2BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangBanyak metode yang dapat digunakan untuk
menentukan status gizi seseorang. Metode yang digunakan tersebut
dapat dibagi menjadi 2 yaitu metode penentuan status gizi secara
langsung dan metode penentuan status gizi secara tidak langsung.1
Salah satu penentuan status gizi secara langsung yang paling sering
digunakan oleh masyarakat umum adalah penentuan status gizi secara
antropometri. Hal tersebut dikarenakan, penentuan secara
antropometri memiliki prosedur yang sederhana, alat mudah diperoleh
dan digunakan, tidak membutuhkan tenaga khusus, dan hasilnya mudah
disimpulkan. Penentuan status gizi secara antropometri berhubungan
dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh
dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.2 Antropometri secara
umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan protein dan energi.
Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan
proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam
tubuh.1 Untuk kegiatan pengukuran yang dilakukan dalam penentuan
status gizi secara antropometri bermacam-macam, yaitu mulai dari
pengukuran berat badan, tinggi badan, panjang badan, tinggi lutut,
panjang depa, lingkar pinggang, lingkar panggul, lingkar kepala,
lingkar lengan atas (LILA), tebal lemak bawah kulit, dan % lemak
tubuh. Penggunaan pengukurannya pun berbeda-beda pada tiap
tingkatan umur, seperti pengukuran lingkar kepala yang hanya
dilakukan pada bayi dan balita, atau pengukuran tinggi lutut dan
panjang depa yang dilakukan pada lansia. Oleh karena itu, sangat
penting untuk mengetahui masing-masing cara pengukuran antropometri
pada tiap tingkatan umur, agar tidak terjadi kesalahan dalam
penentuan status gizinya.
B. Tujuan Praktikum1. Tujuan UmumMahasiswa mampu melakukan
pengukuran dengan benar berbagai jenis parameter antropometri.2.
Tujuan Khususa. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran berat badan,
panjang badan, tinggi badan, dan tinggi lutut.b. Mahasiswa mampu
melakukan pengukuran lingkar pinggul, lingkar panggul, lingkar
kepala, lingkar lengan atas (LILA).c. Mahasiswa mampu melakukan
pengukuran tebal lemak di bawah kulit dan persen (%) lemak tubuh.d.
Mahasiswa mampu melakukan perhitungan IMT, WHR, dan %Body Fat
dengan menggunakan rumus.e. Mahasiswa dapat membandingkan %Body Fat
yang dihitung manual dengan yang ada pada alat BIA.
C. Manfaat PraktikumManfaat dari praktikum ini adalah :1.
Mahasiswa mengetahui dan mampu melakukan pengukuran berat badan,
panjang badan, tinggi badan, lingkar pinggang, lingkar panggul,
lingkar kepala, LILA, panjang DEPA, dan tinggi lutut.2. Mahasiswa
mengetahui dan mampu melakukan pengukuran tebal lemak bawah kulit,
% lemak tubuh, BMR, IMT, WHR, dan lemak LILA.3. Mahasiswa dapat
melakukan interpretasi penentuan status gizi dari hasil perhitungan
dengan rumus-rumus yang ada.
BAB IIMETODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat PraktikumPraktikum penentuan status gizi
dengan topik Penentuan Status Gizi Antropometri dilaksanakan pada
tanggal 21 Mei 2015 di Laboratorium Terpadu FKM UNDIP.B. Alat dan
Bahan Praktikum1. Alat Praktikuma. Timbangan berat badan digitalb.
Microtoisec. Pita meterand. Kalipere. BIA (Bioelectric Impedance
Analysis)f. Infantometerg. Pita LILAh. Alat ukur tinggi lutut (Knee
High Caliper)2. Bahan Praktikuma. Boneka BayiC. Skema Kerja 1.
