LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2010 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
TAHUN 2010
BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
DAFTAR ISI
Halaman
PENGANTAR i IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI
ii iii
I PENDAHULUAN 1 II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 7 A. Rencana Stratejik.…………………………………………………………………………………………………………… 7 B. Rencana Kinerja Tahunan..... …………………………………………………………………………………………… 10 III. AKUNTABILITAS KINERJA BB-PASCAPANEN 15 A. Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2010..…………………………………………………………………….. 15 B. Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)....………………………………………………………………….. 27 C. Hambatan/Kendala.………………………………………………………………………………………………………… D. Langkah Antisipasi untuk Mengatasi Masalah ........................................................................ 29 E. Akuntabilitas Keuangan ....................................................................................................... 30 IV. PENUTUP 37
V. LAMPIRAN 1 Formulir Rencana Stratejik (RS), tahun 2010 – 20014
2 Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT), tahun 2010
3 Formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK), tahun 2010 4 Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS), tahun 2010
KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BB-Pascapanen tahun 2010 dibuat sebagai pertanggungjawaban penggunaan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan. Pada tahun 2010 BB-Pascapanen melaksanakan 10 kegiatan penelitian dan 4 kegiatan sosialisasi/workshop/diseminasi/seminar/publikasi. Secara umum kinerja dari 10 kegiatan penelitian dan 4 kegiatan sosialisasi/workshop/diseminasi/seminar/publikasi telah dilaksanakan dengan cukup baik dengan capaian output berkisar 95%-100%. Namun demikian adanya kendala ketersediaan bahan baku pada kegiatan ujicoba ekspor buah manggis menyebabkan capaian output belum 100% (baru mencapai 95%). Hal ini disebabkan oleha tertundanya uji coba transportasi ekspor ke Hongkong, sehingga kegiatan tersebut memerlukan addendum hingga tahun 2011. Selain itu, tidak adanya alat pengering freeze drying yang memiliki spek untuk pengeringan bakteri menyebabkan target jumlah starter 109 CFU/g/6 bulan pada kegiatan penelitian Inovasi Teknologi Pembuatan Starter Kering belum maksimal.
Harapan kami, laporan ini dapat memberikan gambaran capaian kinerja BB-Pascapanen sesuai sasaran
yang ditetapkan dalam Renstra 2010-2014.
Bogor, Januari 2011 Kepala Balai Besar,
Ir. Rudy Tjahjohutomo, MT
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB-Pascapanen) didirikan berdasarkan
Keputusan Menteri Pertanian No. 632/Kpts/OT.140/12/2003 tanggal 30 Desember 2003, struktur organisasai BB-
Pascapanen terdiri 3 Bagian/Bidang dan 7 Sub Bagian/Seksi (Sub Bagian serta Kelompok Jabatan Fungsional). Tugas
pokok BB-Pascapanen adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen pertanian. Dalam
melaksanakan tugas pokok tersebut, BB-Pascapanen menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan program dan evaluasi penelitian dan pengembangan pascapanen;
2. Pelaksanaan penelitian identifikasi dan karakterisasi sifat fungsional dan mutu hasil pertanian;
3. Pelaksanaan penelitian pengolahan hasil, perbaikan mutu, pemanfaatan limbah, dan pengembangan produk baru;
4. Pelaksanaan penelitian teknologi proses fisik, kimia, dan biologi hasil pertanian;
5. Pelaksanaan penelitian sistem mutu dan keamanan pangan hasil pertanian;
6. Pelaksanaan pengembangan sistem informasi teknologi pascapanen pertanian;
7. Pelaksanaan pengembangan komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis bidang pascapanen pertanian;
8. Pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian pascapanen pertanian;
9. Pengelolaan tata usaha dan rumah tangga BB-Pascapanen.
Dalam rangka mencapai visi dan melaksanakan misinya sesuai Renstra BB-Pascapanen tahun 2010-2014,
BB-Pascapanen menetapkan sasaran sebagai berikut: 1) Tersedianya teknologi penanganan segar produk
pertanian untuk memperpanjang kesegaran dan daya simpan (termasuk didalamnya transportasi dan distribusi
untuk pemasarannya), 2) Tersedianya produk/teknologi untuk peningkatan diversifikasi pangan, dan
substitusi pangan impor, 3) Tersedianya produk dan teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing.
Ketiga sasaran tersebut merupakan induk dari seluruh kegiatan BB-Pascapanen dalam satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Untuk merealisasikan sasaran tersebut, BB-Pascapanen didukung oleh SDM, dana dan fasilitas
penelitian.
Pembiayaan
Guna mencapai keberhasilan program penelitian dan pengembangan pascapanen, dukungan dana APBN
merupakan komponen yang sangat penting, karena kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen tidak
dapat berjalan tanpa didukung dana yang memadai. BB-Pascapanen terus berupaya mendapatkan dana melalui
kerjasama kemitraan baik dari dalam dan luar negeri. Kerjasama di dalam negeri akan terus diintensifkan melalui
kemitraan yang saling menguntungkan, antara lain dengan : dunia usaha, Pemda, petani, Usaha Kecil Menengah
(UKM), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), BUMN dan pelaku agribisnis lainnya. Kerjasama luar negeri akan
dikembangkan secara bilateral, dalam bentuk hibah atau transfer ilmu pengetahuan dan teknologi maupun
kerjasama trilateral melalui pemanfaatan tenaga ahli BB-Pascapanen di negara-negara sedang berkembang
dengan pendanaan dari pihak ketiga (negara donor).
Sebagai upaya mendapatkan sumber dana pembiayaan di luar APBN BB-Pascapanen, pada tahun 2010
BB-Pascapanen mendapat bantuan dana dari : 1) Kementerian Ristek untuk melaksanakan 6 (enam) judul
kegiatan dengan nilai Rp. 1.676.000.000; 2) Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
untuk melaksanakan 2 (dua) judul kegiatan dengan nilai Rp. 225.000.000,-; 3) PT. Petrokimia (Gresik)
melaksanakan 1 (satu) judul kegiatan dengan nilai Rp. 160.000.000,- 4) Badan Litbang Pertanian melaksanakan 1
(satu) judul kegiatan (pewarna batik) dengan nilai Rp. 193.311.000,-. Alokasi anggaran BB-Pascapanen
ke depan harus mengarah kepada pencapaian cost effectiveness yang tinggi dan mampu bersaing dengan
instansi atau lembaga penelitian dan pengembangan pascapanen lain.
B. Organisasi
Sumberdaya Manusia
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, BB-Pascapanen didukung oleh Sumber Daya Manusia
(SDM) sebanyak 192 orang (di Bogor berjumlah 158 orang dan di Instalasi Laboratorium Karawang sebanyak 34
orang). Dari 68 tenaga fungsional (peneliti) BB-Pascapanen terdapat 45 orang (66%) yang usianya dibawah 50
tahun, sisanya sebanyak 23 orang (34%) berusia antara 51 – 65 tahun. Sedangkan klasifikasi pegawai
berdasarkan strata pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Bidang Program dan Evaluasi (PE)
Jumlah SDM bidang PE sebanyak 11 orang terdiri dari: 1 orang Kepala Bidang PE (S3=1), pada Seksi
Program 5 orang (S3 = 1, S1 = 1, D3 = 1, SLTA = 2), Seksi Evaluasi 5 orang (S2 = 1 , S1= 3, SLTA =1).
Status SDM pada Bidang PE yaitu : 10 orang PNS dan 1 orang tenaga honorer.
2. Bidang Kerja Sama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian (KSPHP)
Jumlah SDM bidang KSPHP sebanyak 14 orang terdiri dari : 1 orang Kepala Bidang KSPHP (S2=1), pada
Seksi Kerjasama 5 orang (S2 = 1, S1 = 3, SLTA = 1), Seksi Pendayagunaan Hasil Penelitian 9 orang (S2 = 4,
S1= 3, SLTA =2) . Status SDM pada Bidang KSPHP yaitu : 13 orang PNS dan 1 orang tenaga honorer.
3. Bagian Tata Usaha (TU)
Jumlah SDM Bagian TU sebanyak 62 orang terdiri dari : 1 orang Kepala Bagian TU (S2=1). pada Sub
Kepegawaian 5 orang (S2 = 1, S1=1, SLTA =3), Sub Bagian Perlengkapan 5 orang (D3 =2, SLTA =3), Sub
Bagian RT dan Keuangan 51 orang (S1=4, SLTA =36, dibawah SLTA = 11). Status SDM pada Bagian TU
yaitu 30 orang PNS dan 32 orang tenaga honorer.
4. Tenaga Fungsional
Jumlah tenaga fungsional peneliti sebanyak 65 orang, terdiri dari : Peneliti Utama 11 orang (S3 = 4, S2=4,
S1=2, D3=1), Peneliti Madya 20 orang (S3 = 2, S2=12, S1=6), Perekayasa Madya 1 orang (S2), Peneliti
Muda 4 orang (S3=1, S2=4), Peneliti Pertama 18 orang (S3 = 1, S2=4, S1=13), Peneliti Non Klas 11 orang
(S2=2, S1=9).
