Page 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
1
BAB I. PENDAHULUAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/10/
2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Sekretariat
Badan Litbang Pertanian mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan
administratif kepada semua unsur di lingkungan BadanLitbang Pertanian. Dalam
melaksanakan tugas tersebut Sekretariat Badan menyelenggarakan fungsi : (a)
koordinasi, dan penyusunan rencana dan program di bidang penelitian dan
pengembangan pertanian; (b) pengelolaan urusan kepegawaian; (c) pengelolaan
urusan keuangan dan perlengkapan; (d) penyusunan kerjasama, rancangan
peraturan perundang-undangan, dan penyempurnaan organisasi dan tata laksana,
serta pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik; dan (e)
pelaksanaan urusan tata usaha Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Sekretariat Badan Litbang
Pertanian melaksanakan dan mendukung salah satu program utama Badan
Litbang Pertanian yaitu : dukungan manajemen, fasilitas dan instrumen teknis
dalam kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian.
Melalui Inpres No. 7 tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP), setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan negara diwajibkanmempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dan
kebijaksanaan yang dipercayakan berdasar perencanaan stratejik yang telah
dirumuskan. Pertanggungjawaban tersebut menjadi semakin penting mengingat
kecenderungan meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kinerja instansi
pemerintah.
Faktor-faktor yang menentukan kinerja Sekretariat Badan Litbang
Pertanian adalah pelaksanaan tahapan proses sampai pencapaian sasaran yang
diinginkan. KinerjaSekretariat Badan Litbang Pertanian selanjutnya ditunjukkan
dalam sasaran-sasaran dengan indikator-indiktaor dan tingkat capaiannya sesuai
target dan realisasi.
Page 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
2
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
2.1. Visi
Visi Sekretariat Badan Litbang Pertanian berdasarkan Rencana Strategis
2010 – 2014 adalah: Mewujudkan manajemen penelitian modern untuk
mendukung penciptaan lembaga penelitian dan pengembangan berkelas
dunia.
2.2. Misi
Untuk mencapai visi tersebut di atas, Sekretariat Badan Litbang Pertanian
menetapkan misi yaitu :
1. Mengoptimalkan penerapan reformasi birokrasi, reformasi
perencanaan dan penganggaran dalam pesatnya perubahan kemajuan
teknologi dan informasi pertanian global,
2. Memberikan dukungan koordinasi teknis dan administratif yang efektif
dan efisien kepada Unit Kerja dan Unit Pelaksana Teknis (UK dan UPT)
Badan Litbang Pertanian,
3. Mengoptimalkan kualitas dan kapasitas sumber daya penelitian
pertanian,
4. Mengembangkan kerjasama, kemitraan, promosi, diseminasi dan alih
teknologi mendukung terwujudnya pertanian industrial unggul berbasis
sumberdaya lokal.
2.3. Tujuan
Berdasarkan pada visi dan misi di atas maka tujuan Sekretariat Badan
Litbang Pertanian adalah:
1. Mewujudkan program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju
laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen
yang akurat,
2. Menyediakan SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan
kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian,
3. Mewujudkan laporanpengelolaan Barang Milik Negara dan keuangan
dengan opini wajar tanpa pengecualian,
Page 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
3
4. Menyelenggarakan pengelolaan kerja sama dalam dan luar negeri,
5. Mewujudkan perlindungan invensi hasil penelitian dan pengembangan
pertanian dan alih teknologi.
2.4. Sasaran
Berdasarkan tujuan di atas, ditetapkan beberapa sasaran pengembangan
kelembagaan dan manajemen litbang yang harus dicapai oleh Sekretariat
Badan Litbang Pertanian sebagai berikut:
1. Terwujudnya program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju
laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen
yang akurat,
2. Tersedianya SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan
kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian,
3. Terwujudnya laporan pengelolaan Barang Milik Negara dan keuangan
dengan opini wajar tanpa pengecualian,
4. Terwujudnya pengelolaan kerjasama dalam dan luar negeri,
5. Terwujudnya perlindungan invensi hasil penelitian dan pengembangan
pertanian dan alih teknologi.
2.5. Arah Kebijakan
Untuk mewujudkan visi dan misi Sekretariat Badan Litbang Pertanian,
ditetapkan strategi sebagai berikut:
1. Mendorong penerapan program dan anggaran yang berbasis kinerja
menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi
manajemen yang akurat,
2. Mempercepat peningkatan kapasitas, kualitas, profesionalisme dan
kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian,
3. Mendorong laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian
serta pengelolaan Barang Milik Negara sesuai ketentuan yang berlaku,
Page 4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
4
4. Menfokuskan pengelolaan kerjasama, komunikasi dan pelayanan
publik, serta informasi penelitian dan pengembangan pertanian
mendukung terwujudnya pertanian industrial unggul berbasis
sumberdaya lokal,
5. Mempercepat proses alih teknologi dan perlindungan invensi hasil
litbang pertanian.
2.6. Program Utama
Program utama Badan Litbang Pertanian pada periode 2010 – 2014
diarahkan untuk penciptaan inovasi teknologi dan varietas unggul berdaya
saing. Sekretariat Badan Litbang Pertanian selaku unit Eselon II Badan
Litbang Pertanian mempunyai tugas dan fungsi memberikan pelayanan
teknis dan administratif, yang diwujudkan dalam pelaksanaan kegiatan
dukungan manajemen, fasilitas dan instrumen teknis dalam pelaksanaan
kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian.Kegiatan pengembangan
kelembagaan mencakup pengembangan budaya kerja inovatif berorientasi
bisnis melalui peningkatan jumlah institusi di lingkup Badan Litbang
Pertanian yang menerapkan reformasi birokrasi secara menyeluruh,
pengembangan sumber daya Litbang (SDM), sarana dan prasarana diikuti
pengembangan standarisasi dan akrediatasi lembaga dan pranata litbang.
Disamping itu, untuk memicu tercapainya output yang optimal, maka akan
dilakukan pengembangan manajemen teknologi dan sistem informasi,
koordinasi jaringan kerjasama penelitian dan pengkajian, reformasi
perencanaan dan penganggaran, monitoring dan evaluasi, serta penyiapan
regulasi paten dan lisensi.
2.7. Kegiatan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/10/
2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian Sekretariat
Badan Litbang Pertanian terdiri atas 4 Bagian, dengan masing-masing
Bagian terdiri atas tiga Subbagian. Dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya dibagi kepada empat bagian yang meliputi:
Page 5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
5
1. Bagian Perencanaan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh tiga
Subbagian, yaitu (1) Subbagian Data dan Informasi Manajemen, (2)
Subbagian Program dan Anggaran dan (3) Subbagian Evaluasi dan
Pelaporan.
2. Bagian Kepegawaian
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh tiga
Subbagian yaitu (1) Subbagian Perencanaan dan Pengembangan
Pegawai, (2) Subbagian Tata Usaha Kepegawaian dan Mutasi, dan (3)
Subbagian Pendayagunaan Jabatan Fungsional.
3. Bagian Umum
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh tiga
Subbagian yaitu (1) Subbagian Keuangan , (2) Subbagian
Perlengkapan, dan (3) Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga.
4. Bagian Kerja Sama,Hukum, Organisasi dan Hubungan
Masyarakat
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh tiga
Subbagian yaitu (1) Subbagian Kerjasama, (2) Subbagian Hukum dan
Organisasi, (3) Subbagian Hubungan dan Masyarakat.
5. Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian
Sebagai UPT dibawah koordinasi Sekretariat Badan Litbang Pertanian
berdasarkan Keputusan Kepala Badan Litbang Pertanian nomor
170/Kpts/OT.140/I/8/2007 tentang Penunjukan Sekretariat Badan
Litbang Pertamian untuk Mengkoordinasikan Kegiatan Balai Pengelola
Alih Teknologi Pertanian (Balai PATP), Balai PATP didukung oleh
seorang Kepala Balai, satu Subbagian dan satu Seksi yaitu (1)
Subbagian Tata Usaha dan (2) Seksi Pelayanan Alih Teknologi.
Berdasarkan susunan kelembagaan di atas, kegiatan Sekretariat Badan
Litbang Pertanian tercbagi menjadi 5 (lima) sub kegiatan sebagai berikut :
Page 6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
6
1. Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program, Anggaran,
Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan Data dan
Informasi Manajemen
Sebagai salah satu implementasi dari koordinasi manajemen lingkup
Badan Litbang Pertanian, Sekretariat Badan Litbang Pertanian perlu
melaksanakan perumusan rencana program dan anggaran,
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program penelitian serta
penyediaan dan pengelolaan data dan informasi manajemen penelitian
dan pengembangan pertanian. Tugas dan fungsi tersebut dilaksanakan
dalam rangka mendukung pencapaian program Badan Litbang
pertanian yaitu Dukungan Manajemen, Fasilitas dan Instrumen
Teknis dalam Pelaksanaan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian serta visi Badan Litbang Pertanian menjadi lembaga
penelitian berkelas dunia pada tahun 2014.
Untuk mewujudkan dukungan tersebut maka perlu disusun sistem dan
mekanisme perencanaan program dan anggaran yang berbasis kinerja
berdasarkan reformasi perencanaan dan penganggaran sehingga
tercapai efisiensi dan efektivitas pelaksanaan penelitian dan
pengembangan pada seluruh Unit Kerja/UPT lingkup Badan Litbang
Pertanian. Dalam penganggaran berbasis kinerja, orientasi output atau
kinerja yang akan dicapai memegang peranan penting dalam
penentuan anggaran yang akan dialokasikan pada setiap kegiatan.
Sesuai dengan reformasi perencanaan dan penganggaran maka dalam
sistem perencanaan penganggaran harus menerapkan kerangka
pengeluaran jangka menengah (KPJM) yang disusun berdasarkan
berbagai asumsi dengan basis anggaran pada tahun 2010.
Dalam rangka pengawalan pelaksanaan program dan kegiatan
penelitian dan pengembangan pertanian yang efektif dan efisien,
fungsi pemantauan dan evaluasi sangat penting. Pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi yang akurat dan komprehensif harus dimulai
sejak perencanaan dengan melibatkan pakar dan narasumber yang
dilakukan dengan evaluasi secara berjenjang di setiap unit Kerja dan
UPT. Dalam sistem manajemen, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
menjalankan fungsi controlling bertujuan untuk mengidentifikasi
Page 7
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
7
permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan
dan memberikan rekomendasi pemecahan masalah dalam rangka
mencapai target dan sasaran yang direncanakan. Pencapaian target
dan sasaran pada setiap kegiatan penelitian dan pengembangan yang
dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan akan menghasilkan
laporan kinerja pemerintahan yang akuntabel.
Data dan informasi manajemen merupakan salah satu bagian penting
dalam proses perencanaan. Kualitas data dan informasi manajemen
terus menerus ditingkatkan, karena semakin disadari akan perlunya
data dan informasi yang akurat, tersedia dengan mudah, tepat waktu
dan mudah diakses sehingga dapat membantu dalam proses
perencanaan dengan cepat dan tepat sesuai tuntutan pemerintah saat
ini. Pengelolaan data dan informasi manajemen merupakan
implementasi dalam penyelenggaraan e-government serta merupakan
langkah menuju profesionalisme sesuai dengan visi Badan Litbang
Pertanian untuk menjadi lembaga penelitian berkelas dunia.
Hal-hal yang mencakup pengelolaan data dan informasi manajemen
meliputi pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi
manajemen litbang pertanian.
2. Sub Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Litbang Pertanian
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian diharapkan memiliki
sumberdaya manusia yang berpotensi, untuk itu diperlukan
perencanaan dan pengembangan mulai dari pengadaan dan seleksi
pegawai, pembinaan dan pengembangan pegawai, sampai pada tahap
pembinaan peningkatan kinerja pegawai. Untuk menunjang
peningkatan pengembangan SDM tersebut diperlukan tenaga peneliti
yang merupakan bagian integral rencana strategis Badan Litbang
Pertanian, khususnya tenaga fungsional peneliti yang berpendidikan
tinggi, berwawasan luas, profesional, memiliki loyalitas dan motivasi
tinggi dalam menciptakan inovasi teknologi, sesuai dengan bidang
keahliannya.
Page 8
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
8
Pembinaan karier dan mental tenaga penelitian ditingkatkan dan
dimasukkan sebagai bagian dari pembinaan tenaga secara
keseluruhan. Pengembangan jabatan fungsional berbasis kompetensi
dilakukan agar setiap pejabat fungsional meningkatkan kinerjanya
sesuai dengan tujuan dan sasaran Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Kompetensi menyangkut kewenangan
setiap individu untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan
sesuai dengan perannya yang relevan dengan pengetahuan, keahlian,
dan kemampuan yang dimiliki serta menjunjung tinggi etika profesi.
Jabatan fungsional yang berada di lingkup Badan Penelitian dan
pengembangan Pertanian yaitu Peneliti, Teknisi Litkayasa, Penyuluh
Pertanian, Perekayasa, Pustakawan, Arsiparis, Analisis Kepegawaian,
Pranata Komputer, Pranata Humas, Statistis, dan Perencana.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian memiliki Sumberdaya
Manusia yang tersebar diberbagai daerah, sebagai pemusatan
administrasi yang lengkap dan teratur dibutuhkan update data terkini
dan peningkatan pelayanan prima sesuai SOP (Standard Operating
Procedure) yang ada atau standar yang ditetapkan dan dilakukan
dengan etika pelayanan. Dalam rangka pelaksanaan peningkatan
administrasi kepegawaian terutama penatausahaan kepegawaian dan
mutasi PNS lingkup Badan Litbang Pertanian. Hal-hal yang mencakup
pelayanan administrasi SDM Badan Litbang Pertanian antara lain
adalah melakukan urusan tata usaha kepegawaian, melakukan urusan
mutasi pegawai, diantaranya pengangkatan pegawai baru, kenaikan
pangkat, pemindahan, peninjauan kembali masa kerja, perbantuan,
penarikan, pengangkatan/ pengaktifan kembali; pemberhentian dan
pemensiunan pegawai. Melakukan penyiapan bahan penyusunan dan
penyelenggaraan analisa jabatan dan analisis beban kerja, dan
melakukan penyiapan bahan evaluasi kinerja pegawai yang semuanya
itu terangkum dalam kegiatan rutin administrasi pelayanan prima.
Page 9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
9
3. Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan BMN, Keuangan serta
Layanan Ketatausahaan dan Kearsipan
Badan Litbang Pertanian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
perlu didukung sarana dan prasarana yang baik, sehingga pengelolaan
barang milik negara harus dapat dikelola mendukung mandat Badan
Litbang Pertanian. Pengelolaan dimulai dengan melakukan
inventarisasi terhadap Barang Milik Negara untuk mengoptimalkan
BMN sesuai kebutuhan. Pemberdayaan kebun percobaan/kandang
percobaan/ laboratorium dilakukan dengan melakukan pemanfaatan
lahan sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi, pelestarian plasma
nutfah dan pemanfaatan bersama pihak stakeholder untuk mendukung
pembangunan pertanian. Demikian pula pelaksanaan akreditasi
laboratorium merupakan standar dan syarat mendukung penelitian dan
pengembangan. Disamping aspek teknis tersebut di atas, perlu
dilakukan penertiban aset Barang Milik Negara melalui SIMAK BMN.
Pemanfaatan Sumber Daya Litbang Berbasis Sistem Informasi
Geografis memberikan informasi secara eletronik terhadap keadaan
dan konsisi lahan-lahan. Hasil dari sistem ini menjadi aset yang penting
dalam pemanfaatan dan pemberdayaan kebun percobaan/kandang
percobaan lingkup Badan Litbang Pertanian kedepan.
Sebagai wujud pertanggungjawaban penggunaan anggaran, dalam
kegiatan penelitian dan pengembangan setiap Unit Kerja berkewajiban
untuk menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang
transparan dan informatif sesuai dengan format Sistem Akuntansi
Instansi (SAI) yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.
Sekretariat Badan Litbang dalam fungsi koordinasi akan menerima,
memverifikasi dan menggabungkan data secara berjenjang mulai dari
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran dan Unit Akuntansi
Pembantu Pengguna Anggaran-Wilayah untuk kemudian menghasilkan
laporan keuangan di tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna
Anggaran Eselon I. Sekretariat Badan Litbang juga melakukan
pembinaan dan bimbingan pelaksanaan SAI pada unit kerja pengelola
anggaran lingkup Badan Litbang Pertanian. Dengan pembinaan yang
menyeluruh kepada semua Unit Kerja, maka laporan keuangan yang
dibuat diharapkan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian.
Page 10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
10
Dalam menunjang pengembangan sistem layanan ketatausahaan
Sekretariat Badan Litbang Pertanian perlu dilakukan peningkatan
kualitas dan kuantitas jenis layanan. Seiring dengan itu berbagai
kendala yang dihadapi perlu memperbaiki sistem layanan yang
diberikan, sehingga terwujudnya pelayanan ketatausahaan yang
optimal, disamping itu dalam pelayanan kerumahtanggaan terus
dilakukan perbaikan sistem diantaranya pelayanan kepegawaian
lingkup Sekretariat Badan, pemeliharaan kendaraan dinas,
inventarisasi aset, dan perawatan gedung dan halaman. Dalam
mendukung pembenahan dokumen diperlukan penataan kearsipan
yang kegiatannya dilakukan secara kontinyu agar pengelolaan
kearsipan dapat berjalan dengan baik.
4. Sub Kegiatan Pemantapan Jaringan Kerja Sama dan
Kemitraan Penelitian dan Pengkajian, Pemantapan
Kelembagaan, Tatalaksana, Peraturan Perundang-Undangan,
Bantuan Hukum serta Pengelolaan Komunikasi dan Layanan
Publik
Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan penelitian dan
pengembangan pertanian, Badan Litbang melakukan inisiatif kerja
sama penelitian dengan berbagai pihak, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri; pengelolaan komunikasi dan pelayanan publik; serta
penyajian informasi teknologi yang memadai sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Kerja sama penelitian dan pengembangan pertanian diselenggarakan
dalam rangka menunjang terciptanya teknologi dan varietas unggul
berdaya saing tinggi. Kegiatan kerjasama meliputi kerjasama penelitian
dengan mitra dalam negeri maupun luar negeri, yaitu kerjasama
bilateral, multilateral, dan kerjasama dengan lembaga-lembaga
penelitian internasional.
Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan kerja sama baik dalam
maupun luar negeri adalah peningkatan intensitas, efektivitas, dan
efisiensi dari kegiatan penelitian pertanian. Untuk pencapaian sasaran
Page 11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
11
tersebut, strategi yang akan ditempuh adalah: (a) penjaringan mitra
kerjasama melalui usaha komersialisasi berbasis joint research dengan
lembaga internasional serta institusi dalam negeri antara lain swasta,
pemerintah daerah, LSM, koperasi, perguruan tinggi serta institusi
lainnya; (b) peningkatan kerjasama sistem cost sharing; dan (c)
peningkatan penelitian kolaboratif dalam rangka meningkatkan
kapasitas litbang; (d) peningkatan pengelolaan/manajemen kerjasama
penelitian.
Kerja sama dengan lembaga internasional dilaksanakan dengan
beberapa pertimbangan dan prinsip, antara lain : (a) meningkatkan alih
teknologi hasil Lembaga-lembaga Penelitian Internasional yang
relevan; (b) meningkatkan kompetensi peneliti Badan Litbang
Pertanian di dunia internasional; (c) mempromosikan hasil-hasil
penelitian Badan Litbang Pertanian kepada dunia internasional; (d)
meningkatkan akses pemanfaatan sumberdaya dan sarana penelitian
yang dimiliki oleh Lembaga Internasional; (e) meningkatkan partisipasi
peneliti Badan Litbang Pertanian dalam kehidupan masyarakat ilmiah
internasional.
Pelaksanaan pengelolaan komunikasi dan pelayanan publik (humas)
Badan Litbang Pertanian dilaksanakan untuk berkomunikasi dan
berdialog dengan publik internal maupun eksternal secara
berkesinambungan, memberikan informasi kepada kelompok publik
terkait, dan menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi
dengan publiknya.
Kegiatan tersebut dituangkan dalam beberapa unsur kegiatan yaitu
melalui (1) koordinasi pelaksanaan kegiatan kehumasan lingkup Badan
Litbang pertanian untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas
pelaksanaan berbagai kegiatan kehumasan, (2) penyediaan materi
informasi profil institusi, kebijakan, teknologi pertanian dalam berbagai
media publikasi dan materi pendukung promosi, (3) penyediaan materi
informasi kebijakan dan inovasi teknologi hasil litbang untuk media
massa, (4) peningkatan liputan media cetak dan elektronik terhadap
kegiatan dan hasil penelitian inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian.
(5) promosi inovasi teknologi hasil penelitian dan wisata agro Badan
Page 12
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
12
Litbang Pertanian kepada publik melalui iklan, berbagai kegiatan
pameran, demonstrasi teknologi, dan penyiaran di media elektronik,
(6) pendokumentasian berbagai kegiatan Badan Litbang Pertanian, (7)
penjaringan opini publik tentang Badan Litbang Pertanian, dan (8)
penyediaan informasi yang dibutuhkan pengguna mengenai institusi
serta produknya melalui pelayanan kehumasan yang optimal.
