LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL CALON DOSEN Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat Oleh : TASNIM RAHMAN FITRA NIP.: 19920405 201801 1003 PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOL.III CALON DOSEN ANGKATAN I KEMETERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON DOSEN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN PADANG TAHUN 2018
104
Embed
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI …repository.uinjambi.ac.id/841/1/LAPORAN AKTUALISASI.pdf · kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Pengangkatan seorang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL CALON
DOSEN
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat
Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
Oleh : TASNIM RAHMAN FITRA
NIP.: 19920405 201801 1003
PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOL.III CALON DOSEN ANGKATAN I
KEMETERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON DOSEN
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN PADANG TAHUN 2018
Laporan Aktualisasi Tasnim Rahman Fitra
ii Optimalisasi Pengabdian kepada Masyarakat melalui Kalibrasi Arah Kiblat
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS CALON DOSEN
Nama : Tasnim Rahman Fitra, S.Sy., M.H
NIP. : 19920405 201801 1003
Unit Kerja : UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi
Telah Disetujui
Pada hari Tanggal, 2018
Pembimbing
Etriyanto, S.Pd., M.A.B NIP. 198001052005011005
Mentor
Dr. Rahmi Hidayati Al Idrusiah, S.Ag., M.HI
NIP. 196612102005011005
Mengetahui, Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan dan Keagamaan Padang
H. Soni Sofian, SE, M.Pd. NIP.196511161985031001
Laporan Aktualisasi Tasnim Rahman Fitra
iii Optimalisasi Pengabdian kepada Masyarakat melalui Kalibrasi Arah Kiblat
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS CALON DOSEN
Nama : Tasnim Rahman Fitra, S.Sy., M.H
NIP. : 19920405 2018 01 1003
Unit Kerja : UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi
Telah diuji di depan Penguji
Pada hari Kamis Tanggal, 11 Oktober 2018
Penguji,
Drs. H. Yasrizal, MA NIP. 196808211995031001
Mengetahui, Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan dan Keagamaan Padang
H. Soni Sofian, SE, M.Pd. NIP. 196511161985031001
Laporan Aktualisasi Tasnim Rahman Fitra
iv Optimalisasi Pengabdian kepada Masyarakat melalui Kalibrasi Arah Kiblat
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah swt. yang telah
memberikan kesempatan dan kekuatan kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan penulisan laporan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi
Pengabdian Masyarakat melalui Kalibrasi Arah Kiblat”.
Shalawat dan salam semoga senantiasa kita haturkan kepada Nabi
Muhammad saw. beserta seluruh keluarga dan para sahabatnya, yang
senantiasa kita harapkan berkah dan syafa’atnya pada hari kiamat kelak.
Sebagai langkah final dalam rangkaian Pelatihan Dasar (Lastsar)
CPNS Golongan III Calon Dosen yang diikuti di Balai Diklat Keagamaan
Padang adalah menyusun Laporan Aktualisasi. Selama proses aktualisasi
dalam habituasi dilaksanakan para peserta diwajibkan untuk dapat
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yang terangkum dalam
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionaslime, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi) dan nilai-nilai kedudukan ASN dalam NKRI; Whole of
Government, Manajemen ASN, dan Pelayanan Publik. Seluruh nilai-nilai
tersebut wajib diaktualisasikan dalam bentuk aksi dan dilaporkan secara
tertulis sebagai bukti akuntabilitas. Tambahan lagi, seluruh nilai tersebut
harus dapat diaplikasikan dan terinternalisasi di setiap aktifitas sebagai
Dosen yang mengemban nilai-nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi;
Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya kegiatan aktualisasi
beserta laporannya ini bukanlah semata-mata hasil jerih payah penulis
secara pribadi. Tetapi semua itu adalah akumulasi dari usaha, bantuan,
pertolongan serta do’a dari berbagai pihak yang telah membantu penulis
baik dalam hal moril, materil maupun spirituil. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan banyak terimakasih kepada:
Laporan Aktualisasi Tasnim Rahman Fitra
v Optimalisasi Pengabdian kepada Masyarakat melalui Kalibrasi Arah Kiblat
1. Bapak Soni Sofian, SE., M.Pd. selaku Kepala Balai Diklat Keagamaan
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
20 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
6 Panduan penulisan karya
ilmiah bagi mahasiswa
1 2 2 2 7 6
7 Pembuatan bahan
pembelajaran Ilmu Falak
2 2 2 2 8 5
Berdasarkan analisis di atas diperolehlah nilai dari 7 isu dengan
metode penilaian AKPK, kemudian direduksi lagi menjadi 3 isu dengan nilai
teratas. 3 isu dengan nilai tertinggi kemudian dinilai dengan metode USG
(Urgency, seriousness, Growth) guna mencari satu isu yang benar-benar
berkualitas dan perlu untuk dicarikan solusinya.
Tabel 2.3
Analisis USG
No.
Penilaian Kriteria Jml. Peringkat
Masalah U
(1-5) S
(1-5) G
(1-5)
1 Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Sosialisasi dan Kalibrasi Arah Kiblat
4 4 4 12 1
2 Pelatihan Ilmu Falak siswa/siswi sekolah menengah pertama dan lanjutan.
3 2 2 7 2
3 Pemadatan materi perkuliahan ilmu Falak menjadi hanya 2 SKS.
3 2 1 6 3
D. Argumentasi Terhadap Core Issue
Dua tahapan analisis di atas telah memberikan hasil berupa
didapatkannya Core Issue yang akan menjadi isu pilihan dan isu inilah yang
kemudian akan dicarikan solusi pemecahannya. Solusi tersebut akan
diterapkan selama aktualisasi.
Isu yang dimaksud Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui
Sosialisasi dan Kalibrasi Arah Kiblat. Isu ini penulis anggap merupakan isu
terpenting karena merupakan bagian dari aspek yang akan meningkatkan
mutu sinergi di antara kampus dengan masyarakat yang membutuhkan
pelayanan terkait dengan kalibrasi arah kiblat.
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
21 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
Kebutuhan masyarakat menjadi salah satu patokan dalam fokus
pengabdian yang dilakukan oleh kampus. Dalam konteks ini, masyarakat
menurut KEMENAG Jambi telah banyak memasukkan laporan terkait
dengan kejanggalan dalam arah kiblat di mesjid mereka. Hal ini kemudian
berdampak kepada keyakinan dalam beribadah, seperti keraguan dalam
menghadap kiblat dan ini akan terus terjadi selama belum ada tindakan dari
pihak terkait yang mau berinisiatif untuk melakukan kalibrasi terhadap arah
kiblat tersebut.
Berdasarkan asumsi itu, maka penulis menilai bahwa Core Issue
yang telah dipilih tersebut memenuhi kriteria dan dianggap paling relevan
dalam aktualisasi yang akan penulis lakukan.
E. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas dalam hal ini lebih merujuk kepada kewajiban setiap
individu, kelompok atau instansi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Aspek-aspek akuntabilitas mencakup akuntabilitas
adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil,
akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan
konsekuensi serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Fungsi utama akuntabilitas publik adalah untuk menyediakan
kontrol demokratis, untuk mencegah korupsi dan dan penyalahgunaan
kekuasaan dan yang terakhir adalah untuk meningkatkan evisiensi dan
efektivitas. Akuntabilitas publik sendiri terdiri dari akuntabilitas vertikal
dan akuntabilitas horizontal. Akuntabilitas juga memiliki 5 tingkatan, yaitu
akuntabilitas personal, individu, kelompok, organisasi dan stakeholder.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada
beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu :
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
22 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
a. Kepemimpinan, lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke
bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi adalah keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.
Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran
akan kewajiban.
e. Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan adalah Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan, untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja,
maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan, yaitu pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan
hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya. Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus
menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila merupakan
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa
dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
23 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
Nasionalisme dalam hal ini tidak hanya sekedar wawasan saja
tetapi lebih kepada kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme
dalam menjalankan fungsi dan tugas sebagai ASN merupakan hal yang
lebih penting. Melalui nasionalisme yang kuat, setiap pegawai ASN akan
memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa
dan negara. Pegawai ASN tidak lagi berfikir sektoral dangan mental
bloknya, tetapi akan senantiasa mementingkan kepentingan yang lebih
besar yakni bangsa dan negara.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia
dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia
senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Adanya nilai-nilai ketuhanan dalam Pancasila berarti negara
menjamin kemerdekaan masyarakat dalam memeluk agama dan
kepercayaan masing-masing. Tidak hanya kebebasan dalam memeluk
agama, negara juga menjamin masyarakat memeluk kepercayaan.
Namun dalam kehidupan di masyarakat, antar pemeluk agama dan
kepercayaan harus saling menghormati satu sama lain.
Terkait dengan perkembangan zaman yang semakin pesat,
pemerintahan yang dibangun harus memperhatikan prinsip
kemanusiaan dan keadilan, baik penyelenggaraan pemerintahan dalam
negeri maupun pemerintahan global atau dunia. Jangan sampai lebih
memperhatikan kemanusiaan dalam negeri tapi mengabaikan
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
24 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
pergulatan dunia, atau sebaliknya, terlibat dalam interaksi global namun
mengabaikan kemanusiaan masyarakat bangsanya sendiri. Perpaduan
prinsip sila pertama dan kedua Pancasila menuntut pemerintah dan
peyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang
luhur dan memegang cita-cita moral rakyat yang mulia.
Melalui prinsip kemanusiaan ini, berbagai tindakan dan perilaku
yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan tidak sepatutnya
mewarnai kebijakan dan perilaku aparatur negara. Diperlukan pemimpin
yang mampu menentukan kebijakan dan arah pembangun an dengan
mempertimbangkan keselarasan antara kepen tingan nasional dan
kemaslahatan global.
Komitmen keadilan dalam alam pikiran Pancasila memiliki dimensi
sangat luas. Peran Negara dalma mewujudkan rasa keadilan sosial,
setidaknya ada dalam empat kerangka; (i) Perwujudan relasi yang adil
disemua tingkat system kemasyarakatan, (ii) pengembangan struktur
yang menyediakan kesetaraan kesempatan, (iii) proses fasili-tasi akses
atas informasi, layanan dan sumber daya yang diperlukan. (iv) dukungan
atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua
orang. Tujuan gagasan keadilan tidak terbatas hanya semata pada
tujuan ekonomis, tapi juga terkait dengan usaha emansipasi dalam
rangka pembebasan manusia dari pemberhalaan terhadap benda,
pemuliaan martabat kemanusiaan, pemupukan solidaritas kebangsaan
dan penguatan daulat rakyat.
Untuk mewujudkan ASN sebagai pelaksana kebijakan publik yang
berorientasi pada pelayanan kepentingan publik, berbagai kelemahan
pelayanan publik oleh badan pemerintahan serta persoalan yang umum
dijumpai dalam birokrasi pemerintahan harus dihindari. ASN harus
memahami betul tugas pengabdiannya bukanlah untuk kepentingan
atasan atau kelompoknya, melainkan untuk kepentingan publik dan
masyarakat luas yang menjadi pelanggan atau konsumen layanan.
Namun demikian, hal ini memang juga harus diimbangi dengan imbalan
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
25 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
yang diberikan kepada ASN. Bisa jadi juga kegagalan layanan birokrasi
yang baik disebabkan oleh rendahnya kesejahteraan.
3. Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Etika merupakan sistem penilaian
perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara
dalam pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal
yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut. Kode Etik adalah aturan-aturan
yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut
pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk
ketentuan-ketentuan tertulis.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan
untuk mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok khusus dalam
masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat
dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Berdasarkan UU ASN, kode etik dan kode perilaku ASN adalah :
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
26 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
undang-undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
27 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Pelayanan publik yang bermutu merupakan wujud akuntabilitas
pemerintah selaku penyedia layanan publik. Pelayanan publik yang
bermutu akan menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah.
Mutu dalam pelayanan publik, meskipun penting dan harus dilakukan
sebagai suatu akuntabilitas ternyata tidak terlepas dari motivasi politis
pembuat kebijakan dan kinerja organisasi pemerintah. Untuk itu,
penciptaan pertanggungjawaban kepada pelanggan semakin menekan
organisasi-organisasi pemerintah untuk memperbaiki hasil-hasil mereka,
tidak sekadar mengelola sumber daya mereka.
Komitmen mutu beranjak dari 4 prinsip utama yang harus dipenuhi,
yaitu:
a. Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak
terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
c. Karakteristik ideal dari tindakan yang efektif dan efisien antara lain:
penghematan, ketercapaian target secara tepat sesuai dengan yang
direncanakan, pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat,
serta terciptanya kepuasan semua
d. Konsekuensi dari penyelenggaraan kerja yang tidak efektif dan tidak
efisien adalah ketidaktercapaian target kerja, ketidakpuasan banyak
pihak, menurunkan kredibilitas instansi tempat bekerja di mata
masyarakat, bahkan akan menimbulkan kerugian secara finansial.
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
28 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayan (Berry dan Pasuraman dalam Zulian
Zamit, 2010:11), yaitu :
a. Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi;
b. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang
telah dijanjikan;
c. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap;
d. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan
sifat dapat dipercaya;
e. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan
pelanggan.
5. Anti Korupsi
Korupsi adalah diskresi atau monopoli tanpa adanya akuntabilitas.
Kesadaran diri akan anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan
spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai
manusia di muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu
kehidupannya harus dipertanggungjawabkan, dapat menjadi benteng
kuat untuk anti korupsi
Tanggung jawab spiritual yang baik pasti akan menghasilkan niat
yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga
selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha terbaik
dan mendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan juga
secara publik.
