LAKIP 2019 RS J iwa Dr. Soeharto Heerdjan Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Jl. Prof. Dr. Latum e nten No. 1 , Jakarta 11460 Telp. 021 – 5682841 – 43 , Fax : 021 – 5682842 Website : https:// rsjsh .co.id, Email : [email protected]
94
Embed
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019 · Laporan ini berisikan laporan pencapaian kinerja Tahun Anggaran 2019 sesuai dengan Pernyataan Perjanjian Kinerja yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAKIP 2019
RS J iwa Dr. Soeharto Heerdjan
Kementerian Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Jl. Prof. Dr. Latum e nten No. 1 , Jakarta 11460 Telp. 021 – 5682841 – 43 , Fax : 021 – 5682842 Website : https:// rsjsh .co.id, Email : [email protected]
i | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas petunjuk dan Rahmat-Nya,
sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2019 RS Jiwa
Dr.Soeharto Heerdjan Jakarta telah selesai disusun.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2019 ini disusun
sebagai pertanggungjawaban kinerja RS Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan Jakarta kepada
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis di bidang pelayanan
kesehatan khususnya pelayanan kesehatan jiwa.
Laporan ini berisikan laporan pencapaian kinerja Tahun Anggaran 2019 sesuai dengan
Pernyataan Perjanjian Kinerja yang juga tercantum dalam Rencana Strategis Bisnis Tahun
2015-2019, Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Nomor : HK.02.03/I/2630/2016 tanggal 29 Agustus 2016 tentang Pedoman Teknis Penilaian
Kinerja Individu Tahun 2019 Direktur Utama Rumah Sakit Umum/Khusus, Kepala Balai di
lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan RI, Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI Nomor : Per-24/PB/2018 dan Rencana Kinerja
Tahunan RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2019.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada semua pihak
atas upaya dan jerih payahnya yang telah mencurahkan tenaga dan pikiran sehingga Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2019 ini selesai disusun.
Sangat disadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, 31 Januari 2020
Direktur Utama,
dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ.,MKK
NIP.196209111989101001
ii | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
RINGKASAN EKSEKUTIF vi
BAB I PENDAHULUAN 1
A
Latar Belakang 1
B
Maksud dan Tujuan 2
C
Tugas Pokok dan Fungsi 2
D
Sistematika 5
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 6
A
Perencanaan Kinerja 6
B
Perjanjian Kinerja 8
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA 14
A
Capaian Kinerja Organisasi 14
1
Perbandingan Kinerja Antara Target dan Realisasi
Tahun 2019
14
1.1 Pengukuran Kinerja Direktur Utama sesuai
Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kemenkes RI Nomor : HK.02.03/I/2630/2016
15
1.2 Pengukuran Kinerja sesuai Perdirjen.
Perbendaharaan Nomor : PER-24/PB/2018
33
1.3 Pengukuran Kinerja sesuai Rencana Strategis
Bisnis 2015-2019
35
2
Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun
2018 dengan tahun 2019
39
3
Perbandingan realisasi kinerja tahun 2018 dengan
target jangka menengah 2019
41
4
Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan
standar Nasional (jika ada)
41
5
Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan kinerja
serta alternatif solusi yang telah dilakukan
42
6
Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya 55
6.1 Sumber Daya manusia 55
6.2 Sumber Daya Keuangan 57
iii | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
6.3 Sumber Daya Sarana & Prasarana 57
7
Analisisprogram/kegiatan yang menunjang
keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian
perjanjian kinerja
58
B Realisasi Anggaran 60
C
Pengukuran Kinerja sesuai Rencana Kinerja Tahun
2019
68
BAB IV
KESIMPULAN 82
1 Pernyataan Perjanjian Kinerja 83
2 Rincian Perjanjian Kinerja
3 SK Tim Penyusun Laporan Kinerja Rumah Sakit
4 Foto Kegiatan
iv | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Direktur Tahun 2019 8
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 10
Tabel 2.3 Konversi Nilai IKI Direktur Utama 11
Tabel 2.4 Indikator Kinerja sesuai Perdirjen Perbendaharaan Kemenkeu
PER 24/PB/2018 Dalam Aspek Keuangan
12
Tabel 2.5 Indikator Kinerja sesuai Perdirjen Perbendaharaan Kemenkeu
PER 24/PB/2018 Dalam Aspek Pelayanan
13
Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Direktur Utama Rumah sakit Jiwa Dr
Soeharto Heerdjan
15
Tabel 3.2 Hasil Kinerja Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto
Heerdjan
29
Tabel 3.3 Pengukuran Kinerja sesuai Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor : PER-24/PB/2018 Dalam Aspek
Keuangan
33
Tabel 3.4 Pengukuran Kinerja sesuai Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor : PER-24/PB/2018 Dalam Aspek
Layanan
33
Tabel 3.5 Pengukuran Kinerja sesuai Rencana Strategis Bisnis 2015-
2019
36
Tabel 3.6 Perbandingan Realisasi Tahun 2018 dengan Tahun 2019 39
Tabel 3.7 Perbandingan Realisasi 2018 dengan target 2019 41
Tabel 3.8 Jumlah Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan Menurut Jenis
dan Pendidikan
55
Tabel 3.9 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan 56
Tabel 3.10 Alokasi Anggaran Tahun 2019 Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto
Heerdjan
57
Tabel 3.11 Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian perjanjian kinerja
58
Tabel 3.12 Target dan Realisasi Penerimaan BLU Tahun 2019 60
Tabel 3.13 Rincian Realisasi Anggaran Tahun 2019 60
Tabel 3.14 Rincian Realisasi Anggaran Rupiah Murni maupun BLU Tahun
2019
60
Tabel 3.15 Pengukuran Kinerja menurut Rencana Kinerja Tahun 2019 68
v | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2019
4
Gambar 3.1 Grafik Tingkat Kepuasan Pasien dan Keluarga 42
Gambar 3.2 Grafik Tingkat Kepuasan Peserta Didik 42
Gambar 3.3 Grafik Tingkat Kepuasan Pegawai 43
Gambar 3.4 Grafik Jumlah Komplain yang ditindaklanjuti 43
Gambar 3.5 Grafik Jumlah Pengembangan Jenis Layanan Berbasis RS
44
Gambar 3.6 Grafik Jumlah Pengembangan Jenis Layanan Berbasis Komunitas
47
Gambar 3.7 Grafik Jumlah Institusi Jejaring Pelayanan Neuropsikiatri
47
Gambar 3.8 Grafik Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan PSPD 48
Gambar 3.9 Grafik Jumlah Penelitian Terkait Neuropsikiatri 49
Gambar 3.10 Grafik Jumlah layanan PPK Primer dan Sekunder 50
Gambar 3.11 Grafik Terealisasi Kerjasama Sister Hospital Dalam dan Luar Negeri
51
Gambar 3.12 Grafik Prosentase Unit Kerja yang Mencapai Target IKU 52
Gambar 3.13 Grafik Prosentase Pegawai yang berperilaku kerja baik 52
Gambar 3.14 Grafik Rata-Rata Jam Pelatihan Pegawai 53
Gambar 3.15 Grafik Jumlah Pelatihan Internal yang terakreditasi 53
Gambar 3.16 Grafik Overall Equipment Efectivness (OEE) 54
Gambar 3.17 Grafik Level Integrasi IT 54
Gambar 3.18 Grafik Rasio Pendapatan BLU terhadap Biaya Operasional
55
vi | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dengan komitmen yang kuat untuk melaksanakan tata pemerintahan yang baik (Good
Goverment) yang mengedepankan akuntabilitas publik maka pelaksanaan penyelenggaraan
kinerja RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta dalam tahun anggaran 2019 harus dapat
dipertanggungjawabkan pada publik. Dalam konteks ini menjadi penting adanya alat ukur atau
indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian kinerja yaitu dalam bentuk Laporan Tahunan
Tahun Anggaran 2019 RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta.
Dalam upaya mewujudkan program kerja strategis yang merupakan upaya konkrit
pelaksanaan dalam mewujudkan sasaran strategis Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
tahun 2015 - 2019 maka disusun indikator kinerja utama, sasaran strategis, serta program
kerja strategis. Program tersebut disusun dengan mempertimbangkan berbagai perspektif
antara lain perspektif konsumen, proses bisnis internal, pengembangan personil dan
organisasi dan perspektif finansial.
Capaian target dalam perspektif konsumen (stakeholder) dan sasaran strategis
“Meningkatnya Kepuasan Stakeholder” dapat diuraikan sebagai berikut : (1) Tingkat
Kepuasan Pasien (Keluarga) dengan target 85% dan realisasi 90,9% (capaian 106,94%) ; (2)
Tingkat Kepuasan Peserta Didik dengan target 85% dan realisasi 81,87% (capaian Skor Baik
yaitu 96,32%); (3)Tingkat Kepuasan Pegawai dengan target 85% dan realisasi 68,4% (capaian
80,47%) dan (4) Komplain yang ditindaklanjuti dengan target 85% dan realisasi 85% (capaian
100%).
Sedangkan dari perspektif proses bisnis internal ada 1 (satu) sasaran strategis yaitu:
Sasaran Strategis “ Meningkatnya Pelayanan Neuropsikiatri yang Bermutu dan Aman “,
diuraikan sebagai berikut : (5) Terakreditasi SNARS 1 dengan target Terakreditasi dan
realisasinya Terakreditasi Utama.
Sasaran strategis “ Meningkatnya Inovasi Pelayanan berbasis RS dan Komunitas
“diuraikan sebagai berikut : (6) Jumlah Pengembangan Jenis Layanan berbasis RS dari target
4 rumah sakit realisasi 4 (capaian 100%); (7) Jumlah Pengembangan Layanan berbasis
Komunitas dengan target 5 komunitas realisasi 3 komunitas (capaian 60%).