Badan Litbang Pertanian sebagai lembaga yang mempunyai tugas
pokok melaksanakan penelitian dan pengembangan pertanian, dalam
pelaksanaan mandat tersebut diperlukan kelembagaan organisasi yang
mantap sehingga penataan dan pelaksanaan organisasi dan
penyempurnaan ketatalakasanaan terus dilakukan mendukung
perkembangan lingkungan strategis. Peningkatan layanan dan kinerja
Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis lingkup Badan Litbang Pertanian terus
diupayakan. Salah satu cara untuk memberikan penghargaan terhadap
UPT berprestasi dalam memberikan layanan publik adalah dengan
pemberian penghargaan abdibhaktitani. Sebagai lembaga penelitian
yang berorientasi global, maka segala kebijakan penelitian dan
pengembangan harus selalu didasarkan pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku, disamping itu memberikan layanan dalam
pemberian bantuan hukum serta proses pengurusan izin pemasukan
dan atau pengeluaran benih/SDG untuk penelitian.
Untuk mendukung terwujudnya pemerintah yang bersih dan tata kelola
yang baik, Sekretariat Badan Litbang juga telah dan akan terus
melakukan Reformasi Birokrasi dengan melaksanakan seluruh
komponen dari penerapan ISO, SOP dan SPI sebagai langkah kedepan
terwujudnya kelembagaan litbang mempunyai posisi strategis dalam
pembangunan pertanian.
5. Sub Kegiatan Pengelolaan Hak atas Kekayaan Intelektual
(HKI) Hasil Invensi Teknologi Pertanian, Promosi dan Alih
Teknologi
Prasyarat utama alih teknologi kepada dunia usaha ialah invensi
teknologi hasil litbang harus dilindungi Kekayaan Intelektual (KI)-nya
untuk memberikan kepastian hukum kepemilikan invensi baik bagi Unit
Page 13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
13
Kerja (UK) atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) maupun dunia usaha yang
mengadopsi invensi tersebut dari penggunaan yang ilegal oleh pihak
lain untuk kepentingan ekonomi pihak tersebut. Perlindungan Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) atas suatu invensi teknologi hasil litbang
harus memenuhi unsur : (1) Kebaruan (novelty), (2) bermanfaat
(usefulness), dan (3) dapat diterapkan pada skala industri (applicable
to industry). Pengelolaan HKI meliputi identifikasi invensi yang
berpotensi HKI dan proses perlindungan HKI dari sejak pendaftaran,
sosialisasi dan mediasi HKI, sertifikasi HKI, hingga pemeliharaan HKI.
Invensi yang telah mendapatkan perlindungan HKI baru awal dari
upaya alih teknologi kepada industri, pemerintah, dan masyarakat.
Langkah berikutnya adalah melakukan promosi teknologi kepada
pengguna. Tujuan promosi adalah untuk menyebarkan informasi
teknologi kepada target potensial, memperluas jaringan pengguna
teknologi, mengunggulkan teknologi yang dimiliki dibandingkan
pesaing/kompetitor, dan membentuk citra teknologi di mata pengguna
teknologi.
Alih teknologi kepada dunia usaha merupakan tahapan kegiatan
selanjutnya yang akan memberikan manfaat lebih baik bagi inventor,
UK/UPT, maupun dunia industri. Manfaat alih teknologi kepada industri
secara teknis antara lain, adalah (1) Teknologi hasil litbang
dimanfaatkan oleh industri dalam rangka menguatkan daya saingnya;
(2) Teknologi hasil litbang banyak dijumpai di tingkat masyarakat
pengguna; (3) Manfaat finansial bagi inventor dan pembiayaan
penyempurnaan hasil penelitian melalui iterasi penelitian (cost of
recovery). Sehingga pendapatan hasil alih teknologi berupa royalti KI
merupakan sumber external budget yang berasal dari kalangan
industri yang diharapkan dapat meringankan beban anggaran negara
untuk penelitian.
Sub Kegiatan Pengelolaan HKI, promosi dan alih teknologi akan
dilaksanakan melalui beberapa tahapan : (1) analisis Kebijakan dalam
rangka penderasan alih teknologi; (2) analisis dan evaluasi umpan
balik hasil inovasi; (3) invensi hasil litbang Badan Litbang Pertanian
yang akan dilindungi HKI-nya; (4) Promosi Teknologi KI Hasil Litbang
Page 14
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
14
Pertanian; dan (5) Alih Teknologi Kekayaan Intelektual (KI) Kepada
Dunia Usaha/Industri.
2.8. Indikator Kinerja
Penetapan indikator kinerja telah dilakukan sejak penyusunan Rencana
Kinerja Tahunan dan kemudian ditetapkan menjadi Penetapan Kinerja
Tahunan. Indikator Kinerja yang telah ditetapkan sesuai sasaran strategis
adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju
laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen
yang akurat, indikatornya:
a. Jumlah dokumen perencanaan
b. Jumlah laporan hasil pemantauan dan pelaksanaan program
c. Jumlah buku statistik penelitian pertanian
d. Jumlah sistem informasi manajemen penelitian pertanian
e. Jumlah data base pertanian
2. Tersedianya SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan
kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian,
indikatornya:
a. Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, training dan scientific
exchange
b. Jumlah SDM fungsional peneliti yang mendukung Litbang Pertanian
c. Jumlah peneliti utama yang diusulkan menjadi Prof Riset
d. Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional non peneliti
e. Jumlah kompetensi jabatan sesuai profesi
3. Terwujudnya laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian
serta pengelolaan Barang Milik Negara sesuai ketentuan yang berlaku,
indikatornya:
a. Jumlah pengadaan barang / jasa
b. Prosentase Laporan Keuangan (LK) yang sesuai dengan Sistem
Akuntansi Pemerintah (SAP)
Page 15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
15
c. Jumlah data sumberdaya potensi kebun percobaan dan
laboratorium Badan Litbang Pertanian
d. Jumlah tanggapan dan tindak lanjut LHP lingkup Badan Litbang
Pertanian
e. Jumlah UK/UPT yang mengelola inventarisasi BMN secara tertib
4. Terselenggaranya pengelolaan kerja sama dalam negeri / luar negeri,
indikatornya:
a. Jumlah MoU
b. Jumlah bahan posisi DELRI
c. Jumlah kerja sama kemitraan dengan Perguruan Tinggi,
Pemerintah, LSM, Swasta, Lembaga Riset Luar Negeri dan Dalam
Negeri
d. Jumlah layanan informasi teknologi Badan Litbang Pertanian
5. Terwujudnya perlindungan invensi hasil penelitian dan pengembangan
pertanian dan alih teknologi, indikatornya:
a. Jumlah rekomendasi dan regulasi pengelolaan HKI dan Alih
Teknologi
b. Jumlah invensi yang terpelihara perlindungan HKI
c. Jumlah naskah perjanjian kerja sama lisensi
2.9. Sumber Daya Manusia
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Sekretariat Badan Litbang
Pertanian didukung oleh 174 orang pegawai, dengan rincian golongan IV
sebanyak 15 orang, golongan III sebanyak110 orang, golongan II
sebanyak38 orang dan golongan I adalah 11 orang. Untuk lebih jelas, dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Page 16
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
16
Tabel 1. Jumlah SDM Sekretariat Badan Litbang Pertanian berdasarkan
Golongan dan Ruang Kementerian Pertanian
No Golongan Ruang Jumlah
A B C D E
1
2
3
4
Golongan I
Golongan II
Golongan III
Golongan IV
5
31
7
7
14
49
5
1
10
13
2
3
9
17
1
-
-
-
-
11
38
110
15
Jumlah 58 63 30 33 - 174
Berdasarkan tingkat pendidikan, pegawai Sekretariat Badan Litbang
Pertanian terdiri dari S3 sebanyak 5 orang, S2 sebanyak 17 orang, S1
sebanyak 53 orang, dan di bawah S1 adalah 99 orang.Untuk lebih jelas
dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 2. Jumlah SDM Sekretariat Badan Litbang Pertanian berdasarkan
Golongan dan Pendidikan
Dari 174 orang pegawai, yang menduduki jabatan fungsional terdiri dari
Arsiparis 6 orang, Statistisi 2 orang, Perencana 2 orang, Analis Kepegawaian
4 orang dan Pranata Kehumasan 4 orang.
2.10. Sarana Prasarana
Sekretariat Badan Litbang Pertanian yang berlokasi di Jalan Ragunan No. 29
Pasarminggu memiliki tanah seluas 16.750 m2 yang digunakan untuk
gedung kantor serta bangunan lainnya seluas 6.004 m2. Selain itu, sarana
No Gol/Ruang S3 S2 S1 D4 SM D3 D2 D1 SLTA SLTP SD Jml
1 I - - - - - - - - - 1 10 11
2 II - - - - - 7 1 - 22 5 3 38
3 III 1 8 51 - 2 9 4 - 35 - - 110
4 IV 4 9 2 - - - - - - - - 15
Jumlah 5 17 53 - 2 16 5 - 57 6 13 174
Page 17
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
17
kendaraan operasional yang dimiliki adalah kendaraan roda 6 : 2 buah,
roda 4 : 36 buah, roda 2 : 16 buah. Sarana komputer ada 225 unit, Printer
95 unit, dan AC ada 215 buah yang keseluruhannya dalam kondisi
baru/baik.
Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel berikut :
No Nama Barang Jumlah Unit
1 AC 215
2 Printer 95
3 Komputer 225
4 Kendaraan Roda 2 16
5 Kendaraan Roda 4 36
6 Kendaraan Roda 6 2
Page 18
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
18
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam tahun anggaran 2013, Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian telah menetapkan 5 (lima) sasaran yang akan dicapai. Ke lima sasaran
tersebut yaitu : (1) Terwujudnya program dan anggaran yang berbasis kinerja
menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen yang
akurat; (2) Tersedianya SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan
mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian; (3) Terwujudnya laporan
Pengelolaan Barang Milik Negara dan Keuangan dengan opini wajar tanpa
pengecualian; (4) Terselenggaranya pengelolaan kerja sama dalam negeri/luar
negeri; (5) Terwujudnya perlindungan invensi hasil litbang pertanian dan alih
teknologi. Ke lima sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan 22 (dua puluh dua)
indikator kinerja. Realisasi sampai akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa kelima
sasaran tersebut dapat tercapai dengan baik, dengan capaian melebihi 100%.
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013
Pengukuran tingkat capaian kinerja Sekretariat Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan
antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat
capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat diilustrasikan
dalam tabel 3 sebagaimana tertera di bawah ini.
Dilihat dari hasil tabel 3 tersebut, kinerja Sekretariat Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian tahun 2013 secara umum menunjukkan keberhasilan
dengan tercapainya setiap indikator kinerja sebagaimana telah ditetapkan pada
tahun 2013 awal.
Page 19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
19
Tabel 3. Capaian Kinerja berdasarkan Penetapan Kinerja tahun 2013
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA
URAIAN TARGET CAPAIAN %
1. Terwujudnya
program dan
anggaran yang
berbasis kinerja
menuju laporan
kinerja yang
akuntabel serta
data dan informasi
manajemen akurat
- Jumlah dokumen
perencanaan
- Jumlah laporan
hasil pemantauan
dan pelaksanaan
program
- Jumlah buku
statistik penelitian
pertanian
- Jumlah sistem
informasi
manajemen
penelitian pertanian
- Jumlah data base
pertanian
14 laporan
34 Laporan
1 buku
1 sistem
1 data
14 laporan
34 Laporan
1 buku
1 sistem
1 data
100
100
100
100
100
2. Tersedianya SDM
sesuai kapasitas,
kualitas,
profesionalisme dan
kompetensi SDM
mendukung
pelaksanaan
kegiatan litbang
pertanian
- Jumlah SDM yang
mengikuti S3, S2,
S1, training dan
scientific exchange
- Jumlah SDM
Fungsional peneliti
yang mendukung
Litbang Pertanian
- Jumlah Peneliti
Utama yang
diusulkan menjadi
Prof Riset
- Jumlah pegawai
dengan jabatan
fungsional non
peneliti
- Jumlah kompetensi
jabatan sesuai
profesi
1400 orang
1778 orang
12 orang
1025 orang
100 jabatan
1760 orang
1766 orang
9 orang
1193 orang
71 jabatan
125,71
99,33
75
116,39
71
Page 20
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
20
3. Terwujudnya
laporan keuangan
dengan opini wajar
tanpa pengecualian
serta Pengelolaan
Barang Milik Negara
sesuai ketentuan
yang berlaku
- Jumlah pengadaan
barang/jasa
- Prosentase Laporan
Keuangan (LK)
yang sesuai
dengan Sistem
Akuntansi
Pemerintah (SAP)
- Jumlah data
sumber daya
potensi Kebun
Percobaan dan
Laboratorium
Badan Litbang
Pertanian
- Jumlah tanggapan
dan tindak lanjut
LHP lingkup Badan
Litbang Pertanian
- Jumlah UK/UPT
yang mengelola
inventarisasi BMN
secara tertib
15 kontrak
100 persen
1 data
60 LHP
35 UK/UPT
39 kontrak
100 persen
1 data
19LHP
36 UK/UPT
260
100
100
31,66
102,85
4 Terselenggaranya
pengelolaan kerja
sama dalam negeri
/ luar negeri
- Jumlah MOU
- Jumlah bahan
posisi DELRI
- Jumlah kerja sama
kemitraan dengan
perguruan tinggi,
Pemerintah, LSM,
Swasta, Lembaga
Riset Luar Negeri
dan Dalam Negeri
- Jumlah layanan
informasi teknologi
Badan Litbang
Pertanian
10 MoU
15 bahan
300 kerja sama
1 paket
19 MoU
159 bahan
531 kerja sama
1 paket
190
1060
177
100
5 Terwujudnya
perlindungan
invensi hasil
penelitian dan
- Jumlah
rekomendasi dan
requlasipengelolaan
2 rekomendasi
3 rekomendasi
150
Page 21
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
21
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2013 Sekretariat Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran 1 : Terwujudnya program dan anggaran yang berbasis
kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data
dan informasi manajemen yang akurat
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat
digambarkan dalam tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4. Capaian Kinerja Sasaran 1
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
a. Jumlah dokumen perencanaan 14 laporan 14 laporan 100
b. Jumlah laporan hasil pemantauan dan pelaksanaan
program
34 laporan 34 laporan 100
c. Jumlah buku statistik penelitian pertanian 1 buku 1 buku 100
d. Jumlah sistem informasi manajemen penelitian
pertanian
1 sistem 1 sistem 100
e. Jumlah data base pertanian 1 data 1 data 100
Adapun penjelasan pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja pada
tabel 4 dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Indikator kinerja yang berupa dokumen perencanaan berjumlah 14 dokumen
yang dihasilkan dari mekanisme Perencanaan Penelitian dan Pengembangan
pengembangan
pertanian dan alih
teknologi
HKI dan Alih
Teknologi
- Jumlah invensi
yang terpelihara
perlindungan HKI
- Jumlah naskah
perjanjian
kerjasama lisensi
45 invensi
15 lisensi
43 invensi
8 lisensi
95,55
53,33
Page 22
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
22
Pertanian. Mekanisme umum perencanaan penelitian dan pengembangan
pertanian adalah sebagai berikut:
1) Mekanisme perencanaan dan penetapan kegiatan penelitian dan
pengembangan pertanian Badan Litbang Pertanian, secara umum
mengikuti tahapan dan siklus perencanaan program dan anggaran
pemerintah, dengan mengacu pada kebijakan pembangunan pertanian
(Renstra Kementerian Pertanian)
2) UK/UPT menyusun RPTP/RDHP sesuai dengan target output yang telah
ditetapkan dalam RPJM dan Renstra Badan Litbang Pertanian Pedoman
Umum Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
3) RPTP/RDHP dievaluasi tiap tahun dan dapat disesuaikan apabila ada
perubahan kebijakan dan lingkungan strategis
4) Penyusunan dan pembahasan RPTP/RDHP dilakukan secara berjenjang
dengan melibatkan pakar di masing- masing UK/UPT, dan bila dianggap
perlu dapat melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait.
Pembahasan dimulai dari masing-masing UPT, kemudian diusulkan
kepada UK di atasnya untuk dievaluasi lebih lanjut.
5) Kepala Pusat/Puslitbang/BB akan mempresentasikan Rencana Kinerja
Tahunan (RKT) untuk dibahas di tingkat Badan Litbang Pertanian
dalam rangka penajaman program atau refocusing program litbang
pertanian.
6) Kepala Badan menyetujui Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang akan
dilakukan oleh masing-masing Pusat/Puslitbang/BB
Hasil penyusunan RPTP/RDHP, digunakan sebagai salah satu dasar dalam
penyusunan rencana anggaran, yang diawali dengan penyusunan Rencana
Kerja Badan Litbang Pertanian sesuai dengan pagu indikatif, penyusunan
konsep nota keuangan, penetapan pagu anggaran dan alokasi anggaran,
penelaahan RKA-KL, sampai dengan diterbitkannya Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) yang dijabarkan lebih rinci dalam Petunjuk Operasional
Kegiatan (POK).Mekanisme umum perencanaan program dan anggaran
penelitian dan pengembangan pertanian disajikan pada Gambar 1.
Page 23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
23
Gambar 1. Mekanisme umum perencanaan program dan anggaran litbang
pertanian
Berdasarkan Mekanisme umum perencanaan penelitian dan pengembangan
pertanian tersebut pada tahun 2013 dihasilkan 14 dokumen perencanaan
yang meliputi :
1) Draft Rencana Strategis (Renstra) Badan Litbang Pertanian TA. 2015-
2019
2) Dokumen Rencana Kinerja Tahunan lingkup Badan Litbang Pertanian
TA. 2014
3) Dokumen Penetapan Kinerja lingkup Badan Litbang Pertanian TA. 2013
Page 24
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
24
4) Dokumen Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) lingkup
Badan Litbang PertanianTA. 2014
5) Dokumen I-Program TA. 2014 (soft file)
6) Dokumen revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) lingkup
UK/UPT TA. 2013
7) Dokumen revisi Petunjuk Operasional Perkantoran (POK) lingkup
UK/UPT TA. 2013
8) Dokumen rekap Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga (RKAKL) pagu sementara lingkup UK/UPT tahun 2014
9) Dokumen rekap Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga (RKAKL) pagu definitif lingkup UK/UPT tahun 2014
10) Dokumen Evaluasi Proposal TA. 2014
11) Dokumen Perbaikan Kebijakan Sistem Perbenihan
12) Dokumen Raker I dengan judul ”ProgramTerobosan Inovasi Teknologi
Pertanian 2013 – 2014 : Mendukung Pencapaian Empat Target Sukses
Kementerian Pertanian.
13) Dokumen Raker Khusus dengan judul ”Percepatan Pencapaian Target
dan Sasaran Program Litkajibangrap 2013 – 2014 melalui Kerja Keras,
Cerdas, Ikhlas, Mawas, dan Tuntas”.
14) Dokumen Raker II dengan judul ”Peran Litbang dalam Mewujudkan
Pertanian Bioindustri Berkelanjutan”.
Walaupun pencapaian indikator kinerja ”jumlah dokumen perencanaan”
telah mencapai 100 % namun masih terdapat beberapa kendala diantaranya
berupa revisi-revisi terhadap dokumen-dokumen tersebut yang dikarenakan
perubahan kebijakan atau perubahan struktur organisasi yang terjadi di
dalam instansi. Adanya revisi-revisi tersebut mengharuskan staf yang
bertanggungjawab terhadap dokumen tersebut untuk selalu meng”update”
dokumen tersebut, karena jika tidak dilakukan demikian akan terjadi
”ketidaksesuaian”antara tiap dokumen tersebut.
Setelah menghasilkan 14 dokumen laporan perencanaan tersebut,
diharapkan dokumen tersebut dapat dijadikan acuan/landasan bagi UK/UPT
Page 25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
25
dalam menyusun program dan kegiatan masing-masing UK/UPT sehingga
sesuai dengan tujuan, visi, misi dan perannya Badan Litbang Pertanian yang
merupakan salah satu wakil dari Kementerian Pertanian dimana selain
memiliki kegiatan-kegiatan yang mendukung tupoksinya juga harus memiliki
kegiatan yang mendukung 4 target sukses Kementerian Pertanian.
Tabel 5. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Jenis Laporan 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Jumlah dokumen
perencanaan
14
laporan
14 laporan 100 14
laporan
14 laporan 100
Jumlah 100 100
b. Indikator kinerja sasaran untukJumlah laporan hasil pemantauan dan
pelaksanaan program yang telah ditargetkan 34 laporan dalam Tahun 2013
telah dapat direalisasikan sebesar 100% (berhasil). Adapun rincian per jenis
laporan tersebut adalah 1) Laporan bulanan Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian dari target 12 laporan, terealisasi 12 laporan
(100%); 2) Laporan kegiatan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian dari target 12 laporan, terealisasi 12 laporan (100%); 3) Laporan
perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian dari target 4 laporan, terealisasi 4 laporan (100%);
4) Laporan kegiatan utama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
dari target 4 laporan, terealisasi 4 laporan (100%); 5) LAKIP Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian tahun 2013 target 1 laporan, terealisasi 1
laporan (100%); 6) Laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian target 1 laporan, terealisasi 1
laporan (100%).
Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, realisasi pada tahun 2013 telah
mencapai target dimana dari 34 laporan telah tercapai 34 laporan (100%).