Penyelarasan nilai anti korupsi dengan nilai-nilai organisasi
merupakan sebuah kontribusi nyata untuk dapat mengetahui “apakah
nilai-nilai organisasi yang akan menjadi tempat bekerja, telah selaras dan
menampung secara maksimal nilai-nilai dasar anti korupsi?”
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
29 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
Keselarasan tersebut akan mengurangi dilema etik dan menjadi payung
bagi kontribusi dalam membangun sistem integritas.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang
harus diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran
mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas.
Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak
berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat
membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang
memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi
akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat
banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan
uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah
berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk
membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang
tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
30 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran
menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam
kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk
melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia.
Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini
maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan
nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang
sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya
untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia
tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya
dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk
hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi
modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa
mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu
keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-
banyaknya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
31 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka
mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut
untukmendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia
seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil
kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin
mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan
bangsanya.
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
32 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
F. Matrix Rancangan
Unit Kerja : UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi
Identifikasi Isu : 1. Pemadatan materi perkuliahan ilmu Falak
menjadi hanya 2 SKS.
2. Pembelajaran berbasis Praktis
3. Optimalisasi laboratorium Falak
4. Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui
Sosialisasi dan Kalibrasi Arah KiblatPelatihan
Ilmu Falak siswa/siswi sekolah menengah
pertama dan lanjutan.
5. Panduan penulisan karya ilmiah bagi
mahasiswa
6. Pembuatan bahan pembelajaran Ilmu Falak
Isu Terpilih : Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui
Sosialisasi dan Kalibrasi Arah Kiblat
Gagasan Pemecahan
: Pengabdian kepada masyarakat berupa sosialisasi
pengukuran dan kalibrasi arah kiblat
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
33 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
Tabel 2.4
Matrik Rancangan Kegiatan
No. Kegiatan Tahapan Output /Hasil
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Kegiatan Pencapaian Visi dan
Misi Organisasi
Kontribusi Pencapaian
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Penjadwalan
1 Diskusi dan koordinasi dengan pihak Fakultas dan dosen ilmu Falak Senior
Menghubungi pihak Fakultas untuk mencari waktu pertemuan
Konsultasi dan diskusi
Peminjaman alat
Pemahaman menyeluruh mengenai langkah-langkah yang akan ditempuh
Mendapatkan pinjaman alat pengukur arah kiblat
Proses koordinasi dengan pihak fakultas dan dosen senior terkait dengan nilai-nilai etika publik karena berkaitan dengan etika dalam menjaga standar nilai etika luhur berkaitan dengan penghargaan kepada orang lain dalam hal ini dosen senior. Selain itu juga berkaitan dengan komitmen mutu terkait dengan alur kerja yang diperoleh dan mutu pelaksanaan kegiatan inti berupa pengadaan alat-alat yang standar untuk pengukuran arah kiblat.
Berkontribusi dalam mewujudkan misi UIN STS yang ke dua, yaitu Menyediakan akses dan perataaan pendidikan tinggi bermutu yang relevan dengan kebutuhan masyarkat serta misi ke 3 dan ke empat, yaitu Melakukan penelitian dan pengabdian kepada msyarakat, berbasis transintegrasi keilmuan dengan semangat islamic entrepreneurship inovatif dan; Mengembangkan mutu tata kelola kelembagaan dan memperluas jaringan kerjasama
berkontribusi dalam pencapaian penguatan nilai-nilai organisasi yang amanah dan mandiri
Minggu 1
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
34 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
Konsep Whole of Government (WoG) WoG juga tergambar dari upaya-upaya kolaboratif antara Fakultas dengan dosen senior.
2 Koordinasi dengan LP2M
Menghubungi pihak LP2M untuk mencari waktu pertemuan
Konsultasi dan diskusi
Surat pengantar pengabdian masyarakat, pemahaman yang komprehensif tentang aturan, kewajiban dan langkah-langkah yang kan ditempuh
berkaitan dengan komitmen mutu dalam hal konsultasi dan diskusi serta akuntabilitas sebagai bagian dari civitas akademika untuk mengikuti dan mematuhi aturan yang telah ditentukan. Dalam beberapa hal, juga berkaitan dengan akuntabilitas, seperti dalam hal integrasi dan bertdasarkan tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengabdian yang akan dilakukan. Konsep Whole of Government (WoG) WoG juga tergambar dari upaya-upaya kolaboratif antara
Menunjang misi ke-4 Mengembangkan mutu tata kelola kelembagaan dan memperluas jaringan kerjasama
menunjang nilai-nilai smart dan amanah
Minggu 2
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
35 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
Dosen dengan LP2M selaku gerbang penelitian dalam instansi.
3 Koordinasi dengan KEMENAG kota Jambi
Komunikasi awal
Penjadwalan
Pelaksanaan koordinasi dan diskusi
pemahaman yang komprehensif tentang lapangan tempat pengabdian, data masjid yang membutuhkan kalibrasi arah kiblat
berkaitan dengan komitmen mutu dalam hal mutu pelayanan yang akan diberikan dalam pengabdian. Juga berkaitan dengan nilai akuntabilitas yang lebih dirinci dalam hal integritas dan berdasarkan tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengabdian yang akan dilakukan. Konsep Whole of Government (WoG) WoG juga tergambar dari upaya-upaya kolaboratif antara Dosen dengan KEMENAG.
Berkontribusi dalam mencapai misi ke 3 dan ke 4, yaitu Melakukan penelitian dan pengabdian kepada msyarakat, berbasis transintegrasi keilmuan dengan semangat islamic entrepreneurship inovatif dan; Mengembangkan mutu tata kelola kelembagaan dan memperluas jaringan kerjasama
berkontribusi dalam pencapaian nilai-nilai Amanah dan smart
Minggu ke 3
4 Koordinasi dengan Masyarakat (Pengurus Masjid)
Menghubungi Pengurus masjid
Diskusi dengan pengurus masjid
link atau kenalan di lapangan, pemahaman tentang tempat pengabdian dan
Berkaitan dengan akuntabilitas untuk berkoordinasi dengan masyarakat serta dengan komitmen
Berkontribusi dalam mencapai misi ke 3 dan ke 4, yaitu Melakukan penelitian dan pengabdian kepada
berkontribusi dalam pencapaian nilai-nilai Amanah dan smart
Minggu ke- 4 dan ke-5
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
36 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
Penjadwalan survei dan pelaksanaan kegiatan
jadwal survei dan pengabdian
mutu pelaksanaan pengabdian masyarakat. berkaitan dengan komitmen mutu dalam hal konsultasi dan diskusi serta akuntabilitas sebagai bagian dari civitas akademika untuk mengikuti dan mematuhi aturan yang telah ditentukan untuk kepentingan pelayanan terhadap masyarakat. Konsep Whole of Government (WoG) WoG juga tergambar dari upaya-upaya kolaboratif antara Dosen dengan Masyarakat tempat pengabdian.