Sasaran Strategis “Meningkatnya Pengembangan Kerja Sama dengan Institusi
Jejaring dalam Pelayanan Pendidikan dan Penelitian” diuraikan sebagai berikut : (8) Jumlah
Institusi Jejaring Pelayanan Neuropsikiatri dengan target 4 institusi dan realisasi 5 (capaian
vii | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
125%); (10) Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan PSPD dengan target 4 Institusi dan realisasi
5 Institusi (capaian 125%); (11) Jumlah Penelitian terkait Neuropsikiatri dengan target 2
penelitian dan realisasi 2 penelitian (capaian 100%); (12) Jumlah Layanan PPK Primer dan
Sekunder serta Institusi lain yang dilakukan Pembinaan dengan target 16 unit dan realisasi 16
unit (capaian 100%) ; (13) Terealisasinya Kerja Sama dengan Sister Hospital Dalam dan Luar
Negeri dengan target 6 unit dan realisasi 2 unit (capaian 33 %). Sasaran Strategis “
Meningkatnya Proses Bisnis Internal yang Efektif “ diuraikan sebagai berikut : (14) Prosentase
Unit Kerja yang mencapai Target IKU dengan target 90% dan realisasi 90% (capaian 100%).
Untuk perspektif pengembangan personil dan organisasi ditetapkan 4 (empat) sasaran
strategis, yaitu : “Meningkatnya Budaya Kerja yang berkomitmen pada Pelayanan Prima”
diuraikan sebagai berikut : (15) Prosentase Pegawai yang berperilaku kerja baik dengan target
90 % dan realisasi 100% (capaian 111.11%). Sasaran strategis “Meningkatnya SDM yang
Kompeten dan Profesional” diuraikan sebagai berikut : (16) Rata-rata jam pelatihan pegawai
dengan target skor 0,85 dan realisasi skor 1,72 (capaian 202,35%). (17) Jumlah Pelatihan
Internal yang Terakreditasi dengan target 3 pelatihan dan realisasi 2 pelatihan (capaian
66,67%). Sasaran strategis “Meningkatnya Sarana dan Prasarana Teknologi yang Handal”,
diuraikan sebagai berikut : (18) Overall Equipment Efektivness (OEE) dengan target 85% dan
realisasi 64,23% (capaian 76%).
Sasaran strategis “Meningkatnya Sistem IT yang Terintegrasi” yaitu (19) Level
Integrasi IT Rumah Sakit dengan dan realisasi 90% (capaian 90%). Sedangkan untuk
perspektif finansial ditetapkan sasaran strategis “Meningkatnya Efisiensi dan Efektivitas dan
Rasio Keuangan yang Baik” yaitu Rasio Pendapatan BLU terhadap Biaya Operasional
(POBO) dengan target 60% dan realisasi 53% (capaian 88%).
Permasalahan yang dihadapi antara lain belum semua indikator yang ditetapkan dalam
Rencana Bisnis Strategis tercapai 100%. Namun demikian upaya terus dilakukan agar target
yang telah ditetapkan tercapai. Pada tahun 2019 ini seluruh jajaran manajemen sudah
melakukan upaya dan terobosan agar dimasa yang akan datang seluruh target yang telah
ditetapkan dapat tercapai, antara lain dengan :
1. Meningkatkan volume kegiatan pada semua program pelayanan yang ada melalui
promosi dan penyuluhan kepada masyarakat.
2. Meningkatkan jejaring ke pelayanan kesehatan baik regional maupun provinsi dengan
cara melakukan kunjungan ke institusi non kesehatan seperti lembaga pendidikan,
lembaga pemasyarakatan, dinas sosial, dan lembaga swadaya masyarakat.
viii | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
Untuk indikator “Meningkatnya Kerjasama dengan Sister Hospital Dalam dan Luar Negeri”
pada tahun RS Yong In telah mengadakan beberapa kali pertemuan bersama dengan
Kementerian Kesehatan dan perwakilan pemerintah Korea. RSJ dr. Soeharto Heerdjan
sudah mengirimkan 2 orang psikiater untuk mengikuti workshop di Korea. Ke depannya
diharapkan kerjasama ini dapat direalisasikan dalam pengembangan pelayanan secara
umum di RSJ dr. Soeharto Heerdjan.
3. Untuk kerjasama dengan RS Sawa Hospital pada tahun 2019 belum ada kegiatan.
4. Mengevaluasi ulang penggunaan alat-alat canggih terkait dengan efisiensi.
5. Meningkatkan pelayanan yang bermutu dan berorientasi pada keselamatan pasien dan
petugas.
6. Menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pelayanan yang ada di rumah
sakit.
7. Meningkatkan pelayanan rumah sakit berbasis IT.
8. Meningkatkan kepuasan pegawai dengan memperhatikan kesejahteraannya.
Upaya lain yang dilakukan tahun 2019 ini adalah terus mendorong semangat seluruh
pegawai, mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada guna mencapai target dan kinerja
tahun 2019.
Selain dinilai berdasarkan rencana strategis, pengukuran juga dilakukan berdasarkan
aspek keuangan dan aspek pelayanan sesuai dengan PER 24/PB/2018. Dimana hasil aspek
keuangan merupakan penjumlahan dari skor setiap indikator keuangan dan hasil aspek
pelayanan merupakan penjumlahan dari skor setiap indikator pelayanan. Hasil penjumlahan
skor aspek keuangan adalah 20,62 dan hasil penjumlahan skor aspek pelayanan adalah
47,95. Total skor yang diperoleh pada tahun 2019 adalah 68,57 yang artinya penilaian
kinerjanya adalah Baik (A).
1 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme maka dalam pelaksanaannya harus berpedoman pada
azas-azas umum penyelenggaraan negara yang meliputi azas kepastian hukum, tertib
penyelenggaraan negara, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas dan
akuntabilitas.
Azas akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya serta mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan
kebijaksanaan yang dipercayakan berdasarkan perencanaan strategi yang telah
dirumuskan dan ditetapkan sebelumnya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dibangun dalam
rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government,
LAKIP merupakan sebuah sistem dengan pendekatan manajemen berbasis kinerja
(Performance-base Management) untuk penyediaan informasi kinerja.
Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih
berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta sebagai wujud
pertanggungjawaban instansi pemerintah yang baik, maka disusun laporan akuntabilitas
kinerja setiap tahun.
Untuk memenuhi hal-hal tersebut diatas, Rumah Sakit Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan
Jakarta setiap tahun menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja kepada Direktur
Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
2 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas-
tugas Rumah Sakit Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan sebagaimana diamanahkan dalam
Peraturan Menteri Kesehatan No. 252/Menkes/PER/III/2008, tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta dan capaian
atas indikator-indikator kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Bisnis Rumah
Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2015-2019, yang dilaksanakan selama tahun
2018.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 252/Menkes/PER/III/2008,
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan
secara paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan di bidang
kesehatan jiwa secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya
peningkatan kesehatan lainnya serta melaksanakan upaya rujukan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto
Heerdjan menyelenggarakan fungsi :
1. Pelayanan medis di bidang kesehatan jiwa;
2. Pelayanan dan asuhan keperawatan di bidang kesehatan jiwa;
3. Penunjang medis dan non medis di bidang kesehatan jiwa;
4. Pengelolaan sumber daya manusia;
5. Pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang profesi kedokteran
berkelanjutan di bidang kesehatan jiwa;
6. Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan lainnya;
7. Penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan jiwa;
8. Pelayanan rujukan di bidang kesehatan jiwa;
9. Administasi umum dan keuangan;
Selain melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tersebut diatas
Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan juga menetapkan Visi dan Misi sebagai
berikut :
Visi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan adalah “ Menjadi Pusat Neuropsikiatri
Nasional pada Tahun 2019 “
Sedangkan Misinya adalah :
3 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
1. Menyediakan kegiatan prefentif, promotif, kuratif dan rehabilitatif yang profesional
dan bermutu, berbasis layanan neuropsikiatri.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang Kompeten dan Profesional.
3. Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan
unggulan dan pusat rujukan layanan neuropsikiatri.
4. Menyediakan pendidikan kesehatan jiwa sesuai strandar rumah sakit pendidikan.
5. Menyediakan penelitian dan pelatihan yang berbasis layanan neuropsikiatri.
Tata Nilai yang dianut dalam bekerja di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan adalah
sebagai berikut :
• R : Responsibility ( Bertanggung Jawab )
• S : Sincerely ( Ketulusan )
• J : Justice ( Berkeadilan )
• S : Social ( Sosial )
• H : Humanity ( Manusiawi )
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.252/Menkes/PER/III/2008, Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan adalah sebagai berikut :
4 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2019
5 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
D. SISTEMATIKA
Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan sebagai Unit Pelaksana Teknis
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan sebagai rumah sakit khusus diwajibkan
menyerahkan Laporan Akuntabilitas Kinerja.
Pada dasarnya laporan akuntabilitas Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
tahun 2019 ini menjelaskan pencapaian kinerja rumah sakit selama tahun 2019.
Sistematika penyajian laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto
Heerdjan sebagai berikut :
• Pendahuluan yang berisi : Kata Pengantar, Ikhtisar Eksekutif, Daftar Isi
• Bab I Pendahuluan
Menjelaskan secara ringkas secara umum organisasi, dengan penekanan kepada
aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang
sedang dihadapi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan.
• Bab II Perencanaan Kinerja
Menjelaskan tentang gambaran singkat sasaran strategis bisnis (RSB) Rumah Sakit
Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2015-2019 dan sasaran program/kegiatan yang
ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun dan rencana kerja tahunan serta
indikator dan targetnya yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja yang
menggambarkan keterkaitan dengan RSB.
• Bab III Akuntabilitas Kinerja
Menjelaskan tentang capaian kinerja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjanuntuk
setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi dan Realisasi Anggaran yang digunakan dan yang
telah digunakan untuk mewujudkan kinerja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto
Heerdjan sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
• Bab IV Penutup
Mengemukakan secara umum tentang capaian kinerja Rumah Sakit Jiwa Dr.