Jumlah tenaga fungsional teknisi likayasa 23 orang, Teknisi Litkayasa Penyelia 2 Orang (SLTA=2), Teknisi
Litkayasa Pelaksana Lanjutan 3 orang (SLTA=3), Teknisi Litkayasa Pelaksana 4 orang (S1=1, SLTA=3).
Teknisi Likayasa Non Klas 14 orang (S1=1, (D3=5, SLTA=8).
Dari jumlah tenaga fungsional tersebut terdapat 5 orang peneliti yang merangkap jabatan sebagai pejabat
struktural dan 4 orang yang sudah dikukuhkan sebagai Profesor Riset (Prof. Ir. Abubakar, MS, Prof. BA. Susila
Santosa, MS, Prof. Dr. Ridwan Thahir, dan Prof. Dr. Ir. Risfaheri, MSi). Saat ini, terdapat 9 orang peneliti sedang
menyelesaikan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, 6 orang melanjutkan studi S3 (5 orang dibiayai negara dan
1 orang biaya sendiri), dan 3 orang melanjutkan studi S2.
Aset
Pengelolaan aset Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, meliputi tanah,
bangunan/gedung kantor, peralatan laboratorium dan peralatan perkantoran lainnya termasuk kendaraan dinas.
Pada tahun 2010 terdapat penambahan belanja modal senilai Rp 2.046.623.200 yang direalisasikan untuk
pengembangan/renovasi gedung laboratorium di Bogor dan di Karawang sebesar Rp 1.050.539.500,-, peralatan
laboratorium sebesar Rp 601.009.700,- dan peralatan perkantoran lainnya sebesar Rp 395.074.700,-. Total
pengelolaan aset sampai dengan akhir tahun 2010 sebesar Rp 56.013.187.734,-, dengan
rincian sebagai berikut :
Tahun Gedung/Bangunan
(Rp). Peralatan Laboratorium
(Rp.) Peralatan Perkantoran
Lainnya (Rp.)
2004 1,113,726,000.00 6,077,917,791.00 562,650,000.00
2005 1,113,726,000.00 6,928,615,512.00 592,127,650.00
2006 3,605,907,600.00 8,127,817,512.00 592,127,650.00
2007 4,036,569,600.00 8,459,405,012.00 691,928,450.00
2008 4,036,569,600.00 11,457,541,762.00 709,428,450.00
2009 8,147,073,602.00 8,147,073,602.00 27,636,857,450.00
2010 9.811.183.437.00 18.168.238.782.00 28,478,237,650.00
Pada tahun 2010 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian mendapat hibah
peralatan laboratorium dari PT.TRIMITRA SUKSES BERSAMA sebagai berikut :
No Nama Alat Fungsi Merk Status Kondisi
1. Texture Analyzer Uji fisik pangan BROOK FIELD
Baik
2. SZC-ID Fat Determinator Uji Lemak HUAYE Hibah Baik
3. SLQ-G Coarse Fiber Determinator Uji Serat HUAYE Hibah Baik
4. HYP-1004 Series Digest Device Kompor destruksi
HUAYE Hibah Baik
HYP 1008 Series Digest Device
Kompor destruksi
HUAYE Hibah Baik
HYP 1014 Series Digest Device
Kompor destruksi
HUAYE Hibah Baik
5. KDN 103F Nitrogen Analyzer Distillation
Uji Protein HUAYE Hibah Baik
KDN 102C Nitrogen Analyzer Distillation
Uji Protein HUAYE Hibah Baik
KDN 2008 Nitrogen Analyzer Distillation
Uji Protein HUAYE Hibah Baik
6. Aflatoxin Analyzer (ELISA) Uji Aflatoxin HUAYE Hibah Baik
Fasilitas Penelitian
BB-Pascapanen memiliki fasilitas laboratorium analisis dan bangsal pengolahan hasil yang cukup memadai yang
tersebar di dua lokasi yaitu Bogor dan Karawang. Laboratorium Bogor merupakan laboratorium induk dengan akurasi tinggi
yang memiliki kompetensi di bidang analisis kimia, biokimia, mikrobiologi, fraksinasi, fermentasi dan produk pangan.
Laboratorium Karawang memiliki kompetensi di bidang analisis sifat-sifat rheology dan sifat fisik bahan (aneka tepung).
Laboratorium Bogor dilengkapi fasilitas bangsal penanganan segar, pengolahan minyak atsiri dan produk
turunannya, pengolahan hasil ternak, bangsal pengolahan kedelai, bangsal pengolahan sari buah dan produk hilirnya,
pengemasan dan canning (produk berbasis buah dan sayuran), serta bangsal pengolahan produk roti berbasis aneka
tepung, teknologi kimia dan bioproses. Laboratorium Karawang dilengkapi dengan fasilitas bangsal pengolahan aneka
tepung dan produk hilirnya (proses kering dan basah) dan bangsal pengolahan beras.
Laboratorium BB-Pascapanen sudah mendapatkan Akreditasi dari KAN dengan nomor LP-366-IDN pada tanggal 27
Juli 2007 untuk beberapa ruang lingkup pengujian. Pengembangan laboratorium kedepan, diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan dan kompetensinya, dan diharapkan semakin banyak dan beragam ruang lingkup pengujian yang terakreditasi.
Laboratorium BB-Pascapanen kedepan akan dipusatkan di Bogor, sedangkan laboratorium Karawang akan difungsikan
seutuhnya sebagai bangsal atau in-house model agroindustri beras dan jagung.
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Visi dan Misi
Sebagai institusi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen
pertanian, BB-Pascapanen menetapkan visinya sejalan dengan visi pembangunan pertanian dan visi Badan Litbang
Pertanian. Visi BB-Pascapanen dirumuskan berdasarkan kajian orientasi masa depan (future oriented), perubahan
paradigma pembangunan pertanian, serta kebutuhan institusi yang profesional. Visi BB-Pascapanen dalam kurun waktu
2010-2014 ditetapkan sebagai berikut:
Menjadi institusi penelitian dan pengembangan andalan yang menghasilkan inovasi teknologi pascapanen
untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat pertanian.
Dalam upaya mewujudkan visi yang telah dirumuskan, maka disusun misi sebagai suatu kesatuan gerak dan langkah
dalam mencapai visi. Misi BB-Pascapanen dirumuskan sebagai berikut :
1. Menghasilkan inovasi teknologi diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya domestik untuk
mendukung ketahanan pangan
2. Menghasilkan inovasi teknologi pascapanen dalam rangka peningkatan nilai tambah, daya saing, mutu dan
keamanan produk pertanian
3. Membangun kerja sama dalam dan luar negeri untuk mempercepat alih teknologi dan penguasaan IPTEK
Tujuan, Sasaran dan Strategi
Tujuan
Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misinya, dalam lima tahun kedepan BB-Pascapanen
menetapkan tujuan sebagai berikut :
1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pengolahan pangan pokok baru dan substitusi bahan
pangan impor untuk mendukung ketahanan pangan
2. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi penanganan dan pengolahan untuk mengurangi
kehilangan hasil, mempertahankan mutu, keamanan produk pertanian serta memiliki nilai tambah dan daya
saing
3. Mempercepat alih teknologi dan penguasaan IPTEK melalui kemitraan penelitian dan pengembangan
teknologi pascapanen
Sasaran
Sasaran strategis yang hendak dicapai BB-pascapanen dalam lima tahun kedepan adalah meningkatnya
inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya
saing dan ekspor, dengan sasaran sebagai berikut :
1. Tersedianya teknologi penanganan segar produk pertanian untuk memperpanjang kesegaran dan daya
simpan (termasuk didalamnya transportasi dan distribusi untuk pemasarannya).
2. Tersedianya produk/teknologi untuk peningkatan diversifikasi pangan, dan substitusi pangan impor.
3. Tersedianya produk dan teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing.
Target Utama Tahun 2010-2014
Sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, BB-Pascapanen mempunyai target utama yang akan dicapai
secara bertahap dalam lima tahun ke depan sebagai berikut :
1. 21 teknologi penanganan segar produk pertanian yang dapat memperpanjang daya simpan dan menekan
kerusakan untuk tujuan ekspor dan domestik.
2. 15 produk/teknologi untuk diversifikasi pangan, substitusi pangan impor berupa produk/tepung berbasis
sumber daya lokal untuk divesifikasi pangan dan substitusi pangan impor mendukung target penurunan
konsumsi beras 3%/th dan substitusi impor terigu 10%.
3. 37 produk/teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing hasil pertanian.
Strategi
Strategi penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian dalam tahun 2010-2014 sebagai berikut :
1. Memprioritaskan kegiatan penelitian untuk pengembangan produk pangan berbasis sumber daya lokal dan penanganan
segar produk pertanian.
2. Peningkatan kerjasama penelitian dengan lembaga nasional/internasional dan kemitraan dalam rangka adopsi teknologi.
3. Peningkatan kualitas SDM dan fasilitas penelitian serta penerapan sistem manajemen mutu dalam rangka memacu
peningkatan kuantitas dan kualitas inovasi teknologi yang dihasilkan.