msyarakat, berbasis transintegrasi keilmuan dengan semangat islamic entrepreneurship inovatif dan; Mengembangkan mutu tata kelola kelembagaan dan memperluas jaringan kerjasama
5 Survei Lapangan
Penentuan koordinat masjid
Mencari data-data astronomis yang dibutuhkan dalam pengkalibrasian yang akan dilakukan
Koordinat presisi masjid, data-data astronomis berkaitan dan ketetapan alat-alat dan software yang cocok untuk digunakan, serta tersusunnya
Sesuai dengan nilai komitmen mutu dan akuntabilitas dalam proses awal pengabdian masyarakat. Juga berkaitan dengan akuntabilitas, seperti dalam hal
mendukung misi ke-1 dan ke-3, yaitu Menyediakan akses dan perataaan pendidikan tinggi bermutu yang relevan dengan kebutuhan masyarkat dan Melakukan penelitian dan
berkontribusi dalam pencapaian nilai-nilai Amanah dan smart dan Mandiri
Minggu ke-6
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
37 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
Menyiapkan alat yang sesuai
panduan pengukuran arah kiblat.
integrasi dan bertdasarkan tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengabdian yang akan dilakukan. Kegiatan ini juga akan mendukung kemaksimalan pelayanan publik saat pengabdian masyarakat dilakukan.
pengabdian kepada msyarakat, berbasis transintegrasi keilmuan dengan semangat islamic entrepreneurship inovatif
6 Sosialisasi dan Kalibrasi Arah Kiblat
Mempersiapkan dan mengkondisikan Alat
Penghitungan Arah Kiblat
Pengukuran Arah Kiblat
Sosialisasi kepada Arah Kiblat kepada Pengurus Masjid
Pengambilan dokumentasi
Penutupan dan penyerahan rekomendasi hasil pengukuran
Terkondisikannya Alat pengukuran, kematangan persiapan, rekomendasi kepada pengurus masjid.
Berkaitan dengan komitmen mutu berkaitan dengan kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam sosialisasi dan pengukuran arah kiblat. Juga berkaitan erat dengan akuntabilitas karena berhubungan erat dengan tanggung jawab sebagai dosen yang bertugas melakukan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu juga berhubungan dengan
mendukung misi UIN STS yang ke-1 dan 3, yaitu Menyediakan akses dan perataaan pendidikan tinggi bermutu yang relevan dengan kebutuhan masyarkat dan Mengembangkan mutu tata kelola kelembagaan dan memperluas jaringan kerjasama.
mendukung pencapaian nilai organisasi yang smart, amanah, leadership, agamis dan mandiri.
minggu ke 7, 8 dan 9
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
38 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
etika publik dalam pelayanan saat sosialisasi dan pengukuran.
7 Pelaporan hasil kepada KEMENAG Jambi
Pelaporan kepada KEMENAG
Presentasi hasil pengabdian kepada masyarakat
realisasi penyerahan laporan dan presentasi hasil pengabdian kepada masyarakat
Berhubungan dengan akuntabilitas dalam hal transparansi, tanggung jawab dan integritas. Selain itu juga berkaitan dengan komitmen mutu dalam hal laporan yang diberikan untuk kemudian dilaksanakan evaluasi dan perbaikan. Juga berhubungan dengan etika publik karena bersangkutan dengan etika pelaporan untuk transparansi hasil yang didapatkan. Konsep Whole of Government (WoG) WoG juga tergambar dari upaya-upaya kolaboratif antara Fakultas dengan KEMENAG.
Berkitan dengan pendukungan pencapaian misi yang ke-4, yaitu Mengembangkan mutu tata kelola kelembagaan dan memperluas jaringan kerjasama.
mendukung pencapaian nilai organisasi yang smart, amanah, agamis dan mandiri
Minggu ke-10
8 Pelaporan hasil kepada LP2M dan Fakultas
Pelaporan kepada LP2M dan Fakultas dan Penyerahan Hasil Pengabdian
realisasi penyerahan laporan dan Surat Keterangan Telah
Berhubungan dengan akuntabilitas dalam hal transparansi,
Berkitan dengan pendukungan pencapaian misi yang ke-4, yaitu Mengembangkan
mendukung pencapaian nilai organisasi yang
Minggu ke-11
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
39 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
Masyarakat kepada LP2M.
Melakukan Pengabdian Masyarakat
tanggung jawab dan integritas. Selain itu juga berkaitan dengan komitmen mutu dalam hal laporan yang diberikan untuk kemudian dilaksanakan evaluasi dan perbaikan. Juga berhubungan dengan etika publik karena bersangkutan dengan etika pelaporan untuk transparansi hasil yang didapatkan. Konsep Whole of Government (WoG) WoG juga tergambar dari upaya-upaya kolaboratif antara Dosen dengan LP2M.
mutu tata kelola kelembagaan dan memperluas jaringan kerjasama.
smart, amanah, agamis dan mandiri
G. Jadwal Kegiatan
Kegiatan Aktualisasi dalam Habituasi ini dilaksanakan dalam waktu 80 hari kerja. Secara konkrit, jadwal
pelaksanaan aktualisasi dalam penyelesaian isu internal kampus akan dilakukan sesuai jadwal berikut:
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
40 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
Tabel 2.5
Jadwal Rancangan Kegiatan
NO Kegiatan Tahap
Ju
ni Juli Agustus September Oktober
IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
1 Diskusi dan koordinasi dengan pihak Fakultas dan dosen ilmu Falak Senior
Menghubungi pihak Fakultas untuk mencari waktu pertemuan
Konsultasi dan diskusi
Peminjaman alat
2 Koordinasi dengan LP2M Menghubungi pihak Fakultas untuk mencari waktu pertemuan
Konsultasi dan diskusi
3 Koordinasi dengan KEMENAG kota Jambi
Komunikasi awal
Penjadwalan
Pelaksanaan koordinasi dan diskusi
4 Koordinasi dengan Masyarakat (Pengurus Masjid)
Menghubungi Pengurus masjid
Diskusi dengan pengurus masjid
Penjadwalan survei dan pelaksanaan kegiatan
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
41 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
5 Survei Lapangan
Penentuan koordinat masjid
Mencari data-data astronomis yang dibutuhkan dalam pengkalibrasian yang akan dilakukan
Menyiapkan alat yang sesuai
6 Sosialisasi dan Kalibrasi Arah Kiblat
Mempersiapkan dan mengkondisikan Alat
Penghitungan Arah Kiblat
Pengukuran Arah Kiblat
Sosialisasi kepada Arah Kiblat kepada Pengurus Masjid
Pengambilan dokumentasi
Penutupan dan penyerahan rekomendasi hasil pengukuran
7 Pelaporan hasil kepada KEMENAG Jambi
Pelaporan kepada KEMENAG
Presentasi hasil pengabdian kepada masyarakat
8 Pelaporan hasil kepada LP2M dan Fakultas
Pelaporan kepada LP2M dan Fakultas
Presentasi hasil pengabdian kepada masyarakat
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
42 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
9 Penyusunan Laporan Aktualisasi
Menginventarisir Data dan dokumen hasil kalibrasi arah kiblat di lapangan
Penyusunan laporan
Bimbingan
Perbaikan
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
43 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
H. Kendala dan Antisipasi
1. Berbenturan dengan tugas mengajar dan tugas pengkaryaan,
antisipasinya:
a. Jika berkaitan dengan tugas dosen, maka mesti dicarikan jadwal
yang lebih tepat, sehingga tidak mengganggu tugas mengajar di
kelas
b. Jika berkaitan dengan tugas pengkaryaan, dibutuhkan diskusi dan
memberikan pemahaman kepada pimpinan langsung di lembaga
penempatan.