Dualaporan, yaitu LAKIP dan Laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI)
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, adalah laporan yang
diselesaikan paling terakhir diantara semua jenis laporan. Hal ini disebabkan
LAKIP dan Laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian tersusun di awal tahun 2014.
Page 26
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
26
Tabel 6. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Jenis Laporan 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Laporan bulanan
Badan Litbang
Pertanian
12 lap 19 lap 158,33 12 lap 12 lap 100
Laporan kegiatan
Kepala Badan Litbang
Pertanian
1 lap 1 lap 100 12 lap 12 lap 100
Laporan
perkembangan
pelaksanaan program
dan kegiatan Badan
Litbang Pertanian
1 lap 1 lap 100 4 lap 4 lap 100
Laporan kegiatan
utama Badan Litbang
Pertanian
1 lap 1 lap 100 4 lap 4 lap 100
LAKIP Badan Litbang
Pertanian tahun 2012
1 lap 1 lap 100
1 lap 1 lap 100
Laporan SPI Badan
Litbang Pertanian
1 lap 1 lap 100
1 lap 1 lap 100
Jumlah 109.72 100
Capaian kinerja yang melebihi target tersebut tetaplah masih menyisakan
kendala-kendala seperti:
1. Dalam menyusun laporan bulanan Badan litbang Pertanian yang
digunakan sebagai bahan Rapim Kementan, bahasa yang digunakan
masih terlalu teknis sehingga sukar dipahami. Dalam beberapa
kesempatan pertemuan dengan UK/UPT lingkup Badan Litbang
pertanian, telah disampaikan agar laporan tersebut disusun dengan
bahasa semi popular.
2. Pengumpulan data dalam penyusunan laporan kegiatan Kepala Badan
Litbang sedikit terhambat karena penyampaian data dari UK/UPT terkait
sering terlambat dari deadline yang ditentukan.
3. Kurang tertibnya penyampaian laporan oleh UK/UPT, seperti laporan
perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan Badan Litbang
Page 27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
27
Pertanian (SIMONEV), dimana beberapa UPT belum mengirimkan laporan
triwulanan.
4. Kendala teknis dalam penggunaan aplikasi-aplikasi pelaporan on-line
maupun off-line, seperti SIMONEV, i-monev dan lainnya.
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi kendala yang terjadi,
antara lain dengan meningkatkan intensitas koordinasi dengan UK/UPT dan
pembuat aplikasi, baik dalam forum pertemuan atau surat formal ataupun
melalui sarana informal dengan menggunakan perangkat telepon, email
ataupun sms.
Namun dibalik kendala yang ada, tercapainya kinerja dipengaruhi oleh
beberapa faktor internal Antara lain :
1. Adanya koordinasi yang sangat baik antara sekretariat sebagai eselon II
Pembina/koordinator dengan UK/UPT di lingkup Badan Litbang Pertanian.
2. Sarana dan prasarana telah cukup memadai untuk mendukung kegiatan
seperti fasilitas komputer, jaringan internet, ruangan ber AC, kendaraan
dll.
Sedangkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan
kegiatan antara lain adalah telah terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang
cukup baik dengan instansi terkait, baik di lingkup Kementerian Pertanian,
seperti Ditjen/Itjen/Badan, maupun instansi di luar Kementerian Pertanian
seperti Kementerian PAN-RB, BPK dan Bappenas.
c. Dilihat dari hasil kinerja tahun 2013, secara umum menunjukkan hasil yang
baik dan telah mencapai keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan pada
tahun 2013. Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun
2013 telah tercapai berupa 1 buku statistik penelitian pertanian, 1 data base
pertanian meliputi data hasil-hasil penelitian (varietas, teknologi, produk,
kebijakan, rekomendasi), data profil SDM Badan Litbang Pertanian, dan data
artikel inovasi teknologi pertanian dan Jumlah informasi manajemen
penelitian pertanian.
Setelah menghasilkan 1 buku statistik penelitian pertanian dan 1 data base
pertanian tersebut, diharapkan pengguna dapat menggunakan data tersebut
sebagai acuan dalam penyusunan program dan kegiatan masing-masing
Page 28
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
28
UK/UPT sehingga sesuai dengan tujuan, visi, misi dan peran Badan Litbang
Pertanian dalam mendukung pencapaian 4 target sukses Kementerian
Pertanian.
Walaupun pencapaian indikator kinerja sasaran telah mencapai 100% namun
terdapat beberapa kendala diantaranya berupa distribusi data dari UK/UPT
lingkup Badan Litbang Pertanian sebagai sumber data belum berjalan dengan
tepat waktu sehingga data untuk artikel inovasi teknologi kadang-kadang
terlambat untuk ditayangkan. Solusi yang dilakukan adalah dengan secara
rutin adalah menghubungi UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian agar
menyampaikan data yang diperlukan secara tepat waktu.
Tabel 7. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Jenis Laporan 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Jumlah buku statistik
penelitian pertanian
1 buku 1 buku 100 1 buku 1 buku 100
Jumlah 100 100
d. Jumlah sistem informasi manajemen penelitian pertanian.Sistem Informasi
Pertanian adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di Badan
Litbang Pertanian dalam mendukung manajemen penelitian dan
pengembangan pertanian. Sedangkan Sistem Informasi adalah kumpulan
teknologi informasi dan komunikasi yang dimanfaatkan oleh orang untuk
mendukung kegiatan manajemen. Sistem informasi manajemen penelitian
pertaniandiharapkan dapat menjadi acuan bagi UK/UPT dalam penyusunan
program dan kegiatan masing-masing sehingga sesuai dengan tujuan, visi,
misi dan peran Badan Litbang Pertanian dalam mendukung pencapaian 4
target sukses Kementerian Pertanian.
Page 29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
29
Tabel 8. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Jenis Laporan 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Jumlah sistem informasi
manajemen penelitian
pertanian
1 sistem 1 sistem 100 1 sistem 1 sistem 100
Jumlah 100 100
e. Jumlah data base pertanian. Indikator ini, telah dilaksanakan dengan baik
dengan presentase 100%. Data base ini mencakup informasi hasil penelitian
Badan Litbang Pertanian yang disajikan dalam situs web. Diantaranya:
database varietas, teknologi, alsintan dan produk. Publikasi diantara: artikel,
jurnal, prosiding dll.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan yaitu:
1. Setiap hasil terbarukan dari UK/UPT disampaikan dengan cepat ke Badan
Litbang Pertanian.
2. Jaringan data dan informasi di masing-masing satuan kerja.
3. Insfrastruktur (sarana dan prasarana) yang baik.
4. SDM yang memadai.
Walaupun pencapaian indikator kinerja sasaran telah mencapai 100% namun
terdapat kendala yaitu perubahan kebijakan dari level manajement.
Pada tahun 2013 jumlah pengunjung yang mengunjungi web Badan Litbang
Pertanian sebanyak 17.854 orang. Web Badan Litbang pada tahun 2013,
meraih peringkat kedua se Kementerian Pertanian. Diharapkan agar dapat
dipertahankan dan menjadi sumber ilmu bagi masyarakat pada umumnya
dan petani pada khususnya dalam mencari informasi terbaru tentang
pertanian.
Page 30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
30
Tabel 9. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Jenis Laporan 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Jumlah data base
pertanian
1 data 1 data 100 1 data 1 data 100
Jumlah 100 100
Sasaran 2 :
Meningkatnya kapasitas dan kualitas SDM yang profesional
dan kompetensi untuk mendukung pelaksanaan kegiatan
litbang pertanian
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat
digambarkan dalam tabel 10 sebagai berikut:
Tabel 10. Capaian Kinerja Sasaran 2
Adapun penjelasan pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja pada
tabel 10 dapat digambarkan sebagai berikut:
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
a. Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, training dan
scientific exchange
1400
orang
1760 125,71
b. Jumlah SDM Fungsional peneliti yang mendukung
Litbang Pertanian
1778
orang
1766 99,33
c. Jumlah Peneliti Utama yang diusulkan menjadi Prof
Riset
12
orang
9 75
d. Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional non
peneliti
1025
orang
1193 116,39
e. Jumlah kompetensi jabatan sesuai profesi 100
jabatan
71 jabatan 71
Page 31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
31
a. Dari hasil indikator kinerja diatas dapat dilihat bahwa, Jumlah SDM yang
mengikuti S3, S2, S1, Training dan Scientific Exchange tahun 2013 secara
umum menunjukkan hasil sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2013,
dari target yang ditetapkan sejumlah 1.400 orang telah tercapai realisasi
sejumlah 1.760 orang. Pencapaian sebesar 125,71%, hal ini dikarenakan ada
revisi penambahan anggaran pada kegiatan Training dan Scientific Exchange.
Banyaknya jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan S3, S2, S1, training
dan scientific exchange mencapai target hingga 125,71%, bahkan melebihi
yang ditargetkan, ini menunjukkan bahwa pengembangan SDM merupakan
salah satu prioritas utama Badan Litbang Pertanian. Kualitas dan kompetensi
SDM ditingkatkan melalui tugas belajar, training, dan pelatihan. Tercatat
sebanyak 64 orang petugas belajar dalam negeri dan sebanyak 25 orang
petugas belajar luar negeri, sehingga total 89 orang. Sedangkan untuk
training tercatat sebanyak 1.604 orang yang terdiri dari 1.319 orang
mengikuti training dalam negeri dan 16 orang training luar negeri. Untuk
kegiatan scientific exchange (SE) atau pertukaran ilmiah pada tahun 2013
ditugaskan sebanyak 67 orang peserta yang dilaksanakan di 26 negara untuk
mengikuti workshop, konferensi, kunjungan ke lembaga pertanian lain, dan
sebagai anggota Delegasi RI menghadiri pertemuan international.
Tabel 11. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Jenis Indikator 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Jumlah SDM yang
mengikuti S3, S2, S1,
training dan scientific
exchangepada tahun
2013
430
org
1525 org 354,6 1400
org
1760 org 125,71
Jumlah 354,6 125,71
b. Jumlah SDM Fungsional peneliti yang mendukung Litbang Pertanian. Pada
tahun 2013 jumlah SDM fungsional peneliti yang mendukung Litbang
pertanian tidak mencapai target yang ditetapkan. Dari 1778 orang terealisasi
1766 orang atau 99,33%. Hal ini dikarenakan adanya peneliti yang pensiun
dan pemberhentian sebagai peneliti.
Page 32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
32
Tabel 12. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013
dapat dilihat pada tabel berikut:
Jenis Laporan 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Jumlah SDM
Fungsional
peneliti yang
mendukung
Litbang
Pertanian
1724 org 1725 org 100,06 1778 org 1766 org 99,33
Jumlah 100,06 99,33
c. Jumlah Peneliti Utama yang diusulkan menjadi Prof Riset. Realisasi jumlah
peneliti utama yang diusulkan menjadi Profesor Riset tahun 2013 tidak
memenuhi target karena pada tahun 2013 hanya 9 orang fungsional peneliti
yang mengusulkan untuk dikukuhkan menjadi profesor riset .
Tabel 13. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Jenis Laporan 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Jumlah Peneliti Utama
yang diusulkan menjadi
Prof Riset
12 orang 9 orang 75 12 orang 9 orang 75
Jumlah 75 75
d. Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional non peneliti
Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, persentase Fungsional yang
mendukung Badan Litbang Pertanian tahun 2013 secara umum menunjukkan
hasil yang telah sesuai sebagaimana ditetapkan pada tahun 2013. Jumlah
Pejabat Fungsional Badan Litbang Pertanian Tahun 2013 adalah 2969 orang
seluruhnya mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian.
Adapun jabatan fungsional non-peneliti yang mendukung Badan Litbang
Pertanian adalah: 1) Perekayasa, 2) Penyuluh; 3) Teknisi Litkayasa; 4)
Pustakawan; 5) Arsiparis; 6) Pranata Humas; 7) Pranata Komputer; 8)
Statistisi; 9) Analis Kepegawaian; dan 10) Perencana yang rencananya
ditargetkan mencapai 1025 orang terealisasi 1193 orang.
Page 33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
33
Tabel 14. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Jenis Laporan 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Jumlah pegawai
dengan jabatan
fungsional non
peneliti
969 org 1042 org 107,53 1025
org
1193 org 116,39
Jumlah 107,53 116,39
e. Jumlah kompetensi jabatan sesuai profesi
Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, secara umum menunjukkan hasil
yang relatif telah mencapai keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan pada
tahun 2013. Namun demikian harus diakui masih terdapat kekurangan pada
prosentase capaian dikarenakan realisasi baru dilaksanakan untuk kategori
Jabatan Struktural belum sampai pada kategori Jabatan Fungsional Tertentu
dan Jabatan Fungsional Umum sehingga target sasaran realisasinya belum
dapat dicapai dengan sempurna, yakni pada kelompok jabatan fungsional
tertentu dan kelompok jabatan fungsional umum.
Tabel 15. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013
dapat dilihat pada tabel berikut:
Jenis Laporan 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Jumlah kompetensi
jabatan sesuai
profesi
50
jabatan
71 jabatan 142 100
jabatan
71
jabatan
71
Jumlah 142 71
Keberhasilan kompetensi jabatan sesuai profesi didukung oleh:
1) Jumlah jabatan struktural yang ada dilingkup (UK/UPT) sebanyak 71
jabatan struktural.
2) Kompetensi ini adalah tahap awal yang dilakukan Badan Litbang
Pertanian, sehingga semua UK/UPT sangat mendukung kegiatan ini.
Page 34
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
34
Walaupun komptensi jabatan ini melebihi target, tetap ditemui kendala-
kendala seperti:
1) Pemahaman yang masih kurang baik dari eselon I maupun UK/UPT.
2) Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan kompetensi ini relative
singkat, sehingga kompetensi jabatan fungsional tertentu dan jabatan
fungsional umum belum dilaksanakan.
Sasaran 3 : Terwujudnya laporan keuangan dengan opini wajar tanpa
pengecualian serta pengelolaan Barang Milik Negara sesuai
ketentuan yang berlaku.
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan5 (lima) indikator kinerja
sebagaimana tercantum dalam tabel 16 berikut ini:
Tabel 16. Capaian Kinerja Sasaran 3
Adapun penjelasan pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja pada
tabel 16 dapat digambarkan sebagai berikut:
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
a. Jumlah pengadaan barang / jasa 15 kontrak 39 kontrak 260
b. Prosentase Laporan Keuangan (LK)
yang sesuai dengan Sistem
Akuntansi Pemerintah (SAP)
100 persen 100 persen 100
c. Jumlah data sumber daya potensial
Kebun Percobaan dan Laboratorium
Badan Litbang Pertanian
1 data 1 data 100
d. Jumlah tanggapan dan tindak lanjut
LHP lingkup Badan Litbang Pertanian
60 tanggapan 19 tanggapan 31,67
e. Jumlah UK/UPT yang mengelola
inventarisasi BMN secara tertib
35 UK/UPT 36 UK/UPT 102,85
Page 35
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
35
a. Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, Sekretariat Badan Litbang Pertanian
tahun 2013 secara umum menunjukkan tercapainya pelaksanaan
pengelolaan Barang milik Negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku, hal
ini dapat dilihat dari realisasi pengadaan barang/jasa Sekretariat Badan
Litbang Pertanian dengan persentase 100%. Tercapainya jumlah
pengadaan barang /jasa pemerintah (260%) dikarenakan Pengadaan
Barang dan Jasa pada tahun 2013 sebanyak 39 kontrak dengan perincian
APBN sebanyak 17 kontrak dan Loan SMARTD 22 kontrak.
Pengadaan Barang/Jasa Barang Milik Negara lingkup Sekretariat
Badan Litbang Pertanian.
Pengadaan BMN serta secara teknis mengacu pada Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Sekretariat Badan Litbang Pertanian
dan Project SMARTD pada Tahun 2013 anggaran pengadaan barang/jasa
sebesar Rp. 106.223.779.000,- dengan realisasi pelaksanaan pengadaan
barang/jasa pemerintah yang telah dilaksanakan dengan total kontrak
sebesar Rp. 98.402.066.000,- dengan rincian pada tabel 17.
Tabel 17. Rincian Pengadaan Barang dan Jasa Tahun 2013
No Rincian Pagu Anggaran
(Rp)
Jumlah
Kontrak
Nilai Kontrak (Rp)
A APBN
Sekretariat Badan Litbang
Pertanian
1 Gedung / Bangunan 10.600.000.000 8 8.888.202.000
2 Pengadaan Jasa
Komunikasi Data dan
Informasi
7.000.000.000 1 6.650.000.000
3 Pengadaan Kendaraan 12.570.280.000 4 12.145.890.000
4 Pengadaan Alat Kantor 500.000.000 1 458.645.000
5 Pengadaan Meubeleir 500.000.000 1 363.605.000
6 Genset dan Instalasinya 3.000.000.000 1 2.391.827.000
7 Alat Pengolah Data dan
Perlengkapannya
1.000.000.000 1 918.500.000
Jumlah A 35.170.280.000 17 31.816.669.000
B LOAN
Project SMARTD
1 Gedung / Bangunan 37.053.499.000 21 36.021.397.000
Page 36
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
36
No Rincian Pagu Anggaran
(Rp)
Jumlah
Kontrak
Nilai Kontrak (Rp)
2 Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran
34.000.000.000 1 30.564.000.000
Jumlah B 71.053.499.000 22 66.585.397.000
Jumlah A + B 106.223.779.000 39 98.402.066.000
Tabel 18. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013
dapat dilihat pada tabel berikut:
Indikator 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Jumlah pengadaan
barang / jasa
70
kontrak
21 kontrak 30 15
kontrak
39
kontrak
260
Jumlah 30 260
b. Indikator kinerja yang berupa Laporan Keuangan (LK) yang sesuai dengan
Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) meliputi: Laporan Keuangan Semester I
TA 2012 dan II TA2011 UAPPA (Badan Litbang) berupa Neraca, Laporan
Realisasi Anggaran (LRA) secara software dan manual, dan Catatan atas
Laporan Keuangan (CaLK) dan Arsip Data Komputer (ADK).
Hasil dari pengukuran kinerja tahunan tersebut rata-rata telah mencapai
target yang telah ditetapkan. Laporan Keuangan yang sesuai dengan SAP
telah terealisasi 100 persen, hal ini didukung oleh:
1) Satuan Kerja (UK/UPT) lingkup Badan Litbang Pertanian telah
melaksanakan Laporan Keuangan sesuai SAP yang dikoordinatori oleh
Sekretariat Badan Litbang Pertanian
2) Dukungan perangkat lunak SAP dari Kementerian Keuangan untuk
menghasilkan laporan keuangan tingkat Eselon I Badan Litbang.
3) Pembinaan SDM yang menangani Sistem Akuntansi Pemerintah secara
berkelanjutan.
4) Dukungan fasilitas penunjang seperti komputer dan internet yang
compatible.
Page 37
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
37
5) Diadakannya Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat UAPPA-
E1 sehingga permasalahan dan perbaikan dapat diklarifikasikan dengan
jelas dalam workshop.
6) Tersusunnya Laporan Keuangan Audited 2012.
Tabel 19. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013
dapat dilihat pada tabel berikut:
Indikator 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Laporan Keuangan
(LK) yang sesuai
dengan Standar
Akuntansi
Pemerintah (SAP)
100 persen 100 persen 100 100 persen 100 persen 100
Jumlah 100 100
c. Badan Litbang Pertanian memiliki 119 KP dengan luas total sebesar 4.617,94
ha tersebar di 45 UPT. Secara umum kondisinya sangat bervariasi, baik luas,
status lahan, penggunaan dan pemanfaatan, maupun keragaannya. Kebun
Percobaan tersebut tersebar di berbagai wilayah pada kondisi agroklimat
yang berbeda-beda dengan ketinggian mulai dataran rendah sampai dengan
dataran tinggi. Untuk lebih jelas, dapat dilipat pada tabel dibawah ini.
Tabel 20. Tabel Pemuktahiran Data Kebun Percobaan lingkup Badan Litbang
Pertanian
No. Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
Agro-Ekosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
1. Sukamandi 395,69 Sawah Irigasi, lahan kering, dan lahan rawa
Gedung kantor, perumahan negara, jalan, lahan penelitian/percobaan, dan rumah kaca
2. Pusaka Negara 47,68 Sawah irigasi
Gedung kantor, lahan penelitian/percobaan, dan lantai jemur
3. Kuningan 29,30 Sawah Irigasi, tadah
Gedung kantor, jalan, lahan penelitian/percobaan,
Page 38
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
38
No. Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
Agro-Ekosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
hujan, dan lahan kering
dan lantai jemur
4. Muara 40,16 Sawah irigasi dan lahan kering
Gedung kantor, perumahan negara, jalan, lahan penelitian/ percobaan, rumah kaca, dan lantai jemur
Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi
5. Kendal Payak 28,24 Sawah irigasi dan tadah hujan
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian /percobaan
6. Jambegede 11,13 Sawah irigasi
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
7. Muneng 28,65 Tadah hujan dan lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
8. Genteng 31,35 Sawah irigasi dan lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
9. Ngale 48,12 Sawah irigasi dan lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian /percobaan
Balai Penelitian Tanaman Serealia
10. Maros 142,07 Sawah irigasi dan lahan kering
Gedung kantor, perumahan negara, jalan, dan lahan penelitian/percobaan
11. Bajeng 50,00 Lahan kering
Lahan penelitian/ percobaan
12. Bontobili 20,93 Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian /percobaan
Loka Penelitian Penyakit Tungro
13. Lanrang 41,69 Tadah hujan dan lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian /percobaan
Balai Penelitian Tanaman Sayuran
14. Margahayu 40,53 Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
15 Berastagi 25,97 Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/
Dari Balitbu
Page 39
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
39
No. Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
Agro-Ekosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
percobaan
Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika
16. Aripan 96,80 Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
17. Sumani 25,00 Sawah irigasi dan lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
18 Subang 108,80 Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
Dari Balitsa
19 Cukur Gondang 13,02 Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
Dari Balitjestro
20 Kraton 7,68 Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
Dari Balitjestro
21 Pandean 3,42 Lahan kering dataran rendah
Gedung kantor, gudang benih dan alat, dan kebun produksi mangga
Dari Balitjestro
Balai Penelitian Tanaman Hias
22. Segunung 10,60 Lahan Kering
Bangunan kantor, aula, emplasemen, laboratorium, musholla, guest house, mess, rumah dinas, rumah kaca, rumah sere rumah plastik, lahan penelitian/percobaan, koleksi plasma nutfah, agro widya wisata dan lahan tanaman produksi.