4. Pemanfaatan iptek mutakhir (diantaranya: nanotechnology dan bioprocessing) untuk meningkatan kualitas inovasi
teknologi yang dihasilkan.
Indikator Kinerja Utama
Indikator kinerja BB-Pascapanen untuk tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut :
1. Tersedia dan diadopsinya teknologi penanganan segar produk pertanian.
2. Tersedia dan diadopsinya teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor.
3. Tersedia dan diadopsinya produk dan teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing.
B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi BB-Pascapanen, maka kegiatan penelitian dan pengembangan
pascapanen yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2010 dan target luaran yang direncanakan adalah sebagai
berikut :
I. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Penanganan Segar Produk Pertanian
1. Ujicoba Ekspor Buah Manggis (Kap. 15-18 ton) Menggunakan Metode Pililinan dan Pengemasan dengan Daya
Simpan 28 Hari dan Tingkat Kerusakan Kurang dari 20%
Masukan (input)
Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 188.000.000,-
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 7 orang
Luaran (output)
Model teknologi penanganan buah manggis untuk transportasi ekspor kapasitas 15-18 ton dengan daya
simpan 28 hari dan tingkat kerusakan <20%
2. Implementasi Teknologi Pengemasan Atmosfir Termodifikasi Pada Buah Salak (Kapasitas 10 ton) Selama 21
hari Transportasi untuk tujuan Ekspor dengan Tingkat Kerusakan Kurang dari 20%
Masukan (input)
Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 186.550.000,-
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 7 orang
Luaran (output)
Model teknologi penanganan buah salak untuk ketahanan segar selama 21 hari dalam implementasi transportasi
ekspor kapasitas 10 ton dengan tingkat kerusakan kurang dari 20%.
3. Teknologi Penanganan Jamur Merang (Volvariella volvacea) Segar dengan Daya Simpan Minimal 10 Hari
dengan Tingkat Kerusakan Kurang dari 10%
Masukan (input)
Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 144.200.000,-
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang
Luaran (output)
Model teknologi penanganan pascapanen jamur merang segar dengan daya simpan minimal 10 hari
4. Teknologi Pulsing dan Pengemasan Bunga Potong Krisan untuk Meningkatkan vase life (8 hari) dalam
Pengiriman Domestik dan Ekspor
Masukan (input)
Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 137.000.000,-
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 5 orang
Luaran (output)
Teknologi pulsing dan pengemasan bunga potong krisan yang efisien, tingkat kerusakan rendah (15%),
dengan vaselife selama 8 hari setelah pengiriman 24 jam.
5. Teknologi Pengolahan Jus dan Buah Rambutan Dalam Sirup Kapasitas 1000 cup/hari dengan Daya Simpan
Minimal 1 Tahun
Masukan (input)
Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 187.000.000,-
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 5 orang
Luaran (output)
Teknologi penanganan dan pengembangan olahan rambutan kapasitas 1000 cup per hari dengan daya simpan
minimal 1 tahun
II. Penelitian dan Pengembangan Produk dan Teknologi Mendukung Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan
Impor
1. Penggandaan Skala Produksi Tepung Sorgum (100 kg/hari) Rendah Tanin (1%) dan Produk Nasi serta Bubur
Sorgum Instan (10 kg/hari)
Masukan (input)
Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 129.900.000,-
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 9 orang
Luaran (output)
Teknologi produksi tepung sorgum rendah tanin skala 100 kg/hari
Teknologi produksi nasi dan bubur sorgum instan skala 10 kg/hari dengan daya simpan produk 1 tahun
2. Pengembangan Produk Mi dari Tepung Ubikelapa (Dioscorea alata) yang Mengandung Antioksidan (100 ppm)
dengan Stabilitas Warna (80%) untuk Substitusi Terigu 40%
Masukan (input)
Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 152.910.000,-
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 5 orang
Luaran (output)
Teknologi pembuatan tepung ubi kelapa dengan stabilitas warna mencapai 80% dan kandungan antioksidan
minimum 100 ppm.
Teknologi pembuatan produk mi dari tepung ubi kelapa dengan daya simpan 1 tahun
3. Peningkatan Efisiensi (50%) Produksi Tepung Kasava Termodifikasi Skala UKM (10 ton/hari)
Masukan (input)
Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 165.135.000,-
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang
Luaran (output)
Paket teknologi produksi tepung kasava termodifikasi yang efisien (50%) skala UKM (10 ton/hari).
Produksi Nata De Cassava dari hasil samping.
III. Pengembangan Produk Baru dan Teknologi untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing
1. Inovasi Teknologi Pembuatan Starter Kering (109/CFU/g/6 bulan) dalam Mendukung Model Produksi Susu
Fermentasi Probiotik Skala 10 liter per hari
Masukan (input)
Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 225.629.000,-
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 9 orang
Luaran (output)
Teknologi pembuatan starter kering (109 CFU/gram/6 bulan) dan teknologi produksi susu fermentasi (dadih) probiotik
skala 10 liter/hari.
2. Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional Kaya Serat (25%) dan Antioksidan (Minimal 300 ppm) Berbasis
Bekatul dan Gambir
Masukan (input)
Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 197.000.000,-
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang
Luaran (output)
Teknologi pengembangan produk pangan fungsional kaya serat (25%), antioksidan (minimal 300 ppm)
berbasis bekatul dan gambir.
III. AKUNTABILITAS KINERJA BB-PASCAPANEN
Dalam tahun anggaran 2010 untuk pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan, BB-Pascapanen
mempunyai tiga target utama sebagai berikut : (1) 5 teknologi penanganan segar produk pertanian yang dapat
memperpanjang daya simpan dan menekan kerusakan untuk tujuan ekspor dan domestik; (2) 6 produk/teknologi
untuk diversifikasi pangan, substitusi pangan impor berupa produk/tepung berbasis sumber daya lokal untuk
divesifikasi pangan dan substitusi pangan impor mendukung target penurunan konsumsi beras 3%/th dan
substitusi impor terigu 10%; serta (3) 2 produk/teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing hasil
pertanian. Selanjutnya tiga target utama tersebut dituangkan kedalam 13 (tiga belas) indikator kinerja kegiatan.
Realisasi sampai akhir tahun 2010 menunjukkan bahwa sasaran telah dapat dicapai dengan baik, dengan capaian
output berkisar antar 95-100%.
Secara umum pencapaian kegiatan BB-Pascapanen pada tahun 2010 telah memenuhi target capaian
output sebesar 100%, kecuali pada kegiatan Ujicoba Ekspor Buah Manggis (Kapasitas 15-18 ton) Menggunakan
Metode Pelilinan dan Pengemasan Daya Simpan 28 Hari dan Tingkat Kerusakan <20% (95%) serta kegiatan
Implementasi Teknologi Pengemasan Atmosfir Termodifikasi pada Buah Salak (kapasitas 10 ton) Selama 21 Hari
untuk Transportasi Tujuan Ekspor Dengan Tingkat Kerusakan <20% (98%) . Hal ini terkendala karena
ketersediaan bahan baku dan negara tujuan ekspor dari mitra.
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2010
1. Ujicoba Ekspor Buah Manggis (Kapasitas 15-18 ton) Menggunakan Metode Pelilinan dan Pengemasan Daya
Simpan 28 Hari dan Tingkat Kerusakan <20%
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 185.825.343,- (98,84% dari dana yang
tersedia) dan melibatkan SDM 7 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran
(output) 95%.
Luaran (Output) : Model teknologi penanganan buah manggis untuk transportasi ekspor kapasitas 15-18
ton dengan daya simpan 28 hari dan tingkat kerusakan <20%, capaiannya : kerja sama uji ekspor manggis
antara BB-Pascapanen dan PT Alamanda Sejati Utama telah ditandatangani pada tanggal 15 Juni 2010. Uji statis
ekspor buah manggis dengan kapasitas 1,4 ton telah dilaksanakan selama 4 minggu dengan tingkat kerusakan
kurang dari 10%. Bila tanpa menggunakan teknologi BB-Pascapanen, penyimpanan dengan waktu yang
sama (4 minggu) tingkat kerusakan buah dapat mencapai 80-90%. Ujicoba transportasi ke Hongkong tertunda
pelaksanaannya hingga musim panen buah tahun 2011 (dengan addendum), karena tidak tersedia bahan baku
yang cukup.
2. Implementasi Teknologi Pengemasan Atmosfir Termodifikasi Pada Buah Salak (Kapasitas 10 ton) Selama 21
Hari Transportasi untuk tujuan Ekspor dengan Tingkat Kerusakan <20%
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 186.055.850,- (99,74% dari dana yang tersedia)
dan melibatkan SDM 7 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output)
98%.
