi oleh batuan gunung api kalk alkalin dari
busur dalam Banda yang masih aktif hingga sekarang. Terbentuknya busur dalam
benda yang masih aktif hingga sekarang. Terbentuknya busur tersebut akibat
dari penunjaman kerak samudera Hindia ke arah ut tersebut akibat dari
penunjaman kerak samudera Hindia ke arah utara. Bentuk Busur kepulauan
tersebut masih mengalami perubahan bentuk Bentuk Busur kepulauan tersebut
masih mengalami perubahan bentukhingga sekarang diakibatkan oleh adanya
pergeseran Benua Austral hingga sekarang diakibatkan oleh adanya pergeseran
Benua Australia Ke Utara (Audley-charles, dkk., 1975; Crostella dan Powel, 1976)
dengan zona penunjaman condong ke utara yang menumbuk busur kepulauan
4
Page 5
zona penunjaman condong ke utara yang menumbuk busur kepulauan tersebut
meliputi Pulau Flores bagian barat dan Sumbawa timur dan Kepulauan Alor.
„ Akibat arah tekanan yang relatif tetap konstan pada Busur Banda Akibat arah
tekanan yang relatif tetap konstan pada Busur Banda sejak mulai
pembentukannya, maka struktur yang berkembang selama penunjaman
pembentukannya, maka struktur yang berkembang selama penunjaman di
bawah kerak samudera, mempunyai kesamaanarah struktur yang berkembang
kerak samudera, mempunyai kesamaanarah struktur yang berkembangsetelah
terjadinya tumbukan dengan Benua Australia. Struktur dengan arah timur laut–
barat daya dan barat laut–tenggara ditafsirkan mempunyai pasangan dengan
struktur atau kelurusan yang berarah barat–timur. Struktur–struktur yang
berarah barat–timur pada awalnya berupa sesar yang memanjang dengan
kemiringan timur pada awalnya berupa sesar yang memanjang dengan
kemiringanke arah selatan dan sesar naik, akan tetapi akibat tumbukan dengan
Benua Australia struktur-struktur tersebut kemudian didominasi oleh sesar naik
dengan kem struktur tersebut kemudian didominasi oleh sesar naik dengan
kemiringan tetap ke arah selatan.
5
Page 6
„ Stratigrafi
„ Geologi daerah Sumbawa disusun oleh Batuan gunung api Tersier (miosen
awal) breksi-tuf (Tmv) bersifat andesit dengan sisipan tuf pasiran, tuf batuapung
dan batupasir tufan. Satuan breksi tuf ini menjemari dengan batuan sedimen
yaitu satuan batu pasir tufan (Tms) dan juga satuanbatugamping (Tml).
Kemudian diterobos oleh batuan terobosan (Tmi) yang terdiri dari andesit, basal,
dasit, dan batuan yang tak teruraikan, umur miosen tengah.
Diatasnya diendapkan dengan tidak selaras Batu gamping koral(Tmcl) pada
miosen akhir dilanjutkan pada pliosen diendapkan batu lempung tufan(Tpc)
dengan sisipan batupasir dan kerikil hasil rombakangunungapi,).
„ Kemudian diendapkan batuan gunungapi kuarter yang diendapkan dimulai
dari satuan breksi Tanah Merah(Qot), Batuan Breksi Andesit-Basal(Qv) dan
satuan Lava-Breksi(Qhv), juga diendapkan batuansedimen kuarter yaitu terumbu
koral yang terangkat(Ql). Terakhir pada holose diendapkan aluvium dan endapan
pantai (Qal).Stratigrafi (diambil dari peta geologi lb. Sumbawa oleh A. Sudrajat
dkk, 1988, skala 1;250000
6
Page 7
GENESA ENDAPAN MANGAN
„ HIDROTHERMAL: sumberlarutan magma mengandungMn,bentukurat, lensa,
berlapis.
„ PENGAYAAN SEKUNDER: Pelarutan dari mangan primer, fasakoloidal,
bentukkonkresi/nodul, lensa, uratdalamretakanbatuan
„ SEDIMENTER: mangan berlapis dalam sedimen marin, sebaran lateral luas, tebal,
PraTersier, bantuanbakteri & ganggang, lingkungan cratonyang stabil.
„ MARINE-NODULE: relasi dengan kegiatan gunung api bawah laut, pelarutan
unsur-unsur logam membentuk polimetalik-nodule
„ LATERIT dan ELLUVIAL: Pengayaan dari dari konsentrasi kimia dan mekanik dari
bijih mangan dan batuan.
TIPE ENDAPAN MANGAN
1. HIDROTHERMAL :
„ Bentuk: urat-urat, lensa tak beratura
„ Mineral : Rhodonit, Rhodokrosit
2. PENGAYAAN SEKUNDER :
„ Bentuk: berlapis, konkresi, lateritik, oolitik, lensa
„ Mineral : Pirolusit, Psilomelan, Manganit, wad
3. ELLUVIAL danMARINE-NODULE :
„ Bentuk: nodule
„ Mineral : pirolusit, psilomelane, wad
KADAR : Mn: 30-60%, MnO2 : 37 –92%
7
Page 8
Oksida besi manganese yang berupa bongkah-bongkah ini diduga terbentuk
akibat proses pelapukan/oksidasi residual dari mineral mineral mafik yang
terkandung dalam tufa andesitik-dasitik (host rock) yang berkomposisi besi-
magnesium -aluminium silika.