23. Cipanas 7,50 Lahan Kering
Bangunan kantor, laboratorium, gudang, guest house, aula, mushola, mess, rumah dinas, emplasemen, bangunan rumah kaca/sere/plastik permanen, bangunan rumah plastik tidak permanen, lahan penelitian lapangan,
Page 40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
40
No. Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
Agro-Ekosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
dan lahan tanaman produksi.
24. Pasar Minggu 0,38 Lahan Kering
Bangunan dan emplasemen kantor, laboratorium, rumah sere, rumah kaca, dan lahan penelitian lapangan.
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika
25. Tlekung 12,96 Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan
26. Punten 2,70 Lahan basah dataran tinggi
Gedung kantor, dan lahan penelitian/ percobaan
27. Banjarsari 4,76 Sawah irigasi dan lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/percobaan
28. Banaran 1,20 Lahan basah dataran tinggi
Gedung kantor, gudang benih dan alat, sebagai koleksi pohon induk apel
29. Kliran 0,60 Lahan kering dataran tinggi
Gedung kantor, gudang benih dan alat, sebagai koleksi pohon induk apel
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
30. Cimanggu 44,63 Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
31. Manoko 20,70 Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
32. Cicurug 9,51 Tadah hujan dan lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
33. Laing 75,00 Lahan kering
Gedung kantor, dan lahan penelitian/percobaan
34. Sukamulya 48,56 Tadah hujan dan lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
Page 41
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
41
No. Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
Agro-Ekosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
35. Cikampek 14,94 Lahan kering
Gedung kantor, dan lahan penelitian/ percobaan
36. Cibinong 5,12 Lahan kering
Gedung kantor, rumah, dan lahan penelitian
Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat
37. Karangploso-Kalipare-Cobanrondo
17,88 Sawah irigasi, tadah hujan, dan lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
38. Pasirian 4,38 Tadah hujan dan lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
39. Asembagus 40,06 Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
40. Sumberrejo-Pekuwon-Ngampal
26,50 Sawah irigasi, tadah hujan, dan lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
41. Muktiharjo-Ngemplak 74,40 Lahan kering
Gedung kantor dan lahan penelitian/ percobaan
Balai Penelitian Tanaman Palma
42. Paniki 40,00 Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
43. Mapanget 47,59 Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
44. Kayuwatu 39,70 Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
45. Kima Atas 50,00 Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar
46. Pakuwon 159,60 Lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/
Page 42
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
42
No. Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
Agro-Ekosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
percobaan
47. Cahaya Negeri 30,00 Lahan kering
Gedung kantor, perumahan, jalan, lahan penelitian
48. Gunung Putri 6,74 Lahan kering
Gedung kantor, mess, rumah kaca, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
Balai Penelitian Ternak
49. Ciawi 5,00 Lahan kering
Jalan dan lahan penelitian/percobaan
50. Paseh Subang 38,03 Lahan kering
Gedung kantor, perumahan negara, dan lahan penelitian/ percobaan
51. Cilember 1,11 Lahan sawah
Lahan penelitian pakan
52. Pasir Jambu Kaum Pandak
10,48 Lahan tadah hujan
Gedung kantor, gudang, alat-alat pertanian, dan lahan penelitian/percobaan
53. Cicadas 5,88 Lahan kering
Lahan penelitian dan kandang percobaan
Loka Penelitian Kambing Potong
54. Sungei Putih 48,80 Lahan kering, tadah hujan, dan lahan rawa
Gedung kantor, dan lahan penelitian/ percobaan
Loka Penelitian Sapi Potong
55. Ranuklindungan 2,32 Lahan kering, dataran rendah
Lahan penelitian dan percobaan
56. Gratitunon 10,05 Lahan kering, dataran rendah
Gudang dan lahan penelitian dan percobaan
57. Sumberagung 4,83 Lahan kering, dataran rendah
Gudang dan lahan penelitian dan percobaan
Page 43
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
43
No. Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
Agro-Ekosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
58. Banjarbaru 44,18 Tadah hujan, lahan kering, dan lahan rawa
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
59. Binuang 21,57 Tadah hujan, lahan kering, dan lahan rawa
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
60. Kuala Tanggul 49,00 Lahan rawa Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
61. Balandean 23,18 Lahan pasang surut
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
62. Handil Manarap 21,61 Lahan pasang surut
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
Balai Penelitian Tanah
63. Taman Bogo 20,14 Sawah irigasi dan lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
Balai Penelitian Lingkungan Pertanian
64. Jakenan 30,90 Tadah hujan Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
65. Pacet 2,88 Sawah irigasi dan lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
66. Cikeumeuh 11,66 Lahan kering
Gedung kantor, jalan, lahan penelitian/percobaan, dan rumah kaca
67. Citayam 2,28 Sawah irigasi dan lahan kering
Gedung kantor, jalan, dan lahan penelitian/ percobaan
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian
68 Serpong 35,00 Lahan kering
Bangunan kantor, lahan untuk penelitian dan percobaan
Page 44
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
44
No. Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
Agro-Ekosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
BPTP Nanggroe Aceh Darussalam
69. Lampineung
3,20 Lahan sawah tadah hujan
Visitor plot Kantor, Rumah
Dinas, Gudang UPBS, Bengkel,
70. Paya Gajah
141,12 Lahan kering
Kantor, Gudang (UPBS) dan Rumah Dinas
Kebun kelapa dan kakao.
71. Gayo 19,78 Lahan kering
Kantor, Gudang/bengkel, Rumah Dinas
Tanaman kopi: kebun plasma nutfah dan kebun produksi.
BPTP Sumatera Utara
72. Gurgur 40,00 Lahan kering
Kantor, rumah dinas, mess, lahan kering untuk pertanaman
73. Pasar Miring 20,00 Lahan sawah
Kantor, rumah dinas, mess, gudang alat, gudang hasil, lantai jemur, lahan sawah untuk pertanaman padi
BPTP Sumatera Barat
74. Sukarami
126,03
Lahan kering/tadah hujan
Kantor, Auditorium, Laboratorium, dan Perumahan Karyawan
75. Sitiung
102,00
Lahan kering
Perkantoran, laboratorium, perpus-takaan, rumah kaca, rumah kawat, bengkel, gudang peralatan, gudang hasil, ruang pertemuan, Guest House, stasiun Klimatologi, waduk, lantai jemur, traktor
76. Bandarbuat 1,20 Dataran rendah
Kantor, Mess dan Gudang
77. Rambatan 6,90 Lahan kring Gedung kantor, stasiun klimatologi, gudang, bengkel dan lahan penelitian dan pengkajian
Page 45
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
45
No. Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
Agro-Ekosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
BPTP Sumatera Selatan
78. Kayu Agung
26,06 Dataran rendah
Kantor, bengkel, rumah genset, lantai jemur, rumah jabatan, rumah dinas, mess.
79. Karang Agung 20,00 Pasang Surut/ Dataran rendah
Kantor, Rumah dinas, Aula, Dormitory, Lantai jemur, gudang alat/bahan
BPTP Lampung
80. Tegineneng
10,95 Dataran rendah
Gedung Kantor, gudang, Perumahan, embung dan lahan pertanian
81. Natar
60,00 Dataran rendah
Gedung kantor, Mess, lab., show room, green house, bengkel, musholla
BPTP Bangka Belitung
82. Pangkal Pinang
28,33 Dataran rendah
Visitor plot dengan jenis tanaman kebun induk durian, kebun kelapa, kebun karet, koleksi lada, tanaman rempah dan obat.
BPTP Banten
83. Singamerta
6,98 Dataran rendah
Kantor BPTP, kantor KP, Mess, Tempat /lantai jemur, gudang benih, rumah dinas, gudang saprodi, pagar pengaman beton berkawat, lab paengolahan hasil, saung meeting/gazebo,tower instalasi air bersih.
84. Pulau Panjang 0,96 Pesisir pantai
Kantor, lahan darat, batu karang, tambak
BPTP Jawa Barat
85. Cipaku 3,50 Lahan kering
Gedung kantor, gudang, traktor, greenhouse dan screenhouse
BPTP Jawa Timur
86. Karangploso
8,03 Lahan kering
Kantor , rumah dinas, garasi, green
Page 46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
46
No. Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
Agro-Ekosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
house, rumah mesin pompa air, infrastruktur
Koleksi buah-buahan dan tanaman semusim
87. Mojosari
29,94 Lahan sawah irigasi
Gudang dan lantai jemur, kandang, bengkel dan peralatan
Koleksi plasma nutfah
BPTP Bali
88. KP Negara 1,60
Lahan Kering Beriklim Basah
Pos Jaga dan Bak Penampungan Air
BPTP Kalimantan Barat
89. Simpang Monterado
159,90
Lahan kering
Gedung kantor, gudang benih, gudang pupuk, gudang bengkel, bangunan rumah dinas, rumah dinas tipe 50 sebanyak 2 unit, pagar kayu dan kawat, rumah kaca, rumah dinas tipe 70 sebanyak 1 unit, rumah dinas tipe 28 kopel sebanyak 6 unit, stasiun klimatologi
90. Selakau
49,30 Lahan pasang surut
Kantor dan laboratorium, gudang saprodi, bengkel, rumah kaca, jembatan, jalan kebun, bangunan clean drying sistem pembakaran, bangunan clean drying sistem blower, gedung serbaguna/aula, garasi mobil, reservoir/sarana air bersih, pagar kawat dan kayu, rumah jabatan
91. Sungai Sakap
12,54 Lahan pasang surut
Garasi dan gudang benih, green house, kandang sapi,
Page 47
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
47
No. Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
Agro-Ekosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
kandang kambing, kandang itik, rumah pemijahan ikan dan kolam, pagar keliling kebun, rumah dinas
BPTP Kalimantan Tengah
92. Unit Tatas
25,00 Lahan pasang surut
Gedung kantor, rumah dinas (terbakar oktober 2004), genset, traktor mini
BPTP Kalimantan Selatan
93. Barabai
9,88 Lahan Kering
Gedung Kantor, Rumah Dinas, Lantai Jemur (rusak), Gudang, Hand Tracktor, Threser, Sepeda Motor roda 2 dan roda 3 (Kaisar)
94. Pleihari
12,56 Lahan Sawah Tadah Hujan dan Lahan Kering
Gedung Kantor, Rumah Dinas, Lantai Jemur, Gudang Peralatan, Gudang (UPBS), , Hand Tracktor, Threser, Sepeda Motor roda 2 dan roda 3 (Kaisar), Drier
95. Alabio 6,97 Lahan Lebak Gedung Kantor, Rumah Dinas, Lantai Jemur, Kandang Itik, Sepeda Motor roda 2
BPTP Kalimantan Timur
96. Lempake
10,04 Lahan sawah irigasi
Bangunan kantor, perpustakaan, gudang/bengkel, bangunan penunjang, genset, rumah jabatan, lantai jemur
97. Semboja
10,00 Lahan kering
Bangunan kantor, gudang, lantai jemur, kandang, rumah negara tipe C, mess
BPTP Nusa Tenggara Barat
98. Sandubaya
7,10
Dataran rendah iklim kering
Perkantoran, rumah dinas, green house, aula, lab hama, ruang prosesing, rumah kaca, sumur pompa, rumah
Page 48
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
48
No. Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
Agro-Ekosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
genset, lantai jemur, kandang ternak.
Koleksi plasma nutfah
Koleksi hijauan makanan ternak (HMT)
BPTP Nusa Tengara Timur
99. Naibonat 40,00 Dataran rendah iklim kering
Gedung perkantoran dan bangunan tempat tinggal
100. Maumere
5,99 Lahan kering
Gedung kantor, bangunan tempat tinggal, hand tractor, dan peralatan klimatologi
101. Lili
41,00 Lahan kering
Gedung kantor, bangunan tempat tinggal, alat besar/traktor dan truk roda 4
102. Waingapu
100,1
3
Lahan kering
Gedung kantor, hand tractor, kandang sapi, timbangan sapi dan truk roda 4
BPTP Sulawesi Utara
103. Kalasey 50,00 Lahan kering
Bangunan kantor dan rumah tinggal
Milik Pemda
104. Pandu
92,50 Dataran rendah
Ditetapkan sebagai pusat plasma nutfah kelapa Internasional Asia Tenggara dan Timur
BPTP Sulawesi Tengah
105. Sidondo
30,00 Lahan kering
Kantor/laboratorium, green house, lantai jemur, bengkel/garasi, gudang pupuk, gudang benih
BPTP Sulawesi Selatan
106. Luwu
34,00 Lahan kering
Tanah sawah, tanah tegalan, kantor, rumah type 70, gudang, lantai jemur, sepeda motor, traktor besar, traktor mini, traktor tangan, hand sprayer, pemipil jagung, perontok padi
Page 49
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
49
No. Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
Agro-Ekosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
107. Jeneponto
27,60 Lahan kering
Kantor, mess, rumah tipe 70, rumah tipe 45, rumah tipe 36, rumah kaca, bangunan peneliti, rumah sere, garasi/bengkel, lantai jemur, rumah genset, mini traktor.
108. Bone-Bone
36,20 Lahan kering
Tanah kebun, tanah konservasi, mess, rumah tipe 70, gardu listrik, spd motor, traktor besar, generator, power sprayer, mesin potong rumput, pompa air
109. Gowa
96,20 Lahan kering
Rencana kerjasama dengan KepMenristek untuk membangun pusat informasi dan transfer teknologi pertanian (center of excellencet)
Gudang alat, gudang hasil, gudang sortasi, rumah tipe 70, rumah tipe 50, rumah tipe 36, mess, oven tembakau, rumah kaca, head house, rumah genset, jaringan listrik, water thank, lantai jemur, bengkel, laboratorium, kandang domba/sapi, traktor
BPTP Sulawesi Tenggara
110. Wawotobi 19,70 Lahan sawah irigasi
Gedung kantor, rumah dinas, gudang
111. Onembute 20,00 Lahan kering
Tidak ada bangunan, tanaman jambu mete (terpelihara-plasma nutfah)
BPTP Gorontalo
112. Tilong Kabila 3,5 Lahan kering
Lahan penelitian/percobaan
Page 50
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
50
No. Satuan Kerja dan Nama KP
Luas Tanah (Ha)
Agro-Ekosistem
Fasilitas yang Tersedia
Ket
BPTP Maluku
113. Makariki 307,00
Lahan kering
Gedung kantor, mess, rumah dinas (rusak), alat pertanian (rusak)
BPTP Maluku Utara
114. Bacan 279,00
Lahan kering
Gedung kantor, aula/rapat, gudang bahan, gedung teknisi, ruang genset, gedung bengkel dan bahan, gedung mess, instalasi air bersih dan bak penampung.
BPTP Papua
115. Koya Barat
50,00 Lahan kering dataran rendah
Gedung kantor, rumah dinas, rumah jabatan, lab tanah dan tanaman, green house, bengkel, kolam, kandang, lantai jemur, alat pertanian
Diokupasi oleh hak ulayat
116. Jayawijaya 0,19 Lahan kering dataran tinggi
Rumah dinas Belum Bersertifika
t
117. Merauke 0,72 Lahan kering dataran rendah
Kantor, rumah dinas, rumah jabatab, guest house
Belum Bersertifika
t
BPTP Papua Barat
118. Manokwari 2,00
Lahan kering dataran rendah
Pagar, instalasi air, gedung kantor, rumah negara, guest house, bak air, mesin potong rumput
119. Sorong 1,20
Lahan kering dataran rendah dan rawa
Tanah bangunan kantor, menara/bak air, gedung kantor, gudang alat, rumah dinas, hand tractor, mesin sanyo
Dalam rangka menunjang hasil Penelitian dan Pengkajian yang dihasilkan
dari 66 Satker yang ada di Badan Penelitian dan pengembangan Pertanian,
laboratorium yang dipunyai merupakan laboratorium Standar Nasional
Indonesia (SNI) 19-17025-2005 yang merupakan adopsi dari ISO/IEC
Page 51
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
51
17025: 1999 dan SNI 9001: 2001 yang merupakan adopsi dari ISO 9001:
2001. Hasil Penelitian yang diperoleh dari Laboratorium yang telah
memenuhi standar SNI 17025- 2005, dari hasil pemutakhiran data
laboratorium pada tahun 2013, Badan Litbang Pertanian memiliki 168
laboratorium yang tersebar pada satuan kerja yang berlokasi diseluruh
Provinsi. Jenis dan kemampuan laboratorium dimasing-masing satker
beragam, kemampuan dan kapasitas selalu diupayakan meningkat secara
bertahap. Dalam rangka peningkatan pengelolaan sarana prasarana lingkup
Badan Litbang Pertanian dan peningkatan kerjasama penelitian dengan
stakeholder yang ada, dilaksanakan pemutakhiran data Kebun Percobaan,
Laboratorium, UPBS dan Sarana Prasarana lainnya. Disamping itu dilakukan
juga pengembangan SDM pengelola KP, Lab dan UPBS dengan pelaksanaan
Workshop untuk Peningkatan SDM dan pemutakhiran data lingkup Badan
Litbang Pertanian.
Pendayagunaan meliputi pemantapan kelembagaan, pemutakhiran data
sarana prasarana baik kebun percobaan, laboratorium, UPBS, sarana
penunjang penelitian lainnya, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia
dan perbaikan sarana dan prasarana. Dalam rangka peningkatan
pengelolaan sarana prasarana lingkup Badan Litbang Pertanian dan
peningkatan kerjasama penelitian dengan stakeholder yang ada,
dilaksanakan pemutakhiran data Kebun Percobaan, Laboratorium, UPBS dan
Sarana Prasarana lainnya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi
sarana prasana di lingkup Badan Litbang Pertanian.
Tabel 21. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013
dapat dilihat pada tabel berikut:
Indikator 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Jumlah data sumber daya potensial Kebun Percobaan dan Laboratorium Badan Litbang Pertanian
1 data 1 data 100 1 data 1 data 100
Jumlah 100 100
d. Sampai akhir tahun 2013 terdapat 43 LHP, sebanyak 19 LHP telah
ditindaklanjuti sesuai temuan Itjen dan 24 Laporan masih dalam proses
tindak lanjut yang terdiri dari :
Page 52
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
52
- Temuan TA 2010-2011 sebanyak 3 buah LHP
- Temuan TA 2011-2012 sebanyak 2 buah LHP
Jumlah tindak lanjut, analisis dan terevaluasinya Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) tidak sesuai dengan target yang ditetapkan, karena:
1) Pemeriksaan dari Inspektorat Jenderal (Itjen) sudah di akhir-akhir
tahun anggaran, sehingga per 31 Desember 2013 Satker belum selesai
menindaklanjuti.
2) Pada saat pemeriksaan reguler, Itjen melakukan pemutakhiran
langsung ke Satker, namun datanya belum disampaikan ke Eselon I.
3) Keterbatasan SDM Satker yang memiliki pengetahuan tentang
penyelesaian LHP .
4) Pemantauan penyelesaian LHP hanya dilakukan oleh Subbag
Keuangan, seharusnya Subbag Pelaporan dan monitoring juga
melakukan pemantauan ke lapangan dan menyampaikan hasilnya ke
Subbag Keuangan.
Tabel 22. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013
dapat dilihat pada tabel berikut:
Indikator 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Jumlah tanggapan dan tindak lanjut LHP lingkup Badan Litbang
60 tgpn 41 tgpn 68,33 60 tgpn 19 tgpn 31,67
Jumlah 68,33 31,67
Salah satu kegiatan pada Subbagian Keuangan adalah Penyelesaian Kerugian
Negara. Total temuan KN di Badan Litbang Pertanian per 31 Desember 2013
sebesar Rp.3.953.053.194,69, total penyelesaiannya senilai Rp.
2.498.111.331,91 (63,19%), sehingga saldo KN per 31 Desember 2013
sebesar Rp. 1.454.941.862,78. Sedangkan berdasarkan target tahun 2013
terselesaikannya kerugian negara melebihi target yang ditetapkan yaitu
sebesar 172,75%, hal ini dipengaruhi oleh:
- Pelunasan temuan BPK, tentang tambahan biaya hidup dan biaya
penelitian petugas belajar lingkup Badan Litbang Pertanian
Page 53
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
53
- Adanya tambahan temuan BPK TA 2012 dan pemeriksaan Itjen secara
reguler, pengawalan dan audit BMN
- Satker yang mempunyai tagihan KN aktif menyelesaikan kerugian
negaranya.