Luaran (Output) : Model teknologi penanganan salak untuk transportasi ekspor kapasitas 10 ton
dengan daya simpan segar selama 21 hari dan tingkat kerusakan kurang dari 20%, capaiannya :
Kerjasama BB-Pascapanen dengan PT. Tulip Sekawan dalam uji coba ekspor buah salak ke Malaysia telah
dilaksanakan sebanyak 3 kali, yang masing-masing berkapasitas 2 ton, 3,5 ton, dan 3,6 ton. Uji coba tersebut
memerlukan waktu selama 8 hari sejak pemanenan hingga proses pembongkaran di gudang pelabuhan negara
tujuan ekspor. Teknologi penggunaan formula antimikroba alami yang dihasilkan BB-Pascapanen dapat menekan
kerusakan buah salak selama transportasi dari 80% menjadi 1-2% dan juga dapat memelihara mutu
kesegarannya. Namun demikian uji coba transportasi ekspor dengan ketahanan simpan buah hingga 21 hari
(seperti hasil percobaan skala laboratorium) belum terlaksana, karena mitra mempunyai kendala fasilitasi
pendingin di negara tujuan ekspor. Uji coba transportasi ekspor untuk waktu yang lebih lama diharapkan dapat
juga dilaksanakan bersama mitra.
3. Teknologi Penanganan Jamur Merang (Volvariella volvacea) Segar dengan Daya Simpan Minimal 10 Hari
dengan Tingkat Kerusakan <10%
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 143.797.700,- (99,72% dari dana yang tersedia)
dan melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%.
Luaran (Output) : a) Model teknologi penanganan pascapanen jamur merang segar dengan daya simpan
minimal 10 hari, capaiannya : a) penanganan jamur merang segar dengan cara kering yaitu dengan
penambahan natrium metabisulfit 0,1% + garam 0,2% + asam askorbat 0,1% + asam sitrat 0,1% + kalium
karbonat 0,1% dan lama perendaman 5 menit, 10 menit, dan 15 menit pada penyimpanan cool storage (160C)
dapat memperpanjang daya simpan 6 hari perlakuan atau 7 hari setelah panen dengan tingkat kerusakan 7,16%,
8,12%, dan 7,67%, b) untuk penanganan jamur merang dalam larutan dengan penambahan asam askorbat 0,05%
+ asam sitrat 1% + garam 2% yang dikemas dalam standing pouch pada penyimpanan cool storage (160C) dapat
memperpanjang daya simpan hingga 10 hari atau 11 hari setelah panen.
4. Teknologi Pengolahan Jus dan Buah Rambutan Dalam Sirup Kapasitas 1000 cup/hari dengan Daya Simpan 1
Tahun
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 186.698.681,- (99,84% dari dana yang tersedia)
dan melibatkan SDM 5 orang (83,33%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%.
Luaran (Output) : a) Model teknologi pengolahan jus dan buah rambutan dalam sirup kapasitas 1000 cup
per hari, capaiannya : Uji produksi telah dilakukan pada 4 kelompok pengolah buah rambutan dalam sirup yang
menghasilkan 1000 cup per hari, b) Teknologi pengembangan produk olahan rambutan dengan daya simpan
minimal 1 (satu) tahun, capaiannya : Teknologi pembuatan buah rambuatan dalam sirup dengan perbaikan cara
pasteurisasi yaitu buah rambutan dalam sirup dikemas dalam kantong plastik Polipropilen (PP), dipasteurisasi
pada suhu 800C selama 30 menit dengan penambahan larutan gula dan pengawet dan dikukus selama 10 menit.
Teknologi pembuatan jus rambutan dengan menambahkan perlakuan homogenisasi dikemas dalam kantong
plastik dan diberi perlakuan pasteurisasi (700C selama 10 menit), kemudian dikukus 10 menit, ditambah vitamin C
1000 ppm dan ditutup dengan alufo. Kedua teknologi tersebut menghasilkan produk yang mempunyai daya
simpan minimal 1 tahun pada suhu kamar.
5. Teknologi Pulsing dan Pengemasan Bunga Potong Krisan untuk Meningkatkan Vase life (8 hari) dalam
Pengiriman Domestik dan Ekspor
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 136.761.646,- (99,83% dari dana yang tersedia)
dan melibatkan SDM 5 orang (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%.
Luaran (Output) : a) Teknologi pulsing dan pengemasan bunga potong krisan yang efisien, tingkat
kerusakan rendah (15%), dengan ketahanan segar selama 8 hari setelah pengiriman 24 jam, capaiannya :
Uji pulsing terbaik adalah dengan perlakuan pulsing menggunakan asam sitrat + AgNO3 yang dapat
mempertahankan kesegaran bunga krisan hingga 8 hari. Uji pengiriman bunga krisan ke Surabaya (28 jam
pengiriman) dengan perlakuan pulsing dan pengemasan mampu menekan tingkat kerusakan setelah pengiriman
<15% dengan vaselife bunga krisan mencapai 7-8 hari.
6. Penggandaan Skala Produksi Tepung Sorgum (100 kg/hari) Rendah Tanin (1%) dan Produk Nasi Serta
Bubur Sorgum Instan (10 kg/hari)
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 129.444.802,- (99,65% dari dana yang tersedia)
dan melibatkan SDM 9 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%.
Luaran (Output) : a) Teknologi produksi tepung sorgum rendah tanin skala 100 kg/hari, capaiannya :
penggandaan skala produksi tepung sorgum dapat dilakukan dalam 2 tahap : 1) tahap penyosohan dengan
derajat sosoh 90-100% menghasilkan biji sorgum utuh/kepala, patah/pecah, menir, dedak halus, dedak kasar dan
rendemen sosoh (38-51%), 2) tahap penepungan, proses penepungan biji sorgum sosoh menjadi tepung sebagai
produk setengah jadi dengan rendemen tepung 95±2%. Penggandaan produksi tepung sorgum sebanyak 100
kg/hari membutuhkan bahan baku biji sorgum sebanyak 200-500 kg, b) Teknologi produksi nasi dan
bubur sorgum instan skala 10 kg/hari dengan daya simpan produk 1 tahun, capaiannya : 1) nasi sorgum
instan dengan rendemen sebesar 60-61% dan komposisi kimiawi : air 6,0±0,06%, abu 0,4±0,08%, protein
6,3±0,04%, lemak 0,6±0,08%, karbohidrat 88,4±1,9% dan energi 403 Kkal per 100 gram. Teknologi skala produksi
nasi sorgum instan 10 kg/hari dibutuhkan bahan baku biji sorgum 16-20 kg. Nilai fungsional nasi sorgum instan
sebagai berikut : daya cerna pati 67±0,3%, serat pangan larut 2,5%, serat pangan tidak larut 5,2%, indeks
glikemik 29,2-12,9% dan kadar tanin kurang dari 1%. Daya simpan nasi sorgum instan sampai dengan 14 bulan 8
hari dengan kemasan PP (polipropilen), ; 2) bubur sorgum instan dengan rendemen sebesar 70,2% dan komposisi
kimiawi : air 4,4±0,3%, abu 1,5±0,5%, protein 10,1%, lemak 2,5±0,5%, karbohidrat 81,6±1,3% dan energi 388,9
Kkal per 100 gram. Teknologi skala produksi bubur sorgum instan 10 kg/hari dibutuhkan bahan baku biji sorgum
14,3 kg. Sedangkan nilai fungsional bubur sorgum instan adalah : serat pangan larut 3,1%, serat pangan tidak
larut 6,0%, daya cerna pati 78,0%, indeks glikemik 50,7% dan kadar tanin kurang dari 1%. Daya simpan bubur
sorgum instan sampai dengan 12 bulan 8 hari dengan kemasan PP.
7. Pengembangan Produk Mi dari Tepung Ubikelapa (Dioscorea alata) yang Mengandung Antioksidan (100 ppm)
dengan Stabilitas warna (80%) untuk Substitusi Terigu 40%
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 152.268.919,- (99,58% dari dana yang tersedia)
dan melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%.
Luaran (Output) : a) Teknologi pembuatan tepung ubi kelapa dengan stabilitas warna mencapai 80% dan
kandungan antioksidan minimum 100 ppm, capaiannya : Pembuatan tepung dengan perlakuan terbaik adalah
perendaman dengan natrium bisulfit 0,2% dengan kandungan antosianin 451,14 ppm dan total fenol 11,06%, b)
Produk mi dari tepung ubi kelapa dengan daya simpan 1 tahun, capaiannya : produk tepung ubi kelapa
dengan kadar antioksidan 108,32 ppm untuk bahan baku mi.
8. Peningkatan Efisiensi (50%) Produksi Tepung Kasava Termodifikasi Skala UKM (10 ton/hari)
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 165.096.523,- (99,98% dari dana yang tersedia)
dan melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%.
Luaran (Output) : a) Paket teknologi produksi tepung kasava termodifikasi yang efisien (50%) skala UKM
(10 ton/hari), capaiannya : Telah dihasilkan teknologi pembuatan tepung kasava termodifikasi dengan
peningkatan efisiensi sebesar 42%, serta menghasilkan rendemen sawut kering dan tepung pada perlakuan tanpa
kupas dan dipres masing-masing sebesar 33% dan 27% , b) Produksi Nata De Cassava dari hasil samping,
capaiannya : produk Nata de Cassava mempunyai karakteristik fisik lebih kenyal dan tebal dibanding dengan Nata
de Cocco dan Nata dari limbah cair tapioca. Secara sensoris produk tersebut dapat diterima panelis dari segi
karakteristik warna, aroma, tekstur dan kesukaan.