Soeharto Heerdjan serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan untuk
meningkatkan kinerjanya.
• Lampiran-lampiran
6 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. PERENCANAAN KINERJA
Berdasarkan Dokumen Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto
Heerdjan Tahun 2015 - 2019 ada empat perspektif yang dijadikan acuan dalam
menentukan Sasaran Strategis. Keempat perspektif tersebut adalah :
1. Perspektif Konsumen
2. Perspektif Proses Bisnis Internal
3. Perspektif Pengembangan Personal dan Organisasi
4. Perspektif Finansial
Dari empat perspektif tersebut diatas disusun sasaran strategis dari aspek klinis maupun
aspek manajerial. Dalam Rencana Strategis Bisnis tahun 2019 ditetapkan sebagai
berikut :
a. Untuk sasaran strategis Terwujudnya Kepuasan Pelanggan ditetapkan empat
indikator sebagai berikut :
1) Tingkat Kepuasan Pasien atau Keluarga Pasien dengan target 85%
2) Tingkat Kepuasan peserta didik dengan target 85%
3) Tingkat Kepuasan Pegawai dengan target 85%
4) Jumlah Komplain yang ditindaklanjuti dengan target 85%
b. Untuk sasaran strategis Terwujudnya Pelayanan Neuropsikiatri yang bermutu dan
aman ditetapkan dua indikator sebagai berikut :
1) Terakreditasi Paripurna.
2) Terakreditasi sebagai RS Pendidikan.
c. Untuk sasaran strategis Terwujudnya Inovasi Pelayanan berbasis RS dan
Komunitas ditetapkan dua indikator yaitu :
1) Jumlah Pengembangan Jenis Layanan Unggulan berbasis RS dengan target
empat jenis layanan.
2) Jumlah Pengembangan Jenis Layanan Unggulan berbasis Komunitas dengan
target lima jenis layanan.
d. Untuk sasaran strategis Terwujudnya Pengembangan Kerjasama dengan Institusi
Jejaring dalam Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian ditetapkan lima indikator yaitu:
1) Jumlah Institusi Jejaring Pelayanan Neuropsikiatri dengan target empat
institusi.
2) Jumlah Institusi Jejaring pendidikan PSPD dengat target empat institusi.
7 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
3) Jumlah penelitian terkait neuropsikiatri yang dipublikasikan dengan target dua
penelitian.
4) Jumlah layanan PPK Primer dan sekunder serta institusi lain yang dilakukan
pembinaan dengan target 16 unit.
5) Terealisasinya kerja sama dengan Sister Hospital Luar dan Dalam Negeri
dengan target enam unit.
e. Untuk sasaran strategis Terwujudnya Proses Bisnis Internal yang efektif ditetapkan
satu indikator yaitu :
1) Prosentase Unit Kerja yang mencapai target IKU dengan target 90%.
f. Untuk sasaran strategis Terwujudnya Budaya Kinerja yang berkomitmen pelayanan
prima ditetapkan satu indikator yaitu :
1) Prosentase Pegawai yang Berperilaku kerja Baik dengan target 90%
g. Untuk sasaran strategis Terwujudnya SDM yang kompeten dan professional
ditetapkan dua indikator yaitu :
1) Rata – rata jam pelatihan pegawai di Area Klinis dengan target 20 jam atau skor
≥0,85 (Baik)
2) Jumlah pelatihan internal yang terakreditasi dengan target tiga pelatihan.
h. Untuk sasaran strategis Terwujudnya sarana prasarana teknologi yang handal
8 Tidak adanya Kejadian pasien yang difiksasi dalam 24 jam dalam unit pelayanan intensif psikiatri (UPIP)
≥ 95% 0,07 97,5% 100 7
9 Tidak adanya kejadian pasien bunuh diri di rawat inap psikiatri
≥90% 0,07 100% 100 7
Akreditasi 10 Ketepatan Identifikasi Pasien
100% 0,08 99,67% 100 8
Kepuasan Pelanggan
11 Kecepatan Respon Terhadap Komplain
> 75% 0,08 100% 100 8
16 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
Ketepatan waktu pelayanan
12 Emergency Psychiatric Response Time (EPRT)
≤240 Menit 0,02 168 menit 100 2
13 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ)
≤60 Menit 0,05 63 menit 75 3,75
14
Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR)
≤3 Jam 0,05 2 Jam 26 menit 100 5
15
Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL)
≤2 Jam 0,05 1 Jam 11 menit 100 5
16
Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi (WTOJ)
≤30 Menit 0,05 35 menit 75 1,25
17
Pengembalian Rekam Medik Lengkap dlm waktu 24 jam (PRM)
>80% 0,02 86,68% 100 2
Keuangan 18
Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional (PB)
45% 0.1 54,72% 25 2,5
TOTAL 85,00
NILAI IKI 1.750
Penjelasan penghitungan dan pengukuran kinerja :
Untuk kategori kepatuhan terhadap standar di Area Klinis ada 5 (lima) indikator sebagai
berikut:
1. Kepatuhan terhadap Clinical Pathway dengan penghitungan sebagai berikut : Formula penghitungannya melalui telusur dokumen yaitu menghitung jumlah CP yang diimplementasikan sesuai dengan SPO terintegrasi di Rekam Medik dan di evaluasi : a) Ada 5 CP → 100 b) Ada 4 CP → 80 c) Ada 3 CP → 60 d) Ada 2 CP → 40 e) Ada 1 CP → 20 f) Tidak ada CP → 0 Capaian tahun 2019 adalah 5 CP dan skor 100 artinya ada 5 CP yang diimplementasikan sesuai dengan SPO terintergrasi di Rekam Medik dan sudah di evaluasi.
2. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional
Formula penghitungannya ( Jumlah item resep (R/) yang sesuai Fornas dibagi Jumlah
total item resep (R/) x 100%
Kriteria Penilaian :
a) Hasil > 80% Skor 100
b) Hasil > 70% s/d. < 80% Skor 75
c) Hasil > 60% s/d. < 70% Skor 50
d) Hasil > 50% s/d. < 60% Skor 25
e) Hasil < 50% Skor 0
17 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
Bulan Jml Item Resep Jml total Item Resep %
Januari 21.456 21.470 99,93%
Februari 19.140 19.540 97,95%
Maret 19.631 19.666 99,82%
April 19.896 20.030 99,33%
Mei 21.896 22.009 99,49%
Juni 17.456 17.500 99,75%
Juli 21.390 21.561 99,21%
Agustus 19.913 20.043 99,35%
September 19.009 19.078 99,64%
Oktober 24.286 24.474 99,23%
November 23.147 23.266 99,49%
Desember 20.640 20.711 99,66%
Total 247.860 249.348 99,40%
Capaian tahun 2019 adalah 99,40% atau Skor 100, artinya 99,40% resep sesuai
formularium nasional.
3. Prosentase Kejadian Pasien Jatuh dengan penghitungan sebagai berikut :
Formula penilaiannya adalah ( Jumlah kejadian pasien jatuh dibagi jumlah pasien rawat
inap ) x 100%;
Bulan Jumlah Kejadian Pasien
Jatuh Jumlah Pasien
Rawat Inap %
Januari 0 649 0,00%
Februari 2 545 0,37%
Maret 0 514 0,00%
April 1 490 0,20%
Mei 7 512 1,37%
Juni 2 427 0,47%
Juli 1 448 0,22%
Agustus 0 414 0,00%
September 2 395 0,51%
Oktober 2 421 0,48%
November 1 424 0,00%
Desember 1 374 0,27%
Total 19 5.613 0,33%
Kriteria Penilaian
a) Hasil <3% Skor 100
b) Hasil <3% s/d. <9% Skor 75
c) Hasil <9% s/d.<14% Skor 50
d) Hasil <14% s/d. <20% Skor 25
e) Hasil <20% Skor 0
Capaian tahun 2019 adalah 0.32% dan Skor 100,artinya ada beberapa pasien yang
mengalami kejadian jatuh tetapi jumlahnya sangat kecil atau dibawah standar.
18 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
4. Cedera / trauma fisik akibat fiksasi di UPIP
Formula penghitungannya ( Jumlah pasien yang mengalami cedera / trauma fisik akibat
fiksasi di UPIP dibagi Jumlah pasien yang dilakukan fiksasi di UPIP ) x 100%
Kriteria Penilaian :
a) Hasil < 1.5% Skor 100
b) Hasil > 1.5% s/d. < 5% Skor 75
c) Hasil > 5% s/d. < 10% Skor 50
d) Hasil > 10% s/d. < 15% Skor 25
e) Hasil > 15% Skor 0
Bulan Jumlah pasien yang mengalami
cedera / trauma fisik akibat fiksasi di UPIP
Jumlah pasien yang dilakukan fiksasi di UPIP
%
Januari 0 46 0%
Februari 0 29 0%
Maret 0 69 0%
April 0 36 0%
Mei 0 36 0%
Juni 1 26 4%
Juli 0 33 0%
Agustus 0 19 0%
September 2 29 7%
Oktober 0 25 0%
November 0 16 0%
Desember 1 13 8%
Total 4 377 1,06%
Capaian tahun 2019 adalah 1,06% skor 100, artinya ada beberapa pasien yang cedera /
trauma fisik yang disebabkan oleh tindakan fiksasi, namun dalam jumlah kecil.
5. Penerapan Keselamatan ECT
Formula penghitungannya melaui telusur dokumen, ada SOP tindakan ECT, sesuai
indikasi, dilaksanakan oleh tenaga yang kompeten.