MulaiSelesaiDicatat tanggal, bulan, dan tahun lahir subjek yang
akan diukurTanggal pengukuran dikurangi tanggal lahir subjek yang
diukur, untuk mengetahui umurPengukuran Umur
Gambar 2.1. Skema Pengukuran Umur2. Pengukuran Berat Badan
Dipersiapkan Alat Timbangan BB DigitalJas Laboratorium, barang
bawaan, alas kaki, dan barang lain-lain yang mempengaruhi
penimbangan, dilepaskan semuaMulaiTimbangan diperiksa apakah sudah
menunjukkan angka nol, orang yang akan ditimbang, berdiri di tengah
timbanganDibaca skala atau angka yang ada pada layar di
timbanganSelesaiDicatat hasil dari penimbangan berat badan
Gambar 2.2. Skema Pengukuran Berat Badan
3. Pengukuran Tinggi Badan
Orang yg akan diukur diminta untuk melepaskan alas kaki dan
benda lainnya yang dapat mengganggu pengukuran tinggi badan, serta
diminta untuk berdiri tegak, pandangan lurus, bahu, punggung,
pantat, tumit ditempel ke dinding, kaki rapat. SelesaiMicrotoise
ditarik ke bawah sampai di puncak kepalaSkala pengukuran dibaca
dengan mata memandang sejajar jarum penunjuk microtoiseDicari
tempat dengan alas rata dan dinding yang saling tegak
lurusDigantungkan alat pengukur tinggi badan (microtoise) pada
dinding, dengan terlebih dahulu ditarik sampai angka nol.Mulai
Gambar 2.3. Skema Pengukuran Tinggi Badan
4. Pengukuran Panjang Badan
MulaiSubjek dalam posisi terlentang, menghadap ke atas, kepala
terfiksir pada bagian atas infantometer, kaki diluruskan. Lalu,
infantometer ditarik pada bagian bawah sampai mengenai telapak kaki
subjek yang menapak lurus, lalu hasil pengukuran
dibaca.Dipersiapkan infantometer dan subjek pengukuran (boneka
bayi)Kepala dan kaki subjek yang diukur, masing-masing dipegang
oleh satu orang Selesai
Gambar 2.4. Skema Pengukuran Panjang Badan
5. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
Diukur jarak antara tonjolan tulang pada bahu dengan punggung
siku menggunakan pita meteran, dan diambil titik tengah dari kedua
tonjolan tulang, lalu diberi tanda.Pengukur berdiri menghadap
bagian kiri orang yg diukurOrang yang diukur diminta untuk
membengkokan sikunya 90. Kemudian dicari tonjolan tulang pada bahu
dan punggung sikuMulaiDilingkarkan pita LILA pada lengan sesuai
tanda tadi. SelesaiDibaca skala pengukuran, lalu dicatat.
Gambar 2.5. Skema Pengukuran LILA
6. Pengukuran WHR atau Rasio Lingkar Pinggang Panggul
Lingkar pinggang diukur dengan pita meteran dilingkarkan pada
pinggang orang yang diukur setinggi pusat. Orang yang diukur
diminta agar berdiri tegak, perut rileks, kedua lengan di samping,
dan kaki rapatMulaiLingkar panggul diukur dengan pita meteran
dilingkarkan secara horizontal pada bagian lingkaran panggul
terbesar.SelesaiDibaca skala pengukuran dan dicatat hasil
pengukurannya, lalu dihitung rasionya.
Gambar 2.6. Skema Pengukuran WHR
7. Pengukuran Lingkar Kepala
Dipersiapkan alat pengukuran (pita meteran) dan subjek
pengukuran (boneka bayi).MulaiDilingkarkan pita meteran pada subjek
pengukuran, tepat di atas alis, sejajar ke belakang hingga menekan
rambut SelesaiDibaca skala pengukuran dan dicatat hasil
pengukurannya
Gambar 2.7. Skema Pengukuran Lingkar Kepala
8. Pengukuran Biceps dan Triceps Skinfold
SelesaiKulit dan lemak ditarik dari otot secara perlahan, dan
diukur dengan kaliper.Dibaca skala pengukuran dan dicatat hasil
pengukuran triceps.Kemudian, untuk pengukuran triceps yaitu dengan
cara lengan bawah atas dicubit dengan jari jempol dan telunjuk pada
posisi vertikal setinggi tanda yang telah dibuat sebelumnya (sama
dengan biceps). Kulit dan lemak ditarik dari otot secara perlahan,
dan diukur dengan kaliper.Dibaca skala pengukuran dan dicatat hasil
pengukuran biceps.Lengan bagian atas dicubit dengan jari jempol dan
telunjuk pada posisi vertikal setinggi tanda yang telah dibuat.