2. Tidak tersedianya alat yang memadai karena rusak atau karena alasan
lainnya, antisipasinya dengan menggunakan alat pribadi atau alat lain
yang bisa dimaksimalkan untuk pengukuran.
3. Tidak kooperatifnya pengurus masjid, diantisipasi dengan mencari
alternatif masjid lain yang lebih relevan.
4. Lambatnya proses koordinasi dengan pihak eksternal, dalam hal ini
KEMENAG, antisipasinya dengan mendatangi langsung kantor
KEMENAG kota Jambi dan langsung menemui pihak bersangkutan.
5. Kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM), solusinya dengan
melibatkan peran serta dari mahasiswa, hal ini juga dimaksudkan agar
menambah pemahaman dan keterampilan mahasiswa itu sendiri dalam
pengukuran arah kiblat.
6. Cuaca Buruk, diantisipasi dengan mencari waktu lain.
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
44 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
BAB III
REALISASI AKTUALISASI
A. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Berdasarkan jadwal yang telah direncanakan dalam rancangan
aktualisasi, kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 85 hari kerja sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Balai Diklat Kementerian
Agama Padang. Penjadwalan kegiatan aktualisasi itu telah dirumuskan
dalam rancangan aktualisasi dan telah diseminarkan sebelumnya. Adapun
rincian dari jadwal kegiatan aktualisasi tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No. Sumber Kegiatan
Nama Kegiatan Output /Hasil
Nilai
Waktu Pelaksanaan
1. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Diskusi dan koordinasi dengan pihak Fakultas dan dosen ilmu Falak Senior
Pemahaman menyeluruh mengenai langkah-langkah yang akan ditempuh
90
Minggu 1
2. Kreatifitas peserta yang diizinkan mentor
Koordinasi dengan LP2M
Surat pengantar pengabdian masyarakat, pemahaman yang komprehensif tentang aturan, kewajiban dan langkah-langkah yang kan ditempuh
90
Minggu 2
3. Kreatifitas peserta yang diizinkan mentor
Koordinasi dengan KEMENAG kota Jambi
pemahaman yang komprehensif tentang lapangan tempat pengabdian, data masjid yang membutuhkan kalibrasi arah kiblat
90
Minggu ke 3
4. Kreatifitas peserta yang diizinkan mentor
Koordinasi dengan Masyarakat (Pengurus Masjid)
link atau kenalan di lapangan, pemahaman tentang tempat pengabdian dan jadwal survei dan pengabdian
90
Minggu ke- 4 dan ke-5
5. Penugasan Pimpinan
Survei Lapangan Koordinat presisi masjid, data-data astronomis berkaitan dan ketetapan alat-alat dan software yang cocok untuk digunakan, serta tersusunnya
97
Minggu ke-6
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
45 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
panduan pengukuran arah kiblat.
6. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Sosialisasi dan Kalibrasi Arah Kiblat
Terkondisikannya Alat pengukuran, kematangan persiapan, rekomendasi kepada pengurus masjid.
98
minggu ke 7, 8 dan 9
7. Kreatifitas peserta yang diizinkan mentor
Pelaporan hasil kepada KEMENAG Jambi
realisasi penyerahan laporan dan presentasi hasil pengabdian kepada masyarakat
96
Minggu ke-10
8. Kreatifitas peserta yang diizinkan mentor
Pelaporan hasil kepada LP2M dan Fakultas
realisasi penyerahan laporan dan Surat Keterangan Telah Melakukan Pengabdian Masyarakat.
96
Minggu ke-11
B. Realisasi Rancangan Kegiatan
Secara umum, realisasi dari berbagai kegiatan yang telah dirancang
saat Latihan Dasar (LATSAR) on-campus telah berjalan dengan baik dan
terlaksana secara keseluruhan. Ada sembilan kegiatan yang penulis
laksanakan saat off-campus. Kegiatan tersebut merupakan penjabaran dari
5 bentuk kegiatan, yaitu: persiapan, koordinasi, sosialisasi, kegiatan inti dan
pelaporan. Adapun gambaran realisasi dari kegiatan tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Realisasi Rancangan Kegiatan
No. (1)
Bentuk Realisasi Kegiatan (2)
Hasil (3)
1. Menghubungi pihak Fakultas untuk mencari waktu pertemuan, melakukan konsultasi dan diskusi serta peminjaman alat
90 %
2. Menghubungi pihak LP2M untuk mencari waktu pertemuan, melakukan konsultasi dan diskusi.
100 %
3. Komunikasi awal dengan staf KEMENAG, penjadwalan dan pelaksanaan koordinasi dan diskusi
100 %
4. Menghubungi Pengurus masjid, berdiskusi dengan pengurus masjid dan penjadwalan survei dan pelaksanaan kegiatan
100 %
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
46 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
5. Penentuan koordinat masjid, mencari data-data astronomis yang dibutuhkan dalam pengkalibrasian yang akan dilakukan, serta menyiapkan alat yang sesuai
100 %
6. Pelaksanaan kegiatan inti dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
Mempersiapkan dan mengkondisikan Alat
Penghitungan Arah Kiblat
Pengukuran Arah Kiblat
Sosialisasi Arah Kiblat kepada Pengurus Masjid
Pengambilan dokumentasi
Penyerahan rekomendasi hasil pengukuran
100 %
7. Pelaporan kepada KEMENAG 100 %
8. Pelaporan kepada LP2M dan Fakultas 100 %
C. Realisasi Kegiatan dan Output
Berdasarkan pada rancangan kegiatan yang telah dibuat sebelumnya,
dimana terdapat 5 jenis kegiatan utama yang kemudian dikembangkan
dalam 8 kegiatan yang lebih rinci, maka realisasi kegiatan di lapangan pun
juga disesuaikan dengan rancangan tersebut.
Tabel 3.3
Realisasi Kegiatan dan Output
No. Kegiatan
Uraian
Pelaksanaan
Kegiatan
Nilai Dasar Output Ket.