Selain penyelesaian Kerugian Negara, Subbagian Keuangan juga
menyelesaikan Penerimaan Negara Bukan Pajak lingkup Badan Litbang
Pertanian. Pencapaian kinerja Tersusunnya Target dan Realisasi Penerimaan
Negara Bukan Pajak lingkup Badan Litbang Pertanian telah mencapai target
yang ditentukan, namun pada kenyataannya masih ditemukan
permasalahan sebagai berikut
1. Pengelola kurang memahami prosedur baik secara aplikasi maupun
mekanisme PNBP.
2. Intensifikasi dan ekstensifikasi belum maksimal.
3. Realisasi PNBP diatas target yang telah ditetapkan, sehingga perlu
dilakukan revisi pagu penggunaannya.
4. Sumber-sumber PNBP yang ada di Satker Badan Litbang Pertanian
belum masuk dalam PP tarif 48 tahun 2012 (baru), sehingga perlu
direvisi pada tahun berjalan.
5. Banyaknya Operator yang belum menguasai Aplikasi TRPNBPV4,
sehingga menyulitkan dalam penginputan target dan realisasi.
e. Indikator jumlah UK/UPT yang mengelola inventarisasi BMN secara tertib
meliputi antara lain:
1) Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara
Pada Tahun 2013 Badan Litbang Pertanian mengusulkan
penghapusan BMN secara reguler ke Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian dari 25 Satkerlingkup Badan Litbang
Pertanian yang mengusulkan penghapusantelah diproses
penghapusan dengan total nilai sebesar Rp. 8.812.687.892,-. terdiri
atas kendaraan bermotor roda 6, 4 dan 2, alat dan Mesin, Peralatan
Kantor dan buku dengan nilai lelang keseluruhan proses
Page 54
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
54
penghapusan BMN sebesar Rp. 342.180.000,-.Untuk lebih jelas dapat
kita lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 23. Rekapitulasi Pelaksanaan Pengelolaan Barang Milik Negara
Tahun 2013
No Satker
Satus Penetapan
Penggunaan BMN (unit)
Penetapan Status Rumah Negara (unit)
Penetapan Status
Penghunian Rumah Negara
(unit)
Ruma
h Negara
dihuni
pihak keti
ga (unit)
Penghapusan BMN (unit)
Tanah
Bangunan
Alsin
Gol I (rumah
Jabatan)
Gol II (mess/guest
House)
Gol
II (ruma
h hunian)
Gol
I
Gol II Kendaraan
R.6
Kendaraan
R.4
Kendaraan
R.2
Alsin
Alat
kan
tor
Buku
1 Sekretariat
1 6 560
2 BPATP 1
3 Puslitbangtan 9 9 1 2
4 BB Padi 4
5 Balitkabi 1
6 Balitsereal 3
7 Puslitbanghorti
149
8 Balithi 1
9 Puslitbangbun 1 10 13 56 65
10 Balittro 4 22 2
11 Balittri 2 4
153
12 Balittas
13 BB Veteriner 7 28 4
147
14 Balitnak 2
15 Lolitkambing 10 2 5
16 BB Biogen 4 2
27
9
17 BBSDLP 2
36
2 776
18 PSEKP 2 3 1 1
19 Pustaka 2 3 2 1
20 BB Mektan 1 2
457
21 BB Pengkajian 2
22 BPTP Jateng 2 1 3 2
508
23 BPTP Sumut 706 8
24 BPTP Jambi 17
25 BPTP Sumbar 21 4 16 24 12
26 BPTP Riau 3
27 BPTP Sumsel 1 9
124
28 BPTP Babel 4
29 BPTP Lampung 3
104
Page 55
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
55
No Satker
Satus Penetapan
Penggunaan BMN (unit)
Penetapan Status Rumah Negara (unit)
Penetapan Status
Penghunian Rumah Negara
(unit)
Ruma
h Negara
dihuni pih
ak keti
ga (unit)
Penghapusan BMN (unit)
Tanah
Bangunan
Alsin
Gol I (rumah
Jabatan)
Gol II (mess/guest
House)
Gol
II (ruma
h hunian)
Gol
I
Gol II Kendaraan
R.6
Kendaraan
R.4
Kendaraan
R.2
Alsin
Alat
kan
tor
Buku
30 BPTP Jawa Timur 3 3 81
31 BPTP Kalbar 2 10 10
32 BPTP Kateng 3 9
158
279
33 BPTP Sulsel 3
34 BPTP Sulut 2 4 2
35 BPTP Malut 3 2 11 1 56
36 BPTP NTT 4 22 1 5
Jumlah 4 6 710 22 22 97 5 40 74 7 61 98 2489
1021 776
TOTAL 720 141 45 74 4452
2) Penetapan dan Status Penghunian Rumah Negara
Tahun 2013 Sekretariat Badan Litbang Pertanian mengusulkan
penetapan status rumah negara sebanyak 141 unit dan telah
ditetapkan oleh Kementerian Pertanian, yaitu terdiri atas golongan I
(Rumah Jabatan) 22 unit, golongan II sebagai mess/guest house 22
unit, golongan II sebagai rumah hunian 97 unit. Adapun rumah
Negara yang telah diterbitkan Ijin penghuniannya sebanyak 45 unit
untuk golongan I sebanyak 5 unit dan 40 unit golongan II.
Rekapitulasi penetapan status penghunian dapat dilihat pada Tabel 23
diatas.
3) Penertiban Rumah yang Dihuni Pihak Ketiga
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi
(capaian) indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Penertiban Penghunian rumah negara sesuai dengan aturan masih
ditemukan Kendala-kendala yang dihadapi, diantaranya masih
terdapat pihak yang tidak berhak yang belum mengembalikan rumah
negara yang ditempatinya (pensiun, pihak ketiga dan mutasi), Selain
itu, masih kurangnyapemahaman pejabat/petugas terhadap aturan
Page 56
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
56
penatausahaan rumah negara. Dari data yang ada diketahui ada 16
satker dimana rumah negara dihuni oleh pihak ketiga, terdiri dari 74
unit, data dapat dilihat direkapitulasi pelaksanaan pengelolaan BMN
Tahun 2013 Pada Tabel 23 diatas.
Tabel 24. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 –
2013 dapat dilihat pada tabel berikut:
Indikator 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Jumlah UK/UPT yang mengelola Inventarisasi BMN
35 UK/ UPT
35 UK/ UPT
100 35 UK/ UPT
36 UK/ UPT
100
Jumlah 100 102,85
Sasaran 4 :
Meningkatnya pengelolaan kerja sama, komunikasi dan
pelayanan publik, serta informasi penelitian dan
pengembangan pertanian dengan baik
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat
digambarkan sebagai berikut:
Tabel 25. Capaian Kinerja Sasaran 4
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
a. Jumlah MOU 10 MoU 19 MoU 190
b. Jumlah bahan posisi DELRI 15 bahan 159 bahan 1060
c. Jumlah kerja sama kemitraan dengan perguruan tinggi, Pemerintah, Swasta, LSM, Dalam Negeri dan luar Negeri
300 kerja sama
733 kerja sama
244,33
d. Jumlah layanan informasi teknologi Badan Litbang Pertanian
1 paket 1 paket 100
Dilihat dari hasil tabel 25 pada pengukuran kinerja sasaran 4 di atas, indikator
kinerja tahun 2013 menunjukkan kinerja yang sangat baik. Hal ini dijelaskan
sebagai berikut:
a. Jumlah MoU. Sampai dengan akhir tahun 2013, Sekretariat Badan Litbang
dapat menyelesaikan Nota Kesepahaman (MoU) dengan baik dan pencapaian
Page 57
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
57
prosentase melebihi 100%. Adapun daftar kesepahaman MoU kerja sama
dengan swasta nasional sebagai berikut :
Tabel 26. Mou yang ditandatangani di Tahun 2013
1 Badan Litbang Pertanian - BMKG
Kesepakatan Bersama
5 Tahun
12 Feb 2013
Selesai ditandatangani
2 Badan Litbang Pertanian - Unpad
Piagam Kerjasama
5 Tahun
1 Mar 2013
Selesai ditandatangani
3 Badan Litbang Pertanian (Puslitbangbun) – Pemprov Papua Barat
Nota Kesepahaman
9 Bulan 11 Mar 2013
Selesai ditandatangani
4 Badan Litbang Pertanian – Waterland Asia Investmen
Nota Kesepahaman
5 Tahun
4 Apr 2013
Selesai ditandatangani
5 Badan Litbang Pertanian - CIP
Nota Kesepahaman
4 Tahun
22 Mei 2013
Selesai ditandatangani
6 MoU Konsorsium Badan Litbang Pertanian – Ristek, BPPT, LIPI, PT. Bio Farma, PT. Indofarma
Kesepakatan Bersama Adendum
5 Tahun
Selesai ditandatangani 2012, addendum dengan Badan Litbang Pertanian on Progress
7 MoU Konsorsium Badan Litbang Pertanian – Ristek, BATAN, PT. KAI
Kesepakatan Bersama
3 Tahun
20 Mei 2013
Selesai ditandatangani
8 Badan Litbang Pertanian – PT. RPN - LIPI
Nota Kesepahaman
3 Tahun
26 Aug 2013
Selesai ditandatangani
9 Badan Litbang Pertanian – AKATIGA
Nota Kesepahaman
3 Tahun
On Progress Biro Humum Kemtan
10 Badan Litbang Pertanian – BATAN
Nota Kesepahaman
5 Tahun
16 Okt 2013
Selesai ditandatangani
11 Badan Litbang Pertanian – BPPT
Nota Kesepahaman
5 Tahun
On Progress Biro Humum Kemtan
12 Badan Litbang Pertanian – Pusri
Nota Kesepahaman
5 Tahun
On Progress Biro Humum Kemtan
13 Badan Litbang Pertanian - CAAS
MoU 5 Tahun
On Progress Kemlu
14 Badan Litbang Pertanian (Balitpalma) - CATAS
Agreement 3 Tahun
On Progress
15 Badan Litbang Pertanian – Ditjen PMD
Nota Kesepahaman
3 Tahun
27 Sep 2013
Selesai ditandatangani
16 Badan Litbang Pertanian – Kyushu University
MoU 5 Tahun
On Progress Kemlu
17 Badan Litbang Pertanian – CRA Italia
MoU 5 Tahun
On Progress Kemlu
18 Badan Litbang Pertanian – PTPN VI
Nota Kesepahaman
2 Tahun
27 Sep 2013
On Progress Biro Humum Kemtan
19 Badan Litbang Pertanian – Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Daerah, Propinsi Lampung
Nota Kesepahaman
3 Tahun
Selesai ditandatangani
Page 58
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
58
Tabel 27. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Indikator 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Jumlah MOU 10 MoU 14 MoU 140 10 MoU 19 MoU 190
Jumlah 140 190
b. Jumlah bahan posisi DELRI. Sehubungan dengan partisipasi Indonesia dalam
pertemuan-pertemuan internasional, perlu adanya penugasan Delegasi
Republik Indonesia (DELRI) yang jelas, yang dapat mempresentasikan
kepentingan Indonesia di forum-forum internasional. Wakil DELRI dapat
terdiri dari utusan Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian,
Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta
Kementerian terkait lainnya yang disesuaikan dengan subtansi/agenda
pertemuan. Peranan DELRI anatara lain untuk: 1) menyajikan, menjelaskan,
dan melaksanakan kebijakan pemerintahan Indonesia terhadap isu-isu atau
masalah yang menjadi agenda pertemuan; 2) menganalisis dan melaporkan
hasil pertemuan/kesepakatan dari pertemuan dimaksud dan; 3) melakukan
perundingan/dialog politik sesuai mandate yang diberikan, serta membuat
pernyataan diplomatik (demarches) atas nama Indonesia. Pada Tahun 2013,
penugasan DELRI Badan Litbang Pertanian sebanyak 159 penugasan. Untuk
lebih jelas, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 28. Peugasan DELRI Badan Litbang Pertanian berdasarkan skema kerja
sama luar negeri pada 2013
No Skema Kerja Sama Jumlah Kerja Sama
1 Bilateral 51
2 Multilateral 70
3 Regional 38
Jumlah 159
Adapun tujuan kegiatan penyusunan bahan DELRI adalah:
1) Menyusun bahan posisi DELRI terhadap isu-isu yang akan di bahas dalam
agenda pertemuan internasional.
Page 59
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
59
2) Menyusun bahan-bahan pendukung lainnya untuk memperkuat
kedudukan Indonesia dalam forum internasional.
Walaupun penyusunan bahan DELRI ini pencapaiannya melebihi target tetapi
dalam pelaksanaannya tetap saja menemui permasalahan antara lain:
1) Pendeknya waktu pemberitahuan permintaan bahan, sedangkan lokasi
Unit Kerja Badan Litbang Pertanian tersebar diseluruh Indonesia
(berjauhan) sehingga memerlukan waktu dalam penyiapannya.
2) Kurangnya koordinasi Inter Kementerian (Interkem) perihal permintaan
bahan DELRI dan bahan negosiasi kerja sama.
Sedangkan permasalahan yang dapat menyebabkan DELRI tidak dapat
menghadiri event yang menjadi tugasnya, antara lain:
1) Pendeknya waktu pemberitahuan penugasan, sedangkan pengurusan
penugasan ke luar negeri harus melalui jalur birokrasi yang panjang
sampai dengan terbitnya exit permit dari Kemenlu.
2) Kurangnya kelengkapan administrasi petugas DELRI, menambah lamanya
waktu pengurusan penugasan ke luar negeri.
3) Kurangnya koordinasi Inter Kementerian (Interkem) perihal Penugasan.
Tabel 29. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013
dapat dilihat pada tabel berikut:
Indikator 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Jumlah bahan posisi
DELRI
15 bhn 42 bhn 360 15 bhn 159 bhn 1060
Jumlah 360 1060
c. Jumlah kerja sama kemitraan dengan perguruan tinggi, Pemerintah, Swasta,
LSM, Dalam Negeri dan Luar Negeri. Kerja sama Badan Litbang Pertanian
dengan Luar Negeri dapat diklasifikasi menjadi 3 kategori, yaitu kerja sama:
1) Bilateral, yaitu kerja sama antara dua negara/pemerintahan/lembaga
pemerintah; dengan keterangan adalah :
Kerja sama bilateral, Badan Litbang Pertanian dengan : (1) Russia
(multidisplin), (2) Cheznya (dalam bidang peternakan). Masih dalam
Page 60
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
60
pembahasan adalah MoU dengan Taiwan (melalui masing-masing Kamar
Dagangnya).
2) Regional, adalah kerja sama antar kawasan, seperti kerja sama dengan
ASEAN; INTRA KAWASAN : APEC, AFTAdan lain sebagainya; dengan
keterangan sebagai berikut :
Kerja sama regional Badan Litbang Pertanian masih terus berlangsung
karena bersifat perserikatan. Kegiatan kerja sama regional di tahun 2013
lebih kepada perumusan kebijakan untuk kepentingan kawasan.
Biasanya diawali dengan pertemuan para pemimpin negara/
pemerintahan, misal ASEAN Summit. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan
kegiatan-kegiatan yang dibahas melalui atau oleh masing-masing fokus
bidang yang akan dikerjasamakan. Pembahasan kerja sama biasanya
dilaksanakan atau diawali dengan sidang SOM. Kerja sama Regional
yang aktif implementasinya hanya 1 (satu) yaitu kerja sama dengan
APEC.
3) Multilateral, yaitu kerja sama dengan berbagai jenis dan bidang yang
tidak terkelompokkan dalam kerja sama bilateral dan regional, yaitu
kerja sama dengan : FAO dan UNDP (PBB/UN), WB, ADB, CGIAR, WIPO,
WTO, Organisasi internasional. Dengan keterangan adalah :
Kerja sama multilateral, adalah pelaksanaan kerja sama dengan
Lembaga Riset Internasional seperti misalnya lembaga riset dibawah
Consultative Group on International Agricultural Research (CGIAR),
contoh dengan CIP, CIMMYT, ICRISAT, CIAT. Dengan lembaga riset
negara asing seperti ACIAR, JIRCAS, CIRAD, dan sebagainya, serta
dengan pihak swasta dan LSM luar negeri.
Kerja sama dalam negeri dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) kelompok,
yaitu kerja sama dengan Institusi Penelitian Nasional (Pemerintah), kerja
sama dengan Pemerintah Daerah, kerja sama Kemitraan dengan Perguruan
Tinggi, kerja sama internasional dan Swasta Nasional telah tercapai sebesar
733 kerja sama, yang terdiri dari :
1) 128 kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam negeri dan Lembaga
Penelitian Nasional di luar Badan Litbang Pertanian melalui program
Kerjasama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional
(KKP3N). Kegiatan ini merupakan pengembangan dari kegiatan Kerja
Page 61
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
61
sama Kemitraan Penelitian dengan Perguruan Tinggi atau KKP3T yang
telah dilaksanakan mulai dari tahun 2007.
2) 104 kerjasama kemitraan dengan institusi pemerintah, swasta dan LSM.
Kegiatan yang mendapatkan pendanaan dari kerjasama kemitraan
adalah kegiatan dengan sharing mitra dalam bentuk program penelitian
sumberdaya, baik sumberdaya manusia, keuangan maupun sarana dan
prasarana.
3) 25 kerjasama kemitraan pengkajian dengan hampir seluruh pemerintah
provinsi/ kabupaten yang tersebar di Indonesia.
4) 274 kerjasama dalam negeri yang diarahkan untuk meningkatkan
pemanfaatan sarana/fasilitas penelitian, jasa pelayanan, dan alih
teknologi. Kerja sama ini dilakukan dengan instansi/pemerintah daerah,
swasta nasional dan perguruan tinggi.
5) 202 kerjasama (MoU) dengan beberapa negara maupun lembaga riset
internasional, seperti IRRI, CIP, CIAT, CIMMYT, ICRAF, Bioversity Intern
dan sebagainya yang telah berjalan sejak beberapa tahun lalu dan masih
berlangsung sampai tahun 2013.
Saat ini Badan Litbang Pertanian memiliki kerja sama penelitian dan
pengembangan pertanian yang cukup luas baik nasional maupun
internasional. Secara nasional telah terbentuk kerja sama penelitian untuk
beberapa komoditas dan bidang masalah yang melibatkan beberapa lembaga
penelitian di bawah koordinasi Kementerian Ristek, LIPI, BATAN, BPPT dan
beberapa perguruan tinggi. Untuk mengefektifkan diseminasi telah terbentuk
pula kerja sama dengan pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat,
pihak swasta dan instansi pengembil kebijakan baik dalam lingkup
Kementerian maupun di luar Kementerian Pertanian. Secara internasional,
Badan Litbang Pertanian juga terlibat dalam jejaring kerja sama, baik
bilateral, multilateral maupun regional. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada
tabel berikut :
Page 62
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
62
Tabel 30. Kerjasama Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
No Skema Kerja Sama Jumlah Kerja Sama
1 Kerja sama dengan Perguruan Tinggi 128
2 Kerja sama dengan Pemerintah 104
3 Kerja sama Kemitraan Pengkajian 25
4 Kerja sama Dalam Negeri 274
5 Kerja sama Internasional 202
Jumlah 733
Tabel 31. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013
dapat dilihat pada tabel berikut:
Indikator 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Jumlah kerja sama kemitraan dengan
perguruan tinggi, Pemerintah, Swasta,
LSM, Dalam Negeri dan Luar Negeri.
200
kerja
sama
114
kerja
sama
57 300
kerja
sama
733
kerja
sama
244,33
Jumlah 57 244,33
d. Jumlah layanan informasi teknologi Badan Litbang Pertanian
Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, ditahun 2013 secara umum
menunjukkan hasil yang relatif telah mencapai keberhasilan sebagaimana
telah ditetapkan pada tahun 2013. Sasaran inidicapai melalui 1 (satu)
program, yaitu: Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya
Saing yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 5 (lima) kegiatan, dengan
rincian sebagai berikut: Indikator kinerja sasaran “Terselenggaranya
pengelolaan kerja sama DN/LN”, dicapai melalui program penciptaan
teknologi dan varietas unggul berdaya saing, dengan 5 (lima) kegiatan yang
outputnya berupa:
Kegiatan Layanan Informasi Output
Pengelolaan Kegiatan Komunikasi
dan Pelayanan Publik
1 (satu) Laporan
Inovasi Teknologi untuk Daya
Saing Produk Pertanian
Penerbitan Inovasi Teknologi untuk Daya Saing
Produk Pertanian
1 laporan
Manajemen Promosi Hasil
Penelitian dan Media Relation
Pemberitaan kegiatan dan hasil Litbang Pertanian
di media massa
1 laporan
Page 63
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
63
Promosi Hasil Penelitian di Media
TV dan Radio
Tayangan program TV/Radio mengenai hasil-hasil
penelitian dan pengembangan Badan Litbang
Pertanian
1 Laporan
Diseminasi Teknologi Keikutsertaan dalam pameran sebagai sarana
diseminasi hasil Litbang Pertanian
1 Laporan
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) tetap. Capaian
kinerja yang berhasil tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Kemampuan Sumber Daya Manusia di bidang kehumasan yang cukup
baik;
2) Adanya capacity building bagi SDM kehumasan yang dapat
meningkatkan kualitas SDM;
3) Tersedianya sarana dan prasarana pendukung yang memadai;
4) Dukungan dan lingkungan kerja yang kondusif;
5) Koordinasi yang baik dengan pihak terkait.