Orang yang diukur diminta agar berdiri tegak dengan siku tangan
kiri ditekuk membentuk 90, lalu diukur jarak tonjolan tulang di
bahu dengan punggung siku, serta dicari titik tengahnya, dan diberi
tanda.Mulai
Gambar 2.8. Skema Pengukuran Biceps dan Triceps Skinfold
9. Pengukuran Subscapular dan Suprailliac Skinfold
MulaiDaerah di bawah tulang belikat sebelah kiri dicubit dengan
jari telunjuk menekan bagian bawah scapula, lalu dijepit dengan
kaliper dalam posisi 450 dari arah horizontal.Dibaca dan dicatat
hasil pengukuran dari Subscapular tersebut. Pengukuran Suprailliac
dilakukan dengan mencubit daerah di atas tulang pinggang yang
segaris dengan ketiak dengan jari tengah dan ibu jari dengan arah
horizontal, lalu dijepit dengan kaliper.SelesaiDibaca dan dicatat
hasil pengukuran dari Suprailliac tersebut.
Gambar 2.9. Skema Subscapular dan Superilliac Skinfolds
10. Pengukuran Body Fat
Dilakukan set tinggi badan, berat badan, umur, dan jenis
kelamin. Lalu dipastikan Measure sudah muncul di layar.Tombol O/I
ditekan untuk menghidupkan alat. Lalu ditekan tombol pengatur dan
tombol set.MulaiSelesaiDitekan tombol start, pegangan (grip)
dipegang di tangan kanan dan kiri dalam posisi berdiri tegak dan
kaki agak terbuka.Kedua tangan diulurkan lurus ke depan sehingga
dibentuk sudut 900C, posisi ditahan hingga semua data muncul di
layar (% body fat, BMI, Body Type, dan BMR), lalu dicatat
hasilnyaDitekan tombol O/I, agar alat mati
Gambar 2.10. Skema Pengukuran Body Fat
11. Pengukuran Tinggi Lutut
SelesaiDitempatkan alat ukur di antara tumit sampai bagian
proksimal tulang platelaDibaca skala pada alat, lalu dicatat. Hasil
pengukuran dalam cm dikonversikan menjadi tinggi badan dengan rumus
ChumleaDilakukan pengukuran pada kaki kiri subjek antara tulang
tibia dan tulang paha dengan sudut 90Subjek yg diukur ditempatkan
dalam posisi duduk atau berbaringMulai
Gambar 2.11. Skema Pengukuran Tinggi Lutut
12. Pengukuran Panjang Depa
Subyek diminta untuk berdiri dengan kaki dan bahu menempel
melawan tembok sepanjang pita pengukuran yang ditempel di tembok,
mulai dari ujung jari tengah tangan kanan-ujung jari tengah tangan
kiri Dilakukan pada subyek (lansia) yang sehat dan normal kedua
tangannya MulaiSelesaiUjung tumit kedua telapak kaki, tulang
belakang, dan pantat ditempelkan di dinding, dan pandangan mata
lurus ke depan, baca skala dan kemudian dicatat
Gambar 2.12. Skema Pengukuran Panjang Depa
D. Pengolahan DataTahapan pengolahan data pada praktikum ini
dimulai dengan merekap data yang diperoleh pada saat praktikum.
Kemudian data-data tersebut dilakukan perhitungan umur, IMT, Rasio
Lingkar Pinggang-Panggul (RLPP), perkiraan tinggi badan (pada
lansia), Body Density (BD), % Body Fat. Adapun rumus dari
masing-masing perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :1. Umur
= Tanggal Pengukuran Tanggal Lahir2. IMT = 3. RLPP = 4. Perkiraan
Tinggi Badan (untuk lansia), terdapat banyak rumus untuk
menghitungnya, dan pada praktikum ini perhitungannya menggunakan
formula Chumlea dalam Widajanti (2015). Adapun rumusnya adalah
sebagai berikut: TB Pria = 64,19 - (0,04 x usia (tahun)) + ( 2,02 x
tinggi lutut (cm))TB Wanita = 84,88 - (0,24 x usia (tahun)) + (
1,83 x tinggi lutut (cm))5. Body Density (BD)Pria 20-29 BD = 1,1620
0,0630 log (SF)Wanita 20-29 BD = 1,1599 0,0678 log (SF)6. % Body
Fat = - 450E. Analisis DataSetelah data direkap dan dihitung,
kemudian dilakukan analisis. Analisis yang dilakukan pada praktikum
ini adalah dengan menginterpretasikan hasil dari pengukuran IMT,
RLPP, LILA, lingkar kepala, dan % body fat. Selain itu, juga
dilakukan perbandingan antara TB hitung lansia dengan TB
sesungguhnya, serta perbandingan antara % body fat hitung dengan %
body fat alat.