„ Pada proses pelapukan ini terjadi akibat fluktuasi permukaan air tanah naik,
proses ini garam-garam besi yang larut dalam air tanah diubah menjadi besi fero
hidroksida. Kemudian saat musim kemarau terjadi penurunan air tanah, sehingga
besi feri hidroksida tertinggal dipermukaan, kemudian bereaksi dengan oksigen
dari udara dan air permukaan, pada saat tersebut fero hidroksida dirubah
menjadi feri hidroksida yang lebih stabil, yaitu limonit yang umumnya berwarna
coklat kekuningan dan mengendap di permukaan.
8
Page 9
GAMBAR PETA LOKASI
9
Page 10
Koordinat geografis : 117o 38’10” - 117o 45’45” BT & 8o 33’27” - 8o 36’57” L
10
Page 11
Metoda
1. Kegiatan Penyelidikan Lapangan
„ pemetaan geologi dan mineralisasi skala 1: 25.000,
„ pengambilan conto ‘ ‘channel’ ’ pada singkapan bijih mangan,
„ pembuatan paritan.
„ lintasan terukur.
„ sumur uji.
2. „ Analisis Laboratorium
„ Analisiskimia: Mn2O3, MnO, SiO2, CaO, MgO, Cr2O3, Na2O, K2O, TiO2, LOI, P, S,
“Moisture content”, Al2O3, Fe2O3, dan Mn.
3. „ Analisis fisika mineral
„ petrografi
„ mineragrafi
„ berat jenis
11
Page 13
HASIL PENYELIDIKAN
1.„ Morfologi
„ satuan morfologi perbukitan terjal,
„ perbukitan sedang dan
„ pedataran
2.„ Stratigrafi
„ Satuan Batuan BreksiGunungapi
„ Satuan Batuan Tufa danBreksi tufa
„ Satuan Batuan Tufa gampingan,
„ Satuan Batuan Batugamping,
„ Satuan Batuan Andesit,
„ Satuan Batuan Diorit dan
„ Aluvial.
3.„ Mineralisasi
„ mineralisasi mangan di Olat Baramayung
„ mineralisasi tipe gossan(?) di Olat Maja yang diduga mengandung oksida besi
(?) di
Olat Maja yang diduga mengandung oksida besi
manganese(?)
13
Page 27
Sumber daya bijih Mangan
Bijih Mangan Tipe Sedimenter di bukit Olat Baramayung (kedalaman 50m)
dengan Sumberdaya Hipotetik sebesar 147.510,60 m3, bila diasumsikan SG (berat
jenis) mangan = 5,maka menjadi sebesar 735.553,00 ton.
Endapan deluvial tipe gossan besi manganese(?) yang terletak di hulu S. Pasar
mempunyai Sumber daya Hipotetik sebesar = 9.625 m3 bila diasumsikan SG (berat
jenis) mangan = 4, maka menjadi sebesar 37.500 ton.
27
Page 28
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Mineralisasi logam di daerah OlatMaja, Kecamatan Lape, Kabupate Mineralisasi
logam di daerah OlatMaja, Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa, n Sumbawa,
ditemukan 2 lokasi yaitu mineralisasi mangan tipe sedimenter yan ditemukan 2 lokasi
yaitu mineralisasi mangan tipe sedimenter yang terletak di bukit Olat Baramayung
dan mineralisasi berupa endapan deluvial y bukit Olat Baramayung dan mineralisasi
berupa endapan deluvial yang mengandung oksida besi manganese ? yang terletak di
hulu S. Pasa mengandung oksida besi manganese ? yang terletak di hulu S. Pasar,
lereng bukit Olat Maja, ditafsirkan sebagai endapan oksidasi residual bukit Olat Maja,
ditafsirkan sebagai endapan oksidasi residual.
2. Sumber daya Hipotetik bijih mangan di daerah Olat Maja terdiri da Sumber daya
Hipotetik bijih mangan di daerah Olat Maja terdiri dari:
Mineralisasi Mangan di Olat Baramayung(kedalaman50 m) 735.553,00 ton
Mineralisasi tipe gossan besi manganese ? di hulu S. Pasar Mineralisasi tipe
gossan besi manganese ? di hulu S. Pasar37.500 ton.
3. Potensi deluvial gossan(oksida besi) ini tidak ekonomis ditambang.
4. Mineralisasi mangan tipe sedimenter Olat Baramayung perlu dilakukan
penyelidikan lanjutan dengan metoda pemetaan geologi detail untuk mengetahui
penyebaran mangan diatas permukaan dan metoda geofisika, untuk mengetahui
penyebaran mangan kearah vertical dibawah permukaan (subsurface) dengan
catatan apabila nilai Mntotal memenuhi permintaan pasar.
28