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)
indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 32. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Indikator 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Jumlah layanan informasi
teknologi Badan Litbang
Pertanian
1 paket 1 paket 100 1 paket 1 paket 100
Jumlah 100 100
Page 64
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
64
Sasaran 5 : Terwujudnya perlindungan invensi hasil penelitian dan
pengembangan pertanian dan alih teknologi
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat di
gambarkan sebagai berikut:
Tabel 33. Capaian Kinerja Sasaran 5
Dalam tahun anggaran 2013, Balai PATP telah menetapkan tiga indikator yang
akan dicapai, yaitu: 1) Jumlah rekomendasi dan requlasi pengelolaan HKI dan Alih
Teknologi; dan 2) Jumlah invensi yang didaftarkan perlindungan HKI; 3) Jumlah
naskah perjanjian kerjasama lisensi. Realisasi sampai 31 Desember tahun 2013
menunjukkan bahwa semua sasaran telah dapat dicapai dengan hasil baik.
Dua sasaran yang telah dicapai adalah :
1. Rekomendasi dan regulasi pengelolaan HKI dan Alih Teknologi dari target 2
rekomendasi terealisasi 3 rekomendasi.
a. Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor : 67/Permentan/OT.140/11/2012
tanggal 27 Nopember 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pertanian nomor 06/Permentan /OT.140/2/2012 tentang Pedoman Kerja
Sama Penelitian Dan Pengembangan Pertanian
b. Peraturan Menteri Pertanian RI No : 99/Permentan/OT.140/10/2013
tanggal 9 Oktober 2013 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri
Pertanian nomor 06/Permentan /OT.140/2/2012 tentang Pedoman Kerja
Sama Penelitian Dan Pengembangan Pertanian
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
a. Jumlah rekomendasi dan requlasi pengelolaan
HKI dan Alih Teknologi
2 reki 3 rek 150
b. Jumlah invensi yang didaftarkan perlindungan
HKI
45 invensi 43 invensi 95,55
c. Jumlah naskah perjanjian kerjasama lisensi 15 lisensi 8 lisensi 53,33
Page 65
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
65
c. Panduan Umum Penamaan Invensi Balitbangtan.
2. Jumlah invensi yang di daftarkan perlindungan HKI dari target 45 HKI
terealisasi 43 HKI (Hak Kekayaan Intelektual) + 47 KI (Kekayaan intelektual).
Sasaran ini dicapai melalui upaya untuk mempercepat proses perlindungan HKI
dalam rangka meningkatkan adopsi teknologi oleh industri yang dilaksanakan
melalui sosialisasi, pemanduan penyusunan draft dokumen HKI, mediasi
percepatan proses pemeriksaan substantif paten, dan pelatihan drafting paten.
Kegiatan sosialisasi, mediasi dan pemanduan terhadap peneliti sebagai inventor.
Dengan adanya sosialisasi tersebut berdampak pada pemahaman peneliti tentang
pentingnya perlindungan HKI terhadap hasil penelitiannya meningkat. Sehingga
dalam menyusun draft naskah lebih mengarah ke petunjuk penulisan dari masing-
masing rezim. Di samping itu Balai Pengelolan Alih Teknologi Pertanian juga
memfasilitasi kegiatan pemanduan draft penulisan Paten, Cipta, Merek dan
permohonan perlindungan varietas tanaman dan mediasi. Dengan demikian
finalisasi draft penulisan Paten, Cipta, Merek dan permohonan perlindungan
varietas tanaman lebih cepat sehingga perolehan HKI nya diharapkan cepat
tercapai.
Sedangkan satu sasaran yang belum dicapai adalah jumlah naskah perjanjian
kerjasama lisensi dari target 15 perjanjian terealisasi 12. Hal ini disebabkan oleh
karena Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor : 67/Permentan/OT.140/11/2012
tanggal 27 Nopember 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian
nomor 06/Permentan /OT.140/2/2012 tentang Pedoman Kerja Sama Penelitian
Dan Pengembangan Pertanian. Perubahan tersebut berbunyi bahwa lisensi
komersial dikenakan royalty sebesar paling banyak 10 % (sepuluh persen) dari
harga pokok penjualan. Invensi yang dilisensi swasta dipayungi oleh perlindungan
hukum yang berupa paten dan perlindungan varietas tanaman sehingga yang
berhak memasalkan adalah swasta yang medisensi. Sosialisasi lebih intensif agar
para peneliti sebagai inventor termotivasi teknologi/invensinya untuk
dikerjasamakan dengan swasta. Saat ini belum banyak peneliti yang mengetahui/
memahami proses tersebut.
Page 66
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
66
Tabel 34. Besaran lisensi komersial dikenakan royalty sebesar paling banyak 10 %
(sepuluh persen) dari harga pokok penjualan
No Jenis Lisensi Eksklusif Non Eksklusif
1 Hasil Penelitian berupa benih/bibit 5 % (lima persen) 2,5 % (dua setengah
persen)
2 Hasil Penelitian pupuk/Pestisida 10 % (sepuluh
persen)
3 % (tiga persen)
3 Hasil Penelitian berupa teknologi
pengolahan hasil pertanian
10 % (sepuluh
persen)
3 % (tiga persen)
4 Hasil rekayasa alat dan mesin
pertanian
10 % (sepuluh
persen)
5 % (lima persen)
Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor : 67/Permentan/OT.140/11/2012 tanggal
27 Nopember 2012 tersebut besarnya royalty eksklusive masih dianggap tinggi
oleh dunia usaha yang mau melisensi invensi Balitbangtan sehinga dengan
Peraturan Menteri Pertanian RI No : 99/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9
Oktober 2013 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Pertanian nomor
06/Permentan /OT.140/2/2012 tentang Pedoman Kerja Sama Penelitian Dan
Pengembangan Pertanian berubah menjadi yang disajikan pada Tabel 35 sebagai
berikut :
Tabel 35. Lisensi komersial dikenakan royalty dari harga pokok penjualan dengan
besaran persentase sebagaimana tabel berikut :
No Jenis Teknologi Eksklusif
(%)
Non eksklusif
(%)
1. Benih/Bibit
1.1. Benih/bibit tanaman hibrida
1.2. Benih/bibit tanaman Non hibrida
1.3. Benih Transgenik
1.4. Bibit Unggul Ternak
5
2
3
2
2,5
1
1,5
1
2. Pupuk
2.1. Pupuk An – organic
2.2. Pupuk organic/Hayati
2.3. Pembenah Tanah
3
3
3
2
1,5
1,5
3. Pestisida
3.1. Biopestisida
3.2. Pestisida Kimia
3.3. Atraktan
3.4. Zat Pengatur Tumbuh
2
3
3
3
1,5
2
2
1,5
Page 67
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
67
4. Obat – obatan
4.1. Produk veteriner
4.2. Obat hewan
4.3. Obat Lainnya
2
2
2
1
1
1
5. Teknologi Pengolahan
5.1. Proses/Produk di Bidang Makanan
5.2. Proses/Produk di Bidang Minuman
5.3. Proses/Produk lainnya
3
3
3
1,5
1,5
1,5
6. Perangkat Uji Alat dan Mesin Pertanian
6.1. Perangkat Uji
6.2. Perangkap (hama dan liannya)
6.3. Alat Pertanian
6.4. Mesin – mesin dan komponennya
2
4
4
4
1
2,5
2,5
2,5
Dengan adanya perubahan tersebut yang jelas membutuhkan waktu sehingga
mengakibatkan mediasi dalam perjanjian kerjasama lisensi berubah atau mundur
sehingga mengakibatkan jumlah kerjasama lisensi belum sesuai target yang telah
direncanakan.
Posisi ini akan lebih ditingkatkan kinerja BPATP tahun 2014 dengan lebih intensif
sosialisasi ke UK/UPT tentang HKI bagi perlindungan invensi yang sudah dihasilkan
peneliti Balitbangtan.
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)
indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 36. Hasil perbandingan capaian kinerja antara tahun 2012 – 2013 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Indikator 2012 2013
Target Realisasi % Target Realisasi %
Jumlah rekomendasi dan requlasi
pengelolaan HKI dan Alih
Teknologi
3 rek 4 rek 133,33 2 rek 3 rek 150
Jumlah invensi yang didaftarkan
perlindungan HKI
24 inv 67 inv 279,16 45 inv 90 inv 200
Jumlah naskah perjanjian
kerjasama lisensi
15
lisensi
34
lisensi
226,66 15
lisensi
12
lisensi
80
Jumlah 639,15 430
Page 68
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
68
BAB IV. AKUNTABILITAS KEUANGAN
A. SEKRETARIAT BADAN LITBANG PERTANIAN
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian TA. 2013 menerima DIPA Nomor:
018.09.1.411971/2013 tanggal 5 Desember 2012 dengan anggaran senilai Rp.
310.031.110.000,- (tiga ratus sepuluh milyar tiga puluh satu juta seratus sepuluh
ribu rupiah) dalam bentuk Rupiah Murni (RM), PNBP dan PHLN. Adapun revisinya
adalah sebagai berikut:
Pada satker Badan Litbang Pertanian kantor Pusat Jakarta TA 2013 terdapat 5 kali
revisi, yaitu :
1. Revisi I Karena ada aplikasi RKAKL terpadu, kesepakatan DJA (Direktorat
Jenderal Anggaran) dan DJPB (Direktorat Jenderal Perbendaharaan) agar
menyamakan backup awalnya sebagai Revisi DIPA I;
2. Revisi II tanggal 14 Juni 2013, dengan DIPA – 018.09.1.411971/2013 tanggal
DIPA 5 Desember 2013.
Revisi Pemblokiran Internal untuk penghematan subsidi BBM pada kegiatan
promosi humas, revitalisasi kebun percobaan kerja sama kemitraan,
pengembangan SDM, Belanja Jasa Lainnya (Internet) dan Belanja Modul
(kendaraan dan gedung bangunan dengan nilai total Rp. 19.999.829.000,00;
3. Revisi II tidak merubah pagu anggaran;
4. Revisi III tanggal 26 September 2013 dengan No DIPA :
018.09.01.411971/2013 tanggal 5 Desember 2012.
Pembukaan blokir dan sekaloigus pengurangan pagu anggaran sebagai
penghematan BBM TA 2013 sebesar Rp.19.999.829.000,00 dan pergeseran ke
satker lain sebesar Rp. 500.000.000,00 sehingga mengurangi pagu anggaran
yang semula Rp. 310.031.110.000,00 menjadi Rp. 289.531.281.000,00 serta
perubahan pagu anggaran di KPPN Jakarta VI (khusus) yang pagu anggaran
awalnya Rp. 37.240.000.000,00 menjadi Rp. 36.851.200.000,00;
5. Revisi IV tanggal 22 Oktober 2013 dengan No: DIPA -018.09.1.411971/2013
dengan tanggal DIPA 5 Desember 2012 yaitu penyesuaian akun perjalanan
dinas tetapi tidak merubah pagu total;
Page 69
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
69
6. Revisi V tanggal 24 Desember 2013 dengan No: DIPA -018.09.1.411971/2013
dengan tanggal DIPA 5 Desember 2012 yaitu revisi pengurangan pagu Badan
Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta dari dana transito untuk Satlak-Satker
Badan lItbang Pertanian yang kekurangan belanja pegawai dan penambahan
pagu belanja pegawai untuk tunjangan pembulatan (gaji) sehingga
menambah pagu yang semula Rp. 289.531.281.000,- menjadi Rp.
287.567.551.000,-.
Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Sekretariat Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada umumnya cukup berhasil dalam
mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai operasional Sekretariat Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada tahun 2013 mendapat anggaran
sebesar Rp. 287.567.551.000,-. Anggaran tersebut telah di realisasikan sebesar
Rp. 227.650.671.464,- atau sebesar 79,16%, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 37. Rincian anggaran yang telah di realisasikan
No. Sasaran Program Anggaran Realisasi %
1. Meningkatnya manajemen perencana program dan anggaran, kerjasama, pengelolaan sumberdaya, dan hasil litbang pertanian
Dukungan manajemen, fasilitasi dan instrumen teknis dalam pelaksanaan kegiatan litbang pertanian
287.567.551.000,- 227.650.671.464,- 79,16
2. Meningkatnya manajemen penelitian berkelanjutan dan transfer teknologi (PMPB-TT)
Jumlah 287.567.551.000,- 227.650.671.464,- 79,16
Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan
realisasi penyerapan anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi
penggunaan sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala sampai saat ini sistem
penganggaran yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu
komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum
ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
Page 70
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
70
1. Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara
anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan
belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2013.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2013 adalah berupa Pendapatan Negara
Bukan Pajak sebesar Rp. 4.215.275.600,- atau mencapai Rp. 46,42 persen dari
estimasi pendapatannya sebesar Rp. 76.000.000,-
Realisasi Belanja Negara pada TA 2013 adalah sebesar Rp. 227,396,877,506,-
atau mencapai 79.08 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp. 287,567,551,000,-
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai
berikut:
Tabel 38. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 (dalam
Rupiah)
2. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas dana pada 31 Desember 2013 dan 2012.
Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi,
sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
Uraian TA 2012
Anggaran Realisasi
% Realisasi thd
Anggaran Realisasi
PENDAPATAN
PNBP 76.000.000 4.215.275.600 5.546,42 3.514.826.989
BELANJA
Belanja Pegaw ai 10.527.667.000 9.327.145.022 88,60 9.579.545.309
Belanja Barang 176.646.501.000 157.815.024.941 89,34 112.667.263.998
Belanja Modal 100.393.383.000 60.254.707.543 60,02 39.697.007.400
287.567.551.000 227.396.877.506 79,08 161.943.816.707
TA 2013
Page 71
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
71
Nilai Aset per 31 Desember 2013 dicatat dan disajikan sebesar Rp.
186.599.210.889,- yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp. 116.556.075,-, Aset
Tetap (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp. 184,323,777,852,-;
Piutang Jangka Panjang (neto setelah penyisihan piutang tak tertagih) sebesar Rp.
0,00 dan Aset Lainnya (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp.
2.158.876.962,-.
Nilai Kewajiban seluruhnya tersaji sebesar Rp. 54.269.107,- yang terdiri dari hanya
Kewajiban Jangka Pendek. Nilai Ekuitas Dana disajikan sebesar Rp.
186,544,941,782,- yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp. 62.286.968,-
dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp. 186,482,654,814,-.
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai
berikut:
Tabel 39. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
3. Pendapatan Negara, Hibah dan PNBP
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2013 adalah sebesar Rp. 4.215.275.600,- atau mencapai 46,42 persen
dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp. 76.000.000,- Pendapatan
Negara dan Hibah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kantor Pusat
Jakarta terdiri dari Pendapatan dari Pengelolaan BMN, Pendapatan Jasa,
Pendapatan Iuran dan Denda dan Pendapatan Lain-lain.
31 Desember 2013 31 Desember 2012 (Rp) %
Aset 186.599.210.889 180.407.905.873 6.191.305.016 3,43%
Aset Lancar 116.556.075 1.546.694.232 -1.430.138.157 -92,46%
Aset Tetap 184.323.777.852 174.509.647.635 9.814.130.217 5,62%
Aset Lainnya 2.158.876.962 4.351.564.006 -2.192.687.044 -50,39%
JUMLAH ASET 186.599.210.889 180.407.905.873 6.191.305.016 3,43%
Kewajiban 54.269.107 84.062.115 -29.793.008 -35,44%
Kewajiban JK. Pendek 54.269.107 84.062.115 -29.793.008 -35,44%
Ekuitas Dana 186.544.941.782 180.323.843.758 6.221.098.024 3,45%
Ekuitas Dana Lancar 62.286.968 1.462.632.117 -1.400.345.149 -95,74%
Ekuitas Dana Investasi 186.482.654.814 178.861.211.641 7.621.443.173 4,26%
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS DANA 186.599.210.889 180.407.905.873 6.191.305.016 3,43%
Tanggal NeracaUraian
Kenaikan/ penurunan
Page 72
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
72
Tabel 40. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah
1. Penerimaan PNBP 76.000.000 4.215.275.600 5.546.42
Jumlah 76.000.000 4.215.275.600 5.546.42
Uraian
2013
Anggaran Realisasi % Real
Angg.
Berdasarkan tabel diatas, perbandingan realisasi pendapatan TA 2013 dan 2012
menunjukkan bahwa realisasi pendapatan dari PNBP pada TA 2013 mengalami
kenaikan sebesar 19,93 persen dari realisasi pendapatan dari PNBP TA 2012.
Hal ini disebabkan antara lain:
1. Penerimaan sewa dari PT. RPN tahun yang lalu;
2. Meningkatnya aktivitas jasa sewa fasilitas gedung dan bangunan yang dikelola
oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kantor Pusat Jakarta;
3. Meningkatnya penerimaan kembali belanja lainnya TAYL;
Pada TA 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kantor Pusat
Jakarta memperoleh Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan
Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan sebesar Rp. 1.658.356.863,-
Pendapatan Jasa sebesar Rp. 44.290.000,- Pendapatan Iuran dan Denda sebesar
Rp. 729.338,00pendapatan lain-lain sebesar Rp. 2.511.899.399,- yang terdiri dari
penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL sebesar Rp. 920.674,-
penerimaan kembali belanja lainnya TAYL sebesar Rp. 1.937.992.126,- dan
pendapatan pelunasan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh Negara (masuk
TP/TGR) bendahara sebesar Rp. 572.986.599,-.
Page 73
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
73
Tabel 41. Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2013 dan 2012
URAIAN REALISASI T.A. 2013 REALISASI T.A. 2012
NAIK
(TURUN)
%
1. Pendapatan dari Pengelolaan BMN 1,658,356,863 3,047,763,904 -45.59
2. Pendapatan Jasa 44,290,000 - 100.00
3. Pendapatan Iuran dan Denda 729,338 2,166,000 -66.33
4. Pendapatan Lain-lain 2,511,899,399 464,897,085 440.31
Jumlah Pendapatan 4,215,275,600 3,514,826,989 19.93
4. Belanja Negara
Realisasi belanja Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kantor Pusat
Jakarta pada TA 2013 adalah sebesar Rp. 227.396.877.506,- atau 79,08 persen
dari anggaran senilai Rp. 287.567.551.000,- Rincian Anggaran dan realisasi
belanja TA 2013 tersaji pada tabel di bawah ini :
Tabel 42. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2013
URAIAN ANGGARAN REALISASI %
Belanja Pegawai 10.527.667.000 9.337.866.228 88,7
Belanja Barang 176.646.501.000 158.058.097.693 89,48
Belanja Modal 100.393.383.000 60.254.707.543 60,02
Total Belanja Kotor 287.567.551.000 227.650.671.464 79,16
Pengembalian Belanja (253.793.958) 0
Belanja Netto 287.567.551.000 227.396.877.506 79,08
Page 74
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
74
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik 1 berikut ini:
Berdasarkan tabel 43 perbandingan realisasi belanja (bersih) TA 2013 dan TA 2012
menunjukkan bahwa realisasi belanja pada TA 2013 mengalami kenaikan sebesar
37,60 persen dibandingkan realisasi belanja pada TA 2012.
Hal ini disebabkan antara lain:
1. Pengadaan belanja barang meningkat karena semakin banyaknya kegiatan
kemitraan pada TA 2013
2. Pengadaan belanja modal meningkat karena adanya pembangunan dan
renovasi gedung, pengadaan peralatan dan mesin, pengadaan mebelair.
Tabel 43. Perbandingan Realisasi Belanja TA 2013 dan 2012
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2013 REALISASI T.A. 2012 NAIK (TURUN) %
Belanja Pegawai 9.337.866.228 9.625.285.043 (2,99)
Belanja Barang 158.058.097.693 113.130.739.507 39,71
Belanja Modal 60.254.707.543 39.697.007.400 51,79
Jumlah Belanja 227.650.671.464 162.453.031.950 40,13
0
20,000,000,000
40,000,000,000
60,000,000,000
80,000,000,000
100,000,000,000
120,000,000,000
140,000,000,000
160,000,000,000
180,000,000,000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2013
Anggaran Realisasi
Page 75
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
75
5. Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian kantor
Pusat Jakarta pada TA 2013 meliputi: Belanja Gaji dan Tunjangan PNS; Belanja
Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS; Belanja Honorarium; dan Belanja Lembur.