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengukuran1. Pos DewasaTabel 3.1. Hasil Pengukuran
Antropometri pada Orang DewasaKelompokNamaBB (kg)TB (cm)IMT
HitungLILALingkar Pinggang
1Rani69.7157.528,329.583
Andini45158.51822.568
Tiur6216024,228.186
Yoga93.916335,4-109
2Hani49.5158.119.823.985
Dina44.716017.4623.767
Bambang64.4170.622.13-87
Debby5616420.8925.878
3Selvina4815819,22270
Arenda5315621,624.578
Nurul71.5166.520,632889
Livia52.215825,812583
4Warda42.915918,123.767
Aisyah48.816019,062570
Kiki82.516032,233580
Danan67.517322,58-73
5Virna51.5162.81,9424.874
Awanis69.11562,8328.882.5
Putri53.61552,2325.876
Tyas51.1158.42,0525.572.3
6Sri Desi45.114720.82790
Nurul I66.1153.328.2432105
Fasella42157.517.0723.579
7Syifa62.4157.425.1929.386
Desy K.72.1152.531.0731.592
Avi59.8154.325.1228.980
Cindy36.9147.916.922266
8Vita53.1160.520.625.57.5
Sarah61.5155.525.428.277.5
Safeera48.2145.422.824.471.0
Tri W55.6153.423.825.580.2
9Trifany45.8151.919.852566.5
Maria75.2153.631.873392
Eni50.3159.819.702576.5
Radix64.1152.527.5630.581
10Tessa59.9155.224.872980
Misrina45.1156.118.523.267.5
Siti46.9149.421.0125.873
KelNamaLingkar PanggulRLPPBMRTanggal LahirTanggal Ukur
1Rani1030,80154910-11-9421-05-15
Andini880,77109605-06-9421-05-15
Tiur1060,81130507-11-9421-05-15
Yoga1200,90209222-02-9421-05-15
2Hani940,90118013-04-9421-05-15
Dina910,73109211-12-9521-05-15
Bambang1000,8722.1331-10-7321-05-15
Debby960,81129729-04-9421-05-15
3Selvina870,8115005-01-9421-05-15
Arenda960,81121501-05-9321-05-15
Nurul1110,87123103-07-9421-05-15
Livia950,80158207-07-9421-05-15
4Warda820,82105917-07-9421-05-15
Aisyah960,73116502-03-9421-05-15
Kiki1200,67178410-06-9421-05-15
Danan1030,71160121-03-9421-05-15
5Virna97.50,76120521-08-9421-05-15
Awanis1110,74137003-02-9421-05-15
Putri970,78120501-05-9421-05-15
Tyas980,74118720-07-9321-05-15
6Sri Desi770.85109607-07-9321-05-15
Nurul I860.81157826-05-9421-05-15
Fasella720.91104120-02-9421-05-15
7Syifa1020.84141413-05-9421-05-15
Desy K.1110.82159330-12-9321-05-15
Avi1020.78136631-08-9321-05-15
Cindy850.7794909-11-9421-05-15
8Vita95.50.77124201-11-9421-05-15
Sarah103.50.75139625-06-9421-05-15
Safeera93.50.81124229-09-9421-05-15
Tri W99.00.76115406-02-9421-05-15
9Trifany86.50.77111022-04-9421-05-15
Maria114.80.8164802-03-9421-05-15
Eni93.50.82119407-01-9521-05-15
Radix105.20.77144719-07-9421-05-15
10Tessa1020.78137014-06-9421-05-15
Misrina910.74109913-04-9521-05-15
Siti920.79113212-10-9421-05-15
a. Perhitungan Umur Tabel 3.1.1. Perhitungan UmurNamaHariBulan
(30 hari)Tahun (12 bulan)Kesimpulan
Warda21052015 Usia 20 tahun, 10 bulan, 4 hari
17071994
41020
Aisyah21052015Usia 21 tahun, 2 bulan, 19 hari
02031994
190221
Kiki21052015Usia adalah 20 tahun, 11 bulan, 11 hari
10061994
111120
Danan21052015Usia adalah 21 tahun, 2 bulan
21031994