Kriteria Penilaian :
a. Ada SOP, sesuai indikasi, dilaksanakan oleh tenaga yang kompeten Skor 100
b. Ada SOP, sesuai indikasi, belum dilaksnakan oleh tenaga yang kompeten Skor 75
c. Tidak ada SOP, sesuai indikasi, dilaksanakan tenaga yang kompeten Skor 50
d. Tidak ada SOP, tidak sesuai indikasi, tidak dilaksanakan tenaga yang kompeten Skor
25
19 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
Capaian tahun 2019 adalah Skor 100, artinya penerapan ECT dilaksanakan sesuai
standar, ada indikasi dilakukan ECT dan dilaksanakan oleh tenaga yang kompeten.
Untuk kategori Pengendalian Infeksi di Rumah sakit pada Area Klinis ada dua indikator
sebagai berikut :
1. Infeksi Aliran Darah Perifer ( Plebithis )
Formula penghitungannya adalah ( Jumlah kasus plebithis dibagi jumlah pasien yang
terpasang kateter intravena ) x 100 %
Bulan Jumlah kasus
plebithis dibagi jumlah pasien yang
terpasang kateter intravena %
Januari 0 11 0%
Februari 0 46 0%
Maret 1 25 4%
April 1 30 3%
Mei 0 28 0%
Juni 0 19 0%
Juli 0 36 0%
Agustus 0 48 0%
September 0 32 0%
Oktober 1 64 2%
November 0 39 0%
Desember 0 40 0%
Total 3 418 0,71%
Kriteria Penilaian :
a) Hasil < 5% Skor 100
b) Hasil > 5% s/d. < 10% Skor 75
c) Hasil > 10% s/d. < 15% Skor 50
d) Hasil > 15% s/d. < 20% Skor 25
e) Hasil > 20% Skor 0
Capaian tahun 2019 adalah 1% atau Skor 100, artinya meskipun ada kejadian namun
masih dibawah standar yang diperbolehkan.
2. Cuci Tangan (Hand Hygiene)
Formula perhitungannya adalah :
a) Ada kebijakan, ada SOP dan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan dievaluasi Skor
100.
b) Ada kebijakan, ada SOP dan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan tidak dievaluasi
Skor75.
c) Ada kebijakan, ada SOP tidak dilaksanakan sesuai dengan SOP dan tidak dievaluasi
Skor50.
20 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
d) Tidak Ada kebijakan, tidak ada SOP, Skor25.
Capaian tahun 2019 adalah skor 100%, artinya Ada kebijakan, ada SOP dan dilaksanakan
sesuai dengan SOP dan dievaluasi.
Untuk kategori Capaian Indikator Medik pada Area Klinis ada dua indikator yaitu :
1. Tidak adanya pasien yang dilakukan fiksasi setelah masa rawat 24 jam di UPIP
Formula penghitungannya adalah [(jumlah seluruh pasien di UPIP dikurangi Jumlah
pasien dilakukan fiksasi setelah masa rawat 24 jam) dibagi Jumlah seluruh pasien
yang dirawat di UPIP] x 100%
Bulan (jumlah seluruh pasien di UPIP
dikurangi Jumlah pasien dilakukan fiksasi setelah masa rawat 24 jam)
Jumlah seluruh pasien yang dirawat di UPIP
%
Januari 428 445 96%
Februari 429 438 98%
Maret 360 376 98%
April 350 366 96%
Mei 367 376 98%
Juni 318 327 97%
Juli 353 363 97%
Agustus 359 363 99%
September 325 330 98%
Oktober 348 356 98%
November 323 325 99%
Desember 290 293 99%
Total 4.250 4.358 97,5%
Kriteria Penilaian : a) Hasil > 95% Skor 100 b) Hasil > 76% s.d. < 95% Skor 75 c) Hasil > 51% s.d. < 76% Skor 50 d) Hasil > 26% s.d. < 51% Skor 25 e) Hasil < 26% Skor 0
Capaian tahun 2019 adalah 97,8% atau Skor 100, artinya hanya sebagian kecil saja pasien yang dilakukan fiksasi di UPIP setelah masa rawat 24 jam.
2. Tidak adanya kejadian pasien bunuh diri di rawat inap psikiatri.
Formula penghitungannya adalah (Jumlah seluruh pasien rawat inap psikiatri dikurangi
Jumlah pasien yang meninggal karena bunuh diri ) dibagi Jumlah seluruh pasien rawat
inap psikiatri x 100%
Bulan Jumlah seluruh pasien rawat inap
psikiatri dikurangi Jumlah pasien yang meninggal karena bunuh diri
Jumlah seluruh pasien rawat inap psikiatri
%
Januari 649 649 100%
Februari 545 545 100%
Maret 514 514 100%
April 282 282 100%
21 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
Mei 512 512 100%
Juni 427 427 100%
Juli 448 448 100%
Agustus 414 414 100%
September 395 395 100%
Oktober 421 421 100%
November 424 424 100%
Desember 224 224 100%
Total 5.255 5.255 100%
Kriteria Penilaian :
a) Hasil > 90% Skor 100
b) Hasil > 80% s.d. < 90% Skor 75
c) Hasil > 70% s.d. < 80% Skor 50
d) Hasil > 60% s.d. < 70% Skor 25
e) Hasil < 60% Skor 0
Capaian tahun 2019 adalah 100% atau Skor 100, artinya tidak ada kejadian pasien bunuh
diri rawat inap.
Untuk kategori Akreditasi pada Area Pelayanan Medik ada satu indikator yaitu :
1. Ketepatan Identifikasi Pasien
Formula penghitungannya adalah Telusur Total Sampling Kelengkapan Identifikasi
Pasien dengan Barcode :
a. Nama pasien dengan dua kata
b. Nomor identitas pasien menggunakan nomor rekam medik
c. Tanggal lahir
Barcode terjadi minimal 2 variabel dari 3 variabel.
Kriteria Penilaian :
a) Barcode sesuai variabel dan diberikan ke semua produk layanan = 100
b) Barcode sesuai variabel dan diberikan ke sebagian produk layanan = 75
c) Barcode tidak sesuai variabel dan diberikan ke semua produk layanan = 50
d) Barcode tidak sesuai variabel dan diberikan ke sebagian produk layanan = 25
e) Tidak ada barcode = 0
Telusur barcode sesuai variabel dibagi total sampling per bulan yaitu :
22 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
Bulan
Telusur Total Sampling Kelengkapan Identifikasi Pasien dengan Barcode
% Tindakan identifikasi pasien sesuai prosedur
Seluruh kegiatan pemberian tindakan
Januari 164 169 97%
Februari 123 127 97%
Maret 168 169 100%
April 172 172 100%
Mei 216 216 100%
Juni 229 229 100%
Juli 296 296 100%
Agustus 284 285 100%
September 356 356 100%
Oktober 386 386 100%
November 499 499 100%
Desember 505 505 100%
Total 3.398 3.409 99,67%
Capaian tahun 2019 adalah 99,67% atau Skor 100 artinya sesuai variabel dan diberikan
ke semua produk layanan.
Untuk Kategori Kepuasan Pelanggan pada Area Manajerial ada satu Indikator yaitu :
1. Kecepatan Respon terhadap Komplain
Formula penghitungannya adalah ( Komplain Kategori Merah / KKM + Komplain Kategori
2. Untuk Terakreditasi Pendidikan Pelaksanaan mundur Tahun 2020 dikarenakan
Akreditasi RS Pendidikan baru dapat dilaksanakan setelah RS terakreditasi.
Untuk sasaran strategis “ Terwujudnya Inovasi Pelayanan berbasis RS dan Komunitas “
ada dua indikator, yaitu :
1. Jumlah Pengembangan Jenis Layanan berbasis RS dengan target 4 jenis layanan
sudah terealisasi sebanyak 4 jenis layanan sehingga capaiannya adalah 100%.
2. Jumlah Pengembangan Jenis Layanan berbasis Komunitas dengan target 5 jenis
layanan sudah terealisasi sebanyak 4 jenis layanan sehingga capaiannya adalah
60%.
Untuk sasaran strategis “Terwujudnya Pengembangan Kerjasama dengan Institusi
Jejaring dalam pelayanan pendidikan dan penelitian “ ada lima indikator, yaitu :
1. Jumlah Institusi Jejaring Pelayanan Neuropsikiatri dengan target 4 institusi,
terealisasi 5 sehingga capaiannya adalah 125%
2. Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan PSPD dengan target 4 institusi, sudah
terealisasi 5 institusi sehingga capaiannya adalah 125%.
3. Jumlah Penelitian terkait Neuropsikiatri yang dipublikasikan dengan target 2
penelitian, realisasi 2 sehingga capaiannya adalah 100%.
4. Jumlah Layanan PPK Primer dan Sekunder serta Institusi lain yang dilakukan
pembinaan dengan target 16 instistusi, terealisasi 16 institusi sehingga capaiannya
adalah 100%
5. Terealisasinya Kerjasama dengan sister hospital didalam dan di luar negeri dengan
target 6 institusi, teralisasi 4 sehingga capaiannya adalah 83%.
38 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
Untuk sasaran strategis “ Terwujudnya Proses Bisnis Internal yang efektif “ ada satu
indikator yaitu: Prosentase Unit Kerja yang mencapai target IKU dengan target 90% dan
realisasinya 90%.
Untuk sasaran strategis “ Terwujudnya Budaya Kerja yang berkomitmen pada
Pelayanan Prima” ada satu indikator yaitu : Prosentase Pegawai yang Berperilaku Kerja
Baik dengan target 90%, realisasinya 100%.
Untuk sasaran strategis “Terwujudnya SDM yang Kompeten dan Profesional” ada dua
indikator yaitu :
1. Rata-rata jam pelatihan pegawai dengan target 0,85 realisasi sebesar 1,72
2. Jumlah Pelatihan Internal yang terakreditasi dengan target 3 pelatihan, Realisasi
ada 2 pelatihan, capaiannya adalah 66,67%.