9. Inovasi Teknologi Pembuatan Starter Kering (109CFU/g/6 bulan) untuk Mendukung Model Produksi Susu
Fermentasi Probiotik Skala 10 Liter per hari
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 225.102.701,- (99,77% dari dana yang tersedia)
dan melibatkan SDM 7 orang (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%.
Luaran (Output) : a) Teknologi pembuatan starter kering (109 CFU/gram/6 bulan), capaiannya : Pembuatan
starter yoghurt menggunanan metode ekstrusi, sedangkan pembuatan starter dadih menggunakan metode emulsi.
Komposisi bahan enkapsulasi yang digunakan adalah alginat 4% dan alginat-skim (2:1), kemudian dikeringkan
dengan oven pada suhu 400C selama 6 jam. Proses enkapsulasi menghasilkan L.casei terenkapsulasi dalam
beads gel kalsium alginat sebanyak 7,76 ± 0,01 log cfu/gram beads basah (alginat 4%) dan 7,68 ± 0,03 log
cfu/gram beads basah (alginat:skim (2:1)). Setelah mengalami pengeringan 6 jam, populasi L. casei
terenkapsulasi kering dengan bahan enkapsulasi alginat 4% (tanpa bahan pengisi) < 102 cfu/gram, sedangkan
pada alginat-skim (2:1) memiliki populasi (2,1 ± 0,4) x 105 cfu/gram. Enkapsulasi probiotik untuk menghasilkan
bentuk kering biasa dilakukan dengan freeze dryer dan spray dryer dengan ketahanan probiotik berkisar 70-85%.
L.casei terenkapsulasi kering yang diaplikasikan sebagai starter kering dadih susu sapi adalah L.casei
terenkapsulasi kering alginat-skim (2:1) karena memiliki populasi dan ketahanan sel yang lebih tinggi
dibandingkan alginat 4%. Namun starter yang dihasilkan belum optimal, b) Model produksi susu fermentasi
(dadih) probiotik skala 10 liter/hari, capaiannya : dadih susu sapi yang dibuat dari starter kombinasi L. casei
dengan B. longum dengan perbandingan 1:5 dengan pemakaian 3% menghasilkan dadih terbaik. Untuk
menerapkan model produksi susu fermentasi (dadih), BB-Pascapanen bekerjasama dengan Dinas Peternakan
Propinsi Sumatera Barat, Dinas Perikanan dan Peternakan Kab Sijunjung, BPTP Sumatera Barat dan Dallas
Bakery & Cakeshop. BB-Pascapanen dan BPTP Sumatera Barat bertugas sebagai pengawal teknologi, Dinas
Peternakan Propinsi Sumatera Barat, Dinas Perikanan dan Peternakan Kab Sijunjung sebagai Pembina dan
penyediaan sarana-prasarana produksi serta Dallas Bakery & Cakeshop sebagai mitra pemasaran produk, model
produksi dadih dari susu kerbau skala 10 liter/hari diterapkan di kelompok peternak kerbau Kab. Sijunjung,
Sumatera Barat.
10. Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional Kaya Serat (25%) dan Antioksidan (minimal 300 ppm) Berbasis
Bekatul dan Gambir
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 196.939.025,- (99,97% dari dana yang tersedia)
dan melibatkan SDM 6 orang (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%.
Luaran (Output) : a) Teknologi pengembangan produk pangan fungsional kaya serat (25%), antioksidan
(minimal 300 ppm) berbasis bekatul dan gambir, capaiannya : Substitusi bekatul pada produk roti tawar
maksimal sampai penambahan 15% yang menghasilkan produk dengan kadar serat pangan 10,46%. Substitusi
bekatul pada biskuit maksimal 40% dengan kandungan serat produk pangan 23,28%. Minuman fungsional gambir
dalam bentuk effervescent dengan kadar katekin 67,25-76,17%, fenol 1,94-2,33% dan daya antioksidan 89,03-
91,75%. Dalam bentuk instan kadar katekin 24,45-43,23%, fenol 0,44-1,94% dengan daya antioksidan 88,61-
92,52%, serta teh celup yang mempunyai kadar katekin 29,39-39,91%, fenol 2,05-2,17% dengan daya antioksidan
86,06-90,31%. Kandungan katekin dan fenol menunjukkan korelasi positif terhadap kandungan antioksidannya
jauh melebihi target output (300 ppm).
11. Penerbitan Publikasi, Semi Populer
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 292.719.850,- (99,46% dari dana yang tersedia)
dan melibatkan SDM 26 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output)
100%.
Luaran (Output) : a) Jurnal Pascapanen, capaiannya : 2 nomor Jurnal Pascapanen Pertanian (100%), b) Buletin
Teknologi Pascapanen Pertanian, capaiannya : 1 nomor Buletin Pascapanen Pertanian (100%), c) Kalender BB-
Pascapanen, capaiannya : 1 kalender (100%), d) Leaflet , capaiannya : 22 macam leaflet (melebihi target
sebanyak 11 leaflet), e) Poster, capaiannya : 16 macam poster (melebihi target 13 poster), e) Laporan
Tahunan , capaiannya : 1 Laporan Tahunan (100%), f) Pedoman Teknis , capaiannya : 5 Pedoman Teknis
(melebihi target sebanyak 2 buku).
12. Partisipasi Ekspose, Gelar Teknologi, Seminar Ilmiah/Nasional
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 193.542.650,- (99,51% dari dana yang tersedia)
dan melibatkan SDM 28 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output)
100%.
Luaran (Output) : Informasi teknologi pascapanen mencapai pengguna melalui partisipasi pada empat kegiatan
pameran Badan Litbang Pertanian dan empat kegiatan pameran yang diikuti BB-Pascapanen lainnya, capaiannya :
Pada tahun 2010 BB-Pascapanen berpartisipasi dalam 16 kegiatan pameran/ekspose, baik yang
dikoordinasikan oleh Badan Litbang Pertanian maupun atas permintaan Ditjen/Badan di Kementerian Pertanian.
Ke-16 kegiatan tersebut adalah : Pameran Pangan Nasional, AGRINEX EXPO, Pencanangan One Day No Rice,
Pameran pada Konferensi Dewan Ketahanan Pangan, Agro and Food Expo, Pencanangan Hari Susu Nusantara,
Pekan Kedelai Nasional, Pekan Flori Flora Nasional, Pekan Serealia Nasional, Hari Kebangkitan Teknologi Nasional,
Pameran pada Banten Expo, Pameran pada Konferensi ISNFF, Pangan Nusa, Hari Pangan Sedunia, Pameran pada
Ekspose Nasional Inovasi Perkebunan, dan Partisipasi pada GPTP 2010. Penyampaian informasi teknologi/hasil
penelitian melalui pameran/ekspose telah menjangkau sasaran Presiden dan Ibu Negara, Wakil Presiden, Menko
Perekonomian, Menteri Pertanian, Wamentan dan beberapa Eselon I Kementan, beberapa Gubernur/Bupati dan
aparat Pemerintah Propinsi/Pemkab, Dewan Jagung Nasional, Dewan Hortikultura Nasional, LSM, KORPRI, dan
Dharma Wanita Kementan, kelompok tani/ternak, pengusaha, mahasiswa, pelajar, wartawan, dan masyarakat
umum.
13. Dukungan Kerja Sama Dalam dan Luar Negeri
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 99.684.759,- (99,88% dari dana yang tersedia)
dan melibatkan SDM 9 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output)
100%.
Luaran (Output) : a) Kerja sama terlaksana sesuai dengan MoU (4 MoU), capaiannya : Telah dilaksanakan
pendampingan kerjasama agar kegiatan kerjasama dapat berjalan sesuai dengan kesepakatan (MoU), yaitu : 1)
pengalihan pengelolaan model teknologi pengolahan puree mangga, 2) pendampingan kerjasama teknologi
pengembangan penanganan dan pengolahan susu sapi dan dadih kerbau di Sumatera Barat, 3) kerjasama alih
teknologi tepung kasava Bimo-CF dengan PT Multi Prima Sejahtera, dan 4) teknologi pengembangan beras
dengan indeks glikemik rendah dengan PT Petrokimia Gresik, b) Terjalinnya kemitraan baru (3 MoU), capaiannya
: kemitraan baru yang terjalin melebihi target sebanyak 6 mitra, yaitu : 1) kerjasama uji coba ekspor salak ke
Malaysia dengan PT Tulip Sekawan, 2) kerjasama uji coba ekspor manggis dengan PT Alamanda Sejati Utama, 3)
uji coba ekspor Mangga Gedong ke Hongkong kerjasama dengan ACIAR, 4) kerjasama pengembangan
agroindustri dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT, 5) kerjasama pengembangan agroindustri mangga di
Jeneponto, Sulawesi Selatan, kerjasama pengembangan agroindustri tepung sukun di Cilacap, dan 6) kerjasama
pengembangan dan pemasyarakatan teknologi pengolahan sorgum di Sukabumi.
14. Koordinasi dan Penugasan Peneliti Mendukung Program Direktorat Teknis/Primatani/BPTP/Dinas Teknis
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 133.296.107,- (99,59% dari dana yang tersedia)
dan melibatkan SDM 23 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output)
100%.