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Diskusi dan koordinasi dengan pihak Fakultas dan dosen ilmu Falak Senior
Menghubungi pihak Fakultas untuk mencari waktu pertemuan
Konsultasi dan diskusi
Proses koordinasi dengan pihak fakultas dan dosen senior terkait dengan nilai-nilai etika publik karena berkaitan dengan etika dalam menjaga standar nilai etika luhur berkaitan dengan penghargaan kepada orang lain dalam hal ini dosen senior. Selain itu juga berkaitan dengan komitmen mutu terkait dengan alur kerja yang diperoleh dan mutu pelaksanaan kegiatan
Pemahaman menyeluruh mengenai langkah-langkah yang akan ditempuh
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
47 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
inti berupa pengadaan alat-alat yang standar untuk pengukuran arah kiblat. Konsep Whole of Government (WoG) WoG juga tergambar dari upaya-upaya kolaboratif antara Fakultas dengan dosen senior.
2. Koordinasi dengan LP2M
Menghubungi pihak LP2M untuk mencari waktu pertemuan
Konsultasi dan diskusi
berkaitan dengan komitmen mutu dalam hal konsultasi dan diskusi serta akuntabilitas sebagai bagian dari civitas akademika untuk mengikuti dan mematuhi aturan yang telah ditentukan. Dalam beberapa hal, juga berkaitan dengan akuntabilitas, seperti dalam hal integrasi dan bertdasarkan tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengabdian yang akan dilakukan. Konsep Whole of Government (WoG) WoG juga tergambar dari upaya-upaya kolaboratif antara Dosen dengan LP2M selaku gerbang penelitian dalam instansi.
Surat pengantar pengabdian masyarakat, pemahaman yang komprehensif tentang aturan, kewajiban dan langkah-langkah yang kan ditempuh
3. Koordinasi dengan KEMENAG kota Jambi
Komunikasi awal
Penjadwalan
Pelaksanaan koordinasi dan diskusi
berkaitan dengan komitmen mutu dalam hal mutu pelayanan yang akan diberikan dalam pengabdian. Juga berkaitan dengan nilai akuntabilitas yang lebih dirinci dalam hal integritas dan berdasarkan tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengabdian yang akan dilakukan. Konsep Whole of Government (WoG)
pemahaman yang komprehensif tentang lapangan tempat pengabdian, data masjid yang membutuhkan kalibrasi arah kiblat
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
48 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
WoG juga tergambar dari upaya-upaya kolaboratif antara Dosen dengan KEMENAG.
4. Koordinasi dengan Masyarakat (Pengurus Masjid)
Menghubungi Pengurus masjid
Diskusi dengan pengurus masjid
Penjadwalan survei dan pelaksanaan kegiatan
Berkaitan dengan akuntabilitas untuk berkoordinasi dengan masyarakat serta dengan komitmen mutu pelaksanaan pengabdian masyarakat. berkaitan dengan komitmen mutu dalam hal konsultasi dan diskusi serta akuntabilitas sebagai bagian dari civitas akademika untuk mengikuti dan mematuhi aturan yang telah ditentukan untuk kepentingan pelayanan terhadap masyarakat. Konsep Whole of Government (WoG) WoG juga tergambar dari upaya-upaya kolaboratif antara Dosen dengan Masyarakat tempat pengabdian.
link atau kenalan di lapangan, pemahaman tentang tempat pengabdian dan jadwal survei dan pengabdian
5. Survei Lapangan Penentuan koordinat masjid
Mencari data-data astronomis yang dibutuhkan dalam pengkalibrasian yang akan dilakukan
Menyiapkan alat yang sesuai
Sesuai dengan nilai komitmen mutu dan akuntabilitas dalam proses awal pengabdian masyarakat. Juga berkaitan dengan akuntabilitas, seperti dalam hal integrasi dan bertdasarkan tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengabdian yang akan dilakukan. Kegiatan ini juga akan mendukung kemaksimalan pelayanan publik saat pengabdian masyarakat dilakukan.
Koordinat presisi masjid, data-data astronomis berkaitan dan ketetapan alat-alat dan software yang cocok untuk digunakan, serta tersusunnya panduan pengukuran arah kiblat.
6. Sosialisasi dan Kalibrasi Arah Kiblat
Mempersiapkan dan mengkondisikan Alat
Penghitungan Arah Kiblat
Berkaitan dengan komitmen mutu berkaitan dengan kualitas pelayanan kepada masyarakat
Terkondisikannya Alat pengukuran, kematangan persiapan, Penjelasan hasil pengukuran dan
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
49 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
Pengukuran Arah Kiblat
Sosialisasi kepada Arah Kiblat kepada Pengurus Masjid
Pengambilan dokumentasi
Penyerahan rekomendasi hasil pengukuran
dalam sosialisasi dan pengukuran arah kiblat. Juga berkaitan erat dengan akuntabilitas karena berhubungan erat dengan tanggung jawab sebagai dosen yang bertugas melakukan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu juga berhubungan dengan etika publik dalam pelayanan saat sosialisasi dan pengukuran.
sosialisasi rekomendasi kepada pengurus masjid.
7. Pelaporan hasil kepada KEMENAG Jambi
Pelaporan kepada KEMENAG
Penyerahan hasil pengabdian masyarakat.
Berhubungan dengan akuntabilitas dalam hal transparansi, tanggung jawab dan integritas. Selain itu juga berkaitan dengan komitmen mutu dalam hal laporan yang diberikan untuk kemudian dilaksanakan evaluasi dan perbaikan. Juga berhubungan dengan etika publik karena bersangkutan dengan etika pelaporan untuk transparansi hasil yang didapatkan. Konsep Whole of Government (WoG) WoG juga tergambar dari upaya-upaya kolaboratif antara Fakultas dengan KEMENAG.
realisasi penyerahan laporan dan presentasi hasil pengabdian kepada masyarakat
8. Pelaporan hasil kepada LP2M dan Fakultas
Pelaporan kepada LP2M dan Fakultas
Penyerahan hasil pengabdian masyarakat.
Berhubungan dengan akuntabilitas dalam hal transparansi, tanggung jawab dan integritas. Selain itu juga berkaitan dengan komitmen mutu dalam hal laporan yang diberikan untuk kemudian dilaksanakan evaluasi dan perbaikan. Juga berhubungan dengan etika publik karena bersangkutan dengan etika pelaporan untuk transparansi hasil yang didapatkan.
realisasi penyerahan laporan dan Surat Keterangan Telah Melakukan Pengabdian Masyarakat.
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
50 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
Konsep Whole of Government (WoG) WoG juga tergambar dari upaya-upaya kolaboratif antara Dosen dengan LP2M.