Untuk sasaran strategis “Terwujudnya sarana prasarana teknologi yang handal” ada
satu indikator yaitu : Overall Equipment Efectivnees ( OEE ) dengan target 85% dan
realisasi 64,23%
Untuk sasaran strategis “ Terwujudnya system IT yang terintegrasi “ ada satu indikator
yaitu : Level Integrasi IT dengan target 100% dan realisasi 90% sehingga capaiannya
adalah 90%
Untuk sasaran strategis “ Terwujudnya Efisiensi dan efekttifitas anggaran dan Rasio
Keuangan yang baik” ada satu indikator yaitu : Rasio Pendapatan BLU dengan Biaya
Operasional dengan target 60% dan realisasi 53% sehingga capaiannya adalah 88%
artinya pendapatan yang diterima sudah dioptimalkan untuk biaya operasional.
39 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2018 dengan tahun 2019
Tabel 3.6
Perbandingan Realisasi Tahun 2018 dengan Tahun 2019
NO SASARAN
STRATEGIS
KEY PERFORMANCE INDICATOR
TARGET 2018
REALISASI 2018
CAPAIAN 2018
TARGET 2019
REALISASI 2019
CAPAIAN 2019
PERBAN- DINGAN
REALISASI
1 Meningkatnya
Kepuasan Stakeholder
1 Tingkat Kepuasan Pasien dan Keluarga
80% 79,96% 99,95% 85% 90,9% 106,94% Meningkat
10,94%
2 Tingkat Kepuasan Peserta Didik
80% 78,33% 97,91% 85% 81,87% 96,32% Meningkat
3,54%
3 Tingkat Kepuasan Pegawai 85% 73,51% 86,48% 85% 68,4% 80,47% Menurun 5,11%
4 Jumlah Komplain yg ditindaklanjuti
85% 100% 117,65% 85% 85% 100% Realisasi Sama
2
Meningkatnya Pelayanan Neuropsikiatri yang bermutu dan aman
5 Terakreditasi Nasional Akreditasi Terakreditasi Paripurna Akreditasi Terakreditasi Utama 100%
6 Terakrditasi RS Pendidikan Terakredit
asi
Proses akreditasi Tertunda dikarenakan
adanya survei verifikasi kedua
- - -
3
Meningkatnya Inovasi Pelayanan berbasis RS dan Komunitas
7 Jumlah Pengembangan Jenis Layanan berbasis RS
4 3 75% 4 4 100%
Meningkat sebanyak 1
layanan
8 Jumlah Pengembangan Jenis Layanan berbasis Komunitas
4 3 75% 5 4 80% Realisasi
Meningkst 1
4
Meningkatnya Pengembangan Kerjasama dengan Institusi Jejaring dalam pelayanan pendidikan dan penelitian
9 Jumlah Institusi Jejaring Pelayanan Neuropsikiatri
4 5 125% 4 5 125% Realisasi Sama
10 Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan PSPD
5 5 100% 4 5 125% Realisasi Sama
40 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
NO SASARAN
STRATEGIS
KEY PERFORMANCE INDICATOR
TARGET 2018
REALISASI 2018
CAPAIAN 2018
TARGET 2019
REALISASI 2019
CAPAIAN 2019
PERBAN- DINGAN
REALISASI
11 Jumlah Penelitian Terkait neuropsikiatri
2 4 200% 2 2 100% Menurun 2 penelitian
12
Jumlah layanan PPK Primer dan Sekunder serta Institusi lain yang dilakukan pembinaan
16 16 100% 16 16 100% Realisasi Sama
13 Terealisasinya kerjasama dengan Sister Hospital Dalam dan Luar Negeri
5 2 40% 6 6 100% Meningkat 60%
5 Meningkatnya proses bisnis internal yang efektif
14 Prosentase unit kerja yg mencapai target IKU
85% 97% 114,12% 90% 90% 100% Menurun 7%
6
Meningkatnya budaya kerja yg berkomitmen pada pelayanan prima
15 Prosentase pegawai yang berperilaku kerja baik
85% 97% 114,12% 90% 100% 111,11% Menurun 3%
7
Meningkatnya SDM yang kompeten dan profesional
16 Rata-rata jam pelatihan pegawai
0,83 1,6 192,77% 0,85 1,72 202,35% Meningkat 12%
17 Jumlah pelatihan internal yg terakreditasi
3 2 66,67% 3 2 66,67% Realisasi Sama
8
Meningkatnya sarana dan prasarana teknologi yang handal
18 Overall Equipment Efectivness (OEE)
80% 54,67% 68,34% 85% 64,23% 76% Meningkat
9,56%
9 Meningkatnya sistem IT yang terintegrasi
19 Level Integrasi IT Rumah Sakit
85% 80% 94% 100% 90% 90% Meningkat 10%
10
Meningkatnya Efisiensi dan Efektivitas Anggaran dan rasio keuangan yang baik ( POBO )
20 Rasio pendapatan BLU terhadap Biaya oprerasional
55% 49% 88,53% 60% 53% 88% Meningkat 4%
41 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
3. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2018 dengan target jangka menengah 2019
Tabel 3.7
Perbandingan Realisasi 2018 dengan target 2019
NO SASARAN
STRATEGIS
KEY PERFORMANCE INDICATOR
REALISASI 2018 TARGET 2019
1 Meningkatnya Kepuasan Stakeholder
1 Tingkat Kepuasan Pasien dan Keluarga
79,96% 85%
2 Tingkat Kepuasan Peserta Didik
78,33% 85%
3 Tingkat Kepuasan Pegawai
73,51% 85%
4 Jumlah Komplain yg ditindaklanjuti
100% 85%
2
Meningkatnya Pelayanan Neuropsikiatri yang bermutu dan aman
5 Terakreditasi Nasional Terakreditasi
Paripurna (Verifikasi Kedua)
Akreditasi
6 Terakrditasi RS Pendidikan
- -
3 Meningkatnya Inovasi Pelayanan berbasis RS dan Komunitas
7 Jumlah Pengembangan Jenis Layanan berbasis RS
3 4
8 Jumlah Pengembangan Jenis Layanan berbasis Komunitas
3 5
4
Meningkatnya Pengembangan Kerjasama dengan Institusi Jejaring dalam pelayanan pendidikan dan penelitian
9 Jumlah Institusi Jejaring Pelayanan Neuropsikiatri
5 4
10 Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan PSPD
5 4
11 Jumlah Penelitian Terkait neuropsikiatri
4 2
12
Jumlah layanan PPK Primer dan Sekunder serta Institusi lain yang dilakukan pembinaan
16 16
13 Terealisasinya kerjasama dengan Sister Hospital Dalam dan Luar Negeri
2 6
5 Meningkatnya proses bisnis internal yang efektif
14 Prosentase unit kerja yg mencapai target IKU
97% 90%
6 Meningkatnya budaya kerja yg berkomitmen pada pelayanan prima
15 Prosentase pegawai yang berperilaku kerja baik
97% 90%
7 Meningkatnya SDM yang kompeten dan profesional
16 Rata-rata jam pelatihan pegawai
1,6 0,85
17 Jumlah pelatihan internal yg terakreditasi
2 3
8 Meningkatnya sarana dan prasarana teknologi yang handal
18 Overall Equipment Efectivness (OEE)
54,67% 85%
9 Meningkatnya sistem IT yang terintegrasi
19 Level Integrasi IT Rumah Sakit
80% 100%
10
Meningkatnya Efisiensi dan Efektivitas Anggaran dan rasio keuangan yang baik ( POBO )
20 Rasio pendapatan BLU terhadap Biaya oprerasional
49% 60%
4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan standar nasional (jika ada).
Indikator-indikator yang tercantum di Rencana Bisnis Strategi (RSB) merupakan indikator
yang khas untuk masing-masing Rumah Sakit, belum ada standar nasional.
42 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
5. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan kinerja serta alternatif solusi yang telah
dilakukan.
1. Tingkat Kepuasan Pasien dan Keluarga:
Gambar 3.1 Grafik Tingkat Kepuasan Pasien dan Keluarga
Untuk Indikator Tingkat Kepuasan Pasien dan Keluarga tahun 2019 ditetapkan
target sebesar 85% realisasinya 90,9%.
2. Tingkat Kepuasan Peserta Didik
Gambar 3.2 Grafik Tingkat Kepuasan Peserta Didik
Jumlah peserta didik yang mengisi kuesioner dalam satu tahun sebanyak 340
orang. Unsur yang dinilai ada 10 (sepuluh) item. Terealisasi 81,87% di bawah dari
target yang ditetapkan.
85% 90.9%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
TARGET REALISASI
TINGKAT KEPUASAN PASIEN DAN KELUARGA
85% 81.87%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
TARGET REALISASI
TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK
43 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
3. Tingkat Kepuasan Pegawai
Gambar 3.3 Grafik Tingkat Kepuasan Pegawai
Untuk indikator Tingkat Kepuasan Pegawai ditetapkan target sebesar 85% dan
realisasi sebesar 68,4%. Capaian kinerja sebesar 80,47%.
4. Jumlah Komplain yang ditindaklanjuti
Gambar 3.4 Grafik Jumlah Komplain yang ditindaklanjuti
Untuk indikator jumlah komplain yang ditindaklanjuti ada 4 komplain, dan
jumlah komplain yang masuk sebanyak 4, prosentase capaian 100%.
5. Terakreditasi SNARS 1
Pada tahun 2018 dilakukan verifikasi kedua Akreditasi oleh KARS. Pada tahun
2019 telah Terakreditasi Utama.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
TARGET REALISASI
TINGKAT KEPUASAN PEGAWAI
0%
20%
40%
60%
80%
100%
TARGET REALISASI
JUMLAH KOMPLAIN YANG DITINDAK LANJUTI
44 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
6. Jumlah Pengembangan Jenis Layanan Berbasis Rumah Sakit
Gambar 3.5 Grafik Jumlah Pengembangan Jenis Layanan Berbasis RS
Jumlah pengembangan layanan unggulan berbasis Rumah Sakit tercapai 4
layanan dari target 4 layanan yang ditetapkan pada tahun 2019. Layanan unggulan
adalah suatu bentuk pemberian layanan terpadu yang inovatif dengan kualitas
tertinggi, didukung oleh sumber daya multidisiplin dengan keahlian spesifik dan
berkomitmen untuk menjadikan sebagai layanan unggulan yang ditunjang oleh
fasilitas yang difokuskan untuk keunggulan layanan tersebut, tidak ada pesaing
yang dibuktikan dengan jumlah kunjungan dan kontribusi pendapatan tertinggi,
sehingga RS tersebut dicitrakan oleh masyarakat sebagai RS unggulan dibidang
tersebut.