Realisasi Belanja Pegawai TA 2013 dan TA 2012 adalah masing-masing sebesar
Rp. 9.327.145.022,- dan Rp. 9.579.545.309,-. Berdasarkan Tabel 9, realisasi
belanja TA 2013 mengalami penurunan sebesar 2,63 persen dari realisasi belanja
TA 2012. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
1. Adanya pegawai yang memasuki masa pensiun.
2. Adanya mutasi pegawai ke unit dan instansi lain.
Tabel 44. Perbandingan Belanja Pegawai TA 2013 dan TA 2012
Uraian 31 Des 2013 31 Des 2012 % Naik/(Turun)
Belanja Gaji Pokok PNS 6.658.984.660Rp 6.519.821.600Rp 2,13%
Belanja Pembulatan Gaji PNS 163.185Rp 123.636Rp 31,99%
Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 487.982.046Rp 462.650.020Rp 5,48%
Belanja Tunj. Anak PNS 150.461.830Rp 143.078.682Rp 5,16%
Belanja Tunj. Struktural PNS 248.710.000Rp 257.550.000Rp -3,43%
Belanja Tunj. Fungsional PNS 67.465.000Rp 56.610.000Rp 19,18%
Belanja Tunj. PPh PNS 142.649.607Rp 214.470.455Rp -33,49%
Belanja Tunj. Beras PNS 432.338.900Rp 421.831.650Rp 2,49%
Belanja Uang Makan PNS 709.979.000Rp 763.832.000Rp -7,05%
Belanja Tunj. Lain-lain termasuk uang
duka PNS Dalam dan Luar Negeri12.120.000Rp -Rp
100,00%
Belanja Tunjangan Umum PNS 329.355.000Rp 360.300.000Rp -8,59%
Belanja Uang Lembur 97.657.000Rp 94.292.000Rp 3,57%
Belanja Pegaw ai (Tunjangan
Khusus/Kegiatan)-Rp 330.725.000Rp
-100,00%
Total 9.337.866.228Rp 9.625.285.043Rp -2,99%
Pengembalian 10.721.206Rp 45.739.734Rp -76,56%
Jumlah Netto 9.327.145.022Rp 9.579.545.309Rp -2,63%
6. Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012 adalah masing-masing sebesar
Rp. 157.815.024.941,- dan Rp. 112.667.263.998,-.
Page 76
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
76
Berdasarkan Tabel 45, Realisasi Belanja Barang TA 2013 mengalami kenaikan
sebesar 40,1 persen dari Realisasi Belanja Barang TA 2012. Hal ini disebabkan
antara lain semakin bertambahnya kegiatan pada tahun 2013.
Tabel 45. Perbandingan Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012
Uraian 31 Des 2013 31 Des 2012 Naik/Turun %
Belanja Barang
Operasional3.268.456.320Rp 3.820.954.741Rp (552.498.421)Rp -14,5%
Belanja Barang Non
Operasional56.381.602.863Rp 38.605.387.445Rp 17.776.215.418Rp 46,0%
Belanja Jasa 70.045.904.116Rp 49.017.170.455Rp 21.028.733.661Rp 42,9%
Belanja Pemeliharaan 2.234.753.639Rp 1.448.193.841Rp 786.559.798Rp 54,3%
Belanja Perjalanan 26.127.380.755Rp 20.239.033.025Rp 5.888.347.730Rp 29,1%
Jumlah Brutto 158.058.097.693Rp 113.130.739.507Rp 44.927.358.186Rp 39,7%
Pengembalian 243.072.752Rp 463.475.509Rp (220.402.757)Rp -47,6%
Jumlah Netto 157.815.024.941Rp 112.667.263.998Rp 45.147.760.943Rp 40,1%
7. Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2013 dan TA 2012 adalah masing-masing sebesar Rp.
60.254.707.543,- dan Rp. 39.697.007.400,-
Berdasarkan Tabel 46, Realisasi Belanja Modal TA 2013 mengalami kenaikan
sebesar 41,43 persen dibandingkan Realisasi Belanja Modal TA 2012. Hal ini
disebabkan antara lain:
1. Pengadaan peralatan dan mesin untuk mengganti yang sudah tidak
beroperasi dengan kapasitas penuh.
2. Adanya pembangunan gedung di beberapa lokasi.
3. Pemasangan jaringan komunikasi dan informasi untuk mendukung rencana
kerja strategis organisasi.
4. Pengadaan pembangunan gedung genset.
5. Pemasangan jaringan komunikasi dan informasi untuk mendukung rencana
kerja strategis organisasi.
6. Pengadaan genset.
Page 77
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
77
Tabel 46. Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2013 dan 2012
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2013 REALISASI T.A 2012Naik
(Turun) %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 20.623.745.000 25.835.940.400 -20,17
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 39.630.962.543 13.861.067.000 185,92
Jumlah Belanja Kotor 60.254.707.543 39.697.007.400 51,79
Pengembalian Belanja Modal 0 0 0,00
Jumlah Belanja Bersih 60.254.707.543 39.697.007.400 51,79
8. Rekening Pemerintah
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kantor Pusat Jakarta mempunyai
2 (dua) rekening yaitu rekening Bendahara Pengeluaran dengan nomor rekening
127.00.8900070-5 pada Bank Bank Mandiri Cabang Ragunan dan a.n. PUMK
Bagian KSOH Sekretariat Badan Litbang Pertanian dengan nomor rekening
127.00.0635708-5 yang digunakan untuk menampung dana hibah.
9. Catatan Realisasi Anggaran
Catatan realisasi anggaran diuraikan sebagai berikut:
a. Pendapatan Negara Bukan Pajak yang bersifat Fungsional pada
Badan Litbang Pertanian Kantor Pusar Jakarta diperoleh dari
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Per 31 Desember 2013
realisasi pendapatan mengalami peningkatan yang cukup signifikan
dikarenakanadanya Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan
dari PT. RPN.
b. Penyerapan Anggaran belanja semester II TA 2012 Badan Litbang
Pertanian Kantor Pusat Jakarta mencapai 79.16%.
c. Adanya Beberapa Kegiatan Belanja Modal yang tidak bisa diadakan
karena:
1) Tidak terserapnya semua Belanja Modal pada Anggaran Rupiah
Murni dikarenakan adanya penghematan yang dilakukan oleh
Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta.
2) Tidak terserapnya Belanja Modal pada anggaran Pinjaman Luar
Negeri (RK) dikarenakan masih menunggu RFP dari Bank Dunia
yang masih perlu dievaluasi oleh Bank Dunia sehingga belum
Page 78
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
78
mendapatkan persetujuan. Dana tersebut merupakan alokasi
untuk pengadaaan konsultan perencana konstruksi di 11 satker.
10. Catatan Penting Lainnya
1. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian TA. 2013 menerima DIPA
Nomor: 018.09.1.411971/2013 tanggal 5 Desember 2012 dengan
anggaran senilai Rp. 310.031.110.000,- (tiga ratus sepuluh milyar tiga
puluh satu juta seratus sepuluh ribu rupiah) dalam bentuk Rupiah Murni
(RM) , PNBP dan PHLN. Adapun revisinya adalah sebagai berikut:
a. Revisi I Karena ada aplikasi RKAKL terpadu, kesepakatan DJA
(Direktorat Jenderal Anggaran) dan DJPB (Direktorat Jenderal
Perbendaharaan) agar menyamakan backup awalnya sebagai Revisi
DIPA I;
b. Revisi II tanggal 14 Juni 2013, dengan DIPA – 018.09.1.411971/2013
tanggal DIPA 5 Desember 2013;
Revisi Pemblokiran Internal untuk penghematan subsidi BBM pada
kegiatan promosi humas, revitalisasi kebun percobaan kerja sama
kemitraan, pengembangan SDM, Belanja Jasa Lainnya (Internet) dan
Belanja Modul (kendaraan dan gedung bangunan dengan nilai total
Rp. 19.999.829.000,-
c. Revisi II tidak merubah pagu anggaran;
d. Revisi III tanggal 26 September 2013 dengan No DIPA :
018.09.01.411971/2013 tanggal 5 Desember 2012. Pembukaan
blokir dan sekaligus pengurangan pagu anggaran sebagai
penghematan BBM TA 2013 sebesar Rp. 19.999.829.000,- dan
pergeseran ke satker lain sebesar Rp. 500.000.000,- sehingga
mengurangi pagu anggaran yang semula Rp. 310.031.110.000,-
menjadi Rp. 289.531.281.000,- serta perubahan pagu anggaran di
KPPN Jakarta VI (khusus) yang pagu anggaran awalnya Rp.
37.240.000.000,- menjadi Rp. 36.851.200.000,-;
Page 79
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
79
e. Revisi IV tanggal 22 Oktober 2013 dengan No: DIPA -
018.09.1.411971/2013 dengan tanggal DIPA 5 Desember 2012 yaitu
penyesuaian akun perjalanan dinas tetapi tidak merubah pagu total;
f. Revisi V tanggal 24 Desember 2013 dengan No: DIPA -
018.09.1.411971/2013 dengan tanggal DIPA 5 Desember 2012 yaitu
revisi pengurangan pagu Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat
Jakarta dari dana transito untuk Satlak-Satker Badan lItbang
Pertanian yang kekurangan belanja pegawai dan penambahan pagu
belanja pegawai untuk tunjangan pembulatan (gaji) sehingga
menambah pagu yang semula Rp. 289.531.281.000,- menjadi Rp.
287.567.551.000,-
2. Pada tahun 2011 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kantor
Pusat Jakarta telah mengadakan Inventaris dan Penilaian (IP)
berdasarkan hasil temuan dari BPK. Dalam pelaksanaan IP terdapat
barang tidak ditemukan yang tercantum dalam BA 04 berupa Tanah
Bangunan Rumah Negara Golongan I 1 (satu) unit Tanah Rumah Negara
Golongan I dengan Kode Barang 1010101001 NUP 2 bukanlah
merupakan BMN yang tidak ditemukan. Sesuai Surat Keputusan
Direktorat Jenderal Perumahan dan Pemukiman Nomor : 132/KPTS-
RN/DM/2005 tentang Status Rumah Negara Golongan II menjadi Rumah
Negara Golongan III, pengelolaan BMN telah dialihkan ke Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah tetapi sampai dengan audit BPK
tahun 2010 masih tercatat dalam aplikasi SIMAK-BMN Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian Kantor Pusat Jakarta. Tindak lanjutnya
sampai dengan 31 Desember 2013 telah dilakukan reklasifikasi menjadi
Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan III dari aplikasi SIMAK BMN
berdasarkan surat KPKNL Jakarta V No.S-327/WKN.07/KNL.05/2013.
Sampai dengan 31 Desember 2013 belum dilakukan penghapusan karena
belum adanya bukti pelunasannya.
3. Pada semester I tahun 2013 pada aplikasi SIMAK BMN dilakukan migrasi
dan penyusutan yang mengakibatkan terjadinya transasksi normalisasi
(transaksi data bermasalah yang dinormalisasi oleh aplikasi) data
terlampir dan telah dilakukan transaksi penambahan saldo awal akibat
Page 80
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
80
transaksi normalisasi tersebut terhadap aset tetap Bangunan Gedung
Kantor Permanen seniali Rp. 17.392.015.156,-.
4. Status dan permasalahan belanja modal kegiatan SMARTD TA 2013
Pada tahun 2013dilakukan kegiatan untuk pembangunan gedung Bank
Gen, BB Biogen; Laboratorium Terpadu, Balittri; Laboratorium Terpadu,
Balittas dan Gedung perkantoran BPTP Jambi. Untuk itu diperlukan
seleksi konsultan perencana, seleksi konsultan pengawas dan
pembanguan fisik gedung.
Proses seleksi konsultan perencana dan pengawas menggunakan metode
Selection Based on the Consultans qualifications (CQS) dan proses
pelelangan pembangunan fisik menggunakan metode National
Competitive Bidding (NCB).
Berdasarkan Loan Agreement, maka beberapa tahapan pelelangan harus
mendapatkan persetujuan dari Bank Dunia (No Objection Letter). Untuk
proses persetujuan dipilih BB Biogen sebagai paket pertama yang harus
mendapatkan NOL (prior review), yang lainnya mengikuti dokumen yang
sudah mendapat NOL (post review). Berikut adalah tahapan-tahapan
yang telah dilakukan pada tahun 2013 untuk mendapatkan NOL:
1. Bank Dunia telah menerbitkan NOL (No Objection Letter) sebagai
persetujuan terhadap rencana pengadaan barang dan jasa
(Procurement Plan) tahun 2013 tertanggal 5 Februari 2013.
2. Prior review dilakukan oleh Bank Dunia terhadap tahapan proses
pengadaan bangunan di satker BB Biogen, karena satker BB Biogen
merupakan paket pengadaan pertama dalam procurement plan.
Proses pengadaan tersebut adalah seleksi konsultan perencana,
lelang konstruksi dan seleksi konsultan pengawas. Tahapan yang
telah dilakukan dalam mendapatkan NOL, yaitu:
a. Bank Dunia telah menerbitkan NOL untuk Request for Proposal
(RFP) konsultan perencana pembangunan Bank Gen di BB
Biogen
b. Selanjutnya, konsultan perencana diundang untuk membuat
proposal penawaran dari RFP yang sudah disetujui. Untuk
Page 81
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
81
selanjutnya, RFP tersebut digunakan sebagai contoh untuk
kegiatan pengadaan bangunan bagi satker lainnya, yaitu
Laboratorium Terpadu Balittri, Laboratorium Terpadu Balittas,
dan Renovasi gedung BPTP Jambi.
c. Proposal penawaran dari masing-masing konsultan pemenang
telah dievaluasi oleh pokja dan tim teknis masing-masing satker
tersebut. Berita acara evaluasi dan negosiasi proposal telah
disetujui oleh Bank Dunia pada tanggal 25 Maret 2013.
d. Setelah melalui tahapan-tahapan pada poin a, b, dan c di atas,
maka kontrak dapat ditandatangani antara Konsultan Perencana
untuk dengan PPK SMARTD. Penandatangan kontrak dilakukan
pada tanggal 25 Maret 2013. Periode pelaksanaan pekerjaan
konsultan perencana yaitu selama dua bulan.
e. Setelah dihasilkan detail engineering design (DED) sebagai
produk dari proses perencanaan dilanjutkan dengan proses
pengadaan konstruksi. Untuk itu diperlukan dokumen lelang
yang harus disetujui, dalam hal ini dokumen lelang konstruksi
Bank Gen BB Biogen telah mendapatkan persetujuan dari Bank
Dunia pada tanggal 31 Mei 2013 oleh Bank Dunia.
f. Telah disetujui hasil evaluasi hasil pelelangan dan draft kontrak
konstruksi Bank Gen BB Biogen pada tanggal 12 Juli 2013,
sehingga kontrak konstruksi Bank Gen BB Biogen dilakukan pada
tanggal 15 Juli 2013, dan akhir kontrak pada tanggal 31
Desember 2013 (kurang lebih 5,5 bulan).
g. Telah dilakukan kontrak konstruksi Laboratorium Terpadu
Balittas pada tanggal 24 Juli 2013 dan akhir kontrak tanggal 20
Desember 2013 (kurang lebih 5 bulan).
h. Telah dilakukan kontrak konstruksi Laboratorium Terpadu Balittri
pada tanggal 17 Juli 2013 dan beralhir 31 Desember 2013
(kurang lebih 5,5 bulan).
i. Telah dilakukan kontrak konstruksi gedung perkantoran BPTP
Jambi pada tanggal 15 juli 2013 dan berakhir 31 Desember 2013.
Page 82
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
82
Berdasarkan proses pelaksanaan pelelangan tersebut di atas, maka
waktu pelaksanaan konstruksi mengalami keterlambatan, hal ini karena:
1. Tahapan proses pelelangan harus mendapatkan persetujuan dari
Bank Dunia, sehingga waktu pelaksanaan konstruksi menjadi
pendek.
2. Waktu pelaksanaan kontrak adalah kontrak berdasarkan tahun
anggaran berjalan, sehingga pelaksanaan menjadi pendek. Untuk
itu ke depan diperlukan kontrak tahun jamak, sehingga pelaksanaan
menjadi cukup sesuai dengan tipe dan luasan bangunan yang akan
dibangun.
3. Persetujuan tahapan pelelangan untuk prior review harus diikuti
sesuai dengan Loan Agreement. Hal ini untuk menghindari
pembayaran yang ineligible (tidak dapat dibayar oleh Bank Dunia).
Untuk itu diperlukan tindak lanjut untuk bangunan yang belum selesai
di tahun 2013, yaitu melanjutkan pembangunan konstruksi di tahun
2014. Mekanisme yang dilakukan untuk melanjutkan pekerjaan 2013
adalah melalui addendum kontrak dan mengalokasikan dana dalam
DIPA 2014 sebesar sisa pekerjaan fisik yang belum diselesaikan. Untuk
melakukan addendum kontrak, dibutuhkan persetujuan dari Bank
Dunia, dalam hal ini adalah addendum perpanjangan waktu
pelaksanaan.
B. BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN
Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Balai PATP pada
umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai
operasional Balai PATP pada tahun 2013 mendapat anggaran sebesar
Rp. 7.617.320.000,- (Tujuh miliar enam ratus tujuh belas juta tiga ratus dua puluh
ribu rupiah). Dari total pagu anggaran tersebut telah digunakan dengan realisasi
program dan kegiatan Tahun 2013 sebesar Rp.6.903.794.586,- atau tingkat
realisasi daya serap anggaran sebesar 90,63 %.
Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan
realisasi penyerapan anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi
Page 83
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
83
penggunaan sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala sampai saat ini sistem
penganggaran yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu
komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum
ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
a. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran
dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama
periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2013.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2013 adalah berupa Pendapatan Negara
Bukan Pajak sebesar Rp.1.249.670.950,-. atau mencapai 265,59 persen dari
estimasi pendapatannya sebesar Rp. 470.523.000,-
Realisasi Belanja Negara pada TA 2013 adalah sebesar Rp. 6.903.794.586,- atau
mencapai 90.63 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp. 7.617.320.000,-
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011 dapat disajikan sebagai
berikut:
Tabel 47. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 (dalam
Rupiah)
Uraian
2013 2012
Anggaran Realisasi
% Real.
Thd
Anggaran
Realisasi
Pendapatan Negara 470.523.000 1.249.670.950 265,59 551.000.724
Belanja Negara 7.617.320.000 6.896.629.586 90,54 6.080.049.006
b. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas dana pada 31 Desember 2013 dan 2012. Neraca yang disajikan adalah
hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana yang diwajibkan dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah
dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat.
Page 84
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
84
Nilai Aset per 31 Desember 2013 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 4.069.605.494,-
yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp. 147.060.068,- Aset Tetap (neto setelah
akumulasi penyusutan) sebesar Rp. 3.922.545.426,- Piutang Jangka Panjang (neto
setelah penyisihan piutang tak tertagih) sebesar Rp.9.114.118,- dan Aset Lainnya
(neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp. 0,-
Nilai Kewajiban seluruhnya tersaji sebesar Rp. 60.472.800,- yang terdiri dari hanya
Kewajiban Jangka Pendek.
Nilai Ekuitas Dana disajikan sebesar Rp. 4.009.132.694,- yang terdiri dari Ekuitas
Dana Lancar sebesar Rp. 86.587.268,- dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp.
3.922.545.426,-
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai
berikut:
Tabel 48. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
Rp %
ASET
Aset Lancar 147.060.068 220.024.212 (72.964.144) -33,16
Aset Tetap 3.922.545.426 5.406.327.600 (1.483.782.174) -27,45
Piutang Jk Panjang - - - 0,00
Aset Lainnya - 36.555.000 (36.555.000) -100,00
Jumlah Aset 4.069.605.494 5.662.906.812 (1.593.301.318) -28,14
KEWAJIBAN
Kewajiban Jk Pendek 60.472.800 - 60.472.800 #DIV/0!
Jumlah Kewajiban 60.472.800 - 60.472.800 #DIV/0!
EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar 86.587.268 220.024.212 (133.436.944) -60,65
Ekuitas Dana Invesrasi 3.922.545.426 5.442.882.600 (1.520.337.174) -27,93
Jumlah Ekuitas Dana 4.009.132.694 5.662.906.812 (1.653.774.118) -29,20
Jumlah Kewajiban & Ekuitas 4.069.605.494 5.662.906.812 (1.593.301.318) -28,14
Uraian 31 Des 2013 31 Des 2012 Kenaikan / Penurunan
c. Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2013 adalah sebesar Rp. 1.249.670.950,- atau mencapai 265,59 persen
dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp. 470.523.000,- sedangkan
Page 85
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
85
pendapatan dari hibah RP. 0,- karena Balai PATP tidak menerima hibah.
Pendapatan Negara Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian terdiri dari
Pendapatan dari pemindahtanganan BMN lainnya dan Pendapatan Hak dan
Perijinan. Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP lainnya per tanggal
pelaporan dapat dilihat dalam Tabel berikut ini:
Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasinya dapat dilihat dalam Tabel 49 berikut
ini:
Tabel 49. Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
1. Pendapatan dari Pemindahtanganan
BMN lainnya
2, Pendapatan Hak dan Perijinan 470.523.000 1.229.870.950 265,59
Jumlah 470.523.000 1.249.670.950 365,59
- 19.800.000 100,00
Uraian
2013
Anggaran Realisasi % Real
Angg.
Berdasarkan Tabel 6 Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2013 dan 2012
menunjukkan bahwa realisasi pendapatan dari PNBP pada TA 2013 mengalami
kenaikan sebesar 126,80 persen dari realisasi pendapatan dari PNBP TA 2012. Hal
ini disebabkan oleh : Meningkatnya pendapatan hak dan perijinan atas royalti yang
dikelola oleh Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian.
Pada TA 2013, Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian memperoleh pendapatan
lain-lain sebesar Rp 0,- dan pengembalian belanja pegawai dan belanja lainnya
tahun anggaran yang lalu sebesar Rp. 45,-
Tabel 50. Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2013 dan 2012
URAIAN REALISASI T.A. 2013 REALISASI T.A. 2012
NAIK
(TURUN)
%
1. Pendapatan dari Pemindahtanganan
BMN lainnya
2. Pendapatan Hak dan Perijinan 1,229,870,950 524,600,724 134.44
Jumlah Pendapatan 1,249,670,950 551,000,724 126.80
19,800,000 26,400,000 -25.00
Page 86
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
86
d. Belanja Negara
Realisasi belanja Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian pada TA 2013 adalah
sebesar Rp. 6.896.629.586,- atau 90,54 persen dari anggaran senilai Rp.