0221
b. Perhitungan IMT 1) Warda IMT = = = 18,1 kg/m 2) Aisyah IMT =
= = 19,06 kg/m 3) Kiki IMT = = = 32,23 kg/m 4) Danan IMT = = =
22,58 kg/m c. Perhitungan RLPP1) Warda RLPP = = = 0,822) Aisyah
RLPP = = = 0,733) Kiki RLPP = = = 0,674) Danan RLPP = = = 0,71
2. Pos LansiaTabel 3.2.Hasil Pengukuran Antropometri pada
LansiaKelNamaBBTB Hitung (cm)Tinggi Lutut (cm)Pj. Depa (cm)Tgl
LahirTgl. Pengukuran
1Rani69.7157,15016110-11-9421-05-15
Andini45151,447158.505-06-9421-05-15
Tiur62157,150161.507-11-9421-05-15
Yoga93.9161,45016822-02-9421-05-15
2Hani64.4154,865317413-04-9421-05-15
Dina44.7157,135016011-12-9521-05-15
Bambang49.5164,7548.815531-10-7321-05-15
Debby56164,1253.716529-04-9421-05-15
3Selvina52.2155,2447,815805-01-9421-05-15
Arenda71.5161,484915601-05-9321-05-15
Nurul59155,6252,3166,503-07-9421-05-15
Livia48155,9849,2162,507-07-9421-05-15
4Warda42,9167,1347,7149,117-07-9421-05-15
Aisyah48,8171,8950,316302-03-9421-05-15
Kiki82,5174,0851,516110-06-9421-05-15
Danan67,5174,2554,918521-03-9421-05-15
5Virna51.5159,0251.516121-08-9421-05-15
Awanis69.1155,244915903-02-9421-05-15
Putri53.6155,244915901-05-9421-05-15
Tyas51.1155,8149.3161.520-07-9321-05-15
6Sri Desi45.1150,295 45.514507-07-9321-05-15
Nurul I66153,045014326-05-9421-05-15
Fasella42167,8648.115720-02-9421-05-15
7Syifa62,4159,9651,516513-05-9421-05-15
Desy K.72,1149,9546,215030-12-9321-05-15
Avi59,8158,0950,515831-08-9321-05-15
Cindy36,9148,4445,414809-11-9421-05-15
8Vita53,1166,1551,617201-11-9421-05-15
Sarah61,5153,7549,216025-06-9421-05-15
Safeera48,2153,5444,4146,329-09-9421-05-15
Tri W55,6146,5548,115806-02-9421-05-15
9Trifany45,815046,215722-04-9421-05-15
Maria64,115548,9154,702-03-9421-05-15
Eni75,2154,348,516107-01-9521-05-15
Radix50,3157,150166,819-07-9421-05-15
10Tessa59,9159,9651,5157,514-06-9421-05-15
Misrina45,1151,4647155,913-04-9521-05-15
Siti46,9151,8447,2152,512-10-9421-05-15
a. Perhitungan TB Hitung Lansia1) Warda= 84,88 - (0,24 x usia
(tahun)) + ( 1,83 x tinggi lutut(cm))= 84,88 - (0,24 x 21 ) + (
1,83 x 47,7 )= 167,13 cm2) Aisyah= 84,88 - (0,24 x usia (tahun)) +
( 1,83 x tinggi lutut(cm))= 84,88 - (0,24 x 21 ) + ( 1,83 x 50,3 )=
171,89 cm3) Kiki= 84,88 - (0,24 x usia (tahun)) + ( 1,83 x tinggi
lutut(cm))= 84,88 - (0,24 x21 ) + ( 1,83 x 51,5)= 174,08 cm4)
Danan= 64,19 - (0,04 x usia (tahun)) + ( 2,02 x tinggi lutut(cm))=
64,19 - (0,04 x21) + ( 2,02 x54,9)= 174,25 cm
3. Pos BayiTabel 3.3.Hasil Pengukuran Antropometri pada
BayiBerat Badan (kg)Panjang Badan (cm)Lingkar Kepala (cm)
1,0559,538
4. Pos Lemak TubuhTabel 3.4. Hasil Pengukuran Lemak
TubuhKelompokNamaTBLK (SF)BD% Fat Hitung% Lemak AlatBody Type
1234
1Rani38393237,52,3519,1438Obese
Andini171212,6251,9822,7222,9Lean
Tiur21,7172629,52,1520,9336Latent Obesity
Yoga25,83836,6362,3419,2333,6Obese
2Hani19,521,917,616,21,0329,3225Normal