Jadi berdasarkan definisi tersebut diatas kriteria layanan unggulan adalah sebagai
berikut :
a. Mampu mengangkat image rumah sakit secara signifikan, pilih bidang penyakit
yang cukup berat, banyak kasusnya, butuh pendekatan multidisiplin dan
teknologi yang cukup tinggi;
b. Memiliki kontribusi pendapatan cukup tinggi;
c. Memiliki SDM yang baik secara kapabilitas dan komitmen;
d. Memiliki barrier to entry yang kuat sehingga sulit ditiru.
Bila dilihat dari definisi di atas, maka RSJ Dr. Soeharto Heerdjan menetapkan 4
layanan unggulan yaitu :
1. Rehabilitasi Psikososial dengan layanan “day care” dan “night care”
2. Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja
3. Layanan Kesehatan Jiwa
4. Mental Health Check Up (MHCU)
4 4
0
1
2
3
4
5
TARGET REALISASI
PENGEMBANGAN JENIS LAYANAN BERBASIS RS
45 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
Pada tahun 2019 dilakukan optimalisasi 4 layanan unggulan yang ada, diantaranya
:
1. Pelayanan Rehabilitasi Psikososial merupakan layanan yang dilakukan
multidisiplin dan multiprofesi. Layanan ini menjembatani pasien gangguan jiwa
untuk kembali ke masyarakat, mengembalikan fungsi psikososial mereka dan
meningkatkan kualitas hidup orang dengan gangguan jiwa. Layanan ini pertama
kali dikembangkan di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan pada tahun 2010 dan dari
beberapa RSJ di Indonesia dapat dikatakan bahwa RSJ Dr. Soeharto Heerdjan
adalah RSJ yang pertama kali mengembangkan layanan ini. Sumber daya
manusia yang terlibat dalam pelayanan di Rehabilitasi psikososial bersifat
multiprofesi yang terdiri dari psikiater, dokter umum, perawat, psikolog, okupasi
terapi, pekerja social, tenaga administrasi dan instruktur pelatihan kerja seperti
tata rias, tata boga, teknis, perkebunan, kerajinan tangan dan sebagainya.
Pengembangan yang dilakukan yaitu dibukanya layanan “night care” bagi
pasien yang sudah mencapai tahap remisi. Layanan ini membantu mereka yang
memiliki tempat tinggal yang jauh dari RSJ Soeharto Heerdjan sehingga mereka
dapat mengikuti terapi dengan maksimal. Pencapaian Kinerja Instalasi
Rehabilitasi Psikososial pada tahun 2019 terutama tindakan rehabilitasi
psikososial yaitu 46.548 (77,58%) tindakan dari target 60.000 tindakan.
Kunjungan day care yaitu 4.026 (89,47%) dengan target 4.500 kunjungan. Hal
ini disebabkan karena kegiatan rehabilitasi pasien rawat inap yang sebelumnya
dipusatkan di instalasi rehabilitasi, saat ini dilakukan oleh instalasi rawat inap.
Kunjungan night care mencapai target, yaitu sebanyak 3772 kunjungan
(124,53%) dari target 3029 kunjungan. Instalasi rehabilitasi juga dalam proses
menjajaki kerjasama dengan beberapa pihak, yaitu:
a. Kerjasama dengan Museum Nasional untuk kunjungan rehabilitan ke
museum
b. Kerjasama dengan PT Trans Jakarta untuk pembuatan kartu disabilitas gratis
c. Kerjasama dengan LSM Thisable untuk penyaluran rehabilitan ke Go-clean.
2. Layanan Psikiatri Anak dan Remaja
Pada tahun 2019 telah dibuka layanan ADHD dan Autisme Center di lantai 3
Gedung Pelayanan Terpadu. Dengan bertambahnya ruangan dan fasilitas alat
medis seperti TMS (Transcranial Magnetic Stimulation) dan Neurofeedback,
maka pelayanan di instalasi anak dan remaja dapat lebih dikembangkan lagi.
Adanya fasilitas penunjang seperti tes Berra, neuro/biofeedback, tes TOVA,
EEG, Brain Mapping dan P 300 selain SDM multi profesi, diharapkan dapat terus
46 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
meningkatkan layanan Psikiatri Anak dan Remaja di RSJ Dr. Soeharto
Heerdjan. Ruang rawat jalan anak yang lama digunakan sebagai tempat
melakukan pelayanan daycare anak dan remaja. Pelayanan daycare ini
diperuntukkan bagi pasien-pasien anak dan remaja yang sudah menjalani terapi
tetapi responnya belum optimal. Pelayanan daycare dikelompokkan dalam
berbagai kelompok usia. Pelayanan rawat jalan anak dan remaja untuk
kunjungan poliklinik dan tindakan terapi sudah mencapai target yaitu 14.614
kunjungan atau sekitar 127%, dari target 11.500 kunjungan. Tindakan terapi
sebanyak 17.600 tindakan atau 167,62% dari target 10.500 tindakan. Namun
perlu diperhitungkan juga kapasitas kemampuan tindakan terapi perhari,
sehingga sering terjadi waiting list pasien yang menunggu tindakan terapi. Dan
tahun selanjutnya diharapkan tidak ada lagi hambatan dalam penyediaan
voucher TOVA.
3. Layanan Kesehatan Jiwa
Pada tahun 2019 Instalasi Keswamas mengalami perubahan. Kegiatan Instalasi
Keswamas lebih dititik beratkan pada kegiatan atau layanan PKRS dan
koordinasi lintas sektor beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada tahun
2019:
a. Promosi kesehatan jiwa dan layanan RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan di
ruang - ruang publik dan hari -hari peringatan nasional;
b. Advokasi dan sosialisasi pada stackholder : Puskesmas, Dinas Kesehatan,
Rumah Sakit Jiwa, Sekolah, Dinas Sosial, dsb;
c. Peningkatan kompetensi petugas kesehatan jiwa pada stackholder jejaring;
d. Kegiatan PKRS internal rumah sakit sesuai standar mutu
4. Mental Health Check Up (MHCU)
Pelayanan Mental Health Check Up (MHCU) pada tahun 2019 secara kuantitatif
mengalami peningkatan terutama untuk kegiatan pelayanan sikologi. Beberapa
kegiatan pemeriksaan juga dilakukan dengan sistem “Home Service”.
Pemeriksaan dilakukan di Instalasi atau Institusi yang meminta. Saat ini sedang
disusun rencana promosi layanan yang bersinergi dengan Instalasi Keswamas
dan instalasi layanan unggulan lainnya.
47 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
7. Jumlah Pengembangan Jenis Layanan Berbasis Komunitas
Gambar 3.6 Grafik Jumlah Pengembangan Jenis Layanan Berbasis Komunitas
Pengembangan layanan unggulan berbasis komunitas pada tahun 2019 sama
dengan seperti tahun 2018, yaitu layanan keswamas dengan jangkauan bebas
pasung, layanan keswamas psikiatri anak dan remaja dan layanan komunitas
rehabilitasi psikososial dan layanan MHCU mobile.
8. Jumlah institusi Jejaring Neuropsikiatri
Gambar 3.7 Grafik Jumlah Institusi Jejaring Pelayanan Neuropsikiatri
Sesuai dengan visi misinya menjadi pusat neuropsikiatri nasional, RSJ Dr.
Soeharto Heerdjan membutuhkan jejaring yang dapat mendukung program
tersebut. Sebagai pusat neuropsikiatri harapan kedepannya adalah rumah sakit
5
4
0
1
2
3
4
5
6
TARGET REALISASI
PENGEMBANGAN JENIS LAYANAN BERBASIS KOMUNITAS
45
0
1
2
3
4
5
6
TARGET REALISASI
JUMLAH ISNTITUSI JAJARING PELAYANAN NEUROPSIKIATRI
48 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
mampu menyediakan pelayanan kesehatan jiwa yang modern, berkualitas dan
berorientasi terhadap tercapainya cita-cita pelayanan kesehatan jiwa. Beberapa
kerjasama sudah dilakukan dengan RS sekitar namun belum berorientasi terhadap
visi misi tersebut. Kerjasama yang sudah dituangkan dalam perjanjian kerja sama
adalah :
1. RSUP Persahabatan Jakarta Timur
2. RSUD Koja Jakarta Utara
3. RSUD Tarakan Kalimantan Timur
4. RSJ Dharmawangsa
5. PT Rumah Sakit PELNI
9. Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan PSPD
Gambar 3.8 Grafik Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan PSPD
Pada tahun 2019 ditargetkan 4 Institusi Pendidikan Program Studi Pendidikan
Dokter yang melakukan kerjasama dalam bidang pendidikan. Realisasinya ada 5
institusi, yaitu FK Universitas Trisakti, FK Universitas YARSI, FK Universitas
UKRIDA, FK UPN Veteran, dan FK UIN.
4
5
0
1
2
3
4
5
6
TARGET REALISASI
JUMLAH INSTITUSI JEJARING PENDIDIKAN PSPD
49 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
10. Jumlah Penelitian terkait Neuropsikiatri
Gambar 3.9 Grafik Jumlah Penelitian Terkait Neuropsikiatri
Pada tahun 2019 terdapat 2 penelitian menggunakan biaya dari RS yang dilakukan
pegawai dengan Judul Penelitian :
a. Efektivitas Pemberian Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) pada pasien
Skizofrenia di Rawat Inap Instalasi Kesehatan Jiwa Remaja RS Jiwa Dr.