7.617.320.000,- Rincian Anggaran dan realisasi belanja TA. 2013 tersaji pada
Tabel 51.
Tabel 51. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2013
URAIAN ANGGARAN REALISASI %
Belanja Pegawai 1,424,538,000 1,393,725,234 97.84
Belanja Barang 5,355,185,000 4,681,757,677 87.42
Belanja Modal 837,597,000 828,314,000 98.89
Bantuan Sosial 0 0 0
Total Belanja Kotor 7,617,320,000 6,903,796,911 90.63
Pengembalian Belanja (7,167,325) 0
Belanja Netto 7,617,320,000 6,896,629,586 90.54
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik 2 berikut ini:
Page 87
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
87
Berdasarkan Tabel 52 Perbandingan Realisasi Belanja (Bersih) TA 2013 dan TA
2012 menunjukkan bahwa realisasi belanja pada TA 2013 mengalami kenaikan
sebesar 13,43 persen dibandingkan realisasi belanja pada TA 2012.
Hal ini disebabkan antara lain:
1. Pengadaan belanja modal meningkat dalam rangka mendukung rencana kerja
strategis;
2. Belanja barang meningkat dalam rangka mendukung kegiatan di Balai PATP;
3. Belanja pegawai meningkat dikarenakan perubahan struktur gaji dan
tunjangan fungsional PNS.
Tabel 52. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2012
Kode Jenis Blj.
Uraian Jenis Belanja
Anggaran
Realisasi Belanja
(%)
51
52
53
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
1.221.763.000
4.211.152.000
704.895.000
1.207.434.225
4.171.090.781
701.524.000
98,83
99,05
99,52
Jumlah
6.137.810.000
6.080.049.006
99,06
Tabel 53. Perbandingan Realisasi Belanja TA 2013 dan 2012
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2013 REALISASI T.A. 2012 NAIK (TURUN) %
Belanja Pegawai 1.393.722.909 1.207.434.225 15,43
Belanja Barang 4.674.592.677 4.171.090.781 12,07
Belanja Modal 828.314.000 701.524.000 18,07
Bantuan Sosial - - -
Jumlah Belanja 6.896.629.586 6.080.049.006 13,43
Page 88
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
88
e. Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai Balai PATP pada TA 2013 meliputi: Belanja Gaji dan
Tunjangan PNS; Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS; Belanja
Honorarium; Belanja Lembur; dan Belanja Vakasi.
Realisasi Belanja Pegawai TA 2013 dan TA 2012 adalah masing-masing sebesar
Rp. 1.393.722.909,- dan Rp. 1.207.433.071,- Berdasarkan Tabel 9, realisasi
belanja TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 15,43 persen dari realisasi belanja
TA 2012. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
1. Adanya pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu yang berakibat
naiknya tunjangan fungsional.
2. Adanya penambahan pegawai di Balai PATP.
Tabel 54. Perbandingan Belanja Pegawai TA 2013 dan TA 2012
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2013REALISASI T.A.
2012
Naik
(Turun) %
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 1.378.210.234 1.187.637.379 16,05
Belanja Gaji dan Tunjangan
Pegawai Non PNS 0 0 -
Belanja Honorarium 0 0 -
Belanja Lembur 15.515.000 19.798.000 (21,63)
Belanja Vakasi - - -
Jumlah Belanja Kotor 1.393.725.234 1.207.435.379 15,43
Pengembalian Belanja Pegawai (2.325) (1.154) 101,47
Jumlah Belanja Bersih 1.393.722.909 1.207.434.225 15,43
f. Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012 adalah masing-masing sebesar
Rp. 4.674.592.677,- dan Rp. 4.171.090.781,-
Berdasarkan Tabel 55, Realisasi Belanja Barang TA 2013 mengalami kenaikan
12,07 persen dari Realisasi Belanja Barang TA 2012. Hal ini disebabkan antara
lain adanya penambahan kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung proses
percepatan perlindungan HKI.
Page 89
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
89
Tabel 55. Perbandingan Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A 2013 REALISASI T.A. 2012Naik (Turun)
%
Belanja Barang Operasional 478.586.459 396.266.806 20,77
Belanja Barang Non Operasional 2.652.226.575 2.910.631.250 (8,88)
Belanja Jasa 167.232.833 127.401.325 31,26
Belanja Pemeliharaan 436.485.060 252.293.450 73,01
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 947.226.750 494.247.950 91,65
Jumlah Belanja Kotor 4.681.757.677 4.180.840.781 11,98
Pengembalian Belanja (7.165.000) (9.750.000) (26,51)
Jumlah Belanja Bersih 4.674.592.677 4.171.090.781 12,07
g. Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2013 dan TA 2012 adalah masing-masing sebesar Rp.
828.314.000,- dan Rp. 701.524.000,- Berdasarkan Tabel 56, Realisasi Belanja
Modal TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 18,07 persen dibandingkan Realisasi
Belanja Modal TA 2012. Hal ini disebabkan antara lain:
1. Pengadaan kendaraan dinas roda 4, pengadaan alat pengolah data,
pengadaan alat studio dan komunikasi, pengadaan meubleir, pengadaan
koleksi buku perpustakaan;
2. Adanya renovasi pos jaga dan pengaspalan halaman parkir, rehabilitasi
gedung dan bangunan.
Tabel 56. Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2013 dan 2012
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2013 REALISASI T.A 2012Naik
(Turun) %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 575.800.000 592.895.000 -2,88
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 242.514.000 98.629.000 145,89
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 0 0 0,00
Belanja Modal Fisik Lainnya 10.000.000 10.000.000 0,00
Jumlah Belanja Kotor 828.314.000 701.524.000 18,07
Pengembalian Belanja Modal 0 0 0,00
Jumlah Belanja Bersih 828.314.000 701.524.000 18,07
Page 90
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
90
h. Aset Tetap
Saldo aset Tetap per 31 Desember 2013 dan 2012 tersaji sebesar Rp.
3.922.545.426,- dan Rp. 5.406.327.600,- yang merupakan aset berwujud yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan
operasional entitas. Rincian Aset Tetap Balai PATP per 31 Desember tersaji pada
tabel di bawah ini.
Tabel 57. Rincian Aset Tetap
No Jenis T.A 2013 T.A. 2012
1 Tanah - -
2 Peralatan dan Mesin 3.996.454.643 3.121.096.500
3 Gedung dan Bangunan 2.497.953.000 2.255.439.000
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan - -
5 Aset Tetap Lainnya 39.792.100 29.792.100
6 Konstruksi dalam Pengerjaan - -
6.534.199.743 5.406.327.600
(2.611.654.317) -
3.922.545.426 5.406.327.600
Jumlah
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Nilai Buku Aset Tetap
i. Aset Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sama untuk
masing-masing sebesar Rp 0,- atau tidak ada penambahan atas pengadaan tanah
maupun penilai kembali nilai tanah pada TA 2013.
Rincian nilai Tanah per 31 Desember 2013 tersaji pada Tabel 58 berikut ini.
Tabel 58. Rincian Saldo Tanah
URAIAN 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Balai PATP -Rp -Rp
Jumlah -Rp -Rp
Page 91
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
91
j. Rekening Pemerintah
Sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan Nomor : 57/PMK.05/2007
tentang Pengelolaan Rekening Milik Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/
Satuan Kerja, maka Balai PATP telah melaporkan kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara Bogor untuk meminta persetujuan penggunaan
Rekening Bank. Persetujuan Kepala KPPN Bogor tertuang dalam surat Nomor :
S.0050/WPB.12/KP.04/2008 tanggal 7 Januari 2008, keduanya pada Bank Rakyat
Indonesia Cabang Bogor. Rekening pemerintah yang digunakan dalam kegiatan
operasional Kantor Balai PATP adalah:
1) Bank BRI No. Rekening 0012-01-000628-30.3 a.n. Bendahara Pengeluaran
Kantor Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian.
2) Bank BRI No. Rekening 0012-01-001890-30-8 a.n. Bendahara Penerimaan
Kantor Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian.
k. Catatan Penting Lainnya
Pada Tahun 2013 telah dibayar piutang bukan pajak dari pihak ketiga dan telah
disetor ke KAS NEGARA pada tanggal:
25 Januari 2013 dengan bukti nomor NTPN 1408100307020714 sebesar
Rp. 25.846.200,-
01 Mei 2015 dengan bukti setor nomor NTPN 1100051504070806 sebesar
Rp. 54.163.038,-
17 Juni 2013 dengan bukti nomor NTPN 1111010904070509 sebesar
Rp. 50.000.000,-
24 Juli 2013 dengan bukti nomor NTPN 0904051100140101 sebesar
Rp. 8.746.890,-
13 Agustus 2013 dengan bukti nomor NTPN 1508080006010211sebesar
Rp. 162.897.100,-
05 September 2013 dengan bukti nomor NTPN 0506110507141400 sebesar
Rp. 14.229.630,-
23 September 2013 dengan bukti nomor NTPN 0607080305080112 sebesar
Rp. 73.897.884,-
23 September 2013 dengan bukti nomor NTPN 0502151412141205 sebesar
Rp. 1.022.327,-
Page 92
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
92
11 Oktober 2013 dengan bukti nomor NTPN 0505060610070512 sebesar
Rp. 1.163.191,-
26 Nopember 2013 dengan bukti nomor NTPN 0915090501080605 sebesar
Rp. 37.264.903,-
Page 93
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
93
BAB V. PENUTUP
Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk
memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur Badan
Litbang Pertanian, pada tahun 2013 mengimplementasikan kegiatannya pada 5
(lima) sub kegiatan yaitu: (1) Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program,
Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan Data dan Informasi
Manajemen; (2) Sub Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya
Manuasia Litbang Pertanian; (3) Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan BMN,
Keuangan serta Layanan Ketatausahaan dan Kearsipan; (4) Sub Kegiatan
Pemantapan jaringan Kerja Sama dan Kemitraan Penelitian dan Pengkajian,
Pemantapan Kelembagaan, Tatalaksana, Peraturan Perundang-undangan,
Bantuan Hukum serta Pengelolaan Komunikasi dan Layanan Publik; dan (5) Sub
Kegiatan Pengelolaan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Hasil Invensi Teknologi
pertanian, Promosi dan Alih Teknologi. Hasil capaian akuntabilitas kelima Sub
Kegiatan Utama Sekretariat Badan Litbang Pertanian tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program, Anggaran,
Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan Data dan Informasi
Manajemen
Pada tahun 2013 Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Litbang Pertanian
mengimplementasikan Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program,
Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan Data dan Informasi
Manajemen yaitu: (1) Jumlah Dokumen Perencanaan yang meliputi
beberapa dokumen, yaitu (a) Draf Rencana Strategis (Renstra) lingkup
Badan Litbang Pertanian TA. 2015-2019, (b) Dokumen Rencana Kinerja
Tahunan lingkup Badan Litbang Pertanian TA. 2014; (c) Dokumen
Penetapan Kinerja lingkup Badan Litbang Pertanian TA. 2014; (d) Dokumen
Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) lingkup Badan Litbang
Pertanian TA. 2014; (e) Dokumen I-Program TA. 2014 (soft file); (f)
Dokumen revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) lingkup UK/UPT
TA. 2013; (g) Dokumen revisi Petunjuk Operasional Perkantoran (POK)
lingkup UK/UPT TA. 2013; (h) Dokumen rekap Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL) pagu sementara lingkup UK/UPT
tahun 2014; (i) Dokumen rekap Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Page 94
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
94
Negara/Lembaga (RKAKL) pagu definitif lingkup UK/UPT tahun 2014; (j)
Dokumen Evaluasi Proposal TA. 2014; (k) Dokumen Perbaikan Kebijakan
Sistem Perbenihan; (l) Dokumen Raker I dengan judul ”Program Terobosan
Inovasi Teknologi Pertanian 2013 - 2014” mendukung Pencapaian Empat
Target Suskes Kementerian Pertanan; (m) Dokumen Raker Khusus dengan
judul ”Percepatan Pencapaian Target dan Sasaran Program Litkajibangrap
2013 – 2014 melalui Kerja Keras, Cerdas, Ikhlas, Mawas dan Tuntas; dan
(n) Dokumen Raker II dengan judul ”Peran Litbang dalam Mewujudkan
Pertanian Bioindustri Berkelanjutan”. (2) Jumlah laporan hasil
pemantauan dan pelaksanaan program. Adapun jenis laporan tersebut
adalah 1) Laporan bulanan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
dari target 12 laporan, terealisasi 12 laporan (100%); 2) Laporan kegiatan
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dari target 12
laporan, terealisasi 12 laporan (100%); 3) Laporan perkembangan
pelaksanaan program dan kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian dari target 4 laporan, terealisasi 4 laporan (100%); 4) Laporan
kegiatan utama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dari target
4 laporan, terealisasi 4 laporan (100%); 5) LAKIP Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian tahun 2013 target 1 laporan, terealisasi 1 laporan
(100%); 6) Laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian target 1 laporan, terealisasi 1 laporan (100%).
(3) Jumlah buku statistik penelitian pertanian, berupa 1 buku statistik
penelitian pertanian, 1 data base pertanian meliputi data hasil-hasil
penelitian (varietas, teknologi, produk, kebijakan, rekomendasi), data profil
SDM Badan Litbang Pertanian, dan data artikel inovasi teknologi pertanian
dan Jumlah sistem informasi manajemen penelitian pertanian; (4) Jumlah
sistem informasi manajemen penelitian pertanian, diharapkan dapat
menggunakan data tersebut sebagai acuan dalam penyusunan program dan
kegiatan masing-masing UK/UPT sehingga sesuai dengan tujuan, visi, misi
dan peran Badan Litbang Pertanian dalam mendukung pencapaian 4 target
sukses Kementerian Pertanian; (5) Jumlah data base pertanian. Data
base ini mencakup informasi hasil penelitian Badan Litbang Pertanian yang
disajikan dalam situs web. Diantaranya: database varietas, teknologi,
alsintandanproduk. Publikasidiantara :artikel, jurnal, prosiding, dll.
Page 95
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
95
2. Sub Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Litbang Pertanian
Pada tahun 2013 Bagian Kepegawaian, Sekretariat Badan Litbang Pertanian
mengimplementasikan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manuasia
Litbang Pertanian yaitu : (1) Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1,
training dan scientific exchange. Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2,
S1, Training dan Scientific Exchange tahun 2013 secara umum menunjukkan
hasil sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2013, dari target yang
ditetapkan sejumlah 1.400 orang telah tercapai realisasi sejumlah 1.760
orang. Pencapaian sebesar 125,71%, hal ini dikarenakan ada revisi
penambahan anggaran pada kegiatan Training dan Scientific Exchange; (2)
Jumlah SDM Fungsional peneliti yang mendukung Litbang Pertanian.
Jumlah SDM Fungsional peneliti yang mendukung Litbang Pertanian. Pada
tahun 2013 jumlah SDM fungsional peneliti yang mendukung Litbang
pertanian tidak mencapai target yang ditetapkan. Dari 1778 orang terealisasi
1766 orang atau 99,33%. Hal ini dikarenakan adanya peneliti yang pensiun
dan pemberhentian sebagai peneliti; (3) Jumlah Peneliti Utama yang
diusulkan menjadi Prof Riset. Realisasi jumlah peneliti utama yang
diusulkan menjadi Profesor Riset tahun 2013 tidak memenuhi target karena
pada tahun 2013 hanya 9 orang fungsional peneliti yang mengusulkan untuk
dikukuhkan menjadi profesor riset; (4) Jumlah pegawai dengan jabatan
fungsional non peneliti. Prosentase Fungsional yang mendukung Badan
Litbang Pertanian tahun 2013 secara umum menunjukkan hasil yang telah
sesuai sebagaimana ditetapkan pada tahun 2013. Jumlah Pejabat
Fungsional Badan Litbang Pertanian Tahun 2013 adalah 1193 orang
seluruhnya mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian;
(5) Jumlah kompetensi jabatan sesuai profesi. Walau dikategorikan
hasil yang dicapai baik, tapi masih terdapat kekurangan pada prosentase
capaian dikarenakan realisasi baru dilaksanakan untuk kategori Jabatan
Struktural belum sampai pada kategori Jabatan Fungsional Tertentu dan
Jabatan Fungsional Umum sehingga target sasaran realisasinya belum dapat
dicapai dengan sempurna, yakni pada kelompok jabatan fungsional tertentu
dan kelompok jabatan fungsional umum.
Page 96
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
96
3. Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan BMN, Keuangan serta
Layanan Ketatausahaan dan Kearsipan
Pada tahun 2012 Bagian Umum, Sekretariat Badan Litbang Pertanian secara
rinci mengimplementasikan kedalam 5 indikator kinerja yang masing-masing
mencapai 100% yaitu: (1) Jumlah pengadaan barang / jasa.
Tercapainya jumlah pengadaan barang /jasa pemerintah (260%)
dikarenakan Pengadaan Barang dan Jasa pada tahun 2013 sebanyak 39
kontrak dengan perincian APBN sebanyak 17 kontrak dan Loan SMARTD 22
kontrak. (2) Prosentase Laporan Keuangan (LK) yang sesuai dengan
Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) meliputi: Laporan Keuangan
Semester I TA 2012 dan II TA2011 UAPPA (Badan Litbang) berupa Neraca,
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) secara software dan manual, dan Catatan
atas Laporan Keuangan (CaLK) dan Arsip Data Komputer (ADK). (3)
Jumlah data sumberdaya potensial Kebun Percobaan dan
Laboratorium Badan Litbang Pertanian. Saat ini Badan Litbang
Pertanian memiliki 119 KP dengan luas total sebesar 4.617,94 ha tersebar
di 45 UPT lingkup Badan Litbang Pertanian. Pendayagunaan meliputi
pemantapan kelembagaan, pemutakhiran data sarana prasarana baik kebun
percobaan, laboratorium, UPBS, sarana penunjang penelitian lainnya,
peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan perbaikan sarana dan
prasarana. (4) Sampai akhir tahun 2013 terdapat 43 LHP, sebanyak 19 LHP
telah ditindaklanjuti sesuai temuan Itjen dan 24 Laporan masih dalam proses
tindak lanjut.(5) Jumlah UK/UPT yang mengelola inventarisasi BMN
secara tertib. Pada Tahun 2013 Badan Litbang Pertanian mengusulkan
penghapusan BMN secara reguler ke Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertanian dari 25 Satker lingkup Badan Litbang Pertanian yang
mengusulkan penghapusan telah diproses penghapusan dengan total nilai
sebesar Rp. 8.812.687.892,-terdiri atas kendaraan bermotor roda 6, 4 dan
2, alat dan Mesin, Peralatan Kantor dan buku dengan nilai lelang
keseluruhan proses penghapusan BMN sebesar Rp. 342.180.000,-.
4. Sub Kegiatan Pemantapan Jaringan Kerja Sama dan Kemitraan
Penelitian dan Pengkajian, Pemantapan Kelembagaan,
Tatalaksana, Peraturan Perundang-undangan, Bantuan Hukum
serta Pengelolaan Komunikasi dan Layanan Publik.
Page 97
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013
97
Diimplementasikan pada empat indikator yaitu: (1) Jumlah MoU, dari
target yang ditetapkan sebanyak 10 MoU, terealisasi 19 MoU atau capaian
190%; (2) Jumlah bahan posisi DELRI. Sehubungan dengan partisipasi
Indonesia dalam pertemuan-pertemuan internasional, perlu adanya
penugasan Delegasi Republik Indonesia (DELRI) yang jelas, yang dapat
mempresentasikan kepentingan Indonesia di forum-forum internasional;
(3) Jumlah kerja sama kemitraan dengan perguruan tinggi,
Pemerintah, Swasta, LSM, Dalam Negeri dan luar Negeri. Saat ini
Badan Litbang Pertanian memiliki kerjasama penelitian dan pengembangan
pertanian yang cukup luas baik nasional maupun internasional. Secara
nasional telah terbentuk kerjasama penelitian untuk beberapa komoditas
dan bidang masalah yang melibatkan beberapa lembaga penelitian di bawah
koordinasi Kementerian Ristek, LIPI, BATAN, BPPT dan beberapa perguruan
tinggi. (4) Jumlah layanan informasi teknologi Badan Litbang
Pertanian yang outputnya berupa: Pengelolaan Kegiatan Komunikasi dan
Pelayanan Publik, Inovasi Teknologi untuk Daya Saing Produk Pertanian,
Manajemen Promosi Hasil Penelitian dan Media Relation, Promosi Hasil
Penelitian di Media TV dan Radio, dan Diseminasi Teknologi.
5. Sub Kegiatan Pengelolaan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI)
Hasil Invensi Teknologi pertanian, Promosi dan Alih Teknologi.
Diimplementasikan pada tiga indikator yaitu: (1) Jumlah rekomendasi dan
requlasi pengelolaan HKI dan Alih Teknologi pencapaian target mencapai
150%; (2) Jumlah invensi yang didaftarkan perlindungan HKI dari target 45
invensi terealisasi 43 invensi 95,55%; dan (3) Jumlah naskah perjanjian
kerjasama lisensi, dari target 15 lisensi terealisasi 8 lisensi 53,33%.