Dina1715,713,115,21,0426,4620,3Lean
Bambang16,22318,4191,0330,4819,7Normal
Debby211617,617,21,0328,7231,8Latent Obesity
3Selvina2724,316,532,81,0272712,15Normal
Arenda26,322,521,717,21,2929,730,62Normal
Nurul2625,623,924,31,02437,632,93Obese
Livia20,920,21822,81,0392926Normal
4Warda12,47,89,115,71,04822,3321,4Kurus
Aisyah18,5812,515,81,04225,0526,6Normal
Kiki24,11618,3321,02731,9932,2Obese
Danan11,46,48,511,51,06315,6619,8Normal
5Virna1417,619201,0352,8324,2Normal
Awanis1923,62726,51,0263,2531,7Latent Obesity
Putri1721,424,5241,0283,1630,3Latent Obesity
Tyas1822,42524,51,0283,1629,8Normal
6Sri Desi1820,92014,11,03343,5626,9Normal
Nurul I34,518,524,51,021,02343,9835,4Obese
Fasella12,218,012,7131,04143,22719,4Lean
7Syifa15,424,527,422,60,99248,7434,9Obese
Desy K.18,529,835,930,11,02035,1539,2Obese
Avi242424241,02632,6434,9Obese
Cindy11,313,819,413,61,04025,7718,8Lean
8Vita18,18,318,318,81,03527,3326,6Normal
Sarah28,218,717,825,51,02731,935,4Obesity
Safeera14,211,82023,31,03728,2631,8Latest Obesity
Tri W12,57,631,518,11,03528,2629,7Normal
9Trifany23,9920,313,91,0425,9625,2Normal
Maria36,125,928,129,51,0235,2941,8Obese
Eni26,720,127,68,31,0330,5828,5Normal
Radix36303137,41,0235,2937,7Obese
10Tessa22,311,612,7161,042633,9Latent Obesity
Misrina12,610,212,4141,0425,9624,3Lean
Siti16,611,611,312,31,0425,9625,9Normal
a. Perhitungan Body Density (BD)1) Warda BD= 1,1599 0,0678 log
(SF)= 1,1599 0,0678 log (45)= 1,0482) Aisyah BD= 1,1599 0,0678 log
(SF)= 1,1599 0,0678 log (54,8)= 1,0423) Kiki BD = 1,1599 0,0678 log
(SF)= 1,1599 0,0678 log (90,4)= 1,0274) Danan BD= 1,1620 0,0630 log
(SF)= 1,1620 0,0630 log (37,8)= 1,063b. Perhitungan % Body Fat1)
Warda % Body Fat= 450= 450= 22,33 %2) Aisyah % Body Fat= 450= 450=
25,05 %3) Kiki % Body Fat= 450= 450 = 31,99 % 4) Danan % Body Fat =
450= 450= 15,66 %
B. PembahasanPengukuran antropometri dapat digunakan untuk
menentukan status gizi seseorang. Terdapat banyak kegiatan
pengukuran yang dilakukan untuk mengukur antropometri tersebut.
Untuk pengukurannya, pada praktikum ini dibagi menjadi 4 pos, yaitu
pengukuran di pos dewasa, pos lansia, pos bayi, dan pos lemak
tubuh. Subjek pengukuran dari pada pos pengukuran antropometri
dewasa, pos lansia, dan pos lemak tubuh adalah mahasiswa sendiri
(Warda, Aisyah, Kiki, dan Danan). Sementara pada pos bayi, subjek
yang diukur adalah boneka bayi.1. Pengukuran Antropometri Dewasaa.
UmurFaktor umur sangat penting dalam menentukan status gizi
seseorang. Hal itu dikarenakan, banyak pengukuran status gizi yang
menggunakan umur sebagai salah satu dasar perhitungannya, seperti
pengukuran Z-score yang menggunakan umur dan berat badan (BB/U).
Umur yang diperoleh saat pengisian data subjek pengukuran,
dilakukan perhitungan sampai bulan penuh atau tidak ada pembulatan.