Soeharto Heerdjan Jakarta.
b. Inovasi TMS pada anak dengan Learning Disorders di RS Jiwa Dr. Soeharto
Heerdjan
Adapun Tim Peneliti:
1. Dr. dr. Suzy Yusna Dewi, Sp.KJ
2. Dr. Isa Multazam Noor, Sp.KJ
3. Dr. Vitria Dwi Ayu
4. Rudiyanto, S. TT
5. Mohammad Andi, S. Kep. Ns
6. Fiki Hari Nugraha, S. Sos
2 2
0
1
1
2
2
3
TARGET REALISASI
JUMLAH PENELITIAN TERKAIT NEUROPSIKIATRI
50 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
11. Jumlah layanan PPK Primer dan Sekunder serta Institusi lain yang dilakukan
pembinaan.
Gambar 3.10 Grafik Jumlah Layanan PPK Primer dan Sekunder
RSJ Dr. Soeharto Heerdjan sebagai sebagai fasilitas Pemberi Pelayanan
Kesehatan (PPK) tersier harus menjadi pembina dari fasilitas layanan kesehatan
dibawahnya. Program ini dilakukan atau dimotori oleh Instalasi Kesehatan Jiwa
Masyarakat. Pada tahun 2019 target 16 layanan dan mencapai target 100% yaitu
ada 16 fasilitas kesehatan dan non kesehatan yang merupakan wilayah/institusi
binaan dengan berbagai kegiatan pembinaan dan pelayanan kesehatan baik
promotif, preventif dan kuratif. Fasilitas kesehatan tersebut adalah :
1. Puskesmas Kalideres Jakarta Barat
2. Puskesmas Joglo Jakarta Barat
3. Puskesmas Kecamatan Makassar Jakarta Timur
4. Suku Dinas Kesehatan Kabupaten Administrasi Kepualauan Seribu
5. Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulya Kebon Jeruk Jakarta Barat
6. Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa I Cengkareng
7. Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Mulya II Jakarta Barat
8. Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya I Kebon Jeruk Jakarta Barat
9. Dinas Kesehatan Pandeglang Banten
10. Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya II Ceger Jakarta Timur
11. Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya III Kamal Jakarta Barat
12. Yayasan Gemati Haru Jaya Jakarta Pusat
13. Panti Sosial Bina Daksa Budi Bakti Cengkareng
14. Puskesmas Senen Jakarta Pusat
15. Puskesmas Kembangan Jakarta Barat
16. Puskesmas Majasari Pandeglang Banten
16 16
10
11
12
13
14
15
16
TARGET REALISASI
JUMLAH LAYANAN PPK PRIMER DAN SEKUNDER SERTA INSTITUSI LAIN YANG DILAKUKAN
PEMBINAAN
51 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
Saat ini instalasi keswamas dipersiapkan untuk kegiatan promosi kesehatan
dan promosi layanan RSJ dr. Soeharto Heerdjan di masyarakat, sehingga
kegiatan penjemputan pasien gaduh gelisah dilakukan oleh instalasi gawat
darurat.
12. Terealisasinya kerjasama dengan Sister Hospital Dalam dan Luar Negeri
Gambar 3.11 Grafik Terealisasi Kerjasama Sister Hospital
Dalam dan Luar Negeri
Pada tahun 2019 RSJ dr. Soeharto Heerdjan dengan RS Yong In telah
mengadakan beberapa kali pertemuan bersama dengan Kementerian Kesehatan
dan perwakilan pemerintah Korea. RSJ dr. Soeharto Heerdjan sudah mengirimkan
2 orang psikiater untuk mengikuti workshop di Korea. Ke depannya diharapkan
kerjasama ini dapat direalisasikan dalam pengembangan pelayanan secara umum
di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan.
Untuk kerjasama dengan RS Sawa Hospital pada tahun 2019 belum ada
kegiatan, diharapkan pada tahun 2020 dapat merealisasikan PKS yang ada dan
dapat mengirimkan SDM untuk magang di RS Sawa Hospital.
Sedangkan unutk di dalam negeri dalam proses kerjasama adalah Rumah Sakit
Jiwa Daerah Bangka Belitung dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Kalawa Atei
Palangkaraya Kalimantan Tengah. Selain itu RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan juga
melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan RSUP Persahabatan dan RS Pelni
untuk pelayanan rujukan pasien dengan kondisi fisik.
6 6
0
1
2
3
4
5
6
7
TARGET REALISASI
KERJASAMA DENGAN SISTER HOSPITAL DALAM DAN LUAR NEGERI
52 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
13. Prosentase unit kerja yang mencapai target IKU
Gambar 3.12 Grafik Prosentase Unit Kerja yang Mencapai Target IKU
Pencapaian unit kerja yang mencapai target sebesar 90%, sedangkan target
90% yang artinya sudah sesuai dengan target yang ditetapkan.
14. Prosentase pegawai yang berperilaku kerja yang baik
Gambar 3.13 Grafik Prosentase Pegawai yang berperilaku kerja baik
SDM yang berperilaku kerja baik yaitu mencapai 100%, dari target adalah 90%
jadi capaian untuk tahun 2019 adalah 111,11%.
90% 90%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
TARGET REALISASI
PROSENTASE UNIT KERJA YANG MENCAPAI TARGET IKU
90% 88.2%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
TARGET REALISASI
PROSENTASE PEGAWAI YANG BERPRILAKU KERJA BAIK
53 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
15. Rata-rata jam pelatihan pegawai
Gambar 3.14 Grafik Rata-Rata Jam Pelatihan Pegawai
Jumlah jam pelatihan pegawai dalam satu tahun sebesar 17.801 jam, dengan
jumlah SDM sejumlah 498 orang. Berdasarkan hasil penghitungan, rata-rata jam
pelatihan SDM sebesar 1, 72 jam dengan skor 1 (Sangat Baik).
16. Jumlah pelatihan internal yang terakreditasi
Gambar 3.15 Grafik Jumlah Pelatihan Internal yang terakreditasi
Pelatihan internal pada tahun 2019 sebanyak 2 (dua) pelatihan, yaitu :
a. In House Training HIV dan AIDs (Akreditasi PPNI)
b. Pelatihan Pengisian Asesment Awal dan Asesment Lanjutan (Akreditasi PPNI)
Berdasarkan hasil perhitungan, maka mencapai target sebesar 66,67%.
0.85% 1.72%0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
TARGET REALISASI
RATA-RATA JAM PELATIHAN PEGAWAI
3
2
0
1
2
3
4
5
TARGET REALISASI
JUMLAH PELATIHAN INTERNAL YANG TERAKDREDITASI
54 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
17. Overall Equipment Efectivness (OEE)
Gambar 3.16 Grafik Overall Equipment Efectivness (OEE)
Target tahun 2019 untuk indikator Overall Equipment Efectivness (OEE)
sebesar 85%. Realisasi tahun 2019 sebesar 64,23%. Belum mencapai target yang
ditentukan.
18. Level Integrasi IT Rumah Sakit
Gambar 3.17 Grafik Level Integrasi IT
Level integrasi IT Rumah Sakit ditargetkan sebesar 100%. Realisasinya sebesar
90%. Untuk level integrasi IT rumah sakit belum mencapai target dikarenakan ada
beberapa kendala diantaranya :
- Proses pembuatan sistem yang selalu berubah-ubah dikarenakan permintaan
user
- Slow Respon dari Pihak Vendor dalam memperbaiki error sistem.
- Server dan jaringan internet yang kurang memadai
- Belum terintegrasi nya sistem informasi di Rumah Sakit
85%
64.23%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
TARGET REALISASI
OVERALL EQUIPMENT EFECTIVESS (OEE)
100%90%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
TARGET REALISASI
LEVEL INTEGRASI IT RUMAH SAKIT
55 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
Solusi :
- Meningkatkan kinerja server dan jaringan internet
- Membuat master plan dan segera dikonsulkan ke Konsultan IT yang
berkompeten.
- Mengevaluasi master plan tersebut.
19. Rasio pendapatan BLU terhadap Biaya Operasional (POBO)
Gambar 3.18 Grafik Rasio Pendapatan BLU terhadap Biaya Operasional
Rasio pendapatan BLU terhadap biaya operasional (POBO) ditargetkan
sebesar 60% dan realisasi 53% sehingga capaiannya adalah 88%.