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
51 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
BAB IV
ANALISA REALISASI AKTUALISASI
A. Analisa Aktualisasi Kegiatan Pertama
Tabel 4.1
Nama Kegiatan Diskusi dan koordinasi dengan
pihak Fakultas dan dosen ilmu
Falak Senior
Tanggal Pelaksanaan 29 Juli 2018
Daftar Lampiran Foto dan dokumentasi koordinasi
dengan pihak Fakultas
Foto dan dokumentasi koordinasi
dengan dosen Ilmu Falak Senior
(Lihat Lampiran kegiatan 1)
Uraian Laporan
1. Tahapan Pertama : Menghubungi pihak Fakultas untuk mencari waktu
pertemuan
Analisa Dampak : Kegiatan ini bertujuan untuk mencari dan
mencocokkan waktu pertemuan dengan pihak fakultas Syari`ah
sekaligus mendiskusikan pihak-pihak fakultas Syari`ah UIN STS Jambi
yang berkompeten untuk berkoordinasi dalam hal kegiatan aktualisasi
yang penulis laksanakan. Tanpa Kegiatan ini pertemuan tidak akan
terlaksana karena tiadanya jadwal janji pertemuan.
2. Tahapan Kedua : Melaksanakan Koordinasi, yaitu konsultasi dan
diskusi dengan pihak fakultas yang telah ditentukan dalam tahapan
sebelumnya, dalam hal ini pihak fakultas dimaksud adalah Wakil
Dekan I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Hermanto Harun,
Lc., M.HI, Ph. D dan Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum,
Perencanaan dan Keuangan, Dr. Rahmi Hidayati, S. Ag., M.HI dan
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
52 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
Drs. Rahmadi, M. HI selaku dosen Ilmu Falak senior. Kegiatan ini
terkait dengan nilai-nilai etika publik karena berkaitan dengan etika
dalam menjaga standar nilai etika luhur berkaitan dengan
penghargaan kepada orang lain dalam hal ini dosen senior. Selain itu
juga berkaitan dengan komitmen mutu terkait dengan alur kerja yang
diperoleh dan mutu pelaksanaan kegiatan inti berupa pengadaan alat-
alat yang standar untuk pengukuran arah kiblat. Konsep Whole of
Government (WoG) juga tergambar dari upaya-upaya kolaboratif
antara Fakultas dengan dosen senior.
Analisa Dampak : Kegiatan ini bertujuan untuk mencari format terbaik
terkait dengan rencana kegiatan yang telah dibuat sebelumnya, melalui
koordinasi ini penulis mendapatkan gambaran umum tentang langkah-
langkah yang harus ditempuh dan deskripsi singkat mengenai keadaan
di lapangan serta pengetahuan terkait dengan akses-akses informasi
yang bisa penulis dapatkan. Selain itu, kegiatan ini menghasilkan
kolaborasi antar pihak dalam memberikan panduan terhadap
aktualisasi yang penulis lakukan, sehingga penulis mendapatkan
informasi yang luas mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan
adanya berbagai sudut pandang dalam penyelesaian masalah yang
mungkin saja akan ditemui di lapangan. Tanpa tahap ini penulis tidak
akan mendapatkan gambaran umum terkait dengan kondisi lapangan.
B. Analisa Aktualisasi Kegiatan Kedua
Tabel 4.2
Nama Kegiatan Diskusi dan koordinasi dengan
pihak LP2M UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
Tanggal Pelaksanaan 02 Agustus 2018
Daftar Lampiran Surat Permohonan Pengantar
Pengabdian Kepada Masyarakat
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
53 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
Surat Pengantar Pengabdian
Masyarakat
(Lihat Lampiran kegiatan 2)
Uraian Laporan
1. Tahapan Pertama : Menghubungi pihak LP2M untuk mencari waktu
pertemuan
Analisa Dampak : Kegiatan ini bertujuan untuk mencari dan
mencocokkan waktu pertemuan dengan pihak LP2M sekaligus
mendiskusikan pihak-pihak LP2M UIN STS Jambi yang berkompeten
untuk berkoordinasi dalam hal kegiatan aktualisasi yang penulis
laksanakan. Tanpa Kegiatan ini pertemuan tidak akan terlaksana
karena tiadanya jadwal janji pertemuan
2. Tahapan Kedua : Melaksanakan Koordinasi, yaitu konsultasi dan
diskusi dengan pihak fakultas yang telah ditentukan dalam tahapan
sebelumnya. Kegiatan ini mengandung nilai-nilai komitmen mutu
terkait dengan alur kerja yang diperoleh. Konsep Whole of
Government (WoG) juga tergambar dari upaya-upaya kolaboratif
antara LP2M, Fakultas Syari`ah dan dosen senior (berhubungan
dengan kegiatan sebelumnya).
Analisa Dampak : Kegiatan ini bertujuan untuk mencari format terbaik
terkait dengan rencana kegiatan yang telah dibuat sebelumnya, melalui
koordinasi ini penulis mendapatkan gambaran umum tentang langkah-
langkah yang harus ditempuh dan deskripsi singkat mengenai keadaan
di lapangan serta pengetahuan terkait dengan akses-akses informasi
yang bisa penulis dapatkan. Selain itu, kegiatan ini menghasilkan
kolaborasi antar pihak dalam memberikan panduan terhadap
aktualisasi yang penulis lakukan, sehingga penulis mendapatkan
informasi yang luas mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan
adanya berbagai sudut pandang dalam penyelesaian masalah yang
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
54 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
mungkin saja akan ditemui di lapangan. Tanpa tahap ini kegiatan yang
dilakukan akan dianggap tidak resmi melalui UIN STS jambi artinya
akan dianggap sebagai kegiatan pribadi.
C. Analisa Aktualisasi Kegiatan Ketiga
Tabel 4.3
Nama Kegiatan Diskusi dan koordinasi dengan
KEMENAG Kota Jambi
Tanggal Pelaksanaan 06 Agustus 2018
Daftar Lampiran Foto Dokumentasi
(Lihat Lampiran kegiatan 3)
Uraian Laporan
1. Tahapan Pertama : Menghubungi pihak KEMENAG untuk mencari
waktu pertemuan
Analisa Dampak : Kegiatan ini bertujuan untuk mencari dan
mencocokkan waktu pertemuan dengan pihak Kemenag sekaligus
mendiskusikan pihak-pihak KEMENAG Kota Jambi yang berkompeten
untuk berkoordinasi dalam hal kegiatan aktualisasi yang penulis
laksanakan. Tanpa Kegiatan ini pertemuan tidak akan terlaksana
karena tiadanya jadwal janji pertemuan
2. Tahapan Kedua : Melaksanakan Koordinasi, yaitu konsultasi dan
diskusi dengan pihak KEMENAG Jambi yang telah ditentukan dalam
tahapan sebelumnya. Kegiatan ini terkait dengan nilai-nilai etika publik
karena berkaitan dengan etika dalam menjaga standar nilai etika luhur
berkaitan dengan penghargaan kepada orang lain dalam hal ini
pegawai Tim Hisab Rukyat KEMENAG. Selain itu juga berkaitan
dengan komitmen mutu terkait dengan alur kerja yang diperoleh dan
mutu pelaksanaan kegiatan inti berupa konsolidasi penggunaan alat-
alat yang standar untuk pengukuran arah kiblat. Konsep Whole of
Government (WoG) juga tergambar dari upaya-upaya kolaboratif
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
55 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
antara UIN STS Jambi dengan Kemenag Jambi (berhubungan dengan
kegiatan sebelumnya).