Luaran (Output) : a) Terselenggaranya koordinasi dalam upaya mendukung program Ditjen Teknis/UK-
UPT/Dinas Teknis/Instansi Terkait, capaiannya :
1) Koordinasi kerjasama dan kehumasan lingkup Badan Litbang Pertanian
Pertemuan berlangsung di Bandung untuk membahas petunjuk teknis kerja sama alih teknologi, kerja sama
dalam dan luar negeri dan penginventarisasian judul penelitian dan diseminasi yang akan diusulkan pada program
SMARTD komponen C. Sedangkan topik kehumasan yang dikoordinasikan adalah e-produk Badan Litbang
Pertanian, situs web dan publikasi Badan Litbang Pertanian yang dapat terdistribusi dengan cepat kepada
stakeholder.
2) Koordinasi pengelolaan situs web Badan Litbang Pertanian
Kegiatan berlangsung di Bali pada tanggal 22-25 Juli 2010 dengan peserta dari seluruh UK/UPT Badan
Litbang Pertanian. Pada acara tersebut dilakukan peluncuran buku panduan pengembangan aplikasi dan buku
panduan pengelolaan website Badan Litbang Pertanian, peluncuran video tutorial penggunaan template website
Badan Litbang Pertanian versi 2.0, dan sosialisasi website Badan Litbang Pertanian yang akan di-online-kan pada
2011.
3) Koordinasi pengembangan external budget Badan Litbang Pertanian
Kegiatan ini dilaksanakan melalui workshop yang berlangsung di Makasar pada 27 Juli s/d 29 Juli 2010
yang membahas kerjasama penelitian dan pengembangan dengan Pemda, lisensi teknologi, PHLN, penjualan
produk dan jasa, dan kerjasama dengan koperasi untuk pemanfaatan aset.
4) Koordinasi persiapan PENAS XIII
Pertemuan koordinasi persiapan Penas XIII bersama seluruh UK Badan Litbang Pertanian dan BPTP
Kalimantan Timur serta Pemda Kalimantan Timur berlangsung di BPTP Kaltim pada Juni 2010. Pertemuan tersebut
membahas agenda Gelar Teknologi, Temu Teknologi, dan Asah Terampil.
5) Dukungan pada Pekan Kedelai Nasional
Pekan Kedelai Nasional berlangsung di Balitkabi, Malang, Jawa Timur pada 27-30 Juni 2010. Kegiatan
tersebut dihadiri oleh eselon II lingkup Badan Litbang Pertanian dengan menampilkan teknologi terkait kedelai.
BB-Pascapanen menampilkan pameran tematik Inovasi Teknologi menuju Swasembada Kedelai 2014 yang
meliputi varietas unggul, budidaya, panen, alat mesin pendukung, diversifikasi produk olahan kedelai dan pangan
fungsional berbasis kedelai.
6) Dukungan pada Pekan Serealia Nasional
Pekan Serealia Nasional berlangsung pada tanggal 26-29 Juli 2010 di Balitsereal, Maros, Sulawesi Selatan
yang dihadiri oleh Menteri Pertanian, Gubernur Sulsel, Wagub Prop. Sulsel, Dewan Jagung Nasional, para peserta
Seminar Nasional Serealia, beberapa UK/UPT Kementerian Pertanian, Lembaga Penelitian Nasional dan
Internasional terkait jagung, Badan Ketahanan Pangan, dan Dinas lingkup Sulsel dan petani/penyuluh dari Sulsel.
Dukungan BB-Pascapanen pada kegiatan tersebut berupa stand teknologi pascapanen dan diversifikasi produk
berbasis jagung dan sorgum serta pengiriman narasumber teknologi.
7) Dukungan pada International Society for Neutracitical and Functional Food (ISNFF)
Acara ISNFF berlangsung di Bali pada tanggal 11-15 Oktober 2010 yang dihadiri oleh beberapa negara,
diantaranya Amerika Serikat, Canada, Australia, Korea Selatan, Belgia, Singapura, Jepang, Taiwan, Thailand,
Lithuania, Inggris dan India. BB-Pascapanen mengirimkan 6 judul makalah dengan tema seputar kandungan dan
aktivitas antioksidan dan senyawa fungsional.
8) Koordinasi dengan Ditjen PPHP
Telah dilaksanakan pertemuan antara BB-Pascapanen dengan Ditjen PPHP untuk membahas
pemasyarakatan tepung kasava. Dalam pertemuan tersebut dibahas dukungan BB-Pascapanen pada program
pengembangan tepung kasava yang dilakukan oleh Ditjen PPHP, diantaranya melalui keterlibatan BB-Pascapanen
pada berbagai kegiatan sosialisasi/promosi tepung kasava yang dilaksanakan oleh Ditjen PPHP di berbagai daerah
sentra ubikayu.
9) Koordinasi mendukung pengembangan kawasan hortikultura
Koordinasi yang dilakukan pada bulan April 2010 membahas dukungan teknologi Balai Penelitian lingkup
Puslitbang Hortikultura, BB-Pascapanen, dan BB-Mekanisasi, serta pembahasan Pedum Program Dukungan
Pengembangan Kawasan Hortikultura. BB-Pascapanen pada tahun 2010 telah mengalokasikan kegiatan yang
memberikan dukungan teknologi, yaitu pengemasan dan transportasi buah salak, pengemasan dan transportasi
buah manggis, penanganan segar jamur merang, dan pengemasan bunga krisan.
b) Terfasilitasinya pengiriman tenaga ahli/peneliti, pejabat dalam rangka pemenuhan kebutuhan teknologi bagi
Ditjen Teknis/Prima Tani/UK-UPT/Dinas Teknis/Instansi Terkait, capaiannya :
1) Mendukung SLPTT
Kegiatan yang telah berlangsung adalah padu padan penyusunan langkah operasional pendampingan
SLPTT. Peneliti yang ditetapkan sebagai narasumber teknologi adalah : Dr. Ridwan Rachmat, Ir. Agus Somantri
dan Ir. Sigit Nugraha. Komponen teknologi pascapanen pilihan yang akan diterapkan pada SLPTT adalah : a) Padi
: panen tepat waktu dan gabah segera dirontok, b) Jagung : panen tepat waktu dan pengeringan segera, c)
Kedelai : panen dan pascapanen
2) Mendukung Konsorsium Sapi Perah
Dalam upaya mewujudkan aksi nyata Konsorsium Sapi Perah, BB-Pascapanen diminta dukungannya oleh
Balitnak untuk mengisi kegiatan pendampingan teknologi pascapanen/pengolahan susu di Jawa Tengah,
diantaranya melalui teknologi pembuatan yoghurt. Pada bulan Mei telah dilaksanakan kegiatan introduksi
teknologi pengolahan yoghurt kepada petugas dan peternak yang diikuti oleh penyuluh Dinas Peternakan
Kabupaten Boyolali, Salatiga, dan Distan Prop. Jawa Tengah dan Kelompok Peternak Barokah, Boyolali.
3) Mendukung Pengembangan Kawasan Hortikultura
Pada 2010 BB-Pascapanen memiliki kegiatan penelitian/pengembangan komoditas hortikultura yang dapat
mendukung program Pengembangan Kawasan Hortikultura, yaitu kegiatan pengemasan buah salak, manggis,
bunga krisan dan jamur merang.
4) Mendukung Program Ditjen PPHP, meliputi kegiatan sebagai berikut :
a) Penyusunan GHP Pengeringan dan Penyimpanan Jagung
b) Penyusunan bahan informasi pascapanen padi
c) Penyusunan rancangan kemasan untuk produk hortikultura
d) Penyusunan pedoman teknis pengembangan agroindustri perkebunan
e) Narasumber sosialisasi pascapanen dan pengolahan padi
f) Pertemuan koordinasi teknis pengembangan pengolah/pabrik pakan ternak skala kecil
g) Narasumber koordinasi teknis dan manajemen penanganan pascapanen produk ternak unggas
h) Narasumber teknologi industri berbasis singkong
i) Narasumber pada temu usaha hasil pertanian dalam rangka pengembangan pasar dan kemitraan tepung
kasava fermentasi
j) Narasumber pertemuan dengan pengguna teknologi Ditjen PPHP
5) Mendukung Dinas/BPTP/Pemda/Instansi Terkait
a) Narasumber teknologi pengolahan buah papaya untuk BPTP Sulawesi Tenggara
b) Narasumber untuk pelatihan teknologi minyak atsiri di Kalimantan Timur
c) Narasumber bimbingan teknis pascapanen bunga potong (krisan)
d) Narasumber teknologi pengolahan jagung di Dinas Pertanian dan Kehutanan, Jakarta Selatan
e) Narasumber teknologi pengolahan belimbing dan jambu biji di Distan Kota Depok
f) Narasumber penanganan segar buah papaya di Balikpapan
g) Penugasan peneliti dalam rapat di instansi lain
h) Penugasan peneliti untuk menangani survey gabah dan beras di Pantura
B. HASIL PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN (PPS)
1) 5 teknologi penanganan segar produk pertanian yang dapat memperpanjang daya simpan dan
menekan kerusakan untuk tujuan ekspor dan domestik.