Cara perhitungannya yaitu dengan mengurangi tanggal pengukuran dan
tanggal lahir. Adapun hasil yang diperoleh dari perhitungan
tersebut adalah Aisyah dan Danan berusia 21 tahun, sedangkan Warda
dan Kiki berusia 20 tahun. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa
baik Aisyah, Danan, Warda, maupun Kiki berada pada kategori usia
dewasa awal. Sementara itu, usia yang termasuk kategori dewasa awal
adalah 18-40 tahun.3b. Berat Badan dan Tinggi BadanBerat Badan
adalah parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan
normal, di mana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara
konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, berat badan berkembang
mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal,
terdapat dua kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat
berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal.4 Untuk
mengetahui berat badan seseorang dapat dilakukan penimbangan.
Penimbangan berat badan pada praktikum ini menggunakan alat
timbangan digital. Hasil yang diperoleh dari penimbangan tersebut
adalah, berat badan Warda sebeasar 42,9 kg, Aisyah sebesar 48,8 kg,
Kiki sebesar 82,5 kg, dan Danan sebesar 67,5 kg. Dari hal tersebut
dapat diketahui bahwa yang memiliki berat badan terbesar adalah
Kiki.Selain berat badan, pada praktikum ini juga dilakukan
pengukuran tinggi badan. Alat yang digunakan untuk mengukur tinggi
badan tersebut adalah microtoise. Adapun hasil yang diperoleh
adalah tinggi badan Warda sebesar 154 cm, Aisyah dan Kiki sebesar
160 cm, serta Danan sebesar 173 cm. Dari hasil tersebut dapat
diketahui bahwa Danan yang paling tinggi diantara ketiga subjek
lainnya. c. IMTPerhitungan IMT melibatkan berat badan dan tinggi
badan subjek yang diukur. Dari hasil perhitungan IMT dapat
diketahui bahwa yang berada pada kategori Underweight adalah Warda,
yaitu dengan IMT sebesar 18,1 kg/m2. Sementara itu, yang berada
pada kategori Normal adalah Aisyah dan Danan, yaitu dengan IMT
masing-masing sebesar 19,06 kg/m2dan 22,58 kg/m2; dan yang berada
pada kategori Obesitas adalah Kiki, dengan IMT sebesar 32,23 kg/m2.
Pengelompokkan tersebut didasarkan pada ambang batas IMT menurut
WHO dalam Gibson (2005), yaitu kategori Underweight ( 23,5 maka
dapat dikatakan memiliki gizi yang baik.8 Dari hal tersebut, dapat
diketahui bahwa Warda, Aisyah, dan Kiki berada dalam kategori
normal serta tidak mengalami KEK, karena memiliki nilai LILA yang
> 23,5 cm.e. Lingkar PinggangLingkar pinggang adalah indikator
untuk menentukan obesitas abdominal yang diperoleh melalui hasil
pengukuran panjang lingkar yang diukur di antara crista illiaca dan
costa XII pada lingkar terkecil.9 Pada praktikum ini, alat yang
digunakan untuk mengukur lingkar pinggang adalah pita meteran.
Hasil yang diperoleh dari pengukuran tersebut adalah lingkar
pinggang Warda sebesar 67 cm, Aisyah sebesar 70 cm, Kiki sebesar 80
cm, dan Danan sebesar 73 cm. Nilai batas normal (cut-off point)
dari lingkar pinggang adalah untuk laki-laki 90 cm dan perempuan 80
cm. 9 Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa baik Warda,
Aisyah, Kiki, maupun Danan masih berada dalam batas normal,
meskipun ukuran lingkar pinggang Kiki sangat rawan untuk melebihi
normal. Ukuran lingkar piggang yang melebihi batas normal atau
besar sangat berbahaya bagi kesehatan. Dalam hal ini, ukuran
lingkar pinggang yang besar berhubungan dengan peningkatan faktor
risiko terhadap penyakit kardiovaskular karena lingkar pinggang
dapat menggambarkan akumulasi dari lemak intra abdominal atau lemak
visceral.10f. Lingkar PanggulLingkar panggul adalah indikator untuk
menentukan obesitas abdominal yang diperoleh melalui hasil