Analisa Dampak : Kegiatan ini bertujuan untuk mencari format terbaik
terkait dengan rencana kegiatan yang telah dibuat sebelumnya, melalui
koordinasi ini penulis mendapatkan gambaran umum tentang langkah-
langkah yang harus ditempuh dan deskripsi singkat mengenai keadaan
di lapangan serta pengetahuan terkait dengan akses-akses informasi
yang bisa penulis dapatkan. Selain itu, kegiatan ini menghasilkan
kolaborasi antar pihak dalam memberikan panduan terhadap
aktualisasi yang penulis lakukan, sehingga penulis mendapatkan
informasi yang luas mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan
adanya berbagai sudut pandang dalam penyelesaian masalah yang
mungkin saja akan ditemui di lapangan. Tanpa tahapan ini penulis tidak
akan mendapatkan gambaran bagaimana kondisi lapangan dan relasi
dengan pihak Kemenag tidak akan terbangun.
D. Analisa Aktualisasi Kegiatan Keempat
Tabel 4.4
Nama Kegiatan Diskusi dan koordinasi dengan
Pengurus Masjid/ Mushollah
bersangkutan.
Tanggal Pelaksanaan 08 Agustus 2018
Daftar Lampiran Foto Dokumentasi
(Lihat Lampiran kegiatan 4)
Uraian Laporan
1. Tahapan Pertama : Menghubungi pengurus masjid/musholla untuk
mencari waktu pertemuan
Analisa Dampak : Kegiatan ini bertujuan untuk mencari dan
mencocokkan waktu pertemuan dengan pengurus masjid untuk
berkoordinasi dalam hal kegiatan aktualisasi yang penulis laksanakan.
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
56 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
Selain itu, kegiatan ini menghasilkan kolaborasi antar pihak dalam
memberikan panduan terhadap aktualisasi yang penulis lakukan,
sehingga penulis mendapatkan informasi yang luas mengenai kegiatan
yang akan dilakukan dan adanya berbagai sudut pandang dalam
penyelesaian masalah yang mungkin saja akan ditemui di lapangan.
2. Tahapan Kedua : Melaksanakan Koordinasi, yaitu konsultasi dan
diskusi dengan pengurus masjid yang telah ditentukan dalam tahapan
sebelumnya. Kegiatan ini terkait dengan nilai-nilai etika publik karena
berkaitan dengan etika dalam menjaga standar nilai etika luhur
berkaitan dengan penghargaan kepada orang lain dalam hal ini
terhadap pengurus masjid bersangkutan. Selain itu juga berkaitan
dengan komitmen mutu terkait dengan alur kerja yang diperoleh.
Konsep Whole of Government (WoG) juga tergambar dari upaya-
upaya kolaboratif antara UIN STS Jambi dengan masyarakat
(berhubungan dengan kegiatan sebelumnya).
Analisa Dampak : Kegiatan ini bertujuan untuk membuka akses kepada
pihak terkait dengan rencana kegiatan yang telah dibuat sebelumnya,
melalui koordinasi ini penulis mendapatkan gambaran umum tentang
lokasi kalibrasi arah kiblat yang dituju. Selain itu, kegiatan ini
menghasilkan kolaborasi antar pihak dalam memberikan panduan
terhadap aktualisasi yang penulis lakukan, sehingga penulis
mendapatkan informasi yang luas mengenai kegiatan yang akan
dilakukan dan adanya berbagai sudut pandang dalam penyelesaian
masalah yang mungkin saja akan ditemui di lapangan. Tanpa kegiatan
ini, akses di lapangan tidak akan terbuka dan kegiatan sulit untuk
dilaksanakan.
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
57 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
E. Analisa Aktualisasi Kegiatan Kelima
Tabel 4.5
Nama Kegiatan Survei Lapangan
Tanggal Pelaksanaan 30 Agustus – 4 September 2018
Daftar Lampiran Foto alat yang digunakan
Koordinat tempat menggunakan
citra satelit
Gambar Citra Satelit dari Google
Earth
Hasil perhitungan arah kiblat
dari program excel yang telah
dibuat sebelumnya
Panduan/Prosedur singkat
Kalibrasi Arah Kiblat
(Lihat Lampiran kegiatan 5)
Uraian Laporan
1. Tahapan Pertama : Penentuan koordinat masjid/musholla.
Analisa Dampak : Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan koordinat
5 masjid/musholla yang akan dikalibrasi arah kiblatnya. Sesuai dengan
nilai komitmen mutu dan akuntabilitas dalam proses awal pengabdian
masyarakat. Juga berkaitan dengan akuntabilitas, seperti dalam hal
integrasi dan berdasarkan tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam pengabdian yang akan dilakukan. Kegiatan ini juga
akan mendukung kemaksimalan pelayanan publik saat pengabdian
masyarakat dilakukan. Artinya, penentuan koordinat tempat dilakukan
sebagai pondasi yang tidak bisa ditinggalkan, mengingat bahwa
perhitungan arah kiblat tidak akan bisa dilakukan tanpa mengetahui
koordinat tempat yang dimaksud sehingga mutu dari pengabdian
Optimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Kalibrasi Arah Kiblat
58 Laporan Aktualisasi Tasnim Raman Fitra
masyarakat ini dapat dicapai dengan baik. Tanpa kegiatan ini,
perhitungan arah kiblat tidak bisa dilakukan.
2. Tahapan Kedua : Mencari data-data astronomis yang dibutuhkan
dalam pengkalibrasian yang akan dilakukan. Tahapan ini diakukan
menggunakan program stellarium sesuai dengan waktu pengukuran.
Terkait dengan waktu, digunakan program clock sync.
Analisa Dampak : Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui data-data
astronomis berkaitan dengan pengukuran arah kiblat yang akan
dilakukan. Data-data astronomis tersebut di antaranya adalah data
azimut matahari pada saat pengukuran, prediksi arah bayangan
matahari saat pengukuran dilakukan, dan lain-lain. Ini dilakukan untuk
mendukung kalibrasi yang akan dilakukan, data-data tersebut akan
memudahkan pengukuran yang akan dilakukan di lapangan. Kegiatan
ini berkaitan dengan nilai-nilai akuntabilitas karena memang bertujuan
untuk efektifitas dan efisiensi dalam pengukuran. Kegiatan ini juga
akan menunjang ketercapaian pelayanan publik yang baik, selain juga
nantinya akan bermanfaat dalam kaitannya dengan komitmen mutu
pengabdian. Tanpa kegiatan ini pengukuran dan perhitungan tidak
bisa dilaksanakan.
3. Tahapan Ketiga : Menyiapkan alat dan software yang sesuai. Alat-alat
yang dimaksud adalah alat bantu pengukuran dan alat penunjang
pengukuran. Alat-alat itu antara lain: Istiwa` `Aini sebagai alat utama,