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
6.1. Sumber Daya Manusia
Keadaan Pegawai RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta pada tahun 2019 berjumlah
498 pegawai, yang dapat dilihat secara lebih rinci pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.8
Jumlah Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan Menurut Jenis dan Pendidikan
A. JUMLAH TENAGA KESEHATAN MENURUT JENIS :
NO JENIS STATUS PEGAWAI
JUMLAH PENDIDIKAN PNS CPNS KONTRAK
I TENAGA MEDIS
1 Dokter Spesialis Jiwa Konsultan 2 0 2
2 Dokter Spesialis Jiwa 15 0 15
3 Dokter Spesialis Anak 1 0 1
4 Dokter Spesialis Bedah 1 0 1
5 Dokter Spesialis Radiologi 0 0 0
6 Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik 1 0 1
7 Dokter Spesialis Syaraf 1 0 1
8 Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 0 1
9 Dokter Spesialis Anestesi 0 1 1
10 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1 0 1
11 Dokter Umum 9 2 4 15
12 Dokter Gigi 3 0 3
Total 35 2 5 42
60% 53%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
TARGET REALISASI
RASIO PENDAPATAN BLU TERHADAP BIAYA OPERASIONAL
56 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
II TENAGA KEPERAWATAN
1 Perawat Umum :
S2,S1,Ners 62 4 2 68
D3, SPK 96 28 124
2 Bidan 1 0 1
Total 159 4 30 193
III TENAGA KEFARMASIAN
1 Apoteker 5 1 6
2 Asisten Apoteker 12 2 14
Total 17 0 3 20
IV TENAGA KES.MASYARAKAT
1 Kesehatan Masyarakat 4 0 4
Total 4 0 0 4
V TENAGA KES.LINGKUNGAN
1 Sanitarian 3 0 3
Total 3 0 0 3
VI TENAGA GIZI
1 Nutrisionis 4 1 5
Total 4 0 1 5
VII TENAGA KETERAPIAN FISIK
1 Fisioterapis 4 0 4
2 Terapis Wicara 1 1 2
3 Okupasi Terapis 4 0 4
Total 9 0 1 10
VIII TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA
1 Radiografer 4 1 5
2 Teknisi Elektromedik 4 0 4
3 Pranata Labkes 8 2 10
Total 16 0 3 19
IX TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
1 Perekam Medis 14 9 23
2 Perawat Gigi 2 0 2
3 Perawat anestesi 1 0 1
Total 17 0 9 26
X PSIKOLOG
1 Psikolog 3 0 3
Total 3 0 0 3
JUMLAH TOTAL A 267 6 52 325
B. JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN MENURUT JENIS :
1 Pekerja Sosial 9 0 6 15
I TENAGA ADMINISTRASI 92 0 66 158
Total 101 0 72 173
JUMLAH TOTAL B 101 0 72 173
JUMLAH TOTAL A + B 368 6 124 498
Tabel 3.9
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan
NO GOLONGAN JUMLAH
1 Golongan IV 49 orang
2 Golongan III 247 orang
3 Golongan II 77 orang
4 Golongan I 1 orang
57 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
6.2. Sumber Daya Keuangan
Rumah Sakit Jiwa. Dr. Soeharto Heerdjan pada Tahun Anggaran 2019 mendapat
Alokasi Anggaran sesuai DIPA Nomor: SP.-DIPA-024.04.2.415454/2019 tanggal 31
Desember 2019 sebesar Rp. 120.440.949.000,-yang bersumber dari Anggaran
Rupiah Murni (RM) dan Anggaran BLU dengan masing-masing alokasi sebagai
berikut :
Tabel 3.10
Alokasi Anggaran Tahun 2019
Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
Uraian Jumlah Pagu Anggaran
Anggaran RM Rp. 68.610.180.000,-
Anggaran BLU Rp. 51.830.769.000,-
Jumlah Pagu DIPA Rp. 120.440.949.000,-
6.3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Sarana & Prasarana yang dimiliki dan dikelola oleh RSJ Dr. Soeharto Heerdjan terdiri
dari asset asset yang diperinci sebagai berikut :
a) Intrakomtabel :
Posisi Awal ( 1 Januari 2019 ) Rp. 1,823,572,238,605 Penambahan Rp. 13,968,731,124 Pengurangan Rp. 2,239,942,500
Posisi Akhir ( 31 Desember 2019 ) Rp. 1,835,301,027,229
b) Ekstrakomtabel :
Posisi Awal ( 1 Januari 2019 ) Rp. 696,685,601 Penambahan Rp. 59,019,202 Pengurangan Rp. 9,986,202
Posisi Akhir ( 31 Desember 2019 ) Rp. 745,718,601
c) Gabungan Intra dan Ekstrakomtabel :
Posisi Awal (1 Januari 2019) Rp. 1,824,268,924,206 Penambahan Rp. 14,027,750,326 Pengurangan Rp. 2,249,928,702
Posisi Akhir ( 31 Desember 2019 ) Rp. 1,836,046,745,830
d) Aset Tak Berwujud :
Posisi Awal ( 1 Januari 2019 ) Rp. 1,114,190,099 Penambahan Rp. - Pengurangan Rp. -
Posisi Akhir ( 31 Desember 2019 ) Rp. 1,114,190,099
e) Konstruksi dalam Pengerjaan :
Posisi Awal ( 1 Januari 2019 ) Rp. - Penambahan Rp. 8,431,267,550 Pengurangan Rp. 1,881,225,200
Posisi Akhir ( 31 Desember 2019 ) Rp. 6,550,042,350
58 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian perjanjian kinerja
Tabel 3.11
Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian perjanjian kinerja
NO SASARAN
STRATEGIS
KEY PERFORMANCE
INDICATOR PROGRAM 2019
ANALISIS PROGRAM 2019
1 Meningkatnya Kepuasan Stakeholder
1 Tingkat Kepuasan Pasien dan Keluarga
Survey kepuasan pasien
Pelaksanaan Survey kepuasan pasien dan rekomendasi hasil survei sudah ditindaklanjuti dalam bentuk pelatihan dan perbaikan sarana dan prasarana
2 Tingkat Kepuasan Peserta Didik
Survey kepuasan peserta didik
Pelaksanaan Survey kepuasan peserta didik dan rekomendasi hasil survei sudah ditindaklanjuti dan perbaikan sarana dan prasarana
3 Tingkat Kepuasan Pegawai
Survey kepuasan pegawai
Pelaksanaan Survey dan sudah dilakukan usaha peningkatan pelayanan terhadap pegawai dengan mengadakan pelatihan, sosialisasi dan evaluasi berkala remunerasi
4 Jumlah Komplain yg ditindaklanjuti
Penanganan komplain
Dilakukan penanganan komplain dan telah ditindaklanjuti
2 Meningkatnya Pelayanan Neuropsikiatri yang bermutu dan aman
5 Persiapan Akreditasi SNARS 1
Terakreditasi SNARS 1
Akreditasi Utama
3 Meningkatnya Inovasi Pelayanan berbasis RS dan Komunitas
6 Jumlah Pengembangan Jenis Layanan berbasis RS
Pengembangan Jenis Layanan berbasis RS
Dilakukan
pengembangan jenis
layanan berbasis RS
dan Komunitas
berupa : layanan
keswamas dengan
jangkauan bebas
pasung, layanan
keswamas psikiatri
anak dan remaja dan
layanan komunitas
rehabilitasi
psikososial.
7 Jumlah Pengembangan Jenis Layanan berbasis Komunitas
Pengembangan Jenis Layanan berbasis Komunitas
4
Meningkatnya Pengembangan Kerjasama dengan Institusi Jejaring dalam pelayanan pendidikan dan penelitian
8 Jumlah Institusi Jejaring Pelayanan Neuropsikiatri
Melakukan kerja sama dengan Rumah Sakit Jejaring
Kerjasama sudah dilakukan dengan RS yaitu RSUP Persahabatan Jakarta Timur, RSUD Koja Jakarta Utara,,RSUD
59 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
Tarakan Kalimantan Timur, RSJ Dharmawangsa, PT Rumah Sakit PELNI
9 Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan PSPD
Melakukan kerja sama dengan istitusi Jejaring Pendidikan Kedokteran
Kerjasama sudah dilakukan dengan pendidikan kedokteran yaitu : FK Trisakti, FK YARSI, FK UKRIDA, FK UPN Veteran, dan FK UIN.
10 Jumlah Penelitian Terkait neuropsikiatri
Penelitian terkait dengan Neuropsikiatri
Telah dilakukan 2 penelitian
11 Jumlah layanan PPK
Primer dan Sekunder serta Institusi lain yang dilakukan pembinaan
Melakukan program pembinaan
Telah dilakukan program pembinaan terhadap 16 fasilitas kesehatan dan non kesehatan yang merupakan wilayah/institusi binaan dengan berbagai kegiatan pembinaan dan pelayanan kesehatan baik promotif, preventif dan kuratif
12 Terealisasinya kerjasama dengan Sister Hospital Dalam dan Luar Negeri
Kerja sama dengan Sister Hospital Dalam dan Luar Negeri
Sudah bekerjasama dengan 2 hospital yaitu Yong In Mental Hospital dan Sawa Hospital
5 Meningkatnya proses bisnis internal yang efektif
13 Prosentase unit kerja yg mencapai target IKU
Penilaian Unit kerja yang mencapai target IKU
Sudah dilakukan penilaian dan mengalami penurunan dari target yang ditetapkan.
6 Meningkatnya budaya kerja yg berkomitmen pada pelayanan prima
14 Prosentase pegawai yang berperilaku kerja baik
Penilaian pegawai yang berperilaku kerja baik
Sudah dilakukan penilaian dan mengalami penurunan dari target yang ditetapkan.
7 Meningkatnya SDM yang kompeten dan profesional
15 Rata-rata jam pelatihan pegawai
Penghitungan rata-rata jam pelatihan pegawai
Sudah dilakukan dan melebihi target yang ditetapkan.
16 Jumlah pelatihan internal yg terakreditasi
Pelatihan internal yang terakreditasi
Sudah dilakukan, terdapat 2 pelatihan internal yang terakreditasi
8 Meningkatnya sarana dan prasarana teknologi yang handal
17 Overall Equipment Efectivness (OEE)
Peningkatan utilisasi serta standarisasi sarana - prasarana RS
Sudah mencapai target yang telah ditetapkan.
9 Meningkatnya sistem IT yang terintegrasi
18 Level Integrasi IT Rumah Sakit
Menyusun master plan SIMRS Siloed
Belum mencapai target dikarenakan adanya permintaan perbaikan sistem dari user yang selalu berubah-ubah.
10 Meningkatnya Efisiensi dan Efektivitas Anggaran dan rasio keuangan yang baik ( POBO )
19 Rasio pendapatan BLU terhadap Biaya oprerasional
Optimalisasi pendapatan operasional dan diversifikasi sumber – sumber pendapatan lain
Mengalami peningkatan program penagihan BPJS dan sewa lahan
60 | R u m a h S a k i t J i w a D r . S o e h a r t o H e e r d j a n
B. REALISASI ANGGARAN
a. Target dan Realisasi
Target dan Realisasi Penerimaan BLU Tahun Anggaran 2019 adalah sebagai berikut