pengukuran panjang lingkar yang diukur pada lingkar maksimal dari
pantat dan pada bagian atas simpysis ossis pubis. 9 Alat yang
digunakan untuk mengukur lingkar panggul pada praktikum ini adalah
pita meteran. Adapun hasil yang diperoleh dari pengukuran tersebut
adalah Warda memiliki lingkar panggul sebesar 82 cm, Aisyah sebesar
96 cm, Kiki sebesar 120 cm, dan Danan sebesar 103 cm. Dari hal
tersebut dapat diketahui bahwa yang memiliki lingkar panggul
terbesar adalah Kiki. Lingkar panggul yang besar (tanpa menilai IMT
dan lingkar pinggang) memiliki risiko diabetes melitus dan penyakit
kardiovaskular yang lebih rendah.10g. RLPPUntuk hasil perhitungan
RLPP atau Rasio Lingkar Pinggang-Panggul pada keempat subjek
bervariasi, yaitu Warda dengan RLPP sebesar 0,82 ; Aisyah sebesar
0,73; Kiki sebesar 0,67 ; dan Danan sebesar 0,71. Perhitungan RLPP
ini berguna untuk menilai distribusi lemak dalam tubuh terutama
yang berada di dinding abdomen (perut). RLPP dihitung dengan
membagi ukuran lingkar pinggang dengan lingkar pinggul. Ukuran
lingkar pinggang, menggambarkan tingginya deposit lemak berbahaya
dalam tubuh, sementara lingkar pinggul merupakan faktor protektif
terhadap kejadian penyakit kardiovaskuler. Dibandingkan dengan IMT,
pengukuran RLPP ini tiga kali lebih besar merefleksikan keberadaan
lemak berbahaya dalam dinding abdomen.11 Untuk nilai ambang batas
dari RLPP tersebut dibedakan menurut jenis kelamin, yaitu batas
normal untuk laki-laki adalah < 1,00 dan pada wanita 31 % s/d 35
%. Percent Body Fat (persen lemak tubuh) tidak hanya mempengaruhi
berat badan seorang saja, tetapi dapat juga mengganggu kesehatan
orang tersebut. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa orang yang
memiliki % lemak tubuh yang tinggi, cenderung memiliki total
kolesterol, LDL, dan trigliserida lebih tinggi dibandingkan dengan
orang yang memiliki % lemak tubuh normal. Dengan meningkatnya
komponen-komponen tersebut, menyebabkan risiko untuk terkena PJK
pun meningkat.19 c. Perbandingan % Body Fat Manual dengan Alat
Setelah dihitung % Body Fat-nya secara manual, kemudian hasil
perhitungan tersebut dibandingkan dengan % Body Fat di alat (BIA).
Adapun masing-masing hasil % Body Fat alat antara Warda, Aisyah,
Kiki, dan Danan adalah 21,4% ; 26,6 % ; 32,2 % ; dan 19,8 %. Dari
hal tersebut dapat terlihat bahwa % Body Fat yang dihitung secara
manual berbeda dengan % Body Fat pada alat (BIA). Hal itu bisa
dikarenakan keterbatasan alat yang digunakan dan/ kurangnya
ketelitian serta kecermatan saat pengukuran Skinfolds. Keterbatasan
dari alat ini, adalah tidak bisa digunakan pada subjek yang
mengalami dehidrasi, misalnya habis melakukan aktivitas berat. Hal
itu dikarenakan prinsip penggunaan alat ini adalah mengukur cairan
tubuh, otot, dan skeletal yang dialiri arus listrik, sehingga akan
mempengaruhi ke-validan data.20 Selain itu, keterbatasan dari alat
(BIA) lainnya adalah data yang di input kan ke alat tidak sama
dengan data pengukuran yang sebenarnya, karena ketelitian angka
dibelakang koma pada alat, kurang rinci atau detail. Untuk faktor
kurangnya ketelitian serta kecermatan dari pengukuran skinfold,
mungkin dikarenakan pihak yang mengukur kurang terlatih, sehingga
data yang diperoleh pun tidak akurat.BAB IVPENUTUP
A. Kesimpulan1. Hasil dari pengukuran IMT menunjukkan bahwa 1
orang (Warda) berada pada kategori Underweight, 2 orang (Aisyah dan
Danan) pada kategori Normal, dan 1 orang (Kiki) pada kategori
Obesitas.2. Untuk pengukuran RLPP didapatkan hasil bahwa keempat
subjek berada pada kategori normal, dimana RLPP Warda 0,82; Aisyah
0,73; Kiki 0,67 ; dan Danan 0,71. Adapun batas normal untuk
laki-laki adalah < 1,00 dan pada wanita