Telah dihasilkan 5 (lima) teknologi penanganan segar produk pertanian sebagai berikut : 1) teknologi penanganan
dan pengemasan buah manggis untuk tujuan ekspor, 2) teknologi pengemasan atmosfir termodifikasi pada buah
salak untuk tujuan ekspor, 3) teknologi penanganan jamur merang segar, 4) teknologi pulsing dan pengemasan
bunga potong krisan, 5) teknologi pengolahan jus dan buah rambutan dalam sirup kapasitas 1000 cup/hari. Dengan
demikian capaian sasaran telah terealisasi 100% (untuk tahun 2010) dan terealisasi 23,81% untuk target pencapaian
tahun 2010-2014.
2) 6 produk/teknologi untuk diversifikasi pangan, substitusi pangan impor berupa produk/tepung
berbasis sumber daya lokal untuk divesifikasi pangan dan substitusi pangan impor mendukung target
penurunan konsumsi beras 3%/th dan substitusi impor terigu 10%.
Telah dihasilkan 6 (enam) produk/teknologi untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor sebagai berikut :
1) tepung sorgum rendah tanin, 2) produk nasi serta bubur sorgum instan, 3) teknologi pembuatan tepung
ubikelapa, 4) produk mi dari tepung ubikelapa, 5) tepung kasava termodifikasi, dan 6) produk nata de cassava.
Dengan demikian capaian sasaran telah terealisasi 100% (untuk tahun 2010) dan terealisasi 40% untuk target
pencapaian tahun 2010-2014.
3) 2 produk/teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing hasil pertanian
Telah dihasilkan 3 (tiga) produk baru/teknologi untuk peningkatan nilai tambah sebagai berikut : 1) pembuatan
starter kering untuk mendukung model produksi susu fermentasi probiotik skala 10 liter/hari, dan 2) teknologi
pengolahan pangan fungsional kaya serat dan antioksidan berbasis bekatul dan gambir. Dengan demikian capaian
sasaran telah terealisasi 100% (untuk tahun 2010) dan terealisasi 8% untuk target pencapaian tahun 2010-2014.
C. HAMBATAN/KENDALA
a. Pelaksanaan penelitian yang tergantung musim
Kegiatan penelitian yang cukup kritis karena ketergantungan terhadap musim panen adalah Ujicoba
Ekspor Buah Manggis (Kapasitas 15-18 ton) Menggunakan Metode Pelilinan dan Pengemasan Daya
Simpan 28 Hari dan Tingkat Kerusakan <20% dengan capaian output 95%. Hal tersebut disebabkan
karena ketersediaan buah manggis yang terbatas oleh adanya musim hujan selama bulan Oktober-
November 2010 sehingga kegiatan uji coba transportasi ekspor ke Hongkong tertunda hingga tahun 2011
(addendum).
b. Tidak adanya alat pengering freeze drying yang memiliki spek untuk pengeringan bakteri sehingga target
jumlah starter 109 CFU/g/6 bulan pada kegiatan penelitian Inovasi Teknologi Pembuatan Starter Kering
belum maksimal.
c. Turunnya anggaran untuk pembangunan rumah produksi sehingga target model produksi susu fermentasi
probiotik skala 10 liter per hari belum terpenuhi.
d. Capaian output dalam ujicoba ekspor salak belum sesuai hingga ketahanan segar selama 21 hari karena
transportasi ekspor ke Malaysia hanya 8 hari dan terkendala masalah ketersediaan fasilitas pendingin di
negara tujuan ekspor (Malaysia).
D. LANGKAH ANTISIPASI UNTUK MENGATASI MASALAH
Untuk mengatasi hambatan/kendala yang ditemukan selama pelaksanaan kegiatan ke depan akan dilakukan
langkah antisipasi sebagai berikut : 1) melakukan perencanaan penelitian dengan mempertimbangkan musim panen dan
ketersediaan peralatan, SDM, dan dana, 2) memprioritaskan pendanaan pada kegiatan penelitian yang memiliki musim
panen kritis (pada awal dan akhir tahun, contoh rambutan dan manggis), 3) menginventarisasi peralatan bangsal dan
laboratorium yang dibutuhkan dalam penelitian untuk diusulkan pengadaannya pada tahun anggaran mendatang,
sebaiknya kebutuhan alat sudah direncanakan sejak menyusun proposal penelitian, dan 4) meningkatkan kompetensi
SDM peneliti dari sisi metodologi penelitian dan teknisi untuk peningkatan keterampilan dalam rangka pencapaian
sasaran mutu/output yang diharapkan.
E. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Total anggaran yang tersedia dalam DIPA BB-Pascapanen TA 2010 sebelum revisi sebesar Rp.
15.278.350.000,-, namun kemuadian mengalami revisi menjadi sebesar Rp 15.964.929.000,-, sedangkan realisasi
keuangan kumulatif sampai dengan 31 Desember 2010 adalah Rp 15.758.648.075,- (98,71%). Disamping dana
tersebut, pada tahun 2010 BB-Pascapanen juga memperoleh sumber dana pembiayaan di luar APBN, yang berasal
dari : 1) Kementerian Ristek untuk melaksanakan 6 (enam) judul kegiatan dengan nilai Rp. 1.676.000.000,-; 2) Pusat
Penelitian dan Pengembangan Perkebunan untuk melaksanakan 2 (dua) judul kegiatan dengan nilai Rp.
225.000.000,-; 3) PT. Petrokimia (Gresik) melaksanakan 1 (satu) judul kegiatan dengan nilai Rp. 160.000.000,- 4)
Badan Litbang Pertanian melaksanakan 1 (satu) judul kegiatan (pewarna batik) dengan nilai Rp. 193.311.000,-.
Anggaran yang tersedia untuk kegiatan penelitian sebesar Rp 1.713.324.000,- sedangkan realisasi penyerapan
dananya sebesar Rp 1.707.692.390,- (99,67%).
No Jenis Pengeluaran Anggaran
(Rp.)
Realisasi s/d 31 Des. 2010
Rp. %
A PROGRAM PENERAPAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
1 PENGELOLAAN GAJI, HONORARIUM DAN TUNJANGAN
7.350.834.000 7.311.371.829 99,46
2 PENYELENGGARAAN OPERASIONAL PERKANTORAN
a. Poliklinik/obat-obatan (termasuk honorarium dokter dan perawat)
9.600.000 9.590.000 99,90
b. Pengadaan toga/pakaian kerja supir/ pesuruh/perawat/ dokter/satpam/tenaga teknis lainnya
13.590.000 13.590.000 100,00
No Jenis Pengeluaran Anggaran
(Rp.)
Realisasi s/d 31 Des. 2010
Rp. %
c. Perawatan Gedung Kantor 160.533.000 160.229.048 99,81
d. Perawatan alat Besar/Alat Bantu 174.711.000 173.582.450 99,35
e. Perawatan Kendaraan Bermotor 4/6/10 190.350.000 190.332.118 99,99
f. Perawatan Kendaraan Bermotor roda 2 24.000.000 23.981.000 99,92
g. Langganan Daya dan Jasa 911.040.000 816.849.613 89,66
h. Operasional perkantoran dan pimpinan 608.140.000 595.934.450 97,99
Jumlah A (2) 2.091.964.000 1.984.088.679 94,84
3 PELAYANAN PUBLIK ATAU BIROKRASI
a. PEMBINAAN ADMINISTRASI PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN
1. Pengembangan SDM 32.960.000 31.560.000 95,75
2. Administrasi kegiatan 33.400.000 33.400.000 100,00
3. Pengembangan SDM dan penilaian jabatan fungsional 158.200.000 159.972.175 99,86
4. Orasi Ahli Peneliti Utama 15.000.000 15.000.000 100,00
Jumlah 3 (a) 239.560.000 237.932.175 99,32
b. PENYUSUNAN PROGRAM DAN RENCANA KERJA/TEKNIS/PROGRAM
1. Pelaksanaan Rapat Kerja Tahunan BB-Pascapanen 85.000.000 77.784.300 91,51
2. Penyusunan dan sikronisasi program/Renstra 2010-2014
269.386.000 268.961.501 99,84
3. Kegiatan kelembagaan fungsional penelitian 87.500.000 87.203.500 99,66
Jumlah 3 (b) 441.886.000 433.949.301 98,20
No Jenis Pengeluaran Anggaran
(Rp.)
Realisasi s/d 31 Des. 2010
Rp. %
c. PEMBINAAN ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN PERLENGKAPAN
99.440.000 99.282.635 99,84
d. MONITORING DAN PENGAWASAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
242.650.000 242.394.350 99,89
Total Jumlah 3 1.023.536.000 1.013.558.461 99,03
TOTAL JUMLAH A 10.466.334.000 10.309.018.96
9 98,50
B PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN
I PENELITIAN DAN DISEMINASI INOVASI PERTANIAN (PRIMATANI DAN SL-PTT) (TP)
1 Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan
a. Pengelolaan Anggaran Kegiatan 162.500.000 162.341.975 99,90
b. Pengelolaan SA-UAK 35.250.000 35.175.250 99,79
Jumlah I (1) 197.750.000 197.517.225 99,88
2 Operasional dan Pemeliharaan Laboratorium 131.342.000 128.598.300 97,91
3 Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung 48.925.000 48.580.000 99,29
4 Pengadaan Meubelair 74.500.000 72.260.000 96,99
5 Pengadaan Alat Pengolah Data 122.000.000 121.537.500 99,62
6 Pengadaan Alat Laboratorium 607.290.000 606.282.800 99,83
7 Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung 44.032.000 43.630.000 99,09
8 Peningkatan Kemampuan SDM 18.260.000 11.980.000 65,61
No Jenis Pengeluaran Anggaran
Realisasi s/d 31 Des. 2010
(Rp.) Rp. %
9 Penyelenggaraan Sosialisasi/Workshop/Diseminasi/ Seminar/Publikasi
a. Penerbitan Publikasi, Semi Populer 294.300.000 292.719.850 99,46
b. Partisipasi Ekspose, Gelar Teknologi, Seminar Ilmiah/Nasional
194.500.000 193.542.650 99,51
c. Dukungan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri 99.800.000 99.684.759 99,88
d. Koordinasi dan Penugasan Peneliti Mendukung Program Direktorat Teknis/Primatani/BPTP/Dinas Teknis
133.840.000 133.296.107 99,59
Jumlah 9 722.440.000 719.243.366 99,56
10 Pengembangan Sistem Jaringan Internet 48.225.000 48.180.000 99,91
11 Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan
a. Ujicoba Ekspor Buah Manggis (Kap.15-18 ton) Menggunakan Metode Pelilinan & Pengemasan Dengan Tingkat Kerusakan Kurang Dari 20%
188.000.000 185.825.343 98,84
b. Implementasi Teknologi Pengemasan Atmosfir Termodifikasi Pada Buah Salak (Kapasitas 10 ton) Selama 21 Hari Transportasi Untuk Tujuan Ekspor Dengan Tingkat Kerusakan KUrang dari 20%
186.550.000 186.055.850 99,74
c. Teknologi Penanganan Jamur Merang (Volvariella Volvacea) Segar Dengan Daya Simpan Minimal 10 Hari Dengan Tingkat Kerusakan Kurang dari 10%
144.200.000 143.797.700 99,72
No Jenis Pengeluaran Anggaran
Realisasi s/d 31 Des. 2010
(Rp.) Rp. %
d. Teknologi Pulsing dan Pengemasan Bunga Potong Krisan Untuk Meningkatkan Vase Life (8 hari) Dalam Pengiriman Domestik dan EKspor
137.000.000 136.761.646 99,83
e. Teknologi Pengolahan Jus dan Buah Rambutan Dalam Sirup Kapasitas 100 cup/hari dengan Daya Simpan Minimal 1 Tahun
187.000.000 186.698.681 99,84
f. Penggandaan Skala Produksi Tepung Sorgum Rendah Tanin (1%) dan Produksi Nasi serta Bubur Sorgum Instan (10kg/hari)
129.900.000 129.444.802 99,65
g. Pengembangan Produk Mi dari Tepung Ubikelapa (Discorea alata) yang mengandung antioksidan (100 ppm) Dengan Stabilitas Warna (80%) Untuk Substitusi Terigu 40%
152.910.000 152.268.919 99,58
h. Peningkatan Efisiensi (50%) Produksi Tepung Kasava Termodifikasi Skala UKM (10 ton/hari)
165.135.000 165.096.523 99,98
i. Inovasi Teknologi Pembuatan Starter Kering (100 CFU/g/6 bulan) Untuk Mendukung Model Produksi Dadih Probiotik Skala 10 Liter per hari
225.629.000 225.102.701 99,77
j. Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional Kaya Serat (25%) dan Antioksidan (Minimal 30 ppm) Berbasis Bekatul dan Gambir
197.000.000 196.939.025 99,97
Jumlah 11 1.713.324.000 1.707.692.390 99,67
No Jenis Pengeluaran Anggaran
Realisasi s/d 31 Des. 2010
(Rp.) Rp. %
12. Rehabilitasi Gedung 1.060.297.000 1.055.785.900 99,57
13. Operasional Pelaksanaan Satker 262.800.000 253.300.000 96,39
14. Penyusunan Program dan Rencana Kerja (RKA-KL)
a. Penyusunan DIPA/RKA-KL BB-Pascapanen 145.602.000 139.187.300 95,59
15. Koordinasi Institusional 175.000.000 174.738.850 99,85
16. Pengadaan Peralatan Kantor (Inventaris Kantor) 66.808.000 60.887.200 91,14
17. Pelaksanaan Sertifikasi Sistem Mutu dan Personil 60.000.000 59.929.475 99,88
TOTAL JUMLAH B 5.498.595.000 5.449.629.106 99,11
TOTAL JUMLAH A+B 15.964.929.000
15.758.648.075
98,71
IV. PENUTUP
Capaian kinerja dari 10 kegiatan penelitian (Ujicoba Ekspor Buah Manggis(Kapasitas 15-18 ton)
Menggunakan Metode Pelilinan dan Pengemasan dengan Daya Simpan 28 hari dan Tingkat Kerusakan <20% ;
Implementasi Teknologi Pengemasan Atmosfir Termodifikasi Pada Buah Salak (Kapasitas 10 ton) Selama 21 hari
Transportasi untuk tujuan Ekspor dengan Tingkat Kerusakan <20% ; Teknologi Penanganan Jamur Merang
(Volvariella volvacea) Segar dengan Daya Simpan Minimal 10 Hari dengan Tingkat Kerusakan <10% ; Teknologi
Pulsing dan Pengemasan Bunga Potong Krisan untuk Meningkatkan vase life (8 hari) dalam Pengiriman
Domestik dan Ekspor ; Teknologi Pengolahan Jus dan Buah Rambutan Dalam Sirup Kapasitas 1000 cup /hari
dengan Daya Simpan Minimal ; Penggandaan Skala Produksi Tepung Sorgum (100 kg/hari) Rendah Tanin (1%)
dan Produk Nasi Serta Bubur Sorgum Instan (10kg/hari) ; Pengembangan produk mi dari tepung Ubikelapa
(Dioscorea alata) yang mengandung antioksidan (100 ppm) dengan stabilitas warna (80%) untuk Substitusi
Terigu 40% ; Peningkatan Efisiensi (50%) Produksi Tepung Kasava Termodifikasi Skala UKM (10 ton/hari) ;
Inovasi Teknologi Pembuatan Starter Kering (109CFU/g/6 bulan) Untuk Mendukung Model Produksi Susu
Fermentasi Probiotik Skala 10 liter per hari ; Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional Kaya Serat (25%) dan
Antioksidan (Miinimal 300 ppm) Berbasis Bekatul dan Gambir) telah dilaksanakan dengan cukup baik dengan
capaian output berkisar 95%-100%.
Hambatan dan kendala yang dihadapi pada kegiatan Ujicoba Ekspor Buah Manggis (Kap.15-18 ton)
Menggunakan Metode Pelilinan & Pengemasan dengan Tingkat Kerusakan Kurang dari 20%, yang tidak
memenuhi target pencapaian output 100% (95%). Hal tersebut disebabkan karena ketersediaan buah manggis
yang terbatas oleh adanya musim hujan selama bulan Oktober-November 2010 sehingga kegiatan tersebut di-
addendum hingga tahun 2011. Selain itu, tidak adanya alat pengering freeze drying yang memiliki spek untuk
pengeringan bakteri menyebabkan target jumlah starter 109 CFU/g/6 bulan pada kegiatan penelitian Inovasi
Teknologi Pembuatan Starter Kering tidak tercapai. Demikian pula turunnya anggaran untuk pembangunan rumah
produksi sehingga target model produksi susu fermentasi probiotik skala 10 liter per hari tidak tercapai dan tidak
tercapainya output ketahanan segar buah salak selama 21 hari dalam uji coba ekspor dikarenakan transportasi
ekspor ke Malaysia hanya 8 hari serta ada masalah ketersediaan fasilitas pendingin di negara tujuan ekspor.
Untuk mengatasi hambatan/kendala yang ditemukan selama pelaksanaan kegiatan ke depan akan dilakukan
langkah antisipasi sebagai berikut : 1) melakukan perencanaan penelitian dengan mempertimbangkan musim panen dan
ketersediaan peralatan, SDM, dan dana, 2) memprioritaskan pendanaan pada kegiatan penelitian yang memiliki musim
panen kritis (pada awal dan akhir tahun, contoh rambutan dan manggis), 3) menginventarisasi peralatan bangsal dan
laboratorium yang dibutuhkan dalam penelitian untuk diusulkan pengadaannya pada tahun anggaran mendatang, sebaiknya
kebutuhan alat sudah direncanakan sejak menyusun proposal penelitian, dan 4) meningkatkan kompetensi SDM peneliti dari
sisi metodologi penelitian dan teknisi untuk peningkatan keterampilan dalam rangka pencapaian sasaran mutu/output yang
diharapkan.